religi

63
RELIGI Mery Yanti

Upload: danu-satria-o

Post on 11-Aug-2015

45 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: RELIGI

RELIGIMery Yanti

Page 2: RELIGI

FENOMENA RELIGI :

Ziarah ke kuburan wali Agama Djawa Sunda

Page 3: RELIGI

..............

Mengapa ada kekuatan yg bersifat

supranatural, kekuatan adi kodrati, yg

dipercaya dan dianggap dapat

menyelesaikan masalah-masalah

manusia?

Page 4: RELIGI

........

Adanya kekuatan tsb manusia menciptakan berbagai cara untuk

berhubungan dng kekuatan yg dianggap supranatural tsb.

Ritualsarana

berhubungan

Page 5: RELIGI

............

Fischer :

menyebut religi dengan hal-hal yang

bersifat intuitif, yg keberadaannya

dirasakan di luar manusia.

Page 6: RELIGI

.............

Apa perbedaan religi dengan magic/ilmu gaib ?????

Page 7: RELIGI

...........................

Religi :

apabila kesadaran akan adanya hal-hal

yg dianggap gaib kemudian

menyebabkan sikap atau perasaan

manusia itu menjadi tunduk dan

hormat.

Page 8: RELIGI

.......

Dlm religi, manusia menjadi beribadah

dan menyerahkan dirinya kepada yg

kuasa, ritual adalah sarana untuk

berkomunikasi dengan kekuatan

supranatural

Page 9: RELIGI

.............................

Magic/ilmu gaib ;

upaya manusia untuk memiliki dan

menguasai kekuatan yang dianggap gaib itu

sehingga ia dapat menguasai nasib dirinya

sendiri dan seluruh nasib orang lain.

Page 10: RELIGI

......................

Dlm magic orang percaya bahwa melalui

berbagai ritual maka dng sendirinya

menimbulkan akibat2 tertentu

Page 11: RELIGI

APA YG DIMAKSUD RELIGI

Tylor :

konsepsi manusia ttg jiwa atau energi

hidup sesudah mati

Page 12: RELIGI

................

Frazer :

Hal-hal yang berada di luar batas akal

manusia

Page 13: RELIGI

.............

Durkheim :

Religi adalah suatu system berkaitan adanya

keyakinan dan upacara keramat yang

berorientasi kepada suatu komunitas

moral.

Page 14: RELIGI

GEJALA RELIGI

Sikap manusia terhadap dunia gaib

Keyakinan adanya kekuatan sakti

Page 15: RELIGI

EVOLUSI RELIGI

Animisme :adanya kekuatan sakti meluas menjadi

keyakinan bahwa segala benda, tumbuhan, binatang dianggap berjiwa

dan dapat berpikir sama halnya manusia. Timbul nama dewa-dewa yg mempunyai watak dualistis, memberi

kebahagiaan sekaligus bencana (cultural hero). Kekuatan “roh”.

Page 16: RELIGI

...............

Percaya pada dewa-dewa

Kepercayaan kepada tuhan yg

monotheistik 

Page 17: RELIGI

EVOLUSI RELIGI MENURUT AUGUSTE COMTE

Teologis

Metafisik

Positifistik

Page 18: RELIGI

3 PENDEKATAN MASALAH AZAS RELIGI

1. Teori-teori dengan pendekatan keyakinan/ajaran agama

Tylor : Teori kesadaran akan eksistensi jiwa

Pada dasarnya kesadaran manusia akan keberadaan jiwa itu disebabkan oleh 2

hal pokok ;

Page 19: RELIGI

......................

a. Eksistensi atau keberadaan sesuatu yang ghaib, di satu pihak, di mana

“sesuatu” itu dapat membuat organisme hidup dan bergerak. Tetapi di lain pihak, juga dpt membuat suatu organisme itu mati dan tidak bergerak. Dan ini menyadarkan manusia bahwa

sesungguhnya ada kekuatan yang menyebabkan adanya gerak yaitu JIWA

Page 20: RELIGI

............

b. Melalui peristiwa mimpi dimana dlm mimpi manusia melihat dirinya berada di tempat-tempat lain, dan atas hal itu manusia mulai membedakan antara tubuh fisiknya dengan yang tetap

berada di tempat dan tidak bergerak, dengan bagian lain dari dirinya yang dapat menjelajah ke berbagai tempat tadi, dan mereka menyebutnya JIWA

Page 21: RELIGI

............

