rabu, 1 september 2010 i media indonesia india pulihkan ... · buruk terkait dengan kondisi global....

1
buruk terkait dengan kondisi global. Akibatnya, investasi- investasi besar yang sudah direncanakan masuk menjadi tertunda untuk melihat per- kembangan terlebih dahulu. India relatif terlindung dari hantaman badai resesi global 2008 karena dukungan permin- taan domestik yang kuat dan meningkatnya upah. Meski demikian, kata Shukla, penge- luaran rumah tangga terbatas pada golongan pendapatan menengah dan atas. Masyarakat dari kedua go- longan banyak menghabiskan pengeluaran di pembelian kendaraan bermotor, televisi plasma, dan barang kebutuhan tersier lainnya. Sementara itu, barang-barang dasar seperti sampo dan sabun, yang oleh kaum miskin dibeli dalam paket kecil dan mu- rah, sama sekali tidak mampu mengimbangi. Tingkat inflasi yang pada kuartal II 2010 mencapai 10,6% memberikan tekanan paling besar kepada masyarakat ber- pendapatan rendah. Pengeluaran mereka banyak digunakan untuk membeli bahan makanan pokok, kelom- pok barang yang paling parah terkena kenaikan harga. “Sangat penting bagi India untuk mempertahankan per- tumbuhan di level saat ini. Jika gagal, India akan mengalami masalah karena penurunan daya beli,” tutur Sukhla. Walupun India tidak banyak bergantung pada ekpor, sekitar 40% produksi industri mereka dipengaruhi harga komoditas dan permintaan ekspor. (E-1) [email protected] atau di seluruh negara di dunia, pemerintahnya bisa mempekerjakan semua orang muda. Namun, pekerjaan dalam sektor pemerintah atau swasta harus diduduki warga negara,” kata Abdulaziz yang juga seorang anggota berpengaruh dari keluarga kerajaan, seperti dikutip kantor berita SPA, di Riyadh, Senin (30/8). Meski kaya sumber minyak, Arab Saudi tertatih- tatih dalam menyediakan pekerjaan bagi warga negara mereka. Hal itu disebabkan sistem pendidikan ketinggalan zaman yang berfokus lebih pada agama. Adapun kemampuan yang dibutuhkan untuk mendiversifikasi ekonomi berbasis minyak yang terbebani oleh membengkaknya sektor publik cenderung terabaikan. Menciptakan lapangan kerja “Kekhawatiran akan tingginya inflasi masih akan membayangi kebijakan moneter. Kami meli- hat pengetatan moneter masih akan meningkat,” ujarnya. Industri manufaktur tercatat naik 12,4% dan sambungan telekomunikasi melonjak 36,7% sepanjang kuartal II 2010. Na- mun, sejumlah ekonom meng- ingatkan bayangan ketidak- pastian ekonomi global akan menghambat belanja modal. Itu pada gilirannya dapat meng- ganggu produksi industri serta pertumbuhan kredit. “Bila dilihat dari keberlanjut- annya, angka pertumbuhan ekonomi akan turun dan berta- han di 8,5%,” ujar ekonom Enam Securities, Sachchida- nand Shukla, seperti dikutip Associated Press. Investasi tertunda Menurut Shukla, ketidakpas- tian ekonomi global memberi- kan dampak buruk bagi pasar. Setiap saat bisa datang kabar REUTERS/DANISH SIDDIQUI EKONOMI INDIA: Dua wanita berpose di depan Hotel Taj Mahal, India, beberapa waktu lalu. India mencatat pertumbuhan 8,8% pada kuartal II 2010, laju pertumbuhan tercepat sejak dua tahun terakhir. P EREKONOMIAN In- dia tumbuh 8,8% pada kuartal II 2010, laju pertumbuhan terce- pat sejak dua tahun terakhir. Produk-produk pertanian dan manufaktur mengangkat per- tumbuhan kembali ke tingkat sebelum krisis. Ekspansi ekonomi India sebe- lum resesi global 2008 hampir mencapai rata-rata 9%. Rem- betan resesi sempat mengganjal perekonomian sehingga India hanya mampu mencatatkan pertumbuhan 6% pada kuartal II tahun lalu. Sebuah jajak pendapat yang diadakan CNBC-TV18 sebe- lumnya meramalkan pertum- buhan ekonomi periode April- Juni tahun ini akan mencapai 8,9%. Realisasi pertumbuhan yang tidak jauh berbeda dari ramalan tersebut membuat bank sentral India amat mung- kin tidak akan memperlonggar kebijakan moneter. The Reserve Bank of India telah menaikkan suku bunga acuan sebanyak empat kali se- panjang semester 1 2010. Kebi- jakan itu diambil sebagai upaya menekan angka inflasi yang terus meningkat. Kepala Ekonom Yes Bank, Shubhada Rao, memperkira- kan bank sentral masih akan meningkatkan suku bunga sebesar 50 basis poin dalam beberapa bulan mendatang. JAL Segera Berhentikan 30% Karyawan Windy