referat jaga sakinah 11.04.2014.doc

14
OLIGOHIDRAMNION DEFINISI Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air ketuban kurang dari normal, yaitu kurang dari 500 cc, atau juga didefinisikan dengan indeks cairan amnion 5 cm atau kurang dari 12% dari 511 kehamilan dengan usia kehamilan 41 minggu atau lebih. ETIOLOGI Etiologi yang pasti belum jelas, tetapi disangka ada kaitannya dengan renal agenosis janin. Etiologi primer lainnya mungkin oleh karena amnion kurang baik pertumbuhannya dan etiologi sekunder lainnya, misalnya pada ketuban pecah dini ( premature rupture of the membrane = PROM ). Penyebab sekunder biasanya dikaitkan dengan : - Pecahnya membran ketuban - Penurunan fungsi ginjal atau terjadinya kelainan ginjal bawaan pada janin sehingga produksi urin janin berkurang, padahal urin janin termasuk salah satu sumber terbentuknya air ketuban. - Kehamilan post-term sehingga terjadinya penurunan fungsi plasenta. - Gangguan pertumbuhan janin - Penyakit yang diderita ibu seperti Hipertensi, Dibetes mellitus, gangguan pembekuan darah, serta adanya penyakit autoimmun seperti Lupus.

Upload: ayudyah-annisha

Post on 13-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: REFERAT JAGA SAKINAH 11.04.2014.doc

OLIGOHIDRAMNION

DEFINISI

Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air ketuban kurang dari normal, yaitu

kurang dari 500 cc, atau juga didefinisikan dengan indeks cairan amnion 5 cm atau kurang

dari 12% dari 511 kehamilan dengan usia kehamilan 41 minggu atau lebih.

ETIOLOGI

Etiologi yang pasti belum jelas, tetapi disangka ada kaitannya dengan renal agenosis

janin. Etiologi primer  lainnya mungkin oleh karena amnion kurang baik pertumbuhannya

dan etiologi sekunder lainnya, misalnya pada ketuban pecah dini ( premature rupture of the

membrane = PROM ).

Penyebab sekunder biasanya dikaitkan dengan :

- Pecahnya membran ketuban

- Penurunan fungsi ginjal  atau terjadinya kelainan ginjal bawaan pada janin sehingga

produksi urin janin berkurang, padahal urin janin termasuk salah satu sumber terbentuknya

air ketuban.

- Kehamilan post-term sehingga terjadinya penurunan fungsi plasenta.

- Gangguan pertumbuhan janin

- Penyakit yang diderita ibu seperti Hipertensi, Dibetes mellitus, gangguan pembekuan darah,

serta adanya penyakit autoimmun seperti Lupus.

Penyebab oligohidramnion tidak dapat dipahami sepenuhnya. Mayoritas wanita hamil

yang mengalami tidak tau pasti apa penyebabnya. Penyebab oligohidramnion yang telah terdeteksi

adalah cacat bawaan janin dan bocornya kantung / membran cairan ketuban yang

mengelilingi janin dalam rahim. Sekitar 7% bayi dari wanita yang mengalami

oligohidramnion mengalami cacat bawaan, seperti gangguan ginjal dan saluran kemih karena

jumlah urin yang diproduksi janin berkurang.

 Masalah kesehatan lain yang juga telah dihubungkan dengan oligohidramnion adalah

tekanan darah tinggi, diabetes, SLE, dan masalah pada plasenta. Serangkaian pengobatan

yang dilakukan untuk menangani tekanan darah tinggi, yang dikenal dengan nama

angiotensin-converting enxyme inhibitor (miscaptopril), dapat merusak ginjal janin dan

menyebabkan oligohidramnion parah dan kematian janin. Wanita yang memiliki penyakit

tekanan darah tinggi yang kronis seharusnya berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli

Page 2: REFERAT JAGA SAKINAH 11.04.2014.doc

kesehatan sebelum merencanakan kehamilan untuk memastikan bahwa tekanan darah mereka

tetap terawasi baik dan pengobatan yang mereka lalui adalah aman selama kehamilan mereka.

Jika dilihat dari  segi Fetal, penyebabnya bisa karena :

- Kelainan Kromosom

- Cacat Kongenital

- Hambatan pertumbuhan janin dalam rahim

- Kehamilan postterm

- Premature ROM (Rupture of amniotic membranes)

Jika dilihat dari sisi Maternal, penyebabnya :

- Dehidrasi

- Insufisiensi uteroplasental

- Hipertensi / Preeklamsia

- Diabetes Mellitus

- Hypoxia kronis

EPIDEMIOLOGI

Sekitar 8% wanita hamil memiliki cairan ketuban terlalu sedikit. Olygohydramnion

dapat terjadi kapan saja selama masa kehamilan, walau pada umumnya sering terjadi di masa

kehamilan trimester terakhir. Sekitar 12% wanita yang masa kehamilannya melampaui batas

waktu perkiraan lahir (usia kehamilan42 minggu) juga mengalami olygohydramnion, karena

jumlah cairan ketuban yang berkurang hampir setengah dari jumlah normal pada masa

kehamilan 42 minggu.

