rabu, 23 maret 2011 buruknya akses air bersih filemenurutnya, pemerintah me nanggung kerugian hingga...

1
Menurutnya, pemerintah menanggung kerugian hingga miliaran rupiah akibat impor ikan ilegal. Itu terjadi karena harga yang dijual terlalu murah. Ia mencontohkan harga ikan kembung impor di Pasar Kra- mat Jati hanya Rp4.000- Rp5.000 per kilogram. “Padahal, nelayan kita menjual Rp14 ribu-Rp15 ribu per kilogram,” ujarnya. Sementara itu, Menteri Ke- uangan Agus Martowardojo mengatakan kontainer berisi ikan impor yang ditahan di Pela- buhan Tanjung Priok setidaknya memiliki tiga permasalahan, yaitu izin, belum lolos karantina, dan masalah kepabeanan. “Kalau kontainer ditahan, biasanya ada tiga sebab. Perta- ma soal kuota. Kedua, apakah Badan Karantina sudah mem- berikan konrmasi tentang ke- sehatan dan keamanannya. Baru ketiga masalah kepabeanan,” ujar Agus. Dirjen Bea dan Cukai Thomas Sugijata menambahkan, sebelum menindak, pihaknya terlebih dahulu harus melihat SPP dari kontainer ikan yang ditemukan KKP tersebut. Namun, kata dia, saat ini kontainer ikan itu belum masuk ke sistem Bea dan Cukai. (Nav/Tup/E-4) sia. Menurutnya, para importir harus mematuhi Peraturan Menteri Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengendalian Mutu dan Keamanan hasil Perikanan. “Saya akan menata kem- bali. Importir tidak boleh lagi 13 Importir Dalangi Impor Ikan Ilegal hanya bermodalkan sepotong surat ekspor impor. Selama ini ikan yang diimpor adalah ikan yang ada di sini, seperti ikan kembung, ikan asin, ikan teng- giri, dan yang paling sakit hati banget itu ikan asin,” ujarnya. MENTERI Kelautan dan Perika- nan Fadel Muhammad beren- cana mencoret 13 perusahaan importir ikan karena diduga berada di balik maraknya prak- tik impor ilegal. Selama tiga bulan terakhir, Kementerian Ke- lautan dan Perikanan (KKP) te- lah menahan 190 kontainer atau 51 ribu ton ikan yang masuk ke Indonesia secara ilegal. Menurut Fadel, setelah diteli- ti KKP, ke-13 perusahaan itu ternyata dikuasai tiga sampai empat orang saja. Namun, ia enggan membeberkan perusa- haan-perusahaan tersebut. “Saya curiga ada maa. Maa itu berasal dari Jakarta, Medan, dan Surabaya yang bekerja sama dengan pengusaha asing dari China,” kata Fadel seusai penandatanganan nota kesepa- haman dengan pemerintah Re- publik Demokratik Timor Leste di Istana Merdeka, kemarin. Fadel telah memerintahkan agar ke-13 perusahaan itu di- masukkan ke daftar hitam. Ia juga menginstruksikan agar kontainer ikan impor yang saat ini ditahan, dikembalikan ke negeri asalnya dalam satu pekan ke depan. Ia juga berjanji akan menata kembali impor ikan ke Indone- kemarin. Menurutnya, pemerintah Su- riah berencana membelanjakan US$18 miliar dalam lima tahun ke depan untuk pembangunan infrastrukturnya. Untuk itu, pemerintah tidak akan menyia- nyiakan peluang tersebut. Hal itu belajar dari penga- laman sebelumnya ketika men- dapatkan tawaran serupa dari Kuwait. Akibat tindak lanjut yang lambat, proyek di Kuwait itu diambil oleh pengusaha Malaysia. Selain itu, pemerintah Suriah juga membuka pintu bagi PT Garuda Indonesia Tbk untuk membuka rute ke sana. “Mere- laupun dalam bentuk uang, yang sampai ke penerima rata- rata Rp2,25 juta saja. Artinya dipotong Rp750 ribu per kepala keluarga,” ujar anggota Komisi V DPR RI Abdul Hakim kepada Media Indonesia, kemarin. Dari hasil laporan masyara- kat, dugaan pemotongan dan pengalihan dana menjadi ba- rang dilakukan lembaga ke- uangan mikro (LKM) dan sa- tuan kerja (satker) yang menya- lurkan bantuan tersebut. ”Itu laporan dari Lampung Tengah dan Bandar Lampung. Namun tidak tertutup kemungkinan modus serupa juga berjalan di daerah lain,” tukasnya. Suriah Tawarkan Proyek 500 Tower Penyimpangan Bantuan Rumah Swadaya Luput dari Pengawasan ka menawarkan penerbangan langsung Garuda ke Suriah dengan adanya freedom right,” kata Hatta. Sementara itu, untuk inves- tasi di Indonesia, Suriah sudah melakukan kerja sama pen- didikan dengan Institut Tek- nologi Bandung (ITB). Kerja sama meliputi pengembangan perguruan tinggi di bidang teknik. Selain itu, Suriah meli- rik produk pesawat buatan anak negeri. “Mereka juga investor poten- sial PT Dirgantara Indonesia untuk membeli helikopter dari kita dan dia sedang mempe- la jari penggunaan pesawat Menurut Abdul, penyimpang- an tersebut membuat program yang berjalan sejak 2006 ini ti- dak memberi manfaat maksimal bagi masyarakat dan merugikan keuangan negara. “Mungkin sejak awal disalurkan, penyim- pangan ini sudah terjadi dan luput dari pengawasan pihak terkait,” tuturnya. Ia meminta pemerintah me- lakukan evaluasi menyeluruh terhadap program ini untuk menjamin dana bantuan tersa- lur utuh dan tidak terjadi lagi penyimpangan. “Pemerintah daerah juga perlu berkontribusi menyediakan dana pendamping untuk biaya penyaluran supaya PEMERINTAH Suriah mena- warkan badan usaha milik ne- gara (BUMN) Indonesia untuk mengerjakan proyek pemba- ngunan 500 menara gedung di negara tersebut. Negeri Arab itu menjanjikan insentif berupa penunjukan langsung tanpa ha- rus melalui proses tender. “Mereka akan membangun 500 tower building dan apabila Indonesia berminat (mereka) akan tunjuk langsung, tidak perlu tender, karena mereka legalnya begitu,” kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa seusai bertemu dengan Deputi Perdana Menteri Suriah Ab- dullah Al-Dardari di Jakarta, ALOKASI dana Bantuan So- sial Pembangunan Perumahan Swadaya (BSP2S) sejumlah Rp3 juta dipotong rata-rata Rp750 ribu oleh pihak pendamping. Karena itu, pemerintah dimin- ta memperketat pengawasan penyaluran dana sekaligus me- nyediakan dana pendampingan untuk menjamin alokasi dan utuh sampai ke penerima. ”Bantuan itu nilainya tidak besar, rata-rata Rp3 juta, tapi manfaatnya terasa oleh masya- rakat bawah. Namun dalam realisasinya dana tersebut disa- lurkan dalam bentuk barang (bahan bangunan) yang tidak jelas berapa nilainya. Dan ka- CN235 untuk petrol ,” kata Hatta. Al-Dardari menambahkan bahwa kedua negara bertekad untuk menambah nilai perda- gangan bilateral. Tahun 2008, total perdagangan kedua ne- gara mencapai US$100,21 juta. Namun perdagangan kedua negara justru menurun hingga tahun 2009, hanya tercatat US$91,57 juta. Tren penurunan berlanjut hingga 2010 yang ha- nya US$75,97 juta. “Saat ini hubungan perda- gangan kedua negara sangat terbatas. Kami ingin mening- katkannya,” kata Al-Dardari. (Tup/Ant/E-5) tidak ada lagi alasan pemotong- an. Dana itu dialokasikan saja dari APBD,” pungkas Abdul. Sebelumnya, Kementerian Perumahan Rakyat mengakui program BSP2S hingga kini be- lum mencapai target lantaran baru 80% dari program itu yang tepat sasaran. BSP2S adalah bantuan bagi pekerja sektor informal ber- penghasilan tidak tetap di ba- wah Rp1,5 juta per bulan. Untuk mereka yang meningkatkan kualitas rumah akan mendapat Rp5 juta per kepala keluarga, se- dangkan kepala keluarga yang membangun rumah akan mem- peroleh Rp10 juta. (Jaz/E-3) getkan jumlah penduduk yang mengonsumsi air bersih ha- rus mencapai 68%. Untuk itu, anggaran untuk pelayanan air bersih khususnya di perdesaan pun ditambah. Untuk wilayah perkotaan, pemerintah akan mendorong perusahaan daerah air minum (PDAM) untuk meningkatkan layanan air bersih kepada ma- syarakat. Djoko mengakui saat ini banyak PDAM yang tidak sehat. Untuk itu, pemerintah memfasilitasi peningkatan mo- dal PDAM melalui bank-bank pemerintah agar mereka bisa menjadi perusahaan sehat. Selain peningkatan akses, Kementerian PU juga berupa- ya melakukan konservasi air khususnya air darat. Salah satu upaya ini ialah dengan mendorong pembangunan embung dan situ. Di samping itu, pemerintah daerah dide- sak untuk merancang rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang ramah lingkungan. Salah satunya dengan menyediakan ruang terbuka hijau. “Targetnya 2011 semua pro- vinsi punya RTRW yang baik, diikuti tahun depan oleh kabu- paten/kota,” tambahnya. DJOKO SARJONO D I bumi ini air me- mang mendominasi tutupan planet. Na- mun, ketersedia- an air bersih khususnya buat dikonsumsi setiap tahunnya semakin terbatas. Hal itu dira- sakan juga di Indonesia. Menurut Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto, saat ini setengah dari penduduk Indonesia belum mengonsumsi air bersih karena terbatasnya pasokan dan akses terhadap air bersih. “Baru sekitar 50% masyara- kat kita yang mengonsumsi air bersih, selebihnya belum,” kata Djoko seusai konferensi pers peringatan Hari Air Sedunia di Jakarta, kemarin. Sesuai dengan tujuan pemba- ngunan milenium (Millenium Development Goals /MDGs) pada 2015, pemerintah menar- Setengah dari penduduk Indonesia belum mengonsumsi air bersih yang memadai. Itu dibenarkan Kepala Lem- baga Ilmu Pengetahuan Indo- nesia Lukman Hakim. Dia me- ngatakan, meski ketersediaan air di Indonesia melimpah, secara kualitas tidak semua- nya memenuhi kriteria air bersih dan sehat yang layak dikonsumsi. Hemat air Hal tersebut diamini Menteri Lingkungan Hidup Gusti Mu- hammad Hatta. Menurutnya, turunnya ketersediaan air ber- sih karena rusaknya lingkung- an sumber air dan badan air. Dia meminta agar industri dan rumah tangga tidak membuang limbah langsung ke badan air su- paya tidak merusak kualitas air. “Dengan makin kurangnya sumber air bersih, setiap indivi- du supaya menghemat peng- gunaan air. Kalau bisa menggu- nakan satu ember air untuk mandi, jangan boros memakai 2-3 ember air,” katanya. Pada kesempatan lain, seba- nyak tujuh kabupaten dan kota di Jawa Tengah mendapat dana hibah dari Australia Agency for International Development (AusAID). Hibah berupa air minum dan saluran pembuang- an air limbah itu senilai A$25 juta. Hibah air minum diberi- kan untuk Kabupaten Klaten, Boyolali, Wonogiri, Wonosobo, Cilacap, dan Kota Pekalongan, sedangkan hibah sanitasi bagi Kota Surakarta. Program hibah itu diresmikan oleh Direktur Bidang Infrastruktur AusAID Ben Power di Klaten, kemarin. (*/Ant/FU/FR/E-5) [email protected] Buruknya Akses Air Bersih 14 RABU, 23 MARET 2011 E KONOMI NASIONAL MI/ANGGA YUNIAR HARI AIR: Gabungan pekerja Kementerian PU, kontraktor, dan profesi yang berhubungan dengan air beraksi memperingati Hari Air Sedunia di Bundaran HI, Jakarta, kemarin. Aksi tersebut sebagai usaha untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya air bersih. MI/ROMMY PUJIANTO IKAN ILEGAL: Petugas menunjukkan ikan makarel ilegal yang berhasil diamankan Bea dan Cukai di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (21/3). Sebanyak 15 kontainer ikan impor dari China tersebut berpotensi merugikan negara hingga miliaran rupiah. FOR THE FIRST TIME IN JAKARTA THE MINISTRY OF DEFENSE, REPUBLIC OF INDONESIA WILL HOST OFFICIAL DELEGATIONS FROM OVER 40 COUNTRIES TO MEET AND DISCUSS STRENGTHENING GLOBAL SECURITY AND STABILITY BALAI SIDANG JCC INDONESIA Coordinating Ministry of Political Legal and Security Affairs Republic of Indonesia Ministry of Defense Republic of Indonesia Indonesian National Defense Forces Indonesian National Police Forces Indonesian Defense University JIDD - JAKARTA INTERNATIONAL DEFENSE DIALOGUE 2011 JIDD - JAKARTA INTERNATIONAL DEFENSE DIALOGUE 2011 Homeland Security, Counter-Terrorism and Counter-Insurgency will be discussed alongside Peacekeeping Efforts, Humanitarian Relief, Search and Rescue, Disaster Management and Prevention, as well as protecting Critical National Infrastructure - global issues that connect the security and defense community. The JIDD 2011 will highlight and discuss one of the community’s most relevant topics - building capabilities by adopting the latest strategies and technologies through Technology Transfer, Countertrade, Outsourcing and Offset. HE Susilo Bambang Yudhoyono, President of the Republic of Indonesia* HRH Prince Mohamed Bolkiah, Minister of Foreign Affairs and Trade, Brunei Darussalam HE Dr. Purnomo Yusgiantoro, Minister of Defense, Republic of Indonesia Mr. Gerald Howarth MP, Minister for International Security Strategy, UK Ms. Janet Napolitano, Secretary, Department of Homeland Security, USA* General Khalid Shamim Wyne HI (M), Chairman Joint Chiefs of Staff Committee of Pakistan Armed Forces Dr. Stefanie Babst, Acting Assistant Secretary General for Public Diplomacy, NATO Vice Air Marshal Eris Herryanto, Secretary General, Ministry of Defense, Republic of Indonesia Mr. Shri Satyajeet Rajan, Chairperson, Defence Offset Facilitation Agency (DOFA) of Ministry of Defence, India Colonel Ömer Faruk Demircioğlu, Director, Centre of Excellence Defence Against Terrorism, Turkey Mr. Neil K. Rutter, European, Legal and Strategic Planning Committees, Global Offset & Counter Trade (GOCA) Professor Christopher Andrew, Professor of Modern and Contemporary History, University of Cambridge, UK, Official Historian of the British Security Service (MI5) JIDD Speaker Faculty to include JIDD Speaker Faculty to Include JAKARTA, IS THE NEW CENTER FOR SECURITY AND DEFENSE DIALOGUE JAKARTA, IS THE NEW CENTER FOR SECURITY AND DEFENSE DIALOGUE alongside and in support of JIDD 2011, APSDEX serves as the exclusive showcase to support the topics being discussed within the conference. This unique pairing of conference and showcase creates a 3-D approach to explore the latest and greatest opportunities to develop a stronger industry in support of security and defense. MEDIA SUPPORT 23-25 MARCH 2011 23-25 MARCH 2011 * to be confirmed JIDD Event Secretariat: Jl. Salemba Raya no 14, Jakarta Pusat 10430, Indonesia | T +62 21 367 43951 www.jidd.org [email protected] APSDEX Secretariat: Jl. Teluk Betung, #43, Jakarta Pusat, 10230 | T +62 21 391 3037 www.apsdex.com [email protected]

Upload: vananh

Post on 03-Apr-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RABU, 23 MARET 2011 Buruknya Akses Air Bersih fileMenurutnya, pemerintah me nanggung kerugian hingga miliaran rupiah akibat impor ikan ilegal. Itu terjadi karena harga yang dijual

Menurutnya, pemerintah me nanggung kerugian hingga miliaran rupiah akibat impor ikan ilegal. Itu terjadi karena harga yang dijual terlalu murah. Ia mencontohkan harga ikan kembung impor di Pasar Kra-mat Jati hanya Rp4.000- Rp5.000 per kilogram. “Padahal, nelayan kita menjual Rp14 ribu-Rp15 ribu per kilogram,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Ke-uangan Agus Martowardojo mengatakan kontainer berisi ikan impor yang ditahan di Pela-buhan Tanjung Priok setidaknya memiliki tiga permasalahan, yaitu izin, belum lolos karantina, dan masalah kepabeanan.

“Kalau kontainer ditahan, bia sanya ada tiga sebab. Perta-ma soal kuota. Kedua, apakah Badan Karantina sudah mem-berikan konfi rmasi tentang ke-sehatan dan keamanannya. Baru ketiga masalah kepabeanan,” ujar Agus.

Dirjen Bea dan Cukai Thomas Sugijata menambahkan, sebelum menindak, pihaknya terlebih dahulu harus melihat SPP dari kontainer ikan yang ditemukan KKP tersebut. Namun, kata dia, saat ini kontainer ikan itu belum masuk ke sistem Bea dan Cukai. (Nav/Tup/E-4)

sia. Menurutnya, para importir harus mematuhi Peraturan Menteri Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengendalian Mutu dan Keamanan hasil Perikanan.

“Saya akan menata kem-bali. Importir tidak boleh lagi

13 Importir Dalangi Impor Ikan Ilegal

hanya bermodalkan sepotong surat eks por impor. Selama ini ikan yang diimpor adalah ikan yang ada di sini, seperti ikan kembung, ikan asin, ikan teng-giri, dan yang paling sakit hati banget itu ikan asin,” ujarnya.

MENTERI Kelautan dan Perika-nan Fadel Muhammad beren-cana mencoret 13 perusahaan importir ikan karena diduga berada di balik maraknya prak-tik impor ilegal. Selama tiga bulan terakhir, Kementerian Ke-lautan dan Perikanan (KKP) te-lah menahan 190 kontainer atau 51 ribu ton ikan yang masuk ke Indonesia secara ilegal.

Menurut Fadel, setelah diteli-ti KKP, ke-13 perusahaan itu ternyata dikuasai tiga sampai empat orang saja. Namun, ia enggan membeberkan perusa-haan-perusahaan tersebut.

“Saya curiga ada mafi a. Mafi a itu berasal dari Jakarta, Medan, dan Surabaya yang bekerja sama dengan pengusaha asing dari China,” kata Fadel seusai penandatanganan nota kesepa-haman dengan pemerintah Re-publik Demokratik Timor Leste di Istana Merdeka, kemarin.

Fadel telah memerintahkan agar ke-13 perusahaan itu di-ma sukkan ke daftar hitam. Ia juga menginstruksikan agar kontainer ikan impor yang saat ini ditahan, di kem balikan ke negeri asalnya dalam satu pekan ke depan.

Ia juga berjanji akan menata kembali impor ikan ke Indone-

kemarin.Menurutnya, pemerintah Su-

riah berencana membelanjakan US$18 miliar dalam lima tahun ke depan untuk pembangunan infrastrukturnya. Untuk itu, pemerintah tidak akan menyia-nyiakan peluang tersebut.

Hal itu belajar dari penga-laman sebelumnya ketika men-dapatkan tawaran serupa dari Kuwait. Akibat tindak lanjut yang lambat, proyek di Kuwait itu diambil oleh pengusaha Malaysia.

Selain itu, pemerintah Suriah juga membuka pintu bagi PT Garuda Indonesia Tbk untuk membuka rute ke sana. “Mere-

laupun dalam bentuk uang, yang sampai ke penerima rata-rata Rp2,25 juta saja. Artinya dipotong Rp750 ribu per kepala keluarga,” ujar anggota Komisi V DPR RI Abdul Hakim kepada Media Indonesia, kemarin.

Dari hasil laporan masyara-kat, dugaan pemotongan dan pengalihan dana menjadi ba-rang dilakukan lembaga ke-uangan mikro (LKM) dan sa-tuan kerja (satker) yang menya-lurkan bantuan tersebut. ”Itu laporan dari Lampung Tengah dan Bandar Lampung. Namun tidak tertutup kemungkinan modus serupa juga berjalan di daerah lain,” tukasnya.

Suriah Tawarkan Proyek 500 Tower

Penyimpangan Bantuan Rumah SwadayaLuput dari Pengawasan

ka menawarkan penerbangan langsung Garuda ke Suriah de ngan adanya freedom right,” kata Hatta.

Sementara itu, untuk inves-tasi di Indonesia, Suriah sudah melakukan kerja sama pen-didikan dengan Institut Tek-nologi Bandung (ITB). Kerja sama meliputi pengembangan perguruan tinggi di bidang teknik. Selain itu, Suriah meli-rik produk pesawat buatan anak negeri.

“Mereka juga investor poten-sial PT Dirgantara Indonesia untuk membeli helikopter dari kita dan dia sedang mempe-la jari penggunaan pesawat

Menurut Abdul, penyimpang-an tersebut membuat program yang berjalan sejak 2006 ini ti-dak memberi manfaat maksimal bagi masyarakat dan merugikan keuangan negara. “Mungkin sejak awal disalurkan, penyim-pangan ini sudah terjadi dan luput dari pengawasan pihak terkait,” tuturnya.

Ia meminta pemerintah me-lakukan evaluasi menyeluruh terhadap program ini untuk menjamin dana bantuan tersa-lur utuh dan tidak terjadi lagi penyimpangan. “Pemerintah daerah juga perlu berkontribusi menyediakan dana pendamping untuk biaya penyaluran supaya

PEMERINTAH Suriah mena-warkan badan usaha milik ne-gara (BUMN) Indonesia untuk mengerjakan proyek pemba-ngunan 500 menara gedung di negara tersebut. Negeri Arab itu menjanjikan insentif berupa penunjukan langsung tanpa ha-rus melalui proses tender.

“Mereka akan membangun 500 tower building dan apabila Indonesia berminat (mereka) akan tunjuk langsung, tidak perlu tender, karena mereka legalnya begitu,” kata Menko Per ekonomian Hatta Rajasa se usai bertemu dengan Deputi Perdana Menteri Suriah Ab-dullah Al-Dardari di Jakarta,

ALOKASI dana Bantuan So-sial Pembangunan Perumahan Swadaya (BSP2S) sejumlah Rp3 juta dipotong rata-rata Rp750 ribu oleh pihak pendamping. Karena itu, pemerintah dimin-ta memperketat pengawasan penyaluran dana sekaligus me-nyediakan dana pendampingan untuk menjamin alokasi dan utuh sampai ke penerima.

”Bantuan itu nilainya tidak besar, rata-rata Rp3 juta, tapi manfaatnya terasa oleh masya-rakat bawah. Namun dalam realisasinya dana tersebut disa-lurkan dalam bentuk barang (bahan bangunan) yang tidak jelas berapa nilainya. Dan ka-

CN235 untuk petrol,” kata Hatta.

Al-Dardari menambahkan bahwa kedua negara bertekad untuk menambah nilai perda-gangan bilateral. Tahun 2008, total perdagangan kedua ne-gara mencapai US$100,21 juta. Namun perdagangan kedua negara justru menurun hingga tahun 2009, hanya tercatat US$91,57 juta. Tren penurunan berlanjut hingga 2010 yang ha-nya US$75,97 juta.

“Saat ini hubungan perda-gangan kedua negara sangat terbatas. Kami ingin mening-katkannya,” kata Al-Dardari. (Tup/Ant/E-5)

tidak ada lagi alasan pemotong-an. Dana itu dialokasikan saja dari APBD,” pungkas Abdul.

Sebelumnya, Kementerian Perumahan Rakyat mengakui program BSP2S hingga kini be-lum mencapai target lantaran baru 80% dari program itu yang tepat sasaran.

BSP2S adalah bantuan bagi pekerja sektor informal ber-penghasilan tidak tetap di ba-wah Rp1,5 juta per bulan. Untuk mereka yang meningkatkan kualitas rumah akan mendapat Rp5 juta per kepala keluarga, se-dangkan kepala keluarga yang membangun rumah akan mem-peroleh Rp10 juta. (Jaz/E-3)

getkan jumlah penduduk yang mengonsumsi air bersih ha-rus mencapai 68%. Untuk itu, ang garan untuk pelayanan air bersih khususnya di perdesaan pun ditambah.

Untuk wilayah perkotaan, pemerintah akan mendorong perusahaan daerah air minum (PDAM) untuk meningkatkan layanan air bersih kepada ma-syarakat. Djoko mengakui saat ini banyak PDAM yang tidak sehat. Untuk itu, pemerintah memfasilitasi peningkatan mo-dal PDAM melalui bank-bank pemerintah agar mereka bisa menjadi perusahaan sehat.

Selain peningkatan akses, Kementerian PU juga berupa-ya melakukan konservasi air khususnya air darat. Salah sa tu upaya ini ialah dengan men dorong pembangunan embung dan situ. Di samping itu, pemerintah daerah dide-sak untuk merancang rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang ramah lingkungan. Salah satunya dengan menyediakan ruang terbuka hijau.

“Targetnya 2011 semua pro-vinsi punya RTRW yang baik, diikuti tahun depan oleh kabu-paten/kota,” tambahnya.

DJOKO SARJONO

DI bumi ini air me-mang mendominasi tutupan planet. Na-mun, ketersedia-

an air bersih khususnya buat dikonsumsi setiap tahunnya semakin terbatas. Hal itu dira-sakan juga di Indonesia.

Menurut Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto, saat ini setengah dari penduduk Indonesia belum mengon sumsi air bersih karena terbatasnya pasokan dan akses terhadap air bersih.

“Baru sekitar 50% masyara-kat kita yang mengonsumsi air bersih, selebihnya belum,” kata Djoko seusai konferensi pers peringatan Hari Air Sedunia di Jakarta, kemarin.

Sesuai dengan tujuan pemba-ngunan milenium (Millenium Development Goals/MDGs) pada 2015, pemerintah menar-

Setengah dari penduduk Indonesia belum mengonsumsi air bersih yang memadai.

Itu dibenarkan Kepala Lem-baga Ilmu Pengetahuan Indo-nesia Lukman Hakim. Dia me-ngatakan, meski ketersediaan air di Indonesia melimpah, secara kualitas tidak semua-nya memenuhi kriteria air ber sih dan sehat yang layak di konsumsi.

Hemat airHal tersebut diamini Menteri

Lingkungan Hidup Gusti Mu-ham mad Hatta. Menurutnya, tu runnya ketersediaan air ber-sih karena rusaknya lingkung-an sum ber air dan badan air. Dia me minta agar industri dan rumah tangga tidak membuang limbah langsung ke badan air su-paya tidak merusak kualitas air.

“Dengan makin kurangnya sumber air bersih, setiap indivi-du supaya menghemat peng-gunaan air. Kalau bisa menggu-nakan satu ember air untuk man di, jangan boros memakai 2-3 ember air,” katanya.

Pada kesempatan lain, seba-nyak tujuh kabupaten dan kota di Jawa Tengah mendapat dana hibah dari Australia Agency for International Development (AusAID). Hibah berupa air minum dan saluran pembuang-an air limbah itu senilai A$25 juta.

Hibah air minum diberi-kan untuk Kabupaten Klaten, Boyolali, Wonogiri, Wonosobo, Cilacap, dan Kota Pekalongan, sedangkan hibah sanitasi bagi Kota Surakarta. Program hibah itu diresmikan oleh Direktur Bidang Infrastruktur AusAID Ben Power di Klaten, kemarin.(*/Ant/FU/FR/E-5)

[email protected]

Buruknya Akses Air Bersih

14 RABU, 23 MARET 2011EKONOMI NASIONAL

MI/ANGGA YUNIAR

HARI AIR: Gabungan pekerja Kementerian PU, kontraktor, dan profesi yang berhubungan dengan air beraksi memperingati Hari Air Sedunia di Bundaran HI, Jakarta, kemarin. Aksi tersebut sebagai usaha untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya air bersih.

MI/ROMMY PUJIANTO

IKAN ILEGAL: Petugas menunjukkan ikan makarel ilegal yang berhasil diamankan Bea dan Cukai di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (21/3). Sebanyak 15 kontainer ikan impor dari China tersebut berpotensi merugikan negara hingga miliaran rupiah.

FOR THE FIRST TIME IN JAKARTA THE MINISTRY OF DEFENSE, REPUBLIC OF INDONESIA WILL HOST

OFFICIAL DELEGATIONS FROM OVER 40 COUNTRIES TO MEET AND DISCUSS STRENGTHENING GLOBAL SECURITY AND STABILITY

BALAI SIDANG JCC INDONESIA

CoordinatingMinistry of Political

Legal and Security AffairsRepublic of Indonesia

Ministry of DefenseRepublic of Indonesia

Indonesian NationalDefense Forces

Indonesian NationalPolice Forces

Indonesian DefenseUniversity

JIDD - JAKARTA INTERNATIONALDEFENSE DIALOGUE 2011

JIDD - JAKARTA INTERNATIONALDEFENSE DIALOGUE 2011

Homeland Security, Counter-Terrorism and Counter-Insurgency will be discussed alongside Peacekeeping Efforts, Humanitarian Relief, Search and Rescue, Disaster Management and Prevention, as well as protecting Critical National Infrastructure - global issues that connect the security and defense community. The JIDD 2011 will highlight and discuss one of the community’s most relevant topics - building capabilities by adopting the latest strategies and technologies through Technology Transfer, Countertrade, Outsourcing and Offset.

HE Susilo Bambang Yudhoyono, President of the Republic of Indonesia*HRH Prince Mohamed Bolkiah, Minister of Foreign Affairs and Trade, Brunei DarussalamHE Dr. Purnomo Yusgiantoro, Minister of Defense, Republic of IndonesiaMr. Gerald Howarth MP, Minister for International Security Strategy, UKMs. Janet Napolitano, Secretary, Department of Homeland Security, USA*General Khalid Shamim Wyne HI (M), Chairman Joint Chiefs of Staff Committee of Pakistan Armed ForcesDr. Stefanie Babst, Acting Assistant Secretary General for Public Diplomacy, NATO

Vice Air Marshal Eris Herryanto, Secretary General, Ministry of Defense, Republic of IndonesiaMr. Shri Satyajeet Rajan, Chairperson, Defence Offset Facilitation Agency (DOFA) of Ministry of Defence, IndiaColonel Ömer Faruk Demircioğlu, Director, Centre of Excellence Defence Against Terrorism, TurkeyMr. Neil K. Rutter, European, Legal and Strategic Planning Committees, Global Offset & Counter Trade (GOCA)Professor Christopher Andrew, Professor of Modern and Contemporary History, University of Cambridge, UK, Official Historian of the British Security Service (MI5)

JIDD Speaker Faculty to includeJIDD Speaker Faculty to Include

JAKARTA, IS THE NEW CENTER FOR SECURITY AND DEFENSE DIALOGUEJAKARTA, IS THE NEW CENTER FOR SECURITY AND DEFENSE DIALOGUE

alongside and in support of JIDD 2011, APSDEX serves as the exclusive showcase to support the topics being discussed within the conference. This unique pairing of conference and showcase creates a 3-D approach to explore the latest and greatest opportunities to develop a stronger industry in support of security and defense.

MEDIA SUPPORT

23-25 MARCH 2011

23-25 MARCH 2011

* to be confirmed

JIDD Event Secretariat: Jl. Salemba Raya no 14, Jakarta Pusat 10430, Indonesia | T +62 21 367 43951www.jidd.org [email protected]

APSDEX Secretariat: Jl. Teluk Betung, #43, Jakarta Pusat, 10230 | T +62 21 391 3037 www.apsdex.com [email protected]