regenerasi

10
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap hewan mempunyai kemampuan hidup yang bervariasi antara makhluk yang satu dengan yang lainnya. Salah satu contoh adalah regenerasi dari organ Regenerasi merupakan proses yang begitu penting artinya bagi kehidupan makhluk hidup, tanpa regenerasi maka tubuh organisme tak akan ada yang sempurna. Dalam tubuh makhluk hidup terdapat kemampuan untuk melakukan regenerasi pada tingkat sel atau jaringan sedangkan pada hewan tertentu mampu melakukan regenerasi pada tingkat organ. Dalam melakukan regenerasi banyak faktor yang mempengaruhi, salah satu diantaranya yaitu pemberian nutrisi. Tingkat regenerasi akan cepat jika memperhatikan aspek makanan, makanan yang cukup dapat membantu mempercepat proses regenerasi. Regenerasi bila ditinjau lebih lanjut, ternyata terdiri dari berbagai kegiatan, mulai dari pemulihan kerusakan yang parah akibat hilangnya bagian tubuh utama. Misalnya penggantian anggota bagian badan sampai pada penggantian kerusakan kecil yang terjadi dalam proses biasa. Regenerasi dapat juga berbentuk sebagai poliferasi dan diferensiasi sel-sel lapisan marginal. Pemanfaatan dunia sains yang berbasis teknologi sangatlah penting artinya dalam pengembangan berbagai peristiwa regenerasi. Kemampuan untuk melakukan regenerasi struktur yang hilang terdapat pada hampir semua makhluk hidup, paling tidak dalam suatu derajat tertentu. Regenerasi tidak sama pada bagian organisme. Hubungan antara kedudukan sistematik hewan dengan daya regenerasinya belum begitu diketahui. Pada hewan-hewan tertentu bagian tubuh yang disayat/dibuang/hilang, dapat diperbaiki dengan sempurna melalui proses regenerasi. Dalam hal ini tampak bahwa kemampuan tumbuh dan diferensiasi tidak terbatas pada embrio saja, tetapi dapat sampai dewasa bahkan seumur hidup organisme tersebut. Pada regenerasi, umumnya

Upload: syawal-endless

Post on 26-Dec-2015

69 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

zhVCjhs

TRANSCRIPT

Page 1: Regenerasi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap hewan mempunyai kemampuan hidup yang bervariasi antara

makhluk yang satu dengan yang lainnya. Salah satu contoh adalah

regenerasi dari organ Regenerasi merupakan proses yang begitu penting

artinya bagi kehidupan makhluk hidup, tanpa regenerasi maka tubuh

organisme tak akan ada yang sempurna. Dalam tubuh makhluk hidup

terdapat kemampuan untuk melakukan regenerasi pada tingkat sel atau

jaringan sedangkan pada hewan tertentu mampu melakukan regenerasi pada

tingkat organ. Dalam melakukan regenerasi banyak faktor yang

mempengaruhi, salah satu diantaranya yaitu pemberian nutrisi. Tingkat

regenerasi akan cepat jika memperhatikan aspek makanan, makanan yang

cukup dapat membantu mempercepat proses regenerasi. Regenerasi bila

ditinjau lebih lanjut, ternyata terdiri dari berbagai kegiatan, mulai dari

pemulihan kerusakan yang parah akibat hilangnya bagian tubuh utama.

Misalnya penggantian anggota bagian badan sampai pada penggantian

kerusakan kecil yang terjadi dalam proses biasa. Regenerasi dapat juga

berbentuk sebagai poliferasi dan diferensiasi sel-sel lapisan marginal.

Pemanfaatan dunia sains yang berbasis teknologi sangatlah penting artinya

dalam pengembangan berbagai peristiwa regenerasi. Kemampuan untuk

melakukan regenerasi struktur yang hilang terdapat pada hampir semua

makhluk hidup, paling tidak dalam suatu derajat tertentu.

Regenerasi tidak sama pada bagian organisme. Hubungan antara

kedudukan sistematik hewan dengan daya regenerasinya belum begitu

diketahui. Pada hewan-hewan tertentu bagian tubuh yang

disayat/dibuang/hilang, dapat diperbaiki dengan sempurna melalui proses

regenerasi. Dalam hal ini tampak bahwa kemampuan tumbuh dan

diferensiasi tidak terbatas pada embrio saja, tetapi dapat sampai dewasa

bahkan seumur hidup organisme tersebut. Pada regenerasi, umumnya

Page 2: Regenerasi

polaritas dipertahankan. Contoh hewan yang memiliki kemampuan

regenerasi yang tinggi adalah planaria dan kecebong.

Berudu atau kecebong adalah tahap pra-dewasa (larva) dalam daur

hidup amfibia. Berudu eksklusif hidup di air dan berespirasi menggunakan

insang, seperti ikan. Tahap akuatik (hidup di perairan) inilah yang membuat

amfibia memperoleh namanya (amphibia = "hidup [pada tempat] berbeda-

beda") kecebong ini juga salah satu contoh dari sekian banyak makhluk

hidup yang mempunyai kemampuan dalam regenerasi organ. Ekor yang

diputuskan tersebut akan tergantikan kembali melalui proses regenerasi

organ yang memerlukan waktu tertentu dalam proses pembentukannya.

Kelas amphibi , memiliki daya regenerasi yang rendah, biasanya terbatas

pada bagian ekor yang lepas atau rusak. Proses regenerasi yang efektif

adalah pada masa embrio hingga masa bayi, setelah dewasa kemampuan

regenerasi ini terbatas pada sel atau jaringan tertentu saja. Berdasarkan

uraian di atas maka perlu diadakan praktikum Regenerasi untuk semakin

memperkuat teori yang ada.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang muncul pada praktikum Regenerasi adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembentukan regenerasi pada tempat sayatan?

2. Bagaimana proses perkembangannya hingga tercapai bentuk yang

serupa dengan keadaan semula?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai pada paraktikum Regenerasi adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengamati pembentukan regenerasi pada tempat sayatan.

2. Untuk mengetahui perkembangannya hingga tercapai bentuk yang

serupa dengan keadaan semula.

Page 3: Regenerasi

D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang diperoleh pada paraktikum Regenerasi adalah sebagai

berikut:

1. Agar dapat mengamati pembentukan regenerasi pada tempat sayatan.

2. Agar dapat mengetahui perkembangannya hingga tercapai bentuk yang

serupa dengan keadaan semula.

Page 4: Regenerasi

III. METODE PRAKTIKUM

A. Tempat dan Waktu

Praktikum Regenerasi dilaksanakan pada hari Selasa, 13 Mei 2014,

pukul 14.00-17.00 WITA. Bertempat dilaboratorium Zoologi, Jurusan Biologi,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo,

Kendari.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan pada praktikum Regenerasi dapat dilihat pada

Tabel 1.

Tabel 1. Alat dan kegunaan kegunaan pada praktikum Regenerasi

No Nama Alat Kegunaan

1 Silet Untuk menyayat ekor kecebong

2 Gelas aqua Sebagai tempat untuk menyimpan

kecebong

3 Mistar Untuk mengukur panjang kecebong

4 Kamera Untuk mendokumentasikan pengamatan

5 Alat tulis Untuk mencatat hasil pengamatan

2. Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum Regenerasi dapat dilihat

pada Tabel 2.

Tabel 2. Bahan dan kegunaan pada praktikum Regenerasi

No Nama Bahan Kegunaan

1 Kecebong (Larva katak) Sebagai obyek yang akan diamati

2 Air Sebagai media obyek yang akan diamati

3 Kertas label Untuk memberi tanda pada gelas aqua

Page 5: Regenerasi

C. Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang digunakan pada praktikum Regenerasi, adalah

sebagai berikut:

1. Menyediakan 5 aqua gelas berisi air, kemudian memasukkan 1 ekor

kecebong ke dalam masing-masing gelas aqua.

2. Memberi perlakuan pada masing-masing gelas aqua sebagai kontrol, sayat

melintang 1, sayat melintang 2, sayat menyerong 1 dan sayat menyerong 2.

3. Mendokumentasikan panjang awal ekor kecebong dan panjang setelah

dipotong.

4. Melakukan perlakuan pada masing-masing kecebong :

a. Gelas aqua I : Kecebong tidak disayat (Kontrol)

b. Gelas aqua II dan III : Kecebong disayat melintang

c. Gelas aqua IV dan V : Kecebong disayat menyerong

5. Setelah 1 malam, mengamati kembali regenerasi yang terjadi pada ekor

kecebong.

6. Mencatat hasil pengamatan.

Page 6: Regenerasi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada praktikum Regenerasi adalah sebagai

berikut :

No Perlakuan

Panjang

ekor

awal

(cm)

Panjang

setelah

dipotong

Panjang

regrat

Gambar

Sebelum Sesudah

1. Kontrol 1 - 0,1

2.

Sayat

Melintang

1

1,1 0,7 0,1

3.

Sayat

Melintang

2

1,1 0,7 0,1

4.

Sayat

Menyerong

1

1,1 0,5 0,1

5.

Sayat

Menyerong

2

0,9 0,6 0,1

B. Pembahasan

Regenerasi yaitu memperbaiki bagian tubuh yang rusak atau lepas

agar kembali seperti semula. Proses regenerasi terjadi ketika darah mengalir

menutupi permukaan luka di bawah scab. Sel epitel tersebut bergerak secara

amoeboid. Pembentukan blastema kuncup regenerasi pada permukaan

bekas luka dan proliferasi sel-sel dideferensiasi secara mitosis. Prolifersai

itu terjadi bersamaan dengan dideferensiasi dan memuncak pada waktu

blastema berukuran maksimal dan setelahnya tidak dapat membesar lagi.

Page 7: Regenerasi

Rediferensiasi sel-sel dideferensiasi bersamaan dengan berhentinya

proliferasi sel-sel blastema.

Hasil percobaan kali ini dilihat pada kecebong dengan memotong

ekornya, dengan perlakuan sayatan lurus dan menyerong. Setelah diamati

selama 1 hari, ternyata bagian ekor yang telah dipotong mengalami

pertumbuhan. Ekor yang putus tersebut tumbuh tetapi tidak dapat tumbuh

sama seperti semula terkadang ada yang tidak tumbuh atau sama seperti

ukuran pertama. Tidak seperti katak dewasa, kecebong memiliki

kemampuan untuk benar-benar tumbuh kembali secara lengkap jika terluka

dengan mengantikan suatu jaringan yang disebut dengan blastema. Pada

pengamatan kecebong mengalami regenerasi, kecebong yang sayatan

melintang 1 sebelum disayat panjang ekor kecebong 1,1 cm dan setelah

disayat panjang ekor 0,7 cm dan setelah beregenerasi panjang regrat ekor

kecebong 0,1 cm, sayatan melintang 2 panjang ekor kecebong sebelum di

potong 1,1 cm dan setelah di potong sepenjang 0,7 cm setelah beregenerasi

panjang regrat ekor kecebong 0,1 cm itu berarti setelah beregenerasi

panjang ekor kecebong lebih panjang dari sebelum disayat. Pada sayatan

menyerong 1 panjang ekor awal kecebong 1,1 cm dan setelah di potong

panjang ekor kecebong menjadi 0,5 cm dan panjang regrat adalah 0,1 cm.

Pada sayatan menyerong 2 panjang ekor kecebong sebelum di sayat adalah

0,9 cm dan setelah disayat sepanjang 0,6 cm dan setelah beregenerasi

panjang regratnya adalah 0,1 cm. Hal ini menunjukan bahwa masing-

masing kecebong mengalami regenerasi dengan panjang regrat yang sama

yakni 0,1 cm.

Proses perbaikan pada regenerasi ekor kecebong adalah

penyembuhan luka dengan cara penumbuhan kulit di atas luka tersebut.

Kemudian tunas-tunas sel yang belum berdiferensiasi terlihat. Tunas ini

menyerupai tunas anggota tubuh pada embrio yang sedang berkembang.

Ketika waktu berlalu sel-sel dari anggota tubuh yang sedang regenerasi

diatur dan berdiferensiasi sekali lagi menjadi otot, tulang dan jaringan

lajunya yang menjadikan ekor fungsional. Dengan catatan khusus karena

Page 8: Regenerasi

baik secara struktur maupun cara regenerasinya berbeda. Regenerasi diatur

dan berdiferensiasi sekali lagi menjadi otot, tulang dan jaringan lajunya

yang menjadikan ekor fungsional. Proses regenerasi ini secara mendasar

tidak ada perusakan jaringan otot, akibatnya tidak ada pelepasan sel-sel otot.

Sumber utama sel-sel untuk beregenerasi adalah berasal dari ependima dan

dari berbagai macam jaringan ikat yang menyusun septum otot, dermis,

jaringan lemak, periosteum dan mungkin juga osteosit vertebrae. Sumber

sel untuk regenerasi pada reptil berasal dari beberapa sumber yaitu

ependima dan berbagai jaringan ikat.

Secara eksperimental pada ekor kecebong yang telah dipotong,

ternyata hasil regenerasinya tidak sama dengan semula. Pertambahan

panjang tidak sama dengan ekor yang dipotong. Ekor baru tidak

mengandung notochord dan vertebrae yang baru hanya terdiri dari ruas-

ruas tulang rawan. Ruas-ruas ini hanya meliputi batang syaraf (medula

spinalis), jumlah ruas itu pun tidak lengkap seperti semula. Regenerasi

melalui beberapa tahapan, yaitu pertama luka akan tertutup oleh darah yang

mengalir, lalu membeku membentuk scab yang bersifat sebagai pelindung.

Kedua sel epitel bergerak secara amoeboid menyebar di bawah permukaan

luka, di bawah scab. Proses ini membutuhkan waktu selama dua hari,

dimana pada saat itu luka telah tertutup oleh kulit. Ketiga diferensiasi sel-

sel jaringan sekitar luka, sehingga menjadi bersifat muda kembali dan

pluripotent untuk membentuk berbagai jenis jaringan baru. Matriks tulang

dan tulang rawan akan melarut, sel-selnya lepas tersebar di bawah epitel.

Serat jaringan ikat juga berdisintegrasi dan semua sel-selnya

mengalami diferensiasi.Sehingga dapat dibedakan antara sel tulang, tulang

rawan, dan jaringan ikat. Setelah itu sel-sel otot akan berdiferensiasi, serat

miofibril hilang, inti membesar dan sitoplasma menyempit. Keempat

pembentukan kuncup regenerasi (blastema) pada permukaan bekas luka.

Pada saat ini scab mungkin sudah terlepas. Blastema berasal dari

penimbunan sel-sel diferensiasi atau sel-sel satelit pengembara yang ada

dalam jaringan, terutama di dinding kapiler darah. Pada saatnya nanti, sel-

Page 9: Regenerasi

sel pengembara akan berproliferasi membentuk blastema. Kelima

proliferasi sel-sel berdiferensiasi secara mitosis, yang terjadi secara

serentak dengan proses dediferensiasi dan memuncak pada waktu blastema

mempunyai besar yang maksimal dan tidak membesar lagi. Keenam

rediferensiasi sel-sel dediferensiasi, serentak dengan berhentinya

proliferasi sel-sel blastema tersebut. Sel-sel yang berasal dari parenkim

dapat menumbuhkan alat derifat mesodermal, jaringan saraf dan saluran

pencernaan. Sehingga bagian yang dipotong akan tumbuh lagi dengan

struktur anatomis dan histologis yang serupa dengan asalnya Regenerasi

dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah temperatur, proses

biologi dan faktor bahan makanan. Kenaikan dari tempetatur, pada hal-hal

tertentu dapat mempercepat regenerasi. Regenerasi menjadi cepat pada

suhu 29,7 derajat Celcius. Faktor bahan makanan tidak begitu

mempengaruhi proses regenerasi.

Berdasarkan hasil pengamatan terlihat bahwa regenerasi kecebong

terjadi dengan sangat baik. Penyebabnya mungkin tempat mereka hidup

tidak sebebas di air sungai sehingga kecebong menjadi stres yang dapat

mempengaruhi kerja proses biologis di dalam tubuhnya, yang

mengakibatkan pertumbuhan ekornya lambat. Hasil regenerasi dari organ

tertentu dalam hal ini ekor kecebong tidak harus kembali seperti semula.

Hal itu membuktikan bahwa sel differensiasi bersifat pluripotent, yakni

dapat menimbulkan jaringan yang bukan darimana ia berasal. Dari hasil

pengamatan juga tidak menunjukan adanya perbedaan antara ekor

kecebong yang disayat melintang, menyerong dan kontrol ini mungkin

dikarenakan pada saat pemotongan ekor kecebong yang kurang teliti.

Page 10: Regenerasi

V. PENUTUP

A. Simpulan

Simpulan pada praktikum regenerasi adalah sebagai berikut :

1. Pembentukan regenerasi pada tempat sayatan yaitu dimulai dari

penyembuhan luka, penyembuhan jaringan, pembentukan blastoma dan

morfologi dan redeferensiasi.

2. Perkembangan regenerasi dimulai setelah ekor kecebong disayat, darah

akan mengalir menutupi permukaan luka, pada darah keluar tidak terlalu

kelihatan karena telah tercampur dengan air lalu darah tersebut

membentuk scap yang sifatnya melindungi. Di permukaan luka bawah

scap sel epitel bergerak secara nuboid. Terjadi redeferensiasi sel-sel

jaringan di sekitar luka, sehingga bersifat muda kembali untuk

membentuk jaringan baru. Pembentukan blastoma akan menjadi kuncup

regenerasi pada permukaan bekas luka.

B. Saran

Saran yang dapat diajukan adalah agar praktikan lebih fokus dan

teliti lagi dalam mengikuti kegiatan praktikum apalagi dalam melakukan

pensayatan ekor kecebong.