rancang bangun sistem monitoring arus dan … elektro/laporan... · borland delphi 7 merupakan...

15
1 RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING ARUS DAN TEGANGAN MULTICHANNEL MOTOR INDUKSI TIGA FASA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATmega8535 Andi Setiawan Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Mercu Buana Kampus Meruya, Jl. Meruya Selatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11650 Indonesia email : [email protected] Abstrak Telah dirancang dan direalisasikan sebuah sistem monitoring arus dan tegangan multichannel motor induksi tiga fasa menggunakan mikrokontroler ATmega8535. Alat tersebut dapat memonitoring arus dan tegangan dari motor induksi tiga fasa dengan jumlah lebih dari satu dalam waktu yang bersamaan. Selain itu, alat tersebut dapat menyimpan data monitoring ke dalam database Microsoft Access. Data yang tersimpan dapat digunakan untuk menganalisisi kinerja operasi dari motor induksi tiga fasa yang dimonitoring. Sistem monitoring arus dan tegangan multichannel motor induksi tiga fasa menggunakan mikrokontroler ATmega8535 ini menggunakan 6 buah sensor arus tipe CR 9580-10 dengan rasio 10A AC/5V DC dan 2 buah sensor tegangan dengan rasio 400V AC/ 5V DC. Semua output dari sensor langsung dihubungkan ke ADC internal mikrokontroler ATmega8535 pada port PA.0 PA.7. Data terukur dari semua sensor akan dikirimkan ke komputer dengan komunikasi serial menggunakan protocol RS-232. Borland Delphi 7 merupakan sebuah program aplikasi yang digunakan untuk menampilkan data arus dan tegangan pada komputer. Borland Delphi 7 juga dapat dihubungkan dengan database Microsoft Access untuk menyimpan semua data arus dan tegangan yang ditampilkan. Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh bahwa Borland Delphi 7 dapat menampilkan nilai arus dan tegangan motor induksi tiga fasa yang dimonitoring. Data ditampilkan secara kontinu dan tersimpan secara otomatis ke database Microsoft Access dengan interval waktu penyimpanan otomatis yang dapat diatur sesuai kebutuhan. Dari pengujian yang telah dilakukan dengan alat ukur standar digital power meter WT 130 dan multimeter digital fluke 289 diperoleh koefisien korelasi linier sebesar r = 100%. Kata kunci : Monitoring arus dan tegangan, Multichannel, Motor induksi tiga fasa, Mikrokontroler ATmega8535 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Motor induksi tiga fasa merupakan salah satu jenis motor arus bolak-balik yang paling banyak digunakan secara luas di bidang industri, baik industri kecil, menengah maupun besar. Hal ini disebabkan motor induksi memiliki kelebihan diantaranya torsi start yang besar, konstruksi sederhana dan mudah pengoperasiannya. Dikarenakan sangat pentingnya kedudukan motor tiga fasa dalam bidang industri untuk menunjang proses produksi, maka dalam pengoperasian motor tiga

Upload: vannhi

Post on 06-Feb-2018

246 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING ARUS DAN … ELEKTRO/Laporan... · Borland Delphi 7 merupakan sebuah ... fasilitas pembuatan aplikasi visual. ... mengetes sebuah aplikasi, disajikan

1

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING ARUS DAN TEGANGAN

MULTICHANNEL MOTOR INDUKSI TIGA FASA MENGGUNAKAN

MIKROKONTROLER ATmega8535

Andi Setiawan

Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknologi Industri Universitas Mercu Buana

Kampus Meruya, Jl. Meruya Selatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11650 Indonesia

email : [email protected]

Abstrak

Telah dirancang dan direalisasikan sebuah sistem monitoring arus dan tegangan

multichannel motor induksi tiga fasa menggunakan mikrokontroler ATmega8535. Alat

tersebut dapat memonitoring arus dan tegangan dari motor induksi tiga fasa dengan jumlah

lebih dari satu dalam waktu yang bersamaan. Selain itu, alat tersebut dapat menyimpan data

monitoring ke dalam database Microsoft Access. Data yang tersimpan dapat digunakan

untuk menganalisisi kinerja operasi dari motor induksi tiga fasa yang dimonitoring.

Sistem monitoring arus dan tegangan multichannel motor induksi tiga fasa

menggunakan mikrokontroler ATmega8535 ini menggunakan 6 buah sensor arus tipe CR

9580-10 dengan rasio 10A AC/5V DC dan 2 buah sensor tegangan dengan rasio 400V AC/

5V DC. Semua output dari sensor langsung dihubungkan ke ADC internal mikrokontroler

ATmega8535 pada port PA.0 – PA.7. Data terukur dari semua sensor akan dikirimkan ke

komputer dengan komunikasi serial menggunakan protocol RS-232. Borland Delphi 7

merupakan sebuah program aplikasi yang digunakan untuk menampilkan data arus dan

tegangan pada komputer. Borland Delphi 7 juga dapat dihubungkan dengan database

Microsoft Access untuk menyimpan semua data arus dan tegangan yang ditampilkan.

Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh bahwa Borland Delphi 7 dapat

menampilkan nilai arus dan tegangan motor induksi tiga fasa yang dimonitoring. Data

ditampilkan secara kontinu dan tersimpan secara otomatis ke database Microsoft Access

dengan interval waktu penyimpanan otomatis yang dapat diatur sesuai kebutuhan. Dari

pengujian yang telah dilakukan dengan alat ukur standar digital power meter WT 130 dan

multimeter digital fluke 289 diperoleh koefisien korelasi linier sebesar r = 100%.

Kata kunci : Monitoring arus dan tegangan, Multichannel, Motor induksi tiga fasa,

Mikrokontroler ATmega8535

1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Motor induksi tiga fasa merupakan

salah satu jenis motor arus bolak-balik

yang paling banyak digunakan secara luas

di bidang industri, baik industri kecil,

menengah maupun besar. Hal ini

disebabkan motor induksi memiliki

kelebihan diantaranya torsi start yang

besar, konstruksi sederhana dan mudah

pengoperasiannya.

Dikarenakan sangat pentingnya

kedudukan motor tiga fasa dalam bidang

industri untuk menunjang proses produksi,

maka dalam pengoperasian motor tiga

Page 2: RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING ARUS DAN … ELEKTRO/Laporan... · Borland Delphi 7 merupakan sebuah ... fasilitas pembuatan aplikasi visual. ... mengetes sebuah aplikasi, disajikan

2

fasa, monitoring arus dan tegangan motor

perlu dilakukan secara real time. Hal

tersebut diperlukan untuk memantau

kinerja motor tersebut. Sehingga gangguan

pada motor dapat diketahui lebih dini dan

diminimalisir melalui analisis arus dan

tegangan motor yang termonitoring.

Perkembangan teknologi dibidang

semikonduktor telah memberikan

sumbangan yang sangat besar bagi

perkembangan teknologi mikrokontroler.

Salah satu perkembangan dari generasi

mikrokontroler yang dibuat oleh Atmel

adalah versi keluarga AVR (Alf and

Vegard’s Risc processor). Mikrokontroler

AVR memiliki arsitektur RISC 8 bit,

dimana semua instruksi dikemas dalam

kode 16-bit dan sebagian besar eksekusi

dilakukan dalam 1 (satu) siklus clock.

