jurnal putri aruma w.pdf · menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, lawak dan sajian teknis...

15
JURNAL PLURALITAS DALAM ELEMEN AGAMA PADA FILM (Studi Analisis Semiotika tentang Makna Pluralitas dalam Elemen Agama pada Film India “PK”) Oleh: Putri Aruma Wardani D0211081 Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

Upload: dinhkien

Post on 06-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL PUTRI ARUMA W.pdf · menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, lawak dan sajian teknis lain kepada

JURNAL

PLURALITAS DALAM ELEMEN AGAMA PADA FILM

(Studi Analisis Semiotika tentang Makna Pluralitas dalam Elemen Agama pada

Film India “PK”)

Oleh:

Putri Aruma WardaniD0211081

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2016

Page 2: JURNAL PUTRI ARUMA W.pdf · menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, lawak dan sajian teknis lain kepada

1

PLURALITAS DALAM ELEMEN AGAMA PADA FILM

(Studi Analisis Semiotika Tentang Makna Pluralitas Dalam Elemen Agama

Pada Film India “PK”)

Putri Aruma Wardani

Firdastin Ruthnia Y

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik

Univerditas Sebelas Maret Surakarta

AbstractEthnic and racial plurality in the country of India also has an impact on

religious plurality. A major threat in the country that has a religious plurality is aconflict between groups that can impact a split in the country. Movie as a media canbe used for sending message about current issue to the public and the movie can bestarted from the phenomena. It’s like the “PK” movies, which discusses aboutreligious plurality.

This study aims to find about the meaning of plurality interpreted withsymbols and sign are displayed in scenes “PK” movies. The methodology that beused in this research was a descriptive qualitative one with semiotics analysisapproach, with technique collecting data through shot that chosen from several scenewhich there are elements related with religious plurality. From religious plurality,then focused on the religious elements are categorized into religious belief, religioussymbol and religious ritual. Technique of analyzing data used by the writer isCharles Sanders Pierce semiotic method. Technique of analyzing data used by thewriter is Charles Sanders Pierce semiotic method. The writer sees the sign from icon,index and symbols.

The conclusion from this study is the belief that showing obedience to God ,but instead construct our thinking to other groups , symbols may be an identity whichraises a prejudice and discrimination , as well as rituals that serve as a real form ofobedience someone who aims to bring to God . Yet there is an implied message to beconveyed through the film on the plurality of religions , where that every religionteaches compassion , tolerance and mutual respect aimed at GodKeyword: Semiotic, Plurality, Religious Element, Film

Page 3: JURNAL PUTRI ARUMA W.pdf · menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, lawak dan sajian teknis lain kepada

2

PendahuluanFilm memiliki kemampuan untuk menarik perhatian orang, terlebih lagi

dikarenakan film memiliki kemampuan mengantar pesan secara unik. Film

merupakan salah satu bentuk media massa yang umumnya bersifat menghibur. Film

menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, lawak dan sajian teknis lain kepada

khalayak.1 Dalam komunikasi massa proses penyebaran pesan ditujukan kepada

massa yang abstrak, dimana komunikasi tidak mengetahui ataupun mengenal

khalayak yang menerima pesan mereka. Begitu pesan disampaikan, tidak diketahui

apakah pesan tersebut diterima, dimengerti ataupun dilakukan oleh khalayak.

Demikian juga dengan khalayak film.2

India merupakan salah satu negara yang memiliki pengaruh dalam dunia

perfilman terhadap negara-negara lain. Salah satu pengaruh tersebut adalah

budayanya. Dalam filmnya, India selalu menampilkan kebudayaan yang khas dari

negara tersebut, baik dari kebudayaan simbol dan lambang agama seperti patung

dewa maupun tentang tradisinya seperti cara berpakaian dan nyanyian. Jika ditelusuri

lebih lanjut dalam sejarah mengenai agama-agama yang ada di dunia, pluralistik

dalam beragama dan pemahaman yang dikenal sekarang bukan merupakan hal yang

baru.3

Ancaman besar bagi sebuah bangsa yang memiliki pluralitas kebudayaan dan

agama adalah potensi konflik antar kelompok yang dapat berakibat perpecahan

didalam negara. Potensi konflik ini antara lain dapat berupa bentuk kekerasan,

pemaksaan kehendak, perusakan tempat ibadah, dan lain sebagainya. Seperti yang

terjadi pada tahun 1947 yaitu insiden perang dan konflik India dengan

Pakistan.Meskipun konflik tersebut terjadi dikarenakan perebutan perbatasan, namun

setelah di telusuri lebih lanjut pembagian perbatasan tersebut terdapat unsur agama

yang mempengaruhinya.Perebutan wilayah Kashmir menjadi konflik terlama yang

1 Dennis Mc Quail, TEORI KOMUNIKASI MASSA suatu pengantar, Jakarta: Erlangga, 1996, hlm 132 Onong Uchjana Effendi, Dinamika Komunikasi, Bandung,:Remaja Rosdakarya, 2002, hlm 56.3 Anis Malik Toha , TREN PLURALISMEE AGAMA Tinjauan Kritis, Jakarta: Perspektif, 2005, hal 19.

Page 4: JURNAL PUTRI ARUMA W.pdf · menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, lawak dan sajian teknis lain kepada

3

dihadapi oleh kedua negara.Perselisihan atas wilayah Kashmir menyangkut persoalan

agama dan politik.hal tersebut berdampak buruk terhadap perekonomian

pengembangan Pakistan sehingga sangat mempengaruhi kelangsungan hidup di

negara tersebut.4

Berbagai pesan mengenai pluralitas agama dapat disampaikan melalui media

apapun, salah satunya melalui film.Industri film India sering kali disebut sebagai

Bollywood untuk menganalogikan dengan Hollywood, yang merupakan industri film

terbesar di Amerika.Bollywood adalah salah satu unsur penting yang membentuk

seluruh struktur industri perfilman India.Bollywood ini menunjuk kepada terminology

film-film berbahasa India, di mana bahasa ini merupakan bahasa nasional India.5

Setelah laris dengan filmnya 3 Idiot, Rajkumar Hirani kembali mengeluarkan

film yang berjudul “PK”.Film yang berdurasi selama 153 menit ini mulai ditayangkan

di bioskop pada tanggal 19 Desember 2014.Sama halnya dengan film sebelumnya,

film ini juga tidak tayang di seluruh bioskop Indonesia, karena terdapat unsur yang

menyinggung agama dalam pesan yang disampaikan melalui Film ini.Film yang

dibintangi oleh Aamir Khan dan Anushka Sharma ini merupakan film komedi yang

mengisahkan tentang orang yang berasal dari planet lain atau alien yang diturunkan

ke bumi untuk sebuah penelitian.6

Film ini menarik untuk diteliti karena mengangkat hal yang sederhana seperti

agama yang dimiliki oleh setiap individu dan merupakan film pertama yang berani

mengkritik bagaimana setiap individu mempercayai keyakinannya dan

memperlihatkan bagaimana setiap individu berkomunikasi dengan Tuhannya masing-

masing.Banyak perbedaan pandangan hidup yang dapat dijadikan pembelajaran

4 Muqarrab Akbar, 2015. Pakistan: An Islamic State or a State for Muslims? A Critical Appraisal ofIslam’s Role in Pakistan, Pakistan Journal of Islamic Research Vol 15,.http://www.bzu.edu.pk/PJIR/vol15/eng2.pdf

5 Irwan Suhanda. 2007. Kumpulan Artikel Kompas. India: Bangkitnya Raksasa Baru Asia: CalonPemain Utama Dunia Di Era Globalisasi. Jakarta: Buku Kompas. Hlm 80.

6 Vega Probo. 2014. Jadi Elien Pencari Tuhan, Aamir Khan Di Gugat. CNN Indonesia. http://www.cnnindonesia.com/hiburan/20141230140027-220-21334/jadi-alien-pencari-tuhan-aamir-khan-digugat/ diakses pada tanggal 29 oktober 2015, pukul 22.15 WIB

Page 5: JURNAL PUTRI ARUMA W.pdf · menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, lawak dan sajian teknis lain kepada

4

dalam kehidupan sehari-hari khusunya dalam hal beragama dan tentunya memiliki

makna tersendiri.

Rumusan Masalah

Bagaimanakah makna pluralitas dalam elemen agama yang diinterpretasikan

melalui lambang dan simbol pada film India “PK” melalui studi analisis semiotik?

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis makna pluralitas dalam

elemen agama yang diinterpretasikan melalui lambang dan simbol yang di tampilkan

pada berbagai adegan dalam film PK melalui studi semiotik.

Tinjauan Pustaka

a. Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris Communication berasal dari

kata latincommunication, dan berseumber dari kata communis yang berarti sama.

Sama disini maksudnya adalah sama dalam makna. Stewart L. Tubbs dan Sylvia

Moss mendefinisikan komunikasi sebagai proses penciptaan makna antara dua

orang atau lebih. Lebih lanjut lagi, menurut Pace dan Faules, terdapat dua bentuk

umum tindakan yang dilakukan oleh orang yang terlibat dalam komunikasi, yaitu

penciptaan pesa dan penafsiran pesan.Pesan yang dimaksud tidak harus berupa

kata-kata atau pesan verbal, namun juga berupa pesan nonverbal.7

b. Komunikasi Massa Dan Film

Para ahli komunikasi membatasi pengertian komunikasi massa pada

komunikasi dengan media massa, misalnya surat kabar, majalah, radio, televisi

7 Deddy Mulyana, ILMU KOMUNIKASI Suatu Pengantar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003, Hal41.

Page 6: JURNAL PUTRI ARUMA W.pdf · menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, lawak dan sajian teknis lain kepada

5

atau film. 8Film adalah sebuah gambar bergerak yang memiliki bentuk dominan

dari komunikasi massa. Film merupakan sebuah industri bisnis yang diproduksi

secara kreatif dan memenuhi imajinasi orang-orang yang bertujuan memperoleh

estetika. Secara umum, informasi yang diperoleh oleh manusia didapatkan dari

indra penglihatan. Oleh sebab itu, film-film dan informasi yang diberikan melalui

televisi memiliki pengaruh besar untuk menyampaikan propaganda, dibandingkan

dengan makalah atau media cetak.9

c. Film Sebagai Representasi Realitas Khalayak

Film yang merupakan suatu alat media massa juga berfungsi sebagai

representasi dari realitas masyarakat yang ada. Menurut Turner, makna film

sebagai representasi dari realitas masyarakat. Sebagai representasi dari realitas,

film membentuk dan “menghadirkan kembali” realitas berdasarkan kode-kode,

konvensi-konvensi dan ideology dari kebudayaan. Film dalam

mereprensentasikan realitas akan selalu terpengaruh oleh lingkup sosial dan

ideology, dimana film tersebut dibuat dan akan berpengaruh bagi masyarakatnya.

Graeme Turner menyebutkan bahwa perspektif yang dominan dalam sebuah studi

tentang hubungan film dan masyarakat sebagai pandangan yang refleksionis,

yaitu film dilihat sebagai cermin yang memantul kepercayaan-kepercayaan dan

nilai-nilai dominan dalam kebudayaan.10

d. Semiotika Dalam Film

Analisis semiotik merupakan cara atau metode untuk menganalisis atau

memberikan makna-makna terhadap lambang-lambang yang terdapat suatu paket

lambing-lambang pesan atau teks. Teks yang dimaksud dalam hubungan ini

8 Onong Uchjana, Op. cit. hal 9.9 Cheah, Philip & Tony Rayns. Membaca Film Garin. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2002. Hlm 44.10 Budi Irawan, Film, Ideology, Dan Militer, Yogyakarta: Media Pressindo,, 1999, Hal 15

Page 7: JURNAL PUTRI ARUMA W.pdf · menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, lawak dan sajian teknis lain kepada

6

adalah segala bentuk serta system lambang baik yang terdapat pada media massa

(seperti berbagai paket tayangan televisi, karikatur media cetak, film, sandiwara,

radio, dan berbagai bentuk iklan) maupun yang terdapat di luar media massa

(seperti karya lukis, patung, candi , monumen, fashion show, dan menu makanan

pada suatu food festival. Urusan analisis semiotik adalah melacak makna-makna

yang diangkut dengan teks berupa lambang. Dengan kata lain, pemaknaan

terhadap lambang-lambang dalam tekslah yang menjadi pusat perhatian analisis

semiotik.11

e. Pluralitas

Pluralitas merupakan realitas yang mewujud dan tidak mungkin dipungkiri, yaitu

suatu hakikat perbedaan dan keragaman yang timbul semata karena memang

adanya kekhususan dan karakteristik yang diciptakan Allah SWT dalam setiap

ciptaan-Nya. Pluralitas yang menyangkut agama berarti pengakuan akan

cksistensi agama-agama yang berbeda dan beragam dengan seluruh karakteristik

dan kekhususannya, dan menerima ke-"lain"-an yang lain beserta haknya untuk

berbeda dalam beragama dan berkeyakinan. Bahkan dalam teks wahyu yang

dirujuk, menegaskan bahwa perbedaan dan keberagaman bangsa-bangsa, syariat

dan falsafah hidup memang dikehendaki oleh Allah SWT, dan sampai beberapa

ulama tafsir menyatakan bahwa perbedaan dan keberagaman ini merupakan

alasan penciptaan.12

f. Makna Agama

Menurut Jalaludin, agama merupakan sebuah keyakinan yang dimiliki setiap

manusia untuk menjadi pedoman dalam kehidupan. Agama berasal dari bahasa

Sanskerta yang tersusun dari kata a yang berarti “tidak” dan gam berarti “pergi”.

Dalam bentuk harfiah yang terpadu, kata “agama” berarti tidak pergi, tetap di

11 Pawito Ph.D., Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara, 2007. Hal 155.12 Anis Malik, Op. Cit, hal 1.

Page 8: JURNAL PUTRI ARUMA W.pdf · menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, lawak dan sajian teknis lain kepada

7

tempat, langgeng, abadi yang diwariskan secara terus-menerus dari satu generasi

kepada generasi yang lainnya.13

g. Elemen Agama

Secara spesifik, agama merupakan seperangkat kepercayaan-kepercayaan,

simbol-simbol, dan ritual-ritual yang diampu bersama dan bersifat stabil yang

berfokus pada kesakralan. Menurut Conklin, stabilitas itu diartikan bahwa agama

merupakan suatu institusi yang dipertahankan sepanjang masa oleh pengikutnya.

Masjid, gereja, dan vihara mempakan institusi-institusi yang sama dengan yang

ada pada beberapa abad yang lalu, meskipun dalam perjalanannya mengalami

perubahan elemen-elemen isi—misalnya: kepercayaan, simbol, dan ritual—

maupun pergantian secara total pengikutnya antar waktu.14

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan

pendekatan analisis semiotika Charles Sanders Pierce.dengan obyek penelitian adalah

adegan-adegan dalam film India “PK yang menggambarkan tentang pluralitas dalam

elemen agama di India. Sumber data diperoleh dengan menggunakan data sekunder di

mana peneliti menggunakan data utama berupa film India “PK” yang kemudian

peneliti hubungkan dengan sumber lain, seperti buku, jurnal dan internet yang terkait.

Peneliti menganalisis data dari tanda-tanda yang terdapat pada pesan-pesan

komunikasi dalam film India “PK” dengan menggunakan analisis Charles Sanders

Pierce. validitas data menggunakan triangulasi teori.

13 Koko Abdul Kodir, Metodologi Studi Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2014, hal 38.14 Purwanto, Pemikiran Masyarakat Sebagai Jiwa Agama: Identitas Kegamaan Suatu Masyarakat,

Jurnal Religio Volume 1, Nomor 1, Maret 2011.

Page 9: JURNAL PUTRI ARUMA W.pdf · menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, lawak dan sajian teknis lain kepada

8

Sajian dan Analisis Data

a. Keyakinan/Kepercayaan

Gambar 1 Interpretasi Kepercayaan SetiapTokoh Kepada Tuhannya

1. Ikon kepercayaan dalam film PK hanya diperlihatkan dengan adanya patung

dewa yang diilustrasikan sebagai Tuhan bagi penganut agama Hindu.

2. Indeks mengacu pada lambang yang dimaknai karena adanya hubungan

sebab-akibat terlihat pada perubahan ekspresi Jaggu dan Sarfaraz yang

kecewa karena perbedaan agama.

3. Simbol diperlihatkan pada adegan Mr. Sahni yang selalu membawa patung

dewa dan memasang foto seorang tokoh agama disetiap sudut rumahnya. Hal

ini merupakan perlambangan bersifat konvensional yang terdapat dalam

simbol yang menandakan makna kepatuhan kepada Tuhan.

Page 10: JURNAL PUTRI ARUMA W.pdf · menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, lawak dan sajian teknis lain kepada

9

b. Simbol Agama

Gambar 2 Interpretasi Simbol-Simbol

Setiap Agama Pada Film “PK”

1. Ikon dalam kategori ini hanya terdapat pada agama Hindu yang

mengilustrasikan patung dewa berbentuk manusia dengan dewa Siwa dan

umat Kristen yang mengilustrasikan anggur atau wine sebagai darah untuk

menyucikan manusia. Tidak terdapat tanda ikon dalam agama Islam dan

Sikh, karena tidak terdapat lambang yang dapat dimaknai sebagai tiruan

atau ilustrasi.

2. Indeks dalam kategori simbol dapat dikatakan hanya sebagai sebuah

kewajiban umat kepada Tuhannya. Seperti pada agama Kristen yang

memiliki tanda indeks tentang patung Yesus yang di salib sebagai sebuah

penebusan dosa untuk umatnya, Islam memiliki tanda indeks tentang

jilbab yang wajib dikenakan sebagai seorang muslim perempuan,

sedangkan agama Sikh memiliki tanda indeks tentang ciri-ciri seperti

berambut panjang dan memakai turban bagi penganut Sikh yang

diwajibkan setelah menjalani pembaptisan.

Page 11: JURNAL PUTRI ARUMA W.pdf · menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, lawak dan sajian teknis lain kepada

10

3. Pada kategori ini, banyak adegan yang menunjukan tanda simbolik seperti

sesaji yang digunakan umat Hindu untuk bersembahyang yang

melambangkan harta, jilbab dan peci bagi umat agama Islam baik untuk

sembahyang maupun menjadi identitas seorang muslim, salib bagi umat

Kristen yang melambangkan identitas dari penganut Kristen, dan turban

bagi agama Sikh sebagai penutup kepala yang juga menjadi sebuah

identitas.

c. Ritual Agama

Gambar 3 Interpretasi Ritual-Ritual Setiap AgamaPada Film “PK”

1. Ikon dalam kategori ritual hanya diperlihatkan dengan adegan pada agama

Hindu yang memberikan tanda ikon dengan adanya patung besar yang

berbentuk manusia yang di ilustrasikan sebagai Lingga atau dewa Siwa

dan pada agama Kristen yang memberikan tanda ikon dari air yang di

gunakan untuk pembaptisan yang diilustrasikan sebagai air suci. Tidak

terdapat ikon dalam agama Islam dan Sikh. Hal ini dikarenakan agama

tersebut tidak terfokus pada suatu tanda atau lambang yang diilustrasikan

Page 12: JURNAL PUTRI ARUMA W.pdf · menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, lawak dan sajian teknis lain kepada

11

ke dalam bentuk sesuatu. Saat menjalankan ritual agama Islam dan Sikh

hanya terfokus berdoa dengan Tuhannya.

2. Pada adegan ritual, tanda indeks dapat divisualisasikan dengan scene

seperti PK berendam di sebuah sungai yang dianggap suci bagi agama

Hindu yang menunjukan niat untuk menyucikan diri dari dosa. Pada

agama Kristen, tanda indeks ini ditunjukan dengan menjalani pembaptisan

sebagai bentuk niat dari seseorang untuk masuk ke agama Kristen.

Kemudian umat Islam yang ditunjukkan dengan melaksanakan shalat

sebagai bentuk niat dan ketaatan kepada Tuhan, sedangkan umat Sikh

ditunjukan dengan cara menyembah dan berdzikir di sebuah Gurdwara

seperti yang dilakukan oleh PK. Indeks merupakan sebuah tanda yang

diciptakan karena adanya sebab-akibat, sehingga dalam hal ritual, yang

menunjukan adanya kesungguhan di setiap individu untuk dapat berkah

dari Tuhan.

3. Simbol

Simbol dalam kategori ini hanya terdapat pada agama Hindu yang

mengilustrasikan batu berbentuk tabung di pinggir sungai menjadi sebuah

tanda yang dimaknai sebagai batu Lingga yang dianggap suci dan

percikan air saat berada di kuil yang diilustrasikan sebagai bentuk dari doa

agar mendapat berkah dari Tuhan. Agama Kristen yang memberikan tanda

simbol pada lirik nyanyian yang disepakati berisi sebuah pujian yang

mengagungkan nama Tuhan Yesus. Kemudian pada agama Islam yang

memberikan tanda simbol pada peci dan tasbih yang disepakati sebagai

sebuah identitas dan sebagai sebuah kelengkapan bagi umat Islam untuk

beribadah.

Kesimpulan

Setelah melakukan analisis pada scene-scene yang terkait dengan menggunakan

metode semiotika Pierce tentang bagaimana memaknai pluralisme elemen agama

Page 13: JURNAL PUTRI ARUMA W.pdf · menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, lawak dan sajian teknis lain kepada

12

yang terjadi dalam film “PK”, penulis memberikan kesimpulan dengan Pemaknaan

pluralisme elemen agama di kategorikan menjadi 3 aspek, yaitu:

a. Keyakinan/Kepercayaan

Dalam film ini memperlihatkan gambaran bagaimana seorang umat patuh

dan taat akan agama yang di yakininya, namun ketaatan tersebut terkadang

membentuk dan mengkonstruksi pemikiran kita terhadap kelompok agama lain.

Hal ini dapat berdampak negatif, di mana pemikiran tersebut akan mempengaruhi

perilaku seseorang seperti cara pandang dan cara memperlakukan kelompok lain

dalam memandang individu.

b. Simbol-simbol agama

Dengan adanya simbol sebagai identitas sebuah kelompok agama, maka

akan menimbulkan sebuah prasangka dan diskriminasi terhadap kelompok lain.

Simbol yang seharusnya dapat menjadi identitas dan menjadi sebuah kebanggaan

bagi suatu kelompok atas keyakinannya, justru menimbulkan sebuah prasangka

yang negatif. Meskipun prasangka ini tidak secara langsung di gambarkan melalui

scene-scene yang ada, namun pesan yang disampaikan cukup membuat persepsi

bahwa selama ini masyarakat terlihat hidup berdampingan, akan tetapi di dalam

kelompok mereka tetap memiliki persepsi dan pemikiran serta cara panadang

sendiri dalam melihat kelompok lain. Prasangka ini menimbulkan sebuah

pembenaran suatu kelompok di atas kelompok lain sebagai bentuk kebutuhan

aktualisasi dan eksistensi diri.

c. Ritual Agama

Ritual ditujukan sebagai bentuk nyata atas ketaatan seseorang kepada

agama yang diyakininya. Setiap agama memiliki ritual yang berbeda dan

memiliki makna yang berbeda pula, baik dalam cara upacara keagamaan, ibadah,

dan dalam membutikan pengorbanannya di hadapan Tuhan. Jika dipahami lebih

lanjut, ritual upacara keagamaan, ibadah dan bentuk pengorbanan memiliki

makna yang sama yaitu bertujuan untuk lebih mendekatkan diri dengan

Tuhannya. Perbedaan tersebut tercipta karena adanya sebuah budaya yang

Page 14: JURNAL PUTRI ARUMA W.pdf · menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, lawak dan sajian teknis lain kepada

13

menjadi landasan dan latar belakang setiap daerah. Bahkan satu kelompok yang

sama, dapat berbeda cara ibadah dan cara mereka memaknai agamanya hanya

karena budaya negara yang berbeda.

Saran

Dari hasil penelitian, maka penulis memiliki beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk sutradara, diharapkan dapat mempertahankan film yang dapat menjadi

inspirasi dan dapat menjadi instropeksi masyarakat tentang agama bahkan

menambah film-film mengenai kritik tidak hanya tentang agama, namun dapat di

bidang politik, konflik negara ataupun tentang masalah kesenjangan sosial.

2. Untuk penikmat film, hendaknya tidak hanya melihat, namun juga mencerna

pesan yang tersirat yang ingin disampaikan oleh sutradara, sehingga tidak

menimbulkan kontroversi yang dapat menghalangi seorang sutradara untuk lebih

mengeksplor idenya.

3. Selain itu, dalam penelitian ini, peneliti belum menggunakan aspek sinematografi

sebagai teknik dalam analisis, hal tersebut karena keterbatasan penulis dalam hal

sinematografi dan penulis berharap akan ada penelitian lain yang sejenis sebagai

pembanding dengan menggunakan teori lain yang tidak menutup kemungkinan

akan mengahasikan interpretasi yang berbeda sehingga dapat memperkaya

pengetahuan mengenai semiotika film.

Daftar PustakaAkbar, Muqarrab. 2015. Pakistan: An Islamic State or a State for Muslims? A Critical

Appraisal of Islam’s Role in Pakistan, Pakistan Journal of Islamic ResearchVol 15,. http://www.bzu.edu.pk/PJIR/vol15/eng2.pdf

Cheah, Philip & Tony Rayns. 2002. Membaca Film Garin. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Dennis, Mc Quail. (1996). TEORI KOMUNIKASI MASSA Suatu Pengantar. Jakarta:Erlangga,.

Effendi, Onong Uchjana. 2004. Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek. Bandung:Remaja Rosdakarya.

Irawan, Budi. 1999. Film, Ideology, Dan Militer. Yogyakarta: Media Pressindo.

Page 15: JURNAL PUTRI ARUMA W.pdf · menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, lawak dan sajian teknis lain kepada

14

Kodir, Koko Abdul. (2014). Metodologi Studi Islam. Bandung: Pustaka Setia.Mulyana, Deddy. (2003). ILMU KOMUNIKASI Suatu Pengantar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.Pawito.(2007). Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: Lkis Pelangi Aksara.Probo, Vega. 2014. Jadi Elien Pencari Tuhan, Aamir Khan Di Gugat. CNN Indonesia.

http:// www.cnnindonesia.com/hiburan/20141230140027-220-21334/jadi-alien-pencari-tuhan-aamir-khan-digugat/ diakses pada tanggal 29 oktober2015, pukul 22.15 WIB.

Purwanto.Maret (2011).Pemikiran Masyarakat Sebagai Jiwa Agama: ElemenKeagamaan Suatu Masyarakat. Jurnal Religio. Volume 1, Nomor 1 Hal 73-76.

Suhanda, Irwan. 2007. Kumpulan Artikel Kompas. India: Bangkitnya Raksasa BaruAsia: Calon Pemain Utama Dunia Di Era Globalisasi. Jakarta: BukuKompas.