rancang bangun pembangkitan tegangan tinggi …digilib.unila.ac.id/60150/3/skripsi full text tanpa...
TRANSCRIPT
i
RANCANG BANGUN PEMBANGKITAN TEGANGAN TINGGI
IMPULS MENGGUNAKAN RANGKAIAN RLC
(Skripsi)
Oleh
DEDY DIAN FERNANDO PARHUSIP
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
ABSTRAK
RANCANG BANGUN PEMBANGKITAN TEGANGAN TINGGI IMPULS
MENGGUNAKAN RANGKAIAN RLC
Oleh
DEDY DIAN FERNANDO PARHUSIP
Tegangan impuls adalah tegangan yang digunakan untuk menguji peralatan
tegangan tinggi. Karakteristik tegangan tinggi impuls yang sesuai standar
diperlukan untuk menjamin keberhasilan pengujian peralatan tegangan tinggi.
Tegangan impuls yang dibangkitkan akan digunakan untuk keperluan praktikum di
Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi Universitas Lampung. Pada penelitian ini,
pembangkitan tegangan tinggi impuls dibuat dengan menggunakan rangkaian RLC.
Komponen yang digunakan terdiri atas resistor kawat dengan daya sebesar 10 W,
induktor inti udara dan kapasitor non-polar dengan kapasitansi sebesar 0,22 µF.
Sebelum generator impuls direalisasikan, dilakukan simulasi terhadap spesifikasi
komponen menggunakan PSIM (power simulation). Rangkaian disusun untuk
menghasilkan tegangan impuls surja petir yang sesuai dengan standar IEC 60060-
1. Generator impuls yang dibangun menghasilkan tegangan output dengan waktu
muka (Tf) 4 µs dan waktu ekor (Tt) 57 µs. Ketidaksesuaian hasil yang diperoleh
dengan simulasi diakibatkan oleh induktansi yang terdapat pada resistor kawat yang
digunakan.
Kata kunci:Tegangan impuls, pembangkitan tegangan tinggi impuls, IEC 60060-1
ABSTRACT
DESIGN AND BUILD HIGH VOLTAGE IMPULSE GENERATORS
USING RLC CIRCUIT
By
DEDY DIAN FERNANDO PARHUSIP
Impulse voltage is a voltage that used for high voltage equipment testing. The
standard impulse voltage is required to provide success high voltage equipment
testing. The voltage impulse generated will be used in practical courses at High
Voltage Laboratory University of Lampung In this research, high voltage impulse
generator is created using RLC circuit. The components are consist of a wirewound
resistor with a power of 10 W, an air core inductor and non-polar capacitor with a
capacitance of 0,22 µF. Before the impulse generator is realized, the circuit design
has been simulated using PSIM (power simulation). The circuit is arranged to
produce lightning surge impulse voltages in accordance with IEC 60060-1 standard.
The voltage output of the impulse generator has face time (Tf) 4 µs and tail time
(Tt) 57 µs. The output voltage of the simulation by PSIM and the created generator
is different due to the inductance contained in the wirewound resistor.
Keywords : Impulse voltage, high voltage impulse generator, IEC 60060-1
RANCANG BANGUN PEMBANGKITAN TEGANGAN TINGGI IMPULS
MENGGUNAKAN RANGKAIAN RLC
Oleh:
Dedy Dian Fernando Parhusip
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA TEKNIK
Pada
Program Studi Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Lampung
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Duri pada tanggal 28 Agustus 1997,
sebagai anak kedua dari lima bersaudara pasangan
A.Parhusip dan M. Sinaga.
Jenjang pendidikan yang ditempuh oleh penulis dimulai dari
Sekolah Dasar Negeri No. 173686 Nainggolan diselesaikan pada tahun 2009,
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Nainggolan diselesaikan pada tahun 2012,
dan Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Balige diselesaikan pada tahun 2015.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Lampung pada tahun 2015 melalui jalur SBMPTN. Selama
menjadi mahasiswa, penulis pernah menjadi Asisten Mata Kuliah Gambar Teknik,
Asisten Mata Kuliah Probabilitas dan Statistika, Asisten Mata Kuliah Rangkaian
Listrik, Asisten Mata Kuliah Praktikum Teknik Tegangan Tinggi dan aktif di
Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Lampung (Himatro Unila)
sebagai Sekretaris Departemen Pengembangan Keteknikan pada tahun 2016-207
serta sebagai Kepala Departemen Pendidikan dan Pengembangan Diri pada tahun
2017. Pada tahun 2018 penulis melaksanakan kerja praktik di PT. Great Giant
Pineapple (GGP) sektor pembangkitan.
PUJI DAN SYUKURKU KEPADA
TUHAN YESUS KRISTUS
Dan
Karya ini kupersembahkan untuk
Bapak Tercinta dan Mama Tercinta
A. Parhusip dan M. Sinaga
Kakak dan Adik-Adikku Tersayang
MentIka Parhusip
Jelita Parhusip
Fanny Parhusip
Rehan Parhusip
Keluarga Besar, Dosen, Teman, dan Almamater.
10
MOTTO
“SERAHKANLAH KUATIRMU KEPADA
TUHAN, MAKA IA AKAN MEMELIHARA
ENGKAU! TIDAK UNTUK SELAMA-
LAMANYA DIBIARKAN-NYA ORANG BENAR
ITU GOYAH”
[MAZMUR 55 : 23]
“SEGALA PERKARA DAPAT KU TANGGUNG
DI DALAM DIA YANG MEMBERI KEKUATAN
KEPADA KU”
(Filipi 4 : 13)
SANWACANA
Puji dan syukur sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan berkat-Nya dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul “Rancang Bangun Pembangkitan
Tegangan Tinggi Impuls Menggunakan Rangkaian RLC”. Ini adalah salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Lampung.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik
dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini sangatlah sulit bagi
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Bapak Prof. Drs. Suharno, M.Sc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. Herman Halomoan Sinaga, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik
Elektro Universitas Lampung;
3. Bapak Dr. Henry B. H. Sitorus, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing Utama
atas kesediaan, arahan, saran, dorongan semangat dan Motivasi kepada penulis
dalam proses penyelesaian skripsi ini;
xii
4. Ibu Dr. Eng. Diah Permata, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing Kedua atas
kesediaan, arahan, saran, serta dorongan semangat dalam proses penyelesaian
skripsi ini;
5. Bapak Dr. Herman H. Sinaga, S.T., M.T. selaku Dosen Penguji yang telah
berkenan memberikan masukan, kritik, dan saran dalam penyelesaian skripsi
ini;
6. Ibu Umi Murdika, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing Akademik atas
bimbingannya selama penulis menempuh masa studi di Jurusan Teknik Elektro
Universitas Lampung;
7. Mbak Dian Rustiningsih (Ning) atas bantuannya dalam mengurus masalah
administrasi selama penulis menjadi mahasiswa;
8. Bapak dan ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan wawasan selama penulis
menimba ilmu di Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung;
9. Kedua Orang Tuaku Tercinta Bapakku A. Parhusip dan Mamaku M. Sinaga,
Kakakku Mentika Parhusip, Adek Jelita Parhusip, Adek Fanny Parhusip, Adek
Rehan Parhusip, terima kasih atas doa dan dukungan semangat serta menjadi
motivasi kepada kami untuk menyelesaikan skripsi ini.
10. Sahabat, saudara, dan kawan seperjuangan EIE yang tidak bisa disebutkan
namanya satu-persatu atas kebersamaan, persaudaraan, motivasi, dukungan,
serta kisah yang takkan terlupa sepanjang masa.
11. Teman-teman satu konsentrasi Teknik Tenaga Listrik (TTL) atas dukungan dan
kisahnya.
12. FKMK-FT sebagai tempat pelayanan terbaik yang memberikan pengalaman
berharga di dunia perkuliahaan ini.
xiii
13. Teman-teman 19 G pengurus FKMK-FT atas kebersamaan dalam pelayanan
dan pertumbuhan rohani dalam perkuliahan ini
14. Seluruh Civitas Jurusan Teknik Elektro.
Setiap karya yang dibuat oleh manusia, tidak lepas dari kesalahan. Begitupun,
dengan tugas akhir ini. Kami menyadari masih banyak kekurangan, dengan segala
kerendahan hati kami memohon maaf.
