referat psikosis akut

18
GANGGUAN PSIKOTIK AKUT I. PENDAHULUAN Diagnostic and statistical manual of Mental Disorders (DSM-IV) mengomindasikan dua konsep diagnostik menjadi diagnosis gangguan psikosis singkat / gangguan psikotik akut / brief psychotic disorder. Pertama gangguan berlangsung singkat, didefinisikan di dalam DSM-IV sebagai kurang dari satu bulan tetapi sekurangnya satu hari, gejala mungkin memenuhi atau tidak memenuhi criteria doagnosis untuk skizofrenia. Kedua, gangguan mungkin berkembang sebagai respon terhadap stressor psikososial yang parah atau kumpulan stressor. II. ETIOLOGI Pasien dengan gangguan psikotik singkat yang pernah memiliki gangguan kepribadian mungkin memiliki kerentanan biologis atau psikologis ke arah perkembangan gejala psikotik. Secara psikodinamika terdapat mekanisme menghadapi (coping mechanism) yang tidak adekuat dan kemungkinan adanya tujuan sekunder pada pasien dengan gejala psikotik. Teori psikodinamika yang lainnya adalah bahwa gejala psikotik adaalh suatu pertahanan terhadap fantasi yang dilarang,

Upload: claudia-dadlani

Post on 01-Jan-2016

158 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: referat psikosis akut

GANGGUAN PSIKOTIK AKUT

I. PENDAHULUAN

Diagnostic and statistical manual of Mental Disorders (DSM-IV)

mengomindasikan dua konsep diagnostik menjadi diagnosis gangguan psikosis singkat /

gangguan psikotik akut / brief psychotic disorder. Pertama gangguan berlangsung

singkat, didefinisikan di dalam DSM-IV sebagai kurang dari satu bulan tetapi

sekurangnya satu hari, gejala mungkin memenuhi atau tidak memenuhi criteria doagnosis

untuk skizofrenia. Kedua, gangguan mungkin berkembang sebagai respon terhadap

stressor psikososial yang parah atau kumpulan stressor.

II. ETIOLOGI

Pasien dengan gangguan psikotik singkat yang pernah memiliki gangguan

kepribadian mungkin memiliki kerentanan biologis atau psikologis ke arah

perkembangan gejala psikotik.

Secara psikodinamika terdapat mekanisme menghadapi (coping mechanism) yang

tidak adekuat dan kemungkinan adanya tujuan sekunder pada pasien dengan gejala

psikotik. Teori psikodinamika yang lainnya adalah bahwa gejala psikotik adaalh suatu

pertahanan terhadap fantasi yang dilarang, pemenuhan harapan yang tidak tercapai, atau

suatu pelepasan dari situasi psikosial tertentu.

III.PEDOMAN DIAGNOSTIK :

A. Menurut PPDGJ – III . F23

Ciri khas : terdapat gejala psikotik yang timbul akut (awitan berlangsung kurang dari 2

minggu dari keadaan premorbid yang normal)

Page 2: referat psikosis akut

Gejala Psikotik itu sembuh sempurna dalam waktu kurang dari 3 bulan.

A. Adanya sindrom yang khas

B. Sering (tidak selalu) ada stress akut yang terkait.

klasifikasi : gangguan psikotik Polimorf akut (dengan atau tanpa gejala skizofernia) ,

Gangguan psikotik lir-skizofernia akut , gangguan Psikotik akut lainnya dengan

predominan waham.

Informasi klinis yang sistematis yang menyediakan pedoman yang pasti tentang

klasifikasi gangguan-gangguan psikotik akut belum ada, sedangkan data yang terbatas

serta tradisi klinis yang karena terpaksa harus digunakan tidak menghasilkan konsep-

konsep yang dapat secara jelas member definisi dan memisahkan saru gangguan dari

yang lainnya. Dengan tidak tersedianya system multiaksial yang sudah duji-coba, maka

metode yang digunakan disini untuk menghindari kekacauan diagnostic, adalah dengan

menyusun suatu urutan diagnosis yang mencerminkan urutan prioritas yang diberikan

untuk cirri-ciri kunci terpilih dari gangguan itu. Adapun urutan prioritas yang dipakai

ialah:

(a) Onset yang akut (dalam masa 2 minggu) sebagai cirri khas yang menentukan

seluruh kelompok;

(b) Adanya sindrom yang khas;

(c) Adanya stres akut yang terkait.

