redesain pasar burung kota pasuruan - skripsi aryo wildan

Upload: aryo-wildan

Post on 20-Jul-2015

1.023 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

final year thesis...

TRANSCRIPT

REDESAIN PASAR BURUNGREDESIGN OF Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratanmemperoleh gelar Sarjana TeknikKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS BRAWIJAYAi REDESAIN PASAR BURUNGKOTA PASURUAN REDESIGN OF THE BIRD MARKET IN PASURUAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratanmemperoleh gelar Sarjana TeknikDisusun oleh : ARYO WILDAN 0410650012 - 65 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS BRAWIJAYAFAKULTAS TEKNIK MALANG 2012 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANLEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBINGREDESAIN PASAR BURUNGREDESIGN OF Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratanmemperoleh gelar Sarjana TeknikDOSEN PEMBIMBINGDR. Agung Murti Nugroho, ST.NIP. 197409152000121001ii LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBINGREDESAIN PASAR BURUNGKOTA PASURUAN REDESIGN OF THE BIRD MARKET IN PASURUAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratanmemperoleh gelar Sarjana TeknikDisusun oleh : ARYO WILDAN 0410650012 - 65 DOSEN PEMBIMBINGugroho, ST. MT.Ir. Rinawati P. Handajani, MT.197409152000121001 NIP. 196608141991032002Ir. Rinawati P. Handajani, MT.196608141991032002LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJIREDESAIN PASAR BURUNGSkripsi ini telah diuji dan dinyatakan lulus pada Fakultas Teknik Universitas BrawijayaDR. Agung Murti NNIP. Beta Suryokusumo, ST. MT.NIP. 197121172000121001iii LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJIREDESAIN PASAR BURUNGKOTA PASURUAN Disusun oleh : Aryo Wildan NIM. 0410650012-65 Skripsi ini telah diuji dan dinyatakan lulus pada tanggal 10 Februari 2012 DOSEN PENGUJI Mengetahui Ketua Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Agung Murti Nugroho, ST. MT.NIP. 197409152000121001Beta Suryokusumo, ST. MT.NIP. 197121172000121001Tito Haripradianto, ST. MT.NIP. 197610132005011003Tito Haripradianto, ST. MT.197610132005011003iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI DESAIN Saya, yang tersebut dibawah ini: Nama: ARYO WILDAN NIM: 0410650012-65 Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Malang. Judul Skripsi Desain: REDESAIN PASAR BURUNG KOTA PASURUAN Menyatakandengansebenar-benarnya,bahwasepanjangsepengetahuansaya,di dalamhasilkaryaSkripsiDesainsaya,baikberupanaskahmaupungambartidak terdapatunsur-unsurpenjiplakankaryaSkripsiyangpernahdiajukanolehoranglain untukmemperolehgelarakademikdisuatuperguruantinggi,sertatidakterdapatkarya ataupendapatoranglainyangpernahditulisatauditerbitkanolehoranglain,kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.Apabila ternyata di dalam naskah Skripsi Desain ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur penjiplakan, saya bersedia Skripsi Desain dangelar Sarjana Teknik yang telahdiperolehdibatalkansertadiprosessesuaidenganperaturanperundang-undangan yang berlaku (UU.No.20 Tahun 2003 Pasal 25 Ayat 2 dan Pasal 70). Malang, 9 Maret02012 Yang membuat pernyataan, ARYO WILDANNIM. 0410650012-65 Tembusan: 1. Kepala Laboratorium Studio Tugas Akhir Jurusan Arsitektur FTUB. 2. Dosen Pembimbing Skripsi Desain yang bersangkutan. 3. Dosen penasehat akademik yang bersangkutan. v LEMBAR PERSEMBAHAN Didedikasikan kepada Ayah dan Ibu yang saya cintai,Karya ini hanya mewakili sebagian kecil dari buah jerih payah didikan kalian. Sesuatu yang tidak pantas dan tidak ingin untuk dibanggakan,Hanya berharap untuk tetap dikenang Kebanggaan akan mudah luntur oleh kekecewaan, Tapi kenangan takkan mudah dilupakanKarena akan selalu menjadi bahan pembicaraanUntuk perempuanku: Retno Palupi dan Bundanya terkasih Kembang Kesabaran dan Ketabahan telah menunjukkan tanda akan bermekaran, Bukti bahwa Gusti Ora Sare Sekali lagi, Allah SWT masih sayang kepada kita semua Kepada Adikku, Adly Rahmada Melalui karya ini tersirat makna dan pesan bahwa ber-ilmu itu beban, Karena pasti akan dipertanggungjawabkan Namun hikmah dibalik itu semua adalah kemuliaan, Karena Martabat lebih berharga daripada derajat dan pangkat Dan teruntuk kawan-kawan seperjuangan di Arsitektur dan Teknik, Yang takkan cukup disebutkan satu persatu Yang takkan lekang oleh waktu dan terpencar ke segala penjuru Semoga api silaturahmi tak sedetikpun padam Dan semangat juang tidak pernah berhenti berkobar Kita mantan mahasiswa, penjaga martabat bangsa, Harapan bagi peradaban, bukan sampah masa depan Mimpi akan tetap menjadi mimpi bagi para pemimpi, Tapi mimpi akan menjadi kenyataan bagi para pejuangTidak mudah menjadi anak bangsa yang merefleksikan nilai Pancasila Bukan berarti kita kaum pemuda tidak bisa saling membantu sesama Mari tetap berkarya tanpa tipu daya dan rekayasa (Aryo, 2012) vi RINGKASAN ARYO WILDAN, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Februari 2012,RedesainPasarBurungKotaPasuruan,Pembimbing:Dr.AgungMurti Nugroho, ST. MT. dan Ir. Rinawati P. Handajani, MT.PasarBurungpadadasarnyamerupakanfungsipasaryangterbentukdan berkembangberdasarkanpermintaanpasar.Permintaanataskomoditasburung peliharaan menjadi latar belakang munculnya fungsi pasar ini, dimana kedua komoditas tersebutmerupakandampakkebutuhanyangmunculakibatfenomenamaraknyahobi memelihara burung di Indonesia. Pasarburungmemilikiperansebagaiwadahaktifitasperekonomianyangmampu menunjangdanmempercepatpertumbuhanekonomidaerah.Selainitu,pasarburung memilikifungsiyanglebihberperandisektorsosial,yaitusebagaisentrakomunikasi danwadahbagikomunitaspecintaburungpeliharaanyangmampumemicu perkembangan seputar hobi memelihara burung ke arah yang lebih positif. Sebagaifasilitaspelayananpublikyangdibangunditengah-tengahkawasan perkotaan,kenyamananmerupakanaspekyangharusdipertimbangkandidalam perancanganPasarBurung.BeragampermasalahanpadaPasarBurungyangadadi Indonesia sangat kompleks. Permasalahan utama yang dapat diketahui adalah mengenai penataanfungsiruangdandampaklingkungan,yangpadaperancanganinipenulis mencoba untuk menjabarkan dalam sistematika perancangan secara komprehensif. ArsitekturLansekapsebagaipendekatanperancanganPasarBurungditerapkan sebagaisolusidaripermasalahanyangada,denganmewujudkanlingkunganbinaan yangselarasdenganfungsidankondisitapak.RekonfigurasikarakterruangPasar Burung,sertapenataanruangyangmemprioritaskanruanghijauuntukpendayagunaan elemenvegetasisebagaipengkondisianpasifterhadapiklimmikrotapakadalahgaris besar konsep perancangan yang diterapkan pada Redesain Pasar Burung Kota Pasuruan ini. vii SUMMARY ARYOWILDAN,ArchitectureDepartment,FacultyofEngineering,Universityof BrawijayaMalang,February2012,RedesignofBirdMarketinPasuruan,Mentors: DR.Agung Murti Nugroho, ST. MT. and Ir. Rinawati P. Handajani, MT. The Bird Market is basically a function of the market that are formed and evolve basedonmarketdemandforbirdaspetcommodities,whicharetheimpactofbird keeping hobbies phenomenon in Indonesia.BirdMarkethavearoleasvesselcapableofsupportingeconomicactivityand accelerateregionaleconomicgrowth.Inaddition,themarkethavemorefunctionin socialsector,asacenterforcommunicationandcommunityforumforbirdlovers, whereareabletotriggerthedevelopmentsaroundbirdkeepinghobbiestomaintaina more positive direction. Asapublicservicefacilitythatwasbuiltinthemiddleofanurbanarea,the comfort is an aspect that should be considered in the design of The Bird Market. Various problems on Bird Market in Indonesia is very complex. The main problem is about the function of space and environment, which the writer tries to describe in a comprehensive systematic design. LandscapeArchitectureasadesignapproachisappliedasasolutionofexisting problems,toachieveabuiltenvironmentthatiscontextualwiththefunctionandsite conditions. Reconfiguring the Bird Market character of space, andspatialplanning that prioritizesgreenspaceforvegetationelementaspassivemicroclimatecontrol,isthe outlineofthedesignconceptthatappliedinthisRedesignofTheBirdMarketin Pasuruan. viii KATA PENGANTAR PujisyukurpenulispanjatkankehadiratAllahSWT,TuhanPenciptaSemesta Alam yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga setelah melalui proses yangbegitupanjangdengansegalahalang-rintang-nya,penulisakhirnyadapat menyelesaikan skripsi dengan judul akhir Redesain Pasar Burung Kota Pasuruan ini. Karenanyakamiselakupenulisdengansegalaketerbatasannyaingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. OrangTuadanKeluargayangtelahmenunggudanmendukungdenganbegitu sabarnya. 2. BapakDR.AgungMurtiNugroho,ST.MT.danIbuIr.RinawatiP.Handajani, MT.,dosenpembimbingdanguruyangtelahdengansabarmembimbing, memberimasukansemangatdandorongan,sertamemberipenulispemahaman ber-arsitektur sebuah arti yang berbeda;3. BapakBetaSuryokusumo,ST.MT.,danTitoHaripradianto,ST.MT.,dosen penguji yang telah menkoreksi desain penulis dengan seksama. 4. Bapak DR. Agung Murti Nugroho, ST. MT., dan Ibu Ir. Damayanti, MT., selaku KetuadanSekretarisJurusanyangdengansepenuhhatitelahmemperjuangkan kesempatan penulis untuk menyelesaikan studi di almamater tercinta.5. Segenapdosen,karyawan,dancivitasakademikaJurusanArsitekturdan Fakultas Teknik yang telah membantu dalam berproses selama masa studi. Penulismenyadarimasihbanyakkekurangandalampenulisanskripsiini, sehinggakritik,sarandanmasukanakansangatpenulisharapkanmelaluimediaemail [email protected]. Akhir kata, semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca khususnya, dan bagi arsitektur umumnya.Malang, Maret 2012 Penulis ix DAFTARISI Halaman Judul..................................................................................................... i Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing.......................................................... ii Lembar Pengesahan Dosen Penguji................................................................... iii Surat Pernyataan Orisinalitas Skripsi Desain.................................................. iv Lembar Persembahan......................................................................................... v Ringkasan............................................................................................................. vi Summary............................................................................................................... vii Kata Pengantar.................................................................................................... viii Daftar Isi............................................................................................................... ix Daftar Gambar..................................................................................................... xiii Daftar Tabel......................................................................................................... xvi BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1 1.1.1. Perkembangan Pasar Burung di Indonesia ................................................1 1.1.2. Kebijakan Relokasi Pasar Burung di Kota Pasuruan .................................2 1.1.3. Konsep penataan kawasan pasar berbasis Arsitektur Lansekap ................5 1.2 Identifikasi Masalah ..........................................................................................6 1.3 Rumusan Masalah............................................................................................6 1.4 Batasan Masalah ...............................................................................................7 1.5 Tujuan ...............................................................................................................7 1.6 Manfaat .............................................................................................................7 1.7 Alur Pemikiran ..................................................................................................9 BAB IITINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan teori Pasar Burung .......................................................................... 