reksadana syariah

28
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Investasi merupakan salah satu bentuk pemanfaatan dana yang dapat menghasilkan pendapatan bagi pemilik dana. Investasi memiliki berbagai macam bentuk, misalnya deposito, saham, obligasi,maupun reksa dana. Salah satu bentuk investasi syari’ah adalah reksa dana syari’ah. Saat ini, reksa dana syari’ah merupakan investasi yang menarik bagi masyarakat yang ingin berinvestasi sesuai dengan syari’ah. Reksa dana syari’ah merupakan alternative investasi yang hanya menempatkan dana pada debitor yang tidak melanggar batas syari’ah dalam fundamental maupun oprasional perusahaan, sesuai fatwah majelis ulama Indonesia.

Upload: adhi-ozeres

Post on 01-Jan-2016

39 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

syariah berbicara tentang reksadana..

TRANSCRIPT

Page 1: Reksadana Syariah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Investasi merupakan salah satu bentuk pemanfaatan dana yang dapat

menghasilkan pendapatan bagi pemilik dana. Investasi memiliki berbagai macam

bentuk, misalnya deposito, saham, obligasi,maupun reksa dana. Salah satu bentuk

investasi syari’ah adalah reksa dana syari’ah. Saat ini, reksa dana syari’ah

merupakan investasi yang menarik bagi masyarakat yang ingin berinvestasi sesuai

dengan syari’ah. Reksa dana syari’ah merupakan alternative investasi yang hanya

menempatkan dana pada debitor yang tidak melanggar batas syari’ah dalam

fundamental maupun oprasional perusahaan, sesuai fatwah majelis ulama

Indonesia.

Reksa Dana syari’ah merupakan sarana investasi yang menggabungkan

saham dan obligasi syari’ah dalam satu produk yang dikelola oleh menejer

investasi. Menejer investasi menawarkan reksa dana syari’ah kepada para investor

yang berminat, sementara dana yang diperoleh dari investor yang berminat,

sementara dana yang di peroleh dari investor tersebut dikelola oleh menejer

investasi untuk ditanamkan dalam saham atau obligasi syari’ah yang dinilai

menguntungkan.

Page 2: Reksadana Syariah

2

Kegiatan investasi yang bernafaskan islam khususnya reksa dana syari’ah

akan menarik, terutama karena memberi keyakinan bahwa kegiatan investasi juga

merupakan sebentuk kegiatan muamalah ( keperdataan ) dalam islam. Reksa dana

syari’ah ini dapat dijadikan salah satu alternatif masyarakat Indonesia yang mayoritas

muslim untuk ikut serta dalam kegiatan pasar modal dengan cara yang halal, sesuai

syari’at agama. Mengingat hal tersebut , Indonesia jelas merupakan pasar potensial

untuk tumbuhnya investasi yang bersifat islami.1

B. RUMUSA MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah

dalam makalah ini adalah :

1. Apakah yang maksud dengan reksa dana syari’ah?

2. Apakah prinsip oprasional serta jenis-jenis reksa dana syari’ah?

3. Bagaimana prospektif reksa dana syari’ah?

BAB II1 Muhammad, Lembaga-lembaga Keuangan Umat kontemporer,(UII Press, Yogyakarta, 2000). h. 35

Page 3: Reksadana Syariah

3

PEMBAHASAN

A. Pengertian Reksa Dana Syaria’ah

Reksa dana secara bahasa brasal dari kata “Reksa” yang berarti “ jaga atau

pelihara” dan kata “ Dana “ berarti “uang”. Sehinggah Reksa Dana pada

umumnya diartikan seagai “Kumpulan uang yang dipelihara “. Pemakaian kata

reksa dana di Indonesia merupakan terjemahan dari istilah “Mutual Fund “ yang

kalau diterjemahkan secara harfiah dana bersama atau dana reksa, maka dirubah

istilah dana reksa tersebut menjadi reksa dana agar dapat lebih jelas makna

pengertiannya antara reksa dana sebagai instrument investasi dengan danareksa

sebagai perusahaan investasi.2

Instrumen reksa dana sebagai media investasi sangat berbeda dengan

instrument saham (danareksa), instrument saham dapat dikategorikan sebagai

instrument investasi langsung seperti deposito, obligesi dimana para pemodal atau

investor melakukan investasi dengan menghubungi bank atau prodak perbankan

atau perusahaan pialang untuk melakukan investasi pada saham, sebaliknya

reksa dana dikategorikan sebagai jenis instrument investasi yang tidak langsung.

