rabu, 11 mei 2011 parlemen lahan subur praktik korupsi filereka dapat dilakukan atas nama legislasi...

1
RABU, 11 MEI 2011 3 P OL KAM DINAMIKA PODIUM ANTARA/YUDHI MAHATMA ARNOLDUS DHAE P ARLEMEN menjadi lahan subur praktik korupsi, seiring de- ngan makin banyak- nya pengusaha yang menjadi politisi. Dengan status impu- nitas, mereka menjadi mesin uang bagi partai mereka. Sebab berbagai kemudahan untuk melancarkan bisnis me- reka dapat dilakukan atas nama legislasi dan perlindungan partai politik (parpol) tempat mereka bernaung. Demikian dikemukakan Ketua Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) Busyro Muqod- das saat membuka konferensi internasional bertajuk Me- merangi Suap dalam Transaksi Bisnis Internasional, di Bali, kemarin. “Tren korupsi di transaksi bisnis bagi anggota legislatif semakin hari semakin tinggi dalam beberapa tahun terakhir,” kata Busyro, tanpa merinci angkanya. KPK, sambungnya, berupaya mengantisipasi meningkatnya praktik penyuapan itu melalui revisi Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) yang harus inheren dengan re- visi UU KPK. “Proses legislasi yang nanti bisa diendus ada indikasi penyuapan, kami bisa segera masuk. Cuma UU kita baru menjangkau pejabat pu- blik,” jelasnya. Saat ini draf revisi UU Tipikor telah ditarik Menteri Hukum dan HAM untuk dikaji ulang. Tim baru dibentuk dengan meli- batkan lebih banyak pemangku kepentingan termasuk KPK. Menurut Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan, Bibit Sa- mad Rianto, Pasal 2 dan 3 di UU Tipikor yang ada sudah cukup mampu memerangi korupsi. “Yang perlu dibenahi adalah tuntutan yang selama ini masih banyak keliru. Ia juga menyatakan rencana menghilangkan hukuman bagi penyelenggara negara yang ni- lai korupsinya di bawah Rp25 juta, dan cukup mengembali- kan uang hasil korupsi, adalah contoh penurunan derajat. “Di negara lain itu justru sekarang berapa pun jumlahnya, korup- tor tetap dikejar. Kenapa di sini justru mau diturunkan,” kata Bibit. Ketua DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Marzuki Alie sepakat revisi UU Tipikor dini- lai menjadi solusi. Namun, ia mengakui komitmen tersebut berbentur dengan berbagai ke- pentingan politik yang ada. Larangan berbisnis Saat membuka konferensi itu, Presiden RI Susilo Bam- bang Yudhoyono menyebut- kan larangan berbisnis bagi koruptor merupakan langkah konkret yang diambil nega- ra-negara G-20, untuk bekerja sama dalam mereformasi pe- negakan hukum melawan ko- rupsi. “Juga akan ditingkatkan pengawasan pencucian uang, dan meningkatkan penuntu- tan,” ucapnya. Data Bank Dunia memper- kirakan, penyuapan di seluruh dunia mencapai US$1 triliun per tahun atau sekitar 3% dari perekonomian dunia. Penyua- pan lazim dalam upaya peng- gelapan pajak, yang juga marak di sektor investasi, khususnya investasi asing. Selain larangan berbisnis, para koruptor juga diusulkan mendapatkan perlakuan yang sama seperti teroris. Nama- nama yang pernah tercatat sebagai koruptor harus ditolak untuk masuk ke bisnis di nega- ra-negara mana pun. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar mengaku akan memasukkan usulan-usulan itu ke revisi UU Tipikor. Poin korupsi juga akan ditambah. Unsur korupsi tidak harus merugikan ke- uangan negara saja. Namun, juga berkaitan dengan kepen- tingan umum, seperti dana bencana alam. Sementara itu, DPD meng- aku ingin dilibatkan dalam pembahasan sejumlah UU yang terkait dengan pemberantasan korupsi dan mendukung usulan pembentukan KPK di daerah. “Kami ingin ikut terlibat. Yang kita tahu sejak otonomi daerah, korupsi mengalir juga ke daer- ah,” sahut Ketua DPD Irman Gusman, saat membuka Masa Sidang Ke-12 DPD, di Jakarta. (Mad/Wta/P-4) [email protected] Parlemen Lahan Subur Praktik Korupsi Partai-partai yang mencari dana untuk Pemilu 2014 dengan cara korupsi jelas tidak akan nyaman dengan KPK. S ETELAH diburu selama satu dekade, Osama bin Laden, akhirnya diberi- takan benar-benar tewas pada Senin (2/5) dini hari. Mengapa harus dikatakan benar-benar tewas karena sebelumnya su- dah sering terdengar berita kematian Osama, tapi nyatanya hanya isapan jempol. Kali ini, berita itu benar adanya. Publik percaya pada tewas- nya Osama karena selain diu- mumkan langsung oleh Presi- den AS Barack Obama, otoritas Pakistan dan para petinggi Al-Qaeda pun mengakuinya. Yang masih menjadi kontro- versi adalah bagaimana cara Osama tewas. Betulkah ia me- lakukan perlawanan, ataukah ia ditangkap hidup-hidup lalu dieksekusi di depan istri dan anak-anaknya? Menurut juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, pada saat disergap, Osama tidak bersen- jata. Hanya saja dia melakukan perlawanan sehingga harus ditembak. Pemimpin Tanzim Al-Qaeda itu tewas setelah sebuah peluru bersarang di ke- palanya. Empat anak dan istri termudanya, Amal al-Sadah, yang bersama Obama saat penyergapan berlangsung, se- karang ditahan di Pakistan. Ada dua pertanyaan penting pascatewasnya Obama. Per- tama siapa yang akan meng- gantikan posisinya di pucuk pimpinan Al-Qaeda? Sejumlah tokoh dikabarkan pantas meng- gantikan Osama. Di antaranya Ayman al-Zawahiri yang dini- lai paling berjasa dalam men- dirikan kelompok militan Jihad Islam di Mesir. Selain al-Zawahiri ada Abu Yahya al-Libi atau Hasan Qayid atau Yunis al-Sahrawi. Sebelum bergabung dengan Al-Qaeda, al-Libi merupakan anggota Kelompok Pejuang Islam Libya (LIFG) yang terkenal memiliki wawasan luas. Tokoh lain yang dianggap layak menggantikan Osama adalah Khalid al-Habib. Perwira tinggi militer yang ber- pengalaman memburu kelom- pok jaringan Al-Qaeda di utara Pakistan dan Afghanistan. Pertanyaan kedua adalah bagaimana prospek gerakan terorisme internasional pasca- Osama? Pertanyaan ini penting diajukan mengingat Osama merupakan pemimpin utama sekaligus simbol pemersatu gerakan radikal Islam interna- sional. Selain itu, Osama me- rupakan penyandang dana terbesar dari gerakan terorisme terutama yang digerakkan Al- Qaeda. Tewasnya Osama menyisa- kan persoalan besar bagi para pengikutnya. Jaringan Al-Qae- da terancam kesulitan penda- naan karena selama dua dekade terakhir mayoritas pembiayaan untuk Al-Qaeda berasal dari kekayaan pribadi Osama yang diperkirakan sekitar US$300 juta. Tambahannya berasal dari perdagangan heroin dan sumbangan-sumbangan yang jumlahnya tidak sebesar kon- tribusi Osama. Selain soal pendanaan, perlu dicatat bahwa Al-Qaeda meru- pakan kelompok radikal Islam yang dibentuk Osama pada 1988. Mula-mula, medan perjuan- gannya meliputi Pakistan dan Afghanistan. Lambat laun Al- Qaeda bermetamorfosis men- jadi gerakan militan internasio- nal yang beroperasi di seluruh dunia. Al-Qaeda sering melancar- kan serangan terhadap warga sipil dan target-target militer di berbagai negara sekutu AS. Yang paling monumental adalah serangan 11 September 2001 di New York City dan Washington DC. Serangan teror yang populer disebut 9/11 itu- lah yang kemudian membuat Osama menjadi most wanted yang diburu Pemerintah AS. Dengan tewasnya Osama, sebagai organisasi mungkin Al- Qaeda akan sedikit melemah. Akan tetapi, ideologinya akan terus hidup dan menjadi pe- nyemangat bagi para kolega Osama dan para pelanjutnya. Karena mereka bergerak dan berkembang dengan sistem sel, jumlah para pelanjutnya pun akan lebih besar. Ibarat kata pepatah, mati satu tum- buh seribu. Akan tetapi, sejalan de- ngan sumber keuangannya yang semakin menipis, bukan tidak mungkin akan terjadi pergeseran strategi dan taktik dalam melancarkan serangan. Mungkin tidak akan ada lagi se- rangan dalam skala besar, tapi lebih sporadis meskipun de- ngan target yang relatif