referat fragile x sindrom
DESCRIPTION
fragile x syndromeTRANSCRIPT
![Page 1: Referat Fragile X Sindrom](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082320/55cf99f9550346d0339ff504/html5/thumbnails/1.jpg)
TINJAUAN PUSTAKA
UNIVERSITAS TRISAKTI
KEDOKTERAN TRISAKTI – RSAL Dr. MINTOHARDJO
FRAGILE X SYNDROME
OLEH
UTAMI NINGSIH
030.09.259
DEPARTEMEN ANAK – PROGRAM PROFESI DOKTER
KEPANITERAAN DASAR
2013
![Page 2: Referat Fragile X Sindrom](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082320/55cf99f9550346d0339ff504/html5/thumbnails/2.jpg)
Kata Pengantar
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolongan dan hidayahNya penyusun dapat menyelesaiakan referat yang berjudul ‘Fragile X
Syndrome’.
Dalam rangkaian penulisan referat ini penulis menyadari sepenuhnya akan keterbatasan
dan kekurangan yang penyusun miliki, referat ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari pihak
yang telah membantu menyelesaikan referat ini.
Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dr. JB
Lengkong, Sp.A , Dr. Dianto , SpA, Dr. Magdalena F S, SpA , selaku pembimbing yang telah
membimbing dalam penyusunan referat ini dan memberikan sumber-sumber informasi yang
berguna untuk penulisan referat ini, serta seluruh dokter yang telah membimbing penyusun
selama di kepaniteraan dasar ilmu kesehatan anak RSAL dr. Mintohardjo, dan juga ucapan
terima kasih kepada teman-teman kepaniteraan yang telah memberi bantuan serta dukungan
kepada penyusun.
Tujuan penyusunan referat ini adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca dan
masyarakat tentang Fragile X Syndrome dan juga sebagai tugas akhir kepaniteraan dasar penulis
di Departemen Ilmu Kesehatan Anak.
Dengan penuh kesadaran dari penyusun, meskipun telah berupaya semaksimal mungkin
untuk menyelesaikan referat ini, masih terdapat adanya kelamahan dan kekurangan. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan oleh penyusun. Akhir kata penyusun
mengharapkan semoga referat ini dapat berguna dan memberi manfaat bagi kita semua.
Jakarta, 7 November 2013
Penyusun
![Page 3: Referat Fragile X Sindrom](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082320/55cf99f9550346d0339ff504/html5/thumbnails/3.jpg)
BAB I.
Pendahuluan
Sindrom Fragile X yang juga disebut Martin-Bell sindrom atau penanda sindrom X
adalah penyebab paling umum dari keterbelakangan mental yang diwariskan dan merupakan
penyebab kedua yang paling umum dari retardasi mental yang terkait secara genetik setelah
trisomi 21. Pada tahun 1943, Martin dan Bell diselidiki keluarga dengan anggota laki-laki
beberapa yang memiliki keterbelakangan mental. Mereka mampu menghubungkan gangguan
kognitif untuk mode yang tidak teridentifikasi terkait-X warisan. Pada tahun 1969, Lubs
menemukan materi genetik yang berlebihan yang melampaui lengan panjang dari kromosom X
pada laki-laki yang terkena dampak dan tidak terpengaruh pada kerabat mereka perempuan
Hasil ini. Tidak mungkin untuk mereproduksi sampai pentingnya media folat-kekurangan-
kekurangan timidin, yang digunakan dalam studi awal untuk limfosit budaya, diwujudkan. Sejak
1960-an dan awal 1970-an, kemajuan pemetaan gen telah mantap dan bermanfaat, dan cacat
genetik yang tepat yang menyebabkan sindrom X rapuh telah ditandai. Kemajuan dalam genetika
molekuler telah memberikan tes diagnostik dapat diandalkan. Secara klinis, pasien dengan
sindrom X rapuh memiliki sebuah array fisik, fitur kognitif, dan neurobehavioral.
![Page 4: Referat Fragile X Sindrom](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082320/55cf99f9550346d0339ff504/html5/thumbnails/4.jpg)
BAB II.
Tinjauan Pustaka
A. Definisi
Fragile X Syndrome atau Martin-Bell Syndrome atau penanda sindrom X
adalah sindrom yang terkait dengan kelainan pada lengan panjang kromosom X
bagian distal yaitu pada Xq27.3. Fragile X Syndrome terkait berhubungan
dengan ekspansi allele. Ekspansi allele adalah suatu perubahan (peningkatan
atau pengurangan) rangkaian DNA tertentu. Pada Fragile X Syndrome ini terjadi
peningkatan pada jumlah salinan dari trinukleosida. Peningkatan ini tidak stabil
(makin membesar) dari generasi ke generasi. Hal inilah yang membedakan pola
pewarisan Fragile X syndrome dengan pewarisan gen tunggal lainnya yang
biasanya terjadi sekali dan kemudian diturunkan ke generasi seterusnya.
Pengulangan yang terjadi adalah pengulangan kodon CGG. Pola
pengulangan kodon CGG pada Fragile X Syndrome ini terbagi atas 3, yaitu:
(lihat gambar 1)
1. Normal 6-54 pengulangan
2. Intermediate 52-200 pengulangan
3. Mutasi total >200 pengulangan
Gambar 1. Pengelompokan
variasi DNA berdasarkan
pengulangan CGG.
![Page 5: Referat Fragile X Sindrom](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082320/55cf99f9550346d0339ff504/html5/thumbnails/5.jpg)
B. Epidemiologi
Frekuensi
Amerika Serikat
Perkiraan konservatif melaporkan bahwa sindrom X rapuh mempengaruhi sekitar 1 dari
2500-4000 jantan dan 1 betina 7000-8000. Prevalensi status pembawa perempuan telah
diperkirakan setinggi 1 dalam 130-250 penduduk; prevalensi status pembawa laki-laki
diperkirakan 1 dalam 250-800 penduduk. Sebanyak 10% kasus retardasi mental yang tidak
didiagnosis sebelumnya pada laki-laki dan 3% kasus retardasi mental yang tidak didiagnosis
sebelumnya pada wanita yang dikaitkan dengan sindrom X rapuh.
Internasional
Frekuensi yang tepat tidak diketahui. Namun, data yang dikumpulkan dari Inggris dan Australia
dapat dibandingkan dengan data dari Amerika Serikat.
Mortalitas / Morbiditas
Selain dari morbiditas dikaitkan dengan keterbelakangan mental dan masalah kognitif, perilaku,
dan neuropsikologi, morbiditas dan mortalitas yang berhubungan dengan sindrom X rapuh yang
biasa-biasa saja. Masa hidup umumnya tidak terpengaruh oleh gangguan ini.
Ras
![Page 6: Referat Fragile X Sindrom](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082320/55cf99f9550346d0339ff504/html5/thumbnails/6.jpg)
Fragile X syndrome telah dijelaskan dalam semua kelompok ras dan etnis. Frekuensi
keseluruhan di negara lain sedikit lebih rendah daripada di Amerika Serikat. Apakah hal ini
berkaitan dengan keanekaragaman ras atau etnis atau teknologi diagnostik tidak jelas.
Seks
Wanita membawa gen kelainan 2-4 kali lebih sering daripada laki-laki, namun hanya sekitar
sepertiga dari perempuan yang membawa gen abnormal memiliki karakteristik fisik kurang jelas.
Pria dengan gangguan tersebut lebih cenderung sensitif terhadap faktor lingkungan. Pola warisan
paling menyerupai X-linked dominasi dengan penetrasi bervariasi. Kelainan ini lebih jelas
terlihat pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan.
Usia
Sindrom Fragile X adalah kelainan bawaan dan hadir saat lahir. Jika keterbelakangan mental
ditemukan selama riwayat prenatal atau keluarga, diagnosis biasanya dilakukan pada usia yang
lebih muda.
C. Etiologi
Fragile X Syndrome disebabkan oleh kelainan genetik yaitu mutasi dari gen FMR1 pada
kromosom X. FMR1 ialah gen yang bertanggung jawab untuk memproduksi protein yang
disebut FMRP. FMR1 terletak di lengan (q) panjang kromosom pada posisi 27,3 (lihat gambar
2). FMR1 ini normalnya mengandung 6-55 pengulangan kodon CGG, tetapi pada Fragile X
Syndrome FMR1 memiliki >230 pengulangan kodon CGG yang menyebabkan metilasi sehingga
FMRP tidak teraktivasi.
FMRP merupakan protein yang terdapat pada jaringan, terutama di otak dan testis. Pada
otak, protein ini berperan dalam perkembangan koneksi antara sel-sel saraf (sinaps) yang
merupakan tempat komunikasi antar sel. Protein ini juga membantu dalam pengaturan plastisitas
sinaptik yang penting untuk pembelajaran dan memori. Fungsi lainnya adalah meregulasi
sejumlah mRNA yang penting untuk fungsi saraf.
