rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

133
RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA NOMOR … TAHUN 2015 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA TAHUN 2015-2035 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS UTARA, Menimbang : a. bahwa Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2013 tentang Pembentukan Kabupaten Musi Rawas Utara memberikan kewenangan kepada Pemerintahan Daerah Kabupaten Musi Rawas Utara untuk menyelenggarakan penataan ruang sebagai pelaksanaan otonomi daerahuntuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat daerah; b. bahwa penyelenggaraan tata ruang wilayah kabupaten, yang meliputi ruang darat, ruang laut, ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi merupakan tugas dan wewenang Pemerintahan Daerah, yang harus dilaksanakan dengan bijaksana, berdayaguna, dan berhasilguna demi mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, serta sebagai pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, maka perlu ditetapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2034);

Upload: votruc

Post on 22-Jan-2017

237 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

RANCANGANPERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA

NOMOR … TAHUN 2015

TENTANG

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN MUSI RAWASUTARA TAHUN 2015-2035

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESABUPATI MUSI RAWAS UTARA,

Menimbang : a. bahwa Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2013tentang Pembentukan Kabupaten Musi RawasUtara memberikan kewenangan kepadaPemerintahan Daerah Kabupaten Musi RawasUtara untuk menyelenggarakan penataanruang sebagai pelaksanaan otonomidaerahuntuk mewujudkan kesejahteraanmasyarakat daerah;

b. bahwa penyelenggaraan tata ruang wilayahkabupaten, yang meliputi ruang darat, ruanglaut, ruang udara, termasuk ruang di dalambumi merupakan tugas dan wewenangPemerintahan Daerah, yang harusdilaksanakan dengan bijaksana, berdayaguna,dan berhasilguna demi mewujudkankesejahteraan dan keadilan sosial;

c. bahwa berdasarkan pertimbangansebagaimana dimaksud pada huruf a danhuruf b, serta sebagai pelaksanaan dariUndang-Undang Nomor 26 Tahun 2007tentang Penataan Ruang, maka perluditetapkan Peraturan Daerah tentang RencanaTata Ruang Wilayah Kabupaten Musi RawasUtara;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentangPeraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 2034);

Page 2: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974tentang Pengairan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1974 Nomor 3046,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3046);

3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999tentang Telekomunikasi (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1999 Nomor 154,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3881);

4. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999tentang Kehutanan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4247);

5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001tentang Minyak dan Gas Bumi (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor136, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4152);

6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002tentang Bangunan Gedung (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4247);

7. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4301);

8. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004tentang Perikanan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 118, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor4433);

9. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004tentang Jalan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 132, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor4444);

10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007tentang Perkeretaapian (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4722);

11. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran

Page 3: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor66, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4723);

12. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007tentang Penataan Ruang (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4725);

13. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007tentang Energi (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2007 Nomor 96, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor4746);

14. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008tentang Pelayaran (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2007 Nomor 64, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor4849);

15. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008tentang Pengelolaan Sampah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor69, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4851);

16. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentangPenerbangan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 1, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor4956);

17. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentangMineral dan Batu Bara (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4959);

18. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009tentang Kepariwisataan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4966);

19. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009tentang Lalu Lintas (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5025);

20. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009tentang Pelayanan Publik (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112,Tambahan Lembaran Negara Republik

Page 4: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

Indonesia Nomor 5038);21. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009

tentang Ketenagalistrikan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2009 Nomor 113,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5025);

22. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009tentang Perlindungan dan PengelolaanLingkungan Hidup (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 140, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor5059);

23. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009tentang Kesehatan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 298, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor5607);

24. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009tentang Perlindungan Lahan Pertanian PanganBerkelanjutan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 149, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor5068);

25. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009tentang Rumah Sakit (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5072);

26. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010tentang Hortikultura (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2010 Nomor 132,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5170);

27. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentangPerumahan dan Permukiman (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor7, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5188);

28. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2011 Nomor 82, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor5234);

29. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2013tentang Pembentukan Kabupaten Musi RawasUtara di Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran

Page 5: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor112, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5429);

30. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013tentang Perkebunan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2013 Nomor 308,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5613);

31. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013tentang Perlindungan dan PemberdayaanPetani (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2013 Nomor 131, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5433);

32. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentangPerindustrian (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 4, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor5492);

33. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014tentang Pemerintahan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor224, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5587);

34. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982tentang Tata Pengaturan Air (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1982 Nomor304637, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3225);

35. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2000 Nomor 107, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3980);

36. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004tentang Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan GasBumi (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2004 Nomor 124, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4436);

37. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2007tentang Konservasi Sumber Daya Ikan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2007 Nomor 134, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4779);

38. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara

Page 6: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

Republik Indonesia Nomor 4833);39. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009

tentang Kawasan Industri (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2009 Nomor 47,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4987);

40. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2009 Nomor 176, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5086);

41. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan danFungsi Kawasan Hutan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2010 Nomor 15,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5097);

42. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5103);

43. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010tentang Angkutan di Perairan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor26, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5108);

44. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010tentang Pelaksanaan Kegiatan UsahaPertambangan Mineral dan Batu Bara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2010 Nomor 29, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5111);

45. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010tentang Bentuk dan Tata Cara PeranMasyarakat dalam Penataan Ruang (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor118, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5160);

46. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012tentang Izin Lingkungan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5285);

47. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012tentang Pembangunan dan PelestarianLingkungan Hidup Bandar Udara (Lembaran

Page 7: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor71, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5295);

48. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2013 Nomor 8, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5393);

49. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2014tentang Pemberian Fasilitas dan InsentifUsaha Hortikultura (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2014 Nomor 83,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5532);

50. Peraturan Presiden Nomor13Tahun2012tentang Tata Ruang Pulau Sumatera(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2012 Nomor 31);

51. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor39/PRT/1989 tentang Pembagian WilayahSungai;

52. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor45/PRT/1990 tentang Pengendalian Mutu AirPada Sumber-Sumber Air;

53. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor48/PRT/1990 tentang Pengelolaan Atas Airdan atau Sumber Air pada Wilayah Sungai;

54. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor49/PRT/1990 tentang Tata Cara danPersyaratan Izin Penggunaan Air dan atauSumber Air;

55. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor32/Permen/M.2006 tentang Petunjuk TeknisKawasan Siap Bangun dan Lingkungan SiapBangun yang Berdiri Sendiri;

56. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor16/PRT/M/2009 tentang PedomanPenyusunan Rencana Tata Ruang WilayahKabupaten;

57. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47Tahun 2012 tentang Pedoman PenyusunanPeraturan Daerah tentang Rencana TataRuang Wilayah Provinsi dan Kabupaten/Kota(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012Nomor 647);

58. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk

Page 8: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

Hukum Daerah (Berita Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 32);

59. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera SelatanNomor 14 Tahun 2006 tentang Rencana TataRuang Wilayah Provinsi Sumatera Selatan(Lembaran Daerah Provinsi Sumatera SelatanTahun 2006 Nomor 14, Tambahan LembaranDaerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 1);

60. Keputusan Menteri Pemukiman dan PrasaranaWilayah Republik Indonesia Nomor327/KPTS/2002 tentang Penetapan EnamPedoman Bidang Penataan Ruang;

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAHKABUPATEN MUSI RAWAS UTARA

danBUPATI MUSI RAWAS UTARA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANATATA RUANG WILAYAH KABUPATEN MUSIRAWAS UTARA TAHUN 2015-2035.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:1. Pemerintah Pusat adalah Pemerintah.2. Kabupaten adalah Kabupaten Musi Rawas Utara.3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Musi Rawas

Utara.4. Bupati adalah Bupati Musi Rawas Utara.5. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah

sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.6. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut,

dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satukesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup,melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya.

7. Tata Ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang.

Page 9: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

8. Rencana Tata Ruang adalah hasil perencanaan tata ruang.9. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten, yang selanjutnya

disebut RTRW Kabupaten, adalah arahan kebijakan danstrategi pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten.

10. Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten, yang selanjutnyadisingkat RDTR Kabupaten, adalah rencana rinci untukrencana tata ruang wilayah Kabupaten.

11. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dansistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagaipendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secarahierarkis memiliki hubungan fungsional.

12. Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatuwilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindungdan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya.

13. Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tataruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatanruang.

14. Arahan pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten adalah arahanpengembangan wilayah untuk mewujudkan struktur ruangdan pola ruang wilayah Kabupaten sesuai dengan RTRWKabupaten melalui penyusunan dan pelaksanaan programpenataan/pengembangan Kabupaten beserta pembiayaannya,dalam suatu indikasi program utama jangka menengah limatahunan Kabupaten yang berisi rencana program utama,sumber pendanaan, instansi pelaksana, dan waktupelaksanaan.

15. Pusat Kegiatan Lokal, yang selanjutnya disingkat PKL, adalahkawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatanskala Kabupaten atau beberapa kecamatan.

16. Pusat Pelayanan Kawasan, yang selanjutnya disingkat PPK,adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayanikegiatan skala kecamatan atau beberapa desa.

17. Pusat Pelayanan Kawasan Promosi, yang selanjutnya disingkatPPKp, adalah pusat kegiatan yang dipromosikan untuk dikemudian hari ditetapkan sebagai PPK.

18. Pusat Pelayanan Lingkungan, yang selanjutnya disingkat PPL,adalah merupakan pusat permukiman yang berfungsi untukmelayani kegiatan skala antar desa.

19. Kawasan adalah wilayah dengan fungsi utama lindung ataubudidaya.

20. Kawasan Lindung adalah wilayah yang ditetapkan denganfungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yangmencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan.

21. Kawasan Budidaya adalah wilayah yang ditetapkan denganfungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi danpotensi sumberdaya alam, sumber daya manusia, dan sumberdaya buatan.

Page 10: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

22. Kawasan Strategis Nasional adalah wilayah yang penataanruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangatpenting dalam lingkup nasional terhadap ekonomi, sosial,budaya,dan/atau lingkungan.

23. Kawasan Strategis Provinsi adalah wilayah yang penataanruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangatpenting dalam lingkup provinsi terhadap ekonomi, sosial,budaya,dan/atau lingkungan.

24. Kawasan Strategis Kabupaten adalah wilayah yang penataanruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangatpenting dalam lingkup Kabupaten terhadap ekonomi, sosial,budaya,dan/atau lingkungan.

25. Arahan sanksi adalah arahan untuk memberikan sanksi bagisiapa saja yang melakukan pelanggaran pemanfaatan ruangyang tidak sesuai dengan rencana tata ruang yang berlaku.

26. Masyarakat adalah orang perorangan, kelompok orangtermasuk masyarakat hukum adat, korporasi/atau pemangkukepentingan non-pemerintah lain dalam penyelenggaraanpenataan ruang.

27. Peran masyarakat adalah partisipasi aktif masyarakat dalamproses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang danpengendalian pemanfaatan ruang.

28. Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah, yang selanjutnyadisingkat BKPRD, adalah badan bersifat ad-hoc yang dibentukuntuk mendukung Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007tentang Penataan Ruang di Kabupaten Musi Rawas Utara danmempunyai fungsi membantu pelaksanaan tugas Bupati dalamkoordinasi penataan ruang di daerah.

29. Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional, yang selanjutnyadisingkat BKPRN, adalah badan yang dibentuk untukmendukung pelaksanaan Undang-Undang Nomor 26 Tahun2007 tentang Penataan Ruang, yang tugas pokoknyamengoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan kebijakanpenyelenggaraan penataan ruang.

30. Penyidik adalah pejabat penyidik polisi negara RepublikIndonesia atau pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang diberiwewenang khusus oleh undang-undang untuk melakukanpenyidikan.

31. Penyidik Polisi Negara Republik Indonesia, yang selanjutnyadisebut Penyidik Polri, adalah Pejabat Polisi Negara RepublikIndonesia tertentu yang diberi wewenang khusus oleh undang-undang untuk melakukan penyidikan.

32. Penyidik Pegawai Negeri Sipil Penataan Ruang Kabupaten,yang selanjutnya disebut PPNS Penataan Ruang Kabupaten,adalah pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang diberiwewenang khusus oleh undang-undang untuk melakukan

Page 11: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

penyidikan tindak pidana Penataan Ruang di wilayahKabupaten.

33. Izin Usaha Pertambangan, yang selanjutnya disingkat IUP,adalah izin untuk melaksanakan usaha pertambangan.

34. Analisis mengenai dampak lingkungan hidup, yang selanjutnyadisingkat AMDAL, adalah kajian mengenai dampak besar danpenting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakanpada lingkungan hidup yang diperlukan bagi prosespengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usahadan/atau kegiatan.

35. Rencana pengelolaan lingkungan hidup, yang selanjutnyadisingkat RKL, adalah upaya penanganan dampak besar danpenting terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan akibatdari rencana usaha dan/atau kegiatan;

36. Rencana pemantauan lingkungan hidup, yang selanjutnyadisingkat RPL, adalah upaya pemantauan komponenlingkungan hidup yang terkena dampak besar dan pentingakibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan.

37. Kajian lingkungan hidup strategis, yang selanjutnya disingkatKLHS, adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruhdan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsippembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar danterintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/ataukebijakan, rencana, dan/atau program.

38. Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkatSKPD, adalah perangkat daerah pada pemerintah daerahprovinsi dan Kabupaten.

39. Tim Koordinasi Kerja Sama Daerah, yang selanjutnya disingkatTKKSD, adalah Tim yang dibentuk oleh Kepala Daerah untukmembantu Kepala Daerah dalam menyiapkan kerja samadaerah.

40. Taman Nasional Kerinci Seblat, yang selanjutnya disingkatTNKS, adalah kawasan pelestarian alam yang dikelola dengansistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan pengembanganilmu pengetahuan, pendidikan, pariwisata dan rekreasi.

BAB IIRUANG LINGKUP, TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI

PENATAANRUANG WILAYAH

Bagian KesatuRuang Lingkup Penataan Ruang Wilayah

Pasal 2

Page 12: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

(1) Ruang lingkup penataan ruang wilayah Kabupaten Musi RawasUtara mencakup wilayah administratif:a. Kecamatan Rupit;b. Kecamatan Rawas Ulu;c. Kecamatan Nibung;d. Kecamatan Rawas Ilir;e. Kecamatan Karang Dapo;f. Kecamatan Karang Jaya; dang. Kecamatan Ulu Rawas.

(2) Wilayah administratif Kabupaten Musi Rawas Utara mempunyaibatas-batas wilayah:a. sebelah utara berbatasan dengan Desa Perdamaian, Desa

Simpang Nibung Kecamatan Singkut, dan Desa Mersip, DesaNapal Melintang Kecamatan Limun Kabupaten SarolangunProvinsi Jambi;

b. sebelah timur berbatasan dengan Desa Sako Suban, DesaLubuk Bintialo Kecamatan Batangharileko dan Desa UlakEmbacang, Desa Air Balui Kecamatan Sanga Desa KabupatenMusi Banyuasin;

c. sebelah selatan berbatasan dengan Desa Sukaraya, DesaKosgoro, Desa Sukamerindu Kecamatan Suku TengahLakitan Ulu Terawas, Desa Madang Kecamatan SumberHarta, Desa Rejo Sari, Desa Mekar Sari, Desa Campur Sari,Desa Tegal Sari, Desa Marga Puspita Kecamatan MegangSakti, Desa Marga Baru, Desa Sidomulyo, Desa Pelita Jaya,Desa Prabumulih Kecamatan Muara Lakitan Kabupaten MusiRawas; dan

d. sebelahbarat berbatasan dengan Desa Ulu SebelasKecamatan Pinang Belapis dan Desa Tik Serong KecamatanTopos Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu.

(3) Lingkup substansi dalam penataan ruang wilayah Kabupatenterdiri atas:a. tujuan, kebijakan, strategi penataan ruang;b. rencana struktur ruang;c. penetapan Kawasan Strategis Kabupaten;d. arahan pemanfaatan ruang; dane. ketentuanpengendalian pemanfaatan ruang.

Bagian KeduaTujuan Penataan Ruang Wilayah

Pasal 3

Penataan ruang wilayah Kabupaten bertujuan mewujudkan tataguna ruang wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara yangmemungkinkan tercapainya sinergi antar unsur-unsur wilayahyang menghasilkan sumber kehidupan untuk tercapainya

Page 13: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat berbasis padapertanian produktif dan sumber daya alam lainnya yangberkelanjutan.

Bagian KetigaKebijakan Penataan Ruang Wilayah

Pasal 4

Kebijakan penataan ruang Kabupaten terdiri atas:a. penguatan dan pengembangan pola ruang dan struktur

keruangan yang menjamin tercapainya keadilan keruangan;b. pengembangan industri berbasis kedaulatan pangan,

kedaulatan ekonomi, dan kelestarian lingkungan;c. pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam yang

ekstraktif secara berkelanjutan yang berbasis pelestarianlingkungan;

d. pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam terbarukanyang seimbang dan lestari; dan

e. pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air secaraberkelanjutan.

Bagian KeempatStrategi Penataan Ruang Wilayah

Pasal 5

Strategi pengembangan sektor pertanian, perkebunan, danperikanan menunjang dan meningkatkan fungsi kawasansebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a terdiri atas:a. menentukan fungsi ruang yang sesuai dengan kekuatan dan

kelemahannya berdasar sifat lingkungannya;b. menentukan sistem jaringan jalan sesuai dengan pola ruang

Kabupaten; danc. menentukan sistem permukiman dan jenjang pelayanan sesuai

dengan pola ruang Kabupaten.

Pasal 6

Strategi pengembangan industri berbasis kedaulatan pangan,kedaulatan ekonomi, dan kelestarian lingkungan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 4 huruf b terdiri atas:a. meningkatkan produksi pertanian untuk mewujudkan

ketahanan pangan;b. meningkatkan dan mengembangkan kegiatan perkebunan

yang berwawasan lingkungan;c. mengembangkan kegiatan perikanan budidaya yang lestari;

Page 14: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

d. mengembangkan industri setengah jadi berbasis perkebunan;dan

e. mengembangkan industri kecil menengah berbasis pertaniandalam arti luas.

Pasal 7

Strategi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam yangekstraktif secara berkelanjutan yang berbasis pelestarianlingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c terdiriatas:a. mengembangkan kegiatan pertambangan dan penggalian yang

ramah lingkungan;b. mengembangkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat

tentang dampak lingkungan dari pemanfaatan sumber dayaalam ekstraktif;

c. mengendalikan kegiatan pertambangan dan penggalian yangtidak sesuai dengan pola peruntukan ruang; dan

d. meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengawasanpelaksanaan IUP.

Pasal 8

Strategi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alamterbarukan yang seimbang dan lestari sebagaimana dimaksuddalam Pasal 4 huruf d terdiri atas:a. meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kodrat habitat/

lingkungan hidupnya;b. meningkatkan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya

hayati dan ramah lingkungan; danc. meningkatkan kesadaran masyarakat dalam rangka

memelihara sumber daya hayati yang ramah lingkungan.

Pasal 9

Strategi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air secaraberkelanjutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf e terdiriatas:a. mewujudkan tata guna ruang sub Daerah Aliran Sungai Rawas

yang lestari;b. meningkatkan sarana dan prasarana pengaturan dan

pengendalian pemanfaatan air;c. meningkatkan pengadaan aturan hukum yang memadai hulu-

hilir; dand. meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam

pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air secara lestari.

Page 15: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

BAB IIIRENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH

Bagian KesatuUmum

Pasal 10

(1) Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten merupakankerangka tata ruang wilayah yang dibangun dalam konstelasipusat kegiatan sistem perkotaan, yang saling hierarkis dandihubungkan oleh sistem jaringan prasarana wilayah.

(2) Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten sebagaimanadimaksud pada ayat (1), disusun dengan memperhatikanpotensi dan kearifan lokal daerah.

(3) Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten terdiri atas:a. sistem pusat kegiatan; danb. sistem jaringan prasarana.

(4) Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten digambarkan dalampeta dengan tingkat ketelitian 1:50.000 sebagaimana tercantumdalam Lampiran I yang merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian KeduaSistem Pusat Kegiatan

Pasal 11

(1) Sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10ayat (3) huruf a terdiri dari:a. PKL;b. PPK;c. PPKp; dand. PPL.

(2) Pusat kegiatan yang ditetapkan sebagai PKL sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a terdapat di Kelurahan MuaraRupit dan Desa Lawang Agung yang terletak di KecamatanRupit.

(3) Pusat kegiatan yang ditetapkan sebagai PPK sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf bterdapat di:a. Kelurahan Karang Jaya di Kecamatan Karang Jaya;b. Kelurahan Pasar Sulurangun di Kecamatan Rawas Ulu; dan

Page 16: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

c. Kelurahan Bingin Teluk di Kecamatan Rawas Ilir.(4) Pusat kegiatan yang ditetapkan sebagai PPKp sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf c terdapat di Kelurahan KarangDapo di Kecamatan Karang Dapo dan Kelurahan Karya Makmurdi Kecamatan Nibung.

(5) Pusat kegiatan yang ditetapkan sebagai PPL sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf d terdapat di Kelurahan MuaraKulam di Kecamatan Ulu Rawas.

(6) Sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditindaklanjuti dengan penyusunan RDTR yang diatur denganPeraturan Daerah.

Bagian KetigaSistem Jaringan Prasarana

Pasal 12

(1) Sistem jaringan prasarana wilayah Kabupaten dibentuk olehsistem jaringan transportasi sebagai sistem jaringan prasaranautama dan dilengkapi dengan sistem jaringan prasaranalainnya.

(2) Sistem jaringan transportasi sebagai sistem jaringan prasaranautama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:a. sistem jaringan transportasi darat; danb. sistem jaringan transportasi udara.

(3) Sistem jaringan prasarana lainnya sebagaimana dimaksud padaayat (1) terdiri atas:a. rencana sistem jaringan energi dan kelistrikan;b. rencana sistem jaringan telekomunikasi;c. rencana sistem jaringan sumber daya air; dand. rencana sistem jaringan prasarana wilayah lainnya.

Paragraf 1Sistem Jaringan Transportasi Darat

Pasal 13

(1) Sistem jaringan transportasi darat sebagaimana dimaksuddalam Pasal 12 ayat (2) huruf a terdiri atas:a. jaringan jalan;b. jaringan kereta api; danc. jaringan sungai, danau, dan penyeberangan.

(2) Jaringan jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:a. jaringan jalan arteri primer terdiri atas:

1. ruas jalan BTS Provinsi Jambi – Maur; dan2. ruasjalan Maur – Terawas.

b. Jaringan jalan kolektor primer terdiri atas:

Page 17: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

1. ruas jalan Simpang Nibung – Ketapat;2. ruas jalan Muara Rupit – MuaraLakitan;3. ruas jalan Muara Rupit – KarangDapo;4. ruas jalan Simpang 3 Bingin Teluk – BatasMusi

Banyuasin;5. ruas jalan Karang Dapo – Simpang 4Kelingi IV/a;6. ruas jalan Simpang 4 – Muara Lakitan (Setia Marga-

Muara Lakitan);7. ruas jalan Simpang Biaro – Bingin Teluk; dan8. ruasjalan Karang Dapo – BinginTeluk – Ketapat –

AirBening.c. Jaringan jalan lokal primer terdiri atas:

1. ruas jalan Surulangun – PulauKidak;2. ruas jalan Dalam Ibu Kota Muara Rupit;3. ruas jalan Dalam IbuKota Surulangun Rawas;4. ruas jalan Karang Anyar – DanauRaya;5. ruas jalan Suka Menang – TanjungAgung;6. ruas jalan Simpang Lima Nibung – DanauRaya;7. ruas jalan Bingin Teluk –Poros Trans Nibung;8. ruas jalan Sungai Jauh – SungaiKijang;9. ruas jalan Simpang Enam Ketapat – Pauh;10. ruas jalan Dalam Ibu Kota Kecamatan Karang Jaya;11. ruas jalan Simpang Belani – Belani;12. ruas jalan Simpang Lake –Simpang Tegal Sari;13. ruas jalan Simpang Kabu – DanauRaya;14. ruas jalan Mandi Angin – Simpang Lima Kelingi IV/a;15. ruas jalan Simpang Talang Ridan – Aringin;16. ruas jalan Sukamenang – PulauKidak;17. ruas jalan Suka Raja – LubukKumbung;18. ruas jalan Simpang Tiga Pauh – BatuKucing;19. ruas jalan Simpang Empat – Simpang Lima Kelingi IV/a;20. ruas jalan Pulau Kidak – Napal Licin;21. ruas jalan Sungai Kijang – PorosNibung;22. ruas jalan Pangkalan – Batas Jambi;23. ruas jalan Napalicin – Kuto Tanjung;24. ruas jalan Prabumulih I – TranslokPauh (Kecamatan

Muara Lakitan – Rawas Ilir);25. ruas jalan Simpang Lake – Sukamenang;26. ruas jalan Simpang Lintas – Bukit Langkap – Bukit Uli;27. ruas jalan Lintas – Terusan;28. ruas jalan Lesung Batu – Bendung Merung;29. ruas jalan Kerani Jaya – Sumber Makmur;30. ruas jalan Poros Nibung – Mulya Jaya;31. ruas jalan Poros Nibung –SimpangSebelas Nibung;32. ruas jalan Kerani Jaya – Sungai Jernih – Karangwaru;

dan33. ruas jalan Sungai Jernih – Biaro Lama.

Page 18: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

d. Lokasi terminal terdiri atas:1. terminal tipe B di Muara Rupit, Kecamatan Rupit;2. terminal tipe C di Bingin Teluk, Kecamatan Rawas Ilir;

dan3. terminaltipe C di Pasar Surulangun, Kecamatan Rawas

Ulu.(3) Jaringan kereta api sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

b,terdiri atas:a. jaringan jalur kereta api antar kota yang menghubungkan

Lubuklinggau – Sarolangun – Muarobungo;b. jaringan kereta api batubara dari Tanjung Enim sampai

Tanjung Api-Api; danc. stasiun barang di Desa Belani Kecamatan Rawas Ilir.