Bandar Lampung, Desember 2019
Penulis
Dedy Dian Fernando Parhusip
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL............................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2
1.3. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.4. Batasan Masalah ....................................................................................... 2
1.5. Manfaat ..................................................................................................... 3
1.6. Hipotesis ................................................................................................... 3
1.7. Sistematika Penulisan ............................................................................... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 5
2.1. Penelitian Terdahulu ................................................................................ 5
2.2 Tegangan Tinggi Impuls .......................................................................... 6
2.2.1. Pengertian ................................................................................................. 6
2.2.2. Pembangkitan Tegangan Impuls .............................................................. 8
2.3. Menghitung Nilai Komponen Rangkaian Pembangkitan
Tegangan Tinggi Impuls ................................................................................. 10
2.3.1. Pembangkitan Tegangan Tinggi Impuls ..................................................... 10
2.3.2. Nilai Maksimum dan Efisiensi Tegangan ................................................... 12
2.3.3. Menentukan Nilai R-L-C ........................................................................ 12
2.3.4. PSIM ....................................................................................................... 14
BAB 3. METODE PENELITIAN .................................................................... 16
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 16
xv
3.2. Alat dan Bahan ....................................................................................... 16
3.3. Diagram Alir Penelitian ......................................................................... 17
3.4. Metodologi Penelitian ............................................................................ 19
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 21
4.1. Menghitung Parameter Generator Impuls .............................................. 21
4.2. Simulasi .................................................................................................. 23
4.3. Pembuatan Alat ...................................................................................... 25
4.3.1. Kapasitor................................................................................................. 26
4.3.2. Sela Picu ................................................................................................. 27
4.3.3. Induktor .................................................................................................. 28
4.3.4. Resistor ................................................................................................... 29
4.3.5. Osiloskop ................................................................................................ 29
Pembagi Tegangan Resistif ................................................................................... 31
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 44
5.1. KESIMPULAN ...................................................................................... 44
5.2. SARAN .................................................................................................. 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Hubungan k dan lnβ ............................................................................. 14
Tabel 4.1. Data hasil simulasi dengan nilai induktansi yang berbeda .................. 40
Tabel 4.2. Data hasil percobaan dengan nilai induktansi yang berbeda ............... 41
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2. 1 (a) impuls surja hubung, (b) impuls terpotong, (c) impuls
terpotong impuls petir ................................................................................. 7
Gambar 2. 2 Tegangan impuls ................................................................................ 7
Gambar 2. 3 Rangkaian pgenerator impuls R-C ..................................................... 8
Gambar 2. 4 Rangkaian generator impuls R-L-C ................................................... 8
Gambar 2. 5 Generator marx ................................................................................... 9
Gambar 2. 6 Rangkaian ekuivalen generator impuls R-L-C ................................. 11
Gambar 3. 1 Diagram alir penelitian ..................................................................... 18
Gambar 3. 2 Rangkaian generator impuls menggunakan rangkaian R-L-C ......... 19
Gambar 3. 3 Rangkaian simulasi .......................................................................... 20
Gambar 4. 1 Rangkaian simulasi generator impuls .............................................. 24
Gambar 4. 2 Gelombang output generator impuls ................................................ 25
Gambar 4. 3 Kapasitor .......................................................................................... 26
Gambar 4. 4 Sela picu elektrik-mekanik ............................................................... 27
Gambar 4. 5 Induktor ............................................................................................ 28
Gambar 4. 6 Resistor ............................................................................................. 29
Gambar 4. 7 Osiloskop Gw instek GDS-1102-U .................................................. 30
Gambar 4. 8 Proteksi sela jarum dan dioda zener ................................................. 32
xviii
Gambar 4. 9 Generator impuls menggunakan rangkaian RLC tampak
samping ..................................................................................................... 32
Gambar 4. 10 Generator impuls menggunakan rangkaian RLC tampak atas ....... 33
Gambar 4. 11 Gelombang output generator impuls dengan catu daya
osiloskop ke sumber PLN ......................................................................... 34
Gambar 4. 12 Gelombang output generator impuls .............................................. 34
Gambar 4. 13 Gelombang output generator impuls dengan catu daya
osiloskop terhubung ke trafo ..................................................................... 36
Gambar 4. 14 Hasil simulasi dengan L=60 µH ..................................................... 37
Gambar 4. 15 Gelombang output saat L=60 µH saat catu daya osiloskop
terhubung ke sumber PLN ........................................................................ 38
Gambar 4. 16 Gelombang output saat L=60 µH dengan catu daya
osiloskop terhubung ke trafo ..................................................................... 39
Grafik 4. 1 Hubungan induktansi terhadap waktu muka pada hasil simulasi
dan percobaan............................................................................................ 42
Grafik 4. 2 Hubungan induktansi terhadap waktu ekor pada hasil simulasi
dan percobaan............................................................................................ 42
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tegangan impuls merupakan gangguan transmisi dan distribusi listrik akibat
tegangan yang memiliki amplitudo yang sangat besar. Tegangan impuls terjadi
akibat operasi hubung-buka (switching operation) pada sistem tenaga listrik atau
karena sambaran petir. Dalam perkembanganya, tegangan tinggi impuls digunakan
untuk pengujian peralatan tenaga listrik dan penyelidikan mekanisme tembus listrik
bahan isolasi. Tegangan impuls diperoleh dari alat pembangkitan tegangan tinggi
impuls yang terdiri atas generator impuls RLC, generator impuls RC, dan generator
impuls rangkaian marx.
Laboratorium TTT (Teknik Tegangan Tinggi), Laboratorium Terpadu Teknik
Elektro Universitas Lampung tidak mempunyai pembangkitan tegangan impuls,
sehingga diperlukan suatu alat yang mampu menghasilkan tegangan tinggi impuls.
Pembangkitan tegangan tinggi impuls ini akan digunakan untuk melakukan
pengujian pada peralatan tegangan tinggi di laboratorium. Gelombang output alat
tersebut adalah gelombang impuls petir. Kegunaan lainnya alat pembangkitan
tegangan tinggi impuls tersebut adalah untuk keperluan penelitian bagi mahasiswa
dan keperluan praktikum di laboratorium.
