puskesmas jagasatru

22
Puskesmas Jagasatru Situr Resmi Puskesmas Jagasatru Lanjut ke konten Beranda @ Dokter Kecil @Keperawatan Laboratorium LKB Pelayanan Pendaftaran CPNS 2014 Online Perkesmas Praktik Mahasiswa/wi Program Sekilas Cirebon Tenaga Kesehatan Teladan Tentang Kami VISI dan MISI RUK 2015 Puskesmas Jagasatru Cetak Dokter Teladan Makalah Teladan dokter Susi Posted on April 21, 2014 by jagasatrupuskesmas

Upload: septian

Post on 10-Dec-2015

36 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

panduan makalah dokter teladan

TRANSCRIPT

Page 1: Puskesmas Jagasatru

Puskesmas Jagasatru Situr Resmi Puskesmas Jagasatru

Lanjut ke konten Beranda @ Dokter Kecil

@Keperawatan

Laboratorium

LKB

Pelayanan

Pendaftaran CPNS 2014   Online

Perkesmas

Praktik Mahasiswa/wi

Program

Sekilas Cirebon

Tenaga Kesehatan Teladan

Tentang Kami

VISI dan MISI

← RUK 2015 Puskesmas Jagasatru Cetak Dokter   Teladan →

Makalah Teladan dokter   Susi

Posted on April 21, 2014 by jagasatrupuskesmas

Page 2: Puskesmas Jagasatru

Semoga Bermnafaat buat kita semua

STRATEGI TENAGA KESEHATAN DOKTER GIGISEBAGAI GATE KEEPER DALAM MENGHADAPI IMPLEMENTASI

JAMINAN KESEHATAN NASIONALDI WILAYAH PUSKESMAS JAGASATRU KOTA CIREBON

Karya TulisDiajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Pemilihan Tenaga Medis Teladan Tingkat

Propinsi Jawa Barat

Oleh:drg. Susi Susanti

NIP 19810323 200902 2 003

UPTD PUSKESMAS JAGASATRUDINAS KESEHATAN KOTA CIREBON

2014

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT, karya tulis yang merupakan salah satu persyaratan dalam Pemilihan Tenaga Medis Teladan Tingkat Propinsi Jawa Barat dengan judul “Strategi Tenaga Kesehatan Dokter Gigi sebagai Gate Keeper dalam Menghadapi Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional di Wilayah Puskesmas Jagasatru Kota Cirebon” ini dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.Terimakasih yang tidak terhingga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini, terutama kepada Kepala Puskesmas Jagasatru, rekan-rekan di Puskesmas Jagasatru, keluarga, serta semua pihak yang telah memberikan bimbingan, masukan, dukungan dan doa untuk penulis selama penyusunan karya tulis dan Seleksi Tenaga Medis Teladan Tingkat Propinsi Jawa Barat.Penulis sadar, karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan agar karya tulis ini dapat lebih baik dan bermanfaat bagi kita semua.

Page 3: Puskesmas Jagasatru

Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan keilmuan tenaga kesehatan khususnya di wilayah Kota Cirebon, sehingga mutu pelayanan kesehatan terhadap masyarakat akan menjadi semakin baik.

Cirebon, 19 April 2014

Penulis

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Kunjungan Pasien JKN ke Puskesmas Jagasatru 18

ABSTRAK

Pemerintah mencanangkan paling lambat 1 Januari 2019 seluruh penduduk Indonesia sudah menjadi peserta dalam Jaminan Kesehatan Nasional yang dilakukan secara bertahap.Puskesmas Jagasatru adalah salah satu fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Dengan sumberdaya yang ada, Puskesmas Jagasatru sebagai gate keeper diharapkan dapat membantu agar implementasi Jaminan Kesehatan Nasional tersebut dapat terlaksana secara optimal.Dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Jagasatru, terdapat beberapa masalah yang timbul seperti: masyarakat belum memahami tujuan, manfaat, dan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN); paradigma masyarakat datang ke Puskesmas adalah untuk berobat (kuratif), bukan untuk pencegahan (preventif); fokus pelayanan primer di Puskesmas masih pada upaya kuratif dan rehabilitatif belum ke arah upaya promotif dan preventif; keterbatasan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan di Puskesmas. Untuk itu, diperlukan strategi tenaga kesehatan dalam menghadapi implementasi Jaminan Kesehatan Nasional di wilayah Puskesmas Jagasatru Cirebon.

