referat mata glaukoma akut tertutup

26
REFERAT GLAUKOMA AKUT SUDUT TERBUKA Diajukan Guna Melengkapi Tugas Kepaniteraan Senior Bagian Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Diiponegoro Disusun oleh : NURJAYA ADINUGROHO 220103 BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA

Upload: hendy-pratamaputra

Post on 12-Dec-2015

45 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

referat glaukoma akut tertutup

TRANSCRIPT

Page 1: Referat Mata Glaukoma Akut Tertutup

REFERAT

GLAUKOMA AKUT SUDUT TERBUKA

Diajukan Guna Melengkapi Tugas Kepaniteraan SeniorBagian Ilmu Kesehatan Mata

Fakultas Kedokteran Universitas Diiponegoro

Disusun oleh :

NURJAYA ADINUGROHO220103

BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

2014

Page 2: Referat Mata Glaukoma Akut Tertutup

BAB I PENDAHULUAN

Glaukoma adalah suatu neuropati optik kronik didapat yang ditandai oleh

pencekungan (cupping) diskus optikus dan pengecilan lapangan pandang, biasanya

disertai peningkatan tekanan intraokuler.1

Gangguan penglihatan dan kebutaan masih menjadi masalah kesehatan di

Indonesia. Survey Kesehatan Indera tahun 1993 – 1996 menunjukkan 1,5% penduduk

Indonesia mengalami kebutaan disebabkan oleh katarak (52%), glaukoma (13,4%),

kelainan refraksi (9,5%), gangguan retina (8,5%), kelainan kornea (8,4%) dan

penyakit mata lain.4 Pada tahun 2020, 79,6 juta orang diperkirakan memiliki

glaukoma, di mana 11,2 juta dari mereka akan menjadi buta secara bilateral.5

Hasil Riskesdas tahun 2007 menunjukkan angka kebutaan sebesar 0,9%.

Dengan angka tertinggi di Provinsi Sulawesi Selatan (2,6%) dan terendah di Provinsi

Kalimantan Timur (0,3%). Sementara hasil Survei Kebutaan dan Kesehatan Mata di

Propinsi Jawa Barat tahun 2005, menunjukkan, pada kelompok usia di atas 40 tahun

prevalensi glaukoma sebesar 1,2 % dan prevalensi kebutaan karena glaukoma sebesar

0,1% dari total kebutaan sebesar 4,0 %.4

Di seluruh dunia, glaukoma dianggap sebagai penyebab kebutaan yang tinggi,

2% penduduk berusia lebih 40 tahun menderita. Glaukoma dapat juga didapatkan

pada usia 20 tahun, meskipun jarang, pria lebih banyak diserang dari pada wanita.2 Di

Indonesia glaukoma kurang dikenal oleh masyarakat, padahal cukup banyak yang

menjadi buta karenanya.3

Glaukoma sudut tertutup didapatkan pada 10-15% kasus ras kulit putih.

Presentase ini jauh lebih tinggi pada orang Asia dan suku Inuit. Glaukoma sudut

tertutup primer berperan pada lebih dari 90% kebutaan bilateral akibat glaukoma di

China.1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Page 3: Referat Mata Glaukoma Akut Tertutup

2.1 ANATOMI DAN FISIOLOGI

Bagian mata yang penting pada glaukoma adalah sudut filtrasi. Sudut filtrasi

ini terdapat di dalam limbus kornea. Limbus adalah bagian yang dibatasi oleh garis

yang menghubungkan akhir dari membrane Descemen dan membran Bowman, lalu

ke posterior 0,75 mm, kemudian ke dalam mengelilingi Kanal Schlemm dan

trabekula sampai ke COA. Akhir dari membran Descement disebut Schwalbe.

Limbus terdiri dari 2 lapisan epitel dan stroma. Epitelnya 2 kali setebal epitel kornea.

Di dalam stromanya terdapat serat-serat saraf dan cabang akhir dari arteri siliaris

anterior. Bagian terpenting dari sudut filtrasi adalah trabekula yang terdiri dari :

1. Trabekula korneoskleral, serabutnya berasal dari lapisan dalam stroma

kornea dan menuju ke belakang, mengelilingi kanal Schlemm unuk

berinsersi pada sklera.

