referat obsgyn bahrun

11
REFERAT INTRA UTERINE GROWTH RETARDATION Disusun oleh : BAHRUN 1102009053 Pembimbing: Dr. Isnaina Sp.OG

Upload: bahrun

Post on 28-Oct-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: REFERAT OBSGYN BAHRUN

REFERAT

INTRA UTERINE GROWTH RETARDATION

Disusun oleh :

BAHRUN 1102009053

Pembimbing:

Dr. Isnaina Sp.OG

KEPANITRAAN KLINIK ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN

RSUD ARJAWINANGUN

Page 2: REFERAT OBSGYN BAHRUN

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Gangguan pertumbuhan intrauterin atau intra uterine growth retardation adalah

suatu kelainan atau gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan janin. Kejadian intra

uterine growth retardation (IUGR) bervariasi antara 3 dan 10 % dari seluruh kehamilan,

tergantung kriteria IUGR yang dipakai.

Defisiensi pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai kondisi terjadinya penurunan

jumlah sel atau ukuran sel yang mengakibatkan pengaruh yang buruk. Tidak terdapat

pertumbuhan standar yang dapat dijadikan ukuran. Retardasi pertumbuhan fetus

ditunjukkan dengan kegagalan untuk memenuhi parameter-parameter pertumbuhan

normal diantaranya berat, panjang dan pada beberapa kasus meliputi ketebalan jaringan

subkutan. Berat badan hanya dapat diukur dengan mudah, akurat dan yang diperoleh

dengan basis pemeriksaan rutin segera setelah kelahiran.

Digunakan empat definisi yang berdasarkan pada berat badan, disebut dengan

infant (bayi), yaitu berat badan lebih dari dua deviasi standar di bawah berat badan rata-

rata, atau berada di bawah persentil ketiga, kelima atau kesepuluh, untuk gestasi.

Retardasi pertumbuhan intrauterin (IUGR) didefinisikan sebagai berat badan di bawah

persentil kesepuluh atau usia gestasi. Harus disadari bahwa variabel-variabel seperti jenis

kelamin bayi, ras dan ketinggian mesti dipertimbangkan ketika menentukan kurva

pertumbuhan untuk populasi. Maka dari itu berat badan di bawah persentil kesepuluh

pada sebuah populasi tidak akan jatuh menjadi di bawah kurva pertumbuhan persentil

kesepuluh pada populasi lainnya, meskipun retardasi pertumbuhan dapat terjadi pada

kedua keadaan tersebut. Pada diskusi dengan pasien adalah bijaksana untuk tidak

Page 3: REFERAT OBSGYN BAHRUN

menggunakan istilah retardasi karena si ibu cenderung akan memfokuskan pada istilah

“retardasi” dalam hubungannya dengan retardasi mental yang berakibat pada kecemasan

dan ketakutan.

Secara umum anak yang lahir dengan berat yang kurang dapat dibagi dalam 2

golongan yaitu :

1. Anak yang prematur

Adalah berat dan pajang anak sesuai dengan umur kehamilan, jadi pertumbuhan anak

tidak terganggu, ia kecil karena masih muda.

2. Anak yang disebut “Small for date”, “Light for date”, “Dysmatur” atau “Hypotrofik”.

Adalah anak telah mengalami gangguan pertumbuhan intra uterin, berat lahirnya tidak

sesuai artinya kurang dibandingkan dengan lamanya kehamilan.

B. Klasifikasi

Dikenal dua jenis intra uterine growth retardation (IUGR). IUGR tipe I dan tipe

II. IUGR tipe I adalah IUGR yang disebabkan oleh karena gangguan dalam periode

proliferasi sel, sehingga kemampuan pertumbuhan janin secara keseluruhan berkurang.

Janin seperti ini disebut juga IUGR yang proporsional, atau IUGR yang simetris. IUGR

seperti ini sering disebabkan oleh karena efek teratogenik suatu obat, kelainan genetik,

infeksi dan kelainan kongenital.