Mikrokontroler AVR seri ATmega8535

memiliki beberapa kelebihan, diantaranya

memori lebih besar (8 Kb In-system self

programmable flash, 512 byte EEPROM,

512 SRAM), harga relatif murah, serta

lebih cepat dalam mengeksekusi program.

Perkembangan teknologi dalam

sistem kontrol dan monitoring sekarang ini

mengarah pada sistem yang memiliki

efisien tinggi serta harga relatif murah.

Metode multichannel merupakan salah

satu dari perkembangan teknologi tersebut

yang dapat meningkatkan efisiensi dan

meringankan biaya pengadaan serta

perawatan. Dengan menerapkan metode

multichannel pada sistem monitoring,

jumlah obyek yang termonitoring dapat

lebih dari satu.

Motor Current Signature Analysis

(MCSA) merupakan salah satu alat yang

dapat memonitoring arus dan tegangan

motor induksi tiga fasa yang sering

digunakan sekarang ini. Alat tersebut dapat

memonitoring arus, tegangan, sudut fasa,

daya aktif, daya reaktif, dan bentuk

gelombang sinusoidal tegangan dari motor

induksi tiga fasa yang dimonitoring.

Namun, alat tersebut hanya dapat

memonitoring motor induksi tiga fasa satu

persatu dan tidak dapat melakukan

monitoring dua buah motor induski tiga

fasa dalam waktu yang bersamaan.

Berdasarkan latar belakang yang

ada, maka pada penelitian ini akan

dirancang sebuah sistem monitoring arus

dan tegangan multichannel motor induksi

tiga fasa menggunakan mikrokontroler

ATmega8535.

2. Landasan Teori

2.1. Motor Induksi

Motor induksi terdiri dari dua

bagian, yaitu stator atau bagian yang diam

dan rotor atau bagian yang berputar,

dimana kedua bagian tersebut dipisahkan

oleh suatu celah udara (air gap) yang kecil

dengan jarak antara 0.4 mm sampai

dengan 4 mm tergantung daya output.

Bagian stator dihubungkan ke sumber

tegangan bolak-balik (AC), sedangkan

bagian rotor tidak dihubungkan secara

langsung ke sumber tegangan, tetapi

memiliki arus yang dihasilkan oleh adanya

arus induksi yang ditimbulkan dari arus

stator (Zaini, 2013).

Gambar 2.1 Motor Induksi

(Fakhrizal, 2007)

Prinsip kerja motor induksi tiga

fasa didasarkan pada hukum Faraday

(tegangan induksi akan timbul akibat

perubahan induksi magnetic pada suatu

lilitan) dan hukum Lorentz (perubahan

magnetic akan menimbulkan gaya).

Prinsip dasarnya sebagai berikut :

1. Tegangan induksi akan timbul pada

setiap konduktor diakibatkan oleh

medan magnet yang memotong

konduktor (hukum Faraday).

2. Karena konduktor dihubungkan menjadi

satu, membuat tegangan induksi

menghasilkan arus yang mengalir dari

konduktor ke konduktor lain.

Page 3: RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING ARUS DAN … ELEKTRO/Laporan... · Borland Delphi 7 merupakan sebuah ... fasilitas pembuatan aplikasi visual. ... mengetes sebuah aplikasi, disajikan

3

3. Karena terjadi arus diantara medan

magnet maka timbul gaya (hukum

Lorentz).

4. Gaya akan selalu menarik konduktor

untuk bergerak sepanjang medan magnet

(Fakhrizal, 2007).

2.2. Current Transformer

Current Transformer (CT) adalah

suatu peralatan listrik yang dapat men-

transformasikan dari arus yang besar ke

arus yang kecil guna pengukuran atau

proteksi, current transformer

dipergunakan dalam rangkaian arus bolak-

balik. Current transformer digunakan pada

pengukuran arus yang besarnya ratusan

amper yang mengalir pada jaringan

tegangan tinggi. Jika arus yang hendak

diukur mengalir pada tegangan rendah dan

besarnya dibawah 5 ampere, maka

pengukuran dapat dilakukan secara

langsung. Sedangkan, pada pengukuran

arus yang besar harus dilakukan secara

tidak langsung dengan menggunakan

current transformer (Suryawan, 2012).

Gambar 2.2 Current transformer

(Wibowo, 2012)

Sensor arus CR9580-10 merupakan

salah satu current sensor dari seri CR9500

dengan tipe CT splitcore ber-diameter 0.40

inchi. Input dari current sensor CR9580-

10 adalah arus AC 0-10 A dengan output

0-5 VDC. Dengan output berupa tegangan

DC, maka output current sensor CR9580-

10 dapat langsung dihubungkan dengan

sebuah koneksi analog input dari

mikrokontroler tanpa tambahan

pengkondisian sinyal. Current sensor ini

sering digunakan pada proses kontrol dan

peralatan instrumentasi di bidang industri.

Spesifikasi dari current sensor CR9580-10

adalah accuracy ± 0.5 %, ripple 1 % max,

maximal signal output 12 VDC, frequency

50 - 400 Hz, insulation class 600 V,

response time 250 ms maximal, serta

current sensor ini dapat bekerja pada

temperature -30 oC sampai 60

oC.

Gambar 2.3 Current sensor CR9580-10

(Anonim, 2005)

2.3. Potential Transformer

Potential transformer adalah suatu

peralatan listrik yang berfungsi

memperkecil besaran tegangan pada sistem

tenaga listrik menjadi besaran tegangan

untuk sistem pengukuran dan mengisolasi

rangkaian sekunder terhadap primer.

Potential transformer memiliki angka

perbandingan lilitan/tegangan primer dan

sekunder yang menunjukkan kelasnya.

Klasifikasi potential transformer

menurut konstruksinya dapat dibedakan

menjadi. Pertama, potential transformer

induktif, yang terdiri dari belitan primer

dan belitan sekunder, serta tegangan pada

belitan primer akan menginduksikannya

pada belitan sekunder melalui core.

Kedua, potential transformer capasitif,

yang terdiri dari rangkaian kondensator

yang berfungsi sebagai pembagi tegangan

tinggi dari trafo pada tegangan menengah

yang menginduksikan tegangan ke belitan

sekunder melalui media capasitor

(Anonim, 2005).

Gambar 2.4 Potential transformer

(Anonim, 2005)

2.4. Mikrokontroler ATmega8535

Mikrokontroler AVR (Alf and

Vegard’s Risc Prosessor) merupakan salah

Page 4: RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING ARUS DAN … ELEKTRO/Laporan... · Borland Delphi 7 merupakan sebuah ... fasilitas pembuatan aplikasi visual. ... mengetes sebuah aplikasi, disajikan

4

satu produk mikrokontroler dari Atmel.

Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur

RISC 8-bit, dimana semua instruksi

dikemas dalam kode 16-bit dan sebagian

besar instruksi dieksekusi dalam 1 (satu)

siklus clock. AVR berteknologi RISC

(Reduced Instruction Set Computing).

