radang dari nanda, google book n jurnal

16
BAB II Radang Pengertian Radang Radang merupakan respons fisiologi lokal terhadap cedera jaringan. Radang bukan suatu penyakit. Radang dapat mempunyai pengaruh yang menguntungkan, seperti penghancuran mikro-organisme yang masuk dan pembuatan dinding pada rongga abses, sehingga akan mencegah penyebaran infeksi. Secara seimbang, radang juga memproduksi penyakit, misalnya abses otak akan bertindak sebagai lesi ruangan yang menekan bangunan vital sekitarnya, atau fibrosis akibat radang kronis dapat mengakibatkan terjadinya distorsi jaringan yang permanen dan menyebabkan gangguan fungsinya. Radang berdasarkan wakt kejadiannya, sebagai: Radang akut Radang akut merupakan reaksi segera jaringan terhadap berbagai macam penyebab yang merugikan, dan dapat berakhir dalam beberapa jam sampai beberapa hari. Proses tersebut biasanya diterangkan dengan akhiran '-itis', yang didahukui dengan nama organ atau jaringan yang terkena. Karena itu, radang akut meningen disebut meningitis. Rspons radang akut adalah sama, apa pun yang menjadi agen penyebabnya. Penyebab radang akut : 1. infeksi microbial, misalnya bakteri piogenik, virus. 2. Reaksi hipersensitivitas, misalnya parasit, basil tuberculosis. 3. Agen fisik, misalnya trauma, radiasi pengion, panas dingin. 4. Kimiawi, misalnya korosif, asam, basa, agen pengurang, toksin bakteri 5. Jaringan nekrosis, misalnya infark iskemik. Macam – macam radang akut : 1. Inflamasi serosa Inflamasi yang diakibatkan karena adanya akumulasi cairan di jaringan dan menunjukkan sedikit peningkatan permeabilitas vaskuler. Jika pada peritoneum, pleura dan pericardium hal ini disebut dengan efusi. Namun juga dapat

Upload: yusron55555

Post on 26-Nov-2015

69 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

radang

TRANSCRIPT

BAB II

Radang

Pengertian Radang

Radang merupakan respons fisiologi lokal terhadap cedera jaringan. Radang bukan suatu penyakit. Radang dapat mempunyai pengaruh yang menguntungkan, seperti penghancuran mikro-organisme yang masuk dan pembuatan dinding pada rongga abses, sehingga akan mencegah penyebaran infeksi. Secara seimbang, radang juga memproduksi penyakit, misalnya abses otak akan bertindak sebagai lesi ruangan yang menekan bangunan vital sekitarnya, atau fibrosis akibat radang kronis dapat mengakibatkan terjadinya distorsi jaringan yang permanen dan menyebabkan gangguan fungsinya. Radang berdasarkan wakt kejadiannya, sebagai:

Radang akutRadang akut merupakan reaksi segera jaringan terhadap berbagai macam penyebab yang merugikan, dan dapat berakhir dalam beberapa jam sampai beberapa hari. Proses tersebut biasanya diterangkan dengan akhiran '-itis', yang didahukui dengan nama organ atau jaringan yang terkena. Karena itu, radang akut meningen disebut meningitis. Rspons radang akut adalah sama, apa pun yang menjadi agen penyebabnya. Penyebab radang akut :

1. infeksi microbial, misalnya bakteri piogenik, virus.

2. Reaksi hipersensitivitas, misalnya parasit, basil tuberculosis.

3. Agen fisik, misalnya trauma, radiasi pengion, panas dingin.

4. Kimiawi, misalnya korosif, asam, basa, agen pengurang, toksin bakteri

5. Jaringan nekrosis, misalnya infark iskemik.

Macam macam radang akut :1. Inflamasi serosa

Inflamasi yang diakibatkan karena adanya akumulasi cairan di jaringan dan menunjukkan sedikit peningkatan permeabilitas vaskuler. Jika pada peritoneum, pleura dan pericardium hal ini disebut dengan efusi. Namun juga dapat ditemukan di tempat lain, misalnya : lepuh karena luka bakar.

2. Inflamasi fibrinosa

Keadaan dimana meningkatnya permeabilitas vaskuler lebih nyata disertai dengan eksudat dengan mengandung fibrinogen dalam jumlah yang besar. Fibrinogen ini akan diubah menjadi fibrin dengan aktivasi sistem koagulasi. Jika hal ini melibatkan permukaan serosa, misalnya : pleura atau pericardium disebut dengan pericarditis fibrinosa atau pleuritis fibrinosa.3. Radang kataralBila terjadi hipersekresi mukus menyertai radang akut membrane mukus, gambaran ini dikenal sebagai kataral.

