reasuransi

39
REASURANSI ANGGOTA KELOMPOK: 1. NAJAH (01081002076) 2. FELICITA (01081002097) 3. HANS ABRAHAM (01081002033) 4. LUNDU (01081002018) 5. PERIWANTO (010810020)

Upload: cinthya-roito-silaban

Post on 06-Aug-2015

114 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: REASURANSI

REASURANSI

ANGGOTA KELOMPOK:

1. NAJAH (01081002076)2. FELICITA (01081002097)3. HANS ABRAHAM (01081002033)4. LUNDU (01081002018)5. PERIWANTO (010810020)

Page 2: REASURANSI

REASURANSI

Page 3: REASURANSI

Reasuransi adalah salah satu bentuk usaha perasuransian. Secara sederhana pada prinsipnya diartikan sebagai pertanggungan ulang atau pertanggungan yang dipertanggungkan. Maksudnya asuransi dari asuransi atau “asuransinya asuransi “ (A.J. Marianto 1997).

Pengertian reasuransi menurut beberapa sumber:Menurut modul:Secara garis besar diartikan sebagai sesuatu sistem penyebaran

resiko dimana penanggung menyebarkan seluruh atau sebagian dari pertanggungan yang ditutupnya pada penanggung yang lain.Pihak yang menyerahkan pertanggungan (tertanggung) disebut dengan ceding company dan yang menerima pertanggungan (penanggung) disebut reinsurance atau sering disebut reasuradier.

Pengertian Reasuransi

Page 4: REASURANSI

Menurut sumber istilah pada bisnis reasuransi:

Reinsurance (Reasuransi): Aktifitas dimana yang disebut reasuradur (reinsurer) menanggung resiko berdasarkan jumlah premi yang disetujui dari pihak kedua yang disebut asuradur (reinsured). Asuradur dapat merupakan perusahaan asuransi pada umumnya, atau direct writing company, atau perusahaan ceding.

Pengertian Reasuransi

Page 5: REASURANSI

Direct Writing Company (Direct Writer and Direct Insurer): perusahaan asuransi yang menjual seluruh coverage langsung ke konstumer.

Perusahaan Ceding: dalam transaksi reasuransi, merupakan perusahaan asuransi yang membeli reasuransi untuk menanggung resiko yang tidak diinginkan ditanggung sendiri.

Reinsurer (Reasuradur): pihak yang menanggung resiko dari pihak lainnya berdasarkan suatu perjanjian.

Pengertian Reasuransi

Page 6: REASURANSI

Dan menurut sumber lain:Reasuransi adalah mekanisme

pertanggungan yang dilakukan secara bertingkat atas suatu obyek asuransi.

Pengertian Reasuransi

Page 7: REASURANSI

Alur Sederhana Mekanisme Asuransi

Page 8: REASURANSI

Meningkatkan kapasitas akseptasi,Dengan melakukan reasuransi, penanggung akan

dapat meningkatkan akseptasi sehingga pemasukan asuransi tersebut dapat memperbesar jumlah nilai pertanggungan melampaui batas kemampuan.

Alat penyebaran risiko,Penyebaran asuransi pada prinsipnya tidak

menghendaki terkonsentrasi pada suatu jenis risikoatau asuransi. Dengan reasuransi konsentrasi kerugian tersebut dapat diminimalkan.

Fungsi Reasuransi

Page 9: REASURANSI

Meningkatkan stabilitas usaha,Apabila terjadi klaim yang jumlahnya jauh

melebihi yang diperkirakan jelas akan sangat mempengaruhi stabilitas usaha dan kemungkinan menyebabkan kerugian usaha.

Meningkatkan kepercayaan,Pada prinsipnya reasuransi menambah

kepercayaan bagi tertanggung karena kemungkinan risiko yang akan dialami mendapat jaminan dari perusahaan reasuransi.

Fungsi Reasuransi

Page 10: REASURANSI

Metode REASURANSI:Metode TREATYPerusahaan asuransi wajib mereasuransikan setiap

penutupan yang nilai dan lingkup penutupannya sesuai dengan yang telah diperjanjikan kepada penanggung ulang (Perusahaan Asuransi atau Perusahaan Reasuransi) dan penanggungulang dimaksud wajib menerima penempatan reasuransi tersebut .