2
1.2. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat pembangkitan tegangan tinggi impuls
tegangan output yang dihasilkan sebesar 20 kV, 1,2/50 μs sesuai dengan standar
IEC 60060-1.
1.3. Rumusan Masalah
Penelitian ini difokuskan kepada:
1. Bagaimana mendesain rancangan generator impuls menggunakan rangkaian
R-L-C
2. Pembangkitan menghasilkan tegangan tinggi impuls 20 kV, 1,2/50 µs sesuai
standar IEC 60060-1.
1.4. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Desain dan pembuatan alat yang mampu menghasilkan tegangan impuls sesuai
standar IEC 60060-1.
2. Tidak membahas secara rinci mengenai peralatan tegangan tinggi dan objek-
objek yang berkaitan dengan sifat-sifat listrik komponen.
3
1.5. Manfaat
Penelitian ini diharapkan menjadi langkah awal bagi penelitian lebih lanjut dalam
rangka memenuhi kebutuhan Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi Universitas
Lampung akan pemanfaatan tegangan tinggi impuls dan dapat digunakan sebagai
bahan praktikum tegangan tinggi impuls di Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi
Universitas Lampung.
1.6. Hipotesis
Tegangan impuls yang dibangkitkan menghasilkan tegangan impuls sebesar 20 kV
dan gelombang tegangan impuls yang dihasilkan sesuai dengan standar IEC 60060-
1 yaitu sebesar 1,2/50 µs.
1.7. Sistematika Penulisan
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang, masalah, tujuan tugas akhir, manfaat tugas
akhir, perumusan masalah, batasan masalah, hipotesis, dan sistematika penulisan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini memaparkan teori pendukung dan referensi materi tugas akhir yang diambil
dari beberapa penelitian ilmiah dan buku yang digunakan dalam penulisan laporan
tugas akhir ini.
4
BAB III. METODE PENELITIAN
Bab ini memaparkan waktu dan tempat peneltian, alat dan bahan, metode, dan
pelaksanaan serta pengamatan dan pengerjaan tugas akhir.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini nenjelaskan hasil penelitian dan pembahasan dari tugas akhir ini
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menjelaskan kesimpulan yang berdasar pada data hasil dan pembahasan
tugas akhir ini.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian ini adalah penelitian
yang dilakukan oleh Irpan Logitra Purba dkk tahun 2013 dari Universitas
Diponegoro yang telah membuat perancangan pembangkitan tegangan tinggi
impuls untuk mengurangi jumlah bakteri pada cairan susu perah. Pada penelitian
ini tegangan tinggi impuls yang dibangkitkan menggunakan cuk converter dan
flyback converter dengan tegangan impuls yang dapat dibangkitkan adalah 3
sampai 7 kV.
Penelitian lainnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Johanes Nugroho Adhi
Prakosa dkk tahun 2015 dari Universitas Diponegoro yang membahas perancangan
pembangkit tegangan tinggi impuls berbais konverter flyback. Pada penelitian ini
menggunakan konverter flyback dan mosfet. Penelitian ini berhasil membangkitkan
tegangan impuls sebesar 24,92 kV.
Penelitian lain adalah penelitian yang dilakukan oleh Tofan Bimatara dkk tahun
2016 dari Universitas Diponegoro yang telah membahas kinerja rangkaian RC dan
RLC dalam pembangkitan tegangan tinggi impuls. Pada penelitian ini tegangan
6
tinggi impuls berhasil dibangkitkan, dengan rangkaian R-L-C memiliki efisiensi
lebih baik dari rangkaian R-C.
Berdasarkan penelitian di atas, belum ditemukan adanya penelitian tentang
pembangkitan tegangan tinggi impuls menggunakan rangkaian R-L-C dengan
gelombang output sebesar 20 kV, 1,2/50 µs dengan spesifikasi komponen yang
digunakan pada penelitian ini. Kapasitor yang digunakan pada penelitian ini adalah
non-polar super farad capacitor. Sebelum merealisasikan pembangkitan tegangan
impuls tersebut, dilakukan simulasi menggunakan software PSIM (Power
Simulation). Simulasi dilakukan untuk menguji apakah spesifikasi komponen hasil
perhitungan telah sesuai untuk menghasilkan gelombang impuls petir berdasarkan
standar IEC 60060-1.
2.2 Tegangan Tinggi Impuls
2.2.1. Pengertian
Tegangan tinggi muncul pertama sekali ketika petir menyambar kabel fasa saluran
udara dari gardu outdoor. Tegangan sambaran pertir tersebut memiliki nilai yang
sangat tinggi hingga mencapai 1000 kV atau lebih dan setiap sambaran
menginjeksikan arus sekitar 100 kA [7].
Tegangan impuls terdiri atas tiga yaitu tegangan impuls petir, tegangan impuls surja
hubung, dan tegangan impuls hubung terpotong [1], yang diperlihatkan pada
Gambar 2.1:
7
(a) (b) (c)
Gambar 2. 1 (a) impuls surja hubung, (b) impuls terpotong, (c) impuls petir
Tegangan impuls dinyatakan dalam 3 besaran yaitu tegangan puncak (Vmaks), waktu
muka (Tf), dan waktu ekor (Tt) yang dinyatakan pada Gambar 2.2:
Gambar 2. 2 Tegangan impuls
Pembangkitan tegangan tinggi impuls disebut generator impuls. Dalam praktiknya,
generator impuls membangkitkan tegangan yang berosilasi pada puncak tegangan
yang menyebabkan besar tegangan puncak melebihi tegangan yang diharapkan.
Kelebihan tegangan puncak (∆V) karena osilasi ini dapat ditolerir hingga 0.05
Vmaks. Waktu muka dan waktu ekor yang dihasilkan generator impuls juga tidak
selalu tepat seperti yang diinginkan. Untuk tegangan impuls petir, penyimpangan
waktu muka (Tf) adalah ±30%, sedangkan penyimpangan waktu ekor (Tt) adalah
±20%. Untuk tegangan impuls hubung-buka, penyimpangan waktu muka (Tf)
8
adalah ±20%, sedangkan penyimpangan waktu ekor (Tt) adalah ±60%. Dengan
demikian, waktu muka dan waktu ekor dapat dituliskan sebagai berikut:
• Tegangan impuls petir : Tf × Tt = (1,2 ± 30%) × (50 ± 20%) µs
• Tegangan impuls hubung-buka = Tf × Tt = (250 ± 20%) × (2500 ± 60%) µs [1].
2.2.2. Pembangkitan Tegangan Impuls
Tegangan tinggi impuls dapat dibangkitkan dengan berbagai metode baik dengan
menggunakan rangkaian R-L-C, rangkaian R-C, dan rangkaian Marx. Berikut
adalah gambar rangkaian pembangkitan tegangan tinggi impuls menggunakan
rangkaian RC, rangkaian RLC, dan rangkaian Marx:
Gambar 2. 3 Rangkaian generator impuls R-C
Gambar 2. 4 Rangkaian generator impuls R-L-C
9
Rp
Rd
ReF
F
F
Cp
V
VoCb
Pengisian
Rp
Vdc
D
~
Rp
Re
ReCp
Cp
Rd
Rd
Pengosongan
Gambar 2. 5 Generator marx
Setiap rangkaian akan terhubung dengan pembangkitan tegangan tinggi DC
(HVDC) melalui tahanan pengisian Rs. Nilai tahanan Rs dibuat besar untuk
menghambat muatan yang datang dari sumber tegangan tinggi DC selama proses
pelepasan muatan dari kapasitor C berlangsung saat sela picu dioperasikan sehingga
muatan yang mengalir hanya berasal dari kapasitor C [3].
Generator impuls membutuhkan alat yang disebut sela picu untuk menghubungkan
rangkaian satu dengan yang lainnya dalam waktu yang sangat cepat. Sela picu
terdiri atas dua jenis yaitu sela picu elektro-mekanik dan sela picu elektronik, dan
pada penelitian ini menggunakan sela picu elektro mekanik. Sela picu elektro
mekanik adalah sela picu yang terdiri atas dua buah elektroda bola. Elektroda satu
dihubungkan pada isolator pendukung dan elektroda bola lainnya dihubungkan
10
pada isolator silinder yang dapat diputar. Saat kedua elektroda dihubungkan ke
suatu sumber tegangan akan terjadi percikan pada sela kedua elektroda bola
sehingga kedua elektroda terhubung sesaat, dan kemudian kedua elektroda akan
kembali terpisah karena elektroda bola yang terhubung dengan isolator silinder
akan bergerak menjauhi arah elektroda yang lain..
2.3. Menghitung Nilai Komponen Rangkaian Pembangkitan Tegangan
Tinggi Impuls
2.3.1. Pembangkitan Tegangan Tinggi Impuls
Generator impuls membutuhkan komponen khusus untuk menghasilkan tegangan
yang diinginkan [9]. Penelitian ini menggunakan rangkaian generator R-L-C,
karena memiliki efisiensi yang lebih baik dibandingkan generator R-C.
