rapat komite medis

4
Rapat Komite Medis Tanggal : 26 September 2012 Pemimpin Rapat : dr. Dita Ria Selvyana Sp.PD., M.Sc Pembahasan : 1. Pembahasan teknis pelaksanaan audit medik: a. Dibuat giliran per 3 bulan, per disiplin ilmu, dengan leader, DPJP spesialisasi kasusnya. b. Pembahasan untuk terapi dari DPJP dan pembahasan terapi dari dokter IGD (jaga). c. Usul kasusnya yang pertama dari DPJP nya, yang kedua oleh dokter jaga bangsal. d. Usulan oleh DPJP diajukan kepada yanmed untuk kemudian di agendakan oleh yanmed. e. Pembahasan dimulai dari pemaparan kasus, dicocokkan dengan spm dan spo, kemudian dibahas. f. Surat edaran pre audit medis diedarkan minimal 3 bulan sebelum acara audit medik, dengan isi pemberitahuan audit medik, dan permohonan usulan kasus, dengan tanggal pelaksanaan menyusul (dengan surat undangan tersendiri), usulan boleh dari siapa saja (dokter umum dan spesialis), menyertakan nama pasien dan nomor RM. g. Perawat diikut sertakan. 2. Perbaikan SPM a. Dikumpulkan dari masing-masing DPJP SMF penyakit spesialis. b. Ada surat edaran untuk meminta sumber dari SMF2 spesialis, dibuat oleh komite medik, mengetahui direktur. c. Untuk perbaikan format, editing dan lain lain akan dibahas kemudian setelah seluruh sumber terkumpul. 3. Pembahasan jadwal konsulen DPJP

Upload: danishyana-dhiwaneo

Post on 28-Dec-2015

51 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rapat Komite Medis

Rapat Komite Medis

Tanggal : 26 September 2012

Pemimpin Rapat : dr. Dita Ria Selvyana Sp.PD., M.Sc

Pembahasan :

1. Pembahasan teknis pelaksanaan audit medik:a. Dibuat giliran per 3 bulan, per disiplin ilmu, dengan leader, DPJP spesialisasi

kasusnya.b. Pembahasan untuk terapi dari DPJP dan pembahasan terapi dari dokter IGD

(jaga).c. Usul kasusnya yang pertama dari DPJP nya, yang kedua oleh dokter jaga

bangsal.d. Usulan oleh DPJP diajukan kepada yanmed untuk kemudian di agendakan

oleh yanmed.e. Pembahasan dimulai dari pemaparan kasus, dicocokkan dengan spm dan spo,

kemudian dibahas.f. Surat edaran pre audit medis diedarkan minimal 3 bulan sebelum acara audit

medik, dengan isi pemberitahuan audit medik, dan permohonan usulan kasus, dengan tanggal pelaksanaan menyusul (dengan surat undangan tersendiri), usulan boleh dari siapa saja (dokter umum dan spesialis), menyertakan nama pasien dan nomor RM.

g. Perawat diikut sertakan.

2. Perbaikan SPMa. Dikumpulkan dari masing-masing DPJP SMF penyakit spesialis.b. Ada surat edaran untuk meminta sumber dari SMF2 spesialis, dibuat oleh

komite medik, mengetahui direktur.c. Untuk perbaikan format, editing dan lain lain akan dibahas kemudian setelah

seluruh sumber terkumpul.

3. Pembahasan jadwal konsulen DPJPa. Selama masih bisa memberdayakan dokter tetap, sebaiknya lebih

memberdayakan dokter tetap.b. Dipastikan komitmen dokter mila untuk konsulen tetap.c. Jadwal konsulen saraf diputuskan oleh manajemen.d. Dokter tetap harus lebih diutamakan.

4. Format RM yang baru.a. Lembar informasi pasien salah,b. Kelengkapan status dari spesialis.c. Dibuat surat edaran dari komite medik, dilengkapi foto kopi dari masing-

masing lembar yang wajib diisi oleh dokter, baik spesialis maupun umum.

Page 2: Rapat Komite Medis

5. Sensus indikator klinisa. Disepakati SC, phlebitis, dan dekubitus.b. Audit per 3 bulan.

6. Program pendidikan dokter spesialisa. PIT diusulkan satu kali dalam 1 tahun.

7. Dokter milaa. Untuk poli: senin, selasa, kamisb. Untuk visit, bisa tiap hari

Rekomendasi Rapat Untuk Direktur

1. Permasalahan Audit Medika. Perlunya dukungan dari manajemen dalam bentuk sumber daya untuk dapat

terealisasinya program rutin audit medik per 3 bulan.b. Perlunya difikirkan mengenai reward bagi dokter spesialis yang mengisi acara

audit medik sesuai gilirannya.2. Permasalahan Revisi Standar Pelayanan Medis (SPM)

a. Ikut turut serta membantu proses pengumpulan sumber Standar Pelayanan Medis (SPM) tiap disiplin ilmu dalam bentuk konkrit berupa penandatanganan surat edaran pemberitahuan dari komite medik kepada masing-masing SMF Spesialis untuk mengumpulkan (SPM).

b. Ikut memantau proses pengumpulan SPM dari masing-masing dokter spesialis.

c. Memberikan bantuan sumber daya yang diperlukan lebih lanjut terkait kebutuhan tenaga untuk melaksanakan revisi, dan editing dari SPM tersebut apabila sumber-sumber SPM telah terkumpul.

3. Permasalahan jadwal konsulen dokter tetapa. Jadwal konsulen adalah jadwal dimana dokter tersebut menerima pasien yang

masuk dari IGD atau Poliklinik Umum.b. Sangat mendesak untuk pembahasan jadwal konsulen saraf.c. Sangat perlu untuk mensosialisasikan jadwal konsulen penyakit dalam, saraf,

dan obsgyn.d. Pengutamaan dokter tetap dalam kebijaksanaan jadwal konsulen dokter

spesialis.4. Permasalahan format dan kelengkapan rekam medis

a. Perlunya pertemuan sosialisasi dan evaluasi rekam medis yang dihadiri oleh dokter umum dan spesialis.

b. Perlunya efisiensi rekam medis untuk menghindari duplikasi formulir dan penghematan kertas, serta meningkatkan angka kelengkapan rekam medis.

Page 3: Rapat Komite Medis

c. Perlunya dukungan dari manajemen untuk meningkatkan kepatuhan dokter umum dan spesialis dalam melengkapi rekam medis.

5. Permasalahan indikator klinisa. Perlunya dukungan manajemen untuk mendukung terealisasinya sensus

indikator klinis meliputi angka SC, angka phlebitis, dan angka dekubitus yang dievaluasi per 3 bulan.

6. Permasalahan pendidikan dokter spesialisa. Mengikutsertakan salah satu dokter spesialis tetap dalam Pertemuan Ilmiah

Tahunan (PIT) dengan cara dijatah satu kali dalam satu tahun.

Notulis, Pemimpin Rapat

dr. Desatya Rossa Amygha MM dr. Dita Ria Selvyana Sp.PD.,M.Sc