radar surabaya rabu, 24 februari 2016 halaman 27 … · lagu indonesia raya, wage rudolf supratman....

1
layouter: M. Miftachul Choiri RADAR SURABAYA l RABU, 24 FEBRUARI 2016 HALAMAN 27 SURABAYA – Tidak su- lit menjumpai rumah be- berapa pahlawan nasional di Surabaya. Sejumlah to- koh nasional seperti pro- klamator, Soekarno; pen- diri Sarekat Islam (SI), Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto; dan kom- poser sekaligus penulis lagu Indonesia Raya, Wage Rudolf Supratman. Tidak sulit untuk mene- mui rumah ketiga tokoh pahlawan nasional terse- but di Surabaya. Semisal rumah Raden Hadji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto yang terletak di Peneleh Gang IV nomor 29 Sura- baya dan rumah Wage Ru- dolf (WR) Supratman yang terletak di Jalan Mangga 21 ini. Ada perbedaan yang mencolok dari kedua rumah tokoh nasional itu. Rumah HOS Tjokroami- noto selalu ramai dan ke- rap dijadikan diskusi oleh peneliti, mahasiswa, insan pers, maupun arsitek di rumah bercat putih dengan kombinasi hijau dipadu dengan pagar warna hijau. Rumah HOS Tjokro- aminoto ini sebelumnya pernah dijadikan rumah kos bagi sejumlah tokoh nasional, seperti Soekar- no, Muso, Semaun, dan Kartosuwiryo. Layaknya rumah bersejarah, sejum- lah foto dan rak buku menghiasi di dalam ru- mah. Ornamen rumah juga tak jauh berbeda dengan aslinya. Atap rumah yang terbuat dari sesek (bambu) semakin menambahkan nilai-nilai klasik rumah. “Kebanyakan anak seko- lah dan mahasiswa. Selain diskusi, mereka melaku- kan penelitian dan meng- gali informasi tentang Tjo- kroaminoto atau tentang tatanan rumahnya,” ujar M Azka Hariri salah satu petugas dari Dinas Pariwi- sata Kota Surabaya yang menjaga rumah tersebut. Berbeda dengan rumah WR Supratman yang selalu tampak sepi dan nyaris tidak pernah terbuka. Rumah yang ada di kawasan Tam- baksari dan tidak jauh dari Stadion Gelora 10 Nopember itu berada di ujung gang Jalan Mangga. Rumah tokoh kelahiran Purworejo, Jawa Tengah 19 Maret 1903 itu sama seperti rumah HOS Tjo- kroaminoto yang kerap dijadikan jujugan wisata- wan nusantara hingga mancanegara. Bedanya, di rumah komposer ini ter- dapat patung sang maestro persis di depan jendela sebelah kiri rumah. Rumah kedua tokoh ini juga dikelola Dinas Pariwisa- ta Surabaya sebagai tempat jujugan wisata Surabaya. “Sudah sejak 2009 saya merawat rumah ini,” kata wanita penjaga rumah WR Supratman, yang enggan disebutkan itu. Dia menambahkan wisa- tawan dalam jumlah besar yang hendak berkunjung wajib melapor ke Dinas Pariwsiata Kota Surabaya. “Tetapi kalau yang datang hanya satu atau dua saja, bisa langsung saya buka- kan,” kata wanita paruh baya itu. (dia/rif) Menengok Rumah Pahlawan Nasional di Surabaya ANDY SATRIA/RADAR SURABAYA RUMAH GURU BANGSA: Bangunan di Jalan Peneleh Gang IV Surabaya ini merupakan rumah HOS Tjokroaminoto yang sekarang dikelola Dinas Pariwisata Kota Surabaya. ANDY SATRIA/RADAR SURABAYA KOMPOSER: WR Supratman pernah tinggal di rumah yang berada di Jalan Mangga ini. Rumah ini dijadikan cagar budaya yang dikelola Dinas Pariwisata Surabaya.

Upload: truongnhi

Post on 28-May-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

layouter: M. Miftachul Choiri

RADAR SURABAYA l Rabu, 24 FebRuaRi 2016 halaMan 27

SURABAYA – Tidak su­lit menjumpai rumah be­berapa pahlawan nasional di Surabaya. Sejumlah to­koh nasional seperti pro­klamator, Soekarno; pen­diri Sarekat Islam (SI), Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto; dan kom­poser sekaligus penulis lagu Indonesia Raya, Wage Rudolf Supratman.

Tidak sulit untuk mene­mui rumah ketiga tokoh pahlawan nasional terse­but di Surabaya. Semisal rumah Raden Hadji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto yang terletak di Peneleh Gang IV nomor 29 Sura­baya dan rumah Wage Ru­dolf (WR) Supratman yang terletak di Jalan Mangga 21 ini.

Ada perbedaan yang mencolok dari kedua rumah tokoh nasional itu. Rumah HOS Tjokro ami­noto selalu ramai dan ke­rap dijadikan diskusi oleh peneliti, mahasiswa, insan pers, maupun arsitek di rumah bercat putih de ngan kombinasi hijau di pa du dengan pagar warna hijau.

Rumah HOS Tjokro­ami noto ini sebelumnya per nah dijadikan rumah kos bagi sejumlah tokoh nasi onal, seperti Soekar­

no, Mu so, Semaun, dan Karto suwiryo. Layaknya rumah berseja rah, sejum­lah foto dan rak buku menghiasi di dalam ru­mah. Ornamen rumah juga tak jauh berbeda de ngan aslinya. Atap rumah yang terbuat dari sesek (bambu) sema kin menam bah kan nilai­nilai klasik rumah.

“Kebanyakan anak seko­lah dan mahasiswa. Selain diskusi, mereka melaku­kan penelitian dan meng­gali informasi tentang Tjo­kroaminoto atau tentang tatanan rumahnya,” ujar M Azka Hariri salah satu petugas dari Dinas Pari wi­sata Kota Surabaya yang menjaga rumah tersebut.

Berbeda dengan rumah WR Supratman yang se lalu tampak sepi dan nya ris tidak pernah terbuka. Rumah yang ada di kawasan Tam­baksari dan tidak jauh dari Stadion Gelora 10 Nopember itu berada di ujung gang Jalan Mangga.

Rumah tokoh kelahiran Purworejo, Jawa Tengah 19 Maret 1903 itu sama seperti rumah HOS Tjo­kroaminoto yang kerap dijadikan jujugan wisata­wan nusantara hingga mancanegara. Bedanya, di rumah komposer ini ter­dapat patung sang maestro persis di depan jendela sebe lah kiri rumah.

Rumah kedua tokoh ini juga dikelola Dinas Pari wisa­ta Surabaya sebagai tempat jujugan wisata Surabaya. “Sudah sejak 2009 saya mera wat rumah ini,” kata wanita penjaga rumah WR Supratman, yang enggan disebutkan itu.

Dia menambahkan wisa­ta wan dalam jumlah besar yang hendak berkunjung wajib melapor ke Dinas Pariwsiata Kota Surabaya. “Tetapi kalau yang datang hanya satu atau dua saja, bisa langsung saya buka­kan,” kata wanita paruh baya itu. (dia/rif)

Menengok Rumah Pahlawan Nasional

di Surabaya

anDY SaTRia/RaDaR SuRabaYa

RUMAH GURU BANGSA: Bangunan di Jalan Peneleh Gang IV Surabaya ini merupakan rumah HOS Tjokroaminoto yang sekarang dikelola Dinas Pariwisata Kota Surabaya.

anDY SaTRia/RaDaR SuRabaYa

KOMPOSER: WR Supratman pernah tinggal di rumah yang berada di Jalan Mangga ini. Rumah ini dijadikan cagar budaya yang dikelola Dinas Pariwisata Surabaya.