reabsorpsi dan sekresi pada bagian nefron

20
TUGAS KELOMPOK 4 REABSORPSI DAN SEKRESI PADA BAGIAN NEFRON DISUSUN OLEH : RISKY RINDIANA ( 1001086 ) ROLIS MULYANDARI ( 1001087 ) SARIYATNA ( 1001088 ) SEPTARIA ( 1001090 ) SITI FATIMAH ( 1001091 ) SORAYA EKA PUTRI ( 1001092 ) SUCI RAMADHANI ( 1001094 ) SULFA ANGGRAINI ( 1001095 ) SYARIFAH ISTIQOMAH ( 1001099 ) RINALDI ARHAS ( 1001083 ) YOGI DORANDA ( 1001116 ) YAYASAN UNIVERSITAS RIAU SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

Upload: n-u-r-m-a

Post on 09-Feb-2016

504 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Reabsorpsi Dan Sekresi Pada Bagian Nefron

TUGAS KELOMPOK 4

REABSORPSI DAN SEKRESI PADA BAGIAN NEFRON

DISUSUN OLEH :

RISKY RINDIANA ( 1001086 )

ROLIS MULYANDARI ( 1001087 )

SARIYATNA ( 1001088 )

SEPTARIA ( 1001090 )

SITI FATIMAH ( 1001091 )

SORAYA EKA PUTRI ( 1001092 )

SUCI RAMADHANI ( 1001094 )

SULFA ANGGRAINI ( 1001095 )

SYARIFAH ISTIQOMAH ( 1001099 )

RINALDI ARHAS ( 1001083 )

YOGI DORANDA ( 1001116 )

YAYASAN UNIVERSITAS RIAU

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

PROGRAM STUDI S1

PEKANBARU

Page 2: Reabsorpsi Dan Sekresi Pada Bagian Nefron

2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang mana atas rahmat dan hidayah-Nya

jugalah sehingga makalah ini tersusun hingga selesai.

Makalah ini dengan judul “REABSORPSI DAN SEKRESI PADA BAGIAN

NEFRON“. Kami susun makalah ini bertujuan untuk berbagi pengetahuan kepada

pembaca agar pembaca mengetahui lebih mendalam mengenai alat ekskresi pada

Manusia, yang pada kesempatan ini yang kami bahas khususnya alat ekskresi berupa

ginjal. Selama ini mungkiin sebagian mahasiswa hanya mengetahui secara garis

besar mengenai ginjal, dan secara detailnya masih rancu dan kurang dimengerti.

Judul makalah yang kami angkat ini kami berharap dapat berguna, khususnya bagi

kita semua.

Demikianlah makalah ini kami susun, mohon ma’af jika terdapat kesalahan.

Sesungguhnya kesempurnaan itu bukanlah milik kita sebagai hambaNya.

Pekanbaru, 13 Oktober 2011

Penyusun

Page 3: Reabsorpsi Dan Sekresi Pada Bagian Nefron

DAFTAR ISI

A. KATA PENGANTAR.............................................................................i

B. DAFTAR ISI...........................................................................................ii

C. Anatomi & Fisiologi Ginjal....................................................................1

I. Anatomi Ginjal....................................................................................1

II. Nefron................................................................................................3

D. Reabsorpsi & sekresi pada bagian Nefron..............................................7

I. Reabsorpsi pada nefron......................................................................8

II. Sekresi pada nefron ...........................................................................9

E. Beberapa penyakit pada bagian nefron.................................................10

F. KESIMPULAN & SARAN...................................................................11

G. DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Reabsorpsi Dan Sekresi Pada Bagian Nefron

I. ANATOMI & FISIOLOGI GINJAL

Ginjal merupakan organ ekskresi manusia yang vital, sepasang organ tubuh yang

memiliki bentuk seperti kacang merah. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi

menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam

bentuk urin.

Dapat di lihat seperti gambar di bawah :

Ginjal dikelilingi oleh jaringan fibrosa kapsul ginjal. Dibagian dalam, ginjal memiliki

korteks bagian luar berwarna gelap yang mengelilingi medula yang berwarna lebih terang,

yang berisi lobus – lobus triangular atau piramid. Korteks berisi glomerulus dan tubulus

proksimal dan tubulus distal dari nefron, sedangkan ansa Henle dan duktus kolektivus turun

ke dalam medula ( http://id.wikipedia.org/wiki/Ginjal ).

Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut. Ginjal ini terletak

di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Di bagian atas ginjal terdapat

kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal).

Page 5: Reabsorpsi Dan Sekresi Pada Bagian Nefron

Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di belakang peritoneum yang

melapisi rongga perut. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan

biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati.

Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua ginjal

dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu

meredam goncangan (http://www.irwanashari.com/431/fisiolog-ginjal.html).

Ginjal memainkan peran penting dalam mengatur volume dan komposisi cairan

tubuh, mengeluarkan racun, dan menghasilkan hormon seperti renin, erythropoietin, dan

kalsitriol / bagian aktif vitamin D.

Eritropoietin (EPO), yang merangsang sumsum tulang untuk membuat sel darah

merah.

Renin, yang mengatur tekanan darah.

Kalsitriol / bentuk aktif vitamin D, yang membantu menahan zat kalsium untuk

tulang, dan untuk keseimbangan kimia yang normal dalam tubuh.

Tiap tubulus ginjal dan glomerulusnya membentuk satu kesatuan yang disebut

Nefron. molekul protein berukuran kecil dan beberapa hormon peptida mengalami reabsorpsi

melalui proses endositosis di tubulus proaksimal. Zat-zat lain disekresi atau direabsorpsi

ditubulus melalui proses difusi pasif antara sel dan melalui sel oleh difusi fasilitasi menurut

tingkat perbedaan kimia atau listrik atau melalui transpor aktif yang melawan tingkat

perbedaan tersebut (Jeremy ward,dkk,2005:71).

Page 6: Reabsorpsi Dan Sekresi Pada Bagian Nefron

Nefron

Setiap ginjal dibentuk kira-kira 1 juta unit fungsional yang disebut dengan nefron.

Secara Anatomi, sebuah nefron terdiri dari sebuah tubulus berliku-liku  dengan sedikitnya

enam segmen yang khusus. Pada bagian akhir proksimal (Kapsula Bowman), ultrafiltrasi

darah telah terbentuk, dan selama cairan ini melewati nefron, jumlah dan komposisinya

termodifikasi oleh kedua proses reabsorbsi dan sekresi. Hasil akhir yang dikeluarkan berupa

urin. Enam bagian utama anatomi dan fungsional nefron meliputi:

Kapiler-kapiler glomerular

Tubulus proksimal

Lengkung Henle

Tubulus distal

Tubulus pengumpul

Apparatus juxtaglomerular.

Page 7: Reabsorpsi Dan Sekresi Pada Bagian Nefron

Berikut fungsi dari masing – masing bagian fungsional nefron :

Segmen Fungsi

Glomerulus Ultrafiltrasi darah

Tubulus proksimal Reabsorpsi dan sekresi

Lengkung henle Reabsorpsi

Tubulus Distal Reabsorpsi dan sekresi

Tubulus Pengumpul Reabsorpsi, sekresi dan Produk amino

Apparatus Juxtaglomerular Sekresi renin

Kapiler – Kapiler Glomerular ( Glomerulus )

Glomerulus disusun dari kumpulan kapiler-kapiler yang menjulur ke dalam kapsula bowman,

memberikan sebuah area permukaan yang luas untuk penyaringan darah.

Tubulus Proksimal

Filtrat dari kapsula Bowman masuk ke tubulus proksimal. Disini filtrat mengalami

proses reabsorpsi. Nutri penting seperti glukosa dan asam amino dikeluarkan secara aktif dari

tubula. Sejumlah Na+ dipompa keluar dari tubula da direabsorpsi oleh kapiler darah, begitu

juga Cl- dan air. Tubulus proaksimal mengekreksikan ion K+ ke dalam filtrat, untuk

mengontrol konsentrasi ion penting dalam darah.

Tubulus Distal

Tubulus distal mengadakan sekresi dan reabsorbsi tertentu (selektif), yang mempunyai peran

penting dalam hemeostatis cairan tubuh.

Page 8: Reabsorpsi Dan Sekresi Pada Bagian Nefron

Lengkung Henle

Lengkung Henle terdiri dari bagian yang menanjak dan menurun. Segmen tipis yang

menurun merupakan lanjutan dari tubulus proksimal dan turun dari korteks renal ke dalam

medula renal. Pada bagian medula, bagian yang menurun secara akut kembali dengan

sendirinya dan mengarah ke arah korteks sebagai bagian yang menanjak. Bagian yang

menanjak terdiri dari bagian yang memiliki fungsi yang jelas, cabang ascendens yang tipis,

cabang medula ascendens yang tebal, dan cabang kortikal ascendens yang tebal.

Descending Limb

Dinding lengkung Henle turun permeabel terhadap air, tetapi tidak terdapat garam

dan urea. Disini filtrat menjadi semakin pekat, karena kandungan air didalamnya keluar

secara osmosis ke medula ginjal. Proses ini menghasilkan filtrat yang hipertonik.

Ascending Limb

Filtrat mengitari sudut cekung dan naik ke bagian lengkung Henle yang meiliki

bagian yang tipis dan bagian yang tebal. Epitelium lengkap Henle naik tidak dapat dilalui

oleh air (tidak permeabel terhadap air), tetapi permeabel terhadap ion Na+ dan C-. Disini Ion-

ion berdifusi keluar ke medula sebelah dalam ginjal melalui bagian tipis ascending.

Akibatnya, osmolaritas cairan didalamnya menjadi tinggi. Bagian tebal ascending juga

mengeluarkan garam, tetapi transportasi aktif ke medula sebelah luar ginjal. Osmolaritas di

medula menjadi tinggi. Cairan nefron menjadi lebih hipotonik daripada cairan di medula.

Tubulus Pengumpul

Tubulus ini dapat dibagi menjadi bagian kortikal dan medula. Bersama-sama, Keduanya

secara normal untuk reabsorpsi dari 5-7% dari muatan sodium yang disaring.

Page 9: Reabsorpsi Dan Sekresi Pada Bagian Nefron

Apparatus Juxtaglomerular

Organ yang kecil ini dalam setiap nefron terdiri dari segmen yang dikhususkan arteriol

aferen, berisi sel juxtaglomerular dalam dindingnya, dan akhir dari tebal, segmen menanjak

kortikal dari lengkung henle, makula densa (http://www.irwanashari.com/431/fisiolog-

ginjal.html).

Pengaruh reabsorpsi dan sekresi tubulus pada beberapa zat-zat yang mempunyai

peran fisiologis penting ada dibawah ini :

Perlakuan ginjal terhadap beberapa komponen plasma manusia dewasa normal

dengan diet biasa.

Zat Dalam 24 jam Persentase yang di reabsorpsi Tempat

Reabsorpsi sekresi

Na+ 25,850 99.4 P,H,D,K

K+ 93.3 P,H,D,K

Cl- 17,850 99.2 P,H,D,K

HCO3 4,900 100 P,D

Ureum P,H,D,K

Kreatin 1 1

Asam urat 49 4 98 P

Glukosa 800 100 P

560² 50²

460³ 5³

Ket :

P : Tubulus proksimal

H : Ansa Henle

D : Tubulus Distal

Page 10: Reabsorpsi Dan Sekresi Pada Bagian Nefron

K : Duktus Koligentes

II. Reabsorpsi dan Sekresi pada bagian – bagian Nefron

Reabsorbsi merupakan proses penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan

oleh tubuh. Proses rebsorbsi dipengaruhi oleh ADH. ADH ( Antidiuretic Hormone) adalah

hormon yang dihasilkan oleh hipofisis posterior jika tubuh kekurangan air. Hal ini

menyebabkan reabsopsi air bertambah besar dan urine menjadi kental. Hasil rebsorbsi ini

dinamakan urine sekunder.

Tahapan selanjutnya dari pembentukan urine adalah augmentasi . Pada tahapan ini,

urine sekunder dari tubulus distal akan turun menuju tubulus kolektivus. Pada tahapan ini

masih terjadi penyerapan ion Na+, Cl-, dan urea sehingga terbentuk urine yang

sesungguhnya.

Dari saluran pengumpul urine sebenarnya akan menuju piramid ginjal yang kemudian

menuju piala ginjal dan ureter. Selanjutnya cairan ditampung dalam vesika urinaria, yang

kemudian keluar dari tubuh melalui uretra.

Reabsorpsi Na+

Reabsorpsi Na+ dan Cl- memegang peran utama dalam metabolisme elektrolit dan

cairan tubuh. Selain itu transpor Na+ berlangsung bersama dengan transpor H+, elektrolit

lainnya, glikosa, asam amino, asam organik, fosfat dan zat lainnya melewati dinding tubulus.

Ditubulus proksimal, Ansa Henle pars asendes bagian yang tebal, tubulus distal dan

duktus koligentes, proses perpindahan Na+ berlangsung melalui kontraspor atau pertukaran

ion dari lumen tubulus kedalam sel epitel tubulus mengikuti tingkat perbedaan konsentrasi

dan listriknya dan kemudian dipompa seara aktif dari sel epitel tubulus mengikuti tingkat

perbedaan konsentrasi dan listriknya dan kemudian dipompa secara aktif dari sel tubulus

keruang intersitium. Sebagian besat Na+ ditranspor secara aktif kepermukaan ruang

intersitium yang disebut ruang intersel lateral.

Page 11: Reabsorpsi Dan Sekresi Pada Bagian Nefron

Hasil reabsorpsi tubulus proksimal bersifat agak hipertonik, sehingga akan menarik

air secara pasif karena perbedaan osmotik yang disebabkan oleh absorpsi air kedalam sel

epitel tubulus ( William F. ganon,2003:681).

Reabsorpsi Air

Air tidak direabsorpsi secara aktif. Karena Na+ dan HCO3- ditransfor keluar dari

tubulus ke cairan interstisial peritubulus, maka osmolalitas cairan interstisial peritubulus akan

meningkat, sedangkan osmolalitas cairan tubulus berkurang ( Jeremy ward,dkk,2005:67).

Reabsorpsi Glukosa

Glukosa, asam amino, dan bikarbonat direabsorpsi bersama-sama dengan Na+ di

bagian awal tubulus proksimal. Mendekati akhir Na+ akan direabsorpsi dengan Cl-. Glukosa

merupakan contoh zat yang direbsorpsi melalui transpor aktif sekunder. Laju filtrasi glukosa

kira-kira 100 mg.menit (50 mg/dL plasma x 125 mL/menit). Batas Tmg kira-kira 375

mg/menit pada laki-laki dan 300 mg/menit pada wanita. Ambang ginjal untuk glukosa kira-

kira 200 mg/dL kadar plasmanya diarteri ( William F. ganon,2003:682).

Sekresi Amonia

Reaksi di sel tubulus ginjal menghasilkan NH4+ dan HCO3. NH4+ berada dalam

keseimbangan NH3+ dan H+ di dalam sel. Reaksi utama yang dihasilkan NH4+ dalam sel

adalah perubahan glitamin menjadi glutamat. Reaksi ini dikatalis ole enzim glutaminase.

Dehidrigenese glutamat mangatalis peribahan glutamat menjadi a-ketoglutarat, dengan

menghasilkan lebih banyak lagi NH4. Metabolisme a-ketoglutarat selanjutnya membutuhkan

2 H+, dengan membebaskan 2 HCO3.

Proses NH3+ disekresikan kedalam urine dan kemudian diubah menjadi NH4+, yang

mempertahankan tingkat perbedaan konsentrasi untuk difusi NH3+, disebut difusi nonionik.

Salisilat dan sejumlah obat lain yang merupakan basa lemah atau asam lemah juga

disekresikan dengan difusi nonionik ( William F. ganon,2003:692).

Page 12: Reabsorpsi Dan Sekresi Pada Bagian Nefron

Sekresi H+Pada nefron proksimal, sekresi H+ akan memacu reabsorpsi HCO3-. Pada nefron

distal, sekresi menyebabkan kombinasi H+ dengan bufer urin ( fosfat, NH3 ), sehingga

membentuk HCO3- dan ekskresi asam. Sebagai akibatnya, cairan tubulus menjadi lebih asam

seiring pergerakan alirannya melelui nefron. Sekresi H+ berbanding lurus dengan [H+]

intraseluler, dimana sekresi H+ itu sendiri berkaitan dengan pH ekstraseluler. Sehingga

turunya pH darah akan menstimulasi sekresi H+ oleh ginjal ( Jeremy ward,dkk,2005:73).

Sekresi Asam dan Basa organik

Tubulus proksimal juga merupakan tempat penting untuk sekresi asam dan basa

organik seperti garam empedu, oksalat, urat, dan katekolamin. Banyak dari zat – zat ini

merupakan produk akhir dari metabolisme dan harus dikeluarkan dari tubuh secara cepat.

Sekresi zat – zat ini kedalam tubulus proksimal ditambah filtrasi zat –zat ini kedalam tubulus

proksimal oleh kapiler glomerulus dan hampir tidak ada reabsorpsi oleh tubulus, semuanya

menyebabkan ekskresi yang cepat kedalam urin ( Guyton & Hall,2007:351).

Beberapa gangguan yang terjadi pada bagian – bagian Nefron :

Page 13: Reabsorpsi Dan Sekresi Pada Bagian Nefron

Nefropati Diabetes

Kerusakan pada nefron akibat glukosa dalam darah yang tidak dipakai disebut nefropati

diabetes. Bila kita dapat menahan tingkat glukosa dalam darah tetap rendah, kita dapat

menunda atau mencegah nefropati diabetes.

Nefrosklerosis

Tekanan darah yang tinggi pada penderita hipertensi dapat merusak jaringan pembuluh

darah ginjal. Hipertensi dapat menyebabkan nefrosklerosis atau kerusakan pada arteri

ginjal, arteriola, dan glomeruli.

Nefritis interstisial

Disebabkan oleh kerusakan pada vaskular, glomerulus, atau tubulus yang merusak masing –

masing nefron. Atau dapat merupakan kerusakan primer pada interstisium ginjal akibat racun,

obat – obatab dan infeksi bakteri. Kersakan interstisial ginjal yang disebabkan oleh infeksi

bakteri disebut pielonefritis.Salah satu bakteri yang mentebabkan infeksi tersebut adalah

Escherichia coli yang berasal dari kontaminasi tinja pada traktus urinarius (Guyton &

Hall,2007:428).

Page 14: Reabsorpsi Dan Sekresi Pada Bagian Nefron

KESIMPULAN & SARAN

KESIMPULAN

Ginjal merupakan organ ekskresi manusia yang vital, sepasang organ tubuh yang

memiliki bentuk seperti kacang merah.

Ginjal dikelilingi oleh jaringan fibrosa kapsul ginjal.

Ginjal memiliki korteks dibagian luar berwarna gelap , korteks berisi glomerulus dan

tubulus proksimal.

Ginjal memiliki medula yang berwarna lebih terang, yang berisi lobus – lobus

triangular atau piramid.

Nefron merupakan satu kesatuan fungsional daripada ginjal, terdapat ± 1 juta nefron

dalam ginjal.

Anatomi dan fungsional nefron meliputi:

kapiler-kapiler glomerular, tubulus proksimal, lengkung Henle, tubulus distal,

tubulus pengumpul, dan apparatus juxtaglomerular.

SARAN

Kesehatan adalah salah satu kebutuhan hidup manusia, berbagai hal yang perlu kita

perhatikan untuk menjaga kesehatan tubuh. Salah satunya mengenai Ginjal, yang sangat

berperan penting bagi tubuh berperan sebagai organ ekskresi tubuh. Ginjal serta fungsional

penyusunnya merupakan satu kesatuan yg saling berkaitan. Oleh karena itu penulis ingin

berbagi ilmu pengetahuan mengenai hal ini, dengan menyertakan gangguan yang

kemungkinan terjadi daripada ginjal.

Page 15: Reabsorpsi Dan Sekresi Pada Bagian Nefron

DAFTAR PUSTAKA

Guyton & Hall.2007.Fisiologi Kedokteran edisi 11. Jakarta : EGC.

Ward Jeremy, Robert clarke, Roger Linden.2005. At a Glance Fisiologi. Jakarta: Erlangga.

W Sudoyo Aru,dkk.2006. Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV . Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Ganong William F.2003.Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

http://www.irwanashari.com/431/fisiolog-ginjal.html.

http://id.wikipedia.org/wiki/Ginja