putra

50
MANAJEMEN PENGEMBANGAN JAMAAH MASJID AL AMAN PERUMAHAN SIDOARUM KECAMATAN GODEAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Sosial Islam Oleh: ARDYAN SYAH RATNA PUTRA NIM: 05240023 JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2010

Upload: multazammansyuraddury

Post on 24-Sep-2015

12 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

R

TRANSCRIPT

  • MANAJEMEN PENGEMBANGAN JAMAAH MASJID AL AMAN

    PERUMAHAN SIDOARUM KECAMATAN GODEAN

    KABUPATEN SLEMAN

    SKRIPSI

    Diajukan Kepada Fakultas Dakwah

    Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

    Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

    Sarjana Strata Satu Sosial Islam

    Oleh:

    ARDYAN SYAH RATNA PUTRA

    NIM: 05240023

    JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

    FAKULTAS DAKWAH

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

    YOGYAKARTA

    2010

  • SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI

    ii

    Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

    Hal : Skripsi Saudara Ardyan Syah Ratna Putra Lamp : _ Kepada:

    Yth. Dekan Fakultas Dakwah

    UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

    Di Yogyakarta

    Assalamualaikum Wr. Wb

    Setelah membaca, meneliti, memberi petunjuk dan megoreksi serta

    mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

    bahwa skripsi saudara:

    Nama : Ardyan Syah Ratna Putra

    NIM : 05240023

    Jurusan : Manajemen Dakwah

    Judul Skripsi :

    Sudah dapat diajukan dalam sidang munaqosah Fakultas Dakwah

    Jurusan/Prodi Manajemen Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, sebagai salah

    satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata satu Sosial Islam.

    Demikian harapan kami, agar skripsi saudara tersebut diatas dapat segera di

    munaqosahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

    Wassalamalaikum Wr.Wb.

    Yogyakarta, 04 November 2010

    Pembimbing I Pembimbing II

    Drs. H.Hasan Baihaqi,AF, M.Pd Siti Julaiha, S.Ag, M.Pd

    NIP. 195108171981031006 NIP. 19771009 200501 2003

    Manajemen Pengembangan Jamaah Masjid Al-Aman Perumahaan Sidoarum Kecamatan Godean Kabupaten Sleman.

  • KEMENTERIAN AGAMA RI UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

    FAKULTAS DAKWAH

    Jl. Marsda Adisucipto, Telp. (0274)515856 Fax (0274)552230 Yogyakarta 55221

    PENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR Nomor : UIN/2/DD/PP.00.9/1725 /2010

    Skripsi/Tugas akhir dengan judul: MANAJEMEN PENGEMBANGAN JAMAAH

    MASJID AL-AMAN PERUMAHAAN SIDOARUM KECAMATAN GODEAN KABUPATEN SLEMAN

    Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

    Nama : Ardyan Syah Ratna Putra

    NIM : 05240023

    Telah dimunaqosahkan pada : Kamis, 2 Desember 2010

    Nilai Munaqosah : B (tujuh puluh tujuh koma enam tujuh)

    Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga

    TIM MUNAQOSYAH :

    Pembimbing I Pembimbing II

    Drs. H. Hasan Baihaqi, AF, M.Pd. Siti Julaiha, S.Ag, M.Pd. NIP. 19510817 198103 1 006 NIP. 19771009 200501 2 003

    Penguji I Penguji II

    Drs. M. Rosyid Ridla, M.Si. M. Toriq Nurmadiansyah, S.Ag, M.Si. NIP. 19670104 199303 1 003 NIP. 19690227 200312 1 001

    Yogyakarta, 8 Desember2010

    UIN Sunan Kalijaga Fakultas Dakwah

    DEKAN

    Prof. Dr.H.M.Bahri Ghazali, MA NIP. 19561123 198503 1 002

  • iv

    SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

    Assalamu alaikum Wr,Wb

    Yang bertanda tangan di bawa ini, saya:

    Nama : Ardyan Syah Ratna Putra

    NIM : 05240023

    Jurusan : Manajemen Dakwah

    Menyatakan dengan sesungguhya bahwa skripsi dengan judul Manajemen

    Pengembangan Jamaah Masjid al-Aman Perumahan Sidoarum Kecamatan Godean

    Kabupaten Sleman, benar-benar merupakan hasil karya penyusun sendiri, bukan

    duplikasi ataupun saduran orang lain, kecuali pada bagian yang telah dirujuk dan

    disebut dalam catatan kaki atau daftar pustaka. Dan apabila dikemudian hari terbukti

    adanya plagiasi terhadap karya ini, maka saya bertanggung jawab sepenuhnya pada

    penyusunan.

    Dengan demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

    Wassalamu alaikum Wr, Wb.

    Yogyakarta, 04 November 2010

    Yang menyatakan

    Ardyan Syah

    NIM : 05240023

  • v

    MOTTO

    2 u s?u n?t cy9$# % !$# N t xm7y u pt 2 4 4x2 u / >/ $ t6 #7 yz

    Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan

    memuji-Nya. dan cukuplah dia Maha mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya.

    (Q.S. Al Furqon ayat; 58)

    r&u #x y u $ V )tG 7?$$ s ( u (# 7Fs? 6 9$# sxtG s 3/ t & #7y 4 39s

    38 u / 6= y s9 t)G s?

    Dan bahwa (yang kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan

    janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain). Karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu

    dari jalannya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.

    (Q.S. Al-Anam, ayat; 153)

    $ y r' t z % !$# (# t#u (# tG $# 9 9$$ / 4 n= 9$#u 4 ) !$# yt t 9 9$#

    Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmuSesungguhnya

    Allah beserta orang-orang yang sabar.

    (Q.S. Al-Baqoroh, ayat; 153)

  • vi

    PERSEMBAHAN

    Skripsi ini kupersembahkan untukmu orang-orang yang tercinta

    dan teristimewa dalam kehidupanku:

    Kedua orangtuaku yang tercinta Yang sudah membimbing, memberikan kasih sayangnya yang tak tehingga dan selalu mendoakanku yang tak mengenal putus asa,

    serta pengorbanannya yang tak ternilai

    Kakak-kakakku, Adik-adikku Dan seluruh keluarga besarku yang senantiasa memberikan

    motivasi dan mendoakanku.

    Sahabat-sahabatku dan orang terkasih Yang telah mewarnai hidupku, mengingatkanku, memberi

    motovasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

    Almamaterku yang ku dambakan dan kuimpikan Jurusan Manajemen Dakwah

    Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

    Yogyakarta

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang

    mengguasai langit dan bumi Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, atas

    limpahan rahmat-NYA sehingga penulisan skripsi dapat terselasaikan dengan baik.

    Sholawat beriring salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad

    SAW, dan semoga kita senantiasa selalu dalam syafaatnya diyaumul akhir.

    Penyusunan skripsi ini merupakan kajian singkat tentang bagian

    Pengembangan Jamaah. Penyusun menyadari bahwa penyususnan skripsi ini tidak

    akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak.

    Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penyusun

    mengucapkan ribuan terima kasih yang tak terhingga, kepada:

    1. Bapak. Prof. Dr. H. M. Bahri Ghazali, MA, selaku Dekan Fakultas Dakwah.

    2. Keluarga Besar jurusan Manajemen Dakwah fakultas Dakwah, khususnya:

    a) Ibu Dra. Siti Fatimah, M.Pd, selaku ketua Jurusan Manajemen Dakwah.

    b) Bapak Drs. H.Hasan Baihaqi, AF, M.Pd dan Ibu Siti Julaiha, S.Ag, M.Pd,

    selaku pembimbing yang telah membimbing dalam penyusunan skripsi ini.

    c) Bapak Drs. M Rosyid Ridho, M.Si. selaku dosen penguji I skripsi penulis

    yang juga telah memberikan saran-saran terhadap penulis.

    d) Bapak M. Toriq Nurmadiansyah, S.Ag, M.Si. selaku dosen penguji II skripsi

    penulis yang juga telah memberikan saran-saran terhadap penulis.

  • viii

    e) Bapak Ahmad Muhammad, M.Ag, selaku Pembimbing Akademik Jur MD-B.

    f) Seluruh Dosen, Staf dan karyawan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

    3. Keluarga besar Jamaah masjid al-Aman Bapak Drs. H Barmawi Mukri, S.H,

    M.Ag dan Bardani Dimyathi, selaku pengurus yayasan al-Aman yang telah

    memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian skripsi

    yang mana sebagai bentuk tugas akademik terakhir penulis.

    4. Teman-teman jurusan Manajemen Dakwah se Angkatan 2005-2006, seluruh

    keluarga besar jurusan Manajemen Dakwah dan seluruh keluarga besar

    Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. terimakasih atas semua

    motivasi dan dukungannya.

