rangkuman ips(sea games)
TRANSCRIPT
Rangkuman IPS(BSE) Hal 103-120
A.Terbentuknya Kesadaran Nasional
1.Pelaksanaan Politik Etis
Salah satu penganut politik liberal adalah Van Deventer yang
mempelopori politik etis atau politik balas budi.
Adapun tujuan politik etis adalah:
a. Edukasi:menyelenggarakan pendidikan
b. Irigasi:membangun sarana dan jaringan pengairan
c. Transmigrasi/imigrasi:mengorganisasi perpindahan penduduk
2.Timbulnya Elite Nasional(Kaum Terpelajar Pribumi)
Salah satu dampak politik etis adalah munculnya golongan
terpelajar.
Dengan kemajuan di bidang pendidikan ini melahirkan golongan
cerdik dan pandai yang mulai memikirkan perjuangan Bangsa
Indonesia dalam menghadapi penjajah.
3.Latar Belakang Pembentukan Organisasi Pergerakan
Nasional
Faktor penyebab gagalnya perjuangan bangsa Indonesia:
Perjuangan bersifat kedaerahan
Perjuangan tidak dilakukan secara serentak
Kalah dalam persenjataan
Masih tergantung pimpinan
Belanda menerapkan politik adu domba
Pada tanggal 20 Mei 1908,kaum terpelajar mendirikan wadah
perjuangan dengan nama Budi Utomo.Lahirnya Budi Utomo
diikuti lahirnya organisasi sosial,ekonomi,politik.Lahirnya
berbagai organisasi tersebut menandakan lahirnya masa
pergerakan nasional.
Ciri-ciri Pergerakan Nasional:
Pergerakan bersifat kebangsaan
Pergerakan menggunakan sistem organisasi yang
modern,demokratis,tidak tergantung pada pimpinan
Pergerakan didirikan oleh kaum terpelajar yang memiliki
pandangan luas dan jauh ke depan.
Bentuk perjuangan tidak bersifat fisik,melainkan gerak
sosial,ekonomi,pendidikan.
Laju pergerakan nasional dipengaruhi faktor dalam negeri dan
luar negeri:
Faktor dari dalam Negeri
Penderitaan yang berkepanjangan
Lahirnya golongan cendikiawan
Kenangan kejayaan masa lampau yang pernah dialami bangsa
Indonesia pada zaman Sriwijaya dan Majapahit
Faktor dari Luar Negeri
Kemenangan Jepang atas Rusia 1905
Kebangkitan nasional negara-negara tetangga,seperti India dan
Filipina
Pengaruh masuknya paham-paham baru seperti nasionalisme dan
demokrasi
3.Peranan Pers dalam Pergerakan Nasional
Pers merupakan sarana yang sangat penting dalam
menyebarluaskan informasi.
Pers yang ada waktu itu adalah:
Darmo Kondo(Budi Utomo)
Oetoesan Hindia(Sarekat Islam)
Het Tijschrift dan De Expres(Indische Partij)
De Expres(Douwes Dekker)
Surat Kabar Mataram(Suwardi Suryaningrat)
Majalah Hindia Putra
Majalah Indonesia Merdeka
B.Pergerakan Kebangsaaan Indonesia
1.Masa Awal(Perkembangan) Pergerakan Nasional
(Tahun 1900-an)
a. Budi Utomo
Budi Utomo berdiri atas prakasa Dokter Wahidin Sudirohusodo
Budi Utomo berdiri 20 Mei 1908
Tujuan Budi Utomo adalah mencapai kemajuan dan meningkatkan
derajat bangsa melalui pendidikan dan kebudayaan
b. Sarekat Islam
Pergerakan ini awalnya bernama Sarekat Dagang Islam yang
didirikan Haji Samanhudi.Tujuannnya adalah memperkuat
persatuan perdagangan pribumi agar mampu bersaing dengan
pedagang asing terutama pedagang Cina.
Pada tanggal 10 September 1912,SDI berubah nama menjadi
Sarekat Islam(SI)
Tujuan pergantian nama:
Ruang gerak perdagangan ini lebih luas
Anggota pergerakan ini tidak hanya kaum dagang,tetapi
kaum Islam pada umumnya.
c. Muhammadiyah
Berdiri tanggal 18 November 1912.Pendirinya K.H Ahmad Dahlan
Tujuan organisasi ini adalah mewujudkan umat Islam yang cerdas
dan berwawasan kebangsaan.
Organisasi ini bergerak dalam bidang
agama,pendidikan,sosial,budaya.
d. Indische Partij(IP)
Berdiri di Bandung tanggal 25 Desember 1912
Pendirinya terkenal dengan sebutan tiga serangkai yaitu:Douwes
Dekker,dr.Cipto Mangunkusumo,Suwardi Suryaningrat.
Indische Partij adalah organisasi yang terang-terangan bergerak di
bidang politik
Tujuan Indische Partij adalah menumbuhkan dan meningkatkan
nasionalisme untuk memajukan tanah air yang dilandasi jiwa
nasional serta mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka.
2.Masa Radikal(1920-1927-an)
Disebut masa radikal karena pergerakan-pergerakan nasional pada
masa ini bersifat radikal/keras terhadap pemerintah Hindia Belanda.
a. Perhimpunan Indonesia(PI)
Organisasi ini pada mulanya bernama Indische Vereeniging yang
berdiri di Belanda tahun 1908.Organisasi ini didirikan mahasiswa
Indonesia yang belajar di Belanda,tahun 1922 organisasi ini
berganti nama Indonesia Vereeniging.
Tokoh-tokoh PI antara lain:Sosro Kartono,R.Husein
Djoyodiningrat,R.M Noto Suroto,Notodiningrat,Sutan Kasyayangan
Saripada,Sumitro Kolopaking,Apituley.
Organisasi ini juga menerbitkan majalah Hindia Putra,lalu diganti
namanya Indonesia Merdeka.Tokoh yang terkenal saat itu
Moh.Hatta dan Ahmad Subarjo.Majalah itu berisi artikel perjuangan
di Indonesia.
b. Partai Komunis Indonesia(PKI)
Ajaran komunis masuk Indonesia dibawa oleh orang Belanda yaitu
H.J.F.M Sneevliet.Ia mendirikan partai komunis dengan nama
Indische Social Democraties The Vereeninging(ISDV)
Namun ternyata ajaran komunis kurang mendapat respons dari
masyarakat.Oleh karena itu,mereka mengubah taktik,dengan
menyusup ke organisasi-organisasi yang ada.Korban penyusupan
komunis adalah SI(Sarekat Islam) yaitu Semaun dan Darsono.
Pada tanggal 23 Mei 1920 dibentuklah organisasi dengan nama
Partai Komunist Hindia yang pada Bulan Desember 1920 diubah
namanya menjadi Partai Komunis Indonesia.
Pada tanggal 16 Desember 1926,PKI melakukan pemberontakan di
Pulau Jawa,tetapi berhasil dipadamkan oleh Pemerintah Hindia
Belanda.Adapun di Sumatra Barat,pemberontakan PKI meletus pada
tanggal 1 Januari 1927 tetapi dalam waktu tiga hari berhasil
dipadamkan pemerintah Hindia Belanda
Akibat pemberontakan yang gagal ini,pemerintah makin bertindak
keras dan tegas terhadap organisasi-organisasi pergerakan
nasional.
c. Nahdatul Ulama
Pendiri NU adalah K.H Hasyim Asy’ari.NU berdiri pada tanggal 31
Januari 1926.
Tujuannya adalah mencerdaskan umat Islam dan menegakkan
syariat agama Islam berdasarkan Mazhab Syafi’i.
NU bergerak dalam bidang
keagaaman,pendidikan,social,budaya.Pada tahun 1946,NU
menyatakan sebagai organisasi politik.
d. Partai Nasional Indonesia(PNI)
Organisasi ini semula bernama Perserikatan Nasional Indonesia.PNI
berdiri di Bandung,4 Juli 1927.
Pendirinya adalah Ir.Soekarno,Anwari,M.Sartono,Mr.Isqak
Cokroadisuryo,Mr.Sunaryo,M.Budiarto,dr.Samsi.
Tujuannya adalah mencapai Indonesia merdeka atas usaha
sendiri.Adapun ideologinya
Pada tanggal 17 Desember 1927 disenggelarakan kongres pertama
dengan tujuan agar langkah dan perjuangan partai-partai yang ada
seragam.
2.Masa Moderat(1930-an)
Sejak tahun 1930,organisasi pergerakan nasional mulai mengubah
perubahan taktiknya untuk melawan Belanda.Mereka menggunakan
taktik kooperatif(bekerjasama) dengan pemerintahan Belanda
Sebab-sebab perubahan taktik:
Terjadinya krisis malaise yang melanda dunia
Sikap pemerintahan colonial Belanda yang makin tegas dank
eras terhadap partai-partai yang ada sebagai dampak PKI yang
gagal memberontak.
a. Partindo 1931
Setelah Ir.Soekarno dan kawan-kawan ditangkap
Belanda.Mr.Sartono dan tokoh PNI yang lolos dari incaran Belanda
mengadakan kongres luar biasa PNI.Dalam kongres itu,Mr.Sartono
menghendaki PNI dibubarkan dengan alasana pergerakan nasional
tetap dapat melanjutkan perjuangannya.
Setelah PNI bubar,Mr.Sartono mendirikan Partai Indonesia(Partindo)
Asas Partindo adalah nonkooperatif,mandiri,kerakyatan.
b. PNI Baru 1931
Moh.Hatta dan Sutan Syahrir mendirikan partai baru dengan nama
Partai Nasional Baru(PNI).PNI didirikan di Jogjakarta tahun 1931.
Tujuan PNI Baru adalah lebih menekankan kepada pendidikan kader
dan massa untuk meningkatkan semangat kebangsaan dalam
perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia.
c. Partai Indonesian Raya(Parindra)
Partai ini didirikan oleh dr.Sutomo tahun 1935
Tujuan Parindra adalah mencapai Indonesia Raya yang mulia dan
sempurna,karena bersifat kooperatif,maka Parindra mempunyai
dewan rakyat(Volksraad)
Tokoh-tokoh Parindra yang duduk di Volksraad ialah:Moh.Husni
Thamrin,R.Sukardjo Pranoto,R.P Suroso,Wiryoningrat,Mr.Susanto
Tirtoprodjo.
Usaha-usaha yang dilakukan Parindra:
1. Membentuk usaha rukun tani
2. Membentuk organisasi rukun tani
3. Membentuk serikat pekerja
4. Menganjurkan rakyat agar menggunakan barang-barang produk
sendiri dan lain-lain.
d. Gerakan Rakyat Indonesia(Gerindo)
Gerindo berdiri di Jakarta pada tanggal 24 Mei 1937 sebagai akibat
bubarnya Partindo.
Tujuan Gerindo adalah tercapainya Indonesia.Sikap Gerindo yaitu
kooperatif.
Adapun yang menjabat ketua yaitu Adnan Kapau Ghani(A.K Ghani).
e. Gabungan Politik Indonesia(Gapi)
Latar belakang berdirinya Gapi adalah adanya penolakan petisi
Sutarjo dan gentingnya situasi internasional menjelang pecahnya
Perang Dunia II.Gapi adalah wadah kerjasama partai-partai.
Gapi berdiri tanggal 21 Mei 1939.
Gapi menuntut hak untuk menentukan nasib dan pemerintahan diri
sendiri.Pada kongres pertama tanggal 4 Juli 1939,Gapi menuntut
Indonesia berparlemen.
C.Peran Manifesto Politik 1925,Kongres Pemuda 1928,dan Kongres Perempuan Pertama
Manifesto Politik 1925
Manifesto politik adalah suatu pernyataan terbuka tentang tujuan
dan pandangan seseorang atau suatu kelompok terhadap negara.
Konsep manifesto politik Perhimpunan Indonesia sebenarnya telah
dimunculkan majalah Hindia Poetra pada Maret 1923,akan tetapi
Perhimpunan Indonesia baru menyampaikan manisefeso politiknya
secara tegas pada awal tahun 1925,kemudian dikenal dengan
Manifesto Politik 1925.
Cita-cita Perhimpunan Indonesia tertuang dalm 4 pokok
ideology,yang dikembangkan sejak tahun 1925 dengan rumusan
sebagai berikut:
Kesatuan Nasional
Solidaritas
Nonkooperasi
Swadaya
Sumpah Pemuda 1928
Sejak dirintisnya Budi Utomo sebagai organisasi yang bersifat
nasional,pemuda juga tergugah memperjuangkan nasib
bangsanya.
Semula di Indonesia terdapat macam-macam organisasi pemuda
yang awal kemunculannya dibedakan menjadi tiga macam:
Bersifat kedaerahan
Bersifat Nasional
Bersifat Keagamaan
Untuk menggabungkan semua organisasi kedaerahan menjadi
satu kesatuan,mereka mengadankan Kongres Pemuda
Indonesia.Selama jaman penjajahan Belanda,Kongres Pemuda
Indonesia dilaksanakan tiga kali:
1) Kongres Pemuda Indonesia I,berlangsung di Jakarta pada tahun
1926
Dilaksanakan tanggal 30 April-2 Mei tahun 1926 di Jakarta
Namun,Kongres Pemuda I belum menghasilkan keputusan yang
mewujudkan persatuan seluruh pemuda.Kongres Pemuda I
hanyalah persiapan untuk Kongres Pemuda II.
2) Kongres Pemuda Indonesia II,berlangsung di Jakarta pada tahun
1928
Dilaksanakan tanggal 27-28 Oktober di Jakarta
Pada tanggal 28 Oktober 1928,Kongres Pemuda Indonesia II
mengambil keputusan sebagai berikut:
a) Menerima lagu “Indonesia Raya” ciptaan W.R Supratman sebagai
lagu kebangsaan Indonesia.
b) Menerima sang “Merah Putih” sebagai bendera Indonesia.
c) Semua organisasi pemuda dilebur menjadi satu dengan nama
Indonesia Muda
d) Diikrarkannya “Sumpah Pemuda” oleh semua wakil pemuda
yang hadir
Kongres Perempuan Indonesia
Perkembangan organisasi wanita di Indonesia adalah:
a. Pada tahun 1912,berdiri organisasi wanita bernama Putri
Mardika,merupakan bagian dari Budi Utomo.
b. Pada tahun 1913 di Tasikmalaya berdiri organisasi Keutamaan
Istri yang menaungi sekolah-sekolah yang didirikan oleh Dewi
Sartika.
c. Atas inisiatif Ny.Van Deventer,berdirilah Kartini Fonds.
d. Pada tahun 1914,di Sumatra Barat,Roakna Kudus mendirikan
Kerajinan Amal Setia.
e. Pada tahun 1917,Siti Wardiah mendirikan Aisyiah,sebagai bagian
dari Muhammadiyah.
f. Organisasi wanita lain merupakan pengembangan dari organisasi
pria(permuda) antara lain:
1) Sarekat Putri Islam(dari Sarekat Islam)
2) Ina Tuni(dari Jong Ambon)
3) Jong Java Meisjekring(dari Jong Java)
4) Jong Islami Bond Dames Afeiding(dari Jong Islami)
Adapun tokoh-tokoh wanita yang gigih memperjuangkan
emansipasi wanita:
a. RA Kartini(1879-1904)
b. Raden Dewi Sartika(1884-1947)
c. Maria Walanda Maramis(1872-1924)
Kongres Perempuan Indonesia I
Diadakan tanggal 22 Agustus 1928 di Jogjakarta,
Kongres berhasil membentuk Perserikatan Perempuan
Indonesia(PPI)
Tujuan PPI adalah mempersatukan cita-cita dan usaha
memajukan wanita Indonesia serta mengadakan gabungan atau
perikatan di antara perkumpulan wanita.
Pada tanggal 28-31 Desember 1929,PPI mengadakan kongres di
Jakarta dan mengubah nama PPI menjadi PPII(Perserikatan
Perhimpunan Istri Indonesia)
Kongres Perempuan Indonesia II
Diadakan tanggal 20-24 Juli 1935 di Jakarta,dipimpin oleh Ny.Sri
Mangunsarkoro.
Kongres tersebut membahas masalah perburuhan
perempuan,pemberantasan buta huruf dan perkawinan
Kongres Perempuan Indonesia III
Diadakan 23-28 Juli 1938 di Bandung dipimpin oleh Ny.Emma
Puradireja
Dalam kongres tersebut disetujui RUU tentang perkawinan
modern yang disusun oleh Ny.Maria Ulfah