Menurut Brannstrom(1962) rasa nyeri terjadi akibat adanya perpindahan muatan tubulus (tubulus dentinalis) yang cukup cepat untuk merusak serabut saraf dalam pulpa atau predentin atau kerusakan sel odontoblast. Kedua efek ini mampu memunculkan rasa sakit / nyeri. Stimulus yang dapat merangsang terjadinya rasa sakit yaitu termal, tactile, perubahan osmotic di dalam gigi. Menurut teori hydrodynamic, stimulus yang ada dapat menyebabkan pergerakan cairan yang ada di dalam tubulus dentin. Pergerakan / perpindahan tersebut terjadi dari arah luar ke dalam. Perpindahan cairan tersebut menyebabkan perubahan tekanan di dalam dentin dan mengaktifkan serabut saraf A yang ada di sekeliling odontoblast, yang kemudia di respon sebagai rasa nyeri.

Sumber: Garg N, Garg A. Textbook of Endodontic. 2nd ed. New Delhi: Jaypee; 2010. P. 474-5.