religi
TRANSCRIPT
RELIGIMery Yanti
FENOMENA RELIGI :
Ziarah ke kuburan wali Agama Djawa Sunda
..............
Mengapa ada kekuatan yg bersifat
supranatural, kekuatan adi kodrati, yg
dipercaya dan dianggap dapat
menyelesaikan masalah-masalah
manusia?
........
Adanya kekuatan tsb manusia menciptakan berbagai cara untuk
berhubungan dng kekuatan yg dianggap supranatural tsb.
Ritualsarana
berhubungan
............
Fischer :
menyebut religi dengan hal-hal yang
bersifat intuitif, yg keberadaannya
dirasakan di luar manusia.
.............
Apa perbedaan religi dengan magic/ilmu gaib ?????
...........................
Religi :
apabila kesadaran akan adanya hal-hal
yg dianggap gaib kemudian
menyebabkan sikap atau perasaan
manusia itu menjadi tunduk dan
hormat.
.......
Dlm religi, manusia menjadi beribadah
dan menyerahkan dirinya kepada yg
kuasa, ritual adalah sarana untuk
berkomunikasi dengan kekuatan
supranatural
.............................
Magic/ilmu gaib ;
upaya manusia untuk memiliki dan
menguasai kekuatan yang dianggap gaib itu
sehingga ia dapat menguasai nasib dirinya
sendiri dan seluruh nasib orang lain.
......................
Dlm magic orang percaya bahwa melalui
berbagai ritual maka dng sendirinya
menimbulkan akibat2 tertentu
APA YG DIMAKSUD RELIGI
Tylor :
konsepsi manusia ttg jiwa atau energi
hidup sesudah mati
................
Frazer :
Hal-hal yang berada di luar batas akal
manusia
.............
Durkheim :
Religi adalah suatu system berkaitan adanya
keyakinan dan upacara keramat yang
berorientasi kepada suatu komunitas
moral.
GEJALA RELIGI
Sikap manusia terhadap dunia gaib
Keyakinan adanya kekuatan sakti
EVOLUSI RELIGI
Animisme :adanya kekuatan sakti meluas menjadi
keyakinan bahwa segala benda, tumbuhan, binatang dianggap berjiwa
dan dapat berpikir sama halnya manusia. Timbul nama dewa-dewa yg mempunyai watak dualistis, memberi
kebahagiaan sekaligus bencana (cultural hero). Kekuatan “roh”.
...............
Percaya pada dewa-dewa
Kepercayaan kepada tuhan yg
monotheistik
EVOLUSI RELIGI MENURUT AUGUSTE COMTE
Teologis
Metafisik
Positifistik
3 PENDEKATAN MASALAH AZAS RELIGI
1. Teori-teori dengan pendekatan keyakinan/ajaran agama
Tylor : Teori kesadaran akan eksistensi jiwa
Pada dasarnya kesadaran manusia akan keberadaan jiwa itu disebabkan oleh 2
hal pokok ;
......................
a. Eksistensi atau keberadaan sesuatu yang ghaib, di satu pihak, di mana
“sesuatu” itu dapat membuat organisme hidup dan bergerak. Tetapi di lain pihak, juga dpt membuat suatu organisme itu mati dan tidak bergerak. Dan ini menyadarkan manusia bahwa
sesungguhnya ada kekuatan yang menyebabkan adanya gerak yaitu JIWA
............
b. Melalui peristiwa mimpi dimana dlm mimpi manusia melihat dirinya berada di tempat-tempat lain, dan atas hal itu manusia mulai membedakan antara tubuh fisiknya dengan yang tetap
berada di tempat dan tidak bergerak, dengan bagian lain dari dirinya yang dapat menjelajah ke berbagai tempat tadi, dan mereka menyebutnya JIWA
............
Sifat abstrak dari jiwa itu menimbulkan
keyakinan manusia bahwa jiwa itu
dapat hidup meskipun lepas dari tubuh
jasmaninya (spirit = mahluk halus)
.....................
Krn sifatnya abstrak, tdk dapat ditangkap oleh indera
manusia, dan dianggap mampu melakukan hal-hal di luar
akal pikir manusia, membuat manusia menempatkan
mereka sbg unsur yg sangat penting dlm kehidupannya
serta menjadi objek penghormatan dan penyembahan
dengan disertai upacara ritual
.................
Lang : fenomena para-psikologi dan
adanya keyakinan (pd masyarakat
primitive) mengenai : TOKOH DEWA
TERTINGGI”.
................................
lang mengkritik pandangan Tylor, menurutnya bahwa
di dalam jiwa manusia itu ada kemampuan gaib yg
makin menguat seiring dengan melemahnya aktivitas
akal pikir manusia yg rasional. Kemampuan ghaib
inilah yg menyebabkan timbulnya konsep jiwa, jadi
konsep itu bukan muncul dari analisis rasional yg
menghubungkan jiwa sbg kekuatan penggerak hidup.
....
Lang juga menemukan dan menguraikan mitologi
suku-suku bangsa diberbagai belahan dunia,
dimana dalm mitologi tsb Lang menemukan
tokoh dewa, yg dianggap sbg tokoh dewa
tertinggi, pencipta seluruh alam semesta.
...........
Keyakinan ini menurut Lang terdapat pd
masyarakat yang masih sangat primitif
dan masih rendah kebudayaannya.
.............
Marett : “Kekuatan Luar Biasa”
Teori ini sbg kritik thd teori eksistensi Jiwa dari Tylor
...............
Menurut Marret :
titik tolak perilaku religius itu
ditimbulkan oleh adanya suatu
perasaan tidak berdaya terhadap
gejala2 dan peristiwa yg dianggap
biasa dlm kehidupan manusia.
.............
Alam sbg tempat segala peristiwa gaib
itu terjadi dianggap memiliki kekuatan
supranatural, suatu kekuatan luar
biasa.
...............
2. Teori dengan Pendekatan Pada Sikap para Penganut Suatu Religi
yg Menyangkut Hal Gaib
.........................
Otto : mengenai sikap takut-terpesona
terhadap hal
yang gaib.
...............
menurutnya : semua sistem religi, kepercayaan dan agama di dunia
ini berpusat pada suatu konsep tentang hal yang gaib/mysterium yg dianggap maha
dasyhat/tremendum dan keramat/sacre oleh manusia. Yg tidak terjangkau oleh akal pikir
manusia. Oleh karenanya, bagi semua masyarakat dan kebudayaan di dunia “hal yang gaib” itu
menimbulkan sikap takut-terpesona, selalu menarik perhatian manusia, dan mendorong timbulnya
keinginan manusia untuk menghayati dan bersatu dengan hal gaib itu.
...............
3. Teori-Teori dengan Pendekatan Pada Ritual Keagamaan.
......................
Robertson Smith:
Upacara Bersaji , yang menekankan pada upacara atau ritualnya.
Ada tiga gagasan penting yg ingin disampaikan oleh Smith :
......................
1). Selain adanya sistem keyakinan dan
doktrin maka ada sistem ritual yg
merupakan perwujudan dari religi
...............
2). Bahwa upacara religi atau agama, yg
biasanya dilakukan oleh para pemeluk
agama yg bersangkutan memiliki
fungsi sosial yaitu untuk
mengintensifkan solidaritas sosial.
....................
3). Gagasan mengenai fungsi upacara sesaji.
Menurutnya dlm upacara tertentu spt
menyajikan seekor binatang, terutama
darahnya merupakan suatu aktivitas untuk
meningkatkan rasa solidaritas dengan para
dewa. Dlm konteks ini dewa dipandang sbg
suatu komunitas yg istimewa kedudukannya.
..............
Preusz :
menekankan pada ritualitas
wujud tertua dari religi itu berupa aktivitas manusia
untuk memenuhi berbagai keperluan hidupnya yg
tidak dapat dicapainya secara naluriah dan maupun
secara rasional.
..............
Pusat dari setiap sistem religi adalah
ritual keagamaan dimana semua
kekuatan gaib sangat berperan di
dalamnya.
.............
Hertz :
mengenai upacara kematian
Menurutnya : upacara kematian selalu
dilakukan manusia dalam kaitannya dengan
praktek-praktek dan pelaksanaan adat
istiadat dan eksistensi struktur sosial dlm
kehidupan masyarakat.
............
Asumsinya bahwa mati itu berarti suatu
proses peralihan dari suatu kedudukan
sosial tertentu menuju kedudukan
sosial yang lain. Dunia realitas ke
dalam dunia makluk halus.
.................
Bagi Hertz ;
ada persamaan antara unsur-unsur kematian
dengan kelahiran. Pd kelahiran orang pindah
dari alam gaib ke realitas, dlm kematian orang
pindah dari realitas keseharian kealam gaib.
...............
Catt ;
Tidak pernah ada suatu masya di dunia ini yang
hanya menganut satu bentuk religi saja, pd
kenyataannya bentuk-bentuk religi itu
merupakan unsur-unsur yg selalu tercampur
dng berbagai aktivitas keagamaan.
4 UNSUR POKOK YG SELALU ADA DLM RELIGI/KOMPONEN RELIGI
1. Emosi keagamaan/religious emotion,
getaran yang menggerakan jiwa manusia.
Emosi keagamaan merupakan komponen
utama dari gejala religi dan yang
membedakan suatu sistem religi dari
semua sistem sosial budaya yang lain.
.................
2. Sistem keyakinan/religious system. Wujudnya
adalah pikiran dan gagasan manusia menyangkut
keyakinan dan konsepsi manusia tentang sifat
Tuhan, wujud dari alam gaib, terjadinya alam,
akhirat, wujud dari “kekuatan” sakti, dsb. Sistem
keyakinan terkandung dalam kitab suci.
2
LANJUTAN...
3. Sistem ritus dan upacara. Berwujud aktifitas dan
tindakan manusia dalam melaksanakan
kebaktiannya terhadap Tuhan, yang dilakukan
secara berulang-ulang baik setiap hari, musim atau
kadang-kadang saja. Bentuknya seperti berdoa,
bersujud, bersaji, berkorban, menari dan
menyanyi, berpuasa, bersemedi dll.
......................
Peralatan ritus dan upacara. Wujudnya
seperti tempat pemujaan (masjid,
gereja, pura dll), patung dewa, patung
orang suci, alat bunyi-bunyian dan
pakaian tertentu
...............
4. Umat/religious community. Kesatuan
sosial yang menganut sistem
keyakinan dan melaksanakan sistem
ritus serta upacara.
NILAI-NILAI MISTIS RELIGIUS YG MENCERMINKAN NILAI-NILAI SOSIAL
Fenomena religi, selain memperlihatkan nilai-
nilai ke-tuhanan, nilai-nilai ilahiyah, ia juga
menggambarkan nilai-nilai sosial, nilai-nilai
kemasyarakatan, nilai-nilai kebersamaan
dan integrasi sosial.
....................
Spt life-cycle manusia. Dlm sistem nilai budaya Indonesia, nilai itu mengandung :
1. Manusia itu hidup dalam komunitasnya, masyarakatnya serta di alam semesta
2. Dengan segala aspek kehidupannya manusia itu pada hakikatnya tergantung
kepada sesamanya
..............
3. Karena itu ia harus selalu berusaha sedapat
mungkin memelihara hubungan baik dengan
sesamanya, dan
4. Selalu berusaha sedapat mungkin bersifat
conform/konformitas, yaitu berbuat sama
dengan sesamanya dlm suatu komunitas.
............
Ritual yg berkaitan dng life-cycle rites /tahapan peralhan dlm kehidupan manusia ini
secara umum ada dlm setiap kehidupan kelompok manusia. Tapi tidak semua
tahapan peralihan itu dianggap sbg tahapan penting oleh semua kebudayaan yang ada.
Spt : dlm agama Islam peralihan dari masa kanak-kanak ke remaja ditandai dengan upacara khitanan, di kebudayaan lain itu
tidak dilakukan
...................
Spt :
dlm agama Islam peralihan dari masa
kanak-kanak ke remaja ditandai
dengan upacara khitanan, di
kebudayaan lain itu tidak dilakukan
..............
- Mengikir gigi pd masyarakat bali,
dianggap sbg salah satu upacara yg
sangat penting dalam lingkaran
kehidupa masya Bali, tp tidak penting
bagi orang Batak.
.........................
- Juko Kanglengnga pd masya Madura yg
berkaitan dengan kehidupan
masyarakat yg tinggal di daerah
pantai, ritual ini dilakukan untuk
menghindari malapetaka . Nilai
sosialnya ikhtiar, saling tolong
menolong, rasa persaudaraan dan
persatuan.
...................
Awalnya konsep religi : abstrak, sangat
ideal, irasional, tetapi pada gilirannya
ia menjadi begitu konkret, nyata,
realistik dan menyentuh kehidupan
keseharian.
..................
Menjadi suatu perbuatan yg dapat dilihat
dengan kasat mata, dapat diamati dan
bahkan dapat dilakukan oleh siapa saja.
Tidak hanya bersifat vertikal, tetapi juga
horizontal
............
Spt 1. perkawinan.Selain merujuk pada titah tuhan karena
ia termaktub sbg salah satu fitrah manusia yg difirmankan tuhan, ia juga menunjukkan sifat sosialnya., karena menunjuk pada implementasi aturan-aturan sosial di mana di dalamnya ada
individu sebagai pelakunya.
................
2. Ruwatan.
Apapun bentuk dan tujuannya, yg dilakukan
oleh berbagai lapisan masyarakat Jawa,
merupakan sarana untuk menghilangkan atau
setidaknya menjauhkan pengaruh jahat
kekuatan-kekuatan gaib yg akan
mencelakakan seseorang.
......................
Menjadi suatu perbuatan yg dapat dilihat
dengan kasat mata, dapat diamati dan
bahkan dapat dilakukan oleh siapa saja.
Tidak hanya bersifat vertikal, tetapi juga
horizontal
.....................
Nilai vertikal ruwatan :
Upacara ruwatan dilaksanakan apabila
ingin ada ketengangan, ketentraman
dan keselamatan dlm keluarga,
..........
Nilai sosial :
Adanya upacara menegakkan norma-
norma , aturan-aturan atau kaidah-
kaidah sosial keagamaan.
...................
Sekian dan terima kasih