quran

16
QS. al-Isra’ (17) : 36 Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. http://e-quran.dekrizky.info/al-isra.html ………………………….. 4. Terjemahan Surah al-Jumu’ah Ayat 9-10 9.Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui. 10.Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. Maksudnya: apabila imam Telah naik mimbar dan muazzin Telah azan di hari Jum’at, Maka kaum muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin itu dan meninggalakan semua pekerjaannya. (Imam Jalaluddin al-mahalli dan Imam Jalaluddin AL-Suyuthi, 2006:2456) 5. Isi Kandungan Surah al-Jumu’ah ayat 9-10 Maksudnya, apabila imam naik maimbar dan muazzin telah azan di hari jumu’at, maka kaum muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin itu dan meninggalkan semua pekerjaannya. Tafsirnya, seruan Allah terhadap orang-orang beriman atau umat Islam yang telah memenuhi syarat-syarat sebagai mukallaf untuk untuk melaksanakan sholat jumu’at umat Islam diwajibkan untuk meninggalkan segala pekerjaannya, seperti menuntut ilmu dan jual beli. Umat islam yang memenuhi sruan Allah tersebut tentu akan memperoleh banyak hikmah.

Upload: iponks

Post on 24-Jun-2015

186 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Quran

QS. al-Isra’ (17) : 36

Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.

http://e-quran.dekrizky.info/al-isra.html

…………………………..

4. Terjemahan Surah al-Jumu’ah Ayat 9-10

9.Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui.

10.Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.

Maksudnya: apabila imam Telah naik mimbar dan muazzin Telah azan di hari Jum’at, Maka kaum muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin itu dan meninggalakan semua pekerjaannya. (Imam Jalaluddin al-mahalli dan Imam Jalaluddin AL-Suyuthi, 2006:2456)

5. Isi Kandungan Surah al-Jumu’ah ayat 9-10

Maksudnya, apabila imam naik maimbar dan muazzin telah azan di hari jumu’at, maka kaum muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin itu dan meninggalkan semua pekerjaannya.

Tafsirnya, seruan Allah terhadap orang-orang beriman atau umat Islam yang telah memenuhi syarat-syarat sebagai mukallaf untuk untuk melaksanakan sholat jumu’at umat Islam diwajibkan untuk meninggalkan segala pekerjaannya, seperti menuntut ilmu dan jual beli. Umat islam yang memenuhi sruan Allah tersebut tentu akan memperoleh banyak hikmah.

Umat Islam yang telah selesai menunaikan sholat diperintahkan Allah untuk berusaha atau bekerja agar memperoleh karunia-Nya, seperti ilmu pengetahuan, harta benda, kesehatan dan lain-lain. Dimana pun dan kapanpun kaum muslimin berada serta apapun yang mereka kerjakan, mereka dituntut oleh agamanya agar selalu mengingat Allah. Mengacu kepada QS al-Jumuah 9-10 umat Islam diperintahkan oleh agamanya agar senantiasa berdisiplin dalam menunaikan ibadah wajib seperti sholat, dan selalu giat berusaha atau bekerja sesuai dengan nilai-nilai Islam seperti bekerja keras dan belajar secara sungguh-sungguh. (Syamsuri, 2004: 25)

Page 2: Quran

Selain berisikan perintah melaksanakan sholat jumu’at juga memerintahkan setiap umat Islam untuk berusaha atau bekerja mencari rezeki sebagai karunia Allah SWT. Ayat ini memerintahkan manusia untuk melakukan keseimbangan antara kehidupan di dunia dan mempersiapakan untuk kehidupan di akhirat kelak. Caranya, selain selalu melaksanakan ibadah ritual, juga giat bekerja memenuhi kebutuhan hidup. (Bachrul Ilmy, 2006: 15)

6. Hadits tentang Etos Kerja

Artinya: Dari Anas ra. Ia berkata, Rosulullah SAW. Bersabda : “wahai Allah aku berlindung kepada-Mu dari sifat lemah, malas, dan penakut. Dan aku berlindung kepada Mu dari siksa kubur, ujian hidup dan ujian mati. “(HR. Muslim)

