refrat syok hipovelemik

Upload: hendri6780

Post on 14-Apr-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 refrat syok hipovelemik

    1/21

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Syok atau renjatan merupakan suatu keadaan patofisiologi dinamik yang

    terjadi bila oksigen delivery ke mitokondria sel di seluruh tubuh manusia tidak

    mampu memenuhi kebutuhan oksigen consumption. Sebagai respon terhadap

    pasokan oksigen yang tidak cukup ini, metabolisme energi sel menjadi anaerobik.

    Keadaan ini dapat ditoleransi tubuh untuk waktu yang terbatas, lebih lanjut dapat

    timbul kerusakan irreversibel pada jaringan organ vital. Bila terjadi keadaan

    seperti ini, penderita dapat meninggal. Syok bukan merupakan penyakit dan selalu

    disertai kegagalan perfusi jaringan. Syok dapat terjadi setiap waktu pada

    penderita. Penanggulangan didasarkan pada diagnosis dini yang tepat.1

    Langkah awal dalam mengelola syok pada penderita trauma adalah

    mengetahui tanda-tanda klinisnya. Tidak ada tes laboratorium yang dapat

    mendiagnosa syok. Diagnosa awal dapat didasarkan pada gejala dan tanda yang

    timbul akibat dari perfusi organ dan jaringan yang tidak adekuat. Definisi syok

    sebagai ketidaknormalan dari sistem peredaran darah yang mengakibatkan perfusi

    organ dan oksigenasi jaringan yang tidak adekuat yang menjadi perangkat untuk

    diagnosa dan terapi.2

    Syok dapat terjadi karena kehilangan cairan dalam waktu singkat dari

    ruang intravaskular (syok hipovolemik), kegagalan pompa jantung (syok

    kardiogenik), infeksi sistemik berat (syok septik), reaksi imun yang berlebihan

    (syok anafilakis) dan reaksi vasovagal (syok neurogenik).1

    Dokter yang bertanggung jawab terhadap penatalaksanaan penderita harus

    dimulai dengan mengenal adanya syok. Terapi harus dimulai sambil mencarikemungkinan penyebab dari keadaan syok tersebut. Respon terhadap terapi awal,

    digabung dengan penemuan sewaktu melakukan primary survey dan secondary

    survey, biasanya memberikan cukup informasi untuk menentukan penyebab

    syoknya. Perdarahan merupakan penyebab syok yang paling sering diemukan

    pada penderita trauma.2

  • 7/29/2019 refrat syok hipovelemik

    2/21

    BAB II

    TINJAUAN KEPUSTAKAAN

    2.1Fisiologi Dasar JantungDefinisi cardiac outputadalah volume darah permenit yang dipompa oleh

    jantung, dan ditentukan oleh hasil detak jantung danstroke volume. Stroke volume

    atau jumlah darah yang dipompa dengan setiap kontraksi jantung, secara klasik

    ditentukan dengan :preload, kontraksi miokard, afterload.2

    Preload berarti volume pengembalian darah ke jantung dan ditentukan oleh

    pengisian vena, keadaan volume darah, dan perbedaan antara tekanan sistemik

    vena rata-rata dan tekanan atrial kanan. Perbedaan tekanan ini menentukan aliran

    vena. Sistem vena dapat dianggap sebagai tempat penampungan atau sistem

    kapasitas dimana volume darah dapat dibagi dalam dua komponen. Komponen

    pertama yaitu volume darah yang tetap tinggal didalam tempat penampungan

    (sirkuit kapasitans) bila tekanan didalam sistemnya nol, dan tidak menyumbang

    kepada tekanan vena sistemik rata-rata.2

    Komponen kedua yang lebih penting, mewakili volume vena yang

    menyumbang pada tekanan vena sistemik rata rata. Hampir 70% dari seluruh

    volume darah diperkirakan berada didalam sirkuit vena. Hubungan antara volume

    darah vena dan tekanan vena penting untuk diperhatikan, karena kenaikan tekanan

    inilah yang mengakibatkan terjadinya arus vena dan karena itu mendorong

    volume pengembalian darah vena ke jantung. Kehilangan darah, mengakibatkan

    kehilangan komponen kedua ini kehabisan darah vena, mengurangi tekanan vena,

    dan akibatnya adalah mengurangi pengembalian darah vena kejantung.2

    Volume darah vena yang dikembalikan ke jantung menentukan panjangserabut otot miokard setelah pengisian ventrikel pada akhir diastol. Panjang

    serabut otot berhubungan dengan sifat sifat kontraktilitas otot miokard menurut

    hukum Starling. Kontraktilitas miokard adalah pompa yang menjalankan sistem

    ini. Afterload (beban sesudahnya) adalah tahanan pembuluh darah sistemik

    (perifer) atau dengan kata lain, tahanan terhadap arus darah ke perifer. 2

  • 7/29/2019 refrat syok hipovelemik

    3/21

    2.2Patofisiologi Kehilangan DarahRespon dini terhadap kehilangan darah adalah kompensasi tubuh, sebagai

    contoh adalah vasokontriksi progresif dari kulit, otot, dan sirkulasi viseral (dalam

    rongga perut) untuk menjamin arus darah keginjal, jantung dan otak. Karena ada

    cedera, respon terhadap berkurangnya volume darah yang akut adalah

    peningkatan detak jantung sebagai usaha untuk menjaga output jantung. Hampir

    selalu takikardi akan merupakan gejala awal dari syok. Pelepasan katekolamin

    katekolamin endogen meningkatkan tahanan pembuluh darah perifer. Hal ini akan

    meningkatkan tekanan darah diastolik dan mengurangi tekanan nadi, tetapi hanya

    sedikit membantu peningkatan perfusi organ. Hormonhormon lain yang bersifat

    vaso-aktif juga dilepaskan kedalam sirkulasi sewaktu terjadinya syok, termasuk

    histamin, bradikinin, beta-endorpin, dan sejumlah besar prostanoid dan sitokinin-

    sitokinin lain. Substansi ini berdampak besar pada mikrosirkulasi dan

    permeabilitas pembuluh darah.2

    Pada syok perdarahan yang masih dini, mekanisme kompensasi hanya

    sedikit mengatur pengembalian darah dengan cara kontraksi volume darah

    didalam sistem vena, hal mana tidak banyak membantu memperbaiki tekanan

    vena sistemik. Cara yang paling efektif untuk memulihkan cardiac output dan

    perfusi organ adalah dengan memulihkan pengembalian darah kebatas normal

    dengan memperbaiki volumenya.2

    Pada tingkat seluler, sel dengan perfusi dan oksigenasi tidak adekuat tidak

    mendapat substrat essensial yang sangat diperlukan untuk metabolisme aerobik

    normal dan produksi energi. Pada keadaan awal terjadi kompensasi dengan

    berpindah ke metabolisme anaerobik, hal mana mengakibatkan pembentukan

    asam laktat dan berkembangnya asidosis metabolik. Bila syoknya berkepanjangandan penyampaian substrat untuk pembentukan ATP (adenosine triphosphate)

    tidak memadai, maka membran sel tidak dapat lagi mempertahankan integritasnya

    dan gradient elektrik normal hilang.2

    Pembengkakan retikulum endoplasmik merupakan tanda ultrastruktural

    pertama dari hipoksia seluler setelah itu tidak lama lagi akan diikuti cedera

    mitokondrial. Lisosom pecah dan melepaskan enzim yang mencernakan struktur

    intraselular lainnya. Natrium (Na) dan air memasuki sel, dan terjadilah

  • 7/29/2019 refrat syok hipovelemik

    4/21

    pembengkakan sel. Juga terjadi penumpukan kalsium intra-seluler. Bila proses ini

    berjalan terus, terjadilah cedera seluler yang progresif, penambahan edema

    jaringan dan kematian sel. Proses ini memperberat dampak kehilangan darah dan

    hipoperfusi.2

    Pemberian larutan elektrolit isotonis dalam jumlah yang cukup akan

    membantu melawan proses tersebut. Pengelolaan diarahkan kepada cara

    mengembalikan fenomena ini yaitu dengan memberikan oksigenasi yang cukup,

    ventilasi dan resusitasi cairan yang tepat. Resusitasi dapat diikuti oleh

    peningkatan edema interstisial yang disebabkan oleh cedera reperfusi pada

    membran kapiler interstisial. Akibatnya untuk resusitasi mungkin diperlukan

    volume cairan yang lebih besar daripada yang diantisipasi semula.2

    Penatalaksanaan awal dari syok diarahkan kepada pemulihan perfusi

    seluler dan organ dengan darah yang dioksigenasi dengan adekuat. Dalam syok

    hemoragik hal ini berarti menambah preload atau memulihkan secara adekuat

    volume darah yang beredar dan bukan hanya mengembalikan tekanan darah dan

    denyut nadi penderita menjadi normal. Vasopressor merupakan kontra-indikasi

    pada terapi syok hemoragik. Perlu dilakukan monitoring teratur dari indikator-

    indikator perfusi penderita, agar dapat dilakukan evaluasi respon terhadap terapi

    dan untuk mengetahui sedini mungkin kalau keadaannya memburuk. Kebanyakan

    penderita trauma dengan syok hipovolemik memerlukan intervensi pembedahan

    untuk mengatasi keadaan syok. Karena itu, adanya syok pada penderita trauma

    menuntut keterlibatan ahli bedah dengan segera.2

    2.3Penilaian Awal Penderita2.3.1

    Mengenal SyokSyok karena gangguan sirkulasi yang berat, yang ditandai oleh perfusi

    yang tidak adekuat pada kulit, ginjal dan sistem saraf pusat mudah untuk dikenali.

    Namun, setelah dipastikan airway dan ventilasi adekuat, maka sangatlah penting

    melakukan evaluasi dengan teliti atas status sirkulasi penderita agar dapat secara

    dini mengidentifikasi manifestasi syok termasuk takikardia dan vasokonstriksi

    kulit.2

  • 7/29/2019 refrat syok hipovelemik

    5/21

    Kalau hanya mengandalkan tekanan darah sistolik sebagai tanda syok,

    maka akan timbul keterlambatan dalam mengetahui status syok. Mekanisme

    kompensasi dapat mencegah penurunan tekanan darah sistolik walaupun sudah

    sampai 30% dari volume darah penderita yang hilang. Perhatian khusus harus

    diarahkan kepada denyut nadi, laju pernapasan, perfusi kulit, dan tekanan darah.

    Takikardia dan vasokonstriksi kulit merupakan respon fisiologis yang biasa dan

    dini terhadap kehilangan volume pada kebanyakan orang dewasa. Maka, setiap

    penderita trauma yang dingin dan takikardia dianggap mengalami syok sampai

    terbukti sebaliknya. Kadang kadang, detak jantung yang normal atau bahkan

    bradikardia dapat ditemukan pada hipevolemia akut. Dalam keadaan ini harus

    dipantau dengan indikator perfusi yang lain.2

    Detak jantung normal berubah sesuai dengan usia. Penderita dinyatakan

    takikardia bila detak jantung lebih dari 160 pada bayi, 140 pada anak usia sebelum

    sekolah, 120 pada anak usia sekolah sampai masa pubertas, dan 100 pada orang

    dewasa. Penderita yang berusia lanjut mungkin tidak menunjukkan takikardia

    karena terbatasnya respon jantung terhadap stimulasi katekolamin atau

    penggunaan obat obatan seperti beta bloker adrenergis. Kemampuan untuk

    mempercepat detak jantung mungkin juga terbatas karena ada pacemaker (alat

    pacu jantung) tekanan nadi yang mengecil menandakan kehilangan darah yang

    cukup banyak dan adanya mekanisme kompensasi.2

    Penggunaan hematokrit atau konsentrasi hemoglobin tidak dapat

    diandalkan untuk menduga kehilangan darah akut, dan tidak cocok untuk

    mendiagnosis syok. Kehilangan darah banyak secara akut hanya akan

    mengakibatkan pengurangan yang minimal dalam hematokrit atau konsentrasi

    hemoglobin. Dengan demikian, hematokrit yang sangat rendah yang diperolehtidak lama setelah cedera, menandakan kehilangan darah banyak atau dapat juga

    karena anemia yang telah ada sebelumnya, sedangkan hematokrit yang normal

    dapat ditemukan walaupun kehilangan darah cukup banyak.2

    2.3.2 Diferensiasi Klinis dari Etiologi SyokSyok pada penderita trauma dapat diklasifikasi sebagai perdarahan atau

    bukan akibat perdarahan. Penderita yang cedera diatas diafragma dapat

  • 7/29/2019 refrat syok hipovelemik

    6/21

    memperlihatkan tanda perfusi organ yang tidak adekuat karena kinerja jantung

    yang tidak baik dari trauma tumpul miokard atau dari tension pneumothoraks

    yang mengakibatkan pengembalian darah yang tidak cukup (preload).2

    Dokter yang waspada dan melakukan pengamatan yang sangat teliti

    mengenai respon penderita dengan terapi awal, seharusnya mengenal dan dapat

    mengelola segala bentuk syok.2

    Pada fase awal, maka penentuan etiologi syok tergantung pada anamnesis

    yang tepat dan pemeriksaan jasmani yang diteliti. Melakukan tes tambahan,

    seperti tekanan vena sentral, pemasangan kateter di arteri pulmonalis, foto thoraks

    dan pelvis dan ultrasonografis dapat membantu diagnosis syok, namun tidak boleh

    mengakibatkan tertundanya penggantian volume.2

    2.4Tahap-Tahap SyokSyok dibagi dalam 3 tahap utama:

    1. Tahap Nonprogresif (Tahap Kompensasi)

    Pada tahap ini, mekanisme kompensasi sirkulasi yang normal pada

    akhirnya akan menimbulkan pemulihan sempurna tanpa dibantu terapi dari

    luar.Keadaan ini juga disebut syok terkompensasi yang berarti bahwa refleks

    simpatis dan factor-faktor lainnya telah melakukan kompensasi secukupnya guna

    mencegah kerusakan sirkulasi lebih lanjut.3

    Faktor-faktor yang menyebabkan pasien pulih kembali dari syok ini adalah

    semua mekanisme pengaturan umpan balik negatif dari sirkulasi yang berusaha

    mengembalikan curah jantung dan tekanan arteri kembali ke nilai normal. Faktor-

    faktor tersebut adalah sebagai berikut:3

    1. Refleks Baroreseptor, yang menimbulkan rangsangan simpatis kuat padasirkulasi

    2. Respon iskemik sistem saraf pusat, yang menimbulkan rangsangan simpatis

    yang bahkan lebih kuat lagi di seluruh tubuh tetapi tidak teraktivasi secara

    bermakna sampai tekanan arteri turun di bawah 50 mmHg

    3. Pembalikan sistem stress-relaksasi system sirkulasi, yang menyebabkan

    pembuluh darah berkontraksi seiring dengan pengurangan volume darah ,

    sehingga volume darah yang tersedia memenuhi sirkulasi secara lebih adekuat

  • 7/29/2019 refrat syok hipovelemik

    7/21

    4. Pembentukan angiotensin oleh ginjal, yang menimbulkan konstriksi arteri

    perifer dan juga menyebabkan penurunan keluaran air dan garam oleh ginjal,

    keduanya akan membantu mencegah berlanjutnya syok.

    5. Pembentukan Vasopresin (hormone antidiuretik) oleh kelenjar hipofisis

    posterior, yang menimbulkan konstriksi arteri dan vena perifer serta sangat

    meningkatkan retensi air oleh ginjal

    6. Mekanisme kompensasi yang mengembalikan volume darah ke normal,

    termasuk absorpsi sejumlah besar cairan dari traktus intestinal,dari ruang

    interstisial tubuh kedalam kapiler darah , penahanan air dan garam oleh ginjal

    dan peningkatan rasa haus serta kenaikan selera untuk garam, yang

    menyebabkan orang minum air dan makan makanan asin jika dapat.3

    2. Syok Progresif

    Depresi Jantung

    Bila tekanan arteri turun cukup rendah, aliran darah koroner menurun di

    bawah jumlah yang diperlukan untuk nutrisi yang adekuat bagi miokardium. Hal

    ini akan melemahkan otot jantung dan dengan demikian semakin menurunnya

    curah jantung. Jadi, telah terbentuk siklus umpan balik positif yang menyebabkan

    syok semakin memburuk.3

    Jadi, salah satu gambaran penting syok progresif, baik disebabkan oleh

    perdarahan maupun lainnya adalah pada akhirnya akan terjadi kerusakan jantung

    yang progresif.3

    Kegagalan Vasomotor

    Pada tahap dini syok, berbagai refleks sirkulasi menyebabkan aktivitas

    sistem saraf simpatis yang hebat. Hal ini, membantu menunda depresi curahjantung dan terutama membantu mencegah penurunan tekanan arteri. Walaupun

    demikian, pada satu titik, penurunan aliran darah ke pusat vasomotor di otak

    begitu menekan pusat ini sehingga menjadi kurang aktif secara progresif dan

    akhirnya sama sekali tidak aktif.3

    Penghambatan Pembuluh Darah yang Sangat Kecil

    Penyebab awal penghambatan ini adalah aliran darah yang lambat dalam

    pembuluh mikro. Karena metabolisme jaringan terus berlangsung meskipun

  • 7/29/2019 refrat syok hipovelemik

    8/21

    alirannya rendah, sejumlah besar asam, baik asam karbonat maupun asam laktat,

    terus mengalir ke dalam pembuluh darah lokal dan sangat meningkatkan

    keasaman darah setempat. Asam ini bersama produk rusak lainnya dari jaringan

    iskemik menyebabkan aglutinasi darah setempat, menimbulkan bekuan darah

    yang sangat kecil, yang menyebabkan sumbatan yang sangat kecil pada

    pembuluih darah kecil. Meskipun pembuluh itu tidak tersumbat, peningkatan

    kecenderungan sel-sel darah untuk melekat satu sama lain membuat darah lebih

    sulit lagi mengalir melalui pembuluh mikro, sehingga menimbulkan istilah aliran

    darah lambat.3

    Kerusakan Selular Secara Luas

    Ketika syok menjadi berat, banyak tanda kerusakan selular secara luas

    yang timbul di seluruh tubuh. Salah satu organ yang terkena terutama adalah hati.3

    Nekrosis Jaringan pada Syok Berat Area Nekrosis yang Tidak

    Menyeluruh Akibat Aliran Darah yang Tidak Sempurna di Berbagai Organ

    Tidak semua sel tubuh mengalami kerusakan yang sama akibat syok,

    karena beberapa jaringan mempunyai suplai darah yang lebih baik. Sebagai

    contoh, sel-sel di dalam kapiler yang berdekatan dengan ujung-ujung arteri

    menerima nutrisi yang lebih baik daripada sel-sel yang berdekatan dengan ujung-

    ujung vena pada kapiler yang sama.3

    Asidosis pada Syok

    Sebagian besar gangguan metabolik yang timbul pada jaringan akibat syok

    dapat menyebabkan asidosis darah di seluruh tubuh. Hal ini disebabkan sedikitnya

    pengiriman oksigen ke jaringan , yang sangat mengurangi metabolisme oksidatif

    makanan. Bila hal ini terjadi, sel memperoleh sebagian besar energinya melalui

    proses anaerobik dari glikolisis, yang menyebabkan pembentukan asam laktatsecara berlebihan dalam jumlah yang banyak dalam darah. Selain itu, sedikitnya

    aliran darah yang melalui jaringan akan mencegah pembuangan normal

    karbondioksida.3

    3. Syok Irreversibel

    Setelah syok berlanjut hingga mencapai suatu tahap tertentu, maka

    transfusi atau bentuk terapi lain apapun tidak akan mampu lagi untuk menolong

  • 7/29/2019 refrat syok hipovelemik

    9/21

    hidup orang tersebut. Ironisnya, meskipun berada dalam tahap irreversible, suatu

    terapi kadang-kadang dapat mengembalikan tekanan arteri dan bahkan curah

    jantung ke nilai normal untuk waktu yang singkat, tetapi system sirkulasi terus

    mengalami kerusakan lebih lanjut, dan kematian menyusul dalam beberapa menit

    sampai beberapa jam kemudian.3

    2.5Syok hipovolemikSuatu kondisi emergensi dimana kehilangan darah dan cairan dalam

    jumlah yang besar dan membuat jantung tidak mampu untuk memompa darah ke

    seluruh tubuh. Tipe syok ini membuat banyak organ dapat berhenti bekerja.4

    Kehilangan sekitar 1/5 atau lebih dari nilai normal darah di tubuh menyebabkan

    syok hipovelemik. Kehilangan darah bisa disebabkan oleh :4

    - Perdarahan karena luka- Perdarahan karena jejas lainnya- Perdarahan internal seperti saluran pencernaan.

    Jumlah darah didalam tubuh dapat turun mendadak bila kehilangan dalam

    jumlah yang banyak dari cairan tubuh, dimana keadaan itu dapat terjadi pada hal

    hal berikut ini :4

    - Luka bakar- Diare- Muntah

    2.6Patofisiologi Syok HipovolemikTubuh manusia berespon terhadap perdarahan akut dengan cara

    mengaktifkan empat sistem mayor fisiologi tubuh : sistem hematologi, sistemkardiovaskuler, sistem renal, dan sistem neuroendokrin. Sistem hematologi

    berespon kepada perdarahan hebat yang terjadi secara akut dengan mengaktifkan

    cascade pembekuan darah dan mengkonstriksikan pembuluh darah (dengan

    melepaskan thromboxane A2 lokal) dan membentuk sumbatan immatur pada

    sumber perdarahan. Pembuluh darah yang rusak akan mengeluarkan lapisan

    kolagennya, yang secara subkuen akan menyebabkan deposisi fibrin dan

  • 7/29/2019 refrat syok hipovelemik

    10/21

    stabilisasi dari sumbatan yang dibentuk. Kurang lebih 24 jam diperlukan untuk

    pembentukan sumbatan fibrin yang sempurna dan matur.5

    Sistem kardiovaskular awalnya berespon kepada syok hipovolemik dengan

    meningkatkan denyut jantung, meningkatkan kontraktilitas miokard, dan

    mengkontrisikan pembuluh darah jantung. Respon ini timbul akibat peninggian

    pelepasan norepinefrin dan penurunan tonus vagus (yang diregulasikan oleh

    baroreseptor yang terdapat pada arkus carotid, arkus aorta, atrium kiri, dan

    pembuluh darah paru). Sistem kardiovaskular juga merespon dengan

    mendistribusikan darah ke otak, jantung dan ginjal dan membawa darah dari

    kulit,otot dan gastrointestinal.5

    Sistem urogenital (ginjal) merespon dengan stimulasi yang meningkatkan

    pelepasan rennin dari apparatus justaglmerulus. Dari pelepasan renin, kemudian

    diproses dan terjadi pembentukan angiotensin II yang memiliki dua efek utama

    yaitu memvasokonstriksikan pembuluh darah dan menstimulasi sekresi aldosteron

    pada korteks adrenal. Adrenal bertanggung jawab pada reabsorbsi iodium secara

    aktif dan konservasi air.5

    Sistem neuroendokrin merespon dengan meningkatkan sekresi ADH yang

    dilepaskan dari hipotalamus posterior yang merespon pada penurunan tekanan

    darah dan penurunan sodium. ADH secara langsung meningkatkan reabsorbsi air

    dan garam pada tubulus distal duktus kolektivus danAnsa Henle.5

    2.6.1 Respon Hemodinamik Terhadap Defisit Volume CairanApapun penyebab defisit volume cairan, berkurangnya volumeExtra Cell

    Fluid mengganggu curah jantung dengan mengurangi aliran balik vena ke

    jantung. Manifestasi klinis dari berkurangnya volume mencakup efek langsung

    dari curah jantung yang berkurang, dan efek sekunder dari mekanisme

    homeostatik yang diaktifkan sebagai kompensasi penurunan curah jantung.

    Tekanan arteri rata-rata = curah jantung x tahanan perifer total (MAP = CO x

    TPR), sehingga penurunan curah jantung menyebabkan menurunnya tekanan

    darah. Penurunan tekanan darah dideteksi oleh baroreseptor di jantung dan arteri

    karotis lalu diteruskan ke pusat vasomotor di batang otak, yang kemudian

    menginduksi respon simpatis. Respon simpatis ini berupa vasokonstriksi perifer,

    peningkatan frekuensi denyut dan kontraktilitas jantung, yang semuanya bertujuan

  • 7/29/2019 refrat syok hipovelemik

    11/21

    untuk mengembalikan curah jantung dan perfusi jantung, otak dan pembuluh

    darah paru yang normal. Berkurangnya perfusi ginjal akibat vasokonstriksi ginjal

    diperantai secara bergantian melalui aktivasi sistem saraf simpatis. Penurunan

    perfusi ginjal mengaktifkan mekanisme renin-angiotensin-aldosteron.

    Angiotensin II memperkuat vasokonstriksi sistemik dan aldosteron meningkatkan

    reabsorpsi natrium dan air oleh ginjal. Perubahan ini meningkatkan curah jantung

    dengan memulihkan volume dan tekanan darah efektif ke nilai normal. Apabila

    volume cairan yang berkurang tidak banyak (500 ml), aktivasi respon simpatis

    umumnya cukup memadai untuk memulihkan curah jantung dan tekanan darah

    hingga hampir mendekati normal, meskipun denyut jantung masih tetap lebih

    cepat. Apabila hipovolemia lebih berat (1000 ml atau lebih), maka vasokonstriksi

    simpatis dan vasokonstriksi yang diperantarai oleh angiotensin II juga meningkat.

    Darah dipirai dari ginjal, saluran cerna, otot, dan kulit, sedangkan aliran darah

    yang menuju koroner dan otak relatif dipertahankan. Vasokonstriksi yang kuat

    mungkin memadai untuk mempertahankan tekanan darah sistemik pada posisi

    berbaring, tapi pada posisi duduk atau berdiri dapat terjadi hipotensi ortostatik dan

    keluhan pusing.6

    2.6.2 Manifestasi Klinis Syok2,5,7

    Gambar 2.1 manifestasi klinis pasien dengan syok hipovolemik

  • 7/29/2019 refrat syok hipovelemik

    12/21

    1. Kelas I (Kehilangan Volume Darah Sampai 15%)

    Gejala klinis dari kehilangan volume ini adalah minimal. Bila tidak ada

    komplikasi, akan terjadi takikardi minimal. Tidak ada perubahan yang berarti dari

    tekanan darah, tekanan nadi atau frekuensi pernapasan, kulit agak pucat, pengisian

    kapiler (capillary refill) normal kurang dari 2 detik, dan status mental normal

    sampai cemas ringan. Pada stadium ini terjadi kompensasi oleh vasokonstriksi

    pembuluh darah. Untuk penderita yang dalam keadaan sehat, jumlah kehilangan

    darah ini tidak perlu diganti. Pengisian transkapiler dan mekanisme kompensasi

    lain akan memulihkan volume darah dalam 24 jam. Namun bila ada kehilangan

    cairan karena sebab lain, kehilangan jumlah darah ini dapat mengakibatkan gejala-

    gejala klinis. Penggantian cairan untuk mengganti kehilangan primer akan

    memperbaiki keadaan sirkulasi.2,5,7

    2. Kelas II (Kehilangan Volume Darah 15-30%)

    Gejala-gejala klinis termasuk takikardi (lebih dari 100 kali), takipneu dan

    penurunan tekanan nadi.penurunan tekanan nadi ini terutama berhubungan dengan

    peningkatan dalam komponen diastolic karena bertambahnya katekolamin yang

    beredar. Zat inotropik ini menghasilkan peningkatan tonus dan resistensi

    pembuluh darah perifer. Cardiac outputtidak dapat dipertahankan oleh konstriksi

    pembuluh darah. Tekanan sistolik hanya berubah sedikit pada syok yang dini

    karena itu penting untuk lebih mengandalkan evaluasi tekanan nadi daripada

    tekanan sistolik. Penemuan klinis yang lain yang akan ditemukan pada kelas ini

    meliputi perubahan SSP yang tidak jelas, seperti cemas, ketakutan atau sikap

    permusuhan. Walau kehilangan darah dan perubahan kardiovaskular besar, namun

    produksi urin hanya sedikit terpengaruh, biasanya 20 sampai 30 ml sejam untukorang dewasa.2,5,7

    Kehilangan cairan tambahan dapat memperberat gejala klinis, ada penderita

    yang kadang-kadang memerlukan transfuse darah, tetapi pada awalnya dapat

    distabilkan dengan larutan kristaloid.2

    3. Kelas III (Kehilangan Volume Darah 30-40%)

    Akibat kehilangan darah sebanyak ini (sekitar 2000 ml untuk orang dewasa)

    dapat sangat parah. Penderitanya hampir selalu menunjukkan tanda klasik perfusi

  • 7/29/2019 refrat syok hipovelemik

    13/21

    yang tidak adekuat, termasuk takikardi dan takipneu yang jelas, perubahan

    penting dalam status mental, dan penurunan tekanan darah sistolik, kulit pucat dan

    berkeringat, pengisian kapiler terganggu. Tekanan sistolik turun sampai 100

    mmHg bahkan kurang dari itu. Penderita dengan kehilangan darah tingkat ini

    hampir selalu memerlukan transfusi darah.2,5,7

    4. Kelas IV (Kehilangan Volume Darah Lebih dari 40%)

    Dengan kehilangan darah sebanyak ini, jiwa penderita terancam. Gejalanya

    meliputi takikardi yang jelas dan pulsasi yang sangat lemah, penurunan tekanan

    darah sistolik yang cukup besar (sampai 70 mmHg bahkan kurang), kulit

    berkeringat, dingin dan ekstremitas pucat; dan tekanan nadi yang sempit (atau

    tekanan diastolik yang tidak teraba). Produksi urin hampir tidak ada dan

    kesadaran jelas menurun. Penderita seringkali memerlukan transfuse cepat dan

    intervensi pembedahan segera. Kehilangan lebih dari 50% volume darah

    mengakibatkan ketidaksadaran , kehilangan denyut nadi dan tekanan darah.2.7

    Tabel 1. Perkiraan Kehilangan Cairan dan Darah 2

    Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV

    Kehilangan

    darah (ml)

    Sampai 750 7501500 1500 - 2000 >2000

    Kehilangan

    darah (%

    volume

    darah)

    Sampai 15% 15% - 30% 30% - 40% >40%

    Denyut nadi 100 >120 >140Tekanan

    darah

    Normal Normal Menurun Menurun

    Tekanan nadi

    (mmHg)

    Normal atau

    naik

    Menurun Menurun Menurun

    Frekuensi

    pernapasan

    1420 2030 3040 >35

    Produksi urin >30 2030 515 Tidak berarti

  • 7/29/2019 refrat syok hipovelemik

    14/21

    (ml/jam)

    CNS/status

    mental

    Sedikit cemas Agak cemas Cemas,

    bingung

    Bingung, lesu

    (letargi)

    Penggantian

    cairan

    (Hukum 3:1)

    kristaloid kristaloid Kristaloid dan

    darah

    Kristaloid

    dan darah

    Syok hipovolemik karena dehidrasi8

    Klasifikasi Penemuan Klinis Pengelolaan

    Dehidrasi ringan :

    Kehilangan cairan tubuh

    sekitar 5 % BB

    Selaput lendir kering, nadi

    normal atau sedikit

    meningkat

    Pergantian volume cairan

    yang hilang dengan cairan

    kristaloid (NaCl 0,9% atau

    RL)

    Dehidrasi sedang :

    Kehilangan cairan tubuh

    sekitar 8 % BB

    Selaput lendir sangat

    kering, lesu, nadi cepat,

    tekanan darah turun,

    oligouria

    Pergantian volume cairan

    yang hilang dengan cairan

    kristaloid (NaCl 0,9% atau

    RL)

    Dehidrasi berat :

    Kehilangan cairan tubuh >

    10 %

    Selaput lendir pecah-

    pecah, pasien dapat tidak

    sadar, tekanan darah

    menurun, anuria

    Pergantian volume cairan

    yang hilang dengan cairan

    kristaloid (NaCl 0,9% atau

    RL)

    2.7Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan laboratorium awal meliputi : pemeriksaan darah lengkap,

    pemeriksaan elektrolit dan kimia darah (Na, K, Cl, HCO3, BUN, kreatinin, kadar

    glukosa), prothrombine time, activated partial thromboplastin time, analisis gas

    darah, urinalisis (khususnya pasien trauma). Tentukan juga jenis golongan darah

    dan cross-matched. Pemeriksaan penunjang lain berupa : USG (ultrasound),x-ray

    dan CT scan pada daerah yang dicurigai menjadi penyebab syok,

    echocardiogram, endoscopy, pemasangan kateter (untuk mengukur produksi

    urin). 4,5

  • 7/29/2019 refrat syok hipovelemik

    15/21

    2.8Penatalaksanaan SyokTatalaksana mengatasi perdarahan :

    Airway (+ lindungi tulang servikal)

    Breathing(+ oksigen jika ada)

    Circulation + kendalikan perdarahan

    1. Posisi syok

    2. Cari dan hentikan perdarahan

    3. Ganti volume kehilangan darah

    Posisi syok

    Angkat kedua tungkai dengan menggunakan papan setinggi 45o. 300 500 cc

    darah dari kaki pindah ke sirkulasi sentral.

    Gambar 3. Posisi syok

    2.Menghentikan perdarahan (prioritas utama)

    Tekan sumber perdarahan Tekankan jari pada arteri proksimal dari luka Bebat tekan pada seluruh ekstremitas yang luka Pasang tampon sub fasia (gauza pack) Hindari tourniquet (torniquet= usaha terakhir)

    Perdarahan permukaan tubuh ekstremitas lakukan penekanan, gunakan sarung

    tangan atau plastik sebagai pelindung.

    Gambar 5. Perdarahan dan cara menekan perdarahan

    3. Pemasangan infus dan pergantian volume darah dengan cairan/darah.

    4. Cari sumber perdarahan yang tersembunyi

    Rongga perut (hati, limpa, arteri), rongga pleura, panggul atau pelvis, tulangpaha (femur), kulit kepala (anak)

    5. Lokasi dan Estimasi perdarahan

    http://lh5.ggpht.com/_kNIFmCI8ZXk/SkSA7oauhSI/AAAAAAAAAOQ/naHQwWX_RGY/s1600-h/clip_image002[8][4].jpghttp://lh6.ggpht.com/_kNIFmCI8ZXk/SkSAzVM0ckI/AAAAAAAAAOI/l69T_LPxuZw/s1600-h/clip_image002[3].gifhttp://lh5.ggpht.com/_kNIFmCI8ZXk/SkSA7oauhSI/AAAAAAAAAOQ/naHQwWX_RGY/s1600-h/clip_image002[8][4].jpghttp://lh6.ggpht.com/_kNIFmCI8ZXk/SkSAzVM0ckI/AAAAAAAAAOI/l69T_LPxuZw/s1600-h/clip_image002[3].gif
  • 7/29/2019 refrat syok hipovelemik

    16/21

    Fraktur femur tertutup : 1,5-2 liter Fraktur tibia tertutup : 0,5 liter Fraktur pelvis : 3 liter Hemothorak : 2 liter Fraktur iga (tiap satu) : 150 cc Luka sekepal tangan : 500 cc Bekuan darah sekepal : 500 cc

    Bila mekanisme kompensasi untuk mempertahankan tekanan darah, yaitu

    vasokonstriksi, mobilisasi cairan interstisial dan oliguria tidak mencukupi lagi,

    terjadi syok. Kegagalan kompensasi terjadi bila kehilangan cairan intravaskular

    mendekati 50 persen.1

    Penderita dengan perdarahan kelas IV hampir selalu memerluka transfusi

    darah dengan cepat serta tindak bedah darurat untuk menghentikan perdarahan.

    Keputusan tersebut bergantung pada respons terhadap resusitasi cairan yang

    diberikan. Kehilangan darah lebih 50% volume darah mengakibatkan kehilangan

    kesadaran, hilangnya denyut nadi dan turunnya tekanan darah. Keadaan ini

    dianggap sebagai keadaan pra terminal dan kalau tidak dilakukan tindakan agresif,

    penderita akan meninggal dalam beberapa menit.1

    Jumlah cairan yang diberikan harus seimbang dengan jumlah cairan yang

    keluar. Pemberian dilakukan berdasarkan perkiraan banyaknya cairan yang hilang.

    Pemantauan tekanan vena sentral penting untuk mencegah pemberian cairan yang

    berlebihan, sedangkan diuresis diperlukan untuk mencegah pemberian yang

    kurang.1

    Sedapat mungkin diberikan cairan jenis cairan yang sama dengan yangkeluar, darah pada perdarahan dan plasma pada luka bakar. Akan tetapi,

    penanggulangan segera dengan resusitasi dapat dimulai dengan cairan Ringer

    Laktat atau kristaloid.1

    Darah merupakan cairan resusitasi yang optimum bagi pasien trauma dengan

    syok bila cairan elektrolit tidak mampu memulihkan tekanan darah pasien. bila

    perdarahan melebihi 25% volume darah dah hematokrit sekitar 40%, transfusi sel

    darah merah harus diberikan untuk mencegah hematokrit turun dibawah 30%

  • 7/29/2019 refrat syok hipovelemik

    17/21

    ketika isovolume dicapai. Transfusi darah sebaiknya berupa darah segar yang

    sesuai dan masih mengandung semua komponen darah, tetapi pemeriksaan

    rerhadap penyakit menular seperti (HIV, sifilis, dll) mutlak dilakukan dulu. Untuk

    efisiensi dan ketepatan pemakaian darah, dapat diberikan transfusi komponen

    darah seperti packed red cell (PRC), plasma beku segar (fresh frozen plasma),

    trombosit dll. Akan tetapi, karena pertimbangan waktu, pada pendetita syok

    hemorahik yang gawat sering rerpaksa digunakan darah donor universal. Pada

    lelaki sebaiknya diberikan darah golongan O dengan Rh (+), yang mudah didapat,

    sedangkan pada perempuan usia subur, sebaiknya diberikan golongan O dengan

    Rh (-) untuk menghindari sensitasi ketika wanita itu hamil kelak. Transfusi darah

    golongan O dalam jumlah kecil dapat ditoleransi dengan baik, sedangkan dalam

    jumlah banyak dapat menyebabkan koagulapati, asidosis, hipokalsemi,

    hipomagnesemia dan hipotermi.1

    Keadaan yang mempengaruhi syok pada pasien trauma antara lain defisiensi

    tiamin, alkoholisme dan hiporermia. Tindak bedah secepatnya untuk

    menghentikan perdarahan adalah prioritas utama pada pasien dengan syok

    hemoragik karena cedera.1

    Larutan isotonik digunakan untuk resusitasi awal. Jenis cairan ini mengisi

    intravaskuler dalam waktu singkat dan juga menstabilkan volume vascular dengan

    cara menggantikan kehilangan cairan berikutnya ke dalam ruang interstisial dan

    intraseluler. Larutan Ringer Laktat adalah cairan pilihan pertama. NaCl fisiologis

    adalah pilihan kedua. Walaupun NaCl fisiologis merupakan cairan pengganti yang

    baik namun cairan inimemilikipotensi untuk terjadinya asidosis hiperkhloremik.

    Kemungkinan ini bertambah besar bila fungsi ginjalnya kurang baik.2

    Pada saat awal, cairan hangat diberikan dengan tetesan cepat sebagaibolus. Dosis awal adalah 1 sampai 2 liter pada dewasa dan 20 ml/kgBB pada

    anak. Ini sering membutuhkan penambahan pemasangan alat pmpa infuse

    (mekanikal atau manual). Respon penderita terhadap pemberian cairan ini harus

    dipantau.2

    Jumlah cairan dan darah yang diperlukan untuk resusitasi sukar

    diramalkan pada evaluasi awal penderita. Perhitungan kasar untuk jumlah total

    volume kristaloid yang secara akut diperlukan adalah mengganti setiap milliliter

  • 7/29/2019 refrat syok hipovelemik

    18/21

    darah yang hilang dengan 3 ml cairan kristaloid, sehingga memungkinkan

    resusitasi volume plasma yang hilang ke dalam ruang interstisial dan intraseluler.

    Ini dikenal sebagai hukum 3 untuk 1 (3 for 1 rule). Namun, lebih penting untuk

    menilai respon penderita terhadap resusitasi cairan dan bukti perfusi dan ksigenasi

    end-organ yang memadai, misalnya keluaran urin, tingkat kesadaran dan perfusi

    perifer. Bila sewaktu resusitasi, jumlah cairan yang diperlukan untuk memulihkan

    atau mempertahankan perfusi organ jauh melebihi perkiraan tersebut, maka

    diperlukan penilaian ulang yang teliti dan perlu mencari cedera yang belum

    diketahui atau penyebab lain untuk syoknya.2

    Tabel 3, Koloid1

    Keunggulan Kekurangan

    1. Ekspansi volume Plasma

    tanpa disertai ekspansi volume

    interstisial

    1. Kemungkinan Anafilaksis

    2. Ekspansi volume lebih besar

    dibandingkan volume sama

    kristaloid

    2. Mahal

    3. Masa kerja lebih panjang

    3. Albumin bisa memperburuk depresi miokard

    pada pasien syok, karena berikatan dengan

    Ca++, yang pada gilirannya menurunkan ion

    kalsium

    4. Oksigenasi jaringan lebih

    baik

    4. kemungkinan koagulopati dan mengganggu

    uji silang golongan darah

    5. Gradien alveolar-arterial O2

    lebih kecil

    Tabel 4, Kristaloid1

    Keunggulan Kekurangan

    1. Tersedia di mana-mana1. Efek volume lebih lemah dan singkat

    dibandingkan koloid

    2. Komposisi menyerupai

    Plasma (acetated ringer,

    lactated ringer)

    2. Oksigenasi jaringan tidak sebaik koloid

    karena jarang antara pembuluh darah dan

    jaringan lebih besar

  • 7/29/2019 refrat syok hipovelemik

    19/21

    3. Mudah disimpan pada suhu

    kamar

    4. Bebas reaksi anafilaksis

    5. Ekonomis

    Tabel 6, Perbandingan kristaloid dan koloid2,6

    Kristaloid Kolloid

    Efek volume

    intravaskuler

    - Lebih baik (efisien,

    volume lebih kecil,

    menetap lebih lama

    Efek volume interstisial Lebih baik -

    Sembab paru Keduanya sama-sama potensial menyebabkan

    sembab paru

    Sembab perifer Sering Jarang

    Koagulopati - Dekstran > kanji hidroksi

    etil

    Aliran urine Lebih besar GFR menurun

    Reaksi-reaksi Tidak ada JarangHarga Murah Albumin mahal, lainnya

    sedang

    2.9 Komplikasi

    Komplikasi yang mungkin saja terjadi : 4

    1. Kerusakan ginjal2. Kerusakan otak3. Gangren, sampai memerlukan amputasi.4. Serangan jantung.

    2.10 Prognosis

    Syok hipovolemik merupakan keadaan emergensi, dimana gejala dan

    efeknya bias tergantung dari beberapa hal, antara lain :4

    1. Jumlah volume darah yang hilang2.

    Kehilangan darah rata-rata

  • 7/29/2019 refrat syok hipovelemik

    20/21

    3. Penyakit atau trauma yang menyebabkan kehilangan cairan dan darah4. Kondisi-kondisi pada pengobatan kronik, seperti diabetes, penyakit jantung,paru

    dan ginjal.

    Pada umumnya, pasien-pasien dengan derajat syok sedang harus dirawat

    dengan baik daripada pasien dengan derajat syok berat. Karena pada syok

    hipovolemik yang berat, kematian mungkin saja terjadi walaupun dengan

    penanganan medis segera.4

  • 7/29/2019 refrat syok hipovelemik

    21/21

    KESIMPULAN

    1. Syok atau renjatan merupakan suatu keadaan patofisiologi dinamik yangterjadi bila oksigen delivery ke mitokondria sel di seluruh tubuh manusia

    tidak mampu memenuhi kebutuhan oksigen consumption.

    2. Syok dapat terjadi karena kehilangan cairan dalam waktu singkat dari ruangintravaskular (syok hipovolemik), kegagalan pompa jantung (syok

    kardiogenik), infeksi sistemik berat (syok septik), reaksi imun yang

    berlebihan (syok anafilakis) dan reaksi vasovagal (syok neurogenik).

    3. Syok hipovolemik merupakan suatu kondisi emergensi dimana kehilangandarah dan cairan dalam jumlah yang besar dan membuat jantung tidak

    mampu untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

    4. Kehilangan sekitar 1/5 atau lebih dari nilai normal darah di tubuhmenyebabkan syok hipovelemik. Kehilangan darah bisa disebabkan oleh

    :perdarahan karena luka, perdarahan karena jejas lainnya, perdarahan internal

    seperti saluran pencernaan. Sementara kehilangan cairan tubuh bias

    disebabkan oleh luka bakar, muntar dan diare.

    5. Manifestasi klinis dari syok hipovolemik diantaranya adalah tekanan darahturun, takikardi, pusing, sinkop, perubahan tingkat kesadaran, ekstremitas

    dingin, turgor buruk, oliguria.

    6. Jumlah cairan dan darah yang diperlukan untuk resusitasi sukar diramalkanpada evaluasi awal penderita. Perhitungan kasar untuk jumlah total volume

    cairan akut yang diperlukan adalah mengganti setiap milliliter darah yang

    hilang dengan 3 mililiter cairan kristaloid. Ini dikenal dengan hukum 3

    untuk 1 (3 for 1 rule).