10 2.1.1 Definisi Operasional ............................................................................... 10 2.1.2 Fungsi Pasar Burung .............................................................................. 10 2.1.3 Faktor yang mempengaruhi Pasar Burung ............................................. 10 2.1.3.1 Lokasi ............................................................................................... 11 2.1.3.2 Pelayanan......................................................................................... 12 2.1.4 Uraian jenis dan fungsi ruang Pasar Burung .......................................... 12 x 2.2. Tinjauan Arsitektur Lansekap ....................................................................... 14 2.2.1. Definisi Operasional .............................................................................. 14 2.2.2. Aplikasi Teori Penataan Lansekap pada komparasi Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta ................................................................... 15 2.2.2.1. Fungsi Lansekap pada Pasar Burung dan Tanaman Hias ................ 15 2.2.2.2. Karakter Penataan Lansekap ........................................................... 19 BAB III. METODE KAJIAN 3.1. Metode Umum ............................................................................................... 24 3.2. Tahapan Pengumpulan Data .......................................................................... 25 3.2.1. Literatur ................................................................................................... 25 3.2.2. Survey..................................................................................................... 25 3.3. Tahapan Analisa ............................................................................................ 26 3.3.1. Tahap Analisa Tapak.............................................................................. 26 3.3.1.1. Analisa Klimatologi........................................................................ 26 3.3.1.2. Analisa Bio-fisik (tanah, hidrologi, drainase) .................................. 27 3.3.1.3. Analisa Sirkulasi.............................................................................. 27 3.3.2. Tahap Analisa Fungsi............................................................................. 27 3.3.2.1. Jenis dan Fungsi Ruang................................................................... 27 3.3.2.2. Karakteristik Pola Ruang................................................................. 27 3.4. Tahapan Perancangan Program Ruang Pasar Burung.................................. 28 3.4.1. Tabulasi Jenis dan Besaran Ruang Pasar Burung................................... 28 3.4.2. Program Ruang Pasar Burung................................................................. 28 3.4.3. Desain Tata Ruang.................................................................................. 28 3.5. Tahapan Perancangan Lansekap Pasar Burung............................................ 28 3.5.1. Perancangan Elemen Softscape.............................................................. 293.5.2. Perancangan Elemen Hardscape............................................................. 29 3.6. Tahapan Tabulasi Hasil Redesain Pasar Burung Kota Pasuruan.................. 29 3.7. Tahapan Feedback Redesain Pasar Burung Kota Pasuruan.......................... 29 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Tinjauan Lokasi .............................................................................................. 30 4.1.1. Lokasi Pasar Burung Kebonagung (eksisting) ......................................... 30 4.1.2. Lokasi Pasar Karangketug (lokasi baru terpilih) ..................................... 34 xi 4.2 Analisa Tapak .................................................................................................. 36 4.2.1. Analisa Iklim Tapak................................................................................ 37 4.2.2. Analisa Tanah, Hidrologi, dan Drainase .................................................. 39 4.2.3. Analisa Sirkulasi ...................................................................................... 40 4.3 Eksisting Fungsi dan Ruang Pasar Burung Kebonagung ............................... 42 4.3.1. Jenis dan Fungsi Ruang Pasar Burung Kebonagung ............................... 43 4.3.2. Karakteristik Pola Ruang Pasar Burung Kebonagung ............................. 46 4.4 Studi Komparasi: Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY) ...... 49 4.4.1. Jenis dan Fungsi Ruang PASTY .............................................................. 50 4.4.2. Karakteristik Pola Ruang PASTY ............................................................ 58 4.5. Analisa Perbandingan Jenis dan Fungsi Ruang Pasar Burung....................... 63 4.6. Analisa Perbandingan Karakteristik Pola Ruang Pasar Burung .................... 65 4.7. Konsep Program Ruang Pasar Burung Kota Pasuruan .................................. 68 4.7.1 Penentuan Jenis dan Kebutuhan Ruang Pasar Burung Kota Pasuruan ..... 68 4.7.2.Program Ruang Pasar Burung Kota Pasuruan .......................................... 70 4.7.2.1. Diagram Organisasi Ruang............................................................... 70 4.7.2.2. Pola Sirkulasi .................................................................................... 73 4.8. Desain Pasar Burung kota Pasuruan .............................................................. 77 4.8.1. Desain Penataan Massa ............................................................................ 77 4.8.2. Desain Fisik Bangunan ............................................................................ 80 4.8.2.1. Desain Kios Pasar Burung ................................................................ 80 4.8.2.2. Desain Fasilitas Pasar Burung .......................................................... 84 4.8.2.3. Sistem Pengolahan Limbah .............................................................. 87 4.8.2.3.1. Sistem Pengomposan .................................................................. 87 4.8.2.3.2. Sistem Biopori ............................................................................ 88 4.9. Konsep Perancangan Lansekap ...................................................................... 90 4.9.1. Perancangan Elemen Softscape ............................................................... 904.9.1.1. Zona 1 dan Zona 7 ............................................................................ 92 4.9.1.2. Zona 2 + Zona 5 (tipikal) dan Zona 6 .............................................. 93 4.9.1.3. Zona 3 dan Zona 4 ............................................................................ 94 4.9.2. Perancangan Elemen Hardscape .............................................................. 96 4.9.2.1. Desain Perkerasan Jalan.................................................................. 96 4.9.2.2. Desain Elemen Penanda ................................................................... 97 4.9.2.3. Desain Perabot Lansekap ................................................................. 98 xii 4.10. Tabulasi Kesimpulan Hasil Redesain Pasar Burung Kota Pasuruan ............ 100 4.11. Feedback Redesain Pasar Burung Kota Pasuruan ........................................ 109 4.11.1. Feedback Permasalahan Fungsi Ruang .................................................. 109 4.11.2. Feedback Permasalahan Lansekap ......................................................... 112 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan ................................................................................................... 113 5.2. Saran............................................................................................................. 114 Daftar Pustaka .................................................................................................. 116 Lampiran ........................................................................................................... 117 xiii DAFTARGAMBAR No. Judul Halaman Gambar 2.1.Tanaman Sebagai Penghalang Datangnya Sinar Matahari.................15 Gambar 2.2.Penggunaan Ruang Luar Yang Terhubung Langsung Dengan Kios ...16 Gambar 2.3.Penataan Vegetasi Yang Menarik Pada Area Sirkulasi......................16 Gambar 2.4.Penataan Vegetasi Penguat Visual Pada Elemen Penanda.................. 14 Gambar 2.5.Ruang Luar Sebagai Transisi Antar Kios...........................................17Gambar 2.6.Pohon Peneduh Sebagai Pengontrol Suhu Udara...............................17 Gambar 2.7.Teduhan Tidak Penuh Pada Ruang Luar............................................18 Gambar 2.8.Pohon Sebagai Kontrol Angin dan Filter Udara.................................18 Gambar 2.9.Elemen Lansekap Yang Estetis dan Menyatu Dengan Bangunan......19 Gambar 2.10.Area Entrance ......................................................................................22 Gambar 2.11.Area Parkir..........................................................................................22 Gambar 2.12.Area Plaza dan Gazebo.......................................................................22 Gambar 2.13.Area Transisi Kios..............................................................................23 Gambar 2.14.Area Pedestrian...................................................................................23 Gambar 2.15.Area Kontes, Playground, dan Service...............................................23 Gambar 4.1. Peta Lokasi Pasar Kebonagung Pasuruan ............................................30 Gambar 4.2. Foto Satelit Lokas Pasar Kebonagung Pasuruan .................................31 Gambar 4.3. Foto Satelit Pasar Burung dalam Pasar Kebonagung.........................32 Gambar 4.4. Zona Pasar Burung..............................................................................33 Gambar 4.5. Foto Kondisi Pasar Burung Kebonagung ............................................33 Gambar 4.6. Foto Satelit Lokasi Pasar Karangketug Pasuruan ................................34 Gambar 4.7. Foto Kondisi Pasar Karangketug .........................................................35 Gambar 4.8. Foto Site Pasar Burung Terpilih ..........................................................35 Gambar 4.9. Analisa Iklim Tapak............................................................................38 Gambar 4.10.Foto Vegetasi Sekitar Tapak...............................................................39 Gambar 4.11.Foto Bangunan Pasar Baru ..................................................................39 Gambar 4.12.Analisa Hidrologi Tapak ......................................................................40 Gambar 4.13.Analisa Sirkulasi Tapak .......................................................................41 Gambar 4.14.Jenis Ruang Pasar Burung Kebonagung.............................................42 Gambar 4.15.Jenis Kios Pasar Burung Kebonagung .................................................43Gambar 4.16.Pendopo Pasar Burung Kebonagung ...................................................45 xiv Gambar 4.17.Kantin Pasar Burung Kebonagung .......................................................45 Gambar 4.18.Akses Masuk Pasar Burung Kebonagung ............................................46 Gambar 4.19.Kondisi Sirkulasi Primer Yang Digunakan Untuk Promosi ................47 Gambar 4.20.Kondisi Sirkulasi Primer Yang Digunakan Untuk Parkir Roda Dua ...48 Gambar 4.21.Karakter Tata Ruang Pasar Burung Kebonagung ................................49 Gambar 4.22.Los PASTY ..........................................................................................51 Gambar 4.23.Kios PASTY ........................................................................................51 Gambar 4.24.Zona