7. Penjelasan Hadits Tentang etos kerja.

Etos kerja ialah suatu sikap jiwa seseorang untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan perhatian yang penuh. Maka pekerjaaan itu akan terlaksana dengan sempurna walaupun banyak kendala yang harus diatasi, baik karena motivasi kebutuhan atau karena tanggung jawab yang tinggi. (http://Ikhsan. Wordpres.com/etos-kerja11/12/09)

Secara tektual hadits di atas hanya merupakan doa yang pernah diucapkan Rosululah Saw. Dan dianjurkan agar selalu diucapkan oleh umatnya, yaitu doa agar dijauhkan dari sifat lemah, malas dan pengecut serta dijuahkan dari siksa kubur, ujian hidup dan ujian setelah mati. Namun kalau kita simak secara seksama makna hadits tadi, maka maksud dari hadits tersebut adalah, bila kita selalu meminta dijauhkan dari sikap dan hal-hal yang tidak diinginkan di atas bukan berarti kita pasrah begitu saja. Akan tetapi seharusnya dengan meminta dijauhkan dari sifat lemah, berarti kita hurus berupaya untuk menjadi orang yang kuat, baik rohani maupun jasmani. Dengan meminta dijauhkan dari sifat malas berarti kita harus berupaya menjadi orang yang rajin bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehingga tercapai kesejahtaraan di dunia dan akhirat. Dan dengan meminta dijauhkan dari sifat penakut berarti kita harus berupaya untuk menjadi orang yang berani dalam menjalani hidup ini, karena kita yakin bahwa Allah selalu menolong hamba yang aberada di jalan Nya. (Moh. Matsa, 2004: 118-119)

C. ANALISIS

Dari uraian materi di atas mengandung beberapa unsur, yang mengandung prinsip yaitu poin 1ayat tentang etos kerja. Poin 3 yaitu terjemahan QS. Al-jumuah 9-10 dan poin 5 yaitu hadits tentang etos kerja. Yang mengandung prinsip terdapat pada poin 7 yaitu pengertian etos kerja. Sedangkan unsur fakta, yaitu zaman Rosulullah apapun yang terjadi pada saat beliau akan melaksanakan sholat jumuat maka beliau tetap focus, tidak menunda apalagi meninggalkan. Unsur nilai, yaitu setelah mempelajari materi ini siswa dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bahwa sholat jumu’at sangatlah penting untuk kehidupan dunia dan akhirat. dan terhindar dari sifat lemah dan malas. Unsur yang terakhir yaitu keterampilan, setelah mempelajari materi ini maka siswa dapat membaca QS. Al-jumuah dengan benar.

Page 3: Quran

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Khaliq Saman, http://web.ipd.ac.id/ kajianIslam .Etos.com/18/10/2009

http://Suharyadisumhudi.blogspot .etos-kerja.com.18/10/2009

http://Ikhsan. Wordpres.com/etos-kerja.com.

Ilmy, Bachrul. 2006. Pendidikan Agama Islam: Bandung. Grafindo

Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin AL-Suyuthi. 2006. Tafsir Jalalain: Bandung. Sinar Baru Al Gensindo

Matsa, Moh.2004. Al-Qur’an Hadits. Semarang: PT Karya Toha Putra

Syamsuri. 2004. Pendidikan Agama Islam untuk SMA XII. Jakarta: Erlangga

http://spupe07.wordpress.com/2010/01/09/qs-al-jumu%E2%80%99ah-9-10-tentang-etos-kerja/

…………………..

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.

(QS. 9:119) ::Terjemahan:: ::TAFSIR:: ::Asbabun Nuzul::.....[English] ::Translation:: ::TAFSIR:: ::Ibn Kathir::

http://c.1asphost.com/sibin/Alquran_surah.asp?pageno=6&SuratKe=9

………………119}.

“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (QS. At-Taubah [9]: 119).

Bangsa dan Negara kita sekarang ini sangat membutuhkan para pemimpin, para pegawai dan anggota masyarakat yang memiliki kejujuran yang tangguh, disamping profesionalitas yang tinggi, untuk bisa membawa bangsa ini keluar dari krisis yang sangat kompleks dan berat.