PATOFISIOLOGI

Terlalu sedikitnya cairan ketuban dimasa awal kehamilan dapat menekan organ-organ

janin dan menyebabkan kecacatan, seperti kerusakan paru-paru, tungkai dan lengan.

Olygohydramnion yang terjadi dipertengahan masa kehamilan juga meningkatkan resiko

keguguran, kelahiran prematur dan kematian bayi dalam kandungan. Jika ologohydramnion

terjadi di masa kehamilan trimester terakhir, hal ini mungkin berhubungan dengan

pertumbuhan janin yang kurang baik. Di saat-saat akhir kehamilan, oligohydramnion dapat

meningkatkan resiko komplikasi persalinan dan kelahiran, termasuk kerusakan pada ari-ari

memutuskan saluran oksigen kepada janin dan menyebabkan kematian janin.

Page 3: REFERAT JAGA SAKINAH 11.04.2014.doc

Sindroma Potter dan Fenotip Potter adalah suatu keadaan kompleks yang berhubungan

dengan gagal ginjal bawaan dan berhubungan dengan oligohidramnion (cairan ketuban yang

sedikit).

Fenotip Potter digambarkan sebagai suatu keadaan khas pada bayi baru lahir, dimana

cairan ketubannya sangat sedikit atau tidak ada. Oligohidramnion menyebabkan bayi tidak

memiliki bantalan terhadap dinding rahim. Tekanan dari dinding rahim menyebabkan

gambaran wajah yang khas (wajah Potter). Selain itu, karena ruang di dalam rahim sempit,

maka anggota gerak tubuh menjadi abnormal atau mengalami kontraktur dan terpaku pada

posisi abnormal.

Oligohidramnion juga menyebabkan terhentinya perkembangan paru-paru ( paru-paru

hipoplastik ), sehingga pada saat lahir, paru-paru tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Pada sindroma Potter, kelainan yang utama adalah gagal ginjal bawaan, baik karena

kegagalan pembentukan ginjal (agenesis ginjal bilateral) maupun karena penyakit lain pada

ginjal yang menyebabkan ginjal gagal berfungsi.

Dalam keadaan normal, ginjal membentuk cairan ketuban (sebagai air kemih) dan tidak

adanya cairan ketuban menyebabkan gambaran yang khas dari sindroma Potter.

Gejala Sindroma Potter berupa :

-     Wajah Potter (kedua mata terpisah jauh, terdapat lipatan epikantus, pangkal hidung

yang lebar, telinga yang rendah dan dagu yang tertarik ke belakang).

-     Tidak terbentuk air kemih

-     Gawat pernafasan,           

Pada kehamilan sangat muda, air ketuban merupakan ultrafiltrasi dari plasma maternal

dan dibentuk oleh sel amnionnya. Pada trimester II kehamilan, air ketuban dibetuk oleh difusi

ekstraselular melalui kulit janin sehingga komposisinya mirip dengan plasma janin.

Selanjutnya setelah trimester II, terjadi pembentukan zat tanduk kulit janin dan menghalangi

disfusi plasma janin sehingga sebagian besar air ketubannya dibentuk oleh sel amnionnya dan

air kencingnya.

Ginjal janin mengeluarkan urin sejak usia 12 minggu dan setelah mencapai usia 18

minggu sudah dapat mengeluarkan urin sebanyak 7-14 cc/hari. Janin aterm mengeluarkan

urin 27 cc/jam atau 250 cc dalam sehari.

Sirkulasi air ketuban sangat penting, sehingga jumlahnya dapat dipertahankan dengan

tetap. Pengaturannya dilakukan oleh tiga komponen penting berikut:

Page 4: REFERAT JAGA SAKINAH 11.04.2014.doc

a. Produksi yang dihasilkan oleh sel amnion.

b. Jumlah produksi air kencing.

c. Jumlah air ketuban yang ditelan janin.

 Setelah trimester II sirkulasinya makin meningkat sesuai dengan tuanya kehamilan

sehingga mendekati aterm mencapai 500 cc/hari.

 Produksinya akan berkurang jika terjadi insufisiensi plasenta, kehamilan post term,

gangguan organ perkemihan, janin terlalu banyak minum, sehingga dapat menimbulkan

makin berkurangnya jumlah air ketuban intrauteri “ologohidramnion” dengan kriteria:

a. Jumlah kurang dari 200 cc.

b. Kental.

c. Bercampur mekonium.

FAKTOR RESIKO

Wanita dengan kondisi berikut akan meningkatkan insiden terjadinya

oligohidramnion, yaitu :

- Anomaly congenital ( misalnya agenosis ginjal, sindroma potter )

- Retradasi pertumbuhan intra uterin

- Ketuban pecah sebelum waktunya ( usia kehamilan 24 – 26 minggu )

- Sindroma paska maturitas

- Terdapat riwayat Hipertensi atau preeklampsia

- Riwayat obstetric yang jelek

GAMBARAN KLINIS

a. Uterus lebih kecil dari usia kehamilan.

b. Tidak ada ballottement.

c. Nyeri perut pada setiap pergerakan anak.

d. Sering berakhir dengan partus prematurus.

e. Bunyi jantung anak sudah terdengar jelas sejak usia kehamilan 5 bulan.

f. Persalinan lebih lama dari biasanya.

g. His lebih sakit, bila ketuban pecah.

h. Air ketuban sangat sedikit bahkan tidak ada yang keluar.

Page 5: REFERAT JAGA SAKINAH 11.04.2014.doc

KOMPLIKASI

a. Dari sudut maternal

Komplikasi oligohidramnion pada maternal praktis tidak ada, kecuali akibat

persalinannya oleh karena :

·  Sebagian persalinannya dilakukan dengan induksi

·  Persalinan dilakukan dengan sc

Dengan demikian komplikasi maternal adalah trias komplikasi persalinan dengan

tindakan perdarahan, infeksi, dan perlukaan jalan lahir.

b. Komplikasi terhadap janin

·  Oligohidramnion menyebabkan tekanan langsung pada janin:

1. Deformitas janin

2. Leher telalu menekuk miring

3. Bentuk tulang kepala janin tidak bulat

4. Deformitas ekstremitas

5. Talipes kaki terpelintir keluar

6. Kompresi tali pusat langsung sehingga dapat menimbulkan fetal distress.

7. Fetal distres menyebabkan makin terangsangnya nervus vagus dengan

dikeluarkannya mekonium semakin mengentalkan air ketuban.

8. Oligohidramnion makin menekan dada sehingga saat lahir terjadi kesulitan

bernafas, karena paru mengalami hipoplasia sampai atelektase paru. Sirkulus yang

sulit diatasi ini akhirnya menyebabkan kematian janin intrauteri.

·  Amniotic band

Karena sediktnya air ketuban, dapat menyebabkan terjadi hubungan langsung antara

membran dengan janin sehingga dapat menimbulkan gangguan tumbuh kembang janin

intrauteri. Dapat dijumpai ekstremitas terputus oleh karena hubungan atau ikatan

dengan membrannya.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. USG ibu (menunjukkan oligohidramnion serta tidak adanya ginjal janin atau ginjal

yang sangat abnormal).

Cara memeriksanya yaitu dengan memeriksa indeks cairan amnion, yakni jumklah

pengukuran kedalaman air ketuban di empat sisi kuadran perut ibu. Nilai normal adalah

antara 10 – 20 cm. bila kurang dari 10 cm disebut air ketuban telah berkurang, jika kurang

dari 5 cm maka inilah yang disebut dengan oligohidramnion.

Page 6: REFERAT JAGA SAKINAH 11.04.2014.doc

b. CTG

-   Rontgen perut bayi

-   Rontgen paru-paru bayi

-   Analisa gas darah.

KOMPLIKASI

1. Bila terjadi pada permulaan kehamilan maka janin akan menderita cacat bawaan dan

pertumbuhan janin dapat terganggu bahkan bisa terjadi foetus papyreceous yaitu tubuh janin

picak seperti kertas kusut karena janin mengalami tekanan dinding rahim bahkan kematian

janin. Bisa juga terjadi abortus dan partus prematurus.

2. Bila terjadi pada kehamilan yang lebih lanjut akan terjadi cacat bawaan seperti clubfoot,

cacat bawaan karena tekanan atau kulit jadi tenal dan kering (lethery appereance).

3. Jika terjadi pada saat menjelang persalinan, akan meningkatkan resiko terjadinya

komplikasi selama kelahiran, seperti tidak efektifnya kontraksi rahim akibat tekanan di dalam

rahim yang tidak seragam kesegala arah, sehingga proses persalinan akan melemah atau

berhenti.

TERAPI KONSERVATIF

1. Tirah baring / istirahat yang cukup.

2. Rehidrasi.

3. Perbaikan nutrisi.

4. Pemantauan kesejahteraan janin (hitung pergerakan janin, NST, Bpp).

5. Pemeriksaan USG yang umum dari volume cairan amnion.

6. Amnion infusion.

7. Induksi dan kelahiran

Page 7: REFERAT JAGA SAKINAH 11.04.2014.doc

KISTA OVARI

A. Pengertian

1. Kista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi air, dapat tumbuh dimana saja

dan jenisnya bermacam-macam. Kista yang berada di dalam atau permukaan ovarium (indung

telur) disebut kista ovarium atau tumor ovarium.

2. Kista merupakan tumor yang umumnya terdapat hanya pada suatu ovarium. Tumor ovarium

neoplastik jinak dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu (Arif Masjoer, Kusouji

Triayanti) :

a. Kistoma ovari simpleks

Kista ini mempunyai permukaan rata dan halus. Biasanya bertangkai, seringkali

bilateral, dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis dan cairan di dalam kista jernih,

keru dan berwarna kuning.

b. Kistadenoma ovari musinesum

Asal tumor belum diketahui secara pasti. Menurut Meyer, ia mungkin berasal dari

suatu teratoma dimana dalam pertumbuhannya satu elemen mengalahkan elemen-elemen

lain.

c. Kista endometroid

Kista ini biasanya inulateral dengan permukaan yang licin; pada dinding

terdalam terdapat suatu lapisan sel-sel, yang menyerupai lapisan endomentrium.

3. Jenis-jenis kista ovarium (Derek ilewellyn-jones)

a. Kista fungsional

Kista yang terbetuk dan jaringan yang berubah pada saat fungsi normal haid.

Kista normal ini akan menajadi menghilang dengan sendirinya dalam kurun 2-3 siklus

haid.

Page 8: REFERAT JAGA SAKINAH 11.04.2014.doc

b. Kista korpus leteum

Bilamana lonjakan LH terjadi dan sel telur dilepaskan, rantai peristiwa lain dimulai.

Folikel kemudian bereaksi terhadap LH dengan menghasilkan hormone ekstrogen dan

progesterone dalan jumlah besar sebagai persiapan untuk pembuahan

c. Neoplasma ovarium

Sebanyak 40 persen kista dan tumor ovarium jinak adalah kistadenoma dan kistadenoma

serosa. Keduanya berasal dari eptilium coelemik multipotensial. Epithelium ini

membentuk duktus dan dapat menyerupai epithelium tuba, uterus atau serviks.

B. Etiologi

Belum diketahui secara pasti akan tetapi ada faktor yang menyebabkan tumor ovarium

antara lain :

- Wanita yang menderita kanker payudara

- Riwayat kanker kolon

- Diet tinggi lemak

- Merokok

- Minum alkohol

C. Patofisiologi

Ovarium merupakan tempat yang umum bagi kista, yang merupakan pembesaran

sederhana. Konsisten ovarium normal. Folikel graf atau korpus luteum atau kista ovarium dapat

timbul akibat pertumbuhan abdomen dari epitalium ovarium.

Kanker kolom

Sel kanker terlepas

Page 9: REFERAT JAGA SAKINAH 11.04.2014.doc

Ikut dalam sirkulasi darah

(sistemik)

Kista ovarium

D. Manifestasi klinik

Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, atau hanya sedikit nyeri yang

tidak berbahaya. Tetapi adapun kista yang berkembang menjadi besar dan menimbulkan nyeri

yang tajam. Pemastian penyakit tidak biasa dilihat dari gejala-gejala saja karena mungkin

gejalanya mirip dengan keadaan lain seperti endometriosis, radang panggul, kehamilan ektopik

(di luar rahim) atau kanker ovarium.

Meski demikian, penting untuk memperhatikan setiap gejala atau perubahan ditubuh

anda untuk mengetahui gejala mana yang serius. Gejala-gejala berikut yang muncul bila anda

mempunyai kista ovarium:

Perut terasa penuh, berat, kembung

Tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil)

Haid tak teratur

Nyeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar kepanggul bawah dan

paha.

Nyeri senggama

Mual, ingin muntah, atau pergeseran payudara mirip seperti pada saat hamil.

Gejala berikut memberikan petunjuk diperlukan penanganan kesehatan segera :

Nyeri perut yang tajam dan tiba-tiba

Nyeri bersamaan dan demam

Rasa ingin muntah

E. PENATALAKSANAAN

Pengobatan kistedenoma musinosa adalah pembedahan. Luasnya operasi tergantung pada

usia pasien. Pada wanita muda, dapat dilakukan kistektomi ovarium, kemudian dilakukan

Page 10: REFERAT JAGA SAKINAH 11.04.2014.doc

rekonstruksi ovarium setelah tumor dikeluarkan. Pendekatan yang sama juga dapat dilakukan

pada kistedenoma serosa, tetapi pada wanita berusia diatas 40 tahun, lebih disukai dengan

tindakan salpingo-ooforektomi bilateral dan histeroktomi total, karma perubahan menjadi

maligma. Endometrioma dan teratoma benigna biasanya dapat dilakukan dari jaringan ovarium,

demikian juga pada fibroma.