rangkuman tekton bab 2

Upload: cut-riska-irnanda

Post on 09-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Rangkuman Tekton BAB 2

    1/11

    BAB 2

    SEMEN

    Beton umumnya tersusun dari tiga bahan penyusun utama, yaitu semen, agregat dan air.Jika diperlukan diberi tambahan (admixture) untuk mengubah sifat-sifat tertentu dari beton yang

    bersangkutan.

    Semen merupakan bahan campuran yang secara kimiawi aktif setelah berhubungan

    dengan air. Agregat berfungsi sebagai pengisi mineral yang dapat mencegah perubahan volume

    beton setelah pengadukan dan memperbaiki keawetan.

    Umumnya, beton mengandung rongga udara sekitar 1-2%, pasta semen sekitar 25-40%,

    dan agregat sekitar 60-75%.

    2.1 Sejarah Semen

    Beton mulai ditinggalkan orang seiring mundurnya kerajaan Romawi. Sekitar tahun

    1970, J.Smeaton dari Inggris menemukan kapur yang mengandung lempung dan dibakar akan

    mengeras dalam air. Bahan ini mirip dengan yang digunakan oleh Bangsa Romawi.

    Selanjutnya J.Parker menyelidiki lebih lanjut guna kepentingan komersial. Bahan

    tersebut digunakan sekitar awal abad ke-19 di Inggris dan kemudian di Prancis. Karya konstruksi

    pertama dikerjakan tahun 1816 di Soillac, Pramcis berupa jembatan yang dibuat dengan beton

    tanpa tulangan. Nama semen Portland (Portland Cement) diusulkan oleh Joseph Aspdin pada

    tahun 1842 karena campuran air, pasir dan batu-batuan yang bersifat pozollan dan berbentuk

    bubuk ini pertama kali diolah di Pulau Portland, dekat pantai Dorset, Inggris. Semen Portland

    pertama kali diproduksi di pabrik oleh David Saylor di Coplay Pennsylvania, Amerika Serikat

    tahun 1875.

    Indonesia telah memiliki banyak pabrik semen Portland modern mutu internasional,

    antara lain:

    1) Pabrik semen Indarung yang memproduksi Semen Padang di Padang, Sumatera Barat sertapabrik semen Baturaja yang memproduksi semen Tiga Gajah. Keduanya terletak di

    Sumatera.

    2) Pabrik Semen Gresik, Semen Cibinong, Semen Tiga Roda, dan Semen Nusantara di Jawa.3) Pabrik Semen Tonasa di Sulawesi.

  • 7/22/2019 Rangkuman Tekton BAB 2

    2/11

    2.2 Jenis Semen

    Semen dapat dibedakan dalam dua kelompok, yaitu semen non-hidrolik dan semen

    hidrolik.

    2.2.1 Semen non-hidrolik

    Semen non-hidrolik tidak dapat mengikat dan mengeras dalam air, akan tetapi dapat

    mengeraas di udara. Contoh utama dari semen non-hidrolik adalah kapur.

    Kapur dihasilkan oleh proses kimia dan mekanis alam. Kapur digunakan sebagai bahan

    adukan dan plesteran untuk bangunan. Orang-orang Romawi dan Yunani menggunakan kapur

    sebagai bahan pengikat dengan cara mencampur kapur dengan abu gunung yang diperoleh dekat

    Pozzouli, Italia dan mereka namai Pozollan.

    Kini kapur digunakan dalam bidang pertanian, imdustri kimia, industri karet, industri

    kayu, industri farmasi, industri baja, industri gula, dan industri semen.

    Jenis kapur yang baik adalah kapur putih, yaitu yang mengandung kalsium oksida yang

    tinggi ketika masih berbentuk kapur tohor (belumm berhubungan dengan air) dan akan

    mengandung banyak kalsium hidroksida ketika telah berhubungan dengan air. Kapur tersebut

    dihasilkan dengan membakar batu kapur bersama beserta bahan-bahan pengotornya dengan

    reaksi kimia sebagai berikut.

    Kalsium oksida yang terbentuk disebut kapur tohor, dan jika berhubungan dengan air

    akan menjadi kalsium hhidroksida serta panas. Reaksi kimianya adalah:

    Proses ini dinamakan proses mematikan kapur (slaking) dan hasilnya kalsium hidroksida

    disebut kapur mati.

    Kapur mati didapatkan dengan menambahkan air secukupnya (sekitar sepertiga berat

    kapur tohor). Dempul kapur diperoleh dengan menambahkan air berlebihan pada kapur tohor.

    Kapur putih cocok untuk menjernihkan plesteran langit-langit, untuk mengapur kamar-

    kamar yang tidak penting dan garasi, atau untuk membasmi kutu-kutu dalam kandang. Jika

    digunakan sebagai bahan tambah campuran beton, kapur putih akan menambah kekenyalan dan

    memperbaiki sifat pengerjaan beton. Dengan menggunakan campuran 1:3, kapur putih dapat

    memperbaiki permukaan beton yang tidak mengandung pori-pori. Kapur putih merupakan

  • 7/22/2019 Rangkuman Tekton BAB 2

    3/11

    komponen utama dari bata yang terbuat dari pasir dan kapur. Kekuatan kapur sebagai bahan

    pengikat hanya dapat mencapai sepertiga kekuatan semen Portland.

    2.2.2 Semen hidrolik

    Semen hidrolik mempunyai kemampuan untuk mengikat dan mengeras dalamair. Contoh

    semen hidrolik antara lain kapur hidrolik, semen pozollan, semen terak, semen alam, semen

    Portland, semen Portland pozollan, semen Portland terak tanur tinggi, semen alumina dan semen

    expansif. Contoh lainnya adalah semen Portland puutih, semen warna, dan semen-semen untuk

    keperluan khusus.

    2.2.2.1 Kapur hidrolik

    a) BahanSebagian besar (65-75%) bahan kapur hidrolik terbuat dari batu gamping, yaitu kalsium

    karbonat beserta bahan pengikutnya berupa silica, alumina, magnesia dan oksida besi.

    b) Cara pembuatanKapur hidrolik dibuat dengan cara membakar batu kapur yang mengandung silica dan

    lempung sampai ,emjadi klinker dan mengandumg cukup kapur dan silikat untuk

    menghasilkan kapur hidrolik.

    c) Produksi Kapur di IndonesiaBahan mentah yang biasa dipakai sebagai bahan pozollan yang terdapat di Indonesia

    umumnya berupa teras bahan, misalnya batu apaung yang dihasilkan dari magma gunung

    berapi yang mati.

    Secara sederhana, kapur hidrolik dapat dihasilkan dengan menghamparkan beberapa

    kilogram kapur tohor dan kemudian memercikkan air secukupnya. Jika dilaksanakan dengan

    baik dan seksama, akan didapatkan kapur mati yang baik. Jika dikehendaki hasil yang besar,

    sekitar 10-50 ton, hal itu perlu dilakukan dalam pabrik atau industry pengolahan batu kapur.

    d) Sifat-sifat Kapur HidrolikKapur hidrolik memperlihatkan sifat hidroliknya, namun tidak cocok untuk bangunan-

    bangunan air, Karen membutuhkan udara yang cukup untuk mengeras. Sifat umum kapur

    adalah sbb:

  • 7/22/2019 Rangkuman Tekton BAB 2

    4/11

    1) Kekuatannya rendah2) Berat jenis rata-rata 1000 kg/m33) Tidak menunjukkan pelapukan4) Dapat terbawa arusPerawatan kapur hidrolik dimulai setelah satu jam dan diakhiri setelah lima belas jam.

    Penggunaanya antara lain untuk adukan tembok, lapisan bawah plesteran, plesteran akhir, bahan

    pencampur semen dan sebagai bahan tambah jika beton akan diekspos.

    2.2.2.2 Semen Pozollan

    Pozollan adalah jenis bahan yang mengandung silisium atau aluminium, yang tidak

    mempunyai sifat penyemenan. Semen pozollan adalah bahan ikat yang mengandung silica

    amorf, yang apabila dicampur dengan kapur akan membentuk benda padat yang keras. Bahan

    yang mengandung pozollan adalah teras, semen merah, abu terbang, dan bubukan terak tanur

    tinggi (SK.SNI T-15-1990-033:2)

    Teras alam dapat dibagi menjadi:

    1) Batu apung, obsidian, scoria, tuff, Santorin, dan teras yang dihasilkan dari batuan vulkanik.2) Teras yang mengandung silika amorf halus yang tersebar dalam jumlah banyak dan dapat

    bereaksi dengan kapur jika dibubuhi air serta membentuk silikat yang mempunyai sifat

    hidrolik.3) Teras buatan, meliputi abu batu, abu terbang dari hasil residu PLTU dan hasil tambahan dari

    pengolahan bijih bauksit.

    2.2.2.3 Semen Terak

    Semen terak adalah semen hidrolik yang sebagian besar terdiri dari suatu campuran

    seragam serta kuat dari terak tanur kapur tinggi dan kapur tohor. Jenis semen terak ada dua,

    yaitu:

    1) Bahan yang dapat digunakan sebagai kombinasi Portland cement dalam pembuatan betondan sebagai kompinasi kapur dalam pembuatan adukan tembok.

    2) Bahan yang mengandung bahan pembantu berupa udara, yang digunakan seperti halnya jenispertama.

  • 7/22/2019 Rangkuman Tekton BAB 2

    5/11

    Semen terak dibuat melalui proses penggilingan, yang menyebabkan terak bersifat

    hidrolik, sekaligus berkurang jumlah sulfatnya yang dapat merusak.

    Semen terak tidak begitu penting dalam struktur beton, tetapi cukup menguntungkan jika

    digunakan untuk pekerjaan yang besar yang tidak begitu mementingkan aspek kekuatan. Karena

    kadar alkali yang rendah semen terak tidak memperlihatkan noda0noda kadar alkali sehingga

    dapat digunakan untuk pekerjaan yang khusus.

    2.2.2.4 Semen Alam

    Semen alam dihasilkan melalui pembakaran batu kapur yang mengandung lempung pada

    suhu lebih rendah dari suhu pengerasan. Semen alam dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

    1). Semen alam yang digunakan bersama-sama dengan Portland cement dalam suatu konstruksi,

    dan 2). Semen alam yang telah dibubuhi bahan pembantu, yaitu udara, yang fungsinya sama

    dengan jenis pertama.

    Cara Pembuatan

    Semen alam dibuat dengan cara membakar lempung batu kapur, setelah itu kapur

    dibasahi dengan air untuk mematikan kapur dan menghilangkan kapur bebas. Hasil

    pembekuannya disebut klinker. Klinker tersebut digiling menjadi butiran halus.

    Semen alam tidak boleh digunakan ditempat yang langsung terekspos perubahan cuaca,

    tetapi dapat digunakan dalam adukan beton untuk konstruksiyang tidak memerlukan kekuatan

    tinggi.

    2.2.2.5 Semen Portland

    Semen Portland adalah bahan yang paling banyak digunakan dalam pekerjaan beton.

    Menurut ASTM C-150,1985, semen Portland didefinisikan sebagai semen hidrolik yang

    dihasilkan dengan menggiling klinker yang terdiri dari kalsium silikat hidrolik, yang ummnya

    mengandung satu atau lebih bentuk kalsium sulfat sebagai bahan tambahan yang digiling

    bersama-sama dengan bahan utamanya. Semen Portland yang digunakan di Indonesia harus

    memenuhi syarat SII.0013-18 atau Standar Uji Bahan Bangunan Indonesia 1986.

    Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus disesuaikan dengan rencana

    kekuatan dan spesifikasi teknik yang diberikan. Pemilihan tipe semen ini kelihatannya mudah

    dilakukan karena semen dapat langsung diambil dari sumbernya (pabrik). Hal itu hanya benar

  • 7/22/2019 Rangkuman Tekton BAB 2

    6/11

    jika standar deviasi yang ditemui kecil, sehingga semen berasal dari beberapa sumber dapat

    digunakan.

    Fungsi utama semen adalah mengikat butir-butir agregat hingga membentuk suatu massa

    padat dan mengisi rongga-rongga udara diantara butir-butir agregat, oleh karena itu peranan

    semen sangat penting.

    a) Proses pembuatan semen PortlandPembuatan semen Portland dilaksanakan melalui beberapa tahap, yaitu:

    (1)Penambangan di quarry(2)Pemecahan di chorusing plant(3)Penggilingan (blending)(4)Pencampuran bahan-bahan(5)Pembakaran (ciln)(6)Penggilingan kembali hasil pembakaran(7)Penambahan bahan tambah (gipsum)(8)Pengikatan (packing plant)

    Proses pembuatan semen Portland dapat dibedakan menjadi dua, yaitu proses basah dan

    proses kering.

    b) Proses basahPada proses basah, sebelum dibakar bahan dicampur dengan air (slurry) dan digiling

    hingga berupa bubur halus. Proses basah umumnya dilakukan jika yang diolah merupakan

    bahan-bahan lunak seperti kapur dan lempung.

    c) Proses keringProses kering bias any adigunakan untuk jenis batuan yang lebih keras misalya untuk

    batu kapur jenis shale. Pada proses ini bahan dicampur dan digiling dalam keadaan kering

    menjadi bubuk kasar.

    Proses basah

    Bagian digiling

    Dan dicampur dengan air

    Bubur halus

    Proses kerin

    Bagian dicampur

    Digiling

    Bubur kasar

    Tanur semen (1400C)

    Klinker Semen Portland

    Granulasi (udara dingin atau air)

    Klingker+bahan campur (gipsum)

  • 7/22/2019 Rangkuman Tekton BAB 2

    7/11

    d) Sifat dan karakteristik semen PortlandSifat-sifat semen portland dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sifat fisika dan sifat kimia.

    (1)Sifat fisika semen Portland Kehalusan buti r (f ineness)

    Waktu pengikatan menjadi semakin lama jika butir semen lebih kasar. Semakin halus

    butiran semen, proses hidrasinya semakin cepat, sehingga kekuatan awal tinggi dan

    kekuatan akhir berkurang. Kehalusan butir semen yang tinggi dapat mengurangi

    naiknya air ke permukaan, tetapi menambah kecenderungan beton untuk menyusut

    lebih banyak dan mempermudah retak susut.

    Kepadatan (density)Berat jenis semen yang disyaratkan oleh ASTM adalah 3.15 Mg/m

    3. Pada

    kenyataannya, berat jenis semen yang diproduksi berkisar antara 3.05 Mg/m3 sampai

    3.25 Mg/m3. Variasi ini berpengaruh pada proporsi campuran semen dalam

    campuran.

    KonsistensiKonsistensi semen portland lebih banyak berpengaruhnya pada saat pencampuran

    awal, yaitu pada saat terjadi pengikatan sampai pada saat beton mengeras.

    Waktu pengikatanWaktu ikat iala waktu yang dibutuhkan semen untuk mengeras, terhitung dari mulaibereaksi dengan air dan menjadi pasta semen hingga pasta semen cukup kaku

    menahan tekanan. Waktu ikat semen dibedakan menjadi dua: 1). Waktu ikat awal

    (initial setting time) yaitu waktu dari pencampuran semen dengan air menjadi pasta

    semen hingga hilangnya sifat keplastisan, berkisar 1-2 jam, tapi tidak boleh kurang

    dari 1 jam, 2). Waktu ikatan akhir (final setting time) yaitu waktu antara terbentuknya

    pasta semen hingga beton mengeras, waktunya tidak boleh lebih dari 8 jam.

    Panas hidrasiPanas hidrasi adalah panas yang terjadi pada saat semen bereaksi dengan air,

    dinyatakan dalam kalori/gram. Dalam pelaksanaan, perkembangan panas ini dapat

    mengakibatkan masalah yakni timbulnya retakan pada saat pendinginan. Oleh karena

    itu perlu dilakukan perawatan (curing) pada saat pelaksanaan. Untuk semen biasa,

  • 7/22/2019 Rangkuman Tekton BAB 2

    8/11

    panas hidrasi bervariasi mulai 37 kalori/gram pada temperature sekitar 5C hingga 80

    kalori/gram pada temperature 40C.

    Perubahan volume (kekalan)Kekalan pasta semen yang telah mengeras merupakan suatau ukuran yang

    menyetakan kemampuan pengembangan bahan-bahan campurannya dan kemampuan

    untuk mempertahankan volume setelah pengikatan terjadi.

    Kekuatan tekanKekuatan tekan semen diuji dengan cara membuat mortar yang kemudian ditekan

    sampai hancur. Contoh smen yang akan diuji dicampur dengan pasir silika dengan

    perbandingan tertentu kemudian dibentuk menjadi kubus-kubus berukuran 5x5x5 cm.

    setelah berumur 3, 7, 14 dan 28 hari dan mengalami perawatan dengan perendaman,

    benda uji tersebut diuji kekuatan tekannya. Perkembengan kekuatan tekan untuk

    mortar dan beton yang menggunakan berbagai jenis semen.

    (2)Sifat dan karakteristik kimia semen portland(a)Senyawa kimi aSecara garis besar, ada empat senyawa kimia utama yang menyusun semen portland,

    yaitu:

    Trikalsium Silikat (3CaO.SiO2) yang disingkat menjadi C3S. Dikalsium Silikat (2CaO.SiO2) yang disingkat menjadi C2S. Trikalsium Aluminat (3CaO.Al2O3) yang disingkat menjadi C3A. Tetrakalsium aluminoferrit (4CaO. Al2O3.Fe2O3) yayng disingkat menjadi C4AF.Kandungan senyawa yang terdapat dalam semen akan membentuk karakter dan jenis

    seman. Peraturan Beton 1989 (SKBI.1.4.53.1989), membagi semen portland menjadi

    lima jenis, yaitu:

    Tipe I, semen portland yang dalam penggunaanya tidak memerlukan persyaratankhusus seperti jenis-jenis lainnya.

    Tipe II, semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahan terhadapsulfat dan panas hidrasi sedang.

  • 7/22/2019 Rangkuman Tekton BAB 2

    9/11

    Tipe III, semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan kekuatan awalyang tinggi dala fase permulaan setelah pengikatan terjadi.

    Tipe IV, semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan panas hidrasi yangrendah.

    Tipe V, semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan yangtinggi terhadap sulfat.

    (b)Sifat kimia Kesegaran semen

    Kehilangan berat dari semen merupakan ukuran kesegaran dari semen. Pemeriksaan

    kesegaran semen dilakukan dengan cara mengambil satu gram semen dan

    menempatkannya dalam platina bertemperatur 900-1000C, selama 15 menit. Dalam

    keadaan normal, akan terjadi kehilangan berat sekitar 2%(batas maksimum sekitar

    4%)

    Sisa yang Tak Larut (I nsoluble Residue)Sisa bahan yang tak habis bereaksi adalah sisa bahan tak aktif yang terdapat pada

    semen. Semakin sedikit sisa bahan ini, semakin baik kualitas semen. Jumlah

    maksimum sisa tak larut yang dipersyaratkan adalah 0,85%.

    Panas Hidrasi SemenHidrasi terjadi jika semen bersentuhan dengan air. Selama proses hidrasi berlangsung,

    akan keluar panas yang dinamakan panas hidrasi. Setelah hidrasi berlangsung,

    endapan pada permukaan butiran semen akan menyebabkan difusi air ke bagian

    dalam yang belum terhidrasi semakin sulit sehingga proses hidrasi menjadi lambat.

    Kekuatan Pasta Semen dan F aktor Ai r r Semen (FAS)Pada dasarnya jumlah air yang dibutuhkan untuk proses hidrasi adalah 25% dari berat

    semen. Jika air yang digunakan kurang dari 25%, maka kelecakan atau kemudahan

    dalam pengerjaan tidak akan tercapai.

    Beton yang memiliki workability didefinisikan sebagai beton yang dapat dengan

    mudah dikerjaan atau dituangkan ke dalam cetakan dan dapat dengan mudah

    dibentuk. Kekuatan beton akan turun jika air yang ditambahkan ke dalam campuran

  • 7/22/2019 Rangkuman Tekton BAB 2

    10/11

    semakin banyak. Karena itu perlu penambahan air harus dilakukan sedikit demi

    sedikit sampai nilai maksimum yang tercantum dalam rencana tercapai.

    Faktor air semen (FAS) adalah indicator yang penting dalam perancangan campuran

    beton. Faktor air semen adalah berat air dibagi dengan berat semen, yang dituliskan

    sbb.

    FAS yang rendah menyebabkan air yang berada di antara bagian-bagian semen

    sedikit dan jarak antara butiran-butiran semen menjadi pendek. Akibatnya, massa

    semen lebih menunjukkan keterkaitannya (kekuatan awal lebih berpengaruh). Jika

    faktor air semen semakin besar, kekuatan tekan akan menurun.

    (3)Syarat mutu semen portlandDi Indonesia, syarat mutu yang dipergunakan adalah SII.0013-18, Mutu dan Cara

    Uji Semen Portland. Syarat mutu yang ditetapkan oleh SII ini diadopsi dari syarat mutu

    ASTM C-150.

    2.2.2.6 Semen Portland Pozollan

    Semen Portland Pozollan adalah campuran semen portland dan bahan-bahan yang

    bersifat pozollan seperti terak tanur tinggi hasil residu PLTU. Semen jenis ini biasanya

    digunakan untuk beton yang diekspos terhadap sulfat. Menurut SNI T-15-1990-03, semen

    portland-pozollan dihasilkan dengan mencampurkan bahan semen portland dan pozollan dengan

    kandungan SiO2+Al2O3+Fe2O3dalam pozollan minimum 70%.

    Konstruksi sipil yang menggunakan semen portland pozollan sebagai bahan ikat harus

    memenuhi syarat SII 0132 Mutu dan Cara Uji Semen Portland Pozollan atau syarat ASTM

    C.595-82, yaitu Spesification for Blend Hydraulic Cement.

    2.2.2.7 Semen Putih

    Semen putih adalah semen portland yang kadar oksida besinya rendah, kurang dari 0.5%.

    bahan baku yang digunakan harus kapur murni, lempung putih yang tidak mengandung oksida

    besi dan pasir silika. Semen putih digunakan untuk membuat siar ubin/keramik dan benda yang

  • 7/22/2019 Rangkuman Tekton BAB 2

    11/11

    lebih banyak nilai seninya, tetapi biasanya tidak digunakan untuk bangunan struktur. Semen

    putih telah diproduksi secara missal di pabrik.

    2.2.2.8 Semen Alumina

    Semen alumina dihasilkan melalui pembakaran batuu kapur dan bauksit yang telah

    digiling halus pada temperature 1600C. Hasil pembakaran tersebut berbentuk klinker dan

    selanjutnya dihaluskan hingga menyerupai bubuk.

    Semen alumina mempunyai kekuatan awal yang tinggi, tahan terhadap serangan asam dan

    garam-garam sulfat dan tahan api. Akan tetapi, jika dipergunakan pada suhu lebih dari 29C,

    kekuatannya berangsur-angsur akan berkurang. Oleh karena itu, jenis semen ini hanya dapat

    dipergunakan untuk negara yang mempunyai musim dingin.

    2.3 Penyimpanan Semen

    Semen harus terbebas dari dari bahan kotoran dari luar. Semen dalam kantong harus

    disimpan dalam gudang tertutup, terhindar dari basah dan lembab, dan tidak tercampur dengan

    bahan lain. Semen dari jenis yang berbeda harus dikelompokkan sedemikian rupa untuk

    mencegah tertukarnya jenis semen satu dengan yang lain. Urutan penyimpanan harus diatur

    sehingga semen yang lebih dulu masuk gudang harus terpakai lebih dahulu. Apabila semen telah

    disimpan terlalu lama, perlu dibuktikan dulu bahwa semen tersebut memenuhi syarat sebelumdipakai.

    Untuk menghindari pecahnya kantong semen, tinggi maksimum timbunan zak semen

    adalah 2 meter atau sekitar 10 zak. Jarak bebas antara bidang dinding dengan semen sekitar 50

    cm, sedangkan jarak bebas antara lantai dan semen sekitar 30 cm.