reaktor
DESCRIPTION
Jenis ReaktorTRANSCRIPT
ALAT INDUSTRI KIMIA
REAKTOROleh :
1. Matrika Agung P. ( 08.2010.1.01454 )
2. Yunanda Prima P. ( 08.2010.1.01476 )
3. Dwi Sari P. ( 08.2010.1.01482 )
4. Mahmudah Toharoh ( 08.2010.1.01483 )
5. Siti Zulfah ( 08.2010.1.01486 )
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2013
Reaktor adalah suatu alat proses tempat di mana terjadinya suatu reaksi berlangsung,
baik itu reaksi kimia atau nuklir dan bukan secara fisika.
Reaktor terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Reaktor kimia, tidak ada perubahan massa selama reaksi dan hanya berubah dari satu
bahan ke bahan lain.
2. Reaktor nuklir, ada perubahan massa yang berubah jadi energi yang sangat besar.
1. Reaktor Kimia
Reaktor kimia berdasarkan prosesnya ada 3 yaitu :
1. Reaktor Batch, tidak ada massa masuk dan keluar selama reaksi. Jadi bahan
dimasukkan, direaksikan beberapa waktu / hari (residence time) dan dikeluarkan
sebagai produk dan selama proses tidak ada umpan-produk mengalir. Contoh :
fermentasi pembuatan alkohol.
Batch Reactor
Umumnya digunakan :
Fase cair
Skala proses yang kecil
Mencoba proses baru yang belum sepenuhnya dikembangkan
Memproduksi produk yang mahal
Proses-proses yang sulit diubah menjadi proses kontinyu
Jika bahan atau hasilnya perlu pembersihan
Proses memerlukan waktu lama
Keuntungannya :
Lebih murah
Lebih mudah pengoperasian dan pengontrolan (penambahan bahan per volume)
Kerugiannya :
Pengendalian suhu bermasalah
Lebih banyak pekerja, karena diperlukan utk pengawasan kondisi & prosedur yg
berubah terus dari awal sampai akhir
Tidak baik utk fase gas, karena rentan bocor pada masukan pengaduknya
Tidak efektif utk skala besar karena waktu yang lama (tidak produktif)
2. Reaktor Kontinyu, proses umpan dan produk mengalir secara terus-menerus.
Keuntungannya :
Alat lebih kecil dan murah
Bahan yg diolah lebih sedikit shg resiko kerusakan bahan lebih kecil
Kondisi operasi lebih seragam
Produk seragam
Pengurangan biaya per satuan produksi, karena proses dalam kapasitas kecil2
Biaya operasi & investasi rendah
Pengendalian kondisi operasi yang mudah
Ada 2 reaktor kontinyu :
1. Mixed Flow Reactor (MFR), reaktor tangki berpengaduk dimana umpan
masuk, diproses beberapa waktu (residence time) lalu produk keluar. Biasanya
reaktor jenis ini disusun paralel sehingga mempunyai kapasitas yang besar dan
efisien waktu.
MFR
Keuntungannya :
Suhu & campuran dalam reaktor sama (homogen) karena pengadukan
Pengontrolan suhu mudah sehingga kondisi operasi yang isotermal bisa terpenuhi
Kerugiannya :
Untuk volume yg sama konversi lebih rendah daripada PFR
2. Plug Flow Reactor (PFR), reaktor alir pipa, dimana umpan masuk pada
masukan pipa, terjadi reaksi sepanjang pipa lalu keluar. Konversi semakin
lama semakin tinggi di sepanjang pipa. Contoh petrokimia, pertamina
PFR
Umumnya digunakan :
Fase gas dengan tekanan dan suhu tinggi
Keuntungannya :
Konversi yg cukup tinggi dibanding MFR
Waktu yg relatif lebih singkat
Kerugiannya :
Perawatan yang mahal
Memerlukan waktu utk kondisi steady state
3. Reaktor semi-batch
Macam-macam reaktor lainnya adalah :
1. Packed Bed Reactor (PBR) atau Fixed Bed Reactor
Terdri dari satu atau lebih tubes packed dengan partikel katalis, beroperasi pada posisi
vertikal
Beroperasi adiabatis
Keuntungannya :
Biaya operasi dan perawatan murah dibanding FBR
Bisa digunakan di suhu dan tekanan tinggi
Bisa dioperasikan dengan waktu tinggal yang bervariasi
Kerugiannya :
Sulit dalam penjagaan distribusi aliran yg seragam
Bed yg kecil lebih efektif karena internal area yang besar tapi pressure drop tinggi
Regenerasi bed sulit dilakukan karena cenderung permanen
2. Fluidized Bed Reactor (FBR)
Reaktor dg bed terangkat oleh gas reaktan
Fungsi utk memprediksikan penurunan konversi pada pencampuran di dalam reaktor
Jumlah bed lebih sedikit daripada PBR
Luas permukaan lebih besar daripada PBR
Beroperasi isotermal
Keuntungannya :
Suhu konstan shg mudah dikontrol
Regenerasi bed yg mudah
Reaksinya memiliki efek panas yang tinggi
Kekurangannya :
Bisa menyebabkan keausan dinding reaktor karena gerakan bed yg terus-menerus
bergesekan dg dinding
Karena bergerak terus-menerus dan antar bed bergesekan, bisa menyebabkan partikel
bed mengecil dan terikut keluar sbg produk. Sehingga perlu ditambahkan cyclone
separator.