Secara umum AVR dapat dikelompokkan

menjadi 4 kelas, diantaranya keluarga

ATiny, keluarga AT90Sxx, keluarga

ATmega, dan AT86RFxx. Pada dasarnya

yang membedakan masing-masing kelas

adalah memori, peripheral dan fungsinya.

Dari segi arsitektur dan instruksi yang

digunakan, mereka bisa dikatakan hampir

sama (Wardhana, 2006)

Gambar 2.5 Pin mikrokontroler

ATmega8535 (Anonim, 2003)

Spesifikasi dari mikrokontroler

ATmega8535 adalah sebagai berikut :

1. Sistem mikroprosesor 8-bit berbasis

RISC (Reduced Instruction Set

Computing) dengan kecepatan

maksimal 16 MHz.

2. Memori flash 8K Bytes, SRAM

sebesar 512 Bytes dan EEPROM

(Electrically Erasable Programable

Read Only Memory) sebesar 512

Bytes.

3. ADC internal dengan resolusi 10-bit

sebanyak 8 channel.

4. Dua Timer/Counter 8-bit dengan

separate prescalers dan compare

modes.

5. Satu Time/Counter 16-bit dengan

separate prescalers, compare modes

dan capture mode.

6. Real time counter dengan separate

oscillator.

7. Portal komunikasi serial (USART)

dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps.

8. Enam pilihan mode sleep menghemat

penggunaan daya listrik

(Wardhana, 2006).

2.5. Borland Delphi 7

Borland Delphi 7 merupakan

bahasa pemrograman yang memberikan

fasilitas pembuatan aplikasi visual.

Keunggulan bahasa pemrograman ini

terletak pada produktivitas, kualitas,

pengembangan perangkat lunak, kecepatan

kompilasi, pola desain yang menarik serta

diperkuat dengan pemrogramannya yang

terstruktur. Keunggulan lain dari Borland

Delphi 7 adalah dapat digunakan untuk

merancang program aplikasi yang

memiliki tampilan seperti aplikasi program

lain yang berbasis Windows. Khusus untuk

pemrograman database, Borland Delphi 7

menyediakan fasilitas objek yang kuat dan

lengkap yang memudahkan programmer

dalam membuat program. Format database

yang dimiliki Borland Delphi 7 adalah

database Paradox, dBase, Microsoft

Access, SyBASE, SQL dan Oracle

(Madcoms, 2003).

Borland Delphi 7 menggunakan

bahasa object Pascal sebagai bahasa dasar.

Dengan pendekatan visual, maka dapat

diciptakan aplikasi yang canggih tanpa

banyak menulis kode. Borland Delphi 7

merupakan bahasa pemrograman yang

mempunyai cakupan kemampuan yang

luas. Berbagai jenis aplikasi dapat dibuat

menggunakan Borland Delphi 7, termasuk

aplikasi untuk mengolah teks, grafik,

angka, basis data dan aplikasi web. Bahkan

Borland Delphi 7 dapat digunakan untuk

menggerakkan perangkat keras

(hardware).

Lingkungan Borland Delphi 7

ditata dalam bentuk yang sangat menarik.

Modul ini bertujuan untuk

memperkenalkan Integrated Development

Environment (IDE) atau Lingkungan

Pengembangan Terpadu dari Borland

Page 5: RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING ARUS DAN … ELEKTRO/Laporan... · Borland Delphi 7 merupakan sebuah ... fasilitas pembuatan aplikasi visual. ... mengetes sebuah aplikasi, disajikan

5

Delphi 7. Modul ini juga menunjukkan

cara untuk mengolah IDE sesuai dengan

selera pemrogram. IDE adalah sebuah

lingkungan yang berisi tool-tool yang

diperlukan untuk desain, menjalankan dan

mengetes sebuah aplikasi, disajikan dan

terhubung dengan baik sehingga

memudahkan pengembangan program.

Pada Borland Delphi 7 IDE terdiri dari

Main Window, ToolBar, Component

Palette, Form Designer, Code Editor,

Code Explorer, Object Inspector, dan

Object Tree View (Husni, 2004).

3. Perancangan Alat

3.1. Diagram Blok Perancangan

Diagram blok dari perancangan alat

sistem monitoring arus dan tegangan

multichannel motor induksi tiga fasa

menggunakan mikrokontroler ATmega

8535 diperlihatkan gambar 3.1.

Mikrokontroler

Atmega 8535

Sensor

Tegangan I

Sensor

Arus I

Sensor

Arus II

Sensor

Arus III

Sensor

Arus IV

Sensor

Arus V

Sensor

Arus VI

Sensor

Tegangan II

PA 0

PA 1

PA 2

PA 3

PA 4

PA 5

PA 6

PA 7

Interface Protocol

RS-232

Komputer

Database

Ms Access &

Ms Excel

Printer

Catu Daya

5 VDC

Gambar 3.1 Diagram blok perancangan

alat

Pada perancangan alat ini,

digunakan 3 sensor arus dan 1 sensor

tegangan yang dihubungkan langsung

dengan port A0 – A3 mikrokontroler

ATmega8535, dan digunakan untuk

memonitoring motor induksi tiga fasa ke-

1. Kemudian, 3 sensor arus dan 1 sensor

tegangan lagi yang dihubungkan langsung

dengan port A4 – A7 mikrokontroler

ATmega8535, dan digunakan untuk

memonitoring motor induksi tiga fasa ke-

2. Tegangan analog output dari semua

sensor akan dikonversi menjadi sinyal

digital oleh ADC internal 10 bit

mikrokontroler ATmega8535 terlebih

dahulu, sebelum dikirim ke komputer

menggunakan komunikasi data secara

serial. Data dari mikrokontroler

ATmega8535 yang diterima komputer

tersebut, akan ditampilkan dan diolah

menggunakan software Borland Delphi 7.

Data hasil pengolahan Borland Delphi 7

dapat disimpan secara otomatis dengan

interval waktu yang dapat ditentukan ke

database Microsoft Access, di-export ke

Microsoft Excel dan dicetak menggunakan

printer.

3.2. Rangkaian Sensor Arus CR

9580-10 dan Sensor Tegangan

Sensor arus tipe CR 9580-10

berfungsi mengkonversi besaran arus

dengan range 0-10 AC menjadi tegangan

0-5 VDC. Dengan nilai range output

tersebut, maka keluaran dari sensor arus

CR 9580-10 dapat langsung dihubungkan

ke port ADC mikrokontroler ATmega8535

tanpa menggunakan pengkondisian sinyal

terlebih dahulu. Rangkaian sensor arus CR

9580-10 ditunjukkan pada gambar 3.2

Gambar 3.2 Rangkaian sensor arus CR

9580-10

Sensor tegangan berfungsi

mengkonversi besaran tegangan dengan

range 0-400 VAC menjadi tegangan 0-

5VDC. Pada sensor ini, digunakan 2 buah

transformer. Transformer 1 memiliki ratio

tegangan 400VAC/220VAC dan

transformer 2 memiliki ratio tegangan

220VAC/6VAC. Prinsip kerja dari sensor

ini adalah, tegangan input sensor sebesar

400VAC akan diturunkan menjadi

220VAC oleh transformer 1. Karena

output transformer 1 langsung

dihubungkan ke input transformer 2 maka,

tegangan output 220VAC transformer 1

akan langsung diturunkan kembali menjadi

Current Sensor

CR9580-10

10A/5VDC

To ADC

Mikrokontroler

+

0-10 AC

0-5 VDC

Page 6: RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING ARUS DAN … ELEKTRO/Laporan... · Borland Delphi 7 merupakan sebuah ... fasilitas pembuatan aplikasi visual. ... mengetes sebuah aplikasi, disajikan

6

6VAC oleh transformer 2. Dengan

menggunakan diode penyearah gelombang

penuh, tegangan output transformer 2

diubah menjadi 6VDC, yang kemudian

disetting menjadi 5 VDC menggunakan

resistor variable sebagai pembagi

tegangan. Sebuah kapasitor ditambahkan

sebagai filter pada sensor tengangan ini

sebelum dihubungkan langsung ke port

ADC mikrokontroler ATmega8535.

Rangkaian sensor tengangan ditunjukkan

pada gambar 3.3.

Gambar 3.3 Rangkaian sensor tegangan

3.3. Rangkaian Mikrokontroler

ATmega8535

Rangkaian mikrokontroler yang

dipakai merupakan sistem minimum

mikrokontroler ATmega8535. Rangkaian

sisitem minimum ini terdiri dari sebuah

kristal 11.0592 MHz dan 2 kapasitor non

polar 33pF untuk mendukung rangkaian

osilator internal mikrokontroler. Tegangan

catu daya untuk sistem minimum

mikrokontroler ATMega8535 ini hanya

diperbolehkan dalam range 2.7 – 5.5V,

jika tegangan melebihi range tersebut,

mikrokontroler akan rusak. Pada rangkaian

mikrokontroler ATMega8535 ini akan

dioptimalkan penggunaa ADC internalnya,

karena sensor yang digunakan berjumlah 8

buah yang kemudian dihubungkan ke port

A0 - A7. ADC internal 10 bit

mikrokontroler ATmega8535 tersebut

akan mengkonversi tegangan output sensor

arus dan sensor tegangan menjadi diskrit

data-data digital 10 bit. Setiap perubahan

tegangan input ADC akan sebanding

dengan perubahan data digital yang

dihasilkan. Range tegangan input ADC

yang akan dikonversi berada pada 0 - 5V,

sesuai dengan tegangan referensi yang

digunakan, yaitu 5 VDC. Data-data digital

keluaran ADC akan mewakili tegangan

masukkan dari range tersebut. Rangkaian

mikrokontroler ATmega8535 ditunjukkan

pada gambar 3.4.

Gambar 3.4 Rangkaian mikrokontroler

ATmega8535

3.4. Rangkaian Komunikasi Serial

Mikrokontroler ATmega8535

Interface antara komputer dengan

mikrokontroler ATmega8535 menggunkan

komunikasi serial. Karena pada komputer

telah dilengkapi dengan protocol sistem

komunikasi serial UART (Universal

Asyncron Transmitte and Receive), maka

kedudukan mikrokontroler ATmega8535

dalam komunikasi serial ini adalah sebagai

perangkat interface serial komputer. Oleh

karena itu, untuk keperluan ini pada port

serial mikrokontroler ATmega8535 perlu

ditambahkan IC RS-232, sebagai

penyesuaian tegangan sebesar 12VDC.

Komunikasi data secara serial antara

mikrokontroler ATmega8535 dengan

komputer dilakukan secara asinkron

dengan jumlah data 8 bit, no parity, dan

menggunakan boudrate 9600 bps. Untuk

mengirim data, pada sistem minimum

mikrokontroler ATMega8535

menggunakan port PD0 (RXD) dan PD1

(TXD) serta konektor DB-9 sebagai

penghubung antara mikrokontroler dengan

PC. Rangkaian komunikasi serial

mikrokontroler ATmega8535 ditunjukkan

pada gambar 3.5.

T1

400V/220V

T2

220V/6V

5K

1A

1000uF/16V

To ADC

Mikrokontroler

0-5 VDC

PB0 (XCK/T0)1

PB1 (T1)2

PB2 (AIN0/INT2)3

PB3 (AIN1/OC0)4

PB4 (SS)5

PB5 (MOSI)6

PB6 (MISO)7

PB7 (SCK)8

RESET9

PD0 (RXD)14

PD1 (TXD)15

PD2 (INT0)16

PD3 (INT1)17

PD4 (OC1B)18

PD5 (OC1A)19

PD6 (ICP)20

PD7 (OC2)21

XTAL212

XTAL113

GND11

PC0 (SCL)22

PC1 (SDA)23

PC224

PC325

PC426

PC527

PC6 (TOSC1)28

PC7 (TOSC2)29

AREF32

AVCC30

GND31

PA7 (ADC7)33

PA6 (ADC6)34

PA5 (ADC5)35

PA4 (ADC4)36

PA3 (ADC3)37

PA2 (ADC2)38

PA1 (ADC1)39

PA0 (ADC0)40

VCC10

ATmega8535-16PC

33pF

33pF

12

11

.05

92

MH

z

5V

Page 7: RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING ARUS DAN … ELEKTRO/Laporan... · Borland Delphi 7 merupakan sebuah ... fasilitas pembuatan aplikasi visual. ... mengetes sebuah aplikasi, disajikan

7

Gambar 3.5 Rangkaian komunikasi serial

mikrokontroler ATmega8535

3.5. Pemrograman pada

Mikrokontroler ATmega8535

Pemrograman pada sistem

minimum mikrokontroler ATMega8535

terbagi menjadi beberapa subroutine

program. Pertama kali mikrokontroler

ATMega8535 akan melakukan aktivasi

inisialisasi stack pointer dan register-

register yang digunakan. Setelah

inisialisasi stack pointer, pemrograman

mikrokontroler ATmega8535 dilanjutkan

dengan setting fungsi port mikrokontroler

ATmega8535 dan inisialisasi komunikasi

serial. Pada subroutine program setting

fungsi port, semua port I/O pada

mikrokontroler ATmega8535 difungsikan

sebagai masukan. Inisialisasi komunikasi

serial dilakukan untuk men-setting

register-register yang berhubungan

dengan komunikasi serial, serta

memberikan nilai baudrate untuk

kecepatan komunikasinya.

Setelah mejalankan subroutine

program inisialisasi stack pointer, setting

fungsi port dan inisialisasi komunikasi

serial, maka pemrograman mikrokontroler

Atmega8535 dilanjutkan dengan inisilisasi

ADC. Pada subroutine program ini

meliputi beberapa proses, diantaranya

penentuan clock, penentuan tegangan

referensi, format data output dan mode

pembacaan. Register yang perlu di-setting

nilainya adalah ADMUX (ADC

Multiplexer Slection Register) dan

ADCSRA (ADC Control and Status

Register A). Setelah proses inisialisasi

dilakukan, maka mikrokontroler

Atmega8535 akan langsung mengkonversi

tegangan analog output sensor menjadi

data digital yang kemudian disimpan

dalam sebuah register. Data hasil konversi ADC akan

tetap disimpan hingga ada permintaan

kirim data dari komputer. Prosedur

pengiriman data hasil konversi ADC

mikrokontroler ATmega8535 diawali

dengan permintaan dari komputer.