Sangkar Burung, Ikan Hias, dan Pakan Burung .........................52 Gambar 4.25.Zona Burung Ocehan, Merpati, Satwa, Ayam Hias, dan Reptil ..........52 Gambar 4.26.Saluran Pembuangan Untuk Service Kios/Los ....................................53 Gambar 4.27.Area Yang Digunakan Untuk Menjemur Burung ................................53 Gambar 4.28.Sangkar Burung Yang Digantung Di Atas Area Sirkulasi...................53 Gambar 4.29.Payon Sebagai Area Promosi Bersama ................................................53 Gambar 4.30.Ruang Publik Berupa Plaza Dengan Taman dan Air Minum ..............54 Gambar 4.31.Panggung Hiburan di Plaza PASTY ....................................................54Gambar 4.32.Arena Kontes Burung PASTY .............................................................55 Gambar 4.33.Playground PASTY .............................................................................56 Gambar 4.34.Kantin PASTY .....................................................................................56 Gambar 4.35.Kantor Pengelola PASTY ....................................................................56 Gambar 4.36.KM/WC PASTY ..................................................................................57 Gambar 4.37.Komposter PASTY ..............................................................................57 Gambar 4.38.Lokasi Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY) ...........58 Gambar 4.39.Gerbang PASTY ..................................................................................59 Gambar 4.40.Area Parkir Dalam PASTY ..................................................................59 Gambar 4.41.Sirkulasi Primer PASTY ......................................................................60 Gambar 4.42.Sirkulasi Sekunder PASTY..................................................................60 Gambar 4.43.Denah PASTY .....................................................................................61 Gambar 4.44.Ruang Hijau PASTY............................................................................62 Gambar 4.45.Diagram Organisasi Ruang Makro Tapak ...........................................70 Gambar 4.46.Diagram Organisasi Ruang Makro Zona Kios.....................................71 Gambar 4.47.Diagram Organisasi Ruang Makro Zona Fasilitas ...............................71 Gambar 4.48.Diagram Organisasi Ruang Mikro Zona Kios .....................................72 Gambar 4.49.Konsep Sirkulasi Primer ......................................................................74 xv Gambar 4.50.Konsep Sirkulasi Sekunder ..................................................................75 Gambar 4.51.Konsep Sirkulasi Kendaraan Bermotor ...............................................76 Gambar 4.52.Konsep Penataan Massa Pasar Burung Kota Pasuruan ........................78 Gambar 4.53.Site Plan Pasar Burung Kota Pasuruan ................................................79 Gambar 4.54.Layout Plan Pasar Burung Kota Pasuruan ...........................................79 Gambar 4.55.Denah Kios Pasar Burung Kota Pasuruan ...........................................80 Gambar 4.56.Desain Area Kios .................................................................................81 Gambar 4.57.Desain Kios dan Sarana Penggantung Sangkar Burung ......................81 Gambar 4.58.Potongan Kios ......................................................................................82 Gambar 4.59.Desain Sistem Utilitas Area Servis Kios .............................................83 Gambar 4.60.Desain Fasilitas Pendopo Pasar Burung Kota Pasuruan ......................84 Gambar 4.61.Pembagian Area Dalam Pendopo ........................................................85 Gambar 4.62.Ilusrasi Suasana Kontes Burung di Pendopo .......................................85 Gambar 4.63.Desain Fasilitas Pasar Burung Kota Pasuruan .....................................86 Gambar 4.64.Alur Sistem Pengomposan ...................................................................87 Gambar 4.65.Rencana Peletakan Perangkat Sistem Pengomposan ...........................88 Gambar 4.66.Rencana Sistem Saluran Pembuangan Air Kotor dan Biopori ............89 Gambar 4.67.Identifikasi Zona Lansekap ..................................................................90 Gambar 4.68.Desain Lansekap Zona 1 dan 7 ............................................................92 Gambar 4.69.Desain Lansekap Zona 2,5, dan 6 ........................................................93 Gambar 4.70.Desain Lansekap Zona 3 dan 4 ............................................................94 Gambar 4.71.Rencana Peletakan dan Penataan Vegetasi Pohon ...............................95 Gambar 4.72.Rencana Peletakan dan Penataan Vegetasi Semak dan Perdu .............95 Gambar 4.73.Hasil Desain Lansekap Pasar Burung Kota Pasuruan..........................95 Gambar 4.74.Desain Sirkulasi Primer Pasar Burung Kota Pasuruan ........................96 Gambar 4.75.Desain Sirkulasi Sekunder Pasar Burung Kota Pasuruan ....................97 Gambar 4.76.Desain Elemen Penanda Entrance Pasar Burung Kota Pasuruan ........98 Gambar 4.77.Desain Pergola .....................................................................................98 Gambar 4.78.Desain Perabot Lansekap .....................................................................99 Gambar 4.79.Bird Eye View Pasar Burung Kota Pasuruan .....................................108 xvi DAFTARTABEL No. Judul Halaman Tabel 1.1.Analisa Tata Guna Lahan Pasar Karangketug ..........................................4 Tabel 2.1.Syarat Lahan Pasar ..................................................................................11 Tabel 2.2.Jenis dan Fungsi Ruang Pasar Burung ....................................................14 Tabel 2.3.Klasifikasi Ukuran Pohon .......................................................................15 Tabel 2.4.Klasifikasi Karakter Penataan Lansekap Pada Tiap Lokasi ...................21 Tabel 4.1.Analisa Tata Guna Lahan Pasar Karangketug ........................................36 Tabel 4.2.Analisa Perbandingan Jenis dan Fungsi Ruang Pasar Burung ...............63 Tabel 4.3.Analisa Perbandingan Karakteristik Pola Ruang Pasar Burung .............65 Tabel 4.4.Jenis dan Besaran Kios Pasar Burung .....................................................68 Tabel 4.5.Kebutuhan Dasar Ruang Pasar Burung Kota Pasuruan ..........................69 Tabel 4.6.Analisa Klasifikasi Kios .........................................................................72 Tabel 4.7.Analisa Tipe Sirkulasi Pasar Burung ......................................................73 Tabel 4.8.Klasifikasi Vegetasi Zona Lansekap .......................................................91 Tabel 4.9.Evaluasi Jenis dan Fungsi Ruang Pasar Burung Kota Pasuruan...........100 Tabel 4.10.Evaluasi Karakteristik Pola Ruang Pasar Burung Kota Pasuruan ........103 Tabel 4.11.Tabulasi Kesimpulan Hasil Redesain Paar Burung Kota Pasuruan ......106 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Perkembangan Pasar Burung di Indonesia Pasarsecaraluasdapatdiartikansebagaitempatbertemunyapenjualdanpembeli serta mengadakan penawaran dan permintaan sampai terjadinya jual beli. Pasar merupakan salahsatujenisfasilitasperdagangan,kebutuhanakantersedianyapasarburungdengan perkembanganperekonomiankota,pertumbuhanpendudukdanjumlahpengusaha (penjual) yang semuanya akan menyebabkan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Jenispasardapatdikategorikandalambeberapamacammenurutkriteria-kriteria tertentu,salahsatunyaadalahpasarburung,yangmerupakanbagiandarifungsikhusus, yaitu sebagai tempat jual beli burung peliharaan (Soetandyo W, 1993:20-22). Pasar Burung pada dasarnya merupakan fungsi pasar yang terbentuk dan berkembang berdasarkan permintaanpasar. Permintaan atas komoditas burung peliharaan menjadi latar belakang munculnya fungsi pasar ini, dimana kedua komoditas tersebut merupakan dampak kebutuhan yang muncul akibat fenomena maraknya hobi memelihara burung di Indonesia. SurveymengenaiburungpeliharaandilaksanakanolehHimpunanPecintaBurung Indonesiapadatahun2008melaluikuesionerdenganwawancaratatapmukalangsung denganmemilih1781sampelsecaraacakdienamkotabesardiJawadanBali.Survey menunjukkanbahwaburungmerupakanhewanpeliharaanpalingpopulerpadarumah tanggadienamkotabesardiJawadanBali.Sebanyak35.7%(636/1781)rumahtangga yangdisurveymemeliharaburung(termasukayam)sementara24.4%(434,1781) memeliharaikan,12.8%(228/1781)memeliharakucing,10.1%(179/1781)memelihara anjing,5.6%(99/1781)memeliharamamaliakecil,3.7%(66/1781)memeliharahewan ternak, 2.5% (45/1781) memelihara reptil dan 0.7 (12/1781) memelihara monyet. Saatinisudahadalebihdari100pasarburungdiIndonesia,danhampir70 diantaranyaberadadiPulauJawa.SebutsajaPasarPramukadidaerahMatramanJakarta, yangmerupakanpasarburungterbesardiIndonesia,ataupunPasarNgasem(sekarang PASTY)diJogja,PasarBratangdiSurabaya,sertaPasarSplendiddiMalang,yang kesemuanyamerupakanpasarburungyangmenyimpankhasanahsejarahdancitrasosial-budaya masyarakat di kawasannya. Pasarburungmemilikiperansebagaiwadahaktifitasperekonomianyangmampu menunjangdanmempercepatpertumbuhanekonomidaerah.Denganadanyapasarburung sebagai sentra arus perdagangan komoditas burung peliharaanyang tergolong jenis barang khusus dengan tingkat permintaan relatif tinggi dan stabil, mampu memicu geliat ekonomi sektorperdagangan,mengurangipengangguran,danmeningkatkanPAD(PendapatanAsli Daerah) melalui retribusi lokal. Tidakhanyadisektorperekonomiansaja,pasarburungmemilikifungsiyanglebih berperandisektorsosial,yaitusebagaisentrakomunikasidanwadahbagikomunitas pecintaburungpeliharaan.Denganadanyapasarburung,akanmempermudahkomunikasi antarpecintaburung,mempermudahpertukaraninformasi,danmenjadisaranaperbagai aktifitas-aktifitaspendukunglainnyasepertibursaataukontes,yangmampumemicu perkembangan seputar hobi memelihara burung ke arah yang lebih positif dan progresif.1.1.2 Kebijakan Relokasi Pasar Burung di Kota Pasuruan PertumbuhanekonomikotaPasuruanberdasarkanhargakonstandalamtigatahun terakhir ini (2007-2009), menunjukkan pertumbuhan ekonomi semakin meningkat. Bidang perdagangan,industri,danpariwisatamemberikankontribusipalingtinggidalam pertumbuhan ekonomi. KotaPasuruansebagaikotayangmasukdalamSatuanWilayahPengembangan (SWP) Gerbangkertosusila Plus, berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pasuruan Tahun2002-2012,memilikifungsipadasektorperdagangansebagaisimpuljasayang mencakupkegiatanpengumpulan,produksi,maupunpemasaran,sertaberperansebagai tempat fungsi tertentu yang didasarkan pada suatu kegiatan dominan. PengembanganKotaPasuruanpadasektorperdagangandanjasadipengaruhioleh faktorketersediaanpasar.Kebutuhanakantersedianyapasardenganperkembangan perekonomiankota,pertumbuhanpendudukdanjumlahpengusaha(penjual)yang semuanya akan menyebabkan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Pasuruan. .Kegiatanperdagangandanjasakomersialtidakadakaitannyadenganbatasan administrasi,tetapilebihkepadaaksesdanstrukturjalansertalokasipermukiman.Selain itu,untukskalatertentujugadipengaruhiolehpusat-pusat/kawasandimanapenduduk bekerja,kegiatanperdagangandenganskalapelayanankota/regionalakandiarahkandi kawasan pusat kota yang saat ini memang sudah berkembang. Pasarmerupakanfasilitasumumyangbersifatkomersialyangmemilikiperanan pentingbagipelayanankebutuhanmasyarakat.KotaPasuruansendirimemiliki5(lima) unitpasardenganskalapelayanankota/regionalyangletaknyatersebardi3kecamatan, diantaranyaPasarBesar,PasarGadingrejo,PasarKebonagung,PasarKarangketugdan PasarBukir.Masing-masingpasarmemilikispesifikasibarangdaganganyang beranekaragamuntukpasarBukirmerupakanpasarmebel,sedangkanpasaryanglainnya merupakanpasartradisionalyangmenjualkebutuhansehari-haridankebutuhanlainnya. Diantarakelimapasartersebut,selainPasarBukiryangmerupakanpasarmebel,Pasar Kebonagungmemilikibarangdaganganyangberagam,selainmenjualkebutuhansehari-hari, pada bagian belakang pasar terdapat pasar burung.PerkembanganPasarBurungdiKotaPasuruandinilaimemilikipotensidanprospek yang signifikan di masa mendatang sehingga patut untuk dikembangkan. Hal ini didukung oleh semakin meningkatnya populasi masyarakat penggemar burung di Kota Pasuruan yang tergabungdalamPaguyubanPasarBurungPasuruan(PPBP).SelainitudiPasuruanjuga kerapdiselenggarakankontesburungkicaubaikskalalokalmaupunskalanasional,yang terakhirdiadakandiTamanCandraWilwatikaPasuruan,yangdiikutisekitar200peserta dari berbagai daerah pada tahun 2004. Pasar burung di Pasar Kebonagung, merupakan satu-satunya pasar burung yang ada di KotaPasuruan.LokasipasarburungtersebutberadadiPasarKebonagungtepatnyadi bagianbelakangpasar.Saatinipasarburungtersebutsangatramaidikunjungi,terutama pada hari-hari libur, seperti pada hari Sabtu dan Minggu. Luas lahan dan jumlah kios yang digunakansebagaipasarburung,tidaksebandingdenganjumlahpengunjungyangada, sehinggapadawaktu-waktutertentuterlihatsangatramaidancukuppadat.Selainitudi PasarBurungKebonagunginijugaseringdiadakanlombaburungberkicau,sehingga diperlukan lahan yang lebih luas lagi yang dilengkapi dengan fasilitas yang memadai. BappedaKotaPasuruan,sebagaistakeholderKotaPasuruantelahmelakukankajian kelayakan (feasibility study) terhadap keberadaan Pasar Burung Kota Pasuruan yang ada di PasarKebonagungsebagaiupayaperencanaanpengembanganpasarburung,yang disimpulkan dalam Studi Relokasi Pasar Burung Kota Pasuruan Tahun 2010, yaitu: Tabel 1.1 STRENGTHWEAKNESS a) Satu-satunya pasar burung yang ada diPasuruan,danrujukanpehobi burungdaerahPasuruandan sekitarnya.b) Aktifitas pasar burung yang dinamis c) Memilikifasilitasyangmenjadi tempat ajang lomba burung.a) Luaslahanyangtidakmendukung untuk dikembangkan b) Kondisipasaryangkurang memperhatikanaspekkenyamanan dan kesehatan c) Infrastruktur(parkir,listrik,air) yang kurang memadai d) Manajemenpasaryangkurang terorganisir OPPORTUNITYTREATH a) GeliatpehobiburungdiKota Pasuruanmampumemberikannilai citra positifb) PasarBurungmampumeningkatkan perekonomiandaerahpadasektor perdagangan kecil dan menengahc) Permintaankomoditasburungdari luardandalamkotacukup signifikana) Benturanantarapedagangdan Disperindagyangdinilaitidak kooperatifb) Semakingencarnyaarus perdagangan modern c) Populasiburungliaryangsemakin sedikitSumber: Studi Relokasi Pasar Burung Kota Pasuruan Tahun 2010Untukmenindaklanjutihaltersebut,PemerintahKotaPasuruanberkeinginanuntuk merelokasi pasar burung yang ada di Pasar Kebonagung ke tempat yang lebih memadai lagi untukmendorongdanmengembangkanpasarpenghobiyangdikhususkanbagipara penggemar burung di Kota Pasuruan khususnya. Denganakandirencanakannyapasarburungtersebut,memilikibanyakkeuntungan yangdidapatolehKotaPasuruan,yaitudapatmempermudahmasyarakatdalam menyalurkanhobinya,terutamabagipecintaburung,meningkatkanperekonomian, meningkatkan PDRB Kota Pasuruan, dan dapat dijadikan sebagai tujuan wisata.1.1.3 Konsep Penataan Kawasan Pasar Berbasis Arsitektur Lansekap PembangunankotaberwawasanlingkunganmenuntutagarsetiapkotadiIndonesia memilikiperencanaanpembangunanyangmemperhatikanaspeklingkungan.Ancaman kerusakanlingkunganakibatpolusi,perubahaniklim,sertabencanaalammenjadi pertimbangandidalamperencanaanpembangunankotayangberkelanjutan(sustainable urbandevelopment).Karenaitulah,diupayakanpembangunanyangdilakukantidak mengesampingkanfaktorlingkungansertamampumeningkatkanmutuataukualitas lingkungannya. PasarBurungmerupakanfasilitaspelayananpublikyangdibangunditengah-tengah kawasanperkotaantentunyatidaklepasdaripermasalahandampaklingkunganyang mungkinditimbulkan,mengingatpotensipolusidarilimbahkotoranburung,racun pestisida,sampah,potensibencanabanjirakibatpengaturandrainaseyangburuk, berkurangnya areal hijau, serta berbagai potensi kerusakan lingkungan lainnya. Pendekatan perancangan berbasis Arsitektur Lansekap merupakan upaya perancangan yangbertujuanuntukmewujudkanlingkunganbinaanyangselarasdenganlingkungan (Frick,1998).Sebagaipasardenganbarangdaganganyangbersifatkhusus,PasarBurung memerlukandayadukunglingkunganyangmenunjangaktifitasmaupunkebutuhandari fungsi pasar sebagai sentra perdagangan.Dengan memadukan faktor kebutuhan pasar dan faktor kebutuhan lansekap tersebut, diharapkandapatmenciptakanruanggerakbagipenggiathobiburungyangmampu meningkatkankualitaspembangunanuntukmeningkatkangeliatperekonomianlokalserta meningkatkan kualitas lingkungan di Kota Pasuruan. Salahsatubentukperpaduanfungsipasardengankonseplansekaptersebutadalah menata Pasar Burung melalui perancangan Arsitektur Lansekap. 1.2 Identifikasi Masalah 1. PerlunyapengembanganPasarBurungdiKotaPasuruansebagaisaranainteraksi pecinta burung, serta berpotensi sebagai sentra ekonomi yang mampu meningkatkan geliat perekonomian Kota Pasuruan. 2. Adanya kebutuhan Relokasi Pasar Burung di Kota Pasuruan sebagai pengembangan pasar lama yang sudah tidak representatif. 3. Kebutuhan terhadap konsep penataan Pasar Burung berbasis lansekap yang mampu menyokong kebutuhan fungsi dan aktifitas pasar. 1.3 Rumusan Masalah RumusanmasalahyangdiajukandalamRedesainPasarBurungKotaPasuruanini adalah : 1. BagaimanamerancangfungsiruangPasarBurungKotaPasuruanyang mampu mewadahi dan mengembangkan kebutuhan ruang dari eksisting Pasar Burung Kebonagung ke dalam wujud baru yang lebih layak dan representatif. 2. BagaimanamerancanglansekapPasarBurungKotaPasuruanyangmampu memberikankenyamananterhadapaktifitasdalampasarburungdan memberikan kontribusi positif terhadap kualitas lingkungan pasar. 1.4 Batasan Masalah Adapun batasan masalah pada perancangan Pasar Burung ini adalah: 1. Obyek perancangan berupa pasar burung yang direlokasi dan dirancang ulang. 2. LokasitapakberadadiKotaPasuruanyangditentukansesuaidengan kebutuhanperancangan(telahditentukanberdasarkanStudiRelokasiPasar Burung Kota Pasuruan 2010). 3. Hasil kajian berupa gagasan ide perancangan pada makro lansekap dan mikro lansekap (building system) dengan pembahasan secara arsitektural. 1.5 TujuanAdapuntujuandariperancanganPasarBurunginiadalahuntukmempelajariaspek keruangansecaraarsitekturalpadaPasarBurungdanmenerapkanperancangandengan pendekatanArsitekturLansekapdalamdesainPasarBurung,sehinggamampumenjadi pedoman perancangan pada konteks masalah yang sama selanjutnya. 1.6 Manfaat Adapun manfaat dari pengembangan Pasar Burung Kota Pasuruan ini adalah: 1. Bagi akademisi a) MemberikansumbanganpemikiranmengenaiperancanganPasarBurung dengan pendekatan desain Arsitektur Lansekap. b) Memberikanreferensibagimahasiswaarsitekturdalamperancangandan pengembanganPasarBurung,terutamadenganpendekatanperancangan Arsitektur Lansekap. 2. Bagi non akademisi a) Memberikan wacana bagi masyarakat luas tentang pentingnya pengembangan Pasar Burung yang kerap kurang mendapat perhatian publik dan institusi. b) SebagaibahanpertimbangandanmasukanbagiPemerintahdalam pelaksanaanpengembanganPasarBurungyangmempertimbangkanaspek kualitas lingkungan dalam perencanaan dan perancangannya. 1.7 Alur Pemikiran 8 k k 8 k A L 8 8 k 8 k 8 8 k k 8 8LuLSAln ASA8 8u8unCkC1A ASu8uAn W>W BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori Pasar Burung 2.1.1 Definisi Operasional Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yangdisebutsebagaipusatperbelanjaan,pasartradisional,pertokoan,mall,plaza,pusat perdagangan maupun sebutan lainnya. (Pepres RI No.112, 2007) Pasar Burung merupakan pasar terpadu yang menggabungkan fungsi dagang khusus (satwaburungdantanamanhias)yangpadapengelolaannyatergolongpadajenispasar tradisional,yaitupasaryangdibangundandikelolaolehPemerintah,PemerintahDaerah, Swasta,BadanUsahaMilikNegara,BadanUsahaMilikDaerahtermasukkerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, los, dan tenda yang dimiliki/dikelola olehpedagangkecil,menengah,swadayamasyarakat,ataukoperasidenganusahaskala kecil,modalkecil,dandenganprosesjualbelibarangdaganganmelaluitawarmenawar. (Anwar, 2001) 2.1.2 Fungsi Pasar Burunga) Sebagaiwadahatautempatyanglayakdannyamanbagipedaganguntuk mendatangkandagangannyakepadacalonpembeliataumasyarakatyang membutuhkan atau yang memerlukan dagangan tersebut (burung, tanaman hias, dan keperluan pendukungnya) b) Sebagai sarana penunjang kemajuan perekonomian Kota Pasuruan 2.1.3 Faktor Yang Mempengaruhi Pasar Burung Pasar Burung dan Tanaman Hias merupakan pasar fungsi khusus yang menjual burung dan tanaman hias. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas dari pasar menurut Kotler (1996) yang dibagi menjadi 3, yaitu: 2.1.3.1 Lahan MenurutPeraturanPresidenRepublikIndonesiaNo.112Tahun2007mengenai PenataandanPembinaanPasarTradisional,PusatPerbelanjaan,danTokoModern,ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk pembangunan pasar, yaitu: a) LokasipasarwajibmengacupadaRencanaTataRuangWilayahKabupaten/Kota, termasuk Peraturan Zonasinya. b) Aksesibilitaswilayahyangberhubungansebagaipencapaian(akses)dansebagai pertimbangan agar tidak mengganggu arus lalu lintas. c) Fasilitassebagaitempatusahapedagang,pengelola,danfasilitaspendukung menjadi pertimbangan untuk luasan yang akan dibangun (diatas 5000 m2). d) Infrastruktur(air,listrik,pengelolaansampah,danjalan)gunamendukungfungsi atau aktifitas pasar. e) Kompatibilitas,yaituketerpaduandankeserasianantarakawasandengan lingkungannyauntukmenciptakansuasanalingkunganpasaryangbersih,sehat, aman, tertib, dan nyaman. FAKTORSYARAT PASAR Lokasia) Kesesuaian dengan Tata Guna LahanAksesibilitasa) Kemudahan pencapaian dari public (strategis) b) Tersedianya sarana transportasi publik Fasilitasa) Luas lahan diatas 5000 m2b) Kondisi lahan memungkinkan untuk dibangun Infrastruktura) Memiliki jaringan air bersih dan saluran pembuangan (riol) kota b) Memiliki jaringan listrik dan telekomunikasi Kompatibilitasa) Lingkungan bersih, sehat, aman, tertib, dan nyaman 1 S S 8l n 1 2.1.3.2 Pelayanan Pelayananmerupakanfaktorpentingdidalamsebuahpasar.Kualitaspelayanan dapatditinjaudarikemampuanpedagandalammengetahuiproduk,dancara memasarkannya (Kotler, 1996). Didalamaktifitaspasarburungdantanamanhias,kemampuanpedagangdidalam memahamiproduknya(burungatautanamanhias)merupakanfaktoryangpentinguntuk menjalankan fungsi pasar dengan baik. Adapun kualitas pelayanan bergantung pada: a) Kemampuanpedagangdidalammemilihburungkicauandaridistributorataupun penangkaran (Control). b) Kemampuanpedagangdalammerawatburungatautanamanhiasdenganbaik sehingga mutu produk terjaga (Care). c) Kemampuanpedagangdidalammenunjukkannilaijualprodukkepadapembeli, dengan cara komunikasi yang baik dan jujur (Communication). d) Kemampuanpedagangdidalammenjagahubunganantarsesamapenjualmelalui persaingan sehat dan nuansa kekeluargaan dalam pasar (Competition). 2.1.4 Uraian Jenis dan Fungsi Ruang pada Pasar Burung BerdasarkanPerdaKotaPasuruanNo.10Tahun2006tentangRetribusiPengelolaan Pasar Daerah, jenis ruang atau tempat resmi yang diperuntukkan sebagai tempat usaha atau dagang pada pasar diklasifikasi sebagai berikut: 1. Tokoadalahbangunanyangdidirikandidalampasaryangluasnya12(dua belas)meterpersegiataulebihyangdilengkapidenganinstalasilistrikdan digunakan untuk menjual barang dan lainnya untuk kebutuhan masyarakat. 2. Kios adalah bangunan tetap di dalam pasar dengan ukuran tertentu, berdinding tembok, berpintu, berlantai, dan dilengkapi dengan instalasi listrik. 