Kesalehan sosial, yang dibangun melalui ibadah-ibadah yang disyariatkan, antara lain peduli, empati dan simpati, serta bersedia menolong orang lain yang sedang mendapatkan kesulitan, seperti yang terjadi sekarang ini. Disamping banyaknya orang miskin yang

Page 4: Quran

membutuhkan pertolongan, juga banyak orang yang menderita karena mendapatkan musibah, seperti gempa bumi di beberapa daerah di Jawa Barat dan Sumatera Barat, yang telah mengakibatkan korban harta dan jiwa yang cukup banyak.

Rasulullah SAW menyatakan dalam sebuah hadits, bahwa Allah SWT akan menolong hamba-Nya selama hamba itu mau menolong sesamanya. Barangsiapa yang memudahkan urusan orang yang sedang mendapatkan kesulitan, maka Allah SWT akan memudahkan urusannya di dunia dan di akhirat nanti.

اللِه� ْو�ُل� ُس� َر� �ِد� :s َق�اُل� �َع�ْب ال َع�ْو�ِن� فِي� َو�اللِه� ِة�، ِخ�َر�� َو�اَأل �ا �َي الِد�ْن فِي� اللِه� ُه� َر� �َّس َي َر# ُم�َع�َّس� َع�ل�ى َر� �َّس َي ُم�ْن�

} }... ُماجِه ابْن َرَواُه �ِه� َي �ِخ� َأ َع�ْو�ِن� فِي� �ِد� �َع�ْب ال �اِن� .ُم�اَك

“Rasulullah Saw. bersabda: “Barangsiapa yang memudahkan urusan orang yang mengalami kesulitan, maka Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan di akhirat. Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba tersebut mau menolong sesama saudaranya ...”. (HR. Ibnu Majjah).

Mari kita jadikan semangat beribadah ini, untuk penguatan kesalehan individual dan kesalehan sosial, agar kehidupan kita menjadi lebih baik dan lebih bermakna dalam pandangan Allah SWT maupun dalam pandangan manusia.

.. http://www.lazyaumil.org/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=212

…………………………………..

Melatih Berpikir Kritis Written by Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si    Saturday, 20 March 2010 00:00 Zaman ini berkembang demikian cepat, bahkan jauh lebih cepat dari perkiraan para ahli. Prediksi para ahli perancang masa depan sering meleset, karena dimensi permasalahan yang dihadapi manusia saat ini demikian kompeks.  Satu peristiwa sering bertautan dengan peristiwa lainnya, sehingga  tidak ada peristiwa yang berupa a single event. Untuk menyelesaikannya diperlukan berbagai pendekatan. Sebut saja, misalnya, peristiwa keagamaan hampir selalu terkait dengan masalah politik, sosial, budaya, dan bahkan ekonomi.

Karena pesatnya perkembangan, ada sebagian orang yang sanggup mengikutinya, ada sebagian lain yang gagal. Bagi yang sanggup, perkembangan pesat dianggap sebagai peluang yang bisa dimanfaatkan untuk memacu diri. Umumnya kelompok ini adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan hidup yang memadai. Bagi yang tidak sanggup, zaman ini dianggap sebagai petaka, karena tidak memberikan peluang kepadanya, bahkan menyingkirkannya. Umumnya, kelompok ini diisi orang-orang yang tidak memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang cukup.

Selain itu, zaman ini pula disebut sebagai zaman kompetisi atau persaingan. Implikasinya

Page 5: Quran

orang lain dianggap sebagai kompetitor dalam meraih cita-cita. Teman akrab ada kalanya bisa menjadi pesaing beratnya. Karena masing-masing saling berkompetisi, wajar jika kemudian ada pihak yang menang dan ada pula yang kalah.