3. Spray Tower
Spray Tower
Alat yang digunakan utk absorbsi gas, terdiri dari tower kosong dan satu set nozzle utk
menyemprotkan cairan.
4. Packed Column
5. Bubble Tank
Bubble Tank
6. Agitated Tank
Agitated Tank
2.Reaktor Nuklir
Reaktor nuklir adalah suatu tempat atau perangkat yang digunakan untuk membuat,
mengatur, dan menjaga kesinambungan reaksi nuklir berantai pada laju yang tetap. Berbeda
dengan bom nuklir, yang reaksi berantainya terjadi pada orde pecahan detik dan tidak
terkontrol.
Reaktor nuklir digunakan untuk banyak tujuan. Saat ini, reaktor nuklir paling banyak
digunakan untuk membangkitkan listrik. Reaktor penelitian digunakan untuk
pembuatan radioisotop (isotop radioaktif) dan untuk penelitian. Awalnya, reaktor nuklir
pertama digunakan untuk memproduksiplutonium sebagai bahan senjata nuklir.
Agar dapat di manfaatkan sebagai sumber energy, reaksi inti hasus di kendalikan.
Pengendalian reaksi inti dapat di lakukan dalam sebuah reactor nuklir.
Komponen Utama Reaktor Nuklir :
1. Tangki reaktor
Tangki ini bisa berupa tabung (silinder) atau bola yang dibuat dari logam campuran dengan
ketebalan sekitar 25 cm. fungsi dari tangki adalah sebagai wadah untuk menempatkan
komponen-komponen reaktor lainnya dan sebagai tempat berlangsungnya reaksi nuklir.
Tangki yang berdinding tebal ini juga berfungsi sebagai penahan radiasi agar tidak keluar
dari sistem reaktor.
2. Teras reaktor
Komponen reaktor yang berfungsi sebagai tempat untuk bahan bakar. Teras reaktor dibuat
berlubang (kolom) untuk menempatkan bahan bakar reaktor yang berbentuk batang. Teras
reaktor dibuat dari logam yang tahan panas dan tahan korosi.
3. Bahan bakar nuklir
Bahan bakar adalah komponen utama yang memegang peranan penting untuk
berlangsungnya reaksi nuklir. Bahan bakar dibuat dari isotop alam seperti Uranium, Thorium
yang mempunyai sifat dapat membelah apabila bereaksi dengan neutron.
4. Bahan pendingin
Dapat dipergunakan bahan pendingin untuk pertukaran panasnya. Bahan pendingin ini bisa
digunakan air atau gas.
5. Elemen kendali
Reaksi nuklir bisa tidak terkendali apabila partikel-partikel neutron yang dihasilkan dari
reaksi sebelumnya sebagian tidak ditangkap atau diserap. Untuk mengendalikan reaksi ini,
reaktor dilengkapi dengan elemen kendali yang dibuat dari bahan yang dapat menangkap atau
menyerap neutron. Elemen kendali juga berfungsi untuk menghentikan operasi reaktor (shut
down) sewaktu-waktu apabila terjadi kecelakaan.
6. Moderator
Fungsi dari moderator adalah untuk memperlambat laju neutron cepat (moderasi) yang
dihasilkan dari reaksi inti hingga mencapai kecepatan neutron thermal untuk memperbesar
kemungkinan terjadinya reaksi nuklir selanjutnya (reaksi berantai). Bahan yang digunakan
untuk moderator adalah air atau grafit.
1. Reaktor fisi
Secara singkat Reaksi fisi adalah reaksi terbelahnya inti berat menjadi dua inti baru
akibat di tembak menggunakan neutron. Reaksi berantai dapat menghasilkan energy yang
sangat besar. Jika energy ini tidak di kendalikan, akan terjasi ledakan yang dapat
membahayakan kehidupan. Reaktor fisi di buat untuk mengendalikan reaksi berantai agar
energinya dapat di manfaatkan.
Reaktor fisi pertama kali di buat oleh Fermi pada tahun 1942 di universitas Chicago.
Reaktor ini tersusun dari uranium (sebagai bahan bakar) dan grafit (sebagair moderator) pada
sebuah tendon. Moderator akan memperlambat neutron yang di hasilkan pada reaksi fisi agar
lebih mudah di tangkap oleh inti uranium lain serta menghasilkan reaksi fisi berikutnya.
Kecepatan reaksi di atur menggunakan bang-batang pengontrol yang terbuat dari material
(misalnya cadmium) yang dapat menyerap neutron secara efisien. Posisi batang-batang
pengontrol dapat di geser mendekati atau menjauhi timbunan bahan bakar(uranium) tempat
reaksi fisi berlangsung untuk mengatur populasi neutron pada reaksi berantai. Keadaan di
mana secara rata-rata hanya ada sebuah neutron hasil reaksi fisi yang memicu reaksi fisi
berikutnya di sebut kondisi kritis reaktor.
Reaktor fisi yang menghasilkan energy untuk di manfaatkan secar praktis/komersial
di operasikan mendekati kondisi kritisnya dengan mengatur batang-batang pengontrol secara
kontinu. Reaktor pertama Fermi yang di buat untuk menguji prinsip dasar reaksi fisi hanya
menghasilkan daya sekitaar 0.5 watt ketikas di operasikan mendekati kondisis kritisnya. Daya
sekecil itu hanya cukup untuk menghidupkan sebuah bola lampu senter. Bendingkan dengan
reaktor nuklir modern yang mampu menghasilkan daya sekitar 1000 megawatt, cukup untuk
menerangi sebuah kota.
2. Reaktor fusi
Reaksi fusi adalah reaksi yang melibatkan proses penggabungan 2 inti ringan menjadi
sebuah inti yang lebih berat. Massa inti hasil gabungan ini lebih kecil daripada total massa
pembentuknya. Reaksi fusi dapat berlangsung di matahari dan bintang-bintang lain yang
merupakan reaktor alam. Di bumi, reaksi fusi dapat berlangsung dalam ledakan sebuah bom
atom (bom fisi), dimana suhu pada bom atom yang meledak di perkirakan mencapai 4-5 kali
suhu di inti matahari. Tentu saja energy dari bom ini tidak dapat di manfaatkan, justru
sebaliknya, sangat membahayakan.
Masalah utama dalam pengendalian reaksi fusi adalah di perlukannya suhu yang
sangat tinggi (jutaan kelvin) agar reaksi ini dapat berlangsung. Tidak ada tempat di bumi ini
yang memeliki suhu setinggi itu, dan hingga kini untuk menghasilkan sushu setinggi itu
memerlukna biaya yang sangat mahal. Hal ini tidak sebanding dengan hasil yang didapat
sehingga reaktor fusi komersial hingga sekarang belum berhasil di buat.
Para ilmuwan hingga kini terus melakukan riset untuk membuat reaktor fusi. Reaktor fusi
percobaan berbentuk seperti kue donat dan di namakan tokamak. Dalam tokamak, suhu tinggi
di peroleh menggunakan teknik resonansi magnetic dan kompressi magnetic pada plasma.
Akan tetapi, energy yang di hasilkan dari reaksi fusi dalam tokamak itu masih jauh lebih kecil
di bandingkan dengan energy yang di berikan untuk memanaskan plasma sehingga tidak
menguntungkan.
Seandainya reaktor fusi komersial berhasil di buat, manfaatnya akan sangat besar
sekali. Sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir yang memanfaatkan reaksi fusi merupakan
impian kita bersama.perlu di ketahui bahwa reaksi fusi hampir tidak menghasilkan zat-zat
berbahaya seperti halnya reaksi fisi. Selain itu, bahan bakar untuk reaksi fusi (yaitu
hydrogen) juga mudah di dapat dan berlimpah, tidak seperti bahan bakar reaksi fisi (misalnya
uranium) yang sulit di dapat.
Senjata nuklir adalah senjata yang mendapat tenaga dari reaksi nuklir dan mempunyai
daya pemusnah yang dahsyat – sebuah bom nuklir mampu memusnahkan sebuah kota.
Senjata nuklir telah digunakan hanya dua kali dalam pertempuran – semasa Perang Dunia
II oleh Amerika Serikat terhadap kota-kota Jepang, Hiroshima dan Nagasaki.Pada masa itu
daya ledak bom nuklir yg dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki sebesar 20 kilo(ribuan) ton
TNT. Sedangkan bom nuklir sekarang ini berdaya ledak lebih dari 70 mega(jutaan) ton TNT.
3. Bom fisi
Salah satu bentuk pemanfaatan kemajuan teknologi untuk tujuan merusak adalah
pembuatan bom atom atau bom nuklir. Reaksi inti menghasilkan energy yang sangat besar
dan sebuah bom yang memanfaatkan reaksi inti tentu saja memiliki daya penghancur yang
sangat besar pula.
Jika reaksi fisi berantai terjadi pada segumpal uranium-235 murni kira-kira seukuran
bola baseball, ledakan yang hebat akan terjadi. Jika reaksi berantai tersebut terjadi uranium-
235 murni dengan massa yang lebih kecil, bagaimanapun juga tidak akan ada ledakan yang
terjadi. Hal ini karena neutron yang di hasilkan dari sebuah reaksi fisi akan lebih dulu
menempuh jarak tertentu sebelum dapat menumbuk inti atom lain untuk memicu reaksi fisi
berikutnya. Jika massa uranium terlalu kecil (berarti juga terlalu kecil volume/ukurannya),
neutron tadi akan lebih dulu keluar dari permukaan potongan uranium sebelum dapat
menumbuk inti uranium lain. Dalam kondisi ini, rata-rata kurang dari satu neutron hasil
reaksi fisi yang dapat memicu reaksi fisi berikutnya sebagai reaksi berantai ini akan segera
berakhir (padam).
Massa (dalam hal ini massa uranium-235) dimana tiap reaksi fisi rata-rata
menimbulkan sebuah reaksi fisi berikutnya di sebut massa kritis (ingat kembali kondisi kritis
pada reaktor fisi). Massa ini cukup untuk menghasilkan reaksi berantai tetapi akan segera
berhenti. Massa di mana reaksi berantai hanya sedikit terjadi dan segera berhenti di sebut
‘massa subkritis’.
Sebuah bom fisi yang terdiri atas dua potongan uranium-235 yang keduanya memiliki
massa subkritis, neutron di dalamnya akan selalu lebih dulu keluar (lepas) dari permukaan
sebelum dapat menumbuk inti sehingga tak dapat menimbulkan reaksi berantai.akan tetapi,
jika salah satu potngan uranium yang di picu oleh energy ledakan pada salah satu ujung
menabrak potongan uranium di ujung lain, kedua potongan uranium akan menyatu dan
massanya akan melebihi massa kritis, dan dengan pengaturan waktu yang tepat akan terjadi
ledakan yang sangat dahsyat akibat reaksi berantai.
Bom fisi uranium-235 yang di jatuhkan di Hiroshima dan menimbulkan kerusakan
yang mengerikan pada tahun 1945 di perkirakan hanya seukuran bola bowling (setelah di
rakit). Isotop uranium-235 yang di gunkan tersebut bukanlah isotop alami, malinkan di
dapatkan dari pemrosesan uranium-238 yang di lakukan pada proyek rahasia ‘manhattan
project’ saat terjadi perang dunia ke 2.
4. Bom fusi
Energy hasil fusi sebuah atom hydrogen lebih kecil daripada energy fisi sebuah atom
uranium. Namun, 1 gram hydrogen menghasilkan energy beberapa kali lebih besar daripada
energy satu gram uranium pada reaksi fisi. Hal ini karena jumlah atom hydrogen jauh lebih
banyak daripada jumlah atom uranium untuk massa yang sama (ingatlah bilangan Avogadro).
Unsur yang lebih berrat daripada hydrogen dan lebih ringan dari pada besi akan
menghasilkan energy bila bergabung (berfusi). Akan tetapi, energy hasil fusi unsur-unsur
tersebut jauh lebih kecil daripada energy hasil fusi hydrogen. Jadi, hydrogen (terutama dalam
bentuk deuterium) merupakan pilihan utama sebagai bahan bakar reaksi fusi.
Seperti kita ketahui, reaksi fusi berlangsung pada suhu yang sangat tinggi seperti pada
inti matahari atau pada ledakan bom atom (bom fisi). Manusia belum dapat mengendalikan
reaksi fusi untuk di manfaatkan bagi kehidupan, tetapi sudah mampu menggunakan reaksi
fusi yang tak terkendali untuk membuat alat penghancur berupa bom.
Bom fusi atau bom termonuklir menggunakan hydrogen sebagai bahan bakarnya
sehingga sering juga di sebut bom hydrogen. Suhu sangat tinggi yang di butuhkan untuk
berlangsungnya reaksi fusi pada bom hydrogen ini di peroleh dari ledakan bom fisi. Jadi,
dalam sebuah bom fusi terdapat pemicu berupa bom fisi. kita dapat membayangkan betapa
mengerikannya daya hancur bom fusi tersebut.