Persamaan arus pada rangkaian pembangkitan tegangan tinggi impuls adalah:
V = 1
𝐶 ∫ 𝑖 𝑑𝑡 + (𝑅𝑜 + 𝑅𝑠) 𝑖 + L
𝑑𝑖
𝑑𝑡 (2.1)
Tegangan kapasitor pemuat (V) adalah konstan terhadap waktu, sehingga
turunannya menjadi:
0 = 1
𝐶 𝑖 + (𝑅𝑜 + 𝑅𝑠) + L
𝑑2𝑖
𝑑𝑡2 (2.2)
atau
0 = 1
𝐶 𝑖 + R
𝑑𝑖
𝑑𝑡 + L
𝑑2𝑖
𝑑𝑡2 (2.3)
dengan
R = Ro + Rs (2.4)
Persamaan tersebut dapat diselesaikan menjadi
11
𝑖 =𝑉 (𝛼1+ 𝛼2)
𝑅 (𝛼1− 𝛼2) (휀−𝛼1𝑡- 휀−𝛼2𝑡) (2.5)
dengan
𝛼1 = −𝑅
2𝐿+ √(
𝑅
2𝐿)2 −
1
𝐿𝐶 (2.6)
𝛼2 = −𝑅
2𝐿− √(
𝑅
2𝐿)2 −
1
𝐿𝐶 (2.7)
Dengan mengatur nilai R, L, dan C maka nilai 𝛼1 dan 𝛼2 menjadi positif dengan
syarat:
(−𝑅
2𝐿) > √
1
𝐿𝐶 (2.8)
Tegangan output pembangkitan sama dengan tegangan pada reseistor Ro, yaitu
Vo = ἰ Ro (2.9)
Vo = 𝑉 𝑅𝑜 (𝛼1+ 𝛼2)
𝑅 (𝛼1− 𝛼2) (휀−𝛼1𝑡- 휀−𝛼2𝑡) (2.10)
Penyerhanaan persamaan tersebut adalah
Vo = K (휀−𝛼1𝑡- 휀−𝛼2𝑡) (2.11)
dengan
K = 𝑉 (𝛼1+ 𝛼2)
𝑅𝑜 (𝛼1− 𝛼2) (2.12)
Gambar 2. 6 Rangkaian ekuivalen generator impuls R-L-C
12
2.3.2. Nilai Maksimum dan Efisiensi Tegangan
Tegangan maksimum diperoleh dengan nilai waktu dari turunan pertama persamaan
2.10 sama dengan nol
Tf = −1
𝛼1− 𝛼2 ln
𝛼2
𝛼1 (2.13)
Dari persamaan tersebut diperoleh
Vmaks = 𝑉 𝑅𝑜 (𝛼1+ 𝛼2)
𝑅 (𝛼1− 𝛼2) (휀
𝛼1
𝛼1− 𝛼2 ln
𝛼2𝛼1- 휀
𝛼2
𝛼1− 𝛼2 ln
𝛼2𝛼1) (2.14)
Efisiensi generator impuls diperoleh dari perbandingan antara nilai maksimum
tegangan output terhadap tegangan pada kapasitor pemuat C.
η = 𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠
𝑉 =
𝑅𝑜 (𝛼1+ 𝛼2)
𝑅 (𝛼1− 𝛼2) (휀
𝛼1
𝛼1− 𝛼2 ln
𝛼2𝛼1- 휀
𝛼2
𝛼1− 𝛼2 ln
𝛼2𝛼1) (2.15)
2.3.3. Menentukan Nilai R-L-C
Untuk merencanakan generator impuls, hal pertama yang ditentukan adalah nilai
tegangan output-nya (Vmaks), waktu muka gelombang (Tf), dan waktu ekor
gelombang (Tt), kapasitansi (W) dan efisiensinya (η). Kapasitansi generator impuls
dirumuskan sebagai:
W = 1
2 C V2 =
1
2 C (
𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠
𝜂 )2 (2.16)
Waktu muka gelombang tegangan dinyatakan sebagai
Tf =−1
𝛼1− 𝛼2 ln
𝛼2
𝛼1 (2.17)
Persamaan 2.17 tersebut dapat dituliskan menjadi
Tf =−1
𝛼1(1− 𝛽) ln 𝛽 (2.18)
13
dengan
𝛽 = 𝛼2
𝛼1⁄ (2.19)
Sehingga persamaan 2.6 dan 2.7 menjadi
𝛼1 = 𝛾 − 𝛿 (2.20)
𝛼2 = 𝛾 + 𝛿 (2.21)
Dengan
γ = 𝑅
2𝐿 (2.22)
δ = √(𝑅
2𝐿)2 −
1
𝐿𝐶 = √𝛾2 −
1
𝐿𝐶 (2.23)
Maka persamaan 2.19 menjadi
𝛽 = 𝛼2
𝛼1 =
𝛾 + 𝛿
𝛾 − 𝛿 (2.24)
Berdasarkan persamaan tersebut maka waktu muka gelombang menjadi
Tf =1
2 𝛿 ln
𝛾 + 𝛿
𝛾 − 𝛿 (2.25)
δ = 1
2 𝑇𝑓 ln 𝛽 (2.26)
Berdasarkan persamaan tersebut maka nilai 𝛽 dan δ dapat dihitung. Kemudain nilai
γ dihitung berdasarkan persamaan
γ = 𝛽+1
𝛽 −1 δ (2.27)
Setelah diperoleh nilai tersebut, maka kita dapat menentukan nilai C, L, dan R yang
dinyatakan dalam
C = 2 𝑊 (𝜂
𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠 )2 (2.28)
L = 1
𝐶 (𝛾2−𝛿2) (2.29)
R = 2𝛾
𝐶 (𝛾2−𝛿2) (2.30)
14
Persamaan 2.15 dapat ditulis dengan mengganti nilai 𝛼1 dan 𝛼2 dengan persamaan
2.20 dan 2.21
η = 𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠
𝑉 =
𝑅𝑜 𝛾
𝑅 𝛿 (휀
1
1− 𝛽 ln 𝛽
- 휀𝛽
1− 𝛽 ln 𝛽
) (2.31)
Perbandingan antara waktu ekor (Tt) dan waktu muka (Tf) dinyatakan dalam k, dan
hubungannya terhadap ln β dinyatakan dengan:
Tabel 2.1. Hubungan k dan ln β
k ln β
3 1,1
4 2,234
5 2,733
10 3,922
20 4,896
30 5,422
40 5,784
41,66 5,834
50 6,059
60 6,281
2.3.4. PSIM
PSIM (Power Simulation) adalah suatu software yang digunakan untuk melakukan
simulasi di bidang elektronika daya (power electronics) dan sistem tenaga listrik.