(4) Jaringan sungai, danau, dan penyeberangan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf cterdiri atas:a. Pelabuhan Surulangun di Kecamatan Rawas Ulu;b. Pelabuhan Muara Kulam di Kecamatan Ulu Rawas;c. Pelabuhan Muara Rupit di Kecamatan Rupit; dand. Pelabuhan Bingin Teluk dan Pelabuhan Pauhdi Kecamatan

Rawas Ilir.

Paragraf 2Sistem Jaringan Transportasi Udara

Pasal 14

Sistem jaringan transportasi udara sebagaimana dimaksud dalamPasal 12 ayat (2) huruf b berupa aerodromeyang terdapatdiKecamatan Rawas Ilir.

Paragraf 3Rencana Sistem Jaringan Energi dan Kelistrikan

Pasal 15

(1) Sistem jaringan energi dan kelistrikan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 12 ayat (3) huruf a terdiri atas:a. pembangkit listrik di wilayah Kabupaten; danb. jaringan prasarana energi.

(2) Pembangkit listrik di wilayah Kabupaten sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf a terdiri atas:a. pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di

Sungai Kerali dan seluruh daerah irigasi yang berpotensial;b. keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Bumi di Air

Bening, Kecamatan Rawas Ilir;c. pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di wilayah

yang potensial; dan

Page 19: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

d. keberadaanPembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambangdi Desa Belani, Kecamatan Rawas Ilir.

(3) Jaringan prasarana energi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf b terdiri atas:a. pengembangan Jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi

terdiri atas Muara Beliti – Selangit – Terawas – Karang Jaya– Rupit – Surulangun – Nibung;

b. pengembangan Jaringan Tegangan Menengah/Sekunderterdiri atas Petanang – Selangit– Terawas – Karang Jaya –Rupit – Rawas Ulu dan Rupit – Karang Dapo – Rawas Ilir –Nibung;

c. pengembangan Jaringan listrik tegangan rendah/tersier diseluruh kawasan; dan

d. pembangunanGardu Induk Listrik di Simpang NibungRawas.

Paragraf 4Rencana Sistem Jaringan Telekomunikasi

Pasal 16

(1) Sistem jaringan telekomunikasi sebagaimana yang dimaksuddalam Pasal 12 ayat (3) huruf b terdiri atas:a. infrastruktur telekomunikasi berupa jaringan kabel telepon;

danb. infrastruktur telepon nirkabel berupa lokasi menara

telekomunikasi dan menara Base Transceiver Station(BTS).(2) Infrastruktur telekomunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) huruf a terdiri atas:a. pengembangan jaringan telekomunikasi primer/utama

terdiri atas Karang Jaya – Rupit – Surulangun – MuaraKulam - Nibung – Rawas Ilir;

b. pengembangan jaringan telekomunikasi sekunder diKecamatan Karang Dapo;

c. pengembangan jaringan telekomunikasi tersier di seluruhkawasan perkotaan; dan

d. penambahantelepon umum dan wartel di pusat permukimanperdesaan dengan jaringan kabel dan nirkabel.

(3) Infrastruktur telepon nirkabel sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf b terdiri atas:a. pembangunan stasiun-stasiun komunikasi nirkabel di

wilayah-wilayah pedalaman;b. penambahan Satuan Sambungan Telepon (SST); danc. pembangunanBase Transceiver Station (BTS).

Page 20: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

Paragraf 5Rencana Sistem Jaringan Sumber Daya Air

Pasal 17

(1) Sistem jaringan sumber daya air sebagaimana yang dimaksuddalam Pasal 12 ayat (3) huruf c terdiri atas:a. sistem wilayah sungai dan danau;b. jaringan irigasi;c. jaringan air baku untuk air bersih;d. jaringan air bersih ke kelompok pengguna; dane. sistem pengendalian banjir.

(2) Sistem wilayah sungai dan danau sebagaimana yang dimaksudpada ayat (1) huruf a terdiri atas sub DAS Rawas serta DanauRayodi Kecamatan Rupit dan Waduk Merung di KecamatanRawas Ulu.

(3) Jaringan irigasi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1)huruf b terdiri atas:a. daerah irigasi yang merupakan kewenangan nasional berupa

Air Rawas di Desa Sungai Baung Kecamatan Rawas Ulu;b. daerah irigasi yang merupakan kewenangan Kabupaten

terdiri atas:1. daerah irigasi Air Dulu di Kecamatan Karang Jaya;2. daerah irigasi Air Merung di Kecamatan Rawas Ulu;3. daerah irigasi Srijaya Makmur di Kecamatan Nibung;4. daerah irigasi Air Putat di Kecamatan Rawas Ulu;5. daerah irigasi Sungai Baung di Kecamatan Rawas Ulu;6. daerah irigasi Setia Marga di Kecamatan Karang Dapo;7. daerah irigasi Maur di Kecamatan Rupit;8. daerah irigasi Krani Jaya di Kecamatan Nibung;9. daerah irigasi Air Nitap di Kecamatan Rawas Ulu;10. daerah irigasi Noman di Kecamatan Rupit;11. daerah irigasi Air Jangkat di Kecamatan Ulu Rawas.12. daerah irigasi Tebat Gede di Kecamatan Karang Jaya;

dan13. daerah irigasi Bukit Langkap di Kecamatan Karang Jaya.

(4) Jaringan air baku untuk air bersih sebagaimana yang dimaksudpada ayat (1) huruf c terdiri atas:a. sistem air untuk keperluan minum di Bingin Teluk untuk

melayani daerah perkotaan Rawas Ilir;b. sistem air untuk keperluan minum di Karang Dapo untuk

melayani daerah perkotaan Karang Dapo;c. sistem air untuk keperluan minum di Sukomoro untuk

melayani daerah perkotaan di Rawas Ulu;d. sistem air untuk keperluan minum di Karya Makmur

Kecamatan Nibungdengan daerah perkotaan Nibung;

Page 21: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

e. sistem air untuk keperluan minum di Karang Jaya untukmelayani daerah perkotaan Karang Jaya; dan

f. sistem air untuk keperluan minum di Muara Kulam untukmelayani permukiman Kecamatan Ulu Rawas.

(5) Jaringan air bersih ke kelompok pengguna sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf d terdiri atas:a. jaringan air bersih bagi permukiman di Kecamatan Rupit,

Kecamatan Karang Jaya, Kecamatan Karang Dapo,Kecamatan Rawas Ilir, Kecamatan Nibung, Kecamatan UluRawas, Kecamatan Rawas Ulu;

b. jaringan air bersih bagi pertanian di Kecamatan Rawas Ulu,Kecamatan Rupit, Kecamatan Karang dapo, KecamatanKarang Jaya, Kecamatan Rawas Ilir; dan

c. jaringan air bersih bagi industri di Desa Terusan KecamatanKarang Jaya dan Desa Jadi Mulya Kecamatan Nibung.

(6) Sistem pengendalian banjir sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf e terdiri atas:a. pengendalian fungsi DAS Musi khususnya Sub DAS Rawas

sesuai dengan peruntukannya;b. melestarikan Danau Raya di Rupit dengan cara

mengendalikan penggunaan tata guna lahan di kawasanhulu;

c. pembuatan cek DAM atau DAM pengendali di kawasan huluuntuk mengurangi erosi dasar sungai dan menaikkan mukaair sehingga memperluas daerah resapan dan mengurangikecepatan aliran air di sungai; dan

d. penanganan kawasan hulu sungai dan menjaga TamanNasional Kerinci Seblat.

Pasal 18

(1) Sistem jaringan prasarana wilayah lainnya sebagaimana yangdimaksud dalam Pasal 12 ayat (3) huruf d terdiri atas jaringanprasarana lingkungan yang terdiri dari:a. sistem pengolahan limbah;b. sistem drainase;c. jalur evakuasi bencana; dand. sistem jaringan persampahan.

(2) Sistem pengolahan limbah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf a terdiri atas:a. pengembangan prasarana pengelolaan limbah

domestikterdapat dikawasan permukiman meliputiKecamatan Ulu Rawas, Kecamatan Rawas Ulu, KecamatanRupit, Kecamatan Karang Jaya, Kecamatan Karang Dapo,Kecamatan Rawas Ilir, Kecamatan Nibung;

Page 22: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

b. pengembangan prasarana pengelolaan limbah B3 terdapat dikawasan permukiman meliputi Desa Terusan KecamatanKarang Jaya dan Desa Jadi Mulya Kecamatan Nibung;

c. pembangunan sarana sanitasi umum terdapat dikawasanpermukiman meliputi Kecamatan Ulu Rawas, KecamatanRawas Ulu, Kecamatan Rupit, Kecamatan Karang Jaya,Kecamatan Karang Dapo, Kecamatan Rawas Ilir, KecamatanNibung;

d. pembangunan saluran limbah sistem tertutup di kawasanperdagangan, perkantoran, dan perdagangan KecamatanRupit; dan

e. pembangunan instalasi pengolahan lumpur tinja terdapatdikawasan permukiman meliputi Kecamatan Ulu Rawas,Kecamatan Rawas Ulu, Kecamatan Rupit, KecamatanKarang Jaya, Kecamatan Karang Dapo, Kecamatan RawasIlir, Kecamatan Nibung.

(3) Sistem drainase sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf bterdiri atas:a. pembangunan sistem drainase tertutup di kawasan pusat

pemerintahan, kawasan perkotaan dan perdaganganKecamatan Rupit;

b. pembangunan sistem drainase terbuka di kawasanpermukiman meliputi Kecamatan Ulu Rawas, KecamatanRawas Ulu, Kecamatan Rupit, Kecamatan Karang Jaya,Kecamatan Karang Dapo, Kecamatan Rawas Ilir, KecamatanNibung; dan

c. pembangunan stasiun pompa di kawasan rawan genanganmeliputi Kecamatan Rawas Ulu, Kecamatan Rupit,Kecamatan Karang Jaya, Kecamatan Karang Dapo, danKecamatan Rawas Ilir.

(4) Sistem evakuasi bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf c terdiri atas:a. penyediaan ruang terbuka hijau dan fasilitas sosial/umum

yang bisa digunakan sebagai tempat evakuasi ketikabencana terjadi di Kecamatan Rawas Ulu, Kecamatan Rupit,Kecamatan Karang Jaya, Kecamatan Karang Dapo, danKecamatan Rawas Ilir;

b. meningkatkan kualitas jalan yang ada untuk menjaminkelancaran proses evakuasi melalui pelebaran jalan,penataan susunan jalan atau perbaikan jalan-jalan yangrusak di Kecamatan Rawas Ulu, Kecamatan Rupit,Kecamatan Karang Jaya, Kecamatan Karang Dapo, danKecamatan Rawas Ilir ;

c. pembuatan rute khusus jalur penyelamatan yangterintegrasi dengan jalan-jalan yang sudah ada sebelumnyadi Kecamatan Rawas Ulu, Kecamatan Rupit, Kecamatan

Page 23: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

Karang Jaya, Kecamatan Karang Dapo, dan KecamatanRawas Ilir; dan

d. sosialisasi kepada masyarakat tentang risiko dari kejadianbencana banjir di di Kecamatan Rawas Ulu, KecamatanRupit, Kecamatan Karang Jaya, Kecamatan Karang Dapo,dan Kecamatan Rawas Ilir.

(5) Sistem jaringan persampahan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf d terdiri atas:a. tempat penampungan sementara di Desa Lubuk Rumbia

Baru Kecamatan Rupit dan Kelurahan Bingin TelukKecamatan Rawas Ilir; dan

b. pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir di Desa SungaiKijang Kecamatan Rawas Ulu.

BAB IVRENCANA POLA RUANG WILAYAH

Bagian KesatuUmum

Pasal 19

(1) Rencana pola ruang wilayah memuat peruntukan kawasanlindung dan kawasan budidaya.

(2) Rencana pola ruang wilayah Kabupaten digambarkan dalampeta dengan tingkat ketelitian 1:50.000 sebagaimana tercantumdalam Lampiran II yang merupakan bagian tak terpisahkan dariPeraturan Daerah ini.

Bagian KeduaKawasan Lindung

Pasal 20

Kawasan lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1)terdiri atas:a. kawasan hutan lindung;b. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan di

bawahnya;c. kawasan perlindungan setempat;d. kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya; dane. kawasan rawan bencana alam.

Pasal 21

Page 24: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

(1) Kawasan hutan lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20huruf a terdapat di Kecamatan Karang Jaya, Kecamatan RawasIlir, dan Kecamatan Ulu Rawas.

(2) Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasandibawahnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 hurufbberupa kawasan resapan air yang terdapat di KecamatanKarang Jaya dan Kecamatan Ulu Rawas dan kawasanbergambut yang terdapat di Kecamatan Karang Dapo danKecamatan Rawas Ilir.

(3) Kawasan perlindungan setempat sebagaimana dimaksud dalamPasal 20 huruf c terdiri atas:a. sempadan sungai terdiri atas:

1. sempadan sungai utama terdiri atas Sungai Rupit danSungai Rawas yang terdapat di Kecamatan Karang Dapo,Karang Jaya, Rawas Ilir, Rawas Ulu, Rupit, dan UluRawas; dan

2. sempadan sungai terdiri atas anak sungai dari SungaiRawas dan Sungai Rupit yang terdapat di KecamatanKarang Dapo, Kecamatan Karang Jaya, Kecamatan Rupit,Kecamatan Ulu Rawas, Kecamatan Nibung, KecamatanRawas Ilir, dan Kecamatan Rawas Ulu.

b. sempadan danau/waduk terdiri atas Danau Rayo MuaraRupit, Waduk Sungai Baung dan Waduk Sungai Merung diKecamatan Rawas Ulu.

(4) Kawasan suaka alam, pelestarian, dan cagar budayasebagaimana dimaksud pada Pasal 20 huruf d terdapat diKecamatan Karang Jaya dan Kecamatan Ulu Rawas.

(5) Kawasan rawan bencana alam sebagaimana dimaksud padaPasal 20 huruf e terdapat di Kecamatan Rupit, KarangJayaKarang Dapo, Kecamatan Rawas Ilir, danKecamatan RawasUlu.

Bagian KetigaKawasan Budidaya

Pasal 22

Kawasan budidaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1),terdiri atas:a. kawasan peruntukan hutan produksi;b. kawasan hutan rakyat;c. kawasan peruntukan pertanian;d. kawasan peruntukan perkebunan;e. kawasan peruntukan peternakan;f. kawasan peruntukan perikanan;g. kawasan peruntukan pertambangan;h. kawasan peruntukan industri;

Page 25: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

i. kawasan peruntukan pariwisata; danj. kawasan peruntukan permukiman.

Pasal 23

Kawasan peruntukan hutan produksi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 22 huruf a terdiri atas:a. Kawasan Hutan Produksi Terbatas terdapat di Kecamatan

Karang Jaya,Kecamatan Rawas Ilir,danKecamatan Ulu Rawas;b. Kawasan Hutan Produksi Tetap terdapat di Kecamatan Karang

Dapo, Kecamatan Karang Jaya, Kecamatan Nibung, KecamatanRawas Ilir, Kecamatan Rawas Ulu, Kecamatan Rupit, danKecamatan Ulu Rawas; dan

c. Kawasan Hutan Produksi Konversi terdapat di KecamatanKarang Dapo dan Kecamatan Rawas Ilir.

Pasal 24

Kawasan Hutan Rakyat sebagaimana dalam Pasal 22 huruf bterdapat di Kecamatan Karang Dapo, Kecamatan Rupit, KecamatanKarang Jaya, Kecamatan Nibung, Kecamatan Rawas Ilir, KecamatanRawas Ulu, danKecamatan Ulu Rawas.

Pasal 25

(1) Kawasan peruntukan pertanian sebagaimana dimaksud dalamPasal 22 huruf cterdiri atas:a. kawasan pertanian pangan lahan basahberupa kawasan

pertanian beririgasi;b. kawasan pertanian lahan kering; danc. kawasan pertanian hortikultura.

(2) kawasan pertanian pangan lahan basah berupa kawasanpertanian beririgasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurufaterdapat di Kecamatan Karang Dapo, Kecamatan Karang Jaya,Kecamatan Rawas Ilir, Kecamatan Rawas Ulu, danKecamatanRupit.

(3) Kawasan pertanian lahan kering sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf bterdapat di Kecamatan Karang Dapo, KecamatanKarang Jaya, dan Kecamatan Rawas Ilir.

(4) Kawasan pertanian hortikultura sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf c terdapat di Kecamatan Rawas Ulu danKecamatan Ulu Rawas.

Pasal 26

(1) Kawasan peruntukan perkebunan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 22 huruf d, terdiri atas:

Page 26: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

a. perkebunan sawit;b. perkebunan karet; danc. perkebunan swasta sejenis.

(2) Kawasan peruntukan perkebunan sawit sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf a terdapat di Kecamatan Rupit, KecamatanRawas Ulu, Kecamatan Nibung, Kecamatan Rawas Ilir,Kecamatan Karang Dapo, danKecamatan Karang Jaya.

(3) Kawasan peruntukan perkebunan karet sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf b terdapat di Kecamatan Rupit, KecamatanRawas Ulu, Kecamatan Nibung, Kecamatan Rawas Ilir,Kecamatan Karang Dapo, Kecamatan Karang Jaya,danKecamatan Ulu Rawas.

(4) Kawasan peruntukan perkebunan swasta sejenis sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf c terdapat di Kecamatan KarangDapo, Kecamatan Rawas Ilir, Kecamatan Karang Jaya,Kecamatan Rawas Ulu, Kecamatan Rupit

Pasal 27

Kawasan peruntukan peternakan sebagaimana dimaksud dalamPasal 22 huruf e terdapat di Kecamatan Ulu Rawas, KecamatanRawas Ulu, Kecamatan Rupit, Kecamatan Karang Dapo, KecamatanRawas Ilir, danKecamatan Karang Jaya.

Pasal 28

Kawasan peruntukan perikanan sebagaimana dimaksud dalamPasal 22 huruf f, terdiri atas:a. perikanan tangkap terdapat di Sungai Rawas dan Sungai Rupit;

danb. budidaya perikanan terdapat di Kecamatan Rawas Ilir dan

Kecamatan Rawas Ulu.

Pasal 29

Kawasan peruntukan pertambangan sebagaimana dimaksud dalamPasal 22 huruf g berupa batubara dan minyak bumiterdapat diKecamatan Rawas Ilir.

Pasal 30

Kawasan peruntukan industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal22 huruf h, terdiri atas:a. industri besar terdapat di Desa Terusan Kecamatan Karang

Jaya dan Desa Jadi Mulya Kecamatan Nibung;b. industri sedang terdapat di Kecamatan Rupit, Kecamatan

Nibung, Kecamatan Rawas Ilir, Kecamatan Karang Jaya; dan

Page 27: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

c. industri kecil terdapat di Kecamatan Rupit, Kecamatan Nibung,Kecamatan Rawas Ilir, Kecamatan Rawas Ulu, KecamatanKarang Dapo, Kecamatan Karang Jaya, dan Kecamatan UluRawas.

Pasal 31

(1) Kawasan peruntukan pariwisata sebagaimana dimaksud dalamPasal 22 huruf i terdiri atas pariwisata budaya dan pariwisataalam.

(2) Pariwisata budaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiriatas:a. Makam Depati Kurus di Kecamatan Rawas Ulu;b. Meriam Naga (senjata) di Kecamatan Rawas Ulu;c. Pedang Kuno (senjata) di Kecamatan Rawas Ulu;d. Sabuk Kain Sutra di Kecamatan Rawas Ulu;e. Candi Lesung Batu di Kecamatan Rawas Ulu;f. Piagam Kulit Kayu di Kecamatan Rawas Ulu;g. Situs Batu Merah di Kecamatan Nibung;h. Kajatan Bujang Kurap di Kecamatan Rawas Ulu;i. Cottage Sukomoro di Kecamatan Rawas Ulu;j. Keramat Meja Batu di Kecamatan Rupit;k. Camp Turis di Kecamatan Rawas Ulu; danl. Tari pisau dan tari piring di Desa Sungai Baung Kecamatan

Rawas Ulu.(3) Pariwisata alam sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri

atas:a. pariwisata alamDanau Raya di Kecamatan Rupit;b. pariwisata alam Gua Napalicin di Kecamatan Ulu Rawas;c. pariwisata alam Air Terjun Batu Ampar di Kecamatan Ulu

Rawas;d. pariwisata alam Sungai Kerali di Kecamatan Ulu Rawas;e. pariwisata alam Sungai Numan di Kecamatan Ulu Rawas;f. pariwisata alam Sungai Arung Jeram di Kecamatan Ulu

Rawas;g. pariwisata alam Air Terjun Palalawan di Kecamatan Ulu

Raws;h. pariwisata alam Air Terjun Kilei di Kecamatan Ulu Rawas;i. pariwisata alam Air Terjun Curup Sembilan di Kecamatan

Karang Jaya; danj. pariwisataalam Bukit Pandandi Kecamatan Karang Jaya.

Pasal 32

(1) Kawasan peruntukan permukiman sebagaimana dimaksuddalam Pasal 22 huruf j terdiri atas permukiman perkotaan danpermukiman perdesaan.

Page 28: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

(2) Permukiman perkotaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)terdapat di Kecamatan Karang Dapo, Kecamatan Karang Jaya,Kecamatan Nibung, Kecamatan Rawas Ilir, Kecamatan RawasUlu, danKecamatan Rupit.

(3) Permukiman perdesaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)terdapat diKecamatan Rupit, Kecamatan Rawas Ulu, KecamatanNibung, Kecamatan Rawas Ilir, Kecamatan Karang Dapo,Kecamatan Karang Jaya, danKecamatan Ulu Rawas.

BAB VPENETAPAN KAWASAN STRATEGIS

Pasal 33

(1) Kawasan strategis yang ada di Kabupaten terdiri atas:a. Kawasan Strategis Nasional; danb. Kawasan Strategis Kabupaten.

(2) Kawasan Strategis Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf a, yaitu Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

(3) Kawasan Strategis Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf b,terdiri atas:a. Kawasan Strategis Kabupaten berdasarkan sudut

kepentingan pertumbuhan ekonomi; danb. Kawasan Strategis Kabupaten berdasarkan sudut

kepentinganfungsi dan daya dukung lingkungan.(4) Kawasan strategis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

digambarkan dalam peta kawasan strategis sebagaimanatercantum dalam Lampiran III sebagai bagian yang merupakanbagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 34

(1) Kawasan Strategis Kabupaten berdasarkan sudut kepentinganekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (3) hurufa, terdiri atas:a. kawasan perkotaan;b. kawasan pertanian lahan basah; danc. kawasan perikanan.

(2) Kawasan perkotaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurufa terdiri atas Muara Rupit, Lawang Agung, Desa Sungai Jernihdan Desa Remban.

(3) Kawasan pertanian tanaman pangan lahan basah pada ayat (1)huruf b terdiri atas Kecamatan Rawas Ulu, Kecamatan Rupit,Kecamatan Karang Dapo, Kecamatan Rawas Ilir, dan KecamatanKarang Jaya.

Page 29: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

(4) Kawasan perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurufc adalah Kecamatan Rawas Ilir.

Pasal 35

Kawasan Strategis Kabupaten berdasarkan sudut kepentinganfungsi dan daya dukung lingkungan sebagaimana dimaksud dalamPasal 33 ayat (3) huruf b terdiri atas:a. kawasan resapan air di Kecamatan Rawas Ulu, Kecamatan Ulu

Rawas, Kecamatan Karang Jaya; danb. kawasan sekitar Danau Rayo di Desa Sungai Jernih Kecamatan

Rupit.

BAB VIARAHAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH

Pasal 36

(1) Pemanfaatan ruang mengacu pada arahan pemanfaatan ruangyang memuat upaya perwujudan rencana tata ruang yangdijabarkan ke dalam indikasi program utama.

(2) Indikasi program utama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)melingkupi:a. indikasi program perwujudan rencana struktur ruang;b. indikasi program perwujudan rencana pola ruang; danc. indikasi program perwujudan kawasan strategis.

(3) Ruang lingkup indikasi program utama sebagaimanadimaksud pada ayat (2) dijabarkan dengan memuat usulanprogram utama, perkiraan pendanaan beserta sumbernya,instansi pelaksana dan waktu pelaksanaannya dalam 20 (duapuluh) tahun.

(4) Penjabaran lebih lanjut atas ruang lingkup indikasi programutama sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dalamLampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dariPeraturan Daerah ini.

(5) Pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)disinkronisasikan antar wilayah administratif dalamKabupaten.

(6) Pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan dengan memperhatikan standar pelayananminimal dalam penyediaan sarana dan prasarana.

Page 30: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

BAB VIIKETENTUAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

Bagian KesatuUmum

Pasal 37

(1) Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah memuatarahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah yangdiperuntukkan sebagai alat penertiban penataan ruang.

(2) Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang sebagaimanadimaksud pada ayat (1) terdiri atas:a. ketentuan umum peraturan zonasi sistem Kabupaten;b. ketentuan perizinan;c. ketentuan insentif dan disinsentif; dand. arahan sanksi.

(3) Ketentuan umum peraturan zonasi sistem kabupatensebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a memuatperaturan zonasi untuk struktur ruang dan pola ruang.

Bagian KeduaKetentuan Umum Peraturan Zonasi Sistem Kabupaten

Paragraf 1Peraturan Zonasi Struktur Ruang

Pasal 38

(1) Ketentuan umum peraturan zonasi untuk struktur ruangsebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (3) terdiri atas:a. ketentuan umum peraturan zonasi untuk sistem pusat

permukiman; danb. ketentuanumum peraturan zonasi untuk sistem jaringan

prasarana.(2) Ketentuan umum peraturan zonasi untuk sistem pusat

permukiman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf aterdiri atas:a. ketentuan umum peraturan zonasi untuk PKL;b. ketentuan umum peraturan zonasi untuk PPK;c. ketentuan umum peraturan zonasi untuk PPKp; dand. ketentuanumum peraturan zonasi untuk PPL.

(3) Ketentuan umum peraturan zonasi untuk sistem jaringanprasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiriatas:a. ketentuan umum peraturan zonasi untuk rencana sistem

jaringan transportasi;

Page 31: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

b. ketentuan umum peraturan zonasi untuk rencana sistemjaringan energi dan kelistrikan;

c. ketentuan umum peraturan zonasi untuk rencana sistemjaringan telekomunikasi;

d. ketentuan umum peraturan zonasi untuk rencana sistemjaringan sumber daya air; dan

e. ketentuanumum peraturan zonasi untuk rencana sistemjaringan prasarana lainnya.

Pasal 39

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk PKL sebagaimanadimaksud dalam pasal 38 ayat (2) huruf a terdiri atas:a. diperkenankan untuk mengembangkan pusat pemerintahan

skala kabupaten, pusat jasa dan perdagangan skala kabupaten,pusat fasilitas umum dan sosial, perumahan, industri kecil danrumah tangga, fasilitas pendukung pariwisata, dan pasartradisional;

b. tidak diperkenankan mengembangkan kegiatan industri yangmenghasilkan limbah B3;

c. diperkenankan untuk mengembangkan kawasan rendah hinggasedang; dan

d. diperkenankan mengembangkan pertokoan modern skalakabupaten.

Pasal 40

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk PPK sebagaimanadimaksud dalam Pasal 38 ayat (2) huruf b terdiri atas:a. diperkenankan untuk mengembangkan pusat pemerintahan

skala kecamatan, pusat jasa dan perdagangan skala kecamatan,pusat fasilitas umum dan sosial, fasilitas pendukung pariwisata,perumahan, industri kecil dan rumah tangga, dan pasartradisional;

b. tidak diperkenankan mengembangkan kegiatan industri yangmenghasilkan limbah B3;

c. diperkenankan untuk mengembangkan kawasan permukimandengan intensitas kepadatan rendah; dan

d. diperkenankanmengembangkan pertokoan modern skalakecamatan.

Pasal 41

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk PPKp sebagaimanadimaksud dalam Pasal 38 ayat (2) huruf c terdiri atas:a. diperkenankan untuk mengembangkan pusat pemerintahan

skala kecamatan, pusat jasa dan perdagangan skala kecamatan,

Page 32: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

pusat fasilitas umum dan sosial, fasilitas pendukung pariwisata,perumahan, industri kecil dan rumah tangga, dan pasartradisional;

b. tidak diperkenankan mengembangkan kegiatan industri yangmenghasilkan limbah B3;

c. diperkenankan untuk mengembangkan kawasan permukimandengan intensitas kepadatan rendah; dan

d. diperbolehkanmengembangkan pertokoan modern skalakecamatan.

Pasal 42

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk PPL sebagaimanadimaksud dalam Pasal 38 ayat (2) huruf d terdiri atas:a. diperkenankan untuk mengembangkan pusat pemerintahan

skala antar desa, fasilitas jasa dan perdagangan skala antardesa, fasilitas umum dan sosial, fasilitas pendukung pariwisata,perumahan, industri kecil dan rumah tangga, dan pasartradisional;

b. tidak diperkenankan mengembangkan kegiatan industri yangmenghasilkan limbah B3; dan

c. diperkenankan untuk mengembangkan kawasan permukimandengan intensitas kepadatan rendah.

Pasal 43

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk rencana sistemtransportasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (3) hurufa terdiri atas:a. tidak diperkenankan alih fungsi lahan pertanian pangan

beririgasi dan lahan berfungsi lindung di sepanjang sisi jalan;b. diperkenankan mendirikan bangunan operasional pendukung

pelabuhan sungai sesuai syarat pendirian bangunan;c. tidak diperkenankan pemanfaatan ruang di sepanjang jalur

transportasi sungai yang mengganggu fungsi transportasisungai;

d. tidak diperkenankan pemanfaatan ruang di sekitar pelabuhansungai yang mengganggu fungsi pelabuhan sungai;

e. tidak diperkenankan memanfaatkan ruang di sekitarpengawasan jalur kereta api yang mengganggu kepentinganoperasi dan keselamatan transportasi perkeretaapian;

f. diperkenankan mendirikan bangunan operasional pendukungaerodrome sesuai syarat pendirian bangunan;

g. diperkenankan pemanfaatan ruang di sekitar aerodrome denganmemperhatikan batas kawasan kebisingan; dan

h. tidak diperkenankan pemanfaatan ruang di sekitar aerodromeyang mengganggu kawasan keselamatan operasi penerbangan.

Page 33: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

Pasal 44

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk rencana sistem jaringanenergi dan kelistrikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat(3) huruf b terdiri atas:a. diperkenankan menempatkan tiang SUTT dengan mengikuti

ketentuan teknis penempatan tiang SUTT;b. diperkenankan menempatkan Gardu Induk Listrik dengan

mengikuti ketentuan teknis;c. diperkenankan mengembangkan kegiatan di sekitar SUTT

dengan mengikuti syarat pengembangan kegiatan di sekitarlokasi SUTT;

d. diperkenankan mengembangkan pembangkit tenaga listrikdengan memperhatikan pemanfaatan ruang di sekitarpembangkit dan jarak aman dari kegiatan lain;

e. diperbolehkan memanfaatkan ruang bebas di sepanjang jalurtransmisi dengan mengikuti ketentuan teknis;

f. diperkenankan mendirikan sarana kelistrikan di lahan bukanmilik umum;

g. diperkenankan melakukan kegiatan pemangkasan vegetasi yangmengganggu jaringan;

h. pengaturan jarak tiang antara 30 (tiga puluh) sampai dengan 45(empat puluh lima) meter;

i. diperkenankan mengembangkan energi baru dan terbarukanbagi pembangkit listrik dengan memperhatikan keseimbangansumber daya alam dan kelestarian lingkungan hidup;

j. diperkenankan melakukan kegiatan penyediaan danpemanfaatan energi alternatif dan konservasi energi;

k. tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang menimbulkanpencemaran dan pendangkalan sungai; dan

l. diperkenankan mendirikan bangunan yang mendukungkegiatan pengembangan sumber energi alternatif.

Pasal 45

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk rencana sistem jaringantelekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (3)huruf c terdiri atas:a. diperkenankan memanfaatkan secara bersama pada satu

menara oleh beberapa operator telepon seluler sesuai peraturanperundang-undangan;

b. diperkenankan mengembangkan jaringan baru ataupenggantian jaringan lama pada pusat sistempusat pelayanandan ruas-ruas jalan utama;

Page 34: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

c. diperkenankan menempatkan menara telekomunikasi denganmemperhatikan keamanan, keselamatan umum, dan estetikalingkungan;

d. tidak diperkenankan mendirikan bangunan di sekitar menaratelekomunikasi dalam radius bahaya keamanan dankeselamatan sesuai ketentuan perundang-undangan;dan

e. tidak diperkenankan mendirikan menara telekomunikasi dalamradius bahaya keamanan dan keselamatan di sekitar kawasanaerodrome.

Pasal 46

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk rencana sistem jaringansumber daya air sebagaimana dimaksud dalam pasal 38 ayat (3)huruf d terdiri atas:a. ketentuan umum peraturan zonasi untuk rencana sistem

wilayah sungai dan danau;b. ketentuan umum peraturan zonasi untuk rencana sistem

jaringan irigasi;c. ketentuan umum peraturan zonasi untuk rencana sistem

jaringan air baku untuk air bersih;d. ketentuan umum peraturan zonasi untuk rencana sistem

jaringan air bersih ke kelompok pengguna; dane. ketentuanumum peraturan zonasi untuk rencana sistem

pengendalian banjir.

Pasal 47

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk rencana sistem wilayahsungai dan danau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 huruf aterdiri atas:a. diperkenankan menempatkan lokasi industri berdekatan

dengan sungai sesuai dengan ketentuan teknis yang berlakudan tidak menimbulkan kerusakan ekosistem sungai;

b. diperkenankan melakukan kegiatan pengembangan danpengelolaan sungai;

c. diperkenankan melakukan kegiatan konservasi sumber daya airdi wilayah sungai;

d. diperkenankan melakukan kegiatan pengendalian daya rusakair pada wilayah sungai;

e. tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang merusakkualitas dan kuantitas sumber daya air di wilayah sungai;

f. diperkenankan memanfaatkan air sungai untuk memenuhikebutuhan air baku untuk air minum sesuai dengan syaratyang berlaku;

Page 35: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

g. diperkenankan memanfaatkan air sungai untuk memenuhikebutuhan air baku untuk pertanian sesuai dengan syarat yangberlaku;

h. diperkenankan mendirikan bangunan pendukung danau;i. diperkenankan melakukan kegiatan yang mendukung

keamanan sumber air;j. diperkenankan memanfaatkan air danau untuk memenuhi

kebutuhan air baku untuk pertanian; dank. tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang merusak

kualitas air danau.

Pasal 48

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk rencana sistem jaringanirigasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 huruf b terdiri atas:a. pemanfaatan ruang di sekitar jaringan irigasi berupa lahan

pertanian beririgasi;b. tidak diperkenankan memanfaatkan ruang yang dapat merusak

fungsi jaringan irigasi;c. diperkenankan mendirikan bangunan untuk mendukung fungsi

jaringan irigasi; dand. tidak diperkenankan mendirikan bangunan di dalam jaringan

irigasi.

Pasal 49

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk rencana sistem jaringanair baku untuk air bersih sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf c terdiri atas:a. diperbolehkan mendirikan bangunan untuk mendukung

jaringan sumber air minum;b. diperkenankan membangun dan memasang jaringan primer,

sekunder dan Sambungan Rumah (SR);c. diperkenankan membangun fasilitas pendukung pengolahan air

minum yang diizinkan meliputi kantor pengelola, bakpenampungan, tower air, bak pengolahan air dan bangunanuntuk sumber energi listrik; dan

d. tidak diperkenankan membangun instalasi pengolahan airminum pada sumber air baku.

Pasal 50

(1) Ketentuan umum peraturan zonasi untuk rencana sistemjaringan air bersih ke kelompok pengguna sebagaimanadimaksud dalam Pasal 45 huruf d terdiri atas:a. ketentuan umum peraturan zonasi untuk rencana jaringan

air bersih ke permukiman;

Page 36: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

b. ketentuan umum peraturan zonasi untuk rencanapenyediaan air baku bagi pertanian; dan

c. ketentuanumum peraturan zonasi untuk rencanapenyediaan air baku untuk industri.

(2) Ketentuan umum peraturan zonasi untuk rencana jaringan airbersih ke permukiman sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf a terdiri atas:a. pemanfaatan ruang di sekitar sumber air bersih adalah

ruang terbuka hijau;b. tidak diperkenankan mendirikan bangunan di atas jaringan

pipa induk; danc. tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang dapat

menimbulkan pencemaran terhadap sumber air bersih.(3) Ketentuan umum peraturan zonasi untuk rencana penyediaan

air baku untuk pertanian sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf b terdiri atas:a. pemanfaatan ruang di sekitar sungai, waduk, embung untuk

hanya untuk pemanfaatan ruang yang melindungi fungsisungai, waduk dan embung sebagai penyedia air bakuuntuk pertanian;

b. diperkenankan untuk mendirikan bangunan di sekitarsungai, waduk, embung yang mendukung fungsi penyediaanair baku untuk pertanian; dan

c. tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang dapatmenimbulkan pencemaran bagi sungai, waduk, embung.

(4) Ketentuan umum peraturan zonasi untuk rencana penyediaanair baku untuk industri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf c terdiri atas:a. pemanfaatan ruang di sekitar sungai dan embung untuk

hanya untuk pemanfaatan ruang yang melindungi fungsisungai dan embung sebagai penyedia air baku untukindustri;

b. diperkenankan untuk mendirikan bangunan di sekitarsungai dan embung yang mendukung fungsi penyediaan airbaku untuk industri; dan

c. tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang dapatmenimbulkan pencemaran bagi sungai dan embung.

Pasal 51

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk rencana sistempengendali banjir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 huruf eterdiri atas:a. diperkenankan mendirikan sarana dan prasarana pengendali

banjir.

Page 37: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

b. tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang dapatmenimbulkan kerusakan sarana dan prasarana pengendalibanjir; dan

c. diperkenankan melakukan kegiatan yang mendukungpengendalian banjir.

Pasal 52

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk rencana prasaranalainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (3) huruf eterdiri atas:a. ketentuan umum peraturan zonasi untuk rencana sistem

pengolahan limbah;b. ketentuan umum peraturan zonasi untuk rencana sistem

drainase;c. ketentuan umum peraturan zonasi untuk rencana jalur

evakuasi bencana; dand. ketentuanumum peraturan zonasi untuk sistem pengolahan

sampah.

Pasal 53

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk rencana sistempengolahan limbah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 huruf aterdiri atas:a. tidak diperkenankan membangun pengolahan limbah individual

di daerah perkotaan dengan kepadatan bangunan tinggi;b. diperkenankan untuk membangun jaringan pengolahan limbah

domestik dan bangunan pendukung jaringan pengolah limbahdomestik untuk permukiman sesuai dengan ketentuan teknisyang berlaku;

c. diperkenankan untuk membangun saluran limbah domestikdengan sistem setempat untuk kawasan permukiman;

d. diperkenankan untuk membangun saluran limbah dengansistem terpusat untuk kawasan perkantoran, pasar, kawasanindustri, terminal dengan kepadatan bangunan tinggi;

e. tidak diperkenankan mengalirkan air limbah domestik langsungke sungai, waduk, embung dan saluran irigasi;

f. tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang dapatmengganggu fungsi jaringan pengolahan air limbahdomestik;

g. diperkenankan membuang limbah domestik pada saluran airhujan pada kawasan permukiman dengan kepadatan bangunanrendah;

h. diperkenankan mendirikan bangunan pendukung jaringanpengolah limbah B3;

i. diperkenankan mendirikan bangunan fasilitas pengolah limbahB3; dan

Page 38: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

j. tidak diperkenankan mendirikan prasarana pengolah limbah B3yang mengganggu fungsi kawasan.

Pasal 54

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk rencana sistem drainasesebagaimana dimaksud dalam Pasal 52huruf b terdiri atas:a. diperkenankan membangun jaringan drainase primer,

sekunder, dan tersier yang berwawasan lingkungan;b. diperkenankan mengembangkan sistem drainase tertutup di

kawasan pusat pemerintahan, kawasan perkotaan, komersildengan kepadatan bangunan tinggi;

c. diperkenankan mengembangkan sistem drainase terbuka padasepanjang ruas jalan dan kawasan permukiman; dan

d. tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang dapatmenimbulkan gangguan pada jaringan drainase.

Pasal 55

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk rencana jalur evakuasibencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 huruf c terdiriatas:a. diperkenankan mengembangkan jalur dan ruang evakuasi

bencana;b. diperkenankan mendirikan sarana dan prasarana pendukung

pada jalur dan ruang evakuasi bencana;c. diperkenankan melakukan perbaikan kualitas sarana dan

prasarana pendukung pada jalur dan ruang evakuasi bencana;dan

d. diperkenankan melakukan sosialisasi risiko bencana kepadamasyarakat.

Pasal 56

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk rencana sistempengolahan sampah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 hurufd terdiri atas:a. diperkenankan mendirikan bangunan pendukung jaringan

persampahan;b. diperkenankan mendirikan sarana dan prasarana pengolah

sampah; danc. pembangunan fasilitas pengolahan sampah wajib

memperhatikan kesehatan masyarakat, kelestarian lingkungan,dan ketentuan teknis.

Page 39: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

Paragraf 2Peraturan Zonasi Pola Ruang

Pasal 57

(1) Ketentuan umum peraturan zonasi untuk pola ruangsebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (3) terdiri atas:a. ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan lindung;

danb. ketentuanumum peraturan zonasi untuk kawasan budidaya.

(2) Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan lindungsebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri atas:a. ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan hutan

lindung;b. ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan yang

memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahnya;c. ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan

perlindungan setempat;d. ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan suaka

alam, pelestarian alam dan cagar budaya; dane. ketentuanumum kawasan rawan bencana alam.

(3) Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan budidayasebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas:a. ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan hutan

produksi;b. ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan

perkebunan;c. ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan

pertanian tanaman pangan;d. ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan

pertanian hortikultura;e. ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan

perikanan;f. ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan

pertambangan;g. ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan industri;h. ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan

permukiman perkotaan; dani. ketentuanumum peraturan zonasi untuk kawasan

permukiman pedesaan.

Pasal 58

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan hutan lindungsebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 ayat (2) huruf a terdiri atas:a. diperkenankan melakukan kegiatan yang bersifat komplementer

terhadap fungsi hutan lindung;

Page 40: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

b. diperkenankan melakukan kegiatan wisata alam tanpamengubah bentang alam;

c. tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang berpotensimengurangi luas kawasan hutan dan tutupan vegetasi;

d. diperkenankan menggunakan kawasan hutan, baik kawasanhutan produksi dan hutan lindung, tanpa mengubah fungsipokok kawasan hutan dengan mempertimbangkan batasan luasdan jangka waktu tertentu serta kelestarian lingkungan; dan

e. Diperkenankan membangun prasarana wilayah yang melintasihutan lindung, dengan ketentuan:1. prasarana untuk pencegahan dan penanggulangan bencana

alam banjir, tanah longsor, letusan gunung api, lahardingin, dan potensi bencana lainnya;

2. pembangunan pos keamanan pada titik tertentu sesuaikebutuhan pengamanan lalu lintas dan pencegahanperambahan hutan;

3. tidak menyebabkan terjadinya perkembangan pemanfaatanruang budidaya di sepanjang jaringan prasarana tersebut;dan

4. mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh MenteriKehutanan.

Pasal 59

(1) Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan yangmemberikan perlindungan terhadap kawasan bawahnyasebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 ayat (2) huruf b berlakuuntuk kawasan resapan air dan kawasan bergambut.

(2) Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan resapanairsebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:a. diperkenankan adanya kegiatan budidaya;b. diperkenankan adanya permukiman yang sudah terbangun

di dalam kawasan resapan air sebelum ditetapkan sebagaikawasan lindung dengan memenuhi syarat:1. tingkat kerapatan bangunan rendah; dan2. perkerasan permukaan menggunakan bahan yang

memiliki daya serap air tinggi.c. wajib dibangun sumur resapan sesuai ketentuan yang

berlaku.(3) Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan

bergambutsebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:a. tidak diperkenankan adanya kegiatan budidaya baik

pembukaan lahan maupun alih fungsi kawasan; danb. tidak diperkenankan membuat saluran drainase yang dapat

mengakibatkan kawasan bergambut menjadi kering.

Page 41: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

Pasal 60

(1) Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan yangmemberikan perlindungan terhadap kawasan bawahnyasebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 ayat (2) huruf c berlakuuntuk sempadan sungai, kawasan sekitar danau/waduk, dansempadan mata air.

(2) Ketentuan umum peraturan zonasi untuk sempadan sungaisebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:a. diperkenankan untuk memanfaatkan ruangnya sebagai

ruang terbuka hijau;b. tidak diperkenankan melakukan kegiatan budidaya yang

mengakibatkanterganggunya fungsi sungai;c. diperkenankan mendirikan bangunan untuk menunjang

fungsi taman rekreasi terbuka dan fungsi pengamanansempadan; dan

d. diperkenankan dibangun prasarana wilayah dan utilitaslainnya dengan ketentuan:1. tidak menyebabkan terjadinya perkembangan

pemanfaatan ruang budidaya di sepanjang pinggirsungai dalam wilayah sempadan sungai; dan

2. dilakukan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.(3) Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan sekitar

danau/waduk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:a. tidak diperkenankan melakukan kegiatan budidaya yang

dapat merusak fungsi danau/waduk, kecuali untukpembangunan/pengembangan PLTA yang memanfaatkan airdari danau;

b. diperkenankan dilakukan kegiatan penunjang pariwisataalam sesuai ketentuan yang berlaku; dan

c. diperkenankanmendirikan bangunan untuk menunjangfungsi taman rekreasi terbuka dan fungsi pengamanansempadan danau.

(4) Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan sempadanmata air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:a. tidak diperkenankan melakukan kegiatan budidaya yang

dapat merusak mata air;b. diperkenankan dilakukan kegiatan penunjang pariwisata

alam sesuai ketentuan yang berlaku;c. tidak diperkenankan melakukan kegiatan budidaya

terbangun di dalam kawasan sekitar mata air dalam radius200 (dua ratus) meter; dan

d. tidakdiperkenankan melakukan pengeboran air bawahtanah pada radius 200 (dua ratus) meter di sekitar mata air.

Pasal 61

Page 42: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

(1) Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan suaka alam,pelestarian alam dan cagar budaya terhadap kawasanbawahnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 ayat (2) hurufd berlaku untuk suaka alam dan cagar alam serta kawasantaman nasional.

(2) Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan suaka alamdan cagar alam sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiriatas:a. tidak diperkenankan melakukan kegiatan budidaya yang

mengakibatkan menurunnya fungsi kawasan tersebut;b. diperkenankan adanya kegiatan penelitian, wisata alam dan

kegiatan berburu yang tidak mengakibatkan penurunanfungsi kawasan tersebut; dan

c. diperkenankan adanya pembangunan prasarana wilayah,bangunan penunjang fungsi kawasan dan bangunanpencegah dan penanggulangan bencana alam.

(3) Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan tamannasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:a. dilarang melakukan kegiatan budidaya yang menyebabkan

menurunnya fungsi kawasan;b. dilarang melakukan penebangan pohon dan perburuan

satwa yang dilindungi undang-undang;c. diperbolehkan melakukan kegiatan penelitian dan wisata

alam sepanjang tidak merusak lingkungan; dand. diperbolehkan melakukan pembangunan prasarana wilayah

sepanjang tidak merusak atau mengurangi fungsi kawasanatau untuk kepentingan pencegahan dan penanggulanganbencana alam.

Pasal 62

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan rawan bencanaalam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 ayat (2) huruf e terdiriatas:a. pembatasan kawasan permukiman yang sudah terbangun di

dalam kawasan rawan bencana alam dengan menerapkanperaturan bangunan (building code) yang sesuai dengan potensibencana alam serta dilengkapi jalur evakuasi;

b. diwajibkan adanya penentuan lokasi dan jalur evakuasi daripermukiman penduduk;

c. diperkenankan menyelenggarakan kegiatan pembangunanprasarana penunjang untuk mengurangi risiko bencana alamdengan pemasangan sistem peringatan dini (early warningsystem); dan

d. diperkenankanadanya kegiatan budidaya lain seperti pertanian,perkebunan dan kehutanan serta bangunan yang berfungsiuntuk mengurangi resiko yang timbul akibat bencana alam.

Page 43: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

Pasal 63

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan hutan produksisebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 ayat (3) huruf a terdiri atas:a. diperkenankan adanya kegiatan pemanfaatan hasil hutan yang

dibatasi untuk menjaga kestabilan neraca sumber daya hutan;b. diperkenankan adanya alih fungsi untuk kegiatan lain di luar

kehutanan sesuai peraturan perundangan yang berlaku;c. diperkenankan adanya pendirian bangunan yang dibatasi untuk

menunjang kegiatan pengamanan kawasan dan pemanfaatanhasil hutan;

d. diperkenankan mengubah fungsi hutan produksi menjadi hutanlindung sesuai ketentuan berlaku;

e. diperkenankan adanya pemanfaatan campuran pada kawasanhutan rakyat dengan fungsi lain di antaranya, perkebunandan/atau pertanian lahan kering serta hortikultura;

f. diperkenankan adanya pembangunan prasarana untukkepentingan pemanfaatan hasil hutan dan pencegahan sertapenanggulangan bencana; dan

g. diperkenankan adanya pembangunan prasarana dengan tujuanstrategis sesuai ketentuan yang berlaku.

Pasal 64

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan perkebunansebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 ayat (3) huruf b terdiri atas:a. tidak diperkenankan menanam jenis tanaman perkebunan yang

bersifat menyerap air dalam jumlah banyak, terutama kawasanperkebunan yang berlokasi di daerah hulu/kawasan resapanair;

b. tidak diperkenankan menanam komoditasperkebunanyang tidaksesuai dengan peruntukankomoditas kawasanmasing-masing;

c. tidak diperkenankan mengubah jenis tanaman perkebunanyang tidak sesuai dengan perizinan yang diberikan terhadapkawasan yang dikelola oleh perusahaan besar;

d. diperkenankan untuk memanfaatkan kawasan perkebunansebagai hutan rakyat;

e. diperkenankan adanya bangunan yang bersifat mendukungkegiatan perkebunan dan jaringan prasarana wilayah padakawasan perkebunan besar dan perkebunan rakyat;

f. diperkenankan adanya diversifikasi pada tanaman perkebunansepanjang memenuhi persyaratan teknis dan sesuai perizinanyang diberikan; dan

Page 44: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

g. perkebunanyang terdapat di lahan peruntukan lahan basahberlaku sampai berakhirnya kontrak, yang selanjutnyadisesuaikan dengan arahan dalam RTRW Kabupaten.

Pasal 65

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan pertaniantanaman pangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 ayat (3)huruf c terdiri atas:a. Diperkenankan adanya bangunan prasarana wilayah dan

bangunan yang bersifat mendukung kegiatan pertanian.b. Diperkenankan adanya kegiatan pemanfaatan berupa kegiatan

perikanan.c. Diperkenankan adanya kegiatan wisata alam secara terbatas,

penelitian dan pendidikan.

Pasal 66

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan pertanianhortikultura sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 ayat (3) hurufd terdiri atas:a. diperkenankan adanya bangunan prasarana wilayah dan

bangunan yang bersifat mendukung kegiatan pertanian lahankering;

b. diperkenankan adanya pemanfaatan untuk permukiman,peternakan, dan industri;

c. diperkenankan adanya pengembangan sarana dan prasaranawisata agro secara terbatas;

d. diperkenankan adanya pengembangan sarana dan prasaranaindustri agro; dan

e. diperkenankan adanya pemanfaatan untuk fungsi perkebunanrakyat.

Pasal 67

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan perikanansebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 ayat (3) huruf e terdiri atas:a. diperkenankan adanya bangunan prasarana wilayah dan

bangunan yang bersifat mendukung kegiatan perikanan;b. diperkenankan adanya pengembangan sarana dan prasarana

perikanan;c. diperkenankan adanya pemanfaatan sumber daya perikanan

dengan batasan tidak melebihi potensi lestari;d. diperkenankan adanya fungsi pengembangan perikanan yang

tidak merusak/mematikan fungsi pariwisata; dan

Page 45: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

e. diperkenankan adanya pemanfaatan kawasan perikanan yangtidak mengakibatkan pencemaran lingkungan dan kerusakanlingkungan lainnya.

Pasal 68

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan pertambangansebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 ayat (3) huruf f terdiri atas:a. pembatasan kegiatan pertambangan untuk mencegah dampak

lingkungan yang merugikan bagi lingkungan hidup biotik danabiotik di dalamnya maupun di sekitarnya;

b. penjaminan segi-segi keselamatan pekerja dan keamananlingkungan dalam penyediaan peralatan dan pelaksanaankegiatan penambangan;

c. pemulihan rona bentang alam pasca penambangan sesuaiketentuan yang berlaku bagi kawasan pertambangan;

d. pengembangan kawasan permukiman pendukung kegiatanpertambangan, yang harus diintegrasikan denganpengembangan pusat kegiatan sesuai rencana pengembanganstruktur ruang wilayah Kabupaten; dan

e. tidak diperkenankan membangun kawasan permukimaneksklusif dalam kawasan pertambangan yang tidakdiintegrasikan dengan rencana struktur ruang Kabupaten.

Pasal 69

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan industrisebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 ayat (3) huruf g terdiri atas:a. diprioritaskan untuk mengolah bahan baku lokal menggunakan

potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia setempat;b. diperkenankan adanya pemanfaatan untuk menampung

kegiatan aneka industri sesuai dengan karakteristik kawasan;c. diperkenankan adanya penyediaan sarana dan prasarana

kawasan industri siap bangun;d. diperkenankan adanya pengembangan kawasan permukiman

baru pada kawasan peruntukan industri sebagai tempatpermukiman yang menunjang kegiatan industri dan kegiatanbuffer zone; dan

e. diperkenankan adanya permukiman bagi penduduk yang sudahterlebih dulu bermukim di kawasan peruntukan industri, tetapidengan pembatasan kegiatan agar tidak mengakibatkankecelakaan industri.

Pasal 70

Page 46: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan permukimanperkotaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 ayat (3) huruf hterdiri atas:a. diperkenankan adanya permukiman perkotaan yang layak huni

dan sesuai dengan kemampuan lahan;b. diperkenankan adanya penyediaan infrastruktur yang memadai

pada permukiman padat, penyediaan perumahan baru, danpenyediaan Kasiba – Lisiba – Lisiba Berdiri Sendiri;

c. diperkenankan adanya peningkatan kualitas lingkunganpermukiman perkotaan melalui perbaikan jalan lingkungan,setapak, saluran pembuangan air hujan, pengadaan saranalingkungan, pembangunan sarana mandi cuci kakus dan airbersih;

d. diperkenankan adanya pengembangan kawasan permukimanbaru dan harus disertai dengan penyediaan infrastruktur yangmemadai seperti penyediaan jaringan drainase dan pematusan,pelayanan jaringan listrik, telepon, air bersih dan sistemsanitasi yang baik; dan

e. diperkenankan adanya alih fungsi bangunan lama/kunoasalkan tidak merusak kondisi bangunannya.

Pasal 71

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan permukimanpedesaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 ayat (3) huruf iterdiri atas:a. diperkenankan adanya pengembangan kawasan pemukiman

perdesaan yang memiliki potensi sebagai penghasil produkunggulan pertanian atau sebagai kawasan sentra produksi yangdilengkapi dengan lumbung desa modern serta pasar komoditasunggulan;

b. diperkenankan adanya pengembangan kawasan permukimanbaru yang memperhatikan kesiapan lahan, kesesuaianperuntukan dan daya dukung lahan, jaminan ketersediaan air,terbentuknya kelompok pendukung pembangunan perumahandan permukiman yang meningkatkan kualitas lingkunganhidup, kesehatan masyarakat, serta sasaran strategis yang telahdisepakati; dan

c. diperkenankan adanya pengembangan kawasan unggulanperdesaan sebagai kawasan terpilih pusat pengembangan.

Page 47: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

Bagian KetigaKetentuan Perizinan

Paragraf 1Umum

Pasal 72

Ketentuan perizinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat(2) huruf b memuat perizinan yang terkait dengan izin pemanfaatanruang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 73

(1) Setiap orang wajib memiliki izin pemanfaatan ruang danmelaksanakan setiap ketentuan perizinan dalam pelaksanaanpemanfaatan ruang.

(2) Izin pemanfaatan ruang diberikan untuk:a. menjamin pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata

ruang, peraturan zonasi, dan standar pelayanan minimalbidang penataan ruang;

b. mencegah dampak negatif pemanfaatan ruang; danc. melindungi kepentingan umum dan masyarakat luas.

(3) Izin pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diberikan oleh Pemerintah Daerah.

Pasal 74

Izin pemanfaatan ruang yang ada di Kabupaten sebagaimanadimaksud dalam Pasal 73 ayat (1), terdiri atas:a. Izin Lokasi;b. Izin Pemanfaatan Tanah;c. Izin Perubahan Penggunaan Tanah;d. Izin Konsolidasi Tanah;e. Izin Penetapan Lokasi Pembangunan untuk Kepentingan

Umum;f. Izin Mendirikan Bangunan;g. Izin Mendirikan Bangunan Rumah Ibadah;h. Izin Gangguan HO;i. Izin Pembangunan Menara Telekomunikasi Seluler;j. Izin In Gang;k. Izin Saluran Air Hujan; danl. Izin Saluran Air Limbah/Saluran Air Kotor.

Pasal 75

Page 48: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

(1) Izin Lokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 ayat (1)huruf a diberikan untuk penggunaan tanah dalam usahapenanaman modal.

(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan dasarpemindahan hak dan dasar untuk menggunakan tanah dalamusaha penanaman modal.

(3) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku dalam jangkawaktu:a. Izin Lokasi berlaku 1 (satu) tahun untuk tanah yang luasnya

sampai dengan 25 (dua puluh) hektar.b. Izin Lokasi berlaku 2 (dua) tahun untuk tanah yang luasnya

lebih dari 25 hektar sampai 40 (empat puluh) hektar.c. Izin Lokasi berlaku 3 (tiga) tahun untuk tanah yang luasnya

di atas 50 (lima puluh) hektar.(4) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dengan

mengajukan permohonan berupa:a. salinan Kartu Tanda Penduduk pemohon yang masih berlaku;b. salinan akta pendirian perusahaan dan pengesahannya;c. sketsa letak tanah;d. bagan/rencana tampak bangun/site plan sementara;e. surat pernyataan bermaterai cukup tentang kesanggupan

ganti kerugian dan/atau menyediakan tempat penampunganbagi pemilik tanah/yang berhak atas tanah;

f. surat pernyataan kerelaan dari pemilik tanah bermateraicukup;

g. proposal yang ditandatangani pemohon dan dibubuhi capperusahaan;

h. salinan Nomor Pokok Wajib Pajak;i. surat persetujuan dari Presiden/BKPM/BKPMD bagi

perusahaan PMA/ PMDN; danj. surat kuasa bermaterai cukup bila diurus orang lain.

Pasal 76

(1) Izin Pemanfaatan Tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74ayat (1) huruf b diberikan untuk penggunaan tanah yang wajibdimiliki orang pribadi dan/atau badan dalam kegiatan yangmengakibatkan perubahan peruntukan tanah padabangunan/usaha yang dilakukan.

(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku dalam jangkawaktu 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang 1 (satu) kalidengan ketentuan diperoleh mencapai lebih dari 50% (limapuluh persen) dari luas tanah yang ditunjuk dalam izin lokasi.

Page 49: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

(3) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh denganmengajukan permohonan berupa:a. salinan Kartu Tanda Penduduk pemohon yang masih

berlaku;b. salinan akta pendirian perusahaan dan pengesahannya;c. uraian rencana proyek yang akan dibangun (proposal);d. surat pernyataan bermaterai cukup tanah-tanah yang sudah

dimiliki oleh perusahaan pemohon dan perusahaan-perusahaan lain yang merupakan grup pemohon;

e. gambar kasar letak tanah/denah lokasi letak tanah yangdimohonkan izinnya;

f. bagan/rencana tampak bangun/site plan sementara;g. surat pernyataan kerelaan dari pemilik tanah bermaterai

cukup;h. proposal yang ditandatangani pemohon dan dibubuhi cap

perusahaan;i. salinan Nomor Pokok Wajib Pajak;j. salinan kepemilikan tanah;k. surat persetujuan dari Presiden/BKPM/PDKPM bagi

perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri atauPenanaman Modal Asing;

l. surat pernyataan bermaterai cukup tentang kerelaan daripemilik hak atas tanah;

m. salinan SPPT dan tanda lunas PBB tahun terakhir;n. notulen rapat pelaksanaan sosialisasi (setelah rapat

koordinasi dilaksanakan);o. surat pernyataan bermaterai cukup tentang penyediaan

fasilitas; danp. surat kuasa bermaterai cukup bila diurus orang lain.

Pasal 77

(1) Izin Perubahan Penggunaan Tanah sebagaimana dimaksuddalam Pasal 74 ayat (1) huruf c diberikan untuk penggunaantanah yang wajib dimiliki orang pribadi yang mengubahperuntukan tanah pertanian menjadi non pertanian untukpembangunan rumah tempat tinggal pribadi/perseorangan.

(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan untuk tanahdengan luas maksimal 5.000 meter2.

(3) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh denganmengajukan permohonan berupa:a. salinan Kartu Tanda Penduduk pemohon;b. salinan sertifikat tanah;c. salinan surat pemberitahuan pajak terutang (SPPT) dan

pelunasan pajak bumi dan bangunan (PBB);d. sketsa letak/lokasi tanah yang dimohonkan izinnya; dan

Page 50: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

e. surat kuasa bermaterai cukup bagi pemohon yangmewakilkan kepada orang lain.

(4) Izin Perubahan Penggunaan Tanah yang telah diterbitkan wajibdicatatkan oleh pemegang izin di Kantor Pertanahan agarperalihan penggunaan tanah tercantum pada sertifikat hak atastanah yang bersangkutan.

(5) Pertimbangan dalam penerbitan Izin Perubahan PenggunaanTanah terdiri atas:a. aspek rencana tata ruang;b. letak tanah termasuk dalam wilayah ibukota kecamatan

yang bersangkutan;c. letak tanah berbatasan langsung dengan permukiman yang

telah ada dan termasuk daerah pertumbuhan permukiman;d. letak tanah di lokasi yang mempunyai aksesibilitas umum

jalan dan fasilitas umum lainnya, antara lain fasilitas listrik,PAM dan telepon;

e. luas tanah yang diberi izin sebanyak-banyaknya 2 (dua) kaliluas rencana bangunan yang akan dibangun ditambah luasuntuk sempadan jalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

f. tanah sudah bersertifikat;g. tanah yang dimohonkan izinnya tidak termasuk tanah

pertanian subur/sawah irigasi teknis;h. aspek penguasaan tanah yang terdiri atas perolehan hak,

pemindahan hak, serta penggunaan tanah; dani. setiap perubahan penggunaan tanah harus selalu

memperhatikan fungsi tanah dan daya dukung lingkungandi sekitarnya.

Pasal 78

(1) Izin Konsolidasi Tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74ayat (1) huruf d diberikan untuk penggunaan tanah yang wajibdimiliki kumpulan orang pribadi dan/atau badan yangmelaksanakan penataan kembali penguasaan tanah,penggunaan tanah, dan usaha pengadaan tanah.

(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dalamkegiatan penataan kembali penguasaan tanah, penggunaantanah, dan usaha pengadaan tanah untuk kepentinganpembangunan guna meningkatkan kualitas lingkungan danpemeliharaan sumber daya alam dengan melibatkan partisipasiaktif masyarakat/pemilik tanah setempat.

(3) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh denganmengajukan permohonan berupa:a. salinan Kartu Tanda Penduduk pemohon yang masih

berlaku;

Page 51: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

b. salinan akta pendirian perusahaan dan pengesahannya bilapemohon berbadan hukum;

c. sketsa dan luas rencana lokasi sebelum dan sesudahpenataan;

d. surat permohonan konsolidasi tanah;e. site plan sementara;f. daftar nominatif calon peserta;g. surat pernyataan kesediaan dari Peserta konsolidasi dari

tanah swadaya, Peserta memberi sumbangan tanah untukpembangunan, dan Peserta membayar biaya pelaksanaankonsolidasi tanah;

h. bukti penguasaan tanah/pemilikan tanah tiap-tiap calonpeserta (sertifikat/Letter C/D/E);

i. bila pemohon merupakan koperasi, dilengkapi suratketerangan bahwa pemohon adalah anggota koperasi;

j. denah lokasi; dank. surat kuasa bermaterai cukup bila diurus orang lain.

(4) Pertimbangan dalam penerbitan Izin Konsolidasi Tanah terdiriatas:a. aspek rencana tata ruang;b. apabila sekurang-kurangnya 85% (delapan puluh lima

persen) dari pemilik tanah yang luas tanahnya, terdiri atassekurang-kurangnya 85% (delapan puluh lima persen) dariluas seluruh areal tanah yang akan dikonsolidasikanmenyatakan persetujuannya dalam surat pernyataanpersetujuan;

c. status tanah sudah dikuasi oleh peserta konsolidasi tanah;d. letak tanah tidak beraturan/tidak ada jalan penghubung

antar penghuni;e. adanya kesediaan dari para peserta konsolidasi tanah untuk

merelakan sebagian tanahnya untuk sumbanganpembangunan/fasilitas umum; dan

f. letak tanah di daerah perkotaan dan merupakan tanah nonpertanian atau letak tanah di daerah pedesaan danmerupakan tanah pertanian.

Pasal 79

(1) Izin Penetapan Lokasi Pembangunan untuk Kepentingan Umumsebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 ayat (1) huruf ediberikan untuk penggunaan tanah yang diperlukan olehinstansi pemerintah yang melaksanakan pengadaan tanah gunamelaksanakan pembangunan untuk kepentingan umum.

(2) Pertimbangan dalam penerbitan Izin Penetapan LokasiPembangunan untuk Kepentingan Umum terdiri atas:a. aspek rencana tata ruang;

Page 52: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

b. aspek penguasaan tanah yang terdiri atas perolehan hak,pemindahan hak, dan penggunaan tanah;

c. aspek ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan; dand. tanah yang diperoleh akan dimiliki Pemerintah Daerah dan

digunakan untuk kepentingan umum.

Pasal 80

(1) Izin Mendirikan Bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal74 ayat (1) huruf f diberikan kepada orang yang hendakmendirikan bangunan.

(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh denganmengajukan permohonan dengan persyaratan administrasiberupa:a. permohonan yang disediakan Dinas Perizinan dan disetujui

tetangga serta dilegalisir/diketahui Ketua RT, Ketua RW,Lurah, dan Camat setempat;

b. salinan surat bukti hak tanah/sertifikat tanah (rangkapdua);

c. surat pernyataan bahwa tanah tidak dalam status sengketa;d. surat kerelaan pemilik tanah jika tanah itu bukan milik

pemilik bangunan dengan materai Rp6.000,00;e. melampirkan surat pernyataan menanggung risiko

konstruksi bangunan bermaterai Rp6.000,00;f. salinan Kartu Tanda Penduduk pemohon (rangkap dua);g. sketsa letak/lokasi bangunan akan didirikan;h. rencana kerja dan syarat-syarat/rencana anggaran belanja;i. rekomendasi dari instansi teknis terkait;j. surat kuasa bermaterai Rp6.000,00 apabila yang mengurus

atau mengambil izin bukan pemohon; dank. rekomendasi dari BPCB apabila itu bangunan cagar budaya.

(3) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh denganmengajukan permohonan dengan persyaratan teknis berupa:a. bangunan bertingkat, dengan persyaratan:

1. site plan/gambar situasi dan tata letak bangunan;2. gambar rencana denah, rencana fondasi, rencana atap,

rencana titik lampu, sanitasi dan detail sanitasi,potongan melintang dan potongan memanjang, tampakdepan, tampak samping, gambar pagar, gambarkonstruksi (kolom/kolom praktis, slof, ring balok, baloklintel, kuda-kuda beton, detail, plat lantai, tangga danlain-lain);

3. tanda tangan tetangga pada gambar rencana;4. hitungan konstruksi (rangkap dua);5. penyelidikan tanah rangkap;6. tanda tangan penanggung jawab gambar; dan

Page 53: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

7. surat pernyataan sanggup menanggung risiko konstruksibermaterai.

b. bangunan tidak bertingkat, dengan persyaratan:1. gambar rencana bangun-bangunan;2. gambar rencana denah, rencana fondasi, rencana atap,

rencana titik lampu, sanitasi dan detail sanitasi,potongan melintang dan potongan memanjang, tampakdepan, tampak samping, gambar pagar, gambarkonstruksi (kolom/kolom praktis, sloof, ring balok, baloklintel, kuda-kuda beton, detail, plat lantai, tangga danlain-lain);

3. gambar rencana konstruksi (beserta detailnya);4. gambar rencana instalasi (titik lampu, sakelar, stop

kontak, dan lain-lain); dan5. gambar rencana dan detail sanitasi (SPAH, Sp, septic

tank, instalasi pemadam kebakaran).(4) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk kegiatan

penertiban bangunan dilaksanakan dengan mengajukanpermohonan berupa:a. gambar situasi/gambar situasi dan tata letak bangunan

(existing);b. denah, tampak depan dan tampak samping, potongan,

gambar pagar, gambar titik lampu, sanitasi dan detailsanitasi;

c. foto keseluruhan bangunan tampak depan dan samping(rangkap dua);

d. tanda tangan penanggung jawab gambar dan hitungankonstruksi; dan

e. surat pernyataan sanggup menanggung risiko konstruksibermaterai Rp6.000,00.

(5) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk bangunankomersial diperoleh dengan mengajukan permohonan berupa:a. AMDAL;b. RKL dan RPL;c. surat pernyataan pengelolaan lingkungan hidup;d. surat pernyataan kesanggupan menyediakan tempat parkir

bermaterai (untuk usaha);e. rekomendasi kebakaran dari Kantor Perlindungan

Masyarakat dan Penanggulangan Kebakaran.f. rekomendasi dari subdinas pengairan/Dinas Pekerjaan

Umum Provinsi bila bangunan terletak dipinggir kali atausaluran pengairan;

g. IPL untuk mendirikan menara/tower/antena, rencanaanggaran biaya;

h. IPL untuk mendirikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar(SPBU), dan rekomendasi dari Pertamina atau pemasokresmi; dan

Page 54: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

i. site plan yang menjadi satu kesatuan dengan IPL harusdisetujui oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerahdan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata RuangKabupaten Musi Rawas Utara.

(6) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk kepentinganlegalisasi diperoleh dengan mengajukan permohonan berupa:a. mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas

Perizinan/instansi lain yang berwenang;b. melampirkan salinan Kartu Tanda Penduduk pemohon; danc. melampirkan sketsa/dengan lokasi.

Pasal 81

(1) Izin Mendirikan Bangunan Rumah Ibadah sebagaimanadimaksud dalam Pasal 74 ayat (1) huruf g diberikan untukkegiatan pembangunan rumah ibadah.

(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh denganmengajukan permohonan berupa:a. daftar nama dan Kartu Tanda Penduduk pengguna rumah

ibadat paling sedikit 90 (sembilan puluh) orang yangdisahkan oleh pejabat setempat sesuai dengan tingkat bataswilayah;

b. dukungan masyarakat setempat paling sedikit 60 (enampuluh) orang yang disahkan oleh Lurah/Kepala Desa;

c. rekomendasi tertulis Kepala Kantor Kementerian AgamaKabupaten; dan

d. rekomendasi tertulis Forum Kerukunan Umat BeragamaKabupaten.

Pasal 82

(1) Izin Gangguan HO (Hinder Ordonantie) sebagaimana dimaksuddalam Pasal 74 ayat (1) huruf h diberikan untuk tempatusahakepada orang pribadi atau badan di lokasi tertentu yang dapatmenimbulkan bahaya, kerugian, dan gangguan.

(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh denganmengajukan permohonan berupa:a. syarat umum:

1. salinan Kartu Tanda Penduduk;2. salinan sertifikat tanah;3. salinan Izin Mendirikan Bangunan-Bangunan (IMBB)

atau surat mengurus/balik nama/alih fungsi IzinMendirikan Bangunan (IMB);

4. denah tempat usaha dan gambar situasi (site plan)tempat usaha yang jelas;

5. surat pernyataan tanah dan bangunan tidak dalamsengketa; dan

Page 55: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

6. surat persetujuan dari tetangga sekitar tempat usahadengan diketahui oleh pejabat wilayah setempat (KetuaRT, Ketua RW, Lurah, dan Camat).

b. syarat untuk Badan Hukum (Gangguan Besar):1. dokumen untuk pengelola lingkungan hidup; dan2. salinanakta pendirian perusahaan/cabang perusahaan.

c. syarat untuk Perorangan (Gangguan Besar):1. syarat umum dan syarat perorangan; dan2. dokumen untuk mengelola lingkungan hidup.

(3) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diperpanjangdengan mengajukan permohonan berupa:a. dokumen untuk mengelola lingkungan hidup;b. salinan Surat Keputusan HO (SK HO) dilampiri SK HO asli;

danc. situasi gambar IMB.

(4) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dicabut denganmengajukan permohonan berupa:a. syarat pencabutan untuk Badan Hukum:

1. surat permohonan;2. salinan SK HO dilampiri SK HO asli atau surat

kehilangan dari kepolisian RI; dan3. akta pencabutan.

b. syarat pencabutan untuk Perorangan:1. syarat permohonan; dan2. salinan SK HO dilampiri SK HO asli atau surat

kehilangan dari kepolisian.(5) Duplikat Izin Gangguan HO dapat diperoleh dengan

mengajukan permohonan berupa:a. surat permohonan; danb. surat keterangan kehilangan dari kepolisian.

(6) Obyek dari Izin Gangguan HO dapat disewakan dengandiperolehnya surat pernyataan tidak keberatan dari pemiliktempat atau bukti sewa-menyewa.

Pasal 83

(1) Izin Pembangunan Menara Telekomunikasi Seluler sebagaimanadimaksud dalam Pasal 74 ayat (1) huruf i diberikan kepadasemua orang atau badan hukum yang menyelenggarakankegiatan pemanfaatan dan/atau pembangunan menaratelekomunikasi seluler.

(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh denganmengajukan permohonan berupa:a. rekomendasi ketinggian dari Komandan Pangkalan Angkatan

Udara terdekat;b. surat kuasa yang sah dari perusahaan apabila diurus oleh

pihak lain;

Page 56: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

c. bukti kepemilikan tanah apabila milik sendiri;d. surat kerelaan atau perjanjian penggunaan/pemanfaatan

tanah;e. surat pernyataan persetujuan warga sekitar dalam radius

1,5 kali tinggi menara;f. surat pernyataan sanggup mengganti kerugian kepada

warga masyarakat apabila terjadi kerugian/kerusakan yangdiakibatkan oleh keterdapatan menara telekomunikasiseluler tersebut;

g. gambar teknis yang terdiri atas gambar situasi, denahbangunan dengan skala 1:100, gambar potongan, rencanafondasi 1:100, dan perhitungan struktur; dan

h. persyaratan lain yang disesuaikan dengan situasi daerah.(3) Pemegang Izin Pembangunan Menara Telekomunikasi Seluler,

baik itu perorangan maupun badan dibebani kewajiban berikut:a. bertanggung jawab atas segala akibat yang ditimbulkan oleh

pelaksanaan izin yang telah diberikan;b. melaksanakan ketentuan teknik, kualitas, standar

keamanan dan keselamatan, dankelestarian fungsilingkungan sesuai dengan peraturan perundang-undanganyangberlaku; dan

c. membantu pelaksanaan pengawasan yang telah dilakukanoleh petugas.

Pasal 84

(1) Izin In Gang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 ayat (1)huruf j diberikan untuk kegiatan tertentu yang memerlukanjalan masuksecara khusus ke lokasi kegiatan usaha.

(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh denganmengajukan permohonan berupa:a. mengisi formulir yang telah disediakan, diketahui Ketua RT,

Ketua RW, Lurah, dan Camat;b. salinan Kartu Tanda Penduduk pemohon;c. salinan sertifikat tanah atau surat ukur yang dikeluarkan

kantor pertanahan;d. gambar sketsa lokasi;e. gambar rencana jalan masuk (in gang); danf. surat pernyataan (bilamana diperlukan).

Pasal 85

Page 57: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

(1) Izin Saluran Air Hujan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74ayat (1) huruf k diberikan untuk melakukan kegiatanpembangunan saluran air hujan tertentu.

(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh denganmengajukan permohonan berupa:a. mengisi formulir yang telah disediakan, diketahui Ketua RT,

Ketua RW, Lurah, dan Camat;b. salinan Kartu Tanda Penduduk pemohon;c. salinan sertifikat tanah atau surat ukur yang

dikeluarkanoleh kantor pertanahan;d. gambar sketsa lokasi;e. gambar rencana jalan masuk (in gang) atau saluran air

hujan; danf. surat pernyataan tidak bermaterai.

Pasal 86

(1) Izin Saluran Air Limbah/Saluran Air Kotor sebagaimanadimaksud dalam Pasal 74 ayat (1) huruf l diberikan untukkegiatan pembangunan saluran air limbah/air kotor tertentu.

(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh denganmengajukan permohonan berupa:a. salinan Izin Mendirikan Bangunan-Bangunan/Izin

Mendirikan Bangunan;b. denah situasi;c. bagi bangunan yang belum memiliki IMBB, agar

melampirkan salinan sertifikattanah; dand. salinan Kartu Tanda Penduduk pemohon.

Paragraf 2Prosedur Pemberian Izin

Pasal 87

(1) Prosedur pemberian izin pemanfaatan ruang ditetapkan olehPemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya.

(2) Pemberian izin diberikan oleh pejabat yang berwenang denganmengacu pada rencana tata ruang wilayah dan peraturanzonasi.

(3) Pemberian izin dilakukan secara terkoordinasi denganmemperhatikan kewenangan dan kepentingan berbagai instansiterkait sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman pemberian izinpemanfaatan ruang diatur dalam Peraturan Bupati.

Page 58: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

Bagian KetigaKetentuan Insentif dan Disinsentif

Paragraf 1Umum

Pasal 88

(1) Ketentuan insentif dan disinsentif sebagaimana dimaksuddalam Pasal 37 ayat (3) huruf c memuat perangkat untukmemberikan imbalan terhadap pelaksanaan kegiatan yangsejalan dengan rencana tata ruang, baik yang dilakukan olehmasyarakat maupun Pemerintah Daerah.

(2) Pemberian insentif dan disinsentif dalam penataan ruangdiselenggarakan untuk:a. meningkatkan upaya pengendalian pemanfaatan ruang

dalam rangka mewujudkan tata ruang sesuai denganrencana tata ruang;

b. memfasilitasi kegiatan pemanfaatan ruang agar sejalandengan rencana tata ruang; dan

c. meningkatkan kemitraan semua pemangku kepentingandalam rangka pemanfaatan ruang yang sejalan denganrencana tata ruang.

(3) Pemberian insentif dan disinsentif dalam penataan ruangdiselenggarakan untuk:a. Pemerintah kepada Pemerintah Daerah;b. Pemerintah Daerah kepada pemerintah daerah lainnya; danc. Pemerintah kepada masyarakat.

(4) Ketentuan insentif dan disinsentif sebagaimana dimaksud padaayat (1) tercantum dalam Lampiran V yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 2Bentuk Insentif

Pasal 89

(1) Insentif dapat diberikan untuk kegiatan pemanfaatan ruangpada kawasan yang didorong pengembangannya untuk:a. Kawasan Pertanian;b. Kawasan Hutan Produksi;c. Kawasan Perkotaan; dan/ataud. Kawasan Perkebunan.

(2) Insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa:a. keringanan pajak, pemberian kompensasi, subsidisilang,

imbalan, sewa ruang, dan urun saham;b. pembangunan serta pengadaan infrastruktur;

Page 59: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

c. kemudahan prosedur perizinan; dan/ataud. pemberian penghargaan kepada masyarakat, swasta

dan/atau Pemerintah Daerah.(3) Insentif diberikan dengan tetap menghormati hak orang sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Paragraf 3Bentuk Disinsentif

Pasal 90

(1) Disinsentif diberikan untuk kegiatan pemanfaatan ruang padakawasan yang dibatasi pengembangannya untuk:a. Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS);b. Kawasan Rawan Banjir;c. Kawasan Lindung Setempat; dan/ataud. Kawasan Pertambangan.

(2) Disinsentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa:a. pengenaan pajak yang tinggi yang disesuaikan dengan

besarnya biaya yang dibutuhkan untuk mengatasi dampakyang ditimbulkan akibat pemanfaatan ruang;

b. pembatasan penyediaan infrastruktur;c. pengenaan kompensasi, dan/ataud. penalti.

(3) Disinsentif diberikan dengan tetap menghormati hak orangsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian KeempatArahan Sanksi

Paragraf 1Umum

Pasal 91

(1) Setiap orang yang melakukan pelanggaran di bidang penataanruang dikenakan sanksi administratif.

(2) Pelanggaran di bidang penataan ruang sebagaimana dimaksudpada ayat (1) terdiri atas:a. pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata

ruang;b. pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan izin

pemanfaatan ruang yang diberikan oleh pejabat berwenang;c. pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan persyaratan

izin yang diberikan oleh pejabat yang berwenang; dan/ataud. menghalangi akses terhadap kawasan yang dinyatakan oleh

peraturan perundang-undangan sebagai milik umum.

Page 60: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

(3) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatberupa:a. peringatan tertulis;b. penghentian sementara kegiatan;c. penghentian sementara pelayanan umum;d. penutupan lokasi;e. pencabutan izin;f. pembatalan izin;g. pembongkaran bangunan;h. pemulihan fungsi ruang; dan/ataui. denda administratif.

Pasal 92

Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruangsebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 ayat (2) huruf a terdiri atas:a. memanfaatkan ruang dengan izin pemanfaatan ruang di lokasi

yang tidak sesuai dengan peruntukkannya;b. memanfaatkan ruang tanpa izin pemanfaatan ruang di lokasi

yang sesuai peruntukannya; dan/atauc. memanfaatkan ruang tanpa izin pemanfaatan ruang di lokasi

yang tidak sesuai peruntukannya.

Pasal 93

Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan izin pemanfaatanruang yang diberikan oleh pejabat berwenang sebagaimanadimaksud dalam Pasal 91 ayat (2) huruf b terdiri atas:a. tidak menindaklanjuti izin pemanfaatan ruang yang telah

dikeluarkan; dan/ataub. memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan fungsi ruang yang

tercantum dalam izin pemanfaatan ruang.

Pasal 94

Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan persyaratan izin yangdiberikan oleh pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksuddalam Pasal 91 ayat (2) huruf c terdiri atas:a. melanggar batas sempadan yang telah ditentukan;b. melanggar ketentuan koefisien lantai bangunan yang telah

ditentukan;c. melanggar ketentuan koefisien dasar bangunan dan koefisien

dasar hijau;d. melakukan perubahan sebagian atau keseluruhan fungsi

bangunan;e. melakukan perubahan sebagian atau keseluruhan fungsi lahan;

dan/atau

Page 61: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

f. tidak menyediakan fasilitas sosial atau fasilitas umum sesuaidengan persyaratan dalam izin pemanfaatan ruang.

Pasal 95

Menghalangi akses terhadap kawasan yang dinyatakan olehperaturan perundang-undangan sebagai milik umum sebagaimanadimaksud dalam Pasal 91 ayat (2) huruf d terdiri atas:a. menutup akses ke pesisir pantai, sungai, danau, situ, dan

sumber daya alam serta prasarana publik;b. menutup akses terhadap sumber air;c. menutup akses terhadap taman dan ruang terbuka hijau;d. menutup akses terhadap fasilitas pejalan kaki;e. menutup akses terhadap lokasi dan jalur evakuasi bencana;

dan/atauf. menutup akses terhadap jalan umum tanpa izin pejabat yang

berwenang.

Paragraf 2Kriteria dan Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif

Pasal 96

Sanksi administratif terhadap pelanggaran penataan ruangdikenakan berdasarkan kriteria:a. besar atau kecilnya dampak yang ditimbulkan akibat

pelanggaran penataan ruang;b. nilai manfaat pemberian sanksi yang diberikan terhadap

pelanggaran penataan ruang; dan/atauc. kerugian publik yang ditimbulkan akibat pelanggaran penataan

ruang.

Pasal 97

(1) Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 ayat(3) huruf a dilakukan melalui penerbitan surat peringatantertulis dari pejabat yang berwenang.

(2) Surat peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)memuat:a. rincian pelanggaran dalam penataan ruang;b. kewajiban untuk menyesuaikan kegiatan pemanfaatan

ruang dengan rencana tata ruang dan ketentuan teknispemanfaatan ruang; dan

c. tindakan pengenaan sanksi yang akan diberikan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Surat peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diberikan paling banyak 3 (tiga) kali.

Page 62: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

(4) Apabila surat peringatan tertulis sebagaimana dimaksud padaayat (3) diabaikan, pejabat yang berwenang melakukan tindakanberupa pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal90 ayat (3) huruf b sampai dengan huruf i sesuai dengankewenangannya.

Pasal 98

Penghentian sementara kegiatan sebagaimana dimaksud dalamPasal 91 ayat (3) huruf b dilakukan melalui tahapan:a. pejabat yang berwenang menerbitkan surat peringatan tertulis

sesuai ketentuan Pasal 97;b. apabila peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada huruf a

diabaikan, pejabat yang berwenang menerbitkan suratkeputusan penghentian sementara kegiatan pemanfaatanruang;

c. berdasarkan surat keputusan sebagaimana dimaksudpadahuruf b, pejabat yang berwenang melakukanpenghentiansementara kegiatan pemanfaatan ruang secarapaksa; dan

d. setelah kegiatan pemanfaatan ruang dihentikan, pejabatyangberwenang melakukan pengawasan agarkegiatanpemanfaatan ruang yang dihentikan tidak beroperasikembalisampai dengan terpenuhinya kewajiban sebagaimanadimaksud dalam Pasal 96 ayat (2) huruf b.

Pasal 99

Penghentian sementara pelayanan umum sebagaimana dimaksuddalam Pasal 91 ayat (3) huruf c dilakukan melalui tahapan:a. pejabat yang berwenang menerbitkan surat peringatan tertulis

sesuai ketentuan Pasal 97;b. apabila surat peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada

huruf a diabaikan, pejabat yang berwenang menerbitkan suratkeputusan penghentian sementara pelayanan umum denganmemuat penjelasan dan rincian jenis pelayanan umum yangakan dihentikan sementara;

c. berdasarkan surat keputusan penghentian sementarapelayanan umum sebagaimana dimaksud pada huruf b, pejabatyang berwenang menyampaikan perintah kepada penyedia jasapelayanan umum untuk menghentikan sementara pelayanankepada orang yang melakukan pelanggaran; dan

d. setelah pelayanan umum dihentikan kepada orang yangmelakukan pelanggaran, pejabat yang berwenang melakukanpengawasan untuk memastikan tidak terdapat pelayananumum kepada orang yang melakukan pelanggaran tersebut

Page 63: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

sampai dengan terpenuhinya kewajiban sebagaimana dimaksuddalam Pasal 97 ayat (2) huruf b.

Pasal 100

Penutupan lokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 ayat (3)huruf d dilakukan melalui tahapan:a. pejabat yang berwenang menerbitkan surat peringatan tertulis

sesuai ketentuan Pasal 97;b. apabila peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada huruf a

diabaikan, pejabat yang berwenang menerbitkan suratkeputusan penutupan lokasi;

c. berdasarkan surat keputusan penutupan lokasi sebagaimanadimaksud pada huruf b, pejabat yang berwenang melakukanpenutupan lokasi dengan bantuan aparat penertibanmelakukan penutupan lokasi secara paksa; dan

d. setelah dilakukan penutupan lokasi, pejabat yang berwenangmelakukan pengawasan untuk memastikan lokasi yang ditutuptidak dibuka kembali sampai dengan orang yang melakukanpelanggaran memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksuddalam Pasal 97 ayat (2) huruf b.

Pasal 101

Pencabutan izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 ayat (3)huruf e dilakukan melalui tahapan:a. pejabat yang berwenang menerbitkan surat peringatan tertulis

sesuai ketentuan Pasal 96;b. apabila surat peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada

huruf a diabaikan, pejabat yang berwenang mencabut izinmenerbitkan surat keputusan pencabutan izin;

c. berdasarkan surat keputusan pencabutan izin sebagaimanadimaksud pada huruf b, pejabat yang berwenangmemberitahukan kepada orang yang melakukan pelanggaranmengenai status izin yang telah dicabut sekaligus perintahuntuk menghentikan kegiatan pemanfaatan ruang yang telahdicabut izinnya; dan

d. apabila perintah untuk menghentikan kegiatan pemanfaatanruang sebagaimana dimaksud pada huruf c diabaikan, pejabatyang berwenang melakukan tindakan penertiban sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 102

Pembatalan izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 ayat (3)huruf f dilakukan melalui tahapan:

Page 64: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

a. pejabat yang berwenang menerbitkan surat peringatan tertulissesuai ketentuan Pasal 97;

b. apabila surat peringatan sebagaimana dimaksud pada huruf adiabaikan, pejabat yang berwenang melakukan pembatalan izin,menerbitkan surat keputusan pembatalan izin;

c. berdasarkan surat keputusan pembatalan izin sebagaimanadimaksud pada huruf b, pejabat yang berwenangmemberitahukan kepada orang yang melakukan pelanggaranmengenai status izin yang telah dibatalkan sekaligus perintahuntuk menghentikan kegiatan pemanfaatan ruang yang telahdibatalkan izinnya; dan

d. apabila perintah untuk menghentikan kegiatan pemanfaatanruang sebagaimana dimaksud pada huruf c diabaikan, pejabatyang berwenang melakukan tindakan penertiban sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 103

Pembongkaran bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91ayat (3) huruf g dilakukan melalui tahapan:a. pejabat yang berwenang menerbitkan surat peringatan tertulis

sesuai ketentuan Pasal 97;b. apabila surat peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada

huruf a diabaikan, pejabat yang berwenang menerbitkan suratkeputusan pembongkaran bangunan; dan

c. berdasarkan surat keputusan pembongkaran bangunansebagaimana dimaksud pada huruf b, pejabat yang berwenangmelakukan penertiban sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Pasal 104

Pemulihan fungsi ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91ayat (3) huruf h dilakukan melalui tahapan:a. pejabat yang berwenang menerbitkan surat peringatan tertulis

sesuai ketentuan Pasal 97;b. apabila surat peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada

huruf a diabaikan, pejabat yang berwenang menerbitkan suratperintah pemulihan fungsi ruang;

c. berdasarkan surat perintah sebagaimana dimaksud pada hurufb, pejabat yang berwenang memberitahukan kepada orang yangmelakukan pelanggaran mengenai ketentuan pemulihan fungsiruang dan cara pemulihan fungsi ruang yang harusdilaksanakan dalam jangka waktu tertentu;

d. pejabat yang berwenang melakukan pengawasan pelaksanaankegiatan pemulihan fungsi ruang; dan

Page 65: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

e. apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada huruf dtidak dapat dipenuhi orang yang melakukan pelanggaran,pejabat yang berwenang melakukan tindakan pemulihan fungsiruang secara paksa.

Pasal 105

Apabila orang yang melakukan pelanggaran dinilai tidak mampumembiayai kegiatan pemulihan fungsi ruang sebagaimanadimaksud dalam Pasal 91 huruf c, Pemerintah Daerah dapatmengajukan penetapan pengadilan agar pemulihan dilakukan olehPemerintah Daerah atas beban orang yang melakukan pelanggarantersebut di kemudian hari.

Pasal 106

Denda administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 ayat (3)huruf i dapat dikenakan secara tersendiri atau bersama-samadengan pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksuddalam Pasal 97 sampai dengan Pasal 104.

BAB VIIIKELEMBAGAAN

Bagian KesatuPembentukan Wadah Koordinasi Penataan Ruang

Pasal 107

(1) Dalam rangka koordinasi penataan ruang wilayah Kabupatendan kerjasama antar wilayah, dibentuk Badan KoordinasiPenataan Ruang Daerah (BKPRD) Kabupaten.

(2) Pembentukan BKPRD Kabupaten sebagaimana dimaksud padaayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

Bagian KeduaKoordinasi Penyelenggaraan Penataan Ruang

Pasal 108

BKPRD Kabupaten dalam melaksanakan koordinasi penataanruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107 ayat (1), mempunyaitugas perencanaan tata ruang terdiri atas:a. mengoordinasikan dan merumuskan penyusunan rencana tata

ruang Kabupaten;

Page 66: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

b. memaduserasikan rencana pembangunan jangka panjang danmenengah dengan rencana tata ruang Kabupaten sertamempertimbangkan pengarusutamaan pembangunanberkelanjutan melalui instrumen Kajian Lingkungan HidupStrategis (KLHS);

c. mengintegrasikan, memaduserasikan, dan mengharmonisasikanrencana tata ruang Kabupaten dengan rencana tata ruangwilayah nasional, rencana tata ruang pulau/kepulauan,rencana tata ruang kawasan strategis nasional, rencana tataruang wilayah provinsi, rencana tata ruang kawasan strategisprovinsi, dan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota yangberbatasan;

d. mensinergikan penyusunan rencana tata ruang Kabupatendengan provinsi dan antar kabupaten/kota yang berbatasan;

e. mengoordinasikan pelaksanaan konsultasi rancangan peraturandaerah tentang rencana tata ruang Kabupaten kepada BKPRDProvinsi dan Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional(BKPRN);

f. mengoordinasikan pelaksanaan evaluasi rencana tata ruangKabupaten ke provinsi;

g. mengoordinasikan proses penetapan rencana tata ruangKabupaten; dan

h. mengoptimalkan peran masyarakat dalam perencanaan tataruang.

Pasal 109

BKPRD Kabupaten dalam melaksanakan koordinasi penataanruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107 ayat (1), mempunyaitugas pemanfaatan tata ruang terdiri atas:a. mengoordinasikan penanganan dan penyelesaian permasalahan

dalam pemanfaatan ruang di Kabupaten, dan memberikanpengarahan serta saran pemecahannya;

b. memberikan rekomendasi guna memecahkan permasalahandalam pemanfaatan ruang Kabupaten;

c. memberikan informasi dan akses kepada pengguna ruangterkait rencana tata ruang Kabupaten;

d. menjaga akuntabilitas publik sebagai bentuk layanan padajajaran pemerintah, swasta, dan masyarakat;

e. memfasilitasi pelaksanaan kerjasama penataan ruang antarkabupaten; dan

f. mengoptimalkan peran masyarakat dalam pemanfaatan ruang.

Pasal 110

Page 67: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

BKPRD Kabupaten dalam melaksanakan koordinasi penataanruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107 ayat (1), mempunyaitugas pengendalian tata ruang terdiri atas:a. mengoordinasikan penetapan peraturan zonasi sistem

Kabupaten;b. memberikan rekomendasi perizinan pemanfaatan ruang

Kabupaten;c. melakukan identifikasi dalam pelaksanaan insentif dan

disinsentif dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang Kabupatendengan provinsi dan dengan kabupaten terkait;

d. melakukan fasilitasi pelaksanaan pemantauan, evaluasi, danpelaporan penyelenggaraan penataan ruang;

e. melakukan fasilitasi pelaksanaan pengendalian pemanfaatanruang untuk menjaga konsistensi pemanfaatan ruang denganrencana tata ruang; dan

f. mengoptimalkan peran masyarakat dalam pengendalianpemanfaatan ruang.

Pasal 111

(1) BKPRD Kabupaten menyelenggarakan pertemuan paling sedikit1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan untuk menghasilkanrekomendasi alternatif kebijakan penataan ruang.

(2) BKPRD Kabupaten dalam melaksanakan tugas sebagaimanadimaksud dalam Pasal 108, Pasal 109, Pasal 110, dan Pasal 111ayat (1) menyampaikan laporan pelaksanaan tugas BKPRDKabupaten dan rekomendasi secara berkala kepada Bupati.

Pasal 112

BKPRD Kabupaten dalam melaksanakan tugas sebagaimanadimaksud dalam Pasal 108, Pasal 109, dan Pasal 110, dapat:a. menggunakan tenaga ahli yang diperlukan;b. membentuk Tim Teknis untuk menangani penyelesaian

masalah-masalah yang bersifat khusus; danc. meminta bahan yang diperlukan dari SKPD Kabupaten.

Bagian KetigaKerja Sama Antar Sektor/Antar Daerah dalam Penataan Ruang

Pasal 113

(1) Tata cara kerja sama daerah terdiri atas:a. tata cara kerja sama antar daerah; danb. tata cara kerja sama daerah dengan pihak ketiga.

(2) Tata cara kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan melalui tahapan:

Page 68: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

a. persiapan;b. penawaran;c. penyiapan kesepakatan;d. penandatanganan kesepakatan;e. penyiapan perjanjian;f. penandatanganan perjanjian; dang. pelaksanaan.

Pasal 114

(1) Bupati membentuk Tim Koordinasi Kerja Sama Daerah (TKKSD)untuk menyiapkan kerja sama daerah.

(2) TKKSD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas:a. Melaksanakan inventarisasi dan pemetaan bidang/potensi

daerah yang akan dikerjasamakan;b. Menyusun prioritas obyek yang akan dikerjasamakan;c. Memberikan saran terhadap proses pemilihan daerah dan

pihak ketiga;d. Menyiapkan kerangka acuan/proposal obyek kerja sama

daerah;e. Membuat dan menilai proposal dan studi kelayakan;f. Menyiapkan materi kesepakatan bersama dan rancangan

perjanjian kerja sama; dang. Memberikan rekomendasi kepada Bupati untuk

penandatangan kesepakatan bersama dan perjanjian kerjasama.

(3) TKKSD Kabupaten dalam melaksanakan tugasnya sebagaimanadimaksud pada ayat (2) dapat membentuk Tim Teknis untukmenyiapkan materi teknis terhadap obyek yang akandikerjasamakan.

BAB IXPERAN MASYARAKAT

Bagian KesatuUmum

Pasal 115

Peran masyarakat dalam penataan ruang meliputi:a. hak dan kewajiban masyarakat;b. pengaturan bentuk dan tata cara peran masyarakat dalam

penataan ruang;c. kewajiban, tugas, dan tanggung jawab Pemerintah Daerah

dalam mendukung pelaksanaan peran masyarakat; dand. pendanaan.

Page 69: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

Bagian KeduaHak dan Kewajiban Masyarakat

Pasal 116

Dalam penataan ruang, setiap orang berhak untuk:a. mengetahui rencana tata ruang;b. menikmati pertambahan nilai ruang sebagai akibat penataan

ruang;c. memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang timbul

akibat pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sesuai denganrencana tata ruang;

d. mengajukan keberatan kepada pejabat berwenang terhadappembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang diwilayahnya;

e. mengajukan tuntutan pembatalan izin dan penghentianpembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruangkepada pejabat berwenang; dan

f. mengajukan gugatan ganti kerugian kepada pemerintahdan/atau pemegang izin apabila kegiatan pembangunan yangtidak sesuai dengan rencana tata ruang menimbulkan kerugian.

Pasal 117

Dalam pemanfaatan ruang, setiap orang wajib:a. menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan;b. memanfaatkan ruang sesuai dengan izin pemanfaatan ruang

dari pejabat yang berwenang;c. mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin

pemanfaatan ruang; dand. memberikan akses terhadap kawasan yang oleh ketentuan

peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai milikumum.

Bagian KetigaBentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat

Paragraf 1Bentuk Peran Masyarakat

Pasal 118

(1) Penyelenggaraan penataan ruang dilakukan oleh PemerintahDaerah dengan melibatkan peran masyarakat.

Page 70: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

(2) Peran masyarakat dalam penataan ruang dilakukan pada tahap:a. perencanaan tata ruang;b. pemanfaatan ruang; danc. pengendalian pemanfaatan ruang.

Pasal 119

Bentuk peran masyarakat dalam perencanaan tata ruangsebagaimana dimaksud dalam Pasal 118 ayat (2) huruf a berupa:a. masukan mengenai:

1. persiapan penyusunan rencana tata ruang;2. penentuan arah pengembangan wilayah atau kawasan;3. pengidentifikasian potensi dan masalah pembangunan

wilayah atau kawasan;4. perumusan konsepsi rencana tata ruang; dan5. penetapan rencana tata ruang.

b. kerja sama dengan Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atausesama unsur masyarakat dalam perencanaan tata ruang.

Pasal 120

Bentuk partisipasi dalam pemanfaatan tata ruang sebagaimanadimaksud dalam Pasal 118 ayat (2) huruf b berupa:a. masukan mengenai kebijakan pemanfaatan ruang;b. kerja sama dengan Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau

sesama unsur masyarakat dalam pemanfaatan ruang;c. kegiatan memanfaatkan ruang yang sesuai dengan kearifan

lokal dan rencana tata ruang yang telah ditetapkan;d. peningkatan efisiensi, efektivitas, dan keserasian dalam

pemanfaatan ruang darat, ruang laut, ruang udara, dan ruangdi dalam bumi dengan memperhatikan kearifan lokal sertasesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

e. kegiatan menjaga kepentingan pertahanan dan keamanan sertamemelihara dan meningkatkan kelestarian fungsi lingkunganhidup dan sumber daya alam; dan

f. kegiatan investasi dalam pemanfaatan ruang sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 121

Bentuk partisipasi dalam pengendalian dan pemanfaatan ruangsebagaimana dimaksud dalam Pasal 118 ayat (2) huruf c berupa:a. masukan terkait arahan dan/atau peraturan zonasi, perizinan,

pemberian insentif dan disinsentif serta pengenaan sanksi;b. keikutsertaan dalam memantau dan mengawasi pelaksanaan

rencana tata ruang yang telah ditetapkan;

Page 71: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

c. pelaporan kepada instansi dan/atau pejabat yang berwenangdalam hal menemukan dugaan penyimpangan atau pelanggarankegiatan pemanfaatan ruang yang melanggar rencana tataruang yang telah ditetapkan; dan

d. pengajuan keberatan terhadap keputusan pejabat yangberwenang terhadap pembangunan yang dianggap tidak sesuaidengan rencana tata ruang.

Paragraf 2Tata Cara Peran Masyarakat

Pasal 122

Peran masyarakat dalam penataan ruang dapat disampaikan secaralangsung dan/atau tertulis, kepada:a. menteri/pimpinan lembaga pemerintah nonkementerian terkait

dengan penataan ruang;b. gubernur; dan/atauc. bupati.

Pasal 123

Pelaksanaan peran masyarakat dilakukan secara bertanggungjawabsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan denganmenghormati norma agama, kesusilaan, dan kesopanan.

Pasal 124

(1) Tata cara peran masyarakat dalam perencanaan tata ruangdilaksanakan dengan cara:a. menyampaikan masukan mengenai arahan pengembangan,

potensi, dan masalah, rumusan konsepsi/rancanganrencana tata ruang melalui media komunikasi dan/atauforum pertemuan; dan

b. kerja sama dalam perencanaan tata ruang sesuai denganketentuan perencanaan peraturan perundang-undangan.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara peran masyarakatdalam perencanaan tata ruang di daerah sebagaimanadimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuanperundang-undangan.

Pasal 125

Tata cara peran masyarakat dalam pemanfaatan ruangdilaksanakan dengan cara:a. menyampaikan masukan mengenai kebijakan pemanfaatan

ruang melalui media komunikasi dan/atau forum pertemuan;

Page 72: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

b. kerja sama dalam pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan;

c. pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana yang telahditetapkan; dan

d. penataan terhadap izin pemanfaatan ruang.

Pasal 126

(1) Tata cara peran masyarakat dalam pengendalian pemanfaatanruang dilaksanakan dengan cara:a. menyampaikan masukan terkait arahan dan/atau peraturan

zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif sertapengenaan sanksi kepada pejabat yang berwenang;

b. memantau dan mengawasi pelaksanaan rencana tata ruang;c. melaporkan kepada instansi dan/atau pejabat yang

berwenang dalam hal menemukan dugaan penyimpanganatau pelanggaran kegiatan pemanfaatan ruang yangmelanggar rencana tata ruang yang telah ditetapkan; dan

d. mengajukan keberatan terhadap keputusan pejabat yangberwenang terhadap pembangunan yang tidak seusaidengan rencana tata ruang.

(2) Tata cara peran masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dilaksanakan seusai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Bagian KeempatKewajiban, Tugas, dan Tanggung Jawab Pemerintah dan

Pemerintah Daerah

Paragraf 1Kewajiban Pemerintah Daerah

Pasal 127

Pemerintah Daerah berkewajiban melaksanakan standar pelayananminimal dalam rangka pelaksanaan peran masyarakat dalampenataan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 128

Dalam rangka pelaksanaan kewajiban sebagaimana dimaksuddalam Pasal 127, pada tahap perencanaan tata ruang PemerintahDaerah berkewajiban:a. memberikan informasi dan menyediakan akses informasi

kepada masyarakat tentang proses penyusunan dan penetapan

Page 73: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

rencana tata ruang melalui media komunikasi yang memilikijangkauan sesuai dengan tingkat rencana;

b. melakukan sosialisasi mengenai perencanaan tata ruang;c. menyelenggarakan kegiatan untuk menerima masukan dari

masyarakat terhadap perencanaan tata ruang; dand. memberikan tanggapan kepada masyarakat atas masukan

mengenai perencanaan tata ruang sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

Pasal 129

Dalam rangka pelaksanaan kewajiban sebagaimana dimaksuddalam Pasal 127, pada tahap pemanfaatan ruang PemerintahDaerah berkewajiban:a. memberikan informasi dan menyediakan akses informasi

kepada masyarakat tentang pemanfaatan ruang melalui mediakomunikasi;

b. melakukan sosialisasi rencana tata ruang yang telah ditetapkan;c. melaksanakan pemanfaatan ruang sesuai peruntukannya yang

telah ditetapkan dalam rencana tata ruang; dand. memberikan tanggapan kepada masyarakat atas

masukanmengenai pemanfaatan ruang sesuai denganketentuanperaturan perundang-undangan.

Pasal 130

Dalam rangka pelaksanaan kewajiban sebagaimana dimaksuddalam Pasal 127, pada tahap pengendalian pemanfaatan ruangPemerintah Daerah berkewajiban:a. memberikan informasi dan menyediakan akses informasi

kepada masyarakat tentang pengendalian pemanfaatan ruangmelalui media komunikasi;

b. melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenaipengendalian pemanfaatan ruang;

c. memberikan tanggapan kepada masyarakat atas masukanmengenai arahan dan/atau peraturan zonasi, perizinan,pemberian insentif dan disinsentif, serta pengenaan sanksisesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

d. menyediakan sarana yang memudahkan masyarakat dalammenyampaikan pengaduan atau laporan terhadap dugaanpenyimpangan atau pelanggaran kegiatan pemanfaatan ruangyang melanggar rencana tata ruang yang telah ditetapkan.

Pasal 131

Page 74: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

Penyampaian informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128,Pasal 129, dan Pasal 130 dilaksanakan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

Paragraf 2Tugas dan Tanggung Jawab Pemerintah Daerah

Pasal 132

(1) Pemerintah Daerah memiliki tugas dan tanggung jawab dalampembinaan dan pengawasanpelaksanaan peran masyarakat dibidang penataan ruang sesuai dengan kewenangannya.

(2) Tugas dan tanggung jawab Pemerintah Daerah sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilaksanakansesuai standar pelayananminimal.

Pasal 133

Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 132 ayat (1) antaralain:a. sosialisasi peraturan perundang-undangan dan pedoman bidang

penataan ruang;b. pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi pelaksanaan

penataan ruang;c. penyebarluasan informasi penataan ruang kepada masyarakat;

dand. pengembangan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat.

Pasal 134

Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 132 ayat (1)dilakukan terhadap kinerja pelaksanaan standar pelayananminimal dan pelibatan peran masyarakat dalam perencanaan tataruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruangsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 135

Dalam rangka meningkatkan peran masyarakat, PemerintahDaerah membangun sistem informasi dan komunikasipenyelenggaraan penataan ruang yang dapat diakses denganmudah oleh masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Pasal 136

Page 75: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

(1) Sistem informasi dan komunikasi sebagaimana dimaksud dalamPasal 135, harus memuat paling sedikit:a. informasi tentang kebijakan, rencana, dan program

penataan ruang yang sedang dan/atau akan dilakukan,dan/atau sudah ditetapkan;

b. informasi rencana tata ruang yang sudah ditetapkan;c. informasi arahan pemanfaatan ruang yang berisi

indikasiprogram utama jangka menengah lima tahunan; dand. informasi arahan pengendalian pemanfaatan ruang yang

berisi arahan/ketentuan peraturanzonasi,arahan/ketentuan perizinan, arahan/ketentuaninsentifdan disinsentif, serta arahan sanksi.

(2) Pembangunan sistem informasi dan komunikasi penataanruang Kabupaten menjadi tanggung jawab Bupati.

(3) Pembangunan sistem informasi dan komunikasi sebagaimanadimaksud pada ayat (2) disesuaikan dengan kondisi obyektifdaerah masing-masing.

Bagian KelimaPendanaan

Pasal 137

Segala biaya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan kewajibanPemerintah Daerah berdasarkan Peraturan Daerah ini, dibebankanpada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, dan sumber lainyang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB XPENYIDIKAN

Pasal 138

(1) Selain Penyidik Polri, PPNS Penataan Ruang Kabupaten diberiwewenang khusus untuk melaksanakan penyidikan terhadappelanggaran ketentuan yang diatur dalam Peraturan Daerah ini.

(2) PPNS Penataan Ruang Kabupaten sebagaimana dimaksud padaayat (1) berwenang:a. melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atau

keterangan yang berkenaan dengan tindak pidana dalambidang penataan ruang;

b. melakukan pemeriksaan terhadap orang yang didugamelakukan tindak pidana dalam bidang penataan ruang;

c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orangsehubungan dengan peristiwa tindak pidana dalam bidangpenataan ruang;

Page 76: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

d. melakukan pemeriksaan atas dokumen-dokumen yangberkenaan dengan tindak pidana dalam bidang penataanruang;

e. melakukan pemeriksaan di tempat tertentu yang didugaterdapat bahan bukti dan dokumen lain serta melakukanpenyitaan dan penyegelan terhadap bahan dan barang hasilpelanggaran yang dapat dijadikan bukti dalam perkaratindak pidana dalam bidang penataan ruang; dan

f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaantugas penyidikan tindak pidana dalam bidang penataanruang.

(3) PPNS Penataan Ruang Kabupaten sebagaimana dimaksud padaayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan kepadaPenyidik Polri.

(4) Dalam hal pelaksanaan kewenangan sebagaimana dimaksudpada ayat (2) memerlukan tindakan penangkapan danpenahanan, PPNS Penataan Ruang Kabupaten melakukankoordinasi dengan Penyidik Polri sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

(5) PPNS Penataan Ruang Kabupaten sebagaimana dimaksud padaayat (1) menyampaikan hasil penyidikan kepada penuntutumum melalui Penyidik Polri.

(6) Pengangkatan PPNS Penataan Ruang Kabupaten dan tata caraserta proses penyidikan dilaksanakan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

BAB XIKETENTUAN PIDANA

Pasal 139

Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 117 dipidana dengan pidana kurungan paling lama 6bulan atau denda paling banyak Rp25.000.000,00 (dua puluh limajuta rupiah).

Pasal 140

(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 39 dipidana dengan pidana kurungan 6 bulan ataudenda paling banyak Rp25.000.000,00 (dua puluh lima jutarupiah).

(2) Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 40 dipidana dengan pidana kurungan 5 bulan ataudenda paling banyak Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah).

Page 77: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

(3) Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 41 dipidana dengan pidana kurungan 4 bulan ataudenda paling banyak Rp15.000.000,00 (lima belas juta rupiah).

(4) Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 42 dipidana dengan pidana kurungan 3 bulan ataudenda paling banyak Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

Pasal 141

Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 43, Pasal 44, Pasal 45, Pasal 46, Pasal 47, Pasal 48,Pasal 49, Pasal 50, Pasal 51, Pasal 52, Pasal 53, Pasal 54, Pasal 55,dan Pasal 56 dipidana dengan pidana kurungan 6 bulan ataudenda paling banyak Rp25.000.000,00 (dua puluh lima jutarupiah).

Pasal 142

Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 139, Pasal 140,dan Pasal 141 adalah pelanggaran.

Pasal 143

(1) Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal139, Pasal 140, dan Pasal 141dilakukan oleh suatu korporasi,selain pidanakurungan dan denda terhadap pengurusnya,pidanayang dapat dijatuhkan terhadap korporasi berupa pidanadenda dengan pemberatan 2 (dua) kali daripidana dendasebagaimana dimaksud dalam Pasal 139, Pasal 140, dan Pasal141.

(2) Selain pidana denda sebagaimana dimaksud padaayat (1),korporasi dapat dijatuhi pidana tambahanberupa:a. pencabutan izin usaha; dan/ataub. pencabutan status badan hukum.

Pasal 144

(1) Setiap orang yang menderita kerugian akibat tindak pidanasebagaimana dimaksud dalam Pasal 139, Pasal 140, dan Pasal141, dapat menuntutganti kerugian secara perdata kepadapelaku tindakpidana.

(2) Tuntutan ganti kerugian secara perdatasebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilaksanakansesuai dengan hukum acara pidana.

Pasal 145

Page 78: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

(1) Setiap pejabat pemerintah yang berwenang menerbitkan izinsebagaimana dimaksud dalam Pasal 74, yang tidak sesuaidengan rencana tata ruang, dipidana dengan pidana kurunganpaling lama 6 (enam) bulan dan denda paling banyakRp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

(2) Selain sanksi pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)pelaku dapat dikenai pidana tambahan berupa pemberhentiansecara tidak dengan hormat dari jabatannya.

BAB XIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 146

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam LembaranDaerah Kabupaten Musi Rawas Utara.

Ditetapkan di Musi Rupit,pada tanggal __________________BUPATI MUSI RAWAS UTARA,

[_____________________________]

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS UTARATAHUN ….NOMOR….

Page 79: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

PENJELASANATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS UTARANOMOR …. TAHUN 2015

TENTANGRENCANA TATA RUANG WILAYAH

KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA TAHUN 2015 - 2035

I. UMUM

Ruang Wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara terdiri atas ruangdarat, ruang laut, ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi,merupakan suatu kesatuan yang utuh dalam wilayah NegaraKesatuan Republik Indonesia yang menjadi wadah/tempat manusiadan makhluk hidup melakukan aktifitas kehidupan, merupakankarunia Tuhan Yang Maha Esa. Berdasarkan apa yang termaktubdalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 salah satu tujuan negara adalah memajukankesejahteraan umum. Hal tersebut menjadi dasar bagiPemerintahan Daerah Kabupaten Musi Rawas Utara untukmelaksanakan tugas dan wewenang dalam penyelenggaraan tataruang wilayah Kabupaten. Penyelenggaraan tata ruang wilayahKabupaten Musi Rawas Utara, yang merupakan wujud pelaksanaanotonomi daerah, harus diselenggarakan oleh Pemerintah Daerahsecara bijaksana, berdaya guna, dan berhasil guna demimewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial.

Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, perlu dibentukPeraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Utara tentang RencanaTata Ruang Wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015-2035.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1Cukup jelas.

Pasal 2Luas Kabupaten Musi Rawas Utara 6008,55 km2. Posisigeografis Kabupaten Musi Rawas Utara 102°4’0’’ BT-103°22’13’’BT dan 2°19’15’’ LS-3°6’30’’ LS.

Pasal 3Cukup jelas.

Pasal 4

Page 80: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

Cukup jelas.

Pasal 5Cukup jelas.

Pasal 6Cukup jelas.

Pasal 7Cukup jelas.

Pasal 8Cukup jelas.

Pasal 9Yang dimaksud dengan “Daerah Aliran Sungai” adalah suatuwilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengansungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung,menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curahhujan ke laut secara alami, yang batas di darat merupakanpemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerahperairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.

Pasal 10Cukup jelas.

Pasal 11Cukup jelas.

Pasal 12Cukup jelas.

Pasal 13Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Huruf a

Prasarana perkeretaapian terdiri atas jalur, stasiundan fasilitas operasi kereta api, seperti:a. Pengembangan sistem persinyalan, telekomunikasi

dan kelistrikan.

Page 81: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

b. Pengembangan sistem penyimpanan material(termasuk pergudangan) serta peralatan pengujiandan perawatan prasarana perkeretaapian.

c. Pengembangan stasiun kereta api termasukfasilitas park and ride pada pusat-pusat kegiatanstrategis nasional, provinsi dan kabupaten/kota.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Ayat (4)Cukup jelas.

Pasal 14Yang dimaksud dengan “aerodrome” adalah kawasan didaratan dan/atau perairandengan batas-batas tertentu yanghanya digunakan sebagaitempat pesawat udara mendarat danlepas landas.

Pasal 15Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Pembangkit listrik tenaga mikrohidro merupakanpembangkit listrik tenaga air skala kecil dengan batasankapasitas antara 5 kW-1 MW per Unit.

Ayat (3)Cukup jelas.

Pasal 16Ayat (1)

Yang dimaksud dengan “Base Transceiver Station” adalahmenara yang berfungsi sebagai sarana komunikasi daninformatika yang menjembatani perangkat komunikasipengguna dengan jaringan menuju jaringan lain.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)

Page 82: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

Yang dimaksud dengan“Satuan Sambungan Telepon”adalah merupakan satuan jumlah telepon jaringan lokaltetap yang tersambung.

Pasal 17Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Sistem air untuk keperluan minum merupakan satukesatuan sistem fisik dan non-fisik dari prasarana dansarana air minum.

Ayat (5)Cukup jelas.

Ayat (6)Cek DAM atau bendungan merupakan penampung airyang terbuat dari beton.

Pasal 18Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Pengembangan Prasarana Pengelolaan Limbah Domestikmenggunakan sistem on site dan sistem off site. Sistem onsite, yaitu sistem dimana penghasil limbah mengolah airlimbahnya secara individual, seperti denganmenggunakan tangki septik. Jarak minimum tangki septikdan sumur gali adalah 10 meter. Sistem off site, yaitusistem dimana air limbah disalurkan melalui saluranpengumpul air limbah kemudian masuk ke instalasipengolahan terpusat. Sistem off site diterapkan dalampengelolaan limbah domestik untuk pusat perkantoran,pasar, kawasan industri, dan terminal dengan kepadatanpenduduk tinggi.

Yang dimaksud dengan “Limbah B3” adalah sisa suatuusaha dan atau kegiatan yang mengandung bahanberbahaya dan beracun. Yang dimaksud dengan bahan

Page 83: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

berbahaya dan beracun (B3) adalah zat, energi, dan ataukomponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/ataujumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsungdapat mencemarkan dan/atau merusak lingkunganhidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup,kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia danmakhluk hidup lain.

Pembangunan Sarana Sanitasi Umum memiliki luas lahansekurang-kurangnya 8m2 dan jarak dengan sumber airsekurang-kurangnya 10 m2.

Pembangunan Saluran Limbah Sistem Tertutupditerapkan pada kawasan perdagangan, perkantoran, dankomersil.

Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja berupaseperangkat bangunan untuk mengolah air limbah rumahtangga baik individual maupun komunal yang diangkutdengan mobil tinja. Pembangunan instalasi pengolahanlumpur tinja bukan di daerah yang rawan banjir, gempa,tanah longsor, daerah patahan. Jarak denganpermukiman sekurang-kurangnya 500 meter.

Ayat (3)Pembangunan sistem drainase tertutup diterapkan dikawasan pusat pemerintahan, kawasan perkotaan.

Pembangunan sistem drainase terbuka dikembangkan disepanjang tepi jalan dan kawasan lingkunganpermukiman.

Pembangunan stasiun pompa dilakukan jika elevasi airdalam sistem penerima terdapat diatas ketinggian yangdilayani.

Ayat (4)Cukup jelas.

Ayat (5)Yang dimaksud dengan “tempat penampungan sementara”adalah tempat sebelum sampah diangkut ke tempatpendauran ulang, pengolahan, dan/atau tempatpengolahan sampah terpadu.

Yang dimaksud dengan “tempat pemrosesan akhir”merupakan tempat untuk memroses dan mengembalikan

Page 84: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

sampah ke media lingkungan secara aman bagi manusiadan lingkungan.

Pasal 19Cukup jelas.

Pasal 20Cukup jelas.

Pasal 21Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Sempadan sungai berfungsi sebagai ruang penyanggaantara ekosistem sungai dan daratan, agar fungsi sungaidan kegiatan manusia tidak saling terganggu.

Ayat (4)Cukup jelas.

Ayat (5)Cukup jelas.

Pasal 22Cukup jelas.

Pasal 23Kriteria Hutan Produksi Terbatas merujuk pada ketentuanPeraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentangPerencanaan Kehutanan.

Kriteria Hutan Produksi Tetap merujuk pada ketentuanPeraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentangPerencanaan Kehutanan. Luas Hutan Produksi Tetap sebesar118.104,82 Ha.

Kriteria Hutan Produksi yang dapat Dikonversi merujuk padamerujuk pada ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 44Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan.

Pasal 24Cukup jelas.

Page 85: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

Pasal 25Ayat (1)

Kawasan peruntukan pertanian selain dimaksudkanuntuk mendukung ketahanan pangan nasional jugadimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakuindustri dan penyediaan lapangan kerja.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Cukup jelas.

Pasal 26Cukup jelas.

Pasal 27Cukup jelas.

Pasal 28Cukup jelas.

Pasal 29Kawasan peruntukan pertambangan dimaksudkan untukmengarahkan agar kegiatan pertambangan dapat berlangsungsecara efisien dan produktif tanpa menimbulkan dampaknegatif terhadap lingkungan.

Pasal 30Kawasan peruntukan industri dimaksudkan untukmengarahkan agar kegiatan industri dapat berlangsung secaraefisien dan produktif, mendorong pemanfaatan sumber dayasetempat, pengendalian dampak lingkungan, dan sebagainya.

Pasal 31Cukup jelas.

Pasal 32Cukup jelas.

Pasal 33Cukup jelas.

Pasal 34

Page 86: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

Ayat (1)Cukup jelas.

Ayat (2)Fungsi dari KSK Kawasan Perkotaan ini adalah sebagaipusat pemerintahan, pendidikan, kesehatan, transportasi,dan perdagangan skala kabupaten yang melayani daerahhinterland-nya.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Cukup jelas.

Pasal 35Cukup jelas.

Pasal 36Cukup jelas.

Pasal 37Cukup jelas.

Pasal 38Peraturan zonasi disusun sebagai pedoman pengendalianpemanfaatan ruang.

Pasal 39Cukup jelas.

Pasal 40Cukup jelas.

Pasal 41Cukup jelas.

Pasal 42Cukup jelas.

Pasal 43Cukup jelas.

Pasal 44Cukup jelas.

Pasal 45

Page 87: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

Cukup jelas.

Pasal 46Cukup jelas.

Pasal 47Cukup jelas.

Pasal 48Cukup jelas.

Pasal 49Cukup jelas.

Pasal 50Cukup jelas.

Pasal 51Cukup jelas.

Pasal 52Cukup jelas.

Pasal 53Cukup jelas.

Pasal 54Cukup jelas.

Pasal 55Cukup jelas.

Pasal 56Cukup jelas.

Pasal 57Kegiatan yang bersifat komplementer terhadap fungsi hutanlindung sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor50 Tahun 2006.

Pasal 58Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Page 88: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

Tingkat kerapatan bangunan sebagaimana dimaksudhuruf b, memiliki KDB maksimum 20%dan KLBmaksimum 40%.

Ayat (3)Cukup jelas.

Pasal 59Cukup jelas.

Pasal 60Cukup jelas.

Pasal 61Cukup jelas.

Pasal 62Cukup jelas.

Pasal 63Cukup jelas.

Pasal 64Huruf a

Cukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cJenis tanaman perkebunan yang dikelola oleh perusahaanbesar harus menyesuaikan dengan komoditas perkebunandi kawasan tersebut.

Huruf dCukup jelas.

Huruf eBangunan yang bersifat mendukung tersebut digunakanuntuk kepentingan pemanfaatan hasil perkebunan sertauntuk kepentingan pencegahan dan penanggulanganbencana.

Huruf fCukup jelas.

Huruf g

Page 89: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

Setelah kontrak berakhir, fungsi lahan dikembalikansesuai dengan arahan dalam RTRW.

Pasal 65Cukup jelas.

Pasal 66Cukup jelas.

Pasal 67Yang dimaksud dengan “potensi lestari” adalah pemanfaatanperikanan yang berkelanjutan dan tak pernah habis sehinggadapat diambil hasil panen di tahun berikutnya.

Pasal 68Cukup jelas.

Pasal 69Huruf a

Cukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dKegiatan buffer zone sebagai kegiatan yang mampumeminimkan dampak bagi warga di kawasan permukimandari kecelakaan industri.

Huruf eCukup jelas.

Pasal 70Huruf a

Cukup jelas.

Huruf bYang dimaksud “Kasiba” adalah Kawasan Siap Bangun,yaitu sebidang tanah yang fisiknya telah dipersiapkanuntuk pembangunan perumahan dan permukiman skalabesar yang terbagi dalam satu lingkungan siap bangunatau lebih, yang pelaksanaannya dilakukan secarabertahap dengan lebih dahulu dilengkapi dengan jaringanprimer dan sekunder prasarana lingkungan sesuai dengan

Page 90: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

rencana tata ruang kawasan yang ditetapkan olehPemerintah Kabupaten dan memenuhi persyaratanpembakuan pelayanan prasarana dan sarana lingkungan.

Yang dimaksud “Lisiba” adalah Lingkungan Siap Bangun,yaitu sebidang tanah yang merupakan bagian dari Kasibayang telah dipersiapkan dan dilengkapi dengan prasaranalingkungan dan selain itu juga sesuai dengan persyaratanpembakuan tata lingkungan tempat tinggal ataulingkungan hunian dan pelayanan lingkungan untukmembangun kaveling tanah matang.

Yang dimaksud “Lisiba Berdiri Sendiri” adalahLingkungan Siap Bangun Berdiri Sendiri, yaitulingkungan siap bangun yang bukan merupakan bagiankawasan siap bangun, yang dikelilingi oleh lingkunganperumahan yang sudah terbangun atau dikelilingi olehkawasan dengan fungsi-fungsi lain.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dKegiatan buffer zone sebagai kegiatan yang mampumeminimkan dampak bagi warga di kawasan permukimandari kecelakaan industri.

Pematusan adalah pembuatan saluran untuk air.

Huruf eCukup jelas.

Pasal 71Cukup jelas.

Pasal 72Cukup jelas.

Pasal 73Cukup jelas.

Pasal 74Cukup jelas.

Pasal 75

Page 91: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) adalah lembagapemerintah non kementerian yang terdapat di bawah danbertanggung jawab langsung kepada Presiden.

Perangkat Daerah Kabupaten bidang Penanaman Modal(PDKPM) adalah unsur pembantu kepala daerah dalam rangkapenyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten, denganbentuk sesuai dengan kebutuhan masing-masing pemerintahkabupaten, yang menyelenggarakan fungsi utama koordinasi dibidang Penanaman Modal di pemerintah kabupaten.

Penanaman modal dalam negeri adalah kegiatan menanammodal untuk melakukan usaha di wilayah negara RepublikIndonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeridengan menggunakan modal dalam negeri.

Penanaman modal asing adalah kegiatan menanam modaluntuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesiayang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yangmenggunakan modal asing sepenuhnya maupun yangberpatungan dengan penanam modal dalam negeri.

Pasal 76Cukup jelas.

Pasal 77Cukup jelas.

Pasal 78Cukup jelas.

Pasal 79Cukup jelas.

Pasal 80Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Fungsi dari KSK Kawasan Perkotaan ini adalah sebagaipusat pemerintahan, pendidikan, kesehatan, transportasi,dan perdagangan skala kabupaten yang melayani daerahhinterland-nya.

Ayat (3)Cukup jelas.

Page 92: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

Ayat (4)Cukup jelas.

Ayat (5)Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) merupakanprasarana umum yang disediakan oleh perusahaan miliknegara yang bergerak di bidang energi terdiri atas minyak,gas serta energi baru dan terbarukan untuk masyarakatluas guna memenuhi kebutuhan bahan bakar.

Ayat (6)Cukup jelas.

Pasal 81Cukup jelas.

Pasal 82Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Izin Mendirikan Bangunan-Bangunan (IMBB) merupakanizin yang digunakan untuk mendirikan bangunan yangdikeluarkan oleh kepala daerah atau pejabat yangditunjuk dalam wilayah Kabupaten.

Izin Mendirikan Bangunan (IMB) adalah surat bukti dariPemerintah Daerah bahwa pemilik bangunan gedungdapat mendirikan bangunan sesuai fungsi yang telahditetapkan dan berdasarkan rencana teknis bangunangedung yang telah disetujui oleh Pemerintah Daerah.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Cukup jelas.

Ayat (5)Cukup jelas.

Ayat (6)Cukup jelas.

Pasal 83Cukup jelas.

Page 93: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

Pasal 84Cukup jelas.

Pasal 85Cukup jelas.

Pasal 86Cukup jelas.

Pasal 87Cukup jelas.

Pasal 88Cukup jelas.

Pasal 89Cukup jelas.

Pasal 90Cukup jelas.

Pasal 91Pembukaan perkebunan sawit dengan modal dalam negeri danluar negeri, misalnya Perkebunan Sawit London Sumatera diKabupaten Musi Rawas Utara.

Pasal 92Cukup jelas.

Pasal 93Cukup jelas.

Pasal 94Cukup jelas.

Pasal 95Cukup jelas.

Pasal 96Cukup jelas.

Pasal 97Cukup jelas.

Pasal 98Cukup jelas.

Page 94: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

Pasal 99Cukup jelas.

Pasal 100Cukup jelas.

Pasal 101Cukup jelas.

Pasal 102Cukup jelas.

Pasal 103Cukup jelas.

Pasal 104Cukup jelas.

Pasal 105Cukup jelas.

Pasal 106Cukup jelas.

Pasal 107Cukup jelas.

Pasal 108Cukup jelas.

Pasal 109Cukup jelas.

Pasal 110Cukup jelas.

Pasal 111Cukup jelas.

Pasal 112Cukup jelas.

Pasal 113Cukup jelas.

Pasal 114Cukup jelas.

Page 95: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

Pasal 115Cukup jelas.

Pasal 116Cukup jelas.

Pasal 117Cukup jelas.

Pasal 118Cukup jelas.

Pasal 119Cukup jelas.

Pasal 120Cukup jelas.

Pasal 121Cukup jelas.

Pasal 122Cukup jelas.

Pasal 123Cukup jelas.

Pasal 124Cukup jelas.

Pasal 125Cukup jelas.

Pasal 126Cukup jelas.

Pasal 127Cukup jelas.

Pasal 128Cukup jelas.

Pasal 129Cukup jelas.

Pasal 130

Page 96: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

Cukup jelas.

Pasal 131Cukup jelas.

Pasal 132Cukup jelas.

Pasal 133Cukup jelas.

Pasal 134Cukup jelas.

Pasal 135Cukup jelas.

Pasal 136Cukup jelas.

Pasal 137Cukup jelas.

Pasal 138Cukup jelas.

Pasal 139Cukup jelas.

Pasal 140Cukup jelas.

Pasal 141Cukup jelas.

Pasal 142Cukup jelas.

Pasal 143Cukup jelas.

Pasal 144Cukup jelas.

Pasal 145Cukup jelas.

Page 97: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

Pasal 146Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWASUTARA NOMOR _____

Page 98: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

LAMPIRAN IPERATURAN DAERAHKABUPATEN MUSI RAWAS UTARANOMOR ….. TAHUN 2015TENTANGRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATENMUSI RAWAS UTARA TAHUN 2015 – 2035

PETA RENCANA STRUKTUR RUANG

1. Peta Rencana Sistem Permukiman (Sistem Pusat Kegiatan)

Page 99: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

2. Peta Rencana Sistem Transportasi

Page 100: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

3. Peta Rencana Prasarana Wilayah Lainnya

Page 101: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

LAMPIRAN IIPERATURAN DAERAHKABUPATEN MUSI RAWAS UTARANOMOR ….. TAHUN 2015TENTANGRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATENMUSI RAWAS UTARA TAHUN 2015 – 2035

PETA RENCANA POLA RUANG

Page 102: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

LAMPIRAN IIIPERATURAN DAERAHKABUPATEN MUSI RAWAS UTARANOMOR ….. TAHUN 2015TENTANGRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATENMUSI RAWAS UTARA TAHUN 2015 – 2035

PETA PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS

Page 103: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

LAMPIRAN IVPERATURAN DAERAHKABUPATEN MUSI RAWAS UTARANOMOR ….. TAHUN 2015TENTANGRENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATENMUSI RAWAS UTARA TAHUN 2015 – 2035

INDIKASI PROGRAM UTAMA

No. Usulan Program Utama Lokasi SumberPendanaan Instansi Pelaksana

PerkiraanKebutuhanPembiayaan

(x 1000)

DimensiWaktu

PelaksanaanKeterangan

2015-2019

2020-2024

2025-2029

2030-2035

A. Indikasi Program Perwujudan RencanaStruktur Ruang

A1 Program Pembangunan Infrastruktur WilayahA1.1 Infrastruktur Pertanian

Jaringan irigasi Karang Jaya, RawasUlu, Nibung,Rupit

APBD Kab, APBDProv, APBN

DPU SD Air

Balai Penyuluhan Pasar Surulangun APBD Kab, APBDProv, APBN

D.Pertanian,Peternakan dan KetahananPangan

A1.2 Infrastruktur PerhubunganJaringan jalan yang menghubungkan ibukotakecamatan

APBD Kab, APBDProv,

D.Pekerjaan Umum

Jaringan jalan ke daerah tertinggal (aksesrendah)

APBD Kab, APBDProv, APBN

D.Pekerjaan Umum

Pembangunan Terminal Penumpang Tipe B Muara Rupit APBD Kab Dinas Perhubungan& KominfoDinas PU

Pembangunan Terminal Penumpang Tipe C Pasar Surulangun,Bingin Teluk

APBD Kab Dinas Perhubungan& KominfoDinas PU

Pembangunan Rel KA Nasional Jalur Lubuk Linggau-Sarolangun-Muaro

APBN Kementerian PUKementerian

Page 104: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

No. Usulan Program Utama Lokasi SumberPendanaan Instansi Pelaksana

PerkiraanKebutuhanPembiayaan

(x 1000)

DimensiWaktu

PelaksanaanKeterangan

2015-2019

2020-2024

2025-2029

2030-2035Bungo-Sawahlunto Perhubungan

Pembangunan Rel KA Batubara Rawas Ilir-Tanjung Api-Api

APBN dan APBD Kementerian PUKementerianPerhubunganDinas PU ProvDinas PerhubunganProv

Pembangunan Dermaga Muara Kulam, PasarSurulangun, MuaraRupit, Rawas Ilir, Pauh

APBD Prov,APBD Kab

Dinas PUDinas Perhubungan& Kominfo

Pengembangan dan Peningkatan status jalanSimpang Rupit-Karang Dapo-Setia Marga-Lakitan menjadi jalan kolektor primer

Rupit, Karang Dapo APBN, APBNProv,APBD Prov

Dinas PUDinas Perhubungan& Kominfo

Pengembangan dan peningkatan status jalanKarang Dapo-Bingin Teluk-Ketapat Bening-Air Bening menjadi jalan kolektor primer

Karang Dapo, Rawas Ilir APBN, APBNProv,APBD Prov

Dinas PuDinas Perhubungan& Kominfo

Pengembangan dan peningkatan ruas jalanKerani Jaya-Sungai Jernih-Karang Warumenjadi jalan lokal primer

Rupit, Nibung APBD Kab, APBDprov

Dinas PUDinas Perhubungan& Kominfo

Pembangunan dan peningkatan ruas jalanPulau Kidak-Sukamenang menjadi jalan lokalprimer

Ulu Rawas, KarangJaya

APBD Kab, APBDProv

Dinas PUDinas Perhubungan& Kominfo

Pembangunan dan peningkatan ruas jalanSungai Jernih-Biaro Lama menjadi jalan lokalprimer

Rupit, Karag Dapo APBD Dinas PUDinas Perhubungan& Kominfo

Pembangunan dan pengembangan JalanBiaro Lama-Biaro Baru – kawasan pusatpemerintahan, perdagangan, jasa, fasum &fasos di Muara Rupit

Rupit APBD Dinas PUDinas Perhubungan& Kominfo

Pengembangan sistem jaringan jalan arteriprimer

Maur-Batas JambiMaur-Terawas

APBN Kementerian PUKementranPerhubungan

Pengembangan sistem jaringan jalan kolektorprimer

Ruas jalan denganstatus Kolektor primer

APBD Provinsi Dinas PU Provinsi

Page 105: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

No. Usulan Program Utama Lokasi SumberPendanaan Instansi Pelaksana

PerkiraanKebutuhanPembiayaan

(x 1000)

DimensiWaktu

PelaksanaanKeterangan

2015-2019

2020-2024

2025-2029

2030-2035Pengembangan sistem jaringan jalan lokalprimer

Ruas jalan denganstatus localprimer

APBD Kab Dinas PU Kab

Pembangunan jembatan penghubung antardesa

Rawas Ulu, Rupit,Karang Dapo

APBD Kab, APBDProv

Dinas Perhubungan& Kominfo

Pembangunan Landing Street Rupit APBD Kab,Provinsi, APBN,Swasta, CSR

Dinas PUDinas Perhubungan& KominfoSwasta

A1.2 Infrastruktur TelekomunikasiPenetapan titik BTS Di seluruh wilayah

Musi RawasUtarasesuai hasil studi

APBD Kab Din PerhubunganKominfoSwasta, BUMN

Pembangunan Telepon Umum Desa Seluruh KawasanPerdesaan yang tidakmempunyai jaringantelepon umum (kabel)

APBD Kab,APBN, Swasta

Din PerhubunganKominfoSwasta, BUMN

A1.3 Infrastruktur Energi, Air, SanitasiPenyusunan Master Plan PengembanganEnergi Listrik

APBD Kab, APBDProv

PLN

Pembangunan Jaringan Listrik Seluruh Desa APBD Kab, APBDProv, APBN

PLN

Pembangunan energi alternatif (renewable) Ulu Rawas, Rawas Uludan daerah lainnyaberdasarkan hasil studi

APBD Kab,Swasta

Multi Pihak

PenyusunanMaster Plan Pengembangan AirBersihPembangunan SPAM Muara Rupit, Bingin

Teluk, Karang Dapo,Simpang Nibung

APBD Kab, APBDProv, APBN,BUMN, Swasta

PDAM

Pembangunan jaringan air bersih IKK kecamatan APBD Kab, APBDProv, APBN,BUMN, Swasta

PDAM

Pembangunan sumur komunal Seluruh wilayah MusiRawas Utaraberdasarkan hasil studi

APBD Kab, APBDProv, APBN,BUMN, Swasta

Multi pihak

Page 106: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

No. Usulan Program Utama Lokasi SumberPendanaan Instansi Pelaksana

PerkiraanKebutuhanPembiayaan

(x 1000)

DimensiWaktu

PelaksanaanKeterangan

2015-2019

2020-2024

2025-2029

2030-2035Pembangunan Bendungan Sungai Baung APBD Kab Dinas PUPenyusunan Master Plan Sanitasi(drainase,persampahan,air limbah)Pembangunan jaringan drainase IKK kecamatan APBD Kab, APBD

Prov, APBN,BUMN, Swasta

D.Pekerjaan Umum

Pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir(TPA)

Sungai Kijang, LubukRumbai Baru, BinginTeluk

APBD Kab, APBDProv, APBN,BUMN, Swasta

DPUKantor Kebersihandan Pertamanan

Pembangunan Tempat PenampunganSementara

Desa Lubuk RumbaiBaru Kec.Rupit danKel.Bingin TelukKec.Rawas Ilir

APBD Kab, APBDProv, APBN,BUMN, Swasta

DPUKantor Kebersihandan Pertamanan

Pembangunan jaringan air limbah IKK kecamatan APBD Kab, APBDProv, APBN,BUMN, Swasta

D.Pekerjaan Umum

A1.4 Infrastruktur EkonomiLembaga Keuangan Muara Rupit, Pasar

Surulangun, KaryaMakmur, Bingin Teluk,Karang Jaya

Swasta, BUMN Multi Pihak

Pasar harian Muara Rupit, KaryaMakmur, Rawas Ilir,Rantau Jaya

APBD Kab DisperindagkopDinas PU

A1.5 Infrastruktur PendidikanPembangunan Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) Pertambangan

Rawas Ilir APBD Kab,APBNAPBD Prov,swasta

KementerianPendidikanDasar,DinasPendidikan danKebudayaan

Pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) Pertanian

Karang Jaya APBD Kab,APBNAPBD Prov,swasta

KementerianPendidikan Dasar,Dinas Pendidikandan Kebudayaan

Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Pasar Surulangun APBD Kab,APBN Kementerian

Page 107: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

No. Usulan Program Utama Lokasi SumberPendanaan Instansi Pelaksana

PerkiraanKebutuhanPembiayaan

(x 1000)

DimensiWaktu

PelaksanaanKeterangan

2015-2019

2020-2024

2025-2029

2030-2035(SMK) (Rawas Ulu) APBD Prov,

swastaPendidikan Dasar,Dinas Pendidikandan Kebudayaan

Pengembangan Sekolah Menengah Atas(SMA)

Muara Rupit, RawasUlu, Rawas Ilir, KarangDapo, Karang Jaya, UluRawas, Nibung

APBD Kab,APBNAPBD Prov,swasta

KementerianPendidikan Dasar,Dinas Pendidikandan Kebudayaan

A1.6 Infrastruktur SosialPengembangan fasilitas Kesehatan(Puskesmas rawat inap, Poliklinik, BalaiPengobatan)

IKK kecamatan APBD Kab, APBDProv, APBN,BUMN, Swasta

D.Kesehatan,D.Perdagangan,Swasta

Pembangunan Rumah Sakit Tipe D Muara Rupit APBD Kab, APBDProv, APBN,BUMN, Swasta

D.Kesehatan,D.Perdagangan,Swasta

Pembangunan RS Pratama Karang Jaya APBN, APBDProv, APBD Kab

KementerianKesehatan, DinasKesehatan Prov/Kab

Peribadatan IKK kecamatan APBD Kab Kanwil Kemenag,Swasta

A 2 Program Pengembangan Pusat Kegiatan LokalPembangunan dan pengembangan KawasanPusat Pemerintahan, Perdagangan, Jasa,Fasum dan Fasos.Indikasi program diperinci sebagai berikut:

Muara Rupit

A.2.1. Program Pembangunan Pusat Pemerintahan1. Pembangunan Infrastruktur PusatPemerintahan1a.Penyusunan Master Plan KawasanPerkantoran

Kawasan PerkantoranPemerintah MuaraRupit

APBD Kab D.Pekerjaan Umum

1b. Pembangunan jaringan jalan umum Kawasan PerkantoranPemerintah MuaraRupit

APBD Kab, APBDProv, APBN

D.Pekerjaan Umum

1c. Pembangunan jaringan drainase Kawasan PerkantoranPemerintah Muara

APBD Kab, APBDProv, APBN

D.Pekerjaan Umum

Page 108: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

No. Usulan Program Utama Lokasi SumberPendanaan Instansi Pelaksana

PerkiraanKebutuhanPembiayaan

(x 1000)

DimensiWaktu

PelaksanaanKeterangan

2015-2019

2020-2024

2025-2029

2030-2035Rupit

1d. Pembangunan jaringan listrik Kawasan PerkantoranPemerintah MuaraRupit

APBD Kab, APBDProv, APBN

PLN

1e. Pembangunan jaringan air minum Kawasan PerkantoranPemerintah MuaraRupit

APBD Kab, APBDProv, APBN

PDAM (BUP)

1f. Pembangunan jaringan telekomunikasi Kawasan PerkantoranPemerintah MuaraRupit

APBD Kab, APBDProv, APBN

Multi Pihak

A.2.2 2. Pembangunan Kawasan PerkantoranPemerintahan2a. Kantor Kepala Daerah & DPRD Kawasan Perkantoran

Pemerintah MuaraRupit

APBD Kab, APBDProv, APBN

D.Pekerjaan Umum

2b. Kantor SKPD Kawasan PerkantoranPemerintah MuaraRupit

APBD Kab, APBDProv, APBN

D.Pekerjaan Umum

2.c Perumahan Dinas PNS Kawasan PerkantoranPemerintah MuaraRupit

APBD Kab, APBDProv, APBN

D.Pekerjaan UmumMenpera

2d. Perumahan Dinas Pejabat Kawasan PerkantoranPemerintah MuaraRupit

APBD Kab, APBDProv, APBN

D.Pekerjaan UmumMenpera

2e. Perumahan Dinas DRPD Kawasan PerkantoranPemerintah MuaraRupit

APBD Kab, APBDProv, APBN

D.Pekerjaan UmumMenpera

2f. Bangunan penunjang (Fasos/ Fasumkawasan)

Kawasan PerkantoranPemerintah MuaraRupit

APBD Kab, APBDProv, APBN

D.Pekerjaan Umum

2g. Kantor Polisi/Militer Kawasan PerkantoranPemerintah MuaraRupit

APBN Kepolisian/TNI

3. Fasilitas Sosek Pelayanan SkalaKabupaten

-

Page 109: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

No. Usulan Program Utama Lokasi SumberPendanaan Instansi Pelaksana

PerkiraanKebutuhanPembiayaan

(x 1000)

DimensiWaktu

PelaksanaanKeterangan

2015-2019

2020-2024

2025-2029

2030-20353a. Mesjid Agung & Pusat PengembanganIslam

Kawasan PerkotaanMuara Rupit

APBD Kab, APBDProv, APBN

D.Pekerjaan UmumKanwil Kemenag

3b. Alun-Alun & Taman Kota Kawasan PerkotaanMuara Rupit

APBD Kab, APBDProv

D.Pekerjaan Umum

3c.Sekolah Vokasi Kawasan PerkotaanMuara Rupit

APBD Kab,swasta

Multi Pihak

3d. Rumah Sakit Kawasan PerkotaanMuara Rupit

APBD Kab,Swasta

Multi Pihak

3e. Sport Center Kawasan PerkotaanMuara Rupit

APBD Kab,Swasta

Multi Pihak

3f. Terminal Penumpang Kawasan PerkotaanMuara Rupit

APBD Kab, APBDProv, APBN

Dinas Perhubungan& Kominfo

3g. Perdagangan modern Kawasan PerkotaanMuara Rupit

Swasta Multi Pihak

3h. Jasa Persewaan & Perbankan Kawasan PerkotaanMuara Rupit

Swasta Swasta

3i. Jasa Service/Bengkel Kawasan PerkotaanMuara Rupit

Swasta Swasta

3j. Hotel & Restoran Kawasan PerkotaanMuara Rupit

Swasta Swasta

3k. Jasa Hukum & Konsultasi Kawasan PerkotaanMuara Rupit

Swasta Swasta

3l. Perpustakaan daerah Kawasan PerkotaanMuara Rupit

APBD Kab Badan Perpustakaandaerah

3m. Politeknik Kawasan PerkotaanMuara Rupit

APBD Kab, Prov,APBN

Dinas PendidikanKabDinas PendidikanProvDIKTI

3n. Balai Latihan Kerja Kawasan PerkotaanMuara Rupit

APBD kab Disnakertrans

3o. Pasar Ikan dan pusat kuliner masakanikan

Kawasan PerkotaanMuara Rupit

APBD Kab Dinas PUDinas Pertanian,Peternakan danKetahanan Pangan

Page 110: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

No. Usulan Program Utama Lokasi SumberPendanaan Instansi Pelaksana

PerkiraanKebutuhanPembiayaan

(x 1000)

DimensiWaktu

PelaksanaanKeterangan

2015-2019

2020-2024

2025-2029

2030-20353p. Puskesmas Hewan Kawasan Perkotaan

Muara RupitAPBD Kab Dinas PU

Dinas Pertanian,Peternakan danKetahanan Pangan

3q. Pasar Hewan Kawasan PerkotaanMuara Rupit

APBD Kab Dinas PUDinas Pertanian,Peternakan danKetahanan Pangan

A2.3 Pembangunan Kawasan PerumahanPerkotaanPembangunan Jalan Lingkungan Kawasan perkotaan

Muara RupitAPBD Kab D.Pekerjaan Umum

Pembangunan Jaringan Prasarana Dasar Kawasan perkotaanMuaraRupit

APBD Kab, APBDProv, APBN

D.Pekerjaan Umum

Pembangunan Fasilitas Sosial dan FasilitasUmum

Kawasan perkotaanMuara Rupit

APBD Kab, APBDProv, APBN

D.Pekerjaan Umum

Pengembangan RTH Kawasan perkotaanMuara Rupit

APBD Kab, APBDProv, APBN

D.Pekerjaan Umum

Lembaga Keuangan Muara Rupit, PasarSurulangun, KaryaMakmur, Bingin Teluk,Karang Jaya

Swasta, BUMN Multi Pihak

Pasar harian Muara Rupit, KaryaMakmur, Rawas Ilir,Rantau Jaya

Sekolah Menengah Kejuruan Pasar Surulangun,Karya Makmur, BinginTeluk, Muara Rupit,Karang Jaya

Perumahan Umum Muara Rupit Menpera, Swasta D.Pekerjaan UmumPembangunan Dermaga Muara Kulam, Bingin

Teluk, dan PasarSurulangun

APBD Kab, APBDProv, APBN

Dinas Perhubungan& KominfoDinas PU

Bengkel/Showroom Seluruh wilayah MusiRawas Utara

Swasta Swasta

Page 111: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

No. Usulan Program Utama Lokasi SumberPendanaan Instansi Pelaksana

PerkiraanKebutuhanPembiayaan

(x 1000)

DimensiWaktu

PelaksanaanKeterangan

2015-2019

2020-2024

2025-2029

2030-2035Jasa Persewaan Seluruh wilayah Musi

Rawas UtaraSwasta Swasta

A4 Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)Prasarana Dasar Permukiman Perkotaan- Jaringan Jalan- Jaringan Air Bersih- Jaringan Listrik- Persampahan- Limbah- Jaringan Drainase- Jaringan IrigasiSekunder &tersier- Jaringan Telekomunikasi

Kawasan PerkotaanPasar Surulangun,Bingin Teluk, KarangJaya, KarangDapo,Karya Makmur

APBD Kab, APBDProv, APBN,BUMN, Swasta

D.Pekerjaan Umum ,PDAM,D.Pertanian, PLN,Swasta

Sarana Dasar Permukiman Perkotaan- SD- SLTP,- SMA- Pustu,- Pasar mingguan,- Mesjid Kecamatan- Kantor Kecamatan,- Balai Pertemuan- Kantor Pertahanan &Keamanan- Taman rekreasi dan Taman Kota

Kawasan PerkotaanPasar Surulangun,Bingin Teluk, KarangJaya, KarangDapo,Karya Makmur

APBD Kab, APBDProv, APBN,BUMN, Swasta

D.Pendidikan, KantorAgama, DPU,D.Perdagangan,Polisi/TNI

Sarana ekonomi dan jasa- Pasar- Pertokoan- SPBU/SPBE- Perbankan- Penginapan- Koperasi Simpan Pinjam

Kawasan PerkotaanPasar Surulangun,Bingin Teluk, KarangJaya, KarangDapo,Karya Makmur

APBD Kab,BUMN, Swasta

Disperindagkop,Kanwil Kemenag,Dinas Pendidikan,Swasta, BUMN

Sarana Kesehatan- Puskesmas Rawat Inap- Puskesmas Skala Kecamatan

Kawasan PerkotaanPasar Surulangun,

APBD Kab, APBDProv

Dinas Kesehatan

Page 112: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

No. Usulan Program Utama Lokasi SumberPendanaan Instansi Pelaksana

PerkiraanKebutuhanPembiayaan

(x 1000)

DimensiWaktu

PelaksanaanKeterangan

2015-2019

2020-2024

2025-2029

2030-2035Bingin Teluk, KarangJaya, KarangDapo,Karya Makmur

Sarana Industri Pengolahan Hasil Pertanian- Balai Benih dan Penyuluhan- Lahan Percontohan

Kawasan PerkotaanPasar Surulangun

APBD Kab, APBDProv, Swasta

Dinas Pertanian,Peternakan danKetahanan Pangan

Sarana kegiatan Peternakan Ruminansia(kerbau dan sapi )- Puskesmas Hewan

Kawasan PerkotaanPasar Surulangun,Bingin Teluk, KarangJaya, Karang Dapo,Karya Makmur

APBD Kab, APBDProv, Swasta

Dinas Pertanian,Peternakan danKetahanan Pangan

Sarana kegiatan sektor perikanan- Balai Benih Ikan- Pasar Ikan- Pusat Kuliner Masakan Ikan

Kawasan PerkotaanBingin Teluk

APBD Kab, APBDProv, Swasta

Dinas Pertanian,Peternakan danKetahanan Pangan

Sarana Industri hasil perkebunan sawit dankaret- Lahan Percontohan/Dempot- Pasar Lelang Karet- Koperasi Sawit- Gudang Penyimpanan Karet

Kawasan PerkotaanKarang Jaya dan KaryaMakmur

APBD Kab, APBDProv, Swasta

Dinas Perkebunandan KehutananSwasta

Balai Penyuluhan Hewan Ternak Kawasan PerkotaanKarang Dapo

APBD Kab Dinas Pertanian,Peternakan danKetahanan Pangan

A5 Pusat Pelayanan Lokal (PPL)Prasarana Dasar Permukiman Perdesaan- Jaringan Jalan- Jaringan Air Bersih- Jaringan Listrik- Persampahan- Limbah- Jaringan Drainase- Jaringan Irigasi Sekunder &tersier- Jaringan Telekomunikasi

Desa Muara Kulam APBD Kab,swasta, BUMN

Bappeda, Dinas PU,PLN,

Sarana Dasar Permukiman Perdesaan

Page 113: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

No. Usulan Program Utama Lokasi SumberPendanaan Instansi Pelaksana

PerkiraanKebutuhanPembiayaan

(x 1000)

DimensiWaktu

PelaksanaanKeterangan

2015-2019

2020-2024

2025-2029

2030-2035- SD- SMP- SMA- Masjid- Lapangan Olahraga- Kantor Pertahanan dan Keamanan- Puskesmas- Pustu

Desa Muara Kulam APBD Kab,swasta, BUMN,

Bappeda, Dinas PU,TNI, POLRI

Pusat Jasa Skala Kecamatan- Penginapan dan Kuliner- Balai Pengelolaan Wisata Alam- Puskesmas Hewan

Desa Muara Kulam APBD Kab,swasta, BUMN,

Bappeda, Dinas PU,Kementerian LH danKehutanan,Dinas Kehutanandan Perkebunan,Swasta

Page 114: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

No. Usulan Program Utama Lokasi SumberPendanaan

InstansiPelaksana

PerkiraanKebutuhanPembiayaan

(x 1000)

DimensiWaktu

Pelaksanaan

Keterangan

2015-2019

2020-2024

2025-2029

2030-2035B Indikasi Program Perwujudan

Rencana Pola RuangB1 Kawasan Lindung

Kajian & Penetapan luas kawasanlindung

Seluruh DAS (Musidan Rawas)

APBD Kab, APBDProv

D.Perkebunan &kehutanan

Rehabilitasi & Revitalisasi kawasanyang memberikan perlindungankawasan di bawahnya- Hutan Lindung Karang Jaya, Ulu

Rawas, Rawas IlirAPBD Kab, APBDProv, APBN, BLN

D.Perkebunan &kehutanan &LSM

- Resapan Air Karang Jaya, UluRawas

APBD Kab, APBDProv, APBN, BLN

D.Perkebunan &kehutanan &LSM

- TNKS Ulu Rawas danKarang Jaya

APBN KementerianLingkunganHidup danKehutanan

Pelaksanaandilaksanakan daritahun 2015-2034

Rehabilitasi & Revitalisasi kawasansetempat- Sempadan Sungai S. Rawas, S. MusiS

RupitAPBD Kab D.Perkebunan &

kehutanan &LSM

- SekitarWaduk/Danau/Bendungan

Danau Raya, Rupit APBD Kab D.Perkebunan &kehutanan &LSM

Rehabilitasi dan Revitalisasikawasan rawan bencana-Rawan Banjir Karang Dapo,

Rawas Ilir RawasUlu, Rupit

APBD Kab, APBDProv

BappedaDinas PUD.

Page 115: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

No. Usulan Program Utama Lokasi SumberPendanaan

InstansiPelaksana

PerkiraanKebutuhanPembiayaan

(x 1000)

DimensiWaktu

Pelaksanaan

Keterangan

2015-2019

2020-2024

2025-2029

2030-2035Pertambangan,Energi dan LH

B2 Kawasan Hutan Rakyat KarangDapo,KarangJaya,Rupit,RwsIlir,Nibung,UluRawas

- Penetapan jenis komoditas dancara penebangan

D.Perkebunan &kehutanan

- Sosialisasi pengelolaan kawasanhutan rakyat

APBD Kab, APBDProv

D.Perkebunan &kehutanan &LSM

- Rehabilitasi hutan APBD Kab, APBDProv

D.Perkebunan &kehutanan &LSM

- Industri pengolahan kayu dannon kayu

APBD Kab, APBDProv, swasta

D.Perkebunan &kehutanan (Prov&Kab);Disperindagkop; swasta

B3 Kawasan pertanianB 3.1 Pertanian Lahan Kering Rawas Ilir, Karang

Dapo, Karang JayaPenyusunan Master PlanPerkebunan

APBD Kab D.Perkebunan&Kehutanan

Penetapan kawasan Perkebunansesuai potensi lahan dan statuslahan lainnya (hutan/PLB)

APBD Kab D.Perkebunan &Kehutanan,Bappeda, BPN

Penyediaan infrastrukturpendukung kegiatan perkebunan

APBD Kab, APBDProv, APBN, BLN,Swasta, BUMN

D.Pertanian,Peternakan &KetahananPangan

Page 116: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

No. Usulan Program Utama Lokasi SumberPendanaan

InstansiPelaksana

PerkiraanKebutuhanPembiayaan

(x 1000)

DimensiWaktu

Pelaksanaan

Keterangan

2015-2019

2020-2024

2025-2029

2030-2035D perkebunan &Kehutanan

B 3.2 Pertanian Beririgasi - Rawas Ulu, Rupit,Karang Dapo,Rawas Ilir

- Karang Jaya danRupit

Penyusunan master plan kawasanpertanian beririgasi

APBD Kab, D.Pertanian,Peternakan danKetahananPanganAkademisi

Penyediaan infrastruktur pertanianberirigasi

Multi Pihak

B.3.3 Kawasan Peternakan Karang Dapo,Karang Jaya, Rupit,Rawas Ulu, RawasIlir, Ulu Rawas

Penetapan kawasan sentrapeternakan penetapan komoditasunggulan

APBD Kab D.PertanianPeternakan danKetahananpangan

PenelitianPengembangan SumberDaya Genetik

APBD Kab D.PertanianPeternakan danKetahananpanganAkademisi

Program pengelolaan kawasanpadang penggembalaan

APBD Kab D.PertanianPeternakan danKetahananpangan

Pengembangan sentra bibit unggul APBD Prov, APBD D.Pertanian

Page 117: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

No. Usulan Program Utama Lokasi SumberPendanaan

InstansiPelaksana

PerkiraanKebutuhanPembiayaan

(x 1000)

DimensiWaktu

Pelaksanaan

Keterangan

2015-2019

2020-2024

2025-2029

2030-2035Kab,swasta Peternakan dan

Ketahananpangan (Provdan Kab);swasta

Pengembangan pengolahan pakanternak

APBD Prov, APBDKab,swasta

D.PertanianPeternakan danKetahananPangan (Provdan Kab);swasta

Pengembangan pengolahan kotoranternak

APBD Prov, APBDKab,swasta

D.PertanianPeternakan danKetahananPangan (Provdan Kab);swasta

B 4 Kawasan Hortikultura Ulu Rawas, RawasUlu

- Penetapan kawasan sentrahortikultura dan penetapankomoditas unggulan

APBD Kab D.Perkebunan&Kehutanan

- Peningkatan Sapras hortikultura APBD Kab;swasta D.Perkebunan&Kehutanan;swasta

- Penguatan kelembagaan petani APBD Kab;swasta D.Perkebunan&Kehutanan;LSM

- Pengembangan sentra kawasanhortikultura

APBD Kab;swasta D.Perkebunan&Kehutanan;swasta

B 5 Kawasan Hutan Produksi Ulu Rawas, Rawas

Page 118: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

No. Usulan Program Utama Lokasi SumberPendanaan

InstansiPelaksana

PerkiraanKebutuhanPembiayaan

(x 1000)

DimensiWaktu

Pelaksanaan

Keterangan

2015-2019

2020-2024

2025-2029

2030-2035Ulu, KarangJaya,Karang Dapo

- Evaluasi Kuantitas & KualitasHutan Produksi

APBD Kab D.Perkebunan&Kehutanan

- Penetapan Luas Hutan Produksi APBD Kab,Swasta

D.Perkebunan &Kehutanan,Swasta

- Program Pengelolaan Hutan APBD Kab, APBDProv, APBN,Swasta

D.Perkebunan &Kehutanan,Swasta, LSM

B 6 Kawasan PerkotaanPenyusunan Master Plan KawasanPerkotaan Muara Rupit

Kec.Rupit danKec.Rawas Ulu

APBD Kab Bappeda,Akademisi

Penyusunan RDTR KawasanPerkotaan pasar Surulangun

Kelurahan PasarSurulangun

APBD Kab Bappeda,Akademisi

Penyusunan RDTR KawasanPerkotaan Bingin Teluk

Kelurahan BinginTeluk

APBD Kab Bappeda,Akademisi

Penyusunan RDTR KawasanPerkotaan Karang Jaya

Kelurahan KarangJaya

APBD Kab Bappeda,Akademisi

Penyusunan RDTR KawasanPerkotaan Karang Dapo

Kelurahan KarangDapo

APBD Kab Bappeda,Akademisi

Penyusunan RDTR KawasanPerkotaan Karya Makmur

Kelurahan KaryaMakmur

APBD Kab Bappeda,Akademisi

B 7 Kawasan pertambanganKajian Skenario pengembanganpertambangan

Seluruh WilayahMusi Rawas Utara

APBD Kab D.Pertambangan,Energi dan LHAkademisi

Penetapan Kawasan Pertambangan Rawas Ilir danNibung

APBD Kab D.Pertambangan,Energi dan LH

Page 119: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

No. Usulan Program Utama Lokasi SumberPendanaan

InstansiPelaksana

PerkiraanKebutuhanPembiayaan

(x 1000)

DimensiWaktu

Pelaksanaan

Keterangan

2015-2019

2020-2024

2025-2029

2030-2035Akademisi,Swasta

Penyusunan skenario reklamasimasing-masing KP

D.Pertambangan,Energi dan LHSwasta

- Pertambangan Batubara Nibung, Rawas Ilir Swasta D.Pertambangan,Energi dan LHSwasta

- Pertambangan Migas Nibung, Rawas Ilir Swasta D.Pertambangan,Energi dan LHSwasta

- Kawasan pergudangan stockpilebatubara

Rawas Ilir Swasta D.Pertambangan,Energi dan LHSwasta

B 8 Kawasan Industri Karang Jaya,Nibung

- Penetapan batas kawasanindustri

APBD Kab Disperindagkop,

- Penetapan sentra industri besertaproduk unggulannya

APBD Kab; swasta Disperindagkop;swasta

- Pengembangan sistempengolahan limbah industriterpadu

APBD Kab;swasta Disperindagkop;swasta

- Pengembangan dan peningkataninfrastruktur kawasan industri

B 9 Kawasan Perikanan Rawas Ilir APBD Kab D.PertanianPeternakan danKetahanan

Page 120: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

No. Usulan Program Utama Lokasi SumberPendanaan

InstansiPelaksana

PerkiraanKebutuhanPembiayaan

(x 1000)

DimensiWaktu

Pelaksanaan

Keterangan

2015-2019

2020-2024

2025-2029

2030-2035panganSwasta

- Penetapan kawasan perikanantangkap dan budidaya

Sungai Rawas,Sungai Rupit, Kec.Rawas Ilir

APBD Kab D.PertanianPeternakan danKetahananpangan

- Pengembangan sarana danprasarana pendukung perikanan

Sungai Rawas,Sungai Rupit, Kec.Rawas Ilir

APBD Prov, APBDKab, swasta

D.PertanianPeternakan danKetahananpangan, Swasta

- Penetapan fungsi kawasanperikanan tangkap dan budidaya

Sungai Rawas,Sungai Rupit, Kec.Rawas Ilir

APBD Kab D.PertanianPeternakan danKetahananpangan

- Penguatan kelembagaan petaniterkait dengan pengelolaansumberdaya air untuk kegiatanpertanian

Sungai Rawas,Sungai Rupit, Kec.Rawas Ilir

APBD Kab D.PertanianPeternakan danKetahananpangan

- Perluasan jaringan pemasaranperikanan

Sungai Rawas,Sungai Rupit, Kec.Rawas Ilir

APBD Kab D.PertanianPeternakan danKetahananpangan

B 10 Kawasan Pariwisata Rupit, Rawas Ulu,Ulu rawas, Nibung,Karang Jaya

- Penyusunan Rencana IndukPengembangan PariwisataDaerah (RIPPDA) Kab. MusiRawas Utara

APBD Kab DinasPariwisata,Pemuda &Olahraga

- Pembangunan sapras penunjang APBD Kab;swasta Dinas

Page 121: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

No. Usulan Program Utama Lokasi SumberPendanaan

InstansiPelaksana

PerkiraanKebutuhanPembiayaan

(x 1000)

DimensiWaktu

Pelaksanaan

Keterangan

2015-2019

2020-2024

2025-2029

2030-2035wisata Pariwisata,

Pemuda &Olahraga;swasta

- Diversifikasi pengembanganobwis

APBD Kab; swasta DinasPariwisata,Pemuda &Olahraga;swasta

B.11 - Peninjauan Kembali RTRWKabupaten Musi Rawas Utara

APBD Kab Bappeda Setiap tahunkelima dalam 20tahun masaberlaku RTRW

No. Usulan Program Utama Lokasi SumberPendanaan

InstansiPelaksana

PerkiraanKebutuhanPembiayaan

DimensiWaktu

PelaksanaanKeterangan

Page 122: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

(x 1000) 2015-2019

2020-2024

2025-2029

2030-2035

C Indikasi Program PerwujudanKawasan Strategis

C 1 Kawasan StrategisC 1.1 Kawasan perkotaan Muara Rupit dan

sekitarnya- Penyusunan RTR KSK Kawasan

Perkotaan Muara Rupit dansekitarnya

Sesuai dengan studidlm RTR KSK

APBD Kab D.PekerjaanUmum

- Penetapan Kawasan Perkotaan APBD Kab D.PekerjaanUmum

- Pembagian Zonasi RTR KSK KawasanPerkotaan Muara Rupit dansekitarnya

APBD Kab D.PekerjaanUmum

- Program pembangunan setiap ZonaRTR KSK Kawasan Perkotaan MuaraRupit dan sekitarnya

APBD Kab,APBD Prov,APBN,Swasta

D.PekerjaanUmum

C 1.2 KSK Pertanian Tanaman Pangan LahanBasah

Rawas Ulu, KarangDapo, Karang Jaya,Rawas Ilir

- Penyusunan RTR KSKPertanianTanaman PanganLahanBasah

APBD Kab D.PertanianPeternakandanKetahananpangan,

- Pembagian zonasi KSK PertanianTanaman Pangan Lahan Basah

APBD Kab D.PertanianPeternakandanKetahananpangan

- Program pembangunan zonasi KSKPertanian Tanaman Pangan Lahan

APBD Kab D.PertanianPeternakan

Page 123: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

No. Usulan Program Utama Lokasi SumberPendanaan

InstansiPelaksana

PerkiraanKebutuhanPembiayaan

(x 1000)

DimensiWaktu

PelaksanaanKeterangan

2015-2019

2020-2024

2025-2029

2030-2035Basah dan

Ketahananpangan

- Pengembangan lahan sentra produksipertanian pangan lahan basah padalahan potensial untuk dikembangkan

APBD Kab D.PertanianPeternakandanKetahananpangan

- Penetapan komoditas unggulan APBD Kab D.PertanianPeternakandanKetahananpangan

- Pengembangan sentra bibit unggul APBD Kab;swasta

D.PertanianPeternakandanKetahananpangan;swasta

- Pengembangan sentra pengolahanhasil produksi

APBD Kab;swasta

DinasPekerjaanUmum;D.PertanianPeternakandanKetahananpangan;swasta

Page 124: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

No. Usulan Program Utama Lokasi SumberPendanaan

InstansiPelaksana

PerkiraanKebutuhanPembiayaan

(x 1000)

DimensiWaktu

PelaksanaanKeterangan

2015-2019

2020-2024

2025-2029

2030-2035- Pengembangan sentra pengolahan

limbah produksi pertanian panganlahan basah

APBD Kab;swasta

DinasPekerjaanUmum;D.PertanianPeternakandanKetahananpangan;swasta

- Pembangunan sapras penunjangkawasan PLB

APBD Kab;swasta

D.PertanianPeternakandanKetahananpangan;swasta

- Pembangunan DI Air Rawas danRupit

APBD Kab;swasta

DinasPekerjaanUmum;D.PertanianPeternakandanKetahananpangan;swasta

- Pemeliharaan dan rehabilitasi sapraspenunjang kawasan PLB (daerahirigasi, dll)

APBD Kab;swasta

DinasPekerjaanUmum;D.PertanianPeternakandanKetahananpangan;

Page 125: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

No. Usulan Program Utama Lokasi SumberPendanaan

InstansiPelaksana

PerkiraanKebutuhanPembiayaan

(x 1000)

DimensiWaktu

PelaksanaanKeterangan

2015-2019

2020-2024

2025-2029

2030-2035swasta

C 1.3 KSK Perikanan Rawas Ilir Rawas Ilir- Penyusunan RTR KSK Perikanan

Rawas IlirAPBD Kab D.Pertanian

PeternakandanKetahananpanganAkademisi

- Pembagian zonasi RTR KSKPerikanan Rawas Ilir

APBD Kab D.PertanianPeternakandanKetahananpanganAkademisi

- Program pembangunan zonasi RTRKSK Perikanan

APBD Kab D.PertanianPeternakandanKetahananpangan,Swasta

Pengembangan lahan sentra perikanan APBDKab;swasta

D.PertanianPeternakandanKetahananpangan,Swasta

Penetapan komoditas unggulan APBD Kab D.PertanianPeternakandanKetahananpangan

Page 126: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

No. Usulan Program Utama Lokasi SumberPendanaan

InstansiPelaksana

PerkiraanKebutuhanPembiayaan

(x 1000)

DimensiWaktu

PelaksanaanKeterangan

2015-2019

2020-2024

2025-2029

2030-2035Pengembangan sentra bibit unggul APBD

Kab;swastaD.PertanianPeternakandanKetahananpangan,Swasta

Pembangunan sapras penunjangkawasan perikanan

APBDKab;swasta

D.PertanianPeternakandanKetahananpangan,Swasta

C1.4 KSK Resapan AirPenyusunan RTR KSK Resapan Air Kec.Ulu Rawas,

Rawas Ulu, KarangJaya

APBD Kab D.Pertambangan,Energi dan LHAkademisi

Pembagian zonasi RTR KSK Resapan Air APBD Kab D.Pertambangan,Energi dan LHAkademisi

Pengawasan pemanfaatan zonasi RTRKSK Resapan Air

APBD Kab D.Pertambangan,Energi dan LHMasyarakat,Swasta,Polisi

Rehabilitasi kawasan APBD Kab;swasta

D.Pertambangan,Energi dan LHMasyarakat,

Page 127: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

No. Usulan Program Utama Lokasi SumberPendanaan

InstansiPelaksana

PerkiraanKebutuhanPembiayaan

(x 1000)

DimensiWaktu

PelaksanaanKeterangan

2015-2019

2020-2024

2025-2029

2030-2035Swasta

Pembangunan sapras penunjangkawasan

APBD Kab;swasta

DinasPekerjaanUmum; swasta

Pelibatan masyarakatdalam pengelolaankawasan

APBD Kab;swasta

D.Pertambangan,Energi dan LHMasyarakat,LSM

C 1.5 KSK Sekitar Danau Raya Danau Raya danSekitarnya (DesaSungai JernihKec.Rupit)

Penyusunan RTR KSK Sekitar DanauRaya

APBD Kab D.Pertambangan,Energi dan LHAkademisi

Pembagian zonasi RTR KSK SekitarDanau Raya

APBD Kab D.Pertambangan,Energi dan LHAkademisi

Pengawasan pemanfaatan zonasi KSKSekitar Danau Raya

APBD Kab D.Pertambangan,Energi dan LHMasyarakat,SwastaPolisi

Rehabilitasi kawasan APBDKab;swasta

D.Pertambangan,Energi dan LHMasyarakat;

Page 128: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

No. Usulan Program Utama Lokasi SumberPendanaan

InstansiPelaksana

PerkiraanKebutuhanPembiayaan

(x 1000)

DimensiWaktu

PelaksanaanKeterangan

2015-2019

2020-2024

2025-2029

2030-2035swasta

Pembangunan sapras kawasan APBDKab;swasta

DinasPekerjaanUmum; swasta

Pelibatan masyarakat dalampengelolaan kawasan

APBDKab;swasta

D.Pertambangan,Energi dan LHMasyarakat;LSM

Page 129: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

LAMPIRAN VPERATURAN DAERAHKABUPATEN MUSI RAWAS UTARANOMOR ….. TAHUN 2015TENTANGRENCANA TATA RUANG WILAYAHKABUPATEN MUSI RAWAS UTARATAHUN 2015 – 2035

KETENTUAN INSENTIF DAN DISINSENTIFKlasifikasi

PemanfaatanRuang

Insentif Disinsentif

KawasanLindung TNKS

Pemberian penghargaankepada pihak yangmelakukan rehabilitasifungsi TNKS

Memberikankompensasipermukiman dan atauimbalan kepadapenduduk yang bersediadirelokasi dari TNKS

Pembatasandukunganinfrastruktur untukwilayah

Pembatasan bantuansosial-ekonomi bagimasyarakat yangmasih bermukim padakawasan TNKS

KawasanLindungSetempat/Hutan Lindung

Pemberian penghargaankepada pihak yangmelakukan rehabilitasifungsi kawasan lindung

Memberikankompensasipermukiman dan atauimbalan kepadapenduduk yang bersediadirelokasi dari kawasanlindung

Untuk menjaminfungsi kawasanlindung, Pemda harusmenciptakan kawasanbuffer denganintensitas kegiatanyang rendah

Pembatasandukunganinfrastruktur

Tidak menyalurkanbantuan sosial-ekonomi bagipenduduk yang masihbermukim padakawasanlindung/hutanlindung

HutanProduksi

Memberikanpenghargaan/imbalankepada pihak pengelolahutan yangmengusahakan hutansesuai peraturan

Page 130: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

KlasifikasiPemanfaatan

RuangInsentif Disinsentif

perundang-undanganyang berlaku

Memberikanpenghargaan/imbalankepada pihak pengelolahutan yangmerehabilitasi kawasanlindung setempat padakawasan hutanproduksi

Perkebunan Memberikanpenghargaan, imbalan,penyertaan saham,kemudahanperizinan,kepada pihakyang mengusahakanperkebunan karet yangsesuai peraturanperundang-undanganyang berlaku

Memberikanpenghargaan, imbalan,penyertaan saham,kemudahanperizinan,kepada pihakyang mengelolaperkebunan denganmemprioritaskanpenyerapan tenaga kerjalokal

Memberikanpenghargaan, imbalan,penyertaan saham,kemudahanperizinan,kepada pihakyang mengelolaperkebunan denganmerehabilitasi kawasanlindung setempat

Pengenaan retribusi/kenaikanpajak/kompensasibagi pengusaha yangdalam pengelolaankegiatannyamengabaikankerusakan lingkungandan atau tidak sesuaidengan aturanperundang-undanganyang berlaku

Pencabutan izin usahadan HGU padaperusahaan yangterbukti melanggaraturan

Pertanian PadiLahan Basah

Memberikan imbalan,penghargaan, dukunganinfrastruktur danbantuan (subsidi) bagipetani yang memperluas

Pengenaan pajakprogresif pada tanahsubur yang tidakberfungsi lindung danterdapat pada

Page 131: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

KlasifikasiPemanfaatan

RuangInsentif Disinsentif

lahan pertanian padisawah

Memberikankemudahan berbagaiperizinan bagi petaniyang memperluas lahanatau tetapmempertahankan luaslahan pertanian padisawah

Memberikan bantuan-bantuan khusus kepadapetani padi sawah(saprotan, beasiswasekolah anak petani, dll)

Menjamin harga gabahtetap tinggi (subsidi)

kawasan pertaniannamun tidak diolah(produktif)

Pengenaan retribusidan pajak yang tinggibagi bangunan yangdidirikan pada arealpertanian padi sawah

Pengenaan retribusiyang tinggi bagipenduduk yangmemanfaatkan airirigasi bukan untukpertanian, kecualitidak mengurangidebit dan volume airirigasi

KawasanPerkotaan(PKL, MuaraRupit)

Memberikan imbalan,penghargaan,kompensasi dankemudahan usaha bagipenduduk (swasta) yangmelakukan investasipada kawasanperkotaan

Menyediakan kavlingstrategis yang murahatau pinjam pakaisampai 25 tahun) bagipengusaha yang akanbergiat pada kawasanini

Memberikan keringananpajak kepadapengusaha yangberminat berusaha/menanamkan modalnya

Menyiapkan lahanmatang secara gratisuntuk bangunankomersial

Tidak mengeluarkanIMB bagi kegiatanpembangunan dikawasan pertanianlahan basah atau dikawasan yangberfungsi lindung

KawasanPertambangan

Menyiapkan dukunganadministratif sehinggaterdapat kepastian

Mengenakan retribusiyang tinggi bagiperusahaan yang

Page 132: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

KlasifikasiPemanfaatan

RuangInsentif Disinsentif

hukum berusaha Memberikan

kemudahan dalamperizinan

Dukunganpembangunaninfrastruktur

Memfasilitasi urusanbirokrasi denganpemerintah provinsi danpusat

Mendukung pelatihantenaga lokal sesuaikebutuhan perusahaanpertambangan

melakukan gangguanterhadap pelestarianlingkungan

Mengenakan retribusikhusus bagiperusahaanpertambangan yangtidak melibatkantenaga kerja lokallebih dari 40%

Pencabutan izinpertambangan bagiperusahaan yangterbukti lahannyatumpang tindihdengan kawasanlindung. Perusahaanboleh beroperasi lagijika mendapatpersetujuan dariKementerianKehutanan

Pemegang Izin UsahaPertambangan, baikeksplorasi maupunoperasi, wajibmenyediakan jaminanreklamasi dan pascatambang berupadeposito berjangkasesuai dengan PermenESDM Nomor 7 Tahun2014 tentangPelaksanaanReklamasi dan PascaTambang padaKegiatan UsahaPertambangan Mineraldan Batubara

Mata Air Pengurangan pajakBumi dan bangunanapabila mampu menjagafungsi dari arahantersebut

Peningkatanpajak/denda apabilapemanfaatan ruangbertentangan denganprinsip lingkungan

Page 133: rancangan peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor

KlasifikasiPemanfaatan

RuangInsentif Disinsentif

Dukungan saranaprasarana bagi yangmemberikan dukunganpada aspek fungsilindung kawasan

Tidak diberikannyasarana prasarana dikawasan lindungtersebut

Resapan Air Pengurangan pajakBumi dan bangunanapabila mampu menjagafungsi dari arahantersebut

Dukungan saranaprasarana bagi yangmemberikan dukunganpada aspek fungsilindung kawasan

Peningkatanpajak/denda apabilapemanfaatan ruangbertentangan denganprinsip lingkungan

Tidak diberikannyasarana prasarana dikawasan lindungtersebut

SempadanSungai

Pengurangan pajakBumi dan bangunanbagi yang mampumenjaga fungsi dariarahan tersebut

Dukungan saranaprasarana bagi yangmemberikan dukunganpada aspek fungsilindung kawasan

Peningkatanpajak/denda apabilapemanfaatan ruangbertentangan denganprinsip lingkungan

Tidak diberikannyasarana prasarana dikawasan lindungtersebut

Cagar Budaya Kemudahan dankekhususan dalampemberian izin

Penghapusan ataupengurangan retribusiseperti pajak PBB atauIMB

Denda ataupeningkatan pajakbangunan apabilatidak mampu menjagafungsi bangunan