Klasifikasi tersebut disusun sedemikian rupa sehingga mereka tidak menyetujui

urutan prioritas itu tetap dapat mengidentifikasi gangguan psikotik akut berdasarkan

masing-masing ciri khas itu.

Dianjurkan agar sejauh mungkin digunakan subdivisi lebih lanjut tentang onset,

bila dapat, untuk semua gangguan dalam kelompok ini. Onset akut didefinisikan sebagai

suatu perubahan dari keadaan tanpa gejala psikotik ke keadaan psikosis yang jelas

abnormal yang terjadi dalam periode 2 minggu atau kurang. Ada bukti-bukti bahwa onset

yang akut disertai oleh prognosis yang baik, dan mungkin bahwa onset yang lebih

2

Page 3: referat psikosis akut

mendadak mempunyai prognosis yang lebih baik. Karena itu, bilamana mungkin, agar

onset yang mendadak (dalam 48 jam atau kurang) senantiasa ditentukan.

Sindrom yang khas yang telah dipilih pertama, keadaan yang beraneka ragam dan

berubah cepat, yang disini dinamakan “polimorfik”, yang telah ditonjolkan dalam

keadaan-keadaan psikotik akut di beberapa Negara, dan kedua, adanya gejala-gejala

skizofrenik yang khas.

Stres akut yang terkait dengan gangguan ini juga dapat ditentukan, dengan

karakter kelima bila diinginkan, yang secara lazim berhubungan dengan terjadinya

psikosis akut. Bukti-bukti terbatas yang tersedia, bagaimana pun juga, menunjukkan

bahwa suatu bagian yang cukup besar dari gangguan psikotik akut itu timbul tanpa

adanya stres, dan karenanya telah disediakan sarana untuk pencatatan tentang ada atau

tidaknya stres itu. Stres akut terkait tersebut berarti bahwa gejala psikotik yang pertama

terjadi dalam waktu kira-kira 2 minggu sesudah satu kejadian atau lebih yang dianggap

menekan bagi kebanyakan orang dalam situasi yang sama dan dalam lingkungan budaya

yang sama pula. Kejadian-kejadian yang khas adalah kesedihan, kehilangan mitra atau

pekerjaan secara tidak terduga, perceraian, atau trauma psikologis karena peperangan,

terorisme dan penyiksaan. Kesulitan-kesulitan atau problem yang berkepanjangan tidak

boleh dimasukkan sebagai sumber stres dalam konteks ini.

Uraian klinis dan pedoman diagnostic ini disusun berdasarkan anggapan bahwa

hal-hal ini akan digunakan oleh para klinisi yang mungkin perlu untuk membuat

diagnosis pada saat harus membuat penilaian dan mengobati pasien dalam beberapa hari

atau beberapa minggu sesudah onset gangguan ini, tanpa mengetahui untuk berapa lama

gangguan ini akan berlangsung. Karenanya sejumlah hal yang mengingatkan tentang

batas waktu dan trasisi dari satu gangguan ke gangguan yang lainnya telah dimasukkan,

dengan maksud agar para pencatat diagnosis mewaspadai untuk perlunya menjaga agar

data tetap “up to date”.

3

Page 4: referat psikosis akut

Nomenklatur (penggolongan) gangguan-gangguan akut ini sama tidak pasti

seperti status nosologisnya, tetapi telah diupayakan untuk memakai istilah-istilah yang

sederhana dan sudah luas diketahui umum. “Gangguan psikotik” digunakan sebagai suatu

istilah yang mudah dipahami oleh semua anggota kelompok ini (psikotik didefinisikan

dalam pendahuluan umum) dengan istilah tambahan yang menjelaskan ciri utama yang

menentukan dari setiap jenis terpisah sebagaimana muncul dalam urutan tersebut diatas.

Pedoman Diagnostik

Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yang memenuhi criteria baik untuk

episode manic (F30.-) maupun depresif (F32.-), walaupun perubahan emosional dan

gejala-gejala afektif individual dapat menonjol dari waktu ke waktu.

