referat kulit-melasma

11
BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN REFARAT FAKULTAS KEDOKTERAN JUNI 2015 UNIVERSITAS HASANUDDIN MELASMA OLEH Raditya Pangestu C111 11 303 PEMBIMBING dr. Dyah Pratiwi 1

Upload: agus-putra

Post on 03-Dec-2015

32 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Referat melasma

TRANSCRIPT

Page 1: referat kulit-melasma

BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN REFARATFAKULTAS KEDOKTERAN JUNI 2015UNIVERSITAS HASANUDDIN

MELASMA

OLEHRaditya Pangestu

C111 11 303

PEMBIMBINGdr. Dyah Pratiwi

DIBAWAKAN DALAM RANGKA KEPANITERAAN KLINIKBAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN FAKULTAS

KEDOKTERANUNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR2015

1

Page 2: referat kulit-melasma

HALAMAN PENGESAHAN

Seperti yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa :

Nama : Raditya Pangestu ( C 111 11 303 )

Fakultas : Fakultas Kedokteran

Universitas : Universitas Hasanuddin

Judul Refarat : Melasma

Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada Bagian

Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas

Hasanuddin.

Makassar, Juni 2015

Pembimbing,

(dr. Dyah Pratiwi )

2

Page 3: referat kulit-melasma

MELASMA

I. PENDAHULUAN

Melasma adalah hipermelanosis didapat yang umumnya simetris berupa

macula yang tidak merata berwarna coklat muda sampai coklat tua, mengenai area

yang terpajan sinar ultra violet dengan tempat predileksi pada pipi, dahi, daerah

atas bibir, hidung, dan dagu.1

Terdapat beberapa jenis melasma, ditinjau dari gambaran klinis, pemeriksaan

histopatologik, dan pemeriksaan denagn sinar wood. Melasma dapat dibedakan

berdasarkan gambaran klinis, pemeriksaan histopatologik dan pemeriksaan

dengan sinar wood.1

Penyakit infeksi lain atau diagnosa banding yang harus diperhatikan dalam

kasus melasma adalah lentiginosis yang dijumpai makula coklat atau coklat

kehitaman berbentuk bulat atau polisiklik dan timbul dalam jumlah yang banyak.

Diagnosis banding lain yaitu, efelid yaitu macula hiperpigmentasi berwarna coklat

terang yang tinmbul pada kulit yang sering terkena sinar matahari. 1

Umumnya pengobatan untuk melasma sering diberikan pengobatan topikal

dan sistemik. Tujuan dari pengobatan ini untuk mengurangi immorbiditas dan

mencegah komplikasi.1

Melasma adalah hipermelanosis umumnya pada daerah yang terpapar sinar

matahari dan simetris. Hal ini sangat umum pada wanita oriental. Faktor etiologi

utama termasuk pengaruh genetik, paparan ultraviolet (UV) radiasi, dan hormon

seks. Namun, patogenesis melasma belum sepenuhnya dipahami. Perubahan kulit

dapat mempengaruhi perkembangan melasma.2

3

Page 4: referat kulit-melasma

II. ETIOLOGI

Etiologi melasma pada saat ini belum diketahui pasti. Faktor kausatif yang

dianggap berperan pada pathogenesis melasma adalah,

sinar ultraviolet : spectrum sinar matahari bias merusak gugus sulfhidril di

epidermis yang merupakan penghambat enzim tirosinase. Sinar matahari

menyebabkan enzim ini tidak dihambat lagi sehingga memacu proses

melanogenesis.

Hormone : misalnya estrogen, progesterone dan penggunaan pil

kontrasepsi berperan terjadinya melasma

obat obatan : misalnya mesantoin, sitostatik dan minosiklin. Obat ini

ditimbun di lapisan epidermis bagian atas dan merangsang melanogenesis.

Genetik : dilaporkan kasus keluarga sekitar 20-70%

Ras : sering di temui pada orang kulit hitam.

kosmetik : pemakaian kosmetika yang mengandung zat pewarna atau

bahan tertentu yang fotosensitivitas dapat mengakibatkan hiperpigmentasi

pada wajah.