PSIM memiliki bebarapa modul yang digunakan ke area spesifik simulasi dan
desain sirkuit termasuk: teori kontrol, motor listrik, fotovoltaik, dan turbin angin.
15
PSIM digunakan oleh industri untuk penelitian dan pengembangan produk dan
digunakan oleh lembaga Pendidikan untuk penelitian dan pengajaran.
PSIM memiliki kecepatan simulasi yang jauh lebih cepat dari simulasi yang
berbasis SPICE berdasarkan penggunaan saklar yang ideal. Dengan menggunakan
Modul Digital dan SimCoupler tambahan, hampir semua jenis algoritma dapat
disimulasikan.
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1.Waktu dan Tempat Penelitian
Tugas akhir ini dilaksanakan dari bulan Maret 2019 hingga bulan Oktober 2019
yang bertempat di Laboratorium TTT (Teknik Tegangan Tinggi), Jurusan Teknik
Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lampung.
3.2.Alat dan Bahan
Pada penelitian ini menggunakan alat dan bahan sebagai berikut:
1. Pembangkitan tegangan tinggi DC (HVDC)
2. Kapasitor tegangan tinggi
3. Induktor
4. Resistor
5. Osiloskop
6. Sela picu elektrik-mekanik
7. Konduktor
8. Software PSIM
17
3.3.Diagram Alir Penelitian
Diagram alir perancangan alat ditunjukan pada Gambar 3.1. Diagram alir dimulai
dengan pencarian literatur dan menentukan desain rangkaian yang akan
diimplementasikan. Setelah menentukan desain rangkaian, langkah selanjutnya
adalah melakukan perhitungan terhadap spesifikasi komponen generator impuls.
Setelah spesifikasi komponen ditentukan, kemudian melakukan simulasi terhadap
rangkaian dan komponen yang akan digunakan. Apabila hasil simulasi tidak sesuai,
maka dilakukan studi literatur kembali sehingga dihasilkan output yang sesuai.
Setelah dilakukan simulasi rangkian, kemudian dilanjutkan dengan perakitan dan
pengujian alat. Pengujian alat yang dilakukan adalah tegangan output
pembangkitan apakah sesuai dengan standar IEC 60060-1 atau tidak. Apabila
gelombang output tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan maka akan
dilakukan studi literatur kembali untuk mengetahui apa penyebabnya dan
bagaimana solusinya, dan apabila gelombang output sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan maka penelitian dapat dilanjutkan. Tahap selanjutnya adalah
melakukan Analisa terhadap hasil yang telah diperoleh dan membuat kesimpulan
berdasarkan hasil analisa tersebut.
18
Mulai
Mengumpulkan
bahan literatur
Studi literatur
Desain rangkaian dan
perhitungan spesifikasi
komponen
Membuat alat
Pengujian alat
Output sesuai
standar?
Kesimpulan
Analisa data
Selesai
True
False
Simulasi
sesuai?
True
False
Gambar 3. 1 Diagram alir penelitian
19
3.4.Metodologi Penelitian
Langkah – langkah kerja yang dilakukan pada perancangan model sistem adalah
sebagai berikut:
1. Studi Literatur
Studi literatur merupakan tahapan awal di mana penulis mempelajari berbagai
sumber referensi baik dari skripsi, buku, jurnal , dan makalah ilmiah yang berkaitan
dengan generator impuls.
2. Perancangan Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi Impuls
Perancangan rangkaian bertujuan untuk mempermudah dalam realisasi generator
impuls.