Kata kunci: JKN, gate keeper

 

DAFTAR ISI

ABSTRAK iKATA PENGANTAR iiDAFTAR ISI iiiDAFTAR TABEL vBAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………………………………………………. 11.2 Masalah  ………………………………………………………………………………………………………………….21.3 Perumusan Masalah ……………………………………………………………………………………………….21.4 Tujuan Penulisan

Page 4: Puskesmas Jagasatru

…………………………………………………………………………………………………….21.4.1 Tujuan Umum ……………………………………………………………………………………………………..21.4.2 Tujuan Khusus …………………………………………………………………………………………………….31.5 Manfaat ………………………………………………………………………………………………………………….3BAB II TINJAUAN LITERATUR2.1 Jaminan Kesehatan Nasional ………………………………………………………………………………….41.1.1 Definisi……………………………………………………………………………………………………………….. 42.2 Gate Keeper Concept …………………………………………………………………………………………….52.2.1 Definisi ………………………………………………………………………………………………………………..52.2.2 Tujuan Implementasi Gate Keeper …………………………………………………………………….52.2.3 Pelaksana Gate Keeper ………………………………………………………………………………………62.2.4 Empat Fungsi Pokok Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Sebagai Gate Keeper 62.2.5 Peran Penting Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Dalam Sistem Pelayanan

Kesehatan ………………………………………………………………………………………………………….72.2.6 Kompetensi Fasilitas Kesehatan Sebagai Gate Keeper ………………………………………72.2.7 Tugas dan Fungsi Gate Keeper …………………………………………………………………………72.2.8 Ruang Lingkup Pelayanan Gate Keeper ……………………………………………………………82.2.9 Implementasi Gate Keeper Concept …………………………………………………………………8BAB III KERANGKA PIKIR ……………………………………………………………………………………16BAB IV PEMBAHASAN …………………………………………………………………………………………..17BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ………………………………………………………….215.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………………………………………..215.2 Rekomendasi

Page 5: Puskesmas Jagasatru

…………………………………………………………………………………………………….21DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………………………23LAMPIRAN

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSetiap orang berhak atas jaminan sosial untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak dan meningkatkan martabatnya menuju terwujudnya masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur. Untuk memberikan jaminan sosial yang menyeluruh, negara mengembangkan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) bagi seluruh rakyat Indonesia. SJSN merupakan program pemerintah yang bertujuan memberikan kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 34 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk menyelenggarakan SJSN, pemerintah membentuk badan hukum yang disebut Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). BPJS terdiri dari 2, yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. BPJS Kesehatan menyelenggarakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).Pemerintah mencanangkan paling lambat 1 Januari 2019 seluruh penduduk Indonesia yang berjumlah 257,5 juta jiwa sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan yang dilakukan secara bertahap. Menurut Direktur Kepesertaan BPJS Kesehatan, Sri Endang Tidarwati, jumlah kepesertaan BPJS Kesehatan per 4 April 2014 mencapai119,4 juta jiwa (beritasatu.com, 14 April 2014). Jadi, sampai saat ini baru sekitar 46,37% penduduk Indonesia yang sudah menjadi peserta BPJS. Di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru Kota Cirebon dari total jumlah penduduk 10.572 jiwa, sebanyak 4.834 jiwa sudah terdaftar BPJS.Puskesmas Jagasatru adalah salah satu fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Dengan sumberdaya yang ada, Puskesmas jagasatru sebagai gate keeper diharapkan dapat membantu agar implementasi Jaminan Kesehatan Nasional tersebut dapat terlaksana secara optimal. Namun dalam pelaksanaan terdapat beberapa masalah yang timbul sehingga diperlukan strategi dalam menghadapi implementasi Jaminan Kesehatan Nasional di wilayah Puskesmas Jagasatru Cirebon.1.2 MasalahTerdapat beberapa masalah yang muncul dalam implementasi Jaminan Kesehatan Nasional di Wilayah Puskesmas Jagasatru yaitu sebagai berikut:1. Masyarakat belum memahami tujuan, manfaat, dan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).2. Paradigma masyarakat datang ke Puskesmas adalah untuk berobat (kuratif), bukan untuk pencegahan (preventif).3. Fokus pelayanan primer di Puskesmas masih pada upaya kuratif dan rehabilitatif belum ke arah upaya promotif dan preventif.4. Keterbatasan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan di Puskesmas.1.3 Perumusan MasalahDari berbagai masalah yang dikemukakan, penulis merumuskan satu masalah utama yaitu fokus pelayanan primer di Puskesmas masih pada upaya kuratif dan rehabilitatif belum ke arah upaya promotif dan preventif.1.4 Tujuan1.4.1 Tujuan Umum

Page 6: Puskesmas Jagasatru

Meningkatkan kesehatan masyarakat dengan strategi yang tepat dalam menghadapi implementasi Jaminan Kesehatan Nasional di wilayah Puskesmas Jagasatru Kota Cirebon.