Treaty: perjanjian reasuransi yang bersifat obligasi antara perusahaan ceding dengan reasuradur

Metode dan Tipe REASURANSI

Page 11: REASURANSI

Metode FACULTATIVEPerusahaan asuransi dapat menawarkan setiap kelebihan penutupan

asuransi yang telah diperolehnya kepada penanggung ulang (Perusahaan Asuransi atau Perusahaan Reasuransi) namun penanggung ulang dimaksud tidak wajib menerima penempatan reasuransi tersebut.

Fakultative: reasuransi atau resiko individual dengan menawarkan dan menerima dimana perusahaan reasuransi menyerahkan pada faculty untuk menolak atau menerima.

Metode FACULTATIVE OBLIGATORYPerusahaan asuransi berhak menawarkan/tidak menawarkan setiap

kelebihan penutupan asuransi yang telah diperolehnya kepada penanggung ulang (Perusahaan Asuransi atau PerusahaanReasuransi) tertentu, dimana penanggungulang dimaksud wajib menerima penempatanreasuransi tersebut jika ditawarkan.

Metode dan Tipe REASURANSI

Page 12: REASURANSI

Metode dan Tipe REASURANSI

Page 13: REASURANSI

Metode dan Tipe REASURANSI

Page 14: REASURANSI

Reasuransi proporsional adalah reasuransi dimana perusahaan reasuransi mengambil alih resiko klaim secara proporsional berdasarkan klaimnya.

Misal jika telah ada perjanjian reasuransi proporsional antara perusahaan asuransi dengan perusahaan reasuransi sebesar 40%, maka jika terjadi klaim dari pemegang polis maka perusahaan asuransi hanya perlu mengeluarkan dana sebesar 60% dari jumlah klaim, sementara sisa 40% dari klaim akan ditanggung oleh perusahaan reasuransi tersebut.

Page 15: REASURANSI

Type Non-PROPORSIONALNonproporsional, reasuransi dalam bentuk ini memberikan

kemungkinan bagi reasurader untuk tidak membayar klaim atau membayar klaim terbatas pada jumlah kaim yang ada.

Excess of loss, adalah suatu perjanjian dimana objek yang direasuransikan adalah klaim atau kerugian yang diderita oleh ceding company yang melebihi retensi sendiri. Excess of loss ini dapat dibedakan dalam dua bentuk :

excess of loss working cover , yaitu perjanjian yang memberikan proteksiatas terjadinya kerugian yang bersifat rutin.

excess of loss catastrophe cover, yaitu perjanjian yang memberikan proteksiatas terjadinya kerugian secara akumulatif yang disebabkanoleh bencana alam yang menghancurkan semua wilayah

Metode dan Tipe REASURANSI

Page 16: REASURANSI

Perusahaan Reasuransi nonprofesional (nonprofesional reinsurer) dimana kegiatan reasuransi ini hanya merupakan salah satu unit kegiatan dalam perusahaan Asuransi atau dengan kata lain kegiatan utama perusahaan adalah sebagai Perusahaan Asuransi akan tetapi juga melakukan kegiatan Reasuransi yang pada umumnya merupakan kegiatan atas dasar saling menguntungkan dan menerima Risiko tersebut dari Perusahaan Asuransi lainnya yang juga menerima Risiko dari Perusahaan Asuransi bersangkutan.

Lanjutan

Page 17: REASURANSI

Untuk jenis reasuransi non-proporsional, biasanya perusahaan reasuransi akan menanggung klaim diatas batas maksimal yang dapat ditanggung oleh perusahaan asuransi.

Misal jika perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi telah membuat perjanjian untuk menanggung klaim diatas batas 1 milyar, maka jika ada klaim sebesar 800 juta, maka perusahaan asuransi akan menanggung seluruh klaim yang diajukan tersebut. Sebaliknya jika terdapat klaim sebesar 4 milyar, maka perusahaan asuransi hanya menanggung sesuai perjanjiannya, yaitu 1 milyar dan sisanya akan ditanggung oleh perusahaan reasuransi tersebut.

Lanjutan...

Page 18: REASURANSI

Excess of loss ratio, berguna untuk memproteksi ceding company terhadap total klaim yang jumlahnya dalam suatu periode melebihi prosentase tertentu sampai dengan batas tertentu pula, apabila kerugian tersebut rasionya masih dibawah prosentase yang telah ditentukan sebagai underlying retention dari ceding company, maka reasurader belum wajib untuk ikut menanggung kerugian.

Agregateloss, berguna untuk memproteksi ceding company terhadap total klaim yang jumlahnya dalam suatu periode melebihi nilai tertentu sampai dengan batas tertentu pula, apabila total kerugian tersebut nilainya masih dibawah nilai yang telah ditentukan sebagai underlying retention dari ceding company, maka reasurader belum wajib untuk ikut menanggung kerugian.

Metode dan Tipe REASURANSI

Page 19: REASURANSI

Komisi reasuransi (reinsurance commission):Komisi reasuransi (reinsurance commission, yang

lazim disingkat R/I comm) yang diberikan oleh penanggung ulang kepada pemberi sesi adalah sebagai imbalan jasa atas bisnis reasuransi yang disesikan kepadanya oleh pemberi sesi.

Besarnya komisi reasuransi yang dapat diberikan kepada pemberi sesi sangat tergantung pada kelas bisnis yang yang disesikan dan biasanya lebih besar dari komisi reasuransi yang diberikan kepada agen atau pialang reasuransi.

Persyaratan dan Ketentuan Kontrak Reasuransi

Page 20: REASURANSI

Komisi keuntungan (profit commission):Komisi keuntungan adalah suatu komisi yang diberikan

oleh penerima sesi/ penanggung ulang kepada pemberi sesi yang lazimnya disebut juga reinsured. Komisi keuntungan hanya diberikan bila hasil bersih yang disesikan kepada penanggung ulang menunjukkan keuntungan bagi penerima sesi.

Tujuan pemberian komisi keuntungan kepada pemberi sesi adalah merupakan suatu perangsang agar pemberi sesi selalu mengusahakan agar hasil/saldo bersih yang disesikan akan memberikan keuntungan bagi penerima sesi

Persyaratan dan Ketentuan Kontrak Reasuransi

Page 21: REASURANSI

Klausul MPL (maximum possible loss):Yang dimaksud dengan klausul MPL adalah suatu kalusul yang

mencantumkan ketentuan bahwa pihak penanggung atau pemberi sesi dapat menetapkan retensi sendiri dan memberi sesi reasuransi sampai pada batas tertinggi sesuai dengan tingkat MPL dan setiap resiko yang diterima atau ditutup oleh pihak penanggung pertama (pemberi sesi).

Klausul ini dicantumkan dalam naskah perjanjian apabila telah disepakati bersama oleh pihak pemberi sesi wajib mencantumkan MPL yang benar-benar tepat karena apabila terjadi kesalahan dalam penilaian MPL atas sesi yang diberikan, mereka harus menanggung sendiri akibat kesalahan yang mereka lakukan.

Oleh karena itu, pihak pemberi sesi wajib memiliki kemampuan yang tinggi dalam menilai atau mengkaji suatu resiko, yaitu sampai seberapa jauh MPL yang sebenarnya dari resiko yang mereka jamin.

Persyaratan dan Ketentuan Kontrak Reasuransi

Page 22: REASURANSI

Mengenal Lebih DekatDua Contoh Perusahaan Reasuransi Indonesia

Page 23: REASURANSI

Indonesia Memiliki 4 Perusahaan Reasuransi Terbesar versi Majalah Investor Juli 2008

Page 24: REASURANSI

Yaitu:

Page 25: REASURANSI

Dengan nilai pertumbuhannya:

Page 26: REASURANSI

Dan:

Page 27: REASURANSI

PT. Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional RE) didirikan pada tanggal 22 Agustus 1994, sesuai dengan Akte No. 129 dan 130 yang dibuat oleh Sutjipto, SH Notaris di Jakarta. Ijin Operasi diperoleh melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. 27/KMK.17/1995 tanggal 9 Januari 1995.

1. PT. Reasuransi Nasional Indonesia

Page 28: REASURANSI

VISI PERUSAHAANMenjadi perusahaan reasuransi yang Tangguh (Strength), Terpercaya (Trust) dan Terus tumbuh (Growth).

MISI PERUSAHAANBerperan aktif dalam meningkatkan kapasitas reasuransi nasional.

Page 29: REASURANSI

1. Produk konvensional, Antara Lain:A. Produk Reasuransi UmumB. Produk Reasuransi Jiwa

2. Produk Syariah

Produk PT Reasuransi Nasional Indonesia

Page 30: REASURANSI

a. Produk reasuransi umum yaitu penutupan ulang asuransi:i. Harta benda (fire)ii. Kendaraan bermotoriii. Pengangkutan (Marine Cargo) (Motor)iv. Rangka Kapal (Marine Hull)v. Rangka Pesawat( Aviation) vi. Satelit (Satelite)vii. Energi (Energy)viii. Rekayasa (Engineering)ix. Tanggung Gugat (Liability)x. Kecelakaan Diri (Personal Accident)xi. Kredit & Jaminan (Credit & Bonding)

Produk Perusahaan konvensional

Page 31: REASURANSI

b. Produk reasuransi jiwa yaitu penutupan ulang atas asuransi:

i. Risiko kematian (Term Insurance)ii. Kesehatan (Health)iii. Kecelakaan Diri ( Personal Accident) di luar

asuransi umum.

lanjutan

Page 32: REASURANSI

Dalam Reasuransi Syariah produk jasa yang ditawarkan sama dengan produk jasa Reasuransi Konvensional baik untuk Reasuransi Umum maupun Reasuransi Jiwa.

Namun yang membedakan dengan Reasuransi Konvensional adalah adanya risk sharing diantara peserta, dan tidak ada pelimpahan risiko dari peserta kepada perusahaan asuransi, atau dari perusahaan asuransi kepada perusahaan reasuransi. Nasional Re sebagai perusahaan Reasuransi dalam hal ini hanya sebagai operator atau pengelola dana asuransi (tabarru) dan tidak ikut menanggung risiko.

Produk syariah

Page 33: REASURANSI

Reasuransi Jiwa -   Dengan pemeriksaan kesehatan -   Tanpa pemeriksaan kesehatan -    Reasuransi jiwa kredit Reasuransi Jiwa

-   Dengan pemeriksaan kesehatan -   Tanpa pemeriksaan kesehatan -    Reasuransi jiwa kredit Reasuransi Kesehatan

-    Rawat inap -    Rawat jalan

Pertanggungan reasuransi nasional Indonesia

Page 34: REASURANSI

Badan Usaha Milik Negara Indonesia berbentuk perusahaan terbuka (PT) yang bergerak di bidang reasuransi yang berhubungan dengan jiwa, kerugian, dan syariah.

didirikan pada tanggal 12 November 1996,dan efektif beroperasi mulai tanggal 1 Januari 1997

2. PT Reasuransi Internasional Indonesia (ReINDO)

Page 35: REASURANSI

Visi ReINDO Menjadi reasuradur terbesar, terkuat dan terpercaya

bagi industri asuransi nasional yang mampu berperan di tingkat regional

  Misi ReINDO  ReINDO hadir sebagai penopang pertumbuhan industri

asuransi nasional dan regional melalui jasa reasuransi dengan layanan terbaik, tata kelola usaha yang sehat serta memberi manfaat optimal bagi para stakeholders, termasuk pembangunan ekonomi nasional .

Page 36: REASURANSI

Konvensional : Umum dan jiwa Syariah: Umum dan jiwa

Produk PT Reasuransi Internasional

Page 37: REASURANSI

Struktur organisasi PT reasuransi Internasional Indonesia

Page 38: REASURANSI

Perbedaan Antara PT Reasuransi Nasional dan Internasional

Page 39: REASURANSI

Terima KasihTerima Kasih

Terima KasihTerima Kasih

Terima KasihTerima KasihTerima KasihTerima KasihTerima KasihTerima KasihTerima KasihTerima KasihTerima Kasih