rekomenasi rakerkesnas 2014 final

5
1 REKOMENDASI RAPAT KERJA KESEHATAN NASIONAL 2014 Hasil pertemuan Rakerkesnas yang diselenggarakan di Regional Tengah, Regional Timur dan Regional Barat telah dikonsolidasikan menjadi Rekomendasi Rakerkesnas 2014, sebagai berikut: A. Melakukan percepatan pencapaian target MDGs dan RPJMN 2010-2014 - terutama penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi, penurunan prevalensi malnutrisi, penurunan prevalensi HIV AIDS, TB, Malaria dan PTM, serta peningkatan akses sanitasi dasar dan air minum melalui intensifikasi pelaksanaan strategi dan kebijakan nasional yang disesuaikan dengan kondisi lokal daerah, dengan mengupayakan langkah-langkah terobosan dalam: 1. Melakukan identifikasi prioritas masalah dan intervensinya melalui pemetaan masalah kesehatan di kabupaten/kota yang didukung dengan ketersediaan data yang reliable. 2. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai standar didukung dengan sumber daya kesehatan yang terbaik untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang komprehensif, terutama pada Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan, termasuk daerah dengan gugus pulau. 3. Menetapkan beberapa rumah sakit Rujukan Nasional, rumah sakit rujukan Provinsi dan rumah sakit rujukan kabupaten/kota yang direalisasikan paling lambat akhir tahun 2014 untuk pemantapan regionalisasi sistem rujukan yang

Upload: amroussy-marsis

Post on 23-Nov-2015

22 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 1

    REKOMENDASI

    RAPAT KERJA KESEHATAN NASIONAL 2014

    Hasil pertemuan Rakerkesnas yang diselenggarakan di Regional

    Tengah, Regional Timur dan Regional Barat telah dikonsolidasikan

    menjadi Rekomendasi Rakerkesnas 2014, sebagai berikut:

    A. Melakukan percepatan pencapaian target MDGs dan RPJMN

    2010-2014 - terutama penurunan angka kematian ibu dan angka

    kematian bayi, penurunan prevalensi malnutrisi, penurunan

    prevalensi HIV AIDS, TB, Malaria dan PTM, serta peningkatan akses

    sanitasi dasar dan air minum melalui intensifikasi pelaksanaan

    strategi dan kebijakan nasional yang disesuaikan dengan kondisi

    lokal daerah, dengan mengupayakan langkah-langkah terobosan

    dalam:

    1. Melakukan identifikasi prioritas masalah dan intervensinya melalui

    pemetaan masalah kesehatan di kabupaten/kota yang didukung

    dengan ketersediaan data yang reliable.

    2. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai standar

    didukung dengan sumber daya kesehatan yang terbaik untuk

    meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan

    yang komprehensif, terutama pada Daerah Terpencil,

    Perbatasan dan Kepulauan, termasuk daerah dengan gugus

    pulau.

    3. Menetapkan beberapa rumah sakit Rujukan Nasional, rumah

    sakit rujukan Provinsi dan rumah sakit rujukan

    kabupaten/kota yang direalisasikan paling lambat akhir tahun

    2014 untuk pemantapan regionalisasi sistem rujukan yang

  • 2

    menjamin interkonektivitas fasilitas pelayanan kesehatan dengan

    mengutamakan kebutuhan pasien.

    4. Meningkatkan mutu manajemen SDM kesehatan untuk

    mengefektifkan pendayagunaan tenaga termasuk distribusi dan

    retensi tenaga kesehatan strategis dalam mendukung pelayanan

    kesehatan.

    5. Memobilisasi dan mengharmonisasikan sumber-sumber dana baik

    APBN, APBD, CSR serta sumber-sumber lain yang dapat

    dipertanggungjawabkan untuk pembangunan kesehatan daerah.

    6. Meningkatkan kegiatan promotif-preventif di Puskesmas dengan

    melibatkan lintas sektor dan peran aktif masyarakat seperti

    dalam pengembangan UKBM inovatif, pengembangan kemitraan

    dengan swasta dan dunia usaha seperti dalam pelayanan

    kesehatan bagi pekerja, dan penerapan stratifikasi bagi UKBM

    seperti pola stratifikasi Posyandu.

    7. Meningkatkan jumlah penduduk termasuk lansia yang melakukan

    pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) dengan

    peningkatan jumlah Posbindu dan UKBM lain untuk deteksi dini

    dan KIE.

    8. Mewujudkan seluruh rumah tangga mempunyai akses sanitasi

    dasar dan air minum melalui intensitas pelaksanaan program

    Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan kerjasama

    lintas sektor.

  • 3

    B. Peningkatan kualitas pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional,

    antara lain melalui:

    1. Penyelesaian masalah terkait kepesertaan dan outlet BPJS

    melalui penguatan koordinasi BPJS dengan Pemerintah

    Daerah.

    2. Peningkatan kualitas pelayanan di FKTP dengan penerapan

    Standard Operating Procedure, dan di FKTL melalui penerapan

    INA-CBGs.

    3. Peningkatan kapasitas SDM kesehatan dalam implementasi

    pedoman diagnosis penyakit di fasilitas pelayanan primer melalui

    pelatihan; dan penyediaan dokter layanan primer melalui

    pendidikan.

    4. Percepatan penerbitan regulasi yang terkait dengan

    pemanfaatan dana untuk jasa pelayanaan dan operasional di

    FKTP dan FKTL berupa Perpres, Permenkes dan Surat Edaran

    Mendagri.

    5. Penyampaian informasi kepada masyarakat tentang kualitas

    pelayanan kesehatan mendasarkan pada survei kepuasan

    masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.

    C. Implementasi reformasi birokrasi di seluruh jajaran kesehatan di

    daerah termasuk dalam pengelolaan APBN Kesehatan yang

    didaerahkan, melalui:

    1. Peningkatan komitmen dan penguatan integritas pegawai untuk

    mewujudkan zona integritas dalam pencegahan korupsi.

    2. Pencegahan dan penindakan secara dini untuk mengatasi

    penyimpangan berdasarkan pemetaan pelayanan yang rawan

  • 4

    penyimpangan guna mewujudkan birokrasi yang bersih dan

    melayani.

    3. Pengelolaan sumber daya yang efektif, efisien dan sesuai

    ketentuan.

    4. Pencegahan fraud pada pelayanan kesehatan di Rumah Sakit

    dalam program JKN, melalui penyusunan pedoman yang

    difasilitasi KPK.

    5. Penegakan komitmen bersama di daerah, seperti yang dilakukan

    oleh Kementerian Kesehatan bersama Stakeholders termasuk

    swasta dan dunia usaha terkait pengendalian gratifikasi dan

    pencegahan tindak pidana korupsi, yang difasilitasi KPK.

    D. Melakukan langkah penyelesaian penyusunan RPJMN Bidang

    Kesehatan 2015-2019, Rencana Strategis Kemenkes 2015-2019,

    dan Rencana Strategis Kesehatan Daerah (sesuai dengan periode

    pembangunan daerah), dengan memperhatikan:

    1. Isu-isu strategis yang menjadi tantangan pembangunan

    kesehatan secara nasional maupun spesifik daerah.

    2. Penetapan target sasaran pembangunan kesehatan yang terukur

    dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

    3. Penerapan pendekatan life cycle dalam pemilihan strategi

    intervensi dengan mengutamakan promotif-preventif tanpa

    meninggalkan kuratif dan rehabilitatif serta mengeksplorasi

    inovasi.

    4. Memperkuat pelaksanaan Sistem Kesehatan (Health System

    Strengthening) untuk menjamin kesinambungan pembangunan

    kesehatan.

  • 5

    Demikian Rekomendasi Rakerkesnas 2014 yang akan ditindaklanjuti

    bersama dalam bentuk Rencana Aksi di tingkat kabupaten/kota, provinsi

    dan pusat serta Rencana Monev di tingkat provinsi dan pusat untuk

    dilaksanakan.

    Jakarta, 2 April 2014