reformasi iklim investasi

13
DISUSUN OLEH : ANIF SAFI’I ( 1311 1000 1203 ) ANGGUN DARMAYANTI (131110001133) AFIF FAHRONI ( 1311 1000 1166 ) APRIS ARUMBA DEWI( 1311 REFORMASI IKLIM INVESTASI

Upload: afifku

Post on 15-Jan-2016

25 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Dalam persaingan global investasi sangat mendukung pembangunan dan perkembangan suatu negara. Negara indonesia yang kaya akan sumber daya alam tentu akan sangat menarik minat Investor untuk menanamkan modalnya. Tapi apakah iklim investasi negara kita sudah mendukung....

TRANSCRIPT

Page 1: REFORMASI IKLIM INVESTASI

DISUSUN OLEH :

ANIF SAFI’I ( 1311 1000 1203 )

ANGGUN DARMAYANTI (131110001133)

AFIF FAHRONI ( 1311 1000 1166 )

APRIS ARUMBA DEWI( 1311 1000 ....)

REFORMASI IKLIM

INVESTASI

Page 2: REFORMASI IKLIM INVESTASI

Latar Belakang

• Ekonomi Indonesia sudah kembali menunjukan pertumbuhan ekonomi yang positif bahkan diprediksi pada 2050 Indonesia akan menjadi pusat perekonomian dunia jika pertumbuhan ekonominya stabil dan berada pada jalur yang benar

• Hingga saat ini pertumbuhannya rata-rata pertahun relatif masih lambat dibandingkan negara-negara tetangga yang sama-sama terkena krisis seperti Korea Selatan dan Thailand(Lampiran 3), atau jauh lebih rendah dibanding pertumbuhan rata-rata per tahun yang pernah dicapai oleh pemerintahan Orde Baru.

Page 3: REFORMASI IKLIM INVESTASI

(Lampiran 3)• Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS)

Suryamin menyebutkan di antara negara-negara anggota ASEAN, Thailand menjadi ancaman terbesar Indonesia saat menghadapi pelaksanaan Perdagangan Bebas ASEAN (Masyarakat Ekonomi ASEAN/MEA).Ini terlihat dari masih defisitnya neraca perdagangan Indonesia dibandingkan Thailand. Pada Februari ini, defisit neraca perdagangan kedua negara mencapai US$ 337,8 juta.

• "Ini ancaman kita pada pelaksanaan MEA adalah Thailand ini," jelas dia di Kantor BPS Jakarta, Senin (16/3/2015).Dia menyebutkan, secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia dengan negara-negara ASEAN mengalami surplus US$ 221 juta. Di mana, dengan Singapura sebesar US$ 120,2 juta, Malaysia sebesar US$ 63,7 juta. Dan hanya dengan Thailand mengalami defisit.

• Secara nasional, neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2015 mengalami surplus US$ 740 juta, dipicu surplus sektor migas sebesar US$ 170 juta dan non migas US$ 570 juta.

Page 4: REFORMASI IKLIM INVESTASI

Apa penyebabnya ?

• Penyebab dari semua itu adalah dikarenakan masih belum intensifnya kegiatan investasi

• Faktor-faktor tersebut mulai dari : masalah keamanan, tidak adanya kepastian hukum, kondisi infrastruktur yang buruk, situasi politik yang tidak kondusif, kondisi perburuhan yang semakin buruk.

Page 5: REFORMASI IKLIM INVESTASI

PEMBAHASAN• Pengertian Investasi

• Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau penanaman modal bagi perusahaan untuk membeli barang modal dan perlengkapan untuk menambah kemampuan produksi barang dan jasa dalam perekonomian. Pertambahan jumlah barang modal memungkinkan perekonomian tersebut menghasilkan lebih banyak barang dan jasa dimasa yang akan datang. Investasi memiliki multiplier effect yang besar terhadap terjadinya nilai tambah ekonomi berbagai sektor lainnya.

• Menurut Stern (2002), iklim investasi adalah semua kebijakan, kelembagaan dan lingkungan, baik yang sedang berlangsung maupun yang diharapkan terjadi di masa depan yang bisa mempengaruhi tingkat pengembalian dan resiko suatu investasi.

Page 6: REFORMASI IKLIM INVESTASI

Tiga faktor utama dalam iklim investasi mencakup:• Kondisi ekonomi makro,

Termasuk stabilitas ekonomi makro, keterbukaan ekonomi, persaingan pasar, dan stabilitas sosial dan politik.

• Kepemerintahan dan kelembagaan, Termasuk kejelasan dan efektivitas peraturan, perpajakan, sistem hukum, sektor keuangan, fleksibilitas pasar tenaga kerja dan keberadaan tenaga kerja yang terdidik dan trampil.

• Infrastruktur, Mencakup sarana transportasi, telekomunikasi, listrik, dan air.

Page 7: REFORMASI IKLIM INVESTASI

Garis bawah Permasalahan Investasi di Indonesia :1. Pembenahan kebijakan dan penerapan investasi.

2. Masalah dan hambatan birokrasi.3. Ketidakpastian dalam interpretasi dan

implementasi otonomi daerah.4. Sumber daya manusia dan permasalahan

kebijakaan ketenagakerjaan.5. Tingkat korupsi yang masih tinggi.

6. Kurangnya insentif bidang pajak maupun non pajak.

7. Rendahnya jaminan dan perlindungan investasi.8. Lemahnya penegakan dan kepastian hukum.

9. Lemahnya koordinasi antar kelembagaan.10. Permasalahan lain.

Page 8: REFORMASI IKLIM INVESTASI

Solusi yang ditawarkan :Pekerjaan rumah (PR) besar bagi pemerintahan Presiden Jokowi :

• Perbaikan InfrastrukturPelabuhan udara, laut dan tol laut, pertelekomunikasian, air, keenergian dan transportasi massal

• Pemberantasan Korupsi dan Perbaikan Kinerja LembagaKorupsi mengacaukan aturan hukum, memperlemah pondasi kelembagaan, memperlambat perkembangan sektor swasta, dan merugikan masyarakat. Korupsi berakibat buruk pada seluruh aspek iklim investasi. Untuk itu jaminan kepastian dan konsistensi pelaksanaan hukum, praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, pembentukan satuan pelayanan terpadu untuk kegiatan investasi dalam satu tempat/ atap,

Perbaikan Kebijakan ………………………lanjutan

Page 9: REFORMASI IKLIM INVESTASI

Solusi yang ditawarkan :Pekerjaan rumah (PR) besar bagi pemerintahan Presiden Jokowi :

• Perbaikan Kebijakan- Perbaikan undang-undang investasi - Pembagian sumberdaya yang lebih baik antara pemerintah pusat dan daerah - Perbaikan sistem Desentralisasi (otonomi daerah) sebagi kebijakan ganda

• Upaya Insentif- Ketersediaan Infrastruktur Yang Baik, - Pekerja Yang Terdidik Dan Trampil, - Kebijakan Perdagangan Yang Terbuka, - Kebijakan Ketenagakerjaan Yang Mendukung Usaha, - Kebijakan Ekonomi Yang Pro-bisnis- Insentif Perpajakan- Dll

Page 10: REFORMASI IKLIM INVESTASI

KESIMPULAN• Pertama, memenangkan persaingan dengan negara-negara tetangga dalam menarik PMA.

Merupakan suatu tantangan besar bagi Indonesia saat ini. Tantangan terutama sangat berat untuk menarik atau mempertahankan PMA yang sudah beroperasi di Indonesia di industri-industri footloose (industri yang tidak memiliki ketergantungan bahan baku produksi dari tempat mereka berinvestasi).

• Kedua, kemampuan pemerintah menghilangkan semua permasalahan yang disebut di atas dalam waktu sesingkat-singkatnya. Waktu sangat penting saat ini karena perubahan-perubahan global yang semakin cepat dibandingkan dengan 20 tahun yang lalu, terutama dalam teknologi, sistem keuangan, pola perdagangan baik pada tingkat regional (regionalism) maupun pada tingkat dunia, dan selera masyarakat dunia sebagai konsekuensi dari peningkatan pendapatan dunia per kapita.

• Potensi yang terdapat di Indonesia dapat di lihat dari dua sisi yaitu sisi penawaran dan permintaan. • Sisi penawaran yaitu harus dibedakan antara potensi jangka pendek dan potensi jangka

panjang. Potensi jangka pendek yang masih dapat diandalkan oleh Indonesia tentu adalah masih tersedianya banyak sumber daya alam (SDA), termasuk komoditas-komoditas

pertambangan dan pertanian, dan jumlah tenaga kerja yang besar. Sedangkan potensi jangka panjang adalah pengembangan teknologi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia

(SDM).• Sisi permintaan ada dua faktor utama yakni jumlah penduduk (dan strukturnya menurut

umur) dan pendapatan riil per kapita. Kedua faktor ini secara bersama menentukan besarnya potensi pasar, yang berarti juga besarnya potensi keuntungan bagi seorang investor. Yang

artinya semakin besar potensi pasar semakin baik iklim investasi di Indonesia.

Page 11: REFORMASI IKLIM INVESTASI

(Lampiran 2)• Liputan6.com, Jakarta - Pelemahan rupiah yang telah mencapai

13.200 per dolar AS mulai meresahkan para pengusaha terutama kelas menengah ke bawah. Melihat kondisi tersebut, Wakil Ketua Umum KADIN Yugi Prayanto berharap Bank Indonesia (BI) dapat menggelar pertemuan khusus guna mendengar keluhan dan usulan para pengusaha.

• "Pengusaha cuma butuh stabilitas rupiah. Tapi sampai saat ini belum ada undangan dari BI untuk berbicara dengan Kadin soal pelemahan rupiah," katanya di Jakarta, Sabtu (15/3/2015).

• "Kuncinya membuka peluang industri dari hulu ke hilir dan mempermudah investasi. Sekarang investor juga harus hitung-hitung kapan balik modalnya, kalau lebih dari lima tahun, mereka tak akan mau," tutur Yugi.

Page 12: REFORMASI IKLIM INVESTASI

(Lampiran 3)• Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS)

Suryamin menyebutkan di antara negara-negara anggota ASEAN, Thailand menjadi ancaman terbesar Indonesia saat menghadapi pelaksanaan Perdagangan Bebas ASEAN (Masyarakat Ekonomi ASEAN/MEA).Ini terlihat dari masih defisitnya neraca perdagangan Indonesia dibandingkan Thailand. Pada Februari ini, defisit neraca perdagangan kedua negara mencapai US$ 337,8 juta.

• "Ini ancaman kita pada pelaksanaan MEA adalah Thailand ini," jelas dia di Kantor BPS Jakarta, Senin (16/3/2015).Dia menyebutkan, secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia dengan negara-negara ASEAN mengalami surplus US$ 221 juta. Di mana, dengan Singapura sebesar US$ 120,2 juta, Malaysia sebesar US$ 63,7 juta. Dan hanya dengan Thailand mengalami defisit.

• Secara nasional, neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2015 mengalami surplus US$ 740 juta, dipicu surplus sektor migas sebesar US$ 170 juta dan non migas US$ 570 juta.

Page 13: REFORMASI IKLIM INVESTASI

13

TERIMA KASIH wallahualam

bissawab