remote sensing
DESCRIPTION
rsTRANSCRIPT
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 1/89
BAB 1
PENDAHULUAN
DEFINISI PENGINDERAAN JAUH
Definisi penginderaan jauh beraneka ragam yang umumnya akan terkait
dengan pemanfaatan alat tersebut untuk membantu aktivitas kerja atau penelitian.
Berikut ini beberapa definisi penginderaan jauh yang kami rangkum dari buku
“Penginderaan Jauh” karya Prof. Dr. Sutanto.
Remote sensing is the science and art of obtaining information about an
object, area, or phenomenon through the analysis of data acquired by a
device that is not in contact with the object, area, or phenomenon under
investigations (illesand dan !eifer" #$%$&.
Remote sensing refers to the variety of techniques that have beendepeloped for acquisition an analysis of information about the earth. This
information is typically in the form of electromagnetic radiation that has
either been reflected or emitted from the earth surface (indgren" #$'&.
Pada umumnya sensor sebagai alat pengindera dipasang pada )ahana
( platform& berupa pesa)at terbang" satelit" pesa)at ulang*alik" atau )ahana
lainnya. +byek yang diindera adalah obyek di permukaan bumi" dirgantara" atau
antariksa. Proses penginderaan dilakukan dari jarak jauh sehingga sistem ini
disebut sebagai penginderaan jauh.
Sensor dipasang pada lokasi yang berada jauh dari obyek yang diindera .
+leh karena itu" agar sistem dapat bekerja diperlukan tenaga yang dipan,arkan
atau dipantulkan oleh obyek tersebut. -ntara tenaga dan obyek yang diindera
terjadi interaksi. asing*masing obyek memiliki karakteristik tersendiri dalam
merespon tenaga yang mengenainya" misalnya air menyerap sinar banyak dan
Diktat Pengantar Penginderaan auh #
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 2/89
hanya memantulkan sinar sedikit. Sebaliknya" batuan karbonat atau salju
menyerap sinar sedikit dan memantulkan sinar lebih banyak.
/nteraksi antara tenaga dengan obyek direkam oleh sensor. Perekaman
menggunakan kamera atau alat perekam lainnya. 0asil rekaman ini disebut data
penginderaan jauh. Data penginderaan jauh harus diterjemahkan menjadi
informasi tentang obyek" daerah" atau gejala yang diindera. Proses penerjemahan
data menjadi informasi disebut analisis atau interpretasi data.
Penginderaan jauh didefinisikan pula sebagai teknik yang dikembangkan
untuk perolehan dan analisis informasi tentang bumi. /nformasi tersebut khusus
berbentuk radiasi elektromagnetik yang dipantulkan atau dipan,arkan dari
permukaan bumi.
Berbeda dengan illesand dan !iefer yang memandang penginderaan jauh
sebagai ilmu dan teknik" indgren memandangnya sebagai teknik" yaitu teknik
untuk perolehan dan analisis informasi tentang bumi. Sasaran yang terletak di
permukaan bumi tentu saja meliputi sasaran hingga kedalaman tertentu" tidak
hanya yang tampak langsung di atasnya. Demikian pula halnya dengan sasaran
yang berupa atmosfer. Bulan dan planet lain pun telah menjadi sasaran
penginderaan jauh sejak dasa)arsa #$12*an.
DEFINISI CITRA
3itra merupakan salah satu dari beragam hasil proses penginderaan jauh. Definisi
,itra banyak dikemukakan oleh para ahli" salah satu di antaranya pengertian
tentang ,itra menurut 0ornby (#$%45 dalam Sutanto" #$$6& yang dapat ditelaah
menjadi lima" berikut ini tiga di antaranya7
#& !ikeness or copy of someone or something, especially one made in wood,
stone, etc.
6& "ental pictures or idea, concept of something or someone.
8& Reflection seen in a mirror or through the lens of a camera.
Diktat Pengantar Penginderaan auh 6
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 3/89
3itra penginderaan jauh termasuk dalam pengertian yang ke*tiga menurut
0ornby. 3itra merupakan gambaran yang terekam oleh kamera atau sensor
lainnya.
Simonett et al. (#$'8& mengutarakan dua pengertian tentang ,itra yaitu7
#& The counterpart of an object produced by the reflection or refraction of light
when focused by a lens or a mirror .
6& The recorded representation #commonly as a photo image$ of object produced
by optical, electro%optical, optical mechanical, or electrical means. &t is
generally used when the '"R emitted or reflected from a scene is not directly
recorded on film.
Di dalam Bahasa /nggris ada dua istilah yang masing*masing
diterjemahkan dengan ,itra" yaitu image dan imagery. Berikut ini dikemukakan
batasan kedua istilah tersebut menurut 9ord (#$%$5 dalam Sutanto" #$$6&.
#& &mage is representation of an object or scene( an image is usually a map,
picture, or photograph.
6& &magery is visual representation of energy recorded by remote sensing
instrument .
Bila kita berpegang pada batasan ini maka penggunaan istilah image bagi
,itra penginderaan jauh tidak salah" akan tetapi penggunaan istilah imagery akan
lebih benar. Berbagai pustaka dalam bahasa /nggris" baik istilah image maupun
imagery sama*sama sering digunakan.
INTERPRETASI DATA HASIL PENGINDERAAN JAUH
/nterpretasi ,itra merupakan kegiatan mengkaji foto udara dan atau ,itra
yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi obyek serta menilai arti pentingnya
obyek tersebut. Berikut ini definisi menurut :stes dan Simonett (#$%5 dalam
Sutanto" #$$6&7
&mage interpretation is defined as the act of e)amining photographs and
or images for the purpose of identifying object and judging their
significance.
Diktat Pengantar Penginderaan auh 8
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 4/89
Penafsir ,itra mengkaji ,itra dan berupaya melalui proses penalaran untuk
mendeteksi" mengidentifikasi" dan menilai arti pentingnya obyek yang tergambar
pada ,itra. Penafsir ,itra berupaya untuk mengenali obyek yang tergambar pada
,itra dan menerjemahkannya ke dalam disiplin ilmu tertentu seperti geologi"
geografi" ekologi" dan disiplin ilmu lainnya.
-da tiga rangkaian kegiatan yang diperlukan dalam pengenalan obyek
melalui ,itra ; foto udara" yaitu deteksi" identifikasi" dan analisis. Deteksi ialah
pengamatan adanya suatu obyek. /dentifikasi ialah upaya men,irikan obyek yang
telah dideteksi dengan menggunakan keterangan yang ,ukup. Pada tahap analisis
dikumpulkan keterangan lebih lanjut mengenai obyek tersebut.
Deteksi berarti penentuan ada atau tidak adanya sesuatu obyek pada ,itra"
merupakan tahap a)al dalam interpretasi ,itra. !eterangan yang diperoleh pada
tahap deteksi bersifat global. !eterangan yang diperoleh pada tahap interpretasi
selanjutnya" yaitu pada tahap identifikasi" bersifat setengah rin,i. !eterangan rin,i
diperoleh dari tahap akhir interpretasi" yaitu tahap analisis (int< dan Simonett"
#$%1&.
o (#$%1&" menyimpulkan pendapat =ink" mengemukakan bah)a pada
dasarnya kegiatan interpretasi ,itra terdiri atas dua tingkat" yaitu pengenalan
obyek melalui proses deteksi dan identifikasi" dan penilaian pentingnya obyek
yang telah dikenali tersebut. >ingkat pertama berarti perolehan data" sedang
tingkat kedua berupa interpretasi atau analisis data. !omputer hanya bisa
melakukan upaya tingkat pertama sedangkan tingkat kedua harus dilakukan oleh
orang yang memiliki bekal ilmu pengetahuan ,ukup memadai pada disiplin
tertentu.
PENGINDERAAN JAUH SEBAGAI ILMU
Dua batasan penginderaan jauh yang telah diutarakan sebelumnya
menunjukkan bah)a penginderaan jauh dapat dipandang sebagai ilmu maupun
sebagai teknik. Jika dipandang sebagai ilmu maka harus bersifat jelas
karakteristiknya. Bagi penginderaan jauh" karakteristik yang jelas antara lain
Diktat Pengantar Penginderaan auh 4
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 5/89
terdapat pada lingkup studi" konsepsi dasar" metodologi" dan filosofi (Sutanto"
#$$6&. Berikut ini diutarakan empat pendapat pakar kenamaan lain di samping
illesand dan !iefer yang mengutarakan bah)a penginderaan jauh merupakan
ilmu" yaitu7 (#& Jensen dan Dahlberg" (6& !ardono Darmoyu)ono" (8& ueder" dan
(4& :verett dan Simonett.
Jensen dan Dahlberg (#$'1& mengemukakan bah)a penginderaan jauh dan
kartografi termasuk teknik di dalam geografi. eskipun demikian" dua teknik ini
tumbuh menjadi disiplin baru di dalam geografi. Perubahannya menjadi disiplin
baru di,irikan oleh tanda*tanda yang ,ukup jelas" yaitu bah)a keduanya memiliki
metodologi" teknik" dan orientasi intelektual yang dalam perkembangannya
mengikuti kurva perkembangan ilmu. -da dua beda utama antara kartografi dan
penginderaan jauh. Pendidikan penginderaan jauh tidak hanya dilaksanakan oleh
geografi)an" melainkan oleh berbagai bidang keahlian. eskipun demikian"
pendidikan penginderaan jauh di -merika Serikat lebih banyak dilakukan oleh
geografi)an bila dibandingkan terhadap kegiatan yang dilakukan oleh pakar
lainnya. Dari 1$# pendidikan penginderaan jauh yang dilaksanakan di seluruh
-merika Serikat" 81? dilaksanakan di dalam pendidikan geografi" #? di dalam
bidang geologi" sedang sisa yang 4$? dilaksanakan oleh #1 bidang keahlian
dengan jumlah rata*rata 8? untuk tiap bidang (sutanto" #$$6&.
!ardono darmoyu)ono (#$'65 dalam Sutanto" #$$6& menyatakan bah)a
penginderaan jauh merupakan teknik yang berkembang menjadi ilmu. ingkup
studinya terlalu luas untuk di,akup oleh suatu teknik yaitu bagian angkasa dan
bagian darat. Dua bagian besar ini dirin,i lebih jauh atas tujuh bagian yang lebih
ke,il. Bagian angkasa terdiri dari sistem sensor" sistem )ahana" dan sistem
telemetri untuk mengirim data ke stasiun penerima di bumi. Bagian bumi terdiri
dari sistem penerimaan data di bumi" sistem pemrosesan data" sistem
penyimpanan data dan distribusi data" dan sistem penafsiran serta pemakaian data.
Semua sistem ini masing*masing memerlukan pakar yang bidang keahliannya
tersendiri" misalnya bidang pertanian" geologi" kehutanan" ekologi" kepurbakalaan
dan sebagainya. Pada penjelasan ini maka pendapat beliau lebih ditekankan pada
lingkup studi panginderaan jauh.
Diktat Pengantar Penginderaan auh
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 6/89
ueder (#$$& mengemukakan bah)a penginderaan jauh sebagai suatu
ilmu dan teknik. Penginderaan jauh juga dapat dipandang sebagai teknik bagi ilmu
lain. Di dalam penjelasannya" ueder mengambil batasan ilmu dari *ebter+s ew
-ollegiate Dictionary" yaitu (#& pengetahuan yang diperoleh dengan studi dan
latihan" (6& suatu bagian pengetahuan yang sistematik" (8& seni atau keterampilan"
terutama tentang humor atau sport" seperti misalnya ilmu tinju" (4& suatu ,abang
studi yang dilakukan dengan jalan observasi dan klasifikasi fakta" terutama
dengan men,iptakan hukum melalui alur induksi dan hipotesis" (& himpunan
pengetahuan sistematik yang disusun untuk menemukan kebenaran se,ara umum
atau penemuan hukum se,ara umum" dan (1& pengetahuan tentang dunia fisik
yang disebut ilmu alam. Penginderaan jauh merupakan ilmu karena (#& dilakukan
atau diperoleh dengan jalan belajar dan latihan seperti pada batasan #" (6&
merupakan pengetahuan sistematik seperti pada batasan 6" (8& dilakukan dengan
observasi dan klasifikasi fakta karena foto udara dan ,itra lainnya menyajikan
gambaran tentang kenyataan yang ada dipermukaan bumi" sesuai dengan batasan
4" dan (4& dapat digunakan untuk menemukan kebenaran se,ara umum seperti
misalnya sebagai model medan" sesuai dengan batasan .
:verett dan Simonett (#$%1& mengutarakan bah)a penginderaan jauh
merupakan ilmu" antara lain karena karakteristiknya yang berupa (#& konsepsi
dasar dan (6& filosofi. -da empat konsepsi dasar yang men,irikan penginderaan
jauh sebagai ilmu" yaitu (a& diskriminasi" (b& resolusi" (,& strategi jamak" dan (d&
peranannya berkaitan dengan pengelolaan. Sebagai ilmu yang belum lama
berkembang" asas yang men,erminkan kebenaran se,ara umum masih berupa
konsepsi tersebut. Dengan melalui analisis ,ermat dalam )aktu lama" konsepsi
tersebut akan berkembang menjadi asas.
Penginderaan jauh bersifat multitingkat karena penginderaannya dapat
dilakukan dari ketinggian yang berbeda*beda" yaitu dari pesa)at terbang dengan
ketinggian antara sekitar # km hingga 64 km di atas permukaan bumi dan dari
satelit dengan ketinggian antara #2 km hingga 42.222 km bagi satelit yang
mengorbit bumi. Bersifat multitemporal karena penginderaannya dapat dilakukan
pada saat yang berbeda*beda. Sistem penginderaan multispektral ialah
Diktat Pengantar Penginderaan auh 1
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 7/89
penginderaan atas satu daerah dengan menggunakan lebih dari satu sensor atau
detektor yang masing*masing menggunakan spektrum elektromagnetik berbeda*
beda. ultipolarisasi ialah polarisasi lebih dari satu bidang. >enaga
elektromagnetik yang mengenai obyek dapat dipandang menjalar melalui segala
bidang. >enaga yang dipantulkan obyek dapat dipolarisasi" yaitu dibuat hanya
melalui satu bidang. 3ontoh multipolarisasi yaitu misalnya polarisasi untuk obyek
yang berupa air dibuat berlainan dengan polarisasi bagi obyek yang berupa
vegetasi. ultiarah yaitu arah sensornya berbeda*beda" misalnya tegak*lurus ke
ba)ah" miring ke kanan" atau miring ke kiri. Penajaman ,itra ialah pemrosesan
,itra agar ia tampak lebih tajam" yaitu beda antara gambaran yang satu dengan
lainnya menjadi lebih jelas. Penajaman ,itra se,ara digital dapat dilakukan antara
lain dengan merentang kontras (contrast stretch&" penajaman tepi (edge
enhancement &" dan pemutaran sumbu koordinat ( principal component analysis&.
ultipenajaman ialah penggunaan lebih dari satu penajaman se,ara bersama.
/nformasi yang diperoleh dengan ,ara multitingkat" multispektral"
multitemporal" multipolarisasi" multiarah" dan multi penajaman pada umumnya
lebih banyak bila dibanding dengan informasi yang diperoleh melalui satu tingkat"
satu )aktu" satu spektrum" satu polarisasi" satu penajaman" dan satu arah. Berbeda
dengan ilmu lainnya maka peranan penajaman jauh sangat besar di dalam sistem
informasi data dan pengelolaannya. Peranannya antara lain untuk mendeteksi
perubahan" kalibrasi bagian lain pada sistem yang sama" substitusi data lain
sesudah dilakukan kalibrasi" dan pengembangan model baru dalam satu disiplin
ilmu.
-bler" -dams" dan @ould (#$%6& mengutarakan bah)a ilmu pengetahuan
atau sains dikembangkan dan dilaksanakan oleh kelompok*kelompok pakar
dengan tugas yang berbeda*beda. Se,ara keseluruhan" tugas mereka tertuju ke
arah peme,ahan masalah. !ita ketahui bah)a masalah dapat dirumuskan sebagai
(#& sesuatu yang aneh" yang tidak biasa" tidak pada tempatnya" (6& sesuatu yang
kurang jelas" dan (8& sesuatu yang menimbulkan tantangan (>ejoyu)ono" #$'6&.
!elompok yang langsung berhadapan dengan masalah disebut praktisi.
ereka melakukan pekerjaan untuk meme,ahkan masalah tanpa memikirkan
Diktat Pengantar Penginderaan auh %
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 8/89
,ara*,ara baru untuk melaksanakannya. 3ara yang dipergunakan merupakan ,ara
yang telah dipelajari di sekolahnya. Sebagai ,ontoh" dokter yang melakukan
operasi usus buntu dengan menggunakan ,ara yang telah dipelajari di 9akultas
!edokteran. Demikian pula halnya dengan geologia)an yang mendesain
eksplorasi sumberdaya mineral menggunakan metode yang telah ada. Jumlah
praktisi lebih banyak bila dibanding dengan jumlah kelompok lain.
Di atas praktisi ada kelompok metodologi)an. ereka bertugas untuk
mempelajari dan mengembangkan metode baru. Di atasnya lagi ada teori)an yang
bertugas memikirkan tentang ,ara*,ara orang berpikir atas apa yang dilakukan
dalam ilmu" bertugas untuk menyusun teori baru" mengembangkan teori yang ada"
atau menyanggah teori yang telah ada bila teori tersebut ternyata lemah. Di atas
segala kelompok ini ada kelompok ke,il yang disebut filosofi)an yang bertugas
untuk meme,ahkan masalah abstrak yang sifatnya mendasar bagi ilmu
pengetahuan. ereka itulah yang meletakkan landasan bagi kerangka konseptual
ilmu pengetahuan.
:verett dan Simonett (#$%1& menyatakan bah)a yang menjadi masalah
utama bagi para filosofi)an dalam penginderaan jauh yaitu antara lain (#& tingkat
konsistensi informasi yang diperoleh" (6& pengubahan ujud alamiah menjadi ujud
budaya (artefacting &" (8& ketidak*pastian" (4& tidak tepatnya ekstrapolasi antara
data yang skalanya berbeda" (& masalah informasi yang bergantung pada skala"
dan (1& keanekaan parameter lingkungan se,ara spasial dan se,ara temporal untuk
diubah menjadi data penginderaan jauh (environmental modulation transfer
function&.
Data dan informasi yang tidak konsisten merupakan masalah bagi
kebanyakan sumber data. Data penginderaan jauh pun tidak luput dari masalah ini.
eskipun demikian" data penginderaan jauh se,ara relatif lebih konsisten bila
dibandingkan dengan sumber data lainnya. 0asil penelitian penggunaan lahan dan
kualitas lingkungan yang dilakukan oleh >ibault et al. menunjukkan bah)a data
penginderaan jauh dapat meningkatkan konsistensi data dasarnya dan
meningkatkan kerin,iannya.
Diktat Pengantar Penginderaan auh '
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 9/89
Di samping dapat meningkatkan konsistensi data lain bila digunakan untuk
tema tertentu" konsistensi data penginderaan jauh memang masih perlu
dipertanyakan. 0ubungan antara konsistensi data" resolusi sistem penginderaan
jauh" dan kerumitan lingkungan dapat disajikan dalam bentuk formula berikut
(Sutanto" #$$6&7
K = f (R (s, p, r, t), L (s, k, , t) D) AAAAAAAAAAAAAAA. (#&
!eterangan7
! tingkat konsistensi
C resolusi sistem penginderaan jauh yang berkaitan dengan komponen
resolusi spasial (s&" spektral (p&" radiometrik (r&" dan temporal (t& kerumitan lingkungan yang berkaitan dengan agihan frekuensi spasial
(s&" kategorik (k&" kuantitatif (&" dan temporal (t& lingkungan suatu
daerah (D&
!onsistensi berbanding terbalik terhadap kerumitan lingkungan dalam
ruang dan )aktu serta luas daerah yang dikaji" dan konsistensi berbanding lurus
terhadap resolusi sistem penginderaan jauh. Berdasarkan uraian tersebut maka
mudah dimengerti bah)a konsistensi yang tinggi untuk daerah luas hanya dapat
diperoleh bagi kategori yang bersifat umum" tidak rin,i. Semakin tinggi
kerin,iannya" semakin rendah konsistensinya.
Berdasarkan pendapat empat orang pakar kenamaan yang telah
dikemukakan maka kita sependapat bah)a penginderaan jauh merupakan ilmu.
Bila penginderaan jauh digunakan oleh pakar lain untuk menopang penelitian atau
pekerjaannya" maka penginderaan jauh merupakan teknik bagi mereka itu.
PERKEMBANGAN PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH
Pengukuran berdasarkan jumlah bidang penggunaannya maupun dari
frekuensi penggunaannya pada tiap bidang" penggunaan penginderaan jauh
meningkat pesat. Peningkatan penggunaan dilandasi oleh beragam alasan.
Sekurang*kurangnya ada enam alasan yang melandasi peningkatan
penggunaan penginderaan jauh (Sutanto" #$$6&" yaitu7
Diktat Pengantar Penginderaan auh $
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 10/89
#. 3itra menggambarkan obyek" daerah" dan gejala di permukaan bumi dengan
(a& ujud dan letak obyek yang mirip dengan yang ada di permukaan bumi" (b&
relatif lengkap" (,& meliputi daerah yang luas" dan (d& permanen.
!arena ujud dan letak obyek yang tergambar pada ,itra mirip ujud dan
letaknya di permukaan bumi maka ,itra merupakan alat yang baik untuk
pembuatan peta" baik sebagai sumber data maupun sebagai kerangka tata
letak. Bagi daerah yang belum ada petanya dapat menggunakan ,itra sebagai
substitusi peta. 3itra dapat pula dikatakan sebagai model medan. Berbeda
dengan peta yang merupakan model simbolik dan formula matematik yang
merupakan model analog" ,itra (terutama foto udara& merupakan model ikonik
karena ujud gambarnya mirip ujud obyek sebenarnya.
>iap obyek yang tidak terlalu ke,il ukurannya dan tidak terlindung oleh
obyek lainnya" tergambar pada ,itra. @ambaran yang lengkap ini
memungkinkan penggunaannya untuk pelbagai bidang" baik se,ara sendiri*
sendiri maupun se,ara bersama*sama. !ondisi ini menguntungkan sekali bagi
pendekatan terpadu yang karena banyak masalah yang peme,ahannya
memang memerlukan pendekatan terpadu. Bila ,itra digunakan oleh beragam
bidang keahlian untuk satu tujuan" maka dikenal sebagai penggunaan se,ara
interdisipliner. Bila tanpa koordinasi" pendekatannya disebut multi disipliner.
!ita tentu saja lebih menghendaki pendekatan interdisipliner. Eamun
demikian" pada pustaka penginderaan jauh lebih banyak disebut istilah
multidisipliner. Satu ,itra dapat digunakan untuk beragam bidang seperti
geologi" hidrologi" geografi" biologi" kehutanan" dan pertanian" oleh karena itu
harga tiap ,itra se,ara relatif menjadi lebih murah.
Satu lembar ,itra meliputi daerah luas. Bagi foto udara berskala #7 2.222
dan berukuran standar yaitu 68 ,m F 68 ,m" tiap foto meliputi daerah seluas
#86 kmG. Satu lembar foto udara berskala #7#22.222 meliputi daerah seluas
6$ kmG. Satu lembar ,itra satelit andsat generasi ke*4 yang dibuat dari
ketinggian %22 km di atas permukaan bumi meliputi daerah seluas 84.222
kmG. Dari angka*angka tersebut dapat dibayangkan betapa luas daerah yang
dapat diamati se,ara sinoptik sehingga memungkinkan analisis spasial dengan
Diktat Pengantar Penginderaan auh #2
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 11/89
lebih nyata. Bila kita datang ke medan di permukaan bumi" memang kita dapat
melihat obyek atau daerah se,ara lebih rin,i" akan tetapi pengamatan kita
terbatas pada jarak pandang mata yang sangat terbatas jangkauannya. !ita
tidak dapat mengamati medan se,ara sinoptik" melainkan hanya sebagian demi
sebagian. !emungkinan pengamatan se,ara sinoptik ini merupakan salah satu
keunggulan ,itra bila dibandingkan dengan alat lainnya. Di samping ,itra"
hanya peta yang mampu menyajikan gambaran sinoptik. eskipun demikian"
gambaran sinoptik pada ,itra lebih jelas karena gambarannya lebih mirip
obyek sebenarnya" sedang gambaran pada peta hanya berupa simbol.