3. Los adalah bangunan berbentuk memanjang di dalam pasar yang beratap tanpa dinding pemisah dan berlantai.4. Bedakadalahbangunanyangdidirikandidalamlosdenganukurantertentu, berdinding, berpintu, berlantai, dan dilengkapi dengan instalasi listik.5. Warungadalahbangunanyangdidirikandidalampasaryangkhusus digunakan untuk menjual makanan dan minuman dengan ukuran tertentu, yang dilengkapi instalasi listrik, air, dan limbah.Selainsaranatempatusaha,pasarjugadilengkapifasilitaspenunjangyangterkait dengan aktifitas dalam pasar, yaitu: 1. FasilitasPengelola,yaitutempatyangdiperuntukkanbagidinaspengelola pasar untuk melakukan monitoring dan manajemen kepengelolaan pasar.2. FasilitasService,yaitufasilitasyangberfungsisebagailayananpendukung aktifitas dalam pasar, seperti: parkir, toilet, musholla, pos satpam Dalampenataanpasartidakmemperkecualikanadanyapenambahanfasilitaslain untuk mendukung fungsi pasar selamatidak keluar dari koridor fungsi utama pasar sebagai tempat jual-beli. JENISFUNGSIKRITERIA Fasilitas Usaha: a) Toko b) Kios c) Los d) Bedak e) Warung Sebagai tempat untuk menjalankan usaha (berdagang), menaruh barang dagangan, merawat, dan mengadakan tawar-menawar Luassesuaidenganperdakota Pasuruan No. 10 Tahun 2006 Jumlahdanpenataandisesuaikan dengankebutuhan,kapasitas lahan, dan konsep perancangan Fasilitas Pengelola: a) Kantor pengelola Sebagai tempat bagi dinas terkait yang bertugas menjalankan kepengelolaan pasar Kebutuhan ruang disesuaikan dengan struktur organisasi kepengelolaan Fasilitas Service: a) Parkir Sebagai prasarana untuk melengkapi dan menyokong aktifitas Kelengkapanbangunanservice pasardisesuaikandenganfungsi, kebutuhan, kapasitas, dan konsep b) Ruang publik (plaza) c) Jalan kendaraan d) Jalan pedestrian e) Toilet f) Musholla g) Pos Satpam di dalam pasarperancangan Fasilitas Pendukung: a) Tempat kontes burung kicaub) Tempat bursa atau pameran Sebagai prasarana untuk melengkapi dan menyokong aktifitas di dalam pasar Kebutuhanfasilitaspendukung disesuaikandengankebutuhan dan konsep perancangan 2.2 Tinjauan Arsitektur Lansekap 2.2.1.Definisi Operasional Lansekapadalahwajahataukarakterbahanatautapakbagianmukabumidengan segalakehidupandanapasajayangadadidalamnya,baikyangbersifatalamimaupun buatanmanusiayangmerupakanbagianatautotallingkunganhidupmanusiabeserta makhlukhiduplainnya,sejauhmatamemandang,sejauhsegenapinderakitadapat membayangkan dan sejauh imajinasi kita dapat membayangkan. ArsitekturLansekapadalahIlmudanseniyangmempelajaripengorganisasian ruangdanmassa,denganmengkomposisikanelemen-elemenlanskapalamidanbuatan, sehinggaterciptakeselarasanlingkunganhidupdalamsuatuekosistem,secarafungsional berguna, secara estetis indah dan memberi kenyamanan aktivitas (Hakim, 2003) Lansekapmerupakanbentukinteraksiantaramanusiadanalam,dimanakonsep alam menjadi bagian dari manusia dan makhluk hidup lain (McHarg dalam Hakim, 2003). Konsepsihubunganmanusiadenganalaminilahyangmenjadipertimbangandalam pendekatanperancanganPasarBurungdanTanamanHiasininantinya,yangdiwujudkan dalam penataan lansekap. 1 I I k 8 S k l 8 k 2.2.2.Aplikasi Teori Penataan Lansekap Pada Komparasi Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta Pada dasarnya, untuk pasar burung ataupun tanaman hias memang belum memiliki aturan khusus yang mentautkan adanya elemen lansekap di dalamnya. Konsep penggunaan lansekappadapasarburungdantanamanhiasmerupakaninovasibarudidalam mengoptimalkan fungsi pasar. Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY) merupakan pasar burung dan tanamanhiasyangdirancangdengankonsepPasarDalamTaman,dengan menitikberatkanelemenlansekapuntukmendukungfungsipasarnya.PASTYsebenarnya merupakanpindahandariPasarBurungNgasem,yangdi-relokasidanrevitalisasifungsi serta keberadaannya agar lebih tertata dan optimal (sumber: wawancara Ka-UPT PASTY). Komparasidigunakanuntukmengetahuikarakterpenataanlansekapyangakan digunakan. Hal ini dilakukan dengan menginterpretasikan teori penataan lansekap di dalam prosesaplikasinyapadadesainpasarburungdantanamanhiasuntukmengetahuikarakter lansekap pasar burung dan tanaman hias yang komprehensif. 2.2.2.1.Fungsi Lansekap Pada Pasar Burung dan Tanaman Hias 1. Visual Control: a) Mengurangiintensitassilaucahayamataharisecaralangsungpadaburungdan manusia.Denganpenggunaanpohonteduhandapatmengurangiintensitassinar jatuh, serta penggunaan semak atau perdu untuk mengurangi adanya sinar pantul. G 1 S P u b) Memberipemandanganvisualdiluarkios/losyangbaikbagisatwamaupun manusiadenganmenciptakanintegrasiruangyangberhubunganpandangsecara langsung dengan ruang luar melalui penggunaan ruang luar sebagai transisi. c) Memberivisualpadajalanuntukmemberikenyamananbagipejalankaki,dengan penataan vegetasi pembentuk ruang serta street furniture yang mendukung. d) Penguatpandangpadaelemenpenandadanbangunanuntukmenarikvisual pengunjung G S P u G S u G S u 2. Physical Barrier: Menciptakanpembatasruangyangalamisecarapsikologi,sepertipenggunaan ruang luar sebagai transisi antar los/kios 3. Climate Control a) Mengontrolsuhuudarayangnyamanbagiaktifitasdalampasar.Dengan memanfaatkanpohonpeneduh,suhumamputurun1,5-3%.Suhuudarayang nyaman baik untuk kesehatan burung serta membuat pedagang dan pembeli menjadi nyaman untuk beraktifitas. b) Mengontrolradiasimatahari.Untukmengurangiradiasimataharisecaralangsung, dipergunakanpohonpeneduhyangmampumengurangiradiasimataharihingga kurangdari100W/m2.Untukkebutuhancahayadidalamruangsertakebutuhan jemur burung, maka digunakan penataan teduhan tidak penuh. G k S u G S P u c) Mengontrolaliranangindanfiltrasidariudaraluamerupakansatwayangpekaterhadapperubahanlingkuangin.Dibutuhkanadanyaanginsegarbagiburungunberkicau. Penggunaan vegetasi pohon dan semak dapatmenyaring udara untuk memberikan kualitas udara yang4. Erosion Control Penggunaanruangluardenganmemaksimalkanvegetasiyang baik, mencegah adanya genangan air, serta memperkuat stru5. Habitat: a) Elemen lansekap menghadirkan nuansa alami dengan adyangdekatdenganhabitatalamsehinggamenjadikanlingkbagi burung dan tanamanb) Nuansaalamdenganadanyavegetasidipadusuarakicnuansa alam yang hidup, yang member kenyamanan secaG S G S Mengontrolaliranangindanfiltrasidariudaraluaryangkotormerupakansatwayangpekaterhadapperubahanlingkunganterutamasuhudan angin.Dibutuhkanadanyaanginsegarbagiburunguntuktetapsehatdandapat berkicau. Penggunaan vegetasi pohon dan semak dapat mengontrol laju angin serta untuk memberikan kualitas udara yang baik. Penggunaanruangluardenganmemaksimalkanvegetasimenjadiarearesapan mencegah adanya genangan air, serta memperkuat struElemen lansekap menghadirkan nuansa alami dengan adanya vegetasi dan penataan dekatdenganhabitatalamsehinggamenjadikanlingkunganpasarkondusif bagi burung dan tanaman. Nuansaalamdenganadanyavegetasidipadusuarakicauburungmemberikan nuansa alam yang hidup, yang member kenyamanan secara psikis bagi pengunjung.G 1 S u G S u ryangkotor.Satwaburung nganterutamasuhudan tuktetapsehatdandapat mengontrol laju angin serta menjadiarearesapan mencegah adanya genangan air, serta memperkuat struktur tanah.anya vegetasi dan penataan unganpasarkondusif auburungmemberikan ra psikis bagi pengunjung. 6. Estetika: a) Elemenlansekapmenambahnilaiestetikayangmenyatupadabangunandan kawasan. b) Paduankomposisiwarna,tekstur,dalamprinsipdesainmenjadikawasantampak asri dan indah 2.2.2.2.Karakter Penataan Lansekap (Planting Design) Dalamkaitannyadenganperancanganlansekap,tatahijauatauplantingdesignmerupakansuatuhalpokokyangmenjadidasardalampembentukanruangluar.Penataan lansekappadadasarnyamelibatkanelemenvegetasi(tanaman)sebagaipembentukruang dalam desain, yaitu: Strata dan ukuran tanaman: Strata merupakan level kanopi dan ukuran tanaman yang dibagi menjadi 3, yaitu: a) Strata Satu: rumput, pohon b) Strata Dua: pohon&rumput, semak &rumput c) Strata Banyak: pohon, perdu, semak, rumput Ukurantanaman(pohon),dibagiberdasarkantinggitanaman,danlebartajukusia dewasa, yang dibagi menjadi: G L S u Klasifikasi Jenis Tanaman:Rumput, Penutup Tanah (Ground Cover) Kerapatan daun, ranting (tajuk):Kerapatan Tinggi 75% Pola Tanam:1 k S M Klasifikasi Jenis Tanaman:Penutup Tanah (Ground Cover), Semak, Perdu, Pohon ranting (tajuk): 75% dan Kerapatan Rendah 75% k M Berikut klasifikasi pengamatan karakter lansekap pada tiap lokasi di PASTY LOKASIFungsiStrataJenis TanamanTajukPola Entrance (Gbr. 2.10)1.2.3.4.6Banyak Aa, Ba, Cba. Pohon pengarah, peneduh b. Semak variasi bentuk daun dan warna c. Rumput 75%a, d.g Parkir (Gbr. 2.11) 1,2,3Dua Bc a. Pohon peneduh 75%a,b,e Plaza, pendopo, atau Gazebo (Gbr. 2.12) 1,2,3,6Banyak Aa, Ba a. Pohon peneduh b. Perdu berbunga c. Semak daun dan bunga d. Rumput 75%d,f,g Los/Kios (Gbr. 2.13) 1.2.3.4.5.6Banyak Ab, Bb, Bc a. Pohon peneduh b. Variasi semak dan perdu c. Rumput 75%a,d,e Pedestrian (Gbr. 2.14) 1.2.3.4.5,6Banyak Ab, Bb, Bc a. Pohon peneduh b. Variasi semak dan perdu c. Rumput 75%a,e, Area Kontes (Gbr. 2.15) 1,2,3,4Dua Bb, Bc a. Pohon peneduh b. Rumput 75%d,f Playground (Gbr. 2.15) 1,2,3,4,5,6Banyak Aa, Ba a. Pohon peneduh b. Variasi semak dan perdu c. Rumput 75%d,f,g,h Kantor (Gbr. 2.15) 1,2,3,4,6Banyak Ab,Bb,Bc a. Pohon peneduh b. Variasi semak dan perdu c. Rumput 75%a,d,f Service (KM, Musholla, Pos) (Gbr. 2.15) 1.2.3.4.6Banyak Aa, Ba a. Pohon peneduh b. Variasi semak dan perdu c. Rumput 75%b,c 1 k S A k l v C 8 C C L C P A a) Square Grid b) Square Grid Incomplete c) Mengelompok 5 d) Radial Cingular e) Jalur Zigzag f) Consentric Cingular g) Triangular h) Multiple Circle G k 1S M k S SC l M 8 C Z C C 1 M C G A S u G A S u G A G S u G A 1 Lk S u G A S u G A k S u

BAB 3 METODE KAJIAN 3.1.Metode Umum Metodeumumyangdigunakanpadakajianinimeliputimetodepenelitiandeskriptif-analitik.Metodepenelitiandeskriptifmerupakanmetodeyangtertujupadapemecahanmasalah yangadapadamasasekarang,yangmenuturkan,menganalisa,danmengklasifikasi; penyelidikandengantekniksurvey,interview,angket,observasi,ataudengantekniktest;studi kasus,studikomparatif,studiwaktudangerak,analisakuantitatif,studikoorperatifatau operasional (Surakhmad, 1982).Pelaksanaannyatidakterbatashanyasampaipadapengumpulandatadanpenyusunan data,tetapimeliputianalisadaninterpretasitentangartidataitu.Ciri-cirimetodedeskriptif, antara lain: a. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalahyang ada pada masasekarang, pada masalah-masalah yang aktual. b. Datayangdikumpulkanmula-muladisusun,dijelaskandankemudiandianalisa(oleh karena itu metode ini sering pula disebut metode analitik). Kajian yang akan dilakukan adalah menganalisis karakter ruang pada Pasar Burung Kota PasuruanlamayangberadadiPasarKebonagung,sebagaipedomandasarpadaperancangan ruang yang baru (redesign). PadaperancanganPasarBurungKotaPasuruanyangbarumenerapkanArsitektur Lansekapsebagaiaplikasidesainarsitekturalperancanganpasaryangdiharapkanmampu menyelesaikanrumusanmasalahyaitubagaimanamerancangpasarburungyangmewadahi kebutuhan fungsi pasar secara layak dan tetap memperhatikan aspek lingkungan.

3.2. Tahapan Pengumpulan Data Tahapanini merupakan tahap awal sebagai upaya pencarian karakteristik dan informasi terkait pasar burung pada khususnya, untuk menunjanggagasanawal perancangan. Tahapan ini memiliki fungsi sebagai pra-rancangan untuk memperoleh pedoman analisa perancangan yang akandigunakan.Tahapevaluasiiniterdiridaribeberapatahap,yaknipengumpulandatadan analisa. 3.2.1. Literatur Literatur yang berkaitan dengan operasional perancangan, sebagai acuan untuk pendekatan perancangan, meliputi: 1. TinjauanMengenaiPasar,berupadefinisioperasional,karakterpasar,kriteriapasar, variable penunjang pasar. 2. Tinjauan Perancangan Arsitektur Lansekap, berupa penjabaran teori serta aplikasi secara arsitektural yang berhubungan dengan perancangan pasar Dari kajian literatur ini dapat dihasilkan variable terkait perancangan yang akan digunakan sebagai pedoman dalam proses studi banding dan survei tapak3.2.2. Survey 1. StudiKomparatif,sebagaikomparasiuntukmencaripermasalahansecaraarsitektural yang ada pada beberapa pasar burung yang sudah terbangun. Alternatif obyek yang akan dijadikan studi adalah: Pasar Ngasem Jogja (PASTY). Pemilihan obyek studi berdasarkan latarbelakangobyekstudiyangsama,yaknipasarburungyangdirancangulang (redesign) dengan lebih representatif.Adapun variable kajian yang dilaksanakan pada studi banding ini ditinjau dari aspek teori arsitekturlansekapyangsudahditerapkanpadaPASTY,untukdijadikanpertimbangan danperbandingankualitasdesainyangakanditerapkannantinyapadaRedesainPasar BurungKotaPasuruan.Variabeltersebutadalahelemendanprinsiparsitekturlansekap yang diperoleh dari hasil kajian pada Tinjauan Pustaka..

2. Surveylokasiyangakandigunakansebagailokasiperancangan(tapak),yaituberadadi dalamkawasanPasarKarangketug,KotaPasuruan.Lokasiinitelahditentukan berdasarkanhasilkajianyangdilakukanolehBappedaKotaPasuruandalamStudi RelokasiPasarBurungKotaPasuruanTahun2010.Datayangdiperlukanpadakajian studi ini adalah: a. Data fisik tapak (dimensi dan karakter kawasan)b. Data klimatologi (iklim, curah hujan, karakter angin dan peredaran matahari) c. Data bio-fisik tapak (karakter tanah, hidrologi, drainase) 3.3. Tahapan Analisa: Setelah variabel kriteria pasar pada surevy komparasi dan lokasi tapak dari survey tapaktelah didapatkan, maka tahap selanjutnya adalah tahap perancangan. Pada tahap Analisa Perancangan ini, dilakukan analisa yang terkait secara langsung dengan proses perancangan nantinya. Hasil dari Tahap Analisa Perancangan ini merupakan pedoman perancangan yang digunakan sebagai rujukan perancangan. 3.3.1. Tahap Analisa Tapak: Adalahtahapananalisafaktordayadukunglingkunganyangberpengaruhsecara langsung terhadap kebutuhan perancangan berbasis lansekap, yaitu: 3.3.1.1. Analisa Klimatologi Penjelasan secara deskriptif karakter iklim dan cuaca di Kota Pasuruan. Variabel analisanya yaitu letak secara geografis, suhu, curah hujan, pengaruh dan karakter angin serta peredaran matahari pada tapak. Hasil dari Analisa Klimatologi ini berupa arahan desain yang mampu menangkap potensi dan kelemahan daya dukung lingkungan yang ada, seperti Tata Massa dan Orientasi Ruang.

3.3.1.2. Analisa Bio-Fisik (Tanah, Hidrologi, Drainase) Penjelasan secara deskriptif mengenai kondisi bio-fisik tapak, yakni karakteristik tanah, potensi sumber air bersih, listrik, dan drainase. Dengan mengetahui kondisi bio-fisik tapak, akan diketahui prinsip site engineering (rekayasa tapak) yang akan diterapkan pada desain. 3.3.1.3. Analisa Sirkulasi Penjelasan secara deskriptif mengenai karakteristik sirkulasi kawasan untuk dijadikan pertimbangan sirkulasi dari dan menuju ke dalam lokasi tapak baik secara makro maupun mikro. 3.3.2. Tahap Analisa Fungsi Adalah tahapan analisa faktor fungsi yang akan diterapkan pada perancangan nanti. Bahan analisa didapatkan dari pengamatan pada survey eksisting dan komparasi, yaitu dengan membandingkan variabel fungsi pada Eksisting Pasar Burung Kebonagung(lama) dengan Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY). Adapun aspek fungsi yang dijadikan bahan analisis adalah: 3.3.2.1. Jenis dan Fungsi RuangUntuk mengetahui jenis dan fungsi ruang yang ada pada pasar burung, diperlukan tinjauan mengenai variabel yang secara garis besar terdapat dua fungsi ruang utama, yaitu: a. Kios, sebagai sarana ruang pasar (jual-beli) utama b. Fasilitas, sebagai sarana pendukung fungsi pasar 3.3.2.2. Karakteristik Pola Ruang Untuk mengetahui karakteristik pola ruang yang ada pada pasar burung secara keseluruhan, dengan menggunakan variabel analisa: a. Aksesibilitas b. Sirkulasi c. Pola Tata Ruang

3.4. Tahap Perancangan Program Ruang Pasar Burung Adalah tahapan sintesa dari hasil analisa fungsi pasar burung yang telah dikaji. Langkah ini untuk mengaplikasikan pedoman rancangan ruang yang didapat dari hasil Analisa Fungsi terhadap hasil kajian Analisa Tapak, sehingga didapatkan konsep perancangan ruang Pasar Burung Kota Pasuruan sebagai berikut: 3.4.1. Tabulasi Jenis dan Besaran Ruang Pasar Burung (dimensional) Penentuan jenis dan besaran ruang yang didapat berdasarkan kajian kebutuhan ruang dari hasil analisa jenis dan fungsi ruang. 3.4.2. Program Ruang Pasar Burung (diagramatik) Setelah mendapatkan jenis dan besaran ruang, langkah berikutnya adalah melakukan pengorganisasian ruang dalam bentuk programatik sehingga didapatkan konfigurasi ruang baik secara mikro maupun makro. 3.4.3. Desain Tata Ruang (aplikatif) Merupakan tahap perancangan dengan berpedoman dari hasil program ruang yang kemudian diolah secara arsitektural untuk mendapatkan hasil desain pasar burung baru. Langkah desain dilakukan secara mikro-makro perancangan arsitektur sebagai berikut: a. Desain bangunan: bentuk bangunan, sistem konstruksi yang dipakai, serta elemen bangunan b. Desain tata massa: pola penataan massa, aksesibilitas, dan sirkulasi c. Site Engineering: sistem utilitas tapak berupa SPAB/SPAK, listrik, instalasi limbah 3.5. Tahap Perancangan Lansekap Pasar Burung Setelah didapatkan desain tata ruang pasar burung secara keseluruhan, kemudian dilakukan perancangan lansekap dengan mengkomposisikan elemen lansekap alami-buatan, sehingga terjadi keselarasan lingkungan hidup dalam suatu ekosistem, secara fungsional berguna, secara estetis indah, dan member kenyamanan aktivitas (Hakim, 2003).

3.5.1. Perancangan Elemen Softscape Elemen softscape merupakan elemen utama pembentuk lansekap, berupa perencanaan hingga penataa vegetasi unsure pembentuk lansekap yang dijabarkan melalui tahap berikut:a) Tahap identifikasi rencana penataan lansekap dengan penzoningan perwilayah hijau untuk menentukan kebutuhan fungsi lansekap. Langkah berikutnya adalah dengan menentukan modul strata penanaman tiap-tiap zona. b) Tahap klasifikasi jenis tanaman lokal yang ada di Pasuruan, yang sesuai dengan kebutuhan fungsi dan strata penanaman untuk tiap-tiap zona. c) Tahap perancangan dan penataan elemen lansekap untuk tiap-tiap zona dengan memperhatikan pola tanam. 3.5.2. Perancangan Elemen Hardscape Elemen hardscape adalah unsur pendukung fungsi serta estetika dari lansekap yang berupa bentuk arsitektural seperti elemen perkerasan jalan, elemen penanda, maupun elemen perabot lansekap (street furniture) 3.6. Tahap Tabulasi Hasil Redesain Pasar Burung Kota Pasuruan Merupakan tahap pengkajian terhadap keseluruhan tahap perancangan yang telah dicapai, baik dari perancangan fungsi ruang hingga perancangan lansekap yang ditabulasi dalam satu kesatuan desain untuk mempermudah kesimpulan hasil desain baru Pasar Burung Kota Pasuruan. 3.7. Tahap Feedback Redesain Pasar Burung Kota Pasuruan Kesimpulan hasil desain yang telah ditabulasi, selanjutnya dapat dilakukan kajian terhadap parameter-parameter desain yang dicapai sebagai feedback terhadap rumusan masalah awal, yaitu mengenai permasalahan fungsi ruang dan lansekap. Hal ini dilakukan untuk mencapai komprehensifitas dari keberhasilan kajian yang telah dilakukan sebagai hasil rancangan secara ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan sistematikanya. HASIL DAN 4.1 Tinjuan Lokasi RedesainPasarBurungKotaPasuruanmerupakanproyesebelumnyaberadadiPasarKebonagungdanrencananyKarangketug, Kota Pasuruan.4.1.1 Lokasi Pasar KebonagungPasar Kebonagung termasuk kedalam pasar kelas I, bangunanfisikpermanen,terletakdilokasiyangstjangkauanpelayananmeliputiseluruhkota.pasar danfasilitas perpakiran. Pasar Kebonagung diterletakdiJl.PanglimaSudirman.Penggunaanlahanarealpasarlagi.PenggunaanbangunanpadaPasarKebonAgungterdiri para pedagang dan fasilitas lain sebagai penunjang PasarburungyangterletakdidalamPasarKebonagunburungyangada di Kota Pasuruan. pasar dengan Pasar KebonagungsubpusatperdaganganImenuruttatagunalahanpad2011. Gambar 4.SuLOKASI LOKASI LOKASI LOKASI BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN RedesainPasarBurungKotaPasuruanmerupakanproyekrelokasipasarburungyang sebelumnyaberadadiPasarKebonagungdanrencananyaakandipindahkanke Kebonagung (Lokasi Eksisting Pasar Burung Pasuruan)Kebonagung termasuk kedalam pasar kelas I, Pasar kelas I merupakan pasar dengan bangunanfisikpermanen,terletakdilokasiyangstrategisdanluas,barangdaganganlengkap, meliputiseluruhkota. Tanahyangdigunakandifungsikansebagailokasi pasar danfasilitas perpakiran. Pasar Kebonagung dibangun diatas lahan seluas 26.775 m2yang terletakdiJl.PanglimaSudirman.Penggunaanlahansudahmaksimaldantidakadaperluasan PenggunaanbangunanpadaPasarKebonAgungterdiriatastempatberjualan para pedagang dan fasilitas lain sebagai penunjang aktivitas pasar.PasarburungyangterletakdidalamPasarKebonagunginimerupakansatuada di Kota Pasuruan. Pasar burungini merupakan satu kesatuan unit pengelyang terletak di Jl. Panglima Sudirman, yang merupasubpusatperdaganganImenuruttatagunalahanpadaRDTRKKotaPasuruanTahun2001 Gambar 4.1 Peta Lokasi Pasar Kebonagung Kota PasuruanSumber : RDTRK Kota Pasuruan Tahun 2001 krelokasipasarburungyang aakandipindahkankePasar (Lokasi Eksisting Pasar Burung Pasuruan)Pasar kelas I merupakan pasar dengan rategisdanluas,barangdaganganlengkap, Tanahyangdigunakandifungsikansebagailokasi bangun diatas lahan seluas 26.775 m2yang sudahmaksimaldantidakadaperluasan atastempatberjualan ginimerupakansatu-satunyapasar asar burungini merupakan satu kesatuan unit pengelolaanyang terletak di Jl. Panglima Sudirman, yang merupakan daerah aRDTRKKotaPasuruanTahun2001- Keterangan lokasi Pasar Kebonagung: a. Lokasi Pasar: Jl. Panglima Sudirman, Kelurahan Purworejo, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan b. Batas Lahan/Kapling: Utara: SMAN 02 Pasuruan berbatasan dengan Jl. Jambangan - Gayaman Timur: Permukiman warga kelurahan Purworejo, berbatasan dengan Jl. Kebonjaya Selatan : Jalan Untung Suropati Barat: Jalan Panglima Sudirman c. Luas lahan yang tersedia sebesar 26.775 m2, dengan KDB sebesar 14.756 m2 atau 55% Gambar 4.2 Foto Satelit Lokasi Pasar Kebonagung Kota PasuruanSumber : www.wikimapia.com Pasarburungterletakdibagiandalamputama(barat).DidalampasariniterdapatfungsirperuntukanbangunanpasarsesuaiPerdaKotaPasuruaPengelolaan Pasar Daerah dengan umum dan ruang publik berupa pendopo ditengahnya.Keterangan lokasi Pasar Kebonagung:Batas Lahan/Kapling: Utara: SMAN 02 Pasuruan berbatasan dengan Jl. Jambangan Timur: Permukiman warga kelurahan Purworejo, berbatasan Selatan : Zona Terminal Angkot Pasar KebonagungBarat: Zona Los Pasar KebonagungGambar 4.3 Foto Satelit Lokasi Pasar Burung dalam Pasar KebonaPasarburungterletakdibagiandalampasarsebelahtimur,200meterdaripintumasuk utama(barat).Didalampasariniterdapatfungsiruangyangtelahdiklasifikasiberdasarkan peruntukanbangunanpasarsesuaiPerdaKotaPasuruanNomor10Tahun2006,Tentang Pengelolaan Pasar Daerah dengan disediakannya 45 buah kios,yang dilengkapi dengan umum dan ruang publik berupa pendopo ditengahnya.Keterangan lokasi Pasar Kebonagung:: SMAN 02 Pasuruan berbatasan dengan Jl. Jambangan - Gayaman: Permukiman warga kelurahan Purworejo, berbatasan dengan Jl. : Zona Terminal Angkot Pasar Kebonagung: Zona Los Pasar KebonagungFoto Satelit Lokasi Pasar Burung dalam Pasar KebonagungSumber : www.wikimapia.comPasar Kebonagung Pasar burung asarsebelahtimur,200meterdaripintumasuk uangyangtelahdiklasifikasiberdasarkan nNomor10Tahun2006,Tentang disediakannya 45 buah kios,yang dilengkapi dengan fasilitas Gayamandengan Jl. Kebonjaya Zona pasar burung pada Pasar Kebonagung ini memiliki luas lahan 2.500 m2. Pasar burung inimemiliki45kios,yangdiklasifikasikanmenurutdimensiruangnya,yaitu:kiosukuran3x4, dan 3x3. Fasilitas penunjang yang terdapat di zona pasar burung adalah: pendopo, kantin, toilet, danmusholla.Pendopoyangterdapatdizonainimemilikifungsisebagailapakbagipedagang tidak tetap, ruang interaksi, dan digunakan pula sebagai tempat perlombaan burung. Gambar 4.4 Zona Pasar Burung Sumber : AnalisaGambar 4.5 Foto Kondisi Pasar Burung Kebonagung Sumber : Dokumentasi 2010 4.1.2 Lokasi Pasar KarangketugLokasitapakterpilihsebagaikajianrancanganmerudirencanakan sebagai lahan relokasi pasar burung olPasarBurungKotaPasuruanTahun2010,yangmenghaskawasan Pasar Karangketug, Pasuruan.LokasiLokasiLokasiLokasi Baru Baru Baru Baru LokasiLokasiLokasiLokasi Lama Lama Lama Lama Gambar 4arangketug (Lokasi Pasar Baru Terpilih) Lokasitapakterpilihsebagaikajianrancanganmerupakanlokasitapakyangsudah direncanakan sebagai lahan relokasi pasar burung oleh Bappeda Pasuruan dalam Studi Relokasi PasarBurungKotaPasuruanTahun2010,yangmenghasilkanrekomendasilahanrelokasi, Pasuruan.LokasiLokasiLokasiLokasi Gambar 4.6. Foto Satelit Lokasi Pasar Kebonagung Kota PasuruanSumber : www.wikimapia.com pakanlokasitapakyangsudah eh Bappeda Pasuruan dalam Studi Relokasi ilkanrekomendasilahanrelokasidi Keterangan lokasi Pasar Karangketug: 1) Lokasi Pasar:Jl. Gatot Soebroto, Kecamatan Gadingrejo, Kelurahan Karangketug 737 LS 11252 BT, 6 meter dpl 2) Batas Lahan/kavling: Utara: Kawasan Permukiman dan Perdagangan Jl. Soekarno Hatta Timur: Permukiman warga Kelurahan Karangketug Selatan: Areal Persawahan Barat: Berbatasan dengan Jalan Gatot Soebroto 3) Luas Lahan: Luas Tapak Rencana Relokasi Pasar Burung: 6560 m2Gambar 4.7 Foto Kondisi Pasar Keraton Sumber : Dokumentasi 2010 Gambar 4.8 Foto Site Pasar Burung Terpilih Sumber : Dokumentasi 2010 4.2 Analisa Tapak TapakterletakpadasebelahtimurPasarKarangketug,terdiriataslahankosongdengan bentuktrapesiumdenganluas6560m2,dengankeberadaanTPSyangmasihaktifpadasisi timur tapak. Tapak memiliki topografi yang relatif datar dengan dikelilingi saluran drainase yang cukupbaik.Tapakdikelilingiolehzonapermukiman,perdagangandanjasa,sertapersawahan, dengan peruntukan lahan eksisting berupa perdagangan..BerdasarkanRTRWPasuruanTahun2002-2012,lokasitapakyangsecaraadministratif beradapadawilayahPasarKratoninitergolongdalamBagianWilayahKota(BWK)Bagian BaratyangmemilikiorientasifungsikegiatanJasadanPerdagangan(skalasubregionaldan lokal) . Peruntukan lahan Pasar Karangketug merupakan daerah dalam kategori Sub Perdagangan III, yang ditunjang dengan Jalan Soekarno Hatta sebagai jalan arteri primer Kota Pasuruan.Secarahistoris,tapakinidahulunyamerupakanarealpersawahanyangberstatussebagai asetdariPemkotPasuruan,yangkemudianpadatahun2004dikembangkanperuntukannya menjadi Pasar Karangketug (relokasi Pasar Kraton) dan sub terminal Karangketug.Berdasarkan Studi Relokasi PasarBurung Kota Pasuruan Tahun 2010, Pasar Karangketug sebagai kawasan perdagangan memiliki beberapa kriteria lokasi sebagai bangunan pasar menurut PerpresRINo.112Tahun2007,yaitukesesuaianterhadap:Lahan,Aksesibilitas,danSarana Prasarana, yang dijelaskan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.1Analisa Tata Guna Lahan Pasar KarangketugLAS L 8 818W k S ! u ! C S A u S S u k k 1S PASAR KARANGKETUG 1 k 81P k L P ! C S ! u ! S P 1 1 1 Sumber: Studi Relokasi Pasar Burung Kota Pasuruan, 20114.2.1 Analisa Iklim Tapak Kota Pasuruan memiliki suhu yang berkisar antara 17-33Cdengan kelembaban udara 48-88%.Orientasibangunansebaiknyaditempatkandiantaralintasanmataharidananginsebagai kompromi antara letak gedung berarah dari timur ke barat, dan yang terletak tegak lurus terhadap arahangin.Bangunansebaiknyaberbentukpersegipanjangyangmenguntungkanpenerapan ventilasisilang.Ruangdisekitarbangunansebaiknyadilengkapipohonpeneduhtanpa mengganggugerakudara.Bukaandinding(jendeladanpintu)didesainkearahmatahariterbit. Bahanpenutuphalamanyangdapatmemantulkancahayamataharidapatdipakai,sepertikaca, keramik dengan permukaan halus dan cerah, atau tanaman perdu digunakan sebagai tameng. Iklim Kota Pasuruan menurut peta Agroklimat Jawa Madura Oldeman termasuk tipe D2 (agakkering)dengancurahhujanrata-ratapertahun1.059mm/tahun(DataBMGPasuruan 2008).Anginbergerakdaritempatbertekanantingggimenujukedaerahbertekananrendah. Tekananudaradapatdimanipulasidenganmengaturlokasidanukuranbukaanbangunan.Jika kecepatan udara rendah, maka outlet diperbesar. Agar udara yang masuk dalam ruang sejuk dan bersih, pohon ditanam di dekat bangunan. U C ! L Gambar 4.9 Analisa Iklim TapakSumber : Analisa, 2011 C ! L Analisa Iklim Tapakmber : Analisa, 2011 4.2.2 Analisa Tanah, Hidrologi dan Drainase Karakteristiktapakeksistingyangrelatifdatar,ketersediaansalurandrainase,letaknya yangstrategisdaneksistinglahanyangbelumdigunakan(lahankosong),sertakondisitanah yangcukupbaikakanmemudahkanpengerjaanpembangunanfungsibarudiatasnya.Tapak deradapadaketinggian7meterdiataspermukaanlaut(dpl),dengankaraktertopografirelatif datar.Kondisi tanah bekas sawah yang diurug, membuat tapak memiliki potensi kesuburanyang baik untuk vegetasi dan mampu mendukung beban bangunan apabila didirikan diatasnya. Hal ini dapatdilihatdariadanyavegetasipohondisebelahtimurdanadanyabangunanbaruPasar Karangketugyangtidakmemilikimasalahpadaketahanantanahdalammenopangstruktur bangunan. Topografi tapak relatif datar dengan sedikit kemiringan ke arah timur, hal ini dapat dilihat dengan adanya saluran drainase di sekeliling tapak yang mengalir kearah timur tapak. Saluran ini nantinyatidakakandipergunakansebagaisalurandrainasepasarburung,karenadimensinya disesuaikandenganperuntukanbagipasarkarangketug.Kebutuhansuplaiairbersihnantinya menggunakan sumur artesis, yang disesuaikan kebutuhannya dengan kebutuhan suplai air bersih untuk pasar burung. Disisitimurtapakterdapatsaluranirigasibagiarealpersawahan,yangdapatdigunakan sebagaisaluranpembuanganlimbahtapakyangsebelumnyaharusdiprosesdahuluagartidak mencemari irigasi sawah. Gambar 4.10 Foto Vegetasi Sekitar Tapak Sumber : Dokumentasi 2010 Gambar 4.11 Foto Bangunan Pasar Baru Sumber : Dokumentasi 2010 4.2.3 Analisa Sirkulasi Kondisi fisik dan visual pintu masuk utama pasar meupayapeningkatankualitasvisualmulaidaripintumasukutamapasar,baikmelpenanda,sertapengaturanpapanreklamedankioskapenambahan fungsi baru pada kawasan tapak Pasar Karlebihmudahdicapaidarijalanarteri.Halinidikarenakanletaktapak dicapaidaripintumasukutamaPasarKarangketug,smenghindarikonsentrasisimpuljalurkeluaraksesmanujufungsibarupadasebelahtimurtapakdapatmengayangjugaakanmeningkatkanaktivitasPasarKarangkpembentuksirkulasiyangsudahcukupbaikdenganledapatmendukungsirkulasikendaraanpengunjunghingpengangkut sampah, pengangkut barang, dan pemadam kGambar 4.12 Analisa Hidrologi TapakSumber : Analisa, 2011Kondisi fisik dan visual pintu masuk utama pasar memerlukan perhatian yang lebih dengan visualmulaidaripintumasukutamapasar,baikmelpenanda,sertapengaturanpapanreklamedankioskakilima.Kemudianbilaterdapat penambahan fungsi baru pada kawasan tapak Pasar Karangketug, dapat ditambahkan akses yang darijalanarteri.Halinidikarenakanletaktapakyangcukupjauhuntuk dicapaidaripintumasukutamaPasarKarangketug,sertauntukpemecahanaksesuntuk menghindarikonsentrasisimpuljalurkeluar-masukkendaraan.Disampingitu,penambahan jufungsibarupadasebelahtimurtapakdapatmengaktifkankawasantimurtapak, yangjugaakanmeningkatkanaktivitasPasarKarangketugsebelahbarat.Kondisimaterial pembentuksirkulasiyangsudahcukupbaikdenganlebarjalanyangmencukupi(7meter), dapatmendukungsirkulasikendaraanpengunjunghinggakendaraanservissepertimobil pengangkut sampah, pengangkut barang, dan pemadam kebakaran. A S A Analisa Hidrologi Tapakmber : Analisa, 2011 merlukan perhatian yang lebih dengan visualmulaidaripintumasukutamapasar,baikmelaluielemen kilima.Kemudianbilaterdapat angketug, dapat ditambahkan akses yang yangcukupjauhuntuk ertauntukpemecahanaksesuntuk masukkendaraan.Disampingitu,penambahan ktifkankawasantimurtapak, etugsebelahbarat.Kondisimaterial barjalanyangmencukupi(7meter), gakendaraanservissepertimobil A S A Pintu masuk utamapasar Jalan masuk perumahan 3 meter Jalan masuk perumahan 3 meter Jalan Soekarno Hatta Jalan samping pasar 5 meter Jalan samping pasar 3 meter Jalan samping pasar 7 meter Jalan Gatot SubrotoAlternatif Tapak 1 Gambar 4.13 Analisa Sirkulasi Tapak Sumber : Analisa, 2011 4.3 Eksisting Fungsi dan Ruang PasSecaraumum,ruangyangterdapatpadaPasarBurung Fasilitaspenunjang(pendopo,musholla,kamarmandimerupakan komponenfungsi pokok pasar burungyang harus dipenuhi sebfungsibangunanpasar(PerpresRINo.112Tahun200Mengenai Pendirian Pasar Tradisional).SirkulasiFasilitasGambar 4.Fungsi dan Ruang Pasar Burung Kebonagung Secaraumum,ruangyangterdapatpadaPasarBurungKebonagungterdiridariKios, Fasilitaspenunjang(pendopo,musholla,kamarmandi,dankantin),danSirkulasi.Ketiganya nfungsi pokok pasar burungyang harus dipenuhi sebagai standar minimal fungsibangunanpasar(PerpresRINo.112Tahun2007,BabIIBagian1Pasal2Ayat2, Mengenai Pendirian Pasar Tradisional).FasilitasKios Gambar 4.14 Jenis Ruang Pasar Burung Karangketug Sumber : Eksisting, 2011 KebonagungterdiridariKios, ,dankantin),danSirkulasi.Ketiganya agai standar minimal 7,BabIIBagian1Pasal2Ayat2, 4.3.1 Jenis dan Fungsi Ruang Pasar Burung Kebonagung 1. Kios MenurutPerdaKotaPasuruanNo.10Tahun2006PasarBurungKebonagung menggunakan saran perdagangan berupa kios, yaitu: bangunan tetap dalam pasar dengan ukuran tertentu, berdinding tembok, berpintu, dan berlantai. Pasar urung Kebonagung memiliki total 45 kios (hanya 40 kios yang aktif) yang berfungsi sebagai tempat melakukan aktifitas perdagangan aneka komoditi burung, yang di klasifikasi menjadi 2 menurut ukurannya, yaitu Kios I (3x4 m2) yang berjumlah 19 buah dan Kios II (3x3 m2) yang berjumlah 26 buah.KiosKios BurungKios Burung Gambar 4.15 Jenis Kios Pasar Burung Karangketug Sumber : Eksisting, 2011 Ukurankiosmerupakanklasifikasiuntukpemerataandankemudahandalamtatakelola. Perbedaanluasankiosdidasarkanpadakemampuanfinansialyangdimilikipedagangdannilai strategis letaknya.Tabel 4.5Jenis dan Besaran Kios Pasar Burung Kebonagung GOLKios 3x3 Kios 3x4 A88 B84 C42 D42 Jml Total2416 L. Total216 m2 192 m2 Sumber : Data eksisting, 2011 2. Fasilitas PasarBurungKebonagungdilengkapidenganfasilitasumumberupakamarmandidan musholla,ruangpublik(pendopo)dankantin.Berikutpenjelasandariketigafasilitasumum tersebut: 1. Musholla dan kamar mandi Fasilitasmusholladankamarmandiberadadisebelahutaraareapasar burung,yangmerupakanareaservicedengandilengkapiadanyatendonsebagai suplai air bersih bagiarea pasar burung. Namun saat ini prasarana ketersediaan air sudahtidakberfungsi,sehinggamenyebabkanmusholladankamarmanditidak dapatberfungsisebagaimanamestinyadanmenjadiareakumuhsebagaitempat pembuangan sampah (kamar mandi) dan gudang (bekas mushola). 2. Ruang publik (pendopo)Di tengah area Pasar Burung Kebonagung terdapat pensebagairuangpublikserbsebagailapakbagipedagangtidaktetap.Disamping sebagaitempatlombaburungkicauyangdiadakansectempatlatihanbersamayangdiadakansecaraterjadkamis, dan akhir pekan).3. Kantin Kantindisediakandiareapasarburungsebagaisentinginberjualanmakanandan dengankiospedagangburung.Konsepkantinyangadamenyediakan6standdanareamakanyangjadisatu. bermanfaat bagi pedagang yang seharipengunjungyangdatang.Namunsaatinipedagangyancukup sedikit, dari 6 stand yang disediakan, hanya pendapatan yang diperoleh tidak cukup signifikan daRuang publik (pendopo)Di tengah area Pasar Burung Kebonagung terdapat pendopo yang berfungsi sebagairuangpublikserbaguna.Dalamkesehariannya,pendopoiniberfungsi sebagailapakbagipedagangtidaktetap.Disampingitu,pendopoiniberfungsi sebagaitempatlombaburungkicauyangdiadakansecarainsidental(event)dan tempatlatihanbersamayangdiadakansecaraterjadwalrutin(tiapsoreharisenin, kamis, dan akhir pekan).Kantindisediakandiareapasarburungsebagaisentrabagipedagangyang inginberjualanmakanandanminuman,agartidakterjadikerancuanzonafungsi dengankiospedagangburung.Konsepkantinyangadaberupapujasera,yang menyediakan6standdanareamakanyangjadisatu.Keberadaankantinini bermanfaat bagi pedagang yang sehari-harinya berada di area pasar burung dan bagi pengunjungyangdatang.Namunsaatinipedagangyangmemanfaatkankantin cukup sedikit, dari 6 stand yang disediakan, hanya terisi 3 stand. Hal ini disebabkan pendapatan yang diperoleh tidak cukup signifikan dan sulitnya mendapat airGambar 4.16 Pendopo Pasar Burung Kebonagung Sumber : Dokumentasi, 2011 Gambar 4.17 Kantin Pasar Burung Kebonagung Sumber : Dokumentasi, 2011 dopo yang berfungsi aguna.Dalamkesehariannya,pendopoiniberfungsi itu,pendopoiniberfungsi arainsidental(event)dan walrutin(tiapsoreharisenin, rabagipedagangyang minuman,agartidakterjadikerancuanzonafungsi berupapujasera,yang Keberadaankantinini pasar burung dan bagi gmemanfaatkankantin terisi 3 stand. Hal ini disebabkan n sulitnya mendapat air bersih. Tabel 4.5Jenis dan Besaran Ruang Fasilitas Pasar Burung KeboSumber : Data Eksisting, 2011 4.3.2 Karakteristik Pola Ruang Pasar Burung Kebonagung1. Aksesibilitas Pasar Burung Kebonagungsebelah utara dan selatan, seperti yang dapat dilihJenis RuangKapasitasAKamar Mandi6 mTempat Wudlu Musholla Total Area Musholla BPendopo Total Area Pendopo CKios Kantin Area Makan Total Area Kantin Gambar 4.Jenis dan Besaran Ruang Fasilitas Pasar Burung KebonagungKarakteristik Pola Ruang Pasar Burung KebonagungPasar Burung Kebonagung dapat diakses melalui dua area masuk (double gatesebelah utara dan selatan, seperti yang dapat dilihat pada gambar berikut:Kapasitas6 m2 x 2 16 m245 m2 73 m2 128 m2128 m236 m291 m2127 m2 Gambar 4.18 Akses Masuk Pasar Burung Kebonagung Sumber : Eksisting, 2011 double gate),yaitu dari Akses ke dalam Pasar Burung Kebonagung pada dasarnya diperuntukkan bagi pejalan kaki, danbagipedagangataupengunjungyangmembawakendaraanbermotordiharapkanuntuk memarkirkendaraannyadiluarareapasarburung.Namunpadakenyataannyamasihbanyak pengunjungataupedagangyangmemarkirkendaraannyadidalampasarburungdenganalasan keamanan. Saat ini memang tidak ada area parkir khusus kendaraan bermotor bagi pedagang atau pengunjungpasarburungyangmenjaminkeamanandankurangnyapengawasanterhadap ketertiban kendaraan di sekitar area pasar burung. 2. Sirkulasi SirkulasipadaPasarBurungKebonagungmerupakanpenghubungantarruangyangada. Sirkulasi dalam pasar burung ini ada dua jenis, yaitu: 1. Sirkulasi Primer SirkulasiPrimeradalahsirkulasiutamapasarburungyangdiperuntukkan bagipejalankakiuntukdapatmenjelajahikeseluruhanpasarburung,sekaligus menghubungkansemuazonafungsipasaryangada.Sirkulasiprimermerupakan area perkerasan penuh dengan material paving yang memiliki dimensi lebar jalan 4-6meteryangdapatdilaluiuntuk2arah,halinidikarenakanaksesibilitaspasar burung yang 2 arah dan destinasi pengunjung yang bebas. Ruangsirkulasiprimerjugadimanfaatkanpedagangsebagaiareapromosi. Parapedagangmemasarkandagangannyadenganmeletakkanbarangdagangandi area sirkulasi yang menyebabkan berkurangnya luasan sirkulasi primer.Gambar 4.19 Kondisi Sirkulasi Primer Yang Digunakan Sebagai Tempat Promosi Sumber : Dokumentasi, 2011 Selain itu, sirkulasi primer juga dimanfaatkan sebagai area parkir kendaraan rodadua,yangdisebabkantidakadanyaareaparkirkhususbagikawasanpasar burungyangdapatmenjaminkeamanankendaraanpribadipedagangdan pengunjung. 2. Sirkulasi Sekunder Sirkulasi Sekunder merupakan sirkulasi penghubung antar ruang pada pasar burung, yang memiliki dimensi lebar 1,5 meter dengan perbedaan level +00.30 dari sirkulasiprimer.Pedagangmaupunpengunjungmemanfaatkansirkulasisekunder iniuntukberpindah/berinteraksidarikiossatukekioslainnyapadakoridoryang sama,namunsaatinisirkulasisekunderinilebihdimanfaatkanpedaganguntuk meletakkanbarangdagangan,sehinggauntukberpindahdarisatukioskekios lainnyaharusmelaluisirkulasiprimer.Fungsisirkulasisekundersaatinihanya merupakan area transisi dari sirkulasi primer ke dalam ruang.Gambar 4.20 Kondisi Sirkulasi Primer Yang Digunakan Sebagai Tempat Parkir Roda Dua Sumber : Dokumentasi, 2011 3. Pola Tata Ruang Polapenataanpasarburungberupapolayangberbentuksentral-griddengansystem terpusat (sentral) dan bersifat horizontal. Penataan kios berupa linier-grid mengikuti pola lahan yangberorientasipadaruangterbukasebagairuangsirkulasi,ditunjangdenganadanyafasilitas publik berupa pendopo yang memperkuat karakter terpusat dengan menjadi pusat keramaian. 4.4 Studi Komparasi: Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY) Standar mengenai perancangan bangunan pasar burung diIndonesia secara spesifik masih belum ada, dan masih mengikuti dari aturan perencanaan yang dimuat dalam Perpres RI No. 112 Tahun2007,yanghanyamerupakanpedomankonstitusionaltentangpenataandanpembinaan pasartradisional,pusatperbelanjaan,dantokomodern.Aturan-aturanteknismengenaimasalah perancanganpasar,diserahkanlangsungkepadapihakpemerintahmelaluidinasterkait (Disperindag) yang disesuaikan dengan pertimbangan lingkungan sekitarnya.PerancanganPasarBurungKotaPasuruanyangbaru,merupakanperancanganulang (redesign)daripasarburunglama(PasarBurungKebonagung)yangdirelokasiketapakbaru (Pasar Karangketug). Sebagai objek perancangan ulang tentunya kaidah yang harus diperhatikan adalahbagaimanamentransformasikankomponen-komponenyangadapadapasarlamake dalamwujudpasarbaruyanglebihrepresentatif,denganmelakukanmenggunakananalisa Gambar 4.21 Karakter Tata Ruang Pasar Burung Kebonagung Sumber : Analisa, 2011 komparasidenganobjekpasarburunglainsebagaipembandinguntukmengidentifikasi permasalahan yang ada pada Pasar Burung Kebonagung sebagai upaya pencarian penataan pasar burung yang ideal. PASTYmerupakansatu-satunyasentrapasarburungdantanamanhiasdiYogyakarta, yangmerupakanobyekrelokasidariPasarBurungNgasemdiTamansariyangdipindahkanke Jalan Bantul Km 1 Dongkelan. Pasar ini secara resmi berfungsi pada bulan 22 Maret 2010, dan memiliki luas tanah 15.605 meter persegi, dengan luas bangunan total 5.500 meter persegi. Pasar ini menampung lebih dari 300 pedagang tetap dari Pasar Burung Ngasem, yang terwadahi dalam 16 Kios, dan 37 Los.KompleksitasPASTYmerupakantransformasidarikonseppasarburungyangdipadukan dengan konsep wisata alternatif (kategori obyekwisata minat khusus)yang dikembangkan oleh pemerintah Yogyakarta.Konsep pasar - wisata khusus terpadu ini lantas dikembangkan dengan mengusung konsep PasarDalamTamanuntukmendukungkenyamananbagipedagangdanpengunjungmelalui penataan lansekap pasar yang hijau. Konsep ini diaplikasikan dalam wujud penataan ruang yang didukungpenataanvegetasisebagaipenyokongkebutuhankenyamananruang.Selainitu,di PASTY ini juga menggunakan teknologi komposter untuk mengolah sampah dan kotoran burung sehingga pasar lebih bersih dan nyaman, sesuai dengan semboyan yang diusung PASTY, Pasare Resik, Rejekine Apik. 4.4.1 Jenis dan Fungsi Ruang PASTY PASTY memiliki 8 zona untuk area pasar burung, yaitu: zona Sangkar Burung, Ikan Hias, Makanan Burung Basah, Burung Ocehan, Burung Merpati, Ayam Hias, Satwa, dan Reptil. Selain itu,PASTYjugadilengkapidenganRuangPublik,ArenaKontesBurung,Playground,Kantin, Ruang Informasi, Musholla, KM/WC. 1. Kios / Los Tempat dagang / usaha pada PASTY berupa 13 Kios dan 222 petak yang dibagi dalam 37 Los.KiospadaPASTYmerupakanjenistempatdagangberukuran3x4m2yangmemiliki dinding,atap,pintu,danlantaiyangdilengkapidenganinstalasilistrik.Losadalaharea memanjangdenganlebar2meterdanpanjang12meteryangdibagimenjadibeberapapetak untuk dihuni pedagang dengan luasan minimal 2 m2 dan maksimal 12 m2. Luasan petak Los tiap pedagangberbeda-beda,sesuaidenganperuntuka