4. Radang supuratif (purulenta)

Radang ini terdiri dari pus dan beberapa organisme penyebab infeksi yang telah mati dan mengalami degenerasi serta jaringan yang telah mengalami pencairan. Pus tersebut dibatasi oleh jaringan bergranulasi atau jaringan fibrosa dan terbentuklah abses. Apabila suatu rongga atau lekuk pada tubuh berisi nanah disebut dengan empiema. Misalnya : empiema kantong empedu dan empiema appendiks.5. Radang membranosa

Pada radang membranosa akut, epithelium dilapisi oleh fibrin. Sel epitel yang mengalami deskuamasi dan sel radang. Contoh : membrane abu abu yang ditemukan pada faringitis dan laryngitis akibat corynebacterium diphteriae.Efek radang akut yang bermanfaat :

1. Mengenceran toksin. Pengenceran toxin yang diproduksi oleh bacteria, pembuangannya akan memungkinkan melalui saluran limfatik.

2. Masuknya antibody. Akibat dari meningkatnya permeabilitas vaskuler akan memungkinkan masuknya antibodi ke dalam rongga ekstravaskuler. Masuknya antibodi akan berfungsi untuk penetralan toxin. Antibodi berperan dalam penglisisan mikro-organisme dengan menggunakan komplemen atau mengakibatkan fagositosis dengan opsonisasi.3. Transport obat

4. Pembentukan fibrin

5. Mengirim nutrisi dan oksigen, yang sangat penting untuk sel seperti neutrofil yang mempunyai aktivitas metabolisme tinggi, yang dibantu menaikkan aliran cairan melalui daerah tersebut.

6. Merangsang respons imun dengan cara menyalurkan ciran eksudat ke dalam saluran limfatik yang memungkinkan partikel dari larutan antigen mencapai limfonodus regionalnya, dimana partikel dapat merangsang respons imun.

Radang kronisistilah 'kronis'digunakan untuk menjelaskan suatu proses yang telah berlangsung dalam waktu yang lama. Hal ini biasanya dipaki pada kasus radang kronis; batasan 'kronis'memunyai arti yang lebih spesifik. Pada keadaan tersebut, jenis reaksi seluler yang terlihat berbeda dengan yang terlihat pada radang akut. Radang kronis mungkin dapat didefinisikan seagai proses radang dimana limfosit, sel

plasma dan makrofag lebih banyak ditemkan, dan biasanya disertai pula dengan pembentukan jaringan granulasi, yang menghasilkan fibrosis. Radang kronis pada umumnya primer, kadang-kadang disebut radang kronis ab anitio, tapi adakalanya sebagai kelanjutan radang akut.Efek sistemik radang

Neutrofil polimorf menghilang, dan sel mononukleus seperti limfosit dan makrofag hadir lebih banyak. Beberapa limfosit khusus seperti sel plasma hadir; yang memproduksi imunoglobin. Beberapa makrofag menjadi sel datia berinti banyak. Fibroblast datang pada daerah ini dan meletakkan kolagen.Penyebab radang kronis

a. Penyebab radang kronis primer

Penyakit tuberculosis, lepra dan infeksi virus disebabkan oleh agen infeksi yang resisten terhadap fagositosis dan penghancuran intraceluler

Radang akibat reaksi benda asing yaitu material endogenosa, seperti jaringan adipose yang nekrotik, Kristal asam urat dan tulang. Sedangkan material eksogenosa, seperti serabut asbes, sikka dan protesa yang ditanam

Beberapa penyakit autoimun, seperti penyakit organ spesifik (gastritis kronis pada anemia pemisiosa) dan penyakit non organ spesifik (arthritis reumatoid)

Penyakit spesifik yang etiologinya tidak diketahui, seperti penyakit radang kronis usus (colitis ulseratif)

Penyakit granulomatosa primer, contohnya penyakit crohn dan sarkoidosis.

b. Radang kronis yang timbul akibat dari radang akutKebanyakan kasus radang akut tidak berkembang menjadi bentuk kronis, tetapi mengalami perbaikan secara sempurna. Jenis radang akut yang sering berkembang menjadi radang kronis adalah radang supuratif atau purulenta. Apabila pus membentuk rongga abses yang letaknya didalam dan pembuangannya berlangsung lama atau tidak lancer, sewaktu proses pembuangan berlangsung, terbentuk pula penebalan dinding abses yang terdiri dari jaringan granulasi dan jaringan ikat fibrosa. Oleh karena itu, dinding abses yang kaku menyebabkan tidak terjadinya penyatuan sewaktu pembuangan berlangsung dan sisa pus didalam rongga abses mengalami organisasi dengan tumbuhnya jaringan granulasi, yang pada akhirnya akan diganti dengan jaringan pariut fibrosa. Contoh abses kronis adalah abses yang terjadi dalam sumsum tulang pada osteomielitis yang sangat sulit diobati/dibersihkan.Semua ini diambil dari:

Sarjadi. 1999. Patologi Umum dan Sistematik. Vol. 1 E/2

Arthritis

Arthritis adalah istilah umum untuk peradangan (inflamasi) dan pembengkakan di daerah persendian. Terdapat lebih dari 100 macam penyakit yang mempengaruhi daerah sekitar sendi. Yang paling banyak adalah Osteoarthritis (OA), arthritis gout (pirai), arthritis rheumatoid (AR), dan fibromialgia. Gejala klinis yang sering adalah rasa sakit, ngilu, kaku, atau bengkak di sekitar sendi. Arthritis dapat mempengaruhi bagian lain dari tubuh; menyebabkan rasa sakit, kehilangan kemampuan bergerak dan kadang bengkak. Beberapa tipe arthritis:

Osteoarthritis (OA) Merupakan penyakit sendi degeneratif yang progresif dimana rawan kartilago yang melindungi ujung tulang mulai rusak, disertai perubahan reaktif pada tepi sendi dan tulang subkhondral yang menimbulkan rasa sakit dan hilangnya kemampuan gerak.

Insidensi dan prevalensi OA berbeda-beda antar negara. Penyakit ini merupakan jenis arthritis yang paling sering terjadi yang mengenai mereka di usia lanjut atau usia dewasa.

Arthritis gout (pirai) Arthritis jenis ini lebih sering menyerang laki-laki.

Biasanya sebagai akibat dari kerusakan sistem kimia tubuh. Kondisi ini paling sering menyerang sendi kecil, terutama ibu jari kaki. Arthritis gout hampir selalu dapat dikendalikan oleh obat dan pengelolaan diet.

Arthritis Rheumatoid (AR) Merupakan penyakit autoimun, dimana pelapis sendi mengalami peradangan sebagai bagian dari aktivitas sistem imun tubuh.

Arthritis rheumatoid adalah tipe arthritis yang paling parah dan dapat menyebabkan cacat, kebanyakan menyerang perempuan hingga tiga sampai empat kali daripada laki-laki.* Ankylosing spondilitis Tipe arthritis yang menyerang tulang belakang. Sebagai akibat peradangan, ruas tulang punggung tampak tumbuh menyatu. Juvenile arthritis (arthritis pada anak-anak) Istilah umum bagi semua tipe arthritis yang menyerang anak-anak. Anak-anak dapat terkena Juvenile Rheumatoid Osteoarthritis atau lupus anak, ankylosing spondylitis atau tipe lain dari arthritis. Systemic Lupus Erythematosus (lupus) Penyakit yang dapat menyebabkan radang dan merusak sendi serta jaringan penyambung (connective tissue) seluruh tubuh secara serius. Schleroderma Penyakit yang menyerang jaringan penyambung pada seluruh tubuh yang menyebabkan penebalan dan pengerasan kulit Fibromyalgia Rasa sakit yang menyebar pada otot-otot dan menjalar ke tulang. Kebanyakan menyerang perempuan.OSTEOARTHRITIS

EPIDEMIOLOGIInsidensi dan prevalensi Osteoarthritis (OA) bervariasi pada masing-masing negara, tetapi data pada berbagai negara menunjukkan, bahwa arthritis jenis ini adalah yang paling banyak ditemui, terutama pada kelompok usia dewasa dan usia lanjut. Prevalensinya meningkat sesuai pertambahan usia. Data radiografi menunjukkan bahwa OA terjadi pada sebagian besar usia lebih dari 65 tahun, dan pada hampir setiap orang pada usia 75 tahun. OA ditandai dengan nyeri dan kaku pada sendi, serta adanya hendaya keterbatasan gerakan.PrevalensiBerdasarkan data prevalensi dari National Centers for Health Statistics, diperkirakan 15.8 juta (12%) orang dewasa antara 25-74 tahun mempunyai keluhan sesuai OA. Prevalensi dan tingkat keparahan OA berbeda-beda antara rentang usia dewasa dan usia lanjut. Sebagai gambaran, 20% pasien dibawah 45 tahun mengalami OA tangan dan hanya 8,5% terjadi pada usia 75-79 tahun. Sebaliknya, OA lutut terjadi