1.4.2 Tujuan Khusus1. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tujuan, manfaat dan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional.2. Mengubah paradigma masyarakat untuk datang ke Puskesmas bukan hanya untuk berobat (kuratif) tapi juga pencegahan (preventif).3. Mengubah fokus pelayanan primer di Puskesmas ke arah upaya promotif dan preventif.4. Mengoptimalkan kualitas tenaga kesehatan dengan kuantitas yang tersedia di Puskesmas.

1.5 ManfaatPenulisan karya tulis ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:1. Meningkatkan pengetahuan penulis sebagai tenaga kesehatan di fasilitas layanan kesehatan tingkat pertama program Jaminan Kesehatan Nasional2. Memberikan pertimbangan dan informasi ilmiah bagi tenaga kesehatan khususnya yang berperan sebagai gate keeper untuk menerapkan strategi yang tepat dalam menghadapi implementasi Jaminan Kesehatan Nasional3. Sebagai bahan acuan bagi instansi terkait demi suksesnya Jaminan Kesehatan Nasional menuju masyarakat Indonesia yang sehat dan sejahtera.

BAB IITINJAUAN LITERATUR

2. 1 Jaminan Kesehatan Nasional2.1.1 DefinisiKetentuan yang mengatur tentang Jaminan Kesehatan Nasional adalah sebagai berikut :1. Undang-Undang RI Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional2. Undang-Undang RI Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 101 Tahun 2012 Tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan4. Peraturan Presiden RI Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Jaminan KesehatanMenurut ketentuan di atas, bahwa sistem jaminan sosial nasional merupakan program negara yang bertujuan memberikan kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat. Untuk mewujudkan tujuan sistem jaminan sosial nasional perlu dibentuk badan penyelenggara yang berbentuk badan hukum berdasarkan prinsip kegotongroyongan, nirlaba, keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas, portabilitas, kepesertaan bersifat wajib, dana amanat, dan hasil pengelolaan dana jaminan sosial seluruhnya untuk pengembangan program dan untuk sebesar-besar kepentingan peserta;bahwa berdasarkan Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 52 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, harus dibentuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dengan Undang-Undang yang merupakan transformasi keempat Badan Usaha Milik Negara untuk mempercepat terselenggaranya sistem jaminan sosial nasional bagi seluruh rakyat Indonesia.Sistem Jaminan Sosial Nasional adalah suatu tata cara penyelenggaraan program jaminan sosial oleh beberapa badan penyelenggara jaminan sosial. Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah. Untuk menyelenggarakan SJSN, dibentuk suatu badan hokum yang disebut Badan Penyelenggara

Page 7: Puskesmas Jagasatru

Jaminan Sosial (BPJS). BPJS terdiri dari dua, yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. BPJS Kesehatan menyelenggarakan program jaminan kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan program jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, dan jaminan kematian. Dengan terbentuknya kedua BPJS tersebut jangkauan kepesertaan program jaminan sosial akan diperluas secara bertahap. BPJS Kesehatan mulai beroperasi menyelenggarakan program jaminan kesehatan pada tanggal 1 Januari 2014.2.2 GATE KEEPER CONCEPT2.2.1 DefinisiGate Keeper Concept adalah konsep sistem pelayanan kesehatan dimana fasilitas kesehatan tingkat pertama yang berperan sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar berfungsi optimal sesuai standar kompetensinya dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan medik.2.2.2 Tujuan Implementasi Gate Keeper1. Mengoptimalkan peran fasilitas kesehatan tingkat pertama dalam sistem pelayanan kesehatan2. Mengoptimalkan fungsi fasilitas kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar kompetensinya3. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di fasiltias kesehatan tingkat lanjutan dengan melakukan penapisan pelayanan yang perlu dirujuk sehingga mengurangi beban kerja rumah sakit.4. Menata sistem rujukan5. Meningkatkan kepuasan peserta dengan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.2.2.3 Pelaksana Gate Keeper1. Puskesmas atau yang setara2. Praktik dokter baik praktik perorangan maupun praktik bersama3. Praktik dokter gigi baik praktik perorangan maupun praktik bersama4. Klinik Pratama atau yang setara5. Rumah Sakit Kelas D Pratama atau yang setara2.2.4 Empat Fungsi Pokok Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Sebagai Gate Keeper1. Kontak pertama pelayanan (First Contact)Fasilitas kesehatan tingkat pertama merupakan tempat pertama yang dikunjungi peserta setiap kali mendapat masalah kesehatan.2. Pelayanan berkelanjutan (Continuity)Hubungan fasilitas kesehatan tingkat pertama dengan peserta dapat berlangsung secara berkelanjutan/ kontinyu sehingga penanganan penyakit dapat berjalan optimal3. Pelayanan paripurna (Comprehensiveness)Fasilitas kesehatan tingkat pertama memberikan pelayanan yang komprehensif terutama untuk pelayanan promotif dan preventif.4. Koordinasi pelayanan (Coordination)Fasilitas kesehatan tingkat pertama melakukan koordinasi pelayanan dengan penyelenggara kesehatan lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada peserta sesuai kebutuhannya. Dokter yang bertugas berfungsi sebagai pengatur pelayanan (care manager).2.2.5 Peran Penting Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Dalam Sistem Pelayanan Kesehatan1. Fasilitas kesehatan tingkat pertama yang berfungsi optimal biasanya akan memberikan iuran kualitas kesehatan yang lebih baik kepada peserta2. Fasilitas kesehatan tingkat pertama akan mengurangi beban negara dalam pembiayaan kesehatan karena mampu menurunkan angka kesakitan dan mengurangi kunjungan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan

Page 8: Puskesmas Jagasatru

3. Fasilitas kesehatan tingkat pertama terdistribusi lebih besar dibandingkan dengan fasilitas kesehatan tingkat lanjutan sehingga akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan lebih tinggi.2.2.6 Kompetensi Fasilitas Kesehatan Sebagai Gate KeeperKompetensi yang wajib dimiliki oleh semua Gate Keeper adalah standar kompetensi dokter umum sesuai dengan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 tentang Standar Kompetensi Dokter Indonesia yaitu pada kompetensi level 4A (kompetensi yang dicapai saat lulus dokter) dimana pada level tersebut dokter mampu mendiagnosis dan melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas.2.2.7 Tugas Dan Fungsi Gate KeeperTugas Gate Keeper :1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar untuk memenuhi kebutuhan kesehatan peserta secara paripurna, terpadu dan bermutu2. Mengatur akses kepada pelayanan kesehatan lanjutan melalui sistem rujukan3. Penasehat, konselor, dan pendidik untuk mewujudkan keluarga sehat4. Manajer sumber dayaFungsi Gate Keeper :1. Kontak pertama pasien2. Penapis Rujukan3. Kendali Mutu dan Biaya2.2.8 Ruang Lingkup Pelayanan Gate Keeper1. Promosi kesehatan (promotif)2. Pencegahan penyakit dan proteksi khusus (Preventive dan Specific protection)3. Pengobatan (Curative)4. Pembatasan kecacatan (disability limitation)5. Pemulihan kesehatan (rehabilitative)2.2.9 Implementasi Gate Keeper Concept1. Setiap fasilitas kesehatan tingkat pertama yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan wajib melalui proses kredensialing dan re-kredensialing sesuai dengan ketentuan yang berlaku.2. Penguatan fungsi kontak pertama (first contact)a. Fasilitas kesehatan diupayakan untuk tidak memiliki beban kerja yang berlebihan (overload) yang akan mempengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan, untuk itu harus dipertimbangkan jumlah pasien yang dilayani baik peserta BPJS Kesehatan maupun bukan peserta BPJS Kesehatan, jumlah dokter yang bertugas, lama kerja dokter dan ada tidaknya double job dokter.b. Setiap peserta hanya boleh memilih dan mendaftar pada satu fasilitas kesehatan tingkat pertama.c. Fasilitas kesehatan tingkat pertama harus mudah diakses secara geografis oleh peserta.d. Peserta menjadikan Fasilitas kesehatan tingkat pertama sebagai tempat pertama untuk mengakses pelayanan kesehatan, berkonsultasi dan menyampaikan keluhannya, hal ini dapat dinilai dengan indikator sebagai berikut :1) Angka kunjungan2) Jumlah peserta yang datang ke fasilitas kesehatan tingkat pertama lain3) Pasien datang langsung ke RS meskipun tidak dalam kondisi gawat darurat4) Tidak ada keluhan peserta yang tidak mendapatkan pelayanan dari dokternyaData di atas diperoleh melalui laporan, survey, walk through audit, dan lain-laine. Mengutamakan fasilitas kesehatan tingkat pertama yang dapat diakses selama 24 jam.f. Mendorong agar fasilitas kesehatan tingkat pertama yang tidak beroperasi 24 jam tetap dapat diakses walaupun di luar jam praktek formal dalam bentuk konsultasi jarak jauh, misalnya: konsultasi melalui telepon, surat elektronik (email), sms atau sarana komunikasi

Page 9: Puskesmas Jagasatru

lainnya .g. Fasilitas kesehatan tingkat pertama mempunyai komitmen untuk melakukan kunjungan ke rumah pasien (home visit) yang dalam kondisi tertentu tidak memungkinkan untuk mengunjungi dokter.h. Perencanaan konsultasi non akut yaitu fasilitas kesehatan tingkat pertama membuat jadwal konsultasi untuk peserta berdasarkan dokumentasi informasi family folder yang ada padanya.i. Fasilitas kesehatan tingkat pertama melakukan klasifikasi peserta terdaftar berdasarkan beberapa kriteria misalnya kondisi kesehatan peserta, demografi, tingkat pendidikan dan lain-lain. Hal ini digunakan untuk membuat perencanaan penjadwalan pelayanan peserta dan edukasi secara langsung maupun tidak langsung melalui berbagai media.3. Penguatan fungsi pelayanan berkelanjutan (continuity)a. Meningkatkan kepercayaan peserta kepada fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk datang kembali melakukan kunjungan ulang atas permasalahan kesehatan yang dialaminya.b. Meningkatkan kualitas hubungan fasilitas kesehatan tingkat pertama dengan peserta sehingga pelayanan kesehatan dapat berlangsung dengan kontinyu dan berjalan optimalc. Fasilitas kesehatan memiliki Family folder atau informasi kesehatan per keluarga, dengan tujuan:1) Pelayanan kesehatan berorientasi pada keluarga (family centeredness)2) Pelayanan kesehatan menjadi lebih terfokus kepada peserta dan bukan pada penyakit yang diderita. Keterlibatan pasien dalam pengambilan keputusan akan membuat pelayanan lebih efektif3) Fasilitas kesehatan lebih mengenal pasien secara individu dan keluarga sehingga dokter lebih mudah mengetahui permasalahan dan penanganan kesehatan4) Fasilitas kesehatan dapat menjalankan program promotif dan preventif yang lebih baik dan terfokus pada individud. Rata-rata waktu konsultasi setiap pasien minimal 15 menite. Jumlah ideal peserta terdaftar adalah 3.000 jiwa per dokterf. Minimal terdaftar selama 3 bulan tanpa ada keinginan untuk berpindah ke fasilitas kesehatan tingkat pertama lain (trust building)g. Fasilitas kesehatan tingkat pertama mempunyai tanggung jawab terhadap kebutuhan medik peserta yang terdaftar padanyah. Indikator atas menguatnya fungsi pelayanan yang berkelanjutan adalah:1) Jumlah peserta yang berpindah ke fasilitas kesehatan pertama lain bukan karena pindah domisili rendah2) Keluhan peserta terhadap pelayanan dokternya rendah3) Indeks kepuasan peserta terhadap dokter dan fasilitas kesehatan meningkat4. Penguatan fungsi pelayanan paripurna (comprehensiveness)a. Pelayanan yang paripurna dapat mengurangi rujukan untuk pelayanan non-spesialisasi yang bisa diberikan di fasilitas kesehatan tingkat pertama.b. Fasilitas kesehatan tingkat pertama memberikan pelayanan yang komprehensif terutama untuk pelayanan promotif dan preventif, hal ini dapat dinilai dengan indikator sebagai berikut:1) Jumlah fasilitas kesehatan tingkat pertama yang mempunyai fasilitas pendukung pelayanan yang menyeluruh yaitu dokter gigi, laboratorium dan apotik/depo farmasi dalam satu lokasi (One Stop Service)2) Dokter atau tenaga medis di fasilitas kesehatan tingkat pertama harus mampu membuat diagnosa klinik dan melakukan penatalaksanaan penyakit secara mandiri dan tuntas minimal 144 Daftar Penyakit sesuai level kompetensi 4a dalam Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) tahun 2012 berpedoman pada Panduan Praktik Klinis3) Pada pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, dokter pada fasilitas

Page 10: Puskesmas Jagasatru

kesehatan tingkat pertama sebagai manager untuk memberikan edukasi, promosi kesehatan dan program pengelolaan Penyakit kronis. Fasilitas kesehatan tingkat pertama juga harus memiliki program yang terorganisasi dan terukur untuk pengelolaan terkait dengan edukasi, promosi, pembentukan klub risti, frekuensi pemberian informasi yang teratur, sarana penyampaian informasi melalui berbagai media termasuk menjadi motivator bagi peserta untuk hidup sehat4) Fasilitas kesehatan tingkat pertama rutin melakukan monitoring dan evaluasi terhadap status kesehatan peserta yang terdaftar padanya.5. Penguatan fungsi koordinasi pelayanan (coordination)a. Fungsi koordinasi pelayanan:1) Mencegah duplikasi pelayanan dan mengurangi bahaya akibat pelayanan yang tumpang tindih2) Memudahkan dan mendekatkan pelayanan untuk orang dengan fleksibilitas terbatas3) Memastikan kontinuitas pelayanan terutama jika pasien dilayani di fasilitas kesehatan lain4) Sarana untuk meminta saran penanganan pasien (treatment) sebelum diputuskan untuk dirujukb. Koordinasi antar fasilitas kesehatan tingkat pertama1) Fasilitas kesehatan Tingkat pertama dengan JejaringnyaMemastikan koordinasi antara dokter dengan jejaringnya (dokter gigi, laboratorium, apotek, bidan, perawat, paramedis maupun non medis lainnya) dapat berfungsi dengan optimal2) Antar fasilitas kesehatan tingkat pertama satu dengan yang lainMembentuk Forum komunikasi fasilitas kesehatan tingkat pertama dalam satu wilayah. Hal ini berfungsi untuk meningkatkan pelayanan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama, misalnya :• Media sharing informasi, peer group review, forum group discussion,dll• Sebagai alternatif dokter pengganti apabila dokter berhalangan praktek• Koordinasi dalam memberikan pelayanan kepada pesertac. Koordinasi fasilitas kesehatan tingkat pertama dengan fasilitas kesehatan rujukan1) Fasilitas kesehatan tingkat pertama melakukan koordinasi dengan dokter spesialis di fasilitas kesehatan rujukan, petugas BPJS Kesehatan Center dan Kantor Cabang/ Kantor Operasional Kabupaten/ Kota BPJS Kesehatan setempat.2) Fasilitas kesehatan tingkat pertama harus berfungsi sebagai penapis rujukan dengan indikator pencapaian diukur dari rasiorujukan dan tingkat (rate) rawat jalan tingkat lanjutan pasien yang terdaftar pada fasilitas kesehatan tingkat pertama tersebut.3) Fasilitas kesehatan tingkat pertama sebagai coordinator pelayanan program rujuk balik4) Mengupayakan fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk menggunakan aplikasi sistem informasi manajemen (Aplikasi Primary Care BPJS Kesehatan) yang terintegrasi dengan pelayanan rujukan.5) Mengupayakan fasilitas kesehatan lanjutan untuk berkoordinasi dengan fasilitas kesehatan tingkat pertama dalam menyusun tata laksana penanganan pasien pasca dirawat inap di rumah sakit (discharge planning)6) Fasilitas kesehatan tingkat pertama melakukan home visit ke pasien pasca rawat inap

6. Peningkatan kompetensi fasilitas kesehatan tingkat pertamaUntuk menunjang pemberian pelayanan kesehatan yang berkualitas, tenaga medis dan paramedis di fasilitas kesehatan tingkat pertama harus terus meningkatkan kompetensinya, melalui:a. Seminar/ Workshop bagi Fasilitas kesehatan tingkat pertama Berbasis Kedokteran Keluarga

Page 11: Puskesmas Jagasatru

b. Pelatihan dokter Program Penanganan Diabetes Mellitus Tipe 2 (PPDM Tipe 2) dan Program Penanganan Hipertensi (PPHT) BPJS Kesehatanc. Seminar Kedokteran dan Obatd. Pertemuan Kemitraan Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan7. Kendali Mutu dan Biayaa. Dalam rangka penyelenggaraan kendali mutu dan kendali biaya, BPJS Kesehatan membentuk tim kendali mutu dan kendali biaya yang terdiri dari unsur organisasi profesi, akademisi, dan pakar klinis.b. Tim kendali mutu dan kendali biaya dapat melakukan:1) Sosialisasi kewenangan tenaga kesehatan dalam menjalankan praktik profesi sesuai kompetensi;2) Utilization review dan audit medis; dan/atau3) Pembinaan etika dan disiplin profesi kepada tenaga kesehatan.c. Penyelenggaraan kendali mutu dan kendali biaya oleh BPJS Kesehatan dilakukan melalui:1) Pemenuhan standar mutu Fasilitas Kesehatan;2) Pemenuhan standar proses pelayanan kesehatan; dan3) Pemantauan terhadap iuran kesehatan Peserta.d. Pada kasus tertentu, tim kendali mutu dan kendali biaya dapat meminta informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat pengobatan Peserta dalam bentuk salinan/fotokopi rekam medis kepada Fasilitas Kesehatan sesuai kebutuhan.