sama. Dengan tewasnya Osama di tangan tentara AS, dendam Al- Qaeda pada AS akan semakin menyala. Juga pada negara-ne- gara yang dianggap pro-AS. Karenanya cukup beralasan jika banyak negara-–termasuk Indonesia--berupaya mening- katkan kewaspadaan karena sel-sel Al-Qaeda tersebar di seluruh dunia. Nama orga- nisasinya bisa saja berbeda, tapi landasan gerakan, tujuan, dan cara-cara yang ditempuh relatif sama. Di Asia Tenggara (terutama Indonesia, Malaysia, dan Filipi- na) nama Al-Qaeda menjelma menjadi Jamaah Islamiyah (JI). Apa pun namanya, setiap orga- nisasi perpanjangan tangan Al- Qaeda perlu diwaspadai dan dikendalikan agar tidak mem- besar dan membahayakan. Terorisme Pasca-Osama KONFERENSI PEMBERANTASAN KORUPSI: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berbincang dengan Wakil Sekjen Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) Richard Boucher (kiri) disaksikan Ketua KPK Busyro Muqoddas (kanan) saat pembukaan Konferensi Internasional Pemberantasan Korupsi dan Memerangi Praktik Suap di Nusa Dua, Bali, kemarin. Konferensi tersebut membicarakan strategi pemberantasan korupsi, khususnya praktik suap, dalam transaksi bisnis internasional. VONIS SEMBILAN TAHUN: Wali Kota Tomohon, Sulut, Jefferson Solaiman M Rumajar memasuki ruangan untuk mengikuti sidang pembacaan vonis di Pengadilan Tipikor, Jakarta, kemarin. Majelis hakim menjatuhkan hukuman sembilan tahun penjara dan denda Rp200 juta kepada Jefferson karena terbukti menyalahgunakan wewenang jabatannya. ANTARA/NYOMAN BUDHIANA Hukuman Bertambah Pengacara Haposan Kaget MAJELIS Hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memperberat hukuman terpidana kasus maa pajak Haposan Hutagalung, dari tujuh tahun menjadi sembilan tahun. Juru bicara Pengadilan Tinggi Jakarta Ahmad Sobari me- ngatakan putusan Haposan dikeluarkan pada 5 Mei 2011. Jhon Panggabean, pengacara Haposan, mengaku belum mengetahui putusan itu secara resmi. Tetapi, Jhon juga menegaskan pihaknya akan segera mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Haposan terbukti melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama dengan memberi keterangan yang tidak benar terkait dengan uang Rp28 miliar milik Gayus Tambunan yang diblokir penyidik. Haposan juga terbukti menyuap penyidik untuk memengaruhi penyidikan Gayus. (*/P-4) Scott Bali Nine Terbebas dari Hukuman Mati MAHKAMAH Agung (MA) melalui putusan peninjauan kembali (PK) mengabulkan sebagian permohonan Scott Anthony Rush (komplotan penyeludup narkoba Bali Nine), yakni mengubah hu- kuman dari hukuman mati menjadi seumur hidup. ‘Permohonan dikabulkan dari hukuman mati menjadi seumur hidup’, demikian bunyi putusan PK yang dirilis MA di Jakarta, kemarin. Pertimbangan majelis hakim, Scott merupakan orang yang dipergunakan terdakwa lain dalam perkara yang berbeda dan peran yang sama dengan terpidana mendapat hukuman seumur hidup. Anggota majelis hakim PK Imam Harjadi berbeda pendapat, yakni Scott harus tetap dihukum mati. (Ant/P-4) Prabowo Jadi Presiden Harga Mati untuk Gerindra KETUA Umum DPP Partai Gerindra Suhardi berharap, perolehan suara pada 2014 nanti meningkat menjadi 15% sehingga bisa memenuhi ketentuan ambang batas parlemen dari 4,6%. Hal itu ditujukan untuk meloloskan Ketua Dewan Penasihat Gerindra Prabowo Subianto menjadi calon presiden. “Kami menargetkan perolehan suara bisa lebih besar lagi,” ujar Suhardi seusai pelantikan pengurus anak cabang (PAC) Gerindra se-Bali di Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, kemarin. Suhardi menyebutkan target meloloskan Prabowo menjadi calon presiden merupakan harga mati. Hal itu berdasarkan hasil survei yang menyatakan calon presiden yang memiliki elektabili- tas tinggi adalah Prabowo Subianto. (Ant/P-4) DOK. PRIBADI Jeffrie Geovanie Anggota Komisi I DPR RI

Upload: truongphuc

Post on 10-Apr-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

RABU, 11 MEI 2011 3POLKAM

DINAMIKA

PODIUM

ANTARA/YUDHI MAHATMA

ARNOLDUS DHAE

PARLEMEN menjadi lahan subur praktik korupsi, seiring de-ngan makin banyak-

nya pengusaha yang menjadi politisi. Dengan status impu-nitas, mereka menjadi mesin uang bagi partai mereka.

Sebab berbagai kemudahan untuk melancarkan bisnis me-reka dapat dilakukan atas nama legislasi dan perlindungan partai politik (parpol) tempat mereka bernaung.

Demikian dikemukakan Ketua Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) Busyro Muqod-das saat membuka konferensi internasional bertajuk Me-merangi Suap dalam Transaksi Bisnis Internasional, di Bali, kemarin. “Tren korupsi di transaksi bisnis bagi anggota legislatif semakin hari semakin tinggi dalam beberapa tahun terakhir,” kata Busyro, tanpa merinci angkanya.

KPK, sambungnya, berupaya mengantisipasi meningkatnya praktik penyuapan itu melalui revisi Undang-Undang Tindak

Pidana Korupsi (UU Tipikor) yang harus inheren dengan re-visi UU KPK. “Proses legislasi yang nanti bisa diendus ada indikasi penyuapan, kami bisa segera masuk. Cuma UU kita baru menjangkau pejabat pu-blik,” jelasnya.

Saat ini draf revisi UU Tipikor telah ditarik Menteri Hukum dan HAM untuk dikaji ulang. Tim baru dibentuk dengan meli-batkan lebih banyak pemangku kepentingan termasuk KPK.

Menurut Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan, Bibit Sa-mad Rianto, Pasal 2 dan 3 di UU Tipikor yang ada sudah cukup mampu memerangi korupsi. “Yang perlu dibenahi adalah tuntutan yang selama ini masih banyak keliru.

Ia juga menyatakan rencana menghilangkan hukuman bagi penyelenggara negara yang ni-lai korupsinya di bawah Rp25 juta, dan cukup mengembali-kan uang hasil korupsi, adalah contoh penurunan derajat. “Di negara lain itu justru sekarang berapa pun jumlahnya, korup-tor tetap dikejar. Kenapa di sini justru mau diturunkan,”

kata Bibit. Ketua DPR RI dari Fraksi

Partai Demokrat Marzuki Alie sepakat revisi UU Tipikor dini-lai menjadi solusi. Namun, ia mengakui komitmen tersebut berbentur dengan berbagai ke-pentingan politik yang ada.

Larangan berbisnisSaat membuka konferensi

itu, Presiden RI Susilo Bam-bang Yudhoyono menyebut-kan larangan berbisnis bagi koruptor merupakan langkah konkret yang diambil nega-ra-negara G-20, untuk bekerja sama dalam mereformasi pe-negakan hukum melawan ko-rupsi. “Juga akan ditingkatkan pengawasan pencucian uang, dan meningkatkan penuntu-tan,” ucapnya.

Data Bank Dunia memper-kirakan, penyuapan di seluruh dunia mencapai US$1 triliun per tahun atau sekitar 3% dari perekonomian dunia. Penyua-pan lazim dalam upaya peng-gelapan pajak, yang juga marak di sektor investasi, khususnya investasi asing.

Selain larangan berbisnis,

para koruptor juga diusulkan mendapatkan perlakuan yang sama seperti teroris. Nama-nama yang pernah tercatat sebagai koruptor harus ditolak untuk masuk ke bisnis di nega-ra-negara mana pun.

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar mengaku akan memasukkan usulan-usulan itu ke revisi UU Tipikor. Poin korupsi juga akan ditambah. Unsur korupsi tidak harus merugikan ke-uangan negara saja. Namun, juga berkaitan dengan kepen-tingan umum, seperti dana bencana alam.

Sementara itu, DPD meng-aku ingin dilibatkan dalam pembahasan sejumlah UU yang terkait dengan pemberantasan korupsi dan mendukung usulan pembentukan KPK di daerah. “Kami ingin ikut terlibat. Yang kita tahu sejak otonomi daerah, korupsi mengalir juga ke daer-ah,” sahut Ketua DPD Irman Gusman, saat membuka Masa Sidang Ke-12 DPD, di Jakarta. (Mad/Wta/P-4)

[email protected]

Parlemen Lahan SuburPraktik Korupsi

Partai-partai yang mencari dana untuk Pemilu 2014 dengan cara korupsi jelas tidak akan nyaman dengan KPK.

SETELAH diburu selama satu dekade, Osama bin Laden, akhirnya diberi-

takan benar-benar tewas pada Senin (2/5) dini hari. Mengapa harus dikatakan benar-benar tewas karena sebelumnya su-dah sering terdengar berita kematian Osama, tapi nyatanya hanya isapan jempol. Kali ini, berita itu benar adanya.

Publik percaya pada tewas-nya Osama karena selain diu-mumkan langsung oleh Presi-den AS Barack Obama, otoritas Pakistan dan para petinggi Al-Qaeda pun mengakuinya. Yang masih menjadi kontro-versi adalah bagaimana cara Osama tewas. Betulkah ia me-lakukan perlawanan, ataukah ia ditangkap hidup-hidup lalu dieksekusi di depan istri dan anak-anaknya?

Menurut juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, pada saat disergap, Osama tidak bersen-jata. Hanya saja dia melakukan perlawanan sehingga harus ditembak. Pemimpin Tanzim Al-Qaeda itu tewas setelah sebuah peluru bersarang di ke-palanya. Empat anak dan istri termudanya, Amal al-Sadah, yang bersama Obama saat penyergapan berlangsung, se-karang ditahan di Pakistan.

Ada dua pertanyaan penting pascatewasnya Obama. Per-tama siapa yang akan meng-gantikan posisinya di pucuk pimpinan Al-Qaeda? Sejumlah tokoh dikabarkan pantas meng-gantikan Osama. Di antaranya Ayman al-Zawahiri yang dini-lai paling berjasa dalam men-dirikan kelompok militan Jihad Islam di Mesir.

Selain al-Zawahiri ada Abu Yahya al-Libi atau Hasan Qayid atau Yunis al-Sahrawi. Sebelum bergabung dengan Al-Qaeda, al-Libi merupakan anggota Kelompok Pejuang Islam Libya (LIFG) yang terkenal memiliki wawasan luas. Tokoh lain yang dianggap layak menggantikan Osama adalah Khalid al-Habib. Perwira tinggi militer yang ber-pengalaman memburu kelom-pok jaringan Al-Qaeda di utara Pakistan dan Afghanistan.

Pertanyaan kedua adalah bagaimana prospek gerakan terorisme internasional pasca-Osama? Pertanyaan ini penting diajukan mengingat Osama merupakan pemimpin utama sekaligus simbol pemersatu gerakan radikal Islam interna-

sional. Selain itu, Osama me-rupakan penyandang dana terbesar dari gerakan terorisme terutama yang digerakkan Al-Qaeda.

Tewasnya Osama menyisa-kan persoalan besar bagi para pengikutnya. Jaringan Al-Qae-da terancam kesulitan penda-naan karena selama dua dekade terakhir mayoritas pembiayaan untuk Al-Qaeda berasal dari kekayaan pribadi Osama yang diperkirakan sekitar US$300 juta. Tambahannya berasal dari perdagangan heroin dan sumbangan-sumbangan yang jumlahnya tidak sebesar kon-tribusi Osama.

Selain soal pendanaan, perlu

dicatat bahwa Al-Qaeda meru-pakan kelompok radikal Islam yang dibentuk Osama pada 1988.

Mula-mula, medan perjuan-gannya meliputi Pakistan dan Afghanistan. Lambat laun Al-Qaeda bermetamorfosis men-jadi gerakan militan internasio-nal yang beroperasi di seluruh dunia.

Al-Qaeda sering melancar-kan serangan terhadap warga sipil dan target-target militer di berbagai negara sekutu AS. Yang paling monumental adalah serangan 11 September 2001 di New York City dan Washington DC. Serangan teror yang populer disebut 9/11 itu-lah yang kemudian membuat Osama menjadi most wanted yang diburu Pemerintah AS.

Dengan tewasnya Osama, sebagai organisasi mungkin Al-Qaeda akan sedikit melemah. Akan tetapi, ideologinya akan terus hidup dan menjadi pe-nyemangat bagi para kolega Osama dan para pelanjutnya. Karena mereka bergerak dan berkembang dengan sistem sel, jumlah para pelanjutnya

pun akan lebih besar. Ibarat kata pepatah, mati satu tum-buh seribu.

Akan tetapi, sejalan de-ngan sumber keuangannya yang semakin menipis, bukan tidak mungkin akan terjadi pergeseran strategi dan taktik dalam melancarkan serangan. Mungkin tidak akan ada lagi se-rangan dalam skala besar, tapi lebih sporadis meskipun de-ngan target yang relatif sama. Dengan tewasnya Osama di tangan tentara AS, dendam Al-Qaeda pada AS akan semakin menyala. Juga pada negara-ne-gara yang dianggap pro-AS.

Karenanya cukup beralasan jika banyak negara-–termasuk Indonesia--berupaya mening-katkan kewaspadaan karena sel-sel Al-Qaeda tersebar di seluruh dunia. Nama orga-nisasinya bisa saja berbeda, tapi landasan gerakan, tujuan, dan cara-cara yang ditempuh relatif sama.

Di Asia Tenggara (terutama Indonesia, Malaysia, dan Filipi-na) nama Al-Qaeda menjelma menjadi Jamaah Islamiyah (JI). Apa pun namanya, setiap orga-nisasi perpanjangan tangan Al-Qaeda perlu diwaspadai dan dikendalikan agar tidak mem-besar dan membahayakan.

Terorisme Pasca-Osama

KONFERENSI PEMBERANTASAN KORUPSI: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berbincang dengan Wakil Sekjen Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) Richard Boucher (kiri) disaksikan Ketua KPK Busyro Muqoddas (kanan) saat pembukaan Konferensi Internasional Pemberantasan Korupsi dan Memerangi Praktik Suap di Nusa Dua, Bali, kemarin. Konferensi tersebut membicarakan strategi pemberantasan korupsi, khususnya praktik suap, dalam transaksi bisnis internasional.

VONIS SEMBILAN TAHUN: Wali Kota Tomohon, Sulut, Jefferson Solaiman M Rumajar memasuki ruangan untuk mengikuti sidang pembacaan vonis di Pengadilan Tipikor, Jakarta, kemarin. Majelis hakim menjatuhkan hukuman sembilan tahun penjara dan denda Rp200 juta kepada Jefferson karena terbukti menyalahgunakan wewenang jabatannya.

ANTARA/NYOMAN BUDHIANA

Hukuman Bertambah Pengacara Haposan KagetMAJELIS Hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memperberat hukuman terpidana kasus mafi a pajak Haposan Hutagalung, dari tujuh tahun menjadi sembilan tahun.

Juru bicara Pengadilan Tinggi Jakarta Ahmad Sobari me-ngatakan putusan Haposan dikeluarkan pada 5 Mei 2011. Jhon Panggabean, pengacara Haposan, mengaku belum mengetahui putusan itu secara resmi. Tetapi, Jhon juga menegaskan pihaknya akan segera mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.

Haposan terbukti melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama dengan memberi keterangan yang tidak benar terkait dengan uang Rp28 miliar milik Gayus Tambunan yang diblokir penyidik. Haposan juga terbukti menyuap penyidik untuk memengaruhi penyidikan Gayus. (*/P-4)

Scott Bali Nine Terbebasdari Hukuman MatiMAHKAMAH Agung (MA) melalui putusan peninjauan kembali (PK) mengabulkan sebagian permohonan Scott Anthony Rush (komplotan penyeludup narkoba Bali Nine), yakni mengubah hu-kuman dari hukuman mati menjadi seumur hidup. ‘Permohonan dikabulkan dari hukuman mati menjadi seumur hidup’, demikian bunyi putusan PK yang dirilis MA di Jakarta, kemarin.

Pertimbangan majelis hakim, Scott merupakan orang yang dipergunakan terdakwa lain dalam perkara yang berbeda dan peran yang sama dengan terpidana mendapat hukuman seumur hidup.

Anggota majelis hakim PK Imam Harjadi berbeda pendapat, yakni Scott harus tetap dihukum mati. (Ant/P-4)

Prabowo Jadi Presiden Harga Mati untuk GerindraKETUA Umum DPP Partai Gerindra Suhardi berharap, perolehan suara pada 2014 nanti meningkat menjadi 15% sehingga bisa memenuhi ketentuan ambang batas parlemen dari 4,6%. Hal itu ditujukan untuk meloloskan Ketua Dewan Penasihat Gerindra Prabowo Subianto menjadi calon presiden.

“Kami menargetkan perolehan suara bisa lebih besar lagi,” ujar Suhardi seusai pelantikan pengurus anak cabang (PAC) Gerindra se-Bali di Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, kemarin.

Suhardi menyebutkan target meloloskan Prabowo menjadi calon presiden merupakan harga mati. Hal itu berdasarkan hasil survei yang menyatakan calon presiden yang memiliki elektabili-tas tinggi adalah Prabowo Subianto. (Ant/P-4)

DOK. PRIBADI

Jeffrie GeovanieAnggota Komisi I DPR RI