2. Trabekula uveal, serabut berasal dari lapisan dalam stroma kornea

menuju ke skleralspur (insersi dari m. siliaris) dan sebagian ke m.

siliaris meridional.

3. Serabut berasal dari akhir membrane Descement (garis Schwalbe),

menuju ke jaringan pengikat m. siliaris radalis dan sirkularis.

4. Ligamentum pektinatum rudimenter, berasal dari dataran depan iris

menuju ke depan trabekula.

Trabekula terdiri jaringan kolagen, jaringan homogen, elastik dan seluruhnya

diliputi endotel. Keseluruhannya merupakan spons yang tembus pandang sehingga

bila ada darah di dalam kanal Schlemm dapat terlihat dari luar. Kanal Schlemm

merupakan kapiler yang dimodifikasi yang mengelilingi kornea. Dindingnya terdiri

dari satu lapis sel, diameternya 0,5 mm. Pada dindingnya sebelah dalam terdapat

lubang-lubang sebesar 2 U, sehingga terdapat hubungan langsung antara trabekula

dan kanal Schlemm. Dari kanal Schlemm, keluar saluran kolektor, 20-30 buah yang

menuju ke pleksus vena di dalam jaringan sclera dan episklera dan v. siliaris anterior

Page 4: Referat Mata Glaukoma Akut Tertutup

di badan siliar.2

Tekanan intraokuler ditentukan oleh kecepatan pembentukan akuos humor

dan tahanan terhadap aliran keluarnya dari mata. Akuos humor humor yang

dihasilkan oleh badan siliar masuk ke bilik mata belakang, kemudian melalui pupil

menuju ke bilik mata depan ke sudut coa, melalui trabekulum mencapai kanal

Schlemm dan melalui saluran ini keluar dari bola mata.1,3

Gambar 1 Aliran Akuos Humor

2.2 DEFINISI

Glaukoma primer sudut tertutup terjadi bila terdapat kenaikan mendadak dari

tekanan intraokuler yang disebabkan penutupan sudut coa yang mendadak oleh akar

iris sehingga menghalangi sama sekali keluarnya humor akueus melalui trabekula,

menyebabkan meningginya tekanan intraokuler, sakit yang sangat di mata secara

mendadak dan menurunnya ketajaman penglihatan secara tiba-tiba disertai tanda-

Page 5: Referat Mata Glaukoma Akut Tertutup

tanda kongesti di mata, seperti mata merah, kelopak bengkak. 5,2

2.3 ETIOLOGI

Karena glaukoma ini timbulnya mendadak disertai tanda kongestif, maka

disebut glaukoma akut kongestif atau glaukoma akut. Glaukoma akut, hanya timbul

pada orang-orang dengan predisposisi anatomis.

Faktor anatomis yang menyebabkan sudut sempit adalah :

1. Bulbus okuli yang pendek, biasanya pada mata yang hipermetrop.

Makin berat hipermetropnya makin dangkal coanya.

2. Tumbuhnya lensa, menyababkan coa menjadi lebih dangkal. Pada

umur 25 tahun, dalamnya coa rata-rata 3,6 mm, sedang pada umur 70

tahun 3,15 mm.

3. Kornea yang kecil dengan sendirinya coanya dangkal.

4. Tebalnya iris. Makin tebal iris, makin dangkal coa.

Faktor fisiologis yang menyebabkan coa sempit :

1. Akomodasi. Dengan akomodasi pars siliaris dari iris maju kedepan.

2. Dilatasi pupil, menyebabkan iris menjadi lebih tebal dan sudut coa

menjadi lebih sempit.2

2.4 PATOFISIOLOGI

Pada sudut bilik mata yang sempit, letak lensa menjadi lebih dekat ke iris,

sehingga aliran cairan bilik mata dari bilik mata belakang ke bilik mata depan

terhambat. Inilah yang disebut dengan hambatan pupil. Hal ini dapat menyebabkan

meningkatnya tekanan di dalam bilik mata belakang dan mendorong iris ke depan.