Dikarenakan untuk melakukan investasi pada reksa dana para pemodal

menggunakan jasa pihak ketiga yang disebut menejer investasi sebagai pengelola

portofolio investasi bagi para nasabah.

2 Ibid, h. 92

Page 4: Reksadana Syariah

4

Sedangkan secara istilah, menurut Imanudin Yuliadi mengatakan bahwa

“reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menhimpun dana dari

masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam fotofolio efek oleh

menejer investasi. Begitu juga Pratomo menjelaskan bahwa “Reksa dana adalah

wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk

selanjutnya diinvestasikan dalam fortofolio efek oleh menejer investasi yang

telah mendapat izin dari Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal)’.3

Reksa dana merupakan salah satu alternative investasi bagi masyarakat

pemodal khususnya pemodal kecil atau pemodal yang tidak memiliki waktu dan

keahlian untuk mnghitung resiko atas investasi mereka. Menurut undang undang

pasar modal No 8 tahun 1995 telah diberikan definisi bahwa: “reksa dana adalah

wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dari masyarakat pemodal untuk

selanjutnya diinvestasikan dalam fortofolio efek oleh manejer investasi”.

Dengan kata lain, reksa dana merupakan wadah berinvestasi secara

kolektif untuk ditempatkan dalam portofolio berdasarkan kebijakan investasi yang

di tetapkan oleh fund manajer atau manajer investasi. Manajer investasi disini

adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para

nasabah untuk mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah.

Atau secara singkat dapat dijelaskan bahwa dana yang ada dalam reksa dana

3 H.A. Djazuli dan Yadi Janwari,Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat (sebuah Pengenalan),(PT.Grafindo Persada, Jakarta,2000),.h.196

Page 5: Reksadana Syariah

5

merupakan dana bersama para investor (masyarakat), sedangkan manajer

investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana tersebut.

Pada reksa dana secara umum, manajemen investasi mengelola dana-dana

yang ditempatkan pada surat berharga dan merealisasikan keuntungan ataupun

kerugian dan menerima deviden atau bunga yang dibukukannya ke dalam “Nilai

Aktiva Bersih (NBA)” reksa dana tersebut. Kekayaan dana yang dikelola oleh

manajer investasi tersebut wajib untuk disimpan pada bank kostadian” yang tidak

terafiliasi untuk menghimpun dana dari masyarakat investor secara kolektif

(campuran) untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer

Investasi.4

Setelah mengenal reksa dana secara umum (konvensional) maka beralih

secara khusus pada pengertian reksa dana syari’ah. Tidak jauh berbeda dengan

pengertian reksa dana pada umumnya. Reksa dana syari’ah merupakan sarana

investasi campuran yang mengabungkan saham dalam obligasi syari’ah dalam

suatu produk reksa dana syri’ah kepada investor yang berminat, sementara dana

yang diperoleh dari investor tersebut dikelola oleh manajer investasi untuk

ditanamkan dalam saham atau obligasi syari’ah yang dinilai menguntungkan.

Menurut Wiku Suryomurti, reksa dana syari’ah adalah reksa dana

sebagaimana yang dimaksud dalam undang-undang pasar modal dan peraturan

4 Mangasa Simatupang, Pengetahuan Praktis Investasi saham dan Reksa Dana, (Mitra Wacana Media;Jakarta 2010), h. 153-154

Page 6: Reksadana Syariah

6

pelaksanaan yang mengelolanya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah di

pasar modal. Dengan kata lain reksa dana yang beroperasi menurut ketentuan dan

Prinsip Syari’ah.

Secara lebih rinci Abdul Aziz dan Mariyah Ulfa menjelaskan bahwa,

Reksa dana Syari’ah adalah Reksadana yang beroperasi menurut ketentuan dalam

prinsip syari’ah, baik dalam bentuk akad,pengelolaan dana dan penggunaan dana.

Bentuk akad antara investor dengan lembaga hendaknya dilakukan dengan sistem

mudharabah, dimana pihak pertama menyediakan seluruh (100%) modal

sedangkan pihak lain menjadi pengelola, keuntungan usaha dibagi menurut

kesepakatan yang di tuangkan dalam kontrak, Sedangkan apabila rugi ditanggung

oleh pemilik modal selam kerugian tersebut bukan akibat kelalaian pengelola,

akan tetapi apabila di sebabkan karena kelalaian pengelola, maka pengelolaan

bertanggung jawab atas kerugian tersebut.

Menurut Fatwa DNS (Dewan Syari’ah Nasional) MUI No.

20/DSN-MUI/IX/2000 mendefinisikan reksa dana syari’ah sebagai reksa dana

yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syari’ah Islam, baik dalam bentuk

akad atara pemodal sebagai milik harta (shahib al-mal/rabb al-mal) dengan

manajer investasi sebagai shahib al-mal maupun antara manajer investasi

sebagai shahib al-mal dengan penguna invetasi.5

5 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah (Cet II, Yogyakarta;2003),h.35

Page 7: Reksadana Syariah

7

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis simpulkan bahwa reksada

syari’ah mengandung pengertian sebagai reksa dana yang pengelolaan dan

kebijakan investasinya mengacu pada syari’at islam seperti menginvestasikan

dananya pada saham-saham atau obligasi serta sekuritas lainnya dari perusahaan

yang pengelolaan atau produknya bertentangan dengan syari’at islam. Instrumen

investasi yang dipilih dalam portofolio haruslah yang di kategorikan halal.

Dikatakan Halal,jika pihak yang menerbitkan instrument investasi tersebut

tidak melakukan usaha yang bertentangan dengan prinsip-prinsip islam, seperti

tidak melakukan riba,musyrik, dan gharar. Jadi saham, obligasi dan sekuritas

lainya yang dikeluarkan perusahaan yang berhubungan dengan produksi dan

penjualan minuman keras, rokok, produk mengandung babi, bisnis hiburan berbau

maksiat, bisnis senjata, perjudian, pornografi, dan sebagainya tidak dimaksudkan

kedalam portofolio reksa dana syariah.

B. Prinsip Operasional Reksa Dana Syari’ah

Mekanisme operasional antara pemodal dengan menejer investasi reksa

dana syariah menggunakan sistem wakalah. Pada akad wakalah tersebut, pemodal

memberikan mandat kepada menejer investasi untuk melaksanakan investasi bagi

kepentingan pemodal sesuai dengan ketentuan yang tercantum. Investasi hanya

dilakukan pada instrumen yang sesuai dengan syariat islam. Dan prinsip

Page 8: Reksadana Syariah

8

operasional yang digunakan reksa dana syari’ah adalah prinsip mudharabah atau

qiradh.

Pengertian mudharabah atau qiradh dari segi etimologi,6 adalah suatu

perumpamaan (ibarat) seseorang yang memberikan /menyerahkan harta benda

(modal) kepada orang lain agar digunakan perdagangan yang menghasilkan

keuntungan bersama dengan syarat-syarat tertentu dan jika rugi, maka kerugiann

di tanggung pemilik modal.

Kebolehan akad mudharabah atau qiradh menurut para ulama adalah

QS Al-Muzzamil ayat 20 dan Al-Jummuh ayat 10 yaitu sebagai berikut :

Artinya : …” dan sebagian mereka berjalan di bumi mencari karunia Allah..

(Al-muzammil)

Artinya : Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka

bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya

kamu beruntung. (Q.S Al-Al-Jumuah : 10)7

Berdasarkan ayat tersebut di atas, secara umum mengandung

kebolehan akad mudharabah atau qira’dh, yang secara bekerjasama mencari

6 Dalam Fiqih Islam Mudharabah adalah merupakan salah satu bentuk kerjasama antara rab al-mal (investor) dengan seorang pihak kedua (mudharib) yang berfungsi sebagai pengelola dalam berdagang. Istilah Mudharabah dan Qiradh memiliki pengertian satu makna. Lihat Imam Taqiyuddin Abu Bakr Bin Muhammad Al-Husaini, Kifayat Al-Akhyar,Alih Bahasa Syarifuddin, (PT. Al-Ma’arif, Bandung: 2001) h. 3017 Al-Quran Word Terjemahan

Page 9: Reksadana Syariah

9

rezeki yang ditebarkan Allah SWT di muka bumi. Dimana yang menjadi wajhud-

dilalah atau argument dari penjelasan surat (Q.S Muzammil :20) adalah kata

yadhribun yang sama dengan akar kata mudharabah dimana berarti melakukan

suatu perjalanan usaha. Kata Yadhribuna fiil Ard dalam tafsir Al-Maragi yang

menafsirkan kata yadhribuna mereka bepergian untuk berdagang atau sama

dengan perjalanan usaha.8 Selain itu mudharib adalah sebagai orang yang

melakukan (Dharb) perjalanan untuk mencari karunia Allah SWT dan

keuntungan investasinya ditempat lain.

Selain Ayat Al-Quran sebagai dasar kebolehan kerjasama mubudharabah,

dalam sunnah Rasul dapat ditemukan beberapa dasar kerjasama tersebut,

diantaranya:

Artinya : Diriwatkan dari ibnu Abbas bahwa sayyidina abbas bin

Abdul Muthalib, jika memberikan dana kemitra usahanya secara mudharabah

ia mensyaratkan agar dananya tidak dibawa mengarungi lautan, menuruni

lembah yang berbahaya, atau membeli ternak. Jika menyalahi peraturan

tersebut yang bersangkutan bertanggung jawab atas dana tersebut.

Disampaikan syarat-syarat tersebut kepada rasulullah Saw dan rasulullah

pun membolehkannya.(HR.Thabrani)

8 Ahmad Mustafa, Terjamah Tafsir Al-Maraghi, (Cet I, CV. Toha Putra, Semarang, 1993), h.2004

Page 10: Reksadana Syariah

10

Prinsip mudharabah atau qiradh ini diartikan sebagai sebuah ikatan atau

sistem di mana seseorang memberikan hartanya kepada orang lain untuk dikelola

dengan ketentuan bahwa keuntungan yang diperoleh dari hasil pengelolaan

tersebut dibagi antara kedua bela pihak sesuai dengan syarat-syarat yang di

sepakati oleh kedua belah pihak.

Prinsip mudharabah atau qiradh di reksa dana syari’ah ini memiliki

karakteristik, yaitu : Pertama, pemodal sebagai rab al-mal ikut menanggung

resiko kerugian yang dialami manajer investasi sebagai ‘amil. Kedua, manejer

investasi sebagai ‘amil tidak menanggung resiko kerugian atas investasi kalau

kerugian tersebut bukan disebabkan karena kelalaiannya. Ketiga, Keuntungan

dibagi antara pemodal dengan manajer investasi sesuai dengan proporsi yang

telah diepakati oleh kedua belah pihak.9

Sesuai dengan prinsip operasional tersebut, maka pelaksana investasi yang

dilakukan oleh manajemen investasi sebagai pengelola reksa dana menggunakan

prinsip mudharabah atau qiradh dengan transaksi yang tidak boleh bertentangan

dengan prinsip-prinsip syari’ah. Transaksi yang dilarang oleh syari’at islam

diantaranya transaksi yang didalamnya mengandung unsur gharar (resiko yang

tidak wajar) dan najsy (penawaran palsu).

Untuk menjamin reksa dana syari’ah beroperasi tanpa menyalahi aturan

seperti yang diatur dalam fatwa Dewan Syari’ah Nasional (DSN), suatu reksa

9 H.A. Djazuli dan Yadi Janwari, op. Cit, h.208

Page 11: Reksadana Syariah

11

dana syari’ah wajib memiliki Dewan Pengawasan Syari’ah (DPS). Fungsi utama

DPS adalah sebagai penasehat pengelola investasi mengenai hal-hal yang

berkaitan dengan aspek syariah dan sebagai mediator antara reksa dana dengan

Dewan Syari’ah Nasional (DSN).

C. Bentuk-Bentuk Reksa dana

Dilihat dari bentuk reksa dana menurut Abdul Manan terbagi menjadi dua

yaitu :

1. Reksa dana berbentuk Persero (corporate Type)

Menurut Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal

menjelaskan bahwa reksa dana perseroan adalah perusahaan yang

kegiaatannya menghimpun dana dengan menjual saham, dan selanjutnya

dana dan penjualan saham tersebut di investasikan pada berbagai jenis efek

yang di perdagangkan di pasar uang dan pasar modal.

Ciri-ciri reksa dana ini, sebagai berikut :

a. Bentuk hukumnya adalah persero terbatas (PT).

b. Pengelola kekayaan reksa dana didasarkan pada kontrak antara direksi

perusahaan dengan manajer investasi yang di tunjuk.

c. Penyimpan kekayaan reksa dana di dasarkan pada kontrak antara

manajer investasi dengan bank Kustodian.10

10 Andi Soemita, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah, (Kencana :Jakarta :2009), h.183

Page 12: Reksadana Syariah

12

Reksa dana dalam pentuk perseroan dibedakan lagi berdasarkan

sifatnya menjadi reksa dana tertutup dan reksa dana terbuka. Reksa

dana tertutup adalah reksa dana berbentuk perusahaan yang menjual

saham sahamnya kepada investor melalui penawaran umum perdana di

bursa efek sehingga apabila investornya akan menjual reksa dana

tersebut , mereka bisa menjual kembali melalui bursa atau investo

lainnya, bukan kepada pihak manajer investasi atau penerbitnya.

Pembentukan harga penjualan tersebut di dasarkan pada mekanisme

pasar bursa tersebut. Sedangkan yang dimaksud dengan reksa dana

tebuka adalah reksa dana yang dibeli oleh pihak manajer investasi

apabila investor tersebut akan menjual reksa dananya kembali, kapan

saja dan jumlah berapa saja sesuai nilai aktiva bersih per unit yang

berlaku.

2. Reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif (contractual type)

Reksa dana ini merupakan kontrak antara manajer investasi dengan bank

kustodian yang mengikat pemegang unit penyerta, dimana manajer

investasi diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif, manajer

investasi bertugas dan bertanggung jawab dalam mengelola portofolio reksa

dana, sedangkan bank kostodian bertugas dan bertanggung jawab dalam

pengadministrasian dan menyimpan kekayaan reksa dana.

Ciri-ciri reksa dana ini adalah sebagai berikut :

a. Bentuk hukumnya adalah kontrak investasi kolektif

Page 13: Reksadana Syariah

13

b. Pengelolaan reksa dana dilakukan oleh manaje investasi berdasarkan

kontrak

c. Penyimpanan kekayaan investasi kolektif dilaksanakan oeh bank

kustodian berdasarkan kontrak.

Reksa dana terbuka ini lebih banyak memberikan kemudahan bagi

investor dari pada reksa dana tertutup, hal ini disebabkan karena adanya

kewajiban dari perusahaan investasi yang menerbitkan saham reksa

dana untuk membeli kapan saja ketika investor hendak menjual kembali

unit penyertaannya.11

D. Jenis Reksa Dana Berdasarkan Portofolio

Jenis reksa dana berdasarkan portofolio investasi menurut widjaj dan

ramaniya dapat di bedakan menjadi :

1. Reksadana Pasar Uang (Money market found). Reksa dana ini hanya

melakukan investasi pada efek bersifat utang jatuh tempo kurang dari 1

tahun. Tujuan reksa dana ini adalah untuk menjaga likuiditas dan

pemeliharaan modal. Bentuk instrument investsinya antara lain adalah time

deposito (deposito berjangka), certificate of deposit (sertifikat deposito),

sertifikat bank Indonesia (SBI) dan surat berharga pasar uang (SBPU).

Daya tarik instrument investasi di pasar uang ini adalah karena sifatnya

11 Gunawan Widjaja dan Almira Prajna Ramaniya, Reksa dana dan Peran Serta Tanggung Jawab Manajer Investasi dalam Pasar Modal,(Kencana Prenada Media Grup; Jakarta, 2006) h.24-26

Page 14: Reksadana Syariah

14

sangat likuid serta mempunyai tingkat resiko lebih rendah di bandingkan

dengan jenis instrumen investasi lainnya.

2. Reksa dana Pendapatan tetap (fixed income fund). Reksa dana jenis ini

melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk

efek besifat utang. Reksa dana ini memiliki resiko yang relative lebih besar

dari reksa dana pasar uang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan

tingkatan pengembalian yang stabil.

3. Reksa dana Saham (equty fund). Reksadana yang melakukan investasi

sekurang-kurangnya 80% dari aktivaya dalam bentuk efek yang bersifat

ekuitas. Karena investasinya dilakukan pada saham maka resikonya lebih

tinggi dari dua jenis reksa dana sebelumnya namun menghasilkan tingkat

pengembalian yang lebih tinggi.

4. Reksa dana Campuran (discretionary fund).Reksa dana jenis ini melakukan

investasi dalam efek bersifat ekuitas dan efek bersifat uang. 12

E. Prospektif Reksa Dana Syari’ah

Di Indonesia, perkembangan reksa dana syari’ah sebagai pasar modal juga

telah mengalami kemajuan yang pesat, sebagai gambaran setidaknya terdapat

beberapa perkembangan kemajuan yang patut di catat diantaranya adalah telah

12 http/www.seribd.com/Reksa-dana Syari’ah html

Page 15: Reksadana Syariah

15

diterbitkannya 6 (enam) fatwa Dewan Syaria’h Nasional Majelis Ulama Indonesia

(DSN-MUI) yang berkaitan dengan industry pasar modal. Adapun ke enam fatwa

di maksud adalah :

a. No. 05/DSN-MUI/IV/2000 tentang jual beli saham

b. No. 20/DSN-MUI/ IX/2000 tentang pedoman pelaksanaan investasi untuk

reksa dana syari’ah

c. No.32/DSN-MUI/ IX/2002 tentang Obligasi syaria’ah

d. No. 33/DSN-MUI/IX/2002 tentang obligasi syari’ah Mudharabah

e. No. 40/DSN-MUI/IX/2003 tentang pasar modal dan pedoman umum

penerapan prinsip syari’ah di bidang pasar modal

f. No.41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi syari’ah

Dengan di terbitkannya fatwa-fatwa yang berkaitan dengan reksa dana

syari’ah atau pasar modal syari’ah, telah memberikan dorongan untuk

mengembangkan alternative sumber pembiayaan yang sekaigus menambah

instrument investasi halal. Perkembangan reksa dana syari’ah saat ini di tandai

dengan maraknya perusahaan yang listing di Jakarta Islamic Indek

(JII),penawaran umum obligasi syari’ah dan juga reksa dana syari’ah .13

Dalam rangka mengakomodasikebutuhan masyarakat yang memiliki

motif investasi yang didasari prinsip syari’ah dan dilandasi akan keyakinan

13 http/Ekonomi Syari’ah.Blogspot.com/2013

Page 16: Reksadana Syariah

16

prospek berkembangnya reksa dana syari’ah yang akan menjadi salah satu pilar

penunjang industry pasar modal Indonesia.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat diberi kesimpulan bahwa :

Page 17: Reksadana Syariah

17

1. Reksa dana syari’ah adalah wadah beinvestasi secara kolektif para

masyarakat pemodal (shahib al-mal/ rabb al-maall) untuk di tempatkan

dalam portofolio berdasarkan kebijakan investasi yang ditetapkan oleh

manjer investasi yang berlaku sebagai shahib al-mal yang di percaya

untuk mengelola dana tersebut.

2. Mekanisme operasional antara pemodal dengan manajer investasi reksa

dana syari’ah menggunakan sistem wakala, dan prinsip operasional yang

di gunakan oleh reksa dana syari’ah adalah prinsip mudharabah atau

qiradh. Adapun jenis reksa dana syari’ah yaitu reksa dana pasar uang

(money market fund), Reksa dana pendapatan tetap (fxed income fund),

Reksa dana saham (Equity fund) dan reksa dana campuran (discretionary

fund).

3. Reksa dana dapt mengakomodir masyarakat yang memiliki motif investasi

yang di dasari oleh prinsip syari’ah dan menjadi pilar penunjang industry

pasar modal Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran Word Terjemahan

Ahmad Mustafa, Terjamah Tafsir Al-Maraghi,Cet I, CV. Toha Putra, Semarang,

1993.

Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah,Cet II, Yogyakarta;2003

Page 18: Reksadana Syariah

18

Imam Taqiyuddin Abu Bakr Bin Muhammad Al-Husaini, Kifayat Al-Akhyar,Alih

Bahasa Syarifuddin, PT. Al-Ma’arif, Bandung: 2001.

Gunawan Widjaja dan Almira Prajna Ramaniya, Reksa dana dan Peran Serta

Tanggung Jawab Manajer Investasi dalam Pasar Modal,Kencana Prenada

Media Grup; Jakarta, 2006

Muhammad, Lembaga-lembaga Keuangan Umat kontemporer,UII Press, Yogyakarta,

2000.

Mangasa Simatupang, Pengetahuan Praktis Investasi saham dan Reksa Dana,Mitra

Wacana Media;Jakarta 2010

Soemita Andi , Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah, Kencana :Jakarta :2009

Yadi Janwari dan H.A. Djazuli dan,Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat (sebuah

Pengenalan),PT.Grafindo Persada, Jakarta,2000.

http/www.seribd.com/Reksa-dana Syari’ah html,

http/Ekonomi Syari’ah.Blogspot.com/2013