Gangguan-gangguan ini juga dipastikan oleh tiadanya penyebab organic, seperti

trauma kapitis, delirium, atau demensia. Sering kali terdapat kebingungan, preokupasi

dan tiada perhatian terhadap wawancara, tetapi kalau semua hal itu demikian mencolok

atau menetap sehingga mencurigakan adanya derilium atau demensia karena sebab

organic, maka diagnosis harus ditunda sampai hasil-hasil pemeriksaan atau observasi

lebih lanjut telah dapat member kejelasan mengenai hal ini. Demikian pula gangguan

dalam F23.- tidak boleh didiagnosis apabila terdapat intoksikasi yang jelas karena obta-

obatan atau alcohol. Namun demikian, adanya suatu peningkatan ringan dalam

penggunaaan alcohol atau marihuana yang terjadi akhir-akhir ini tanpa adanya bukti

intosikasi atau disorientasi yang berat, tidak menghapuskan kemungkinan diagnosis salah

satu gangguan psikotik akut ini.

Adalah penting untuk dicatat bahwa kriteria 48 jam dan 2 minggu tidak dianjukan

sebagai jangka waktu terjadinya keparahan dan gangguan yang maksimal, tetapi sebagai

jangka waktu gejala-gejala psikotik menjadi nyata dan mengganggu sedikitnya beberapa

aspek kehidupan dan pekerjaan sehari-hari. Puncak gangguan kedua hal itu mungkin baru

dicapai kemudian; gejala-gejala dan gangguan hanya harus sudah jelas pada saat yang

dinyatakan, dalam arti kata bahwa pasien harus sudah mencari pertolongan ke suatu

instansi penolong atau medis. Periode prodromal berupa anxietas, depresi, penarikan diri

4

Page 5: referat psikosis akut

secara sosial atau perilaku abnormal yang ringan, tidak memenuhi untuk dimasukkan ke

dalam kurun waktu ini.

B. Menurut DSM-IV 298.8

Ada satu (atau lebih) gejala berikut :

o Waham

o Halusinasi

o Bicara terdisorganisasi (misal; sering menyimpang atau inkoherensi).

o Prilaku terdisorganisasi jelas atau kaktatonik.

Catatan : jangan memasukan gejala jika merupakan pola respons yang diterima

secar kultural.

Lama suatu epiode gangguan adalah sekurangnya 1 hari tetapi kurang dari 1 bulan,

akhirnya kembali penuh kepada tingkat fungsi pramorbit.

Gangguan tidak lebih baik diterangkan oleh suatu gangguanmood dengan ciri

psikotik, gangguan skizoafektif atau skizofrenia dan bukan karena efek fisiologis

langsung dari suatu zat (misalnya, obat yang disalahgunakan, suatu medikasi) atau

kondisi medis umum.

Sebutkan jika :

Dengan stresor nyata (psikosis reaktif singkat) : jika gejala terjadi segera setelah

dan tampak sebagai respons dari suatu kejadian yang sendiri atau bersama-sama, akan

menimbulkan stres yang cukup besar bagi hampir setiap orang dalam keadaan yang

sama dalam kultur orang tersebut

Tanpa stresor nyata : jika gejala psikotik tidak terjadi segera setelah, atau

tampaknya bukan sebagai respon terhadap kejadian yang sendirinya atau bersama-

sama akan menimbulkan streas yang cukup besar bagi hampir setiap orang dalam

keadaan yang sama dalam kultur orang tersebut.

Dengan onset pascapersalinan : jika onset dalam waktu 4 minggu setelah

persalinan.

5

Page 6: referat psikosis akut

IV.KLASIFIKASI MENURUT PPDGJ-III

A. Tanpa penyerta stress akut. (F23.x0)

B. Dengan Penyerta stress akut. (F23.x1)

C. Gangguan psikotik polimorfik akut tanpa gejala Skizofrenia. (F23.0)

Suatu gangguan psikotik akut dimana jelas terdapat halusinasi, waham dan

gangguan persepsi, tetapi bersifat sangat bervariasi dan berubah-ubah dari hari ke hari

atau bahkan dari jam ke jam. Kekalutan emosional, dengan berbagai perasaan senang dan

ekstase atau anxietas serta iritabilitas, juga sering ada. Gambaran klinis yang polimorfik

dan tidak stabil serta selalu berubah-ubah itu merupakan hal yang bersifat khas, dan

walaupun kadang-kadang gejala afektif atau psikotik juga terdapat, kriteria episode

manik (F30.-), episode depresif (F32.=), atau skizofrenia (F20.-) tidak dipenuhi. Penyakit

ini terutama cenderung mempunyai onset yang mendadak (dalam 48 jam) dan gejala-

gejalanya cepat mereda; pada sebagian besar kasus tidak terdapat stres pencetus yang

jelas. Apabila gejala-gejala tersebut menetap untuk jangka waktu yang lebih dari 3 bulan,

maka diagnosis harus diubah. Gangguan waham menetap (F22,-) atau gangguan psikotik

non-organik lainnya (F28) mungkin merupakan diagnosis yang paling cocok.

Pedoman diagnosis :

a. Onset harus akut (dari suatu keadaan nonpsikotik sampai keadaan psikotik yang

jelas dalam kurun waktu 2 minggu atau kurang.

b. Harus ada beberapa jenis halusinasi atau waham, yang berubah dalam jenis &

intensitasnya dari hari ke hari atau dalam hari yang sama.

c. Harus ada keadaan emosional yang sama beraneka ragamnya.

d. Walaupun gejala-gejalanya beraneka ragam, tidak satupun dari gejala itu ada

secara cukup konsisten dapat memenuhi kriteria skizofrenia (F20.-) atau episode

manik (F30.-) atau episode depresif (F32.-).

6

Page 7: referat psikosis akut

D. Gangguan psikotik polimorfik akut dengan gejala skizofrenia (F23.1)

suatu gangguan psikotik akut yang memenuhi criteria deskriptif untuk gangguan

psikotik polimorfik akut,tetapi yang selalu disertai gejala sizofrenik yang khas.

Pedoman diagnosis :

- Memenuhi kriteria a, b, c diatas yang khas untuk psikotik polimorfik akut (F23.0)

- Disertai gejala-gejala yang memenuhi kriteria diagnosis skizofrenia (F20.-) yang

harus sudah ada untuk sebagian besar waktu sejak munculnya gambaran klinis

psikotik itu secara jelas

- Apabila gejala-gejala skizofrenia menetap untuk lebih dari 1 bulan maka

diagnosis harus diubah menjadi skizofrenia (F20.-).

E. Gangguan psikotik Lir- Skizofrenia (schizophrenia-like) akut

Suatu gangguan psikotik akut dengan gejala yang stabil dan memenuhi criteria

skizofrenia, tetapi hanya berlangsung kurang dari satu bulan lamanya.

Untuk diagnosis pasti harus memenuhi :

a. Onset gejala psikotik harus akut (2 minggu atau kurang, dari suatu keadaan

nonpsikotik menjadi keadaan yang psikotik)

b. Gejala-gejala yang memenuhi kriteria untuk skizofrenia (F20.-) harus sudah

ada untuk sebagian besar waktu sejak berkembangnya gambaran klinis yang

jelas psikotik.

c. Kriteria untuk psikosis polimorfik akut tidak terpenuhi.

Apabila gejala-gejala skizofrenia menetap untuk kurun waktu lebih dari 1 bulan

lamanya, maka diagnosis harus dirubah menjadi skizofrenia (F20.-).

7

Page 8: referat psikosis akut

F . Gangguan psikotik akut lainnya dengan Predominan Waham (F23.3)

Gambaran klinis berupa waham dan halusinasi yang cukup stbail, tetapi tidak

memenuhi skizofrenia. Sering berupa waham kejaran dan waham rujukan dan halusinasi

pendengaran.

Untuk diagnosis pasti harus memenuhi :

a. Onset dari gejala harus akut (2 minggu atau kurang dari keadaan nonpsikotik

sampai jelas psikotik)

b. Waham dan halusinasi harus sudah ada dalam sebagian besar waktu sejak

berkembangnya keadaan psikotik yang jelas

c. Baik kriteria skizofrenia (F20.0) maupun untuk gangguan psikotik polimorfik

akut (F23.-) tidak terpenuhi.

Kalau waham-waham menetap untuk lebih dari 3 bulan lamanya, maka diagnosis

harus diubah menjadi Gangguan Waham Menetap (F22.-). Apabila hanya halusinasi

yang menetap untuk lebih dari 3 bulan lamanya, maka diagnosis harus diubah

menjadi Gangguan Psikotik Nonorganik Lainnya (F28)

G. Gangguan psikotik akut dan sementara lainnya. (F23.8)

Gangguan psikotik akut lain yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam katagori

manapun(seperti keadaan psikotik akut dengan waham dan halusinasi jelas ada, tetapi

menetap hanya untuk sebgaian kecil waktu

V. TERAPI

Perawatan di Rumah Sakit

Untuk pasien psikotik akut, perawatan singkat di rumah sakit mungkin diperlukan

untuk pemeriksaan dan perlindungan pasien. Pemeriksaan pasien membutuhkan

monitoring ketat terhadap gejala dan pemeriksaan tingkat bahaya pasien terhadap

8

Page 9: referat psikosis akut

dirinya sendiri dan orang lain. Di samping itu, lingkugan rumah sakit yang tenang dan

terstruktur dapat membantu pasien memproleh kembali rasa realitasnya. Sambil

klinisi menunggu lingkungan dan obat menunjukan efek, pengurangan, pengikatan

fisik, atau monitoring berhadap-hadapan dengan pasien mungkin diperlukan.

Farmakoterapi

A. Penggolongan obat anti-psikosis :

I. Obat anti-psikosis typical :

1. Phenothiazine

- rantai aliphatic : Chlorpromazine (largactil

- rantai piperzine : Perphenazine, Trifluoperazine , Fuphenazine (anatensol)

-rantai piperidine : Thioridazine

2. Butyrophenone : Haloperidol

3. Diphenyl-butyl-piperidine : Pimozide

II. Obat anti-psikosis atypical :

1. Benzamine : Supride

2. Dibenzodiazepin : Clozapine, Olanzapine, Quetapine, Zotepine

3. Benzosoxazole : Risperidon, Aripirazole

B. Mekanisme Penggunaan :

Obat-obat psikosis tipikal bekerja dengan memblok dopamin pada reseptor pasca-sinaptik

di otak, khususnya di sistem limbik dan sistem ekstrapiramidal (Dopamine D2 receptor

antagonists), sehingga obat ini efektif untuk gejala positif.

9

Page 10: referat psikosis akut

Obat antipsikosis atipikal di samping berafinitas terhadap “Dopamine D2 receptor”, juga

terhadap “Serotonin 5 Ht2 receptors” (Serotonin-dopamin antagonists), sehingga efektif

juga untuk gejala negatif.

C. Efek Samping Obat :

Efek samping obat anti-psikosis dapat berupa :

1. Sedasi dan inhibisi psikomotor –> rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang,

kinerja psikomotor menurun, kemampuan kognitif menurun).

2. Gangguan otonomik –> hipotensi, antikolinergik/parasimpatolitik, mulut kering,

kesulitan miksi dan defekasi, hidung tersumbat, mata kabur, tekanan intraokuler

meninggi, gangguan irama jantung.

3. Gangguan ekstrapiramidal (EPS) –> distonia akut, akathisia, sindrom parkinson

(tremor, bradikardi, rigiditas).

4. Gangguan endokrin (amenorrhoe, gynecomastia), gangguan metabolik (jaundice),

gangguan hematologik (agranulocytosis), biasanya pada pemakaian jangka lama.

Efek samping yang irreversible adalah tardive dyskinesia, yaitu gerakan berulang

involunter pada lidah, wajah, mulut/rahang, dan anggota gerak, dimana pada waktu tidur

gejala ini menghilang. Biasanya gejala ini timbul pada pemakaian jangka panjang dan

pada usia lanjut. Efek samping ini tidak berkaitan dengan dosis obat anti-psikotik (non

dose related).Bila terjadi gejala-gejala tersebut, obat anti-psikosis perlahan-lahan

dihentikan.

Psikoterapi

o Psikoterapi individual, keluarga dan kelompok diindikasikan untuk

memberikan terapi dari integrasi psikologis pengalaman.

VI. PROGNOSIS

10

Page 11: referat psikosis akut

Kesembuhan yang sempurna biasanya terjadi dalam 2-3 bulan, sering kali dalam

beberapa minggu atau bahkan beberapa hari dan hanya sebagian kecil dari pasien dengan

gangguan ini berkembang menjadi keadaan yang menetap dan berhendaya. Disesalkan

bahwa pengetahuan dewasa ini tidak mengizinkan prediksi dini dari sebagian kecil pasien

yang tidak akan sembuh dengan cepat itu.

11

Page 12: referat psikosis akut

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Psikiatri FKUI. Buku Ajar Psikiatri.Fakultas Kedokteran Indonesi.

Jakarta: 2010.

Kaplan & Sadock. Synopsis of Psychiatry. 8th edition. Lippincott.

Williams&Wiilkins. Philadelphia:1998.

Maslim, Rasdi. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan ringkas dari

PPDGJ-III. Cetakan pertama.

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder. 4th Edition. American

Psychiatric Association. Washington DC.

12