rangkaian pembagi arus dan tegangan

13
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Said Attamimi MT. RANGKAIAN LISTRIK 1 MODUL 2 Rangkaian Pembagi Tegangan dan Pembagi Arus 2-6 Kombinasi Tahanan dan Sumber Beberapa penulisan pesamaan yang telah kita lakukan untuk rangkaian- rangkaian seri dan paralel yang sederhana dapat dihindari. Hal ini dicapai dengan mengganti kombinasi tahanan (resistor) yang relatif sukar dengan sebuah tahanan ekivalen bila mana kita khususnya tak berminat menentukan arus, tegangan, atau daya yang berkaitan dengan masing-masing tahanan di dalam kombinasi tersebut. Semua hubungan yang menyangkut arus, tegangan, dan daya di dalam sisa rangkaian tersebut akan sama. Gambar 2-15: (a) Sebuah rangkaian yang mengandung kombinasi seri dari N tahanan. (b) Rangkaian ekivalen yang lebih sederhana: N eq R R R R + + + = L 2 1 . Mula-mula kita tinjau kombinasi seri N tahanan, yang diperlihatkan secara skematis dalam Gambar 2-15. Garis terputus-putus yang mengitari tahanan-tahanan tersebut dimaksudkan untuk menyarankan bahwa tahanan-tahanan tersebut dikurung di dalam sebuah “kotak hitam,” atau barang kali di dalam kamar lain, dan kita ingin mengganti ke N tahanan tersebut dengan satu tahanan dengan besar tahanan R eq sehingga sisa rangkaian, yang hanya hal ini hanya sumber tegangan tidak menyadari bahwa perubahan telah dilakukan. Arus sumber, daya, dan tentu saja tegangan akan sama sebelum dan sesudah perubahan tersebut. + _ + v 1 - + v 2 - + v N - R 1 R N R 2 i v s v s + _ i R eq (a) (b)

Upload: abbhe-devill

Post on 26-Nov-2015

432 views

Category:

Documents


74 download

DESCRIPTION

RANGKAIAN PEMBAGI ARUS DAN TEGANGAN

TRANSCRIPT

  • PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Said Attamimi MT. RANGKAIAN LISTRIK 1

    MODUL 2

    Rangkaian Pembagi Tegangan dan Pembagi Arus

    2-6 Kombinasi Tahanan dan Sumber Beberapa penulisan pesamaan yang telah kita lakukan untuk rangkaian-

    rangkaian seri dan paralel yang sederhana dapat dihindari. Hal ini dicapai dengan mengganti kombinasi tahanan (resistor) yang relatif sukar dengan sebuah tahanan ekivalen bila mana kita khususnya tak berminat menentukan arus, tegangan, atau daya yang berkaitan dengan masing-masing tahanan di dalam kombinasi tersebut. Semua hubungan yang menyangkut arus, tegangan, dan daya di dalam sisa rangkaian tersebut akan sama.

    Gambar 2-15: (a) Sebuah rangkaian yang mengandung kombinasi seri dari N tahanan.

    (b) Rangkaian ekivalen yang lebih sederhana: Neq RRRR +++= L21 .

    Mula-mula kita tinjau kombinasi seri N tahanan, yang diperlihatkan secara skematis dalam Gambar 2-15. Garis terputus-putus yang mengitari tahanan-tahanan tersebut dimaksudkan untuk menyarankan bahwa tahanan-tahanan tersebut dikurung di dalam sebuah kotak hitam, atau barang kali di dalam kamar lain, dan kita ingin mengganti ke N tahanan tersebut dengan satu tahanan dengan besar tahanan Req sehingga sisa rangkaian, yang hanya hal ini hanya sumber tegangan tidak menyadari bahwa perubahan telah dilakukan. Arus sumber, daya, dan tentu saja tegangan akan sama sebelum dan sesudah perubahan tersebut.

    + _

    + v1 - + v2 - + vN -

    R1 RN R2 i

    vs vs

    + _

    i

    Req

    (a) (b)

  • PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Said Attamimi MT. RANGKAIAN LISTRIK 2

    Kita pakai hukum tegangan Kirchhoff

    Ns vvvv +++= L21

    dan hukum Ohm iRRRiRiRiRv NNs )( 2121 +++=+++= LL

    dan kemudian membandingkan hasil ini dengan persamaan sederhana yang dipakai kepada rangkaian ekivalen yang diperlihatkan di dalam Gambar 2-15b,

    iRv eqs =

    Jadi, harga dari tahanan ekivalen untuk N tahanan seri adalah

    Neq RRRR +++= L21 (7) Karena itu kita mampu menggantikan sebuah jaringan dua pintu yang terdiri

    N tahanan dalam seri, dengan satu elemen Req berterminal dua, yang mempunyai hubungan v-i yang sama. Tak ada pengukuran yang dilakukan terhadap kotak hitam tersebut, dapat mengungkapkan yang mana dari jaringan yang asli.

    Pemeriksaan persamaan tegangan Kirchoff untuk sebuah rangkaian seri juga memperlihatkan dua penyederhanaan lain yang mungkin. Tak ada perbedaan dalam urutan tempat elemen-elemen di dalam sebuah rangkaian seri, dan beberapa sumber tegangan seri dapat diganti dengan sumber tegangan ekivalen yang mempunyai tegangan sama dengan jumlah aljabar dari masing-masing tegangan tersebut. Biasanya ada sedikit keuntungan mengikutsertakan sebuah sumber tegangan tak bebas dalam sebuah kombinasi seri.

    Gambar 2-16: (a) Sebuah rangkaian seri yang diketahui. (b) Rangkaian ekivalen yang lebih sederhana.

    Penyederhanaan ini dapat digambarkan dengan meninjau rangkaian yang diperlihatkan di dalam Gambar 2-16a. Mula-mula kita pertukarkan kedudukan elemen-elemen dalam rangkaian, dan dengan seksama mempertahankan arah yang

    i

    20 V

    +

    -

    10

    80 V

    + -

    30 V

    - 7 5

    8

    i

    +

    -

    30

    90 V

    (a) (b)

  • PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Said Attamimi MT. RANGKAIAN LISTRIK 3

    wajar dari sumber, dan kemudian menggabungkan ketiga tegangan tersebut ke dalam sebuah sumber ekivalen 90-V dan keempat tahanan tersebut dalam sebuah tahanan ekivalen 30-, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2-16b. Jadi, dari pada menuliskan -80 + 10i - 30 + 7i + 5i + 20 + 8i = 0 kita hanya mempunyai -90 + 30i = 0 dan i = 3 A Untuk menghitung daya yang diberikan kepada rangkaian oleh sumber 80 V yang muncul di dalam rangkaian yang diketahui, maka kita perlu kembali kepada rangkaian dengan mengetahui bahwa arusnya adalah 3 A. Daya yang ditanya adalah 240 W. Adalah hal yang menarik bahwa tidak ada elemen dari rangkaian semula yang tinggal di dalam rangkaian ekivalen, kecuali jika kita ingin menghitung kawat-kawat penyambung sebagai elemen-elemen. Penyederhanaan yang serupa dapat diterapkan kepada rangkaian-rangkaian paralel. Sebuah rangkaian yang mengandung N konduktansi yang dipasang paralel, seperti dalam Gambar 2-17a, menghasilkan persamaan hukum arus Kirchoff,

    Gambar 2-17: (a) Sebuah rangkaian yang mengandung N tahanan paralel yang mempunyai konduktansi NGGG +++ L21 . (b) Rangkaian ekivalen

    yang lebih sederhana: Neq GGGG +++= L21 .

    Ns iiii +++= L21

    atau vGGGvGvGvGi NNs )( 2121 +++=+++= LL sedangkan ekivalennya di dalam Gambar 2-17b memberikan

    vGi eqs =

    is

    iN GG1 G2

    +

    v

    -

    i2 i1

    Geq

    +

    v

    -

    (a) (b)

  • PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Said Attamimi MT. RANGKAIAN LISTRIK 4

    sehingga Neq GGGG +++= L21

    Dinyatakan dalam tahanan dan bukan di dalam konduktansi,

    Neq RRRR1

    31111

    21

    ++++= L

    atau N

    eq RRRRR

    11111

    321 ++++=

    L (8)

    Persamaan terakhir ini barangkali cara yang paling sering digunakan untuk mengkombinasikan elemen-elemen penahan yang pararel. Kombinasi pararel sering dinyatakan dengan tulisan R eq = R1 R2 R3, misalnya.

    Hal khusus untuk hanya dua tahanan paralel

    2121 11

    1RR

    RRReq +== atau

    21

    2121 RR

    RRRRReq +

    == (9)

    seringkali diperlukan. Bentuk terakhir tersebut sangat baik untuk dihafal. Sumber-sumber arus pararel dapat juga dikombinasikan dengan

    menambahkan secara aljabar masing-masing arus tersebut, dan urutan elemen-elemen pararel dapat diatur sesukanya.

    Berbagai kombinasi yang diterangkan dalam bagian ini digunakan untuk menyederhanakan rangkaian dari Gambar 2-18a. Misalkan bahwa kita ingin mengetahui daya dan tegangan dari sumber tak bebas. Boleh saja sumber tersebut kita biarkan sendirian, dan kemudian mengkombinasikan kedua sumber yang masih tinggal menjadi satu sumber 2 A. Tahanan dikombinasikan mulai dengan kombinasi paralel dari dua tahanan 6- menjadi sebuah tahanan 3-, diikuti oleh kombinasi seri dari 3 dan 15 . Elemen-elemen 18- dan 9- berkombinasi paralel untuk menghasilkan 6 , dan sampai sejauh inilah yang dapat diteruskan. Tentu yang 6 dalam susuna paralel dengan 3 menghasilkan 2 , tetapi arus i3, pada mana sumber tergantung menjadi hilang.

  • PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Said Attamimi MT. RANGKAIAN LISTRIK 5

    Gambar 2-18: (a) Sebuah rangkaian yang diketahui, (b) Rangkaian ekivalen yang disederhanakan.

    Dari rangkaian ekivalen dalam Gambar 2-18b, kita peroleh

    06

    29,0 33 =++vii

    dan 33iv =

    menghasilkan 3

    103 =i A

    v = 10 V

    Jadi, sumber tak-bebas menghasilkan 303

    109,010)9,0( 3 =

    =iv W kepada sisa

    dari rangkaian. Sekarang jika kita akhirnya ditanyakan mengenai daya yang hilang pada tahanan 15-, maka kita harus kembali kepada rangkaian semula. Tahanan ini adalah seri dengan tahanan ekivalen 3-; tegangan sebesar 10 V terdapat melintasi

    3

    +

    v

    -

    4 A

    9

    6

    0,9i3

    15

    i3

    6

    6 A

    (a)

    (b)

    0,9i3 2 A

    +

    v

    -

    3

    i3

    6

  • PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Said Attamimi MT. RANGKAIAN LISTRIK 6

    tahanan total 18-, jadi arus sebesar 95 A mengalir melalui tahanan 15- dan daya

    yang diserap oleh elemen ini adalah ( )1595 2

    , atau 4,63 W.

    Soal Contoh 2-6 Ohmmeter adalah sebuah alat yang mengukur nilai tahanan di antara kedua

    terminalnya. Berapakah pembacaan yang benar jika alat tersebut dipasangkan pada jaringan dari Gambar 2-19.

    Gambar 2-19: Lihat Contoh Soal 2-6.

    Jawab

    Gambar 2-20: Bentuk lain dari Gambar 2-19.

    Mula-mula kita serikan tahanan 12 dan 4 , menghasilkan tahanan 16 , kemudian diparalelkan dengan tahanan 16 menghasilkan tahanan 8 . Tahanan 8 tersebut diserikan lagi dengan tahanan 7 menjadi 15 . Langkah terakhir yaitu dengan memparalelkan tahanan 15 tadi dengan tahanan 30 menjadi tahanan 10 . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut :

    50

    15

    7

    4 25 30 16

    12

    a

    b c

    50

    15

    7

    4 25 30 16

    12

    a

    b c

  • PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Said Attamimi MT. RANGKAIAN LISTRIK 7

    =+= 164121SR

    =+

    == 81616161616161PR

    =+= 15872SR

    =+

    == 101530153015302PR

    Sehingga Gambar 2-20 dapat disederhanakan menjadi :

    Gambar 2-21: Penyederhanaan Gambar 2-20. maka

    (a) )155010(25)( ++=abeqR

    =+

    == 75,18752575257525

    (b) )105025()1525()( +++=aceqR

    =+

    == 24604060406040

    (c) )105025(15)( ++=bceqR

    =+

    == 75,12851585158515

    2-7 Pembagian Tegangan dan Arus Dengan mengkombinasikan tahanan-tahanan dan sumber-sumber, maka kita

    telah mendapatkan satu metode untuk memperpendek kerja dalam menganalisis sebuah rangkaian. Jalan singkat lain yang berguna adalah pemakaian ide pembagian tegangan dan arus.

    50

    15

    25 10

    a

    b c

  • PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Said Attamimi MT. RANGKAIAN LISTRIK 8

    Gambar 2-22: Gambaran pembagian tegangan, vRR

    Rv

    21

    22 +

    = .

    Pembagian tegangan digunakan untuk menyatakan tegangan melintasi salah satu di antara dua tahanan seri, dinyatakan dalam tegangan melintasi kombinasi itu. Di dalam Gambar 2-22, tegangan R2 adalah

    21222 RR

    vRiRv+

    == (10)

    atau vRR

    Rv

    21

    22 +

    =

    dan dengan cara yang serupa, tegangan melintasi R1 adalah,

    vRR

    Rv

    21

    11 +

    = (11)

    Bila jaringan pada Gambar 2-22 digeneralisir dengan menggantikan R2 dengan R2, R3, ......, RN yang berhubungan seri, maka didapat hasil umum pembagian tegangan melintasi suatu untaian N tahanan seri,

    vRRR

    Rv

    N+++=

    L21

    11

    Tegangan yang timbul melintasi salah satu tahanan seri tersebut adalah tegangan total dikalikan rasio (perbandingan) dari tahanan dan tahanan total. Pembagian tegangan dan kombinasi tahanan keduanya dapat digunakan.

    + v1 -

    +

    v

    -

    R2

    i

    R1

    + v2

    -

  • PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Said Attamimi MT. RANGKAIAN LISTRIK 9

    Gambar 2-23: Gambaran pembagian arus, iRR

    RiGG

    Gi21

    1

    21

    22 +

    =

    +=

    Ganda (dual) dari pembagian tegangan adalah pembagian arus. Kita sekarang diberi arus total yang masuk ke dalam dua konduktansi pararel, sebagai yang digambarkan oleh rangkaian dari Gambar 2-23. Arus mengalir melalui G2 adalah

    21222

    1GG

    GvGi+

    ==

    atau iGG

    Gi21

    22 +

    =

    dan, dengan cara yang serupa iGG

    Gi21

    11 +

    =

    Jadi arus yang mengalir melintasi salah satu di antara konduktansi pararel tersebut adalah arus total dikalikan perbandingan dari konduktansinya dengan konduktansi total.

    Karena kita lebih sering diberikan nilai tahanan daripada konduktansi, maka bentuk yang lebih penting dari hasil terakhir didapatkan dengan menggantikan G1 dengan 1/R1 dan G2 dengan 1/R2,

    (12)

    Kedua persamaan terakhir mempunyai sebuah faktor yang sangat berbeda dari faktor yang digunakan dengan pembagian tegangan dan sejumlah usaha diperlukan untuk menghindari kesalahan-kesalahan. Banyak mahasiswa memandang pernyataan pembagian tegangan sebagai yang jelas dan pembagian

    +

    v

    -

    G2

    i

    G1

    i2 i1

    iRR

    RidaniRR

    Ri21

    21

    21

    12 +

    =

    +=

  • PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Said Attamimi MT. RANGKAIAN LISTRIK 10

    arus sebagai sesuatu yang berbeda. Akan menolong juga untuk menyadari bahwa tahanan yang lebih besar selalu mengangkut arus yang lebih kecil.

    Bisa juga kita generalisir hasil ini dengan menggantikan G2 pada Gambar 2-23 dengan kombinasi pararel G2, G3, .... , GN. Jadi, bagi N konduktansi pararel,

    iGGG

    GiN+++

    =

    L21

    11

    Dinyatakan dalam harga-harga tahanan, hasilnya adalah

    iRRR

    RiN/1/1/1

    /121

    11 +++

    =

    L

    Soal Contoh 2-7 Dalam rangkaian pada Gambar 2-24: (a) pakailah metode kombinasi tahanan

    untuk mencari Req; (b) pakailah pembagian arus untuk mencari i1; (c) pakailah pembagian tegangan untuk mencari 2; (d) pakailah arus untuk mencari i3.

    Gambar 2-24: Lihat Contoh Soal 2-7. Jawab

    (a) Req didapat dengan memparalelkan tahanan 70 dan 30 yang menghasilkan tahanan 21 , kemudian diserikan dengan tahanan 9 yang menghasilkan tahanan 30 .

    ( )=+=+

    +

    =

    +=

    30921930703070

    93070eqR

    (b) Req, 30 diparalelkan dengan tahanan 75 menghasilkan 7321

    kemudian dengan mempergunakan pembagian arus akan didapat,

    50 75 70 30

    9

    2 A

    i1 i3

    2 +

    Req

  • PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Said Attamimi MT. RANGKAIAN LISTRIK 11

    A

    i

    6,0532

    1062

    73717321

    250

    7321

    7321

    1

    ====

    +=

    Gambar 2-25: (a)Penyederhanaan dari Gambar 2-24. (b) Rangkaian ekivalen yang disederhanakan

    (c) tahanan 50 , 75 dan 30 memiliki tegangan yang sama karena satu simpul (paralel) yaitu,

    Vi 30506,0501307550 =====

    Dengan mempergunakan pembagian tegangan, 2 dapat dihitung

    V930309

    30219

    992

    ==

    +==

    (d) arus di tahanan 9 adalah

    Ai 199

    92

    9 ===

    maka i3 dapat dihitung dengan mempergunakan pembagian arus,

    Ai 7,013070

    703 =+

    =

    50 75 30 2 A

    i1

    (a)

    50 7321 2 A

    i1

    (b)

  • PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Said Attamimi MT. RANGKAIAN LISTRIK 12

    Soal Latihan 4. Carilah Req bagi jaringan yang ditunjukkan pada Gambar 2-25.

    Gambar 2-25: Lihat Latihan Soal 4. 5. (a) Tulis ungkapan satu baris dengan menggunakan kombinasi tahanan dan

    pembagian tegangan, untuk mendapat 57 dalam rangkaian pada Gambar 2-24a. (b) Tuliskan ungkapan satu baris dengan menggunakan kombinasi tahanan dan pembagian arus, untuk mendapat i57 bagi rangkaian pada Gambar 2-24b.

    Gambar 2-24: Lihat Latihan Soal 5.

    100

    9 2 25

    6

    30 30

    3 20

    15 Req

    13

    151

    207 60 V 23 57 57 +

    _

    (a)

    23

    57

    151

    207

    111 112 i57 10 A

    (b)

  • PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Said Attamimi MT. RANGKAIAN LISTRIK 13

    6. Rangkaian yang ditunjukkan pada Gambar dibawah ini berisi jaringan tangga tahanan tiga seksi. (a) Misalkan iO = 1 A dan setiap kali satu langkah dari kanan ke kiri jaringan kea rah sumber, tentukan VS. (b) Berapakah VS bila iO = 0,4 A ? (c) Bila VS = 100 V, carilah iO.

    .

    10

    20 5

    16 Vs 20

    30 io