glaukoma sudut tertutup
DESCRIPTION
Glaukoma Sudut TertutupTRANSCRIPT
Yoserizal Ezra – 112011095Nelwan Filipus Tando -- 1102011Pembimbing: dr. Ratri Paramitha, SpM
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit MataRS Mata ‘Dr. Yap’ Yogyakarta
25 Maret 2013 s.d 27 April 2013
GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP
ANATOMI DAN FISIOLOGI
ANATOMI DAN FISIOLOGI
HUMOR AKUEUS SUDUT FILTRASI
LIMBUS KORNEA
TRABEKULA
ANATOMI DAN FISIOLOGI
• Sudut kamera okuli anterior memiliki peran penting dalam drainase aqueous humor. Sudut ini dibentuk oleh pangkal iris, bagian depan badan siliaris, taji skleral, jalinan trabekular dan garis Schwalbe (bagian ujung membrane descement kornea yang prominen).
• Pemeriksaan: Gonioskopi• Hasilnya: Grading Shaffer.
Berikut merupakan tabel 1, yang menunjukkan grading sistem Shaffer
Grade Lebar sudut Konfigurasi Kesempatan untuk menutup
Struktur pada Gonioskopi
IV 35-45 Terbuka lebar Nihil SL, TM, SS, CBB
III 20-35 Terbuka Nihil SL, TM, SS
II 20 Sempit (moderate)
Mungkin SL, TM
I 10 Sangat sempit Tinggi Hanya SL
0 0 Tertutup Tertutup tidak tampak struktur
Keterangan : SL : Schwalbe’s line, TM : trabecular meshwork, SS : scleral spur, CBB : ciliary body band.
Keterangan : SL : Schwalbe’s line, TM : trabecular meshwork, SS : scleral spur, CBB : ciliary body band.
Keterangan : SL : Schwalbe’s line, TM : trabecular meshwork, SS : scleral spur, CBB : ciliary body band.
Keterangan : SL : Schwalbe’s line, TM : trabecular meshwork, SS : scleral spur, CBB : ciliary body band.
FISIOLOGI HUMOR AKUEUS
• Aqueous humor adalah suatu cairan jernih yang mengisi kamera anterior dan posterior mata, diproduksi di korpus siliaris. Volumenya sekitar 250 uL, dengan kecepatan pembentukan sekitar 1,5-2 uL/menit.
FISIOLOGI HUMOR AKUEUS
Gambar 3 : Arah Aliran Humour
FISIOLOGI HUMOR AKUEUSGambar 4 : drainase aqueous humor AkueusGambar 4 : drainase aqueous humor Akueus
Gambar 4 : drainase aqueous humor Akueus
DEFINISI GLAUKOMA
• Glaukoma merupakan kelompok penyakit yang biasanya memiliki satu gambaran berupa kerusakan nervus optikus yang bersifat progresif yang disebabkan karena peningkatan tekanan intraokular. Sebagai akibatnya akan terjadi gangguan lapang pandang dan kebutaan.
TIO NORMAL = 10-20 mmHg
EPIDEMIOLOGI
20 % Penduduk Dunia > 40 Tahun
PRIA >> WANITA
ETIOLOGI
PRODUKSI DRAINASESEIMBANG
FAKTOR RESIKO
USIA •usia di atas 60th •meningkat 6 kali lipat
RAS •Kulit Hitam•Asia: Sudut tertutup
TRAUMA •Pukulan pada mata•Tertutupnya sudut drainase
RIWAYAT KELUARGA •Resiko meningkat 4-9x lipat
KONDISI MEDIS •DM•HT
FAKTOR RESIKO
STEROID
•Meningkat 40 %•Asma
KELAINAN MATA
•Miopi•Hipermetropi•Pigmentari Glaukoma
Tabel 2.Faktor Resiko Glaukoma
FAKTOR PEMBERAT
• Tekanan bola mata, makin tinggi makin berat• Makin tua usia, makin berat• Hipertensi, resiko 6 kali lebih sering• Keluarga penderita glaukoma, resiko 4 kali
lebih sering• Tembakau, resiko 4 kali lebih sering• Miopia, resiko 2 kali lebih sering• Diabetes melitus, resiko 2 kali lebih sering
KLASIFIKASI
A. Glaukoma Primer1. Glaucoma sudut terbuka
a. Glaucoma sudut terbuka primer (glaukoma sudut terbuka kronik, glaukoma sederhana kronik)
b. Glaucoma tekanan normal (galukoma tekanan rendah)2. Glaucoma sudut tertutup
a. Akutb. Subakutc. Kronikd. Iris plateuB. Glaukoma Kongenital
C. Glaukoma Sekunder
D. Glaukoma Absolut
Sumbatan Pupil
•Glaukoma Primer Sudut Tertutup•Seklusio Pupilae•Intumesensi Lensa•Dislokasi Lensa Anterior•Hifema
Pergeseran Lensa ke Anterior
•Glaucoma sumbatan siliaris•Sumbatan vena retina sentral•Skleritis posterior•Pelepasan retina pasca bedah
Pendesakan Sudut
•Iris Plateau•Intumetensi lensa•Midriasis untuk pemeriksaan fundus
Sinekia Anterior Perifer•Penyempitan sudut kronik•Kamera anterior datar•Iris bombe•Kontraksi membran pratrebekuler
Tabel 4. Klasifikasi glaukoma berdasarkan mekanisme peningkatan tekanan intraokular
GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP
• Glaukoma sudut tertutup primer terjadi pada mata dengan predisposisi anatomis tanpa disertai kelainan lain. Peningkatan tekanan intraocular terjadi karena sumbatan aliran keluar aqueous akibat adanya oklusi anyaman trabekular oleh iris perifer.
• Diagnosis ditegakan dengan melakukan pemeriksaan segmen anterior dan gonioskopi yang cermat. Istilah glaukoma sudut tertutup primer hanya digunakan bila penutupan sudut primer telah menimbulkan kerusakan nervus optikus dan kehilangan lapangan pandang.
GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP
• Pada orang dengan kecenderungan untuk menderita glaucoma sudut tertutup ini, sudutnya lebih dangkal dari rata-rata biasanya. Karena letak dari jaringan trabekular meshwork itu terletak di sudut yang terbentuk dimana kornea dan iris bertemu, makin dangkal sudut maka makin dekat pula iris terhadap jaringan trabecular meshwork.
Gambar 4. Glaukoma sudut tertutup
GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP
• Kemampuan dari cairan mata untuk mengalir/melewati ruang antara iris dan lensa menjadi berkurang, menyebabkan tekanan karena cairan ini terbentuk di belakang iris, selanjutnya menjadikan sudut semakin dangkal. Jika tekanan menjadi lebih tinggi membuat iris menghalangi jaringan trabecular meshwork, maka akan memblok aliran.
• Faktor anatomis yang menyebabkan sudut sempit adalah :
– Bulbus okuli yang pendek - Tumbuhnya lensa
– Kornea yang kecil - Iris tebal
• Faktor fisiologis yang menyebabkan coa sempit :
– Akomodasi - Dilatasi pupil
– Letak lensa lebih kedepan - Kongesti badan cilier
GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP PRIMER AKUT
a. BatasanApabila terbentuk iris bombe yang menyebabkan
sumbatan pada bilik mata depan oleh iris perifer. Hal ini menyumbat aliran humor aquos dan tekanan intraokuler meningkat dengan cepat, menimbulkan nyeri hebat, kemerahan, dan kekaburan penglihatan.
Serangan akut biasanya terjadi pada pasien berusia tua seiring dengan pembesaran lensa kristalina yang berkaitan dengan penuaan. Pada glaukoma sudut tertutup, pupil berdilatasi sedang, disertai sumbatan pupil. Hal ini biasanya terjadi pada malam hari, sat tingkat pencahayaan berkurang
GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP PRIMER AKUT
b. Patofisiologi• Predisposisi → usia meningkat →
cetusan berupa kelelahan, menderita sakit (ex: flu), cedera atau pembedahan, perubahan cuaca, konsentrasi visus jarak dekat → blok pupil → sudut tertutup → TIO meningkat → gangguan integritas struktur dan fungsi segmen anterior.
GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP PRIMER AKUT
c. Gejala Klinis
OBJEKTIF•Palpebra : Bengkak•Konjungtiva bulbi : Hiperemia kongestif, kemosis dengan injeksi silier, injeksi konjungtiva, injeksi episklera•Kornea : keruh, insensitif karena tekanan pada saraf kornea•Bilik mata depan : Dangkal•Iris : gambaran coklat bergaris tak nyata karena edema, berwarna kelabu.•Pupil : Melebar, lonjong, miring agak vertikal, kadang-kadang didapatkan midriasis yang total, warnanya kehijauan, refleks cahaya lamban atau tidak ada samasekali¹
SUBJEKTIF•Nyeri hebat•Kemerahan ( injeksi siliaris )•Pengelihatan kabur•Melihat halo•Mual – muntah
GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP PRIMER AKUT
d. DiagnosisHiperemi limbal dan konjungtiva, edema kornea, bilik mata depan dangkal dengan flare dan cells, iris bombans tanpa adanya rubeosis iridis, pupil dilatasi bulat lonjong vertikal refleks negatif, lensa posisi normal tidak katarak, tekanan intraokular sangat tinggi, sudut bilik mata depan tertutup.
GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP PRIMER AKUT
e. Diagnosis Banding• Iritis akut: foto fobia lebih besar, tekanan intraokular
biasanya tidak meningkat, pupil kontriksi, dan kornea biasanya tidak edematosa. Dikamera anterior tampak jelas sel-sel, dan terdapat injeksi siliaris dalam.
• Konjungtivitis akut: nyerinya ringan atau tidak ada dan tidak terdapat gangguan penglihatan. Terdapat tahi mata, injeksi konjungtiva hebat tapi tidak terdapat injeksi siliaris. Respon pupil dan tekanan intraokular normal, dan kornea jernih.
• Keadaan pada glaukoma akut primer perlu diagnosis banding juga dengan glaukoma sudut tertutup sekunder, membedakannya dengan mencari penyebab sekundernya.
GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP PRIMER AKUT
f. Penatalaksanaan• Gliserin 1-1,5 cc/kg BB• manitol 20% 1 cc/kg BB larutan intravena (infus 60 – 150
tetes/menit). • Acetanolamide 500 mg IV atau 500 mg oral dapat
dilanjutkan 250 mg 4x/hari• Steroid topikal (prednisolone 1% atau dexametason 0,1%
4x/hari) untuk menekan reaksi radang dan menurunkan kerusakan iris dan trabekular.
• Pilokarpin 1% 4x/hari• Timolol 0,5% 2x/hari,
GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP PRIMER SUBAKUT
a. Batasan• Terjadinya episode peningkatan TIO yang
berlangsung singkat dan rekuren. Episode penutupan sudut membaik secara spontan, tetapi terjadi akumulasi kerusakan pada sudut kamera anterior berupa pembentukan sinekia anterior perifer.
• Kunci untuk diagnosis terletak pada riwayat, nyeri unilateral berulang, kemerahan, dan kekaburan penglihatan yang disertai halo disekitarnya, serangan sering terjadi malam hari.
GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP PRIMER SUBAKUT
b. Gejala Klinis
OBJEKTIF•Injeksi silier ringan •Edema kornea ringan •TIO meningkat
SUBJEKTIF•Sakit kepala sebelah pada mata yang sakit (timbul pada waktu sore hari karena pupil middilatasi sehingga iris menebal dan menempel pada trabekulum out flow terhambat)•Penglihatan sedikit menurun •Melihat pelangi di sekitar lampu (hallo)•Mata merah
GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP PRIMER KRONIK
a. Batasan• Glaukoma primer yang ditandai dengan tertutupnya
trabekulum oleh iris perifer secara perlahan. Bentuk primer berkembang pada mereka yang memiliki faktor predisposisi anatomi berupa sudut bilik mata depan yang tergolong sempit.
• Glaukoma tersebut dapat pula berkembang dari bentuk intermitten, subakut atau merambat ( creeping ) atau dari glaukoma sudut tertutup primer yang tidak mendapat pengobatan , mendapat pengobatan yang tidak sempurna atau setelah terapi iridektomi perifer / trabekulektomi (Glaukoma residual)
GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP PRIMER KRONIK
b. Patofisiologi• Terdapatnya sinekia anterior akibat dari glaukoma
sudut tertutup primer akut yang berlangsung lama menyebabkan tekanan intraokular tetap tinggi disertai kerusakan pada papil saraf optik.
c. Gambaran Klinis• Atroti iris, fixed semidilated pupil, bilik mata depan
dangkal, tekanan intraokular tinggi, sudut bilik mata depan tertutup, dan papil saraf optik sudah mulai atroti.
GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP PRIMER KRONIK
d. Diagnosis• Riwayat serangan glaucoma sudut tertutup primer akut beberapa
waktu yang lalu disertai gejala klinis di atas.• Pemeriksaan fisik :2
– Peningkatan TIO -Sudut coa yang sempit– Sinekia anterior ( dengan tingkatan yang bervariasi )– Kelainan diskus optikus dan lapangan pandang.
• e.Penatalaksanaan :2
• Terapi medikamentosa diberikan baik sebelum terapi iridektomi perifer maupun setelahnya
• Tindakan bedah trabekulektomi bila TIO diatas 21 mmHg setelah tindakan Iridektomi perifer dan medikamentosa.
• Tindakan bedah kombinasi trabekulektomi dan katarak bila ada indikasi keduanya
IRIS PLATEAU
Pada iris plateau, kedalaman bilik mata depan sentral normal, tetapi sudut bilik mata depannya sangat sempit karena posisi processus ciliares terlalu anterior. Mata dengan kelainan ini jarang mengalami blokade pupil, tetapi dilatasi akan menyebabkan merapatnya iris perifer, sehingga menutup sudut (pendesakan sudut), sekalipun telah dilakukan iridektomi perifer. Pengidap kelainan ini mengalami glaukoma sudut tertutup akut pada usia muda, dan sering mengalami kekambuhan Diperlukan terapi miotik jangka panjang atau iridoplasti dengan laser.
PEMERIKSAAN
Tonometry: Schiotz, aplanasi
PEMERIKSAAN
Gonioscopy: Memeriksa drainase sudut mataOpthalmoscopy: Evaluasi kerusakan diskus optikus
PEMERIKSAAN
Perimetri: Uji lapang pandang masing-masing mata. Setiap penderita yang diduga menderita glaucoma harus diperiksa secara periodic dengan beberapa cara:
• Tangen screen/ Bjerrum• Perimeter goldman• Perimeter automatis• Tes konfrontasi
PEMERIKSAAN
• Pechymetry: untuk menentukan ketebalan kornea.
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa1. Supresi Pembentukan Humor Aqueous • Beta adrenergik:Timolol 0,25 % dan 0,5 %,
betaksolol 0,25 % dan 0,5 %. Kontraindikasi utama adalah penyakit obstruksi jalan nafas.
• Agonis adrenergik alfa 2, Epinefrin dan dipiverin mempunyai efek pada pembentukan humor aqueous. Inhibitor karbonat anhidrase sistemik, setazolamid adalah yang paling banyak digunakan atau juga dapat digunakan diamox 500 mg
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa2. Fasilitasi Aliran Keluarnya Humor Aqueous• Pilokarpin 0,5 – 6 % ( sering 2 %).
3. Menurunkan Volume Korpus Vitreum Obat – obatan hiperosmotik menyebabkan darah hipertonik sehingga cairan tertarik keluar dari korpus vitreum. Selain itu, juga terjadi penurunan produksi humor aqueous.
• Gliserin oral 1 - 1,5 g cc/Kg BB• Manitol 20 % 1 cc /Kg BB, 60 – 100 tetes tiap menit IV
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa4. Miotik,Midriatik dan Siklopegik
Konstriksi pupil sangat penting dalam penatalaksanaan glaucoma sudut tertutup primer akut. Dilatasi pupil penting dalam pengobatan penutupan sudut pada iris bombe karena sinekia posteriotor. Apabila penutupan sudut disebabkan oleh pergeseran lensa anterior, Siklopegik dapat digunakan untuk melemaskan otot siliaris sehingga mengencangkan apparatus zonularis dalam usaha untuk menarik lensa kebelakang.
PENATALAKSANAAN
BEDAH dan LASER1. Iridektomi dan Iridotomi Perifer
2. Trabekuloplasti Laser
3. Bedah Drainase Glaukoma
4. Siklodestruktif
TERIMA KASIH