rancangan peraturan daerah · web viewperaturan daerah kabupaten bengkalis nomor 19 tahun 2004...

49
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKALIS, Menimbang : a. bahwa untuk mengarahkan pembangunan di Kabupaten Bengkalis dengan memanfaatkan ruang wilayah secara berdaya guna, berhasil guna, serasi, selaras, seimbang dan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertahanan keamanan, perlu disusun Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis; b. bahwa dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembanguan antara sektor, daerah dan masyarakat, maka Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis merupakan arahan lokasi investasi pembangunan yang dilaksanakan pemerintah, masyarakat dan atau dunia usaha; c. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional yang dijabarkan ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Riau, maka Rencana Tata Ruang Wilayah tersebut perlu dijabarkan kedalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis; d. bahwa untuk memenuhi masud sebagaimana tersebut pada huruf a, huruf b dan huruf c diatas, serta sebagai pelaksanaan Undang – undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang, perlu menetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25 );

Upload: vokien

Post on 07-May-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALISNOMOR 19 TAHUN 2004

TENTANG

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BENGKALIS,

Menimbang : a. bahwa untuk mengarahkan pembangunan di Kabupaten Bengkalis dengan memanfaatkan ruang wilayah secara berdaya guna, berhasil guna, serasi, selaras, seimbang dan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertahanan keamanan, perlu disusun Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis;

b. bahwa dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembanguan antara sektor, daerah dan masyarakat, maka Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis merupakan arahan lokasi investasi pembangunan yang dilaksanakan pemerintah, masyarakat dan atau dunia usaha;

c. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional yang dijabarkan ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Riau, maka Rencana Tata Ruang Wilayah tersebut perlu dijabarkan kedalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis;

d. bahwa untuk memenuhi masud sebagaimana tersebut pada huruf a, huruf b dan huruf c diatas, serta sebagai pelaksanaan Undang – undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang, perlu menetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis dengan Peraturan Daerah.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25 );

2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Ketentuan – ketentuan Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2034);

3. Undang-undang Nomor 20 Tahun 1961 tentang Pencabutan Hak Atas Tanah dan Benda-benda yang ada diatasnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1961 Nomor 288, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2324);

Page 2: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

2

4. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1967 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2824);

5. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1967 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2831);

. 6. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1972 tentang Transmigrasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1972 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2988);

7. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 65 );

8. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3186);

9. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209);

10.Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor3215);

11..Undang-undang Nomor 05 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3274);

12.Undang-undang Nomor 9 Tahun 1985 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3299);

13.Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya;

14.Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan;

15.Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman;

16.Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3470);

17.Undang-undang Nomor 12 Tahun 1992 tentan Sistem Budi Daya Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3478);

Page 3: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

3

18.Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3480);

19.Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3699);

20.Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839);

21.Undang – undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3848 );

22.Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3888);

23.Undang-undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4169);

24.Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1981 tentang Iuran

Pembiayaan Eksploitasi dan Pemeliharaan Prasarana Pengairan; 25.Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1984 tentang Pengelolaan

Sumber Daya Alam Hayati Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia;

26.Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan Industri;

27.Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air;

28.Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1991 tentang Rawa;

29. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai;

30. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda cagas Budaya;

31. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Zone Pemanfaatan Tanaman Nasional, Taman Hutan Raya Wisata Alam;

32.Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman;

33. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1995 tentang Izin Usaha Industri;

Page 4: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

4

34. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan

Hak dan Kewajiban, serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang;

35. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

36. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1998 tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah;

37. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1999 tentang Pengusahaan Hutan dan Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi;

38. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa;

39. Peraturan Pemerintan Nomor 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar;

40. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;

41. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1999 tentang Pencemaran dan/atau Pengrusakan Laut;

42. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan;

43. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara;

44. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2000 tentang Ketelitian Peta untuk Penataan Ruang Wilayah;

45. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonom;

46. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggung Jawaban Keuangan Daerah;

47. Peraturan Pemerintah 108 Tahun 2000 tentang Pedoman dan Tata Cara Pertanggung Jawaban Kepala Daerah;

48. Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2001 tentang Irigasi;

49. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan;

50. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota;

51.Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;

Page 5: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

5

52. Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2001 tentang Penggunaan tanah Bagi Kawasan Industri;

53. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang – undangan dan Bentuk Rancangan Undang – undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden;

54. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2000 tentang Badan Penetapan dan Pengendalian Penyelesaian Prasarana dan Sarana Pekerjaan Umum;

55.Keputusan Presiden Nomor 67 tahun 2000 tentang Koordinasi Penataan Ruang nasional.

Dengan persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BENGKALIS

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS

B A B IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Bengkalis;

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Bengkalis;

3. Kepala Daerah adalah Bupati Bengkalis;

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bengkalis;

5. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang daratan, ruang lautan dan ruang udara sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lainnya yang melakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan hidupnya;

6. Tata Ruang adalah wujud struktural dan pola pemanfaatan ruang, baik yang direncanakan maupun tidak;

7. Penataran Ruang adalah proses perencanaan, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang;

Page 6: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

6

8. Pemanfaatan Ruang adalah rangkaian program dan kegiatan pelaksanaan pembangunan yang memanfaatan ruang menurut jangka waktu yang ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang untuk membentuk ruang;

9. Pengendalian Pemanfaatan Ruang adalah kegiatan pengawasan dan penertiban pemanfaatan ruang sebagai usaha untuk menjaga kesesuaian pemanfaatan ruang dengan fungsi ruang yang ditetapkan dalam rencana tata ruang untuk mengambil tindakan agar pemanfaatan Ruang yang direncanakan dapat terwujud;

10.Rencana Tata Ruang adalah hasil perencanaan tata ruang, berupa kebijakan pemanfaatan ruang secara terpadu untuk berbagai kegiatan;

11.Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administrasi dan atau aspek fungsional;

12.Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis yang selanjutnya disingkat RT RW Kabupaten Bengkalis adalah arahan kebijakan dan srategi pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten Bengkalis yang menjadi pedoman dalam penyelenggaraan penataan ruang wilayah dan merupakan dasar dalam mengeluarkan perizinan lokasi pembangunan;

13.Kawasan adalah Wilayah dengan fungsi hutan Lindung dan Budidaya;

14.Kawasan Lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam, sumber daya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan pembangunan berkelanjutan;

15.Kawasan Budidaya adalah kawan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan, bagi pemenuhan berbagai kepentingan dan kebutuhan manusia;

16.System adalah gabungan beberapa komponen / objek yang saling berkaitan;

17.Kawasan Perdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian termasuk didalamnya pengelolaan sumber daya alam, dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat pemukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintah desa, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi pedesaan;

18.Kawasan Perkotaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempatpemukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan, jasa pemerintah, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi perkotaan;

19.Kawasan tertentu adalah kawasan yang ditetapkan secara nasional mempunyai nilai strategis yang penataan ruangnya diprioritaskan;

Page 7: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

7

20.Pemukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hewan dan kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan;

21.Pusat Kegiatan Lokal adalah fungsi kota sebagai pusat jasa, pusat pengolahan dan transportasi yang mempunyai pelayanan satu Kabupaten atau beberapa kecamatan;

22.Masyarakat adalah orang, kelompok orang, termasuk masyarakat hukum adat atau badan hukum.

BAB IIRUANG LINGKUP

Pasal 2

Ruang lingkup Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis ini mencakup arahan kebijakan dan strategi pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten Bengkalis sampai dengan batas ruang daratan, dan ruang lautan menurut peraturan perundang – undangan yang berlaku.

Pasal 3

Ruang lingkup Rencana Tata Ruang Wilayah sebagaimana dimaksud Pasal 2 meliputi :

a. Tujuan pemanfaatan ruang wilayah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertahanan keamanan yang diwujudkan melalui strategi;

b. Pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah untuk tercapainya pemanfaatan runag yang berkualitas;

c. Rencana struktur tata ruang wilayah;

d. Rencana pola pemanfaatan ruang wilayah;

e. Rencana sistem prasarana wilayah;

f. Pedoman pelaksanaan dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah;

Page 8: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

8

BAB IIIASAS, TUJUAN, DAN STRATEGI PELAKSANAAN

Bagian PertamaASAS DAN TUJUAN

Pasal 4

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis disusun berasaskan :

a. Keterpaduan, yakni memperhatikan kesatuan kegiatan pemanfaatan ruang yang dilakukan oleh pemerintah ( Pusat, Provinsi dan Kabupaten ), sektor swasta dan masyarakat berdasarkan pertimbangan menyeluruh;

b. Daya Guna dan Hasil Guna, yakni memperhatikan potensi dan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya manusia agar dapat menghasilkan manfaat dan kualitas runag yang optimal.

c. Keserasian, Keseimbangan dan Keselarasan, yakni memperhatikan persebaran penduduk antara kawasan, pertumbuhan serta serta keterkaitan antara sektor dan antara kawasan, agar tercapai keserasian, keselarasan, dan keseimbangan struktur dan pola pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten.

d. Keberlanjutan, yakni memperhatikan kemampuan daya dukung sumber daya alam, lingkungan, dan kepentingan generasi berikutnya agar tercapai kelestarian daya dukung wilayah secara berkelanjutan.

e. Keterbukaan, yakni memperhatikan hak yang ada pada setiap masyarakat untuk mengetahui rencana – rencana tata runag wilayah yang disusun secara terbuka, antara lain melalui lokakarya, sarasehan, papan pengumuman, atau media cetak, media elektronik atau forum pertemuan.

f. Persamaan dan Keadilan, yakni memperhatikan adanya hak yang sama pada setiap masyarakat untuk menikmati manfaat ruang dan atau nilai tambah ruang, serta untuk mendapatkan penggantian yang layak atas kondisi yang dialaminya sebagai akibat kegiatan pembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang secara adil.

g. Perlindungan Hukum, yakni memperhatikan perlunya jaminan perlindungan hukum untuk memberikan kepastian dan rasa aman dalam berusaha terhadap setiap hak atas manfaat ruang yang diberikan kepada masyarakat.

Pasal 5

Tujuan Pemanfaatan Ruang Wilayah yaitu :

Page 9: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

9

a. Terselenggaranya pemanfaatan dan pengelolaan ruang wilayah Kabupaten Bengkalis yang berkualitas dan berkelanjutan, berdasarkan konsepsi pembangunan yang berwawasan lingkungan.

b. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan dan pengendalian ruang Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya secara serasi, selaras dan seimbang.

c. Terwujudnya sinergi, dan peningkatan interaksi ruang, antara kawasan dalam wilayah Kabupaten Bengkalis.

d. Terciptanya keserasian dalam pemanfaatan sumber daya alam wilayah di antara pelaku pembangunan ( pemerintah, masyarakat, dan swasta/dunia usaha ).

e. Terwujudnya pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya buatan dalam wilayah Kabupaten Bengkalis, secara berdaya guna, berhasil guna dan tepat guna.

f. Terwujudnya perlindungan terhadap lahan – lahan potensial bagi peningkatan kesejahtaraan masyarakat, yang didukung dengan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.

g. Terciptanya percepatan dan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Kabupaten Bengkalis, yang dilandasi oleh potensi sumber daya alam dan sumber daya buatan, serta keunggulan geo – ekonomis yang dimiliki wilayah.

h. Terwujudnya peningkatan kapasitas kelembagaan, organisasi, dan mekanisme penyelenggaraan penataan ruang di Kabupaten Bengkalis.

Bagian KeduaSTRATEGI PELAKSANAAN

Pasal 6

(1) Untuk terwujudnya tujuan pemanfaatan ruang wilayah sebagaimana dimaksud pada pasal 5 Peraturan Daerah ini ditetapkan strategi pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah.

(2) Strategi pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini meliputi :

a. Strategi pengembangan struktur tata ruang yang ditujukan untuk memantapkan kembali struktur tata ruang yang mengalami pergeseran akibat pemekaran kabupaten, serta mengarahkan fungsi dan pelayanan pusat – pusat pengembangan sesuai dengan hirarkinya.

Page 10: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

10

b. Strategi pengelolaan kawasan lindung yang ditujukan untuk menjamin kelestarian lingkungan, keseimbangan ekosistem dan pemanfaatan sumberdaya alam sesuai dengan prinsip pembangunan terlanjutkan.

c. Strategi pengelolaan kawasan budidaya yang ditujukan untuk membentuk karakter wilayah yang berbasis kepada pengembangan sektor dan komoditi unggulan, dengan tetap memperhatikan optimalisasi pemanfaatan ruang bagi pengembangan kawasan lindung , kawasan budidaya maupun kawasan – kawasan yang diprioritaskan.

d. Strategi pengembangan kawasan prioritas yang ditujukan untuk memberikan landasan penetapan prioritas perencanaan dan pelaksanaan pembangunan pada kawasan – kawasan yang membutuhkan penanganan mendesak.

e. Strategi pengembangan sistem prasarana wilayah yang ditujukan untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah, mendukung pengembangan sektor dan komoditi unggulan, pelayanan prasarana kepada masyarakat dan dunia usaha serta daya saing wilayah.

Pasal 7

Strategi pengembangan struktur tata ruang sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 6 ayat ( 2 ) huruf a, dapat dilakukan dengan cara :

a. Mengembangkan dan memantapkan perkotaan Bengkalis, Selat Panjang dan Duri sebagai kawasan perkotaan utama yang berperan sebagai Pusat Kegiatan Lokal ( PKL ).

b. Meningkatkan ketersediaan fasilitas pelayanan sosial ekonomi pada setiap kota sesuai dengan hirarki pelayanannya.

c. Mengembangkan fungsi – fungsi kawasan yang direncanakan pada setiap lokasi potensial guna mendukung peningkatan hirarki pusat – pusat pelayanan bersangkutan.

d. Meningkatkan peran kawasan perkotaan sebagai pusat koleksi dan distribusi, pusat pelayanan kawasan sentra produksi pertanian dan pusat pelayanan pemerintahan di ibukota kabupaten dan ibukota kecamatan.

Pasal 8

Strategi pengelolaan kawasan lindung sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (2) huruf b, dapat dilakukan dengan cara :

Page 11: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

11

a. Penegasan tata batas antara kawasan lindung dengan kawasan budidaya.

b. Mempertahankan keberadaan kawasan suaka margasatwa.

c. Pengendalian dan monitoring pemanfaatan ruang yang berada disisi terluar dari batas kawasan lindung.

d. Penanaman kembali vegetasi bakau di sepanjang pantai rawan abrasi.

e. Pengelolaan kawasan lindung yang terpadu.

f. Menjaga dan melestarikan kawasan sekitar dome ( kubah gambut ) sebagai resrvoir alam dan hulu beberapa sungai.

Pasal 9

Strategi pengelolaan kawasan budidaya sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (2) huruf c, dapat dilakukan dengan cara :

a. Menciptakan kesempatan ekonomi dikawasan budidaya.

b. Memperhatikan pengelolaan kegiatan budidaya di atas lahan gambut.

c. Mengembangkan kegiatan di kawasan budidaya yang dapat mendukung arah kebijakan pengembangkan sektor dan komoditi unggulan pada setiap pulau atau kecamatan.

d. Mencadangkan dan memberikan perlindungan terhadap lahan – lahan potensial untuk kegiatan budidaya masyarakat, dan perlindungan terhadap kegiatan budidaya yang telah dilakukan oleh masyarakat.

Pasal 10

Strategi pengembangan kawasan prioritas sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat 2 huruf d, dapat dilakukan dengan cara :

a. Menciptakan tertib administrasi penggunaan tanah pada kawasan perkotaan utama yang memiliki pertumbuhan cepat melalui upaya penataan ruang kawasan perkotaan.

b. Mengarahkan kawasan penunjang pengembangan sektor strategis sebagai pemacu perkembangan ekonomi dan fisik pada kawasan sekitarnya.

c. Peningkatan aksesibilitas dan kegiatan sosial ekonomi perdesaan guna mengurangi jumlah desa tertinggal.

Page 12: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

12

d. Penanaman kembali vegetasi bakau pada kawasan pantai rawan bahaya abrasi.

e. Mengarahkan exit dan entry point sebagai gerbang perdagangan lintas batas dengan Malaysia.

f. Melakukan penegasan tata batas wilayah, khususnya antara Kecamatan Mandau dengan Kecamatan Minas pada sepanjang koridor Sungai Sam – sam yang hingga saat ini belum memiliki dasar hukum yang pasti.

g. Pengendalian pembangunan pada sepanjang koridor Lintas Timur Sumatera di Kecamatan Mandau dari Kegiatan yang dapat menimbulkan aktifitas yang tinggi dan tidak teratur;

Pasal 11

Strategi pengembangan sistem prasarana wilayah sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (2) huruf e, dapat dilakukan dengan cara :

a. Pembangunan dan peningkatan sistem prasarana untuk menunjang pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kestabilan politik.

b. Pembangunan dan peningkatan pencapaian dengan mengembangkan poros transportasi, membangun jalan, penyediaan angkutan umum dan terminal, prasarana pelabuhan dan bandar udara.

c. Pembangunan dan peningkatan pencapaian antara wilayah kepulauan dan daratan, antara pulau, pelabuhan, pada daerah terisolir, dan antar pusat pelayanan dengan daerah belakangnya ( kantong produksi pertanian ).

d. Pembangunan dan peningkatan prasarana wilayah seperti sumber air bersih dan sistem jaringannya, sumber pembangkit listrik dan sistem jaringannya, serta sistem jaringan telekomunikasi.

e. Pembangunan dan peningkatan sistem prasarana lainnya yang memadai, melalui peningkatan pelayanan dan memperluas jangkauan pelayanan.

B A B IVKEDUDUKAN, WILAYAH DAN JANGKA WAKTU RENCANA

Pasal 12

Kedudukan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis adalah :

Page 13: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

13

a. Merupakan matra ruang Pola Dasar Pembangunan Daerah, PROPEDA dan Renstra Kabupaten Bengkalis yang telah diselaraskan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Privinsi Riau 2001 – 2015.

b. Bersama Pola Dasar Pembangunan daerah merupakan dasar dalam penyusunan Program Pembangunan Daerah Lima Tahun ( Propeda ) dan Restran Kabupaten Bengkalis.

c. Merupakan dasar dalam penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan, yang meliputi Rencana Detail Tata Ruang Kawasan dan Rencana Teknik Ruang Kawasan.

Pasal 13

Wilayah perencanaan dalam Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis adalah wilayah administrasi Kabupaten Bengkalis hasil pemekaran berdasarkan UU No.53 Tahun 1999 dan UU No.16 Tahun 1999 seluas 11.801,13 km².

Pasal 14

Jangka waktu Rencana Tata Ruang Wilayah Kabuapten Bengkalis adalah 10 ( sepuluh ) tahun sejak Peraturan Daerah ini diundangkan.

B A B VRENCANA POLA PEMANFAATAN RUANG WILAYAH

Bagian PertamaUmum

Pasal 15

(1) Rencana pola pemanfaatan ruang wilayah sebagimana dimaksud dalam pasal 3 huruf d mengambarkan sebaran kawasan lindung dan kawasan budidaya diwilayah Kabupaten Bengkalis.

(2) Lingkup wilayah Kabupaten Bengkalis meliputi 13 ( tiga belas ) wilayah kecamatan yaitu :

a. Kecamatan Mandau.b. Kecamatan Bengkalis.c. Kecamatan Bantan.d. Kecamatan Bukit Batu.e. Kecamatan Rupat.f. Kecamatan Rupat Utara.g. Kecamatan Rangsang.h. Kecamatan Rangsang Barat.i. Kecamatan Tebing Tinggi.j. Kecamatan Tebing Tinggi Barat.

Page 14: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

14

k. Kecamatan Merbau.l. Kecamatan Siak Kecil.

m.Kecamatan Pinggir.

Bagian KeduaKawasan Lindung

Pasal 16

Kawasan Lindung di Kabupaten Bengkalis, terdiri dari :

a. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya.

b. Kawasan perlindungan setempat.c. Kawasan suaka margasatwa dan pusat pelatihan gajah.d. Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan.

Pasal 17

Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya,sebagaimana yang dimaksudkan pada pasal 16 huruf a di Kabupaten Bengkalis, terdiri dari Kawasan hutan kota dan kawasan hutan lindung dengan luas areal 5.440 ha yang terletak di Kecamatan Rangsang, Tebing Tinggi Barat dan Bukit Batu, Kawasan lindung gambut dengan luas 85.178 ha, yang mampu untuk mengendalikan hidrologi wilayah, dan berfungsi sebagai penambat air dan pencegah banjir, serta melindungi ekosistem yang khas yang terdapat didalamnya, terletak di Kecamtan Bukit Batu, Bantan, Rupat, Mandau dan Merbau serta Kawasan lindung pantai berhutan bakau yang meliputi Minimal 130 kali nilai rata – rata perbedaan air pasang tertinggi dan terendah tahunan diukur dari garis air surut terendah kearah darat dan/atau, minimal 400 meter dari air surut terendah dan atau maksimal 1 km untuk daerah yang belum diusahakan, dan memiliki potensi abrasi laut.

Pasal 18

Kawasan perlindungan setempat, sebagaimana yang bermaksud pada pasal 16 huruf b di Kabupaten Bengkalis, terdiri dari :

a. Kawasan sempadan pantai meliputi kawasan sepanjang pantai diluar kawasan lindung bakau, berupa daratan sepanjang tepian pantai yang lebarnya proposional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai minimal 100 meter dari titik pasang tertinggi kearah darat. Untuk kawasan pantai yang telah dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya, lebar garis sempadan pantai dapat disesuaikan dengan bentuk topografinya sehingga 50 m dari titik pasang tertinggi dengan disertai bangunan penahan ombak di depannya. Kawasan sempadan pantai meliputi luas 4.353 ha, berada di semua kecamatan kecuali Kecamatan Mandau.

Page 15: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

15

b. Kawasan sempadan sungai, meliputi sekurang – kurangnya 100 meter kiri – kanan sungai besar yang memiliki lebar badan sungai lebih dari 3 meter, dan 50 meter kiri – kanan sungai kecil/musiman yang memiliki lebar badan sungai kurang dari 3 mater di luar kawasan pemukiman. Sempadan sungai yang didalam kawasan pemukiman , untuk sungai yang telah bertanggul, lebar sempadan sungai ditetapkan minimal 5 meter dari sisi tanggul sebelah luar, dan untuk sungai yang belum bertanggul, lebar sempadan sungai yang diperkirakan cukup untuk dibangun jalan inspeksi antara 10 – 15 meter atau 2 kali kedalaman sungai.

c. Kawasan sempadan danau/waduk, meliputi daratan sepanjang tepian danau yang lebarnya proposional dengan bentuk dan kondisi danau antara 50 – 100 meter dari titk pasang tertinggi kearah darat.

d. Kawasan sekitar mata air, meliputi kawasn hulu sungai dan mata air sekurang – kurangnya dengan jari – jari 200 meter.

Pasal 19

Kawasan suaka marga satwa dan pelatihan gajah di Kabupaten Bengkalis, sebagaimana yang dimaksud pada pasal 16 huruf c, terdiri dari :

a. Kawasan Suaka Marga Satwa Giam Siak kecil seluas 38.238 ha dan Suaka Magra Satwa Balai Raja seluas 18.000 ha di Kecamatan Mandau.

b. Kawasan Suaka Margasatwa Bukit Batu dengan luas 21.500 ha.

c. Kawasan Suaka Margasatwa Tasik Tanjung Padang dengan luas 4.925 ha di Kecamatan Merbau.

d. Kawasan Pusat Pelatihan Gajah Sebanga di Desa Muara Basung dengan luas areal 5.000 ha yang berada di Kecamatan Mandau

Pasal 20

Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan, sebagaimana yang dimaksud pada pasal 16 huruf d meliputi :

a. Kawasan masyarakat tradisional.b. Kawasan pusat penelitian lahan gambaut.

Pasal 21

Kawasan masyarakat tradisional, sebagaimana yang dimaksud pada pasal 20 huruf a di Kabupaten Bengkalis, meliputi kawasan masyarakat tradisional suku Sakai di Muara Basung kecamatan Mandau dan Kawasan Masyarakat tradisional Suku Akit Kecamatan Rupat Utara.

Page 16: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

16

Pasal 22

Kawasan Pusat penelitian lahan gambut sebagaimana dimaksud pada pasal 20 huruf b terletak di Kecamatan Mandau pada areal seluas 500 ha.

Bagian KetigaKawasan Budidaya

Pasal 23

Kawasan Budidaya di Kabupaten Bengkalis, terdiri dari :

a. Kawasan hutan produksi Tetap.b. Kawasan hutan Produksi konversi.c. Kawasan pertanian pangan lahan basah.d. Kawasan pertanian pangan lahan kering.e. Kawasan perkebunan swasta.f. Kawasan perkebunan rakyat.g. Kawasan pertambangan.h. Kawasan pariwisata.i. Kawasan perikanan.j. Kawasan peternakan.k. Kawasan peruntukan industri.l. Kawasan bandar udara.m. Kawasan pemukiman.

Pasal 24

Kawasan hutan produksi tetap, sebagaimana yang dimaksud pada pasal 23 huruf a di Kabupaten Bengkalis, merupakan kawasan yang bermanfaat ruangnya diperuntukan bagi pengembangan hutan tanaman industri dan hutan produksi alam yang dikelola oleh swasta, baik swasta murni maupun dengan pola kemitraan dengan masyarakat setempat, dan koperasi tersebar di Kecamatan Bukit Batu, Mandau, Merbau, Bengkalis, Rupat, Rangsang, Tebing Tinggi dan Tebing Tinggi Barat, dengan luas areal 321.104 ha.

Pasal 25

Kawasan hutan produksi konversi, sebagaimana yang dimaksud pada pasal 23 huruf b di Kabupaten Bengkalis, merupakan kawasan yang bermanfaat ruangnya dapat dikonversi menjadi kawasan perkebunan/tanaman tahunan untuk selanjutnya dikelola, baik oleh masyarakat secara berkelompok atau koperasi, maupun swasta murni dengan luas 10.727 ha yang tersebar di Kecamatan Rupat dan Kecamatam Merbau.

Page 17: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

17

Pasal 26

Kawasan pertanian pangan lahan basah, sebagaimana dimaksud pada pasal 23 huruf c di Kabupaten Bengkalis, merupakan kawasan yang secara teknik digunakan untuk pertanian lahan basah dengan komoditi utama padi sawah dan sagu, dengan luas areal 116.683 ha, tersebar di seluruh kecamatan.

Pasal 27

Kawasan pertanian pangan lahan kering, sebagaimana yang dimaksud pada pasal 23 huruf d di Kabupaten Bengkalis, merupakan kawasan yang secara teknis digunakan untuk pertanian lahan kering dengan komoditi palawija dan holtikultura, dengan luas areal 59.171 ha yang tersebar di Kecamatan Bantan, Kecamatan Bengkalis, Kecamatan Mandau, Kecamatan Bukit Batu, Kecamatan Rangsang, Kecamatan Rangsang Barat dan Kecamatan Rupat Utara.

Pasal 28

Kawasan perkebunan swasta, sebagaimana yang dimaksud pada pasal 23 huruf e di Kabupaten Bengkalis, merupakan kawasan yang secara teknis digunakan untuk tanaman perkebunan yang dikelola oleh swasta, baik secara swasta murni seluas 156.532 ha, koperasi seluas 10.900 ha, maupun dengan pola kemitraan dengan masyarakat setempat, tersebar di Kecamatan Mandau, Kecamatan Merbau, Kecamatan Bukit Batu, Kecamatan Bengkalis, Kecamatan Bantan, Kecamatan Rupat dan Kecamatan Rupat Utara.

Pasal 29

Kawasan perkebunan rakyat, sebagaimana yang dimaksud pada pasal 23 huruf f di Kabupaten Bengkalis, merupakan kawasan yang secara teknis digunakan untuk tanaman Perkebunan yang dikelola oleh masyarakat, dengan luas areal 172.339 ha, yang tersebar di seluruh Kecamatan.

Pasal 30

Kawasan pertambangan rakyat, sebagaimana yang dimaksud pada pasal 23 huruf g di Kabupaten Bengkalis, adalah kawasan yang merupakan konsesi kegiatan penambangan minyak dan gas bumi, tersebar di Kecamatan Mandau ( Caltex ) dan Kecamatan Merbau ( PT. Kondur Petroleum, SA ) dengan luas konsesi pertambangan seluas 16.166 ha.

Page 18: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

18

Pasal 31

Kawasan pariwisata, sebagaimana yang dimaksud pada pasal 23 huruf h di Kabupaten Bengkalis, meliputi wisata bahari di koridor Tanjung Medang – Tanjung Punak di Kecamatan Rupat Utara dan Selat Baru Kecamatan Bantan, Wisata Tasik Serai di Kecamatan Mandau, Wisata Tasik Nambus di Kecamatan Tebing Tinggi dan Wisata atraksi gajah terlatih pada pusat pelatihan gajah di Kecamatan Mandau, dengan luas areal 1.560 ha.

Pasal 32

Kawasan perikanan, sebagaimana yang dimaksud pada pasal 23 huruf I di Kabupaten Bengkalis, merupakan kawasan yang digunakan untuk kegiatan perikanan secara budidaya maupun tangkap, untuk budidaya perikanan darat tersebar di Kecamatan Bengkalis, Kecamatan Bantan dan Kecamatan Merbau, untuk daerah tangkap ikan di Pantai Barat pulau Rupat, Pulau Rupat Utara kecamatan Merbau dan Selat Malaka.

Pasal 33

Kawasan peternakan, sebagaimana yang dimaksud pada pasal 23 huruf j di Kabupaten Bengkalis, merupakan kawasan yang digunakan untuk kegiatan peternakan, tersebar di Kecamatan Bukit Batu dan beberapa kecamatan lainnya yang tergabung dengan alokasi budidaya lahan kering.

Pasal 34

Kawasan peruntukan industri, sebagaimana yang dimaksud pada pasal 23 huruf k di Kabupaten Bengkalis, merupakan kawasan yang diperuntukan bagi kegiatan industri skala menengah – besar tersebar di Buruk Bakul kecamatan Bukit Batu ( kawasan industri 600 ha ) dan lokasi peruntukan agroindustri di Tanjung Peranap dan Banglas di Kecamatan Tebing Tinggi ( sagu terpadu ) serta Penyagun dan Tanjung Samak di Kecamatan Rangsang ( kelapa terpadu ).

Pasal 35

Kawasan bandar udara, sebagaimana yang dimaksud pada pasal 23 huruf l di Kabupaten Bengkalis, merupakan kawasan yang diperuntukan untuk pembangunan bandar udara terletak di Desa Sei Selari Kecamatan Bukit Batu.

Page 19: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

19

Pasal 36

Kawasan pemukiman, sebagaimana yang dimaksud pada pasal 23 huruf m di Kabupaten Bengkalis, merupakan kawasan yang secara teknis dapat digunakan untuk kegiatan pemukiman yamh aman dari bahaya bencana alam, sehat dan mempunyai akses untuk kesempatan usaha, yang terdiri dari :

a. Pemukiman di kawasan perkotaan dengan areal seluas 10.789 ha, berupa penataan dan pengendalian lingkungan pemukiman pada kawasan perkotaan Bengkalis, Duri, Selat Panjang, Sei Pakning dan beberapa ibu kota kecamatan.

b. Pemukiman di kawasan pedesaan dengan areal seluas 16.050 ha, berupa pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana dasar lingkungan pemukiman, serta penciptaan lapangan usaha bagi masyarakatnya.

c. Pemukiman di kawasan transmigrasi yang berlokasi di Kecamatan Bukit Batu dengan luas areal 12.000 ha, berupa peningkatan sarana dan prasarana dasar lingkungan pemukiman.

Pasal 37

Untuk menunjang pembangunan wilayah dalam rangka mewujudkan arahan rencana alokasi pemanfaatan ruang, upaya penatagunaan tanah, air, udara, dan sumber daya alam lainnya harus dilakukan pada setiap wilayah, baik yang berupa kawasan budidaya seperti pengembangan kegiatan produksi hasil hutan, pertanian tanaman pangan, pariwisata dan kegiatan lainnya maupun pada kawasan lindung sesuai dengan kriteria penetapan fungsi kawasan dan arahan pengelolaan yang telah ditetapkan.

Bagian KeempatKAWASAN PRIORITAS

Pasal 38

Kawasan prioritas, pada dasarnya mengacu pada kepentingan pembangunan wilayah Kabupaten Bengkalis atau permasalahan yang mendesak penanganannya.

Page 20: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

20

Pasal 39

Kawasan prioritas di Kabupaten Bengkalis yang perlu mendapat perhatian, terdiri dari :

a. Kawasan yang memiliki pertumbuhan yang cepat seperti : Duri, Bengkalis, Selat Panjang, dan sei Pakning.

b. Kawasan penunjang pengembangan sektor unggulan yang meliputi kawasan industri dan pelabuhan utama tersier Buruk Bakul, Kawasan Pariwisata Tanjung Medang – Tanjung Punak di Kecamatan Rupat Utara, lokasi peruntukan industri kelapa terpadu dan sagu terpadu di Tanjung Samak, Penyagun dan Tanjung Peranap, serta koridor sepanjang poros transportasi barat – timur dan utara – selatan.

c. Kawasan dengan pertumbuhan lambat merupakan seluruh desa tertinggal di Kabupaten Bengkalis.

d. Kawasan perbatasan berlokasi di sepanjang koridor daerah perbatasan dengan Kabupaten Siak, khususnya pada perbatasan Kecamatan Mandau dengan Kecamatan Minas di sepanjang Sungai Sam – sam.

e. Exit dan entry point perdagangan lintas batas di Sei Pakning, Selat Baru, Tanjung Medang, Teluk Belitung dan Tanjung Samak.

B A B VIRENCANA STRUKTUR TATA RUANG WILAYAH

Pasal 40

(1) Rencana struktur tata ruang wilayah sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf c diwujudkan berdasarkan pengembangan peran dan fungsi kegiatan dan disebar keseluruh wilayah kabupaten.

(2) Rencana struktur tata ruang wilayah sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1 ) diatas meliputi pusat – pusat pelayanan, sistem pemukiman perdesaan, dan sistem pemukiman perkotaan.

(3) Pengembangan pemukiman perdesaan lebih ditujukan pada pembangunan pertanian dan peningkatan hubungan yang serasi antara pusat – pusat perkotaan dan pusat – pusat pemukiman desa.

(4) Pengembangan sistem pemukiman perkotaan diutamakan pada pengembangan kawasan perkotaan yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan dan mempunyai keterkaitan dengan wilayah belakangnya, seperti pusat kegiatan perdagangan dengan wilayah pertanian.

Page 21: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

21

Pasal 41

Rencana struktur tata ruang sebagaimana dimaksud dalam pasal 40 ayat ( 1 ) diwujudkan berdasarkan sistem kegiatan pembangunan dan sistem pemukiman melalui penyebaran pusat – pusat pelayanan yang berhirarki di Kabupaten Bengkalis, terdiri dari :

a. Pusat pelayanan utama di Kabupaten Bengkalis, atau pusat kegiatan lokal ( PKL ) dalam struktur tata ruang nasional, meliputi kawasan perkotaan Bengkalis, Duri dan Selat Panjang.

b. Pusat pelayanan sub regional di Kabupaten Bengkalis, atau pusat kegiatan lokal 1, meliputi kawasan Sei Pakning, Teluk Belitung, Tanjung Samak, Selat Baru, Buruk Bakul dan Tanjung Medang.

c. Pusat Pelayanan lokal di Kabupaten Bengkalis, atau pusat kegiatan lokal 2, meliputi kawasan Muara Basung, Tasik Serai, Alai, Tanjung Peranap, Penyagun, Mengkikit, Batu Panjang, Alai dan Bantar, Pinggir dan Lubuk Muda.

Pasal 42

(1) Pusat kegiatan lokal yang dimaksud dalam pasal 41 huruf a, memiliki fungsi utama pelayanan meliputi :

a. Kawasan Perkotaan Bengkalis, dengan fungsi utama pusat pemerintahan Kabupaten Bengkalis, pusat perdagangan regional dan pelayanan pelabuhan penumpang regional, pendidikan, dan interchange.

b. Kawasan perkotaan Duri, dengan fungsi utama pusat pemerintahan Kecamatan Mandau, perdagangan dan jasa, serta kegiatan eksplorasi dan eksploitasi Minyak dan Gas Bumi.

c. Kawasan Perkotaan Selat Panjang, dengan fungsi utama pusat pemerintahan Kecamatan Tebing Tinggi, perdagangan regional dan pelayanan pelabuhan penumpang regional, interchange dan pusat pelayanan sentra produksi sagu.

(2) Pusat Kegiatan lokal 1 yang dimaksud dalam pasal 41 huruf b, memiliki fungsi utama pelayanan memiliki :

b. Kawasan Buruk Bakul, dengan fungsi utama sebagai pusat pengembangan kawasan industri kabupaten, pusat pelayanan pelabuhan utama tersier, pelayanan RORO Buruk Bakul – Air Putih dan pemukiman perkotaan Industri.

c. Kawasan Sei Pakning, dengan fungsi utama pemerintah Kecamatan Bukit Batu, gerbang perdagangan lintas batas, perdagangan dan jasa, pusat pengembangan industri perminyakan dan pelabuhan penumpang regional.

Page 22: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

22

d. Kawasan Teluk Belitung, dengan fungsi utama pusat pemerintahan Kecamatan Merbau, gerbang perdagangan lintas batas, perdagangan lokal serta eksplorasi dan eksploitasi minyak bumi.

e. Kawasan Tanjung Samak, dengan fungsi utama pusat pemerintahan Kecamatan Rangsang, gerbang perdagangan lintas batas, perdagangan, pusat pelayanan kawasan sentra produksi kelapa dan industri kelapa terpadu.

f. Kawasan Selat Baru, dengan fungsi utama sebagai pusat pemerintahan Kecamatan Bantan, gerbang utama perdagangan lintas batas, pengembangan wisata bahari dan pelayanan ferry penyeberangan.

g. Kawasan Tanjung Medang, dengan fungsi utama sebagai pusat pemerintahan Kecamatan Rupat Utara, pusat pengembangan wisata bahari dan budaya perdagangan lintas batas dan penyeberangan ferry.

(3) Pusat kegiatana lokal 2 yang dimaksud dalam pasal 41 huruf c, memiliki fungsi utama pelayanan meliputi :

a. Kawasan Batu Panjang, dengan fungsi utama pusat pemerintahan Kecamatan Rupat, perdagangan lokal, sub pusat pengembangan produksi kelapa sawit, dan perikanan.

b. Kawasan Tasik Serai dan Muara Basung, dengan fungsi utama pusat pengembangan wisata tasik dan atraksi gajah Sebanga serta pusat pemukiman tradisional Suku Sakai.

c. Kawasan Tanjung Peranap, Penyagun dan Mengkikit, dengan fungsi utama sebagai pusat pengembangan industri Sagu terpadu, kelapa terpadu dan pelayanan RORO Mengkikit – Mengkapan Buton.

d. Alai dan Bantar, dengan fungsi utama sebagai pusat pemerintahan kecamatan, dermaga penyeberangan Alai – Bantar dan lokasi pemasaran komoditi pertanian.

e. Lubuk Muda dan Pinggir, dengan fungsi sebagai pusat pemerintahan calon kecamatan baru dan pemukiman penduduk.

BAB VIIRENCANA SISTEM PRASARANA WILAYAH

Bagian PertamaUmum

Pasal 43

Rencana sistem prasarana wilayah sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf e, berupa pembangunan dan pemgembangan prasarana wilayah diarahkan untuk menunjang aktifitas kegiatan penduduk, industri, perdagangan dan jasa, pariwisata, dan pertahanan keamanan nasional.

Page 23: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

23

Bagian Kedua Rencana Sistem transportasi Wilayah

Pasal 44

Pembangunan dan pengembangan sistem transportasi di Kabupaten Bengkalis terdiri dari :

a. Sistem transportasi perhubungan darat, yang didukung oleh sistem pengangkutan memadai dan sarana transportasi darat lainnya.

b. Sistem transportasi perhubungan laut dan sungai, yang didukung oleh sistem pengangkutan memadai dan sarana transportasi laut dan sungai lainnya.

c. Sistem transportasi perhubungan udara, yang didukung oleh sistem pengangkutan memadai dan sarana transportasi udara lainnya.

Pasal 45

Sistem transportasi perhubungan darat sebagaimana dimaksud pasal 44 huruf a, dihubungkan oleh sistem jaringan jalan yang berhirarki, terdiri dari :

a. Jaringan jalan arteri primer, merupakan jaringan jalan nasional yang berfungsi menghubungkan pergerakan antar ibukota provinsi serta ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota.

b. Jaringan jalan Kolektor primer 1, merupakan jaringan jalan provinsi yang berfungsi menghubungkan pergerakan antara ibukota kabupaten/kota yang berdekatan serta antara ibukota kecamatan dengan ibukota kabupaten atau kawasan perkotaan utama yang terdapat di Kabupaten Bengkalis.

c. Jaringan jalan kolektor primer 2, merupakan jaringan jalan kabupaten yang berfungsi menghubungkan pergerakan antara ibukota kecamatan dengan desa – desa utama yang ada dalam satu kecamatan.

d. Jaringan jalan lokal primer, merupakan jaringan jalan kabupaten yang berfungsi menghubungkan pergerakan antara desa dan pusat –pusat pemukiman desa yang terdapat di Kabupaten Bengkalis dengan daerah belakangnya.

Pasal 46

Sistem transportasi perhubungan laut dan sungai sebagaimana dimaksud pasal 44 huruf b dihubungkan oleh sistem pelabuhan yang berhirarki, terdiri dari :

Page 24: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

24

a. Pelabuhan utama tersier, merupakan pelabuhan utama yang berfungsi khususnya untuk melayani kegiatan dan alih muat angkutan laut nasional dan internasional dalam jumlah menengah dengan jangkauan pelayanan menengah pula. Pelabuhan utama tersier di Kabupaten Bengkalis adalah pelabuhan Buruk Bakul di Kecamatan Bukit Batu.

b. Pelabuhan penumpang regional, merupakan pelabuhan yang berfungsi khususnya untuk melayani kegiatan dan alih muat angkutan laut dalam jumlah kecil, memiliki jangkauan pelayanan yang relatif dekat serta serta merupakan penumpang untuk pelabuhan utama. Pelabuhan penumpang regional di Kabupaten Bengkalis adalah Pelabuhan Bengkalis, Selat Panjang, Selat Baru, Tanjung Medang dan sei Pakning.

c. Pelabuhan penumpang lokal, merupakan pelabuhan yang berfungsi khususnya untuk melayani kegiatan dan alih muat angkutan laut dalam jumlah kecil serta merupakan penumpang untuk pelabuhan utama dan penumpang regional. Pelabuhan penumpang lokal di Kabupaten Bengkalis terdapat di Bandul, Kembung Luar, Tanjung Kedabu, Batu Panjang dan Teluk belitung.

d. Dermaga penyebrangan selat dan sungai merupakan dermaga penyebrangan jarak dekat yang terdapat di Sei Selari – Air Putih ( RORO ), dermaga yang menghubungkan pulau Bengkalis dan Pulau Padang ( Ketam Putih – Dedap ), dermaga yang menghubungkan pulau Padang – Pulau Tebing Tinggi ( Tanjung Glugur – Tanjung Peranap ) serta dermaga yang menghubungkan Pulau Tebing Tinggi dan Pulau Rangsang, serta beberapa dermaga rakyat di sepanjang sungai Siak dan sungai Bukit Batu.

Pasal 47

Jaringan perhubungan udara sebagaimana dimaksud pasal 44 huruf c, merupakan bandar udara di Desa Sei Selari ( Pertamina ) Kecamatan Bukit Batu dan Tebing Tinggi Barat ( Rencana jangka panjang ).

Bagian KetigaRencana Sistem Prasarana Wilayah Lainnya

Pasal 48

Pembangunan dan pengembangan sistem prasarana wilayah lainnya di Kabupaten Bengkalis terdiri dari :

a. Pembangunan dan pengembangan prasarana air bersih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di pusat – pusat kegiatan pemerintah, perdagangan dan jasa, industri, pariwisata, pemukiman, dan kawasan sentra produksi.

Page 25: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

25

b. Pembangunan dan pengembangan prasarana listrik ditujukan untuk menambah jumlah kapasitas terpasang serta kapasitas terpakai, dipusat – pusat kegiatan yang sudah berkembang maupun yang akan dibangun. Areal lintasan jaringan transmisi tegangan menengah atau tinggi dibebaskan dari bangunan.

c. Pembangunan dan pengembangan prasarana telekomunikasi diarahkan ke pusat – pusat kegiatan pemerintah, perdagangan dan jasa, industri, pariwisata, pemukiman dan kawasan sentra produksi.

d. Pembangunan dan pengembangan prasarana irigasi, penyediaan dan pengaturannya dilakukan dengan memperhatikan sebesar – besarnya usaha konservasi tanah dan air di sentra – sentra pengembangan budidaya pertanian kabupaten.

BAB VIIIPELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN

RENCANA TATA RUANG WILAYAHBagian Pertama

PELAKSANAAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH

Pasal 49

Penyusunan dan pelaksanaan program –program dan proyek –proyek di kawasan budidaya dan kawasan yang berfungsi lindung yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah swasta dan masyarakat harus berdasarkan pada pokok – pokok kebijaksanaan alokasi pemanfaatan ruang wilayah sebagaimana dimaksud dalam Bab VI peraturan daerah ini.

Pasal 50

Peta rencana alokasi pemanfaatan ruang, strukutur tata ruang, dan kawasan prioritas dengan skala ketelitian 1 : 100.000 sebagaimana terlampir merupakan bagian yang terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 51

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis bersifat terbuka untuk umum dan ditempatkan di Kantor Pemerintah Kabupaten, Kecamatan dan tempat – tempat yang mudah dilihat oleh masyarakat.

Pasal 52

Masyarakat berhak untuk mendapatkan informasi mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis.

Page 26: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

26

Bagian Kedua PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH

Pasal 53

(1) Pedoman pengendalian dan pengawasan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis dilakukan oleh Kepala Daerah.

(2) Keterpaduan pelaksanaan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis dikoordinasikan oleh Kepala Daerah.

Pasal 54

(1) Pengendalian pembangunan fisik di kawasan budidaya dilakukan melalui kewenangan perizinan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.

(2) Pemantauan dan pencegahan terhadap kegiatan pembangunan yang bertentangan dengan peraturan daerah ini, menjadi kewenangan Kepala Daerah.

BAB IXHAK, KEWAJIBAN DAN PERAN SERTA MASYARAKAT

Pasal 55

Dalam kegiatan penataan ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis masyarakat berhak :

a. Berperan serta dalam proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.

b. Mengetahui secara terbuka Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis, Rencana Tata Ruang Kawasan, Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan.

c. Menikmati manfaat ruang dan atau pertambahan nilai ruang sebagai akibat dari penataan ruang.

d. Memperoleh penggantian yang layak atas kondisi yang dialaminya sebagai akibat pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang.

Pasal 56

(1) Untuk mengetahui Rencana Struktur Tata Ruang Wilayah sebagaimana dimaksud dalam Bab VI, selain masyarakat mengetahui Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis dari Lembaran Kabupaten Bengkalis, masyarakat mengetahui Rencana Tata Ruang yang telah ditetapkan melalui pengumuman atau penyebarluasan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis pada tempat – tempat yang memungkinkan masyarakat mengetahui dengan mudah.

Page 27: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

27

(2) Pengumuman atau penyebarluasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diketahui msyarakat dari penempelan/pemasangan peta Rencana Tata Ruang yang bersangkutan pada tempat – tempat umum dan kantor – kantor yang secara fungsional menangani Rencana Tata Ruang tersebut.

Pasal 57

(1) Dalam menikmati manfaat ruang atau pertambahan nilai ruang sebagai akibat penataan ruang sebagaimana dimaksud dalam Bab VI, pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan atau kaidah yang berlaku.

(2) Untuk menikmati dan memanfaatkan ruang beserta sumber daya alam yang terkandung di dalamnya, menikmati manfaat ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dapat berupa manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan dilaksanakan atas dasar pemilikan, penguasaan, atau pemberian hak tertentu berdasarkan ketentuan peraturan perundang – undangan ataupun atas hukum adat dan kebiasaan yang berlaku atas ruang pada masyarakat setempat.

Pasal 58

(1) Hak memperoleh penggantian yang layak atas kerugian terhadap perubahan status semula yang dimiliki oleh masyarakat sebagai akibat pelaksanaan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis diselenggarakan dengan cara musyawarah antara pihak yang berkepentingan.

(2) Dalam hal tidak tercapai kesepakatan mengenai penggantian yang layak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) maka penyelesaiannya dilakukan sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

Pasal 59

Dalam kegiatan penataan ruang wilayah Kabupaten Bengkalis, masyarakat wajib :

a. Berperan serta dalam memelihara kualitas ruang.

b. Berlakuk tertib dalam keikutsertaannya dalam proses perencanaan tata ruan, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.

c. Manfaat rencana tata ruang yang telah ditetapkan.

Page 28: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

28

Pasal 60

(1) Pelaksanaan kewajiban masyarakat dalam penataan ruang, dilaksanakan dengan mematuhi dan menetapkan kriteria, kaidah, baku mutu, dan aturan – aturan penataan ruang yang ditetapkan dengan peraturan perundang – undangan.

(2) Kaidah dan peraturan pemanfaatan ruang yang dipraktekkan masyarakat secara turun temurun dapat diterapkan sepanjang memperhatikan faktor – faktor daya dukung lingkunagan, estetika lingkungan, lokasi dan struktur pemanfaatan ruang serta dapat menjamin pemanfaatan ruang yang serasi, selaras dan seimbang.

Pasal 61

Dalam pemanfaatan ruang di daerah, peran serta masyarakat dapat berbentuk :

a. Pemanfaatan ruang daratan dan ruang udara berdasarkan peraturan perundang – undangan, agama, adat, atau kebiasaan yang berlaku.

b. Bantuan pemikiran atau pertimbangan berkenaan dengan wujud struktural dan pola pemanfaatan ruang di kawasan perdesaan dan perkotaan.

c. Penyelenggaraan kegiatan pembangunan berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis.

d. Kondisi pemanfaatan tanah, air, udara, dan sumber daya alam lainnya untuk tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas.

e. Perubahan atau konversi pemanfaatan ruang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis.

f. Pemberian masukan untuk penetapan lokasi pemanfaatan dan atau kegiatan menjaga, memelihara dan meningkatkan fungsi lingkungan hidup.

Pasal 62

(1) Tata cara peran serta masyarakat dalam pemnfaatan ruang di daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 61 dilakukan sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

(2) Pelaksanaan peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan oleh Kepala Daerah termasuk pengaturannya pada tingkat Kecamatan sampai dengan desa/kelurahan.

(3) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara tertib sesuai dengan Rencana Tata Ruang Kabupaten Bengkalis.

Page 29: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

29

Pasal 63

Dalam pengendalian pemanfaatan ruang, peran serta masyarakat dapat berbentuk :

a. Pengawasan terhadap pemenfaatan ruang wilayah Kabupaten Bengkalis, termasuk pemberian informasi atau laporan pelaksanaan pemanfaatan ruang.

b. Bantuan pemikiran atau pertimbangan untuk penertiban kegiatan pemanfaatan ruang dan peningkatan kualitas pemanfaatan ruang.

Pasal 64

Peran serta masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang wilayah dan kawasan di daerah disampaikan secara lisan atau tertulis dari tingkat desa/kelurahan ke kecamatan kepada Kepala Daerah dan pejabat berwenang.

B A B XKETENTUAN PIDANA

Pasal 65

(1) Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 16 Peraturan Daerah ini diancam dengan pidana kurungan selama – lamanya 6 (enam) bulan atau denda sebesar – besarnya Rp.5.000.000.- (lima juta rupiah).

(2) Tindak Pidana sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini adalah pelanggaran.

(3) Selain Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, tindak pidana yang mengakibatkan kerusakan dan pencemaran lingkungan diancam pidana sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

B A B XIP E N Y I D I K A N

Pasal 66

(1) Penyidik Pegawai Negeri Sipil mempunyai tugas melakukan penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah, sesuai dengan Peraturan Perundang – undangan yang berlaku.

(2) Dalam melaksanakan tugas penyidik, Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang :

a. Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana.

Page 30: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

b. Melakukan tindakan pertama pada saat itu di tempat kejadian dan melakukan pemeriksaan.

30

c. Menyuruh berhenti seseorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal diri tersangka.

d. Melakukan penyitaan benda atau surat.

e. Mengambil sidik jari dan memotret tersangka.

f. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi.

g. Mendatangkan orang ahli dalam hubungannya dengan pemeriksa perkara.

h. Mengadakan penghentian penyidikan setelah mendapat petunjuk dari penyidik bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui penyidik memberitahukan hal tersebut kepada Penuntut Umum, tersangka atau keluarganya.

i. Melakukan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggung jawabkan.

j. Penyidik Pegawai Negeri Sipil membuat berita acara setiap tindakan dalam hal :

a. Pemeriksaan tersangka.d. Pemeriksaan saksi.e. Pemasukan/pemeriksaan rumah.f. Pemeriksaan tempat kejadian.g. Penyitaan barang.

B A B XIIKETENTUAN LAIN – LAIN

Pasal 67

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Bab VI digambarkan pada peta wilayah Kabupaten Bengkalis dengan tingkat ketelitian minimum berskala 1 : 100.000 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 68

Rencana Tata Ruang Wilayah sebagaimana dimaksud dalam Bab VI berfungsi sebagai matra ruang dari Pola Dasar Pembangunan Daerah Kabupaten Bengkalis untuk penyusunan Rencana Pembangunan Lima Tahun Kabupaten Bengkalis pada periode berikutnya.

Pasal 69

Page 31: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Rencana Tata Ruang Wilayah sebagaimana dimaksud dalam Bab VI digunakan sebagai pedoman bagi :

31

a. Perumusan kebijakan pokok pemanfaatan ruang di Wilayah Kabupaten Bengkalis.

b. Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan perkembangan antar Wilayah Kabupaten Bengkalis serta keserasian antar sektor.

c. Penetapan lokasi investasi yang dilaksanakan pemerintah dan atau masyarakat di Kabupaten Bengkalis.

d. Penyusunan rencana rinci tata ruang di Kabupaten Bengkalis.

e. Pelaksanaan pembangunan dalam memanfaatkan ruang bagi kegiatan pembangunan.

Pasal 70

(1) Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis menjadi dasar untuk penertiban perizinan lokasi pembangunan.

(2) Ketentuan mengenai penataan ruang udara akan diatur lebih lanjut sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

Pasal 71

Peninjauan kembali dan atau penyempurnaan rencana tata ruang wilayah sebagaimana dimaksud dalam Bab VI dapat dilakukan minimal 5 (lima) tahun sekali.

B A B XIIIKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 72

Pada saat mulai berlakunya Peraturan Daerah ini, maka semua rencana tata ruang kawasan, rencana rinci tata ruang kawasan di Daerah, dan sektoral yang berkaitan dengan penataan ruang di daerah tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis sesuai dengan Peraturan Daerah ini.

Pasal 73

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka :

a. Kegiatan budidaya yang telah ditetapkan dan berada dikawasan lindung dapat diteruskan sejauh tidak mengganggu fungsi lindung.

Page 32: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

32

b. Dalam hal kegiatan budidaya yang telah ada dan dinilai mengganggu fungsi lindung dan/atau terpaksa mengkonverasi kawasan berfungsi lindung, maka kegiatannya harus diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

c. Kegiatan budidaya yang sudah ada dikawasan lindung dan dinilai mengganggu fungsi lindungnya, harus segera dicegah perkembangannya.

d. Apabila dalam pemanfaatan ruang terjadi ketidaksesuaian dengan rancana tata ruang, maka kegiatan tersebut tidak dapat dilakukan sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku.

B A B XIVKETENTUAN PENUTUP

Pasal 74

Hal – hal yang belum diatur dalam Peraturah Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaanya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Daerah.

Pasal 75

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bengkalis.

Ditetapkan di Bengkalis pada tanggal 28 Juni 2004.

BUPATI BENGKALIS

d.t.o

H. SYAMSURIZAL

Diundangkan di BengkalisPada tanggal 29 Juni 2004

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BENGKALIS

Drs.H.SULAIMAN,DIPL.PSPEMBINA UTAMA MUDA

Page 33: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

NIP.170006818.-

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BENGKALISTAHUN 2004 NOMOR 22.

PENJELASAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALISNOMOR 19 TAHUN 2004

TENTANG

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS

I. PENJELASAN UMUM :

1. Untuk mewujudkan persepsi yang sama bagi Pemerintah Kabupaten Bengkalis

mengenai subtansi Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Bengkalis dipandang perlu untuk mengeluarkan suatu pedoman

Penyusunan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

Bengkalis.

2. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis berfungsi sebagai ;

a. Sebagai Matra Ruang dari Pola Dasar Pembangunan Daerah Kabupaten Bengkalis

dan Rencana Pembangunan Lima Tahun Kabupaten Bengkalis serta menjadi

acuan untuk penyusunan Rencana Pembangunan Lima Tahun Kabupaten

Bengkalis pada Priode Berikutnya;

b. Memberikan kebijakan pokok tentang pemanfaatan ruang di Kabupaten Bengkalis

sesuai dengan kondisi wilayah dan berazaskan pembangunan yang berkelanjutan;

c. Untuk mewujudkan keterkaitandan keseimbangan perkembangan antar wilayah

didalam Kabupaten Bengkalis;

d. Untuk memberikan kejelasan arahan investasi yang dilakukan pemerintah,

masyarakat dan swasta;

e. Sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Umum Tata Ruang Kota ( RUTRK ),

Rencana Kota Ibukota Kecamatan ( RKIK ) dan Rencana Detail Tata Ruang Kota

( RDTRK ).

Page 34: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

2

3. Tujuan Pemanfaatan Ruang Wilayah yaitu :

a. Terselenggaranya pemanfaatan dan pengelolaan ruang wilayah Kabupaten

Bengkalis yang berkualitas dan berkelanjutan, berdasarkan konsepsi

pembangunan yang berwawasan lingkungan;

b. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan dan pengendalian ruang Kawasan

Lindung dan Kawasan Budidaya secara serasi, selaras dan seimbang;

c. Terwujudnya sinergi, dan peningkatan interaksi ruang, antara kawasan dalam

wilayah Kabupaten Bengkalis;

d. Terciptanya keserasian dalam pemanfaatan sumber daya alam wilayah di antara

pelaku pembangunan ( pemerintah, masyarakat, dan swasta/dunia usaha );

e. Terwujudnya pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya buatan dalam

wilayah Kabupaten Bengkalis, secara berdaya guna, berhasil guna dan tepat guna;

f. Terwujudnya perlindungan terhadap lahan – lahan potensial bagi peningkatan

kesejahteraan masyarakat, yang didukung dengan peningkatan kualitas Sumber

Daya Manusia;

g. Terciptanya percepatan dan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah

Kabupaten Bengkalis, yang dilandasi oleh potensi sumber daya alam dan sumber

daya buatan, serta keunggulan geo-ekonomis yang dimiliki wilayah;

h. Terwujudnya peningkatan kapasitas kelembagaan, organisasi, dan mekanisme

penyelenggaraan penataan ruang di Kabupaten Bengkalis.

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL.

Pasal 1 : Cukup jelas.

Pasal 2 : Cukup jelas.

Page 35: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

3

Pasal 3 : Cukup jelas.

Pasal 4 : Cukup jelas.

Pasal 5 : Cukup jelas.

Pasal 6 : Cukup jelas.

Pasal 7 : Cukup jelas.

Pasal 8 : Cukup jelas.

Pasal 9 : Strategi pengembangan tata ruang bertujuan untuk mendorong

Pengembangan Wilayah dalam upaya peningkatan pertumbuhan

ekonomi, mendukung kelestarian sumberdaya alam, membuka isolasi

dan mendorong daya ekspansi pasar.

Pasal 10 : Cukup jelas.

Pasal 11 : Cukup jelas.

Pasal 12 : Cukup jelas.

Pasal 13 : Cukup jelas.

Pasal 14 : Cukup jelas.

Pasal 15 : Cukup jelas.

Pasal 16 : Cukup jelas.

Pasal 17 : Cukup jelas.

Pasal 18 : Cukup jelas.

Pasal 19 : Cukup jelas.

Pasal 20 : Cukup jelas.

Pasal 21 : Cukup jelas.

Pasal 22 : Cukup jelas.

Pasal 23 : Cukup jelas.

Pasal 24 : Cukup jelas.

Pasal 25 : Cukup jelas.

Page 36: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

4

Pasal 26 : Cukup jelas.

Pasal 27 : Cukup jelas.

Pasal 28 : Cukup jelas.

Pasal 29 : Cukup jelas.

Pasal 30 : Cukup jelas.

Pasal 31 : Cukup jelas.

Pasal 32 : Cukup jelas.

Pasal 33 : Cukup jelas.

Pasal 34 : Cukup jelas.

Pasal 35 : Cukup jelas.

Pasal 36 : Cukup jelas.

Pasal 37 : Cukup jelas.

Pasal 38 : Cukup jelas.

Pasal 39 : Cukup jelas.

Pasal 40 : Cukup jelas.

Pasal 41 : Cukup jelas.

Pasal 42 : Cukup jelas.

Pasal 43 : Cukup jelas.

Pasal 44 : Cukup jelas.

Pasal 45 : Cukup jelas.

Pasal 46 : Cukup jelas.

Pasal 47 : Cukup jelas.

Pasal 48 : Cukup jelas.

Pasal 49 : Cukup jelas.

Pasal 50 : Cukup jelas.

Pasal 51 : Cukup jelas.

Pasal 52 : Cukup jelas.

Page 37: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

5

Pasal 53 : Cukup jelas.

Pasal 54 : Cukup jelas.

Pasal 55 : Cukup jelas.

Pasal 56 : Cukup jelas.

Pasal 57 : Cukup jelas.

Pasal 58 : Cukup jelas.

Pasal 59 : Cukup jelas.

Pasal 60 : Cukup jelas.

Pasal 61 : Cukup jelas.

Pasal 62 : Cukup jelas.

Pasal 63 : Cukup jelas.

Pasal 64 : Cukup jelas.

Pasal 65 : Cukup jelas.

Pasal 66 : Cukup jelas.

Pasal 67 : Cukup jelas.

Pasal 68 : Cukup jelas.

Pasal 69 : Cukup jelas.

Pasal 70 : Cukup jelas.

Pasal 71 : Cukup jelas.

Pasal 72 : Cukup jelas.

Pasal 73 : Cukup jelas.

Pasal 74 : Cukup jelas.

Pasal 75 : Cukup jelas.

Page 38: RANCANGAN PERATURAN DAERAH · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA