rancang bangun aplikasi interaktif museum …repository.amikom.ac.id/files/publikasi_11.01.2971,...
TRANSCRIPT
RANCANG BANGUN APLIKASI INTERAKTIF MUSEUM BENTENG
VREDEBURG SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Bagaskara Ardy Prabowo 11.01.2971
Yoga Kusuma Wardana Putra 11.01.2974
kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA 2014
2
3
DESIGN OF INTERACTIF APPLICATIONS VREDEBURG MUSEUM AS A
MEDIUM OF INFORMATION AND PROMOTION
RANCANG BANGUN APLIKASI INTERAKTIF MUSEUM BENTENG VREDEBURG SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI
Bagaskara Ardy Prabowo
Yoga Kusuma Wardana Putra Agus Purwanto
Jurusan D3 Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
In this era of modern technology such as the now obligatory needed an
information technology to facilitate the development and operation of a company or
agency. In a media company or agency required information is essential for its role trying
to promote a company or agency.
With the information media, company or institution has more value than a
company or other institution. One form of information media is interactive applications. At
this time the existence of an interactive application is very useful for the community at
large. Because of an interactive application could provide the information needed by
people who are seeking information about a company or agency. However, not only
companies or entities that take on the role of interactive applications based information
system, the city's museums are also taking on the role of interactive applications as an
information medium. By having an interactive application, the city's museums will be more
widely known, especially young people . From these considerations will be applied to
Vredeburg museum in the city of Yogyakarta. With this interactive application is expected
to be the main attraction for prospective visitors who want to know information about the
museum Vredeburg Yogyakarta .
The methodology used in the manufacture of this system is the method of
interview, observation and documentation. Software used is Adobe Photoshop CS3 ( for
photo processing ) and Adobe Flash CS6 ( for merging all the multimedia elements ).
Keywords: Application, Museum, Media
4
1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini dapat mengubah gaya
hidup masyarakat, termasuk dalam hal periklanan. Teknologi informasi saat ini sudah
menjadi bagian utama dalam kegiatan bisnis dunia. Dengan berbasis teknologi informasi
nilai bisnis diyakini akan semakin meningkat, oleh karena itu mutlak diperlukan
pengembangan bisnis yang berbasis teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi
informasi khususnya multimedia sangatlah banyak diantaranya untuk : media
pembelajaran, game, film, medis, militer, bisnis, desain, arsitektur, olahraga, hobi, dan
iklan atau promosi.
Media iklan atau promosi pada umumnya menggunakan gambar dan teks atau
yang sering disebut brosur, berbeda dengan aplikasi interaktif. Aplikasi interaktif
merupakan suatu teknologi informasi yang bisa digunakan sebagai media promosi yang
didalamnya sudah menggabungkan beberapa unsur multimedia seperti : gambar, teks,
suara, animasi dan video. Sehingga aplikasi interaktif mempunyai beberapa keunggulan
dibandingkan dengan brosur, yang hanya menggabungkan dua unsur multimedia.
Aplikasi interaktif juga dapat dijadikan sebagai salah satu alternative pendidikan.
Saat ini aplikasi interaktif belum banyak di terapkan di museum – museum,
demikian halnya juga di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Museum Benteng
Vredeburg menyajikan barang – barang peninggalan Belanda yang di sajikan sesuai
bentuk aslinya, diorama - diorama yang menggambarkan perjuangan sebelum
proklamasi kemerdekaan sampai dengan masa orde baru masih tertata rapi, yang akan
disajikan dalam bentuk aplikasi interaktif. Dengan aplikasi interaktif ini diharapkan bisa
menjadi daya tarik tersendiri bagi calon pengunjung museum yang ingin mengetahui
tentang museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis membuat Tugas Akhir yang berjudul
“Rancang Bangun Aplikasi Interaktif Museum Benteng Vredeburg Sebagai Media
Informasi dan Promosi”.
5
2. Landasan Teori
2.1 Pengertian Multimedia
Istilah Multimedia berasal dari dua kata yaitu multi dan media, multi berarti
banyak atau lebih dari satu, sedangkan media berart alat/sarana/piranti untuk
berinteraksi dan berkomunikasi untuk melewatkan informasi. Multimedia sering diartikan
sebagai pemanfaatan computer untuk membuat dan menggabungkan teks, gambar
bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan
pamakai melakukan navigasi, berinteraksi, dan berkomunikasi.