IUGR tipe II adalah adalah IUGR yang disebabkan oleh gangguan nutrisi

intrauterin, sebagai akibat adanya gangguan sirkulasi utero plasenta. Biasanya hal ini

terjadi pada ibu dengan hipertensi, pre eklampsia dan eklampsia, penyakit jantung dan

paru, anemia berat, penyakit plasenta dan kehamilan ganda. IUGR tipe II ditandai dengan

tubuh yang asimetris, kepala relatif lebih besar dibandingkan dengan abdomen, dan

jaringan lemak subkutan relatif berkurang. Kurang lebih 80% IUGR termasuk jenis ini.

Page 4: REFERAT OBSGYN BAHRUN

C. Etiologi

Faktor risiko yang meningkatkan kejadian intra uterine growth retardation antara

lain : umur ibu, merokok, peminum alkohol, drug abuse, penyakit hipertensi ibu, DM dan

infeksi (penyakit infeksi) intra uterin.

Secara umum etiologi IUGR dapat dibagi :

1. Faktor ibu

- Penyakit hipertensi (kelainan vaskuler ibu)

- Kelainan uterus

- Kehamilan kembar

- Keadaan gizi

- Pemakai tembakau

2. Faktor anak

- Kelainan kongenital

- Kelainan genetik

- Infeksi janin, terutama karena virus seperti rubella

3. Faktor plasenta

Sebab faktor plasenta dikenal sebagai insufisiensi plasenta. Faktor plasenta dapat

dikembalikan pada faktor ibu ; walaupun begitu ada beberapa kelainan plasenta yang

khas seperti tumor plasenta.

D. Diagnosis

Page 5: REFERAT OBSGYN BAHRUN

Untuk membuat diagnosis IUGR kita harus mengetahui berat badan ibu yang

seharusnya pada umur kehamilan yang tertentu, dan juga harus mengetahui dengan pasti

umur kehamilan, dihitung dari hari pertama haid terakhir.

Pemeriksaan USG dapat kita lakukan untuk mendiagnosis IUGR dengan melihat :

- Umur kehamilan yang akurat

- Ukuran fetus < 5 cm

- Indeks cairan amnion < 5 cm

- Test arteri umbilikal doppler abnormal

Sebagai dokter umum dalam mendiagnosis atau kita curigai adanya IUGR dapat

kita lakukan dengan :

1. Dalam Kehamilan

Ada kalanya kita dapat menduga gangguan pertumbuhan intra uterin dari

ukuran tingginya fundus uteri dan parameter umbilical dibandingkan dengan tuanya

kehamilan. Penambahan berat badan ibu yang kurang atau tidak ada dapat juga

memperkuat dugaan kita.

Penentuan secara berturut-turut dari nilai-nilai tersebut diatas memberikan

kesan yang lebih nyata tentang adanya gangguan pertumbuhan intra uterin atau IUGR.

2. Setelah Lahir

Bayi kelihatan kurus dan panjang, kulit kering. Lapisannya tipis dan ototnya

hipotrofis. Berat badan kurang daripada semestinya menurut tuanya kehamilan.

Pemeriksaan penunjang untuk memperkuat diagnosis adalah :

1. Cephalometri janin dengan ultrasound

2. Penentuan kadar oestriol dalam urine ibu, yang menurun pada gengguan pertumbuhan

janin

3. Pemeriksaan air ketuban yang diperoleh dengan amniocentesis, terutama untuk

menentukan umur kehamilan

Page 6: REFERAT OBSGYN BAHRUN

Dibandingkan dengan anak prematur, maka intra uterine growth retardation

memperlihatkan sifat-sifat sebagai berikut :

- Pengaturan suhu badan yang lebih baik.

- Ikterus biasanya tidak ada, edema jarang terjadi.

- Kehilangan berat setelah lahir hanya sedikit.

- Gangguan pernafasan lebih jarang terjadi.

E. Penanganan

Kalau kita menduga ada gangguan pertumbuhan intra uterin, maka yang dapat

kita usahakan adalah :

- Istirahat rebah agar fungsi plasenta membaik

- Perbaikan gizi ibu jika perlu

- Pengakhiran kehamilan dengan induksi persalinan atau SC

Dalam penanganan IUGR kita harus mempertimbangkan beberapa hal antara

lain : jangan terlalu lekas bertindak untuk menghindarkan kelahiran yang sangat

prematur, tapi jangan pula terlambat untuk menghindarkan gangguan pertumbuhan yang

berat.

Penanganan IUGR dapat dikelompokkan dalam :

1. Rencana Persalinan

Hal ini tergantung dari : umur kehamilan, kondisi fetus, ibu dan etiologi dari

IUGR.

Bila fetus kecil, pertumbuhan normal, volume cairan dan test doppler baik

kita tunggu sampai aterm. Tetapi bila fetal distress, hipoksia dan asidosis segera

dilahirkan. Adanya hipoksia dan asidosis pada kehamilan kurang dari 26 minggu

prognosisnya lebih buruk.

2. Intra partum dan Penanganan neonatus

Page 7: REFERAT OBSGYN BAHRUN

Masalah intra partum yang sering terjadi adalah APGAR Score yang jelak,

berbagai manifestasi hipoksia dan asidosis. Penatalaksanaan dini pada bayi dengan

abnormalitas saat masih fetus dengan memonitor hipotermia dan hipoglikemia.

F. Prognosis

Prognosis tergantung kepada :

1. Etiologi

2. Prematuritas

3. Keparahan retardasi pertumbuhan

Retardasi pertumbuhan sekunder dari abnormalitas kromosomal atau anomali

kongenital mayor biasanya mengakibatkan kematian perinatal. Melahirkan sebelum

masanya pada bayi-bayi dengan retardasi pertumbuhan mengakibatkan hasil yang buruk.

Vohr dkk, pada studi prospektif mereka terhadap bayi-bayi retardasi pertumbuhan dengan

berat badan kurang dari 1500 g usia gestasi rata-rata 35,5 minggu, menunjukkan bahwa

tingkat kelangsungan hidup neontal hanya 55% (15). Penyebab umum kematian

berhubungan dengan prematuritas seperti sindrom kelemahan pernafasan dengan atau

hemoragi intrakranial.

Beberapa studi telah menunjukkan bahwa bayi-bayi dengan retarsdasi

pertumbuhan memiliki derajat peningkatan perkembangan dan abnormalitas neurologis

(16,17), studi follow upaya terhadap kembar sama besar dengan berat badan lahir yang

signifikan menunjukkan defisit IQ rata-rata 7 point pada saudara kembarnya yang lebih

kecil (18). Meskipun begitu, belum jelas tentang kontribusi yang pasti dalam

hubungannya dengan faktor-faktor yang membahayakan, misalnya hipokxia intrapartum,

hipoglikemia neonatal, hipotermia, polisitemia dan hiperbilirubinemia, yang membuat

insidensi dan parahnya kecacatan pada bayi-bayi ini. Bila faktor-faktor yang

membahayakan ini muncul atau dirawat, pengaruh retardasi pertumbuhan intra uterin

Page 8: REFERAT OBSGYN BAHRUN

tersebut (dengan sendirinya) belum diketahui. Informasi ini, bila tersedia, memungkinkan

ahli obstetrik untuk membuat keputusan rasional dalam menentukan waktu yang tepat dan

cara melahirkan yang tepat.

DAFTAR PUSTAKA

1. Tejani, N.A.: Kekambuhan retardasi pertumbuhan intra uterin, jurnal reading Obstetrik dan

Ginekologi amerika 5;32 (1982).

2. Ounsted, M dan Ounsted, C. : Regulasi maternal pada pertumbuhan intra uterin, nature 212 99

(1966)

3. Johnstone, F. Dan Inglis, L. : Kecenderungan keluarga pada berat badan lahir rendah, Jurnal

Kedokteran British 3 ; 65 (1974).

4. Wiknojosastro, H. : Bayi dengan berat Badan Lahir Rendah, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina

Pustaka Sarwono Prawiroharjo Jakarta, ed ke 3; 771 (1999).