remaja

Upload: kevintaga

Post on 13-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

remaha

TRANSCRIPT

RemajaPapalia, dkk (2008) mendefinisikan remaja sebagai masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang mengandung perubahan fisik, kognitif dan psikososial. Hal tersebut senada digunakan juga oleh Santrock (2003) remaja (adolescence) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial-emosional.Menurut Hurlock (1980) istilah adolescene atau remaja berasal dari kata latin (adolescene) (kata bendanya, adolescentia yang berarti remaja) yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik. Pandangan ini diungkapkan oleh Piaget (dalam Hurlock, 1980) dengan mengatakan:secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Integrasi dalam masyarakat (dewasa) mempunyai aspek efektif, kurang lebih berhubungan dengan masa puber, termasuk juga perubahan intelektual yang mencolok, transformasi intelektual yang khas dari caraa berpikir remaja ini memungkinkannya untuk mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri khas yang umum dari periode perkembangan ini.Lain halnya dengan World Health Organization (WHO) (dalam Sarwono, 2010) mendefinisikan remaja adalah suatu masa dimana:1) Individu berkembang dari saat pertama kali ian menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual.2) Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa.3) Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada yang relatif lebih mandiri.Batasan usia remaja yang umumnya digunakan oleh para ahli adalah antara 12-21 tahun, dibedakan atas tiga, yaitu: 12-15 tahun = remaja awal, 15-18 tahun = masa remaja pertengahan dan 18-21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi Monks, dkk (2001, dalam Desmita, 2009) membedakan masa remaja atas empat bagian, yaitu: (1) masa Pra-remaja atau Pra-pubertas (10-12 tahun); (2) masa remaja awal atau pubertas (12-15 tahun); (3) masa remaja pertengahan (15-18 tahun); dan (4) masa remaja akhir (18-21 tahun).WHO (World Health Organization) menetapkan batasan usia remaja yaitu batas usia 10-20 tahun, PBB (perserikatan bangsa-bangsa) menerapkan usia remaja yaitu usia 15-24 tahun dan di Indonesia pedoman batasan usia remaja dari usia 11-24 tahun serta belum menikah untuk remaja di Indonesia, dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:1) Usia 11 tahun adalah usia ketika pada umumnya tanda-tanda seksual sekunder mulai tampak (kriteria fisik).2) Di banyak masyarakat indonesia, usia 11 tahun sudah dianggap akil balig, baik menurut adat maupun agama, sehingga masyarakat tidak lagi memperlakukan mereka sebagai anak-anak (kriteria sosial).3) Pada usia tersebut mulai ada tanda-tanda penyempurnaan perkembangan jiwa seperti tercapainya identitas diri (ego identity menurut Erik Erikson), tercapainya fase genital dari perkembangan psikoseksual (menurut Freud) dan tercapainya puncak perkembangan kognitif (Piaget) maupun moral (Kohlberg) (kriteria psikologis).4) Batas usia 24 tahun merupakan batas maksimal, yaitu untuk memberi peluang bagi mereka yang sampai batas usia tersebut masih menggantungkan diri pada orang tua, belum mempunyai hak-hak penuh sebagai orang dewasa (secara adat/tradisi), belum bisa memberikan pendapat sendiri dan sebagainya. Dengan perkataan lain, orang-orang yang mempunyai batas usia 24 tahun belum dapat memenuhi persyaratan kedewasaan secara sosial maupun psikologis, masih dapat digolongkan remaja. Golongan ini cukup banyak terdapat di Indonesia, terutama dari keluarga kalangan masyarakat kelas menengah ke atas yang mempersyaratkan berbagai hal (terutama pendidikan setinggi-tingginya) untuk mencapai kedewasaan. Akan tetapi, dalam kenyataannya cukup banyak pula orang yang mencapai kedewasaannya sebelum usia tersebut.5) Dalam definisi ini, status perkawinan sangat menentukan, karena arti perkawinan masih sangat penting di masyarakat pada umumnya. Seseorang yang sudah mrnikah, pada usia berapapun dianggap dan diperlakukan sebagai orang dewasa penuh, baik secara hukum maupun dalam kehidupan masyarakat dan keluarga. Karena itu definisi remaja disini dibatasi khusus untuk yang belum menikah (Sarwono, 2010).Dari hasil uraian beberapa definisi para ahli, yang dimaksud dengan remaja adalah peralihan perkembangan masa transisi antara masa kanak-kanak menuju masa dewasa atau tumbuh menjadi dewasa yang mencakup perubahan biologis (fisik), kognitif dan sosial-emosional dengan rentang usia antara 11-24 tahun dan belum menikah.Karakteristik perkembanga remajaDalam perkembangan remaja memiliki karakteristik yang mencakup perubahan transisi biologis, transisi kognitif dan transisi sosial. Dari ketiga karakteristik tersebut akan dipaparkan secara jelas di bawah ini:1) Transisi BiologisMenurut Santrock (2003) perubahan fisik yang terjadi pada remaja terlihat nampak pada saat masa pubertas yaitu meningkatnya tinggi dan berat badan serta kematangan seksual. Diantara perubahan-perubahan fisik itu, yang terbesar pengaruhnya pada perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh (badan menjadi makin panjang dan tinggi), mulai berfungsinya alat-alat reproduksi (ditandai dengan haid pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki) dan tanda-tanda seksual sekunder yang tumbuh (Sarwono, 2010).Menurut Muss (dalam Sarwono, 2010) membuat urutan perubahan fisik tersebut sebagai berikut:a) Pada perempuan(1) Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi panjang).