Definisi ini terkandung empat komponen penting multimedia. Pertama harus ada
komputer yang mengkoordinasi apa yang dilihat dan didengar yang berinteraksi dengan
kita. Kedua, harus ada link yang menghubungkan kita dengan informasi. Ketiga, harus
ada alat navigasi yang memandu kita, menjelajah jaringan informasi yang saling
terhubung. Keempat, multimedia menyediakan tempat untuk mengumpulkan, memproses
dan mengkomunikasikan informasi dan ide-ide, jika salah satu komponen tidak ada maka
bukan multimedia dalam arti luas. Misalnya jika tidak ada computer untuk berinteraksi,
maka bisa disebut media campuran, bukan multimedia. Jika ada link yang menghadirkan
sebuah struktur dan dimensi, maka namanya rak buku, bukan multimedia. Kalau tidak
ada alat navigasi yang memungkinkan kita untuk memilih jalannya suatu tindakan maka
namanya film, bukan multimedia. Demikian juga jika tidak mempunyai ruang untuk
menyumbangkan ide, maka namanya televisi, bukan multimedia.Dari definisi diatas maka
multimedia ada yang onlne (internet) atau offline (tradisional).
2.2 Sejarah Multimedia
Istilah multimedia berawal dari teater, bukan komputer. Pertunjukan yang
memanfaatkan lebih dari satu medium seringkali disebut pertunjukan multimedia. System
multimedia di mulai pada akhir 1980-an dengan diperkenalkannya Hypercard oleh Apple
pada tahun 1987 dan pengumuman oleh IBM pada tahun 1989 mengenai perangkat
lunak audio visual connection (AVC) dan video adapter card ps/2. Pada tahun 1994
diperkirakan ada lebih dari 700 produk dan system multimedia dipasaran.
Kelebihan lain multimedia adalah menarik indera dan menarik minat, karena
merupakan gabungan antara pandangan, suara, dan gerak. Lembaga Riset dan penerbit
komputer yaitu Computer Technology Research (CTR), menyatakan bahwa orang yang
mampu mengingat 20% dari yang dilihat, 30% dari yang didengar. Tetapi orang dapat
mengingat 50% dari yang dilihat, didengar, dan dilakukan sekaligus. Maka multimedia
sangatlah efektif. Multimedia menjadi tool ang ampuhuntuk pengajaran serta untuk
meraih keunggulan bersaing perusahaan.
6
2.3 Obyek – obyek multimedia
Pentingnya peran yang dimainkan link dalam menyediakan jalan bagi pengguna
untuk berinteraksi dan melakukan navigasi, maka penulis menjelaskan sedikit tentang
obyek – obyek multimedia.
2.3.1 Teks
Teks adalah bentuk data multimedia yang paling mudah disimpan dan
dikendalikan. Teks merupakan yang palimg dekat dengan kita dan yang paling banyak
kita lihat.Teks dapat membentuk kata, surat, narasi dalam multimedia yang menyajikan
bahasa kita. Kebutuhan akan teks tergantung pada kegunaan aplikasi multimedia.
Misalnya game membutuhkan teks yang lebih sedikit. Sedangkan ensiklopedia
membutuhkan teks yang lebih banyak.
Lebih dari itu file teks mempunyai struktur linear sederhana. Meskipun mungkin
saja ada multimedia tanpa teks, kebanyakan system multimedia menggunakan teks
sebab teks sangat efektif untuk menyampaikan ide serta memberikan panduan kepada
pengguna.Secara umum ada empat macam teks, yaitu : teks cetak, teks hasil scan, teks
elektronik, dan hypertext.
2.3.2 Grafik
Alasan untuk menggunakan gambar dalam presentasi atau publikasi multimedia
adalah karena lebih menarik perhatian dan dapat mengurangi kebosanan dibandingkan
denganteks. Gambar dapat meringkas dan menyajikan data kompleks dengan cara yang
baru dan lebih berguna. Grafis seringkali muncul sebagai backdrop (latarbelakan) suatu
teks untuk menghadirkan kerangka yang menghadirkan teks. Gambar juga berfungsi
sebagi ikon, yang billa dipadu dengan teks, menunjukan berbagai opsi yang bisa dipilih,
atau gambar bisa muncul full screen menggantikan teks, tapi tetap memiliki bagian –
bagian tertentu yang berfungsi sebagai pemicu yang bila di klik akan menampilkan obyek
atau event multimedia lain. Contoh grafik : gambar vector, gambar bitmap, clip art,
digitized picture, hyperpicture.