Kemudian mikrokontroler ATmega8535

akan melakukan pencocokan permintaan

dari komputer dan mengirim data ADC

yang diinginkan. Secara keseluruhan

urutan pemrograman pada mikrokontroler

ATmega8535 ditunjukkan dengan

flowchart pada gambar 3.6

Mulai

Apa ada perintah

2 dan 3 dari PC?

Inisialisasi stack pointer

Inisialisasi port

Inisialisasi komunikasi serial

Inisialisasi ADC

Ambil data, konversi dan simpan data ADC

Kirim data ADCL dan ADCH

Arus phase R motor 1

Tunda

Kirim data ADCL dan ADCH

Arus phase S motor 1

Tunda

Kirim data ADCL dan ADCH

Arus phase T motor 1

Tunda

Kirim data ADCL dan ADCH

Tegangan motor 1

Tunda

Tidak

Apa ada perintah

4 dan 5 dari PC?

Tidak

Apa ada perintah

6 dan 7 dari PC?

Tidak

Ya

Ya

Ya

Apa ada perintah

8 dan 9 dari PC?

Tidak

Ya

Kirim data ADCL dan ADCH

Arus phase R motor 2

Tunda

Kirim data ADCL dan ADCH

Arus phase S motor 2

Tunda

Kirim data ADCL dan ADCH

Arus phase T motor 2

Tunda

Apa ada perintah

10 dan 11 dari PC?

Tidak

Apa ada perintah

12 dan 13 dari PC?

Tidak

Ya

Ya

Apa ada perintah

14 dan 15 dari PC?

Tidak

Ya

Kirim data ADCL dan ADCH

Tegangan motor 2

Tunda

Apa ada perintah

16 dan 17 dari PC?

Tidak

Ya

Ulangi?

Selesai

Tidak

Ya

Gambar 3.6 Flowchart pemrograman

mikrokontroler ATmega8535

PB0 (XCK/T0)1

PB1 (T1)2

PB2 (AIN0/INT2)3

PB3 (AIN1/OC0)4

PB4 (SS)5

PB5 (MOSI)6

PB6 (MISO)7

PB7 (SCK)8

RESET9

PD0 (RXD)14

PD1 (TXD)15

PD2 (INT0)16

PD3 (INT1)17

PD4 (OC1B)18

PD5 (OC1A)19

PD6 (ICP)20

PD7 (OC2)21

XTAL212

XTAL113

GND11

PC0 (SCL)22

PC1 (SDA)23

PC224

PC325

PC426

PC527

PC6 (TOSC1)28

PC7 (TOSC2)29

AREF32

AVCC30

GND31

PA7 (ADC7)33

PA6 (ADC6)34

PA5 (ADC5)35

PA4 (ADC4)36

PA3 (ADC3)37

PA2 (ADC2)38

PA1 (ADC1)39

PA0 (ADC0)40

VCC10

ATmega8535-16PC

5V

C1+1

VDD2

C1-3

C2+4

C2-5

VEE6

T2OUT7

R2IN8

R2OUT9

T2IN10

T1IN11

R1OUT12

R1IN13

T1OUT14

GND15

VCC16

MAX232CPE

1 2 3 4 56 7 8 9

D C

on

necto

r 9

33pF

33pF

12

11

.05

92

MH

z

1uF

1u

F

1uF

1uF

1uF

5V

TXD

RX

RXD

TX

Page 8: RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING ARUS DAN … ELEKTRO/Laporan... · Borland Delphi 7 merupakan sebuah ... fasilitas pembuatan aplikasi visual. ... mengetes sebuah aplikasi, disajikan

8

3.6. Perancangan Software

Menggunakan Borland Delphi 7

Pada komputer, untuk dapat

menerima data ADC dari mikrokontroler

ATmega8535 yang dikirim dengan

komunikasi data serial, diperlukan

program aplikasi yang dapat membaca

data dari serial port tersebut, dan bahasa

pemrograman Borland Delphi 7 yang

dipilih dalam penelitian ini. Perancangan

program aplikasi yang telah dibuat dengan

Borland Delphi 7 pada penelitian ini dapat

dikelompokkan menjadi :

1. Form password, berisi kolom edit

tempat memasukkan password sebagai

persyaratan melanjutkan program

aplikasi ini, form ini dibuat sebagai

langkah pengamanan dari

penyalahgunaan program aplikasi ini.

Jika password yang dimasukkan salah,

akan muncul peringatan dan tidak

dapat melanjutkan ke form splash

screen.

Gambar 3.7 Form password

2. Form splash screen, form yang berisi

judul penelitian, nama penulis dan

progress bar loading. Form ini dibuat

untuk menampilkan judul penelitian

dan identitas penulis selama 10 detik

sebelum melanjutkan ke form

monitoring.

Gambar 3.8 Form splash screen

3. Form monitoring, berisi tampilan arus

fasa R,S,T dan tegangan dari ke-2

motor induksi tiga fasa yang

dimonitoring. Data arus juga

ditampilkan dalam bentuk grafik

sehingga bisa dilihat fluktuasi

kenaikan dan penurunannya.

Gambar 3.9 Form monitoring

4. Form database, berisi record data arus

fasa R,S,T dan tegangan dari ke-2

motor induksi tiga fasa yang

dimonitoring dengan interval waktu

recording yang dapat diatur. Form ini

juga dilengkapi dengan fasilitas

pencarian data berdasarkan tanggal,

waktu, arus fasa (R,S,T) dan tegangan.

Data pencarian tersebut dapat

ditampilkan di Microsoft excel setra

dicetak menggunakan printer.

Page 9: RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING ARUS DAN … ELEKTRO/Laporan... · Borland Delphi 7 merupakan sebuah ... fasilitas pembuatan aplikasi visual. ... mengetes sebuah aplikasi, disajikan

9

Gambar 3.10 Form database

4. Analisa dan Pengujian Alat

Pada BAB ini, akan dibahas

tentang hasil pengujian alat yang telah

dirancang, dari sisi hardware dan

software-nya. Pengujian hardware dan

software tersebut meliputi :

1. Pengujian sensor arus CR 9580-10 dan

sensor tegangan, pengujian ini

dimaksudkan untuk mengetahui bahwa

sensor dapat berfungsi dengan baik

dengan perubahan output sensor yang

mengikuti perubahan inputannya.

2. Pengujian ADC mikrokontroler

ATmega8535, pengujian ini

dimaksudkan untuk mengetahui respon

ADC mikrokontroler ATmega8535

terhadap tegangan input ADC serta

resolusi ADC-nya.

3. Pengujian sensor arus CR 9580-10 dan

sensor tegangan pada komputer,

dilakukan untuk menguji komunikasi

serial antara sensor arus dan tegangan

dengan komputer.