Pada sudut bilik mata depan yang memang sudah sempit adanya dorongan ini

menyebabkan iris menutupi jaringan trabekula, sehingga cairan bilik mata tidak dapat

Page 6: Referat Mata Glaukoma Akut Tertutup

atau sukar untuk keluar dan terjadilah glaukoma sudut tertutup.2

2.5 MANIFESTASI KLINIS

Prodroma

Sebelum penderita mendapat serangan akut, ia mengalami tanda dini

(prodroma) walau ini tidak selalu terjadi. Pada stadium ini terdapat penglihatan kabur,

melihat halo (gambaran pelangi) sekitar lampu atau lilin, disertai sakit kepala, sakit

pada matanya dan kelemahan akomodasi.1,2,3,6,7

Keadaan ini berlangsung 1⁄2 - 2 jam kemudian hilang. Jarang mereka datang

ke dokter dengan keuhan demikian karena cepat berlalu. Biasanya dengan tidur

sebentar keadaan pulih kembali, sebab pada waktu tidur terjadi miosis yang

menyebabkan sudut coa terbuka.2

Pemeriksaan pada stadium ini, didapatkan injeksi perikornea yang ringan,

kornea agak suram karena edema, bilik mata depan dangkal, pupil sedikit melebar

reaksi cahaya lambat dan tekanan intraokuler meninggi. Bila serangannya reda, mata

menjadi normal kembali, kecuali penurunan daya akomodasi tetap ada, sehingga

penderita memerlukan penggantian kacamata dekat yang lebih sering dan lebih kuat

dibanding usianya. Mula-mula antara serangan dapat bermingu- minggu atau

beberapa bulan, akan tetapi makin lama makin sering dan serangannya berlangsung

lebih lama. Stadium ini dapat berlangsung beberapa minggu atau beberapa bulan

bahkan beberpa tahun, baru kemudian sampai pada stadium glaukoma akut.1,2,3,6,7

Page 7: Referat Mata Glaukoma Akut Tertutup

Stadium Kongestif

Pada stadium ini penderita tampak sangat payah, memegangi kepalanya

karena sakit hebat. Jalannya dipapah, karena ketajaman penglihatannya sangat turun,

muntah-muntah. Karenanya sering disangka bukan menderita sakit mata, melainkan

suatu penyakit sistemik.2,3,8

Dalam anamnesis, keluarganya akan menceritakan bahwa sudah sekian hari

penderita tidak bisa bangun, sakit kepala dan terus muntah-muntah, nyeri dirasakan di

dalam dan sekitar mata. Penglihatannya kabur sekali dan dilihatnya warna pelangi di

sekitar lampu.3

Apabila mata diperiksa, ditemukan kelopak mata bengkak, konjungtiva yang

sangat hiperemik (kongestif), injeksi siliar dan kornea yang suram. Bilik mata depan

dangkal dapat dibuktikan dengan memperhatikan bilik mata depan dari samping.

Pupil tampak melebar, lonjong miring agak vertikal atau midriasis yang hampir

total.2,3

Refleks pupil lambat atau tidak ada. Tajam penglihatan menurun sampai

hitung jari. Dengan tanda-tanda luar ini ditambah anamnesis yang teliti sudah cukup

untuk membuat suatu diagnosis tapi diagnosis baru dapat ditegakkan kalau tekanan

bola mata didapatkan tinggi sekali.3

2.6 KLASIFIKASI

1. Glaukoma Sudut Tertutup Akut

Glaukoma sudut tertutup akut terjadi bila terbentuk iris bombe yang

menyebabkan oklusi sudut bilik mata depan oleh iris perifer. Hal ini menghambat

aliran keluar akuos dan tekanan intraokuler meningkat dengan cepat, menimbulkan

nyeri hebat, kemerahan dan penglihatan kabur.

Glaukoma sudut tertutup akut ditandai oleh munculnya kekaburan penglihatan

mendadak yang disertai nyeri hebat, halo, serta mual dan muntah. Pasien terkadang

dikira menderita penyakit gastrointestinal akut. Temuan-temuan lainnya adalah

Page 8: Referat Mata Glaukoma Akut Tertutup

peningkatan intraokuler yang mencolok, bilik mata depan dangkal, kornea berkabut,

pupil berdilatasi sedang yang terfiksasi, dan injeksi siliar. Mata sebelahnya harus

dilakukan pemeriksaan gonioskopi untuk memastikan adanya predisposisi anatomi

terhadap glaukoma sudut tertutup primer.1,4,7

2. Glaukoma Sudut Tertutup Kronik

Pasien dengan predisposisi anatomi penutupan sudut bilik mata depan

mungkin tidak pernah mengalami episode peningkatan tekanan intraokuler akut,

tetapi mengalami sinekia anterior perifer yang semakin meluas disertai dengan

peningkatan tekanan intraokuler secara bertahap. Pada pasien ini bermanifestasi

seperti yang diperlihatkan oleh pasien glaukoma sudut terbuka primer, sering dengan

penyempitan lapangan pandang yang ekstensif di kedua mata. Sesekali pasien-pasien

tersebut mengalami serangan penutupan sudut subakut.

