relasi negara dan kelompok tanirepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/ira lestari.pdf ·...

95
RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANI (Studi Tentang Upaya Pemberdayaan Kelompok Tani Sapaya Di Desa Sapanang Kabupaten Bulukumba) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Sosial Jurusan Ilmu Politik Pada Fakultas Ushuluddin Filsafat Dan Politik UIN Alauddin Makassar Oleh: IRA LESTARI NIM: 30600113007 FAKULTAS USHULUDDIN FILSAFAT DAN POLITIK UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2017

Upload: others

Post on 05-Nov-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANI

(Studi Tentang Upaya Pemberdayaan Kelompok Tani Sapaya Di Desa

Sapanang Kabupaten Bulukumba)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar

Sarjana Sosial Jurusan Ilmu Politik Pada

Fakultas Ushuluddin Filsafat Dan Politik

UIN Alauddin Makassar

Oleh:

IRA LESTARINIM: 30600113007

FAKULTAS USHULUDDIN FILSAFAT DAN POLITIK

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2017

Page 2: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ira Lestari

NIM : 30600113007

Tempat/Tgl. Lahir : Sapanang, 17 Juni 1995

Jurusan/Prodi : Ilmu Politik

Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S1)

Alamat : Perumahan Saumata Indah Blok K/6

Judul : RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANI

(Studi Tentang Upaya Pemberdayaan Kelompok Tani Sapayadi Desa Sapanang Kabupaten Bulukumba)

Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini

benar adalah hasil karya sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan

duflikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka

skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

Samata, 09 Oktober 2017

Penyusun,

Ira Lestari

Page 3: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S
Page 4: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S
Page 5: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

iv

KATA PENGANTAR

حیم حمن الر بسم الله الرAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulilah, puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat

Allah swt. yang selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, hanya dengan izin-

Nya penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga

tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad saw dan keluarga serta sahabat-

sahabatnya yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang diridhai Allah swt.

Aamiin.

Penulis menyadari bahwa selesainya penulisan skripsi ini adalah berkat

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan

terima kasih kepada mereka yang telah membantu penulis selama ini, mereka

adalah:

1. Bapak Prof. Dr. H. Musafir Pabbbari, M.Si., selaku Rektor Universitas

Islam Negeri Alauddin Makassar dan Wakil Rektor I, II, dan III

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

2. Bapak Prof. Dr. H. Muh. Natsir, M.A., selaku Dekan Fakultas

Ushuluddin, Filsafat dan Politik Universitas Islam Negeri Alauddin

Makassar beserta Wakil Dekan I, II, dan III Fakultas Ushuluddin,

Filsafat dan Politik Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

3. Bapak Dr. Syarifuddin Jurdi, M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Politik

dan Bapak Syahrir Karim, M.Si.,Ph.D., selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Page 6: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

v

Politik Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik Universitas Islam

Negeri Alauddin Makassar.

4. Bapak Dr. H. Tasmin Tanggareng, M.Ag dan Ibu Nur Aliyah Zainal,

S.IP, MA., selaku Pembimbing yang telah banyak meluangkan

waktunya dalam membimbing, mengarahkan dan memberikan ide

kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

5. Dosen, pegawai dan seluruh staf Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan

Politik Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar yang telah

mencurahkan ilmunya tanpa pamrih serta motivasi, nasihat, dan

pelayanannya selama penulis dalam perkuliahan.

6. Pegawai Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin

Makassar yang telah memberikan fasilitas dan membantu

menyediakan referensi selama masa perkuliahan dan penyusunan

skripsi.

7. Terutama dan teristimewa kepada Ayahanda Razak dan Ibunda Raba

tercinta yang telah memberikan cinta dan kasih sayangnya, perhatian

dan motivasi dukungan serta doa yang tulus dalam keberhasilan

penulisan sampai sekarang ini.

8. Keluarga besar penulis terkhusus kakanda Humriani, S.Sos yang selalu

membantu saya selama kuliah bahkan sampai penyelesaian skripsi ini.

9. Kepada saudara seperjuangan terutama Ilmu Politik 013 yang selalu

ada selama kurang lebih empat tahun. Senior dan junior serta keluarga

besar Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik yang telah

Page 7: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

vi

memberikan semangat, kebersamaan dan bantuannya kepada penulis

selama menumpuh perkuliahan bahkan penyelesaian skripsi ini.

10. Teman-teman KKN angkatan 53 UIN Alauddin Makassar yang telah

memberikan pelajaran tentang arti pentingnya kebersamaan dan

mengajarkan kepada penulis tentang kerjasama tim dan kepada semua

pihak yang telah memberikan kontribusinya dalam penulisan skripsi

ini.

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini terdapat kekurangan. Oleh

karena itu saran dan kritik konstruktif dari semua pihak sangat penulis harapkan.

Semoga segala dukungan dan bantuan semua pihak mendapatkan pahala dari

Allah swt. semoga karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin

Samata, 09 Oktober 2017

Ira Lestari

NIM: 30600113007

Page 8: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

vii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI..................................................... i

PENGESAHAN SKRIPSI……………………………………………….. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING DAN PENGUJI……………………. iii

KATA PENGANTAR ................................................................................ iv

DAFTAR ISI............................................................................................... vii

DAFTAR TABEL....................................................................................... ix

ABSTRAK .................................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1-15

A. Latar Belakang .................................................................... 1

B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus …………………… 10

C. Rumusan Masalah................................................................ 11

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ............................................ 12

D. Tinjauan Pustaka ................................................................. 12

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................... 16-29

A. Konsep Negara ................................................................... 16

B. Pemberdayaan Masyarakat................................................. 22

C. Kerangka Konseptual ......................................................... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................... 30-32

A. Jenis Penelitian................................................................... 30

B. Subjek/Objek Penelitian..................................................... 30

C. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 31

D. Teknik Analisis Data.......................................................... 32

Page 9: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN.............................................................. 33-69

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................. 33

1. Desa Sapanang............................................................... 33

2. Kelompok Tani Desa Sapanang .................................... 47

B. Upaya Pemberdayaan Kelompok Tani Sapaya .................. 53

C. Faktor Penghambat dan Pendukung Kelompok Tani

Sapaya ................................................................................ 63

BAB V PENUTUP................................................................................ 70-71

A. Kesimpulan.......................................................................... 70

B. Impilkasi Penelitian ............................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 10: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

ix

DAFTAR TABEL

Tabel I Jarak Pusat Pemerintah Di Desa Sapanang .................................... 32

Tebel 2 Keadaan Jumlah Penduduk Desa Sapanang................................... 34

Tabel 3 Keadaan Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan Di Desa

Sapanang Pada Tahun 2017 ....................................................................... 35

Tabel 4 Jumlah KK Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Pada Tahun 2017.. 36

Tabel 5 Jumlah Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Publik di Desa

Sapanang .. .................................................................................................. 37

Tabel 6 Jumlah Sarana Pendidikan di Desa Sapanang................................ 38

Tabel 7 Jumlah Sarana Peribadatan di Desa Sapanang............................... 39

Tabel 8 Pejabat Administrasi Pemerintahan di Desa Sapanang.................. 42

Tabel 9 Struktur Organisasi Kelompok Tani Sapaya.................................. 50

Page 11: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

x

ABSTRAK

Nama : Ira Lestari

NIM : 30600113007

Judul : RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANI (Studi TentangUpaya Pemberdayaan Kelompok Tani Sapaya di DesaSapanang Kabupaten Bulukumba)

Skripsi ini berfokus pada Upaya Pemberdayaan di Desa SapanangKabupaten Bulukumba (Studi tentang upaya pemberdayaan kelompok tanisapaya”) Pokok masalah tersebut selanjutnya diuraikan ke dalam sub masalah ataupernyataan peneliti, yaitu: Bagaimana upaya pemberdayaan masyarakat kelompoktani sapaya di Desa Sapanang Kabupaten Bulukumba dan apa faktor penghambatdan pendukung Kelompok Tani Sapaya di Desa Sapanang Kabupaten Bulukumba.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjekpenelitian adalah pengelolah dan anggota Kelompok Tani Sapaya. Pengumpulandata menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi, Penelitimelakukan penelitian dibantu pedoman wawancara, pedoman observasi danpedoman dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data,penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Upaya Kelompok Tani Sapayamerupakan kelompok sebagai tempat perbaikan ekonomi, tempat belajar untukmendapatkan pengetahuan dan keterampilan sehingga menyerap tenaga kerjadalam mengurangi pengangguran untuk memperbaiki kesejahteraan merekamelalui kegiatan peternakan sapi, pendekatan partisipatif yaitu upaya pendidikmelibatkan anggota mulai dari perencanaan sampai evaluasi program.Keberhasilan Kelompok Tani Sapaya yaitu anggota mempunyai pengetahuan,keterampilan, meningkatnya kesejateraan mereka yang ditandai denganmendapatkan kesempatan kerja, meningkatnya pendapatan anggota, hubungansosial terjalin baik. Hambatan kelompok tani sapaya yaitu kurangnya pengawasandari pihak pengelola dan pendukung kelompok tani sapaya yaitu dorongan yangbaik dan pertisipasi.

Implikasi dari penelitian ini adalah Diharapkan adanya perhatian daripemerintah dalam hal ini Dinas Pertanian untuk memberikan tambahan modalusaha. Dengan keefektifan dan efisien program ini, maka diharapkanpendampingan dari pemerintah setempat dan pengelolah kepada setiap anggota.

Page 12: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia dalam melaksanakan pembangunan nasionalnya selalu dilandasi oleh

tujuan untuk menciptakan keadilan dan kemampuan bagi seluruh rakyat. Proses

pembangunan disegala bidang yang saling terkait dan saling menunjang satu sama

lain sebagai wujud pembangunan nasional, termasuk di dalamnya “Pembangunan

Kesejahteraan Sosial”.

Kesejahteraan sosial dalam Islam adalah pilar terpenting dalam keyakinan

seorang muslim adalah kepercayaan bahwa manusia diciptakan oleh Allah Swt. Ia

tidak tunduk kepada siapapun kecuali kepada Allah. Islam mengakui pandangan

universal bahwa kebebasan individu merupakan bagian dari kesejahteraan yang

sangat tinggi. Menyangkut masalah kesejahteraan individu dalam kaitanya dengan

masyarakat.

Pandangan Islam, masyarakat dikatakan sejahtera bila memenuhi dua kriteria,

yaitu: terpenuhinya kebutuhan pokok, setiap individu rakyat, baik pangan, sandang,

papan, pendidikan, maupun kesehatan dan terjaga dan terlindunginya agama, harta,

jiwa, akal, dan kehormatan manusia.

Pembangunan kesejahteraan sosial merupakan usaha yang terencana dan terarah

yang meliputi berbagai bentuk pelayanan sosial untuk memenuhi kebutuhan manusia,

Page 13: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

2

mencegah dan mengatasi masalah sosial serta memperkuat institusi-institusi sosial

dalam membangun ekonomi kerakyatan. Ekonomi kerakyatan sebagai suatu usaha

dalam memperbaiki situasi perekonomian di mana berbagai kegiatan ekonomi

diselenggarakan dengan melibatkan partisipasi semua anggota masyarakat, hasilnya

dinikmati oleh seluruh anggota masyarakat, sementara penyelenggaraan kegiatan

ekonomi itu pun berada di bawah pengendalian atau pengawasan anggota-anggota

masyarakat. Dalam kehidupan ekonomi nasional dikaitkan dengan bunyi Pasal 33

ayat (1) UUD 1945, kondisi perekonomian seperti itulah disebut sebagai

perekonomian usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.1

Di dalam Undang-Undang No 9 Tahun 1995, dijelaskan mengenaipentingnya

usaha kecil:2

Pertama, bahwa dalam pembangunan nasional, usaha kecil sebagai bagian

integral dunia usaha yang merupakan kegiatan ekonomi rakyat mempunyai

kedudukan, potensi dan peran yang strategi untuk mewujudkan struktur

perekonomian nasional yang seimbang berdasarkan demokrasi ekonomi.

Kedua, bahwa sehubungan dengan hal tersebut, usaha kecil perlu lebih

diberdayakan dalam memanfaatkan peluang usaha dalam menjawab tantangan

perkembangan ekonomi di masa yang akan datang.

1Beddu Amang, Ekonomi Rakyat Usaha Kecil dan Koperasi (Jakarta: Dharma Karsa Utama,1995), h. 7.

2Muhammad Jafar Hafsah, Kemitraan Usaha, Konsep dan Strategi (Jakarta: Pustaka SinarHarapan, 1999), h. 196.

Page 14: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

3

Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan taraf hidup penduduk sekaligus

sebagai kekuatan dalam pembangunan bangsa yang berorientasi kerakyatan, maka

pendekatan konsep pembangunan harus bertujuan untuk pembangunan kesejahteraan

manusia yang sesuai harkat dan martabat manusia dengan memperhatikan

kemampuan dan pengembangan potensi yang dimilikinya.

Islam diajarkan bagaimana manusia harus mencapai yang namanya

kesejahteraan demi kelangsungan hidup manusia sebagai makhluk sosial yang saling

membutuhkan antara satu dengan yang lain. Sebagai mana telah dijelaskan bahwa

kesejahteraan merupakan kunci utama dapat membantu saudara yang sedang

membutuhkan. Islam selalu mengajarkan untuk saling tolong-menolong sesama

manusia dan inipun sesuai dengan kehidupan sosial yakni manusia tidak dapat hidup

tanpa pertolongan orang lain. Firman Allah dalam QS. Al-Qashash/28: 77.

ك ٱللھٱلد إلیك ولا تبغ وٱبتغ فیما ءات نیا وأحسن كما أحسن ٱ ارٱلأخرة ولا تنس نصیبك من ٱلد

لا یحب ٱلمفسدین ٧٧ٱلفساد في ٱلأرض إن ٱ

Terjemahnya:

“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkanAllah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia danberbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baikkepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allahtidak menyukai orang yang berbuat kerusakan”.3

3Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Sygma Examedia Arkanleema, 2009), h. 394.

Page 15: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

4

Ayat di atas menjelaskan bahwa carilah yang Allah anugerahkan dan itu bisa

membuat bahagia, baik itu urusan dunia maupun akhirat yang tentunya tidak

merugikan orang lain apalagi merusak fasilitas yang sudah ada di muka bumi ini.

Dengan demikian pembangunan yang berorientasi kerakyatan perlu menggali

kekuatan-kekuatan yang ada di masyarakat serta mencermati kelemahan-kelemahan

sehingga dapat ditemukan cara-cara atau metode yang paling tepat untuk

mengembangkan potensi dan sumber dalam suatu masyarakat, serta dukungan yang

baik dari aspek permodalan.4

Ada tiga asumsi yang dapat digunakan dalam rangka mewujudkan

pengembangan masyarakat sebagai berikut:5

Pertama, pada intinya upaya-upaya pengembangan masyarakat dapat dilihat

sebagai peletakan sebuah tatanan sosial dimana manusia secara adil dan terbuka dapat

melakukan usahanya sebagai perwujudan atas kemampuan dan potensi yang

dimilikinya sehingga kebutuhan material dan spiritual dapat dipenuhi.

Pengembangan masyarakat merupakan perwujudan dari tawaran sebuah proyek

usaha kepada masyarakat sebuah pembenahan struktur sosial yang mengedepankan

keadilan, pengembangan masyarakat serta merencanakan dan menyiapkan sesuatu

perubahan sosial yang berarti bagi peningkatan kualitas kehidupan manusia.

Kedua, pengembangan masyarakat tidak dilihat sebagai suatu proses pemberian

dari pihak yang memiliki sesuatu kepada pihak yang memiliki. Kerangka pemahaman

4Muhammad Jafar Hafsah, Kemitraan Usaha, Konsep dan Strategi, h. 31-32.5Soejatmoko, Social Energy as a Development Resource (Jakarta: Kumarin Press, 1987), h. 20.

Page 16: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

5

ini akan menjerumuskan kepada usaha-usaha yang sekedar memberikan kesenangan

sesaat dan bersifat tambal sulam. Misalnya pemberian bantuan dana segar kepada

masyarakat, hanya akan mengakibatkan hilangnya kemandirian dalam masyarakat

tersebut atau timbulnya ketergantungan kepada pihak lain.

Ketiga, pengembangan masyarakat mesti dilihat sebagai sebuah proses

pembelajaran kepada masyarakat agar mereka secara mandiri melakukan upaya-

upaya perbaikan kepada kualitas kehidupannya. Soejatmoko mengemukakan bahwa

ada suatu proses yang seringkali dilupakan, bahwa pembangunan adalah sebagai

social learning.

Oleh karena itu, pengembangan masyarakat sesungguhnya merupakan sebuah

proses kolektif dimana kehidupan berkeluarga, bertetangga tidak sekedar menyiapkan

penyesuaian-penyesuaian terhadap perubahan sosial yang mereka lalui, tetapi secara

aktif mengarahkan perubahan pada terpenuhinya kebutuhan bersama. Dalam hadits

Rasulullah saw.

كالبنیان عن أبي موسى رضي الله عنھ قال: قال رسول الله صلى الله علیھ وسلم المؤمن للمؤمن

ى)یشد بعضھ بعضا. (أخرجھ البخار

Artinya:Diriwayatkan dari Abi Musa ra. di berkata, "Rasulullah saw. Pernahbersabda, 'Orang mukmin yang satu dengan yang lain bagai satu bangunanyang bagian-bagiannya saling mengokohkan. (HR. Bukhari)6

6Achmad Sunarto, Himpunan Hadist Shahih Bukhari (Jakarta: ANNUR, 2005), h. 269.

Page 17: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

6

Arah pembangunan masyarakat desa yang paling efektif dan tepat untuk

mencapai tujuan adalah program yang melibatkan atau memposisikan masyarakat

sebagai subjek pembangunan sehingga terlibat dalam proses perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi. Pembangunan masyarakat merupakan suatu proses yang

berkelanjutan dengan pendekatan holistik atau menyeluruh, sesuai dengan kebutuhan

masyarakat, menerapkan pemberdayaan masyarakat yang berpengaruh dengan

melibatkan seluruh aspek pembangunan serta menggunakan kemitraan untuk

membuka akses dalam menciptakan keberdayaan masyarakat yang serasi, selaras dan

seimbang. Memberdayakan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan

martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu melepaskan

diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan.

Dengan kata lain, memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan

masyarakat. Dalam konteks pemikiran ini, upaya memberdayakan masyarakat

haruslah diawali dengan menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan

potensi masyarakat dapat berkembang atau dikembangkan. Titik tolaknya adalah

pengenalan bahwa setiap manusia atau setiap masyarakat, memiliki potensi yang

dapat dikembangkan. Artinya, tidak ada masyarakat yang sama sekali tanpa daya,

karena jika demikian maka masyarakat tersebut sudah punah. Dengan demikian maka

pemberdayaan merupakan suatu upaya untuk membangun daya atau potensi yang

dimiliki, dengan mendorong, memotivasi, dan membangkitkan kesadaran terhadap

potensi yang dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkannya, sehingga orang

Page 18: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

7

atau masyarakat menjadi berdaya, lepas dari ketergantungan, kemiskinan dan

keterbelakangan.7

Kelompok tani merupakan wadah belajar mengajar bagi anggotanya guna

meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang mampu menerapkan

inovasi (teknis, sosial dan ekonomi), mampu memanfaatkan azas skala ekonomi dan

mampu menghadapi resiko usaha, sehingga mampu memperoleh tingkat pendapatan

dan kesejahteraan yang layak. Dengan demikian kelompok tani mempunyai ciri-ciri

sebagai berikut: (1) Beranggotakan petani-nelayan; (2) Hubungan antara anggota erat;

(3) mempunyai pandangan, kepentingan yang sama dalam mengelolah usaha taninya;

(4) Mempunyai kesamaan jenis komoditas usaha; (5) Usahatani yang diusahakan

merupakan sebuah ikatan fungsional/bisnis; (6) Mempunyai tujuan yang sama.

Relasi negara dan kelompok tani sangat banyak, diantaranya adalah bantuan

kepada kelompok tersebut. Bantuan yang berasal dari pemerintah berawal dari

musyawarah masyarakat Desa Sapanang yang mengajarkan permintaan melalui

Kelompok Tani. Hal yang membuat pertanian di Desa Sapanang semakin maju

adanya bantuan penyuluhan yang diberikan pemerintah. Penyuluhan ini bertujuan

untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada di Desa Sapanang.

Meningkatnya pola pikir petani dalam melakukan pekerjaannya dibidang pertanian

membuat semakin maju kualitas hasil produksi. Terbukti dengan adanya rancangan-

rancangan dan bantuan-bantuan yang diberikan oleh pemerintah untuk

7Ambar Teguh, Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan (Yogyakarta: Gava Media, 2004),h. 99.

Page 19: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

8

mensejahterkan masyarakat. Peran pemerintah dalam pemerataan ekonomi masih

dilakukan sampai saat ini. Dalam memperdayakan masyarakat Desa Sapanang yang

dinaungi oleh Dinas Pertanian diantaranya dengan pemberian bantuan dan

memfasilitasi sarana dan prasana, juga sebagai kepanjangan tangan pemerintah dalam

membina dan mengarahkan bagi Kelompok Tani.

Dalam kegiatan pemberdayaannya, kelompok tani telah berupaya untuk

mengubah pola pikir dan kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan adanya peran

gabungan kelompok tani, yang mana nantinya pekerjaan tersebut akan dilakukan

sendiri oleh masyarakat petani setelah mereka diberdayakan dengan pembekalan ilmu

pengetahuan melalui pelatihan dan pendampingan sehingga gabungan kelompok tani

tersebut dapat menjadi sarana/wadah informasi untuk peningkatan pemberdayaan

petani. Sesuai dengan point di atas dalam ajaran agama Islam dijelaskan pada surat

Ali Imran/3:104.

ة یدعون إلى ٱلخیر ویأمرون بٱلمعروف وینھون عن ٱلمنكر وأول نكم أم ئك ھم ٱلمفلحون ولتكن م

١٠٤

Terjemahnya:“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepadakebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang munkar.Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”.8

8Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Sygma Examedia Arkanleema, 2009) h. 63.

Page 20: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

9

Orang yang diajak bicara dalam ayat ini adalah kaum mu’minin seluruhnya.

Mereka terkena ta’lif agar memilih suatu golongan yang melaksanakan kewajiban ini.

Realisasinya adalah hendaknya masing-masing anggota kelompok tersebut

mempunyai dorongan dan mau bekerja untuk mewujudkan hal ini, dan mengawasi

perkembangannya dengan kemampuan optimal, sehingga bila mereka melihat

kekeliruan atau penyimpangan dalam hal ini (amar ma’ruf nahi munkar), segera

mereka mengembalikannya ke jalan yang benar.

Pemberdayaan menunjukkan pada kemampuan orang khususnya kelompok

rentang dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan atau kemampuan dalam

memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan (freedom),

dalam arti bukan saja bebas mengemukakan pendapat melainkan bebas dari

kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari kesakitan dan menjangkau sumber-

sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatannya

dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa yang mereka perlukan. Pemberdayaan

kelompok tani tersebut berada dalam konteks penguatan kelembagaan. Untuk dapat

berkembang sistem dan usaha agribisnis memerlukan penguatan kelembagaan baik

kelembagaan petani, maupun kelembagaan usaha dengan pemerintah berfungsi sesuai

dengan perannya masing-masing. Kelembagaan petani dibina dan dikembangkan

berdasarkan kepentingan masyarakat dan harus tumbuh dan berkembang dari

masyarakat itu sendiri.9

9Nanih Machendrawaty, Pengembangan Masyarakat Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2001), hal. 41-42.

Page 21: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

10

Di Desa Sapanang Kabupaten Bulukumba, masih terdapat masyarakat yang

kurang mampu dalam mengelola usaha mereka sendiri, sehingga perlu mendapat

perhatian dari pemerintah setempat maupun pemerintah daerah. Dengan adanya

kelompok tani dapat membantu meringankan kesulitan-kesulitan mereka.

Berangkat hal-hal tersebut diat as, maka perlu dilakukan penelitian atas Upaya

Pemberdayaan Kelompok Tani Sapaya di Desa Sapanang Kabupaten Bulukumba.

B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus

a. Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan batasan penelitian agar jelas ruang lingkup yang

akan diteliti. Olehnya itu pada penelitian ini, peneliti memfokuskan penelitian pada

RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANI (Studi Tentang Upaya Pemberdayaan

Kelompok Tani Sapaya Di Desa Sapanang Kabupaten Bulukumba)

b. Deskripsi Fokus

Berdasarkan pada fokus penelitian dari judul di atas, dapat dideskripsikan

berdasarkan subtansi permasalahan dan subtansi pendekatan, dari segi Tentang Upaya

Pemberdayaan Kelompok Tani Sapaya Di Desa Sapanang Kabupaten Bulukumba.

Maka penulis memberikan deskripsi fokus sebagai berikut:

a. Bahwa Kelompok tani merupakan wadah belajar mengajar bagi anggotanya guna

meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang mampu menerapkan

inovasi (teknis, sosial dan ekonomi), mampu memanfaatkan azas skala ekonomi

Page 22: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

11

dan mampu menghadapi resiko usaha, sehingga mampu memperoleh tingkat

pendapatan dan kesejahteraan yang layak.

b. Pemberdayaan menunjuk pada kemampuan orang, khususnya kelompok lemah

dan rentan untuk memiliki akses terhadap sumber-sumber produktif yang

memungkinkan mereka dapat pendapatannya dan memperoleh barang-barang

dan jasa-jasa yang mereka perlukan serta berpartisipasi dalam proses

pembangunan dan keputusan-keputusan yang mempengaruhi mereka.

c. Masyarakat Desa adalah masyarakat yang penduduknya mempunyai mata

pencaharian yang sama di sektor bercocok tanam, peternakan, perikanan atau

gabungan dari semuanya itu yang sistem budaya mendukung mata pencahariannya

itu.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan

pokok permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana upaya pemberdayaan Kelompok Tani Sapaya di Desa Sapanang

Kabupaten Bulukumba?

2. Apa faktor penghambat dan pendukung Kelompok Tani Sapaya dalam

pemberdayaan di Desa Sapanang Kabupaten Bulukumba?

Page 23: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

12

D. Tujuan dan Manfaat Penulisan

1. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui upaya pemberdayaan Kelompok Tani Sapaya masyarakat di

Desa Sapanang Kabupaten Bulukumba

2. Untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung kelompok tani Sapaya

dalam pemberdayaan di Desa Sapanang Kabupaten Bulukumba.

2. Adapun Manfaat yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian ini antaranya:

Diharapkan dengan adanya penelitian ini maka akan dapat mengetahui upaya

Kelompok Tani Sapaya dalam pemberdayaan di Desa Sapanang Kabupaten

Bulukumba.

E. Tinjauan Pustaka

Adapun skripsi yang hampir sama dengan penelitian yang penulis lakukan

yaitu:

a. Mutiara Pertiwi alumni Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor menulis

dalam bentuk skripsi pada tahun 2008 dengan judul ”Analisis Efektivitas

gabungan kelompok tani Sebagai Program Pemberdayaan Rakyat Miskin

Perkotaan di Kecamatan Pasanggrahan Jakarta Selatan”. Skripsi ini membahas

tentang mendeskripsikan kemiskinan yang terjadi di Kecamatan

Pesanggrahan, menganalisis efektivitas gabungan kelompok tani dalam

program penanggulangan kemiskinan yang telah dilakukan oleh pemerintah di

Kecamatan Pesanggrahan dan merumuskan implikasi kebijakan atas

Page 24: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

13

pelaksanaan gabungan kelompok tani dalam program penanggulangan

kemiskinan yang telah dijalankan.10

b. Agus Santoso alumni Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

menulis dengan bentuk skripsi pada tahun 2008 dengan judul “Analisis

Efektivitas Kelompok Tani Hamparan Di Kecamatan Delanggu Kabupaten

Klaten”. Skripsi ini lebih fokus pada efektivitas kelompok tani dengan adanya

efektifitas kelompok tani akan menjadikan kelompok tani untuk menganalisa

tujuan-tujuan kelompok ataupun tujuan anggota yang belum tercapai sehingga

perencanaan kegiatan kelompok ke arah yang lebih produktif dan efektif.

sedangkan peneliti lebih cenderung pada pemberdayaan masyarakat kelompok

tani.11

c. Mukhoffifatus Syafa’ah alumni Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang menulis dengan bentuk skripsi

pada tahun 2015 dengan judul “Peran Kelompok Tani Tambak Dewi Mina

Jaya Terhadap Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Muslim Di Desa

Margomulyo Tayu Pati ”Skripsi ini membahas peranan kelompok tani untuk

memberdayakan ekonomi masyarakat muslim. Permberdayaan dibidang

ekonomi merupakan upaya untuk membangun daya (masyarakat) dengan

10Mutiara Pertiwi, Analisis Efektivitas gabungan kelompok tani Sebagai ProgramPemberdayaan Rakyat Miskin Perkotaan di Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan: “Skripsi”(Institut Pertanian Bogor, 2008).

11Agus Santoso, Analisis Efektivitas Kelompok Tani Hamparan Di Kecamatan DelangguKabupaten Klaten. “skripsi” (Universitas Sebelas Maret Surakarta,2008).

Page 25: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

14

mendorong, memotivasi, dan membangkitkan kesadaran akan potensi

ekonomi yang dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkannya.

Sedangkan peneliti fokus pada pemberdayaan masyarakat kelompok tani.12

d. Irmayanti alumni Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas

Hasanuddin menulis dengan bentuk skripsi pada 2013 dengan

judul“Intervensi Penyuluh Pertanian Dalam Pemberdayaan Sosial Ekonomi

Kelompok Tani (Studi Kasus Kelompok Tani Cisadane Para Petani Sawah

Linkungan Talamangape Kelurahan Raya Kabupaten Maros) ”Skripsi ini

membahas tindakan penyuluh pertanian dalam pemberdayaan ekonomi

kelompok tani. Program penyuluhan pemerintah dan proses pemberian

bantuan masih kurang maksimal. Dikarenakan banyak faktor hambatan dan

masalah yang dihadapi, mulai dari masalah hambatan memaksimalkan proses

penyuluhan pertanian hingga proses penyaluran bantuan. Sedangkan peneliti

fokus pada upaya pemberdayaan masyarakat kelompok tani.13

e. Ristinura Indrika alumni Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Yogyakarta menulis dalam bentuk skripsi pada tahun 2013 dengan judul

”Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Gabungan Kelompok Tani

Tanjung dalam Kualitas Hidup di Desa Wonokerso Kecamatan Tembarak

12Mukhoffifatus Syafa’ah, Peran Kelompok Tani Tambak Dewi Mina Jaya TerhadapPemberdayaan Ekonomi Masyarakat Muslim Di Desa Margomulyo Tayu Pati. “Skripsi”(Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang,2015).

13Irmayanti, Intervensi Penyuluh Pertanian Dalam Pemberdayaan Sosial Ekonomi KelompokTani (Studi Kasus Kelompok Tani Cisadane Para Petani Sawah Linkungan Talamangape KelurahanRaya Kabupaten Maros).“Skripsi” (Universitas Hasanuddin,2013).

Page 26: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

15

Kabupaten Temanggung”. Skripsi ini membahas tentang program gabungan

kelompok tani yang merupakan sebagai tempat belajar untuk mendapatkan

pengetahuan dan keterampilan, sehingga mendapatkan kesempatan kerja

untuk kualitas hidupnya dan kesejahteraan keluarga sehingga hubungan

sosial terjalin baik melalui kegiatan pembuatan ceriping ketela, dengan

pendekatan partisipatif yaitu upaya pendidik melibatkan anggota melalui dari

perencanaan sampai evaluasi program.14

Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, dapat

disimpulkan bahwa dari hasil penelitian tersebut secara keseluruhan berbeda, baik

dari segi persepsi kajian maupun dari segi metodologi. Dalam hal ini peneliti lebih

terfokus pada Kelompok Tani Sapaya dalam pemberdayaan di Desa Sapanang

Kabupaten Bulukumba.

14Ristinura Indrika, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program gabungan kelompok taniTanjung dalam Kualitas Hidup di Desa Wonokerso, Kecamatan Tembarak Kabupaten Temanggung:“Skripsi” (Universitas Negeri Yogyakarta, 2013).

Page 27: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Negara

Negara adalah gagasan yang telah lama lahir, dirintis oleh Prusia di bawah Otto

Von Bismarck sejak tahun 1850-an. Dalam Encyclopedia Americana disebutkan

bahwa welfare state adalah "a form of government in which the state assumes

responsibility for minimum standards of living for every person" (bentuk

pemerintahan di mana negara dianggap bertanggung jawab untuk menjamin standar

hidup minimum bagi setiap warga negaranya). Negara-negara di dunia dulu menganut

beberapa paham atau pemikiran, terutama pada negara-negara dikawasan benua

Eropa. Karena dikawasan ini dulunya lahir banyak sekali filosof-filosof besar dan

terkenal dengan hasil pemikiran mereka, salah satunya yakni Karl Marx.

Secara historis Marxisme adalah filsafat perjuangan kelas buruh untuk

menumbangkan kapitalisme dan membawa sosialisme ke bumi manusia. Sejak ajaran

ini dikemukakan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels beberapa puluh tahun yang

lalu dan terus berkembang, pemikiran ini telah mendominasi perjuangan buruh secara

langsung maupun tidak langsung. Marxisme adalah sebuah paham yang mengikuti

pandangan-pandangan Karl marx. Marxisme adalah buah karya intelektual, lantaran

doktrinnya digunakan secara politik dan menghadirkan fenomena intelektual yang

penting sampai saat ini. Nilai intelektual marxisme pada umumnya tidak hanya

bersifat sejarah namun sampai saat ini masih memiliki relevansi intelektual. Karya

Page 28: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

17

Marx mengandung penyataan-pernyataan kaya makna tentang unsur dan struktur

masyarakat yang perlu menjadi perhatian, terlepas dari masalah politik atau

ideologi. Konsep awal yang paling mendasar menurut karl marx adalah segala

perubahan yang terjadi dalam sosial masyarakat disebabkan oleh struktur ekonomi

pada sosial masyarakat tersebut. Sebuah ekonomi yang unggul dalam masyarakat

akan membentuk dan mewarnai seluruh sosial masyarakat.15

Menurut Marx masyarakat bukan terdiri atas individu-individu melainkan

terdiri atas kelas-kelas. Yang dimaksud dengan kelas ialah kelompok orang yang

memiliki pola hubungan yang sama terhadap sarana produksi. Karena mereka

memiliki pola hubungan yang sama terhadap sarana produksi, mereka

mengembangkan pandangan yang khas terhadap diri mereka dan dunia sekitar. Secara

sederhana, kelas sosial adalah golongan dalam masyarakat dengan kriteria tertentu

bisa berdasarkan faktor ekonomi faktor pendidikan dan sebagainya. Menurut Marx

sendiri kelas sosial merupakan gejala khas yang feodal dimana mereka menyadari diri

sebagai kelas, suatu golongan khusus dalam kehidupan bermasyarakat dan memiliki

kepentingan-kepentingan yang spesifik serta mau memperjuangkan kepentingannya

sehingga dapat mencapai tujuan yang di inginkan. Marx membagi `kelas sosial

menjadi dua bagian yaitu kelas ploletar dan kelas borjuis. Menurut Marx semua

sistem ekonomi dan politik telah dikuasai oleh kelas atas para penguasa negara. Marx

menyimpulkan bahwa negara hanyalah kepanjangan tangan dari kelas atas untuk

15 C. Wright Mills, Kaum Marxis, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hal. 23.

Page 29: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

18

mengamankan status kekuasaan mereka. Prespektif ini dapat menjelaskan mengapa

biasanya yang menjadi korban adalah rakyat kecil, pencuri kecil dihukum lebih berat

dari koruptor dan terkesan kelas atas sangat kebal dengan hukum yang berlaku.16

Dengan semakin kuatnya belenggu penindasan terhadap kelas proletar, Marx

dalam bukunya yang berjudul Proverty of Philosophy, menegaskan bahwa skenario

eksploitasi kelas telah melahirkan unsur antagonisme kelas yang merangsang

keinginan para kaum proletar untuk bebas dari belenggu penindasan. Keinginan

utama mereka ini menjadi penggerak untuk membentuk sistem sosial yang baru

tanpa adanya eksploitasi kekuasaan dari kelas borjuis.17

Pertarungan kaum kapitalis melawan kau proletar merupakan pertentangan

kelas yang terakhir dan dengan demikian akan berakhirlah gerak dialektis.

Masyarakat komunis yang dicita-citakan Marx merupakan masyarakat yang dimana

tidak ada kelas sosial tidak ada perbedaan antara borjuis dan proletar, tidak ada

eksploitasi penindasan serta penindasan dan semuanya merasakan kesejahteraan yang

sama. Akan tetapi, merupakan hal yang aneh bahwa untuk mencapai masyarakat yang

bebas demikian yaitu dengan perebutan kekuasaan oleh kaum dengan sendirinya

dengan munculnya masyarakat komunis. Kata Marx dan Engels : “ Negara tidak lain

tidak bukan hanyalah mesin yang dipakai oleh suatu kelas untuk menindas kelas lain

“. Dan dikatakan selanjutnya bahwa Negara hanyalah suatu lembaga transisi yang

16 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, (Jakarta: Grasindo, 2010), hal. 38-3917 Indriati ismail dan Moh. Zuhaili, Karl Marx dan konsep perjuangan kelas(internasional

journal islamic thought),hal. 29-30

Page 30: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

19

dipakai dalam perjuangan untuk menindas lawan-lawan dan kekerasan. Negara akan

lenyap pada saat komunisme tercapai karena tidak ada lagi yang ditindas.

Rakyat di negara-negara tersebut menikmati pelayanan dari negara di bidang

kesehatan dengan program asuransi kesehatan, sekolah gratis, sampai sekolah

lanjutan atas bahkan di Jerman sampai universitas, penghidupan yang layak dari sisi

pendapatan dan standar hidup, sistem transportasi yang murah dan efisien, dan orang

menganggur menjadi tanggungan negara.18

Ciri utama negara adalah munculnya kewajiban pemerintah untuk mewujudkan

kesejahteraan umum bagi warga-warganya. Menurut E. Utrecht, sejak negara turut

serta dalam pergaulan masyarakat, lapangan pekerjaan pemerintah makin lama makin

luas.

Welfare state, adalah suatu sistem yang memberi peran lebih besar kepada

negara (pemerintah) dalam pembangunan kesejahteraan sosial yang terencana,

melembaga dan berkesinambungan. welfare state meyakini bahwa negara memiliki

kewajiban untuk menyediakan warga negaranya akan standar hidup yg layak. Karena

setiap negara memiliki standar yang berbeda-beda, yang berhubungan langsung

dengan batas kemampuan negara.

Nilai penting yang dibawa negara kesejahteraan adalah mereduksi jurang

pemisah antara kaum kaya dan kaum miskin dengan cara mendistribusikan uang dari

si kaya kepada si miskin. Distribusi keuntungan yang diatur oleh negara ini salah satu

18Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2006), h. 14-15.

Page 31: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

20

caranya dilakukan dengan menempatkan pihak buruh dan pengusaha secara

seimbang, memiliki hak yang sama dan setara. Dalam negara kesejahteraan,

pemecahan masalah kesejahteraan social, seperti kemiskinan, pengangguran,

ketimpangan dan ketelantaran tidak dilakukan melalui proyek-proyek sosial parsial

yang berjangka pendek. Melainkan diatasi secara terpadu oleh program-program

jaminan sosial (social security), seperti pelayanan sosial, rehabilitasi sosial, serta

berbagai tunjangan pendidikan, kesehatan, hari tua, dan pengangguran.

Konsep negara kesejahteraan sebenarnya sudah termaksud dalam sila kelima

dari Pancasila.Namun serta UUD 1945 serta pasal 34 yang berbunyi, “Fakir miskin

dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara” Namun dalam kenyataannya, konsep

Negara seperti ini belum sepenuhnya diaplikasikan di Indonesia.19 Jika berkaca pada

pancasila serta UUD RI tersebut, maka sudah selayaknya Indonesia

mengimplementasikan negara kesejahteraan, apalagi dalam masa otonomi daeraah

seperti masa ini. Setiap daerah memiliki wewenang untuk mengolah pemeritahan

serta sumber daya alam yang ada, yang tentunya merupakan sarana yang strategis

untuk lebih mensejahterakan masyarakat yang ada di daerah tersebut.20

Namun hal tersebut kembali lagi membutuhkan komitmen bersama serta

persamaan sudut pandang untuk mencapai kesejahteraan. Selain itu masih banyaknya

hambatan yang ada juga merupakan sesuatu yang harus segera ditanggulangi terlebih

19Moh. Mahfud MD, Membangun Politik Hukum, Menegakkan Konstitusi, (Pustaka LP3ES,Jakarta, 2006). h. 78

20Moh. Mahfud MD, Membangun Politik Hukum, Menegakkan Konstitusi,.h. 79

Page 32: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

21

dahulu.Seperti misalnya, isu-isu pembangunan ekonomi kerakyatan, pemberdayaan

masyarakat marginal, kebijakan pendidikan dan pelayanan kesehatan gratis, yang

kesemuanya itu terkesan lip service, begitu jadi pemimpin, semua program tidak

berjalan. Sehingga wajar saja, jika tiap pergantian kepemimpinan, program-program

penanggulangan kemiskinan senantiasa berganti-ganti nama meski konsepnya sama.

Dan jumlah orang miskinpun tetap saja tidak berubah dari tahun ke tahun.

Adapun hambatan yang masih sangat umum di indonesia tetapi merupakan

salah satu faktor penunjang daalam mewujudkan welflare state di Indoensia adalah;

masih kacaunya data yang ada, seperti data kependudukan, penghasilan, penduduk

miskin, cacat, serta orang terlantar, sebagai basis untuk pemberian jaminan social.

Serta masih belum terealisasinya system pajak secara menyeluruh di Indonesia.

Dikhawatirkan memunculkan suatu sudut pandang dalam masyarakat, bahwa tanpa

bekerja apapun negara akan menyediakan banyak hal bagi warganya. Selain itu, yang

sangat meresahkan bagi terwujudnya welfare state di Indonesia adalah, masih

tingginya tingkat korupsi di berbagai instansi pemerintahan, mulai dari milyaran

hingga triliyunan. Dana yang seharusnya dimanfaatkan untuk kepentingan

masyarakat, disalahgunakan untuk memperkaya diri sendiri.21

21Moh. Mahfud MD, Membangun Politik Hukum, Menegakkan Konstitusi.,h.80

Page 33: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

22

B. Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat dimaksudkan mengembangkan kemampuan

masyarakat agar secara berdiri sendiri memiliki keterampilan untuk mengatasi

masalah-masalah mereka sendiri. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk

menciptakan atau kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok

dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup,

kemandirian dan kesejahteraannya.22

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, pemberdayaan masyarakat adalah upaya

untuk kemampuan masyarakat agar mampu berdiri sendiri dengan keterampilan dan

pengetahuan yang dimilikinya untuk mengatasi masalah-masalah mereka sendiri,

kualitas hidup, mencapai kesejahteraan dan memperbaiki kedudukannya dalam

masyarakat.

Secara konseptual, pemberdayaan berasal dari kata “power” yang berarti

kekuatan. Pemberdayaan adalah proses peningkatan kemampuan seseorang baik

dalam arti pengetahuan, keterampilan maupun sikap agar dapat memahami dan

mengontrol kekuatan sosial, ekonomi atau politik sehingga dapat memperbaiki

kedudukannya dalam masyarakat. Strategi pemberdayaan dalam pembangunan

masyarakat merupakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan dan

memandirikan, serta menswadayakan masyarakat sesuai dengan potensi dan budaya

lokal yang dimilikinya secara utuh dan konprehensif agar harkat dan mertabat lapisan

22Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pedoman Umum PemberdayaanMasyarakat dan Desa (Jakarta: Gaung Persada, 2009), h. 126

Page 34: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

23

masyarakat yang kondisinya tidak mampu dapat melepaskan diri dari kemiskinan dan

keterbelakangan. Pemberdayaan tidak hanya meliputi penguatan individu anggota

masyarakat, tetapi pranata hidup yang ada dalam masyarakat perlu dan harus

diberdayakan. Melalui strategi pemberdayaan ini, partisipasi masyarakat dalam

melaksanakan pembangunan akan semakin meningkat.23

Pemberdayaan menunjukkan pada kemampuan orang, khususnya kelompok

rentang dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan atau kemampuan dalam

memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan (freedom),

dalam arti bukan saja bebas mengemukakan pendapat, melainkan bebas dari

kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari kesakitan dan menjangkau sumber-

sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatannya

dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa yang mereka perlukan. Beberapa ahli di

bawah ini mengemukakan definisi pemberdayaan dilihat dari tujuan, proses, dan cara-

cara pemberdayaan: 24

1) Pemberdayaan bertujuan untuk meningkatkan kekuasaan orang-orang yang

lemah atau tidak beruntung.

2) Pemberdayaan adalah sebuah proses dengan mana orang menjadi cukup kuat

untuk berpartisipasi dalam berbagi pengontrolan atas, dan mempengaruhi

terhadap kejadian-kejadian serta lembaga-lembaga yang mempengaruhi

23Kusnadi, Pendidikan Keaksaraan; Filosofi Srtategi dan Implementasi (Jakarta: DepartemenPendidikan Nasional, 2005), h. 220.

24Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Bandung: Refika Aditama,2005), h. 58-59.

Page 35: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

24

kehidupannya. Pemberdayaan menekankan bahwa orang memperoleh

keterampilan, pengetahuan , dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi

kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya.

3) Pemberdayaan menunjukkan pada usaha pengalokasian kembali kekuasaan

melalui pengubahan srtuktur sosial.

4) Pemberdayaan adalah suatu cara dengan mana rakyat, organisasi, dan

komunitas diarahkan agar mampu menguasai (atau berkuasa atas)

kehidupannya.

Pemberdayaan adalah kondisi dimana mereka memiliki kesamaan hak dan

kewajiban yang terwujud dalam kesempatan, kedudukan, peranan yang dilandasi

sikap dan perilaku saling membantu dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat.

Upaya pemberdayaan membutuhkan dukungan dari berbagi pihak, baik pemerintah

maupun lembaga swadaya masyarakat. Pemberdayaan yang dilakukan memiliki

dampak keberdayaan masyarakat untuk keluar dari hambatan struktural, sehingga

masyarakat yang berdaya ini nantinya dapat mengaktualisasikan potensi diri dan

kapasitasnya untuk menghadapi tantangan eksternal sebagai dampak dari

pembangunan.

Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Allah Swt dalam QS. An-Nisa’/4:5.

ما وٱرزقوھم فیھا وٱكسوھم وقولوا لھم ولا تؤ لكم قی لكم ٱلتي جعل ٱ فھاء أمو عروفا توا ٱلس قولا م

٥

Page 36: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

25

Terjemahnya:“Dan janganlah kamu serahkan kepada orang yang belum sempurna akalnya,harta (mereka yang ada dalam kekuasaan) kamu yang dijadikan Allah sebagaipokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu)dan ucapkanlah kepada mereka perkataaan yang baik”.25

Tujuan dari pemberdayaan masyarakat menunjuk pada keadaan atau hasil yang

ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial yaitu masyarakat yang tidak berdaya

menjadi berdaya dan memperkuat kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan

kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi

maupun sosial seperti mempunyai kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi,

mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan mandiri

dalam melaksanakan tugas kehidupannya.

Secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberdayaan masyarakat yaitu

membuat masyarakat berdaya dan mempunyai pengetahuan serta keterampilan yang

digunakan dalam kehidupan untuk pendapatan, memecahkan permasalahan yang

dihadapi dan mengembangkan sistem untuk mengakses sumber daya yang

diperlukan.

Pendidikan Sebagai Sarana Pemberdayaan Masyarakat pada dasarnya

merupakan usaha secara sadar untuk menyiapkan warga melalui kegiatan bimbingan

dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Pemberdayaan tidak bersifat

selamanya, melainkan sampai target masyarakat mampu untuk mandiri dan kemudian

dilepas untuk mandiri meski dari jauh dijaga agar tidak jatuh lagi. Pemberdayaan

25Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya. h.77.

Page 37: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

26

diartikan sebagai proses belajar mengajar yang merupakan usaha terencana dan

sistematis yang dilaksanakan secara berkesinambungan baik bagi individu maupun

kolektif, guna mengembangkan daya (potensi) dan kemampuan yang terdapat dalam

diri individu dan kelompok masyarakat sehingga mampu melakukan transformasi

sosial.26

Proses pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan secara bertahap melalui tiga

fase (Pranaka dan Prijono, 1996) yaitu:

(1) Fase Inisiasi adalah bahwa semua proses pemberdayaan berasal dari pemerintah,

dan masyarakat hanya melaksanakan apa yang direncanakan dan diinginkan oleh

pemerintah dan tetap tergantung pada pemerintah.

(2) Fase Partisipatoris adalah bahwa proses pemberdayaan berasal dari pemerintah

bersama masyarakat, oleh pemerintah dan masyarakat, dan diperuntukkan bagi

rakyat. Pada fase ini masyarakat sudah dilibatkan secara aktif dalam kegiatan

pembangunan untuk menuju kemandirian.

(3) Fase Emansipatoris adalah bahwa proses pemberdayaan berasal dari rakyat dan

untuk rakyat dengan didukung oleh pemerintah bersama masyarakat. Pada fase

emansipatori ini masyarakat sudah dapat menemukan kekuatan dirinya sehingga

dapat dilakukan dalam mengaktualisasikan dirinya. Puncak dari kegiatan proses

pemberdayaan masyarakat ini adalah ketika pemberdayaan ini semuanya datang

dari keinginan masyarakat sendiri (fase emansipatoris).

26Onny S Prijono, Pemberdayaan: Konsep, Kebijakan dan Implementasi (Jakarta: Centre forStrategic and International Studies, 1996), h. 74.

Page 38: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

27

Pendekatan Dalam Pemberdayaan adalah suatu proses di mana masyarakat

terutama mereka yang miskin sumber daya, kaum perempuan dan kelompok lemah

yang terabaikan, didukung agar mampu meningkatkan kesejahteraannya secara

mandiri. Model pendekatan ini mencoba meminjam pola yang diterapkan dalam

sistem hukum, di mana penasehat hukum berhubungan langsung dengan klien.

Dengan demikian, pendekatan advokasi menekankan pada proses pendampingan

kepada kelompok masyarakat dan membantu mereka untuk membuka akses kepada

pelaku-pelaku pembangunan lainnya, membantu mereka mengorganisasikan diri,

menggalang dan memobilisasi sumber daya yang dapat dikuasai agar dapat

meningkatkan posisi tawar (bargaining position) dari kelompok masyarakat tersebut.

Pendekatan advokasi ini didasarkan pada pertimbangan bahwa pada hakekatnya

masyarakat terdiri dari kelompok-kelompok yang masing-masing mempunyai

kepentingan dan sistem nilai sendiri-sendiri. Masyarakat pada dasarnya bersifat

majemuk, di mana kekuasaan tidak terdistribusi secara merata dan akses keberbagai

sumberdaya tidak sama. Dalam proses ini lembaga berperan sebagai fasilitator. Edi

Suharto, mengatakan pelaksanaan proses dan pencapaian tujuan pemberdayaan

masyarakat dicapai melalui penerapan pendekatan pemberdayaan yang dapat

disingkat dengan 5P yaitu Pemungkinan, Penguatan, Perlindungan, Penyokongan,

dan Pemeliharaan.

a. Pemungkinan: menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi

masyarakat berkembang secara optimal. Pemberdayaan harus mampu

Page 39: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

28

membebaskan masyarakat dari sekat-sekat kultural dan struktural yang

menghambat.

b. Penguatan: memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki masyarakat

dalam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

Pemberdayaan harus mampu menumbuh kembangkan segenap kemampuan dan

kepercayaan diri masyarakat yang menunjang kemandirian mereka.

c. Perlindungan: melindungi masyarakat terutama kelompok-kelompok lemah agar

tidak tertindas oleh kelompok kuat, menghindari terjadinya persaingan yang tidak

seimbang (apalagi tidak sehat) antara yang kuat dan lemah dan mencegah

terjadinya eksploitasi kelompok kuat terhadap kelompok lemah. Pemberdayaan

harus diarahkan pada penghapusan segala jenis diskriminasi dan dominasi yang

tidak menguntungkan rakyat kecil.

d. Penyokongan: memberikan bimbingan dan dukungan agar masyarakat mampu

menjalankan peranan dan tugas-tugas kehidupannya. Pemberdayaan harus mampu

menyokong masyarakat agar tidak terjatuh ke dalam keadaan dan posisi yang

semakin lemah dan terpinggirkan.

e. Pemeliharaan: memelihara kondisi yang kondusif agar tetap terjadi keseimbangan

distribusi kekuasaan antara berbagai kelompok dalam masyarakat. Pemberdayaan

harus mampu menjamin keselarasan dan kesimbangan yang memungkinkan setiap

orang memperoleh kesempatan berusaha.27

27Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, h. 67-68.

Page 40: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

29

C. Kerangka Konseptual

Relasi

cc Negara

Pemberdayaan

Kelompok Tani

Dampak Positif Bagi

Petani

Kesejahteraan

Page 41: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Metode Penelitian yang digunakan (kualitatif)

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kualitatif. Penelitian

kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena

biasanya peneliti mengumpulkan data secara bertatap muka langsung dan berinteraksi

dengan orang-orang di tempat penelitian..28

B. Subjek/Objek Penelitian

a) Untuk mengumpulkan data, telah ditentukan para informan yang akan

memberikan informasi mengenai masalah yang diteliti.

b) Wawancara dilakukan dengan bahasa yang dikuasai oleh informan. Dalam

wawancara ini ditempuh dua cara, yaitu: wawancara terpimpin dan wawancara

bebas. Wawancara terarah atau terpimpin dilakukan terhadap para pemimpin

masyarakat, seperti Kepala Desa Sapanang, Sekretaris Kepala Desa Sapanang

dan ketua Kelompok Tani Sapaya. Sedang wawancara bebas dilakukan

terhadap anggota-anggota yang bergabung dalam Kelompok tani. Untuk lebih

mengarahkan wawancara ini, maka terlebih dahulu dibuat pedoman wawancara

sehingga dalam berwawancara peneliti dapat memusatkan perhatiannya pada

objek yang diteliti.

28 Bagong Suyanto. Metode Penelitian Sosial. (Jakarta: Kencana, 2008) h. 166

Page 42: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

31

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tiga teknik

yaitu:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan dapat didefinisikan sebagai perhatian yang

terfokus terhadap kejadian, gejala, atau sesuatu. Penelitian harus

mendapatkan sendiri informasi atau data melalui pengamatan terhadap

gejala-gejalanya secara sendiri, atau melalui pengamatan terhadap orang

lain yang sudah dilatih peneliti terlebih dahulu untuk tujuan tersebut.29

Penggunaan teknik obsevasi ini dimaksudkan untuk mengungkap fenomena

yang tidak diperoleh melalui wawancara.

2. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan antara peneliti dan informan, dimana

jawaban informan akan menjadi data mentah. Secara khusus, wawancara

juga merupakan metode bagus untuk pengumpulan data tentang subjek

kontemporer yang belum dikaji secara ekstensif dan tidak banyak literatur

yang membahasnya.30

29 Emzir. Metode Penelitian Kualitatif: Analisis Data. (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h. 37-3830 Lisa Harrison. Metode penelitian politik (Jakarta: Kencana, 2009), h. 104

Page 43: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

32

3. Studi Literatur

Studi literatur adalah cara yang dipakai untuk menghimpun data-data

atau sumber-sumber yang berhubungan dengan topik yang diangkat dalam

penelitian ini. Studi literatur bisa didapat dari berbagai sumber, jurnal,

buku, dokumentasi, internet dan pustaka.

D. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, kemudian melakukan pengolahan data tersebut yang

disesuaikan dengan kebetuhan analisis yang dikerjakan. Proses awal pengolahan data

itu dimulai dengan melakukan editing setiap data masuk. Setelah proses editing

dilakukan proses coding, yaitu mengklasifikasikan jawaban informan menurut

macam-macamnya. Dalam proses penelitian setelah data yang dikumpulkan dan

diperoleh tahap berikutnya yang penting adalah melakukan analisis.31 Dalam teknik

analisis data, tidak semata-mata menguraikan, melainkan juga memberikan

pemahaman dan penjelasan secukupnya.

31 Bagong Suyanto. Metode Penelitian Sosial. (Jakarta: Kencana, 2008) h. 56-57

Page 44: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Desa Sapanang

Sejarah desa sapanang berawal dari sebuah dusun yang ada di Tanah Towa

yang kemudian di jadikan sebagai desa. Seiring waktu perjalanan waktu yang terus

berubah-ubah baik dari sistem pemerintahan cara berfikir masyarakat juga mulai

berubah, artinya bahwa pola fikir masyarakat Sapanang mulai memasuki faham

demokrasi yang nota benenya pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat

akan tetapi kenyataan yang terjadi adalah sangat berbeda dengan prinsip-prinsip

tersebut, bahkan seperti kembali pada pemerintahan yang otoriter dan feodalis.

Desa Sapanang berada di Kecamatan Kajang sebagaimana telah kita ketahui

bahwa desa sapanang adalah satu-satunya desa yang berada dikecamatan Kajang

diantara dua belas kelurahan, Desa Sapanang berada kurang lebih 8 sampai 80 meter

diatas permukaan pegunungan, jarak antara pegunungan dan desa sapanang kurang

lebih sepuluh kilometer sehingga untuk menjadi desa petani sangat tidak

memungkinkan bagi masyarakat sapanang sehingga mereka lebih memilh untuk

bertani meskipun sebagian dari mereka adalah pedagang , wiraswasta, pengusah

kecil, honorer dan pegawai negeri sipil (PNS).

Page 45: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

34

a. Keadaan Alam dan Geografis

a) Letak Wilayah

Desa Sapanang adalah salah satu desa di Kecamatan Kajang

Kabupaten Bulukumba. Desa Sapanang terdiri dari enam dusun, yaitu :

Dusun Sapaya, Dusun Rallaya, Dusun Danggarehang, Dusun Patihi,

Dusun Batuasang, Dusun Sapanang.

b) Batas Wilayah

Desa Sapanang mempunyai batas wilayah sebagai berikut:

1. Di sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tellu Limpoe.

2. Di sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pattiroang.

3. Di sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tibona

4. Di sebelah Barat berbatasan dengan Desa Batu Nilamung.32

32 Buku Profil, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2016, h. 17.

Page 46: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

35

c) Orbitasi (Jarak Pusat pemerintahan Desa)

Tabel 1

Jarak Pusat Pemerintahan Di Desa Sapanang

No. Pusat Pemerintahan Jarak (± Km)

1. Jarak dari Pemerintah Kecamatan ± 16 Km

2. Jarak dari Kabupaten ± 35 Km

3. Jarak dari Ibu Kota Provinsi ± 188 Km

Sumber Data: Papan Potensi Desa Sapanang Tahun 2017

Berdasarkan tabel 1 di atas menunjukkan bahwa jarak desa dengan

pemerintahan pusat, seperti dengan kantor Kecamatan hanya berjarak ± 16 Km

dengan Ibu Kota Kabupaten berjarak ± 35 Km dan dengan Ibu Kota Provinsi

berjarak ± 188 Km. Berdasarkan data tersebut memperlihatkan bahwa jarak dari

pemerintahan Desa dengan pusat Pemerintahan Kecamatan sangat mudah untuk

diakses, sehingga memungkinkan menjadi potensi tersendiri bagi daerah tersebut

terutama dalam upaya pemberdayaan masyarakat.

d) Letak Geografis

Desa Sapanang secara geografis berada di ketinggian antara 0 sampai 12m di

atas permukaan laut. Dengan keadaan curah hujan rata-rata dalam pertahun

antara 140 hari s/d 175 hari. Suhu rata-rata pertahun antara 22º s/d 28º C. Luas

wilayah Desa Sapanang yaitu 8 Km. Desa Sapanang secara umum kondisi

tanahnya bebatuan dan sebahagian tanahnya gembur, sehingga masyarakat dalam

Page 47: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

36

bercocok tanam, menyesuaikan dengan keadaan tanah baik tanaman jangka pendek

maupun tanaman jangka panjang. Desa Sapanang memiliki area persawahan yang

cukup luas dan merupakan penghasilan pokok petani. 33

b. Kependudukan

Penduduk merupakan komponen utama dalam suatu wilayah. Wilayah tidak

akan berkembang jika tidak ada penduduk, karena penduduk menjadi pengelolah

dari potensi masing-masing wilayah. Desa Sapanang merupakan salah satu Desa

yang ada di Kecamatan Kajang dengan jumlah penduduk 2003 jiwa, di mana

penduduk laki-laki sebanyak 1109 jiwa, sedangkan jumlah penduduk perempuan

sebanyak 894 jiwa. Penduduk ini tersebar di tujuh dusun dengan rincian sebagai

berikut: Dusun Sapaya 297 jiwa, Dusun Rallaya 357 jiwa, Dusun Danggarehang 336

jiwa, Dusun Patihi 400 jiwa, Dusun Batuasang 354 jiwa, Dusun Sapanang 259 jiwa

serta jumlah kepala keluarga Desa Sapanang sebanyak 712 kepala keluarga

dengan penganut Agama Islam 100% dan kepala keluarga miskin berdasarkan

Badan Pusat Statistik (BPS) sebanyak 452 kepala keluarga.34

33 Buku Profil, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2016, h. 19.34 Buku Profil, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2016, h. 20.

Page 48: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

37

Tabel 2

Keadaan Jumlah Penduduk Desa Sapanang

No

No

No

Data

Data

Data

Jumlah

TOTAL L+P

Total L + P

L P1 0-4 Tahun 21 22 432 5-7 Tahun 50 45 953 8-12 Tahun 89 47 1364 13-15 Tahun 92 45 1375 16-18 Tahun 97 101 1986 19-25 Tahun 271 140 4117 26-45 Tahun 184 118 3028 46-59 Tahun 149 186 3359 60 dst 156 190 346

Jumlah 1109 894 2003Sumber Data: Papan Potensi Desa Sapanang Tahun 2017

Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat dijelaskan bahwa pada umur 0-4 tahun

sebanyak 43 jiwa, 5-7 tahun sebanyak 95 jiwa, 8-12 tahun sebanyak 136 jiwa, 13-

15 tahun sebanyak 137 jiwa, 16-18 tahun sebanyak 198 jiwa, 19-25 tahun

sebanyak 411 jiwa, 26-45 tahun sebanyak 302 jiwa, 46-59 tahun sebanyak 335 jiwa,

60 dan seterusnya sebanyak 346 jiwa. Jadi jumlah penduduk berdasarkan usia di

Desa Sapanang yang menaungi enam Dusun dengan tercatat 2003 jiwa, di mana

penduduk laki-laki sebanyak 1109 jiwa, sedangkan jumlah penduduk perempuan

sebanyak 894 jiwa, di sini diketahui bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih banyak

dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan.

Page 49: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

38

Tabel 3

Keadaan Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan di Desa Sapanang Tahun 2017

No Jenjang Pendidikan Jumlah

1 Usia Dini (0-5 Tahun) 40

2 Belum Tamat SD 100

3 SD 300

4 Tidak Tamat SD 200

5 SMP 236

6 Tidak Tamat SMP 98

7 Belum Tamat SMP 112

8 SMA 190

9 Tidak Tamat SMA 95

10 Belum Tamat SMA 165

11 Masih Kuliah 87

12 Sarjana 30

13 Putus Kuliah 5

14 Tidak Pernah Sekolah 345

Jumlah 2003Sumber Data: Papan Potensi Desa Sapanang Tahun 2017

Berdasarkan tabel 3 diatas menunjukkan bahwa jumlah penduduk berdasarkan

jenjang pendidikan mulai dari yang tidak tamat sekolah/tidak memiliki pendidikan

sampai pada yang tamat perguruan tinggi, bahwa taraf pendidikan warga

masyarakat Desa Sapanang masih sangat rendah.

Page 50: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

39

Tabel 4

Jumlah KK Berdasarkan Pekerjaan pada Tahun 2017

No Pekerjaan Jumlah Total( L + P )L P

1 Pegawai Negeri Sipil 5 2 7

2 TNI/POLRI 2 - 2

3 Honorer 20 25 45

4 Petani 385 150 535

5 Wiraswasta 10 15 25

6 Peternak 2 1 3

7 Tukang Batu 13 2 15

8 Tukang Kayu 5 - 5

9 Buruh 44 15 59

10 Supir 5 - 5

11 Pensiun 5 3 8

12 Perbengkelan 3 - 3

Jumlah 499 213 712Sumber Data: Papan Potensi Desa Sapanang Tahun 2017

Berdasarkan tabel 4 diatas dapat dijelaskan bahwa KK berdasarkan pekerjaan,

yaitu: Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 7 KK, TNI/POLRI sebanyak 2 KK,

honorer sebanyak 45 KK, petani sebanyak 535 KK, wiraswasta sebanyak 25 KK,

peternak sebanyak 3 KK, tukang batu sebanyak 15 KK, tukang kayu sebanyak 5 KK,

buruh sebanyak 59 KK, supir sebanyak 5 KK, pensiun sebanyak 8 KK dan

perbengkelan sebanyak 3 KK. Jadi hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar

masyarakat Papanloe memiliki pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS)

cukup rendah, masyarakat. Kurang mendapatkan peluang kerja yang lebih baik, hal

ini disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan masyarakat.

Page 51: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

40

c. Sarana dan prasarana

Ketersediaan sarana dan prasarana dalam sebuah wilayah merupakan

penunjang keberhasilan dalam upaya memperlancar pelayanan publik. Sarana adalah

segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi untuk

mendukung penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan sosial, budaya dan

ekonomi. Sedangkan prasarana adalah kelengkapan dasar yang mendorong

terwujudnya lingkungan yang optimal dan berpengaruh pada kelancaran aktivitas

dari masyarakat sebagai pengguna atau pemanfaat prasarana.35

a) Sarana

1) Sarana pemerintahan dan pelayanan umum

Sarana pemerintahan dan pelayanan umum merupakan saran penunjang untuk

membantu masyarakat dalam melayani kebutuhan dan permasalahan yang berkaitan

dengan keselamatan orang banyak.36

Tabel 5

Jumlah Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Publik di Desa Sapanang

No Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Publik Jumlah(Unit)

1 Kantor Desa Sapanang 1

2 Posyandu Permanen 1

Jumlah 2Sumber Data: Papan Potensi Desa Sapanang Tahun 2017

35 Buku Profil, Desa Sapanang Tahun 2016, h. 4236 Buku Profil, Desa Sapanang Tahun 2016, h. 43

Page 52: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

41

Berdasarkan tabel 5 di atas menunjukkan bahwa di Desa Sapanang terdapat

fasilitas pemerintahan berupa Kantor Desa Sapanang satu unit. Sedangkan

Posyandu Permanen sebanyak satu unit. Jadi semuanya berjumlah 2 unit.

2) Sarana Pendidikan

Fasilitas pendidikan dibutuhkan oleh suatu daerah bukan hanya di daerah

perkotaan namun juga di daerah pedesaan sudah memenuhi kriteria untuk

tersedianya fasilitas pendidikan. Sarana pendidikan adalah salah satu modal

utama yang menjadi tolak ukur mutu sekolah.37

Tabel 6

Jumlah Sarana Pendidikan di Desa Sapanang

NoSarana Pendidikan Jumlah

(Unit)1 Taman Kanak-kanak (TK)/PAUD 1

2 Sekolah Dasar (SD)/MIS 2

3 Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1

Jumlah 4Sumber Data: Papan Potensi Desa Sapanang Tahun 2017

Berdasarkan tabel 6 di atas menunjukkan bahwa di Desa Sapanang terdapat 4

gedung sekolah yang terdiri dari 1 Taman Kanak-kanak (TK)/PAUD, 2

Sekolah Dasar (SD)/MIS, 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP).

37 Buku Profil, Desa Sapanang Tahun 2016, h. 44

Page 53: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

42

3) Sarana peribadatan

Masyarakat Desa Sapanang dengan menganut Agama Islam 100%, ini

dapat dilihat dari banyaknya peribadatan yang berada di Desa Sapanang seperti

mesjid dan tempat-tempat pengajian.38

Tabel 7

Jumlah Sarana Peribadatan di Desa Sapanang

No Dusun Sarana PeribadatanMasjid Mushollah

1 Sapaya 1 -

2 Rallaya - 1

3 Danggarehang 2 -

4 Patihi - -

5 Batuasang 1 -

6 Sapanang - -

Jumlah 4 1

Sumber Data: Papan Potensi Desa Sapanang Tahun 2017

Berdasarkan tabel 7 di atas menunjukkan bahwa di Desa Sapanang terdapat 4

Mesjid dan 1 Mushollah.

b) Prasarana

Aspek prasarana sangat penting dalam pengadaannya. Aspek sarana

merupakan aspek yang berfungsi untuk memberikan kemudahan masyarakat dalam

menjalankan aktifitasnya sehari-hari. Jaringan prasarana merupakan kelengkapan

dasar fisik atau sistem bangun yang memungkinkan bangunan dapat berfungsi

38 Buku Profil, Desa Sapanang Tahun 2016, h. 46

Page 54: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

43

sebagaimana mestinya. Fungsi prasarana adalah untuk melayani dan mendorong

terwujudnya lingkungan pemukiman dan lingkungan usaha yang optimal sesuai

dengan fungsinya.39

(1) Sistem Transportasi merupakan suatu sistem yang memunyai peranan

penting untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat karena sistem ini

akan menghasilkan pola dan aksebilitas pergerakan kawasan yang sangat

baik. Oleh karena itu, jika ditinjau dari kondisi sarana transportasi yang

terdapat di Desa Sapanang masih perlu perbaikan terutama yang di jalan-

jalan terpencil.40

(2) Kondisi jalan yang ada di Desa Sapanang sebagian sudah cukup baik

terutama poros yang menghubungkan antara Kota Bulukumba dengan

Kota Sinjai.

(3) Sistem penyediaan air besih di Desa Sapanang secara umum

masyarakatnya memperoleh air sumur galian dan 1 unit bak penanpungan

air bersih di setiap dusun yang disediakan oleh pemerintah setempat.41

(4) Jaringan Listrik: Bentuk penyediaan energi listrik dimaksudnya untuk

pemenuhan kebutuhan yang mencakup kapasitas energi dan

distribusinya. Masyarakat di Desa Sapanang sudah terlayani listrik,

kebutuhan pengembangan pelayanan jaringan listrik mutlak dilakukan

39 Buku Profil, Desa Sapanang Tahun 2016, h. 4840 Buku Profil, Desa Sapanang Tahun 2016, h. 4941 Buku Profil, Desa Sapanang Tahun 2016, h. 50

Page 55: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

44

seiring dengan berkembangnya penduduk di Desa Sapanang dengan

segala aktifitas sosial dan ekonominya.42

(5) Jaringan Komunikasi: Adanya tower telephone alat komunikasi inilah

yang banyak digunakan oleh masyarakat yang ada di Desa Sapanang

karena alat komunikasi ini memiliki akses telekomunikasi yang baik

dan dengan sendirinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.43

d. Pemerintah Desa

Desa Sapanang memiliki fungsi yang sangat berarti terhadap kepentingan

pelayanan masyarakat terutama berkaitan dengan pemerintahan, pembangunan desa

dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Struktur kepemimpinan Desa Sapanang

dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 8

Pejabat Administrasi Pemerintah di Desa Sapanang

NO NAMA JABATAN

1 Hodda Kepala Desa

2 Gising Sekretaris

3 Abd. Halim Hs Bendahara

4 Samsuriadi Kaur Pemerintahan

5 Baharuddin Kaur Pembangunan

6 Supriadi Kaur Umum

7 Muhammad Basri Kaur Pemberdayaan

MasyarakatSumber Data: Papan Potensi Desa Sapanang Tahun 2017

42 Buku Profil, Desa Sapanang Tahun 2016, h. 5143 Buku Profil, Desa Sapanang Tahun 2016, h. 52

Page 56: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

45

e. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa

a. Visi dan Misi

Visi

“Desa Sapanang mewujudkan masyarakat yang berkualitas melalui

pengembangan potensi sumber daya desa menuju kesejahteraan yang

berlandaskan nilai-nilai agama dan budaya lokal”.44

Misi

Pembagian Misi ke dalam bidang program:

1) Bidang pendidikan

Peningkatan kualitas mutu pendidikan masyarakat Desa Sapanang baik

formal maupun nonformal.

2) Bidang tata pemerintahan dan tata kemasyarakatan

Peningkatan kapasitas tata pemerintahan dalam upaya mewujudkan tata

kemasyarakatan yang sejahtera.

3) Bidang kesehatan

Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat pedesaan dan lingkungan

hidup sehat.

44 Buku Profil, Desa Sapanang Tahun 2016, h. 8

Page 57: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

46

4) Bidang ekonomi

Mendorong peningkatan pendapatan masyarakat pedesaan melalui usaha

industri rumah tangga, sektor pertanian, sektor perikanan dan peternakan.

5) Bidang sarana dan prasarana

Terlaksananya pembangunan sarana dan prasarana pedesaan yang

berkualitas.

b. Strategi dan arah kebijakan desa

Program Alokasi Dana Desa (ADD) yang baru saja dilaksanakan di tahun

2009 merupakan permulaan baru bagi desa dalam menjalankan ataupun mendukung

program kerja pemerintahan Kabupaten di antaranya; digulirkannya program Alokasi

Dana Desa (ADD). Namun hal ini merupakan kegiatan yang sudah lama dijalankan

dengan dana pembangunan Desa/Kelurahan Dana Bantuan Desa (DBD). Tapi

Alokasi Dana Desa (ADD) sekarang ini lebih menjangkau kegiatannya khususnya

dalam bidang administrasi desa dan pembangunan desa.

Walaupun kegiatan Alokasi Dana Desa (ADD) merupakan stimulan, kegiatan

ini sebelum dilakukan, terlebih dahulu diadakan musyawarah perencanaan

pembangunan desa dan telah menghasilkan beberapa jenis kegiatan pembangunan,

baik yang dilaksanakan oleh Desa Sapanang maupun Pemerintah Kabupaten,

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat. Hasil Musyawarah Rencana

Pembangunan Desa (MUSREMBANGDES) dibagi dua kegiatan, yaitu:

Page 58: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

47

1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

2. Rencana Pembangunan Tahunan Desa (RPTD).45

2. Kelompok Tani di Desa Sapanang

1. Sejarah Berdirinya Kelompok Tani di Desa Sapanang

Sejarah Pembentukan Kelompok Tani merupakan Kegiatan usaha yang kuat

dan terarah tentu memerlukan kelembagaan yang kaut dan trasparan agar menjadi

wadah pengembangan petani, untuk itulah maka dibentuklah suatu Kelompok Tani

dengan Nama Kelompok Tani Sapaya pada Tanggal 17 Januari 2004 di Dusun

Sapaya Desa Sapanang Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba Propinsi Selatan.

Kelompok ini diharapkan menjadi tonggak pengembangan petani yang handal dan

berwawasan lingkungan dengan mengoptimalkan sumberdaya lokal yang melimpah

didaerahnya dan kedepan diharapkan menjadi cerminan untuk kelompok-kelompok

lainnya.46

2. Visi dan Misi

Untuk mewujudkan cita-cita kedepan Kelompok Tani Sapaya Menyusun Visi

dan Misi sebagai arah pengembangan kelempok, visi dan Misi tersebut adalah:

45 Buku Profil, Desa Sapanang Tahun 2016, h. 1046 Dinas Pertanian, Pemerintahan Daerah Bulukumba (Bulukumba: DINPER. 2007).h . 41

Page 59: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

48

a. Visi

“Petani Mandiri, Profesional dalam Mewujudkan Mandiri Pangan dan

Energi”.

b. Misi

1. Dalam setiap akitvitas usaha tani mengedepankan kelestarian lingkungan

2. Memaksimalkan sumberdaya local dalam aktivitas usaha tani

3. Terbuka terhadap penerapan teknologi untuk peningkatan usaha tani

4. Menjunjung tinggi profesionalisme usaha tani

5. Transpransi pengelolaan kelompok

6. Menjadikan pemerintah sebagai mitra usaha

7. Membuka akses informasi dan akses pasar47

3. Tujuan pembentukan kelompok tani Sapaya adalah :

a. Sebagai wadah petani di Desa Sapanang untuk berdiskusi mengenai

permasalah-permasalan yang dihadapi pada usaha tani dan mencari

solusinya.

b. Sebagai media pengembangan/penerapan teknologi pertanian untuk

meningkatkan produksi dan produktivitas.

c. Sebagai wadah yang dapat menjembatani antara petani dengan

pemerintah dan stakeholder lainnya dibidang pertanian.

47Buku Profil, Kelompok Tani Sapaya (Desa Sapanang Kecematan Kajang KabupatenBulukumba,2008). h.8

Page 60: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

49

d. Memfasilitasi petani dalam mendapatkan imput produksi dan pemasaran

hasil

e. Mengkordinasi petani dalam hal manajemen usaha tani.48

4. Manfaat yang dirasakan petani setelah terbentuknya Kelompok Tani Sapaya

adalah:

a. Petani lebih mudah mendapatkan informasi dan teknologi usaha tani

b. Produktivitas usaha tani meningkat sehingga pendapatan petani juga

ikut meningkat

c. Permasalahan yang dihadapi petani selama ini semakin dapat

diminimalisir

d. Petani semakin dekat dengan pemerintah, perguruan tinggi dan dunia

usaha dibidang pertanian

e. Akses modal dan perkembagannya semakin meningkat

f. Skala usaha petani semakin meningkat49

5. Aktivitas Kelompok

Kelompok Tani adalah kumpulan petani atau peternak yang dibentuk atas dasar

kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (Sosial, ekonomi sumberdaya

dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota. Kelompok

48 Buku Profil, Kelompok Tani Sapaya . h.1049 Buku Profil, Kelompok Tani Sapaya. h.11

Page 61: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

50

Tani Sapaya di Desa Sapanang sering melakukan aktivitas seperti pertemuan bersama

anggota. Seperti halnya pernyataan ketua Kelompok Tani Sapaya.

“Pada awal berdirinya kelompok tani yang pertama lakukan adalahmemperkuat internal kelompok dengan melaksanakan rapat setiapbulannya, diawal pelaksanaannya tentu kami menemui banyak kendalayaitu bagaimana anggota bisa aktif dalam pertemuan kelompok yangkami laksanakan setiap tanggal 14 dan hari kerja. Seiring denganberjalannya waktu dan semakin banyaknya yang kami temui kendalapada usahatani kami, maka kami berinisiatif untuk mengundang dinasterkait yaitu Dinas Pertanian kabupaten untuk hadir pada setiappertemuan kami, Alhamdullillah banyak permasalahan Usaha tanidapat kami selesaikan satu/persatu. Untuk mendanai pertemuan kamisetiap bulannya, karena anggota kami semakin banyak yang hadirmaka kami berinisiatif untuk melakukan arisan kelompok. Selama inirapat dilakukan di rumah ketua kelompok terus, sehingga menjadimonoton maka pertemuan kami gulirkan pada setiap anggota yangnaik arisannya, dan pembiayaan komsumsi akan dipotong pada danaarisan sekaligus untuk dana kelompok.”50

Pola kerja sama yang dikembangkan kelompok dengan anggotanya terus

ditingkatkan dengan melaksanakan peran masing-masing. Kelompok berperan dalam

menyediakan sarana produksi (pupuk, bibit dan lainnya) bagi anggota, berperan

dalam membimbing anggota dalam hal manajemen budidaya yang benar, serta

kelompok berperan dalam pemasaran hasil produksi dari petani. Anggota berperan

aktif dalam usaha tani yang disarankan oleh kelompok agar produktivitas usaha tani

semakin meningkat, serta menjaga keberlanjutan modal yang dikelolanya. Pelayanan-

pelayanan yang diberikan kelompok keanggotanya sangat dirasakan oleh anggotanya

50 Muh. Basri (48 Tahun), ketua kelompok Tani Sapaya, Wawancara, di Desa SapanangKecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba, pada Tanggal 25 November 2016

Page 62: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

51

sehingga mereka merasa sangat membutuhkan yang namanya berkelompok yang

membuat kerja sama kelompok ini semakin solid.

Salah satu aktivitas yang dilakukan adalah pertemuan ini dilaksanakan bersama

yang terkait seperti kutipan Muh. Basri:

“Pelaksanaan pertemuan kelompok bersama dengan dinas terkaitinilah yang menjadikan kami dekat dengan instansi tersebut sehinggainformasi dan teknologi semakin dapat kami akses, sejalan dengan itumaka kami mendapatkan bantuan alsintan pertanian pada tahun 2010berupa alat perontok padi (power traiser), dan taraktor tanganpengolahan lahan. Sampai saat ini alat tersebut dapat kamikembangkan yang pada awalnya hanya satu sekarang sudah menjaditiga buah, teknik yang kami lakukan adalah untuk petani yang diluaranggota kami akan disewakan maka keuangan kelompok akan semakinbertambah. Semakin meningkatnya sistem usahatani yang kamilakukan mengantar Kolompok Tani Sapaya dilirik oleh perusahaanpenangkarang benih yaitu PT.Shang Shiang Seri untuk menjadikankami sebagai petani penangkar benih untuh benih sebar yang dimulaipada tahun 2008 sampai sekarang.”51

6. Program Kelompok Tani52

a. Program jangka pendek

1. Menumbuh kembangkan rasa percaya diri bahwa warga miskin

dapat hidup layak melalui usaha yang digagas bersama dan dijalankan

bersama-sama secara adil dan proporsional.

2. Menumbuhkan kesadaran masyarakat miskin pentingnya

membangun usaha bersama demi kepentingan anggota.

51 Muh. Basri (48 Tahun), Ketua Kelompok Tani Sapaya, Wawancara, di Desa SapanangKecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba, pada Tanggal 25 November 2016

52 Buku Profil, Kelompok Tani Sapaya . h.14

Page 63: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

52

3. Meningkatkan pendapatan warga miskin melalui usaha yang

dikelola secara bersama-sama ataupun secara sendiri-sendiri secara

profesional.

b. Program jangka panjang

1. Berusaha menjadi kelompok yang dapat diandalkan dan

menjadi tumpuan hidup bagi para anggota.

2. Membuka berbagai jenis usaha yang sifatnya menguntungkan para

anggota.

3. Berusaha menyejahterahkan para anggota dengan membuka

unit-unit usaha agar diperoleh keuntungan sehingga anggota

mendapatkan penghasilan yang pada giliran akhirnya keluar dari

lingkaran garis kemiskinan.

Page 64: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

53

7. Struktur Organisasi Kelompok Tani Sapaya

Tabel 9

Struktur Organisasi Kelompok Tani Sapaya

NO NAMA JABATAN

1 Muh. Basri Ketua

2 Abd. Halim Sekretaris

3 Mansyur Bendahara

4 Abd. Razak Anggota

5 Banruto Anggota

6 Laba Anggota

7 Sallo Anggota

8 Baso Anggota

9 Tago Anggota

10 Ahmad Anggota

Sumber Data: Papan Potensi Desa Sapanang Tahun 2017

B. Upaya Pemberdayaan Kelompok Tani Sapaya di Desa Sapanang

Peranan pemerintah terhadap masyarakat di Desa Sapanang sangat besar.

Terbukti dengan adanya peningkatan infrastruktur, pendidikan juga mata

pencaharian masyarakat. Peran pemerintah terhadap pertanian Desa Sapanang

sangat membantu masyarakat untuk dapat mengembangkan potensi sumberdaya

yang ada. Bantuan yang berasal dari pemerintah berawal dari musyawarah

masyarakat Desa Sapanang yang mengajarkan permintaan melalui Kelompok Tani.

Hal yang membuat pertanian di Desa Sapanang semakin maju adanya bantuan

Page 65: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

54

penyuluhan yang diberikan pemerintah. Penyuluhan ini bertujuan untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada di Desa Sapanang.

Meningkatnya pola pikir petani dalam melakukan pekerjaannya dibidang pertanian

membuat semakin maju kualitas hasil produksi. Terbukti dengan adanya rancangan-

rancangan dan bantuan-bantuan yang diberikan oleh pemerintah untuk

mensejahterkan masyarakat. Peran pemerintah dalam pemerataan ekonomi masih

dilakukan sampai saat ini.

Kebijakan Pemerintah Kabupaten Bulukumba dalam memperdayakan

Kelompok Tani Sapaya di Desa Sapanang yang dinaungi oleh Dinas Pertanian

diantaranya dengan pemberian bantuan dan memfasilitasi sarana dan prasana, juga

sebagai kepanjangan tangan pemerintah dalam membina dan mengarahkan bagi

Kelompok Tani Sapaya dalam berbagai bidang.

1. Bidang Ekonomi

Pemberdayaan dilakukan terhadap perkembangan ekonomi yaitu melalui hasil

program yang paling unggul. Konsep ekonomi masyarakat melalui pertanian yang

pertama filosofi pengembangan ekonomi masyarakat bahwa pertanian ini merupakan

salah satu gagasan untuk membuktikan kepada petani yang berada di Sapaya.

Tujuannya adalah untuk melestarikan tanaman, meningkatkan pendapatan

masyarakat, memandirikan masyarakat, dan pemberdayaan SDM Masyarakat. Hal

yang sesuai penuturan Bapak Syamsuddin bahwa.

“Pengembangan ekonomi masyarakat melalui kelompok tani ini sudahdapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat tetapi masih

Page 66: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

55

mengarah pada kesejahteraan, menjadi lapangan pekerjaan bagimasyarakat dan memandirikan masyarakat.Keberhasilan Kelompok Tani Sapaya dalam upaya pemberdayaanmasyarakat, ditandai dengan beberapa kriteria atau indikatoryang dirasakan oleh anggota yang bergabung dalam Kelompok TaniSapaya. Indikator keberhasilan Kelompok Tani Sapaya diantaranyamenambah pendapatan dalam setiap anggota dan memperluaslapangan kerja.”53

a. Menambah pendapatan dalam setiap anggota

Pemberdayaan masyarakat Desa Sapanang dengan salah satu upaya Kelompok

Tani Sapaya khususnya adalah peningkatan pendapatan masyarakat miskin agar

terpenuhi penghidupan yang layak. Yang dimaksud disini yang dulunya cuman

tinggal dirumah yang sederhana. Hal ini sesuai dengan penuturan Hodda bahwa:

“Masyarakat Desa Sapanang dalam kurung waktu lebih enamtahun terakhir kedalam kategori sejahtera, pada khususnya yangbergabung dalam Kelompok Tani Sapaya yang ada di DesaSapanang ini. Karena berdasar pada pendapatan rumah tanggamiskin sudah mengalami penurunan dari setiap tahunnya yangsangat drastis juga dapat dilihat dari rumah-rumah warga yangdahulunya rumah kayu, seiring dengan adanya peningkatanpendapatan masyarakat maka sekarang sudah bisa membangunrumah batu. Ini tentunya, bahwa Dinas pertanian sangatmemperhatikan kepada masyarakat miskin dan kurang mampudalam upaya peningkatan kualitas hidup mereka”.54

Berdasarkan pernyataan informan di atas, bahwa dengan adanya

pemberdayaan masyarakat khususnya Kelompok Tani Sapaya ini, peningkatan

pendapatan masyarakat yang kurang mampu atau miskin mulai meningkat dan keluar

53 Syamsul (53 Tahun), Ketua Bidang Penyeluhan Kelompok Tani, Wawancara, di KantorDinas Pertanian Bulukumba pada Tanggal 19 Juni 2017.

54 Hodda (51 Tahun), Kepala Desa Sapanang, Wawancara, di Desa Sapanang KecamatanKajang Kabupaten Bulukumba, pada Tanggal 23 Novmber 2016

Page 67: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

56

dari garis-garis kemiskinan dalam hal ini sudah mampu terpenuhi kebutuhan

hidupnya. Sama halnya tanggapan Gising mengatakan bahwa:

“Masyarakat Desa Sapanang sudah banyak orang-orang yangberada terutama yang bergabung dalam Kelompok tani sapaya.Melihat dari pengertian tersebut, Kami berpendapat secara pribadibahwa ini adalah kelompok yang dibentuk secara bersama-samadengan kesepakatan bersama dan adanya bantuan atau sumbangsidari pemerintah untuk melakukan kegiatan secara berkelompok danini menambah pendapatan usaha kecil-kecilan saya di rumah. Padaintinya, bahwa ini sangat penting untuk menunjang kesejahteraanmasyarakat, karena masyarakat Desa Sapanang ini masihmembutuhkan pembinaan, baik dari pemerintah maupun dari kerjasama antara masyarakat tentunya. Dengan adanya kelompok ini,sehingga dari tidak tahu menjadi tahu dan juga sekaligus usahabeternak Sapi ini, dapat menambah penghasilan setiap anggota.Dari hal tersebut secara tidak langsung sebagai upaya untukmemperbaiki kesejahteraan”.55

Berdasarkan pernyataan informan di atas, bahwa dengan adanya upaya

pemberdayaan masyarakat di Desa Sapanang, tentunya itu sangat membantu dari

pada keluhan-keluhan masyarakat miskin dalam menunjang perbaikan ekonomi

mereka menuju masyarakat yang sejahtera.

b. Memperluas lapangan kerja

Dengan melihat kondisi masyarakat Desa Sapanang yang masih minim dengan

tingkat pendidikan, maka salah satu langkah Upaya pemberdayaan masyarakat

melalui Kelompok Tani Sapaya adalah memperluas lapangan kerja. Dikatakan oleh

Muh. Basri bahwa :

55 Gising (54 Tahun), Sekertaris Desa Sapanang, Wawancara, di Desa Sapanang KecamatanKajang Kabupaten Bulukumba, pada Tanggal 24 November 2016

Page 68: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

57

“Rendahnya pendidikan yang dimiliki oleh masyarakat DesaSapanang dalam kurung waktu lima tahun sebelumnya, sehinggadapat berdampak kepada stabilitas ekonomi yang memadai dalampemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Selain dari dampaktersebut, juga dapat menyebabkan bertambahnya penganggurandikalangan masyarakat Desa Sapanang ini. Oleh karena itu dalammenghadapi hal tersebut maka pemerintah dinas sosial memberikankemudahan kepada masyarakat melalui Kelompok tani sapaya initentunya, selain memberikan pemberdayaan kepada masyarakatmiskin, juga menyerap tenaga kerja”.56

Berdasarkan pernyataaan informan di atas, bahwa Kelompok Tani Sapaya bisa

memberikan kemudahan kepada masyarakat Desa Sapanang dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya yang lebih baik dan dapat menyerap tenaga kerja dalam

mengurangi pengangguran. Terbentuknya lapangan kerja yaitu salah satunya

kelompok tani memberi tanah.

2. Bidang Pendidikan

Dalam pemberdayaan masyarakat sangat diperlukan pembinaan segi

pendidikan. Upaya pemberdayaan masyarakat dilihat dari aspek pendidikan melalui

Kelompok Tani Sapaya di Desa Sapanang, yaitu: Keterampilan beternak Sapi.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Laba bahwa:

“Selama ini, sebelum adanya upaya pemberdayaan masyarakatkelompok tani”. Penghasilan yang saya peroleh dari usahabeternakan sapi sendiri, tidak mendatangkan keuntungan untukkehidupan hari esok, bahkan rezki yang saya dapatkan hari ini hanyauntuk makan hari ini saja. Alhamdulillah namun dengan adanyaKelompok tani sapaya, sudah ada peningkatan dibanding daritahun-tahun sebelumnya. Kelompok Tani Sapaya ini merupakan

56 Muh. Basri (48 Tahun), ketua kelompok Tani Sapaya, Wawancara, di Desa SapanangKecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba, pada Tanggal 25 November 2016

Page 69: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

58

suatu wadah mencari pengetahuan dan keterampilan. Sebagai salahsatu contoh adalah pengetahuan dan keterampilan beternak sapi.Sehubungan dengan itu, pengetahuan ini bisa menunjang untukmendapatkan pekerjaan dan hasilnya dapat digunakan untukkebutuhan hidup masa depan. Selain itu, juga merupakan wadahpendidikan nonformal yang diberikan kepada masyarakat secaraberkelompok agar bisa hidup lebih maju lagi”.57

Berdasarkan pernyataan informan di atas, bahwa kelompok tani sapaya bisa

memberikan pengetahuan dan keterampilan kerja dalam beternak sapi dan perbaikan

kualitas hidup mereka dimasa akan datang dalam mengelola usahanya, baik secara

pribadi maupun secara berkelompok.

3. Bidang sosial

Dalam upaya pemberdayaan masyarakat melalui Kelompok Tani Sapaya

sangat memperhatikan dari aspek bidang pertanian, yaitu gotong royong dan

pemberian bantuan baik berupa modal usaha maupun alat-alat yang digunakan

dalam program tersebut.

a. Gotong royong

Keterlibatan anggota dalam kepengurusan merupakan salah satu bentuk

partisipasi aktif anggota dalam sebuah organisasi. Anggota dan pengelola secara

bersama-sama membangun relasi untuk menyiapkan seluruh kebutuhan yang

menunjang pelaksanaan Kelompok Tani Sapaya. Dikemukakan oleh Banruto bahwa:

57 Laba (53 Tahun), Anggota Kelompok Tani Sapaya, Wawancara, di Desa SapanangKecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba, pada Tanggal 26 November 2016

Page 70: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

59

“Upaya kegiatan kelompok ini dalam mengelola usaha yang kitajalankan selalu mendampingi dan turun tangan dalam setiapkegiatan. Semua anggota, pengelola dan semua yang ada dalamstruktur ini bersama-sama dalam melaksanakan mulai dari tahappersiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Bergotong royong mulaidari penyiapan alat seperti kandang Sapi maupun kegiatanlainnya. Kalupun ada diantara anggota kelompok kami yangmembutuhkan uluran tangan, maka tanpa berpikir lama kamimembantunya".58

Berdasarkan pernyataan informan di atas, bahwa di dalam pelaksanaan

Kelompok Tani Sapaya, lebih kepada kerja sama atau bergotong royong mulai

dari tahap pelaksanaan sampai kepada tahap evaluasi. Kerja sama antara pengelola

dan anggota agar saling membelajarkan pengetahuan dalam beternak sapi.

b. Pemberian bantuan

Kelompok Tani Sapaya dalam upaya pemberdayaan masyarakat, dibentuk

dengan adanya bantuan dari pihak pemerintah Dinas Pertanian maupun adanya

hubungan kerja sama setiap anggota dalam memberikan pinjaman modal. Menurut

Abd. Razak mengatakan bahwa:

“Memang dalam kelompok tani sapaya, kita lebih cendrung kepadabantuan pemerintah dan juga teman-teman anggota, misalnya:pemberian alat yang dibutuhkan dalam beternak Sapi. Terkadangbiasanya ada teman anggota yang ingin membuka usaha sendiri diluar kelompok ini, kita membantunya dengan modal walaupun ituhanya sedikit”.59

58 Banruto (49 Tahun), Anggota Kelompok Tani Sapaya, Wawancara, di Desa SapanangKecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba, pada Tanggal 26 November 2016

59 Abd. Razak(47 Tahun), Anggota Kelompok Tani Sapaya, Wawancara, di Desa SapanangKecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba, pada Tanggal 25 November 2016

Page 71: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

60

Berdasarkan pernyataan informan di atas, bahwa selain bantuan pemerintah

juga teman-teman anggota saling memberikan bantuan dalam membuka usaha-

usaha kecil perorangan.

4. Bidang modal usaha

Salah satu aspek yang juga cukup berpengaruh dalam keefektifan pelaksanaan

Kelompok Tani Sapaya pada Dinas Pertanian Kabupaten Bulukumba adalah

mengenai penyaluran bantuan modal usaha kepada masyarakat yang mengikuti

Kelompok Tani. Penyaluran bantuan modal usaha kepada masyarakat penerima

bantuan program seyogyanya harus dilakukan secara jelas, transparan dan sesuai

dengan prosedur yang berlaku.

Bila penyaluran bantuan modal usaha kepada masyarakat sudah dilakukan

sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada, maka pencapaian tujuan yang

diharapkan melalui Kelompok Tani Sapaya ini akan dengan mudah dicapai.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Sekretaris Desa Sapanang bahwa:

“Bentuk bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada KelompokTani sesuai dengan kebijakan dari pemerintah yaitu ada yang berupabarang dan ada yang langsung uang. Pemberian bantuanmenggantung pada kondisi lingkungan tersebut. Misalnya bantuankepada Kelompok Tani yang bergerak di bagian persawahan yangmemberikan bibit padi yang ada di Desa Sapanang, jadi bantuanyang diberikan itu berupa alat-alat yang digunakan dalammengelola padi. Beda halnya dengan kelompok tani sapaya, bantuanyang diberikan oleh pemerintah kepada kelompok tani tersebut

Page 72: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

61

adalah berupa uang karna di Dusun Sapaya mayoritas petani danpeternak yang bergelut dibidang pertanian”.60

Hal ini juga diperkuat dari hasil wawancara dengan pengurus bendahara

Kelompok Tani Sapaya mereka mengatakan bahwa:

“Bentuk bantuan yang diberikan itu seharusnya berupa barang,namun melihat kelompok tani sapaya ini adalah beternak sapi, makauntuk menghindari kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaanprogram ini langsung diberi bantuan dalam bentuk uang. Denganbantuan uang tersebut, barulah dalam kepengurusan ini bisamemanimalisir apa-apa yang dibutuhkan dalam program ini demikelancaran Kelompok tani ini. Misalnya pembelian Sapi 2 ekor(jantan dan betina) dalam setiap KK yang tergabung dalamkelompok ini. Maka hal tersebut bisa memudahkan kepengurusanuntuk kedepannya”.61

Berdasarkan pernyataan informan di atas, bahwa dalam pemberian bantuan

dari pemerintah dalam hal ini Dinas Pertanian mereka melihat kondisi

lingkungan keberadaan penerima bantuan tersebut. Bantuan tersebut dikelola dengan

baik sesuai dengan sistem kepengurusan yang berlaku.

Pengembangan kelompok tidak lepas dari bantuan permodalan dari

pemerintah, kelompok tani sapaya pada tahun 2010 telah mendapat bantuan

permodalan kelompok dengan program Bantuan Lansung Masyarakat (BLM) dari

pusat sebesar Rp.255.000.000,-. Dana tersebut dialokasikan untuk permodalan

anggota untuk usaha peternakan sebanyak 25 orang untuk tahap pertama dengan

pembelian ternak 3 ekor sapi sehingga totalnya 75 ekor . Pada tahap pengembalian

60 Gising (54 Tahun), Sekertaris Desa Sapanang, Wawancara, di Desa Sapanang KecamatanKajang Kabupaten Bulukumba, pada Tanggal 24 November 2016

61 Mansyur (47 Tahun), Bendahara Kelompok Tani Sapaya, Wawancara, di DesaSapanang Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba, pada Tanggal 27 November 2016

Page 73: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

62

pertama anggota bertambah 9 orang lagi dengan pengadaan sapi 3 ekor per orang

sehingga bertambah lagi 27 ekor dan pengembalian kedua anggota bertambah lagi 7

orang dengan pengadaan sapi 2 ekor perorang dengan jumlah pengadaan 14 ekor jadi

total pengadaan sampai awal 2011 ini sebanyak 106 ekor. Total sapi sampai saat ini

yang dikelola anggota sebanyak 180 ekor, dari modal usaha yang dikelola anggota

sudah melakukan penjualan yaitu pada tahun 2012 menjual sebanyak 44 ekor, tahun

2013 menjual 44 ekor dan pada tahun 2015 menjual sebanyak 41 ekor. Jadi dari

modal usaha Rp 255.000.000,- telah menghasilkan sapi sebanyak 309 ekor. Dan

perkembangan anggota dari 25 orang menjadi 41 orang. Pengembangan permodalan

selanjutnya, kelompok tani sapaya mendapatkan program Sarjana Membangun Desa

(SMD) untuk tahun 2016 dengan besarnya dana Rp.303.000.000,- yang telah

dialokasikan kepada 25 anggota sengan pengadaan sapi 27 ekor induk betina dan 25

ekor bakalan jantan.

Perkembangan kelompok akan terus melebar keanggota yang lain dan diakhir

pengembalian pada perguliran pertama diharapkan sudah dapat mandiri. Permodalan

yang dikelola kelompok akan bergulir terus kepada anggota yang lainnya.

Page 74: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

63

5. Bidang pemasaran

Pendorong majunya suatu usaha, baik yang dikelola secara pribadi maupun

secara berkelompok itu tidak lepas dari aspek pemasaran dan jaringan dari pihak

pembeli atau pelanggang. Senada dengan pendapat Sallo mengatakan bahwa:

“Sering kali membuka usaha kecil-kecilan, namun tidakmendatangkan hasil yang begitu banyak karena dipengaruhi olehfaktor pemasaran dan jaringan tidak mendukung dari pihak pembeli.Oleh karena itu, semenjak saya bergabung dalam anggota kelompoktani saya memasarkan sapi-sapi ini diberbagai pasar yang ada diKabupaten Bulukumba khususnya di Kecamatan Kajang. Tidak cukupdari itu, bahkan saya mencari jaringan-jaringan pembeli, misalnya didaerah Sinjai dan Bantaeng. Berdasarkan pemasaran tersebut, hargayang dijualkan per ekor biasanya Rp 5.500.000 s/d Rp 7. 500.000dengan menggantungkan pada besar kecilnya yang akan dijual.Perbedaan harga juga ditentukan pada hari-hari besar, seperti: Hariraya Idhul Fitri, Maulid Nabi dan Hari raya Idhul Kurban. Initentunya dapat memberikan keuntungan pada kelompok tani dalamsetiap anggota”.62

Berdasarkan pernyataan informan di atas, bahwa dengan tersedianya

pemasaran dan jaringan yang banyak akan menunjang majunya suatu usaha.

C. Faktor Penghambat Dan Pendukung Pemberdayaan Kelompok Tani

Sapaya Di Desa Sapanang

1. Hambatan yang dihadapi Kelompok Tani Sapaya

Dengan berjalannya program ini, masih ada beberapa hambatan-hambatan

yang dirasakan. Dalam hal persepsi pengelola, anggota terhadap pelaksanaan

62 Sallo (48 Tahun), Anggota Kelompok Tani Sapaya, Wawancara, di Desa SapanangKecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba, pada Tanggal 28 November 2016

Page 75: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

64

program Kelompok Tani Sapaya adalah baik. Mereka menganggap bahwa program

Kelompok Tani Sapaya penting untuk dilaksanakan, karena Kelompok Tani

Sapaya tidak sekedar melaksanakan program pendidikan nonformal, melainkan

juga bagi kesejahteraan masyarakat dalam peningkatan kualitas kehidupan

mereka khususnya masyarakat di Desa Sapanang. Namun dalam menjalankan

kegiatannya, Kelompok Tani Sapaya masih menemukan beberapa hambatan.

a. kurangnya lahan beternak sapi

Salah satu hambatan yang dialami oleh Kelompok Tani Sapaya dalam upaya

pemberdayaan masyarakat, yaitu berkurangnya lahan beternak sapi. Sesuai yang

dikemukakan oleh Baso bahwa:

“Dari tahun sebelumnya masih sangat potensial untukperkembangbiakan peternakan sapi karena masih luas lahansebagai tempat makanan sapi. Seiring dengan perkembangan samandan bertambahnya jumlah penduduk maka lahan juga semakinsempit, yang dulunya hanya lahan kosong dan sekarang menjadipersawahan dan tanaman jagung. Hal seperti ini menjadihambatan dalam kelompok kami.63

Berdasarkan pernyataan informan di atas, bahwa semakin berkurangnya lahan

untuk tempat perkembangbiakan sapi yang dapat mengganggu kemajuan

Kelompok Tani Sapaya.

63 Baso (47 Tahun), Anggota Kelompok Tani Sapaya, Wawancara, di Desa SapanangKecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba, pada Tanggal 28 November 2016

Page 76: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

65

b. Kurangnya kontrol dan pendampingan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dilapangan, bahwa yang

menjadi hambatan dalam program Kelompok Tani Sapaya adalah kurangnya

kontrol dan pendampingan baik dari pengelola maupun dari instansi yang terkait.

Hal tersebut dikatakan oleh Muh. Basri bahwa:

“Walaupun ini adalah program dari pemerintah di bawah naunganDinas Pertanian yang diperuntukkan kepada masyarakat miskin ataukurang mampu dalam memberdayakan masyarakat. Maka setelahpemberian modal usaha tersebut perlu ada kontrol danpendampingan yang ketat dari pihak pengelola maupun pemerintahkhususnya Kepala Desa atau para jajarannya. Sehubungan denganhal tersebut, anggota Kelompok Tani Sapaya tidak seenaknyamenjual sapi tanpa sepengetahuan kepengurusan”.64

Berdasarkan pernyataan informan di atas, bahwa Kelompok Tani Sapaya perlu

ada kontrol dan pendampingan, baik dari pihak pengelola maupun dari instansi

pemerintah demi kelancaran usaha ini.

c. Kurangnya pemahaman anggota

Yang menjadi hambatan Kelompok Tani Sapaya dalam upaya pemberdayaan

masyarakat, yaitu kurangnya pemahaman anggota. Dikatakan oleh Tago bahwa:

“Karena ini adalah bantuan dari pemerintah, maka dana inisifatnya bergulir kepada masyarakat yang kurang mampu. Olehkarena itu, perlu ada pengawasan yang memberikan bimbingankepada setiap anggota. Terkadang pemahaman setiap anggota

64 Muh. Basri (48 Tahun), Ketua Kelompok Tani Sapaya, Wawancara, di Desa SapanangKecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba, pada Tanggal 25 November 2016

Page 77: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

66

bahwa dana usaha ini tidak digulirkan kepada kepada masyarakatlain sehingga pada gilirannya dana itu macet di tengah jalan”.65

Berdasarkan pernyataan informan di atas, bahwa untuk menjamin keefektifan

usaha ini perlu ada pengawasan dan pemberian pemahaman kepada setiap anggota

agar dana benar-benar bergulir kepada masyarakat yang kurang mampu.

d. Kurangnya jaringan pasar

Majunya suatu usaha sangat berpengaruh pada banyaknya jaringan pasar. Dari

hasil penelitian, yang menjadi hambatan dalam Kelompok Tani Sapaya dalam upaya

pemberdayaan masyarakat adalah kurangnya jaringan pasar. Sebagaimana yang

dikemukakan oleh Laba bahwa:

“Sebenarnya kelompok tani sapaya ini sudah lama dikelola, namunhambatan yang kami rasakan dalam berjalannya program ini adalahjaringan pasar yang masih kurang. Keberhasilan suatu usaha ituditentukan oleh pemasaran yang baik, misalnya: dari lima ekorsapi yang kami bawah ke pasar, hanya satu ekor yang terjual.Terlebih lagi kalau bukan hari-hari besar, terkadang jarang sekaliada pembeli dan tidak ada yang terjual”.66

Berdasarkan pernyataan informan di atas, bahwa masih kurangnya jaringan

pasar akan memengaruhi penjualan hasil ternak sapi, sehingga modal dalam

memperoleh keuntungan lama akan bergulir.

65 Tago (50 Tahun), Anggota Kelompok Tani Sapaya, Wawancara, di Desa SapanangKecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba, pada Tanggal 24 November 2016

66 Laba (53 Tahun), Anggota Kelompok Tani Sapaya, Wawancara, di Desa SapanangKecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba, pada Tanggal 26 November 2016

Page 78: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

67

2. Pendukung Kelompok Tani Sapaya

Melihat keberhasilan Kelompok Tani Sapaya tidak lepas dari dukungan baik

dari pengelola dan anggota maupun pihak luar yang turut membantu. Berkat

kontribusinya Kelompok Tani Sapaya khususnya kegiatan bimbingan beternak sapi

dapat berjalan dengan baik. Keberhasilan Kelompok Tani Sapaya sudah bisa dilihat

dari beberapa indikator yang ada seperti anggota mempunyai pengetahuan dan

keterampilan, menambah penghasilan anggota, meningkatnya tingkat pendidikan

dan terjalin hubungan sosial yang baik.

a. Dorongan yang baik atau kuat

Berdasarkan hasil penelitian yang kami lakukan ada beberapa pendukung

terlaksananya kegiatan Kelompok Tani Sapaya adanya pendampingan, seperti yang

dikemukakan oleh Laba bahwa:

“Kami sebagai anggota Kelompok tani sapaya sangat membutuhkanpendampingan sosial karena peran yang diemban adalahmemberikan bimbingan dan motivasi kerja serta ikut aktif dalammemecahkan masalah yang dihadapi dalam mengelola usaha yangberkaitan dengan kualitas beternak sapi dan sistem pemasarannya.Saya sangat bersyukur karena ada berbagai hal yang kamiperoleh terutama beternak sapi. Di samping itu juga, paraanggota hampir setiap saat memberikan dorongan dan nasihat”.67

67 Laba (53 Tahun), Anggota Kelompok Tani Sapaya, Wawancara, di Desa SapanangKecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba, pada Tanggal 26 November 2016

Page 79: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

68

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Abd. Razak bahwa:

“Yang mendukung kegiatan ini adalah tidak lepas dari kerjasama baik dari pengelola, anggota, pemasaran yang baik,pemerintah dan masyarakat sekitar yang sudah berpartisipasi dalamterciptanya Kelompok tani sapaya hingga sampai sekarang. Danjuga semua pihak yang sangat antosias dalam kelancarankegiatan yang kami laksanakan”.68

b. Partisipasi

Berdasarkan pernyataan informan di atas, bahwa pendukung kelancaran

Kelompok Tani Sapaya adalah adanya kerja sama berbagai pihak sehingga dapat

membuahkan hasil dalam memperbaiki kualitas hidup masyarakat yang kurang

mampu. Senada yang dikemukakan oleh Sallo bahwa:

“Senang dengan adanya program pembelajaran seperti ini, karnasemua anggota harus dituntut aktif terlibat dalam proses pemberianmateri dan sekaligus paraktek beternak sapi. Setiap anggotaleluasa saling berbagi pendapat maupun ide-ide gagasan, baikkepada teman-teman anggota maupun kepada pengelolah karenasuasana yang bangun sangat menyenangkan”.69

Demikian juga yang dikemukakan oleh Laba bahwa:

“Dulunya saya sukar dalam pemenuhan kebutuhan hidup saya pak.Saya diajak bergabung oleh pengelola dan anggota kelompok ini.Setelah saya bergabung, ya Alhamdulillah sudah bisa memenuhikebutuhan dalam keluarga kami. Dengan usaha yang kami perolehdari Kelompok tani sapaya, saya sudah bisa membuka usaha-usaha

68 Abd. Razak (47 Tahun), Anggota Kelompok Tani Sapaya, Wawancara, di DesaSapanang Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba, pada Tanggal 25 November 2016

69 Sallo (48 Tahun), Anggota Kelompok Tani Sapaya, Wawancara, di Desa SapanangKecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba, pada Tanggal 28 November 2016

Page 80: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

69

lain. Saya juga bersyukur dengan kekompakan teman-teman anggotasangat didahulukan, seperti: ada teman yang membutuhkanbantuan berupa modal, maka kita bisa membantunya dengan senanghati”.70

Berdasarkan pernyataan informan di atas, bahwa dengan masuknya bergabung

sebagai anggota Kelompok Tani Sapaya, mereka sudah bisa memenuhi kebutuhan

hidup sehari-harinya dan bahkan sudah membuka usaha di luar. Di dalam

Kelompok ini, masih menjalin kerja sama yang aktif demi kelancaran program

Kelompok Tani Sapaya ke depannya.

70 Laba (53 Tahun), Anggota Kelompok Tani Sapaya, Wawancara, di Desa SapanangKecamatan kajang Kabupaten Bulukumba, pada Tanggal 25 November 2016

Page 81: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan.

Berdasarkan dari uraian pembahasan sebelumnya maka penulis dapat

menyimpulkan sebagai berikut:

Upaya Pemberdayaan Kelompok Tani Sapaya di Desa Sapanang suatu

kegiatan yang menjembatani masyarakat untuk mendapatkan peningkatan usaha

pendapatan ekonomi, pengetahuan dan keterampilan melalui suatu kelompok yang

dibentuk secara bersama dalam naungan Dinas Pertanian guna meningkatkan

kualitas sumber daya manusia agar mempu menyerap tenaga kerja dan mengurangi

pengangguran. Upaya Kelompok Tani Sapaya dalam pemberdayaan masyarakat

meliputi: bidang ekonomi yaitu Pemberdayaan dilakukan terhadap perkembangan

ekonomi melalui hasil program yang paling unggul. Tujuannya adalah untuk

melestarikan tanaman, meningkatkan pendapatan masyarakat, memandirikan

masyarakat, dan pemberdayaan SDM Masyarakat, bidang pendidikan melalui

Kelompok Tani Sapaya di Desa Sapanang memberikan pengetahuan dan

keterampilan kerja dalam beternak sapi dan perbaikan kualitas hidup mereka dimasa

akan datang dalam mengelola usahanya baik secara pribadi maupun secara

berkelompok, bidang sosial yaitu gotong royong dan pemberian bantuan baik

berupa modal usaha maupun alat-alat yang digunakan dalam program, bidang

modal usaha mengenai penyaluran bantuan modal usaha kepada masyarakat yang

Page 82: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

71

mengikuti Kelompok Tani. Penyaluran bantuan modal usaha kepada masyarakat

penerima bantuan program seyogyanya harus dilakukan secara jelas, transparan

dan sesuai dengan prosedur yang berlaku dan bidang pemasaran bahwa dengan

tersedianya pemasaran dan jaringan yang banyak akan menunjang majunya suatu

usaha. Keberhasilan Kelompok Tani Sapaya ditandai dengan meningkatnya

pengetahuan dan keterampilan dalam beternak Sapi, mendapatkan kesempatan kerja,

mengurangi pengangguran, meningkatnya pendapatan anggota, hubungan sosial

terjalin dengan baik dan meningkatnya tingkat pendidikan keluarga dari anggota

Kelompok Tani Sapaya.

Hambatan Kelompok Tani Sapaya yaitu semakin berkurangnya lahan

beternakan sapi untuk tempat perkembangbiakan sapi yang dapat mengganggu

kemajuan Kelompok Tani Sapaya, Perlu ada kontrol dan pendampingan, baik dari

pihak pengelola maupun dari instansi pemerintah demi kelancaran usaha ini, untuk

menjamin keefektifan usaha ini perlu ada pengawasan dan pemberian pemahaman

kepada setiap anggota agar dana benar-benar bergulir kepada masyarakat yang

kurang mampu, masih kurangnya jaringan pasar akan memengaruhi penjualan

hasil ternak sapi, sehingga modal dalam memperoleh keuntungan lama akan

bergulir. Pendukung Kelompok Tani Sapaya yaitu Melihat keberhasilan Kelompok

Tani Sapaya tidak lepas dari dorongan yang baik atau kuat dan partisipasi.

Page 83: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

72

B. Implikasi Penelitian

Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai upaya pemberdayaan masyarakat

melalui Kelompok Tani Sapaya maka keterlibatan dalam program ini, sebagai

berikut:

Diharapkan adanya perhatian pemerintah dalam hal ini Dinas Pertanian untuk

memberikan modal usaha yang secukupnya kepada Kelompok Tani Sapaya. Dengan

berjalannya Kelompok Tani Sapaya ke depannya, maka diharapkan kepada

pemerintah khususnya instansi terkait maupun pengelola agar perlu pendampingan

dan pengavaluasian yang lebih baik.

Page 84: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an al-Karim

Departemen Agama RI.Al-Qur`an dan Terjemahnya. Bandung: Sygma ExamediaArkanlemaa, 2009.

Amang, Beddu. Ekonomi Rakyat Usaha Kecil dan Koperasi. Jakarta: Dharma KarsaUtama, 1995.

Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.Pedoman UmumPemberdayaan Masyarakat dan Desa. Jakarta: Gaung Persada, 2009.

Indrika Ristinura. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program gabungan kelompoktani Tanjung dalam Kualitas Hidup di Desa Wonokerso KecamatanTembarak Kabupaten Temanggung: “Skripsi”. Yogyakarta: UniversitasNegeri Yogyakarta, 2013.

Irmayanti, Intervensi Penyuluh Pertanian Dalam Pemberdayaan Sosial EkonomiKelompok Tani (Studi Kasus Kelompok Tani Cisadane Para Petani SawahLinkungan Talamangape Kelurahan Raya Kabupaten Maros).“Skripsi”Universitas Hasanuddin,2013.

Ismail, Indriati dan Moh. Zuhili. Karl Marx dan konsep perjuangan kelas.Internasional journal Islamic thought

Jafar Hafsah, Muhammad. Kemitraan Usaha, Konsep dan Strategi. Jakarta: PustakaSinar Harapan, 1999.

Kusnadi, Pendidikan Keaksaraan; Filosofi, Strategi dan Implementasi. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional, 2005.

Machendrawaty Nanih. Pengembangan Masyarakat Islam. Bandung: RemajaRosdakarya, 2001.

Mahfud MD, Moh. Membangun Politik Hukum, Menegakkan Konstitusi, PustakaLP3ES, Jakarta, 2006.

Mills, C. Wright. 2003. Kaum Marxis. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Pertiwi, Mutiara, Analisis Efektivitas gabungan kelompok tani Sebagai ProgramPemberdayaan Rakyat Miskin Perkotaan di Kecamatan PesanggrahanJakarta Selatan: “Skripsi” Institut Pertanian Bogor, 2008.

Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2006.

Page 85: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

Santoso, Agus, Analisis Efektivitas Kelompok Tani Hamparan Di KecamatanDelanggu Kabupaten Klaten. “skripsi”Universitas Sebelas Maret Surakarta,2008.

Soejatmoko. Social Energi as a Development Resource. Jakarta: Kumarin Press,1987.

Surbakti, Ramlan. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Grasindo, 2010.

Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: RefikaAditama, 2005.

S. Nasution, M.A. Metode Research, Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

S Prijono, Onny. Pemberdayaan: Konsep, Kebijakan dan Implementasi. Jakarta:Centre For Strategic and International Studies, 1996.

Sunarto, Achmad. Himpunan Hadist Shahih Bukhari. Jakarta: ANNUR, 2005.

Syafa’ah, Mukhoffifatus, Peran Kelompok Tani Tambak Dewi Mina Jaya TerhadapPemberdayaan Ekonomi Masyarakat Muslim Di Desa Margomulyo Tayu Pati.“Skripsi”Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, 2015.

Teguh, Ambar, Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan. Yogyakarta: GavaMedia, 2004.

Page 86: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S
Page 87: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S
Page 88: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S
Page 89: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S
Page 90: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

Tanaman Padi

Panen Padi

Page 91: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S
Page 92: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

Ternak Sapi

Page 93: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S
Page 94: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S
Page 95: RELASI NEGARA DAN KELOMPOK TANIrepositori.uin-alauddin.ac.id/6925/1/Ira Lestari.pdf · Jurusan/Prodi : Ilmu Politik Fakultas/Program : Ushuluddin, Filsafat dan Politik/ Strata 1 (S

RIWAYAT HIDUP

Ira Lestari, lahir di Kabupaten Bulukumba Sulawesi

Selatan pada tanggal 17 Juni 1995. Anak kedua dari

dua bersaudara dari hasil pernikahan Razak dan Raba.

Pendidikan sekolah dasar ditempuh dari tahun 2001-

2007 di SD 113 Danggarehang. Setamat dari

pendidikan dasar dilanjutkan ke SMP 21 Bulukumba

sampai tahun 2010. Kemudian melanjutkan studi pada Sekolah Menengah Atas

(SMA) Negeri 13 Bulukumba sampai tahun 2013. Setelah tamat dari SMA sejak

tahun 2013 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Politik (Ipol)

Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik Universitas Islam Negeri (UIN)

Alauddin Makassar melalui jalur SMNPTN dan menyelesaikan studi pada tahun

2017.

Pengalaman organisasi penulis dimulai pada saat akan masuk perguruan

tinggi dengan masuk ORGANDA (Organisasi Daerah) yang bernama KKMB

(Keluarga Kerukunan Mahasiswa Bulukumba).