6. Jenis ,itra tertentu dapat membentuk gambaran tiga dimensional apabila
pengamatannya dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut stereoskop.
8. !arakteristik obyek yang tak tampak dapat diujudkan dalam bentuk ,itra
sehingga dimungkinkan pengenalan obyeknya.
+byek dapat dikenali antara lain berdasarkan suhunya" yaitu yang direkam
pada ,itra inframerah termal. !ota yang tak tampak pada malam hari" dengan
spektrum inframerah termal dapat diujudkan dalam bentuk ,itra yang ,ukup
jelas. !ebo,oran pipa gas ba)ah tanah atau kebakaran tambang batu bara
ba)ah tanah mudah dikenali pada ,itra inframerah termal. +byek tersebut
tidak tampak karena terletak di ba)ah permukaan tanah. eskipun terlihat
langsung oleh mata" air panas yang keluar dari industri tidak dapat dibedakan
terhadap air lainnya karena tampak dengan ujud yang sama. -ir panas dapat
dikenali dengan baik pada ,itra inframerah termal" termasuk jaraknya dari
industri asalnya. Pengetahuan sema,am ini penting dalam rangka menjaga
kelestarian kehidupan pada ekologi perairan.
ata manusia tidak dapat melihat tanaman yang mulai diserang penyakit
atau bangunan di pangkalan udara yang diberi bentuk samaran" karena mata
manusia hanya mampu menggunakan tenaga elektromagnetik pada seluruh
spektrum tampak. Dengan menggunakan saluran sempit tertentu pada
spektrum tampak" tanaman yang mulai diserang penyakit dapat diujudkan
dalam ,itra sehingga ia dapat dikenali sebelum mata dapat mengenalinya.
Dengan menggunakan spektrum inframerah dekat" bentuk bangunan asli yang
Diktat Pengantar Penginderaan auh ##
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 12/89
diberi bentuk samaran dan tidak tampak bila dilihat dari pesa)at terbang dapat
diujudkan dalam ,itra dan dikenali dengan baik.
4. 3itra dapat dibuat se,ara ,epat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi
se,ara terrestrial.
Pemetaan atau penelitian daerah ra)a" hutan" dan pegunungan akan sulit
sekali" lama pelaksanaannya" dan memerlukan biaya tinggi. Bila kondisi ,ua,a
memungkinkan" daerah*daerah tersebut dapat dipotret dengan ,epat.
Perekaman satu lembar foto udara yang meliput daerah seluas #86 kmG
dilakukan dalam )aktu kurang dari satu detik" sedang perekaman ,itra !andsat yang meliput daerah seluas 84.222 kmG dilakukan dalam )aktu 6
detik. Di samping itu" interpretasi ,itra dapat dilaksanakan dalam ruang
(laboratorium& pada siang atau malam hari" dalam keadaan hujan sekalipun.
/nilah yang menyebabkan bah)a penggunaan teknik penginderaan jauh untuk
pemetaan dan penelitian berarti penghematan )aktu dan biaya dengan
ketelitian hasil yang memadai. Paine (#$'#& mengajukan sebuah pertanyaan
menarik" yaitu7 “>idakkah anda ingin menghemat 8? dana andaH Dana
sebesar itulah yang dihemat oleh -S setiap tahunnya karena pemetaannya
dilakukan dengan menggunakan foto udara”.
. erupakan satu*satunya ,ara untuk pemetaan daerah ben,ana.
>idak ada ,ara lain yang mampu memetakan daerah ben,ana se,ara ,epat
pada saat terjadi ben,ana" seperti misalnya pemetaan daerah banjir" daerah
yang terkena gempabumi" dan terkena angin ribut. Demikian pula halnya bagi
gunungapi yang sedang meletus seperti letusan gunungapi @alunggung padatahun #$'6 yang terekam antara lain pada ,itra satelit ,ua,a @S dan E+--.
1. 3itra sering dibuat dengan periode ulang yang pendek" yaitu misalnya #1 hari
untuk ,itra !andsat /= dan dua kali tiap hari bagi ,itra E+--. Dengan
demikian maka ,itra merupakan alat yang baik sekali untuk memantau
(monitoring & perubahan ,epat seperti pembukaan daerah hutan" pemekaran
kota" perubahan kualitas lingkungan dan perluasan lahan garapan.
Diktat Pengantar Penginderaan auh #6
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 13/89
BAB !
KLASIFIKASI CITRA
Sensor dalam kaitannya dengan penginderaan jauh merekam tenaga yang
dipantulkan atau dipan,arkan oleh obyek di permukaan bumi. Cekaman tenaga ini
setelah diproses membuahkan data penginderaan jauh. Data penginderaan jauh
dapat berupa data digital atau data numerik untuk keperluan analisis
menggunakan komputer. Produk lainnya dapat berupa data visual yang umumnya
dianalisis se,ara manual. Data visual dibedakan lebih jauh atas data ,itra dan data
non,itra. Data ,itra berupa gambaran yang mirip ujud aslinya atau paling tidak
berupa gambaran planimetrik. Data non,itra pada umumnya berupa garis atau
grafik. Sebagai ,ontoh data non,itra ialah grafik yang men,erminkan beda suhu
yang direkam di sepanjang daerah penginderaan. Penginderaan jauh yang tidak
menggunakan tenaga elektromagnetik" ,ontoh data non,itra antara lain berupa
grafik yang menggambarkan gravitasi maupun daya magnetik di sepanjang daerah
penginderaan.
3itra dapat dibedakan atas ,itra foto ( photographic image& atau foto udara
dan ,itra nonfoto (non photographic image&. Beda pokok antara keduanya
disajikan pada >abel #.
>abel #. Perbedaan antara ,itra foto dan ,itra nonfoto
"#r$#%&' p&%&# C$tr# f*t* C$tr# +*+f*t*
• Sensor
• Detektor
• Proses perekaman
• ekanisme perekaman
• Spektrum
elektromagnetik
• !amera
• 9ilm
• 9otografi ; !imia)i
• Serentak
• Spektrum tampak dan
perluasannya
• Eonkamera" berdasarkan
metode penyiaman ( scanning &
• Pita magnetik" termistor" foto
konduktif" foto voltaik" dsb.
• :lektronik
• Parsial
• Spektrum tampak dan
perluasannya" termal" dangelombang mikro
Sumber7 illesand dan !iefer" #$%$5 Siegel dan @illespie" #$'2 (dalam Sutanto" #$$6&
Diktat Pengantar Penginderaan auh #8
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 14/89
CITRA FT
3itra foto dapat dibedakan berdasarkan (#& spektrum elektromagnetik yang
digunakan" (6& sumbu kamera" (8& sudut liputan kamera" (4& jenis kamera" (&
)arna yang digunakan" dan (1& sistem )ahana dan penginderaannya (Sutanto"
#$$6&.
Sp&ktr- E'&ktr*#.+&t$k /#+. D$.-+#k#+
Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan" ,itra foto dapat
dibedakan atas7
#. 9oto ultraviolet" yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum
ultraviolet. Spektrum ultraviolet yang dapat digunakan untuk pemotretan
hingga saat ini ialah spektrum ultraviolet dekat hingga panjang gelombang
2"6$ Im.
6. 9oto ortokromatik" yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum
tampak dari saluran biru hingga sebagian hijau (2"4 Im 2"1 Im&.
8. 9oto pankromatik" yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan seluruh
spektrum tampak
4. 9oto inframerah asli (true infrared photo&" yaitu foto yang dibuat dengan
menggunakan spektrum inframerah dekat hingga panjang gelombang 2"$ Im
dan hingga #"6 Im untuk film inframerah dekat yang dibuat se,ara khusus.
. 9oto inframerah modifikasi" yaitu foto yang dibuat dengan spektrum
inframerah dekat dan sebagian spektrum tampak pada saluran merah dan
sebagian saluran hijau.
9oto pankromatik merupakan foto yang paling banyak digunakan dalam
penginderaan jauh sistem fotografik. 9oto ini telah dikembangkan paling lama"
harganya lebih murah bila dibandingkan harga foto lain" dan lebih banyak orang
yang telah terbiasa menggunakan foto jenis ini.
Diktat Pengantar Penginderaan auh #4
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 15/89
S-%- K#&r#
9oto udara dapat pula dibedakan berdasarkan arah sumbu kamera ke
permukaan bumi" yaitu7
#. 9oto vertikal" yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera tegak lurus
terhadap permukaan bumi.
6. 9oto ,ondong" yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera menyudut
terhadap garis tegak lurus ke permukaan bumi. Sudut ini umumnya sebesar #2K
atau lebih besar. -pabila sudut ,ondongnya berkisar antara #K * 4K" foto yang
dihasilkan masih dapat digolongkan sebagai foto vertikal.
9oto ,ondong dibedakan lebih lanjut menjadi7
a& 9oto sangat ,ondong (high oblique photograph&" yaitu bila pada foto
tampak ,akra)alanya.
b& 9oto agak ,ondong (low oblique photograph&" yaitu bila ,akra)ala tidak
tergambar pada foto.
S--t L$p-t#+ K#&r#
Paine (#$'#5 dalam Sutanto" #$$6& membedakan ,itra foto berdasarkan
sudut liputan (angular coverage& kamera menjadi empat jenis" seperti
diperlihatkan pada >abel 6. Sudut liputan kamera diukur sepanjang diagonalnya.
>abel 6. Jenis foto berdasarkan sudut liputan kamera
J&+$s k#&r#P#+0#+. f*k-s
()
S--t
'$p-t#+J&+$s f*t*
Sudut ke,il (narrow angle&
Sudut normal (normal angle&
Sudut lebar (wide angle&
Sudut sangat lebar ( superwide angle&
824"'
62$"
#6"4
''"$
L12K
12K * %K
%K * #22K
M #22K
Sudut ke,il
Sudut normal; standar
Sudut lebar
Sudut sangat lebar
Sumber7 Paine (#$'#&" dengan perubahan (Sutanto" #$$6&
Diktat Pengantar Penginderaan auh #
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 16/89
J&+$s K#&r#
Berdasarkan kamera yang digunakan" ,itra foto dapat dibedakan atas7
#. 9oto tunggal" yaitu foto yang dibuat dengan kamera tunggal. >iap daerah
liputan foto hanya tergambar oleh satu lembar foto.
6. 9oto jamak" yaitu beberapa foto yang dibuat pada saat yang sama dan
menggambarkan daerah liputan yang sama. 9oto jamak dapat dibuat dengan
tiga ,ara" yaitu (#&multikamera atau beberapa kamera yang masing*masing
diarahkan ke satu daerah sasaran" (6& kamera multilensa atau satu kamera
dengan beberapa lensa" dan (8& kamera tunggal berlensa tunggal dengan
pengurai )arna.
9oto jamak dibedakan lebih lanjut menjadi7
a& 9oto multispektral" yaitu beberapa foto daerah yang sama dibuat dengan
saluran berbeda*beda. Pada umumnya digunakan empat kamera atau satu
kamera berlensa empat menggunakan saluran biru" hijau" merah" dan
inframerah pantulan. Perekamannya dilakukan se,ara bersamaan sehingga
pada setiap pemotretan dihasilkan empat foto dengan saluran
elektromagnetik yang berbeda. anfaat foto multispektral adalah untuk
meningkatkan kemampuan mengenali obyek pada foto.
b& 9oto yang dibuat dengan kamera ganda (dual camera&. Pada tiap
pemotretan dihasilkan dua foto yang berbeda. Nntuk pemotretan seluruh
)ilayah /ndonesia misalnya" dihasilkan foto pankromatik hitam putih
dengan skala #72.222 dan foto inframerah ber)arna dengan skala
#782.222 untuk daerah padat penduduk" ,ontohnya Ja)a" adura" Bali"
dan ombok. Bagi daerah yang jarang penduduk" foto yang dihasilkan
dengan kamera ganda berupa foto pankromatik hitam putih berskala
#7#22.222 dan foto inframerah ber)arna skala #712.222. Penggunaan
kamera ganda akan menghemat biaya pemotretan. Bila dua jenis foto
tersebut dipotret dengan penerbangan sendiri*sendiri" biaya pemotretan
untuk seluruh )ilayah /ndonesia men,apai sekitar Cp.%2.222.222.222.
Bila pemotretannya dilakukan dengan kamera ganda" biayanya menurun
menjadi Cp. 42.222.222 (keterangan lisan dari Bakosurtanal tahun #$$6&.
Diktat Pengantar Penginderaan auh #1
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 17/89
,& 9oto udara yang dibuat dengan satu kamera vertikal di bagian tengah dan
dua" empat" atau delapan kamera ,ondong di bagian tepi. 0asilnya berupa
satu foto vertikal yang bersambung dengan dua foto ,ondong di sebelah
kanan dan sebelah kiri foto (trimetrogon&" satu foto vertikal dan empat
foto ,ondong di sekitarnya" dan satu foto vertikal ditambah dengan
delapan foto ,ondong di sekitarnya. 9oto jenis ini dibuat sebelum perang
dunia kedua dan sekarang tidak dibuat lagi.
#r+# /#+. $.-+#k#+Berdasarkan )arna yang digunakan" foto ber)arna dibedakan menjadi7
#. 9oto ber)arna semu ( false color & atau foto inframerah ber)arna. Pada foto
ber)arna semu" )arna obyek tidak sama dengan )arna foto. +byek seperti
vegetasi yang ber)arna hijau dan banyak memantulkan spektrum inframerah
akan tampak merah pada foto.
6. 9oto )arna asli (true color &" yaitu foto pankromatik ber)arna.
S$st& #2#+#
-da dua jenis foto yang dibedakan berdasarkan )ahana yang digunakan"
yaitu7
#. 9oto udara" yaitu foto yang dibuat dari pesa)at udara atau dari balon.
6. 9oto satelit atau foto orbital" yaitu foto yang dibuat dari satelit.
CITRA NNFT
3itra nonfoto dibedakan berdasarkan7 (#& spektrum elektromagnetik yang
digunakan" (6& sensor yang digunakan" dan (8& )ahana yang digunakan.
Sp&ktr- E'&ktr*#.+&t$k
Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan dalam
penginderaan" ,itra nonfoto dibedakan menjadi dua jenis" yaitu7
Diktat Pengantar Penginderaan auh #%
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 18/89
#. 3itra inframerah termal" yaitu ,itra yang dibuat dengan spektrum
inframerah termal. Jendela atmosfir yang digunakan ialah saluran dengan
panjang gelombang (8" "& Im" (' #4& Im" dan sekitar #' Im.
Penginderaan pada jenis spektrum ini menga,u kepada beda suhu obyek
dan daya pan,arnya yang pada ,itra ter,ermin melalui beda rona atau beda
)arna.
6. 3itra radar dan ,itra gelombang mikro" yaitu ,itra yang dibuat dengan
spektrum gelombang mikro. 3itra radar merupakan hasil penginderaan
dengan sistem aktif yaitu dengan sumber tenaga buatan" sedang ,itra
gelombang mikro dihasilkan dengan sistem pasif yaitu dengan
menggunakan sumber tenaga alamiah. 3itra radar dibedakan lebih jauh
berdasarkan saluran yang digunakan" seperti disajikan pada >abel 8.
>abel 8. Jenis ,itra radar berdasarkan salurannya
J&+$s 3$tr# r##rP#+0#+. .&'*%#+.
/#+. $.-+#k#+ (4)
Saluran !a
Saluran !
Saluran !u
Saluran O
Saluran S
Saluran
Saluran P
%" ##
## #1"%
#1"% 64
8%" %
% #2
#2 822
822 #.222
Sumber7 illesand dan !iefer (#$%$&" dengan perubahan (Sutanto" #$$6&
eskipun ,itra nonfoto juga ada yang menggunakan spektrum tampak"
,itra yang dihasilkan tidak disebut ,itra tampak. 3itra tersebut lebih sering disebut
berdasarkan sensornya atau )ahananya" misalnya ,itra CB=" ,itra SS" dan ,itra
lainnya.
Diktat Pengantar Penginderaan auh #'
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 19/89
S&+s*r
Berdasarkan sensor yang digunakan" ,itra nonfoto dibedakan menjadi7
#. 3itra tunggal" yaitu ,itra yang dibuat dengan sensor tunggal.
6. 3itra multispektral" yaitu ,itra yang dibuat dengan saluran jamak. Berbeda
dengan ,itra tunggal yang umumnya dibuat dengan saluran lebar" ,itra
multispektral dibuat dengan saluran sempit. 3itra multispektral pada ,itra
!andsat sering dibedakan menjadi7
a& 3itra Return eam /idicom atau ,itra CB=" yaitu ,itra yang dibuat dengan
kamera Return eam /idicom pada !andsat%0 dan !andsat%1. eskipun
berupa kamera" hasilnya bukan berupa foto karena detektornya bukan film
dan prosesnya bukan fotografik" melainkan elektronik. Jenis ini beroperasi
dengan spektrum tampak. 3itra CB= pada !andsat%2 bukan lagi berupa
,itra multispektral" melainkan ,itra ganda.
b& 3itra "ultispectral 3canner atau ,itra SS" yaitu ,itra yang dibuat
dengan SS sebagai sensornya. Sistem ini dapat beroperasi dengan
spektrum tampak maupun spektrum lainnya" misalnya spektrum
inframerah termal. Di samping ,itra SS" andsat juga ada ,itra SS
yang dibuat dari pesa)at udara.
#2#+#
Berdasarkan )ahana yang digunakan" ,itra nonfoto dibedakan menjadi7
#. 3itra dirgantara (airborne image&" yaitu ,itra yang dibuat dengan )ahana yang
beroperasi di udara atau dirgantara. isalnya ,itra inframerah termal" ,itra
radar" dan ,itra SS yang dibuat dari udara. /stilah ,itra dirgantara jarang
sekali digunakan.
6. 3itra satelit ( satellite4spaceborne image&" yaitu ,itra yang dibuat dari antariksa
atau angkasa luar. 3itra satelit dibedakan lebih jauh berdasarkan penggunaan
utamanya" yaitu7
a& 3itra satelit untuk penginderaan planet" misalnya ,itra satelit Canger (-S&"
,itra satelit =iking (-S&" ,itra satelit una (Cusia&" dan ,itra satelit =enera
(Cusia&.
Diktat Pengantar Penginderaan auh #$
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 20/89
b& 3itra satelit untuk penginderaan ,ua,a" misalnya ,itra E+-- (-S&" dan
,itra eteor (Cusia&.
,& 3itra satelit untuk penginderaan sumber daya bumi" misalnya ,itra andsat
(-S&" ,itra Soyus (Cusia&" dan ,itra Spot yang diorbitkan oleh Peran,is
pada tahun #$'1.
d& 3itra satelit untuk penginderaan laut" misalnya ,itra Seasat (-S&" dan ,itra
+S (Jepang& yang diorbitkan pada tahun #$'1.
Diktat Pengantar Penginderaan auh 62
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 21/89
BAB 5
INTERPRETASI CITRA
UNSUR INTERPRETASI CITRA
Bagian vital dalam interpretasi ,itra yaitu pengenalan obyek. >anpa
pengenalan terhadap identitas dan jenis obyek yang tergambar pada ,itra" tidak
mungkin analisis dapat dilakukan untuk meme,ahkan masalah yang sedang
dihadapi. Demikian pentingnya pengenalan obyek sehingga ada satu periode
perkembangan penginderaan jauh yang memusatkan perhatiannya pada
pengenalan obyek pada ,itra" yaitu antara #$2*#$12 (Sutanto" #$$6&. Pada saat
itu interpretasi ,itra masih berupa interpretasi foto udara saja" karena belum ada
,itra lainnya. Pusat perhatian hanya pada ,ara*,ara pengenalan obyek sehingga
tidak pernah sampai pada arti interpretasi ,itra yang sebenarnya" yaitu pengenalan
obyek dan analisis data sesuai dengan disiplin ilmunya untuk meme,ahkan
masalah yang sedang dihadapi. Periode ini disebut periode teknik interpretasiyang berlebihan (Stone" #$%45 Barret dan 3urtis" #$%1&.
Prinsip pengenalan obyek pada ,itra menga,u kepada penyidikan
karakteristik atau atribut pada ,itra. !arakteristik obyek yang tergambar pada ,itra
dan digunakan untuk mengenali obyek disebut unsur interpretasi ,itra.
9oto udara merupakan ,itra tertua dalam penginderaan jauh. 3itra tersebut
telah dikembangkan paling lama dan hingga dasa)arsa #$12*an paling banyak
digunakan sehubungan dengan ketersediaan foto dan alat interpretasinya serta
kemudahan pelaksanaan interpretasi. @ambaran pada foto udara lebih mirip ujud
yang sebenarnya di permukaan bumi dan lebih terin,i bila dibanding dengan
gambaran pada ,itra lain. Sebagai akibatnya" unsur interpretasinya juga paling
lengkap bila dibanding dengan unsur interpretasi pada ,itra lain.
Nnsur interpretasi ,itra terdiri dari sembilan butir" yaitu rona atau )arna"
ukuran" bentuk" tekstur" pola" tinggi" bayangan" situs" dan asosiasi. Sembilan unsur
Diktat Pengantar Penginderaan auh 6#
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 22/89
interpretasi ,itra ini disusun se,ara berjenjang atau se,ara hirarkis dan disajikan
pada @ambar #.
@ambar #. Susunan berjenjang unsur interpretasi ,itra (:stes et al." #$'8&
R*+# #+ #r+#
Cona (tone 4 color tone 4 grey tone& adalah tingkat kegelapan atau tingkat
ke,erahan obyek pada ,itra. Cona pada foto pankromatik merupakan atribut bagi
obyek yang berinteraksi dengan seluruh spektrum tampak yang sering disebut
sinar putih" yaitu spektrum dengan panjang gelombang (2"4 2"%& Im. Berkaitan
dengan penginderaan jauh" spektrum demikian disebut spektrum lebar" jadi rona
merupakan tingkatan dari hitam ke putih atau sebaliknya.
arna merupakan ujud yang tampak oleh mata dengan menggunakan
spektrum sempit" lebih sempit dari spektrum tampak. Sebagai ,ontoh" obyek
tampak biru" hijau" atau merah bila hanya memantulkan spektrum dengan panjang
gelombang (2"4 2"& Im" (2" 2"1& Im" atau (2"1 2"%& Im. Sebaliknya" bila
Diktat Pengantar Penginderaan auh 66
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 23/89
obyek menyerap sinar biru maka ia akan memantulkan )arna hijau dan merah.
Sebagai akibatnya maka obyek akan tampak dengan )arna kuning (@ambar.6&.
S I N A R P U T I H
B H M B H M
BIRU KUNING
(a& (b&
@ambar 6. arna berdasarkan pantulan spektrum (a& tampak biru karena
memantulkan saluran biru dan (b& tampak kuning karena menyerap sinar biru
Berbeda dengan rona yang hanya menyajikan tingkat kegelapan" )arna
menunjukkan tingkat kegelapan yang lebih beraneka. -da tingkat kegelapan di
dalam )arna biru" hijau" merah" kuning" jingga" dan )arna lainnya. eskipun
tidak menunjukkan ,ara pengukurannya" :stes et al. (#$'8& mengutarakan bah)a
mata manusia dapat membedakan 622 rona dan 62.222 )arna. Pernyataan ini
mengisyaratkan bah)a pembedaan obyek pada foto ber)arna lebih mudah bila
dibanding dengan pembedaan obyek pada foto hitam putih. Pernyataan yang
senada dapat diutarakan pula" yaitu pembedaan obyek pada ,itra yang
menggunakan spektrum sempit lebih mudah daripada pembedaan obyek pada ,itra
yang dibuat dengan spektrum lebar" meskipun ,itranya sama*sama tidak ber)arna.