V OSC
Vs
Trafo Uji
Voltage Trafo
Rp Rs
RO
Rh
Rl
L
C
F
Gambar 3. 2 Rangkaian generator impuls R-L-C
3. Simulasi
Sebelum merangkai generator impuls, hal yang harus dilakukan adalah melakukan
simulasi terhadap rangkaian dan spesifikasi komponen yang digunakan. Apabila
hasil simulasi berdasarkan spesifikasi komponen yang digunakan tidak sesuai
dengan standar IEC 60060-1 maka dilakukan kembali peninjauan terhadap
rangkaian dan spesifikasi komponen yang akan digunakan pada generator impuls
20
ini. Simulasi yang dilakukan menggunakan software PSIM. Apabila hasil simulasi
sesuai dengan standar IEC 60060-1 maka dapat dilakukan implementasi alat.
OSC
LRs
RO
C
Gambar 3. 3 Rangkaian simulasi
4. Pembuatan Alat
Generator impuls R-L-C direalisasikan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
a. Merancang rangkaian pembangkitan dan menentukan komponen yang
dibutuhkan dengan kapasitas sesuai hasil perhitungan.
b. Merangkai komponen tersebut menjadi generator impuls sesuai dengan
rangkaian yang telah ditetapkan.
c. Mengukur tegangan output.
5. Pengujian Alat
Pengujian alat dilakukan untuk mengetahui keberhasilan dari alat yang telah dibuat
dengan melakukan pengambilan data hasil output pembangkitan dan
membandingkan hasil tersebut berdasarkan standar IEC 60060-1.
6. Analisis dan Kesimpulan
Analisis dilakukan terhadap data yang telah diperoleh dari hasil pengujian dan
kemudian dilakukan pengambilan kesimpulan dari hasil analisa.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dari pembangkitan tegangan tinggi menggunakan
rangkaian RLC adalah sebagai berikut:
1. Bentuk gelombang yang dihasilkan pada pembangkitan tegangan tinggi
impuls yang dibuat telah sesuai dengan bentuk gelombang impuls petir.
2. Nilai waktu muka yang diperoleh kurang lebih sebesar 4,9 µs dan nilai dan
waktu ekor yang diperoleh kurang lebih 63,5 µs, nilai tersebut belum
memenuhi standar IEC 60060-1
3. Induktansi lilitan yang terdapat pada resistor kawat mempengaruhi besarnya
nilai waktu muka dan waktu ekor gelombang impuls.
4. Besarnya nilai induktansi induktor yang digunakan mempengaruhi watu
muka (Tf) dan waktu ekor (Tt) yang diperoleh. Semakin besar induktansi
induktor maka waktu muka dan waktu ekornya semakin besar.
45
5.2. SARAN
Adapun saran yang diberikan penulis pada pembuatan pembangkitan tegangan
tinggi impuls untuk waktu yang akan datang adalah:
1. Menggunakan trafo pada catu daya osiloskop untuk mengurangi interverensi
gelombang output pada osiloskop
2. Menggunakan non-inductive resistor pada alat pembangkitan tegangan tinggi
impuls yang hendak dibuat
DAFTAR PUSTAKA
[1] L. Tobing, Bonggas. 2017. Dasar-dasar Teknik Pengujian Teganga Tinggi
Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga
[2] Veishheipl, Karel. 2016. Simulation of the High Voltage Impuls Generator.
Czech Republic: University of West Bohemia
[3] Bimatara, Tofan dkk. 2016. Kinerja Rangkaian R-C dan R-L-C dalam
Pembangkitan Tegangan Tinggi Impuls. Semarang: Universitas Diponegoro
[4] Yusuf, Baharudin dkk. 2011. Aplikasi Pembangkitan Tegangan Tinggi Impuls
untuk Pembuatan Reaktor Ozon. Semarang: Universitas Diponegoro
[5] Prof. Sudarto dkk. 2011. Simulasi Pembangkian dan Pengukuran Tegangan
Tinggi dengan Menggunkan Sela Bola. Semarang: Politeknik Negeri Semarang
[6] Logitra Putra, Irpan dkk. 2013. Perancangan Pembangkitan Tegangan Tinggi
Impuls untuk Mengurangi Jumlah Bakteri pada Cairan Susu Perah. Semarang:
Universitas Diponegoro
[7] Kevrel, E dkk. 2000. High Voltage Engineering Fundamental. Melbourne:
Utterworth-Heinemann
[8] Y. Zhou, Joe dan Steven A. Boggs. 2004. Low Energy Single Stage High
Voltage Impuls Generator. Canada: University of Connecticut
[9] Hlavacek, Jan dan Martin Knenicky. 2018. Very Fast High Voltage Impuls
Generator. Praque: IEEE
[10] Nugroho, Johanes dkk. 2015. Perancangan Pembangkit Tegangan Tinggi
Impuls Berbasis Konverter Flyback. Semarang: Universitas Diponegoro
[11] Arifin, Fajar dkk. 2009. Perancangan Pembangkit Tegangan Tinggi Impuls
untuk Aplikasi Pengolahan Limbah Cair Industri Minuman Ringan dengan
Teknologi Plasma Lucutan Korona. Semarang: Universitas Diponegoro