4. Pengujian sistem keseluruhan,

dilakukan untuk mastikan program

aplikasi yang telah dibuat

menggunakan Borland Delphi 7 dapat

berkomunikasi dengan mikrokontroler

ATmega8535, menampilkan data, dan

mengolah data yang dikirim

mikrokontroler ATmega8535 serta

menyimpannya di database Microsoftt

Access

4.1. Pengujian sensor Arus

CR 9580-10

Pengujian sensor arus CR 9580-10,

dilakukan untuk mengetahui respon

tegangan keluaran sensor terhadap

perubahan arus di sisi primer yang di-

injeksikan. Pengujian dilakukan dengan

cara menghubungkan kaki output positif

sensor ke kabel positif multimeter digital

dan kaki output negatif sensor ke kabel

negatif multimeter digital. Arus AC yang

di-injeksikan ke sisi primer sensor arus

sebesar 1 - 10 amper dengan kenaikan 0.5

amper. Kemudian, tegangan output sensor

arus dicatat setiap kenaikan 0.5 amper.

Data hasil pengujian tersebut dapat dibuat

grafik hubungan antara arus (A AC)

dengan tegangan output sensor arus CR

9580-10 (VDC) yang ditunjukkan pada

grafik 4.1.

Grafik 4.1 Output sensor arus CR 9580-10

Berdasarkan grafik 4.1, diperoleh

persamaan garis y = 0.489x – 0.031,

dimana x adalah nilai arus yang di-

injeksikan di sisi primer sensor arus dan y

adalah tegangan output sensor arus CR

9580-10. Dari grafik tersebut juga dapat

diketahui bahwa kenaikan tegangan output

sensor arus CR 9580-10 mengikuti

kenaikan arus yang di-injeksikan di sisi

primer sensor arus

y = 0.489x - 0.031R² = 1

0

1

2

3

4

5

0 5 10

Vo

ut

Se

nso

r A

rus

CR

95

80

-10

(V

DC

)

Arus Primer (A AC)

Page 10: RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING ARUS DAN … ELEKTRO/Laporan... · Borland Delphi 7 merupakan sebuah ... fasilitas pembuatan aplikasi visual. ... mengetes sebuah aplikasi, disajikan

10

4.2. Pengujian Sensor Tegangan

Pengujian sensor tegangan,

dilakukan untuk mengetahui respon

tegangan keluaran sensor terhadap

perubahan tegangan di sisi primer yang di-

injeksikan. Pengujian dilakukan dengan

cara menghubungkan kaki output positif

sensor ke kabel positif multimeter digital

dan kaki output negatif sensor ke kabel

negatif multimeter digital. Tegangan AC

yang di-injeksikan ke sisi primer sensor

tegangan sebesar 100 - 400 VAC dengan

kenaikan 10 VAC. Kemudian, tegangan

output sensor tegangan dicatat setiap

kenaikan 10 VAC. Data hasil pengujian

tersebut dapat dibuat grafik hubungan

antara tegangan (VAC) dengan tegangan

output sensor tegangan (VDC) yang

ditunjukkan pada grafik 4.2.

Grafik 4.2 Output sensor tegangan

Berdasarkan grafik 4.2, diperoleh

persamaan garis y = 0.014x – 0.702,

dimana x adalah nilai tegangan AC yang

di-injeksikan di sisi primer sensor

tegangan dan y adalah tegangan output

sensor tegangan. Dari grafik tersebut juga

dapat diketahui bahwa kenaikan tegangan

output sensor tegangan mengikuti

kenaikan tegangan AC yang di-injeksikan

di sisi primer sensor tegangan.

4.3. Pengujian ADC Mikrokontroler

ATmega8535

Pengujian ADC mikrokontroler

ATmega8535, dilakukan untuk

mengetahui respon ADC internal

mikrokontroler terhadap tegangan input

tyang diberikan, resolusi ADC dan

komunikasi serial dengan komputer dapat

berjalan dengan baik. Pengujian ini

dilakukan dengan menggunakan rangkaian

komunikasi serial mikrokontroler

ATmega8535, dengan ditambahkan

resistor variable yang dirangkai sebagai

pembagi tegangan dan dihubungkan ke

PA.0 serta VCC. Selain itu, tegangan

referensi ADC yang digunakan adalah

sebesar 5 VDC dan dihubungkan ke pin

AVCC. Tegangan input ADC diatur oleh

resistor variable dengan range 0-5000

mVDC dan bobot biner yang tampil di

komputer dicatat sebagai bukti pengujian.

Data hasil pengujian tersebut dapat dibuat

grafik hubungan antara tegangan input

ADC (mVDC) dengan bobot biner yang

ditunjukkan pada grafik 4.3.

Grafik 4.3 Pengujian ADC mikrokontroler

ATmega8535

Berdasarkan grafik 4.3, diperoleh

persamaan garis y = 4.962x – 5.481,

dimana x adalah nilai bobot biner yang

tampil di komputer dan y adalah tegangan

input ADC. Dari grafik tersebut juga dapat

diketahui bahwa resolusi ADC yang

diperoleh adalah 4.962 mV/bit, hasil yang

diperoleh ini mendekati hitungan secara

teoritis sebesar 4.88 mV/bit.

4.4. Pengujian Sensor Arus CR 9580-

10 pada Komputer

Pengujian ini dilakukan untuk

mengetahui respon perubahan bobot biner

yang ditampilkan di komputer terhadap

perubahan tegangan output sensor arus CR

y = 0.014x - 0.702R² = 0.999

0

1

2

3

4

5

6

100 200 300 400

Vo

ut

Se

nso

r Te

gan

gan

(V

DC

)

Tegangan Primer (VAC)

y = 4.962x - 5.481R² = 1

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

0 500 1000 1500

Vin

AD

C (

mV

DC

)

Bobot Biner

Page 11: RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING ARUS DAN … ELEKTRO/Laporan... · Borland Delphi 7 merupakan sebuah ... fasilitas pembuatan aplikasi visual. ... mengetes sebuah aplikasi, disajikan

11

9580-10. Pengujian dilakukan dengan

menggunakan rangkaian pengujian ADC

mikrokontroler ATmega8535 dengan input

ADC pada PA.0 diganti dengan

dihubungkan pada kaki output positif

sensor arus dan kaki ground sensor arus

dihubungkan ke kaki ground

mikrokontroler ATmega8535. Kemudian,

arus AC di-injeksikan ke sisi primer sensor

arus dengan range 1 - 10 amper dan

kenaikan 0.5 amper. Bobot biner yang

tampil di komputer dicatat setiap kenaikan

0.5 amper. Data hasil pengujian tersebut

dapat dibuat grafik hubungan antara arus

AC yang di-injeksikan di sisi primer

sensor arus dengan bobot biner yang

tampil di komputer dan ditunjukkan pada

grafik 4.4.

Grafik 4.4 Pengujian sensor arus CR 9580-

10 pada computer

Berdasarkan grafik 4.4, diperoleh

persamaan garis y = 0.01x + 0.072, dimana

x adalah nilai bobot biner yang tampil di

komputer dan y adalah arus AC yang di-

injeksikan di sisi primer sensor arus.

Persamaan garis yang diperoleh pada

pengujian ini adalah persamaan yang juga

akan digunakan di Borland Delphi 7 untuk

mengkonversi perubahan nilai bobot biner

menjadi arus AC yang terukur sensor arus.

