rds
DESCRIPTION
RDSTRANSCRIPT
Respiratory Distress syndrome
Respiratory Distress Syndrome (RDS)
Respiratory Distress Syndrome (RDS) disebut juga Hyaline Membrane Disease (HMD), merupakan sindrom gawat napas yang disebabkan defisiensi surfaktan terutama pada bayi yang lahir dengan masa gestasi kurang.
Ganguan pernafasan pada bayi dan anak dapat disebabkan oleh berbagai kelainan organic, trauma, alergi, insfeksi dan lain-lain. Gangguan dapat terjadi sejak bayi baru lahir. Gangguan pernapasan yang sering ditemukan pada bayi baru lahir (BBL) termasuk respiratory distress syndrome (RDS) atau idiopatic respiratory distress syndrome (IRDS) yang terdapat pada bayi premature.
RDS adalah gangguan pernafasan yang sering terjadi pada bayi premature dengan tanda-tanda takipnue (>60 x/mnt), retraksi dada, sianosis pada udara kamar, yang menetap atau memburuk pada 48-96 jam kehidupan dengan x-ray thorak yang spesifik .
Kerusakan pada paru timbul akibat kekurangan komponen surfaktan pulmonal. Surfaktan adalah suatu zat aktif yang memberikan pelumasan pada ruang antar alveoli sehingga dapat mencegah pergesekan dan timbulnya kerusakan pada alveoli yang selanjutnya akan mencegah terjadinya kolaps paru.
Epidemiology Diperkirakan ada 150.000 orang yang
menderita RDS tiap tahunnya dan tingkat mortilitasnya 50 % .Sepsis sistemik merupakan penyebab RDS terbesar sekitar 50%, trauma 15 %, cardiopulmonary baypass 15 %, viral pneumoni 10 % dan injeksi obat 5 %.
Causes
a) Kelainan bawaan/kongenital jantung atau paru-paru.
b) Kelainan pada jalan napas/trakea.c) Aspirasi air ketuban.d) Pembesaran kelenjar thymus.e) Kelainan pembuluh darah.f) Corpus Alineum.g) Infeksi.
Causes
DIRECT LUNG INJURYCOMMON PNA Aspiration
LESS COMMON Pulm contusion Fat emboli Near-drowning Inhalation injury Reperfusion injury (transplant etc)
INDIRECT LUNG INJURYCOMMON Sepsis* Severe trauma with shock and multiple transfusions
LESS COMMON Cardiopulm bypass Acute pancreatitis Transfusions Drug overdose
Pathophysiology
Kerusakan Alveolar secara diffuse Kerusakan Kapiler Paru Terjadi Proses Peradangan pada Paru
sehingga terjadi Edema Jaringan Paru Menyebabkan Hypoxemia dan Penurunan
Lung compliance
Manifestasi klinis Berdasarkan foto thorak, menurut kriteria Bomsel ada 4 stadium
RDS yaitu :
1. Stadium 1 Terdapat sedikit bercak retikulogranular dan sedikit
bronchogram udara2. Stadium 2 Bercak retikulogranular homogen pada kedua lapangan
paru dan gambaran airbronchogram udara terlihat lebih jelas dan meluas sampai ke perifer menutupi bayangan jantung dengan penurunan aerasi paru.
3. Stadium 3 Kumpulan alveoli yang kolaps bergabung sehingga
kedua lapangan paru terlihat lebih opaque dan bayangan jantung hampir tak terlihat, bronchogram udara lebih luas.
4. Stadium 4 Seluruh thorax sangat opaque ( white lung ) sehingga
jantung tak dapat dilihat.
CXR findingsdiffuse, fluffy alveolar infiltrates with prominent air
bronchograms
CT findings
Treatment Memberikan lingkungan yang optimal. Suhu tubuh bayi harus
selalu diusahakan agar tetap dalam batas normal (36,5o-37oC) dengan cara meletakkan bayi dalam incubator. Kelembapan ruangan juga harus adekuat.
Pemberian oksigen. Pemberian oksigen harus dilakukan dengan hati-hati karena berpengaruh kompleks pada bayi premature. pemberian oksigen yang terlalu banyak dapat menimbulkan komplikasi seperti fobrosis paru,dan kerusakan retina. Untuk mencegah timbulnya komplikasi pemberian oksigen sebaiknya diikuti dengan pemeriksaan analisa gas darah arteri. Bila fasilitas untuk pemeriksaan analisis gas darah arteri tidak ada, maka oksigen diberikan dengan konsentrasi tidak lebih dari 40% sampai gejala sianosis menghilang.
Pemberian cairan dan elektrolit sangat perlu untuk mempertahankan homeostasis dan menghindarkan dehidrasi. Pada permulaan diberikan glukosa 5-10% dengan jumlah yang disesuaikan dengan umur dan berat badan ialah 60-125 ml/kgBB/hari.
Asidosis metabolic yang selalu dijumpai harus segera dikoreksi dengan memberikan NaHCO3 secara intravena yang berguna untuk mempertahankan agar pH darah 7,35-7,45. Bila tidak ada fasilitas untuk pemeriksaan analisis gas darah, NaHCO3 dapat diberi langsung melalui tetesan dengan menggunakan campuran larutan glukosa 5-10% dan NaHCO3 1,5% dalam perbandinagn 4:1
Pemberian antibiotic. bayi dengan PMH perlu mendapat antibiotic untuk mencegah infeksi sekunder. dapat diberikan penisilin dengan dosis 50.000-100.000 U/kgBB/hari atau ampisilin 100 mg/kgBB/hari, dengan atau tanpa gentamisin 3-5 mg/kgBB/hari.
Kemajuan terakhir dalam pengobatan pasien PMH adalah pemberian surfaktan eksogen (surfaktan dari luar). Obat ini sangat efektif tapi biayanya sangat mahal.
RDSNet
6ml/kg 12m/kg PaCO2 43 ± 12 36 ±9 Respiratory rate 30 ± 7 17 ± 7 PaO2/F /FIO2 160 ± 68 177 ± 81 Plateau pressure 26 ± 7 34 ± 9 PEEP 9.2 ± 3.6 8.6 ± 4.2
THANK YOU