Dyah Indriantari India Pulihkan Laju Pertumbuhan Laju pertumbuhan yang mencapai 8,8% membuat bank sentral India amat mungkin tidak akan memperlonggar kebijakan moneter. MASKAPAI penerbangan asal Jepang, Japan Air- line (JAL), mengungkapkan rencana restruktu- risasi yang meliputi pemotongan 30% tenaga kerja. Selain itu, perusahaan mengupayakan tam- bahan pembiayaan dalam rangka menyokong biaya operasional. Rencana restrukturisasi tersebut diajukan ke Pengadilan Negeri Tokyo, kemarin, setelah per- mohonan perlindungan kebangkrutan oleh JAL pada Januari lalu. JAL berada dalam lilitan utang senilai 25 miliar yen. Maskapai yang dulunya merupakan kebang- gaan masyarakat Jepang ini selama bertahun-ta- hun mengalami kesulitan operasional. Kondisi itu diperparah isu keselamatan, pembayaran pensiun yang terus membengkak, dan perampingan rute untuk menghadapi ketatnya persaingan. Dalam rangka restrukturisasi, perusahaan akan menjual sejumlah anak usaha dan menutup 39 rute penerbangan domestik serta 10 rute in- ternasional yang dinilai tidak menguntungkan. Sebanyak 103 armada pesawat terbang milik JAL pun akan dipensiunkan. Sekitar 16 ribu pos kerja, atau meliputi 30% dari total tenaga kerja JAL yang tercatat 48.700, akan ditutup. Pihak JAL menjelaskan, sebagian besar pengurangan tenaga kerja itu merupakan dampak dari penjualan anak usaha. Restrukturisasi juga mencakup pelepasan tun- tutan atas utang senilai 521 miliar yen dari sejum- lah lembaga keuangan dan investasi pemerintah sebesar 350 miliar yen di JAL. Investasi tersebut diberikan melalui Enterprise Turnaround Initia- tive Corp (ETI), lembaga dukungan pemerintah yang ditugasi menangani restrukturisasi JAL. “Rencana revitalisasi ini adalah permulaan dari kelahiran kembali JAL,” ujar Presiden Ko- misaris JAL Kazuo Inamori di kantor Kamar Dagang dan Industri Tokyo, seperti dikutip Associated Press. Menurut Inamori, pihaknya akan berusaha keras agar semua upaya yang dilakukan untuk membangkitkan kembali JAL tidak sia-sia. Pemerintah Jepang berharap perampingan JAL akan mampu mengembalikan kemampuan perusahaan untuk meraih keuntungan. Ber- bagai kemungkinan langkah strategis tengah dijajaki, termasuk merambah bisnis penerbang- an murah. JAL juga tengah mengupayakan bergabung dalam aliansi Oneworld bersama maskapai Ame- rika (AS) American Airlines. (E-2) AP/HO INSTALASI LISTRIK: Pekerja memeriksa kabel listrik di instalasi kereta api berkecepatan tinggi di Nanchang, Provinsi Jiangxi, China, kemarin. China telah membangun lebih dari 6.500 kilometer rel untuk sistem kereta api berkecepatan tinggi. Arab Saudi, Negara Kaya dengan Pengangguran Tinggi K AYA berkat hasil minyak tidak serta- merta membuat Arab Saudi terbebas dari permasalahan ekonomi klasik, yakni jumlah pengangguran yang tinggi. Hingga akhir 2009 tingkat pengangguran di negara Timur Tengah itu mencapai 10,5%. Masalah pengangguran memicu demonstrasi yang jarang terjadi di negara tersebut. Kemarin, aksi yang dilakukan 200 lulusan Universitas Riyadh telah memasuki hari keempat, menuntut agar pemerintah memberi mereka pekerjaan. Menteri Dalam Negeri Arab Saudi Nayef bin Abdulaziz pun mendesak kementerian- kementerian dan perusahaan swasta untuk menciptakan pekerjaan bagi para pengang- gur warga negara Saudi. “Tidak mungkin di Kerajaan Arab Saudi, untuk penduduk pribumi Saudi yang berjumlah lebih dari 18 juta adalah salah satu tantangan yang terbesar yang dihadapi kepemimpinan negara itu. Dengan jumlah penduduk resmi 27,1 juta, Arab Saudi menawarkan manfaat jaminan sosial kepada warganya. Meski demikian, nilainya masih lebih kecil bila dibandingkan dengan yang diberikan produsen minyak Teluk Arab lainnya, seperti Kuwait dan Qatar. Kedua negara yang disebut belakangan memiliki populasi jauh lebih kecil. Akibat terbatasnya jumlah lapangan kerja, banyak warga Saudi terpaksa mengambil sembarang pekerjaan. Mereka bekerja sebagai pengemudi taksi, penjaga keamanan swasta, atau pekerjaan bergaji rendah lainnya untuk memenuhi kebutuhan. (Ant/E-2) Ekonomi Global | 15 RABU, 1 SEPTEMBER 2010 I MEDIA INDONESIA Sangat penting bagi India untuk mempertahankan pertumbuhan di level saat ini.’’ Sachchidanand Shukla Ekonom Enam Securities

Upload: duongnhu

Post on 06-Aug-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

buruk terkait dengan kondisi global. Akibatnya, investasi-investasi besar yang sudah direncanakan masuk menjadi tertunda untuk melihat per-kembangan terlebih dahulu.

India relatif terlindung dari hantaman badai resesi global 2008 karena dukungan permin-taan domestik yang kuat dan meningkatnya upah. Meski demikian, kata Shukla, penge-luaran rumah tangga terbatas pada golongan pendapatan me nengah dan atas.

Masyarakat dari kedua go-longan banyak menghabiskan pengeluaran di pembelian ken daraan bermotor, televisi plasma, dan barang kebutuhan tersier lainnya.

Sementara itu, barang-barang dasar seperti sampo dan sabun, yang oleh kaum miskin dibeli dalam pa ket kecil dan mu-rah, sama sekali tidak mampu mengimbangi.

Tingkat inflasi yang pada kuartal II 2010 mencapai 10,6% memberikan tekanan paling besar kepada masyarakat ber-pendapatan rendah.

Pengeluar an mereka banyak digunakan untuk membeli bahan makanan pokok, kelom-pok barang yang paling parah terkena kenaikan harga.

“Sangat penting bagi India un tuk mempertahankan per-tum buhan di level saat ini. Jika gagal, India akan mengalami masalah karena penurunan daya beli,” tutur Sukhla.

Walupun India tidak banyak bergantung pada ekpor, sekitar 40% produksi industri mereka dipengaruhi harga komoditas dan permintaan ekspor. (E-1)

[email protected]

atau di seluruh negara di dunia, pemerintahnya bisa mempekerjakan semua orang muda. Namun, pekerjaan dalam sektor pemerintah atau swasta harus diduduki warga negara,” kata Abdulaziz yang juga seorang anggota berpengaruh dari keluarga kerajaan, seperti dikutip kantor berita SPA, di Riyadh, Senin (30/8).

Meski kaya sumber minyak, Arab Saudi tertatih-tatih dalam menyediakan pekerjaan bagi warga negara mereka. Hal itu disebabkan sistem pendidikan ketinggalan zaman yang berfokus lebih pada agama.

Adapun kemampuan yang dibutuhkan untuk mendiversifi kasi ekonomi berbasis minyak yang terbebani oleh membengkaknya sektor publik cenderung terabaikan.

Menciptakan lapangan kerja

“Kekhawatiran akan tingginya infl asi masih akan membayangi kebijakan moneter. Kami meli-hat pengetatan moneter masih akan meningkat,” ujarnya.

Industri manufaktur tercatat naik 12,4% dan sambungan telekomunikasi melonjak 36,7% sepanjang kuartal II 2010. Na-mun, sejumlah ekonom meng-ingatkan bayangan ketidak-pastian ekonomi global akan

menghambat belanja modal. Itu pada gilirannya dapat meng-ganggu produksi industri serta pertumbuhan kredit.

“Bila dilihat dari keberlanjut-annya, angka pertumbuhan eko nomi akan turun dan berta-han di 8,5%,” ujar ekonom Enam Securities, Sachchida-nand Shukla, seperti dikutip Associated Press.

Investasi tertundaMenurut Shukla, ketidakpas-

tian ekonomi global memberi-kan dampak buruk bagi pasar. Setiap saat bisa datang kabar

REUTERS/DANISH SIDDIQUI

EKONOMI INDIA: Dua wanita berpose di depan Hotel Taj Mahal, India, beberapa waktu lalu. India mencatat pertumbuhan 8,8% pada kuartal II 2010, laju pertumbuhan tercepat sejak dua tahun terakhir.

PEREKONOMIAN In-dia tumbuh 8,8% pada kuartal II 2010, laju pertumbuhan terce-

pat sejak dua tahun terakhir. Pro duk-produk pertanian dan manufaktur mengangkat per-tumbuhan kembali ke tingkat sebelum krisis.

Ekspansi ekonomi India sebe-lum resesi global 2008 hampir mencapai rata-rata 9%. Rem-betan resesi sempat mengganjal perekonomian sehingga India hanya mampu mencatatkan per tumbuhan 6% pada kuartal II tahun lalu.

Sebuah jajak pendapat yang diadakan CNBC-TV18 sebe-lumnya meramalkan pertum-buhan ekonomi periode April-Juni tahun ini akan mencapai 8,9%. Realisasi pertumbuhan yang tidak jauh berbeda dari ramalan tersebut membuat bank sentral India amat mung-kin tidak akan memperlonggar kebijakan moneter.

The Reserve Bank of India telah menaikkan suku bunga acu an sebanyak empat kali se-panjang semester 1 2010. Kebi-jakan itu diambil sebagai upaya menekan angka inflasi yang terus meningkat.

Kepala Ekonom Yes Bank, Shubhada Rao, memperkira-kan bank sentral masih akan meningkatkan suku bunga se besar 50 basis poin dalam beberapa bulan mendatang.

JAL Segera Berhentikan

30% Karyawan

Windy Dyah Indriantari

India Pulihkan Laju PertumbuhanLaju pertumbuhan yang mencapai 8,8% membuat bank sentral India amat mungkin tidak akan memperlonggar kebijakan moneter.

MASKAPAI penerbangan asal Jepang, Japan Air-line (JAL), mengungkapkan rencana restruktu-risasi yang meliputi pemotongan 30% tenaga kerja. Selain itu, perusahaan mengupayakan tam-bahan pembiayaan dalam rangka menyokong biaya operasional.

Rencana restrukturisasi tersebut diajukan ke Pengadilan Negeri Tokyo, kemarin, setelah per-mohonan perlindungan kebangkrutan oleh JAL pada Januari lalu. JAL berada dalam lilitan utang senilai 25 miliar yen.

Maskapai yang dulunya merupakan kebang-gaan masyarakat Jepang ini selama bertahun-ta-hun mengalami kesulitan operasional. Kondisi itu diperparah isu keselamatan, pembayaran pensiun yang terus membengkak, dan peramping an rute untuk menghadapi ketatnya persaingan.

Dalam rangka restrukturisasi, perusahaan akan menjual sejumlah anak usaha dan menutup 39 rute penerbangan domestik serta 10 rute in-ter nasional yang dinilai tidak menguntungkan. Sebanyak 103 armada pesawat terbang milik JAL pun akan dipensiunkan.

Sekitar 16 ribu pos kerja, atau meliputi 30% dari total tenaga kerja JAL yang tercatat 48.700, akan ditutup. Pihak JAL menjelaskan, sebagian besar pengurangan tenaga kerja itu merupakan dampak dari penjualan anak usaha.

Restrukturisasi juga mencakup pelepasan tun-tutan atas utang senilai 521 miliar yen dari sejum-lah lembaga keuangan dan investasi pemerintah sebesar 350 miliar yen di JAL. Investasi tersebut diberikan melalui Enterprise Turnaround Initia-tive Corp (ETI), lembaga dukungan pemerintah yang ditugasi menangani restrukturisasi JAL.

“Rencana revitalisasi ini adalah permulaan dari kelahiran kembali JAL,” ujar Presiden Ko-mi saris JAL Kazuo Inamori di kantor Kamar Da gang dan Industri Tokyo, seperti dikutip Associated Press.

Menurut Inamori, pihaknya akan berusaha keras agar semua upaya yang dilakukan untuk membangkitkan kembali JAL tidak sia-sia.

Pemerintah Jepang berharap perampingan JAL akan mampu mengembalikan kemampuan perusahaan untuk meraih keuntungan. Ber-bagai kemungkinan langkah strategis tengah dijajaki, termasuk merambah bisnis penerbang-an murah.

JAL juga tengah mengupayakan bergabung dalam aliansi Oneworld bersama maskapai Ame-rika (AS) American Airlines. (E-2)

AP/HO

INSTALASI LISTRIK: Pekerja memeriksa kabel listrik di instalasi kereta api berkecepatan tinggi di Nanchang, Provinsi Jiangxi, China, kemarin. China telah membangun lebih dari 6.500 kilometer rel untuk sistem kereta api berkecepatan tinggi.

Arab Saudi, Negara Kaya dengan Pengangguran Tinggi

KAYA berkat hasil minyak tidak serta-merta membuat

Arab Saudi terbebas dari permasalahan ekonomi klasik, yakni jumlah pengangguran yang tinggi. Hingga akhir 2009 tingkat pengangguran di negara Timur Tengah itu mencapai 10,5%.

Masalah pengangguran memicu demonstrasi yang jarang terjadi di negara tersebut. Kemarin, aksi yang dilakukan 200 lulusan Universitas Riyadh telah memasuki hari keempat, menuntut agar pemerintah memberi mereka pekerjaan.

Menteri Dalam Negeri Arab Saudi Nayef bin Abdulaziz pun mendesak kementerian-kementerian dan perusahaan swasta untuk menciptakan pekerjaan bagi para pengang-gur warga negara Saudi.

“Tidak mungkin di Kerajaan Arab Saudi,

untuk penduduk pribumi Saudi yang berjumlah lebih dari 18 juta adalah salah satu tantangan yang terbesar yang dihadapi kepemimpinan negara itu.

Dengan jumlah penduduk resmi 27,1 juta, Arab Saudi menawarkan manfaat jaminan sosial kepada warganya.

Meski demikian, nilainya masih lebih kecil bila dibandingkan dengan yang diberikan produsen minyak Teluk Arab lainnya, seperti Kuwait dan Qatar. Kedua negara yang disebut belakangan memiliki populasi jauh lebih kecil.

Akibat terbatasnya jumlah lapangan kerja, banyak warga Saudi terpaksa mengambil sembarang pekerjaan. Mereka bekerja sebagai pengemudi taksi, penjaga keamanan swasta, atau pekerjaan bergaji rendah lainnya untuk memenuhi kebutuhan. (Ant/E-2)

Ekonomi Global | 15RABU, 1 SEPTEMBER 2010 I MEDIA INDONESIA

Sangat penting bagi India untuk mempertahankan pertumbuhan di level saat ini.’’Sachchidanand ShuklaEkonom Enam Securities