redesain masjid jabalul khoir sebagai landmark …eprints.ums.ac.id/75523/1/naskah...
TRANSCRIPT
REDESAIN MASJID JABALUL KHOIR SEBAGAI LANDMARK
KECAMATAN PURWODADI
DENGAN KONSEP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada
Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik
Disusun Oleh:
Adi Hanafi
D 300 150 120
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
v
REDESAIN MASJID JABALUL KHOIR SEBAGAI LANDMARK
KECAMATAN PURWODADI
DENGAN KONSEP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN
Abstrak
Salah satu perkembangan bangunan masjid di Kota Purwodadi untuk sekarang ini
yaitu Masjid Jabalul Khoir yang berada di Simpang Lima, bahkan telah menjadi
salah satu ikon bagi Kecamatan Purwodadi. Akan tetapi, potensi-potensi pada
Masjid Jabalul Khoir belum mampu dimanfaatkan secara optimal seperti
keterbatasan fasilitas penunjang mengakibatkan minimnya kegiatan masyarakat
yang dapat ditampung. Untuk kawasan masjid sendiri juga ada sumber daya alam
yang dimanfaatkan untuk menata kawasan tersebut atau juga bisa disebut aspek
ekologi. Oleh karena itu, keberadaan Masjid Jabalul Khoir akan dirancang ulang
untuk dijadikan sebagai salah satu ikon baru Kota Purwodadi yang bukan hanya
dari segi fasad bahkan juga bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar dengan
mengubah bentuk masjid yang tetap disesuaikan dengan keadaan budaya disekitar.
Selain itu, masjid dibuat dengan 1 basement dan 2 lantai yang awalnya hanya
menggunakan 1 lantai. Ada juga taman edukasi dan perpustakaan yang berfungsi
sebagai rekreasi dan pengetahuan alam bagi anak-anak yang bersekolah diarea
masjid ataupun jamaah yang berkunjung di masjid.
Kata kunci: Masjid, Arsitektur Berkelanjutan, Landmark
Abstract
One of the developments of the mosque building in the City of Purwodadi for now
is the Jabalul Khoir Mosque located at Simpang Lima, even it has become one of
the icons for Purwodadi District. However, the potentials of the Jabalul Khoir
Mosque have not been able to be utilized optimally such as the limited supporting
facilities resulting in the lack of community activities that can be accommodated.
For the mosque itself there are also natural resources that are used to organize the
area or can also be called ecological aspects. Therefore, the existence of Jabalul
Khoir Mosque will be redesigned to be used as one of the new icons of the City of
Purwodadi which is not only in terms of the facade but can also benefit the
surrounding environment by changing the shape of the mosque which is still
adapted to the surrounding cultural conditions. In addition, the mosque was made
with 1 basement and 2 floors which initially only used 1 floor. There is also an
educational park and library that serves as recreation and natural knowledge for
children who attend schools in mosques or worshipers who visit mosques.
Keywords: Mosque, Sustainable Architecture, Landmark
1
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tempat ibadah merupakan salah satu hal terpenting di setiap daerah, yang dibangun
berdasarkan kebutuhan manusia untuk menjalankan kewajiban kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Salah satu perkembangan bangunan masjid di Kota Purwodadi untuk
sekarang ini yaitu Masjid Jabalul Khoir yang berada di Simpang Lima, bahkan telah
menjadi salah satu ikon bagi Kecamatan Purwodadi. Sejarah pembangunan Masjid
Jabalul Khoir dalam pembangunannya dimulai pada era Presiden Soeharto yang
diresmikan tahun 1986. Bangunan masjid ini tidak dibuat menggunakan atap kubah
akan tetapi mengunakan atap limas segi lima yang menunjukkan nilai Pancasila.
Selain itu, masjid ini juga memiliki keunikan lainnya, yaitu kontruksi bangunan
hanya disokong oleh pilar-pilar yang terletak menyatu dengan dinding, berbeda
dengan masjid lainnya yang ada pilar ditengahnya.
Masjid Jabalul Khoir berada di timur laut landmark Simpang Lima yang merupakan
daerah pusat kegiatan bagi masyarakat Kota Purwodadi seperti perdagangan,
pendidikan olah raga, rekreasi perkantoran dan sebagainya. Lokasi masjid ini yang
sangat strategis karena terletak dikawasan tersebut diharapkan bisa berpotensi
menjadi landmark di kawasan Simpang Lima sekaligus kawasan Landmark Kota
Purwodadi.
Selain dapat dijadikan sebagai landmark, Masjid Jabalul Khoir juga sangat
berpotensi untuk dikembangkan dari konsep Arsitektur Berkelanjutan. Hal ini bisa
dilihat dari segi sosial yaitu peranan masjid bisa mempererat tali silaturahmi dan
mempererat tali persaudaraan. Selain itu juga, dari segi ekologi bisa
dikembangkangan dari sumber daya alam seperti pengolahan air dan vegetasi
dikawasan sekitar masjid. Dalam hal ini, efisiensi penggunaan energi dan
pengolahan limbah sangat penting. Selain itu, ada efisiensi pemanfaatan tata guna
lahan serta efisiensi penggunaan material dan teknologi baru. Oleh karena itu,
keberadaan Masjid Jabalul Khoir perlu direncanakan dan dirancang ulang untuk
dijadikan sebagai salah satu ikon baru Kota Purwodadi yang bukan hanya dari segi
fasad bahkan juga bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
2
1.2 Manfaat
Dari latar belakang diatas manfaat yang diperoleh, yaitu:
a) Dapat meredesain Masjid Jabalul Khoir berdasarkan fungsi dan evauasi
purna huni.
b) Dapat menentukan kebutuhan dan besaran ruang Masjid Jabalul Khoir
yang dapat mewadahi kegiatan ibadah, pendidikan dan rekreasi.
c) Dapat meredesain Masjid Jabalul Khoir Kota Purwodadi yang dapat
menjadi Landmark.
d) Dapat meredesain Masjid Jabalul Khoir Kota Purwodadi dengan
menerapkan konsep Arsitektur Berkelanjutan.
2. METODE PENELITIAN
Metode Penelitian yang akan digunakan sebagai acuan penlitian yaitu metode
kualitatif dengan menggunakan cara sebagai berikut:
a) Studi Literatur
Metode litelatur merupakan metode penelitian dengan cara mempelajari dan
membaca buku atau literatur-litaratur yang berkaitan dengan penelitian sebagai
bahan pertimbangan kesimpulan. Studi literatur yang digunakan pada penelitian ini
yaitu literatur terkait Masjid Jabalul Khoir, Arsitektur Berkelanjutan, Arsitektur
Masjid dan Landmark.
b) Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara datang ke lokasi yang akan dijadikan penelitian
untuk melakukan pengamatan pada objek secara langsung mengenai situasi dan
kondisi objek penelitian.
c) Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode penelitian dengan cara mendokumentasikan data
terkait penelitian yang perlu untuk didokumentasikan secara fisik.
d) Wawancara
Metode wawancara yaitu metode yang menggunakan pertanyaan atau wawancara
sebagai cara untuk mengumpulkan data yang dicari. Wawancara ini di lakukan
dengan para jamaah atau pengunjung, penjual dan pengelola Masjid. Kepada
3
jamaah dan penjual meliputi aspek ekonomi dan sosial. Sementara itu, untuk aspek
ekologi kepada jamaah dan pengelola.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Gambaran Umum Kecamatan Purwodadi
Gambar 1 Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Grobogan
Sumber: Bappeda, 2019
Purwodadi merupakan ibukota Kabupaten Grobogan sekaligus nama sebuah
kecamatan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Secara topografi berbentuk
lembah yang diapit oleh dua pegunungan kapur yaitu pegunungan kendeng atau
Pegunungan Kapur Selatan dibagian selatan dan Pegunungan Kapur Utara di bagian
Utara, yang dibatasi oleh Sungai Lusi di sisi timur dan utara kota, yang selanjutnya
bergabung dengan sungai Serang mengalir ke Laut Jawa. Purwodadi memiliki luas
wilayah 77,656 km2 dengan jumlah 17 kelurahan, dimana Purwodadi untuk
sekarang ini menjadi pusat perekonomian di Kabupaten Grobogan. Adapun batasan
wilayah Kecamatan Purwodadi Adalah:
a) Batas wilayah sebelah Utara adalah Kecamatan Brati dan Kecamatan
Grobogan
b) Batas wilayah sebelah Timur adalah Kecamatan Puokulon dan Wirosari
c) Batas wilayah sebelah selatan adalah Kecamatan Toroh
d) Batas wilayah sebelah Barat adalah Kecamatan Penawangan
4
3.2 Tinjauan Khusus Objek Redesain Masjid Jabalul Khoir di Kecamatan
Purwodadi
a) Data Fisik
Gambar 2 Luasan site Masjid Jabalul Khoir
Sumber: Google Maps, 2019
Lokasi Masjid Jabalul Khoir yaitu berada di Kecamatan Grobogan tepatnya di jalan
Dr. Sutomo no 1 Purwodadi atau lebih tepatnya sebelah timur laut landmark
Simpang Lima yang memiliki luas lahan 15.400 m2. Secara administratif Masjid
Jabalul Khoir memliki batas-batasan wilayahnya antara lain:
1) Sebelah Utara : Permukiman
2) Sebelah Timur : Instansi Pemerintah
3) Sebelah Selatan : Jalan Dr. Sutomo
4) Sebelah Barat : Jalan R. Suprapto
b) Data Non Fisik
Seperti masjid pada umumnya, Masjid Jabalul Khoir berfungsi sebagai tempat
ibadah. Masjid Jabalul Khoir ini juga digunakan sebagai tempat pendidikan, hal ini
karena pendidikan juga merupakan faktor terpenting dari pembangunan karater bagi
individu. Oleh karena itu, di dalam naungan Kementerian Keagamaan maka di
dalam kawasan masjid dibangun Sekolah Islam. Selain itu, bagi jamaah yang ada
juga bisa mengikuti kajian islami ataupun diskusi umum untuk para jamaah. Masjid
ini juga digunakan untuk sebagai jamaah untuk beristihat mulai dari anak-anak
sampai orang tua.
5
3.3 Analisis Evaluasi Purna Huni Masjid Jabalul Khoir
a) Masjid (Bangunan Utama)
Pada bangunan masjid terdapat mihrab dan mimbar, ruang sholat dalam, ruang
sholat luar, tempat wudhu dan kamar mandi, yang dianalisis sebgai berikut:
1) Mihrab dan Mimbar
Pada Mihrab masjid memiliki luasan sekitar 1,5 x 1,5 m dan untuk mimbar
berada di bagian kiri mirab yang memiliki luasan yang sama yaitu 1,5 x 1,5 m.
Gambar 3 Ruang mihrab, mimbar dan tempat adzan
Sumber: Dokumen penulis, 2019
2) Temapt Adzan
Untuk tempat Adzan pada Masjid Jabalul Khoir sejajar dengan mihrab dan
mimbar yaitu berada pada sisi kanan mihrab. Pada tempat adzan memiliki luasan
yang sama yaitu 1,5 x 1,5 m.
3) Ruang Sholat Jamaah
Untuk standar per satuan orang dalam sholat pada Masjid Jabalul Khoir memiliki
luasan 0,7 x 1,2 m. Akan tetapi, luasan pada ruang sholat yaitu sebesar 5.400
m2. Dengan standar luasan yang ada sebenarnya hanya bisa menampung kurang
lebih 7.500 orang.
6
Gambar 4 Ruang sholat masjid
Sumber: Dokumen Penulis, 2019
Kesimpulan
Pada bangunan utama perlu diredesain hal ini karena mencangkup kapasitas
jamaah yang berada dimasjid. Selain itu juga masjid ini akan dijadikan sebagai
landmark kota.
4) Tempat Wudhu dan Kamar Mandi
Pada tempat wudhu diredesain ulang dan lebih menakakan pada sirkulasi baik
untuk jamaah perempuan atau laki-laki. Selain itu sesuai standar islam, jalur
keluar mihrab diusahakan juga dekat dengan tempat wudhu.
Gambar 5 Ruang wudhu berdiri Gambar 6 Ruang wudhu duduk
Sumber: Dokumen penulis, 2019
b) Landscape
Untuk area landscape ada beberapa vegetasi pohon yang akan dipertahankan
terutama pada area selatan sampai barat daya. Selain itu, untuk bentuk landscape
akan diredesain dan dimaksimal, hal ini karena area tersebut belum dimanfaatkan
secara utuh, tetapi ternyata digunakan sebagai tempat parkir.
7
Gambar 7 Area landscape
Sumber: Dokumen penulis
c) Tranportasi dan Sirkulasi
Untuk permasalahan pada tranportasi di Masjid Jabalul khoir meliputi area parkir
karena untuk area parkir belum terdapat tempat parkir motor dan mobil. Selain itu,
untuk area parkir parkir motor masih menggunakan taman yang berada di utara
masjid yang difungsikan sebagai taman.
Gambar 8 Area parkir motor Gambar 9 Area jalan kaki
Sumber: Dokumen pribadi, 2019
d) Street dan Pedestrian
Untuk jalanan menuju ke masjid jabalul khoir penggunakan perkerasan berupa
beton akan tetapi sudah rusak dan berlubang.
8
Gambar 10 Area jalan kaki
Sumber: Dokumen penulis, 2019
e) Fasilitas
Pada ruang pengelola akan diredesain ulang, karena tempat tersebut belum bisa
dibilang sebagai ruang pengelola akan tetapi lebih ke ruang marbot dan untuk TPQ
juga akan diredesain ulang. Sementara itu, untuk Sekolah Islam juga akan
diredesain dan dioptimalkan tetapi tidak mengubah fungsinya sebagai tempat
pendidikan.
Gambar 11 Fasilitas TPQ Gambar 12 Fasilitas Sekolah Islam
Gambar 13 Ruang pengelola
Sumber: Dokumen penulis
9
3.4 Gagasan Perancangan
Perancangan ulang Masjid Jabalul Khoir yaitu untuk menjadikan sebagai landmark
Kecamatan Purwodadi dengan merubah fasad bangunan utama dan membangun
sebuah menara yang bisa dijadikan ikon dari site. Masjid ini nantinya diharapkan
bisa menjadi ciri khas daerah tersebut yang dilihat dari segi arsitektur khususnya
yaitu menggunakan konsep Arsitektur Jawa terutama pada bentuk atap bangunan.
Pada konsep Arsitektur Berkelanjutan seperti dari segi sosial yaitu peranan masjid
bisa mempererat tali silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan. Dari segi
ekonomi juga masjid bisa dimanfaatkan untuk memajukan daerah tersebut seperti
penambahan toko souvenir pada site. Selain itu juga, dari segi ekologi bisa
dikembangkangan dari sumber daya alam seperti pengolahan air dengan membuat
pengolahan grey water dari bekas air wudhu atau juga bisa memanfaatkan air hujan,
dari vegetasi dikawasan sekitar masjid dapat dengan menambah jenis aquascape
seperti kolam air atau juga bisa memberi biopori sebagai resapan air ketika hujan.
Dalam hal ini, efisiensi penggunaan energi dan pengolahan limbah juga sangat
penting. Selain itu, ada efisiensi pemanfaatan tata guna lahan serta efisiensi
penggunaan material dan teknologi baru. Oleh karena itu, keberadaan Masjid
Jabalul Khoir perlu direncanakan dan dirancang ulang untuk dijadikan sebagai
landmark baru Kecamatan Purwodadi yang bukan hanya dari segi fasad bahkan
juga bisa bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
3.5 Analisis dan Konsep Mikro
1) Analisis dan Konsep Ruang
a) KDB ( Koefisien Dasar Bangunan)
KDB yang ditetapkan pemerintah kabupaten Grobogan yaitu antara 60%-70%
dalam perancangan bangunan yang berada di pusat kota, dan untuk redesain
Masjid Jabalul Koir, yaitu:
Luas lahan x 70% = 15.400 x 70% = 10.780 m2
10
b) KDH (Koefisien Dasar Hijau)
Sementara itu untuk KDH yang ditetepkan Peraturan Daerah Grobogan yaitu
minimal 30%. Dalam perancangan bangunan yang berada di pusat kota, dan
untuk redesain Masjid Jabalul Koir, yaitu:
Luas Lahan x 30% = 15.400 x 30% = 4.620 m2
Tabel 1. Besaran ruang
Pengelola dan fasilitas Luasan
R. Pengelola Masjid 556,84
m²
R. Peribadahan 19032 m²
R. Pendidikan 636,74
m²
Fasilitas Perpustakaan 544,7 m²
Bangunan Servis 178,96
m²
Area parkir 1350 m²
Toko Souvenir 36 m²
Jumlah total 22.345,24
m²
Sumber: Dokumen Pribadi, 2019
2) Analisis dan Konsep Massa
a) Analisis
Pada lokasi site Masjid Jabalul Khoir beberapa fasilitas belum
dimaksimalkan terutama pada penatataan masaanya.