Pada pemeriksaan dijumpai peningkatan intraokuler, sudut bilik mata depan

yang sempit disertai sinekia anterior perifer dalam berbagai tingkat, serta kelainan

diskus optikus dan lapangan pandang.1

2.7 DIAGNOSIS

Untuk mendeteksi seseorang dengan calon galukoma akut, dibutuhkan

anamnesis yang teliti, diperlukan juga penilaian secara klinis. Pemeriksaan yang

dilakukan pada glaukoma.

1. Mengukur tekanan bola mata (Tonometri)

Tujuan pemerikasaan dengan tonometer atau tonometri untuk

menentukan tekanan bola mata seseorang berdasrkan fungsinya dimana

tekanan bola mata merupakan keadaan mempertahankan mata bulat sehingga

tekanan bola mata yang normal tidak akan memberikan kerusakan saraf optik

atau yang terlihat sebagai kerusakan dalam bentuk glaukoma pada papil saraf

optik.7

Page 9: Referat Mata Glaukoma Akut Tertutup

Tonometri adalah pengukuran tekanan intraokuler. Dikenal 4 bentuk

tonometri atau pengukur tekanan bola mata :

• Digital (palpasi) tonometriMerupakan cara yang paling

mudah, tetapi juga yang paling tidak cermat, karena pengukuran

tekanan bola mata dengan perasaan jari telunjuk pemeriksa. Caranya

adalah dengan kedua jari telunjuk diletakkan di atas bola mata sambil

penderita disuruh melihat ke bawah. Mata tidak boleh ditutup, karena

menutup mata mengakibatkan tarsus kelopak mata yang keras pindah

ke depan bola mata, hingga apa yang kita palpasi adalah tarsus dan ini

selalu memberi kesan perasaan keras. Dilakukan dengan palpasi,

diaman satu jari menahan, jari lainnya menekan secara bergantian.3,9

Penilaian dilakukan dengan pengalaman sebelumnya yang dapat

dicatat sebagai berikut : N = normal, N+1 = agak tinggi, N+2 = untuk

tekanan yang lebih tinggi, N-1 = lebih rendah dari normal, N-2 = lebih

rendah lagi, dan seterusnya.3,9

• Schiotz tonometriMerupakan tonometer indentasi atau

menekan permukaan kornea dengan beban beban yang dapat bergerak

bebas pada sumbunya.Beban yang ditaruh pada bola mata (kornea)

akan menekan bola mata ke dalam dan mendapat perlawanan tekanan

dari dalam melalui kornea. Keseimbangan tekanan tergantung pada

beban tonometer.

Pembacaan skala dikonversi pada table untuk mengetahui bola mata

dalam millimeter air raksa. Pada tekanan lebih tinggi 20 mmHg

dicurigai adanya glaukoma dan bila tekanan lebih dari 25 mmHg

pasien menderita glaukoma.3,9

2. Uji Besar Sudut

Tes ini dilakukan bila gonioskopi tidak mungkin karena media keruh.

Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan sederhana yang berguna untuk melihat

Page 10: Referat Mata Glaukoma Akut Tertutup

kemungkinan sudut bilik mata yang sempit dan mengancam akan terjadinya

glaukoma akut. Pemeriksaan dilakukan di kamar gelap dengan lampu celah (slitlamp)

dengan sinar yang diarahkan pada kornea tegak lurus di daerah limbus.

Penilaian yang dapat dilakukan adalah dengan melihat sudut biik mata :

• Bila dalam sudut bilik mata perifer 1⁄2 atau setebal kornea maka tidak

mungkin mata tersebut mendapat serangan glaukoma.

• Bila dalam sudut bilik mata perifer 1⁄4 tebal kornea maka mata ini

terancam sudut sempit.

• Bila dalam bilik mata perifer antara 1⁄4 dan 1⁄2 tebal kornea maka

mata ini harus mendapat pemeriksaan lebih lanjut (gonioskopi)

3. Gonioskopi

Pemeriksaan gonioskopi adalah tindakan untuk melihat sudut bilik mata

dengan goniolens. Dengan pemeriksaan ini dapat dilihat sudut bilik mata yang

merupakan tempat keluarnya cairan mata dari bola mata.3

Kelainan patologik sudut akan terlihat seperti sempit, terbuka, tertutup pigmen

dan tumbuhan jaringan patologik.Dapat dinilai besar atau terbukanya sudut :

• Derajat 0, bila tidak terlihat struktur sudut dan terdapat kontak kornea

dengan iris, disebut sudut tertutup.

• Derajat 1, bila tidak terlihat 1⁄2 bagian jalinan trabekulum sebelah

belakang, dan garis Schwalbe terlihat, disebut sudut sangat sempit.

Sudut sangat sempit sangat mungkin menjadi sudut tetutup.

• Derajat 2, bila sebagian kanal Schlemm terlihat, disebut sudut sempit

sedang kelainan ini mempunyai kemampuan untuk tertutup.

• Derajat 3, bila bagian belakang kanal Schlemm masih terlihat

termasuk sclera spur, disebut sudut terbuka sedang. Pada keadaan ini

tidak akan terjadi sudut tertutup.

• Derajat 4, bila badan siliar terlihat, disebut sudut terbuka.5,9

Page 11: Referat Mata Glaukoma Akut Tertutup

4. Oftalmoskopi

Dengan oftalmoskop dapat dilihat saraf optik di dalam mata dan akan dapat

ditentukan apakah tekanan bola mata telah mengganggu saraf optik. Saraf optik dapat

dilihat secara langsung. Warna serta bentuk dari mangkok saraf optic pun dapat

menggambarkan ada atau tidak ada kerusakan akibat glaukoma yang sedang

diderita.7,9

Rasio cup/disk adalah perbandingan antara besarnya penggaungan papil saraf

optik dengan besar atau lebarnya papil. Rasio cawan-diskus berguna untuk mencatat

ukuran diskus optikus pada pasien glaukoma. Apabila terdapat kehilangan lapangan

pandang atau peningkatan tekanan intraokuler, rasio cawan- diskus lebih dari 0,5 atau

terdapat asimetri yang bermakna antara kedua mata sangat diindikasikan adanya

atrofi glaukomatosa.1,2,7,9

5. Pemeriksaan Lapangan Pandang

Pemeriksaan lapangan pandang secara teratur berperan penting dalam

diagnosis dan tindak lanjut glaukoma. Pemeriksan lapangan pandang adalah

pemeriksaan yang paling memastikan pada kerusakan saraf mata akibat glaukoma.

Berbagai cara untuk memeriksa lapangan pandang pada glaukoma seperti layar

Bjerrum untuk pemeriksaan lapang pandang sentral atau perimeter Goldmann dan

Octopus untuk pemeriksaan lapangan pandang sampai perifer.1,9

6. Penilaian Serabut Saraf

Menilai serabut saraf retina merupakan hal penting pada glaukoma karena

kelainan serabut saraf lebih cepat terlihat disbanding gangguan pada lapang pandang.

Pemeriksaan OCT, GDX, HRT akan memperlihatkan kelainan struktur serabut saraf

retina dan papil saraf optik. OCT (Optical Coherence tomography), dengan tekhnik

interferometer digambarkan potongan melintang retina dan papil saraf optik, diukur

tebal lapis serabut saraf retina. Pencitraan OCT untuk melihat macular hole, membran

preretina, edema makula dan kerusakan saraf optik.

Page 12: Referat Mata Glaukoma Akut Tertutup

GDX, dengan sinar polarisasi diukur tebal serabut saraf retina. HRT, dengan

memakai scanning laser melihat gambaran 3 dimensi keadaan papil saraf optik.

7. Tes Provokasi

Tes yang dilakukan pada keadaan yang meragukan.

Tes yang dilakukan :

• Tes kamar gelap

Pemeriksaan ini untuk melihat kemampuan sudut bilik mata untuk

tertutup dan merupakan pemeriksaan provokasi untuk glaukoma sudut sempit.

Sudut bilik mata menyempit bila pasien berada di kamar gelap akibat

terjadinya midriasis. Midriasis akan mengakibatkan sudut bilik mata tertutup

yang akan menghalangi pengaliran akuos humor sehingga tekanan bola mata

meninggi.

• Uji Midriasis

Pemeriksaan untuk menemukan glaukoma sudut sempit dengan

memprovokasinya dengan midriatik. Midriasis akan mengakibatkan sudut

bertambah tertutup dan bertambah kemungkinan terbendungnya akuos humor

dan dapat menimbulkan glaukoma.

• Uji Tiarap (Prone Test)

Pemeriksaan ini dilakukan untuk glaukoma sudut sempit. Pada waktu

tiarap terjadi pergeseran lensa dengan pupil ke depan yang akan

mengakibatkan sudut bilik mata menutup, yang dapat mengganggu pengaliran

akuos humor melalui sudut bilik mata.2,9

2.8 PENATALAKSANAAN

Pertama-tama harus diingat bahwa glaukoma akut merupakan masalah

pembedahan. Pengobatan dengan obat harus dilaksanakan sebagai tindakan

pertolongan darurat bahwa tugas di daerah adalah memberi pengobatan secepatnya,

kemudian merujuknya ke rumah sakit yang ada fasilitas untuk pembedahan mata.3

Page 13: Referat Mata Glaukoma Akut Tertutup

Terapi pada awalnya ditujukan untuk menurunkan tekanan intraokuler. Pengobatan

dengan obat-obatan :

• Miotik, yang paling mudah didapatkan adalah pilokarpin 2-4% tetes

mata yang ditetskan tiap menit 1 tetes selama 5 menit, kemudian

disusul 1 tetes tiap jam sampai 6 jam. Pilokarpin adalah miosis dan

karenanya melepaskan iris dari jaringan trabekulum. Sudut bilik mata

depan akan terbuka.

• Penghambat karbonik anhidrase (carbonic anhydrase inhibitor) yang

menyebabkan mengurangnya produksi akuos humor. Yang biasa

dipakai adalah tablet asetazolamid ( 250 mg) diberikan 2 tablet

sekaligus, kemudian disusul tiap 4 jam 1 tablet sampai 24 jam.

• Obat hiperosmotik, yang paling mudah adalah larutan gliserin, 50%

yang diberikan oral. Dosis 1-1,5 gram/kg berat badan (0,75-1,5 cc kg

berat badan). Gliserin ini harus diminum sekaligus. Gliserin dan

manitol mempertinggi daya osmosis.

• Morfin : suntikan 10-15 mg mengurangi rasa sakit dan mengecilkan

pupil. Obat-obatan ini dapat diberikan bersama-sama, tetapi hana

merupakan pengobatan darurat dan jangka pendek. Pembedahan tetap

harus direncanakan.1,2,3

Pembedahan

Sebelum pembedahan, tiap glaukoma akut harus diobati terlebih dahulu, tekanan

bola mata yang tadinya sangat tinggi diturunkan dahulu sampai di bawah 25 mmHg.

Apabila mata masih terlalu merah, dapat ditunggu sampai mata lebih putih dan

kemudian penderita dibedah.

1. Iridektomi Perifer

Indikasi : pembedahan ini digunakan untuk glaukoma dalam fase prodromal,

glaukoma akut yang baru terjadi atau untuk tindakan pencegahan pada mata

Page 14: Referat Mata Glaukoma Akut Tertutup

sebelahnya yang masih sehat.

Teknik : pada prinsipnya dibuat lubang di bagian perifer iris. Maksudnya adalah

untuk menghindari hambatan pupil. Iridektomi ini biasanya dibuat di sisi temporal

atas.

Iridektomi perifer preventif dilakukan dengan alas an serangan glaukoma akut

biasanya terjadi unilateral. Nasib mata sebelahnya yang masih sehat menurut

beberapa laporan terdapat risiko 60% terjadinya glaukoma akut dalam 5 tahun

mendatang.3,7

2. Laser iridotomy

Pada glaukoma sudut tertutup terdapat hambatan relatif pengeluaran keluar

cairan bilik mata belakang melalui pupil ke bilik mata depan. Iridotomi laser

merupakan tindakan bedah yang palig sering jadi pilihan bagi sudut tertutup

glaukoma. Sinar laser menciptakan sebuah lubang di iris, sehingga cairan dari bilik

mata belakang dapat mencapai ke bilik mata depan melalui lubang di iris.10

3. Pembedahan Filtrasi (trepanasi, sklerotomi, trabekulektomi)

Indikasi : pembedahan filtrasi dilakukan kalau glaukoma akut sudah

berlangsung lama atau penderita sudah masuk stadium glaukoma kongestif kronik.

Trepanasi Elliot : sebuah lubang kecil berukuran 1,5 mm dibuat di daerah kornea-

skleral, kemudian ditutup oleh konjungtiva dengan tujuan agar akuos mengalir

langsung dari bilik mata depan ke ruang subkonjungtiva.

Sklerotomi : kornea skleral dikauterisasi agar luka tidak menutup kembali dengan

sempurna, dengan tujuan agar akuos mengalir langsung dari bilik mata depan ke

ruang subkonjungtiva.

Trabekulektomi : mengangkat trabekulum sehingga terbentuk celah untuk

mengalirkan cairan mata masuk ke dalam kanal Schlemm.2,3

2.9 PROGNOSIS

Page 15: Referat Mata Glaukoma Akut Tertutup

Deteksi dini dan pengobatan yang tepat dan sesegera mungkin, maka prognosisnya

baik.10

2.10 PENCEGAHAN

Pemeriksaan mata secara teratur dengan dokter mata dapat mengidentifikasi

orang yang berisiko untuk akut sudut tertutup glaukoma. Pada beberapa orang yang

berisiko tinggi, iridotomy laser dapat dilakukan untuk mencegah serangan glaukoma

akut sudut tertutup.7,10

Page 16: Referat Mata Glaukoma Akut Tertutup

BAB III KESIMPULAN

Glaukoma primer sudut tertutup terjadi bila terdapat kenaikan mendadak dari

tekanan intraokuler yang disebabkan penutupan sudut coa yang mendadak oleh akar

iris sehingga menghalangi sama sekali keluarnya humor akueus melalui trabekula,

menyebabkan meningginya tekanan intraokuler, sakit yang sangat di mata secara

mendadak dan menurunnya ketajaman penglihatan secara tiba-tiba disertai tanda-

tanda kongesti di mata, seperti mata merah, kelopak bengkak.

Untuk menegakkan diagnosis glaukoma primer sudut tertutup yaitu dari

anamnesis yang teliti dan diperlukan juga penilaian secara klinis.

Pengobatan dengan obat harus dilaksanakan sebagai tindakan pertolongan

darurat bahwa tugas di daerah adalah memberi pengobatan secepatnya, kemudian

merujuknya ke rumah sakit yang ada fasilitas untuk pembedahan mata.

Page 17: Referat Mata Glaukoma Akut Tertutup

DAFTAR PUSTAKA

1. Vaughan & Asbury. Oftalmologi Umum. Edisi 17. Jakarta: EGC. 2009.

2. Wijaya, N. Ilmu Penyakit Mata, cetakan ke-6. 1993.

3. Perhimpunan Dokter Spesialis Mata. Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan

Mahasiswa Kedokteran. Jakarta : CV. Sagung Seto; 2002.

4. Depkes RI. Gangguan penglihatan Masih Menjadi Masalah Kesehatan. Diunduh

dari http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/845-gangguan-

penglihatan-masih-menjadi-masalah-kesehatan.html

5. Sbeity, Z. Ritch, R. Annual World Glaukoma Day. J Med Liban 2010 ; 58 (2) : 120

121. Diunduh dari http://lebanesemedicaljournal.org/articles/58- 2/health1.pdf.

6. Ilyas, S. Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-3. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia; 2004.

7. Ilyas, S. Glaukoma. Edisi ke-2. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia;2001.

8. Ilyas, S. Kedaruratan Dalam Ilmu Penyakit Mata. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.

9. Ilyas, S. Dasar Teknik Pemeriksaan Dalam Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke- 3. Jakarta

: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.

10.Noecker,R.J. Acute Angle Closure Glaukoma. 2012

http://www.emedicinehealth.com/acute_angle closure_glaucoma/article_em.htm