2.3.3 Suara
Penyampaian sebuah informasi yang disertai desain grafis dan teks yang
menarik, akan terasa hampa dankurang menarik tanpa adanya suara narasi atau sound
yang menyertai dan menjelaskan informasi yang disampaikan. Contoh sound : waveform
audio, MIDI, audio CD, MP3, dll.
2.3.4 Video
Video menyediakan sumberdaya yang kaya dan hidup bagi aplikasi multimedia.
Ada banyak multimedia creation tool yang memungkinkan kita untuk melakukan timing
munculnya objek – objek mengkolaborasikan musik dan video. Contoh video : live video
feeds, video tape, video disc, dan digital video.
7
2.3.5 Animasi
Animasi merupakan penggunaan komputer untuk menciptakan gerak pada layar.
Ada Sembilan macam animasi, yaitu : animas sel, animasi sprite, animasi lintasan,
animasi spline, animasi vektor, animasi karakter animasi computational, dan morphing.
2.4 Struktur Aplikasi Multimedia
Terdapat lima cara untuk mendesain aliran aplikasi multimedia, yaitu :
2.4.1 Struktur linear
Gambar 2.1 Struktur Linier
Struktur yang paling sederhana dalam mendesain aliran aplikasi multimedia
adalah struktur linear yang dapat dilihat pada gambar 2.1.klik mouse untuk menampilkan
informasi atau aplikasi multimedia . layar pertama yang berisi objek multimedia muncul.
Klik mouse berikutnya, maka akan muncul layer berikutnya .anda dapat maju atau
mundur dalam menampilkan aplikasi multimedia, sesuai dengan kebutuhan anda. Pada
iklan televisi, anda hanya dapat melihat dari depan menuju kebelakang sesuai dengan
storyboardnya karena iklan televisi dirancang hanya berdurasi 30 detik.
8
2.4.2 Struktur Menu
Gambar 2.2 Struktur Menu
Struktur kedua untuk merancang alirana plikasi multimedia adalah dengan
struktur menu, seperti pada gambar 2.2. objek dalam menu dapat diwujudkan dalam
garis – garis hypertext, grafik, audio, video dan animasi atau kombinasi dari kelima obyek
tersebut. Ketika anda memilih sebuah objek pada menu, objek yang terhubung muncul
dan tampil pada layar. Untuk memilih menu yang lain anda tinggal klik menu yang anda
inginkan tersebut.
2.4.3 Struktur Hierarki
Gambar 2.3 Struktur Hierarki
9
Struktur hierarki merupakan struktur seperti tangga atau pohon yang ditunjukkan
dalam gambar 2.3. masing – masing objek menyediakan sebuah menu pilihan yang
menonjolkan lebih banyak menu dengan lebih banyak pilihan. Tidak ada batas ukuran
atau jumlah menu dan submenu dalam sebuah struktur hierarki.
2.4.4 Struktur Jaringan
Gambar 2.4 Struktur Jaringan
Bentuk struktur jaringan merupakan desain paling kompleks. Dengan objek dapat
terhubung dengan banyak objek dalam setiap arah setiap objek aplikasi yang dibuat.
10
2.4.5 Struktur Kombinasi
Gambar 2.5 Struktur Hibrid
Multimedia sering menggunakan lebih dari satu struktur dalam merancang aliran
aplikasi multimedia, yaitu : linier, menu, hierarki danj aringan. Sebagai contoh,
merancang jaringan yang canggih dapat memunculkan sebuah struktur linier, menu,
hierarki, dan dalam “slide bank” dengan navigasi sederhana yang membiarkan pemakai
bergerak kembali atau kedepan lewat slide. Desain yang mengkombinasikan semua
struktur disebut hybrid.