![Page 7: Referat Fragile X Sindrom](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082320/55cf99f9550346d0339ff504/html5/thumbnails/7.jpg)
Gambar 2.
Lokasi kelainan Fragile X Syndrome.
D. Klasifikasi
1. Fragile X Syndrome (FXS) : merupakan penyebab paling umum dari gangguan mental
dan autis.
2. Fragile X associated Tremor/ Ataxia Syndrome (FXTAS) : Sebuah kondisi yang
mempengaruhi keseimbangan, tremor, dan daya ingat.
3. Fragile Xassociated Primary Ovarian Insufficiency (FXPOI) : adanya masalah pada
fungsi ovarium yang bisa menyebabkan infertilitas dan menopause lebih awal.
E. Patogenesis
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penyakit ini berawal dari adanya mutasi dari
gen FMR1 pada kromosom X. Hal ini menyebabkan metilasi DNA yang berakibat pengulangan
kodon CGG yang berlebihan yang menyebabkan FMRP tidak teraktivasi. FMRP yang tidak
teraktivasi ini kemudian menyebabkan terganggunya fungsi saraf diantaranya fungsi
pembelajaran dan memori.
F. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis yang tampak pada penyakit ini cukup banyak yaitu
![Page 8: Referat Fragile X Sindrom](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082320/55cf99f9550346d0339ff504/html5/thumbnails/8.jpg)
1. Fisik (lihat gambar 3 dan 4)
a. Muka lonjong
b. Mata : strabismus
c. Mulut memiliki gigi yang terlalu padat dan langit-tinggi melengkung
d. Rahang menonjol
e. Telinga besar menonjol
f. Makro-orchidism
g. Punggung dan dada : Excavatum pectus dan skoliosis adalah temuan sering
h. Jantung : bunyi murmur atau klik,dll
Gambar 3.
Manifestasi klinis
secara fisik pada
Fragile X Syndrome
![Page 9: Referat Fragile X Sindrom](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082320/55cf99f9550346d0339ff504/html5/thumbnails/9.jpg)
Gambar 4. Contoh fisik anak dengan Fragile X Syndrome
2. Neuropsikologi
a. Pasien memiliki fitur neuropsikologi, termasuk depresi, kecemasan umum dan
pemisahan, dan gangguan pemberontak oposisi.
b. Perilaku Autisticlike (terutama miskin kontak mata dan tangan menggigit atau
tangan mengepakkan) hadir dalam 16-30% pasien dengan Fragile X Syndrome.
Hampir perilaku laki-laki dengan sindrom X rapuh adalah serupa dengan yang
diamati pada pasien dengan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD),
termasuk kecenderungan agresif dan defisit perhatian.
c. Sekitar 20% pasien pria dan 5% dari pasien wanita memiliki gangguan
kejang,dengan hampir setengah dari mereka mengalami kejang persisten
yangmembutuhkan terapi antikonvulsan. Timbulnya kejang biasanya pada usia 6-
24bulan. Jenis kejang yang paling sering didiagnosis adalah kejang parsial
kompleks.Selain itu, sederhana kejang parsial demam dan umum tonik-klonik
mungkin ada.
d. Beberapa orang dengan sindrom X rapuh fitur tampilan obsesif-kompulsif,
.
![Page 10: Referat Fragile X Sindrom](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082320/55cf99f9550346d0339ff504/html5/thumbnails/10.jpg)
3. Perkembangan kognitif
a. Gangguan dalam pemusatan perhatian
b. IQ dibawah rata-rata
i. Mild : IQ 55-69
ii. Moderate : IQ 40-54
iii. Severe : IQ 25-39
iv. Profound : IQ <25
c. Sulit beradaptasi
d. Gangguan fungsi kecerdasan
4. Sensori
a. Hipoaurosal/hiperaurosal
b. Tidak dapat focus
c. Hiperaktif
d. Masalah koordinasi dan keseimbangan
5. Kemampuan berbicara dan berbahasa
a. Bicara kurang jelas
b. Kesulitan dalm menerima dan memproses informasi
6. Kemampuan motorik
a. Flat feet dan hyperextensible joints yang menyebabkan kejanggalan dalam
pergerakan motorik.
7. Kemampuan menjalani kehidupan sehari-hari
a. Tidur
i. Gelisah
ii. Bangun lebih awal (internal alarm clocks)
b. Makanan
i. Sulit menghisap/menyedot susu
ii. Sering mengisi mulut dengan makanan yang terlalu banyak
iii. Lebih suka makanan lembek.
c. Berpakaian
i. Kesulitan dalam berpakaian
![Page 11: Referat Fragile X Sindrom](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082320/55cf99f9550346d0339ff504/html5/thumbnails/11.jpg)
G. Diagnosis
Diagnosis Fragile X Syndrome dapat ditegakkan dengan beberapa metode yaitu
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Tes Molekul DNA : menghitung jumlah awal promoter gen FMP1 dan memeriksa untuk
melihat adanya metilasi gen.
a. Southern Blot
b. PCR (polymerase Chain Reaction
4. Tes Kromosom : melihat adanya kelainan pada kromosom
H. Diagnosis Banding
Sindrome down : lakukan pemeriksaan/ tes kromosom untuk membedakan dengan
Fragile X Syndrome.
I. Penatalaksanaan
Non-Medika Mentosa
1. Terapi edukasi
a. Terapi bicara dan berbahasa : untuk memperbaiki pengucapan kata dan kalimat,
memelankan berbicara, dan menggunakan bahasa dengan lebih efektif.
b. Terapi fisik: membuat aktifitas dan latihan untuk membangun kontrol motorik dan
memperbaiki postur serta keseimbangan.
c. Terapi okupasi : untuk menemukan cara menyelesaikan tugas dan kondisi-kondisi
untuk mencocokkan kebutuhan personal dan kemampuannya.
d. Terapi tingkah laku : untuk mengidentifikasi penyebab perilaku negative anak dan
mencari cara untuk mencegah keadaan sulit dan mengajarkan anak untuk
mengatasi kesulitan
![Page 12: Referat Fragile X Sindrom](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082320/55cf99f9550346d0339ff504/html5/thumbnails/12.jpg)
2. Terapi Gen
Medika mentosa
1. Pemberian obat sebagai protein pengganti (FMRP)
J. Prognosis
Ad Vitam : Ad Bonam
Ad Sanationam : Dubia ad Bonam
Ad Fungsionam : Dubia ad Malam
K. Pencegahan
A. Pemeriksaan Pre Natal
Seorang wanita hamil yang memiliki karakteristik yang menempatkannya di resiko untuk
fragile X, seperti cirri-ciri Fragile X atau riwayat keluarga yang mengisyaratkan adanya
fragile X disarankan untuk melakukan pemeriksaan seperti ultrasonografi, amniosentesis,
atau biopsi villus korion.
![Page 13: Referat Fragile X Sindrom](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082320/55cf99f9550346d0339ff504/html5/thumbnails/13.jpg)
BAB. III
Penutup
Fragile X syndrome merupakan kelainan pada lengan panjang kromosom
X bagian distal yaitu pada Xq27.3 yang diakibatkan oleh mutasi gen
FMR1 (ekspansi allele). Kelainan ini merupakan penyebab paling umum dari
keterbelakangan mental yang diwariskan dan merupakan penyebab kedua yang paling
umum dari retardasi mental yang terkait secara genetik setelah trisomi 21.
Kelainan ini lebih banyak ditemukan pada laki-laki dibandingkan dengan
perempuan. Kelainan ini memberikan manifestasi klinis yang khas baik dari sisi fisik,
tingkah laku, kemampuan berbicara dan bahasa, kemampuan motorik, serta kemampuan
dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Diagnosis dapat ditegakkan dengan cara
anamnesis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang seperti tes molekul DNA dan
tes kromosom. Penatalaksaan kelainan ini dibagi atas non-medika mentosa yaitu terapi
edukasi dan medika mentosa yanitu pemberian obat pengganti protein FMR1. Prognosis
kelainan ini secara kesuluruhan cukup baik. Kelainan ini dapat dicegah dengan
melakukan pemeriksaan pre natal.
![Page 14: Referat Fragile X Sindrom](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082320/55cf99f9550346d0339ff504/html5/thumbnails/14.jpg)
BAB. IV
Daftar Pustaka
1. Nelson WE, Kliegman R, Arvin AM. Abnormalitas Klinik karena Kromosom. In :
Wahab AS ,ed. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Jakarta : EGC ; 2013.
2. Jewel JA. 2013.Fragile X Syndrome. Retrieved
from : http://emedicine.medscape.com/article/ 943776-overview . Accessed on : Nov 7th ,
2013.
![Page 15: Referat Fragile X Sindrom](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082320/55cf99f9550346d0339ff504/html5/thumbnails/15.jpg)