4.5. Pengujian Sensor Tegangan pada

Komputer

Pengujian ini dilakukan untuk

mengetahui respon perubahan bobot biner

yang ditampilkan di komputer terhadap

perubahan tegangan output sensor

tegangan. Pengujian dilakukan dengan

menggunakan rangkaian pengujian ADC

mikrokontroler ATmega8535 dengan input

ADC pada PA.0 diganti dengan

dihubungkan pada kaki output positif

sensor tegangan dan kaki ground sensor

tegangan dihubungkan ke kaki ground

mikrokontroler ATmega8535. Kemudian,

tegangan AC di-injeksikan ke sisi primer

sensor tegangan dengan range 100 - 400

VAC dan kenaikan 10 VAC. Bobot biner

yang tampil di komputer dicatat setiap

kenaikan 10 VAC. Data hasil pengujian

tersebut dapat dibuat grafik hubungan

antara tegangan AC yang di-injeksikan di

sisi primer sensor tegangan dengan bobot

biner yang tampil di komputer dan

ditunjukkan pada grafik 4.5.

Grafik 4.5 Pengujian sensor tegangan pada

komputer

Berdasarkan grafik 4.5, diperoleh

persamaan garis y = 0.345x + 48.58,

dimana x adalah nilai bobot biner yang

tampil di komputer dan y adalah tegangan

AC yang di-injeksikan di sisi primer

sensor tegangan. Persamaan garis yang

diperoleh pada pengujian ini adalah

persamaan yang juga akan digunakan di

Borland Delphi 7 untuk mengkonversi

perubahan nilai bobot biner menjadi

tegangan AC yang terukur sensor

tegangan.

4.6. Pengujian Sistem Keseluruhan

Pengujian sistem keseluruhan

dilakukan untuk mengetahui bahwa alat

yang dibuat dari sisi hardware dan

y = 0.01x + 0.072R² = 1

0123456789

10

90 190 290 390 490 590 690 790 890 990

Aru

s (A

)

Bobot Biner ADC

y = 0.345x + 48.58R² = 1

50

100

150

200

250

300

350

400

1502503504505506507508509501050

Tega

nga

n (V

)

Bobot Biner

Page 12: RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING ARUS DAN … ELEKTRO/Laporan... · Borland Delphi 7 merupakan sebuah ... fasilitas pembuatan aplikasi visual. ... mengetes sebuah aplikasi, disajikan

12

software dapat berfungsi dengan baik.

Keberhasilan alat diukur dengan cara

mikrokontroler ATmega8535 dapat

mengkonversi perubahan tegangan output

sensor menjadi data ADC kemudian

mengirimkannya ke komputer dengan

komunikasi serial untuk ditampikan di

program Borland Delphi 7. Di Borland

Delphi 7 data ADC di kalkulasi dengan

menggunakan rumus yang diperoleh dari

hasil uji sensor arus atau tegangan pada

komputer. Kemudian hasil kalkulasi

tersebut di tampilkan pada kolom edit dan

dalam bentuk grafik di form monitoring.

Pada form database data yang ditampilkan

akan di-auto saving dengan interval 5

detik ke database Microsoftt Access dan

dapat diolah ulang kembali dengan meng-

eksport ke Microsoftt Excel. Jika

dibutuhkan data berupa hardcopy, maka

data yang ditampilkan di form database

dapat diprint menggunakan printer.

Pengujian sistem keseluruhan juga

telah dilakukan dengan membandingkan

pembacaan arus dan tegangan dari alat

yang telah dibuat dengan pembacaan alat

ukur standar. Untuk pembacaan nilai arus

dari sensor CR 9580-10 dibandingkan

dengan pembacaan dari digital power

meter WT 130. Sedangkan, untuk

pembacaan tegangan oleh sensor tegangan

dibandingkan dengan pembacaan

multimeter digital fluke 289. Grafik yang

menunjukkan data perbandingan

pembacaan arus dan tegangan dari alat

yang dibuat dengan alat ukur standar

ditunjukkan pada grafik 4.6 dan grafik 4.7.

Grafik 4.6 Grafik perbandingan

pembacaan arus dari sensor CR 9580-10

dengan digital power meter WT 130

Berdasarkan grafik 4.6, diperoleh koefisien

korelasi linear r = 100%. Hal ini

menunjukkan pembacaan arus oleh sensor

CR 9580-10 dengan digital power meter

WT 130 adalah sama.

Grafik 4.7 Grafik perbandingan

pembacaan tegangan dari sensor tegangan

dengan multimeter digital fluke 289

Berdasarkan grafik 4.7, diperoleh koefisien

korelasi linear r = 100%. Hal ini

menunjukkan pembacaan arus oleh sensor

tegangan dengan multimeter digital fluke

289 adalah sama.

Pengambilan data telah dilakukan

pada tanggal 31 maret 2015, yang

bertempat di ruang MCC Boiler unit 5

PLTU Suralaya. Object motor induksi tiga

fasa yang diukur arus dan tegangannya

adalah motor mill lube oil C1 dan mill lube

oil D2. Pengambilan data dimulai pukul

14:04 PM sampai pukul 14:29 PM dan

diperoleh data arus dan tegangan sebanyak

260 data. Berikut ini adalah tampilan dari

program aplikasi yang telah dibuat saat

pengambilan data.

y = xR² = 1

0

2

4

6

8

10

12

0 5 10 15Aru

s Se

nso

r C

R 9

58

0-1

0 (

A A

C)

Arus Digital Power Meter WT 130 (A AC)

y = 1.000x + 0.272R² = 1

0

100

200

300

400

0 200 400

Tega

nga

n S

en

sor

Tega

nga

n

(VA

C)

Tegangan Multimeter Digital Fluke 289

Page 13: RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING ARUS DAN … ELEKTRO/Laporan... · Borland Delphi 7 merupakan sebuah ... fasilitas pembuatan aplikasi visual. ... mengetes sebuah aplikasi, disajikan

13

Gambar 4.1 Tampilan form monitoring

saat pengambilan data

Pada gambar 4.1 merupakan

tampilan dari form monitoring sebelum

pengambilan data dimulai. Tampilan

grafik dan kolom edit belum menunjukkan

data arus dan tegangan motor induksi tiga

fasa yang dimonitor. Sebelum

pengambilan data dimulai perlu dilakukan

penentuan port komunikasi serial yang

akan digunakan. Penentuan port serial

tersebut dapat dilakukan dengan memilih

button setting.

Gambar 4.2 Tampilan form database saat

pengambilan data

Pada gambar 4.2, terlihat data ter-

record terdiri dari Tanggal, Waktu,

Amp1_R, Amp1_S, Amp1_T, Volt1,

Amp2_R, Amp2_S, Amp2_T dan Volt2.

Pada form database dilengkapi fasilitas

data kontrol yang memudahkan dalam

melakukan navigasi pada database dan

mengontrol jumlah data yang ter-record.

Fasilitas data searching juga disediakan

pada form ini yang memudahkan dalam

melakukan pencarian data yang diinginkan

berdasarkan Tanggal, Waktu, Amp1_R,

Amp1_S, Amp1_T, Volt1, Amp2_R,

Amp2_S, Amp2_T dan Volt2.