-sas inilah yang mendorong orang untuk men,iptakan ,itra multispektral.
Cona dan )arna disebut unsur dasar. 0al ini menunjukkan betapa
pentingnya rona dan )arna dalam pengenalan obyek. >iap obyek tampak pertama
pada ,itra berdasarkan rona atau )arnanya. Setelah rona atau )arna yang sama
dikelompokkan dan diberi garis batas untuk memisahkannya dari rona atau )arna
yang berlainan" barulah tampak bentuk" tekstur" pola" ukuran dan bayangannya.
/tulah sebabnya maka rona dan )arna disebut unsur dasar.
0$ -ara pengukuran rona
Diktat Pengantar Penginderaan auh 68
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 24/89
Cona dapat diukur dengan dua ,ara" yaitu ,ara relatif dengan
menggunakan mata biasa" dan ,ara kuantitatif dengan menggunakan alat. Dengan
menggunakan mata biasa pada umumnya rona dibedakan atas lima tingkat" yaitu
putih" kelabu*putih" kelabu" kelabu*hitam" dan hitam. Dengan menggunakan alat
maka rona dapat dibedakan dengan lebih pasti dan dengan tingkat pembedaan
yang lebih banyak.
illesand dan !iefer (#$%$& mengutarakan bah)a foto udara dapat
dipandang sebagai rekaman visual terhadap sinar yang mengenai detektor ke,il
yang berjumlah besar. Detektor bagi foto udara ialah butir*butir perak halid
(-gBr" -g3l" -g9l" -gJ& pada emulsi film. >iap butir perak halid merekam sinar
yang dipantulkan oleh obyek di bumi. Setelah film diproses" hasil rekamannya
membuahkan gambaran tertentu. @ambaran ini terbentuk karena ada beda
pantulan oleh obyek yang berbeda. Seandainya pantulannya sama" maka tidak
akan terbentuk gambar karena seluruh lembaran film akan menyajikan gambaran
yang sama ronanya. Jadi" rekaman sinar pada tiap butir perak halid bergantung
pada pantulan obyek yang sinarnya diterima oleh tiap butir tersebut. Di samping
itu ronanya juga bergantung pada panjang gelombang sinar yang digunakan.
Bila butir perak halid terkena sinar" ikatan antara perak dan halid menjadi
lemah dan terbentuk gambaran laten pada film itu. Setelah film di,u,i maka
daerah yang terkena sinar akan tampak putih bila lapisan dasarnya kertas putih"
atau tampak bening bila lapisan dasarnya berupa film transparan atau ka,a.
Bagian yang gelap bersifat opak atau tak tembus ,ahaya" sedang bagian yang
jernih bersifat tembus ,ahaya. +leh karena itu maka ronanya dapat diukur dengan
opasitas (+& atau transmisi (>&*nya" yaitu sifat tembus ,ahayanya. Sebagai ,ontoh"
di misalkan film disinari dengan lampu yang kekuatannya #22 unit. Pada bagian -
yang jernih" misalnya sinar yang menembus film itu sebesar #2 unit. Pada bagian
B yang gelap" sinar yang menembus film sebesar # unit. Di dalam ,ontoh ini maka
>- #2;#22 2"#2 #2?" sedang >B #;#22 #?. Besarnya opasitas
berbanding terbalik terhadap transmisinya. Jadi" +- #; >- dan +B #;>B. +-
#;2"# #2" sedang +B #;2"2# #22.
Diktat Pengantar Penginderaan auh 64
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 25/89
Jadi rona dapat diukur berdasarkan opasitasnya maupun berdasarkan
transmisinya. Di dalam ,ontoh ini rona - diukur dengan >- 2"#2 atau +- #2"
sedang rona B dengan >B 2"2# atau +B #22. -kan tetapi ternyata bah)a
gradasi transmisi maupun opasitas tidak selaras dengan kesan yang tertangkap
oleh mata. +leh karena itu kemudian dikembangkan ,ara pengukuran rona yang
lebih selaras dengan kesan mata. >ingkatan rona itu disebut dengan densiti
(density& yang besarnya sama dengan logaritma normal opasitas" atau7
D = '*. = '*. 16T AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA(6&
Dalam ,ontoh tersebut maka densiti pada - sebesar log #2 #" sedang densiti
pada B log #22 6. 3ontoh hubungan antara nilai transmisi" opasitas" dan
densitinya disajikan pada >abel 4.
>abel 4. 0ubungan antara Eilai >ransmisi" +pasitas" dan Densiti
Tr#+s$s$ (7) T D
#22 2
6
#2
#
2"2#
#"222#"22
2"62
2"#22
2"2#2
2"22#
# 6
4
#2
#22
#222
2"222"82
2"12
#"22
6"22
8"22Sumber7 illesand dan !iefer" #$%$
-lat pengukur densiti disebut densitometer. Nntuk mengukur densiti pada
film digunakan densitometer transmisi" sedangkan untuk mengukur densiti pada
,itra yang di,etak di atas kertas digunakan densitometer pantulan. >iap jenisdensitometer dibedakan atas densitometer titik ( spot densitometer & dan
densitometer penyiaman ( scanning densitometer &. Densitometer titik digunakan
untuk mengukur densiti ,itra pada beberapa bagian" sedang densitometer
penyiaman digunakan untuk mengukur densiti seluruh ,itra. Densiti dapat
dibedakan menjadi 6# tingkat" dengan nilai densiti antara 2 hingga 8. Densiti 2
menunjukkan bagian yang gelap" sedang densiti 8 menunjukkan bagian yang
,erah.
Diktat Pengantar Penginderaan auh 6
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 26/89
6& 9aktor yang mempengaruhi rona
Cona pada ,itra dipengaruhi oleh lima faktor" yaitu7 (a& karakteristik
obyeknya sendiri" (b& bahan yang digunakan" (,& pemrosesan emulsi" (d& ,ua,a"
dan (e& letak obyek.
a& !arakteristik obyek
!arakteristik obyek yang mempengaruhi rona ialah7
* Permukaan kasar ,enderung menimbulkan rona gelap pada foto karena
sinar yang datang mengalami hamburan hingga mengurangi sinar yang
dipantulkan* arna obyek yang gelap ,enderung menimbulkan rona gelap
* +byek yang basah;lembab ,enderung menimbulakn rona gelap
* Pantulan obyek" misalnya air tampak gelap dan batuan kapur tampak
,erah
Nntuk menyelidik karakteristik spektral obyek pada ,itra" perlu diketahui
karakteristik pantulan atau pan,aran obyek. Pada >abel disajikan
karakteristik pantulan tanah" tubuh air" dan vegetasi yang dinyatakan
dengan nilai albedonya.
b& Bahan yang digunakan
Jenis film yang digunakan juga menentukan rona pada foto" karena
setiap jenis film memiliki kepekaan tersendiri. !ilford (#$%8&
mengutarakan bah)a perak halid yang biasa digunakan sebagai emulsi
film mula*mula hanya peka terhadap spektrum ultraviolet dan saluran biru.
Bahan tersebut hanya merekam sinar gelombang pendek yang justruhamburannya besar. Sebagai akibatnya maka banyak obyek yang tampak
jelas di permukaan bumi" pada foto tampak lemah sekali (tidak jelas&.
Perkembangan pertama perak halid berupa film ortokromatik yang
kepekaannya bertambah hingga sebagian saluran hijau. Cona foto yang
dihasilkan berbeda dengan foto yang dibuat dengan perak halid biasa.
>abel . Eilai albedo tanah" air" dan vegetasi (S,handa" #$%15 Barrett dan
3urtis" #$%1 yang mengutip dari o,k)ood (#$%4&5 dalam Sutanto" #$$6&
Diktat Pengantar Penginderaan auh 61
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 27/89
B8EK ALBED(7)
>-E-0
Pasir halus>anah hitam" kering>anah hitam" lembab
>anah ,erah:ndapan lava@ranitBatuan kapur Pasir putih
8%#4'
6*82#18#81
6*42-/C
Salju kering" jernih" padat" baruSalju lama:s lautembaran es" tertutup air
adang pepohonan tertutup salju-ir dengan elevasi matahari7$2o
12o
82o
62o
#2o
o
8o
'1*$4*%2
8161
88*42
66"6
1#8"4
8"'12$2
=:@:>-S/
Belukar gurun pasir 0utan musim0utan pinusPadang rumputCa)a
62*6$#1*68
#4#6*#8#2*#4
Perkembangan selanjutnya ialah film pankromatik yang peka terhadap
hampir seluruh spektrum tampak" dan film inframerah yang peka terhadap
spektrum tampak dan spektrum inframerah dekat hingga panjang
gelombang 2"$ Im. Perkembangan yang terakhir berupa foto multispektral
yang menggunakan saluran sempit" yaitu saluran biru" hijau" merah" dan
inframerah dekat. Cona pada tiap foto tersebut tentu saja berbeda*beda.
!epekaan film tersebut disajikan pada @ambar 8.
JENIS FILM KEPEKAAN
0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9
μm
UV BIRU HIJAU MERAH INFRAMERAH
Perak hal!
Diktat Pengantar Penginderaan auh 6%
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 28/89
"r#$kr$ma#k
Pa%kr$ma#k
I%&ramerah
Modifed inrared
True inrared
@ambar 8. !epekaan berbagai emulsi (Paine" #$'#5 !ilford" #$%85 dalam
Sutanto" #$$6&
,& Pemrosesan emulsi
:mulsi dapat diproses dengan hasil redup (mat &" setengah redup ( semi
mat &" dan gilap ( glossy&. 3etakan gilap menguntungkan karena ronanya
lebih ,erah" akan tetapi sukar ditulisi atau digambari. 3etakan redup
bersifat sebaliknya. 3etakan setengah redup mempunyai sifat antara" yaitu
ronanya ,ukup ,erah dan masih agak mudah ditulisi atau digambari.
d& 3ua,a
Cona foto udara sangat bergantung kepada jumlah sinar yang men,apai
sensor atau jumlah sinar yang mengenai obyek dan daya pantul obyeknya.
Sebelum sinar men,apai obyek maupun setelah dipantulkan oleh obyek
yaitu dalam perjalanan men,apai sensor" sinar dipengaruhi oleh hamburan.
Pada ketinggian hingga 4" km dipengaruhi oleh hamburan QieR" dan
hingga $ km dipengaruhi oleh hamburanRCayleighR. Di samping itu masih
ada hamburan nonselektif. Penghamburnya berupa butir butir gas yang ada
di atmosfer" asap" a)an" dan butir butir air. Pada ,ua,a ber)arna bahkan
tidak mungkin dilakukan pemotretan. +leh karena itu rona foto udara
sangat dipengaruhi oleh kejernihan atmosfer.
Diktat Pengantar Penginderaan auh 6'
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 29/89
e& etak obyek dan )aktu pemotretan
etak dapat diartikan sebagai letak lintang dan bujur" ketinggian tempat"
atau letak terhadap obyek lainnya.
Bagi letak lintang dan bujur" letak lintanglah yang berpengaruh terhadap
rona pada foto. etak lintang menentukan besarnya sudut datang sinar
matahari. Bagi tempat yang terletak di lintang tinggi" misalnya 42' lintang
utara" penyinaran pada siang hari berjumlah ##.222 Qfoot*,andlesR pada
bulan Desember (:stes"#$%4&. Dengan demikian maka sinar yang
men,apai obyek pada bulan Juni sekitar 68? sinar yang mengenai obyek
yang sama pada bulan Desember. Sebagai akibatnya" rona obyek tersebut
juga berbeda. etak tempat dan )aktu (musim& sangat mempengaruhi rona
foto.
!etinggian tempat juga mempengaruhi rona pada foto bagi obyek yang
sama. 0al ini terutama di sebabkan oleh sering adanya kabut tipis pada
pagi hari di tempat yang tinggi. Bila pemotretan dilakukan di pagi hari
pada saat kabut tipis belum hilang" misalnya jam 2'.22" rona obyek di
tempat yang rendah lebih ,erah karena pada umumnya tidak banyak
kabutnya.
Se,ara lebih sempit lagi" letak dapat diartikan sebagai letak terhadap
obyek lain di dekatnya. Bila obyek lain ini lebih tinggi dan meghalangi
obyek itu" maka obyek tersebut akan tidak tampak pada foto. !alau masih
ada sinar yang men,apai obyek meskipun tidak penuh" obyek akan tampak
dengan rona yang lebih gelap bila dibanding dengan obyek lain yang
terletak di tempat terbuka.
8& 3ara pengukuran )arna
-nalisa kuantitatif ,itra pada umumnya dilakukan berdasarkan
pengukuran densiti. Pada foto hitam putih" densiti merupakan fungsi jumlah perak
yang ter,u,i. Bagi foto ber)arna" densiti dihasilkan oleh karakteristik serapan <at
)arna yang digunakan sebagai lapis emulsi. Pada umumnya digunakan tiga lapis
<at )arna yang berbeda*beda pada film ber)arna. 9ungsi <at )arna itu ialah
sebagai penyerap sinar (:stes et al . " #$'8&.
Diktat Pengantar Penginderaan auh 6$
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 30/89
Selanjutnya :stes et al. yang menga,u pada pendapat 3ret,her dan
Balentine (#$1'& menyatakan bah)a ada dua ,ara untuk mengukur )arna" yaitu
dengan ,ara integral dan ,ara analitik. Pengukuran )arna dengan ,ara integral
ialah pengukuran )arna gabungan yang dibuahkan oleh lapisan*lapisan <at )arna
tanpa memisahkannya satu*persatu. 3ara pengukuran analitik ialah pengukuran
densiti pada tiap panjang gelombang bagi tiap lapis <at )arna.
4& 9aktor yang mempengaruhi )arna
Paine (#$'#& menyatakan )arna biru" hijau" dan merah disebut )arna
dasar aditif. arna aditif yaitu )arna yang tidak dapat dibentuk dengan jalan
menambah )arna*)arna lain. arna dasar akan menghasilkan )arna*)arna lain
bila dipadukan. Sebagai ,ontoh" )arna cyan merupakan paduan antara biru dan
hijau" )arna kuning merupakan paduan antara hijau dan merah" dan )arna
magenta merupakan paduan antara merah dan biru. >iga )arna ini yaitu cyan
kuning dan magenta" masing* masing disebut )arna dasar substraktif. Paduan
)arna dasar substraktif ini akan menghasilkan )arna*)arna lain. /tulah sebabnya
maka disebut )arna dasar. arna substraktif dibentuk dengan ,ara mengurangi
satu )arna dasar aditif dari sinar putih. Bila dipasang filter kuning pada sinar
putih" maka sinar biru diblok sehingga terbentuk )arna kuning. arna dasar aditif
yang membentuk )arna paduan ini yaitu )arna hijau dan merah.
Dari uraian tersebut mudah diketahui bah)a salah satu faktor yang
mempengaruhi )arna ialah panjang gelombang sinar yang membentuk )arna itu.
Panjang gelombang (2"4 2"& Im membentuk )arna biru" sedang panjang
gelombang (2" 2"%& Im membentuk )arna kuning. Panjang gelombang yangdominan atau panjang gelombang sinar rata*rata yang membentuk )arna disebut
hue (Short" #$'6&. Dengan kata lain dapat dikatakan bah)a hue merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi )arna.
Di samping dipengaruhi oleh hue" )arna juga dipengaruhi oleh dua faktor
lainnya" yaitu kejenuhan ( saturation& dan intensitas. enurut Short (#$'6&"
kejenuhan men,irikan julat (range& panjang gelombang yang membentuk )arna.
/ntensitas ditentukan oleh jumlah total sinar yang dipantulkan" terlepas dari
Diktat Pengantar Penginderaan auh 82
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 31/89
panjang gelombangnya. /ntensitas ditandai dengan ke,erahan. Di dalam instrumen
pengamat multispektral" intensitas diukur dari 2 hingga #2. Pada intensitas 2
berarti tidak ada ,ahaya" gelap. Pada intensitas #2 maka penyinarannya ,erah
sekali. !e,erahan ini sangat berpengaruh terhadap pembentukan )arna. Sebagai
,ontoh" )arna yang dibentuk oleh saluran biru dan saluran hijau dengan intensitas
masing*masing sebesar 1 akan berlainan dengan )arna yang dibentuk oleh saluran
hijau dengan intensitas 4 karena saluran biru menjadi dominan pada pembentukan
)arna ini meskipun julat panjang gelombang sinar yang membentuk rona atau
kejenuhannya tetap" yaitu (2"4 2"1& Im. Pada ,ontoh pertama maka tidak ada
panjang gelombang yang dominan sehingga hue*nya merupakan panjang
gelombang rata*ratanya" yautu 2" Im. Pada ,ontoh kedua maka hue*nya berupa
saluran biru" karena saluran inilah yang dominan dalam pembentukan )arna
tersebut.
Di dalam penerimaan )arna dengan sistem unsell" istilah kejenuhan
diganti dengan chroma" sedang istilah intensitas diganti dengan value (Short"
#$'6&.
Pengenalan obyek seyogyanya tidak hanya digunakan satu unsur
interpretasi ,itra. !eandalan hasil interpretasi ,itra semakin tinggi bila semakin
banyak unsur interpretasi ,itra yang digunakan.
-ontoh pengenalan obyek berdasarkan rona7
* -ir tampak dengan rona gelap pada foto pankromatik. eskipun demikian" air
tampak ,erah bila dangkal" deras alirannya" keruh" atau gabungan di antaranya.
* Berbeda dengan rona air yang tampak gelap pada foto pankromatik bila
kedalamannya dua meter atau lebih" pada foto inframerah maka air tampak
gelap mekipun kedalamannya hanya beberapa meter saja. 0al ini disebabkan
karena serapan oleh air pada spektrum inframerah lebih besar dari serapan
oleh air pada spektrum tampak (illesand dan !iefer" #$%$&.
* >anaman karet" bakau" dan sagu tampak gelap pada foto pankromatik
* >anaman berdaun lembut seperti beringin" kemlandingan" dan rumput pada
umumnya tampak ,erah pada foto inframerah.
Diktat Pengantar Penginderaan auh 8#
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 32/89
* -tap seng dan asbes yang masih baru tampak dengan rona putih sedang atap
sirap berona hitam. @enting yang masih baru tampak kelabu ,erah pada foto
pankromatik maupun foto inframerah hitam putih" sedang genting lama
berkisar dari kelabu hingga kelabu hitam.
B&+t-k
Bentuk merupakan variabel kualitatif yang memerikan konfigurasi atau
kerangka suatu obyek (o" #$%1&. Bentuk merupakan atribut yang jelas sehingga
banyak obyek yang dapat dikenali berdasarkan bentuknya saja.
Bentuk" ukuran" dan tekstur pada @ambar # dikelompokkan sebagai
susunan keruangan rona sekunder dalam segi kerumitannya. Bermula dari rona
yang merupakan unsur dasar dan termasuk primer dalam segi kerumitannya.
Pengamatan atas rona dapat dilakukan paling mudah. +leh karena itu bentuk"
ukuran" dan tekstur yang langsung dapat dikenali berdasarkan rona"
dikelompokkan sekunder kerumitannya.
-da dua istilah di dalam bahasa /nggris yang artinya bentuk" yaitu shape
dan form. 3hape ialah bentuk luar atau bentuk umum" sedang form merupakan
susunan atau struktur yang bentuknya lebih rin,i.
-ontoh shape atau bentuk luar5
* Bentuk bumi bulat
* Bentuk )ilayah /ndonesia memanjang sejauh sekitar .#22 km.
-ontoh form atau bentuk rinci5
* Pada bumi yang bentuknya bulat terdapat berbagai bentuk relief atau bentuk
lahan seperti gunungapi" dataran pantai" tanggul alam" dsb.
* ilayah /ndonesia yang bentuk luarnya memanjang" berbentuk (rin,i& negara
kepulauan. ilayah yang memanjang dapat berbentuk masif atau bentuk
lainnya" akan tetapi bentuk )ilayah kita berupa himpunan pulau*pulau.
Baik bentuk luar maupun bentuk rin,i" keduanya merupakan unsur
interpretasi ,itra yang penting. Banyak bentuk yang khas sehingga memudahkan
pengenalan obyek pada ,itra.
Diktat Pengantar Penginderaan auh 86
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 33/89
-ontoh pengenalan obyek berdasarkan bentuk
* @edung sekolah pada umumnya berbentuk huruf /" " N" atau berbentuk
empat segi panjang
* >ajuk pohon palma berbentuk bintang" tajuk pohon pinus berbentuk keru,ut"
dan tajuk bambu berbentuk bulu*bulu
* @unungapi berbentuk keru,ut" sedang bentuk kipas alluvial seperti segi tiga
yang alasnya ,embung
* Batuan resisten membentuk topografi kasar dengan lereng terjal bila
pengikisannya telah berlangsung lanjut
* Bekas meander sungai yang terpotong dapat dikenali sebagai bagian rendah
yang berbentuk tapal kuda
Uk-r#+
Nkuran ialah atribut obyek berupa jarak" luas" tinggi" lereng" dan volume.
!arena ukuran obyek pada ,itra merupakan fungsi skala" maka di dalam
memanfaatkan ukuran sebagai unsur interpretasi ,itra harus selalu diingat
skalanya.
-ontoh pengenalan obyek berdasarka ukuran5
* Nkuran rumah sering men,irikan apakah rumah itu rumah mukim" kantor" atau
industri. Cumah mukim umumnya lebih ke,il bila dibanding dengan kantor
atau industri.
* apangan olah raga di samping di,irikan oleh bentuk segi empat" lebih
di,irikan oleh ukurannya" yaitu sekitar '2 m F #22 m bagi lapangan sepak
bola" sekitar # m F 82 m bagi lapangan tennis" dan sekitar ' m F #2 m bagi
lapangan bulu tangkis.
* Eilai kayu di samping ditentukan oleh jenis kayunya juga ditentukan oleh
volumenya. =olume kayu bisa ditaksir berdasarkan tinggi pohon" luas hutan
serta kepadatan pohonnya" dan diameter batang pohon.
Diktat Pengantar Penginderaan auh 88
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 34/89
T&kst-r
>ekstur adalah frekuensi perubahan rona pada ,itra (illesand dan !iefer"
#$%$& atau pengulangan rona kelompok obyek yang terlalu ke,il untuk dibedakan
se,ara individual (:stes dan Simonett" #$%&. >ekstur sering dinyatakan dengan
kasar" halus" dan belang*belang.
-ontoh pengenalan obyek berdasarkan tekstur5
* 0utan bertekstur kasar" belukar bertekstur sedang" semak bertekstur halus.
* >anaman padi bertekstur halus" tanaman tebu bertekstur sedang" dan tanaman
pekarangan bertekstur kasar .
* Permukaan air yang tenang bertekstur halus.
P*'#
Pola" tinggi" dan bayangan pada @ambar # dikelompokkan ke dalam
tingkat kerumitan tertier. >ingkat kerumitannya setingkat lebih tinggi dari tingkat
kerumitan bentuk" ukuran" dan tekstur sebagai unsur interpretasi ,itra. Pola atau
susunan keruangan merupakan ,iri yang menandai bagi banyak obyek bentukan
manusia dan bagi beberapa obyek alamiah.
-ontoh5
* Pola aliran sungai sering menandai struktur geologi dan jenis batuan. Pola
aliran trellis menandai struktur lipatan. Pola aliran yang padat mengisyaratkan
peresapan air kurang sehingga pengikisan berlangsung efektif. Pola aliran
dendritik men,irikan jenis tanah atau jenis batuan serba sama" dengan sedikit
atau tanpa pengaruh lipatan maupun patahan. Pola aliran dendritik pada
umumnya terdapat pada batuan endapan lunak" tufa vokanik" dan endapan
tebal oleh gletser yang telah terkikis (Paine" #$'#&
* Permukaan transmigrasi dikenali dengan pola yang teratur" yaitu dengan
rumah yang ukuran dan jaraknya seragam" masing*masing menghadap ke
jalan.
* !ebun karet" kebun kelapa" kebun kopi dan sebagainya mudah dibedakan dari
hutan atau vegetasi lainnya dengan polanya yang teratur" yaitu dari pola serta
jarak tanamnya.
Diktat Pengantar Penginderaan auh 84
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 35/89
B#/#+.#+
Bayangan bersifat menyembunyikan detail atau obyek yang berada di
daerah gelap. +byek atau gejala yang terletak di daerah bayangan pada umumnya
tidak tampak sama sekali atau kadang*kadang tampak samar*samar. eskipun
demikian" bayangan sering merupakan kun,i pengenalan yang penting bagi
beberapa obyek yang justru lebih tampak dari bayangannya.
-ontoh7
* 3erobong asap" menara" tangki minyak" dan bak air yang dipasang tinggi lebih
tampak dari bayangannya.
* >embok stadion" ga)ang sepak bola" dan pagar keliling lapangan tenis pada
foto berskala #7 .222 juga lebih tampak dari bayangannya.
* ereng terjal tampak lebih jelas dengan adanya bayangan.
S$t-s
Bersama*sama dengan asosiasi" situs dikelompokkan ke dalam kerumitan
yang lebih tinggi pada @ambar #. Situs bukan merupakan ,iri obyek se,ara
langsung" melainkan dalam kaitannya dengan lingkungan sekitarnya.
Situs diartikan dengan berbagai makna oleh para pakar" yaitu7
* etak suatu obyek terhadap obyek lain di sekitarnya (:stes dan Simonett"
#$%&. Di dalam pengertian ini" onkhouse (#$%4& menyebutnya situasi"
seperti misalnya letak kota (fisik& terhadap )ilayah kota (administratif&" atau
letak suatu bangunan terhadap parsif tanahnya. +leh van uidam (#$%$&"
situasi juga disebut situs geografi" yang diartikan sebagai tempat kedudukan
atau letak suatu daerah atau )ilayah terhadap sekitarnya. isalnya letak iklim
yang banyak berpengaruh terhadap interpretasi ,itra untuk geomorfologi.
* etak obyek terhadap bentang darat (:stes dan Simonett" #$%&" seperti
misalnya situs suatu obyek di ra)a" di pun,ak bukit yang kering" di sepanjang
tepi sungai" dsb. Situs sema,am ini oleh van uidam (#$%$& disebutkan situs
topografi" yaitu letak suatu obyek atau tempat terhadap daerah sekitarnya.
Situs ini berupa unit terke,il dalam suatu sistem )ilayah morfologi yang
dipengaruhi oleh faktor situs" seperti7 (#& beda tinggi" (6& ke,uraman lereng"
Diktat Pengantar Penginderaan auh 8
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 36/89
(8& keterbukaan terhadap sinar" (4& keterbukaan terhadap angin" dan (&
ketersediaan air permukaan dan air tanah. ima faktor situs ini mempengaruhi
proses geomorfologi maupun proses atau perujudan lainnya.
-ontoh7
* >ajuk pohon yang berbentuk bintang men,irikan pohon palma. ungkin jenis
palma tersebut berupa pohon kelapa" kelapa sa)it" sagu" nipah" atau jenis
palma lainnya. Bila tumbuhnya bergerombol (pola& dan situsnya di air payau"
maka yang tampak pada foto tersebut mungkin sekali nipah.
* Situs kebun kopi terletak di tanah miring karena tanaman kopi menghendaki
pengaturan air yang baik.
* Situs pemukiman memanjang umumnya pada igir beting pantai" tanggul alam"
atau di sepanjang tepi jalan.
As*s$#s$
-sosiasi dapat diartikan sebagai keterkaitan antara obyek yang satu
dengan obyek lain. -danya keterkaitan ini maka terlihatnya suatu obyek pada ,itra
sering merupakan petunjuk bagi adanya obyek lain.
-ontoh7
* Di samping ditandai dengan bentuknya yang berupa empat persegi panjang
serta dengan ukurannya sekitar '2 m F #22 m" lapangan sepak bola di tandai
dengan adanya ga)ang yang situsnya pada bagian tengah garis belakangnya.
apangan sepak bola berasosiasi dengan ga)ang. !alau tidak ada ga)angnya"
lapangan itu bukan lapangan sepak bola. @a)ang tampak pada foto udara
berskala #7 .222 atau lebih besar.
* Stasiun kereta api berasosiasi dengan jalan kereta api yang jumlahnya lebih
dari satu (ber,abang&.
* @edung sekolah di samping ditandai oleh ukuran bangunan yang relatif besar
serta bentuknya yang menyerupai /" " atau N" juga ditandai dengan
asosiasinya terhadap lapangan olah raga. Pada umumnya gedung sekolah
ditandai dengan adanya lapangan olah raga di dekatnya.
Diktat Pengantar Penginderaan auh 81
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 37/89
K*+9&r.&+s$ %-kt$
Pengenalan obyek pada foto udara atau ,itra lainnya" dianjurkan untuk
tidak hanya menggunakan satu unsur interpretasi ,itra. Sebaliknya digunakan
unsur interpretasi ,itra sebanyak mungkin. Semakin ditambah jumlah unsur
interpretasi ,itra yang digunakan" semakin men,iut lingkupnya ke arah titik
simpul tertentu. /nilah yang dimaksud dengan konvergensi bukti (converging
evidence 4 convergence of evidence&" atau bukti*bukti yang mengarah ke satu titik
simpul.
isalnya pada foto udara terlihat tetumbuhan yang tajuknya berbentuk
bintang. Pohon tersebut jelas berupa pohon palma" akan tetapi kemungkinannya
masih ,ukup luas. ungkin palma tersebut berupa pohon kelapa" kelapa sa)it"
nipah" enau" dan sagu. 3ontoh ini masih memberi peluang lima kemungkinan
berdasarkan satu unsur interpretasi ,itra" yaitu berdasarkan bentuk tajuk saja. Bila
ditambah satu unsur interpretasi ,itra lagi misalnya pola" kemungkinannya akan
menjadi lebih men,iut. isalnya tumbuhan tersebut polanya tidak teratur" maka
kemungkinan yang lima itu men,iut menjadi tiga" yaitu nipah" enau" atau sagu.
Pohon kelapa atau kelapa sa)it pada umumnya di tanam orang dengan pola tanam
yang teratur. !emungkinan yang tinggal tiga itu akan men,iut lagi bila ditambah
satu unsur interpretasi ,itra lagi" misalnya ukuran. Bila ukuran tumbuhan tersebut
#2 m atau lebih" maka kemungkinannya tinggal dua" yaitu enau atau sagu. Eipah
merupakan pohon palma tidak berbatang yang tinggi tajuknya hanya sekitar 8 m
atau kurang. Bila ditambah satu unsur interpretasi ,itra lagi" yaitu situsnya di
tanah be,ek dan berair payau" maka kemungkinan tersebut benar*benar men,iut
menjadi satu titik simpul" yaitu bah)a yang tergambar pada foto tersebut tidak
lain ke,uali sagu. :nau merupakan tumbuhan darat yang tidak terdapat pada air
payau.
Diktat Pengantar Penginderaan auh 8%
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 38/89
TEKNIK INTERPRETASI CITRA
>eknik adalah alat khusus untuk melaksanakan metode. >eknik dapat pula
diartikan sebagai ,ara melakukan sesuatu se,ara ilmiah. >eknik interpretasi ,itra
dimaksudkan sebagai alat atau ,ara khusus untuk melaksanakan metode
penginderaan jauh. >eknik juga merupakan ,ara untuk melaksanakan sesuatu
se,ara ilmiah. Sesuatu itu tidak lain ialah interpretasi ,itra. Bah)a interpretasi
,itra dilakukan se,ara ilmiah" kiranya tidak perlu diragukan lagi. /nterpretasi ,itra
dilakukan dengan metode dan teknik tertentu" berlandaskan teori tertentu pula.
ungkin kadang*kadang ada orang yang menyebutnya sebagai dugaan" akan
tetapi berupa dugaan ilmiah ( scientific guess&
>eknik interpretasi ,itra antara lain dengan (#& data a,uan" (6& kun,i
interpretasi ,itra" (8& penanganan data" (4& pengamatan stereoskopik" (& metode
pengkajian" dan (1& penerapan konsep multi.
D#t# A3-#+
3itra menyajikan gambaran lengkap yang mirip ujud dan letak sebenarnya.
!emiripan ujud ini memudahkan pengenalannya pada ,itra" sedang kelengkapan
gambarannya memungkinkan penggunaannya oleh beragam pakar untuk beragam
keperluan. eskipun demikian" masih diperlukan data lain untuk lebih
meyakinkan hasil interpretasi dan untuk menambah data yang diperlukan" tetapi
tidak diperoleh dari ,itra. Data ini disebut data a,uan yang dapat berupa pustaka"
pengkuran" analisis laboratorium" peta" kerja lapangan" foto terrestrial maupun
foto udara selain ,itra yang digunakan. Data a,uan dapat berupa tabel statistik
tentang meteorologi atau tentang penggunaan lahan yang dikumpulkan oleh perorangan maupun oleh instansi pemerintah. Penggunaan data a,uan yang ada
akan meningkatkan ketelitian hasil interpretasi yang akan memperjelas lingkup"
tujuan" dan masalah sehubungan dengan proyek tertentu.
eskipun ,itra menyajikan gambaran lengkap" pada umumnya masih
diperlukan pekerjaan medan yang dimaksudkan untuk menguji atau meyakinkan
kebenaran hasil interpretasi ,itra bagi obyek yang perlu diuji. Pekerjaan ini
disebut uji medan ( field check & yang terutama digunakan di beberapa tempat yang
Diktat Pengantar Penginderaan auh 8'
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 39/89
interpretasinya meragukan. !arena uji medan dapat dilakukan pada tempat*tempat
yang mudah di,apai untuk me)akili perujudan sama yang terletak di tempat yang
jauh dari jalan" untuk obyek yang tidak meragukan interpretasinya pun sebaiknya
dilakukan pula kebenarannya. !arena dapat diambil tempat yang mudah di,apai"
pekerjaan ini pada umumnya tidak menambah )aktu" tenaga" dan biaya yang
berarti" akan tetapi keandalan hasil interpretasinya jadi meningkat ,ukup berarti.
Jumlah pekerjaan medan yang diperlukan di dalam interpretasi ,itra sangat
beraneka dan bergantung pada (a& kualitas ,itra yang meliputi skala" resolusi" dan
informasi yang harus diinterpretasi" (b& jenis analisis atau interpretasinya" (,&
tingkat ketelitian yang diharapkan" baik yang menyangkut penarikan garis batas
atau delineasi maupun klasifikasinya" (d& pengalaman penafsir ,itra dan
pengetahuannya tentang sensor" daerah" dan obyek yang harus diinterpretasi" (e&
kondisi medan dan kemudahan men,apai daerah" yang untuk alasan tertentu ada
daerah yang tidak dapat dijangkau untuk uji medan" dan (f& ketersediaan data
a,uan.
Nntuk verifikasi hasil interpretasi ,itra sering harus dilakukan ,ara
sampling dalam pekerjaan medan. Nntuk ini perlu dipertimbangkan sampling
mana yang terbaik dan kemudian meran,ang strategi sampling yang ,o,ok. Pada
umumnya dipilih sampling multitingkat untuk perkiraan tepat terhadap parameter
lingkungan.
Seperti pekerjaan medan yang dimaksudkan untuk maksud ganda" data
a,uan pun bermanfaat ganda pula yaitu untuk (a& membantu proses interpretasi
dan analisis" dan (b& verifikasi hasil interpretasi dan analisis.
=an der eer (#$15 dalam Sutanto" #$$6& menyatakan pentingnya uji
medan. Pekerjaan pemetaan tanah memerlukan penentuan jenis tanah di tiap
tempat dan delineasi batasnya. Penentuan jenis tanah meliputi #? * 62? volume
pekerjaan" sedang delineasi jenis tanah meliputi '2? * '? volume pekerjaan.
Penentuan jenis tanah tetap dilakukan di medan dan di laboratorium" tetapi
delineasi batas jenis tanahnya dapat dilakukan pada foto udara berdasarkan pada
agihan lereng" vegetasi" dan perujudan lain yang sering erat kaitannya dengan pola
agihan jenis tanah.
Diktat Pengantar Penginderaan auh 8$
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 40/89
3ontoh lain" di dalam pemetaan penggunaan lahan pun diperlukan
gabungan antara interpretasi ,itra dan pekerjaan terrestrial. Nntuk ketelitiannya"
tidak ada ,ara yang menyamai apalagi melebihi pekerjaan terrestrial. Perlu
di,amkan bah)a yang dimaksud dengan pekerjaan terrestrial di dalam pemetaan
penggunaan lahan yaitu pekerjaan medan untuk mengidentifikasi jenis
penggunaan lahan" mengukur lokasi" bentangan" luasnya serta
menggambarkannya pada peta dasar yang andal ketelitiannya. asalah akan
segera timbul bagi )ilayah seperti /ndonesia yaitu tidak tersedianya peta andal
untuk tiap daerah" dan tidak dimungkinkannya untuk menjangkau tiap jenis
penggunaan lahan" mengukurnya" dan memasukannya ke dalam peta untuk daerah
kita yang luas ini. Pekerjaan itu mungkin memerlukan )aktu beberapa dasa)arsa
untuk menyelesaikannya bila seluruh armada yang bersangkutan dikerahkan ke
medan. aktunya terlalu lama di samping biayanya yang sangat tinggi. Pekerjaan
ini dapat diper,epat dengan mendeteksi tiap jenis penggunaan lahan berdasarkan
,itra. Nntuk meyakinkan kebenaran hasil interpretasinya" diterjunkan sebagian
ke,il armada pemetaan penggunaan lahan ke beberapa tempat. Paduan pekerjaan
medan dan interpretasi ,itra ini akan memper,epat pemetaan penggunaan lahan
dan menyusutkan biaya pelaksanaannya.
K-+3$ I+t&rpr&t#s$ C$tr#
!un,i interpretasi ,itra pada umumnya berupa potongan ,itra yang telah
diinterpretasi serta diyakinkan kebenarannya" dan diberi keterangan seperlunya.
!eterangan ini meliputi jenis obyek yang digambarkan" unsur interpretasinya" dan
keterangan tentang ,itra yang menyangkut jenis" skala" saat perekaman" dan lokasi
daerahnya. !un,i interpretasi ,itra dimaksudkan sebagai pedoman dalam
melaksanakan interpretasi ,itra" dapat berupa kun,i interpretasi ,itra se,ara
individual maupun berupa kumpulannya. !un,i interpretasi ,itra dibedakan atas
dasar ruang lingkupnya dan atas dasar lainnya.
#. -tas dasar ruang lingkupnya
Berdasarkan ruang lingkupnya" kun,i interpretasi ,itra dibedakan menjadi
empat jenis" yaitu7
Diktat Pengantar Penginderaan auh 42
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 41/89
a& !un,i individual (item key&" yaitu kun,i interpretasi ,itra yang digunakan
untuk obyek atau kondisi individual. isalnya kun,i interpretasi untuk
tanaman karet.
b& !un,i subyek ( subject key&" yaitu himpunan kun,i individual yang
digunakan untuk identifikasi obyek*obyek atau kondisi penting dalam suatu
subyek atau kategori tertentu. isalnya kun,i interpretasi untuk tanaman
perkebunan.
,& !un,i regional (regional key&" yaitu himpunan kun,i individual atau kun,i
subyek untuk identifikasi obyek*obyek atau kondisi suatu )ilayah tertentu.
ilayah ini dapat berupa daerah aliran sungai" )ilayah administratif atau
)ilayah lainnya.
d& !un,i analog (anlogues key& ialah kun,i subyek atau kun,i regional untuk
daerah yang terjangkau se,ara terrestrial tetapi dipersiapkan untuk daerah
lain yang tak terjangkau se,ara terrestrial. isalnya digunakan kun,i
interpretasi hutan !alimantan untuk interpretasi hutan di /rian Jaya. 3ara ini
tidak dianjurkan" ke,uali di dalam keadaan darurat.
6. -tas Dasar ainnya
Di samping berdasarkan linmgkupnya" kun,i interpretasi ,itra sering
dibedakan dengan beraneka dasar. Salah satu dasar pembeda lainnya ialah
pada karakter dasar atau karakter intrinsiknya. Berdasarkan karakter
intrinsiknya ini maka kun,i interpretasi ,itra dibedakan menjadi dua jenis"
yaitu7
a& !un,i langsung (direct key&" yaitu kun,i interpretasi ,itra yang disiapkan
untuk obyek atau kondisi yang tampak langsung pada ,itra" misalnya
bentuk lahan dan pola aliran permukaan.
b& !un,i asosiatif (associative key&" yaitu kun,i interpretasi ,itra yang
terutama digunakan untuk deduksi informasi yang tidak tampak langsung
pada ,itra" misalnya tingkat erosi dan kepadatan penduduk.
!un,i interpretasi ,itra sebaiknya digunakan untuk daerah tertentu saja"
yaitu yang dibuat untuk daerah - tidak seyogyanya diterapkan begitu saja untuk
daerah B ke,uali untuk kun,i analog.
Diktat Pengantar Penginderaan auh 4#
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 42/89
P&+#+.#+#+ D#t# ( Data Handling )
3itra dapat berbentuk kertas ,etakan atau transparansi yang juga semakin
banyak digunakan. >ransparansi dapat berujud lembaran tunggal maupun
gulungan. Dalam menanganinya perlu berhati*hati jangan sampai menimbulkan
goresan atau bahkan penghapusan padanya. Nntuk transparansi gulungan lebih
mudah penanganannya" akan tetapi terhadap yang lembaran perlu lebih berhati*
hati" baik lembaran transparansi maupun lembaran kertas ,etak.
Banyak ,itra beragam jenis" skala" atau saat perekaman digunakan se,ara
bersamaan untuk meningkatkan hasil interpretasinya. Dengan demikian sering
banyak ,itra yang dihadapi oleh penafsir ,itra. Penafsir ,itra yang berpengalaman
pun belum tentu memperhatikan ,ara penanganan data" karena ia mungkin lebih
tertarik pada interpretasinya. 0al demikian tentu saja tidak baik untuk kemudahan
dalam menyimpan dan men,ari kembali" dan untuk kea)etan ,itra.
3ara sederhana untuk mengatur ,itra dengan baik ialah (#& menyusun ,itra
tiap satuan perekaman atau pemotretan se,ara numerik dan menghadap ke atas"
(6& mengurutkan tumpukan ,itra sesuai dengan urutan interpretasi yang akan
dilaksanakan dan meletakkan kertas penyekat di antaranya" (8& meletakkan
tumpukan ,itra sedemikian sehingga jalur terbang membentang dari kiri ke kanan
terhadap arah pengamat" sedapat mungkin dengan arah bayangan mengarah ke
pengamat" (4& meletakkan ,itra yang akan digunakan sebagai pembanding
sebelah*menyebelah dengan yang akan diinterpretasi" dan (& pada saat ,itra
dikaji" tumpukan menghadap ke ba)ah dalam urutannya (Sutanto" #$$6&.
P&+.##t#+ St&r&*sk*p$k
Pengamatan stereoskopik pada pasangan ,itra yang bertampalan dapat
menimbulkan gambaran tiga dimensional bagi jenis ,itra tertentu. 3itra yang telah
lama dikembangkan untuk pengamatan stereoskopik ialah foto udara. 3itra jenis
ini dapat digunakan untuk mengukur beda tinggi dan tinggi obyek bila diketahui
tinggi salah satu titik yang tergambar pada foto. Disamping itu juga dapat diukur
lerengnya. Perujudan tiga dimensional ini memungkinkan penggunaan foto udara
untuk membuat peta kontur. Disamping foto udara" dari pasangan ,itra radar atau
Diktat Pengantar Penginderaan auh 46
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 43/89
,itra lain yang bertampalan juga dapat ditimbulkan perujudan tiga dimensional
bila diamati dengan stereoskop.
Syarat pengamatan stereoskopik antara lain adanya daerah yang
bertampalan dan adanya paralaks pada daerah yang bertampalan. Paralaks ialah
perubahan letak obyek pada ,itra terhadap titik atau sistem a,uan. Pada umumnya
disebabkan oleh perubahan letak titik pengamatan (olf" #$'8&. >itik pengmatan
ini berupa tempat pemotretan. Pertampalan pada foto udara berupa pertampalan
depan (endlap& dan pertampalan samping ( sidelap&. Paralaks yang terjadi karena
titik pengamatan # dan 6 disebut paralaks F" yaitu paralaks sejajar jalur terbang.
Paralaks lainnya ialah paralaks y" yaitu paralaks yang tegak lurus paralaks F dan
disebabkan oleh perubahan tempat kedudukan pada jalur terbang yang
berdampingan.
Pada ,itra radar mulai dikembangkan pengamatan stereoskopik yang
mendasarkan pada paralaks y. Pada ,itra andsat juga terjadi pertampalan
samping dan oleh karenanya terjadi paralaks y. Pertampalan samping ini besarnya
beraneka" sesuai dengan letak lintangnya. Pada ekuator maka pertampalan
sampingnya #4?" sedangkan pada lintang '2K N dan '2K S meningkat menjadi
'? (Paine" #$'#&. Pertampalan ini belum dikembangkan untuk pengamatan
stereoskopik. Pada ,itra SP+> yang satelitnya diorbitkan tahun #$'1"
dikembangkan pengamatan stereoskopik berdasarkan paralaks y.
!arena obyek tampak dengan perujudan tiga dimensional" pengenalannya
pada ,itra lebih mudah dilaksanakan. Di samping itu" pengenalan obyek juga
dipermudah oleh dua hal" yaitu (a& pembesaran tegak yang memperjelas relief" dan
(b& pembesaran (tegak dan mendatar& bila digunakan binokuler dalam
pengamatannya. >anpa binokuler" seluruh daerah pertampalan dapat diamati
se,ara stereoskopik. Dengan menggunakan binokuler" obyek diperbesar" tetapi
luas daerah pengamatan menyusut. uas daerah pengamatan berbanding terbalik
terhadap kuadrat pembesarannya. Bagi pembesaran tiga kali luas daerah
pengamatannya menyusut menjadi sepersembilan luas daerah pertampalan.
Diktat Pengantar Penginderaan auh 48
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 44/89
M&t*& P&+.k#0$#+
Pekerjaan interpretasi ,itra dimulai dari pengakajian terhadap semua
obyek yang sesuai dengan tujuannya. eskipun demikian" banyak penafsir ,itra
yang lebih suka mulai dengan menyiam seluruh atau sebagian besar daerah yang
dikaji" kemudian dilakukan seleksi dan kajian terhadap obyek yang dikehendaki.
Para penafsir ,itra umumnya sependapat bah)a interpretasi ,itra
sebaiknya mengikuti metodik tertentu" yaitu mulai dari pertimbangan umum yang
dilanjutkan ke arah obyek khusus atau dari yang diketahui ke arah yang belum
diketahui. Pekerjaan metodik dan interpretasi dari perujudan yang diketahui atau
mudah diketahui ke perujudan baru yang belum diketahui atau sukar diketahui
merupakan aksioma dalam kegiatan ilmiah. Perujudan umum dapat pula diartikan
perujudan regional" sedang perujudan khusus dapat diartikan perujudan lokal.
Pengkajian dari umum ke arah khusus dapat dilakukan bila tak ada QbiasR antara
perujudan umum dan perujudan khusus.
Pada dasarnya ada dua metode pengkajian se,ara umum" yaitu7
#& 6ishing e)pedition
3itra menyajikan gambaran lengkap obyek di permukaan bumi. Sebagai
akibatnya maka bagi penafsir ,itra yang kurang berpengalaman sering mengambil
data yang lebih banyak dari yang diperlukan. 0al ini disebabkan karena penafsir
,itra mengamati seluruh ,itra dan mengambil datanya seperti orang men,ari ikan
di dalam air" yaitu menjelajah seluruh daerah. Penggunaan metode ini berarti
pengamatan seluruh obyek yang tergambar pada seluruh ,itra.
6& !ogical search
Penafsir ,itra mengamati ,itra se,ara menyeluruh tetapi se,ara selektif
hanya mengambil data yang relevan terhadap tujuan interpretasinya. Dengan kata
lain diartikan bah)a penafsir ,itra hanya mengkaji obyek atau daerah se,ara
selektif. 3ontoh" eksplorasi deposit minyak bumi hanya di,ari di daerah endapan
marin" khususnya yang berupa daerah berstruktur lipatan.
Diktat Pengantar Penginderaan auh 44
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 45/89
K*+s&p M-'t$
!onsep multi ialah ,ara perolehan dan analisis data penginderaan jauh
yang meliputi (#& multispektral" (6& multitingkat" (8& multitemporal" (4& multiarah"
(& multipolarisasi" dan (1& multidisiplin (:stess" #$'5 dalam Sutanto" #$$6&.
#& ultispektral
-da tiga manfaat ,itra multispektral" yaitu7 (a& meningkatkan kemampuan
interpretasi ,itra se,ara manual" (b& dimungkinkannya pembuatan ,itra komposit
)arna atau paduan )arna (color composit & berdasarkan ,itra multispektral hitam
putih" dan (,& dimungkinkannya peragaan ,itra paduan )arna dengan
menggunakan alat pengamat )arna aditif (additive color viewer &. Bila datanya
berupa data digital multispektral" maka (d& memungkinkan dilakukannya
pengenalan pola ( pattern recognition& sehingga kemampuan interpretasi
meningkat sangat berarti.
a& eningkatkan kemampuan interpretasi se,ara manual
+byek pada ,itra lebih mudah dikenali pada ,itra multispektral maupun
multi saluran dengan spektrum elektromagnetik yang dirin,i menjadi
spektrum sempit. 0al ini disebabkan karena pada spektrum sempit tertentu
maka karakteristik obyek sering lebih menonjol bedanya terhadap
karakteristik spektral obyek pada saluran sempit lainnya maupun terhadap
spektrum lebar.
Cin,ian spektral ini dapat dilakukan pada spektrum tertentu seperti pada
spektrum ultraviolet" spektrum tampak" spektrum inframerah" atau
spektrum gelombang mikro. Spektral pengenalan obyek dapat pula beruparin,ian lebih dari satu spektrum" misalnya spektrum tampak dan spektrum
inframerah pantulan atau spektrum tampak dan spektrum inframerah
termal. 3itra yang dibuat berdasarkan rin,ian satu spektrum disebut ,itra
multisaluran (multiband 4 multichannel &" sedang yang dibuat berdasarkan
rin,ian lebih dari satu spektrum disebut ,itra multispektral (multispectral &.
9ilm inframerah peka terhadap spektrum 2"4 Im 2"$ Im. 9ilm “true
infrared ” yang peka terhadap 2"% Im 2"$ Im diperoleh dengan
Diktat Pengantar Penginderaan auh 4
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 46/89
memasang filter untuk menahan spektrum tampak" sedang film yang peka
terhadap saluran 2"1 Im 2"% Im diperoleh dengan memasang filter di
bagian lain film inframerah. Perubahan ronanya disajikan pada tabel 1.8.
>abel 1. Perubahan rona rumput" kerikil" tanah" dan aspal pada foto
multispektral tiga saluran
R*+# *%/&k P## f*t* &+.#+ p#+0#+. .&'*%#+. (4)
:,; < :, :,> < :,? :,? < :,
Cumput
!erikil
>anah
-spal
!elabu gelap
!elabu gelap
!elabu gelap
gelap
!elabu terang
!elabu terang
!elabu gelap
gelap
>erang
!elabu terang
gelap
gelapSumber7 Sutanto" #$$6
+byek yang semula kurang dapat dikenali karena beda ronanya tidak
jelas" kemudian dapat dikenali dengan baik bila menggunakan lebih dari
satu saluran spektrum. 9oto multispektral umumnya dibuat dengan empat
saluran sehingga banyak obyek yang dapat dikenali padanya. 3ara ini
semakin banyak digunakan baik dalam bentuk foto multispektral maupun
,itra multi spektral. Seperti misalnya ,itra multispectral scanner atau ,itra
"33 !andsat yang terdiri dari empat saluran.
9oto multispektral pada umumnya dibuat dengan empat saluran yaitu
saluran biru" hijau" merah" dan inframerah pantulan. 3itra !andsat "33
juga dibuat dengan empat saluran yaitu saluran hijau" merah" inframerah
pantulan (2"% Im 2"' Im& dan inframerah pantulan (2"' Im 2"$ Im&.
3itra !andsat T" dibuat dengan tujuh saluran" foto multispektral Skylab
dibuat dengan #8 saluran (Cehder" #$'5 dalam Sutanto" #$$6&.
b& Pembuatan 3itra Paduan arna
anfaat lain ,itra multispektral adalah dapat mendukung pengamatan
)arna (color enhancement & dari tiga ,itra multispektral hitam putih yang
salurannya berbeda. Dengan penajaman ini maka obyek pada ,itra hitam
putih yang semula belum dapat dikenali" kemudian dapat dikenali karena
diujudkan dengan )arna yang bedanya terhadap obyek lain dipertajam.
0asil akhirnya berupa ,itra paduan )arna.
Diktat Pengantar Penginderaan auh 41
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 47/89
Penajaman )arna dapat dilakukan dengan ,ara pemrosesan penajaman
sebagai berikut (Barrett dan 3urtis" #$%1&7
* emilih tiga negatif yang beda ronanya paling besar" misalnya dari
empat negatif E#" E6" E8" dan E4 dipilih E#" E6" dan E4.
* en,etak tiga negatif tersebut menjadi film positif. Dengan demikian
maka dari E# dihasilkan film positif P# dan negatif duplikatnya yaitu E#
T. Sejalan dengan ini dihasilkan pula P6" P8" E6T" dan E8T.
* en,etak hasil antara (intermediate& berdasarkan film positif dan
negatif duplikat yang ditumpang*tindihkan. Positif dan negatif ini harus
berbeda panjang gelombangnya.
* >iap hasil antara kemudian di,etak se,ara aditif dengan menggunakan
sebuah filter aditif" sehingga setiap ,itra hanya dilangsungkan ke satu
layer )arna pada film ber)arna" yaitu layer magenta" kuning" atau cyan.
3itra yang dihasilkan berupa transparansi dengan )arna derivatnya.
>ransparansi ini digunakan untuk pengamatan" urutan kegiatan dalam
pemrosesan penajaman disajikan pula dalam >abel %.
>abel %. Nrutan kegiatan dalam pemrosesan penajaman )arna
N&.#t$f F$'
p*s$t$f
D-p'$k#t
+&.#t$f H#s$' #+t#r#
F$'t&r
p&+3&t#k#+
#$t$f
C&t#k#+
%&r@#r+#
$+t&.r#'
E#
E6
E4
P#
P6
P4
E#R
E4R
/#(E#RUP6&
/6(E4RUP#&
/8(E#RUP4&
0ijau
erah
Biru
Derivatif
)arna
Sumber7 Barret dan 3urtis" #$%15 dengan perubahan dari Sutanto" #$$6
Bila yang dipadukan berupa dua ,itra yang tidak berbeda panjang
gelombangnya" antara negatif dan positif saling menghapus sehingga tidak
ada )arna dihasilkan pada penajaman )arna akhir. Cona relatif dan beda
)arna obyek pada derivat )arnanya dapat digunakan untuk mendeteksi
perubahan seperti kelembaban" kepadatan tanah" dan kondisi vegetasi.
Pemrosesan penajaman )arna merupakan proses yang tidak sederhana
dan memerlukan )aktu banyak. Proses ini mahal dan tidak mudah untuk
memilih paduan ,itra yang membuahkan penajaman optimum dan
Diktat Pengantar Penginderaan auh 4%
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 48/89
memberikan hasil maksimum pada tahap interpretasi. Dalam hal ini akan
lebih menguntungkan bila beragam paduan ,itra dapat langsung diamati
pada layar" yaitu dengan ,ara pengamatan )arna aditif.
,& Pengamatan atau peragaan )arna aditif
Pengamatan )arna aditif (additive color viewing & dilakukan dengan alat
yang disebut pengamat )arna aditif (additive color viewer &. arna aditif
yaitu )arna biru" hijau" dan merah. arna lainnya pada dasarnya terbentuk
dari paduannya. Bila paduannya berdasarkan dua )arna aditif maka yang
terbentuk adalah )arna komplementer yaitu )arna kuning (merah U hijau&"
)arna cyan (hijau U biru&" dan )arna magenta (biru U merah&. arna
komplementer juga disebut )arna substraktif karena masing*masing )arna
dibentuk dengan jalan substraksi satu )arna aditif terhadap sinar putih
(Paine" #$'#&.
-lat pengamat )arna aditif diran,ang untuk interpretasi ,itra multi
spektral. -lat ini pada dasarnya terdiri dari empat proyektor yang masing*
masing diarahkan tepat ke satu layar. Pada tiap proyektor dapat diukur
intensitas ,ahaya dan dipilih filter yang dikehendaki. !arena ada empat
proyektor" tombol pengaturnya juga ada empat buah. Pada alat ini terdapat
empat tombol untuk mengatur intensitas ,ahaya dan empat tombol untuk
mengatur filter. >iap tombol pengatur filter dapat diatur dengan empat
penyetelan" yaitu masing*masing untuk filter ber)arna biru" hijau" merah"
dan tanpa filter. Bila digunakan filter ber)arna maka pada layar dihasilkan
,itra ber)arna dari tiap ,itra hitam putih. 0asil paduan tiap ,itra yaitu ,itrakomposit )arna" sedang bila disetel tanpa filter akan terbentuk ,itra hitam
putih pada layar (illesand dan !iefer" #$%$&.
Bagi tiap ,itra (chip& multispektral yang diamati dengan alat pengamat
)arna aditif ini tersedia dua sekrup penggerak" yaitu masing*masing untuk
menggerakkan chip sepanjang sumbu F dan sepanjang sumbu y. Dengan
demikian maka semua chip yang diamati dapat disetel tumpang tindih
se,ara tepat. Proses penyetelan disebut registrasi.
Diktat Pengantar Penginderaan auh 4'
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 49/89
Nntuk pengamatan )arna aditif digunakan ,itra multispektral hitam
putih dalam bentuk transparansi positif atau diapositif. Nntuk maksud ini
dapat digunakan dua" tiga" atau empat ,itra multispektral hitam putih. Pada
umumnya digunakan tiga ,itra yang beda ronanya paling besar. Pada tiap
proyektor untuk tiap ,itra hitam putih dipasang satu filter aditif" yaitu filter
biru" hijau" atau merah. Bila dipasang filter biru maka dari ,itra hitam
putih itu hanya saluran biru saja yang dilangsungkan sehingga ,itranya
ber)arna biru. Bila dipasang filter hijau atau merah maka ,itranya
ber)arna hijau atau merah. Dengan demikian maka ,itra komposit )arna
yang dibentuk berdasarkan tiga )arna aditif ini menggunakan proses
aditif. +leh karena itu alatnya disebut alat pengamat )arna aditif. arna
yang dibentuk bergantung atas dua hal" yaitu (#& paduan )arna filter yang
menentukan paduan )arna aditif" dan (6& pengaturan tombol untuk
mengatur intensitas tiap )arna aditif itu. !arena pengaturan dua ma,am
tombol itu dapat dilakuan se,ara ,epat dan )arna paduannya dapat
langsung diujudkan pada layar" maka ,ara ini dapat dilakukan jauh lebih
,epat bila dibanding dengan ,ara pemrosesan penajaman )arna (ight"
#$'25 Barrett dan 3urtis" #$%1&.
Paduan )arna biru dan merah menghasilkan ,itra komposit ber)arna
asli (true color &" bila paduannya menggunakan spektrum inframerah maka
akan terbentuk ,itra ber)arna semu ( false color &. Dengan mengatur
beragam paduan filter dan intensitas )arna akan terbentuk paduan )arna
yang beraneka pula pada layar. Satu paduan menghasilkan satu )arna.
Satu atau beberapa paduan )arna sering menakjubkan dalam kejelasannya
untuk membedakan )arna obyek sehingga pengenalannya menjadi lebih
mudah. /tulah sebabnya mengapa prosesnya sering disebut penajaman
)arna.
Dengan mengesampingkan filter bening atau filter tak ber)arna"
kombinasi )arna yang dapat dibentuk berdasarkan perbedaan filter saja
ada 84 atau '# kombinasi. /ntensitas sinar tiap lampu juga mempengaruhi
kombinasi ini. Dapat dibayangkan betapa banyak kombinasi )arna yang
Diktat Pengantar Penginderaan auh 4$
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 50/89
dapat dibentuk. !ombinasi )arna tersebut dapat dibentuk dengan ,epat
dan langsung diamati pada layar. Dengan demikian maka pen,arian
kombinasi terbaik bagi suatu obyek jauh lebih ,epat dilakukan bila
dibanding dengan ,ara penajaman rona melalui pemotretan kembali. -lat
pengamat )arna aditif ada di -P-E" Bakosurtanal" dan 9akultas
@eografi Nniversitas @adjah ada (Sutanto" #$$6&.
d& Pengenalan pola
Pada data digital" tiap pi)el (unit terke,il yang terekam pada sensor&
mempunyai nilai spektral atau nilai digital tertentu. >iap obyek
mempunyai nilai spektral tertentu dan nilai spektral tersebut berbeda pada
panjang gelombang yang berbeda. Bila nilai spektral tiap obyek
digambarkan dengan dua saluran sebagai absis dan ordinatnya" misalnya
dengan saluran "33 !andsat sebagai ordinat dan saluran % sebagai
absisnya" maka nilai spektral tiap obyek ,enderung untuk mengelompok
pada tempat tertentu. Eilai spektral air mengelompok pada bagian kiri
ba)ah karena nilai spektralnya yang sangat rendah pada saluran % dan
rendah pada saluran . =egetasi mengelompok pada bagian kanan ba)ah
karena nilai spektralnya yang sangat tinggi pada saluran % dan relatif
rendah pada saluran . Pengelompokan nilai spektral tanah pun ditentukan
pula oleh nilai spektralnya pada saluran dan saluran %. !elompok piFel
atau titik*titik pada @ambar 4 itu disebut pola" sedang ,ara klasifikasinya
disebut pengenalan pola (Ci,hards" #$'5 dalam Sutanto" #$$6&.
>erbentuknya pola spektral tersebut mempermudah pengenalan obyek.Bila pengelompokannya masih kurang jelas bagi beberapa obyek" absis
dan ordinatnya dapat diputar untuk memperoleh pengelompokan atau
pembedaan yang lebih jelas. 3ara analisis dengan memutar sumbu
koordinat ini disebut principal component analysis (illesand dan !iefer"
#$%$&.
Diktat Pengantar Penginderaan auh 2
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 51/89
@ambar 4. Pola spektral air" tanah dan vegetasi (Ci,hards" #$'5
dimodifikasi oleh Sutanto" #$$6&
Pengenalan pola hanya merupakan salah satu ,ara penyadapan
informasi berdasarkan data digital penginderaan jauh" sedangkan
penyadapan informasi merupakan satu di antara lima kegiatan yang
dilakukan di dalam pemrosesan data digital penginderaan jauh.
6& ultitingkat
Penginderaan jauh dengan teknik multitingkat yaitu penginderaan jauh
yang menggunakan )ahana dengan ketinggian terbang di atas muka bumi dan
atau tinggi orbit yang berbeda*beda. Se,ara lengkapnya berupa penginderaan dari
satelit yang disebut ketinggian tingkat #" penginderaan dari pesa)at yang terbang
tinggi (M # km& yang disebut ketinggian tingkat 6" penginderaan dari pesa)at
yang terbang sedang ($ km # km& yang disebut ketinggian tingkat 8" penginderaan dari pesa)at yang terbang rendah (L $ km& yang disebut ketinggian
tingkat 4" dan pekerjaan medan yang disebut ground truth (Eational -,ademy of
S,ien,es" #$%%&.
Berdasarkan seluruh )ahana yang digunakan dalam penginderaan jauh
maka tampak liputan ,itra satelit paling luas. 3ontoh" tiap lembar ,itra satelit
!andsat meliput daerah seluas 84.222 km6" sedangkan tiap lembar ,itra satelit
,ua,a 7eosynchronous "eteorological 3atellite (@S& meliput daerah seluas
Diktat Pengantar Penginderaan auh #
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 52/89
hampir setengah bola bumi. !arena liputannya luas maka ,itra tersebut hanya
mampu menyajikan informasi se,ara umum" tidak terin,i. 3itra sema,am ini
sesuai bagi daerah luas" misalnya untuk lingkup regional atau nasional. !arena
tiap lembar meliput daerah luas maka biaya pemetaan maupun biaya interpretasi
per satuan luas menjadi lebih murah di samping lebih ,epat pelaksanannya.
!ekurangan utama yaitu ketidakrin,ian informasi yang disajikannya. Bagi foto
udara yang ukurannya lebih besar" bersifat sebaliknya. Daerah yang terliput oleh
tiap lembar foto udara berukuran baku dengan skala #7#22.222 ialah daerah seluas
6$ km6. Daerah liputannya sebesar #86 km6 bagi foto berskala #72.222 dan
seluas 66" km6 bagi foto berskala #7.222. -kibatnya" bagi daerah yang luas
diperlukan jumlah foto yang jauh lebih banyak bila dibanding dengan ,itra satelit.
Dengan kata lain" maka penggunaan foto udara berskala besar bagi daerah luas
lebih mahal bila dibanding dengan penggunaan ,itra satelit. 9oto udara lebih
,o,ok bagi daerah sempit untuk informasi rin,i. Bila penggunaannya dipadu
dengan ,itra satelit maka keduanya akan saling mengisi kekurangan*
kekurangannya. 3itra satelit dapat meliput daerah luas tetapi informasinya kurang
rin,i. !erin,iannya diisi dengan membuat dan mengkaji foto udara bagi beberapa
daerah yang dapat dipandang sebagai daerah sampel bagi keseluruhan daerah. Di
samping sebagai daerah sampel" foto udara juga dapat dipandang sebagai uji
antara (intermediate check & antara interpretasi ,itra satelit dan uji medan yang
merupakan rangkaian tak terpisahkan pada tiap pekerjaan interpretasi ,itra.
Dengan mengkaji pola hubungan ujud yang sama pada daerah sampel" yaitu
ujudnya pada ,itra satelit maupun pada foto udara yang kemudian telah
diyakinkan kebenarannya di medan" dapat dilakukan generalisasi atau ekstrapolasi
hasil interpreatsi daerah sampel bagi seluruh daerah yang dikaji. -sas inilah yang
mendasari konsep multitingkat. Produk yang dihasilkan berupa peningkatan
kerin,ian informasi yuang dapat diperoleh dari ,itra satelit berskala ke,il dan
meliput daerah luas.
0al penting yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan survey
multitingkat dengan penginderaan jauh yaitu keseragaman )aktu perekaman dari
satelit maupun dari pesa)at udara. Pemotretan dilakukan tepat pada saat satelit
Diktat Pengantar Penginderaan auh 6
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 53/89
mele)ati dan merekam daerah yang dikaji" dekat sebelumnya" atau dekat
sesudahnya. 0anya dengan ,ara demikian dapat diharapkan perujudan yang
serupa bagi banyak obyek yang sama. Bila saat perekamannya berbeda jauh" maka
bagi obyek yang sama dapat berlainan ujudnya.
!onsep multitingkat telah menghasilkan kategori ,itra yang berbeda. Bagi
foto udara maka kategori skala besar" sedang dan ke,il dibatasi masing*masing
oleh skala #7#2.222 atau lebih besar" antara #7#2.222 hingga #782.222" dan lebih
ke,il dari #782.222. Bagi ,itra satelit atau ,itra lainnya maka pembedanya dibatasi
oleh sklala #72.222 atau lebih besar" antara #72.222 hingga #7 62.222" dan lebih
ke,il dari #7 62.222 (Sabins" #$%'&.
8& ultitemporal
Data penginderaan jauh multitemporal ialah data suatu daerah yang
menggambarkan kondisi dan saat perekaman yang berbeda. Bila data itu berupa
foto udara" perekaman ulangnya dilakukan dengan jarak )aktu tiga tahun atau
lebih. Bagi ,itra satelit maka perekaman ulangnya lebih sering lagi" yaitu tiap #1
hari bagi satelit !andsat%8 dan !andsat%9" dua kali sehari bagi satelit ,ua,a E+--
( ational :ceanic and ;tmospheric ;dministration&" dan tiap setengah jam bagi
satelit ,ua,a @S.
Dengan adanya data dengan frekuensi ulang yang pendek maka
dimungkinkan untuk memantau perubahan ,epat seperti perkembangan kota"
pengurangan luas hutan" luas tanaman pertanian" dan sebagainya. Pantauan ini
akan lebih sulit bila dilakukan dengan ,ara lain.
Peningkatan kemampuan untuk mengenali obyek pada ,itra dapat puladilakukan dengan menggunakan ,itra multitemporal. isalnya antara tanaman
tebu dan tanaman jagung yang pada umur hingga satu bulan nampak dengan
tekstur yang sama. !arena umur jagung lebih pendek yaitu sekitar tiga bulan"
maka pertumbuhannya lebih ,epat bila dibanding dengan pertumbuhan tanaman
tebu yang umurnya lebih panjang" yaitu hingga sekitar dua tahun. -kibatnya maka
sejak umur sekitar dua bulan perbedaan tekstur antara kedua tanaman itu menjadi
Diktat Pengantar Penginderaan auh 8
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 54/89
lebih jelas" tekstur tanaman jagung nampak lebih kasar. Perbedaannya akan lebih
jelas lagi setelah empat bulan karena tanaman jagung telah tidak ada lagi.
4& ultiarah
Sensor yang dapat diatur ke arah yang berbeda dapat meningkatkan
kemampuan pengadaan data penginderaan jauh" terutama bagi daerah tropika
yang banyak penutupan a)annya. Sensor dapat diarahkan ke daerah bebas a)an
bila daerah di ba)ahnya tertutup a)an. Dengan bertambahnya kemungkinan
pengadaan data penginderaan jauh tersebut maka bertambah pula kemungkinan
untuk dapat menginterpretasi dan memanfaatkannya. 3ontoh" sensor multiarah
yaitu sensor pada satelit SP+> yang telah dilun,urkan pada a)al tahun #$'1. Di
samping itu juga ,itra radar yang dapat diarahkan ke samping kanan maupun ke
samping kiri pesa)at. !amera untuk penginderaan juga dapat diarahkan dengan
arah vertikal" agak ,ondong" dan sangat ,ondong dengan keunggulan dan
kekurangannya masing*masing.
& ultipolarisasi
!onsep multipolarisasi pada umumnya diterapkan pada ,itra radar. Pulsa
tenaga yang dipan,arkan dari antena dapat dipolarisasikan sehingga gerakannya
mengikuti bidang mendatar (0& atau bidang tegak (=&. Pulsa tenaga balik yang
datang dari obyek juga dapat dipolarisasikan menurut dua bidang itu. Dengan
demikian maka sekurang*kurangnya ada empat jenis paduan polarisasi" yaitu
polarisasi parallel yang berupa polarisasi 00 dan==" dan polarisasi silang yang
berupa 0= dan =0. Polarisasi 00 berarti pulsa tenaga yang dipan,arkan
dipolarisasikan menurut bidang mendatar dan demikian pula halnya dengan
tenaga baliknya.
Cona obyek yang direkam dengan radar 00 dan radar 0= dapat berlainan
ujudnya. 3ontoh" Jabins (#$%'& mengemukakan dua ,itra radar 00 dan 0=
saluran ! bagi daerah Eikaragua >imur. Pada dua ,itra radar tersebut hutan sama*
sama tampak ,erah dan air danau tampak gelap. Perbedaannya antara lain pada
rona daerah rumput yang tampak gelap pada ,itra radar 00 dan tampak hampir
se,erah hutan pada ,itra radar 0=. 0al ini disebabkan karena rumput lebih kuat
Diktat Pengantar Penginderaan auh 4
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 55/89
dalam membalikkan pulsa yang dipolarisasikan pada bidang tegak. Berdasarkan
,ontoh ini mudah dimengerti polarisasi yang berbeda dapat menimbulkan ujud
gambaran obyek yang berbeda. Di antara ujud yang berbeda itu tentunya ada yang
paling menguntungkan atau paling membantu di dalam pengenalan obyek.
Dengan kata lain dapat diutarakan bah)a multipolarisasi bersifat meningkatkan
kemampuan interpretasi ,itra.
1& ultidisiplin
3itra penginderaan jauh menyajikan gambaran lengkap sehingga
merupakan sarana yang baik sekali bagi pendekatan multidisipliner.
Diktat Pengantar Penginderaan auh
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 56/89
BAB ;
PERALATAN INTERPRETASI CITRA
Peralatan untuk interpretasi ,itra pada dasarnya dapat dibedakan menjadi
tiga bagian" yaitu7 (#& alat pengamat" (6& alat pengukur" dan (8& alat pemindah data
hasil interpretasi ,itra. Di samping itu juga dipaparkan tentang (4& alat analisis
digital (Sutanto" #$$6&.
ALAT PENGAMAT
-lat pengamat ,itra memungkinkan penafsir ,itra untuk menyiam dan atau
mengkaji ,itra se,ara visual. -lat ini terdiri dari dua jenis" yaitu (#& alat pengamat
nonstereoskopik dan (6& alat pengamat stereoskopik. -lat jenis pertama dapat
digunakan untuk mengamati ,itra dengan kenampakan dua dimensional"
sedangkan alat jenis kedua dapat digunakan untuk pengamatan tiga dimensional
untuk ,itra yang bertampalan. Baik alat pengamat nonstereoskopik maupun alat pengamat stereoskopik dibuat untuk pengamatan obyek dengan pembesaran
tertentu.
A'#t P&+.##t N*+st&r&*sk*p$k
-lat pengamat nonstereoskopik dapat berupa alat paling sederhana yaitu
lensa pembesar (loupe& hingga alat yang lebih rumit misalnya alat pengamat
)arna aditif (additive color viewer &.
#& ensa pembesar
ensa pembesar (monocular magnifier & berupa sebuah lensa yang
dipasang pada lingkaran logam dengan sebuah pegangan. Nkuran diameternya
berkisar antara ,m hingga #2 ,m. Sesuai namanya" lensa ini berfungsi untuk
membesarkan perujudan obyek ,itra pada saat pengamatannya. Pembesaran
berkisar antara (6 4& kali bagi yang pembesarannya rendah" dan antara ( 6&
kali bagi yang pembesarannya tinggi. Bagi lensa pengamat yang pembesarannya
Diktat Pengantar Penginderaan auh 1
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 57/89
tinggi ini sering dilengkapi dengan sinar yang ditimbulkan pada alat itu sendiri
(:stess dan Simonett" #$%&. !arena merupakan alat yang paling sederhana" harga
lensa pembesar ini murah dan ketersediaannya paling besar.
6& eja sinar
eja sinar merupakan alat pengamat ,itra yang diran,ang tanpa
pembesaran. 3itra yang diamati berupa transparansi" baik berupa film negatif
maupun diapositif. 3itra dapat berupa gulungan film" lembaran film atau bahkan
tembus ,ahaya lainnya.
Bagian utama meja sinar terdiri dari lembaran ka,a dan lampu untuk
menyinarinya dari ba)ah. Sinarnya diatur sedemikian rupa sehingga merata" tidak
terpusat di bagian tengah lembaran ka,a. Bentuk dan ukuran meja sinar beraneka"
beberapa diantaranya dilengkapi dengan rol atau gulungan pemegang film.
8& Pengamat optik dan elektronik
-lat pengamat optik dan elektronik berkisar dari proyektor slide yang
manual hingga pengamat )arna aditif yang dibuat untuk penyusunan dan
pengamatan komposit )arna.
3itra yang diamati dengan pengamat )arna aditif berupa ,itra
multispektral hitam putih yang umumnya berupa diapositif. 3itra multispektralnya
terdiri dari empat ,itra yang masing*masing menggunakan saluran berbeda. >iap
,itra disinari dengan satu )arna aditif yaitu )arna biru" hijau" atau merah.
Penyinaran ini dapat diatur dengan #2 tingkat" sedang )arna yang dikehendaki
dapat diatur dengan filter. Paduan antara dua" tiga" atau empat ,itra dengan )arna
dasar serta penyinaran serba beda akan membuahkan perujudan )arna paduan
yang serba beda pula. Pada )arna paduan serba beda itu perujudan yang tak
tampak pada ,itra tunggal jadi tampak dengan jelas.
arna paduan yang dihasilkan oleh pengamat )arna aditif dibeberkan
pada layar. arnanya dapat berupa )arna asli atau )arna semu. Bila ,itra yang
digunakan hanya tiga saluran yang kesemuanya termasuk spektrum tampak"
)arna yang dihasilkan berupa )arna asli. Bila dari tiga ,itra itu ada yang berupa
,itra inframerah" )arna yang dihasilkan berupa )arna semu. Bila digunakan
Diktat Pengantar Penginderaan auh %
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 58/89
empat ,itra akan dihasilkan )arna semu karena dari empat ,itra itu pada
umumnya ada yang berupa ,itra inframerah dekat.
A'#t P&+.##t St&r&*sk*p$k
-lat pengamat stereoskopik berupa stereoskop yang dapat digunakan
untuk pengamatan tiga dimensional pada foto udara yang bertampalan. -lat ini
merupakan alat yang penting sekali dalam interpretasi ,itra" terutama bagi foto
udara atau ,itra tertentu lainnya yang dapat dibentuk se,ara tiga dimensional.
Pada dasarnya alat ini terdiri dari lensa atau kombinasi antara lensa" ,ermin" dan prisma.
-lat optik pertama yang menggunakan prinsip stereoskopik ialah alat yang
dibuat oleh Cobert heatstone pada tahun #''8. Stereoskop heatstone terdiri
dari dua ,ermin untuk mengamati pasangan foto stereo agar tampak tiga
dimensional. !emudian Sir david Bre)ster men,iptakan stereoskop dengan
sepasang lensa ,embung yang terpisah sejauh $"6 mm yang di,iptakan pada
tahun #'4$. !edua jenis alat ini berkembang terus hingga men,apai bentuknya
yang sekarang (aPrade" #$'2&.
aPrade selanjutnya membedakan stereoskop menjadi 8 kategori" yaitu7
(#& stereoskop lensa" (6& stereoskop ,ermin" dan (8& stereoskop mikroskopik.
#& Stereoskop lensa
Stereoskop lensa atau stereoskop saku merupakan jenis stereoskop yang
banyak digunakan karena harganya murah" mudah diba)a" ,ara kerja dan
pemeliharaannya sederhana.
Sebagian besar stereoskop lensa mempunyai spesifikasi yang sama" yaitu7
(#& sistem lensa yang fokusnya tertentu yaitu dengan pasangan stereo pada bidang
fokus" (6& jarak lensa dapat disesuaikan terhadap jarak pupil mata" dan (8& dapat
dilipat serta dimasukkan ke dalam saku hingga sering disebut stereoskop saku.
Pembesarannya berkisar antara dua hingga empat kali. Jenis stereoskop lensa
diantaranya stereoskop lensa sederhana buatan -brams dengan pembesaran dua
kali. !arena sederhana" harganya murah dan ketersediannya juga lebih mudah.
Diktat Pengantar Penginderaan auh '
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 59/89
eskipun berupa stereoskop yang sederhana" jarak lensa dapat diatur sesuai
dengan jarak mata pengamatnya yaitu antara 4 mm hingga % mm (illesand dan
!iefer" #$%$&. Stereoskop lensa yang dilengkapi dengan stereomicrometer.
Stereoskop ini diletakkan pada papan sekaligus sebagai kotak pembungkusnya.
Stereoskop ini disebut Taschenmesstereoscope yang dikembangkan untuk
pekerjaan lapangan bagi geologi)an" pakar dan peneliti kehutanan" dan pakar
bidang lain.
!endala utama pengamatan ,itra dengan menggunakan stereoskop lensa
ialah jarak stereo yang terlalu pendek" yaitu hanya sekitar jarak lensanya. Nntuk
mengamati foto berukuran standar 68 ,m F 68 ,m" hal ini sering menyulitkan.
Dua foto yang merupakan pasangan stereo harus ditumpangtindihkan agar satu
obyek yang tergambar pada dua foto memenuhi jarak stereonya. Dalam
pertumpangtindihan ini tidak jarang dialami bah)a foto yang satu justru menutup
obyek yang akan diamati pada foto lainnya. +leh karena itu @alileo kemudian
membuat stereoskop lensa yang dilengkapi dengan bagian untuk menggulung satu
di antara pasangan foto stereo itu. Dengan demikian maka stereoskop lensa
tersebut dapat digunakan untuk pengamatan setiap bagian daerah pertampalan
tanpa kesulitan yang berarti.
Pada stereoskop lensa ; prisma tunggal" foto stereo dipasang pada dua
lembaran penyangga seperti sampul tebal sebuah buku yang sedang dibuka.
Stereoskopnya dipasang pada sebuah batang pemegangnya. Stereoskop ini dapat
digerakkan sepanjang batang tersebut sehingga seluruh daerah pertampalan foto
dapat diamati se,ara stereoskopik yaitu dengan mengamati bagian demi bagian.
Pengamat melihat satu foto dengan satu lensa" sedang foto lainnya diamati melalui
sebuah lensa dan sebuah prisma.
6& Stereoskop ,ermin
Stereoskop ,ermin diran,ang untuk pengamatan stereoskopik bagi
pasangan foto stereo yang berukuran baku yang daerah pertampalannya luas
sekitar 12? atau lebih. Jarak stereonya dibuat jauh lebih besar dari jarak pupil
mata yang pada umumnya sejauh 6 ,m. Jarak stereo yaitu jarak antara satu obyek
Diktat Pengantar Penginderaan auh $
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 60/89
yang tergambar pada pasangan foto stereo bila foto stereo itu dipasang di ba)ah
pengamatan stereoskopik. Dengan jarak sebesar 6 ,m maka dapat dihindarkan
kendala tumpang tindih yang sering dialami pada pengamatan ,itra dengan
menggunakan stereoskop lensa.
Stereoskop ,ermin merupakan jenis baku yang banyak digunakan dalam
interpretasi ,itra. Cagamnya beraneka sesuai dengan ran,angan pabrik
pembuatnya" akan tetapi pada dasarnya serupa. Stereoskop ini terdiri dari
sepasang lensa" sepasang prisma atau ,ermin" dan sepasang ,ermin yang dipasang
pada empat kaki. Pada tiap dua kaki terpasang satu ,ermin. Stereoskop ,ermin ini
dilengkapi dengan binokuler dan batang paralaks atau stereometer. Binokuler
digunakan untuk pengamatan foto udara dengan perujudan yang diperbesar" baik
skala tegak maupun skala mendatar. uas daerah pengamatan berbanding terbalik
terhadap kuadrat pembesaran. 0ubungan antara keduanya dinyatakan dalam
formula berikut7
# AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA (8&
pG
!eterangan7
luas daerah pengamatan stereoskopik
p pembesaran stereoskopik
Pembesaran empat kali mengakibatkan luas daerah yang dapat diamati
se,ara stereoskopik sebesar #;4G #;#1 luas daerah pengamatan stereoskopik
tanpa binokuler" atau #;1 luas daerah pertampalan. Nntuk mengamati seluruh
daerah pertampalan harus dilakukan penggeseran stereoskop atau penggeseran
foto stereo. Penggeseran harus dilakukan dengan sangat ,ermat dan diusahakan
agar kedudukan stereoskop tetap searah jalur terbang. Nntuk memudahkan
pekerjaan ini ada stereoskop yang dibuat dengan lensa pengamatan yang dapat
diputar*putar untuk dapat mengamati atau menyiam seluruh daerah pertampalan
sehingga tidak memerlukan penggeseran stereoskop maupun penggeseran foto
stereo. Stereoskop ini disebut stereoskop penyiam :ld Delft atau :ld Delft
3canning 3tereoscope.
Diktat Pengantar Penginderaan auh 12
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 61/89
Stereoskop penyiam kembar :ld Delft dilengkapi dengan dua set lensa
pengamat sehingga memungkinkan untuk pengamatan oleh dua orang se,ara
bersama. Pembesarannya satu setengah hingga tiga kali. Pengamatan oleh dua
orang penafsir se,ara bersama memungkinkan penafsir ,itra bermufakat tentang
foto stereo yang sedang diinterpretasi. 0al ini banyak bermanfaat untuk maksud
latihan yaitu antara pelatih dan sis)a" dan bermanfaat pula untuk dua orang
penafsir ,itra dalam meme,ahkan masalah yang tidak dapat diatasi seorang diri.
Can,angan untuk memudahkan pengamatan stereoskopik dilakukan
dengan ,ara sederhana. Di samping ,ara*,ara yang telah diutarakan ini" ada lagi
yang dilakukan dengan membuat stereoskop ,ermin yang tidak disangga oleh
enpat kaki" melainkan oleh satu kaki dan letaknya ,ukup jauh dari foto stereonya.
Dengan demikian maka penggambarannya pada foto dipermudah. Berbeda dengan
stereoskop pada umumnya yang lensa pengamatnya dibuat vertikal" pada
stereoskop ini lensa pengamatnya dibuat miring sehingga lingkup pengamatannya
menjadi lebih luas.
Stereoskop ,ermin lipat diran,ang untuk kerja lapangan. Stereoskop ini
dapat dilipat dan dimasukkan ke dalam saku. Pembesarannya men,apai 6 8 kali
dan pengamatannya selebar 1 mm.
Npaya untuk kemudahan lainnya diujudkan dalam bentuk pembuatan
stereoskop medan yang disebut geoscope. Stereoskop ini kerangkanya dibuat dari
plastik sehingga bobotnya ringan dan tidak mudah pe,ah bila jatuh" dapat dilipat
dan dimasukkan ke dalam tas ke,il yang juga dibuat dari plastik. Pembesarannya
dua kali dan empat kali. Pembesaran ini diatur dengan meninggikan kedudukan
lensa pengamat bagi pembesaran empat kali. Di samping baik untuk kerja
lapangan karena ke,il dan ringan" stereoskop ini juga baik untuk latihan karena
harganya yang murah. Stereoskop ini dibuat di -ustralia.
8& Stereoskop mikroskopik
Stereoskop yang termasuk kategori ini disebut stereoskop mikroskopik
karena pembesarannya yang sangat besar sehingga fungsinya mirip dengan
Diktat Pengantar Penginderaan auh 1#
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 62/89
mikroskop. Stereoskop yang termasuk kategori ini antara lain (a& stereoskop
oom" dan (b& interpretoskop.
a& Stereoskop oom
Stereoskop oom ialah stereoskop yang lensanya dapat diganti*ganti untuk
pembesaran yang berbeda*beda. Pembesaran bagi tiap lensanya tertentu.
ensa yang pembesarannya terke,il yaitu dengan pembesaran dua setengah
hingga sepuluh kali. Pembesaran di atasnya yaitu lima hingga dua puluh kali.
Pembesaran yang terbesar ialah seratus kali (illesand dan !iefer" #$%$5
aPrade" #$'2&. Di samping pembesarannya yang sangat besar" keunggulanstereoskop ini terletak pada dapat diputar*putarnya pasangan foto stereonya.
Pemutarannya dapat dilakukan hingga 812K. 0al ini sangat memudahkan
pelaksanaan interpretasi ,itra" terutama yang menyangkut penyetelan foto di
ba)ah stereoskop. 3itra yang diamati dapat berupa transparansi" baik berupa
positif maupun negatif. 3itra yang diamati dapat pula berupa ,itra yang
di,etak pada kertas yang tak tembus ,ahaya.
Stereoskop oom sering digunakan di atas meja sinar. -danya penyinaran
dari ba)ah pada meja sinar menambah kejelasan perujudan pada ,itra.
Nrgensi penyinaran dari arah ba)ah ini lebih besar bila ,itra yang diamati
berupa ,itra ,etakan.
b& /nterpretoskop
!eunggulan alat ini terletak pada toleransinya terhadap pembedaan skala"
yaitu hingga #7 %" antara foto kanan dan foto kiri dalam pasangan foto stereo.
Pada stereoskop lainnya" pengamatan stereoskopik dapat dilakukan pada foto
stereo yang beda skalanya paling besar #?. Dengan perbedaan skala yang
berbanding dengan #7 %" berarti dengan alat ini dapat digunakan foto stereo
yang beda skalanya hingga %2?.
!eunggulan lain interpretoskop terletak pada sifat kembarnya" yaitu dapat
diamati oleh dua orang penafsir sekaligus. 0al ini sangat menguntungkan
dalam latihan" yaitu untuk pengamatan bersama antara sis)a dan pelatih
maupun antar sis)a sendiri. Dalam pelaksanaan kerja pun sifat kembar ini
Diktat Pengantar Penginderaan auh 16
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 63/89
penting artinya untuk menginterpretasi perujudan yang tidak mudah
diinterpretasi. Dengan bersepakat antar sesama rekan" mungkin dapat
diperoleh kemudahan yang lebih besar.
asih ada satu keunggulan interpretoskop yaitu kemungkinan memutar
,itra hingga 812K dalam pengamatan stereoskopik. /nterpretoskop juga
dilengkapi dengan dua batang penggulung untuk menempatkan dan
membeberkan dua gulungan film. Dengan kemampuan memutar ,itra ini
dimungkinkan untuk pengamatan stereoskopik pada dua jalur film yang
menggambarkan dua jalur terbang yang berdekatan" meskipun film itu
dipasang berjajar atas ba)ah dan tidak berdampingan seperti pada penyetelan
stereoskopik pada umumnya.
eskipun tergolong dalam kategori mikroskop" pembesaran pada
interpretoskop tidak sebesar pada stereoskop oom" yaitu hanya sekitar #2
kali.
ALAT PENGUKUR B8EK PADA CITRA
Nkuran obyek merupakan unsur interpretasi ,itra yang penting. Sebagai
,ontoh" ukuran rumah men,erminkan kelas dan jenis penggunaan rumah. Nkuran
kemiringan lahan digunakan sebagai salah satu variabel untuk menilai potensi
atau kelas lahan. Nkuran lapangan olah raga merupakan kin,i penting dalam
mengenali apakah lapangan itu lapangan sepak bola atau lapangan tenis. !arena
pentingnya ukuran itu maka pada kesempatan ini diutarakan alat*alat pengukur
obyek pada ,itra. -lat pengukur yang dibi,arakan ini meliputi alat pengukur (#&
arah" (6& jarak" (8& luas" (4& tinggi" dan (& lereng.
A'#t P&+.-k-r Ar#2
-rah sering dinyatakan dengan bearing atau a<imut. earing diukur dari
utara atau dari selatan sebagai pangkal" dengan arah jarum jam atau sebaliknya.
Besarnya berkisar dari 2K hingga $2K. 3ontoh" N 42K B berarti arahnya 42K dari
utara" ke arah barat. S 12K > atau S 12K : berarti arahnya dari selatan sebesar 12K
Diktat Pengantar Penginderaan auh 18
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 64/89
ke arah timur. -<imut dihitung searah jarum jam" dari utara sebagai pangkalnya.
Besarnya berkisar dari 2K hingga 812K. isalnya a<imut #68K berarti arahnya
sebesar #68K dari utara" diukur searah jarum jam. -lat yang digunakan untuk
mengukur arah ialah busur derajad.
Baik dengan menggunakan bearing maupun a<imut" pengukuran arah pada
foto dilakukan dari salah satu arah sebagai pangkalnya atau sebagai arah 2Knya.
-rah pangkal ini dapat ditentukan di lapangan dengan tiga ,ara" yaitu dengan (#&
arah kompas" (6& arah utara peta" dan (8& arah suatu perujudan yang telah
diketahui (Paine" #$'#&. 3ontoh" kita tahu bah)a mesjid mengarah ke barat. -rah
utaranya ialah arah mesjid diambil siku*siku searah jarum jam. 3ontoh lainnya
yaitu dengan berpedoman kepada kedudukan matahari pada jam tertentu.
A'#t P&+.-k-r J#r#k
-da dua jenis alat pengukur jarak pada foto" yaitu pengukur jarak yang
(#& tanpa pembesaran" dan (6& dengan pembesaran (:stes dan Simonett" #$%&.
#& -lat pengukur jarak tanpa pembesaran
-lat pengukur jarak tanpa pembesaran dibedakan atas pengukur jarak
sederhana yaitu penggaris dengan skala millimeter dan metal microruler
untuk maksud pengukuran yang lebih teliti. Jarak yang diukur tanpa
diperbesar sehingga tampak seperti adanya.
6& -lat pengukur jarak dengan pembesaran
-lat ini berupa lensa pembesar sederhana yang diberi skala mikrometer
di dalamnya. Pembesarannya berkisar antara 4#2 kali. Di dalamnya ada
ukuran sepanjang # ,m yang dibagi menjadi #22 bagian" jadi unitnya hingga
persepuluh milimeter. !arena skalanya ada yang diperbesar ' kali" unit 2"#
mm masih tampak jelas. Bila digunakan untuk mengukur jarak pada foto
skala #7#2.222" kios berukuran #m F 6 m pun dapat diukur dengan tanpa
kesulitan. Jarak # m tampak pada foto sebesar 2"# mm F ' 2"' mm.
Diktat Pengantar Penginderaan auh 14
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 65/89
Jarak yang diukur pada foto ialah jarak foto (d&. Nntuk mengetahui berapa
jarak sebenarnya di medan (D&" jarak foto harus dikalikan dengan penyebut skala
fotonya (p&.
Jarak medan dapat dihitung dengan formula berikut7
D d.p AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA (4&
isalnya jarak ab pada foto atau jarak foto sebesar $ mm" sedang skala
fotonya #7 #2.222" jarak medannya ( -B& sebesar $ mm F #2.222 $2 m.
A'#t P&+.-k-r L-#s
-lat pengukur luas dapat dibedakan menjadi tiga kategori" yaitu (#& alat
sederhana" (6& alat mekanik" dan (8& alat elektronik.
#& -lat sederhana
Dalam kategori alat pengukur luas se,ara sederhana diutarakan tiga alat
sederhana yang berujud lembaran tembus ,ahaya. >iga alat ini dibedakan
berdasarkan ,ara pengukurannya" yaitu (a& metode strip" (b& metode bujur sangkar"
dan (,& metode jaringan titik.
a& etode strip
Pengukuran luas obyek dengan metode strip" alat yang digunakan berupa
lembaran tembus ,ahaya yang padanya ditarik garis*garis sejajar dan
berinterval sama besar. embaran tembus ,ahaya ini ditumpangkan pada
obyek yang diukur luasnya. !emudian ditarik garis*garis tegak lurus pada
batas obyek sedemikian rupa sehingga bagian yang dihilangkan sama dengan
bagian yang ditambahkan. @aris*garis ini disebut give and take lines (@ambar
&. Setelah semua tepi obyek dibatasi dengan garis give and take atau garis
keseimbangan" sisi atas empat segi panjang atau sisi atas strip itu dijumlahkan
dan dikalikan dengan intervalnya sehingga diperoleh luas obyek pada foto.
isalnya luasnya 6' ,mG dan skala #7 62.222. uasnya di medan yaitu
6' ,mG F (62.222&G ##.622.222.222 ,mG #.#62.222 mG ##6 ha.
Diktat Pengantar Penginderaan auh 1
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 66/89
@ambar . Pengukuran luas dengan metode strip. uas obyek
(-BU3DU:9U@0&--R dengan --R" 33R A 00R give and take lines dan
Jarak --R" 33R A 00R interval strip.
Pengukuran luas obyek dengan metode strip merupakan ,ara pemgukuran
sederhana. -latnya hanya berupa lembaran tembus ,ahaya yang mudah
men,arinya. Bila garis*garis sejajarnya dibuat dengan ,ermat dan garis
keseimbangannya ditarik dengan ,ermat pula" hasilnya sangat dekat dengan
hasil pengukuran alat yang teliti.
b& etode bujur sangkar
Pengukuran luas obyek dengan metode bujur sangkar dapat dilakukan
dengan menggunakan kerta milimeter yang tembus ,ahaya. !ertas milimeter
ini ditumpangkan di atas obyek yang diukur luasnya. !ertas tersebut terbagi
menjadi bujur sangkar sebesar # ,m F # ,m" mm F mm" dan # mm F # mm.
Dalam mengukur luas obyek pada ,itra" dihitung beberapa bujur sangkar
# ,m F # ,m yang jatuh di dalam batas obyek yang diukur luasnya. isalnya
terdapat 81 bujur sangkar yang berarti 81 ,mG. Di samping itu ada bujur
sangkar bagian tepi yang masing*masing tidak penuh satu bujur sangkar
karena terpotong oleh garis batas obyek. Bagian bujur sangkar terpotong yang
luasnya seperdua bujur sangka r dihilangkan. Bila bujur sangkar terpotong
Diktat Pengantar Penginderaan auh 11
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 67/89
yang masing*masing dibulatkan berjumlah #6 bujur sangkar" luas obyek pada
foto berarti sebesar (81 U #6& ,mG 4' ,mG. Bila skala fotonya sebesar
#72.222 maka luas obyek ini di lapangan sebesar 4' ,mG F (2.222&G
#62.222.222.222 ,mG #.622 ha.
,& etode jaringan titik
etode jaringan titik (dot grid method & merupakan pengembangan lebih
lanjut dari metode bujur sangkar. -lat pengukurnya berupa lembaran tembus
,ahaya yang diberi jaringan titik yang berjarak sama. >itik*titik itu serupa
dengan titik yang dibuat pada tengah*tengah tiap bujur sangkar yang
kemudian garis bujur sangkarnya dihapus. Dalam mengukur luas dengan
metode ini maka kita tinggal menghitung berapa titik yang masuk dalam batas
obyek yang diukur luasnya. >iap titik dianggap me)akili satu bujur sangkar.
uas bujur sangkarnya dapat diukur dengan menarik garis dari empat titik
yang berdekatan. 3ara pengukuran luas pada ,itra dan luasnya di permukaan
bumi sama dengan ,ara pengukuran luas dengan metode bujur sangkar.
Dari tiga ,ontoh pengukuran luas yang telah dikemukakan ini dapat
diutarakan bah)a luas obyek di permukaan bumi dapat dituangkan dalam
formula berikut7
l.pG AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA (&
luas obyek di permukaan bumi
l luas obyek pada ,itra
p penyebut skala
uas obyek berbanding lurus terhadap jumlah titik pada tumpangan
jaringan titik (dot grid overlay& yang termasuk dalam batas obyek yang diukur
luasnya. +leh karena itu salah satu ,ara pengukuran luas obyek pada ,itra
dapat dilakukan dengan membandingkan jumlah titik terhadap obyek yang
diketahui luasnya (illesand dan !iefer" #$%$&" tampak pada @ambar 1.
!eunggulan alat dan ,ara ini ialah alatnya murah dan ,aranya sederhana
sehingga untuk melaksanakannya hanya diperlukan )aktu latihan yang sangat
singkat. !elemahannya ialah penghitungan titiknya mudah menimbulkan
Diktat Pengantar Penginderaan auh 1%
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 68/89
kesalahan bila jumlah titiknya banyak. Nntuk mengatasi hal ini dapat
digunakan alat mekanik pengukur luas.
@ambar 1. Pengukuran luas dengan jaringan titik (illesand dan !iefer" #$%$&.
- 84 titik" B #8 titik. uas B 6 ha" maka luas - 84;#8 F 6 ha "64 ha
6& -lat mekanik
-lat mekanik pengukur luas yaitu planimeter. -lat ini dilengkapi dengan
batang yang dapat digerakkan ke segala arah menggunakan roda. Perhitungan luas
obyek dilakukan se,ara mekanik bila rodanya digerakkan searah jarum jam
sepanjang garis batas obyek yang diukur luasnya. Pada gerak yang berla)anan
jarum jam" alat ini tidak menghitung luas. Bila roda digerakkan dari titik - dan
kembali ke titik - lagi" pengukurannya telah selesai. 0asil pengukurannya bila
dikalikan dengan konstanta yang disesuaikan dengan skala ,itra" menghasilkan
luas obyek yang dimaksudkan. Salah satu jenis alat mekanik pengukur luas yaitu
planimeter kutub ( polar planimetre&.
8& -lat elektronik
uas obyek dapat diukur dengan ,epat dan ,ermat menggunakan alat
elektronik pengukur luas" antara lain dengan electronic digiti<er. Seperti
pengukuran luas dengan planimeter" pengukuran luas obyek dilakukan dengan
mela,ak batas obyek yang diukur luasnya. Dengan se,ara terus menerus
memberikan nilai koordinat F dan y tiap titik kepada sebuah microprocessor " luas
Diktat Pengantar Penginderaan auh 1'
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 69/89
obyek pada ,itra dihitung dan dapat diba,a se,ara langsung. "icroprocessor juga
dapat digunakan untuk mengkonversikannya ke luas di permukaan bumi se,ara
langsung dengan unit*unit luas yang dikehendaki (illesand dan !iefer" #$%$&.
Sehubungan dengan alat sederhana" alat mekanik" dan alat elektronik yang
telah dibin,angkan ini maka ketelitian hasilnya meningkat dari alat sederhana ke
arah alat elektronik. eskipun demikian" harus diingat pula ketelitian ,itra yang
diukur luasnya. 3itra yang paling andal untuk diukur luas dan jaraknya ialah foto
udara yang telah dijadikan peta dengan menggunakan stereoplotter atau
orthophotoscope" yaitu alat untuk mengkoreksi kesalahan oleh relief dan oleh tilt .
Bila ukuran luas dilakukan langsung pada ,itra maka ketelitian hasilnya
merupakan fungsi dari alat pengukur yang digunakan" tingkat perbedaan skala
,itra sehubungan dengan kesalahan oleh relief dan tilt " dan ke,ermatan
pengukurannya. !etelitian pada umumnya dapat diperoleh bagi daerah datar yang
tergambar pada foto vertikal dan pengukurannya dikerjakan dengan ,ermat.
A'#t P&+.-k-r T$+..$
-lat pengukur tinggi pada ,itra dibedakan menjadi dua jenis" yaitu (#& alat
sederhana" dan (6& alat pengukur paralaks.
#& -lat sederhana
Dengan alat sederhana tinggi obyek dapat diukur dengan dua ,ara" yaitu
dengan mengukur (a& pergeseran letak topografik" dan (b& panjang bayangan.
a& Pergeseran letak topografik Permukaan bumi pada umumnya tidak datar" melainkan berelief yaitu
dengan bagian*bagian yang menonjol ke atas dan lekuk ke ba)ah. eskipun
demikian baik pada peta maupun foto" semua titik di permukaan bumi
dianggap terletak pada bidang datar. Bidang datar ini umumnya diambil
sebagai rata*rata tinggi setempat" disebut bidang referensi" bidang a,uan" atau
bidang datum lokal. !arena tidak semua titik terletak pada bidang a,uan maka
titik yang terletak diluar bidang a,uan akan tergambar pada foto dengan
Diktat Pengantar Penginderaan auh 1$
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 70/89
pergeseran letak" artinya letaknya tidak pada letak yang seharusnya.
Pergeseran letak ini disebut pergeseran letak topografik (@ambar %&.
@ambar %. Pergeseran letak topografik (Sutanto" #$$6&
Bidang -V BV adalah bidang a,uan. Semua titik tergambar pada bidang
ini. Pada kenyataannya titik - terletak di atasnya dan titik B terletak di
ba)ahnya. Bila dilihat dari atas se,ara vertikal" titik - terletak pada -W dan
titik B pada BW. !arena perekaman dilakukan dari kamera yang terletak di titik
3" titik - terletak di -V dan titik B terletak di BV. -W -V dan BW BV adalah
pergeseran letak topografik di permukaan bumi" sedangkan aW aV dan bW bV
adalah pergeseran letak topografik pada foto. Dengan mengetahui besarnya
pergeseran letak topografik ini dapat dihitung tinggi obyeknya" misalnya
tinggi --W.
Dalam 3,aV dan 33W-V yang sebangun" maka7
Diktat Pengantar Penginderaan auh %2
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 71/89
aWaV.,aV -W-V. 3-V --W. 33W
aWaV -W-V --W
,aV 3-V 33W
--W aWaV F 33W
,aV
--W aWaV F 0 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA (1&
,aV
!eterangan7
--W tinggi obyek di atas bidang a,uan
aWaV pergeseran letak topografik pada foto
,aV jarak titik -V ke pusat foto" dapat diukur pada foto
0 tinggi terbang di atas bidang a,uan" pada umumnya diketahuiatau dapat dihitung berdasarkan data yang ada
Bila aWaV diketahui" tinggi obyek yaitu --W dapat dihitung dengan
formula 1. -lat yang digunakan sangat sederhana yaitu alat pengukur jarak
pada foto.
b& Panjang bayangan
Panjang bayangan men,erminkan tinggi relatif obyek. Bila salah satu
obyek diketahui tingginya" tinggi obyek lainnya dapat dihitung dengan
formula berikut7
tB bB . t- AAAAAAAAAAAAAAAAAAA..(%&
b-
!eterangan7
b- panjang bayangan obyek -" dapat diukur pada foto
bB panjang bayangan obyek B" dapat diukur pada foto
t- tinggi obyek -
tB tinggi obyek B
Bila diketahui bah)a tinggi obyek - #6 m" pengukuran panjang
bayangan b- 8 mm dan bB mm" maka tinggi obyek B dapat dihitung"
yaitu7
tB F #6 m 12 m 62 m.
8 8
Diktat Pengantar Penginderaan auh %#
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 72/89
Jadi tinggi obyek B sebesar 62 m di atas bidang a,uan. >inggi obyek juga
dapat dihitung bila diketahui panjang bayangannya dan sudut datang sinar
matahari. Panjang bayangan dapat diukur pada foto. >inggi obyeknya dihitung
dengan formula berikut7
t p.tgX ............................................................................................. ('&
t tinggi obyek
p panjang bayangan
X sudut datang sinar matahari
-lat yang diperlukan untuk pengukuran tinggi obyek yaitu mistar dan
busur derajat. !etelitian hasilnya sangat tergantung pada ke,ermatan
pengukuran" ketegakan obyek" serta kedataran daerahnya. >entang ketegakan
obyek dan kedataran daerah ini disajikan pada @ambar '.
@ambar '. Panjang bayangan dan tinggi obyek (Paine" #$'#&.@ambar (-& 7 t p.tgX (benar&@ambar (B& 7 t# L p.tgX dan t6 M p.tgX@ambar (3& 7 p M p# sehingga t8 tampak lebih besar dari panjang sebenarnya"sedangkan t4 tampak lebih pendek dari panjang sebenarnya.
6& -lat pengukur paralaks
Paralaks stereoskopik ialah perubahan kedudukan gambaran titik pada foto
udara yang bertampalan sehubungan dengan perubahan kedudukan kamera.
Diktat Pengantar Penginderaan auh %6
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 73/89
Paralaks ini juga disebut paralaks absolut atau paralaks total (igterink" #$%6&.
Paralaks absolut ini disajikan pada @ambar $" diukur dari sumbu y" sepanjang
sumbu F. -lat pengukurnya terdiri dari tiga ma,am" yaitu (a& mistar" (b& paralaks
tangga" dan (,& paralaks batang
@ambar $. Paralaks absolut (igterink" #$%65 dalam Sutanto" #$$6&"
paralaks absolut FaR U Fa” pada gambar - dan aRa” pada gambar B.
a& istar
Pada pengukuran paralaks dengan mistar" yang diukur adalah FaW FaV.
Sumbu F yaitu sumbu yang sejajar jalur terbang atau sejajar basis foto.
Paralaks diukur dari sumbu y sebagai Fo. Sumbu y yaitu garis yang ditarik
melalui titik pusat foto dan tegak lurus basis foto. Basis foto yaitu garis yang
menghubungkan titik pusat foto dan titik pusat pindahan pada satu foto. Bila
jarak aWaV pada @ambar $- semakin pendek" maka jarak aWaV pada @ambar $B
semakin besar. Dengan kata lain" paralaks stereoskopiknya semakin besar.
Pengukuran paralaks dengan mistar hasilnya kurang teliti" tetapi alatnya
sederhana dan murah. Pengukurannya dapat dilakukan di luar pengamatan
stereoskopik.
b& Paralaks tangga
Diktat Pengantar Penginderaan auh %8
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 74/89
Paralaks tangga ( paralla) ladder, paralla) wedge& berupa lembaran
transparan yang diberi skala. Paralaks tangga digunakan untuk mengukur
paralaks dengan menggunakan stereoskop saku. Pada alat ini ada dua garis
yang masing*masing memiliki skala. !arena dua garis ini menyerupai tangga
maka alat ini disebut paralaks tangga. Paralaks yang diukur juga sama seperti
pengukuran paralaks dengan mistar" yaitu sumbu FaW U F aWaV atau jarak aWaV.
9oto stereonya disetel di ba)ah pengamatan stereoskopik. Paralaks tangga
digeser*geser hingga titik aW dan titik aV masing masing terletak pada dua garis
pada paralaks tangga. Besarnya paralaks langsung terba,a pada alat ini. 0asil pengukuran paralaks ini tidak seteliti hasil pengukuran dengan paralaks meter.
,& Paralaks batang
Paralaks batang ( paralla) bar, paralla) meter, stereo metre& terdiri dari
sebuah batang" oleh karena itu sering disebut paralaks batang. Dekat kedua
ujung batang itu dipasang ka,a. Pada tiap ka,a terdapat tanda berupa titik"
silang" atau lingkaran ke,il yang disebut tanda apung ( floating marks&. Batang
pemegang ka,a ini dapat diperpendek atau diperpanjang dengan sekrup
mikrometer. 0asil pengukuran paralaks dengan alat ini paling teliti bila
dibanding dengan pengukuran paralaks dengan mistar maupun dengan
paralaks tangga.
Pemba,aan paralaks dapat dibuat semakin besar bila jarak dua ka,a
semakin pendek atau sebaliknya. Pemba,aan yang semakin besar bila dua
ka,a semakin dekat disebut pemba,aan ke depan karena sesuai dengan
kenyataannya" yaitu semakin pendek jarak dua titiknya berarti semakin besar
paralaksnya. Pemba,aan sebaliknya disebut pemba,aan ke belakang (olf"
#$'8&.
Pengukuran tinggi obyek dilakukan melalui pengukuran paralaks" baik
dengan mistar" paralaks tangga" maupun dengan paralaks meter. >inggi obyeknya
diukur dengan menggunakan formula paralaks.
Diktat Pengantar Penginderaan auh %4
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 75/89
A'#t P&+.-k-r L&r&+.
ereng dapat diukur dengan hasil teliti yaitu menggunakan paralaks" dan
dengan hasil yang ketelitiannya lebih rendah" tetapi ,epat pelaksanaannya yaitu
dengan alat pengukur lereng buatan />3.
#& Paralaks
Bila menghendaki ketelitian tinggi" lereng sebaiknya diukur berdasarkan
paralaksnya. Dalam hal ini dapat digunakan paralaks tangga maupun paralaks
batang untuk pengukuran tinggi" misalnya tinggi -B. Jarak mendatarnya diukur
pada foto" misalnya B3. !emiringan lerengnya dapat di,ari dengan formula berikut7
tgX -B AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA.. ($&
B3
6& Pengukur lereng buatan />3
Bila tidak diperlukan ketelitian tinggi" pengukuran lereng dapat dilakukan
dengan menggunakan alat sederhana yaitu alat pengukur lereng ( slope metre&
buatan />3. Pengukurannya dilakukan dengan pengamatan stereoskopik. Satu
bidang pada alat ini dapat digerakkan sehingga lerengnya tampak sama dengan
lereng yang diukur. Bila angka yang terba,a dikalikan dengan konstanta" maka
akan diperoleh besarnya kemiringan lereng yang di,ari.
ALAT PEMINDAH DATA HASIL INTERPRETASI CITRA
Baik interpretasi ,itra se,ara stereoskopik maupun nonstereoskopik" hasil
interpretasinya digambarkan pada lembaran tembus ,ahaya. Nkuran lembaran
tembus ,ahaya ini sebesar ukuran ,itra bagi interpretasi nonstereoskpik" dan
sebesar daerah pertampalan atau sebesar daerah efektif bagi interpretasi
stereoskopik. Daerah penelitian pada umumnya terdiri dari lembaran ,itra yang
jumlahnya dapat men,apai puluhan" ratusan bahkan ribuan lembar. @ambaran
ke,il yang berjumlah banyak tidak menguntungkan karena kita tidak dapat
mengamati daerah penelitian dengan sekali pandang" atau setidak*tidaknya
tergambar pada peta yang berukuran baku dan tidak banyak jumlah lembarnya.
Diktat Pengantar Penginderaan auh %
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 76/89
Nntuk maksud ini maka hasil interpretasi ,itra yang tergambar ke,il*ke,il dalam
jumlah banyak harus dipindahkan ke peta dasar. Pemindahannya memerlukan alat
pemindah data (equipment for transfer of detail &. Pemindahannya dilakukan ke
peta dasar yang geometrinya teliti. !arena peta menggambarkan obyek seperti
tampaknya bila dilihat dari atas" sedangkan foto udara menggambarkan obyek
se,ara sentris seperti tampaknya bila dilihat dari kamera atau sensor lainnya" letak
obyek pada foto atau ,itra tidak sama dengan letaknya pada peta. +leh karena itu
dalam pemindahan data hasil interpretasi ,itra ke peta dasar sambil dilakukan
koreksi. Jenis dan jumlah koreksi yang dapat dilakukan dengan alat pemindah
data menentukan ketelitian alat itu. Semakin banyak jenis koreksinya" pada
umumnya alatnya digolongkan pada alat yang semakin teliti. !esalahan yang
dapat dikoreksi antara lain kesalahan letak topografik" kesalahan oleh tilt " atau
kesalahan oleh keduanya. Bagi jenis alat yang kurang teliti tidak mengkoreksi
kesalahan tersebut" akan tetapi dilakukan penyesuaian skalanya terhadap skala
peta dasarnya. -lat pemindah data pada umumnya berfungsi sebagai pantigraf"
yaitu memindahkan data sekaligus memperbesar atau memperke,il skalanya.
:stes dan Simonett (#$%& dan ight (#$'2& mengutarakan bah)a alat
pemindah data hasil interpretasi ,itra dapat dibedakan atas dua bagian besar" yaitu
(#& alat pemindah data planimetrik" dan (6& alat pemindah data stereoskopik.
A'#t P&$+#2 D#t# P'#+$&tr$k
-lat pemindah data planimetrik dibedakan menjadi dua jenis" yaitu (#& alat
yang menga,u prinsip kamera lusida atau alat jenis kamera lusida" dan (6&
proyektor optik.
#& Jenis kamera lusida
-lat jenis ini telah lama digunakan" yaitu sejak adanya foto udara. Pada
alat ini mata kita mengamati dua gambaran tumpang tindih" yaitu data hasil
interpretasi ,itra dan peta dasar yang menyajikan gambaran yang sama atau
sekurang*kurangnya menyajikan titik*titik untuk menentukan letak obyek yang
benar. +perator dapat mengatur alat ini sehingga gambaran pada lembaran hasil
interpretasi ,itra tepat terletak pada gambaran di peta dasar. Dengan demikian
Diktat Pengantar Penginderaan auh %1
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 77/89
berarti ada koreksi letak obyek" artinya letak obyek pada hasil interpretasi ,itra
yang mungkin tergeser oleh topografi atau oleh tilt " telah dikoreksi hingga tingkat
ketelitian tertentu. Penyesuaian letak obyek sema,am ini dilakukan satu persatu"
tidak hanya dengan sekali penyesuaian.
-lat pemindah data jenis kamera lusida di antaranya adalah
(a& sketsmaster vertikal" (b& =aero%sketchmaster+ " (8& =rectoplanigraph+ " dan (d&
=>oom Transfer 3cope+ .
a& Sketmaster vertikal
-lat ini menggunakan ,ermin semi transparan pada bagian pengamatan
dan sebuah ,ermin di atas foto udara. Pengamat melihat peta dasar melalui
,ermin semi transparan dan sekaligus melihat gambaran foto agar berimpit
dengan gambaran pada peta. -lat tersebut dapat dimiringkan kedudukannya
dengan ,ara memutar sekrup pada kakinya. ensa di ba)ah ,ermin transparan
dapat diganti dengan lensa lain yang daya pembesarannya berbeda*beda. 0al
ini perlu bila dalam pemindahan data hasil interpretasi ,itra diperlukan
pembesaran atau penge,ilan skala.
b& -ero*sket,hmaster
;ero%sketchmaster menggunakan prisma ganda pada bagian pengamatan
dengan permukaan yang memantulkan dan mentransmisikan sinar se,ara
penuh. -lat ini dipegang oleh batang vertikal yang diikatkan pada pelat
penyangga. Dengan mengatur ketinggian bagian pengamatan" ukuran data
skala peta yang harus dipindahkan dapat disesuaikan. Pelat pemegang foto
dapat digerakkan ke segala arah.
Pada alat ini penafsir mengamati foto udara yang terletak di atas peta
dengan kemiringan bagian pengamatan sebesar 4K. -lat ini dilengkapi dengan
serangkaian lensa yang terdiri dari #4 buah. @erakan pemegang foto berkisar
dari 4"% in,i hingga #8"4 in,i. Casio skala foto dan skala peta berkisar dari #7
2"4 hingga #7 6"'.
Diktat Pengantar Penginderaan auh %%
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 78/89
c$ Rectoplanigraph
-lat ini menggunakan prisma ganda dengan permukaan yang
memantulkan se,ara sempurna dan mentransmisikan #;6 sinar yang
mengenainya. -lat tersebut dapat digunakan dengan foto udara yang dibuat
dengan panjang fokus dari 1 in,i hingga # in,i. Penyangga fotonya dapat
diputar hingga 812K. -lat ini juga dapat digunakan untuk foto ,ondong dengan
ke,ondongan hingga %2K terhadap garis vertikal.
d$ >oom Transfer 3cope
>oom Transfer 3cope (>S& merupakan jenis kamera lusida yang memiliki
beberapa keunggulan yaitu (#& pembesaran dengan <oom atau pergantian
lensa" yaitu dari satu kali hingga empat kali" (6& penyesuaian skala foto dan
skala peta dapat dilakukan dengan tepat dan ,epat" (8& dapat digunakan
dengan ,itra ,etakan maupun transparansi" (4& memungkinkan pemutaran
,itra" pembesaran yang berbeda sepanjang sumbu F dan sumbu y" dan (& ada
dua jenis alat yaitu untuk pemindah data planimetrik dan data stereoskopik
(ight" #$'25 Paine" #$'#&. Bagi ,itra yang skalanya ke,il seperti ,itra
!andsat pun dapat dipindahkan datanya dengan >oom Tansfer 3cope ini.
6& Proyektor optik
Proyektor optik memantulkan gambaran pada foto ke peta. Pantulannya
dapat diarahkan ke ba)ah yaitu ke peta yang diletakkan di meja atau pada bagian
belakang permukaan ka,a buram. Bila diproyeksikan ke ka,a buram" petanya
sekurang*kurangnya harus bersifat semitransparan agar dimungkinkan
penggambarannya. !edua jenis proyektor optik ini memerlukan ruang gelap
(Paine" #$'#&
Proyektor optik digunakan untuk memindahkan data dari foto udara
vertikal. !eunggulan alat ini ialah (#& perubahan skalanya atau pembesarannya
,ukup besar" (6& daerah kerjanya luas dan memperoleh penyinaran ,ukup terang"
dan (8& posisi kerjanya enak. !elemahannya ialah (#& ukuran alatnya besar" (6&
memerlukan ruang gelap atau setengah gelap" operasi kerjanya mahal" dan (8&
Diktat Pengantar Penginderaan auh %'
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 79/89
tidak ada koreksi terhadap tilt (:stes dan Simonett" #$%&. Berikut ini dua di
antaranya yaitu (a& proyektor pantulan buatan !ail" dan (b& "ap%:%7raph.
a& Proyektor pantulan buatan !ail
-lat ini merupakan proyektor pantulan ganda yang dibuat pada sebuah
meja. 9oto diletakkan di ka,a sebelah kiri dengan menghadap ke ba)ah.
@ambarannya diproyeksikan pada ka,a sebelah kanan. 9oto yang
diproyeksikan boleh berupa foto ,etakan yang tak tembus ,ahaya" akan tetapi
bahan yang digunakan untuk menggambarkan harus berupa bahan transparan
atau semitransparan.
-lat ini dibuat dengan dua model yaitu model !*8 dan model !*. Nkuran
proyektor model !*8 ialah panjang 1 kaki dan tinggi 8 kaki. Perubahan
skalanya ialah penge,ilan sebesar 87# atau pembesaran #78. !a,a tempat foto
pada model !* berukuran #4 in,i F #4 in,i" sedangkan ka,a tempat
penggambarannya berukuran #4 in,i F 81 in,i. Pembesaran dan penge,ilan
skalanya ialah 4"7# dan #74". ukuran proyektor optik model !* ialah
tingginya 8 kaki" panjang ' kaki" dan lebar 8 kaki (ight" #$'2&.
b$ "ap%:%7raph
"ap%:%7raph model memproyeksikan ,itra ukuran ## in,i F ## in,i.
Bukan hanya ,itra yang dapat diproyeksikan" melainkan juga peta" atau
dokumen lain. Bagian yang diproyeksikan dapat disamakan skalanya terhadap
skala aslinya" diperbesar lima kali" atau diperke,il lima kali. Bila digunakan
lensa khusus" pembesaran atau penge,ilannya dapat ditingkatkan menjadi
tujuh kali.
A'#t P&$+#2 #t# St&r&*sk*p$k
-da dua keunggulan alat pemindah data stereoskopik yaitu (#& dapat
dihilangkannya pergeseran letak oleh tilt dan topografi" dan (6& tidak selalu
diperlukan delineasi stereoskopik sebelum pemindahan datanya (Paine" #$'#&.
Selanjutnya Paine membedakan alat ini menjadi dua kategori yaitu (#& alat yang
menggunakan ,etakan pada kertas" dan (6& alat yang menggunakan diapositif.
Diktat Pengantar Penginderaan auh %$
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 80/89
ight (#$'2& juga membedakan alat ini menjadi dua kategori yaitu (#& jenis
stereometer" dan (6& proyeksi ortografik.
#& -lat stereoskopik dengan ,etakan pada kertas
3etakan pada kertas yaitu ,itra yang di,etak dengan kertas" bukan
diapositif atau bukan bahan transparan lainnya. -lat ini ketelitiannya lebih rendah
bila dibanding dengan alat yang menggunakan diapositif. !arena tidak dapat
menghilangkan tilt " alat ini hanya dipakai untuk foto yang benar*benar vertikal.
-lat ini dapat menghilangkan pergeseran letak topografik.
ima jenis alat yang menggunakan ,etakan pada kertas diantaranya adalah
(a& stereo contour plotter " (b& stereopret " (,& ?'? plotter " (d& radial line plotter "
dan (e& stereo >oom Transfer 3cope.
a$ 3tereo contour plotter
Sebelumnya alat ini disebut stereocomparagraf " terdiri dari stereoskop
,ermin dan batang paralaks yang dijadikan satu unit. -lat ini sering diikatkan
pada batang penggambar sehingga se,ara bersama dapat digerakkan untuk
menyiam seluruh model stereo. !arena pada ujung batang penggambar dapat
dipasang pensil" sambil digerakkan berarti juga membuat gambar sesuai
dengan gerakan seluruh alat. !arena gerakannya dapat disesuaikan dengan
pengamatan stereoskopiknya" maka yang tergambar dapat berupa model
stereo. @aris bentuk dan garis kontur dapat dibuat dengan ,ara ini. Peta yang
dihasilkan masih mengandung kesalahan tilt dan pergeseran letak topografik.
b$ 3tereopret
3tereopret terdiri dari stereoskop dengan pengamatan miring" batang
paralaks" penyangga foto stereo yang dapat digerakkan" pelat penyangga alat"
permukaan untuk penggambaran" dan pantograf dengan perubahan skala #7 2"6
hingga #76". Pantograf dapat memperke,il skala hingga lima kali dan dapat
memperbesar sekala hingga dua setengah kali. Stereopret merupakan alat yang
ketelitiannya sedang" yaitu antara stereoskop ,ermin yang dilengkapi dengan
batang paralaks dan stereoplotter tingkat ketiga. 3tereoplotter adalah alat
Diktat Pengantar Penginderaan auh '2
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 81/89
fotogrametrik untuk pemindahan data stereoskopik. >ingkat ketiga
menunjukkan tingkat ketelitiannya. !etelitian tertinggi yaitu tingkat ke satu.
c$ !:! plotter
-lat ini merupakan salah satu ,ontoh jenis paralaks batang yang mampu
menghilangkan tilt dan pergeseran letak topografik" terdiri dari stereoskop
,ermin" batang paralaks" dan sepasang penyangga foto yang dapat diatur. >iap
penyangga foto dapat diputar se,ara tersendiri untuk menghilangkan
pergeseran letak oleh tilt . Pergeseran letak topografik dapat dihilangkan
dengan meninggikan dan merendahkan penyangga foto pada saat pemindahan
data dengan jalan selalu mengusahakan dua titik apung berpadu dan
menempel pada permukaan tanah. Bila dua titik apung berpadu dan persis
menempel pada permukaan tanah" berarti bah)a ia men,erminkan tinggi
obyek se,ara benar. !:! plotter ini dapat digunakan untuk membuat peta
kontur yaitu dengan menggunakan pemegang pensil yang diikatkan pada alat
tersebut.
d$ Radial line plotter
Radial line plotter dapat digunakan untuk pemindahan data sambil
menghilangkan pergeseran letak topografik tetapi tidak dapat menghilangkan
kesalahan oleh tilt . Perubahan skalanya hanya dapat dilakukan dengan
pembesaran atau penge,ilan sedikit saja (Paine" #$'#&.
3ara kerja alat ini berdasarkan pada prinsip garis radial" yaitu bah)a
pergeseran letak topografik bersifat radial terhadap titik nadir. >itik yangterletak di atas bidang a,uan letaknya tergeser menjauhi titik nadir" sedangkan
titik yang terletak di ba)ah bidang a,uan tergeser mendekati titik nadir. Pada
foto vertikal maka titik nadir berimpit dengan titik pusat foto. Dengan kata
lain maka garis*garis radial melalui pusat foto merupakan tempat kedudukan
dari tiap titik yang tergambar pada foto stereo. Pada foto stereo" tiap titik
tergambar dua kali yaitu satu pada foto kiri dan lainnya pada foto kanan. Bila
diamati se,ara stereoskopik maka tilt ini menjadi satu titik dan menempel di
Diktat Pengantar Penginderaan auh '#
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 82/89
permukaan bumi. isalnya titik aW di foto kiri dan titik aV di foto kanan" pada
pengamatan stereoskopik akan terlihat satu titik yaitu di titik a.
>ipa plotter pada instrumen ini terdiri dari stereoskop ,ermin yang
ketelitiannya tinggi. Stereoskopnya diletakkan di atas dua penyangga foto
yang dapat digerakkan. >iap penyangga foto dilengkapi dengan batang radial
yang dihubungkan dengan batang paralel. Stereoskop disetel sedemikian rupa
sehingga pusat pengamatannya jatuh pada pusat penyangga foto. Pada tiap
penyangga foto ada cursor dengan satu garis tipis yang berpangkal pada dan
radial terhadap titik pusat penyangga foto. >iap cursor diikatkan pada batang
lain di luarnya yang juga radial dan terletak di ba)ah penyangga foto. Dua
garis radial ini diikat dengan ikatan terhadap batang paralel yang dapat
bergerak dengan sumbu F dan y dan selalu sejajar dengan basis udara. Basis
udara ialah garis yang menghubungkan dua stasiun pemotretan yang
berurutan. Pada foto" garis ini di)akili oleh basis foto" yaitu garis yang
menghubungkan titik pusat foto dan titik pusat foto pindahan dari
pasangannya.
>iap lembar foto stereo diletakkan pada penyangga foto. Pusat foto" pusat
penyangga foto" dan lubang pada ujung cursor berimpit dan dipasak. >iap
,ursor dapat digerakkan bebas" dan tiap penyangga foto juga dapat digerakkan
bebas di sekitar pasaknya. >iap foto stereo diputar sehingga basis udaranya
sejajar basis stereo. Dalam pengamatan stereoskop" garis tipis pada ,ursor kiri
dile)atkan titik foto kiri (misalnya aW& dan garis pada cursor kanan dile)atkan
titik foto kanan (misalnya aV&. Dua titik itu akan berpadu jadi satu titik yaitu
titik a yang menempel di permukaan tanah. Dalam keadaan demikian maka
letak titik a sudah benar" yaitu merupakan titik potong antara dua garis pada
cursor itu. Batang radial yang diikatkan pada batang paralel dan diujungnya
diberi pensil ditekan pensilnya untuk memasukkan atau memindahkan titik a
yang letaknya benar pada peta. !arena penyangga foto maupun cursor dapat
digerakkan di seluruh daerah pertampalan" tiap titik dapat ditentukan letaknya
se,ara benar dengan ,ara ini. Pensil dapat pula dibiarkan tertekan sehingga
tiap gerak batangnya akan membuahkan gambaran pada peta. 0al ini
Diktat Pengantar Penginderaan auh '6
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 83/89
diperlukan dalam menggambarkan perujudan memanjang seperti jalan" saluran
irigasi" igir pegunungan" dan batas hutan. Dalam pelaksanaanya titik potong
dua garis tersebut digerakkan sepanjang perujudan memanjang yang akan
digambarkan. Dalam mengerakkannya selalu diusahakan agar titik potongnya
selalu menempel pada perujudan tersebut di ba)ah pengamatan stereoskopik.
Dalam gerakan ini maka pensil juga selalu menggmbarkan letak titik*titik
yang benar pada peta. Skala petanya dapat diatur dengan mengubah jarak
antara dua titik ikat pada ujung batang paralelnya.
-lat ini terutama diran,ang untuk revisi peta" pengembangan daerah
urban" dan penerapan lainnya di bidang kehutanan" geologi" kepurbakalaan"
dan untuk mengajar.
e$ 3tereo >oom Transfer 3cope
!emampuan 3tereo >oom Transfer 3cope (S>S& sama dengan
kemampuan >oom Transfer 3cope yang telah diutarakan sebelumnya.
Perbedaannya ialah bah)a S>S menggunakan pasangan foto stereo untuk
memperoleh gambaran tiga dimensional.
6& -lat stereoskopik dengan diapositif
/nstrumen ini sering disebut double%projection stereoplotter . Peta yang
dihasilkan pada umumnya merupakan peta teliti. /nstrumen ini dapat
menghilangkan pergeseran letak topografik dan kesalahan oleh tilt . Beberapa alat
yang dilengkapi dengan komputer mini bahkan dapat menghilangkan kesalahan
oleh distorsi lensa (Paine" #$'#&. Paine membedakan instrumen ini menjadi tiga
kategori" yaitu (#& direct optimal projection instrument " (6& instrumen optik
mekanik" dan (8& instrumen otomatik.
Dari ketiga jenis instrumen ini maka stereoplotter yang otomatik
mempunyai keunggulan dalam hal ke,epatan" biaya yang lebih rendah bila
dihitung dalam jangka panjang" dan ketelitian yang lebih akurat. eskipun
demikian" investasi modalnya hanya sesuai bagi organisasi atau lembaga yang
memerlukan pemetaan sangat ekstensif.
Diktat Pengantar Penginderaan auh '8
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 84/89
ALAT ANALISIS DIGITAL
-da empat persyaratan utama untuk dapat dilaksanakannya analisis digital
data penginderaan jauh dengan menggunakan komputer" yaitu (#& ketersediaan
data penginderaan jauh yang nilai spektralnya dinyatakan dalam bentuk digit"
terutama data multispektral" (6& teknologi komputer yang ,anggih" (8& algoritma
yang dapat diterapkan bagi penginderaan jauh" dan (4& metodologi atau strategi
untuk analisis (aurel" #$'5 dalam Sutanto" #$$6&.
Sensor elektronik untuk menghasilkan data digital telah dikembangkan
sejak dasa)arsa #$12*an. !omputer untuk pemrosesan data digital juga
dikembangkan pada tengah dasa)arsa #$12*an. +leh karena itu analisis data
digital penginderaan jauh se,ara efektif mulai dilaksanakan pada dasa)arsa #$%2*
an (aurel" #$'5 dalam Sutanto" #$$6&. Pada dasa)arsa #$'2*an" komputer
untuk pemrosesan data digital penginderaan jauh telah tersedia dengan beraneka
ragam dan jenisnya. -lat ini pada dasarnya terdiri dari komputer untuk maksud
umum yang dilengkapi dengan beberapa bagian khusus untuk penginderaan jauh
dengan tiga fungsi utama" yaitu7 (#& perolehan data" termasuk perolehan dengan
jalan konversi dari bentuk gambar (analog" visual& ke bentuk digital agar dapat
diproses dengan menggunakan komputer" (6& pemrosesan data yang berkisar dari
penajaman data individual se,ara sederhana untuk perbaikan peragaannya hingga
pemrosesan yang rumit seperti klasifikasi multispektral" dan (8& peragaan data"
baik peragaan pada layar maupun pada bentuk hard copy misalnya film atau
mosaik foto bagi daerah yang luas (@reen" #$'85 dalam Sutanto" #$$6&.
Pekerjaan pemrosesan data digital penginderaan jauh terdiri dari tiga
bagian pokok" yaitu (#& pra*pemrosesan" (6& pemrosesan" dan (8& keluaran (@reen"
#$'8&.
Pr#p&r*s&s#+
Pekerjaan pra*pemrosesan meliputi dua kegiatan" yaitu7 (#& perolehan data"
dan (6& rektifikasi data.
#& Perolehan data" meliputi7
a& >elemetri (penerimaan data dari satelit& dan komunikasi
Diktat Pengantar Penginderaan auh '4
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 85/89
b& Dekompresi
,& Penyiaman film
d& Digitasi video
e& Digitasi grafik
f& Definisi atribut
g& Pembuatan ,itra
h& Pembuatan ,itra dari masukan sumber data dua dimensional
6& Cektifikasi data" meliputi7
a& !oreksi distorsi radiometrik
b& !oreksi distorsi geometrik
,& Cektifikasi kartografi
d& Penghapusan noise atau gangguan di dalam penginderaan
P&r*s&s#+
Pemrosesan data terdiri dari lima kegiatan" yaitu7
#& Penajaman" meliputi7
a& anipulasi kontras
b& Pembentukan )arna semu
,& emadukan )arna
d& Pemfilteran spasial
e& -ontouring atau pembuatan garis tinggi
f& it slicing atau perin,ian bit
g& Thresholding atau penentuan nilai ambang
6& >ranformasi geometrik" meliputi7a& Pengubahan proyeksi
b& Cegistrasi
,& -nalisis stereo
d& Stereo buatan
8& Pemrosesan radiometrik" meliputi7
a& !oreksi sudut elevasi matahari
b& Pembedaan gambaran (image differencing &
Diktat Pengantar Penginderaan auh '
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 86/89
,& Peragaan dengan )arna asli
d& -nalisis polarisasi
e& !oreksi atmosferik
4& Pemrosesan frekuensi" meliputi7
a& 99>
b& Pemfilteran
,& 3pectra satu dimensional
d& !ompensasi gerakan
e& Cestorasi resolusi
& Penyadapan informasi" meliputi7
a& -nalisis stereo
b& !lasifikasi multispektral
,& -nalisis gerakan
d& Penghitungan sifat radiometrik permukaan
e& >ekstur
f& Deteksi tepi (edge detection&
g& Pengenalan pola
h& !orelasi terhadap data dasar bukan ,itra
K&'-#r#+
Pekerjaan untuk menghasilkan keluaran meliputi sepuluh kegiatan" yaitu7
0$ -notasi
1$ >umpang tindih grafik ( graphic overlay&
2$ !emampuan manipulasi interaktif 8$ 9ungsi perubahan rona;)arna
9$ Penentuan format
@$ !emampuan membentuk karakter;vektor
A$ !onversi perubahan video digital ke analog
B$ !onversi bentuk digital ke film
C$ !onversi bentuk digital langsung ke hard copy
0$ Pembuatan masukan data dasar
Diktat Pengantar Penginderaan auh '1
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 87/89
DAFTAR PUSTAKA
-bler" C." J.S. -dam" and P. @ould" #$%6" Spatial +rganisation" Prenti,e 0all
/nternational /n,." ondon.
Barrett" :.3. and .9. 3urtis" #$'8" /ntrodu,tion to :nvironmental Cemote
Sensing" 3hapman and 0all" ondon.
:stes" J.:." #$%4" /maging )ith Photographi, and Eonphotographi, Sensor
Systems" /n7 Cemote Sensing >e,hniues for :nvironmental -nalysis"
J.:. :stes and .. Senger7 eds" 0amilton Publishing 3ompany"
3alifornia.
:stes" J.:. et. al." #$'8" 9undamentals of /mage -nalysis7 -nalysis of =isible and
>hermal /nfrared Data" /n7 anual of Cemote Sensing" =ol. #" Se,ond
:dition" C.E. 3ol)ell7 ed.*in*,hief" -meri,an So,iety of
Photogrammetry" 9alls 3hur,h" =irginia.
:verett J. and D.S. Simonett" #$%1" Prin,iples" 3on,epts" and Philosophi,al
Problems in Cemote Sensing" /n7 Cemote Sensing of :nvironment" J.
int< Jr. and D.S. Simonett7 ed." -ddison*esley Publishing 3ompany"
ondon.
9ord" !." #$%$" Cemote Sensing for Planners" 3enter for Nrban Poli,y Cesear,h"
State Nniversity of Ee) Jersey" Ee) Jersey.
@reen" .." #$'" 3omputer*-ided Data -nalysis" - Pra,ti,al @uide" John iley
and Sons" Ee) York.0ornby" #$%4" +Fford -dvan,ed eanerRs Di,tionary of 3urrent :nglish" +Fford
Nniversity Press" ondon.
Jensen" J.C. and C.. Dahlberg" #$'1" Status and 3ontent of Cemote Sensing
:du,ation in the Nnited States" /n7 Cemote Sensing Yearbook #$'1"
-.3ra,knell and . 0ays7 eds." >aylor and 9ran,is" ondon.
!ilford" .!." #$%8" :lementary -ir Survey" Pitman Publishing" ondon.
Diktat Pengantar Penginderaan auh '%
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 88/89
a Prade" @.." #$'2" Stereos,opy" /n7 anual of Photogrammetry" 9ourth
:dition" 3.3. Slama7 ed.*in*,hief" -meri,an So,iety of
Photogrammetry" 9alls 3hur,h" =irginia.
ight" D.." #$'2" Satellite Photogrammetry" /n7 anual of Photogrammetry"
9ourth :dition" 3.3. Slama7 ed.*in*,hief" -meri,an So,iety of
Photogrammetry" 9alls 3hur,h" =irginia.
illesand" >.. and C.. !iefer" #$%$" Cemote Sensing and /mage /nterpretation"
John iley and Sons" Ee) York.
indgren" D.>." #$'" and Nse Planning and Cemote Sensing" artinus Eijhoff
Publisher" Doldre,ht.
int<" J.Jr. and D.S. Simonett" #$%1" Cemote Sensing of :nvironment" -ddison*
esley Publishing 3ompany" ondon.
o" 3.P." #$%1" @eographi,al -ppli,ations of Cemote Sensing" David and 3harles"
ondon.
ueder" D.C." #$$" -erial Photographi, /nterpretation" ,@ra)0ill Book
3ompany /n,." Ee) York.
onkhouse" 9.J." #$%4" - Di,tionary of @eography" Se,ond edition" :d)ard
-rnold" ondon.
Paine" D." #$'#" -erial Photography and /mage /nterpretation for Cesour,e
anagement" John iley and Sons" Ee) York.
Ci,hards" J.-." #$'" 3lassifi,ation and :nhan,enment" /n7 Short 3ourse on
Cemote Sensing for 3ivil :ngineers and Planners" NES 3entre for
Cemote Sensing" Sydney.
Sabins" 9.9. Jr." #$%'" Cemote Sensing" Pri,iples and /nterpretation" .0. 9reeman
and 3o." San 9ransis,o.
Short" E.." #$'6" >he andsat >utorial orkbook" E-S-" Ee) York.
Siegel" S. and -.C. @illespie" #$'2" Cemote Sensing in @eology" John iley and
Sons" Ee) York.
Simonett et al." #$'8" >he Development and Prin,iples of Cemote Sensing" /n7
anual of Cemote Sensing" =ol. #" Se,ond :dition" C.E. 3o)ell7 ed.*
in*,hief" 9alls 3ur,h" =irginia.
Diktat Pengantar Penginderaan auh ''
7/18/2019 Remote Sensing
http://slidepdf.com/reader/full/remote-sensing-56d4f22fe5124 89/89
Stone" !.0." #$%4" Developing @eographi,al Cemote Sensing" /n7 Cemote
Sensing >e,hniues for :nvironmental -nalysis.
Sutanto" #$$6" Penginderaan Jauh" Jilid #" @adjah ada Nniversity Press" 66 h.
>ejoyu)ono Eotohadipra)iro" C.." #$'6" etodologi Penelitian" Departemen
/lmu >anah" 9akultas Pertanian N@" Yogyakarta.
olf" P.C." #$'8" :lements of Photogrammetry" Se,ond :dition" ,@ra)*0ill
Book 3ompany" Ee) York.
=an uidam" C.-. and 9./. van uidam*3an,elado" #$%$" >errain -nalysis and
3lassifi,ation Nsing -erial Photographs" - @eomorphologi,al
-pproa,h" />3" :ns,hede.