Idiopatik 1,3

III. GEJALA KLINIS

Lesi melasma berupa macula berwarna coklat muda atau coklat tua berbatas

tegas dengan tepi tidak teratur, sering pada pipi dan hidung yang disebut pola

malar. Pola mandibular terdapat pada dagu sedangkan pola sentrofasial di pelipis,

dahi, alis dan bibir atas. Warna keabu-abuan atau kebiru-biruan terutama pada tipe

dermal.1

Tipe melasma dengan pemeriksaan sinar wood:

-tipe epidermal : melasma tampak batas lebih jelas

-tipe dermal : melasma tampak tidak jelas

-tipe mix : melasma pada tempat tertentu tampak jelas. 3

4

Page 5: referat kulit-melasma

Gambar 1.melasma pada wajah

IV. P

E M

E R

I K

S A

A N

PENUNJANG

1. Pemeriksaan histopatologik : melihat jumlah melanosit

2. Pemeriksaan mikroskop electron: gambaran ultrastruktur melanosit

dalam lapisan basal memberikan kesan aktivitas melanosit meningkat.

3. Pemeriksaan dengan sinar wood

V. DIAGNOSIS BANDING

1. LENTIGINOSIS

Lentigo adalah macula coklat atau coklat kehitaman berbentuk bulat

atau polisiklik. Lentiginosis adalah keadaan timbulnya lentigo dalam

jumlah yang banyak atau dengan distribusi tertentu. Etiologi karena

bertambahnya jumlah melanosit pada dermo-epidermal tanpa adanya

proliferasi local. Gejala klinis, lesi berupa macula hiperpigmentasi

yang timbul sejak lahir dan berkembang pada masa anak-anak. Macula

sering mengenai selaput lender mulut berbentuk bulat, oval atau tidak

teratur, berwarna coklat kehitaman berukuran 1-5mm. 1

5

Page 6: referat kulit-melasma

Gambar 2 : lentigo pada wajah

2. EFELID

Efelid adalah macula hiperpigmentasi berwarna coklat terang yang timbul pada

kulit yang sering terkena sinar matahari. Insiden sering terjadi pada orang kulit

putih. Etiologi, diturunkan secara dominan autosomal. Gejala klinis biasanya

muncul pada usia 5 tahun berupa macula hiperpigmentasi terutama pada kulit

yang sering terkena sinar matahari.1

Gambar

3 : Efelid pada wajah

VI. PENGOBATAN

1. Pengobatan topical

-hidrokinon 2-5%. Krim ini dipakai pada malam hari, umumnya

tampak perbaikan dalam 6-8 minggu dan dilanjutkan sampai 6 bulan.

-asam retinoat. Digunakan sebagai terapi tambahan atau kombinasi

-asam azeleat 20%.1,3

2. Pengobatan sistemik

6

Page 7: referat kulit-melasma

-asam askorbat/ vitamin C. Mempunyai efek merubah melanin bentuk

oksidasi menjadi melanin bentuk reduksi yang berwarna lebih cerah

dan mencegah terbentuknya melanin

-glutation. Menghambat pembentukan melanin.1

3. Tindakan khusus

-pengelupasan kimiawi dengan mengoleskan asam glikolat 50-70%

selama 4-6 menit, dilakukan setiap 3 minggu selama 6 kali.

-bedah laser dengan menggunakan Q-switched ruby dan laser Argon.1

VII. PROGNOSIS

Walaupun sering mengalami residif, prognosisnya baik. Faktor

predisposisi dicari, sering terpapar matahari, penggunaan kosmetik

ataupun pegobatan obat-obatan.5,6,7

DAFTAR PUSTAKA

1. Budimulja U. Eritrasma. In: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S editors. Ilmu

Penyakit Kulit Dan Kelamin 5th Edition, Balai Penerbit FKUI Jakarta;

p.289-300

2. Kim E.H, Kim Y.C, Lee E.S, Kang H.Y. The vascular characteristics of

melasma. Journal of Dermatological Science (2007) 46, 111—116.

3. Habif T. Clinical Dermatology: A Color Guide to Diagnosis and Therapy.

4th ed. USA: mosby; 2003. P.691-695.

4. Valkova S. Treatment of melasma with glycolic versus trichloroacetic acid

feel: comparison of clinical efficacy. JIMAB 2004, vol. 10, book 1 / 43.

7

Page 8: referat kulit-melasma

5. Craft N et al. Disorder of melanocytes In: Wolff K, Goldsmith AL, Katz

IS, Gilchrest AB, Paller SA, Leffel JD editors. Fitzpatrick’s Dermatology

In General Medecine 7th Edition. New York: Mc Grew Hill Medical; p.635

6. Hay RJ, Adriaans BM. Bacterial Infections, In: Burns T, Breathnach S,

Cox N, Griffiths C editors. Rook’s Textbook of Dermatology. 8th

Edition.Willey-Blackwell; p.54.1

7. James DW, Berger GT, Elston MD. Bacterial Infections. In: Andrew’s

Disease of The Skin. 3rd Edition, Elsvier Saunders; p.267-268

8