    Akhirnya kepada Allah SWT, penulis panjatkan doa dan rasa Syukur atas

    terselesaikannya skripsi ini. Semoga amal baik yang kita lakukan di Ridhoi dan

    mendapat balasan yang lebih banyak dari Allah SWT. Dan semoga skripsi ini dapat

    menjadi ilmu yang bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada

    umumnya.

    Yogyakarta, 04 November 2010

    Penulis

    Ardyan Syah Ratna Putra

    NIM: 05240023

  • ix

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL.. i

    SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI.ii

    PENGESAHAN SKRIPSI.iii

    SURAT PERNYATAAN KEASLIAN.iv

    MOTTO...v

    PERSEMBAHAN...vi

    KATA PENGANTAR...vii

    DAFTAR ISI...... ix

    DAFTAR TABEL. xii

    ABSTRAK.... xiii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Pengesahan Judul..1

    B. Latar Belakang Masalah5

    C. Rumusan Masalah.9

    D. Tujuan Penelitian. 9

    E. kegunaan penelitian...9

    F. Telaah Pustaka..11

    G. Kerangka Teoritik....13

    H. Metode Penelitian23

  • x

    I. Sistem Pembahasan.29

    BAB II GAMBARAN UMUM MASJID AL-AMAN PERUMAHAN

    SIDOARUM KECAMATAN GODEAN KABUPATEN SLEMAN

    A. Demografi Jamaah Masjid Al-Aman.... 31

    B. Sejarah berdirinya yayasan al-Aman hasil dari perkembangan

    kepengurusan takmir masjid....... ...33

    1 Visi dan Misi Yayasan Al-Aman...34

    2 Maksud dan Tujuan berdirinya yayasan al-Aman .34

    3 Struktur Organisasi.36

    C. Program Kegiatan Pengembangan Jamaah....42

    D. Keadaan Sarana dan Prasarana...45

    BAB III ANALISIS HASIL PENELITIAN

    A. Pelaksanaan penelitian.46

    1. Proses penelitian.......46

    2. Proses pengambilan data...51

    B. Analisis data.53

    C. Manajemen Pengembangan Jamaah....55

    1. Pengembangan jamaah melalui aspek Idaroh.......57

    2. Pengembangan jamaah melalui aspek Imaroh.59

    3. Pengembangan Jamaah melalui aspek Riayah ....72

    D. Faktor Penghambat dan pendukung .........76

  • xi

    BAB IV PENUTUP

    A. Kesimpulan..80

    B. Saran-saran ..81

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

  • xii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1 : Daftar Susunan Pengurus Yayasan Al-Aman Periode 2009-2014 . 38

    Tabel 2 : Daftar Inventaris Barang Tidak Bergerak Masjid Al-Aman.. 45

    Tabel 3 : Daftar Jadwal Imam Sholat Fardhu Masjid Al-Aman... 61

    Tabel 4 : Daftar Jadwal Imam Dan Khotib Sholat Jumat Masjid Al-Aman..... 62

  • xiii

    ABSTRAKSI

    Ardyan. Manajemen Pengembangan Jamaah Masjid Al Aman Perumahaan Sidoarum Kecamatan Godean Kabupaten Sleman. Skripsi, Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah. Universitas Negeri Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010.

    Pengembangan jamaah masjid al-Aman pada masyarakat perumahan sidoarum dan sekitarnya yang mana diketahui bahwa secara kuantitas jamaah masjid al-aman semakin bertambah banyak. Menjadi salah satupertanyaan dalam benak penulis, Bagaimana Manajemen Pengembangan Jamaah yang diterapkan oleh Masjid al-Aman? Sehingga fakta tersebut menjadi salah satu factor ketertarikan penulis untuk melakukan penelitian disana.

    Adapun kerangka teori yang menjadi rujukan dalam penelitian penulis adalah masalah yang berkaitan dengan pengembangan jamaah dan secara garis besar adalah tinjauan terhadap pengembangan jamaah yang meliputi aspek idaroh (kapasitas Organisasi), aspek Imaroh (Program-Program Jamaah), aspek Riayah (sarana prasarana jamaah) juga factor penghambat dan pendukung pengembangan jamaah itu sendiri.

    Guna mengungkap fenomena tentang keberhasilan pengembangan jamaah masjid al-Aman tersebut maka penulis melakukan penelitian kualitatif dengan cara observasi, interview, dokumentasi dan analisis data pada masjid al-Aman

    Pengembangan jamaah yang diterapkan di masjid al-Aman kepada warga perumahan dan sekitar adalah dengan cara melakukan identifikasi masalah yang ada, diteruskan dengan merumuskan dan mengadakan pemecahan masalah tersebut, lalu menetapkan pengembangan jamaah dilanjudkan dengan mengevaluasi hasil implementasi yang diterapkan. Kemudian diteruskan terhadap aplikasi pengembangan jamaah yang dititik beratkan pada bidang-bidang tertentu untuk mempermudah pencapaian tujuan pengembangan jamaah yang meliputi aspek idaroh (kapasitas Organisasi), aspek Imaroh (Program-Program Jamaah), aspek Riayah (sarana prasarana jamaah).

    Adapun dalam perjalanan pengembangan jamaahnya, masjid al-Aman dipengaruhi oleh dua factor pendukung dan penghambat yang keduanya itu terdiri dari factor intern serta factor ekstern dari masjid al-Aman itu sendiri.

  • 1

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Penegasan Judul

    Untuk menghindari adanya ketidakjelasan pemahamam terhadap judul

    Skripsi ini yaitu MANAJEMEN PENGEMBANGAN JAMAAH MASJID AL-

    AMAN PERUMAHAN SIDOARUM KECAMATAN GODEAN

    KABUPATEN SLEMAN Maka pada bagian ini penulis perlu menjelaskan

    beberapa istilah yang berkaitan dengan judul tersebut. Adapun istilah yang perlu

    dijelaskan antara lain:

    1. Manajemen.

    Secara bahasa management (manajemen) berasal dari kata to manage

    yang artinya mengatur. Manajemen dalam bahasa Arab disebut dengan

    idarah1. Dalam Elias Modern dictionary English Arabic kata (management)

    inggris, sepadan dengan kata tadbir,idarah, siyasah dan qiyadah dalam

    bahasa Arab. Dalam al-Quran dari terma-terma tersebut, hanya ditemui

    terma tadbir dalam berbagai derivasinya. Tadbir adalah bentuk masdar dari

    kata kerja dabbara, yudabbiru, tadbiran. Tadbir berarti penerbitan,

    pengaturan pengurusan, perencanaan dan persiapan.

    Secara istilah, manajemen adalah segenap perbuatan yang

    menggerakkan fasilitas dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan

    1 Muhammad, Manajemen Dana bank Syariah, Yogyakarta: Ekonisia, 2004,

    hlm.13.

  • 2

    tertentu2. Pengertian lain tentang manajemen adalah ilmu dan seni mengatur

    proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara

    efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.3

    Berdasarkan pengertian di atas, manajemen yang peneliti maksud

    adalah suatu lembaga atau organisasi yang memanfaatkan sumberdaya

    manusia dalam mengintegrasikan berbagai sumber daya dan tugas secara

    efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan

    sebelumnya, yaitu berkaitan dengan planning, organizing, actuanting and

    controlling, dengan kata lain menjadikan manajemen sebuah alat untuk

    merealisasikan tujuan umum.

    2. Pengembangan.

    Pengembangan adalah suatu usaha meningkatkan kualitas teknis,

    teoritis, konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan.4 Pengembangan

    merupakan salah satu perilaku manajerial dan proses pengembangan ini

    didasarkan atas usaha untuk mengembangkan sebuah kesadaran, kemauan,

    keahlian, serta ketrampilan para elemen dakwah agar proses dakwah berjalan

    secara efektif dan efisien.5

    Dengan peryataan tersebut, peneliti mengartikan pengembangan yaitu

    upaya yang dilakukan oleh pengurus/pengelola masjid dalam usaha

    meningkatkan kualitas teknis, teoritis, konseptual, dan moral sesuai dengan

    2 Budiman Mustofa,Manajemen Masjid, Surakarta: Ziyad Visi Media,2007, hlm.853 Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Bumi Aksara,

    2008, hlm.1-2.4 Malayu Hasibuan,Op Cit,hlm.345 Munir dan Wahyu Illahi,Manajemen Dakwah, Jakarta: Prenada Media, 2006,

    hlm.243

  • 3

    kebutuhan dalam mengembangkan jamaahnya melalui programprogram

    kemasjidan yang ditetapkan bersama.

    3. Jamaah masjid al-Aman.

    Jamaah berasal dari bahasa arab yang berarti kelompok, kumpulan,

    sekawanan.6 Pada dasarnya jamaah bagian dari masyarakat. Masyarakat

    adalah sekelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-

    norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.7 Tatanan

    kehidupan, norma-norma yang mereka miliki itulah yang menjadi dasar

    kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk

    suatu kelompok manusia yang memiliki kehidupan yang khas.

    Yang dimaksud jamaah disini adalah sekelompok orang, baik itu

    pengurus dan jamaah masjid yang terbentuk dengan tujuan mengikuti

    rangkaian program-program jamaah di Masjid Al-Aman Perumahan

    Sidoarum Kecamatan Godean Kabupaten Sleman.

    Berdasarkan penegasan judul di atas, maka yang peneliti maksudkan

    adalah peneliti terhadap manajemen pengembangan jamaah yang berguna

    bagi kesejahteraan jamaah yang ada di Masjid al-Aman Perumahan Sidoarum

    Kecamatan Godean Kabupaten Sleman. Adapun secara rinci penelitian

    tersebut meliputi manajemen secara umum pada bagian pengembangan

    Jamaah yaitu terkait dengan planning (perencanaan), Organizing (organisasi),

    6 A.W. Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab Indonesia Terlengkap, Surabaya:

    Pustaka Progressif, 1997, hlm.2097 Arifin Noor,Ilmu Sosial Dasar, Untuk IAIN semua Fakultas dan Jurusan

    Komponen MKU, Bandung : CV.Pustaka Setia, 1997, hlm.85

  • 4

    Accunting (Koordinasi) dan controlling (pengawasan) dalam pengembangan

    fungsi dan peranan masjid yang dikelola atau dibina dengan baik, sehingga

    program-program yang dikembangkan mampu menjadi daya tarik bagi

    jamaah masjid untuk memakmurkan masjid. Sehingga program jamaah di

    masjid mampu berjalan secara optimal dengan baik dan dapat berguna bagi

    peningkatan kesejahteraan jamaah.

    Dari sinilah program pengembangan jamaah menjadi luas dan tidak

    terkesan dibekukan. Sering sekali didapatkan pintu-pintu masjid ditutup usai

    melaksanakan sholat lima waktu berjamaah. Dan setelah itu tidak ada

    kegiatan apapun. Kita sangat merindukan profil masjid yang utuh dalam

    program-program kegiatan jamaah yang selalu eksis, tidak pincang. Yang

    tidak hanya sebagai tempat untuk merefleksikan simbol fisik keagamaan,

    seperti sholat dan lainnya, namun juga mampu menghidupkan kepedulian

    terhadap lingkungan sekitar, mencetak sumber daya manusia yang beriman

    dan professional, mengentaskan masalah-masalah keagamaan, menyehatkan

    masyarakat, mitra dalam membangun negara, semua itu bisa tercapai bila kita

    memahami betul hakikat risalah masjid dalam mensejahterakan jamaahnya

    yang pernah ditanamkan di setiap jengkal tanah di dalamnya disebut nama

    Islam.8 Dengan demikian untuk mencapai tujuannya,dalam pengembangan

    jamaah masjid al-Aman menjadikan manajemen sebagai ilmu atau alat dalam

    pemanfaatan masjid semaksimal mungkin dalam usaha merealisasikan tujuan

    pengembangan Jamaah.

    8 Budiman Mustofa, Op.Cit, hlm.27

  • 5

    B. Latar Belakang Masalah

    Jumlah tempat ibadah umat Islam di Indonesia berdasarkan hasil

    pendataan tahun 2005 mencapai 664.502 buah dengan rincian masjid sebanyak

    198.898 buah, langgar sebanyak 388.375 buah dan mushola sebanyak 62.234

    buah. Jumlah tersebut cukup fantastis, mengingat lokasi tersebar diseluruh

    wilayah Indonesia dari kota provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan pedesaan,

    kelurahan. Hal ini menggambarkan bahwa umat Islam dalam membangun

    masjid tidak pernah kendor.9 Namun disisi lain muncul persoalan baru mengenai

    pengelolaan masjid khususnya dalam pengembangan jamaahnya.

    Banyak sekali upaya-upaya pemerintah dalam mengatasi masalah

    tersebut, dengan menghidupkan fungsi masjid yang sebenarnya, dalam suatu

    pola kegiatan bagi jamaah yang terarah dan terorganisir rapi. Dengan upaya-

    upaya ini menjadi mengoptimalkan kegiatan jamaah mampu menggali potensi

    peran masjid lebih baik. Walau demikian masih banyak masjid yang

    memerlukan pengelolaan dengan baik sehingga kegiatan jamaah mampu

    terealisasikan dan masjid menjadi makmur karena jamaah semakin banyak dan

    ramai karena jamaah merasa disejahterakan dengan kegiatan yang telah

    ditetapkan. Banyak sekali masjid yang kegiatan jamaahnya masih terbatas

    sebagai pusat ibadah.

    Bagaimanapun juga mengelola masjid dalam pengembangan jamaahnya

    tidak akan terlepas dari manajemen. Manajemen yang baik menjadi salah satu

    faktor yang sangat mendukung bangkitnya kekuatan sebuah masjid. Jika sebuah

    9 DEPAG RI,Pedoman Pemberdayaan Masjid, Jakarta: Depag RI, 2009, hlm.4

  • 6

    masjid, semegah apapun bentuknya tidak mempunyai pola manajemen yang baik

    maka ia akan jauh dari peran dan fungsi yang asasi. Tidak akan muncul kekuatan

    apapun yang mampu menjawab tantangan umat.10 Semua masjid seharusnya

    memiliki sebuah pola manajemen yang baik, dimana hasil dari pengelolaan itu

    mampu mensejahterakan jamaahnya terutama umat muslim disekitar, tanpa

    memandang kapasitas besar atau kecil suatu masjid, di wilayah kampung,

    komplek perumahan atau di lingkungan sekitar, dengan demikian jamaah akan

    tetap terjaga. Seperti contoh banyak jamaah disekitar, yang sulit dalam

    memenuhi kebutuhan ekonomi, mereka merelakan waktu hanya untuk

    memenuhi kebutuhan hidup, sehingga meniadakan program kegiatan jamaah di

    masjid, hal ini dapat menjadikan masjid sepi atau kurang kemakmurannya.

    Dengan adanya hal seperti ini, yang menjadi kesedihan dalam hati, kenapa masih

    ada hal semacam ini.? Padahal banyaknya bangunan masjid, jika dioptimalkan

    peran dan fungsi masjid dalam pengelolaannya untuk pengembangan jamaahnya

    maka umat muslim disekitarnya dapat sejahtera. Maka setiap masjid perlu pola

    manajemen khususnya dalam mensejahterakan jamaah sekitarnya.

    Masjid al-Aman yang berdiri di komplek perumahan di desa Sidoarum

    kecamatan Godean kabupaten Sleman. Dapat menjadi jembatan baru bagi warga

    perumahan agar bisa saling mengenal dan saling mengetahui satu sama lainnya,

    sehingga hati warga merasa memiliki masjid seperti rumah sendiri, hal ini

    mampu dilihat dari semangat warga dalam usaha untuk tetap memakmurkan

    masjid dengan kegiatan-kegiatan keagamaan. Jamaah masjid al-Aman mencapai

    10 Budiman Mustofa,Op Cit, hlm.93

  • 7

    ribuan orang, yang semuanya itu diberi sebuah identitas jamaah, untuk

    mempermudah mendata jamaah dan memberikan bantuan kepada jamaah yang

    kurang mampu. Sehingga secara kuantitatif jamaah masjid al-Aman semakin

    berkembang. Masjid Al-Aman bukan hanya memberi fasilitas tempat ibadah

    bagi jamaahnya, namun disekitar masjid diberikan fasilitas sosial ekonomi,

    kesehatan dan pendidikan yang mana jamaah benar-benar merasa memiliki

    masjid dengan seutuhnya. Dengan demikian masjid al-Aman mampu menarik

    jamaah, baik dalam perumahan maupun diluar perumahan dan masjid menjadi

    makmur karena kegiatan atau program jamaah dapat berjalan dengan baik. Hal

    inilah yang menarik peneliti untuk meneliti.

    Masalah yang mucul adalah dengan adanya unit-unit kepengurusan yang

    memiliki masa jabatan, mampu tetap menjaga kinerja secara optimal, dengan

    kata lain jamaah masjid tetap terjaga dan dapat berkembang seiring adanya

    kepengurusan baru. Hal ini perlu adanya norma sosial yang dapat diterima

    bersama.

    Dalam penelitian ini penulis ingin meneliti kegiatan kegiatan jamaah,

    khususnya dalam program-program jamaah dalam manajemen pengembangan

    Jamaahnya. Kemudian juga akan diteliti jenis kegiatan atau program apa yang

    mampu menarik jamaah. Dan yang paling penting, mengapa perlu adanya

    manajemen pengembangan Jamaah di masjid Al-Aman, adapun cara

    pengurus/takmir dan jamaah masjid mampu memakmurkan masjid dengan

    mengoptimalkan potensi peran masjid untuk memakmurkan program-

  • 8

    programnya baik dibidang sosial, ekonomi keagamaaan, sehingga usaha ini tidak

    menghadapi hambatan yang berarti.

    Berkaitan dengan pandang diatas, maka maksud dan pengertian

    keseluruhan dalam penelitian ini pengembangan Jamaah yang dikelola atau

    dibina dengan baik, usaha untuk pembinaan umat khususnya, dalam peningkatan

    kesejahteraan jamaah dapat tercapai. Adapun firman Allah dalam surat Al

    Jastsiyah : 13

    t y u / 3 s9 $ N u y9 $# $tu F{ $# $Y sd i 4 ) 9 s ;M t U 5s) j9

    3 x tG t t Artinya :

    Dan dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.11

    Menurut ayat di atas, pengembangan dan pembaharuan adalah dua hal

    yang sangat diperlukan. Rasulullah SAW, mendorong umatnya supaya selalu

    meningkatkan kualitas, cara kerja dan sarana hidup, serta memaksimalkan

    potensi sumber daya alam semaksimal mungkin. Karena Allah telah

    menciptakan alam semesta ini untuk memenuhi hajat hidup manusia.12

    Karena itulah, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

    Manajemen Pengembangan Jamaah al-Aman Perumahan Sidoarum Kecamatan

    Godean Kabupaten Sleman.

    11 Syaamil, Al Quran dan terjemah, Bandung: PT.Syaamil Cipta Media, 2005, hlm.512

    12 Munir dan Wahyu Illahi, Op.Cit, hlm.244

  • 9

    C. Rumusan Masalah

    Dari uraian latar belakang masalah tersebut, maka peneliti mencoba

    mengemukakan suatu rumusan masalah sebagai berikut:

    Bagaimana Manajemen Pengembangan Jamaah di Masjid al-Aman

    Perumahan Sidoarum Kecamatan Godean Kabupaten Sleman?

    D. Tujuan Penelitian

    Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

    adalah untuk menggambarkan Manajemen Pengembangan Jamaah di Masjid al-

    Aman Perumahan Sidoarum kecamatan Godean kabupaten Sleman, khususnya

    dalam upaya pengembangan jamaahnya.

    Dalam arti luas tujuan keseluruhan dari penelitian ini adalah untuk

    mendeskripsikan tentang kegiatan Manajemen Pengembangan Jamaah yang di

    jalankan oleh pengelola, pengurus/takmir masjid dalam mewujudkan tujuan

    yang ditetapkan dalam pengembangan jamaah di masjid al-Aman Perumahan

    Sidoarum Kecamatan Godean Kabupaten Sleman.

    E. Kegunaan Penelitian

    Selanjutnya apabila penelitian ini berhasil dengan baik, diharapkan dapat

    berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan, baik kegunaan secara teoritis

    maupun praktis. Adapun kegunaan penelitian ini sebagai berikut:

    1. Kegunaan Teoritis.

    a. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangan yang

    diharapkan dan bermanfaat bagi pengembangan salah satu dari tujuan

  • 10

    Jurusan Manajemen Dakwah yang ada di Fakultas Dakwah Universitas

    Islam Negeri Sunan Kalijaga.

    b. Diharapkan dari penelitian tersebut dapat dijadikan pertimbangan,

    masukan yang sangat berharga dan bermanfaat bagi pengembangan

    Jamaah Masjid al-Aman di Perumahan Sidoarum Kecamatan Godean

    Kabupaten Sleman pada umumnya dan pada bagian Pengembangan

    Jamaah pada khususnya.

    c. Sebagai bahan masukan bagi para pengurus agar mempertimbangkan

    aspek-aspek manajemen sebelum melakukan atau melaksanakan dakwah

    secara professional agar berhasil meningkatkan kualitas keilmuanya

    sehingga mampu menciptakan Manajemen pengembangan Jamaah yang

    lebih professional.

    2. Kegunan Praktis.

    a. Agar menjadi pedoman bagi lembaga masjid lainnya yang ingin

    memakmurkan masjid dalam mensejahterakan jamaah seperti yang ada di

    Masjid al-Aman Perumahan Sidoarum Kecamatan Godean Kabupaten

    Sleman, dalam melakukan pengembangannya.

    b. Sebagai bahan pertimbangan Masjid al-Aman Perumahan Sidoarum

    Kecamatan Godean Kabupaten Sleman pada umumnya dan pada bagian

    Pengembangan Jamaah khususnya, untuk menjadi acuan dalam

    menentukan langkah kegiatan, selanjutnya agar lebih baik dan berkualitas.

  • 11

    F. Telaah Pustaka

    Dari berbagai penelitian yang akan dilakukan, sudah ada beberapa yang

    membahas mengenai manajemen Pengembangan Jamaah, namun belum ada yang

    mengambil dari Masjid al-Aman Perumahan Sidoarum kecamatan Godean

    kabupaten Sleman. Sebagai bahan pertimbangan penulis melakukan pencarian

    penelitian skripsi yang berkaitan dengan manajemen pengembangan, diantaranya

    adalah:

    Skripsi saudari Ika Mituhuningrum Fakultas Dakwah Universitas Islam

    Negeri Sunan Kalijaga Tahun 2005 yang berjudul Pengembangan SDM pada

    Jamaah Pengajian Ahad Pagi di Masjid Al Furqon. Skripsi ini berisi tentang

    Pengembangan SDM pada Jamaah Pengajian Ahad Pagi di Masjid Al Furqon

    yang direalisasikan dalam berbagai bentuk kegiatan yang bersifat formal maupun

    non formal meliputi aspek yang bergerak dalam pendidikan dan pendampingan.

    Dengan cara melalui forum pengajian-pengajian dan mengadakan istighosah,

    ziarah para wali dalam upaya meningkatkan keimanan para jamaah juga

    peningkatan pengetahuan dan pemahaman melalui ceramah agama dan

    meningkatkan kualitas peribadatan.13

    Skripsi saudari Rosanah Doseng Fakultas Dakwah jurusan Manajemen

    Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Tahun 2008 yang berjudul

    Peranan Manajemen Jawatan Kuasa Masjid Azizstan Napradu dalam

    Peningkatan Kegiatan Jamaah Masjid di Propinsi Patani Thailand. Skripsi ini

    13 Ika Mituhuningrum, Pengembangan SDM pada Jamaah Pengajian Ahad Pagi di

    Masjid Al Furqon, (Skripsi tidak diterbitkan), Yogyakarta,Fakultas Dakwah, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga , 2008, hlm 75-76.

  • 12

    berisi tentang pentingnya Peranan Manajemen Jawatan Kuasa Masjid Azizstan

    Napradu dalam Peningkatan Kegiatan Jamaah Masjid melalui kegiatan antara

    lain; dibidang pendidikan-dakwah, bidang pembangunan dan pemeliharaan

    sesuai dengan kemampuan pimpinan pengurus guna mencapai tujuan yang telah

    ditetapkan sebelumnya. Dengan cara melakukan peningkatan kemampuan

    pengetahuan masyarakat tentang keagamaan yang baik, seperti ceramah umum,

    pembentukan TPA dan pengajian serta memberikan pelayanan terhadap

    masyarakat tentang proses keagamaan untuk menjaga stabilitas agama dan

    jamaah dalam kegiatan masjid bentuk nyata melalui hal pengurusan, pembagian

    zakat, warisan, dll.14

    Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Manajemen

    Pengembangan Jamaah Masjid al-Aman Perumahan Sidoarum Kecamatan

    Godean Kabupaten Sleman. Dari beberapa karya ilmiah diatas belum ada yang

    membahas tentang Masjid al-Aman yang mempunyai Manajemen Pengembangan

    Masjid. Hal itu membuktikan bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti

    masih baru dan belum ada yang melakukan penelitian yang serupa yang

    dilakukan oleh peneliti.

    14 Rosanah Doseng, Peranan Manajemen Jawatan Kuasa Masjid Azizstan Napradu

    dalam Peningkatan Kegiatan Jamaah Masjid di Propinsi Patani Thailand, (Skripsi tidak diterbitkan), Yogyakarta: Fakultas Dakwah, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2008, hlm.75

  • 13

    G. Kerangka Teori

    Untuk mendukung penelitian ini maka perlu adanya kerangka teori yang

    di gunakan sebagai landasan teori dalam pembahasan masalah. Adapun

    kerangka teori yang digunakan adalah sebagai berikut:

    1. Tinjauan tentang manajemen.

    Secara bahasa management (manajemen) berasal dari kata to manage

    yang artinya mengatur. Manajemen dalam bahasa Arab disebut dengan

    idarah15. Dalam Elias Modern dictionary English Arabic kata (management)

    inggris, sepadan dengan kata tadbir,idarah, siyasah dan qiyadah dalam

    bahasa Arab. Dalam al-Quran dari terma-terma tersebut, hanya ditemui

    terma tadbir dalam berbagai derivasinya. Tadbir adalah bentuk masdar dari

    kata kerja dabbara, yudabbiru, tadbiran. Tadbir berarti penerbitan,

    pengaturan pengurusan, perencanaan dan persiapan.

    Secara istilah, manajemen adalah segenap perbuatan yang

    menggerakkan fasilitas dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan

    tertentu16. Pengertian lain tentang manajemen adalah ilmu dan seni mengatur

    proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara

    efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.17

    2. Tinjauan tentang pengembangan jamaah.

    Pengembangan adalah suatu usaha meningkatkan kualitas teknis,

    teoritis, konseptual, dan moral Jamaah (pengurus, takmir atau jamaah lainnya

    15 Muhammad, Op.Cit, hlm.13.16 Budiman Mustofa, Op.Cit, hlm.8517 Malayu Hasibuan, Op.Cit, hlm.1-2.

  • 14

    atau karyawan) sesuai dengan kebutuhan dengan kebutuhan pekerjaan atau

    jabatan melalui pendidikan dan latihan.18

    Pengembangan merupakan salah satu perilaku manajerial yang

    meliputi pelatihan yang digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan

    keterampilan seseorang dan memudahkan penyesuaian terhadap pekerjaannya

    dan kemajuan karirnya.

    Proses pengembangan ini didasarkan atas usaha untuk

    mengembangkan sebuah kesadaran, kemauan, keahlian, serta ketrampilan

    para elemen dakwah agar proses dakwah berjalan secara efektif dan efisien.19

    Prinsip pengembangan adalah peningkatan kualitas dan kemampuan

    bekerja Jamaah. Supaya pengembangan ini mencapai hasil yang baik dengan

    biaya relatif kecil hendaknya terlebih dahulu ditetapkan program

    pengembangan.

    Dalam program pengembangan harus dituangkan sasaran,

    kebijaksanaan, prosedur, anggaran, peserta, kurikulum, dan waktu

    pelaksanaanya. Program pengembangan harus berprinsipkan pada

    peningkatan efektivitas dan efisiensi kerja masing-masing Jamaah pada

    jabatannya. Program pengembangan suatu organisasi hendaknya di

    informasikan secara terbuka kepada semua jamaah atau anggota supaya

    mereka mempersiapkan dirinya masing-masing.20

    18 Ibid, hlm.3419 Munir dan Wahyu Illahi, Op Cit,hlm.24320 Malayu Hasibuan,Op Cit,hlm.72

  • 15

    Pelaksanaan pengembangan harus didasarkan pada metode-metode

    yang telah ditetapkan dalam program pengembangan jamaah. Program

    pengembangan ditetapkan oleh penanggung jawab pengembangan yaitu

    manajer personalia atau suatu tim dalam pengurusannya, dengan kata lain

    lembaga yang mengelola. Dalam program pengembangan sudah ditetapkan

    sasaran, proses, waktu dan metode pelaksanaannya. Supaya lebih baik

    program ini hendaknya disusun oleh manajer personalia dan suatu tim serta

    mendapat saran, ide, maupun kritik yang bersifat konstruktif. Metode-metode

    pengembangan harus di dasarkan kepada sasaran yang ingin dicapai. Sasaran

    pengembangan karyawan/Jamaah adalah; meningkatkan kemampuan dan

    keterampilan teknis mengerjakan pekerjaan atau technical skills dan

    meningkatkan keahlian dan kecakapan memimpin serta mengambil keputusan

    atau managerial skills dan conceptual skill. Adapun metode pengembangan

    terdiri atas; metode Latihan atau training dan metode pendidikan atau

    education. Latihan training diberikan kepada karyawan operasional,

    sedangkan pendidikan/ education diberikan kepada karyawan manajerial.21

    Dalam mencapai pengembangan jamaah ini, harus melalui tiga bidang

    pengembangan sebagai berikut:

    a. Pengembangan dibidang Idaroh.

    Manajemen dalam bahasa arabnya berasal dari kata Idaroh,

    namun dalam Pengembangan Jamaah dibidang Idaroh ini, merupakan

    Manajemen Idaroh Masjid dengan kata lain, Idaroh memiliki pengertian

    21 Ibid.hlm.76

  • 16

    yang sama dengan Organisasi. Dalam pengertian yang lebih luas adalah

    kegiatan mengembangkan dan mengatur kerjasama dari banyak orang

    guna mencapai tujuan tertentu.

    Tujuan akhir Idaroh Jamaah ialah agar lebih mampu

    mengembangkan organisasi dengan tujuan akhir dapat mengembangkan

    kegiatan-kegiatan jamaah sehingga masjid makin dirasa keberadaannya

    oleh jamaah dan berhasil membina dakwah di lingkungannya. Oleh

    karena itu pengertian Idaroh bisa berarti pengembangan Kapasitas

    Organisasi (Capacity Bulding), yang meliputi pengembangan kapasitas

    Lembaga dan kapasitas person/ Ketenagaan.

    Untuk itulah diperlukan sebuah pola pengelolaan yang baik

    dalam wujud manajemen. Dalam prakteknya manajemen al-Idaroh

    terbagi menjadi dua wilayah: 22

    1) Physical Management (Idaratu Binail Maddiyyi)

    Physical Management (Idaratu Binail Maddiyyi) adalah

    manajemen secara fisik yang meliputi kepengurusan masjid,

    pengaturan pembangunan masjid, penjagaan kehormatan masjid,

    kebersihan, ketertiban, dan keindahan masjid, pemeliharaan tata

    tertib dan ketentraman masjid, pengaturan keuangan dan

    administrasi masjid, pemeliharaan daya tarik masjid bagi jamaah.

    2) Fungtional Management (Idarotu Binair Ruhiyyi)

    22 Ibid, hlm.95

  • 17

    Fungtional Management (Idarotu Binair Ruhiyyi) meliputi

    pengaturan tentang pelaksanaan fungsi masjid sebagai wadah

    pembinaan umat, sebagai pusat pembangunan umat lewat pendidikan

    dan pengajaran (Majlis Taklim).

    Manajemen Idaroh meliputi antara lain perencanaan,

    pengorganisasian, pengadminitrasian, keuangan dan pengawasan.23

    1) Perencanaan.

    Dalam manajemen Idaroh tahapan kegiatan yang paling awal

    adalah perencanaan. Semua unit kepengurusan harus mempunyai

    rencana yang mantap dan kongkrit dalam bidangnya Dengan

    demikian ada rencana untuk pengurus suatu rencana yang kongkrit

    berisi beberapa aspek yaitu:

    a) Apa isi rencana, tujuan dan target dari rencana tersebut. b) Mengapa rencana tersebut dibuat apa alasan- alasan latar

    belakangnya. c) Bagaimana rencana itu dilaksanakan dan siapa atau siapa

    sasarannya. Apakah seseorang atau kelompok orang atau organisasi atau panitia. Dijelaskan Organisasinya, baik yang melaksanakan maupun sasarannya.

    d) Kapan dilaksanakan. Hal ini meliputi berapa lama dan kapan. Sebaliknya dilengkapi dengan jadwal kegiatan, sejak persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan.

    e) Dimana dilaksanakan. Sebutkan nama kota, desa, ruang dan semacamnya.

    f) Berapa biaya. Semuanya dinyatakan secara mendetail, darimana sumber biaya tersebut.24

    23 Manajemen Kemasjidan Dilengkapi Petunjuk Arah KIBLAT , Jakarta: Direktorat

    Urusan Agama Islam Dan Pembinaan Syariah DITJEN BIMAS Islam DEPAG RI, 2008, hlm.4

    24Manajemen Kemasjidan Dilengkapi Petunjuk Arah KIBLAT , ibid, hlm.4

  • 18

    Untuk mempersiapkan dan merealisasikan suatu rencana,

    pengurus masjid harus mengadakan rapat rapat. Rapat pengurus

    masjid sebaiknya dilaksanakan secara periode. Misalnya sekali

    dalam sebulan atau sekali dalam dua minggu.waktu rapat ditetapkan

    dalam rapat sebelumnya.

    2) Organisasi Pengurus.

    Bahwa masjid harus mempunyai pengurus, telah hampir

    merata disadari umat Islam. Hanya saja besar kecilnya pengurus atau

    kejelasan pembagian tugas yang masih kurang berkembang. Dalam

    keadaan sekarang, karena tugas pengurus makin rumit. Maka

    susunan pengurus tidak bisa asal-asalan. Susunan Organisasi

    kepengurusan, berapa jumlah pengurusnya tergantung kepada luas

    pekerjaan. Suatu masjid dikampung dengan jumlah penduduk 0-60

    orang dan suatu masjid dilaksanakan kota besar dengan jumlah

    penduduk ribuan tentu sangat berbeda dengan demikian juga masjid

    didalam komplek perumahan atau dilaksanakan lingkungan lembaga

    pendidikan seperti universitas akan berbeda satu sama lain.

