refleksi kasus saraf jadi
DESCRIPTION
syarafTRANSCRIPT
Nama : Eka Yoga WiratamaNIM : 20090310013RS : RSUD Panembahan Senopati BantulStase : Saraf
REFLEKSI KASUS
1. Rangkuman Kasus
Pasien Ny.M umur 60 tahun datang sadar ke IGD diantar oleh keluarganya dengan keadaan anggota gerak sebelah kanan baik tangan maupun kaki tidak dapat digerakkan secara tiba-tiba sejak 3 jam sebelum masuk rumah sakit (SMRS). Komunikasi kurang lancar (pelo). Pasien juga mengeluh pusing dan sempat muntah 1 kali sebelum masuk rumah sakit. Nafsu makan berkurang. BAB dan BAK normal biasa. Kondisi pasien sebelumnya baik-baik saja dan baru pertama kali maerasakan keluhan seperti ini. Pasien tidak rutin memeriksakan kesehatannya ke puskesmas atau rumah sakit.
2. Perasaan terhadap Pengalaman
Mengapa pada pasien ini bisa terjadi kelemahan anggota gerak sebelah kanan? Apa
penyebabnya?
3. Evaluasi
Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah: 250/150 mmHg, nadi:
89x/menit, pernapasan: 21x/menit, suhu: 36,6oC.
4. Analisis
Kelemahan anggota gerak sebelah kanan yang dialami oleh pasien ini biasa disebut
dengan hemiparesis dextra. Dalam mendiagnosis, harus dilakukan pertanyaan lebih
lanjut dan mendetil mengenai waktu terjadinya gejala sehingga dapat mengklarifikasikan
perjalanan patologis dari lesi ini. Hubungan antara waktu dengan penyebab
neuropatologis spesifik, dengan mengambil contoh lesi hemisfer serebri dengan gejala
kelemahan tubuh kontralateral:
a. Onset yang cepat dan kejadian ikutan yang statis memberi kesan suatu kejadian
vascular (stroke), yaitu perdarahan atau infark.
b. Suatu kejadian dengan progresi lambat lebih mengarah ke lesi berupa massa, yaitu
tumor.
c. Kejadian yang berulang dengan pola remisi umumnya mengarah pada proses
inflamasi atau demielinisasi kronik, contohnya: sklerosis multiple.
Berdasarkan anamnesis didapatkan informasi bahwa pasien merasakan keluhan 3 jam
SMRS dimana menandakan onset yang mendadak dan baru pertama kali dirasakan.
Jadi kemungkinan besar kelemahan aanggota gerak kanan yang dialami oleh pasien
disebabkan oleh keadaan yang disebut dengan stroke.
Stroke adalah suatu keadaan hilangnya sebagian atau seluruh fungsi neurologis
(defisit neurologik fokal atau global) yang terjadi secara mendadak, berlangsung lebih
24 jam atau menyebabkan kematian, yang semata-mata disebabkan oleh gangguan
darah otak karena berkurangnya suplai darah (stroke iskemik) atau pecahnya
pembuluh darah secara spontan (stroke per- darahan).
Stroke terjadi karena adanya gangguan pasokan aliran darah otak yang dapat
terjadi dimana saja di dalam arteri–arteri yang membentuk sirkulus Willisi, yaitu :
arteri karotis interna dan sistem vertebrobasilar atau semua cabang–cabangnya. Secara
umum, apabila aliran darah ke jaringan otak terputus selama 15 sampai 20 menit, akan
terjadi infark atau kematian jaringan. Proses patologik yang mendasari mungkin salah
satu dari berbagai proses yang terjadi di dalam pembuluh darah yang memperdarahi
otak. Patologinya dapat berupa:
a. Keadaan penyakit pada pembuluh darah itu sendiri, seperti aterosklerosis dan
thrombosis, robeknya dinding pembuluh darah, atau peradangan;
b. Berkurangnya perfusi akibat gangguan status aliran darah, misalnya syok
hiperviskositas darah;
c. Gangguan aliran darah akibat bekuan atau embolus infeksi yang berasal dari
jantung atau pembuluh ekstrakranium; atau
d. Ruptur vaskular didalam jaringan otak atau ruang subaraknoid.
5. Kesimpulan
Kelemahan anggota gerak kanan yang dialami pasien kemungkinan besar diakibatkan
karena adanya gangguan pada aliran darah otak (stroke) dapat berupa stroke iskemik atau
stroke perdarahan. Untuk dapat mengetahui lebih lanjut penyebab pasti apakah
dikarenakan stroke perdarahan atau iskemik disarankan untuk melakukan pemeriksaan
standar baku emas yaitu CT-Scan.
6. Daftar Pustaka
Ginsberg, Lionel. Lecture Notes Neurologi. 2007. Jakarta: EMS.
Guyton, A.C. Buku ajar fisiologi kedokteran, alih bahasa Irawati et al, editor
bahasa Indonesia Luqman Y.R., et al, edisi 11. Jakarta: EGC; 2007
Snell, R.S. Neuroanatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran, alih bahasa Liliana
Sugiharto, editor bahasa indonesia Huriawati H et al, edisi 5. Jakarat: EGC; 2006
7. Dokumentasi
Riwayat Penyakit Dahulu
- Hipertensi (+)
- Asma (-)
- Jantung (-)
- DM (-)
- TBC (-)
- Alergi (-)
Riwayat Keluarga
Tidak ada riwayat penyakit yang sama pada keluarga
Pemeriksaan Fisik
KU : Lemah
Kesadaran : CM, GCS E4V4M5
Vital sign
TD : 250/150 mmHg
HR : 89x/menit
RR : 21x/menit
T : 36,6oC
Kepala: CA-/-, SI-/-
Normocephal, Reflek cahaya +/+
Leher : dbn, pembesaran kelenjar limfonodi –
Thorax :
Pulmo simetris, sonor, suara dasar vesikuler, Cor S1S2 reguler +, bising –
Abdomen :
Supel, peristaltik usus normal, timpani +, nyeri tekaan +, pembesaran hepar –
pembesaran lien –
+ +
Ekstremitas
Edema (-), akral hangat (+), nadi kuat (+), CRT < 2 detik (+)
Pemeriksaan Motorik
Reflex fisiologis dextra/sinistra
• Bisep +/+, Tricep +/+, Brachioradialis +/+
• Patella +/+, Achilles +/+
Reflex patologis D/S
• Babinski +/-, Chaddock +/-,
• Gordon +/-, Oppenheim +/-,
Laboratorium
Laboratorium
Hb 11
Al 11,95
AE 4,1
AT 333
HMT 34,7
Eosonofil 0
Basofil 0
Batang 1
Segmen 86
Limfosit 9
Monosit 4
Ureum 39
Kreatinin 0,83
Asam urat 5,49
SGOT 23
SGPT 14
GDS 119
Kol. Total 167
LDL 95
HDL 59
Trigliserid 65