raja sidabutar kel 2

7
WARISAN LELUHUR MAKAM RAJA SIDABUTAR Makam Raja Sidabutar adalah salah satu warisan leluhur Batak yang dapat kita saksikan hingga sekarang ini. Makam tersebut berada di Desa Tomok, Kecamatan Ambarita, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Perjalanan dari Medan sebagai Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara menuju Tomok dapat ditempuh melalui 2 (dua) jalur yaitu dari: Medan – Tebing Tinggi – Pematang Siantar – Parapat – Tomok, dan dari Medan – Berastagi - Tele – Pangururan – Tomok. Kata “Tomok” berasal dari kata “mokmok” yang artinya gemuk yang melambangkan daerah yang subur dan makmur. Penduduk asli Desa Tomok adalah Marga Sidabutar, selain itu terdapat juga marga Sijabat, Siadari dan Sidabalok. Dalam silsilah marga-

Upload: zico-silalahi

Post on 24-Nov-2015

61 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

GEOPARK

TRANSCRIPT

WARISAN LELUHUR MAKAM RAJA SIDABUTAR

Makam Raja Sidabutar adalah salah satu warisan leluhur Batak yang dapat kita saksikan hingga sekarang ini. Makam tersebut berada di Desa Tomok, Kecamatan Ambarita, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Perjalanan dari Medan sebagai Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara menuju Tomok dapat ditempuh melalui 2 (dua) jalur yaitu dari: Medan Tebing Tinggi Pematang Siantar Parapat Tomok, dan dari Medan Berastagi - Tele Pangururan Tomok.Kata Tomok berasal dari kata mokmok yang artinya gemuk yang melambangkan daerah yang subur dan makmur. Penduduk asli Desa Tomok adalah Marga Sidabutar, selain itu terdapat juga marga Sijabat, Siadari dan Sidabalok. Dalam silsilah marga-marga Batak, marga-marga tersebut di atas adalah satu kelompok keturunan yang disebut dengan Siopat Ama. Masyarakat Desa Tomok pada umumnya hidup dari pertanian, perikanan, peternakan, perdagangan dan pariwisata. Lahan pertanian warga Desa Tomok sekitar 20 % saja dari total luas desa. Hasil pertanian warga antara lain: bawang, kacang tanah, sayur-sayuran, pisang toba, padi ladang. Di sektor perikanan, warga hidup sebagai nelayan dan petambak ikan. Di sektor perdagangan dan pariwisata, mereka hidup dari hasil penjualan home industry seperti souvenir, tenun ulos, seni ukir kayu serta menjual makanan lokal. Di Desa Tomok terdapat situs peninggalan sejarah berupa Makam yang terbuat dari batu. Makam tersebut adalah merupakan makam dari Raja Sidabutar yang konon diketahui sebagai raja pertama Desa Tomok. Berdasarkan silsilah marga-marga Batak, Sidabutar adalah generasi ke-6 dari keturunan si Raja Batak dengan urutan sebagai berikut: Si Raja Batak Raja Isumbaon- Tuan Sori Mangaraja- Naiambaton- Simbolon- Tamba- Sidabutar. Bila berdasarkan silsilah marga-marga Batak yang rata-rata sekitar 20 generasi hingga sekarang ini, maka diperkirakan makam Raja Sidabutar tersebut berusia sekitar 500 tahun.

Di dalam kompleks makam terdapat: Makam Raja Sidabutar I Makam Raja Sidabutar II yang bernama Ompu Barita Makam Raja Sidabutar III yang bernama Ompu Solompoan Makam Raja Sidabutar IV Makam keluarga Raja Sidabutar Patung Panglima Perang Raja Sidabutar II yang bernama Teuku Mohammad SaidDalam tradisi lama orang Batak, khususnya para raja dan keturunannya selalu mempersiapkan makamnya sebelum meninggal. Demikian juga dengan Raja Sidabutar telah membangun sendiri makam tersebut ketika dia masih hidup. Pada makam Raja Sidabutar terdapat patung wajah yang dibentuk menyerupai wajah sang raja tersebut. Makam Raja Sidabutar I berukuran 1 x 2 meter terbuat dari batu utuh dan mempunyai tutup pada bagian atas belakang. Di posisi depan atas makam, terdapat sebuah patung kecil yang melambangkan istri Raja Sidabutar I yaitu boru Nainggolan.

Gambar 1. Makam Raja Sidabutar I

Makam Raja Sidabutar II berukuran 1,5 x 2,5 meter terbuat dari batu utuh dan mempunyai penutup pada bagian atas. Di posisi depan atas makam, terdapat ukiran kepala dengan rambut gimbal yang melambangkan kesaktian sang raja. Pada bagian belakang makam terdapat patung wanita yang melambangkan tunangan Raja Sidabutar II yaitu Anting Malela yang konon meninggal karena guna-guna. Pada bagian depan makam, terdapat sebuah patung, konon seorang suku Aceh yang bernama Muhammad Said yang dipercaya sebagai sebagai panglima perang Raja Sidabutar II. Dapat dijelaskan bahwa Raja Sidabutar II merupakan cucu dari Raja Sidabutar I.

Tampak depanTampak sampingGambar 2. Makam Raja Sidabutar II

Makam Raja Sidabutar III berukuran 1,5 x 2,5 meter yang sudah terbuat dari semen. Makam Raja Sidabutar III ini berbeda dari makam raja sebelumnya karena bukan terbuat dari batu utuh. Pada makam ini terdapat lambang salib yang terbuat dari porselin yang menunjukkan bahwa Raja Sidabutar III sudah memeluk agama Kristen.

Gambar 3. Makam Raja Sidabutar III

Makam Raja Sidabutar IV terbuat dari semen dan batu bata yang dilapis dengan porselin, menggambarkan bahwa beliau sudah memasuki jaman modern. Makam ini sudah memiliki ornamen-ornamen batak yang dikenal dengan Gorga. Raja Sidabutar IV mempunyai 2 istri. Istri yang pertama adalah Boru Hutabarat dan Istri Kedua adalah Boru Damanik.

Gambar 4. Makam Raja Sidabutar IV

Pada bagian belakang makam Raja terdapat makam kecil yang merupakan makam keluarga kerajaan dimana didalamnya hanya terdapat tulang belulang saja. Pada bagian atas setiap makam Raja Sidabutar terdapat kain berupa selendang berwarna hitam, merah dan putih. Ketiga warna tersebut berhubungan dengan kepercayaan lama orang Batak dimana warna hitam melambangkan Banua Ginjang yang dipimpin oleh Batara Guru, warna merah melambangkan Banua Tonga yang dipimpin oleh Batara Sori dan warna putih melambangkan Banua Toru yang dipimpin oleh Batara Bala Bulan.

Gambar 5. Makam Para Raja Sidabutar

Pada bagian pintu gerbang keluar terdapat gambar boraspati (cecak) dan adop-adop (bentuk payudara). Boraspati (cecak) melambangkan kesuburan dan pengamanan. Sedangkan adop-adop (bentuk payudara) melambangkan 4 prinsip yaitu kesuburan, kesetiaan, kesucian dan kebersamaan. Horas Horas.. Horas...Kelompok II:1. Nelson Lumbantoruan, M.Hum2. Ir. Eko Harianto3. Jumiter4. Herlando Manurung, M.Si5. Martiana Sitepu6. Parmonangan Situmorang