(2) Pertumbuhan payudara.(3) Tumbuh bulu yang halus dan lurus berwarna gelap di kemaluan.(4) Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimal tiap tahunnya.(5) Bulu kemaluan menjadi keriting.(6) Tumbuh bulu-bulu ketian dan haid.b) Pada laki-laki(1) Pertumbuhan tulang-tulang.(2) Testis (buah pelir) membesar.(3) Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus dan berwarna gelap.(4) Awal perubahan suara.(5) Ejakulasi (keluarnya air mani).(6) Bulu kemaluan menjadi keriting.(7) Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimal setiap tahunnya.(8) Tumbuh rambut-rambut halus di wajah (kumis, jenggot).(9) Tumbuh bulu ketiak.(10) Akhir perubahan suara.(11) Rambut-rambut diwajah menebal dan gelap(12) Tumbuh bulu dada.2) Transisi kognitifMenurut piaget (dalam Santrock, 2003) secara lebih nyata pemikiran operasional formal bersifat lebih abstrak, idealistis dan logis. Remaja berpikir lebih abstrak dibandingkan dengan anak-anak. Remaja juga lebih idealistis dalam berpikir seperti memikirkan karakteristik ideal dari diri sendiri, oarang lain dan dunia. Remaja berpikir secara logis yang mulai berpikir seperti ilmuan, menyusun berbagai rencana untuk memecahkan masalah dan secara sistematis menguji cara pemecahan yang terpikirkan. Dalam perkembangan kognitif, remaja tidak terlepas dari lingkungan sosial. Hal ini menekankan pentingnya interaksi sosial dan budaya dalam perkembangan kognitif remaja.3) Transisi sosial Santrock (2003) mengungkapkan bahwa pada transisi sosial, remaja mengalami perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lain yaitu dalam emosi, dalam kepribadian dan dalam peran dari konteks sosial dalam peerkembangan. Membantaj orang tua, serangan agresif terhadap teman sebaya, perkembangan sikap asersif, kebahagiaan remaja dalam peristiwa tertentu serta peran gender dalam masyarakat merefleksikan peran sosial-emosional dalam perkembangan remaja. John Flavel (dalam Santrock, 2003) juga menyebutkan bahwa kemampuan remaja untuk memantau kognisi sosial mereka secara efektif merupakan petunjuk penting mengenai adanya kematangan dan kompetensi sosial mereka.Menurut Hurlock (1980) masa remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakan dengan periode sebelum dan sesudahnya, yaitu:a) Masa remaja sebagai periode yang penting.b) Masa remaja sebagai periode peralihan.c) Masa remaja sebagai periode perubahan.d) Masa remaja sebagai usia yang bermasalah.e) Masa remaja sebagai masa mencari identitas.f) Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan.g) Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik.h) Masa dewasa sebagai ambang masa dewasa.Tugas perkembangan remajaWilliam kay (dalam Yusuf, 2011) mengemukakan tugas perkembangan remaja sebagai berikut;a) Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya.b) Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur yang mempunyai otoritas.c) Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, baik secara individual maupun kelompok.d) Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya.e) Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemauannya sendiri.f) Memperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar skala nilai, prinsip-prinsip atau falsafah hidup (weltanschauung).g) Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap/perilaku) kekanak-kanakan.Pikunas (dalam Yusuf, 2011) mengemukakan pendapat Luella Cole yang mengklasifikasikan tugas perkembangan remaja ke dalam sembilan kategori, yaitu:(1) Kematangan emosional.(2) Pemantapan minat-minat hetero seksual.(3) Kematangan sosial.(4) Emansipasi diri kontrol keluarga.(5) Kematangan intelektual.(6) Memilih pekerjaan.(7) Menggunakan waktu senggang secara tepat.(8) Memiliki filsafat hidup.(9) Identifikasi diri.Havighurst (dalam Yusuf, 2011) juga membagi tugas perkembangan masa remaja ke dalam sebelas bagian, sebagai berikut:(1) Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya.(2) Mencapai peran sosial sebagai pria dan wanita.(3) Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif.(4) Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya.(5) Mencapai jaminan kemandirian ekonomi.(6) Memilih dan mempersiapkan karier (pekerjaan).(7) Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga.(8) Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan bagi warga negara.(9) Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial.(10) Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai petunjuk/pembimbing dan bertingkah laku.(11) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.