BAB IIIKERANGKA PIKIR

BAB IVPEMBAHASAN

Page 12: Puskesmas Jagasatru

Dalam menghadapi implementasi Jaminan Kesehatan Nasional, Puskesmas Jagasatru fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama tentunya memiliki visi, misi, dan strategi pelayanan kesehatan. Strategi Puskesmas Jagasatru adalah :1. Peningkatan upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh jajaran UPTD Puskesmas Jagasatru baik pelayanan dalam gedung maupun luar gedung2. Pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang merata dan bermutu3. Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan di Puskesmas Jagasatru4. Pemantapan kerjasama lintas sektor dengan semua pihak terkait5. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, efektif dan efisien.Sejalan dengan strategi Puskemas Jagasatru, strategi yang dilakukan penulis sebagai gate keeper dalam menghadapi implementasi Jaminan Kesehatan Nasional di wilayah Puskesmas Jagasatru adalah:1. Sebagai penasehat, konselor dan pendidik untuk mewujudkan keluarga sehata. Mengubah fokus pelayanan dari upaya kuratif dan rehabilitatif menjadi upaya promotif dan preventif. Strategi yang dilakukan penulis adalah dengan cara meningkatkan dan menambah porsi kegiatan promotif dan preventif di wilayah kerja. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan penulis untuk menunjang strategi ini adalah:• Melakukan edukasi kepada pasien yang berobat• Melakukan penyuluhan kesehatan gigi untuk anak SD dan TK di wilayah Puskesmas Jagasatru• Memberikan penyuluhan, membentuk kader kesehatan remaja dan melaksanakan mobile clinic bersama anggota tim Layanan Komprehensif Berkesinambungan (LKB) HIV AIDS Puskesmas Jagasatru• Melaksanakan kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD) di Posyandu• Melatih kader kesehatan anak sekolah dasar yang diselenggarakan setiap tahun secara berkala di Puskesmas Jagasatru• Melaksanakan kegiatan Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah• Ikut berperan dalam kegiatan deteksi dini dan penyuluhan LansiaDengan peningkatan porsi upaya promotif dan preventif, diharapkan derajat kesehatan masyarakat semakin meningkat, salah satu indikatornya adalah kunjungan pasien JKN yang berobat ke Puskesmas (kuratif) semakin menurun. Dari data tahun 2012 dan 2013, data kunjungan pasien yang ter-cover JKN memiliki trend menurun.

Tabel 4.1 Data Kunjungan Pasien JKN ke Puskesmas Jagasatrub. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat yang belum memahami tentang tujuan, manfaat, dan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar untuk memenuhi kebutuhan kesehatan peserta secara paripurna, terpadu dan bermutu:a. Sebagai tenaga fungsional Dokter Gigi, penulis memiliki tugas pokok membuat perencanaan, melaksanakan program pelayanan di Poli BP Gigi, mengawasi, mengendalikan, dan mengevaluasi hasil kegiatan di Poli BP Gigi Puskesmas Jagasatru.b. Sebagai Koordinator Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), penulis melakukan inovasi sebagai berikut :1) Membuat karcis antrian elektronik dan memisahkan karcis antrian untuk pasien BP Umum dan BP Gigi.2) Menyediakan rekam medis untuk semua pasien.3) Mengaktifkan kembali MTBM dan MTBS3) Mengevaluasi hasil pelayanan kesehatan melalui lokakarya mini bulanan.3. Mengatur akses kepada pelayanan kesehatan lanjutan melalui sistem rujukana. Membuat sistem rujukan di Puskesmas

Page 13: Puskesmas Jagasatru

b. Melakukan penapisan rujukan4. Manajer sumber dayaSebagai Koordinator Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) di Puskesmas Jagasatru yang membawahkan :• Pelaksana BP Umum• Pelaksana BP Gigi• Pelaksana BP KIA• Pelaksana Farmasi• Pelaksana LaboratoriumPenulis berusaha mengoptimalkan tenaga kesehatan yang ada untuk melaksanakan pelayanan kesehatan paripurna, terpadu, dan bermutu dengan cara :1) Membuat jadwal pelaksanaan tugas lintas program2) Mengatur pelaksanaan tugas bulanan dalam lokakarya mini bulanan3) Mengatur pelaksanaan tugas harian pada saat apel pagi4) Menyiapkan mekanisme backup pegawai apabila berhalangan hadir atau sedang melaksanakan tugas lain di luar tugas pokoknya

BAB VKESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 KesimpulanPuskesmas Jagasatru sebagai pelaksana Gate Keeper dalam pelayanan kesehatan Nasional tentunya memiliki Visi, Misi, dan Strategis Pelayanan Kesehatan untuk mendukung agar implementasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dapat terlaksana secara optimal.Sehubungan dengan hal tersebut di atas, penulis sebagai dokter gigi sekaligus pegawai Puskesmas Jagasatru tentunya secara individu memiliki peranan yang sangat signifikan sebagai pelaksana Gate Keeper.Sebagai Pelaksana Gate Keeper di Puskesmas Jagasatru, penulis memiliki strategi-strategi dalam menghadapi implementasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang pada akhirnya dapat mendukung terhadap peranan Puskesmas Jagasatru sebagai Gate Keeper dalam mengimplementasikan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).Adapun strategi yang penulis laksanakan sebagai Gate Keeper di Puskesmas Jagasatru dalam mengimplementasikan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah sebagai berikut :1. Sebagai penasehat, konselor dan pendidik untuk mewujudkan keluarga sehat dengan cara :2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar untuk memenuhi kebutuhan kesehatan peserta secara paripurna, terpadu dan bermutu:3. Mengatur akses kepada pelayanan kesehatan lanjutan melalui sistem rujukan4. Manajer sumber daya

5.2 RekomendasiBeberapa rekomendasi yang dapat penulis sarankan antara lain:1. Mengubah fokus pelayanan dari upaya kuratif dan rehabilitatif menjadi upaya promotif dan preventif. Strategi yang dilakukan penulis adalah dengan cara meningkatkan dan menambah porsi kegiatan promotif dan preventif di wilayah kerja.2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar untuk memenuhi kebutuhan kesehatan peserta secara paripurna, terpadu dan bermutu dengan cara :a. Membuat perencanaan, melaksanakan program pelayanan, mengawasi, mengendalikan, dan mengevaluasi hasil kegiatan di Puskesmas.b. Melakukan inovasi sebagai berikut :1) Membuat karcis antrian elektronik dan memisahkan karcis antrian untuk pasien BP Umum

Page 14: Puskesmas Jagasatru

dan BP Gigi.2) Menyediakan rekam medis untuk semua pasien.3) Mengaktifkan kembali MTBM dan MTBS4) Mengevaluasi hasil pelayanan kesehatan melalui lokakarya mini bulanan.3. Mengatur akses kepada pelayanan kesehatan lanjutan melalui sistem rujukana. Membuat sistem rujukan di Puskesmasb. Melakukan penapisan rujukan4. Manajer sumber dayaMengoptimalkan tenaga kesehatan yang ada untuk melaksanakan pelayanan kesehatan paripurna, terpadu, dan bermutu dengan cara :1) Membuat jadwal pelaksanaan tugas lintas program2) Mengatur pelaksanaan tugas bulanan dalam lokakarya mini bulanan3) Mengatur pelaksanaan tugas harian pada saat apel pagi4) Menyiapkan mekanisme backup pegawai apabila berhalangan hadir atau sedang melaksanakan tugas lain di luar tugas pokoknya

Share this:

Twitter Facebook

Google

Tulisan ini dipublikasikan di Uncategorized. Tandai permalink. ← RUK 2015 Puskesmas Jagasatru Cetak Dokter   Teladan →

Berikan Balasan

Arsipo Februari 2015

o November 2014

o Agustus 2014

o April 2014

Meta

o Mendaftar

Page 16: Puskesmas Jagasatru

Teks Tulisan Berjalan Dari Kiri Ke Kanan

Teks Tulisan Berjalan Dari Kanan Ke Kiri

Puskesmas Jagasatru The Twenty Ten Theme. Blog di WordPress.com. Ikuti

Follow “Puskesmas Jagasatru”

Get every new post delivered to your Inbox.

Buat situs dengan WordPress.com