b) Pertimbangan
1) Pertimbangan view site dengan membuat bangunan utama sebagai
ikon sentra kota yang baru untuk menarik pengunjung/jamaah.
2) Memebuat orientasi bangunan penunjang yang ada.
3) Pilihan Pola Tata Massa
Dengan memperhatikan pertimbangan diatas maka pola tata massa yang dipilih
adalah terpusat karena bangunan utama (masjid) akan dijadikan pusat orientasi site.
Selain itu, ada juga pertimbangannya lain seperti kabisingan, view, ataupun lainnya.
11
Gambar 14 Konsep massa bangunan
Sumber: Dokumen penulis, 2019
3) Analisis dan Konsep Tampilan Arsitektur (Eksterior dan Interior)
a) Konsep Arsitektur Eksterior
1) Fasad Bangunan
Konsep bentuk dan fasad pada perancangan Masjid Jabalul Khoir mengunakan
konsep Arsitektur Jawa yatu dari bentuk kubah menggunakan jenis atap seperti
Tajug hal ini karena mengikuti ada yang berada diarea masjid. Untuk badan
masjid sendiri menggunakan tata atur bentuk simetris dan juga pada setiap sisi
dibuat rooster sebagai pengawaaan.
Gambar 15 Konsep fasad bangunan
Sumber: Dokumen penulis, 2019
2) Landscape
Untuk landscape diharapkan bisa menjadi ciri khas lainnya untuk kawasan
masjid yang juga bisa dijadikan sebagai tempat rekreasi dan edukasi.
12
Gambar 16 contoh landscape yang dibuat
Sumber: Google, 2019
b) Konsep Arsitektur Interior
Pada konsep interior Masjid Jabalul Khoir yaitu mengacu pada Arsitektur Islam
salah satunya dengan mendesain interior sebisa mungkin untuk menghindari
bentuk desain ataupun ornamen yang menggangu kekusyukan dalam sholat dan
tidak menggunakan jenis ukiran makhluk hidup.
Gambar 17 contoh interior masjid
Sumber: Google, 2019
4) Analisis Konsep Struktur dan Utilitas
a) Konsep Utilitas
1) Pengolahan Air Bersih
Bagan 1 Pengolahan air bersih
Sumber: Dokumen penulis, 2019
13
2) Pengolahan Air Hujan
Gambar 18 Pengolahan air hujan
Sumber: Google, 2019
3) Pengolahan Grey Water (Air wudhu)
Bagan 2 Pengolahan air grey water
Sumber: Dokumen penulis, 2019
5) Analisis dan Konsep Penekanan Arsitektur
a) Pencahayaan dan Penghawaan Alami
Gambar 19 Pencahayaan matahari
Sumber: Google, 2019
14
Penerapan penghawaan alami pada bangunan dengan memberikan bukaan berupa
jendela, lubang angin (rooster), skylight. Pergerakan angin agar lancar dan
menyebar ke seluruh ruangan dilakukan dengan cara berhadapan (cross ventilation)
dan membedakan ketinggian dari lubang atau bukaan tersebut.
Gambar 20 Atap penerapan penghawaan alami
Sumber: Dokumen penulis, 2019
Gambar 21 roster
Sumber: Google, 2019
b) Pengoptimalan Vegetasi Untuk Pereduksi Kebisingan
Gambar 22 Pengoptimalan vegetasi site
Sumber: Google, 2019
15
c) Penggunaan material
Gambar 23 Panel Surya
Sumber: dokumen penulis, 2019
3.6 Hasil Redesain
a) Site plan dan Site Existing
Gambar 24 Site Plan Gambar 25 Site Existing
Sumber: dokumen penulis, 2019
16
b) Denah
Gambar 26 Denah Basement Gambar 27 Denah lantai 1
Gambar 28 Denah lantai 1
Sumber: dokumen penulis, 2019
17
c) Interior dan Eksterior
Gambar 29 Eksterior mata burung Gambar 30 Eksterior mata manusia
Gambar 31 Eksterior mata manusia Gambar 32 Eksterior taman edukasi
Gambar 33 Eksterior mata manusia Gambar 33 Eksterior mata manusia
Sumber: Dokumen Pribadi, 2019
4. PENUTUP
Kesimpulan pada laporan ini adalah rangkuman dari hasil pengamatan dan analisis
yang dilakukan oleh peneliti selama pencarian data Masjid Jabalul Khoir sebagai
Landmark Kecamatan Purowodadi berdasarkan Konsep Arsitektur Berkelanjutan,
yaitu dengan merancang ulang bangunan utama yang awalnya 1 lantai menjadi 2
lantai dan 1 basement sebagai tempat sholat. Selain itu, pada area landscape juga
dirancang ulang dengan konsep yang direncanakan menggunakan konsep
habluminallah dan habluminannas. Pada konsep habluminaallah yaitu dengan ada
18
masjid tersebut yang berfungsi sebgai tempat ibadah. Pada konsep habluminannas
yaitu denga adanya sekolah dan taman edukasi yang berfungsi sebagai kegiatan
sosial (aspek Arsitektur Berlanjutan). Jadi antara 3 bangunan saling terikat yaitu
Masjid, sekolah dan taman edukasi.
PERSANTUNAN
Terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan
tugas akhir di Program Studi Arsitektur tahun 2019. Pihak-pihak yang dimaksud
antara lain, terimakasih kepada Allah SWT, kedua orangtua saya, Ibu Yayi
Arsandrie ST.,MT. selaku pembimbing tugas akhir dan teman-teman yang telah
membantu saya selama ini.
DAFTAR PUSTAKA
Bappeda. (2011). Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 7 tahun 2012. In
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Grobogan Tahun 2011-2030 (pp.
1-185). Grobogan: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
Buthy, M. S. (2010). Sirah Nabawiyah: Analisis Ilmiah Manhajiah Sejarah
Pergerakan Islam di Masa Rasulullah SAW. Jakarta: Rabanni Press.
Effendi, A. C. (2008). Masjid di Kebon Jeruk: building Design and Construction.
Skripsi S1, 8-71.
KBBI. (2019, Februari). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia. Retrieved from https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/redesain
Kemenag. (2014). Kementerian Agama RI. Retrieved from simas.kemenag.go.id
Kurniasih, S. (2013). Evaluasi tenatng prinsip penerapan Arsitektur Berkelanjutan.
E-jurnal, Universitas Budi Luhur.
Munawwir, A. W. (1997). Kamus Al-Munawwir. Surabaya: Progressif.
Muwarni, N. (2007). Perubahan fungsi koridor jalan suyudono akibat keberadaan
Pasar Bulu Semarang. Tesis Megister.
Shihab, Q. (1996). Wawasan AL-Qur'an. Jakarta: Mizan.
Sudarman, E. (2014). Peran landmark sebagai sarana promosi. e-jurnal.
Suparwoko, W. (2016). Standar Perancangan Tempat Wudhu dan Tata Ruang
Masjid. E-Jurnal, 1-23.
19
Surasetja, I. (2007). Fungsi, Runag, Bentuk dan Ekspresi dalam Arsitektur: Bahan
ajar pengantar Arsitektur. Universitas Pendidikan Indonesia.
Suyudi. (2005). Pendidikan dalam pespektif Al-Qur'an: Integrasi Epistomologi
Bayani, Burhani dan Irfani. Yogyakarta: Mikraj.
Waluyo. (2013). pengertian redesain. Kompasiana.com.
Wikipedia. (2019, Maret). Retrieved from https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid