rancangan bab 1
DESCRIPTION
Bab 1 posspartemTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kasus perdarahan sebagai penyebab utama kematian ibu dapat terjadi pada masa
kehamilan, persalinan dan pada masa nifas. Salah satu penyebab perdarahan tersebut
adalah plasenta previa, yaitu plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim
demikian rupa sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri internum
(Prawirohardjo, 2008).
Di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2004 AKI 330 per 100.000 kelahiran
hidup, tahun 2005 AKI 315 per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes Sumut, 2004).
Sedangkan tahun 2009 AKI 280 per 100.000 kelahiran hidup (Saragih, 2010). Angka
tersebut menunjukkan AKI cenderung menurun tetapi bila dibandingkan dengan target
yang ingin dicapai secara nasional pada tahun 2010, yaitu sebesar 125 per 100.000
kelahiran hidup diperkirakan tidak tercapai (Depkes RI, 2007).
Tingginya angka kematian tersebut disebabkan oleh “trias klasik” yaitu
perdarahan preeklampsia/eklampsia, dan infeksi yang merupakan penyebab kematian
obstetrik secara langsung. Menurut SKRT 2001, penyebab obstetrik langsung 90%,
sebagian besar disebabkan oleh perdarahan 28%, eklampsia 24%, dan infeksi 11%
(Depkes RI, 2004).
Angka kejadian plasenta previa adalah 0,4% - 0,6% dari keseluruhan persalinan
atau 1 diantara 200 persalinan(Saifuddin dkk, 2006). Pada beberapa rumah sakit umum
pemerintah angka kajadian plasenta previa berkisar 1,7% sampai 2,9% sedangkan di
negara maju kejadiannya lebih rendah yaitu kurang dari 1% (Prawirohardjo, 2008).
Angka-angka dari Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo menunjukkan bahwa
frekuensi plasenta previa meningkat dengan meningkatnya paritas dan umur. Di Rumah
Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo frekuensi plasenta previa pada primigravida yang
berumur lebih dari 35 tahun kira-kira 2 kali lebih besar dibandingkan dengan
primigravida yang berumur kurang dari 25 tahun, pada para 3 atau lebih yang berumur
lebih dari 35 tahun kira-kira 3 kali lebih besar dibandingkan dengan para 3 atau lebih
yang berumur kurang dari 25 tahun (Prawirohardjo, 2009). Penelitian sebelumnya
dilakukan oleh Wiji Lestari dengan judul Hubungan Antara Paritas dengan Kejadian
Perdarahan Antepartum di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (2007) didapatkan
hasil bahwa wanita multipara memiliki risiko 2,76 kali lebih besar untuk mengalami
terjadinya perdarahan antepartum daripada wanita primipara.
Pada studi pendahuluan yang dilakukan di RSU Dr. Pirngadi Medan terdapat ibu
yang mengalami plasenta previa tahun 2006 - Juni 2010 sebanyak 167 orang dari 4633
persalinan. Berdasarkan data tersebut perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui
gambaran riwayat obstetri (persalinan) ibu yang mengalami plasenta previa di RSU Dr.
Pirngadi Medan Periode Januari 2006 – Juni 2010.
Berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil survei dibeberapa daerah di
Indonesia dan hasil studi penelitian tersebut maka saya tertarik untuk membuat asuhan
keperawatan Resiko Perdarahan Pada Persalinan Dengan Plasenta Previa.
B. Tujuan
1. Memperoleh pengkajian lengkap tentang perdarahan postpartum
2. Memperoleh gambaran diagnosa pada klien dengan perdarahan postpartum
3. Memperoleh gambaran tujuan asuhan keperawatan pada klien dengan perdarahan
postpartum
4. Memperoleh gambaran intervensi asuhan keperawatan pada klien dengan perdarahan
postpartum
5. Memperoleh gambaran implementasi asuhan keperawatan pada klien dengan
perdarahan postpartum
6. Memperoleh gambaran evaluasi asuhan keperawatan pada klien dengan perdarahan
postpartum
C. Manfaat
1. Bagi klien
Memotivasi pada pasien dan masyarakat untuk selalu mengontrol kehamilan secara
rutin dan berkala , serta memotivasi masyarakat agar melakukan partus di rumah sakit
atau di tenaga medis yang berpengalaman.
2. Institusi
Memberikan informasi yang penting bagi institusi pendidikan kesehatan,sehingga
mengambil langkah-langkah penting antisipasi bahaya perdarahan akibat plasenta
previa.
3. Bagi diri sendiri
Hasil Asuhan keperawatan ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
khususnya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perdarahan pada
plasenta previa dan menerapkannya ilmu yang diperoleh dalam asuhan keperawatan.