    Pertama harus dirumuskan apa saja yang akan dilaksanakan

    oleh pengurus masjid. Hendaknya dirumuskan tugas-tugas utama

    masjid dan darisitu dapat disusun suatu susunan organisasi baik

    vertikal maupun horizontal.

    Susunan Organisasi pengurus masjid secara sederhana terdiri atas: a) Seorang Ketua.

  • 19

    b) Seorang sekretaris. c) Seorang bendahara. d) Seorang ketua bidang Idaroh. e) Seorang ketua bidang Imaroh. f) Seorang ketua bidang riayah g) Badan-badan atau lembaga seperti : remaja Masjid, LAZ, Klinik,

    dsb. Susunan Organisasi tersebut dapat tergambar dalam bagian

    berikut:

    3) Administrasi.

    Sampai sekarang masih terbatas sekali masjid yang

    menyelenggarakan system administrasi hampir semua kegiatan

    berlalu tanpa catatan dan tanpa dokumentasi. Hal ini mungkin

    sebagaimana dirasakan sebagai kesulitan, tiadanya tenaga atau

    menganggap bahwa pekerjaan dan kegiatan masjid amat sederhana.

    Sesungguhnya tidak demikian, betapapun kecilnya kegiatan

    kecil apalagi bila memang banyak, sangat perlu adanya

    pendokumentasian dan pencatatan administrasi yang baik,

    administrasi kemasjidan akan memiliki banyak faedah antara lain:

    KETUA

    SEKRETARIS BENDAHARA

    Bidang Idaroh

    Bidang Imaroh

    Bidang Riayah

    LEMBAGA-LEMBAGA

  • 20

    a) Diketahui secara pasti pekerjaan dan keadaan yang sudak berjalan, sehingga memudahkan membuat kegiatan lanjutan.

    b) Dengan administrasi yang baik dapat dilakukan evaluasi, apakah telah mencapai kemajuan atau tidak.

    c) Dengan pelaksanaan administrasi, pihak lain seperti pemerintah atau orang luar pada umumnya, akan melihat sebagai suatu pertanda adanya kemajuan.

    d) Suatu administrasi kemasjidan yang baik, akan memudahkan pencatatan sejarah masjid yang dapat ditelusuri dan dapat dijadikan contoh atau bahan studi.25

    4) Pengawasan

    Pengawasan adalah salah satu fungsi idaroh yang sangat

    penting, semua rencana pelaksanaan kegiatan system administrasi

    dan keuangan harus ada pengawasan. Pelaksanaan pengawasan

    dapat dilakukan oleh pengawasan khusus atau pimpinan itu sendiri.

    Pengurus secara keseluruhan juga harus mengadakan pengawasan

    secara terus menerus.

    b. Pengembangan Jamaah dibidang Imaroh

    Untuk mencapai tujuan dalam mensejahterakan jamaah

    diperlukan Manajemen sumberdaya manusia dengan baik.26 Kata Imaroh

    menurut istilah merupakan suatu usaha untuk memakmurkan masjid

    sebagai tempat ibadah dan pembinaan umat dengan berbagai kegiatan

    yang berguna bagi kesejahteraan jamaah. Memakmurkan masjid adalah

    proses pengembangan program-program Jamaah. Dalam rangka

    meningkatkan kemakmuran masjid, program-program harus dijalankan

    sesuai dengan fungsi masjid itu sendiri antara lain disesuaikan dengan

    25Manajemen Kemasjidan Dilengkapi Petunjuk Arah Kiblat , ibid, hlm.726 OpCit,,Pedoman Pemberdayaan Masjid, hlm.6

  • 21

    fungsi tempat peribadatan, tempat pendidikan masyarakat (nonformal),

    pusat dakwah Islamiah, tempat peningkatan kesejahteraan jamaah,

    remaja masjid, kesehatan masyarakat, perpustakaan, peringatan hari

    besar Islam dan nasional dan tempat konsultasi agama bagi masyarakat.

    c. Pengembangan di bidang Riayah

    Riayah masjid adalah memelihara masjid dari segi bagunan,

    keindahan dan kebersihan, namun pengertian yang lebih berkembang

    adalah pengembangan sarana dan prasarana jamaah.27

    Pemeliharaan masjid meliputi antara lain :

    1) Bentuk bangunan atau arsitek.

    Arsitektur merupakan seni bangunan masjid yang di pengaruhi

    oleh berbagai factor antara lain: Peran dan perkembangan budaya

    daerah sebagian dari kebhinekaan bangsa Indonesia, Peran dan

    pengaruh ilmu teknologi dan Campuran.

    Dalam desain masjid untuk memenuhi kebutuhan dalam

    pengembang jamaah perlu adanya ruang-ruang sebagai berikut:

    a) Ruang utama yang mempunyai fungsi utama antara lain:

    Kegiatan ibadah Sholat lima waktu, kegiatan sholat jumat,

    Kegiatan ramadhan dan kegiatan pada hari besar Islam.

    b) Ruang wudhu merupakan fasilitas yang harus diberikan untuk

    jamaah.

    c) Ruang Pelayanan yaitu untuk menunjang pelayanan jamaah.

    27 OpCit,Manajemen Kemasjidan Dilengkapi Petunjuk Arah Kiblat,hlm.50

  • 22

    d) Ruang penunjang untuk kegiatan pendidikan jamaah, kegiatan

    musyawarah dan kegiatan lain.

    2) Pemeliharaan dari kerusakan

    Pemeliharaan dan fasilitas merupakan sarana untuk menunjang

    proses pengembangan jamaah. Segala peralatan dan fasilitas masjid

    harus dipelihara dan dirawat dengan baik antara lain: Karpet/tikar

    sembahyang, papan pengumuman dan peralatan elektronik seperti

    pengeras suara, amplifier dan lain-lain.

    3) Pemeliharaan kebersihan.

    Pemeliharaan halaman lingkungan masjid sangat penting,

    karena halaman dan lingkungan yang bersih, aman, tertib, indah dan

    nyaman. Jamaah akan merasa tertarik atau betah dalam mengikuti

    kegiatan didalamnya. Adapun upaya pemeliharaan halaman

    lingkungan tersebut antara lain:

    a) kebersihan hendaknya diperhatikan seperti penyediaan sanitasi

    dan saluran air di sekeliling masjid baik pembuangan bekas air

    wudhu, wc, dan lain-lainnya.

    b) Pemagaran untuk menghindari gangguan.

    c) Penyediaan Tempat Parkir dapat menjadi daya tarik bagi jamaah

    untuk berkunjung atau beribadah di masjid tersebut.

    d) Penghijauan dan pembuatan taman yang dipelihara dengan baik

    sehingga menciptakan suasana yang indah dan nyaman untuj

    jamaah.

  • 23

    H. Metode Penelitian

    Metode adalah suatu cara bertindak menurut sistem aturan yang bertujuan

    agar kegiatan terlaksana secara rasional dan terarah sehingga dapat mencapai

    hasil dengan optimal. Menurut Moh. Nazir penelitian adalah usaha pencarian

    fakta menurut metode obyektif yang jelas untuk menemukan hubungan fakta

    dan menghasilkan dalil dan hokum.28

    Penelitian ini menggambarkan tentang Manajemen Pengembangan

    jamaah Masjid al-Aman Perumahan Sidoarum Kecamatan Godean Kabupaten

    sleman, yang melalui kegiatan ini dapatkah sebagai salah satu upaya dalam

    meningkatkan pengembangan jamaah. Hal-hal ini yang dibahas dalam metode

    penelitian ini.

    1. Ruang Lingkup Penelitian.

    a. Subyek Penelitian

    Subyek penelitian merupakan sumber tempat memperoleh

    keterangan penelitian.29 Subyek penelitian ini adalah individu yang

    dijadikan sasaran kasus yang diteliti sebagai sumber informasi. Dalam

    penelitian ini yang dijadikan subyek penelitian adalah pengurus yang

    terlibat dalam pelaksanaan manajemen khususnya dibidang

    pengembangan jamaah. Serta Jamaah Masjid al-Aman Perumahan

    Sidoarum Kecamatan Godean Kabupaten Sleman.

    28 Moh. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia, 1998,hlm 1429 Tatang M. Arifin, Menyusun Rencana Penelitian, Jakarta: Rajawali Press,

    1982,hlm. 92

  • 24

    b. Obyek Penelitian

    Obyek penelitian adalah yang menjadi titik fokus dari suatu

    penelitian. Adapun yang menjadi obyek penelitian ini adalah

    manajemen pengembangan jamaah dan manajemen pengembangan

    yang dikembangkan di masjid al-Aman Perumahan Sidoarum

    Kecamatan Godean Kabupaten Sleman.

    2. Jenis Penelitian.

    Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif,

    penelitian ini dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang

    diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek dan

    obyek penelitian seseorang, lembaga, masyarakat dan lainnya (pada saat

    sekarang), berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.30

    Dengan demikian, maka dalam konteks penelitian ini, sumber data

    utama yang peneliti gunakan adalah kata-kata atau tindakan, di samping juga

    menggunakan data tertulis seperti: dokumentasi, brosur, majalah, buku-buku

    dan lain-lain.

    3. Sumber Data

    a. Data Primer

    Data primer yaitu data yang dikumpulkan dari catatan atau data

    yang sudah ada, data ini diperoleh langsung dari narasumber seperti

    30 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gajah

    Mada University, Press, 2001, hlm. 63

  • 25

    lembaga, struktur Organisasi, Data jamaah, serta data lain yang

    mendukung penelitian.

    b. Data Sekunder

    Data yang diperoleh dari literatur-literatur yang relevan dengan

    penelitian ini

    4. Metode Pengumpulan Data

    Untuk dapat memperoleh data yang diharapkan, maka diperlukan

    metode-metode yang relevan. Dalam penelitian ini penelitian

    menggunakan metode pengumpulan data dengan observasi dan

    wawancara. Secara garis besar dalam pengumpulan ini meliputi: Pertama

    adalah observasi terhadap obyek dan subyek penelitian. Kedua adalah

    wawacara (interview) terhadap subyek penelitian yang mana adalah

    sebagai sumber memperoleh data. Ketiga adalah dokumentasi yang mana

    sebagai pelengkap data-data yang belum diperoleh dari observasi dan

    wawancara. Yang selanjutnya akan dijadikan sebagai bahan pembuatan

    skripsi, maka metode-metode tersebut adalah sebagai berikut:

    a. Wawancara (Interview)

    Metode interview ialah metode yang digunakan dengan cara

    bercakap-cakap, berhadapan, Tanya jawab untuk mendapatkan

    keterangan masalah penelitian31. Teknik interview yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah bebas terpimpin artinya memberi

    31 Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia,

    1994, hlm 129

  • 26

    pertanyaan menurut kegiatan peneliti tetapi masih berpedoman pada

    ketentuan atau garis-garis yang menjadi pengontrol relevan atau

    tidaknya interview tersebut32.

    Adapun langkah-langkah wawancara yang dipakai adalah

    sebagai berikut:

    1) Penentuan siapa yang akan diwawancarai 2) Penentuan topik atau tema sebagai wujud bahan wawancara. 3) Membuat dan mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan

    dipakai. 4) Membuat perencanan dan mengadakan persiapan yang matang

    untuk pelaksanaan wawancara. 5) Melaksanakan wawancara dengan strategi dan taktik yang tepat

    berwawancara. 6) Pencatatan data-data hasil wawancara. 7) Pengecekan keabsahan dan kualitas data yang diperoleh, yang

    selanjutnya pengambilan data-data yang diperlukan. 8) Penelitian data-data yang telah diperoleh dan teruji validitas dan

    reliabilitasnya, yang mana sebagai hasil dari penelitian yang dilakukan.33

    Dalam wawancara ini penulis akan mewawancarai narasumber

    yang dijadikan narasumber kunci yaitu pengurus/takmir masjid yang

    mengelola pola manajemen khususnya yang berkaitan dengan

    pengembangan jamaah. Guna mengetahui data tentang manajemen

    pengembangan jamaah masjid al-Aman Perumahan Sidoarum

    Kecamatan Godean Kabupaten Sleman. Serta wawancara kepada

    Jamaah masjid al-Aman.

    32 Suharsini Arikumto, Op, Cit. hlm 127.33 Patton dalam Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT. Remaja

    Rosdakarya, 1999, hlm. 135-153

  • 27

    b. Pengamatan (Observasi).

    Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang

    dilakukan dengan jalan mengandalkan pengamatan dan pencatatan

    secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.34

    Teknik observasi adalah cara-cara mengumpulkan data yang

    dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan gejala yang tampak

    pada obyek penelitian yang pelaksanaanya lansung pada tempat di

    mana suatu peristiwa, keadaan atau situasi yang sedang terjadi.35

    Adapun langkah-langkah pengamatan yang dipakai adalah sebagai berikut: 1) Menentukan obyek pengamatan. 2) Pelaksanaan pengamatan. 3) Pencatatan hasil pengamatan. 4) Pengecekan keabsahan dan kualitas data yang diperoleh dari

    pengamatan, selanjutnya pengambilan data-data yang diperlukan. 5) Penelitian data-data yang telah diperoleh dan teruji validitas dan

    reliabilitasnya, yang mana sebagai hasil dari penelitian yang dilakukan.36

    Peneliti akan mengadakan observasi terhadap program-

    program atau bidang pengembangan yang mampu menarik jamaah di

    masjid al-Aman Perumahan Sidoarum Kecamatan Godean Kabupaten

    Sleman. Observasi ini dilakukan untuk menguatkan dan mencari data

    tentang Manajemen Pengembangan Jamaah yang diterapkan untuk

    meningkatkan kemakmuran masjid dan kesejahteraan jamaah Di

    34 Irawati Singgarimbun, Op, Cit. hlm 45.35Tatang M. Arifin 0p. cit, hlm. 9436 Patton dalam Lexy J. Moleong. Op. cit, hlm. 128-132

  • 28

    Masjid al-Aman Perumahan Sidoarum Kecamatan Godean Kabupaten

    Sleman.

    c. Dokumentasi

    Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal

    yang berupa buku-buku, transkip agenda dan sebagainya.37

    Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku

    laporan, arsip-arsip, informasi, majalah, buku-buku dokumen-

    dokumen yang ada di Masjid al-Aman Perumahan Sidoarum

    Kecamatan Godean Kabupaten Sleman, dan seluruh data yang

    menujang pengetahuan berkenaan tentang manajemen Pengembangan

    jamaah yang meliputi pengembangan dibidang kemasjidan yang

    berkaitan dengan penelitian.

    5. Validitas Data

    Validitas data adalah uji keabsahan data. Validitas merupakan derajat

    ketepatan data yang dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data valid

    adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti

    dengan data sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian.38

    Uji validitas menggunakan triangulasi. Menurut Sugiyono yang

    menyatakan bahwa trianggulasi dalam pengujian ini diartikan sebagai

    37 Ibid, hlm 230 38 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta, 2008, hlm.14

  • 29

    pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai

    waktu.39

    6. Teknik Analisis Data

    Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis

    catatan hasil observasi, wawancara, dan lainnya untuk meningkatkan

    pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai

    temuan bagi orang lain.40 Setelah data di lapangan dikumpulkan, selanjutnya

    hal yang dilakukan peneliti adalah melakukan analisis data, dengan

    melakukan penyederhanaan data dalam bentuk lebih praktis untuk dibaca dan

    di interpretasikan, sehingga data tersebut dapat diambil pengertian dan

    kesimpulan sebagai hasil penelitian.

    Adapun dalam teknis analisis data ini adalah analisis kualitatif

    interaktif yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang berjalan simultan yaitu

    reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

    I. Sistematika Pembahasan

    Untuk memudahkan didalam pembahasanya, penulis mencoba menyusun

    dengan sistematis. Pembahasan dalam penelitian ini terdiri dari 4 bab, masing-

    masing bab terdiri dari sub bab dengan sistematika sebagai berikut:

    BAB I berisi tentang PENDAHULUAN, yang menerangkan tentang

    bentuk dan penelitian, dimulai dari penegasan judul, latar belakang masalah,

    39 Ibid,hlm.46440 Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin,

    1996, hlm 104

  • 30

    rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, telaah pustaka,

    kerangka teoritik, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

    BAB II membahas mengenai GAMBARAN UMUM obyek penelitian,

    Demografi jamaah Masjid al-Aman Perumahan Sidoarum Kecamatan Godean

    Kabupaten Sleman, sejarah berdirinya yayasan al-Aman hasil dari

    perkembangan Kepengurusan takmir masjid, termasuk didalamnya mengenai

    visi dan misi yayasan al-Aman, maksud dan tujuan berdirinya yayasan al-Aman,

    struktur organisasi atau kepengurusan, program kegiatan pengembangan jamaah

    dan keadaan sarana prasarana Masjid al-Aman Perumahan Sidoarum Kecamatan

    Godean Kabupaten Sleman

    BAB III Bab ini merupakan pokok dari skripsi, yang menjelaskan

    masalah yang dieksplorasi, serta menganalisis hasil dari analisis dalam kaitannya

    dengan kerangka teori oleh konsep yang relevan.

    BAB IV Bab Yang berisi kesimpulan dan saran, kesimpulan dari hasil

    penelitian, serta saran-saran penulis.

  • 80

    BAB IV

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Setelah peneliti melakukan dan proses analisis terhadap inti permasalahan

    yang dikembangkan dalam penelitian mengenai Manajemen Pengembangan

    Jamaah Masjid al-Aman Perumahan Sidoarum Kecamatan Godean Kabupaten

    Sleman Yogyakarta, yang telah dipaparkan pada bab I-II maka dapat ditarik

    Kesimpulan sebagai Berikut:

    1 Pengembangan jamaah melalui aspek Idaroh merupakan tuntutan jamaah

    karena luasnya fungsi masjid, bukan sekedar tempat peribadatan saja, maka

    di dalam kepengurusan takmir masjid dibutuhkan pengelolaan masjid yang

    lebih baik, dengan ini para pengurus memandang perlu mendidirikan sebuah

    organisasi yayasan al-Aman didalam masjid al-Aman. Yayasan sebagai

    fasilitator bagi jamaah masjid al-Aman. Hal ini dapat dilihat bahwa

    kepengurusan yayasan di buat dalam Majlis-Majlis yang menghidupkan

    kegiatan Jamaah dalam unit-unit yang dijalankan.

    2 Pengembangan Jamaah melalui aspek Imaroh merupakan pengembangan

    program Jamaah yang di jalankan oleh yayasan al-Aman untuk jamaah

    masjid al-Aman. Dalam rangka mensejahterakan jamaahnya dalam program

    kegiatan Jamaah. Seperti adanya Majlis Takmir yang mengekfetifkan

    program kegiatan Peribadatan, Majlis Pendidikan yaitu memberikan fasilitas

    pendidikan bagi jamaah, Majlis pemuda, olah raga dan seni, Majlis Usaha,

  • 81

    ekonomi dan kesehatan, Majlis Humas dan publikasi, Majlis Sarana

    Prasarana dan Rumah tangga, yang semua kegiatan yang dijalankan

    merupakan aplikasi dari pengembangan jamaah masjid al-Aman.

    3 Pengembangan jamaah melalui aspek Riayah merupakan pengembangan

    sarana,prasarana yang harus dipenuhi sesuai dengan pengembangan kapasitas

    lembaga maupun program-program Jamaah. Untuk membuat jamaah merasa

    nyaman menjadi jamaah masjid al-Aman.

    Dari ketiga aspek inilah masjid al-Aman dapat mensejahterakan jamaah

    dan memakmurkan masjid. Dalam menarik simpati jamaah para pengelola

    membuat suatu kartu identitas Jamaah pengajiaan ahad pagi untuk menjadi

    jamaah masjid al-Aman, dalam rangka mempermudah untuk mengakses jamaah

    yang memerlukan bantuan, dengan tujuan jamaah masjid al-aman dapat

    disejahterakan.

    B. Saran

    Setelah peneliti mengamati beberapa hal, yang berkaitan dengan

    permasalahan serta hasil penelitian, maka penyusun ingin menyampaikan

    beberapa saran serta rekomendasi yang mudah-mudahan bermanfaat bagi

    pengembangan jamaah masjid al-Aman:

    1 Perlu pendekatan secara personal terhadap pihak-pihak yang di pandang

    memiliki potensi untuk duduk dalam kepengurusan Yayasan.

    2 Guna Mengaktifkan RISMA perlu dipertimbangkan upaya menjalin

    kerjasama untuk merekrut para remaja dari masjid-masjid di sekitar

    perumahan.

  • 82

    3 Guna meningkatkan pengelolaan dan pelaksanaan perpustakaan perlu

    mengangkat tenaga pustakawan tetap yang dapat bekerja secara penuh

    dengan imbalan gaji yang layak.

    4 Guna menjalin hubungan yang lebih dekat dengan jamaah anak asuh perlu

    ada pertemuan secara rutin dengan pengurus masjid / Yayasan dan sekaligus

    melakukan pembinaan.

    5 Perlu penanganan yang lebih serius kegiatan bidang pendidikan termasuk

    kegiatan TKA/TPA

    6 Mengaktifkan kembali keberadaan poliklinik dan Apotik Al-Aman, dengan

    imbalan jasa secara layak bagi para Dokter, Apoteker dan Tenaga Medis. Dan

    pengelola BMT perlu penanganan yang lebih profesional dengan merekrut

    tenaga yang mempunyai kemampuan di bidangnya dengan imbalan gaji yang

    layak.

    7 Perimbangan antara penerimaan dan penyaluran zakat maal belum impas.

    Maka perlu adanya masukat dapatkah kegiatan TKA/TPA, santunan anak

    asuh dan pembangunan / pemeliharaan fisik gedung dianggap sebagai

    penyalur zakat.

  • DAFTAR PUSTAKA

    A.W. Munawwir. 1997. Kamus Al-Munawwir Arab Indonesia Terlengkap. Surabaya:Pustaka Progressif.

    Abdul Syani, 1987. Manajemen Organisasi. Jakarta: Bina Aksara.

    Arifin Noor.1997. Ilmu Sosial Dasar. Untuk IAIN semua Fakultas dan Jurusan Komponen MKU. Bandung : CV.Pustaka Setia.

    Budiman Mustofa. 2007. Manajemen Masjid. Surakarta: Ziyad.

    Departemen Agama. 2008. Manajemen Kemasjidan dilengkapi petunjuk Arah Kiblat. Jakarta: Drektorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Ditjen Bimas Islam Depag.

    Departemen Agama. 2008. Pedoman Pembinaan Kemasjidan. Jakarta: Drektorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Ditjen Bimas Islam Depag.

    Departemen Agama. 2009. Pedoman Pemberdayaan Masjid. Jakarta: Drektorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Ditjen Bimas Islam Depag.

    Departemen Agama. 1994. Pola Pembinaan Kegiatan Kemasjidan menuju Masjid Paripurna. Yogyakarta: Badan Kesejahteraan Masjid.

    Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka.

    G.R.Terry, L.W.Rue. 1992. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta:Balai Pustaka.

    Hadari Nawawi. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

    Henry Samora. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN.

  • Ika Mituhuningrum. 2008. Pengembangan SDM pada Jamaah Pengajian Ahad Pagi di Masjid Al Furqon, (Skripsi tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Dakwah,Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

    Koentjaraningrat. 1994. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.

    Mahdi bin Ibrahim bin Muhammad Mujir. 1997. Amanah dalam Manajemen terjemah : Rahmad Abas. Jakarta : Pustaka Al-Kautsar.

    Malayu Hasibuan. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi aksara.

    Moh. Nazir.1998. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia.

    Muhammad. 2004. Manajemen Dana bank Syariah. Yogyakarta: Ekonisia.

    Munir dan Wahyu Illahi. 2006. Manajemen Dakwah. Jakarta: Prenada Media.

    Noeng Muhadjir. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.

    Patton dalam Lexy J. Moleong. 1999. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya.

    PiusA Partanto, M.Dahlan Al Barry. 1994. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya; Arkola.

    Rosanah Doseng. 2008. Peneraan Peranan Manajemen Jawatan Kuasa Masjid Azizstan Napradu dalam Peningkatan Kegiatan Jamaah Masjid di Propinsi Patani Thailand, (Skripsi tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Dakwah,Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

    Syaamil. 2005. Al Quran dan terjemah. Bandung: Syaamil Cipta Media.

    Tatang M. Arifin.1982. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Rajawali Press.

  • LAMPIRAN

  • CURRICULUM VITAE

    Nama : Ardyan Syah Ratna Putra

    TTL : Ngawi, 18 Juni 1987

    Jenis kelamin : Laki-laki

    Status : Belum menikah

    Warga Negara : WNI

    Agama : Islam

    Alamat Asal : Jl. Ronggowarsito, Ngawi, Jawa Timur

    Alamat di Yogyakarta : Biru, Trihanggo,Gamping, Sleman, Yogyakarta.

    Telepon : -

    Riwayat Pendidikan : SDN Karangtengah V Ngawi (1993-1998)

    : SDN Bangirejo 1 Yogyakarta (1998-1999)

    : MTS Negeri 1 Yogyakarta (1999-2002)

    : MAN III Negeri Yogyakarta (2002-2005)

    : UIN Sunan Kalijaga YK (2005- sekarang)

    Yogyakarta, 04 November 2010

    Ardyan Syah Ratna Putra

    HALAMAN JUDULSURAT PERSETUJUAN SKRIPSISURAT PENGESAHAN SKRIPSISURAT PERNYATAAN KEASLIANMOTTOPERSEMBAHANKATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR TABELABSTRAKSIBAB I PENDAHULUANA. Penegasan JudulB. Latar Belakang MasalahC. Rumusan MasalahD. Tujuan PenelitianE. Kegunaan PenelitianF. Telaah PustakaG. Kerangka TeoriH. Metode PenelitianI. Sistematika Pembahasan

    BAB IV PENUTUPA. KesimpulanB. Saran

    DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN