reaksi penggandengan

25
Reaksi penggandengan Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Reaksi penggandengan, reaksi kopling, ataupun Penggandengan (kopling) oksidatif merupakan istilah dalam kimia organik yang merujuk pada sekelompok reaksi kimia organologam di mana dua radikal hidrokarbon digandengkan (kopling) dengan bantuan katalis yang mengandung logam. Banyak reaksi penggandengan melibatkan senyawa turunan fenol . BINOL merupakan produk reaksi penggandengan 2- naftol menggunakan tembaga(II) klorida . 2,6-xilenol juga berdimerisasi menggunakan iodosobenzena diasetat . Logam yang digunakan dalam reaksi kimia jenis ini adalah paladium , sering digunakan dalam bentuk tetrakis(trifenilfosfina)paladium(0) . Senyawa ini sensitif terhadap udara dan merupakan senyawa yang sangat baik untuk menggandengkan senyawa halogen takjenuh menggunakan senyawa organologam seperti tributiltimah hidrida . Manakala reaksi penggandengan melibatkan reagen-reagen yang sangat mudah terurai dengan keberadaan air atau oksigen, adalah tidak beralasan untuk berasumsi bahwa semua reaksi penggandengan perlu dilakukan dalam kondisi tanpa air. Adalah mungkin untuk melakukan reaksi penggandengan berbasis paladium dalam larutan akuatik dengan menggunakan fosfina tersulfonasi yang larut dalam air, yang dibuat dari reaksi trifenil fosfina dengan asam sulfat . Secara umum, oksigen yang terdapat pada udara lebih dapat mengganggu reaksi penggandengan, hal ini dikarenakan reaksi-reaksi ini terjadi via kompleks logam takjenuh yang tidak memiliki elektron valensi 18. Sebagai contoh pada reaksi penggandengan silang nikel dan paladium , kompleks valensi nol dengan dua ligan labil beraksi dengan ikatan halogen karbon, membentuk ikatan logam halogen dan logam karbon. Kompleks valensi nol dengan ligan labil atau bagian koordinasi yang kosong umumnya reaktif terhadap oksigen. Jenis-jenis penggandengan[sunting | sunting sumber ] Reaksi Tahu n Reaktan A Reaktan B homo/ silang kata lis catatan Reaksi Wurtz 1855 R-X sp ³ homo Na Penggandengan Glaser 1869 R-X sp homo Cu

Upload: fikarisvita

Post on 07-Nov-2015

73 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

reaksi

TRANSCRIPT

Reaksi penggandenganDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasBelum DiperiksaReaksi penggandengan,reaksi kopling, ataupunPenggandengan (kopling) oksidatifmerupakan istilah dalamkimia organikyang merujuk pada sekelompok reaksikimia organologamdi mana duaradikalhidrokarbondigandengkan (kopling) dengan bantuankatalisyang mengandung logam.Banyak reaksi penggandengan melibatkan senyawa turunanfenol.BINOLmerupakan produk reaksi penggandengan2-naftolmenggunakantembaga(II) klorida.2,6-xilenoljuga berdimerisasi menggunakaniodosobenzena diasetat.Logam yang digunakan dalam reaksi kimia jenis ini adalahpaladium, sering digunakan dalam bentuktetrakis(trifenilfosfina)paladium(0). Senyawa ini sensitif terhadap udara dan merupakan senyawa yang sangat baik untuk menggandengkan senyawa halogen takjenuh menggunakan senyawa organologam sepertitributiltimah hidrida.Manakala reaksi penggandengan melibatkan reagen-reagen yang sangat mudah terurai dengan keberadaan air atau oksigen, adalah tidak beralasan untuk berasumsi bahwa semua reaksi penggandengan perlu dilakukan dalam kondisi tanpa air. Adalah mungkin untuk melakukan reaksi penggandengan berbasis paladium dalam larutan akuatik dengan menggunakan fosfina tersulfonasi yang larut dalam air, yang dibuat dari reaksitrifenil fosfinadenganasam sulfat. Secara umum, oksigen yang terdapat pada udara lebih dapat mengganggu reaksi penggandengan, hal ini dikarenakan reaksi-reaksi ini terjadi via kompleks logam takjenuh yang tidak memiliki elektron valensi 18. Sebagai contoh pada reaksi penggandengan silangnikeldanpaladium, kompleks valensi nol dengan dua ligan labil beraksi dengan ikatan halogen karbon, membentuk ikatan logam halogen dan logam karbon. Kompleks valensi nol dengan ligan labil atau bagian koordinasi yang kosong umumnya reaktif terhadap oksigen.Jenis-jenis penggandengan[sunting|sunting sumber]ReaksiTahunReaktan AReaktan Bhomo/silangkataliscatatan

Reaksi Wurtz1855R-XsphomoNa

Penggandengan Glaser1869R-XsphomoCu

Reaksi Ullmann1901R-XsphomoCu

Reaksi Gomberg-Bachmann1924R-N2Xsphomomemerlukan basa

Penggandengan Cadiot-Chodkiewicz1957alkynespR-XspsilangCumemerlukan basa

Penggandengan Castro-Stephens1963R-CuspR-Xspsilang

Penggandengan Kumada1972R-MgBrsp, spR-XspsilangPd atau Ni

Reaksi Heck1972alkenaspR-XspsilangPdmemerlukan basa

Penggandengan Sonogashira1973alkunaspR-Xsp spsilangPd dan Cumemerlukan basa

Penggandengan Negishi1977R-Zn-XspR-Xsp spsilangPd atau Ni

Penggandengan silang Stille1977R-SnR3spR-Xsp spsilangPd

Reaksi Suzuki1979R-B(OR)2spR-Xsp spsilangPdmemerlukan basa

Penggandengan Hiyama1988R-SiR3spR-Xsp spsilangPdmemerlukan basa

Reaksi Buchwald-Hartwig1994R2N-R SnR3spR-XspsilangPdpenggandengan N-C, generasi kedua menggunakan amina bebas

Penggandengan Fukuyama1998RCO(SEt)sp2R-Zn-Isp3silangPd

https://seafast.ipb.ac.id/tpc-project/wp-content/uploads/2012/03/1-senyawa-fenolik.pdf

EugenolDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasBelum Diperiksa

EugenolEugenol(C10H12O2), merupakan turunanguaiakolyang mendapat tambahan rantaialil, dikenal dengan namaIUPAC2-metoksi-4-(2-propenil)fenol. Ia dapat dikelompokkan dalam keluarga alilbenzena darisenyawa-senyaw fenol. Warnanya bening hingga kuning pucat, kental seperti minyak . Sumber alaminya dariminyak cengkeh. Terdapat pula padapala,kulit manis, dansalam. Eugenol sedikit larut dalam air namun mudah larut pada pelarut organik. Aromanya menyegarkan dan pedas seperti bunga cengkeh kering, sehingga sering menjadi komponen untuk menyegarkan mulut.Penggunaan[sunting|sunting sumber]

Metil eugenolSenyawa ini dipakai dalam industriparfum,penyedap,minyak atsiri, danfarmasisebagai penyuci hama dan pembius lokal. Ia juga mengjadi komponen utama dalamrokok kretek. Dalam industri, eugenol dapat dipakai untuk membuatvanilin.Campuran eugenol dengan seng oksida (ZnO) dipakai dalamkedokteran gigiuntuk aplikasi restorasi (prostodontika).Turunan-turunan eugenol dimanfaatkan dalam industri parfum dan penyedap pula.Metil eugenoldigunakan sebagaiatraktan.Lalat buahjantan terpikat oleh metil eugenol karena senyawa ini adalahferomonseks yang dikeluarkan oleh betina. Selain itu, beberapabungajuga melepaskan metil eugenol ke udara untuk memikat lalat buah menghampirinya dan membantu penyerbukan. Turunan lainnya dipakai sebagai penyerapUV, analgesika,biosida, danantiseptika. Pemanfaatan lainnya adalah sebagai stabilisator danantioksidandalam pembuatanplastikdankaret.

Lalat buahBactrocerajantan terpikat ke bungaAnthurium.Kontraindikasi[sunting|sunting sumber]Overdosis eugenol menyebabkan gangguan yang disebabkan oleh darah sepertidiare,nausea,ketidaksadaran,pusing, atau meningkatnya denyutjantung. Terdapatalergiyang disebabkan oleh eugenol.

PEMBAHASAN1. Senyawa fenolikFenolik merupakan senyawa yang banyak ditemukan pada tumbuhan. Fenolik memiliki cincin aromatik dengan satu atau lebih gugus hidroksi (OH-) dan gugus-gugus lain penyertanya. Senyawa ini diberi nama berdasarkan nama senyawa induknya, fenol. Senyawa fenol kebanyakan memiliki gugus hidroksi lebih dari satu sehingga disebut sebagai polifenol. Fenol biasanya dikelompokkan berdasarkan jumlah atom karbon pada kerangka penyusunnya. Kelompok terbesar dari senyawa fenolik adalah flavonoid, yang merupakan senyawa yang secara umum dapat ditemukan pada semua jenis tumbuhan.Senyawa fenolik sebagai antioksidan mampu menstabilkan radikal bebas dengan melengkapi kekurangan elektron yang dimiliki radikal bebas, dan menghambat terjadinya reaksi berantai dari pembentukan radikal bebas. Fenolik merupakan senyawa yang memiliki kemampuan untuk merubah atau mereduksi radikal bebas dan juga sebagai antiradikal bebas. Penelitian ini dilakukan untuk melihat korelasi antara kadar fenolik total terhadap aktivitas penangkap radikal ekstrak etanol daun.Senyawa fenolik meliputi aneka ragam senyawa yang berasal dari tumbuhan yang mempunyai ciri sama, yaitu cincin aromatik yang mengandung satu atau dua gugus OH. Senyawa fenolik di alam terdapat sangat luas,mempunyai variasi struktur yang luas, mudah ditemukan di semua tanaman,daun, bunga dan buah. Ribuan senyawa fenolik alam telah diketahui strukturnya,antara lain flavonoid, fenol monosiklik sederhana, fenil propanoid, polifenol(lignin, melanin, tannin), dan kuinon fenolik.Banyak senyawa fenolik alami mengandung sekurang-kurangnya satugugus hidroksil dan lebih banyak yang membentuk senyawa eter, ester atauglioksida daripada senyawa bebasnya. Senyawa ester atau eter fenol tersebutmemiliki kelarutan yang lebih besar dalam air daripada senyawa fenol dansenyawa glioksidanya.Dalam keadaan murni, senyawa fenol berupa zat padat yang tidakberwarna, tetapi jika teroksidasi akan berubah menjadi gelap. Kelarutan fenoldalam air akan bertambah, jika gugus hidroksil makin banyak.Senyawa fenolik memiliki aktivitas biologik yang beraneka ragam, danbanyak digunakan dalam reaksi enzimatik oksidasi kopling sebagai substratdonor H. Reaksi oksidasi kopling, selain membutuhkan suatu oksidator juga memerlukan adanya suatu senyawa yang dapat mendonorkan H. Senyawafenolik merupakan contoh ideal dari senyawa yang mudah mendonorkan atom H.2. Struktur Senyawa FenolikSenyawa fenolik mempunyai struktur yang khas, yaitu memiliki satuatau lebih gugus hidroksil yang terikat pada satu atau lebih cincin aromatikbenzena. Ribuan senyawa fenolik di alam telah diketahui strukturnya,antara lain fenolik sederhana, fenil propanoid, lignan, asam ferulat, dan etil ferulat.a)Fenolik SederhanaGolongansenyawa-senyawa yang termasukfenoliksederhanaantaralainmeliputiguaiakol, vanillidankresol.Umumnyaradikalfenoksi yang terbentukdarisenyawagolonganfenoliksederhana, mengalamipengkopelanpadaposisiortoatauparaterhadapgugushidroksifenolat.Posisiinilebihdisukai, karenatidakterlalusteriksehinggamemudahkanradikal lain untukberikatanpadaposisitersebut.Namun kombinasi pengkopelan lain juga diamati kemungkinannya, yaitu O-p, O-odan O-O.b)Fenil PropanoidFenil propanoid merupakan senyawa fenol di alam yang mempunyai cincinaromatik dengan rantai samping terdiri dari 3 atom karbon. Golongan fenilpropanoid yang paling tersebar luas adalah asam hidroksi sinamat, yaitu suatusenyawa yang merupakan bangunan dasar lignin . Empat macam asam hidroksisinamat banyak terdapat dalam tumbuhan. Keempat senyawa tersebut yaituasam ferulat, sinapat, kafeat danp-kumarat.Radikal fenoksi dari senyawa ini umumnya mengalami pengkopelan diposisi atomC8, membentuk struktur dengan jembatan 8-8 (8-8bridges).c)LignanSenyawa-senyawa golongan fenil propanoid membentuk suatu senyawadimer dengan struktur lignan. Senyawaan lignan memiliki struktur dasar (strukturinduk) yang terdiri dari 2 unit fenil propanoid yang tergabung melalui ikatan 8-8.Ikatan khas ini digunakan sebagai dasar penamaan lignan.Penggabungan 2 unit fenil propanoid dapat pula terjadi melalui ikatan selain membentuk 8-8, yang digolongkan ke dalam neolignan. Sedangkan jika 2 unit fenil propanoid bergabung melalui atom O, senyawa yang terbentuktergolong dalam oxineolignan.Senyawaan lignan memiliki banyak modifikasi pada struktur induknya,yang antara lain dapat menghasilkan penambahan cincin, penambahan ataupenghilangan atom C, dan sebagainya. Senyawaan ini tersebar luas di dunia tumbuhan, dan banyak digunakan secara niaga sebagai antioksidan dan sebagaikomponen sinergistik dalam insektisida. Selain itu, lignan merupakan komponenkimia yang aktif dalam tumbuhan obat tertentu. Salah satu senyawa golonganlignan, yaitu podophyllotoxin, diketahui dapat menghambat tumor. Dalampengobatan Cina, lignan banyak dipakai untuk mengobati penyakit hepatitis danmelindungi organ hati.Reaksi Senyawa FenolikSenyawa fenolik mempunyai ciri yang khas, yakni bisa membentuk senyawa kompleks yang berwarna, yang biasanya berwarna biru atau ungu biru apabila direaksikan dengan besi (III) klorida. Walaupun tidak selektif pereaksi ini cukup berguna untuk mengetahui adanya gugus hidroksil terutama kalau pemisahan komponen metabolit sekunder dari contoh yang diteliti tidak mudah.Selain itu, senyawa fenolik juga dapat mengalami sintesis polimer fenolik bioaktif dengan proses yang relatif amanterhadap lingkungan (tidak beracun), dapat dilakukan melalui reaksi koplingoksidatif fenolik secara enzimatis, yaitu dengan bantuan biokatalis berupaenzim. Keuntungan penggunaan enzim sebagai biokatalis adalahketersediaan enzim yang sangat berlimpah di alam, sifatnya yang ramahlingkungan dan menghasilkan suatu produk yang tidak berbahaya.Sedangkan kekurangan dari penggunaan enzim ini, yaitu enzim bersifatselektif, hanya dapat mengkatalisis senyawa-senyawa dari golongan fenoldan amina aromatik, sehingga penggunaannya di dalam industri polimermenjadi terbatas.Salah satu cara yang sering digunakan dalam mengoksidasi senyawafenolik, yaitu melalui bantuan katalis enzim peroksidase. Enzim peroksidasemerupakan kelompok enzim oksidoreduktase yang mampu mengkatalisisreaksi oksidasi oleh hidrogen peroksida dari sejumlah substrat yangmerupakan donor hidrogen seperti fenol, anilin dan lain sebagainya. Enzimperoksidase dalam organisme hidup dapat mengkatalisis senyawasubstratnya, sedangkanH2O2berfungsi untuk menginisiasi biosintesisbeberapa metabolit sekunder yang diperlukan pada proses pertumbuhan. Oksidasi fenolat oleh enzim peroksidase dengan substrat H2O2menghasilkan reaksi kopling oksidatif, sehingga terbentuklah polimer fenolik.Oksidasi yang dilakukan oleh enzim peroksidase terhadap senyawa fenolik menyebabkan terbentuknya suatu radikal fenoksi, di mana radikal ini mampu melakukan resonansi dengan posisiortodanparapada cincin aromatiknya dan selanjutnya akan bergabung dengan radikal fenoksi yang lain membentuk senyawa baru polifenol. Cara ini sering dikenal sebagai polimerisasi secara enzimatis.Identifikasi Senyawa FenolikUntuk mengisolasi suatu senyawa kimia yang berasal dari bahan alam hayati pada dasarnya menggunakan metode yang sangat bervariasi, seperti yang diaplikasikan dalam proses industri. Metode metabolit pengempaaan digunakan pada senyawa katecin daun gambir juga isolasi CPO dari buah kelapa sawit.Metode ini umum digunakan karena senyawa organik yang diperoleh dengan kuantitas yang cukup banyak. Tetapi berbeda dengan senyawa bahan alam hasil proses metabolit sekunder lainnya yang pada umumnya dengan kandungan yang relatif kecil, maka metode-metode dan proses industri tersebut tidak dapat digunakan.Berdasarkan hal di atas maka metode yang umum dalam isolasi senyawa metabolit sekunder dapat digunakan. Metode standar laboratorium dengan kuantitas sampel terbatas dan perlunya menentukan metode yang paling sesuai dengan maksud tersebut.Dari identifikasi awal, maka dapat diamati kandungan senyawa dari tumbuhan sehingga untuk isolasi dapat diarahkan pada suatu yang dominan dan salah satu usaha mengefektifkan isolasi senyawa tertentu maka dapat dimanfaatkan pemilihan pelarut organik yang akan digunakan pada isolasi tersebut, di mana pelarut polar akan lebih mudah melarutkan senyawa polar dan sebaliknya senyawa non polar lebih mudah larut dalam pelarut non polar.Sebelum melakukan isolasi terhadap suatu senyawa kimia yang diinginkan dalam suatu tumbuhan maka perlu dilakukan identifikasi pendahuluan kandungan senyawa metabolit sekunder yang ada pada masing-masing tumbuhan, sehingga dapat diketahui kandungan senyawa yang ada secara kualitatif dan mungkin juga secara kuantitatif golongan senyawa yang dikandung oleh tumbuhan tersebut. Untuk tujuan tersebut maka diperlukan metode persiapan sampel dan metode identifikasi pendahuluan senyawa metabolit sekunder sebagai berikut:Sebanyak 4 gram sampel segar dirajang halus dan dididihkan dengan 25 ml etanol selama lebih kurang 25 menit, disaring dalam keadaan panas, kemudian pearut diuapkan sampai kering. Ekstrak dikocok kuat dengan kloroform lalu ditambahkan air suling, biarkan sampai terbentuk dua lapisan, yakni lapisan kloroform dan lapisan air. Beberapa tetes ditempatkan dalam tabung reaksi ditambahkan besi (III) klorida, timbul warna hijau sampai ungu menandakan positif mengandung fenolik.Secara umum ekstraksi senyawa metabolit sekunder dari seluruh bagian tumbuhan seperti bunga, buah, daun, kulit batang dan akar menggunakan sistem maserasi menggunakan pelarut organik polar seperti metanol.Beberapa metode ekstraksi senyawa organik bahan alam yang umum digunakan antara lain :1. MaserasiMaserasi merupakan proses perendaman sampel dengan pelarut organik yang digunakan pada temperatur ruangan. Proses ini sangat menguntungkan dalam isolasi senyawa bahan alam karena dengan perendaman sampel tumbuhan akan terjadi pemecahan dinding dan membran sel akibat perbedaan tekanan antara didalam dan diluar sel sehingga metabolit sekunder yang ada dalam sitoplasma akan terlarut dengan pelarut organik dan ekstraksi senyawa akan sempurna karena dapat diatur lama perendaman yang dilakukan. Pemilihan pelarut untuk proses maserasi akan memberikan efektifitas yang tinggi dengan memperhatikan kelarutan senyawa bahan alam pelarut tersebut. Secara umum pelarut metanol merupakan pelarut yang paling banyak digunakan dalam proses isolasi senyawa organik bahan alam, karena dapat melarutkan seluruh golongan metabolit sekunder.2. PerkolasiMerupakan proses melewatkan pelarut organik pada sampel sehingga pelarut akan membawa senyawa organik bersama-sama pelarut. Tetapi efektifitas dari proses ini hanya akan lebih besar untuk senyawa organik yang sangat mudah larut dalam pelarut yang digunakan.3. SolketasiSolketasi menggunakan soklet dengan pemanasan dan pelarut akan dapat di hemat karena terjadinya sirkulasi pelarut yang selalu membasahi sampel. Proses ini sangat baik untuk senyawa yang tidak terpengaruh oleh panas.4. Destilasi uapProses destilasi lebih banyak digunakan untuk senyawa organik yang tahan pada suhu yang cukup tinggi, yang lebih tinggi dari titik didih pelarut yang digunakan. Pada umumnya lebih banyak digunakan untuk minyak atsiri.5. PengempaanMetode ini banyak digunakan dalam proses industri seperti pada isolasi CPO dari buah kelapa sawit dab isolasi katecin dari daun gambir. Dimana dalam proses tidak menggunakan pelarut.Hasil yang diperoleh berupa ekstrak yang mana seluruh spade senyawa bahan alam yang terlarut dalam pelarut yang digunakan akan berada pada ekstak ini.Penentuan jumlah komponen senyawa dapat dideteksi dengan kromatografi lapis tipis (KLT) dengan menggunakan plat KLT yang sudah siap pakai. Terjadinya pemisahan komponen komponen pada KLT dengan Rf tertentu dapat dijadikan sebagai panduan untuk memisahkan komponen kimia tersebut dengan mengggunakan kolom kromatografi dan sebagai fas diam dapat digunakn silika gel dan eluan yang digunakan berdasarkan hasil yang diperoleh dari KLT dan akan lebih baik kalau kepolaran eluen pada kolom kromatografi sedikit dibawah kepolaran eluen pada KLT.Pemilihan eluen sebaiknya dimulai dari pelarut organik yang tidak polar seperti heksana dan peningkatan kepolaran dengan etil asetat atau pelarut yang lebih polar lainnya masing masing pelarut.Selanjutnya suatu senyawa bahan alam hasil isolasi akan diidentifikasi berdasarkan kimia, fisika, dan identifikasi dengan spektroskopi. Dari isolasi yang menggunakan metode standar tidak semua senyawa akan secara utuh seperti yang terdapat dalam tumbuhan tesebut, karena sebagian senyawa ada yang terlarut dan terpecah dalam proses isolasi dan hasil terjadi seperti putusnya ikatan glikosida membentuk aglikon dan gula dengan adanya air.Identifikasi senyawa metabolit sekunder dan elusidasi struktur senyawa ditemukan merupakan pekerjaan yang sangat menentukan dalam proses mengenal, mengetahui dan pada akhirnya menetapkan rumus molekul yang sebenarnya dari senyawa tersebut.Di antara metode identifikasi dan elusidasi struktur yang diperoleh dapat dilakukan dengan metode standar yang sudah dikenal untuk menentukan senyawa kimia dan termasuk derivat derivatnya antara lain:1. Metode SpektroskopiMetode spektroskopi saat ini sudah merupakan metode standar dalam penentuan struktur senyawa organic pada umumnya dan senyawa metabolit sekunder pada khususnya. Metode tersebut terdiri dari beberapa peralatan dan mempunyai hasil pengamatan yang berbeda, yaitu :a. Spektroskopi UVMerupakan metode yang akan memberikan informasi adanya kromofor dari senyawa organik dan membedakan senyawa aromatic atau senyawa ikatan rangkap yang berkonjugasi denga senyawa alifatik rantai jenuh.b. Spektroskopi IRMetode yang dapat menentukan serta mengidentifikasi gugus fungsi yang terdapat dalam senyawa organik, yang mana gugus fungsi dari senyawa organik akan dapat ditentukan berdasarkan ikatan tiap atom dan merupakan bilangan frekuensi yang spesifik.c. Nuklir Magnetik Resunansi ProtonMetode ini akan mengetahui posisi atom atom karbon yang mempunyai proton atau tanpa proton. Disamping itu akan dikenal atom atom lainnya yang berkaitan dengan proton.d. Nuklir Magnetik Kesonansi Isotop Karbon 13Digunakan untuk mengetahui jumlah atom karbon dan menentukan jenis atom karbon pada senyawa terebut.e. Spektroskopi MassaMengetahui berat molekul senyawa dan ditunjang dengan adanya fragmentasi ion molekul yang menghasilkan pecahan pecahan spesifik untuk suatu senyawa berdasarkan m / z dari masing masing fragmen yang terbentuk. Terbentuknya fragmen fragmen denga terjadinya pemutuan ikatan apabila disusun kembali akan dapat menentukan kerangka struktur senyawa yang diperiksa.SENYAWA EUGENOLEugenol (nama IUPAC 2-metoksi-4-(2-propenil)fenol) merupakan salah satukomponen kimia dalam minyak cengkeh, yaitu 79-90% volume. Eugenol berupa zat cait berbentuk minyak tidak berwarna atau sedikit kekuningan yang dapat berubah menjadi cokelat bila berada di udara. Eugenol dapat larut dalam alkohol, eter, kloroform, dan sedikit dalam air. Eugenol termasuk senyawa fenol yang beraksi dengan alkalihidroksida membentuk senyawa fenolat yang mengikat kelarutannya dalam air.Sifat sifat eugenolEugenol merupakan salah satu komponen kimia dalam minyak cengkeh yangmemberikan bau dan aroma yang khas pada minyak cengkeh. Eugenol merupakan komponen kimia utama dalam minyak daun cengkeh, yaitu 79-90% volume. Eugenol murni merupakan cairan tidak berwarna, atau berwarna kuning-pucat,, berbau, keras, dan mempunyai rasa pedas. Dapat larut dalam alkohol, eter dan kloroform. Mempunyai rumus molekulC10H1202 bobot molekulnya adalah 164,20 dan titik didih 250 -255C. Eugenol mudah berubah menjadi kecoklatan apabila dibiarkan di udara terbuka. Eugenol merupakan suatu alkohol siklis monohidroksi atau fenol sehingga dapat bereaksi dengan basa kuat. Eugenol dari minyak daun cengkeh dapat diisolasi dengan penambahan larutan encer dari basa kuat seperti NaOH, KOH atau Ca(OH)2Menurut Guenther, NaOH 3% dapat dipakai untuk mengisolasi komponen eugenol dari minyak daun cengkeh. Eugenol dan NaOH akan membentuk natrium eugenolat yang larut dalam air. Bagian non eugenol diekstrak dengan eter. Reaksi sebagai berikut :STRUKTUR EUGENOLEugenol yang terkandung dalam minyak cengkeh, memiliki tiga gugus fungsional, yaitu alil, hidroksi dan metoksi. Gugus fungsi dari eugenol adalah:PEMBUATAN EUGENOLEugenoldapatdipisahkandariminyakdauncengkehdengancarapenggaraman (direaksikandenganbasa alkali encer), pemurniandengancaraekstraksidanpemisahaneugenoldenganasam-asamanorganik. Tahapanterpentingpadaisolasieugenoldariminyakdauncengkehadalahmengekstrakkomponen- komponen non eugenol yang adadalam air (larutan non eugenolat).Ekstraksidilakukandalamcorongpemisah.Caraekstraksi yang demikiandisebutekstraksicair-cairtakkontinyu.Minyakdauncengkehdisentrifusselamakuranglebih 10 menituntukmenghilangkankotoranpadat yang terdapatdidalamnya.Minyakdauncengkehhasil sentrifusdilakukanujikualitas, meliputiindeks bias pada 200C, bobotjenispada 250C, kelarutandalametanol 70% dankadareugenol. Padatahappenggaramanminyakdauncengkehhasilsentrifusdiambil 10 ml, ditambahNaOHteknis 4% sebanyak 60 ml dandilakukanpengadukandenganmagnetik stirrer selama 30 menit. Langkahselanjutnyalapisanbawahdimasukkankedalamekstraktordandimasukkan (diekstraksi) denganeterselama 10 jamsampatterjadiperubahanwarnadarikuningcoklatkehitamanmenjadikuningcoklat.Etermula-mulasebanyak 150 ml. Suhupenguapaneterdipertahankanantara 350C 370C Setelah 10 jam, lapisanbawahdikeluarkandariekstraktordandilakukanpengasamandenganHCl 6%.Lapisan bawahditambahkanHCl 6% sebanyak 20 ml. PenambahanHClakanmenyebabkanterjadinya 2 lapisan ,yaitulapisanbawahdanlapisanatas, lapisanbawahdipisahkandengancorongpemisahdanselanjutnyadilakukanpengukuran volume danpenimbanganlapisanbawahuntukmenetukanrendemendan recovery eugenol. Selanjutnyalapisanbawahdiujikualitasnya, yang meliputiindeks bias pada200C ,kelarutandalametanol 70% dankadaretanol. Indeks bias diukurdenganmenggunakanrefraktometer ABBE. Campuran yang terjadididiamkanselama 10 jam sampaikedualapisanterlihatjernih. Lapisanbawahdipisahkandengancorongpemisah.Cara yang lain denganpenambahanasamanorganikakanmenghasilkangaramnatriumeugenolbebas. Eugenolinikemudiandimurnikandenganpenguapandanpenyulingan.eugenoldariminyakcengkehdenganmenggunakandistilasifraksinasi, dimanaeugenoldiperolehdariresiduhasilfraksinasiminyakcengkeh. Hasilfraksinasitersebutkemudiandianalisiskandunganegugenolnyauntukmenentukanrendemenoperasidisitilasifraksinasisertasifat-sifatfisik-kimiaproduk yang dihasilkan.ISOLASI EUGENOLIsolasibahanalamdilakukanberdasarkansifatbahanalamtersebut, dandapatdigolongkanmenjadiisolasicarafisisdanisolasicarakimia. Isolasisecarafisisdidasarkanpadasifatfisikbahanalam, sepertikelarutandantekananuap.Isolasiberdasarkanperbedaankelarutanbahanalamdalampelaruttertentudapatdilakukandenganpelarutdinginataupelarutpanas.Isolasidenganpelarutdingindigunakanuntukmengisolasibahanalam yang dapatlarutdalamkeadaandingin.Tekniknyadapatdilakukandenganmerendamsumberbahanalamnyadalampelaruttertentuselamabeberapa lama (jam atauhari).Untukbahanalam yang larutdalamkeadaanpanasdigunakanteknikisolasisecarakontinyudenganalatSoxhlet.Isolasiberdasarkanpenurunantekananuapdilakukandengancaradestilasiuap. Cara inidigunakanuntuksenyawa yang tidaklarutdalarn air, bertitikdidihtinggi, mudahteruraisebelumtitikdidihnyadanmudahmenguap.Isolasisecarakimiadidasarkanpadasifatkimiaataukereaktifanbahanalamterhadappereaksitertentu.Bahanalamdiisolasimelaluireaksikimiadandipisahkandarisenyawalain yang tidakbereaksi.Eugenoldigunakansebagaibahanbakuobatdanparfum. Eugenolmudahbersenyawadenganbesi, olehkarenaitupenyimpanannyaharusdalambotolkaca, drum alumunium, atau drum timahputih. Data sifatfisikadarieugenoladalahsebagaiberikut:Beratjenis : 1,0651Indeksbias : 1,5410 ( 20oC )Titikdidih : 253oCTitiknyala : 110oCIsolasieugenoldapatdilakukanmelaluibeberapajenis proses pemurnian (isolasi). Di antaranya, yaitu proses ekstraksi, distilasifraksionasi (rektifikasi), kromatografikolom, ekstraksisuperkritik, dandistilasimolekuler.Namunlebihditekankanpada proses destilasifraksionasiuntukpemisahandarisenyawasafrol.Minyak daun cengkeh merupakan komoditi ekspor Indonesia yang memegang peranan penting dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat produsen minyak daun cengkeh. Minyak cengkeh mengandung banyak senyawa organik,namun yang paling penting adalah eugenol. Eugenol dibutuhkan banyak industri,diantaranya industri kosmetik,farmasi,dan pestisida nabati karena senyawa ini menghasilkan aroma yang khas (Kardinan,2005).Eugenol merupakan komponen kimia utama dalam minyak daun cengkeh berkisar 79 90 %. Minyak cengkeh dapat diisolasi dari daun (1-4%), batang (5-10%), maupun bunga (10-20%). Minyak dari cengkeh ini harganya akan mahal bila rendemennya tinggi,dalam artian eugenol yang ada 80-90%. Kelimpahan komponen-komponen dalam minyak cengkeh bergantung dari jenis, asal tanaman, metode isolasi, dan metode analisa yang digunakan. Minyak cengkeh diproses saat keadaan kering untuk teknik pengawetan setelah panen. Untuk mengisolasi eugenol,digunakan NaOH 3%. Karena eugenol dan NaOH akan membentuk natrium eugenolat yang dapat larut dalam air. Bagian non eugenol diekstrak dengan eter dan penambagan asam anorganik dan menghasilkan natrium eugenol bebas. Eugenol kemudian dimurnikan dengan penguapan dan penyulingan. Pemurnian eugenol dari minyak daun cengkeh digunakan cara ekstraksi. Penggunaan ekstraksi cair-cair kontinu dapat meminimalisir masalah yang timbul seperti pengocokan berulang-ulang,terjadi kenaikan tekanan internal,dan emulsi dalam corong pemisah serta kehilangan pelarut yang lebih besar. Masalah tersebut muncul sebagai akibat penggunaan ekstraksi cair-cair tak kontinu. Spektrofotometer UV visibleadalah alat yang digunakan untuk mengukur transmitansi,reflektasi,dan absorbansi dari cuplikan sebagai fungsi dan panjang gelombang.Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum sinar tampak yang sinambung dan monokromatik. Prinsip kerja spektrofotometer UV visible adalah interaksi yang terjadi antara energi yang berupa sinar monokromatis dari sumber sinar dengan materi yang berupa molekul. Besar energi yang diserap tertentu dan menyebabkan elektron tereksitasi dari ground state ke excited state yang memiliki energi yang lebih tinggi. Serapan tidak terjadi seketika pada daerah ultraviolet-visible untuk semua struktur elektronik,tetapi hanya pada sistem terkonjugasi,struktur elektronik dengan adanya ikatan dan non-bondingelektron. Spektrofotometri inframerah adalah suatu metode untuk mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang ada pada daerah panjang gelombang 0,75m-1,0m. Prinsip dari spektrofotometer inframerah adalah ketika molekul dari suatu senyawa diberikan energi radiasi inframerah, maka molekul tersebut akan mengalami vibrasi dengan syarat energi yang diberikan terhadap molekul cukup untuk mengalami vibrasi. Sehingga sejumlah frekuensi akan diserap sedang frekuensi yang lain diteruskan atau ditransmitansikan tanpa diserap. Gambaran antara persen transmitansi lawan frekuensi akan menghasilkan spektrum inframerah. MANFAAT EUGENOLEugenol biasanya terdapat dalam obat-obatan untuk antivirus dan bakteri seperti obat ambein, anti jerawat, herpes dan penyakit-penyakit kulit. Eugenol juga terdapat dalam anti nyamuk aerosol. Eugenol bermafaat juga di bidang pertanian, yaitu salah satu komponen yang terdapat dalam insektisida. Eugenol yang terdapat dalam daun sirih bermanfaat menghilangkan bau badan, pembersih mata dan mencegah sariawan.BAB IIIPENUTUP1. KesimpulanSenyawa fenolik meliputi aneka ragam senyawa yang berasal dari tumbuhan yang mempunyai ciri sama, yaitu cincin aromatik yang mengandung satu atau dua gugus OH.Senyawa fenolik alami mengadung sekurang-kurabgnya satu gugus hidroksil dan lebih banyak yang membentuk senyawa eter, ester, atau glioksida dari pada senyawa bebasnya. Eugenol merupakan komponen kimia utama dalam minyak daun cengkeh, yaitu 79-90% volume. Eugenol murni merupakan cairan tidak berwarna, atau berwarna kuning-pucat,, berbau, keras, dan mempunyai rasa pedas. Dapat larut dalam alkohol, eter dan kloroform. Mempunyai rumus molekulC10H1202. Eugenol termasuk senyawa fenol yang beraksi dengan alkali hidroksida membentuk senyawa fenolat yang mengikat kelarutannya dalam air.1. Saran2. Dengan adanya makala ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam penelitian tentang senyawa fenolik khususnya eugenol3. Jika memungkinkan, perlu adanya penjelasan lebih lanjut oleh dosen pembimbing tentang materi ini, sehingga nantinya apa yang kami diskusikan ini dapat berkembang dan dapat kami implementasikan dalam kehidupan kami sehari-hari, Insya Allah.DAFTAR PUSTAKAPoedjiadi. Anna & F.M Titin Supriyanti. 2009.Dasar-dasar BIOKIMIA. Jakarta : UI-Press.1. 2009.hormon-iaa-asam-indol-3-asetat.html.(online).Svehla,G.1979.Textbook of Macro and Semimacro Qualitative Inorganic Analysis.Longman GroupCo.NewYorkVogel,A.L..1988.Elementary Practical Organic Chemistry.Longmans GreenCo.NewYorkGuenther,E.1990.Minyak Atsiri.Diterjemahkan oleh R.S. Ketaren dan R. Mulyono:UI Press,JakartaKhopkar,S.M.2003.Konsep Kimia Analitik:UI Press,JakartaSastrohamidjojo H. 1985.Kromatografi.Yogyakarta: Liberty.Sastrohamidjojo,H.2001.Spektroskopi.Yogyakarta: Liberty.https://muhammadnurnisba.wordpress.com/2014/05/12/analisis-senyawa-fenolik/