Sifat abstrak dari jiwa itu menimbulkan

keyakinan manusia bahwa jiwa itu

dapat hidup meskipun lepas dari tubuh

jasmaninya (spirit = mahluk halus)

Page 22: RELIGI

.....................

Krn sifatnya abstrak, tdk dapat ditangkap oleh indera

manusia, dan dianggap mampu melakukan hal-hal di luar

akal pikir manusia, membuat manusia menempatkan

mereka sbg unsur yg sangat penting dlm kehidupannya

serta menjadi objek penghormatan dan penyembahan

dengan disertai upacara ritual

Page 23: RELIGI

.................

Lang : fenomena para-psikologi dan

adanya keyakinan (pd masyarakat

primitive) mengenai : TOKOH DEWA

TERTINGGI”.

Page 24: RELIGI

................................

lang mengkritik pandangan Tylor, menurutnya bahwa

di dalam jiwa manusia itu ada kemampuan gaib yg

makin menguat seiring dengan melemahnya aktivitas

akal pikir manusia yg rasional. Kemampuan ghaib

inilah yg menyebabkan timbulnya konsep jiwa, jadi

konsep itu bukan muncul dari analisis rasional yg

menghubungkan jiwa sbg kekuatan penggerak hidup.

Page 25: RELIGI

....

Lang juga menemukan dan menguraikan mitologi

suku-suku bangsa diberbagai belahan dunia,

dimana dalm mitologi tsb Lang menemukan

tokoh dewa, yg dianggap sbg tokoh dewa

tertinggi, pencipta seluruh alam semesta.

Page 26: RELIGI

...........

Keyakinan ini menurut Lang terdapat pd

masyarakat yang masih sangat primitif

dan masih rendah kebudayaannya.

Page 27: RELIGI

.............

Marett : “Kekuatan Luar Biasa”

Teori ini sbg kritik thd teori eksistensi Jiwa dari Tylor

Page 28: RELIGI

...............

Menurut Marret :

titik tolak perilaku religius itu

ditimbulkan oleh adanya suatu

perasaan tidak berdaya terhadap

gejala2 dan peristiwa yg dianggap

biasa dlm kehidupan manusia.

Page 29: RELIGI

.............

Alam sbg tempat segala peristiwa gaib

itu terjadi dianggap memiliki kekuatan

supranatural, suatu kekuatan luar

biasa.

Page 30: RELIGI

...............

2. Teori dengan Pendekatan Pada Sikap para Penganut Suatu Religi

yg Menyangkut Hal Gaib

Page 31: RELIGI

.........................

Otto : mengenai sikap takut-terpesona

terhadap hal

yang gaib.

Page 32: RELIGI

...............

menurutnya : semua sistem religi, kepercayaan dan agama di dunia

ini berpusat pada suatu konsep tentang hal yang gaib/mysterium yg dianggap maha

dasyhat/tremendum dan keramat/sacre oleh manusia. Yg tidak terjangkau oleh akal pikir

manusia. Oleh karenanya, bagi semua masyarakat dan kebudayaan di dunia “hal yang gaib” itu

menimbulkan sikap takut-terpesona, selalu menarik perhatian manusia, dan mendorong timbulnya

keinginan manusia untuk menghayati dan bersatu dengan hal gaib itu.

Page 33: RELIGI

...............

3. Teori-Teori dengan Pendekatan Pada Ritual Keagamaan.

Page 34: RELIGI

......................

Robertson Smith:

Upacara Bersaji , yang menekankan pada upacara atau ritualnya.

Ada tiga gagasan penting yg ingin disampaikan oleh Smith :

Page 35: RELIGI

......................

1). Selain adanya sistem keyakinan dan

doktrin maka ada sistem ritual yg

merupakan perwujudan dari religi

Page 36: RELIGI

...............

2). Bahwa upacara religi atau agama, yg

biasanya dilakukan oleh para pemeluk

agama yg bersangkutan memiliki

fungsi sosial yaitu untuk

mengintensifkan solidaritas sosial.

Page 37: RELIGI

....................

3). Gagasan mengenai fungsi upacara sesaji.

Menurutnya dlm upacara tertentu spt

menyajikan seekor binatang, terutama

darahnya merupakan suatu aktivitas untuk

meningkatkan rasa solidaritas dengan para

dewa. Dlm konteks ini dewa dipandang sbg

suatu komunitas yg istimewa kedudukannya.

Page 38: RELIGI

..............

Preusz :

menekankan pada ritualitas

wujud tertua dari religi itu berupa aktivitas manusia

untuk memenuhi berbagai keperluan hidupnya yg

tidak dapat dicapainya secara naluriah dan maupun

secara rasional.

Page 39: RELIGI

..............

Pusat dari setiap sistem religi adalah

ritual keagamaan dimana semua

kekuatan gaib sangat berperan di

dalamnya.

Page 40: RELIGI

.............

Hertz :

mengenai upacara kematian

Menurutnya : upacara kematian selalu

dilakukan manusia dalam kaitannya dengan

praktek-praktek dan pelaksanaan adat

istiadat dan eksistensi struktur sosial dlm

kehidupan masyarakat.

Page 41: RELIGI

............

Asumsinya bahwa mati itu berarti suatu

proses peralihan dari suatu kedudukan

sosial tertentu menuju kedudukan

sosial yang lain. Dunia realitas ke

dalam dunia makluk halus.

Page 42: RELIGI

.................

Bagi Hertz ;

ada persamaan antara unsur-unsur kematian

dengan kelahiran. Pd kelahiran orang pindah

dari alam gaib ke realitas, dlm kematian orang

pindah dari realitas keseharian kealam gaib.

Page 43: RELIGI

...............

Catt ;

Tidak pernah ada suatu masya di dunia ini yang

hanya menganut satu bentuk religi saja, pd

kenyataannya bentuk-bentuk religi itu

merupakan unsur-unsur yg selalu tercampur

dng berbagai aktivitas keagamaan.

Page 44: RELIGI

4 UNSUR POKOK YG SELALU ADA DLM RELIGI/KOMPONEN RELIGI

1. Emosi keagamaan/religious emotion,

getaran yang menggerakan jiwa manusia.

Emosi keagamaan merupakan komponen

utama dari gejala religi dan yang

membedakan suatu sistem religi dari

semua sistem sosial budaya yang lain.

Page 45: RELIGI

.................

2. Sistem keyakinan/religious system. Wujudnya

adalah pikiran dan gagasan manusia menyangkut

keyakinan dan konsepsi manusia tentang sifat

Tuhan, wujud dari alam gaib, terjadinya alam,

akhirat, wujud dari “kekuatan” sakti, dsb. Sistem

keyakinan terkandung dalam kitab suci.

2

Page 46: RELIGI

LANJUTAN...

3. Sistem ritus dan upacara. Berwujud aktifitas dan

tindakan manusia dalam melaksanakan

kebaktiannya terhadap Tuhan, yang dilakukan

secara berulang-ulang baik setiap hari, musim atau

kadang-kadang saja. Bentuknya seperti berdoa,

bersujud, bersaji, berkorban, menari dan

menyanyi, berpuasa, bersemedi dll.

Page 47: RELIGI

......................

Peralatan ritus dan upacara. Wujudnya

seperti tempat pemujaan (masjid,

gereja, pura dll), patung dewa, patung

orang suci, alat bunyi-bunyian dan

pakaian tertentu

Page 48: RELIGI

...............

4. Umat/religious community. Kesatuan

sosial yang menganut sistem

keyakinan dan melaksanakan sistem

ritus serta upacara.

Page 49: RELIGI

NILAI-NILAI MISTIS RELIGIUS YG MENCERMINKAN NILAI-NILAI SOSIAL

Fenomena religi, selain memperlihatkan nilai-

nilai ke-tuhanan, nilai-nilai ilahiyah, ia juga

menggambarkan nilai-nilai sosial, nilai-nilai

kemasyarakatan, nilai-nilai kebersamaan

dan integrasi sosial.

Page 50: RELIGI

....................

Spt life-cycle manusia. Dlm sistem nilai budaya Indonesia, nilai itu mengandung :

1. Manusia itu hidup dalam komunitasnya, masyarakatnya serta di alam semesta

2. Dengan segala aspek kehidupannya manusia itu pada hakikatnya tergantung

kepada sesamanya

Page 51: RELIGI

..............

3. Karena itu ia harus selalu berusaha sedapat

mungkin memelihara hubungan baik dengan

sesamanya, dan

4. Selalu berusaha sedapat mungkin bersifat

conform/konformitas, yaitu berbuat sama

dengan sesamanya dlm suatu komunitas.

Page 52: RELIGI

............

Ritual yg berkaitan dng life-cycle rites /tahapan peralhan dlm kehidupan manusia ini

secara umum ada dlm setiap kehidupan kelompok manusia. Tapi tidak semua

tahapan peralihan itu dianggap sbg tahapan penting oleh semua kebudayaan yang ada.

Spt : dlm agama Islam peralihan dari masa kanak-kanak ke remaja ditandai dengan upacara khitanan, di kebudayaan lain itu

tidak dilakukan

Page 53: RELIGI

...................

Spt :

dlm agama Islam peralihan dari masa

kanak-kanak ke remaja ditandai

dengan upacara khitanan, di

kebudayaan lain itu tidak dilakukan

Page 54: RELIGI

..............

- Mengikir gigi pd masyarakat bali,

dianggap sbg salah satu upacara yg

sangat penting dalam lingkaran

kehidupa masya Bali, tp tidak penting

bagi orang Batak.

Page 55: RELIGI

.........................

- Juko Kanglengnga pd masya Madura yg

berkaitan dengan kehidupan

masyarakat yg tinggal di daerah

pantai, ritual ini dilakukan untuk

menghindari malapetaka . Nilai

sosialnya ikhtiar, saling tolong

menolong, rasa persaudaraan dan

persatuan.

Page 56: RELIGI

...................

Awalnya konsep religi : abstrak, sangat

ideal, irasional, tetapi pada gilirannya

ia menjadi begitu konkret, nyata,

realistik dan menyentuh kehidupan

keseharian.

Page 57: RELIGI

..................

Menjadi suatu perbuatan yg dapat dilihat

dengan kasat mata, dapat diamati dan

bahkan dapat dilakukan oleh siapa saja.

Tidak hanya bersifat vertikal, tetapi juga

horizontal

Page 58: RELIGI

............

Spt 1. perkawinan.Selain merujuk pada titah tuhan karena

ia termaktub sbg salah satu fitrah manusia yg difirmankan tuhan, ia juga menunjukkan sifat sosialnya., karena menunjuk pada implementasi aturan-aturan sosial di mana di dalamnya ada

individu sebagai pelakunya.

Page 59: RELIGI

................

2. Ruwatan.

Apapun bentuk dan tujuannya, yg dilakukan

oleh berbagai lapisan masyarakat Jawa,

merupakan sarana untuk menghilangkan atau

setidaknya menjauhkan pengaruh jahat

kekuatan-kekuatan gaib yg akan

mencelakakan seseorang.

Page 60: RELIGI

......................

Menjadi suatu perbuatan yg dapat dilihat

dengan kasat mata, dapat diamati dan

bahkan dapat dilakukan oleh siapa saja.

Tidak hanya bersifat vertikal, tetapi juga

horizontal

Page 61: RELIGI

.....................

Nilai vertikal ruwatan :

Upacara ruwatan dilaksanakan apabila

ingin ada ketengangan, ketentraman

dan keselamatan dlm keluarga,

Page 62: RELIGI

..........

Nilai sosial :

Adanya upacara menegakkan norma-

norma , aturan-aturan atau kaidah-

kaidah sosial keagamaan.

Page 63: RELIGI

...................

Sekian dan terima kasih