reklamasi wilayah pesisir

Upload: nandcha

Post on 08-Oct-2015

55 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

proposal penelitian pembangunan di wilayah pesisir.

TRANSCRIPT

Tugas Final Karya Tulis IlmiahDampak Reklamasi Pantai Pesisir Teluk Kendari

Mata Kuliah Bahasa Indonesia

OlehAnanda Malaieka AndjaniD52114319Fakultas TeknikJurusan ArsitekturProgram Studi Pengembangan Wilayah dan KotaUniversitas Hasanuddin 2014/2015

BAB IITinjauan Pustaka

a. Penelitian yang relevanTerdapat beberapa buku, skripsi, tesis, maupun artikel ilmiah yang telah membahas tentang pengembangan daerah pesisir, serta dampak-dampaknya. Oleh karena itu, penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah buku Coastal Planning and Management oleh Kay dan Alder (1999) yang membahas tentang definisi serta manajemen dan perencanaan wilayah pesisir. Menurut buku ini, masalah dari pengelolaan wilayah pesisir disebabkan oleh pertambahan penduduk, pemanfaatan wilayah pesisir yang meliputi, pertambangan minyak, ekspoitasi sumber daya, pembangunaan infrastruktur (pelabuhan), dan pemanfaatan wilayah pesisir untuk komersial.Penelitian ini juga sejalan dengan Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia tentang Perubahan atas Undang-Undang no 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Adapun referensi lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian yang dilakukan oleh saudara Ferasari, Budimawan dan Sumbangan Baja tentang Analisis Implementasi Program Dan Kegiatan Pengelolaan Kawasan Pesisir Teluk Kendari. Adapun pembahasan dari penelitian tersebut adalah potensi dari teluk kendari sendiri, dan disertai dengan dampak-dampak yang ditimbulkan dari pengoptimalan potensi Teluk Kendari seperti pendangkalan dan pencemaran. Hal ini diperparah oleh ketidak jelasan aturan dalam hal pengelolaan lahan di sekitar Kawasan Teluk Kendari terkait dengan peruntukan akan pengunaan lahan tersebut dan juga ketidaktegasan pemerintah memicu adanya pemanfaatan lahan yang tidak terkendali. Begitu juga dengan artikel ilmiah yang ditulis oleh Tatag Wiranto tentang Pembangunan Wilayah Pesisir Dan Laut Dalam Kerangka Pembangunan Perekonomian Daerah. Dalam artikel tersebut penulis memaparkan tentang pemanfaatan potensi wilayah pesisir kerap pula memunculkan beberapa masalah-masalah antara lain, hubungan antara daerah dan pusat, pembangunan ekonomi (yang berkait dengan kemiskinan), serta eksploitasi sumberdaya alam tanpa memperhatikan kelestariannya. Menurut penulis, eksploitasi sumberdaya laut dan pesisir menjadi salah satu permasalahan dalam pembangunan daerah. Di satu sisi, upaya tersebut dilakukan oleh masyarakat dan daerah untuk menggerakkan roda perekonomian, namun di sisi lain sumber daya perikanan semakin berkurang karena dieksploitasi secara berlebihan serta mengalami kerusakan. Upaya pengelolaan yang selama ini dilakukan belum menunjukkan hasil yang positif. b. Landasan Teorii. Pengertian Wilayah PesisirIndonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.506 pulau besar dan kecil. Dengan total garis pantai yang diperkirakan mencapai 81.000 km, Indonesia adalah juga negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, setelah Kanada. Menurut Rancangan Undang-Undang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (2013:2), Daerah pesisir adalah daerah peralihan antara Ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut. Lebih spesifik lagi menurut Kay dan Alder, pengertian wilayah pesisir terbagi atas empat klasifikasi, yaitu: 1. Fixed Distance Definitions Penentuan kawasan pesisir dihitung dari batas antara daratan dan air laut, biasanya penghitungan dilakukan dari batas teritorial pemerintahan. Contoh, dihitung dari batas teritorial laut. 2. Variable Distance Definitions Penentuan batas kawasan pesisir ditetapkan berdasarkan beberapa perhitungan/ukuran yang ada di kawasan pesisir, seperti diukur dari batas air tertinggi. Namun, batas kawasan tidak ditetapkan secara pasti, tetapi juga tergantung pada variabel-variabel tertentu yang ada di kawasan tersebut, antara lain konstruksi tapal batas, tanda-tanda alam baik berupa fisik maupun biologis, dan batas administratif. 3. Definitions according to Use Penetapan kawasan pesisir ditetapkan berdasarkan definisi apa yang akan dipakai. Kadang-kadang suatu kawasan ditetapkan sebagai kawasan pesisir berdasarkan masalah/isu apa yang hendak dipecahkan. Cara ini biasanya dilakukan oleh negara besar atau lembaga internasional tertentu. 4. Hybrid Definitions Teknik ini mengadopsi lebih dari satu definisi atau mencanpurkan lebih dari dua tipe definisi dari kawasan pesisir. Konsep ini umum dipergunakan oleh pemerintahan. Contoh, pada Pemerintah Australia dan Amerika Serikat. Beberapa negara bagian di Australia mengukur kawasan pesisirnya 3 mil dari garis pantai, sedangkan beberapa negara bagian lainnya menetapkan kawasan pesisirnya termasuk kawasan yang berada di darat. ii. Pengertian ReklamasiReklamasi menurut Rancangan Undang-Undang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (2013:5) adalah Kegiatan yang dilakukan setiap orang dalam rangka meningkatkan sumber daya lahan ditinjau dari sudut lingkungan, dan sosial ekonomi dengan cara pengurugan, pengeringan lahan atau drainase.Reklamasi adalah suatu proses membuat daratan baru pada suatu daerah perairan/pesisir pantai atau daerah rawa. Hal ini umumya dilatarbelakangi oleh semakin tingginya tingkat populasi manusia, khususnya di kawasan pesisir, yang menyebabkan lahan untuk pembangunan semakin sempit. Pertumbuhan penduduk dengan segala aktivitasnya tidak bisa dilepaskan dengan masalah kebutuhan lahan. Pembangunan yang ditujukan untuk menyejahterakan rakyat yang lapar lahan telah mengantar pada perluasan wilayah yang tak terbantahkan. (Hamisi, 2010)Menurut pengertian-pengertian di atas, reklamasi wilayah pesisir dapat diartikan sebagai pengoptimalan daerah pesisir yang ditujuankan untuk peningkatan taraf hidup masyarakat disekitarnya, akses wisata, tujuan komersil, dll.Oleh karena itu kebijakan pembangunan dan pemanfaatan sumberdaya di wilayah pesisir yang harus diterapkan adalah (Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah, 1998):1. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pesisir dan memastikan bahwa mereka mendapatkan manfaat sebesar-besarnya dari kegiatan pembangunan dan pengelolaan sumberdaya pesisir dan lautan.2. Meningkatkan peran serta masyarakat pesisir dalam pembangunan dan pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir dan lautan.3. Memasyarakatkan pembangunan masyarakat pesisir yang berwawasan lingkungan yang diikuti oleh peningkatan pendapatan

DAFTAR PUSTAKADewan Perwakilan Rakyat Indonesia. 2013. Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia tentang Perubahan atas Undang-Undang no 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah. 1998. Penyusunan Kebijakan Pengelolaan Wilayah Pesisir. Laporan Akhir. Bogor. Ferasari, Dkk. Analisis Implementasi Program dan Kegiatan Pengelolaan Kawasan Pesisir Teluk Kendari. 2011. Volume 00. DOI:http://118.97.33.150/jurnal/files/377f95077de40a50f5b90e2efef1003b.pdfHamisi, Darius A. 2010. Reklamasi Pantai Dan Dampaknya Terhadap Wilayah Pesisir. Diakses pada 6 November 2014. http://darius-arkwright.blogspot.com/2010/04/pendahuluan-reklamasi-adalah-suatu.htmlKay. R & Alder J. 1999. Coastal Management and Planning. E & FN SPON: New York.Wiranto, Tatag. Pembangunan Wilayah Pesisir Dan Laut Dalam Kerangka Pembangunan Perekonomian Daerah. Diakses pada 6 November 2014. http://old.bappenas.go.id/get-file-server/node/3008/