Dalam keadaan demikian, menjadi orang pintar saja belum cukup. Agar mampu menghadapi persaingan ke depan, dibutuhkan orang yang mampu berpikir kritis. Banyak orang mengatakan bahwa salah satu ciri orang pintar adalah mampu berpikir kritis. Pengertian berpikir kritis ialah berpikir dengan konsep yang matang dan mempertanyakan segala sesuatu yang dianggap tidak tepat dengan cara yang baik. Bertanya dengan baik akan memperoleh jawaban yang baik, setidaknya respons yang baik. Dia tidak bersikap apatis terhadap sesuatu yang tidak beres. Karena seringnya bertanya atas hal-hal yang tidak normal, bagi sebagian orang kritis disebut sebagai orang rewel (bahasa Jawa). Sikap kritis tidak sama dengan rewel. Jika sikap kritis menanyakan hal-hal yang tidak normal dan bermaksud memperbaikinya, maka rewel adalah asal bertanya dan ada unsur ‘mengganggu’.

Persoalannya, apakah berpikir kritis dapat dilatih? Menurut para ahli, melatih berpikir kritis dapat dilakukan dengan cara mempertanyakan apa yang dilihat dan didengar. Setelah itu, dilanjutkan dengan bertanya mengapa dan bagaimana tentang hal tersebut. Intinya, jangan langsung menerima mentah-mentah informasi yang masuk. Dari mana pun datangnya, informasi yang diperoleh harus dicerna dengan baik dan cermat sebelum akhirnya disimpulkan. Karena itu,  berlatih berpikir kritis artinya juga berperilaku hati-hati dan tidak grusa-grusu dalam menyikapi permasalahan.

Pernahkan kita merasa tidak nyaman jika melihat sesuatu tidak berjalan dengan baik di sekolah, keluarga, atau lingkungan tempat kerja? Jika itu terjadi, ini kesempatan kita melatih berpikir kritis. Caranya, seperti diungkap di muka, dengan menanyakan bagaimana dan mengapa hal itu terjadi dengan diikuti suatu tindakan yang kreatif.

Membiasakan diri selalu memperbaiki diri --- karena merasa masih memiliki banyak kekurangan --- , disiplin, dan konsentrasi ketika mengerjakan sesuatu pekerjaan merupakan tanda seseorang memiliki pikiran kritis. Dan, inilah pintu menuju kesuksesan. Sebaliknya, jika seseorang telah merasa sudah pintar dan akhirnya malas belajar sehingga tidak mau memperbaiki diri, saat itu pula dia akan tertinggal jauh dari orang lain dan tertelan oleh perubahan zaman.

Ada pandangan lain untuk meningkatkan sikap kritis. Menurut penelitian para ahli neurolinguistik, cabang ilmu yang mengkaji bahasa dan fungsi saraf, otak manusia bisa dilatih fungsi-fungsinya, termasuk untuk melahirkan sikap kritis. Menurut mereka, otak manusia dibagi dua, yakni otak kiri yang memproduksi bahasa verbal, imitatif dan repetitif, dan otak kanan yang memperoduksi pikiran yang bersifat  imajinatif, komprehensif, dan kontemplatif. Muncul dugaan bahwa orang-orang agung para pembuat sejarah besar adalah orang yang memiliki otak kanan yang aktif.

Berangkat dari temuan para ahli tersebut, maka dalam bahasa agama (Islam), cara untuk

Page 6: Quran

meningkatkan fungsi otak kanan ialah melalui sholat yang khusu’ dan dzikir  mengingat Allah, sehingga otak  bisa lepas dari beban-beban duniawi yang tidak produktif. Saat demikian, otak bisa tumbuh cerdas dan bisa berpikir kritis. Lebih dari sekadar cerdas, sholat yang khusu’ dan selalu berdzikir untuk mengingat Allah akan mengantarkan kita menjadi manusia agung di sisiNya. Selamat mencoba !

http://mudjiarahardjo.com/artikel/169-melatih-berpikir-kritis.html

………………………………….

Membangun Budaya Berpikir Kritis Dengan Membaca

Pendahuluan

Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat dalam sambutan yang diberikannya dalam buku Perpustakaan Sebagai Jantung Sekolah karya Suherman, M.Si. menyatakan bahwa “ Perpustakaan merupakan cermin sebuah organisasi, merupakan indikator kemajuan sebuah bangsa, dan gambaran citra seorang individu. Untuk melihat performa atau budaya kerja sebuah bangsa, organisasi, atau individu, lihatlah bagaimana perlakuannya terhadap perpustakaan”.

Wajah sebuah bangsa dapat dilihat dari wajah perpustakaannya dan kemajuan sebuah bangsa dapat dilihat dari minat bacanya. Baik secara langsung maupun tidak langsung, kebiasaan membaca menjadi salah satu indikator kualitas sekolah, bahkan secara nasional sangat menentukan tinggi rendahnya indeks pembangunan manusia atau Human Development Index (HDI), dan tinggi rendahnya HDI menentukan kualitas bangsa (Suherman, 2009). Salah satu indikasi kemajuan peradaban suatu bangsa ialah seberapa besar minat baca masyarakatnya. Tidak ada satu pun negara maju di dunia ini yang masyarakatnya tidak gemar membaca (Kheng Sun, 2009).

Di negara-negara maju seperti Inggris dan Jepang misalnya, budaya membaca sangat terpelihara sehingga bisa berkembang dengan baik. Hal ini bisa dilihat dari jumlah buku baru yang diterbitkan setiap tahunnya. Selalu meningkat dan tersedianya perpustakaan-perpustakaan yang berkualitas tinggi yang terdapat dimana-mana untuk melayani kebutuhan bacaan masyarakat (Kheng Sun, 2009).

Bila kita melihat ke masa-masa awal bagaimana terbentuknya perpustakaan, maka kita akan menelusurinya dalam beberapa rentang waktu. Dimulai dari periode Sebelum Masehi, dimana para ahli telah menemukan bahwa kebudayaan perpustakaan telah dirintis pada jaman kejayaan Arab oleh orang-orang Arab yang pada jaman itu telah memiliki peradaban yang sangat tinggi.

Di Eropa sendiri, ide tentang perpustakaan telah dirintis oleh bangsa Sumeria yang dengan kemajuan berpikirnya telah menghasilkan  karya-karya sosial, politik, filsafat, dan sastra, baik berupa hymne, persembahyangan, upacara keagamaan, legenda suci

Page 7: Quran

maupun bentuk-bentuk magis lainnya. Periode kedua yaitu sesudah Masehi, dimana pada abad  3, agama Kristen telah mempengaruhi kerajaan Romawi dan dengan sendirinya mempengaruhi perkembangan perpustakaan. Periode berikutnya yaitu periode abad pertengahan, dimana selain berfungsi dalam menyebarkan agama Kristen, perpustakaan juga diarahkan untuk kepentingan-kepentingan politik dan kebudayaan, dan menjadi sumber informasi tentang Eropa Barat dan Eropa Timur. Pada masa ini perpustakaan juga mulai berkembang di mesjid-mesjid untuk memelihara dan mengembangkan ajaran Islam. Seiring dengan berkembangnya universitas-universitas di Arab, perpustakaan-perpustakaan universitas mulai berkembang. Pada masa ini pulalah muncul era Renaissance yang ditandai dengan perkembangan produksi buku dengan kualitas penjilidan dan kualitas kertas yang semakin baik. Buku-buku tentang kebudayaan, buku teks untuk pendidikan, dan buku-buku fiksi makin banyak diterbitkan (Nurhadi, 1983).

Pada periode abad 17, perpustakaan tidak lagi hanya dirasakan sebagai tempat untuk melestarikan pengetahuan, tetapi juga untuk mengembangkan ilmu pengetahuan itu sendiri, seperti yang dilakukan oleh para tokoh seperti Galileo, Keppler, Francis Bacon, dan Rene Descartes. Era ini juga ditandai dengan lahirnya perpustakaan nasional di beberapa Negara di Eropa, serta lahirnya katalog perpustakaan dari The Bibliotheque du Roi (The French Royal Library) yang disusun oleh Nicolas Rigault di bawah pengawasan Colbert (Nurhadi, 1983).

Abad 18 dan 19 mencatat hal-hal penting seperti munculnya revolusi industri pada tahun 1789 yang mengakibatkan terjadinya perubahan tata pemerintahan dan sistem sosial di Perancis. Terjadi perubahan status, perpustakaan-perpustakaan gereja yang semula hanya untuk pemuka agama menjadi perpustakaan umum untuk kepentingan masyarakat luas. Perpustakaan milik perseorangan dilebur menjadi satu dan kemudian menjadi perpustakaan nasional dengan nama La Bibliotheque Nationale di Perancis. Hal-hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah meningkatnya kebiasaan membaca di kalangan warga Eropa dan menjadi membudaya, diikuti dengan berkembangnya sarana penunjang yang membantu menumbuhsuburkan perpustakaan secara tidak langsung. Majalah, surat kabar, pamflet mulai terbit dan menjadi koleksi-koleksi baru di perpustakaan. Pengaruh perkembangan perpustakaan meluas ke Asia dan benua ketiga, sehingga pada akhir abad 19, perpustakaan ada di hampir seluruh dunia (Nurhadi, 1983).

Memasuki abad 20, ada dua hal penting yang berpengaruh, yaitu ledakan informasi dan teknologi. Ledakan informasi telah menimbulkan banyak masalah dalam perkembangan perpustakaan, sedangkan kemajuan teknologi telah banyak mempengaruhi layanan perpustakaan dalam perkembangannya. Dibutuhkan kemampuan tambahan untuk mengelola koleksi-koleksi baru nonbuku. Istilah perpustakaan telah berkembang menjadi pusat informasi atau dalam istilah lain basis data. Konsekwensinya adalah adanya tuntutan bagi pustakawan untuk selalu mengikuti perkembangan informasi. Pertemuan-pertemuan profesional dalam bidang perpustakaan menjadi kebutuhan penting sebagai media komunikasi dan media untuk memecahkan masalah dalam hal layanan informasi (Nurhadi, 1983).

Page 8: Quran

Perpustakaan dapat diterjemahkan sebagai suatu unit kerja yang berupa tempat mengumpulkan, menyimpan, dan memelihara koleksi bahan pustaka yang dikelola dan diatur secara sistematis dengan cara tertentu, untuk digunakan secara kontinyu oleh pemakainya sebagai sumber informasi (Nurhadi, 1983).

Latar Belakang Masalah

Situasi saat ini di Indonesia tentang budaya membaca, khususnya budaya membaca di perpustakaan sangatlah memprihatinkan. Kita ketinggalan banyak bila dibandingkan dengan negara-negara maju. Di lingkungan sekolah atau universitas, siswa atau mahasiswa yang rajin ke perpustakaan dianggap kutu buku, kurang pergaulan, dianggap sok pintar atau sok rajin.

Budaya membaca dan berpikir kritis di lingkungan akademis sangat menurun. Situasi ini diperparah dengan rendahnya kualitas orang-orang terpelajar untuk memahami bacaan-bacaan ilmiah, akibatnya civitas akademika tidak mampu berpikir secara holistik dan kritis dalam menghadapi dan memecahkan permasalahan-permasalahan riil yang dialami masyarakat. Jika kualitas orang terpelajar dalam membaca sangat rendah, apalagi masyarakat yang tidak mengenyam pendidikan tinggi?

Mengapa masyarakat acuh tak acuh terhadap eksistensi perpustakaan? Budaya kapitalistik, hedonis, konsumtif telah menggerogoti kapasitas intelektual masyarakat untuk berpikir kritis melalui kegiatan membaca (apalagi membaca di perpustakaan!). Perpustakaan dianggpa sebagai sesuatu yang kuno, yang tidak mampu mengikuti perkembangan jaman dan tuntutan konsumen yang ingin serba cepat, praktis, dan mudah. “Citra perpustakaan sebagai gudang buku masih melekat pada sebagian masyarakat kita, ditambah dengan kesan pustakawannya yang berperan hanya sebagai penjaga buku dan diperparah dengan tidak adanya program-program yang cerdas dan inovatif untuk menumbuhkan minat baca siswa.”  ujar Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Suherman, 2009). Biasanya perpustakaan di Indonesia hanya terkesan sekadar ada dengan pelayanan yang sering kurang memuaskan. Tidak heran jika para pengunjungnya tampak kurang bergairah menikmati membaca buku bacaan, sehingga sebagian besar hanya membaca koran (Kheng Sun, 2009). Citra perpustakaan sebagai jendela informasi bagi siapa saja rupanya masih belum membumi dan populis di kalangan masyarakat awam, khususnya masyarakat kelas bawah.

Pemerintah dalam upayanya memperbaiki pendidikan di Indonesia lebih mengutamakan peningkatan penggunaan teknologi informasi dan fasilitas-fasilitas pembelajaran modern lainnya, menetapkan standar penilaian yang tinggi dalam UAN, tetapi melupakan esensi terpenting bagi siswa, yaitu kemampuan membaca dan berpikir kritis. Seperti yang dikatakan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, “Hakikat pendidikan adalah membaca”.

Jika perpustakaan tidak berdampak positif kepada civitas akademika, yang notabene kehidupannya berhubungan erat dengan buku, maka akan lebih sulit lagi bagi perpustakaan untuk memiliki dampak positif bagi masyarakat luas (terutama yang tidak

Page 9: Quran

terdidik). Dan rasanya akan semakin sulit lagi bagi sebuah masyarakat suatu bangsa yang sedang berkembang untuk memiliki budaya membaca

http://perpustakaan.teratama.com/membangun-budaya-berpikir-kritis-dengan-membaca.html

…………………………………….

MANFAAT BERPIKIR   KRITIS

Maret 10, 2010

kuliahfilsafat LOGIKA berpikir, berpikir kritis, LOGIKA, logis, manfaat berpikir kritis Tinggalkan komentar

  2 Votes

Setelah mempelajari standar-standar berpikir kritis, coba pikirkan sejenak, apa manfaat berpikir kritis? Apakah dalam hidupnya manusia membutuhkan pemikiran kritis? Untuk menjawab pertayaan ini, beberapa area bisa dieksplorasi lebih mendalam.

Berpikir Kritis di Kelas

Kamu sebenarnya sudah mulai berpikir kritis di kelas ketika kamu berdiskusi kelompok dan mengkritik reportase temanmu. Tentu sebagai mahasiswa kamu seharusnya selalu bersikap kritis di kelas.  Dunia perguruan tinggi tentu berbeda dengan keadaan ketika kamu masih di SLTA. Berpikir kritis telah menjadi bagian yang mengkonstitusikan jati diri mahasiswa.

Sebenarnya kuliah pemikiran kritis ini bisa membantu meningkatkan keterampilan berpikir kamu. Diharapkan keterampilan dan kemampuan berpikir kritis dan logis bisa meningkatkan performa kamu di kelas. Kalau sebelumnya kamu adalah mahasiswa yang mendengar dan menerima begitu saja apa yang dikatakan dosen atau teman-temanmu, maka sekaranglah saatnya kamu berani berpikir dan mempertanyakan argumentasi dosen atau teman. Dengan kemampuan berpikir kritis, kamu seharusnya bisa:

1.      Memahami argumentasi-argumentasi dan keyakinan-keyakinan dosen dan teman-temanmu.

2.      Mengevaluasi dan menilai argumentasi dan keyakinan tersebut secara kritis.

3.      Membangun dan mempertahankan argument-argumen Anda yang sudah Anda bangun secara meyakinkan.

Page 10: Quran

Tentu sebagai mahasiswa kamu harus mempelajari dan menguasai bidang ilmu tertentu. Apakah kuliah berpikir kritis bisa membantu kamu menguasai bidang keilmuan tersebut? Tentu saja bisa. Memang kuliah logika atau berpikir kritis tidak akan membuat mata kuliah lain menjadi lebih mudah dipahami. Meskipun demikian, kamu akan menyadari betapa pemikiran kritis membantu kamu mempelajari mata kuliah lain dengan perspektif yang lebih terfokus. Berpikir kritis akan memudahkan kamu memahami mata kuliah lain secara lebih mendalam persis ketika kamu memiliki sikap untuk tidak percaya begitu saja pada apa yang dipaparkan, kamu berusaha mencari informasi secara lebih mendalam dan lengkap, kamu mengevaluasi konsistensi logis dari pemikiran-pemikiran yang disajikan, dan sebagainya.

Selain itu, keterampilan berpikir kritis yang kamu miliki akan membantu kamu mengevaluasi secara kritis apa yang sudah kamu pelajari di kelas. Sekali lagi berpikir kritis akan mendorong kamu untuk selalu melihat segala sesuatu dari banyak perspektif dan dari perspektif yang jauh lebih luas. Pemikiran kritis juga memampukan kamu membangun argumentasi atau penikiran sendiri mengenai suatu topik, pemikiran atau pendapat. Misalnya, setelah mempelajari sikap paternalistik dokter dalam menangani pasien atau sikap represif polisi menghalau para demonstran di istana negara, kamu bisa menulis atau mengajukan argumentasi-argumentasimu mengenai peristiwa tersebut.

Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Apakah berpikir kritis juga bermanfaat di tempat kerja? Di mana pun juga kamu bekerja dan apa saja profesi atau keahlianmu, berpikir kritis tetap diperlukan. Jika kamu sebagai seorang pimpinan, kamu dituntut untuk memberi instruksi yang jelas, tidak ambigu, dan tidak membingungkan. Dalam berbagai rapat, kamu diharapkan mampu memformulasikan persoalan secara jelas dan runtut. Kamu menilai kinerja karyawan bukan berdasarkan kriteria senang atau tidak senang atau prasangka-prasangka etnis, jender, agama, dan sebagainya, tetapi semata-mata berdasarkan keahlian. Kamu juga memiliki sikap terbuka terhadap kritik dan mau memperbaiki diri.

Demikian pula karyawan biasa. Supaya bisa dimengerti teman atau atasan, kamu harus memiliki sikap kritis. Indikator-indikator berpikir kritis di atas dapat menjadi check list sejauh mana kamu sudah bisa disebut orang yang kritis. Di tempat kerja, kamu akan sulit dipahami jika cara berkomunikasimu mengandung bias, prasangka, sterotip, dan sebagainya. Seluruh laporan kerja kamu juga akan mudah dimengerti jika dikerjakan secara jelas, logis, mengandung alur berpikir tertentu, dan sebagainya.

Berpikir Kritis dalam Kehidupan Sehari-hari

Berpikir kritis juga sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, berpikir kritis memampukan kita menghindari pengambilan keputusan yang terburu atau gegabah yang akan merugikan diri sendiri. Misalnya, ketika kita memutuskan untuk membeli sesuatu, membangun hubungan perkawinan dengan seseorang, pindah kerja, membangun bisnis, dan sebagainya.

Page 11: Quran

Kedua, berpikir kritis tentu meminkan peran penting dalam kehidupan bernegara yang demokratis. Sistem politik yang demokratis menjamin kebebasan konstitusional kepada warga negara untuk menyatakan pikiran dan pendapatnya, baik secara lisan maupun tulisan. Bentuknya bisa berupa aksi protes dan demonstrasi, jajak pendapat, tulisan di Koran, pamflet, spanduk, dan sebagainya. Semuanya ini mengandaikan keterampilan berpikir kritis.

Ketiga, kuliah pemikiran kritis atau logika juga memiliki tujuan pada dirinya sendiri, yakni membuat seseorang menjadi matang secara intelektual. Jika manusia pada umumnya bersikap dogmatis, menerima dan percaya begitu saja pada apa yang dibicarakan atau dikatakan orang, kamu yang mempelajari pemikiran kritis akan memiliki sikap yang berbeda dengan kebanyakan orang tersebut. Kamu akan mempertanyakan segala sesuatu dan berusaha menemukan jawaban yang paling memuaskan keinginan tahu Anda.

http://kuliahfilsafat.wordpress.com/2010/03/10/manfaat-berpikir-kritis/

………………………………………….