2.5 Siklus Pengembangan dalam system Multimedia
Agar multimedia dapat menjadi alat keunggulan berasing, pengembangan
system multimedia harus mengikuti tahapan dan langkah – langkah yang harus diikuti
seperti (Raymond Mcleodjr, 2001):
11
1. Mendefinisikan Masalah
Mendefinisikan masalah system adalah hal yang pertama yang dilakukan oleh
seroang analis system.
2. Merancang Konsep
Pada tahap ini, analis system terlibat dengan user untuk merancang konsep yang
menentukan keseluruhan pesan dan isi dari aplikasi yang akan dibuat.
3. Merancang Isi
Merancang isi meliputi mengevaluasi dan memilih daya tarik pesan, gaya dalam
mengeksekusi pesan, nada dalam mengeksekusi pesandan kata dalam
mengeksekusi pesan.
4. Merancang Naskah
Merancang naskah merupakan spesifikasi lengkap dari teks dan narasi dalam
aplikasi multimedia.
5. Merancang Grafik
Dalam merancang grafik, analis memilih grafik yang sesuai dengan dialog.
6. Memproduksi Sistem
Dalam tahap ini, komputer mulai digunakan secara penuh, untuk merancang
system, dengan menggabungkan ketujuh tahap yang telah dilakukan.
7. Melakukan Pengujian Pemakai
Melakukan pengujian atau pengesetan merupakan langkah setelah aplikasi
multimedia selesai dirancang.
8. Menggunakan Sistem
Implementasi system multimedia dipahami sebagai sebuah proses apakah system
multimedia mampu beroperasi dengan baik.
9. Memelihara System
Setelah system digunakan, maka system akan dievaluasi oleh user untuk
diputuskan apakah system yang baru sesuai dengan tujuan semula dan diputuskan
apakah ada revisi atau modifikasi.
2.6 Perangkat Lunak (Software) yang digunakan
Software yang digunakan dalam pembuatan aplikasi interaktif Museum Benteng
Vredeburg Yogyakarta :
2.6.1 Adobe Flash CS6
Adobe Flash CS6 merupakan versi terbaru dari versi sebelumnya Adobe Flash
CS5. Program ini memiliki banyak fungsi, seperti pembuatan animasi objek, membuat
presentasi, animasi iklan, game, pendukung animasi halaman web, hingga dapat
digunakan untuk pembuatan film animasi. Mesikpun secara keseluruhan memiliki
12
tampilan dan proses kerja yang sama dengan versi sebelumnya, namun pada versi baru
ini memiliki beberapa penambahan vitur. Berikut merupakan tampilan standar jendela
kerja Adobe Flash CS6, saat Anda memulai membuat file baru.
Gambar 2.6 Jendela kerja Adobe Flash CS6
Pada saat program Adobe Flash CS6 diaktifkan, maka jendela utama akan
muncul. Dimana jendela utama memiliki komponen-komponen yang akan dipakai dalam
pembuatan program. Komponen – komponen tersebut, yaitu Menu Bar, Toolbox, Panel
Timeline, Stage, Panel Propertise, Panel Actions, Panel Color, dan Panel Library.
2.6.2 Adobe Photoshop CS3
Adobe Photoshop merupakan perangkat lunak standar editing-gambar
professional, yang membantu kita bekerja lebih efisien, mengeksplorasi kreativitas dan
menghasilkan gambar kualitas tertinggi untuk cetakan web. Adobe Photoshop
menciptakan gambar yang mudah diakses ke data file, memperlancar desain Web, lebihh
cepat, mengolah foto berkualitas.
2.7 Perangkat Keras (Hardware) yang digunakan
Hardware yang digunakan dalam pembuatan aplikasi interaktif Museum Benteng
Vredeburg Yogyakarta :
1. Kamera DSLR Canon EOS 600D
2. Personal computer (PC) dengan spesifikasi sebagai berikut :
1. OS Windows 7 ultimate 64 bit.
2. CPU AMD FX™-4100 quad-core processor.
3. VGA ATI Radeon HD 4800 series
13
4. RAM 4096 MB.
5. Monitor LG
6. SoundCard DirectSound compatible.
7. Hard Disk 500 Gb
3. Tinjauan Umum
3.1 Objek Penelitian
Dibawah ini akan dijelaskan tentang objek penelitian yang dilakukan oleh penulis
dalam melakukan penelitian di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.
3.1.1 Sejarah Singkat mengenai Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta
Benteng Vredeburg Yogyakarta berdiri terkait erat dengan lahirnya Kasultanan
Yogyakarta. Perjanjian Giyanti 13 Februari 1755 yang berhasil menyelesaikan
perseteruan antara Susuhunan Pakubuwono III dengan Pangeran Mangkubumi (Sultan
Hamengku Buwono I kelak) adalah merupakan hasil politik Belanda yang selalu ingin ikut
campur urusan dalam negeri raja-raja jawa waktu itu. Melihat kemajuan yang sangat
pesat akan kraton yang didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono, rasa kekhawatiran
pihak Belanda mulai muncul. Pihak Belanda mengusulkan kepada sultan agar diijinkan
membangun sebuah benteng di dekat kraton. Pembangunan tersebut dengan dalih agar
Belanda dapat menjaga keamanan kraton dan sekitarnya.
3.2 Latar Belakang Berdirinya Benteng Vredeburg
Pada tahun 1867 di Yogyakarta terjadi gempa bumi yang dahsyat sehingga
banyak merobohkan beberapa bangunan besar seperti Gedung Residen (yang dibangun
tahun 1824), Tugu Pal Putih, dan Benteng Rustenburg serta bangunan-bangunan yang
lain. Bangunan-bangunan tersebut segera dibangun kembali. Benteng Rustenburg
segera diadakan pembenahan di beberapa bagian bangunan yang rusak. Setelah selesai
bangunan benteng yang semula bernama Rustenburg diganti menjadi Vredeburg yang
berarti “Benteng Perdamaian:. Nama ini diambil sebagai manifestasi hubungan antara
Kasultanan Yogyakarta dengan pihak Belanda yang tidak saling menyerang waktu itu.
Bentuk benteng tetap seperti awal mula dibangun, yaitu bujur sangkar. Pada
keempat sudutnya dibangun ruang penjagan yang disebut “seleka” atau “bastion”. Pintu
gerbang benteng menghadap ke barat dengan dikelilingi oleh parit. Di dalamnya terdapat
bangunan-bangunan rumah perwira, asrama prajurit, gudang logistic, gudang mesiu,
rumah sakit prajurit dan rummah residen. Di Benteng Vredeburg ditempati sekitar 500
orang prajurit, termasuk petugas medis dan para medis. Disamping itu pada masa
pemerintahan Hindia Belanda digunakan sebagai tempat perlindungan para residen yang
14
sedang bertugas di Yogyakarta. Hal itu sangat dimungkinkan karena kantor residen yang
berada berseberangan dengan letak Benteng Vredeburg.
3.3 Bangunan Museum Benteng Vredeburg
Sesuai dengan awal bahwa benteng Vredeburg dibangun untuk dijadikan sebuah
benteng pertahanan. Sehingga dalam perkembangannya pun bangunan-bangunan
pedukung yang didirikan bertolak dari konsep sebagai pertahanan . Hal itu dapat dilihat
dari beberapa bangunan yang masih dapat dijumpai sekarang ,
4. Implementasi dan Pembahasan
4.1 Mendefinisikan Masalah
Saat ini aplikasi interaktif belum banyak di terapkan di museum – museum, demikian
halnya juga di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Museum Benteng Vredeburg
menyajikan barang – barang peninggalan Belanda yang di sajikan sesuai bentuk aslinya,
diorama - diorama yang menggambarkan perjuangan sebelum proklamasi kemerdekaan
sampai dengan masa orde baru masih tertata rapi, yang nantinya akan disajikan dalam
bentuk aplikasi interaktif. Dengan aplikasi interaktif ini diharapkan bisa menjadi daya tarik
tersendiri bagi calon pengunjung museum yang ingin mengetahui tentang museum
Benteng Vredeburg Yogyakarta.
4.2 Merancang Konsep
Konsep yang digunakan untuk aplikasi ini adalah program aplikasi multimedia yang
bersifat interaktif. Pengertian interaktif disini adalah aplikasi yang mampu memberikan
informasi jika adanya interaksi dari pengguna aplikasi dengan menggunakan tombol
navigasi dan menu yang ada dalam tampilan aplikasi multimedia interaktif. Penyajian
yang cepat dan tepat serta tampilan yang menarik harus didukung oleh perangkat lunak
dan perangkat keras computer yang digunakan. Salah satu perangkat lunak yang
digunakan dalam proses pembuatan aplikasi ini adalah Adobe Flash CS6 sebagai
software induk, serta didukung oleh 2 perangkat lunak lainnya seperti Adobe Photosop
CS3 untuk mengolah gambar, Dalam perancangan konsep aplikasi, penulis membuat
informasi tersebut kedalam beberapa tampilan. Pada tampilan menu utama terdapat
tombol-tombol yang menuju ke sub menu, selanjutnya pada tampilan tombol yang bisa
diklik untuk menuju ke tampilan sub menu lainnya.
4.3 Merancang Isi
Dalam merancang isi harus menetapkan dialog dan urutan element-element secara
rinci. Merancang isi merupakan spesifikasi lengkap dari teks dan narasi dalam aplikasi
multimedia. isi diperlukan untuk memberikan keterangan pada menu dan fitur aplikasi
15
serta memberikan kemudahan kepada user untuk berinteraksi, sehingga informasi yang
dibutuhkan mudah dipahami dan dimengerti.
4.4 Merancang Naskah
Merancang naskah merupakan spesifikasi lengkap dari teks dan narasi dalam
aplikasi multimedia. Susunan naskah diterapkan ke dalam menu-menu yang
direncanakan sehingga dapat digunakan untuk pembuatan perancangan aplikasi
multimedia mengenai segala informasi tentang system. Pada aplikasi multimedia ini
menggunakan struktur hierarki yaitu struktur seperti tangga atau pohon.
Gambar 4.1 Perancangan Struktur Hierarki
Tabel 4.1 Keterangan Struktur Hierarki
A. Menu intro
B. Menu utama
C. Sejarah
C1. Latar belakang
D. Tentang
D1. Tentang Museum
E. Koleksi
E1. Diorama 1
E2. Diorama 2
F. Visi Misi
F1. Isi visi dan misi museum
G. Layanan
G1. Layanan Museum
A
B
D G F E C
C1 D1 E1 F1 G1
16
Tabel 4.2 Keterangan Perancangan Naskah
NO MENU KETERANGAN ISI
1. (A) Intro Menampilkan tampilan pertama untuk masuk ke aplikasi
menu pembuka. Berisikan teks Museum Benteng
Vredeburg Yogyakart.
2. (B) Menu Utama Button pada menu utama yaitu “Profil”, ”Sejarah”, “Visi
Misi”, “Tentang”, “Tata Pameran”, dan “Kegiatan
3. (C) Sejarah Menampilkan menu sejarah tentang Museum Benteng
Vredeburg Yogyakarta.
4. (D) Tentang Menampilkan menu tentang Museum Benteng
Vredeburg Yogyakarta.
5. (E) Koleksi Menampilkan koleksi yang ada di dalam bangunan
diorama 1 dan diorama 2 Museum Benteng Vredeburg
Yogyakarta.
6. (G) Visi Misi Menampilkan menu Visi dan Misi Museum Benteng
Vredeburg Yogyakarta.
7. (H) Layanan Menampilkan informasi mengenai jam buka museum,
jam tutup dan fasilitas yang ada di Museum Benteng
Vredeburg Yogyakarta.
4.5 Merancang Grafik
Proses perancangan grafik dalam multimedia mencakup elemen grafis diantaranya
gambar, teks, audio, video. Pemeliharaan elemen yang tepat dalam perancangan grafik
dapat mengoptimalkan proses dan hasil yang sesuai dengan tujuan dalam pembuatan
suatu aplikasi multimedia. Sesuai dengan rancangan desain dan menu yang ada maka
penulis menggunakan format teks yang sesuai dengan tema museum yaitu font yang
formal, jadi tidak hanya satu format teks saja, sedangkan untuk menjelaskan uraian isi,
gambar dengan format JPEG dan PNG. Untuk menjelaskan uraian isi “Diorama” berupa
foto dan penjelasannya. Karena aplikasi ini ditujukan untuk kebutuhan formal maka
penulis tidak terlalu menonjolkan animasi pada tema dan menggunakan background
yang sederhana.
17
4.6 Memproduksi Sistem
Dalam tahapan ini aplikasi dikerjakan meliputi pembuatan desain gambar dari
aplikasi, menyusun teks sebagai penyampain informasi, memberikan gambar-gambar
tentang Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, serta menampilkan informasi yang
dibutuhkan yang semuanya akan digabungkan menjadi aplikasi multimedia. Dalam
memproduksi aplikasi multimedia ini, menggunakan beberapa software yang digunakan
dalam membuatan aplikasi multimedia yaitu : Adobe Photoshop CS3, Adobe Flash CS6.
Semua elemen tersebut digabungkan ke dalam Adobe Flash CS6 sebagai software
utama.
4.7 Melakukan Pengujian
Setelah semua proses diatas selesai dilakukan maka hal selanjutnya yang harus
dilakukan penulis adalah melakukan pengujian, disini penulis melakukan pengujian pada
sebuah personal computer (PC) dengan spesifikasi sebagai berikut :
8. OS Windows 7 ultimate 64 bit.
9. CPU AMD FX™-4100 quad-core processor.
10. VGA ATI Radeon HD 4800 series
11. RAM 4096 MB.
12. Monitor LG
13. SoundCard DirectSound compatible.
14. Hard Disk 500 Gb
4.8 Menggunakan Sistem
Untuk menjalankan aplikasi multimedia aplikasi pengenalan museum Benteng
Vredeburg Yogyakarta sebagai media promosi dan informasi ini, dapat menggunakan
langkah – langkah sebagai berikut :
1. Aktifkan computer
2. Masukkan CD/Flashdisk aplikasi pengenalan museum benteng vredeburg ke dalam
CD-Rom, kemudian klik dua kali pada file.exe.
3. Pada tampilan awal akan muncul menu utama, kita tinggal memilih menu informasi
benteng vredeburg yang diinginkan dengan cara mengklik tombol yang tersedia.
4. Jika ingin mengakhiri penggunaan aplikasi kita tinggal mengklik tombol close yang
sudah disediakan di bagian pojok kanan atas.
18
4.9 Memelihara Sistem
Setelah pengujian system digunakan, maka akan dievaluasi untk menentukan
apakah system baru tersebut sesuai dengan tujuan semula dan diputuskan apakah ada
revisi atau modifikasi. Setelah terjadinya perubahan dalam perangkat keras, perangkat
lunak, dokumentasi atau prosedur untuk mengoreksi kesalahan bertemu denga
pengembangan baru atau perbaikan efisiensi proses, maka pengembangan system
multimedia akan masuk pada tahap pemeliharaan system dimaksudkan agar system
tersebut tidak mengalami gangguan seperti error atau system tidak bisa berjalan
sebagaimana mestinya. Tahap pemeliharaan tersebut dibagi menjadi dua bagian yaitu
pemeliharaan hardware dan pemeliharaan software.
5. Kesimpulan
Dari penjelasan dan uraian pada bab-bab sebelumnya sampai pada akhir pembuatan
Aplikasi Interaktif Museum Benteng Vredeburg sebagai Media Promosi dan Informasi ,
maka diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Aplikasi multimedia interaktif dapat melengkapi media penyampaian informasi
dan promosi yang sudah ada pada Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.
2. Untuk membangun aplikasi multimedia yang efektif yaitu dengan memperlihatkan
unsur-unsur pengembangan multimedia yaitu mendefinisikan masalah,
merancang konsep, merancang isi, menulis naskah, merancang grafik,
memproduksi sistem, mengetes sistem dan memelihara system.
3. Aplikasi Multimedia Interaktif dapat menjadi media informasi dan promosi yang
unik karena menawarkan 5 elemen multimedia sekaligus, diantaranya Teks,
Gambar, Suara, Video dan Animasi.
19
Daftar Pustaka
Suyanto. M, 2003. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing,
Yogyakarta :Penerbit Andi, (hal 19).
Suyanto. M, 2003. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing,
Yogyakarta :Penerbit Andi, (hal. 255-290).
Suyanto. M, 2004. Analisis & Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran, Yogyakarta
:Penerbit Andi, (hal 103).
Suyanto. M, 2005. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing
Bersaing,Yogyakarta :Penerbit Andi.