Gambar 4.3 Tampilan database Microsoftt

Access dengan data ter-record

Pada database Microsoft Access data arus

dan tegangan motor induksi tiga fasa yang

dimonitor di simpan di tabel motor.

Interval penyimpanan data pada database

ini adalah setiap 5 detik dan dapat diubah

sesuai kebutuhan di form database.

Gambar 4.4 Tampilan Microsoft Excel

dengan data ter-record

Data yang ditampilan pada Microsoft

Excel merupakan data yang ter-record di

form database. Di Microsoft Excel data

dapat diolah kembali dengan

menggunakan formula matematis yang

disediakan Microsoft Excel guna

menunjang analisis data.

Page 14: RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING ARUS DAN … ELEKTRO/Laporan... · Borland Delphi 7 merupakan sebuah ... fasilitas pembuatan aplikasi visual. ... mengetes sebuah aplikasi, disajikan

14

Gambar 4.5 Tampilan print preview data

yang ter-record

Dengan disediakannya fasilitas cetak pada

form database, maka data yang ter-record

dapat dicetak menggunakan printer. Pada

gambar 4.5 menunjukkan preview laporan

database dari arus dan tegangan motor

induksi tiga fasa yang dimonitor dan siap

untuk dicetak.

5. Kesimpulan dan Saran

5.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah

dilakukan dalam merancang dan

merealisasikan alat monitoring arus dan

tegangan multichannel motor induksi tiga

fasa menggunakan mikrokontroler

ATmega8535, dapat ditarik beberapa

kesimpulan, diantaranya :

1. Alat monitoring arus dan tegangan

multichannel motor induksi tiga fasa

menggunakan mikrokontroler

ATmega8535 telah berhasil

direalisasikan dengan pembacaan alat

memiliki koefisien korelasi linear

sebesar r = 100 % terhadap digital

power meter WT 130 untuk

pembacaan arus listrik dan multimeter

digital fluke 289 untuk pembacaan

tegangan listrik.

2. Borland Delphi 7 dapat berkomunikasi

secara serial dengan mikrokontroler

ATmega8535 dengan menggunakan

protokol RS-232 untuk memonitoring

arus dan tegangan multichannel motor

induksi tiga fasa.

3. Dengan menggunakan komponen

ADO pada Borland Delphi 7, data

arus dan tegangan yang dimonitoring

dapat disimpan dengan baik di

Microsoft Access dengan interval auto

saving data yang dapat diatur sesuai

keinginan. Data yang ter-record

meliputi Tanggal, Waktu, Amp1_R,

Amp2_S, Amp1_T, Volt1, Amp2_R,

Amp2_S, Amp2_T dan Volt2.

4. Dari data pengujian sensor arus CR

9580-10 didapatkan hasil bahwa setiap

kenaikan 1 A AC, output sensor arus

naik 0.25 VDC.

5. Dari data pengujian sensor tegangan

didapatkan hasil bahwa setiap

kenaikan 10 VAC, output sensor

tegangan naik 0.15 VDC.

6. Dari data pengujian ADC internal

mikrokontroler ATmega8535

diperoleh resolusi setiap kenaikan 1

bit sebesar 4.962 mVDC/bit,

mendekati perhitungan teoritis sebesar

4.88mVDC/bit. Perbedaan ini

diakibatkan tegangan input maksimal

uji ADC internal mikrokontroler

ATmega8535 tidak murni actual 5.0

VDC.

5.2. Saran

1. Basis data dapat dikembangkan

dengan menggunakan database seperti

oracle atau mySQL untuk

penyimpanan data dengan kapasitas

lebih besar sehingga penyimpanan

data dapat dilakukan secara real time.

2. Perlu dikembangkan lagi agar alat

dapat menampilkan bentuk gelombang

sinusoidal dari tegangan motor induksi

tiga fasa yang dimonitoring sehingga

dapat diamati pula jika timbul

harmonisa tegangan

DAFTAR PUSTAKA

[1] Anonim. 2003. Datasheet AVR

ATmega8535. San Jose: Atmel Corp.

[2] Anonim. 2005. Datasheet Current

Sensor CR9500 Series. St. Louis MO :

CR Magnetic Inc.

[3] Anonim, 2005. Potential Transformer.

Jakarta : PT PLN (Persero) P3B.

Page 15: RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING ARUS DAN … ELEKTRO/Laporan... · Borland Delphi 7 merupakan sebuah ... fasilitas pembuatan aplikasi visual. ... mengetes sebuah aplikasi, disajikan

15

[4] Arifianto, B. 2009. Modul Training

Microcontroller For Beginer.

http://www. max-tron.com diunduh

tanggal 5/3/2015.

[5] Fakhrizal R., Sukmadi T., dan Facta

M., 2007. Aplikasi Programmable

Logic Controller (PLC) pada

Pengahasutan dan Proteksi Bintang –

Segitiga Motor Induksi Tiga Fasa.

Semarang: Jurusan Teknik Elektro

UNDIP.

[6] Husni. 2004. Pemrograman Database

Dengan Delphi. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

[7] Madcoms. 2003. Pemrograman

Borland Delphi 7 (Jilid 1).

Yogyakarta: Andi.

[8] Mangkulo, H, A. 2004. Pemrograman

Database Menggunakan Delphi 7.0

Dengan Metode ADO. Jakarta: PT.

Elex Media Komputindo.

[9] Musa, P. 2009. Cara Menginstall

Komponen CportLib di Borland

Delphi 7.

http://purnawarmanmusa.blogsome.co

m diunduh tanggal 21/1/2015.

[10] Suryawan D. W., Sudjadi, dan

karnoto. 2012. Rancang Bangun

Sistem Monitoring Tegangan, Arus

dan Temperatur pada Sistem Pencatu

Daya Listrik di Teknik Elektro

Berbasis Mikrokontroler ATmega128.

Semarang: Jurusan Teknik Elektro

UNDIP.

[11] Tanoto, 2009. Transformer.

http://tanotocentre.wordpress.com/200

9/ 06/06/ transformator/ diunduh

tanggal 21/1/2015.

[12] Wahana, K. 2006. Teknik Antarmuka

Mikrokontroller Dengan Komputer

Berbasis Delphi. Semarang: Salemba

Infotek.

[13] Wardhana, L. 2006. Belajar Sendiri

Mikrokontroler AVR Seri

ATmega8535 Simulasi, Hardware,

dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi.

[14] Wibowo O. K., dan Nugroho A. 2012.

Pemeliharaan Trafo Arus (CT) Pada

Gardu Induk Krapyak 150 KV PT.

PLN (PERSERO) P3B Jawa-Bali APP

Semarang. Semarang: Jurusan Teknik

Elektro UNDIP.

[15] Zaini, Rusdi E. 2013. Monitoring

Motor Induksi Tiga Fasa

Menggunakan Software Labview

Berbasis Webserver. Padang: Jurusan

Teknik Universitas Andalas.

[16] Zhanggischan, Z. 2004. Prinsip Dasar

Elektroteknik. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama.