pusat penelitian terumbu karang di karimunjawa

100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) i KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PENELITIAN TERUMBU KARANG Di Karimunjawa TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Teknik Arsitektur Disusun Oleh : ANITRI PUSPITA AMBARSARI I 0207007 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) i

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PUSAT PENELITIAN TERUMBU KARANG

Di Karimunjawa

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai

Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

Teknik Arsitektur

Disusun Oleh :

ANITRI PUSPITA AMBARSARI

I 0207007

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) ii

PUSAT PENELITIAN TERUMBU KARANG Di Karimunjawa

Disusun Oleh : ANITRI PUSPITA AMBARSARI

NIM. I 0207007

Menyetujui, Surakarta, Januari 2012

Pembimbing I Pembimbng II IR. SUPARNO, MT. IR. HARI YULIARSO, MT. NIP. 195505161986011 001 NIP. 195907251998021 001 Ketua Program Studi Arsitektur Ketua Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik (FT)-UNS Fakultas Teknik (FT)-UNS KAHAR SUNOKO,ST,MT DR.IR.MOHAMAD MUQOFFA, MT NIP. 19690320199503 1 002 NIP. 19620610199103 1 001

Pembantu Dekan I Fakultas Teknik (FT)-UNS

KUSNO ADI SAMBOWO,ST,MSC, PH.D NIP.19691026 199503 1002

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirobbilalamin. Segala puji bagi Allah SWT yang telah

membukakan jalan bagi hamba untuk mengenal dunia arsitektur, melalui kampus

Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan banyak pelajaran dalam

berarsitektur. Mulai dari awal masa perkuliahan sampai pada saat dimana penulis

mampu menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “PUSAT PENELITIAN

TERUMBU KARANG Di Karimunjawa” sebagai salah satu persyaratan

mendapatkan gelar Sarjana Teknik di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan

berkat bantuan serta dukungan dari berbagai pihak yang telah memberikan

sumbangan baik materiil maupun spiritual. Oleh karena itu penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. M. Muqoffa, MT., selaku Ketua Jurusan Arsitektur FT-UNS

2. Ir. Kahar Sunoko, MT., selaku Ketua Prodi Arsitektur FT-UNS

3. Ir. Suparno, MT., selaku Dosen Pembimbing I Tugas Akhir

4. Ir. Hari Yuliarso, MT., selaku Dosen Pembimbing II Tugas Akhir

5. Yosafat Winarto, ST. MT., selaku Ketua Panitia Tugas Akhir Jurusan

Arsitektur FT-UNS

6. Ir. Musyawaroh, MT., selaku Dosen Pembimbing Akademik

7. Rekan–rekan angkatan 2007 Prodi Arsitektur Jurusan Arsitektur Fakultas

Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tahap Tugas Akhir bukan akhir dari segalanya. Melainkan sebuah

perjalanan hidup penulis dalam mempelajari dunia arsitektur di Universitas

Sebelas Maret Surakarta. Semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi

penulis dan juga bagi masyarakat umum. Terimakasih.

Surakarta, Januari 2012

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) iv

UCAPAN TERIMA KASIH

Allah SWT, Sang Khalik yang menciptakan segala sesuatunya dengan sangat sempurna.

Bapak dan Ibu, yang senantiasa tak kenal lelah memberi doa dan dukungan buatku. Tanpa

kalian aku ga’ mungkin bisa jadi seperti ini. Walaupun kalian berada jauh dari sisiku namun

doa-doa kalian lah yang selalu dipanjatkan untuk keberhasilanku. Tak lupa kejutan waktu

“tilik” ke kosan membawa dukungan yang membuatku semangat luar biasa. Maaf kalau aku

belum bisa jadi anak yang dibanggakan. Namun aku akan terus berusaha jadi anak yang

terbaik yang aku mampu.

Tian dan Cecen, adik – adikku tersayang yang banyak dukung aku. Walau kadang nyebelin

kalian tetep adik-adik ku yang tersayang. Maaf belum bisa jadi kakak yang membanggakan

untuk kalian.

Keluarga Besar Gombong dan Klaten, banyak kalo disebutin semua.hehehhhe..

Sayangkuuuw…nyetkuuu…bojakuu… yang selalu berusaha sekuat tenaga membantuku.

Yang rela lembuuuurr demi aku.. yang rela dengerin curhat dan tangisku… Walaupun lebih

sering cekcok dan marah besaaaarrrr waktu itu, tapi bisa terlewati juga y nyet… Cepetan

nyusulin aku yaaa…jangan lama-lama…. Lope You….

Lista dan Yesy, dua gendul – gendul sahabat terbaikku. Begitu panjang perjalanan dari saling

kenal, kuliah bareng, studio bareng, pendadaran bareng, luluuuus bareng!! Iihhh waooow,

genk cihuy amazing laahh… Pengen bisa kerja bareng terus nikah bareng yaa nduul,

hahahhhaa…(^0^)… Pokoknya kita sukses bareng!! Amiiiinnnn…… Miss You…..

Teman – teman sependeritaan, Studio 124 (Lista, Yesy, Popi, Melisa, Dilla, Putri, Wida,

Ria, Rida, Umi, Nido, Galih, Rofida, Revi, Iin, Mb Nonik, Mb Siti, Ari, Billy, Panggih,

Syarif, Mz Arfin, Mz Kiki, Mz Bambang, Mz Raka, Mz Alfa) semoga kita semua sukses…

Amin…. Jangan lupakan aku yaaa…..heheheehhhe

Mas Rojan, matur nuwun buanget buat interiornya… Kalo ngga’ ada kamu mas apalah

jadinya TA ku tanpa interiormu… Hihihiihhhi…..

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) v

Mas Bima, makasih mas biiimmm udah dibuatin langit warna – warni sama orang –

orangan… Katanya sekarang tarifnya naik jadi coklat+keju+kacang yaa?? Heheheehhe….

Rudi, makasiihh rudi buat “mami need help” nyaa… Maap yaa kalo ada yang ngga’ jadi

dipake… Jangan cepet marah, tar ngga’ enteng jodoh lhoo… (piiss..J) Selamat merasakan

perjuangan di studio 125, sukses ya ruuuddd…..

Bram, matur nuwun bruuum… Makete cihuuuyy… Guedee bgddd… wkwkwkkkkk

Si Boz, matur numun wis dike’i contoh TA mu boz.. Sangat membantuu.. Namun apa daya

tangan dan otakku tak sanggup sepertimu.. Hahahahhhhaa…..

Yere, makasiih animasinya yaa ndul… (padahal lupa pas presentasi ngga’ tak buka,

hahahaaaha….) Oiya, flasdisk, maapkan akuuu……

Nandar, suwuunn yaa buku tentang perkapalanE… (padahal gak mudeng tapi tetep berguna

bangeeddddd…..) ayoo ndang nyusul aku,hahaaaaa

The Cosmos, buat Rea, Karina, Rifna… Makasih sketsanya yaa maniiissss… Asiiikkk

aku dapet bunga juga, horeeee…..

Keluarga Besar Genuno, walau kalian nan jauh disana…hahahaaaaa… Akhirnya aku

luluuuss jugaaa… ayoo uno’an lagi… hihihhhiiiiiiii

Keluarga Besar Kos Sakura, mba ayu ketua suku, iyiinnku sayangg, adis, sandris, dian,

andrea, icha, atika, ima, nita, bela…. Ayooo kita menggilaaaa….

Teman – teman seperjuangan Angkatan ’07 semua, ABC, Ceribel, Jilbaber, Nitra, Dhini,

Nana, Acha, Desi, Wina, Reni, Vagasta, Agra, Arsyad, Ita, Chuwi, Kiki, Yoyok, Dugi, Boni,

Dhita, Nilam, Dayu, Iyud, Feri, Pungki, Devi, Pusa, Lala, Libriya, Lisa, Cut Aul, Arya,

Andhika, Zarra, Mardi, Saras, Eva Anggraini, Eva Vindy, Nababan, Vira, Ana, Ridhi,

Niken…… Terima kasih atas bantuan, dukungan, dan semua kenangan indahnya, semoga

kita menjadi orang-orang yang sukses… Amin, Amin, Amin ya robbal alamin….. J

dan Semua Pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................... Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... iii

UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................................. iv

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xiii

DAFTAR SKEMA ............................................................................................................ xiv

BAB I .............................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

A. Judul ................................................................................................................... 1

B. Pemahaman Judul .............................................................................................. 1

C. Latar Belakang .................................................................................................... 2

D. Permasalahan dan Persoalan .............................................................................. 8

D.1 Permasalahan ................................................................................................... 8

D.2 Persoalan ......................................................................................................... 8

E. Tujuan dan Sasaran............................................................................................. 9

E.1 Tujuan .............................................................................................................. 9

E.2 Sasaran ............................................................................................................. 9

F. Lingkup dan Batasan Pembahasan .....................................................................10

F.1 Lingkup Pembahasan .......................................................................................10

F.2 Batasan Pembahasan .......................................................................................11

G. Metode..............................................................................................................11

H. Sistematika Penulisan ........................................................................................13

BAB II ............................................................................................................................15

TINJAUAN......................................................................................................................15

A. Tinjauan Teori ......................................................................................................15

A.1 Pusat Penelitian Kelautan ................................................................................15

A.1.1 Pengertian ................................................................................................15

A.1.2 Hasil Dalam Bidang Penelitian Kelautan ...................................................15

A.1.3 Kegiatan Dalam Bidang Penelitian Kelautan .............................................16

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) vii

A.1.4 Subyek Dan Obyek Penelitian ...................................................................17

A.1.5 Tipe Pusat Penelitian ................................................................................18

A.1.6 Persyaratan Bangunan .............................................................................20

A.2 Laboratorium ..................................................................................................22

A.2.1 Penggolongan Laboratorium ....................................................................22

A.2.2 Tempat Laboratorium Kerja .....................................................................24

A.2.3 Ventilasi Udara.........................................................................................24

A.2.4 Instalasi Listrik .........................................................................................24

A.2.5 Sistem Pengaturan Secara Vertical ...........................................................25

A.2.6 Sistim Pengaturan Secara Horizontal ........................................................25

A.2.7 Jaringan Konstrusi dan Perluasannya........................................................26

A.3 Terumbu Karang .............................................................................................28

A.3.1 Faktor Pembatas ......................................................................................28

A.3.2 Manfaat Terumbu Karang ........................................................................30

A.3.3 Penyebab Kerusakan ................................................................................32

A.3.4 Dampak Kerusakan ..................................................................................34

A.3.5 Penelitian Terumbu Karang di Indonesia ..................................................35

A.3.6 Dasar - Dasar Hukum yang Berlaku ...........................................................35

A.4 Struktur Apung ...............................................................................................37

A.4.1 Stabilitas Kapal .........................................................................................37

A.4.2 Pembuatan dan Perakitan Komponen Kapal .............................................38

B. Tinjauan Lokasi ..................................................................................................40

B.1 Kondisi Fisik Kepulauan Karimunjawa..............................................................40

B.1.1 Lingkungan Fisik Daratan ..........................................................................40

B.1.2 Kondisi Terumbu Karang ..........................................................................43

B.2 Zonasi Kepulauan Karimunjawa ......................................................................45

B.3 Sarana dan Prasarana .....................................................................................49

B.3.1 Sarana Transportasi .................................................................................49

B.3.2 Sarana Listrik............................................................................................51

B.3.2 Sarana Air Tawar Bersih ...........................................................................52

B.3.3 Sarana Komunikasi ...................................................................................53

B.3.4 Tingkat Kunjungan ...................................................................................53

B.4 Kependudukan Kepulauan Karimunjawa .........................................................54

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) viii

B.4.1 Demografi ................................................................................................54

B.4.2 Mata Pencaharian ....................................................................................55

C. Tinjauan Pembanding ........................................................................................56

C.1 Tinjauan Bangunan Pusat Penelitian Terumbu Karang .....................................56

C.2 Tinjauan Bangunan Struktur Apung .................................................................57

C.3 Tinjauan Bangunan Edukasi Kelautan ..............................................................58

C.4 Tinjauan Bangunan Wisata Kerusakan Lingkungan / Pasca Bencana Alam .......60

D. Kesimpulan Tinjauan ..........................................................................................63

BAB III ...........................................................................................................................64

PUSAT PENELITIAN TERUMBU KARANG DI KARIMUNJAWA ...........................................64

A. Pengertian .........................................................................................................64

B. Sasaran Perencanaan .........................................................................................64

C. Jangkauan Wilayah Pelayanan ...........................................................................65

D. Status Bangunan ................................................................................................65

E. Visi dan Misi ......................................................................................................66

E.1 Visi ..................................................................................................................66

E.2 Misi .................................................................................................................66

F. Tujuan dan Manfaat...........................................................................................66

F.1 Tujuan ............................................................................................................66

F.2 Manfaat .........................................................................................................67

G. Macam Pelaku Kegiatan .....................................................................................69

G.1 Peneliti ...........................................................................................................69

G.2 Pengunjung ....................................................................................................69

G.3 Pengelola........................................................................................................70

H. Macam Kegiatan yang Diwadahi ........................................................................71

I. Fasilitas –Fasilitas yang Diwadahi .......................................................................72

J. Ruang – Ruang yang Dibutuhkan........................................................................73

K. Pola Hubungan Ruang ........................................................................................77

L. Pertimbangan Lokasi..........................................................................................77

M. Aplikasi Arsitektur Ekologis pada Bangunan ...................................................78

BAB IV ...........................................................................................................................80

ANALISA DESAIN............................................................................................................80

A. Analisa Non Fisik...................................................................................................80

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) ix

A.1. Pelaku dan Jenis Kegiatan ..........................................................................80

A.2. Pengelompokkan Kegiatan .........................................................................83

A.3. Kebutuhan dan Besaran Ruang...................................................................84

A.4. Hubungan dan Organisasi Ruang ................................................................94

B. Analisa Fisik ........................................................................................................105

B.1. Analisa Pendekatan Konsep Lokasi dan Site ..............................................105

B.1.1. Analisa Pendekatan Konsep Lokasi....................................................105

B.1.2. Analisa Pendekatan Konsep Penentuan Site......................................112

B.2. Analisa Pendekatan Konsep Pengolahan Site ............................................113

B.2.1 Analisa Pendekatan Konsep Pencapaian Site.....................................113

B.2.2 Analisa Pendekatan Konsep Orientasi Site ........................................116

B.2.3 Analisa Pendekatan Konsep View .....................................................118

B.2.4 Sirkulasi Dalam Site ..........................................................................120

B.2.5 Analisa Penentuan Konsep Zonifikasi Site .........................................121

B.3. Analisa Penyesuaian Dengan Keadaan Laut ..............................................123

B.4. Analisa Pendekatan Konsep Tampilan Bangunan ......................................126

B.4.1 Analisa Tata Massa..................................................................................126

B.4.2 Analisa Gubahan Massa ..........................................................................129

B.5. Analisa Pendekatan Konsep Sistem Support .............................................131

B.6. Analisa Pendekatan Konsep Sistem Utilitas ..............................................139

BAB V ..........................................................................................................................152

KONSEP DESAIN ..........................................................................................................152

A. Konsep Non Fisik ................................................................................................152

A.1. Pelaku dan Kegiatan .................................................................................152

A.2. Besaran Ruang .........................................................................................152

B. Konsep Fisik ........................................................................................................157

B.1. Konsep Lokasi dan Site .............................................................................157

B.1.1 Konsep Lokasi ...................................................................................157

B.1.2 Konsep Site.......................................................................................158

B.2. Konsep Pengolahan Site ...........................................................................159

B.2.1 Pencapaian .......................................................................................159

B.2.2 Orientasi Site ....................................................................................160

B.2.3 View .................................................................................................161

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) x

B.2.4 Sirkulasi Dalam Site ..........................................................................161

B.2.5 Zonifikasi Site ...................................................................................162

B.3. Konsep Tampilan Bangunan .....................................................................163

B.3.1 Tata Massa .......................................................................................163

B.3.2 Gubahan Massa ................................................................................164

B.4 Konsep Keadaan Laut Setempat ...............................................................166

B.5 Konsep Sistem Struktur ............................................................................167

B.6 Konsep Sistem Utilitas ..............................................................................170

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................175

LAMPIRAN...................................................................................................................176

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2 1 Interior Laboratorium. ..................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 2 2 Layout Denah Laboratorium dan Potongan Laboratorium.... Error! Bookmark not defined. Gambar 2 3 Bagian - Bagian Kapal Laut ............................... Error! Bookmark not defined. Gambar 2 4 Peta Makro Kepulauan Karimunjawa. .............. Error! Bookmark not defined. Gambar 2 5 Peta Mikro Kepulauan Karimunjawa. ............... Error! Bookmark not defined. Gambar 2 6 Kapal KM Muria. Kapal Cepat Kartini, dan Dermaga Karimunjawa. ....... Error! Bookmark not defined. Gambar 2 7 Kondisi Jalan Menuju Karimunjawa................. Error! Bookmark not defined. Gambar 2 8 Kondisi Bandara Dewadaru. ............................ Error! Bookmark not defined. Gambar 2 9 Perahu Sebagai Sarana Transportasi Laut. ....... Error! Bookmark not defined. Gambar 2 10 Kantor TELKOM di Karimunjawa. ................... Error! Bookmark not defined. Gambar 2 11 The Hydropolis Underwater Hotel and Resort.............. Error! Bookmark not defined. Gambar 2 12 Stasiun Darat. ................................................ Error! Bookmark not defined. Gambar 2 13 Ball Room. ..................................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 2 14 Struktur Caisson. ........................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 2 15 Acara Peningkatan Kapasitas Untuk Staf GSA. Error! Bookmark not defined. Gambar 2 16 Label Informasi di Akuarium. ......................... Error! Bookmark not defined. Gambar 2 17 Museum Tsunami Aceh ................................. Error! Bookmark not defined. Gambar 2 18 Kolam Dan Prasasti Batu.. .............................. Error! Bookmark not defined. Gambar 2 19 Lorong Tsunami. ............................................ Error! Bookmark not defined. Gambar 2 20 Lorong Kebingungan Dan Jembatan Perdamaian. ........ Error! Bookmark not defined. Gambar 2 21 Bangunan Simulasi Tahan Gempa Bumoepedia. .......... Error! Bookmark not defined. Gambar 2 22 Area Pertunjukan. ......................................... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4 1 Pulau Cemara Kecil. ......................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 4 2 Foto Pulau Cemara Kecil. ................................. Error! Bookmark not defined. Gambar 4 3 Pulau Geleang. ................................................ Error! Bookmark not defined. Gambar 4 4 Foto Pulau Geleang. ........................................ Error! Bookmark not defined. Gambar 4 5 Peta Kerja Balai Taman Nasional Karimunjawa, Gambar Pulau Geleang.Error! Bookmark not defined. Gambar 4 6 Peta Potensi dan Wilayah Kerja Taman Nasional Karimunjawa. ............ Error! Bookmark not defined. Gambar 4 7 Analisis Pemilihan Site. .................................... Error! Bookmark not defined.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) xii

Gambar 4 8 Hasil Pemilihan Site. ........................................ Error! Bookmark not defined. Gambar 4 9 Analisis Pencapaian Site. ................................. Error! Bookmark not defined. Gambar 4 10 Analisis Orientasi Site. ................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 4 11 Analisis View. ................................................ Error! Bookmark not defined. Gambar 4 12 Hasil Zoning Terhadap View........................... Error! Bookmark not defined. Gambar 4 13 Hasil Zonifikasi Site Vertikal. .......................... Error! Bookmark not defined. Gambar 4 14 Hasil Zonifikasi Site Horizontal. ...................... Error! Bookmark not defined. Gambar 4 15 Pulau Geleang. .............................................. Error! Bookmark not defined. Gambar 4 16 Data Kedalaman Laut di Pulau Geleang.......... Error! Bookmark not defined. Gambar 4 17 System Struktur Apung Kapal Laut. ................ Error! Bookmark not defined. Gambar 4 18 Deck Lambung Kapal dan Batas Benaman Air Laut. ...... Error! Bookmark not defined. Gambar 4 19 Plat Baja. ....................................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 4 20 Akrilik / Plexiglass Lengkung. ......................... Error! Bookmark not defined. Gambar 4 21 Terowongan Antasena. .................................. Error! Bookmark not defined. Gambar 4 22 Struktur Kayu. ............................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 4 23 Struktur Lipat / Folded................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 4 24 Struktur Baja Truss. ....................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 4 25 Struktur Beton Bertulang. .............................. Error! Bookmark not defined. Gambar 4 26 Struktur Atap Panggang Pe. ........................... Error! Bookmark not defined. Gambar 4 27 Detail Atap Panggang Pe................................ Error! Bookmark not defined. Gambar 4 28 Solar Cell. ...................................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 4 29 Pintu Kedap Air.............................................. Error! Bookmark not defined. Gambar 4 30 Lampu Sorot. ................................................ Error! Bookmark not defined.

Gambar 5 1 Foto Pulau Geleang. ........................................ Error! Bookmark not defined. Gambar 5 2 Hasil Pemilihan Site. ........................................ Error! Bookmark not defined. Gambar 5 3 Jalur Pencapaian Menuju Site. ......................... Error! Bookmark not defined. Gambar 5 4 Orientasi Site. .................................................. Error! Bookmark not defined. Gambar 5 5 Hasil Zoning Terhadap View............................. Error! Bookmark not defined. Gambar 5 6 Penzoningan Ruang Vertikal Berdasarkan Tingkat Privasi. .... Error! Bookmark not defined. Gambar 5 7 Penzoningan Ruang Horizontal Berdasarkan Tingkat Privasi. Error! Bookmark not defined. Gambar 5 8 Tranformasi Bentuk Dasar Kotak Persegi. ........ Error! Bookmark not defined. Gambar 5 9 Hasil Gubahan Massa. ..................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 5 10 Plat Baja. ....................................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 5 11 Akrilik / Plexiglass Lengkung. ......................... Error! Bookmark not defined. Gambar 5 12 Atap Folded. .................................................. Error! Bookmark not defined. Gambar 5 13 Struktur Space Frame. ................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 5 14 Struktur Panggang Pe. ................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 5 15 Jendela Lebar. ............................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 5 16 Skylight......................................................... Error! Bookmark not defined.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) xiii

Gambar 5 17 Pintu Kedap Air.............................................. Error! Bookmark not defined. Gambar 5 18 Lampu Sorot. ................................................. Error! Bookmark not defined.

DAFTAR TABEL

Tabel 2 1 Kondisi Fisik Daratan Karimunjawa. ..................... Error! Bookmark not defined. Tabel 2 2 Kondisi Terumbu Karang Di Perairan Karimunjawa. ........... Error! Bookmark not defined. Tabel 2 3 Pembagian Wilayah Zonasi Di Kepulauan Karimunjawa. .... Error! Bookmark not defined. Tabel 2 4 Grafik Kunjungan ke Karimunjawa. ...................... Error! Bookmark not defined. Tabel 2 5 Daftar Pengunjung dan Penelitian. ...................... Error! Bookmark not defined. Tabel 2 6 Data Kependudukan Di Kecamatan Karimunjawa.Error! Bookmark not defined. Tabel 2 7 Data Mata Pencaharian di Kecamatan Karimunjawa. ......... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3 1 Kebutuhan Ruang Untuk Kegiatan Peneliti........... Error! Bookmark not defined. Tabel 3 2 Kebutuhan Ruang Untuk Kegiatan Pengunjung. ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3 3 Kebutuhan Ruang Untuk Kegiatan Pengelola ....... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4 1 Pengelompokkan Kegiatan. ................................. Error! Bookmark not defined. Tabel 4 2 Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Peneliti..... Error! Bookmark not defined. Tabel 4 3 Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Pengunjung. ........... Error! Bookmark not defined. Tabel 4 4 Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan pengelola. Error! Bookmark not defined. Tabel 4 5 Hubungan Ruang Makro. ..................................... Error! Bookmark not defined. Tabel 4 6 Hubungan Ruang Mikro Peneliti Darat. ................ Error! Bookmark not defined. Tabel 4 7 Hubungan Ruang Mikro Peneliti Laut................... Error! Bookmark not defined. Tabel 4 8 Hubungan Ruang Mikro Peneliti Menyelam di Laut. .......... Error! Bookmark not defined. Tabel 4 9 Hubungan Ruang Mikro Penginapan Peneliti. ...... Error! Bookmark not defined. Tabel 4 10 Hubungan Ruang Mikro Pengujung Wisata. ....... Error! Bookmark not defined.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) xiv

Tabel 4 11 Hubungan Ruang Mikro Pengunjung Menyelam di Laut. .. Error! Bookmark not defined. Tabel 4 12 Hubungan Ruang Mikro Penunjang Pengunjung.Error! Bookmark not defined. Tabel 4 13 Hubungan Ruang Mikro Pengelola Darat. .......... Error! Bookmark not defined. Tabel 4 14 Analisa Pemilihan Lokasi. ................................... Error! Bookmark not defined.

Tabel 5 1 Pengelompokkan Kegiatan. ................................. Error! Bookmark not defined. Tabel 5 2 Besaran Ruang Kelompok Kegiatan Peneliti. ........ Error! Bookmark not defined. Tabel 5 3 Besaran Ruang Kelompok Kegiatan Pengujung. ... Error! Bookmark not defined. Tabel 5 4 Besaran Ruang Kelompok Kegiatan Pengelola...... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR SKEMA Skema 3 1 Pola Hubungan Ruang........................................ Error! Bookmark not defined.

Skema 4 1 Hubungan Ruang Makro. ................................... Error! Bookmark not defined. Skema 4 2 Hubungan Ruang Mikro Peneliti Darat. .............. Error! Bookmark not defined. Skema 4 3 Hubungan Ruang Mikro Peneliti Laut. ................ Error! Bookmark not defined. Skema 4 4 Hubungan Ruang Mikro Peneliti Menyelam di Laut. ......... Error! Bookmark not defined. Skema 4 5 Hubungan Ruang Mikro Penginapan Peneliti. .... Error! Bookmark not defined. Skema 4 6 Hubungan Ruang Mikro Pengunjung Wisata. ..... Error! Bookmark not defined. Skema 4 7 Hubungan Ruang Mikro Pengunjung Menyelam di Laut. .. Error! Bookmark not defined. Skema 4 8 Hubungan Ruang Mikro Penunjang Pengunjung.Error! Bookmark not defined. Skema 4 9 Hubungan Ruang Mikro Pengelola Darat. .......... Error! Bookmark not defined. Skema 4 10 Organisasi Ruang Peneliti Darat. ...................... Error! Bookmark not defined. Skema 4 11 Organisasi Ruang Peneliti Laut. ........................ Error! Bookmark not defined. Skema 4 12 Organisasi Ruang Penelitian Menyelam di Laut. ............. Error! Bookmark not defined. Skema 4 13 Organisasi Ruang Wisata Pengunjung. ............. Error! Bookmark not defined.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) xv

Skema 4 14 Organisasi Ruang Pengunjung Menyelam di Laut. .......... Error! Bookmark not defined. Skema 4 15 Organisasi Ruang Penunjang Pengunjung......... Error! Bookmark not defined. Skema 4 16 Organisasi Ruang Pengelola Darat.................... Error! Bookmark not defined. Skema 4 17 Organisasi Ruang Fasilitas Penunjang............... Error! Bookmark not defined. Skema 4 18 Alur Pencahayaan. .......................................... Error! Bookmark not defined. Skema 4 19 Jaringan Telekomunikasi dan Tata Suara. ......... Error! Bookmark not defined. Skema 4 20 Penyediaan Air Bersih. ..................................... Error! Bookmark not defined. Skema 4 21 Jaringan Sanitasi. ............................................. Error! Bookmark not defined. Skema 4 22 Pengolahan Sampah. ....................................... Error! Bookmark not defined.

Skema 5 1 Alur Pencahayaan. ............................................. Error! Bookmark not defined. Skema 5 2 Jaringan Listrik. .................................................. Error! Bookmark not defined. Skema 5 3 Jaringan Telekomunikasi Dan Tata Suara. .......... Error! Bookmark not defined. Skema 5 4 Jaringan Air Bersih. ............................................ Error! Bookmark not defined. Skema 5 5 Jaringan Sanitasi. ............................................... Error! Bookmark not defined. Skema 5 6 Jaringan Pengolahan Sampah. ........................... Error! Bookmark not defined.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Judul

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

B. Pemahaman Judul

Pusat Penelitian adalah tempat atau wadah (bisa berupa kawasan) dimana

rangkaian kegiatan penelitian (pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian

data serta informasi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif) dikumpulkan

menjadi satu dengan suatu fasilitas lengkap dan terpadu yang menunjang proses

penelitian. Pusat penelitian ini bisa didukung oleh sub-sub penelitian yang lebih

kecil cakupan obyek penelitiannya (misalkan dibedakan antara biotic dan abiotik)

atau sub-sub penelitian dengan skala kegiatan penelitian yang lebih kecil. Menurut

sumber http://www.wikipedia.com

Terumbu Karang adalah karang yang terbentuk dari kalsium karbonat

koloni kerang laut yang bernama polip yang bersimbiosis dengan organisme

miskroskopis (zooxanthellae). Terumbu karang bisa dikatakan sebagai hutan

tropis ekosistem laut. Ekosistem ini terdapat di laut dangkal yang hangat dan

bersih. Menurut sumber Yayasan Terumbu Karang Indonesia (TERANGI)

Perairan Karimunjawa adalah salah satu perairan di kelautan Indonesia

yang memiliki potensi sangat tinggi untuk kekayaan bawah lautnya terutama

terumbu karang. Taman Nasional Karimunjawa merupakan gugusan kepulauan

berjumlah 22 pulau yang terletak di Laut Jawa. Pemisah antara ke 22 pulau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 2

tersebut adalah perairan dangkal yang menyimpan banyak kekayaan biotic dan

abiotik yang merupakan obyek penelitian utama pusat penelitian terumbu karang.

Menurut sumber Statistik Balai Taman Nasional Karimunjawa. 2008

Secara keseluruhan dapat diartikan bahwa Pusat Penelitian Terumbu

Karang Di Perairan Karimunjawa merupakan suatu bangunan yang terletak di

perairan Karimunjawa yang berfungsi sebagai wadah kegiatan penelitian khusus

terumbu karang, yang di dalamnya berlangsung kegiatan penelitian seperti

observasi kehidupan bawah laut melalui bangunan penelitian maupun terjun

secara langsung dengan menyelam dan snorkeling, serta berlangsung kegiatan

wisata edukasi tentang kelautan bagi para pengunjung dengan menggunakan alam

sebagai basis desain.

C. Latar Belakang

Menurut Otto Soemarwoto, Indonesia merupakan negara kepulauan

terbesar di dunia. Jumlah pulaunya lebih dari sekitar 17.500 pulau terbentang di

khatulistiwa. Luas daratannya hampir 2 juta km2 dengan garis pantai sepanjang

kurang lebih 81.000 km. Sedangkan luas lautannya termasuk Zona Ekonomi

Eksklusif hampir 6 juta km2 yang merupakan 70% dari seluruh luas wilayah

Indonesia. Jadi, luas daratan kita hanyalah sepertiga dari luas laut kita. Nampak

dengan jelas bahwa negara kita adalah negara bahari. Tetapi, bangsa kita bukanlah

bangsa bahari melainkan bangsa yang berorientasi pada daratan. Laut kita

dianggap sebagai pemisah antara pulau yang satu dengan pulau yang lain. Padahal

laut sebenarnya adalah penghubung pulau-pulau.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 3

Sektor bisnis utama Indonesia berasal dari kelautan, tetapi bukan orang

Indonesia yang bisa memanfaatkan sumber daya ini, justru warga asing yang bisa

membaca peluang ini. Hal ini disebabkan karena minimnya informasi yang

diketahui masyarakat Indonesia tentang kekayaan laut yang dimilikinya, misalnya:

wisata bahari (adanya 3s : sun, sea, sand), eksport perikanan dan rumput laut

terbesar, kekayaan biota alam di dasar laut Indonesia (terumbu karang, mutiara).

Spesies flora dan fauna di lautan Indonesia merupakan yang terkaya dalam

keanekaragamannya. Disamping itu, dalam rangka pembangunan nasional sumber

daya alam hayati, perairan Indonesia memiliki potensi yang amat besar untuk

dimanfaatkan secara langsung dan sekaligus sebagai sumber daya perikanan yang

sangat tinggi. Namun menurut Pusat Riset Pariwisata, justru banyak pengusaha

dari luar negeri yang sukses di bidang ini.

Terumbu karang di Indonesia adalah kekayaan laut yang terindah di dunia,

terutama di Laut Karimunjawa. Walaupun ada banyak jenis terumbu karang di

dunia, tetapi terumbu karang Indonesia yang paling unik bentuk dan warnanya,

serta jenis yang beraneka ragam membuat kekayaan laut Indonesia menjadi yang

terbaik di dunia dan harus kita jaga. Terumbu karang sebagai habitat hidup ribuan

hewan laut yang terbentuk berjuta-juta tahun yang lalu. Namun,laporan Reef At

Risk (2002) menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan status

terumbu karang yang paling terancam. Selama 50 tahun terakhir proporsi

penurunan kondisi terumbu karang Indonesia telah meningkat dari 10% menjadi

50%, maka imbasnya banyak populasi ikan-ikan langka yang mulai berkurang.

Terumbu karang berpotensi untuk menjadi sumber data penelitian bencana

alam, menurut seorang Peneliti Pusat Geoteknologi LIPI, Dr Ir Wahjoe S Hantoro.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 4

Bongkahan terumbu karang yang ditemukan setelah bencana alam letusan gunung

serta tsunami dapat menjadi bahan kajian untuk rekaan ulang menjelaskan

mekanisme letusan yang memicu tsunami serta besaran energi tsunami itu sendiri.

Selain itu, terumbu karang juga berfungsi sebagai pelindung ekosistem

pantai. Terumbu karang akan menahan dan memecah energi gelombang sehingga

mencegah terjadinya abrasi dan kerusakan di sekitarnya. Tetapi daerah pesisir

pantai dan laut dangkal sudah mulai rawan dan kurang terawat (konservasi).

Ancaman utama yang tercatat adalah maraknya pembangunan daerah pesisir

pantai. Prediksi project dari Tugas Akhir harus bisa meminimalisisr dampak dari

kerusakan pesisir pantai.

Seiring waktu berjalan keadaan terumbu karang di perairan Karimunjawa

khususnya mengalami kemunduran. Salah satu penyebab utama yaitu maraknya

global warming yang terjadi di Indonesia. Pemanasan global pemicu stresnya

terumbu karang. Pemanasan global menyebabkan panas air laut meningkat dan

menyebabkan terumbu karang mengalami stres. Hasil survey P2O LIPI (2006)

menyebutkan kenaikan temperatur air laut sebesar 1 hingga 2’C dapat

menyebabkan terumbu karang menjadi stres dan menghilangkan organisme

mikroskopis yang bernama zooxanthellae yang merupakan pewarna jaringan dan

penyedia nutrient-nutrient dasar. Jika zooxanthellae tidak kembali maka terumbu

karang akan mati.

Penyebab lain rusaknya terumbu karang di perairan Karimunjawa yaitu

masih kurangnya sosialisasi tentang pentingnya menjaga biota laut (khususnya

terumbu karang) untuk kelangsungan hidup manusia, sehingga banyak terjadi

penyelewengan fungsi seperti : eksploitasi ikan yang berlebihan, destruktif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 5

fishing, sedimentasi dan pencemaran dari darat, membuang sampah ke laut dan

pantai (polusi laut), membawa pulang atau menyentuh terumbu karang

sembarangan.

Sekitar 24% pendapatan ekonomi Indonesia berasal dari industry berbasis

pesisir dan lautan seperti perikanan, pariwisata, dan transportasi. Berpuluh juta

orang menggantungkan hidupnya dari sumber daya laut kita. Selain itu, sector

sumber hayati laut, sector pemanfaatan tenaga air laut, sector minyak dan gas,

sector pariwisata, merupakan sector-sektor yang belum ditangani secara baik dan

optimal. Berdasarkan Riset Perikanan Budidaya, belum banyak orang Indonesia

yang terjun ke dalam ilmu penelitian tentang kelautan khususnya terumbu karang.

Bertitik tolak dari realitas dan kecenderungan ke depan tersebut,

pemerintah melalui Departemen Eksplorasi Laut dan Perikanan telah

mengeluarkan salah satu kebijakannya yaitu meningkatkan pengembangan

teknologi eksplorasi dan pendayagunaan sumber daya kelautan khususnya

terumbu karang, serta perlu mengembangkan riset-riset geologis dan lingkungan

guna membangun argument keilmuan bagi upaya-upaya memperjuangkan batas-

batas wilayah perairan Indonesia, sekaligus sebagai acuan bagi eksplorasi dan

pemanfaatan sumber daya kelautan (arah dan kebijakan Departemen Eksplorasi

Laut dan Perikanan).

Suatu langkah maju dalam menggali potensi laut Indonesia adalah dengan

jalan mengadakan penelitian. Dalam pandangannya Prof.Dr.Ing B.J Habibie

(1984) telah menekankan perlunya penelitian mengenai terumbu karang sebagai

sumber pemenuhan kebutuhan dasar manusia, lautan dan dasar laut sebagai

sumber bahan dasar dan sumber bahan energy, lautan sebagai medan kegiatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 6

industry, pertahanan dan keamanan lautan dan daerah pantai, serta social,

ekonomi, budaya dan falsafah daerah pantai. Penelitian terumbu karang ini akan

menghasilkan pengetahuan dan data-data guna eksplorasi dan eksploitasi potensi

sumber daya laut bagi pembangunan.

Banyak kegiatan yang bersifat penelitian maupun non penelitian yang

berkaitan dengan kelautan dimana institusi-institusi yang mengkaji masalah pantai

dan kelautan masih terpisah-pisah dan kurang representative. Menurut Warta

Penelitian Perikanan Budidaya Volume II Nomor 1 2005, sudah banyak penelitian

yang telah kita laksanakan dan hasilnya cukup bagus namun tidak bisa

terinformasikan dengan baik ke dunia internasional karena kurangnya informasi

tentang cara publikasi untuk skala international.

Banyak informasi terbaru yang diperoleh dari hasil penelitian dan

penemuan dilakukan oleh peneliti asing di wilayah Indonesia. Penelitian terumbu

karang yang spesifik seperti mengkaji tentang biologi, fisiologi, dan taksonomi

karang masih sangat jarang sekali, berbeda dengan luar negeri yang sudah

meneliti semua aspek terumbu karang. Sangat disayangkan, kita yang mempunyai

terumbu karang namun kurang mendalami ilmunya. Akibatnya daerah kita sering

menjadi tempat penelitian bagi peneliti asing. Peneliti karang senior dari

Australia, J.E. Veron dapat menemukan sebanyak 450 jenis karang di kepulauan

Raja Ampat, Irian Jaya. Suatu penemuan yang sangat spektakuler, tetapi

penemunya adalah peneliti asing.

Bangunan penelitian termasuk elemen vital dalam sebuah pusat penelitian

(Isaac, 1982), disamping factor kegiatan penelitian, materi penelitian (obyek

penelitian) maupun peneliti (subyek penelitian). Tetapi fenomena yang terjadi di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 7

Indonesia khususnya, bangunan penelitian atau sebuah pusat penelitian kurang

bisa mencerminkan aspek arsitektural yang ramah terhadap lingkungan sekitarnya

tanpa usaha untuk membuat bangunan yang keberadaannya nanti tidak merusak

ekosistem di sekitarnya (terutama bawah lautnya). Sehingga pentingnya

membangun dengan menghargai alam menjadi salah satu syarat penting untuk

merancang pusat penelitian yang keberadaannya tidak akan merugikan ekosistem

alam bawah lautnya.

Agar nantinya bangunan Pusat Penelitian Terumbu Karang ini tidak

merusak obyek penelitiannya, maka bangunan yang berada di atas laut akan

dibuat mengapung dengan tujuan agar tidak merusak koloni terumbu karang di

bawah lautnya. Dengan menerapkan prinsip tersebut ke dalam perancangan maka

bangunan Pusat Penelitian Terumbu Karang ini nantinya tidak akan merusak

obyek utama yang akan diteliti dan tetap memelihara ekosistem laut di bawahnya.

Oleh sebab itu untuk mengantisipasi permasalahan terumbu karang yang

senantiasa berkembang, diperlukan sebuah lembaga atau institusi yang lebih

terpadu dan efisien, serta keberadaan bangunannya mengharhargai lingkungan

sekitar dengan menerapkan struktur apung pada bangunan lautnya agar tidak

merusak ekosistem kehidupan bawah laut. Dari sini diharapkan kegiatan

penelitian dan kegiatan penginformasian masalah kelautan khususnya terumbu

karang akan dapat berjalan dengan optimal sehingga terumbu karang benar-benar

dapat menjadi salah satu bagian penting dalam pembangunan bangsa.

Menurut Matindas, Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan

Nasional (Bakosurtanal), seharusnya setiap daerah mendirikan laboratorium

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 8

penelitian yang didukung pemerintah daerah dan perguruan tinggi setempat agar

sumber daya manusianya dapat ditingkatkan untuk melakukan kegiatan penelitian.

D. Permasalahan dan Persoalan

D.1 Permasalahan

Bagaimana rumusan konsep perencanaan dan perancangan sebuah

pusat penelitian terumbu karang di Karimunjawa yang dapat mewadahi

seluruh kegiatan yang berlangsung serta mendukung sarana

penginformasian masalah terumbu karang di perairan Karimunjawa

D.2 Persoalan

a. Bagaimana konsep pemilihan pulau yang sesuai persyaratan zoning

yang diperuntukkan bagi Pusat Penelitian Terumbu Karang

b. Bagaimana konsep pemilihan site yang memiliki tingkat kerusakan

terumbu karang tinggi di daratan sekaligus di perairan yang

mendukung keberadaan Pusat Penelitian Terumbu Karang

c. Bagaimanakah konsep penataan tapak yang sesuai dengan kebutuhan

peruangan untuk Pusat Penelitian Terumbu Karang

d. Bagaimana konsep peruangan dalam Pusat Penelitian Terumbu

Karang yang mempertimbangkan persyaratan yang dibutuhkan

e. Bagaimana konsep pemilihan bahan material, struktur, utilitas yang

ramah lingkungan sehingga tetap menjaga terumbu karang bawah

lautnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 9

E. Tujuan dan Sasaran

E.1 Tujuan

Merancang Pusat Penelitian Terumbu Karang yang berfungsi

sebagai wadah bagi peneliti-peneliti terumbu karang di perairan

Karimunjawa untuk melakukan penelitian, observasi, dan mengadakan

riset, sebagai wadah informasi bagi masyarakat mengenai biota-biota yang

hidup di dalam laut khususnya terumbu karang asli perairan Karimunjawa,

sebagai wadah edukasi dan penelitian bagi masyarakat yang ingin

mengkaji lebih dalam mengenai terumbu karang yang ada di perairan

Karimunjawa

E.2 Sasaran

a. Konsep kegiatan

· Penentuan jenis kegiatan

b. Konsep peruangan

· Konsep kebutuhan ruang

· Konsep besaran ruang

· Konsep pola hubungan dan organisasi ruang

c. Konsep penampilan bangunan

· Interior dan eksterior

d. Konsep pemilihan dan pengolahan site

· Site di darat dan site di laut

e. Konsep struktur bangunan yang ramah lingkungan

· Bangunan di darat dan di laut

f. Konsep utilitas bangunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 10

· Sistem air bersih, air kotor dan sistem pengolahan limbah

· Sistem MEE

· Sistem keamanan bangunan

F. Lingkup dan Batasan Pembahasan

F.1 Lingkup Pembahasan

a. Pembahasan akan mengarah pada Pusat Penelitian Terumbu

Karang, serta fasilitas-fasilitas pendukung bangunan.

b. Pembahasan menitik-beratkan pada hal-hal dan masalah di

sekitar disiplin ilmu arsitektur serta hal-hal lain yang

berpengaruh terhadap perencanaan dan perancangan Pusat

Penelitian Terumbu Karang :

· Fungsi utama bangunan sebagai wadah penyedia sarana

penelitian, observasi, dan mengadakan riset yang lengkap

bagi para peneliti terumbu karang di perairan Karimunjawa

· Fungsi sekunder bangunan sebagai sarana informasi dan

edukasi bagi masyarakat mengenai biota-biota yang hidup di

dalam perairan Karimunjawa

c. Hal-hal di luar disiplin ilmu arsitektur dalam perencanaan

bangunan seperti perkembangbiakan terumbu karang, hubungan

antara manusia dan terumbu karang akan menjadi pertimbangan

awal untuk memahami kondisi dan kebutuhan yang selanjutnya

menjadi pertimbangan dalam proses perencanaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 11

d. Pembahasan mengacu pada sasaran yang berupa tinjauan serta

analisa yang akhirnya akan menghasilkan konsep berupa

penyelesaian masalah.

F.2 Batasan Pembahasan

a. Berpedoman pada tujuan dan sasaran yang telah ditentukan

b. Pembahasan obyek terumbu karang yang akan diteliti dan

diobservasi yaitu berfokus pada terumbu karang yang hidup di

perairan Karimunjawa.

c. Pembahasan jenis kegiatan yang diwadahi dibatasi pada

kegiatan yang mendukung pelayanan terhadap kegiatan

pemeliharaan dan perawatan terumbu karang

d. Fokus pembahasan dibatasi pada penyelesaian bangunan di darat

dan di laut, hal-hal di luar tema seperti ekonomi/pembiayaan,

metode membangun, politik, social, budaya, estetika dan lain-

lain dianggap tidak dipermasalahkan.

G. Metode

Metode pembahasan dibagi atas beberapa tahap, antara lain :

a. Pengumpulan data

· Studi observasi

Mengadakan pengamatan langsung ke obyek pusat

penelitian terumbu karang (Karimunjawa)

· Studi literature

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 12

Melakukan pengumpulan data dari buku – buku, tugas

akhir, dan website yang berhubungan dengan terumbu karang

dan pusat penelitian

· Wawancara

Melakukan wawancara dengan pihak – pihak terkait untuk

mendukung kelengkapan data.

· Dokumentasi

Berupa foto – foto atau rekaman dari obyek yang menjadi

tujuan studi observasi guna menambah kelengkapan data dan

memudahkan penjelasan obyek.

b. Pendekatan Konsep

· Analisis, merupakan metode penguraian dan pengkajian dari

data-data informasi dan pengalaman empiris yang kemudian

digunakan sebagai data relevan bagi perencanaan dan

perancangan.

· Sintesa, merupakan tahap penggabungan dari data sumber yang

didapatkan di lapangan, literatur, pengalaman empiris yang

telah dikaji pada tahap analisis dan kemudian diolah menjadi

konsep perencanaan dan perancangan.

c. Pendekatan Rancangan

Merupakan kesimpulan dari proses sintesa yang akan

diterjemahkan ke dalam desain berupa gambar rancangan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 13

H. Sistematika Penulisan

TAHAP [1] PENDAHULUAN

Mengungkapkan dan menjabarkan mengenai judul,

pengertian judul, latar belakang, permasalahan dan

persoalan, tujuan dan sasaran, lingkup dan batasan

pembahasan, metode pembahasan, dan sistematika

penulisan.

TAHAP[2] TINJAUAN

Berupa tinjauan pustaka dan tinjauan lokasi.

Menyusun teori – teori yang diperoleh baik dari

studi observasi, studi litelatur, maupun wawancara

yang nantinya akan menjadi bahan untuk membuat

analisa guna memecahkan permasalahan.

TAHAP [3] PUSAT PENELITIAN TERUMBU KARANG

YANG DIRENCANAKAN

Memberikan gambaran mengenai Pusat Penelitian

Terumbu Karang di Karimunjawa yang akan

direncanakan.

TAHAP [4] ANALISA PERENCANAAN DAN

PERANCANGAN

Membuat analisa–analisa dan alternatif

penyelesaian permasalahan perencanaan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 14

perancangan Pusat Penelitian Terumbu Karang di

Karimunjawa

TAHAP [5] KONSEP DESAIN

Mengungkapkan konsep perencanaan dan

perancangan yang merupakan hasil akhir untuk

Pusat Penelitian Terumbu Karang di Karimunjawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 15

BAB II

TINJAUAN

A. Tinjauan Teori

A.1 Pusat Penelitian Kelautan

A.1.1 Pengertian

Pusat Penelitian Kelautan adalah suatu tempat atau wadah (bisa

berupa kawasan) dimana rangkaian kegiatan penelitian (pengumpulan,

pengolahan, analisis, dan penyajian data serta informasi yang dilakukan

secara sistematis dan obyektif) masalah kelautan dikumpulkan menjadi satu

dengan suatu fasilitas lengkap dan terpadu yang menunjang proses

penelitian.

A.1.2 Hasil Dalam Bidang Penelitian Kelautan

· Peta kedalaman laut

· Peta salinitas

· Peta sedimentasi

· Penelitian pembudidayaan pemberantasan hewan-

hewan/tumbuhan tertentu

· Peta habitat jenis hewan atau tumbuhan tertentu, perlu

untuk perencanaan pembudidayaannya

· Penelitian akibat air laut terhadap material, diperlukan oleh

perusahaan kapal, dermaga dan seterusnya.

· Penelitian kemungkinan pengembangan energy listrik dari :

pasang surut, gelombang maupun suhu air laut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 16

· Penelitian kemungkinan pembuatan air tawar dari air laut

· Penelitian akibat pencemaran dan penanggulangannya

· Penelitian-penelitian lain yang masih banyak jenis dan

macamnya

A.1.3 Kegiatan Dalam Bidang Penelitian Kelautan

a. Ilmu biologi laut terdiri dari :

· Ilmu botani laut, menyelidiki tumbuh-tumbuhan laut.

· Ilmu zoology laut, menyelidiki hewan laut.

b. Ilmu fisiologi laut

Ilmu ini mempelajari sedimentasi laut dan vulkanologi laut

c. Ilmu kimiawi laut

Ilmu ini menyelidiki sifat-sifat fisika dan kimia mineral laut

d. Ilmu taksonomi laut

Ilmu yang menyelidiki struktur dasar laut dan palaentologi

(fosil-fosil biota laut)

e. Ilmu hidroseanografi

Ilmu ini khususnya menyelidiki/meramalkan cuaca yang

sangat penting bagi navigasi, disamping sifat angin,

keadaan hujan, korelasi perubahan cuaca dengan arusnya.

f. Ilmu ekologi laut

Ilmu ini menyelidiki tentang :

· Studi lingkungan tentang pelestarian dari biota laut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 17

· Marikutur, ilmu yang mempelajari tata cara

penangkapan biota laut, pertanian laut, dan lain-lain

g. Ilmu sosiologi laut

Ilmu yang mempelajari/menyelidiki sosiologi dari nelayan

dan ilmu kemasyarakatan yang meliputi :

· Pemerataan hasil laut

· Bimbingan penyuluhan dan koordinasi pada

modernisasi peralatan

· Factor-faktor penghambat/pendukung yang

mempengaruhi biota laut, misalnya hutan bakau yang

banyak berpengaruh terhadap pembiakan ikan dsb.

A.1.4 Subyek Dan Obyek Penelitian

Subyek penelitian di pusat penelitian kelautan adalah

peneliti baik di darat dan di laut yang mempunyai dasar

pengetahuan di bidang kelautan, baik dari pendidikan formal

maupun non formal (berupa pelatihan). Keahlian peneliti juga

menjadi tuntutan bagi sebuah lembaga penelitian, seperti pusat

penelitian kelautan. Semakin luas cakupan penelitian yang

dilakukan semakin banyak tuntutan keahlian yang diperlukan.

Obyek penelitian pada pusat penelitian kelautan tergantung

pada cakupan penelitian yang dilakukan oleh pusat penelitian

kelautan tersebut. Bidang kelautan dan semua aspek yang ada di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 18

dalamnya sangat banyak dan beragam. Dua kelompok besar

kategori penelitian bisa dipakai dalam membagi penelitian di

bidang kelautan, yaitu :

a. Penelitian biotic, yaitu penelitian yang meneliti kehidupan

di laut, baik flora maupun faunanya. Penelitian ini

berkembang sesuai penerapannya dalam kehidupan sehari-

hari seperti : perikanan laut, budidaya tanaman maupun

hewan laut, dan masih banyak lagi.

b. Penelitian abiotik, yaitu penelitian mengenai segala aspek

laut yang tidak hidup, baik dari segi fisik, kimia, teknik.

A.1.5 Tipe Pusat Penelitian

Pembagian tipe pusat penelitian kelautan berdasar program

kegiatannya adalah :

a. Disiplin dan jenis ilmu yang diteliti, ilmu dasar kelautan dan

ilmu terapan kelautan

b. Tujuan dan fungsi kegiatan penelitian kelautan itu dilakukan

melalui : penelitian murni, pendidikan, pertahanan keamanan

dan kegiatan rutin

c. Latar belakang penelitian dilakukan : pengembangan ilmu

pengetahuan, komersial (bisnis) atau tujuan khusus

(pertahanan keamanan)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 19

d. Metode dan proses kerja yang diterapkan : terpadu berada

dalam satu tempat atau terpadu dengan tempat-tempat bantu

Berdasarkan tipologi pusat penelitian kelautan di atas,

dapat dijabarkan program bangunan yang harus dipenuhi yaitu :

a. Bangunan kelompok fungsi penelitian kelautan yang

merupakan kegiatan utama dari seluruh kegiatan yang

diakomodasi dalam sebuah pusat penelitian kelautan baik

yang ada di darat maupun di laut.

b. Bangunan kelompok fungsi penunjang kegiatan penelitian

seperti : dermaga workshop, bengkel, hunian peneliti yang

siap berlayar, dan lain-lain.

c. Bangunan kelompok fungsi penunjang lain meliputi : ruang

pertemuan, perpustakaan, tempat peragaan, dan lain-lain.

d. Bangunan kelompok fungsi servis seperti : pier atau sentral

bahan bakar, sentral air bersih, sentral tenaga, ruang

mekanikal elektrikal, dan lain-lain.

e. Bangunan kelompok fungsi tambahan yang berfungsi

mendukung keberadaan pusat penelitian kelautan seperti :

ruang pamer atau museum kelautan, marina atau wisata

bahari lainnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 20

A.1.6 Persyaratan Bangunan

Persyaratan pada pusat penelitian kelautan pada dasarnya

sama seperti pada bangunan penelitian lainnya. Yang membuatnya

berbeda karena obyek atau lahan penelitiannya ada di laut maka

diperlukan persyaratan tambahan seperti adanya fasilitas untuk

investigasi lapangan seperti : fasilitas sandar kapal riset, fasilitas

bongkar muat container perlengkapan riset dan fasilitas lain yang

diperlukan untuk dukungan aktivitas kelautan dan industry

maritime.

a. Lingkungan

Lokasi pusat penelitian kelautan yang paling representative

dan strategis dengan obyek penelitiannya adalah laut secara

umum. Jadi letaknya tidak akan jauh dari pantai atau laut.

Lingkungan laut mempunyai karakter yang berbeda

dibanding dengan dataran biasa atau dataran tinggi.

Pengaruh laut sangat dominan pada daerah sekitar laut atau

pantai ini. Angin gelombang dan kondisi air pasang adalah

beberapa kendala yang harus disiasati dalam perencanaan

bangunan pantai. Kecuali ketiga hal tersebut, kandungan

udara oleh garam, proses erosi dan sedimentasi adalah

proses-proses kimia-fisika yang perlu dicermati.

b. Site atau tapak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 21

Pengolahan site atau tapak pada pusat penelitian kelautan

ini tidak berbeda dengan pengolahan tapak pada bangunan

penelitian lainnya. Letak bangunan pada daerah pantai

adalah factor yang membuatnya sedikit berbeda. Kondisi

lingkungan bangunan yang terletak di pinggir laut atau pada

daerah pantai menyebabkan strategi perencanaan yang

khusus disbanding daerah normal lainnya.

c. Bangunan

Aspek pada bangunan ini meliputi struktur, utilitas,

mekanikal-elektrikal, serta alat dan perlengkapan bangunan.

Dari segi struktur bangunan, pusat penelitian kelautan ini

agak berbeda dengan bangunan penelitian lain. Hal ini

disebabkan kondisi lingkungan yang dimiliki daerah pantai.

Perlindungan bangunan dari lingkungan yang merugikan

atau bersifat merusak menyebabkan perlakuan khusus pada

perencanaan struktur bangunan. Survey hidrografi,

topografi, dan investigasi tanah merupakan kegiatan penting

sebelum perencanaan bangunan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 22

A.2 Laboratorium

A.2.1 Penggolongan Laboratorium

Laboratorium dibedakan menurut penggunaan dan spesialisasinya.

a. Menurut Penggunaan:

Laboratorium untuk praktikum kuliah yang tertutup digabung dengan

tempat kerja laboratorium (lab) yang banyak dan biasanya dengan barang-barang

keperluan yang sederhana.

Laboratorium (lab) untuk penelitian yang tertutup, biasanya dalam ruang

yang tetutup dengan perlengkapan yang khusus dan ruang tambahan seperti ruang

pemisah cairan dan ruang pameran ruang pemisah cairan dan ruang tangki

cetakan, dapur kecil, ruang pengatur suhu dan ruang pendingin dengan suhu yang

konstan, ruang foto dan ruang gelap, dan lain-lain

b. Menurut Spesialisasinya:

Lab kimia dan lab biologi dengan meja-meja lab yang kokoh dan

permanen. Ruangan mempunyai ventilasi udara yang tinggi, seringkali sebagai

tambahan mempunyai kotak-kotak pergantian udara yang lembab / pengap

(Digestorasi) untuk pekerjaan yang menghasilkan asap dan gas yang banyak.

Digestorasi tidak jarang pada ruang khusus (ruang yang berbau). Lab fisika

Gambar 2 1 Interior Laboratorium. Sumber : Ernst Neufert jilid 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 23

dengan meja yang sebagian bsardapat digerakkan instalasi listrik yang satu sama

lain berbeda dalam sumber energy (saluran kabel). Pada bidang dinding atau

terganung pada langit-langit dengan sedikit pergantian udara.

Lab khusus untuk tujuan khusus, misalnya lab isotop untuk pekerjaan yang

menghasilkan sinar dalam tingkat kemauan yang berbeda.

Lab ruang steril untuk perkerjaan dengan tuntutan pada udara khusus

tersaing yang bebas debu, misalnya: dalam bidang elektronika atau untuk zat-zat

khusus yang berbahaya, yang pergantiannya dalam sekitar ruangan melalui

pergantian udara secara khusus dan penyariran sebisanya dihindari (Mikrobiologi,

gen teknik, tingkat keamanan L1- L4). Laboratorium yang dingin untuk pekerjaan

dibawah temperature yang berlebihan. Laboratorium foto dan kamar gelap.

Untuk bidang laboratorium yang sempit, ruang bekerja tanpa instalasi-

instalasi. Sl-sel percobaan dan ruang tunggu untuk laboratorium pribadi, untuk itu

ruang utama seperti pada umumnya. Gudang penyimpanan bahan kimia dan

percobaan-percobaan dengan perlengkapan perlindungan yang khusus, tempat

penyimpanan isotop dengan wadah yang kuat dan lain-lain. Laboratorium

binatang dengan tempat pemeliharaannya mengambil tempat yang khusus. Pada

percobaan binatang, untuk setiap jenis binatang mempunyai peralatan dan

tuntutan khusus dalam hal pergantian udara.

Gambar 2 2 Layout Denah Laboratorium dan Potongan

Laboratorium. Sumber : Ernst Neufert Jilid 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 24

A.2.2 Tempat Laboratorium Kerja

Meja laboratorium untuk tempat bekerja sangat menentukan, dibuat

permanen atau yang dapat bergerak, pengukurannya termasuk dalam bidang untuk

bekerja dan bidang jalan dalam gang. Bahan konstruksi yang baik untuk meja

laboratorium dari pipa baja, alasannya terdiri dari lempengab batu tanpa

sambungan, dari porselen yang langka, bahan lempengan tahan terhadap bahan-

bahan kimia. Lemari-lemari dari kayu ataupun serbuk kayu, lapisan sintetis.

Penyediaan instalasi listrikdari atas ruang kosong di langit-langit atau dari bawah

melalui konstruksi dibalik lanit-langit.

A.2.3 Ventilasi Udara

Instalasi udara bertekanan rendah dan kuat, yang terakhir dianjurkan untuk

bangunan institut yang berlantai banyak dengan kebutuhan udara yang banyak.

Kebutuhan untuk pendingin dan pelembaban. Instalasi ventilasi udara adalah

keebutuhan yang mutlak pada semua laboratorium, terutama jika di dalam

laboratorium tersebut, digunakan za-zat kimia, harus ada udara keluar dan masuk.

Pergantian udara setiap jam: laboratorium Kimia 8 kali

laboratorium Biologi 4 kali

laboratorium Fisika 3-4 kali

A.2.4 Instalasi Listrik

Gedung-gedung yang mempunyai stasiun trafo sendiri penting dalam

factor-faktor sambungan yang besar dan arus yang khusus. Pusat listrik harus

dilindungi (tahan terhadap api) dan tidak dapat dilintasi oleh saluran lain.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 25

Susunan dan pipa-pipa instalasi, tiang-tiang penyokong dan bagian-bagian

jaringan utama yang vertical. Kumpulan pipa pada bagian depan gedung. Jaringan

utama di dalam. Kumpulan pipa di luar, jaringan utama di luar. Kumpulan pipa di

tengah, jaringan utama sebagai bagian depan.

Jaringan utama sebagai bagian depan. Instalasi pipa tersendiri dengan

jaringan utama di dalam. Bentuk silang pipa-pipa di luar, jaringan utama di

tengah. Instalasi dan jaringan terletak di dalam.

A.2.5 Sistem Pengaturan Secara Vertical

Banyak jalur-jalur pengaturan yang vertical di dalam atau di bagian depan

sebuah gedung, dalam pipa yang tersendiri menghantarkan media-media langsung

ke dalam laboratorium. Pusat-pusat pengembalian udara masuk / keluar untuk

digestorasi, ventilasi yang tersendiri pada langit-langit.

Manfaat:

Maksimum pada pengaturan yang tersendiri. Hubungan-hubungan pendek

yang horizontal pada meja laboratorium.

Kerugian:

Variabelitas rancangan terbatas, kebutuhan tempat yang besar, dalam

penggunaan dan teknik lantai.

A.2.6 Sistim Pengaturan Secara Horizontal

Saluran-saluran (horizontal) yang utama untuk semua media dalam

kumpulan pipa-pipa dan dari sana secara horizontal dalam penggunaan ruang

dibagi dengan pengisian dari atau bawah menuju meja laboratorium.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 26

Manfaat:

Kebutuhan pipa-pipa dan tempat yang sedikit untuk pipa-pipa instalasi,

variabelitas rancangan banyak, perawatan yang mudah, gabungan ventilasi secara

bersamaan, instalasi yang lebih baik. Kerapatan instalasi yang tinggi

mengharuskan kebutuhan tempat yang besar. Kumpulan pipa-pipa secara vertical

lebih jelas dan teratur, dapat dicapai dan dapat diperbaiki dengan mudah. Pipa-

pipa diamankan terhadap air kondensasi, panas, dingin, dan bunyi.

Kegunaan ruangan untuk acara dan tuntutan pada sumbu ruangan, apakah

sistem penerangan ruang dan pertukaran udara ruang dipasang tinggi atau rendah,

alamiah atau buatan, harus diberikan bagian-bagian yang manfaat dan mutu

teknisnya berbeda. Maka seringkali dalam bangunan laboratorium, ada bagian

dalam yang luas (kesatuan tempat). Panjang bangunan dipengaruhi oleh tinngi

tiang secara horizontal yang dianggap paling penting. Instalasi gedung lantai

untuk pusat teknis di bawah atau diatas langit-langit.

A.2.7 Jaringan Konstrusi dan Perluasannya

Diutamakan variabelitas rancangan kerangka bangunan adalah beton

bertulang baja, beton yang sudah jadi di pabrik(tinggal memasang) atau betonyang

langsung dibuat dan sudahterpasang di tempat.

Konstruksi jarinagan adalah kelipatan perluasan jaringan yang biayanya

dari 120 x120 cm (sistem desimeter). Besar jarinagn konstruktif berguna untuk

mencapai ruang-ruang berikutnya yang bebas menopang: 7,20 x 7,20 m, 7,20 x

8,40 m, 8,40 x 8,40 m. tinggi ruang normal 4 meter sistem penerangan ruang >=

3,0 m.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 27

Tiang-tiang yang berada di jaringan (kaca) tidak berada pada jaringan

perluasan untuk ketinggian variabilitas pemasangan. Pemisahan sistem ruang yang

tertutup dari dinding pemisah dan langit-langit yang tergantung. Dinding pemisah

yang dapat dipindahkan harus dapat segera terpasang dan permukaanya tahan

terhadap bahan kimia. Langit-langitnya dapat dibongkar dan dibuat kedap suara.

Permukaan lantai sedikit bahan-bahan penghantar listrik, biasanya jalur-jalur dari

bahan sintesis atau lempengan bahan sintetis. Celah-celah disambung(dilas).

Jendela untuk memendang kedalam ruangan laboratorium dari lorong

lantai, pada pintu atau di samping pintu.

Laboratorium isotop harus mempunyai atap dan tidak berpori-pori dan

begitu juga bidang atas dinding. Sudut-sudut yang bulat, batu-batu(dan timah)

beton yang dilapisi kedap air disekelilingnya, pengontrol air limbah, sel-sel

tempat air dus antara lab dan jalan keluar. Kotak-kotak penyimpanan beton untuk

penempungan sisa-sisa sampah atau kelebihan sampah, lemari dari beton dengan

pintu-pintu dari timah dan lain-lain.

Meja-meja yang bergerak adalah persediaan yang harus ada pada setiap

lab. sering dalam ruangan khusus untuk meyimpan barang-barang yang dapat

digerakkan. Meja-meja terletak dibagian dinding yang tahan guncangan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 28

A.3 Terumbu Karang

A.3.1 Faktor Pembatas

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan

terumbu karang diantaranya:

a. Suhu

Pertumbuhan karang hermatyfic tumbuh dan berkembang

dengan subur antara suhu 25ºC sampai 29ºC batasan

termperatur minimum untuk terumbu karang sudah jelas

yaitu pada suhu dingin 18ºC pada pada suhu panas yaitu

32ºC (Thamrin, 2006).

b. Salinitas

Kisaran salinitas pada umumnya karang masih ditemukan

antara 27‰ sampai 36‰, beberapa jenis karang yang tahan

terhadap salinitas yang tinggi adalah jenis acropora dan

porites. Salinitas terendah yang bisa ditolerir karang sekitar

27‰, namun akan tetapi pada dasarnya tergantung

lingkungan dimana karang berada (Thamrin, 2006).

c. Cahaya

Cahaya dibutuhkan karang dalam bentuk hubungan tidak

langsung. Pada prinsipnya cahaya dibutuhkan pada saat

simbion dengan alga zooxanthelae yang hidup dijaring

tubuh karang hermatyfic yang merupakan penyuplai utama

kebutuhan hidup karang. Sementara karang ahermatyfic

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 29

tidak membutuhkan cahaya sehingga dapat hidup pada

setiap kedalaman (Thamrin, 2006).

d. Kedalaman

Karang hermatyfic ditemukan dari daerah permukaan atau

dari daerah intertidal sampai kedalaman 70, akan tetapi

pada umumnya ditemukan sampai kedalaman 50 m.

Sebagian besar hidup dengan subur sampai kedalaman 20

m, dan lebih rinci lagi keanekaragaman spesies dan

pertumbuhan terbaik ditemukan pada kedalaman antara 3 m

sampai 10 m (Thamrin, 2006).

e. Arus ( Pergerakan air)

Peranan utama pergerakan air bagi organisme perairan

adalah hubungan dengan penyediaan oksigen dan makanan.

Bagi karang penyuplai nutrien terbesar berasal dari

simbionnya zooxanthellae, namun arus diperlukan karang

dalam memperoleh makanan dalam bentuk plakton dan

oksigen serta dalam membersihkan sediment yang berada di

permukaan karang (Thamrin, 2006).

f. Substrat

Secara umum pasir halus atau substrat halus yang bergerak

serta dasar perairan berlumpur tidak menjadi substrat target

bagi planula karang dalam penempelan. Substrat termasuk

faktor pembatas sangat penting bagi karang, karena dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 30

pase hidup karang hanya bebas bergerak dalam jumlah

waktu terbatas terutama paa saat larva planula (Thamrin,

2006).

g. Kecerahan perairan

Kecerahan perairan sebenarnya berhubungan dengan

padatan tersuspensi dan cahaya yang sampai kedalam

perairan. Intensitas yang masuk dalam perairan akan

semakin besar dan semakin dalam bila perairan memiliki

tingkat kecerahan yang tinggi. Bila padatan tersuspensi

tinggi menyebabkan tingkat kekeruhan juga tinggi, yang

mengakibatkan cahaya yang masuk kedalam perairan sangat

terbatas (Thamrin, 2006).

A.3.2 Manfaat Terumbu Karang

· Dari segi fisik terumbu karang berfungsi sebagai pelindung

pantai dari erosi dan abrasi karena struktur karang yang

keras dapat menahan gelombang dan arus.

· Tempat asuhan dan berkembang biak bagi ikan, dan

menyediakan makanan, tempat tinggal, dan perlindungan

bagi makhluk laut. Rumah bagi banyak jenis mahluk hidup

di laut. Terumbu karang bagaikan oase di padang pasir

untuk lautan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 31

· Menyediakan lapangan kerja melalui perikanan. Berbagai

jenis ikan karang menjadi komoditi ekspor. Terumbu

karang yang sehat menghasilkan 3–10 ton ikan per

kilometer persegi pertahun.

· Sebagai salah satu sumber obat-obatan untuk berbagai

macam penyakit. Saat ini banyak penelitian mengenai

bahan-bahan kimia tersebut untuk dipergunakan untuk

mengobati berbagai penyakit manusia.

· Sumber daya laut yang mempunyai nilai potensi ekonomi

yang sangat tinggi. Keindahan terumbu karang sangat

potensial untk wisata bahari. Masyarakat disekitar terumbu

karang dapat memanfaatkan hal ini dengan mendirikan

pusat-pusat penyelaman, restoran, penginapan sehingga

pendapatan mereka bertamba. Selain itu objek wisata

terumbu karang yang bagus akan menarik minat wisatawan

sehingga meyediakan alternatif pendapatan bagi masyarakat

sekitar. Diperkirakan sekitar 20 juta penyelam , menyelam

dan menikmati terumbu karang per tahun.

· Sebagai laboratorium alam untuk penunjang pendidikan dan

penelitian. Penelitian akan menghasilkan informasi penting

dan akurat sebagai dasar pengelolaan yang lebih baik.

Selain itu, masih banyak jenis ikan dan organisme laut serta

zat-zat yang terdapat di kawasan terumbu karang yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 32

belum pernah diketahui manusia sehingga perlu penelitian

yang lebih intensif untuk mengetahui ‘misteri’ laut tersebut.

· Mempunyai nilai spiritual. Bagi banyak masyarakat, laut

adalah daerah spiritual yang sangat penting, Laut yang

terjaga karena terumbu karang yang baik tentunya

mendukung kekayaan spiritual ini.

A.3.3 Penyebab Kerusakan

· Pemanasan global pemicu stresnya terumbu karang.

Pemanasan global menyebabkan panas air laut meningkat

lalu menyebabkan terumbu karang mengalami stress.hasil

survey P2O LIPI (2006) menyebutkan kenaikan

temperature air laut sebesar 1 hingga 20C dapat membuat

terumbu karang menjadi stress dan menghilangkan

organism mikroskopis yang bernama zooxanthellae yang

merupakan pewarna jaringan dan penyedia nutrient-nutrient

dasar. Jika zooxanthellae tidak kembali maka terumbu

karang akan mati

· Sedimentasi dan pencemaran dari daratan

· Ketiadaan koordinasi terhadap perencanaan pembangunan

antara level pemerintahan lokal (propinsi) dengan level

pemerintahan pusat, demikian pula pada level antar instansi

atau departemen.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 33

· Eksploitasi secara berlebihan terhadap sumberdaya yang

ada di pesisir dan laut, dan telah meluasnya pengambilan

secara ilegal terhadap sumberdaya laut.

· Penangkapan ikan dengan cara yang salah, penangkapan

ikan dengan cara yang merusak meliputi penggunaan

dinamit sebagai alat pengebom, penggunaan sianida sebagai

racun, teknik muro-ami dan jaring penangkap ikan merusak

(contohnya bubu).

· Aktivitas kapal dari nelayan dan kegiatan olahraga air serta

wisata bahari juga menyebabkan kerusakan terumbu karang,

melalui jaring tangkap yang digunakan oleh nelayan,

membuang jangkar pada pesisir pantai secara tidak sengaja

akan merusak terumbu karang yang berada di bawahnya,

serta aktivitas berjalan-jalan di atas karang yang merupakan

hasil dari kegiatan wisata bahari

· Maraknya pembangunan pemukiman di pesisir pantai,

mereka banyak membuang sampah ke laut dan pantai yang

dapat mencemari air laut

· Pemborosan air, semakin banyak air yang digunakan maka

semakin banyak pula limbah air yang dihasilkan dan

dibuang ke laut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 34

· Lemahnya penegakan hukum dari undang-undang dan

peraturan yang berlaku sehubungan dengan pemanfaatan

sumberdaya pesisir dan laut.

A.3.4 Dampak Kerusakan

Jika laju kerusakan terumbu karang tidak menurun, maka

diperkirakan pada beberapa dekade ke depan sekitar 70% terumbu

karang dunia akan mengalami kehancuran. Kenaikan temperatur

air laut sebesar 1 hingga 2C dapat menyebabkan terumbu karang

menjadi stres dan menghilangkan organisme miskroskopis yang

bernama zooxanthellae yang merupakan pewarna jaringan dan

penyedia nutrient-nutrien dasar. Jika zooxanthellae tidak kembali,

maka terumbu karang tersebut akan mati.

Namun menurut laporan Reef at Risk (2002) menempatkan

Indonesia sebagai salah satu negara dengan status terumbu karang

yang paling terancam. Selama 50 tahun terakhir, proporsi

penurunan kondisi terumbu karang Indonesia telah meningkat dari

10% menjadi 50%. Lebih lanjut, hasil survey P2O LIPI (2006)

menyebutkan bahwa hanya 5,23% terumbu karang di Indonesia

yang berada di dalam kondisi yang sangat baik. Ancaman utama

yang tercatat adalah: pembangunan daerah pesisir, polusi laut,

sedimentasi dan pencemaran dari darat, overfishing (penangkapan

ikan berlebih), destruktif fishing (penangkapan ikan dengan cara

merusak), dan pemutihan karang ( coral bleaching ).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 35

A.3.5 Penelitian Terumbu Karang di Indonesia

Sebenarnya sudah banyak penelitian yang telah

dilaksanakan dengan hasil yang cukup bagus, namun hasil

penelitian tersebut tidak bisa terinformasikan dengan baik ke dunia

internasional bahkan nasional (dalam negeri). Hal ini dikarenakan

kurangnya informasi tentang cara publikasi untuk skala yang besar.

Banyak informasi terbaru yang diperoleh dari hasil penelitian dan

penemuan dilakukan oleh para peneliti asing di wilayah Indonesia.

Penelitian terumbu karang yang spesifik seperti mengkaji

tentang biologi, fisiologi, dan taksonomi karang masih sangat

jarang. Sangat disayangkan, kita yang mempunyai kekayaan

terumbu karang berlimpah namun kurang mendalami ilmunya.

Akibatnya daerah kita sering menjadi tempat penelitian bagi

peneliti asing. Peneliti karang senior dari Australia, J.E. Veron

dapat menemukan sebanyak 450 jenis karang di kepulauan Raja

Ampat, Irian Jaya. Suatu penemuan yang sangat spektakuler, tetapi

penemunya justru adalah peneliti asing.

A.3.6 Dasar - Dasar Hukum yang Berlaku

Pengrusakan terumbu karang khususnya yang disebabkan

oleh aktivitas manusia, merupakan tindakan inkonstitusional alias

melanggar hukum. Dalam UU 1945 pasal 33 ayat 3 dinayatakan,

“Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 36

dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat”.

Pasal 33 ayat 3 ini merupakan landasarn yuridis dan

sekaligus merupakan arah bagi pengaturan terhadap hal yang

berkaitan dengan sumberdaya terumbu karang. Selain itu salah satu

tujuan dari Strategi Konservasi Dunia 1980 adalah menetapkan

terumbu karang sebagai sistem ekologi dan penyangga kehidupan

yang penting untuk kelangsungan hidup manusia dan

pembangunan berkelanjutan.

a. UU RI No. 4/1982, tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan

lingkungan hidup

b. UU RI No. 9/1985. Tentang perikanan

c. UU RI No. 5/1990 tentang konservasi sumberdaya alam hayati dan

ekosistem

d. UU RI No. 9/1990 Tentang Kepariwisataan

e. Peraturan pemerintah No. 29/1986 tentang analisa dampak lingkungan

f. Surat edaran Menteri PPLH No. 408/MNPPLH/4/1979, tentang larangan

pengambilan batu karang yang dapat merusak lingkungan ekosistem laut,

situjukan kepada Gubenur Kapala Daerah, Tingkat I di seluruh Indonesia.

g. Surat Edaran Direktur Jenderal Perikanan No. IK.220/D4.T44/91, tentang

penangkapan ikan dengan bahan/alat terlarang – ditujukan kepada Kepala

Dinas Perikanan Propinsi Daerah Tingkat I di seluruh Indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 37

A.4 Struktur Apung

A.4.1 Stabilitas Kapal

Yang disebut stabilitas / stabilitet pada umumnya adalah

kemampuan dari suatu kapal / benda yang melayang atau

mengapung yang miring untuk kembali ke kedudukan tegak lagi.

Kita mengenal :

a. Stabilitas memanjang ( waktu terjadi Trim )

b. Stabilitas melintang ( waktu terjadi olengan )

Macam Keseimbangan

a. Benda yang melayang ( misalnya kapal selam ).

Benda yang melayang dinyatakan seimbang kalau titik

beratnya (G) dan titik tekannya (B) berada di satu garis yang

tegak lurus dengan permukaan air. Keseimbangan benda

dinyatakan stabil sebab gaya yang dibentuk oleh gaya apung

dan berat benda akan menegakkan kapal itu kembali.

b. Benda yang mengapung ( misalnya kapal ).

Benda yang mengapung dinyatakan seimbang kalau

titik beratnya (G) dan titik tekannya (B) berada pada satu garis

yang tegak lurus dengan permukaan air. Bedanya dengan

keseimbangan dari benda yang melayang adalah sebagai

berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 38

· Keseimbangan dari benda yang melayang ditentukan

oleh jarak antara G dan B.

· Keseimbangan dari benda yang mengapung ditentukan

oleh jarak antara titik metasentra (M) terhadap titik

beratnya (G).

A.4.2 Pembuatan dan Perakitan Komponen Kapal

Proses produksi kapal di Indonesia dari desain sampai kapal

jadi terdapat 3 komponen penting yang terkait yaitu Bagian Desain,

Bagian Produksi dan Bagian Material.

Bagian Desain menyerahkan desain berupa gambar dan

daftar material ke Bagian Perencanaan danPengendalian Produksi.

Bagian Produksi khususnya bagian konstruksi lambung kapal (Hull

Construction) dalam proses manufakturing umumnya mempunyai

beberapa bengkel antara lain bengkel fabrikasi, bengkel assembly,

bengkel las, bengkel cat dan bengkel boat builder. Setiap bengkel

mempunyai tugas/pekerjaan yang berbeda-beda tapi satu dengan

yang lainnya saling berkaitan.

Kapal merupakan jenis transportasi air, maka dari itu sangat

rentan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh air (korosi dan

lapuk) maupun tumbuhan atau binatang yang hidup di air. Salah

satu metode yang paling banyak digunakan dalam menanggulangi

korosi, lapuk maupun binatang dan tumbuhan laut yang terbukti

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 39

efektif adalah cat. Cat atau protective coatings adalah lapisan

pelindung yang melindungi dengan cara membentuk lapisan tipis

antara permukaan dengan ekses paling luar atau lingkungan

sekitarnya. Sebagai contoh: tebal besi pada konstruksi bangunan

kapal berkisar 5-20 mm sedangkan tebal cat untuk melindungi

permukaan ini adalah 120-160 micron (DFT) atau hanya 0.02-

0.030% saja dari tebal permukaan besi. Apabila diibaratkan tebal

cat ini hampir sama dengan tebal secarik kertas pembungkus.

Bagian-bagian utama kapal. 1: Smokestack atau Cerobong;

2: Buritan; 3: Propeler dan Kemudi; 4: Portside (sebelah kanan

dikenal dengan nama starboard); 5: Jangkar; 6: Bulbous bow;

7: Haluan; 8: Geladak; 9: Anjungan

Gambar 2 3 Bagian - Bagian Kapal Laut. Sumber : www.wikipedia.com

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 40

B. Tinjauan Lokasi

B.1 Kondisi Fisik Kepulauan Karimunjawa

Taman Nasional Karimunjawa merupakan gugusan kepulauan

berjumlah 27 pulau yang terletak di Laut Jawa, mempunyai luas 111.625

Ha (SK Menhut No. 78/Kpts-II/1999 tanggal 22 Februari 1999). Terdiri

daratan di Pulau Karimunjawa 1.285,50 Ha dan daratan di pulau Kemujan

222,20 Ha serta perairan di sekitarnya seluas 110.117,30 Ha (Kep. Menhut

No.74/Kpts-II/2001 tentang Penetapan Sebagian Kawasan Taman

Nasional Karimunjawa seluas 110.117,30 sebagai Kawasan Pelestarian

Alam Perairan dengan Berita Acara Tata Batas tanggal 14 Maret 2000.

Secara administratif masuk wilayah Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten

Jepara Jawa Tengah. Letak Taman Nasional Karimunjawa berjarak 45 mil

laut dari kota Jepara atau 60 mil laut dari Semarang.Taman Nasional

Karimunjawa.

B.1.1 Lingkungan Fisik Daratan

Tabel 2 1 Kondisi Fisik Daratan Karimunjawa. Sumber : Statistik Balai Taman Nasional Karimunjawa, 2008

No Nama Desa Nama Pulau Luas Pulau % Luas kawasan darat

1. Karimunjawa Karimunjawa 4.305,500 60,47 Menjangan kecil 56,00 0,79 Menjangan besar 46,00 0,65 Cemara kecil 1,50 0,02 Cemara besar 3,50 0,05 Menyamakan 21,00 0,30 Geleang 24,00 0,34 Burung 1,00 0,012 Batu 0,50 0,01 Genting *) 135,00 1,90 Seruni *) 20,00 0,28 Sambangan *) 8,00 0,11 Total 4,619.00 64,92 2 Kemujan Kemujan 1.501,50 21,10 Tengah 4,00 0,06

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 41

Cilik 2,00 0,03 Bengkoang 79,00 1,11 Mrico 1,00 0,01 Sintok 21,00 0,30 Cendekian *) 13,00 0,18 Gundul *) 4,50 0,06 Total 1.626,00 22,85 3 Parang Parang 690,00 9,70 Nyamuk 125,00 1,76 Kumbang 12,50 0,18 Katang 7,50 0,11 Kembar 15,00 0,21 Krakal kecil 10,00 0,14 Krakal besar 10,00 0,14 Total 870,00 12,23 Jumlah 7.115,00 100,00

Gambar 2 4 Peta Makro Kepulauan Karimunjawa. Sumber : Statistik Balai Taman Nasional Karimunjawa, 2008

Gambar 2 5 Peta Mikro Kepulauan Karimunjawa. Sumber : Statistik Balai Taman Nasional Karimunjawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 42

1. Kondisi Geologi

Berdasarkan peta geologi/tanah propinsi Jawa Tengah yang

dikeluarkan Seksi Publikasi Direktorat Geologi tahun 1976,

formasi geologi/tanah di Kepulauan Karimunjawa sebagian besar

terdiri dari batu pasir kuarsa dan mikaan, konglomerat kuarsa, batu

lanau kuarsa, serpih kuarsa, breksi gunung api, tuf, lava, kerikil

pasir, lempung, lumpur, pecahan koral dan batu apung (Sugiko,

dkk., 1988 dalam Interpretasi Potensi Wisata Bahari Taman

Nasional Karimunjawa).

2. Topografi dan Kelerengan

Topografi kawasan Taman Nasional Karimunjawa terdiri dari

dataran rendah yang bergelombang, dengan ketinggian antara 0 –

506 m dpl. Terdapat 2 buah bukit, yaitu Bukit Gajah dan Bukit

Bendera yang merupakan puncak tertinggi dengan ketingian +

506m dpl. Khusus dataran Pulau Karimunjawa mempunyai medan

yang bergelombang dan berbukit-bukit dengan ketinggian antara

65–506 m dpl. Keadaan hutannya masih terpelihara dengan baik.

Luasnya diperkirakan sekitar 2.888 hektar.

3. Hidrologi

Di Kawasan Taman Nasional Karimunjawa tidak terdapat

sungai besar, namun terdapat 5 mata air besar, yaitu kepuran

(Pancuran Belakang), Legon Goprak, Legon Lele, Cikmas, dan

Nyamplungan, yang dimanfaatkan sebagai sumber air minum dan

memasak oleh masyarakat sekitar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 43

4. Iklim

Berdasarkan klasifikasi iklim Schmid dan Fesguson, kawasan

Taman Nasional Karimunjawa termasuk tipe C dengan rata-rata

curah hujan 3.000 mm/tahun. Temperatur udara berkisar 300-310C.

B.1.2 Kondisi Terumbu Karang

Kepulauan Karimunjawa memiliki ekosistem khas tropis

yaitu terumbu karang yang ada di wilayah pesisirnya. Ditemukan

86 jenis karang keras di 7 stasiun pengamatan yaitu di Pulau

Menjangan Besar dan Menjangan Kecil, Ujung Gelam,

Karimunjawa, Kemujan, Cemara Kecil dengan 12 bentuk

pertumbuhan. Ujung Gelam mempunyai bentuk pertumbuhan

tinggi sedangkan di Cemara Kecil hanya mempunyai 5 variasi

bentuk pertumbuhan.

Secara keseluruhan koloni karang penyusun terumbu

karang berupa karang masif (CM). Terumbu karang di

Karimunjawa ditemukan hingga >10 meter dengan variasi bentuk

pertumbuhan koloni yang

beranekaragam. Ciri khas

bentuk pertembuhan di

kepulauan ini adalah

terdapat karang meja

Acropora tabulate (ACT).

Sangat baik 7%

Baik 29%

Rusak 24%

Sangat rusak 40%

Tabel 2 2 Kondisi Terumbu Karang Di Perairan Karimunjawa. Sumber : Statistik Balai Taman

Nasional Karimunjawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 44

Menurut Suharsono (1998), ahli karang dari P2O-LIPI,

berdasarkan tutupan karang hidup, kondisi terumbu karang di

Perairan Karimunjawa saat ini dikelompokkan dalam beberapa

kondisi seperti tabel di atas :

Kondisi ekosistem terumbu karang di perairan

Karimunjawa berada pada kondisi sangat rusak-baik. Kondisi

sangat rusak ada di Pulau Burung, Pulau Geleang dan Cemara

Kecil. Kondisi baik ditemukan di Ujung gelam.

Hasil satelit mnunjukkan bahwa luas areal terumbu karang

di kawasan Taman Nasional Karimunjawa pada tahun 1999 seluas

59.897 km2. Luasan ini berkurang 0.515 km2 dari luas areal

terumbu karang pada tahun 1997 yaitu seluas 60.412 km2

(Interpreasi Potensi Wisata Bahari Karimunjawa).

Permasalahan utama yang mengganggu ekosistem terumbu

karang di Karimunjawa adalah efek global warming, pencemaran

limbah domestik dan praktek penagkapan tidak ramah lingkungan

(akibat minimnya informasi bagi masyarakat) dan maraknya

pembangunan daerah pesisir

Pemutihan di Kepulauan Karimunjawa telah terjadi dua kali,

yaitu Februari 2006 dan Februari 2007 dalam kurun waktu 1,5

tahun belakangan. Diindikasikan fenomena ini berkorelasi erat

dengan perubahan suhu yang drastis (baik naik maupun turun)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 45

dalam waktu singkat. Perubahan suhu ini diduga terjadi setiap

tahun. Diprediksikan fenomena dimulai dari berubahnya suhu

permukaan laut secara drastis, diikuti oleh bleaching pada koloni

yang tidak tahan terhadap perubahan lingkungan.

Bila kondisi lingkungan membaik, karang akan kembali

normal. Bila tidak, karang yang stres ini dengan mudahnya

terjangkiti penyakit White Syndromes oleh bakteri. Penyakit

karang tidak bisa dicegah, dalam waktu cepat (1-2 bulan),

keseluruhan koloni karang akan mati. Bila fenomena ini tidak

ditangani dengan cepat dan tepat, kelimpahan dan kekayaan jenis

biota bisa hilang dalam waktu dekat.

Saat ini, dalam upaya pengelolaan sumber daya yang ada

diperlukan data dasar potensi beserta sensitivitas suatu ekosistem.

Studi ini bertujuan untuk menginventarisasi potensi dan kondisi

sumber daya terumbu karang di Karimunjawa yang berbasis Sistem

Informasi Geograf (SIG).

B.2 Zonasi Kepulauan Karimunjawa

Keputusan Direktorat Jenderal PHKA No. SK. 79/IV/Set-3/2005

tanggal 30 Juni 2005 tentang Revisi Mintakan/Zonasi TN Kepulauan

Karimunjawa. Zonasi/mintakan di TN Karimunjawa seluas 111.625

Hektar adalah sebagai berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 46

1. Zona Inti seluas 444,629 Ha meliputi sebagian perairan Pulau

Kumbang, Perairan Taka Menyamakan, Perairan Taka Malang, dan

Perairan Tanjung Bomang.

2. Zona Perlindungan seluas 2.587,711 ha meliputi hutan tropis dataran

rendah dan hutan mangrove serta wilayah perairan Pulau Geleang, P.

Burung, Tanjung Gelam, Pulau Sintok, P. Cemara Kecil, P. Katang,

Gosong Selikur, Gosong Tengah.

3. Zona Pemanfaatan Pariwisata seluas 1.226,525 ha meliputi perairan

P.Menjangan Besar, P. Menjangan Kecil, P. Menyamakan, P.

Kembar, sebelah timur P. Kumbang, P. Tengah, P. Bengkoang,

Indonor dan Karang Kapal.

4. Zona Permukiman seluas 2.571,546 ha meliputi P. Karimunjawa, P.

Kemujan, P. Parang dan P. Nyamuk.

5. Zona Rehabilitasi seluas 122,514 ha meliputi perairan sebelah timur

P. Parang, sebelah timur P. Nyamuk, sebelah barat P. Kemujan dan

sebelah barat P. Karimunjawa.

6. Zona Budidaya seluas 788,213 ha meliputi perairan P. Karimunjawa,

P. Kemujan, P. Menjangan Besar, P. Parang dan P. Nyamuk.

7. Zona Pemanfaatan Perikanan Tradisional seluas 103.883,862 ha

meliputi seluruh perairan di luar zona yang telah di tetapkan yang

berada di dalam kawasan TN Karimunjawa.

Peruntukan dari masing-masing zona adalah sebagai berikut :

1. Zona inti adalah zona yang mutlak harus dilindungi karena di

dalamnya tidak diperbolehkan adanya perubahan apapun oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 47

aktivitas manusia. Kegiatan yang diperbolehkan hanya yang

berhubungan untuk kepentingan ilmu pengetahuan, pendidikan,

penelitian, kegiatan inventarisasi, pemantauan potensi, perlindungan

dan pengamanan.

2. Zona perlindungan adalah zona yang diperuntukkan untuk

melindungi zona inti, yang merupakan areal untuk mendukung upaya

perlindungan spesies, pengembangbiakan alami jenis-jenis satwa

liar, termasuk satwa migrant serta proses-proses ekologis alami yang

terjadi di dalamnya. Kegiatan yang diperbolehkan adalah yang

berhubungan untuk kepentingan ilmu pengetahuan, pendidikan,

penelitian, pemanfaatan secara terbatas melalui perijinan khusus.

3. Zona pemanfaatan pariwisata adalah zona yang dikembangkan untuk

kepentingan kegiatan wisata alam bahari dan wisata alam darat yang

ramah lingkungan. Pada kawasan tersebut dapat dikembangkan

sarana prasarana rekreasi dan pariwisata alam yang ramah

lingkungan melalui perijinan khusus.

4. Zona pemukiman adalah zona yang diperuntukkan untuk

kepentingan pemukiman masyarakat yang secara syah sudah ada

sebelum kawasan ditetapkan sebagai hutan tetap, dengan

mempertimbangkan aspek konservasi.

5. Zona rehabilitasi adalah zona yang diperuntukkan untuk kepentingan

pemulihan kondisi ekosistem terumbu karang yang telah mengalami

kerusakan sekitar 75%. Kegiatan rehabilitasi ekosistem terumbu

karang diupayakan menggunakan bahan / substrat sealami mungkin.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 48

6. Zona budidaya adalah zona yang diperuntukkan untuk kepentingan

budidaya perikanan seperti budidaya rumput laut, keramba jarring

apung dll oleh masyarakat setempat dengan tetap memperhatikan

aspek konservasi.

7. Zona pemanfaatan perikanan tradisional adalah zona yang

diperuntukkan untuk kepentingan pemanfaatan perikanan yang sudah

berlangsung turun temurun oleh masyarakat setempat dengan

menggunakan peralatan atau sarana prasarana pemanfaatan yang

ramah lingkungan.

Dari klarifikasi di atas dapat disimpulkan bahwa zonasi

yang nantinya akan dipilih ntuk pemilihan lokasi pembangunan

Pusat Penelitian Terumbu Karang di perairan Karimunjawa adalah

zona perlindungan yang meliputi pulau Geleang, pulau Burung,

Tanjung Gelam, pulau Sintok, pulau Cemara Kecil, pulau Katang,

Gosong Selikur, dan Gosong Tengah.

Tabel 2 3 Pembagian Wilayah Zonasi Di Kepulauan Karimunjawa. Sumber : Database Taman Nasional Karimunjawa, 2008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 49

B.3 Sarana dan Prasarana

B.3.1 Sarana Transportasi

Kepulauan Karimunjawa terletak 45 mil laut arah barat laut

dari kota Jepara atau 60 mil laut dari kota Semarang membutuhkan

sarana transportasi khusus untuk menuju ke Taman Nasional ini.

Ada 2 jenis sarana transportasi yang dapat menghubungkan

wilayah Karimunjawa, yaitu transportasi laut dan udara. Untuk

transportasi laut tersedia sarana kapal Fery ASDP KM Muria dan

Kapal Cepat Kartini.

Pulau Karimunjawa dapat dijangkau dari kota Jepara

dengan menggunakan Kapal Fery kurang lebih sekitar 6 jam.

Sedangkan untuk kapal Kartini hanya membutuhkan waktu tempuh

2-3,5 jam saja.

Transportasi udara berupa penerbangan regular yang

melayani hubungan Kepulauan Karimunjawa dengan Semarang.

Penerbangan ini memakan waktu kurang lebih satu jam yang

dilayani oleh maskapai penerbangan Derayu Air Service dengan

frekuensi penerbangan yang tidak beroperasi secara teratur.

Gambar 2 6 Kapal KM Muria. Kapal Cepat Kartini, dan Dermaga Karimunjawa. Sumber : Penelitian Lapangan, 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 50

Pelayanan penerbangan ke Kepulauan Karimunjawa hanya

diberikan berdasarkan carteran saja.

Transportasi darat yang terdapat di Kepulauan

Karimunjawa berupa jalan utama sepanjang +22 Km dengan lebar

jalan +4,5 m dari pusat kota Karimunjawa sampai Bandara

Dewadaru. Di pulau-pulau selain pulau Karimunjawa prasarana

transportasi jalan masih sangat minim. Di beberapa tempat jalan

kampung di pulau karimunjawa masih berupa jalan tanah.

Transportasi darat untuk melayani penduduk berupa kendaraan

pick-up berjumlah 11 buah di desa Karimunjawa dan 17 buah di

desa Kemujan.

Hubungan antar pulau masih menggunakan sarana

pengangkutan tradisional berupa perahu tradisional. Selain sebagai

alat transportasi, perahu ini juga merupakan salah satu sarana

penting bagi mereka yang memiliki mata pencaharian sebagai

nelayan.

Sarana transportasi di kepulauan Karimunjawa sudah

lengkap walaupun belum dikelola secara maksimal. Motor, becak

Gambar 2 8 Kondisi Bandara Dewadaru. Sumber : Penelitian

Lapangan, 2011

Gambar 2 7 Kondisi Jalan Menuju Karimunjawa. Sumber : Penelitian

Lapangan, 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 51

dan sepeda merupakan alat transportasi utama penduduk setempat

sehingga kepulauan Karimunjawa memiliki potensi kealamian dan

udara yang belum tercemar polusi.

B.3.2 Sarana Listrik

Sampai saat ini penduduk Karimunjawa belum bisa

menikmati pelayanan listrik dari PLN. Kebutuhan listrik sebagian

penduduk Karimunjawa dipenuhi oleh Perusahaan Listrik Desa

(PLD) dengan tenaga diesel yang mendapat bantuan dari

pemerintah Kabupaten Jepara, namun fasilitas ini belum dapat

memenuhi kebutuhan listrik seluruh warga masyarakat. Di Desa

Karimunjawa listrik menyala 12 jam dalam sehari, dari pukul

18.00-06.00 sedangkan di Desa Parang (P.Parang & P.Nyamuk)

listrik hanya menyala selama 6 jam sehari, dari pukul 18.00-24.00.

Pembangkit listrik yang tersedia adalah mesin diesel,

tenaga matahari dan angin. Di Pulau Karimunjawa listrik yang

dihasilkan oleh mesin diesel kemudian disalurkan ke rumah-rumah

penduduk. Penggunaan listrik tenaga surya masih terbatas di

Gambar 2 9 Perahu Sebagai Sarana Transportasi Laut. Sumber : Penelitian Lapangan, 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 52

kalangan aparat desa saja, sebagai salah satu unsur pendukung

kegiatan pemerintah. Fasilitas umum lain seperti Puskesmas dan

Hotel yang ada di Karimunjawa memakai pembangkit listrik

tenaga angin.

Karena keterbatasan sarana listrik yang ada diharapkan

bangunan Penelitian Terumbu Karang nantinya bisa menghasilkan

listrik/energy sendiri untuk keperluan bangunan dengan

memanfaatkan potensi yang ada di sekitar site (air laut, panas

matahari, angin laut).

B.3.2 Sarana Air Tawar Bersih

Prasarana air bersih masih dikelola oleh masing-masing

keluarga atau kelompok masyarakat baik dengan sumur bor,

maupun sumur gali atau pantek, dan pompa air. Di beberaoa daerah

yang dekat dengan mata air seperti Cik Mas, Nyamplungan, Legon

Lele dan sekitarnya masyarakat membuat prasarana air bersih

berupa selang untuk mengalirkan air dari mata air menuju

pemukiman penduduk. dengan minimnya sumber air bersih dan

peningkatan jumlah penduduk serta berkembangnya pariwisata

diharapkan pemerintah daerah berupaya untuk mengatasi persoalan

air bersih ini.

Untuk mengatasi kendala air bersih yang masih sangat

minim maka bangunan Pusat Penelitian Terumbu Karang nantinya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 53

akan mengolah sumber daya tak terbatas dari air laut diubah

menjadi air tawar dengan menggunakan teknologi proses

penyulingan.

B.3.3 Sarana Komunikasi

Fasilitas komunikasi di Kepulauan karimunjawa saat ini

melayani 115 sst, dengan menggunakan system transmisi analog

Stasiun Bumi Kecil (SKB) PT. TELKOM. Hubungan komunikasi

yang terbatas sudah mulai dapat dilakukan antar pemerintah Desa

Kemujan dan Parang dengan melalui

SSB, radio VHF dan pesawat 2 meter.

Pelayanan kebutuhan surat menyurat

dilayani sebuah Kantor Pos pembantu

yang terdapat di Desa Karimunjawa.

B.3.4 Tingkat Kunjungan

Gambar 2 10 Kantor TELKOM di Karimunjawa. Sumber : Penelitian

Lapangan, 2011

Tabel 2 4 Grafik Kunjungan ke Karimunjawa. Sumber : Statistik Balai Taman Nasional Karimunjawa, 2008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 54

Berdasarkan table di atas, dalam 10 tahun terakhir jumlah

pengunjung penelitian mencapai 4465 sedangkan jumlah pengunjung

rekreasi mencapai 18.556. Dari grafik dapat dilihat bahwa tiap tahun

terjadi kenaikan jumlah pengunjung terutama pengunjung domestic.

Hal ini menunjukan bahwa tingkat kunjungan di kepulauan

Karimunjawa mengalami kemajuan yang pesat dan berpotensi untuk

lebih berkembang lagi.

B.4 Kependudukan Kepulauan Karimunjawa

B.4.1 Demografi

Tabel data kependudukan kecamatan Karimunjawa

selengkapnya dapat dilihat dalam tabel :

Tabel 2 5 Daftar Pengunjung dan Penelitian. Sumber : Statistik Balai Taman Nasional Karimunjawa, 2008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 55

B.4.2 Mata Pencaharian

Data mata pencaharian penduduk berdasarkan monografi

kecamatan Karimunjawa :

Berdasarkan table tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

penduduk di Kepulauan Karimunjawa mayoritas tingkat

pendidikannya rendah atau hanya tamat SD, tetapi mereka semua

memiliki pekerjaan yang sebagian besar adalah nelayan. Hal ini

menunjukan bahwa penduduknya merupakan pekerja keras dan

gigih bekerja.

Tabel 2 6 Data Kependudukan Di Kecamatan Karimunjawa. Sumber : Statistik Balai Taman Nasional Karimunjawa, 2008

Tabel 2 7 Data Mata Pencaharian di Kecamatan Karimunjawa. Sumber : Statistik Balai Taman Nasional Karimunjawa, 2008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 56

C. Tinjauan Pembanding

C.1 Tinjauan Bangunan Pusat Penelitian Terumbu Karang

Pusat penelitian terumbu karang pertama di dunia dibangun di

sebelah selatan gugusan karang Great Barrier Reef Australia. Di tempat ini

para ahli bisa meneliti kerusakan karang akibat perubahan iklim. Mereka

bisa melakukan ekperimen untuk melihat bagaimana reaksi terumbu

karang terdapat oksidasi dan pemanasan global. Lab ini memiliki 72

akuarium dan 12 miniatur terumbu karang, dimana para ahli bisa

menaikkan atau menurunkan temperatur dan kadar CO2 untuk

mempelajari tingkat kerusakan dan respon ekosistem. Kondisi di lab ini

dibikin sama dengan keadaan di perairan Wistari dekat Brisbane.

Laboratorium ini dibangun di Universitas Queensland sebagai

bagian dari proyek Climate Change Mesocosm (CCM). Proyek CCM ini

mempelajari suhu, tingkat keasaman di bawah dan permukaan laut serta

kondisi air di terumbu karang. Pusat penelitian ini juga dilengkapi empat

tangki air besar yang bisa membuat 7500 liter air. Para ahli bisa

menggunakan lab ini untuk melihat reaksi terumbu karang terhadap empat

kondisi lautan: masa pra industri, kondisi saat ini, serta laut dengan

temperatur dan CO2 sedang hingga tinggi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 57

C.2 Tinjauan Bangunan Struktur Apung

Proyek : The Hydropolis Underwater Hotel and

Resort world’s first luxury underwater hotel

Lokasi : Teluk Persia, lepas pantai Jumeira di Dubai

Kedalaman : 66 Kaki

Struktur : beton dan besi, dinding Plexiglas

Luas : 260 Ha

a. Detail Bangunan

1) Stasiun Darat

Stasiun darat ini merupakan jalur

utama keluar masuknya tamu menuju dan

keluar dari Hotel bawah laut. Desain dari

bangunan ini yaitu berupa gelombang

yang dinamis dengan panjang 120 m.

disini pengunjung dapat menikmati restoran mewah dan dapat melihat

tayangan video konstruksi pembuatan hotel bawah laut ini.

2) Ball Room

Gambar 2 11 The Hydropolis Underwater Hotel and Resort. Sumber : www.wikipedia.com

Gambar 2 12 Stasiun Darat. Sumber : TA Hotel Resort Bawah Laut di

Taman Nasional Laut Karimunjawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 58

Secara terbuka pengunjung dapat

menikmati langit secara langsung dan udara

segar dengan konstruksi atap yang bisa

dibuka dan di tutup sesuai dengan

kebutuhan.

3) Struktur Bangunan

Menggunakan struktur caisson yang memungkinkan site dapat

kering. Selain itu dengan Struktur caisson memungkinkan pemipaan

dan pemasangan utilitas bangunan, seperti AC sentral yang

terdistribusi ke ruang-ruang. Konstruksi menggunakan beton dan besi,

dengan dinding plexiglas dan atap melengkungnya sehingga

memungkinkan pengunjung mampu menikmati keindahan alam bawah

laut.

C.3 Tinjauan Bangunan Edukasi Kelautan

Gelanggang Samudra Ancol (GSA) merupakan salah satu tujuan

wisata favorit di Jakarta. Namun, dibalik hingar-bingar keramaian wisata,

terselip secercah tujuan mulia. Selain sebagai sarana wisata, GSA juga

Gambar 2 13 Ball Room. Sumber : TA Hotel Resort Bawah Laut di Taman

Nasional Laut Karimunjawa

Gambar 2 14 Struktur Caisson. Sumber : TA Hotel Resort Bawah Laut di Taman Nasional Laut

Karimunjawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 59

disiapkan untuk kegiatan pendidikan dan konservasi, yang kemudian

dikembangkan dalam bentuk Marine Eduprogram.

Implementasi program yang pertama antara lain meliputi

pembuatan label informasi akuarium, panel informasi biota di luar

ruangan, dan Lembar Kerja Siswa (Student sheet) melalui kegiatan

Explore and Enjoy. Untuk program yang kedua lebih difokuskan kepada

peningkatan kapasitas dan pengembangan media serta metode outreach.

Dengan adanya kedua program tersebut fasilitas dari GSA akan

lebih optimal untuk dimanfaatkan oleh pengunjung terutama para pelajar

atau praktisi pendidikan lainnya. Hal tersebut dapat dilihat dari bentuk

kegiatan yang disebut Explore and enjoy, dimana rombongan siswa

menggunakan lembar kerjanya dapat melalukan observasi biota di GSA.

Ada lagi kegiatan yang disebut Behind the scene, yang mengajak

anak-anak untuk berinteraksi langsung dengan mamalia laut yang

dipentaskan. Sangat cocok untuk anak-anak yang selalu penasaran. Para

MC dari pentas mamalia laut di GSA juga mencoba mengembangkan

narasi MC dimana diselipkan informasi unik dari mamalia laut tersebut.

Gambar 2 15 Acara Peningkatan Kapasitas Untuk Staf GSA. Sumber :

www.udaramaya.com

Gambar 2 16 Label Informasi di Akuarium. Sumber :

www.udaramaya.com

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 60

C.4 Tinjauan Bangunan Wisata Kerusakan Lingkungan / Pasca Bencana Alam

Untuk mengenang tragedi Tsunami, Pemerintah Indonesia dengan

didukung berbagai pihak terkait membangun sebuah museum yaitu

Museum Tsunami. Museum yang terdiri dari 3 lantai dan 1 lantai dasar

ini memiliki konsep rancangan yang sesuai dengan budaya Aceh. Judul

rancangan “Rumoh Aceh as Escape Hill” ini menggabungkan konsep

escape building hill atau bukit untuk menyelamatkan diri, sea waves atau

analogi amuk gelombang tsunami, tari tradisional Saman, cahaya Allah,

serta taman terbuka berkonsep masyarakat urban.

Bagian inti dari gedung museum ini terdapat di lantai dasar dan

lantai 2. Lantai satu merupakan area

terbuka yang dilengkapi dengan kolam

ditengahnya. Disekeliling kolam

terdapat beberapa prasasti berupa batu

bulat yang bertuliskan Negara-negara

yang memberikan bantuan pada saat

Gambar 2 17 Museum Tsunami Aceh.. Sumber : www.udaramaya.com

Gambar 2 18 Kolam Dan Prasasti Batu.. Sumber : www.udaramaya.com

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 61

terjadi bencana di Aceh. Di lantai ini juga terdapat lobby dengan

sejumlah kursi dan meja yang disediakan bagi pengunjung yang ingin

bersantai. Dari pintu masuk ini kita akan menuju lantai dasar dengan

melalui “lorong tsunami” yang merupakan

lokasi untuk mengenang kejadian tsunami di

Aceh. Kedua sisi dinding lorong begitu

tinggi dan dibasahi oleh air (water fall) yang

melambangkan kejadian ketika air bah

tsunami datang. Seketika juga tubuh kita

akan dibasahi oleh percikan air-air ini

Lalu ada ruang yang bernama “lorong kebingungan”. Lorong ini

mengambarkan suasana masyarakat yang kebingungan ketika musibah

tsunami dating. Kebingungan mencari sanak saudara yang hilang dan

kebingungan dalam mencari tempat untuk menyelamatkan diri dari

musibah. Makin jauh kita menulusuri lorong, semakin terang lorong yang

kita temukan. Ini mengandung arti bahwa, masyarakat yang tadinya

kebingungan mendapatkan setitik cahaya terang dan pertolongan untuk

dapat keluar dari musibah ini. Di ujung lorong kita akan bertemu sebuah

jembatan yang dinamakan “Jembatan Perdamaian”.

Gambar 2 19 Lorong Tsunami.. Sumber : www.udaramaya.com

Gambar 2 20 Lorong Kebingungan Dan Jembatan Perdamaian.. Sumber : www.udaramaya.com

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 62

Pada lantai ini terdapat beberapa ruangan yang berisi rekam jejak

kejadian tsunami 2004 lalu. Yaitu ruang pamer tsunami, pra tsunami, saat

tsunami dan ruang pasca tsunami. Beberapa gambar peristiwa tsunami,

artefak-artefak jejak tsunami, dan diorama ditampikan di lantai ini.

Seperti diorama kapal nelayan yang diterjang gelombang tsunami dan

diorama kapal PLTD Apung yang terdampar di Punge Blang Cut.

Lantai terakhir atau paling atas berisi media-media pembelajaran

(edukasi) berupa perpustakaan, ruang alat peraga, ruang 4D (empat

dimensi), dan souvenir shop. Beberapa alat peraga yang ditampilkan

antara lain, rancangan bangunan yang tahan gempa, model diagram

patahan bumi. Fasilitas pendidikan yang disajikan yaitu Bumoepedia dan

beberapa panel yang berisi pengetahuan tentang bumi dan gempa. Di luar

bangunan juga terdapat sebuah area terbuka dengan jejeran tempat duduk

dan sebuah panggung yang terbuat dari semen, yang berfungsi sebagai

area pertunjukan.

Gambar 2 21 Bangunan Simulasi Tahan Gempa Bumoepedia. Sumber :

www.udaramaya.com

Gambar 2 22 Area Pertunjukan. Sumber : www.udaramaya.com

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 63

D. Kesimpulan Tinjauan

Perairan Karimunjawa memiliki potensi terumbu karang bawah

laut yang sangat indah namun seiring berjalannya waktu potensi ini

mengalami kerusakan terutama akibat efek pemanasan global dan ulah

manusia yang kurang mengerti akan pentingnya menjaga ekosistem

terumbu karang

Pemerintah pusat sebenarnya sudah mendirikan institusi-institusi

penelitian kelautan, namun pelaksanaannya masih belum maksimal dan

belum menjangkau daerah-daerah kecil namun berpotensi tinggi seperti

Karimunjawa. Salah satu penyebabnya adalah terbatasnya sumber daya

manusia maupun sarana prasarana penelitian.

Upaya pencegahan rusaknya terumbu karang sebenarnya sudah

mulai dilakukan dalam bentuk penelitian-penelitian cakupan kecil oleh

lembaga permasyarakatan mengenai terumbu karang di Karimunjawa.

Namun belum ada bangunan khusus yang mewadahi kegiatan-kegiatan

tersebut. Padahal sudah ditetapkan oleh pemerintah bahwa seharusnya

setiap daerah mendirikan laboratorium penelitian yang didukung

pemerintah daerah dan perguruan tinggi setempat agar sumber daya

manusianya dapat ditingkatkan untuk melakukan kegiatan penelitian

(Matindas, Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional).

Oleh sebab itu dibutuhkan suatu bangunan Pusat Penelitian

Terumbu Karang di Karimunjawa sebagai wadah yang ideal untuk

menunjang kebutuhan penelitian dan edukasi informasi terumbu karang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 64

BAB III

PUSAT PENELITIAN TERUMBU KARANG DI KARIMUNJAWA

A. Pengertian

Merupakan suatu bangunan yang terletak di daratan dan perairan yang

berfungsi sebagai wadah kegiatan penelitian khusus terumbu karang di

perairan Karimunjawa, yang di dalamnya berlangsung kegiatan penelitian

seperti observasi kehidupan bawah laut melalui bangunan penelitian maupun

terjun secara langsung dengan menyelam dan snorkeling, serta berlangsung

kegiatan wisata edukasi sebagai sarana informasi kelautan bagi pengunjung.

Keberadaan bangunan ini nantinya diharapkan mampu memberikan

input positif bagi kelangsungan hidup terumbu karang di perairan Indonesia

sekaligus memberikan output berupa informasi-informasi edukasi tentang

kelautan Indonesia sehingga dapat mensosialisasikan lebih luas tentang

pentingnya kehidupan bawah laut kita sekaligus menambah variasi wisata

yang baru dengan tema kerusakan alam (terumbu karang) di perairan

Karimunjawa agar mampu menarik lebih banyak lagi wisatawan datang ke

pulau Karimunjawa.

B. Sasaran Perencanaan

Sebagai akomodasi pendidikan dan wisata, Pusat Penelitian Terumbu

Karang ini harus mampu memenuhi sasaran sebagai berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 65

a. Sebagai wadah untuk melakukan riset yang khusus meneliti tentang

terumbu karang, baik itu secara langsung di laut lepas maupun di

dalam ruangan laboratorium

b. Sebagai bentuk pengadaan sarana informasi dan edukasi yang khusus

mengenai biota laut dan kehidupannya di perairan Karimunjawa,

khususnya bagi para pelajar dan mahasiswa serta pengunjung umum

yang ingin belajar dan mengetahui tentang terumbu karang dan

kekayaan laut Indonesia

c. Sebagai salah satu kawasan kunjungan wisata yaitu wisatawan

domestic maupun mancanegara yang berkunjung ke pulau

Karimunjawa

C. Jangkauan Wilayah Pelayanan

Jangkauan wilayah pelayanan Pusat Penelitian Terumbu Karang di

Perairan Karimunjawa adalah melingkupi wilayah kepulauan Karimunjawa

khususnya. Tetapi tidak menutup kemungkinan untuk memberikan pelayanan

di luar jangkauan wilayah kepulauan Karimunjawa dengan jalan membawa

contoh obyeknya.

D. Status Bangunan

Status Pusat Penelitian Terumbu Karang di Perairan Karimunjawa

adalah sebagai lembaga kerjasama antara swasta-pemerintah yang bergerak di

bidang pendidikan dan wisata perairan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 66

E. Visi dan Misi

E.1 Visi

Visi Pusat Penelitian Terumbu Karang adalah mewujudkan

penelitian khusus terumbu karang di perairan Karimunjawa serta

melangsungkan kegiatan wisata edukasi sebagai sarana informasi tentang

kelautan bagi para pengunjung.

E.2 Misi

Misi Taman Nasional Karimunjawa, sebagai berikut :

1. Mewujudkan Pusat Penelitian Terumbu Karang sebagai bangunan

penelitian terumbu karang sistem penyangga kehidupan.

2. Mewujudkan Pusat Penelitian Terumbu Karang sebagai bangunan

edukasi informasi terpadu bagi masyarakat.

3. Mewujudkan Pusat Penelitian Terumbu Karang sebagai kawasan

kunjungan wisata terumbu karang rusak sebagai tujuan wisata yang

baru, lain dari yang sudah ada

F. Tujuan dan Manfaat

F.1 Tujuan

Tujuan dari perencanaan pembangunan Pusat Penelitian Terumbu

Karang ini adalah merancang sebuah wadah bagi peneliti-peneliti

terumbu karang di Laut Karimunjawa untuk melakukan penelitian,

observasi, dan mengadakan riset, agar terumbu karang tidak punah dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 67

semakin berkembang serta terpelihara, wadah informasi dan pengetahuan

bagi masyarakat mengenai biota-biota yang hidup di dalam laut

khususnya terumbu karang asli Laut Karimunjawa sehingga lebih

mengenal keanekaragaman biota laut yang ada di perairan Karimunjawa,

wadah studi dan penelitian bagi masyarakat yang ingin mengkaji lebih

dalam mengenai biota-biota bawah laut khususnya yang ada di Laut

Karimunjawa.

F.2 Manfaat

Bagi Pemerintah

· Memajukan dunia pendidikan khususnya mengenai terumbu

karang di perairan Karimunjawa agar tidak punah dan semakin

terpelihara.

· Memajukan dunia pariwisata Indonesia serta menciptakan

landmark baru di kawasan Taman nasional Karimunjawa agar

lebih dikenal oleh masyarakat luas.

· Menambah pendapatan daerah baik dari pajak, retribusi dll.

· Menunjang program pemerintah dalam hal pertambahan

permintaan tenaga kerja.

· Menarik wisatawan domestik maupun mancanegara agar

berkunjung ke Taman Nasional Karimunjawa.

Bagi Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 68

· Sebagai sarana informasi dan pengetahuan bagi masyarakat

mengenai biota-biota yang hidup di dalam laut khususnya

terumbu karang asli Taman Nasional Laut Karimunjawa

sehingga lebih mengenal keanekaragaman biota laut yang ada di

perairan Karimunjawa

· Sebagai alternatif bagi para pengunjung untuk berwisata bahari

sekaligus belajar tentang dunia bawah laut

Bagi Lingkungan sekitar

· Mempopulerkan kota Jepara dan Kepulauan Karimunjawa

sebagai tempat wisata.

· Memberikan penampilan arsitektur yang menarik melalui

pemanfaatan tanah menjadi sebuah konsep terpadu.

· Menyelenggarakan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi

yang baik dan berkesinambungan yang pada akhirnya

mensejahterakan masyarakatnya dengan terbukanya lapangan

kerja baru dan meningkatnya taraf perekonomian rakyat daerah

Karimunjawa.

· Mengembangkan potensi yang sudah dimiliki para penduduk

sekitar agar lebih berkembang (jasa nelayan, pedagang,

penginapan)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 69

G. Macam Pelaku Kegiatan

G.1 Peneliti

Berdasarkan jenis kegiatan yang dilakukan :

1. Peneliti laboratorium

Para ilmuwan yang bekerja di laboratorium dan bertempat di

daratan

2. Peneliti laut lepas

Para ilmuwan yang bekerja di laut lepas dan bertempat di atas

perairan

G.2 Pengunjung

Berdasarkan jumlah orang dalam sekali kunjungan :

1. Pengunjung perorangan

Kunjungan dilakukan atas nama pribadi, yaitu secara individu,

pasangan / keluarga.

2. Pengunjung kelompok

Kunjungan dilakukan atas nama kelompok, yaitu sekelompok

orang dalam paket wisata tertentu, misalnya paket studitour,

yang dikoordinir sebuah biro perjalanan wisata atau EO (event

organizer).

Berdasarkan kewarganegaraan :

1. Pengunjung wisatawan mancanegara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 70

Kebanyakan mereka berasal dari daratan Amerika, Eropa,

Jepang, dan Australia, mereka menyukai matahari tropis dan

menikmati dengan berjemur atau berenang, terutama saat musim

dingin dinegerinya. Kelompok wisatawan ini rata-rata tinggal

relative lama (lebih dari 2 hari).

2. Pengunjung wisatawan nusantara

Kebanyakan mereka berasal dari kota yang jenuh akan rutinitas

keseharian sehingga mereka mencari suatu tempat yang dapat

memberikan relaksasi dan melepas ketegangan selama aktifitas

mereka diluar kota sehari-hari. Kelompok pengunjung ini rata-

rata tinggal relative singkat (1-2 hari) terutama pada hari-hari

libur dan akhir pekan

Berdasarkan tingkat pendidikan

1. Pengunjung murid TK/belum sekolah

2. Pengunjung murid SD

3. Pengunjung murid SMP

4. Pengunjung murid SMA

5. Pengunjung mahasiswa

6. Pengunjung pengajar/guru/dosen

G.3 Pengelola

Untuk menjalankan operasional Pusat Penelitian Terumbu

Karang dengan fasilitas yang ada dan melakukan pelayanan kepada

pengunjung dibutuhkan personel-personel pengelola :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 71

1. Manajemen dan administrasi

2. Perawatan dan penelitian

3. Servis, perawatan, dan perbaikan

4. Pelayanan umum

5. Logistic

6. Mekanikal elektrikal

H. Macam Kegiatan yang Diwadahi

· Kegiatan penelitian di dalam laboratorium

- Penyelenggaraan kegiatan penelitian terhadap terumbu

karang yang ada agar didapatkan informasi yang lebih

banyak mengenai terumbu karang di perairan Karimunjawa.

· Kegiatan penelitian di laut lepas

- Penyelenggaraan kegiatan penelitian dengan terjun

langsung di perairan Karimunjawa untuk mengamati,

observasi, dan analisis kehidupan dan perkembangbiakan

terumbu karang.

- Kegiatan penanaman terumbu karang untuk membantu

upaya konservasi di Karimunjawa.

· Kegiatan wisata edukasi mengamati objek pamer akuarium

- Penyelenggaraan display biota laut melalui akuarium-

akuarium pamer yang ada.

- Pengadaan ruang display untuk mengamati biota di laut

lepas melalui kaca-kaca display.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 72

- Pengadan ruang bioskop untuk menikmati film-film

documenter mengenai laut dan isinya.

· Kegiatan wisata interaksi langsung dengan laut

- Penyediaan suatu tempat yang digunakan untuk kegiatan

baik itu hanya berenang ataupun sampai menyelam

langsung ke dalam laut.

- Penyelanggaraan event-event menyelam yang bertaraf

Internasional untuk menarik wisatawan mancanegara untuk

datang ke Karimunjawa.

· Kegiatan pengelolaan dan pelayanan

- Pengelolaan administrasi, koordinasi / kelembagaan, dan

pelayanan teknis.

· Kegiatan pendukung

- Penyediaan fasilitas penunjang kegiatan wisata bagi seluruh

pelaku kegiatan, seperti foodcourt, perpustakaan, kios

souvenir, parkir, dan sebagainya.

- Penyediaan sarana informasi bagi pengunjung.

- Penyediaan lahan terbuka hijau yang berfungsi untuk

membuat iklim mikro menjadi lebih baik. Selain itu, ruang

ini juga bisa dimanfaatkan oleh pengunjung yang ingin

menikmati suasana laut layaknya di pantai.

I. Fasilitas –Fasilitas yang Diwadahi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 73

a. Fasilitas utama yang diwadahi adalah fasilitas penelitian terumbu

karang baik itu penelitian terumbu karang yang ada di dalam

laboratorium buatan maupun penelitian terumbu karang dengan

terjun langsung menyelam di laut lepas.

b. Fasilitas pendukung yaitu fasilitas wisata informasi edukasi untuk

pengunjung umum, yaitu fasilitas museum, exhibition, akuarium,

perpustakaan tentang kelautan, dan pameran.

c. Fasilitas penunjang berupa fasilitas menyelam pada titik tertentu,

fasilitas snorkeling, foodcourt, kios cenderamata, dermaga perahu,

lobby penerima tamu, public space untuk vegetasi dan taman.

d. Fasilitas-fasilitas tersebut harus saling mendukung antara yang satu

dan yang lainnya.

e. Fasilitas transportasi diusahakan menggunakan potensi lokal yang

sudah ada disana, karena banyak penduduk lokal yang memiliki

perahu untuk transportasi laut. Dengan demikian akan saling

menguntungkan.

J. Ruang – Ruang yang Dibutuhkan

a. Kegiatan peneliti

Pelaku Kegiatan

Kelompok Kegiatan

Jenis Kegiatan Kebutuhan Ruang

Peneliti

Kegiatan penelitian di darat

(laboratorium)

Datang Ruang penerimaan

Absensi Ruang absen

Meminjam alat penelitian Ruang alat

Mengambil bahan-bahan Ruang bahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 74

Melakukan penelitian unit hidroseanografi dan ekologi laut

Laboratorium hidroseanografi dan ekologi laut

Melakukan penelitian unit biologi terumbu karang

Laboratorium biologi

Melakukan penelitian unit fisiologi terumbu karang

Laboratorium fisiologi

Melakukan penelitian unit taksonomi terumbu karang

Laboratorium taksonomi

Melakukan penelitian unit struktur dan konstruksi ramah lingkungan laut

Laboratorium struktur dan konstruksi ramah lingkungan laut

Mengecek data Ruang computer

Menyimpan barang Gudang

Ganti seragam laboratorium Ruang ganti

Metabolism Km / wc

Istirahat Pantry

Membaca referensi Perpustakaan

Rapat antar peneliti Ruang rapat

Menikmati keindahan alam Ruang terbuka hijau

Kegiatan penelitian di laut

Datang Entrance hall

Menyelesaikan administrasi Ruang administrasi

Meminjam alat penelitian Ruang alat

Meneliti terumbu karang Ruang laboratorium uji coba

Ganti seragam laboratorium Ruang ganti

Metabolism Km / wc

Kegiatan interaksi di laut lepas

Datang Entrance hall

Menyelesaikan administrasi Ruang administrasi

Menyelam / snorkeling Laut lepas

Menanam terumbu karang Laut lepas

Memakai alat selam / snorkling Ruang alat

Ganti pakaian renang Ruang ganti

Metabolisme Km / wc

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 75

Kegiatan penginapan

Datang Ruang penerima

Tidur Ruang tidur

Metabolism Km / wc

Makan Ruang makan

Olahraga Ruang olahraga

Beribadah Mushola

Periksa kesehatan Poliklinik

Menikmati keindahan alam Ruang terbuka hijau

Tabel 3 1 Kebutuhan Ruang Untuk Kegiatan Peneliti. Sumber : Analisa Pribadi

b. Kegiatan pengunjung

Pelaku Kegiatan

Kelompok Kegiatan Jenis Kegiatan Kebutuhan Ruang

Pengunjung

Kegiatan wisata

Datang Entrance hall

Membeli Tiket Loket tiket

Mengamati akuarium pamer Ruang display

Berinteraksi dengan biota laut Kolam sentuh

Menonton film documenter laut Bioskop theater

Melihat-lihat pameran Museum

Metabolism Km / wc

Kegiatan interaksi di laut lepas

Datang Entrance hall

Membeli tiket Loket tiket

Menyelam / snorkeling Laut lepas

Menanam terumbu karang Laut lepas

Meminjam alat selam / snorkling Ruang peminjaman alat

Ganti pakaian renang Ruang ganti

Kegiatan penunjang

Bertanya Ruang informasi

Sirkulasi Hall

Makan Foodcourt

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 76

Membeli souvenir Kios souvenir

Beribadah Musholla

Metabolisme Km / wc

Tabel 3 2 Kebutuhan Ruang Untuk Kegiatan Pengunjung. Sumber : Analisa Pribadi

c. Kegiatan interaksi di laut lepas

Pelaku Kegiatan

Kelompok Kegiatan Jenis Kegiatan Kebutuhan Ruang

Pengelola di darat

Bidang managemen

dan administrasi

Direktur utama Mengkoordinir seluruh kegiatan Ruang direktur

Sekretaris Membantu direktur dan mengolah arsip Ruang sekretaris

Staf management Membantu kegiatan keuangan Ruang staf management

Staf administrasi Membantu kegiatan administrasi Ruang staf administrasi

Bidang pengelola

penginapan

Bagian logistic dan dapur

Mengurusi pengadaan barang, bahan makanan dan menu masakan

Ruang staf logistic dan dapur

Bagian pengelola keamanan

Menjaga keamanan seluruh wilayah Ruang staf keamanan

Bagian pengelola kebersihan

Mengurusi pengelolaan kebersihan seluruh ruangan

Ruang staf kebersihan

Bagian pengelola pencucian

Mengurusi pengelolaan pencucian Ruang staf pencucian

Pengelola di laut

Bidang pengelola control Mengontrol dan mengawasi Ruang control

Bidang pengawasan laut lepas Mengelola dan mengawasi proses menyelam / snorkling

Ruang pengawasan

Bidang pengelola teknis Mengkoordinir kegiatan Masing-masing tempat

Bidang MEE Mengelola dan mengawasi bagian MEE Ruang utilitas

Bidang servis Mengurus kebersihan bangunan Ruang staff servis

Bidang perawatan dan perbaikan Mengurus perawatan dan perbaikan alat serta bangunan

Ruang staff perawatan dan perbaikan

Bidang pelayanan umum Melayani kegiatan umum Ruang staff pelayanan umum

Bidang logistic Mengurusi pengadaan barang dan perlengkapan akuarium

Ruang staff logistic

Tabel 3 3 Kebutuhan Ruang Untuk Kegiatan Pengelola

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 77

K. Pola Hubungan Ruang

L. Pertimbangan Lokasi

Lokasi Resort nantinya direncanakan berdasarkan zonasi Taman

Nasional Karimunjawa yaitu pada zonasi perlindungan. Zonasi perlindungan

yaitu meliputi perairan Pulau Geleang, P. Burung, Tanjung Gelam, P. Sintok,

P. Cemara Kecil, P. Katang, Gosong Selikur, Gosong Tengah. Lokasi dipilih

yaitu dengan mempertimbangkan beberapa pertimbangan yaitu

a. Sesuai dengan penzoningan Taman Nasional Laut Karimunjawa

yaitu pada zona perlindungan

b. Site terletak pada lokasi yang memiliki potensi bawah laut yang

unik namun mengalami kerusakan paling parah sehingga paling

sesuai untuk Pusat Penelitian Terumbu Karang.

c. Keberadaan bangunan Pusat Penelitian Terumbu Karang ini aman

untuk biota laut di sekitar site.

Akses jembatan

Keg. pengelola

Keg. pengelola

Keg. wisata

Keg. penunjang

Keg. penelitian

Keg. penelitian

Keg. penginapan

Bangunan di darat Bangunan di laut

Skema 3 1 Pola Hubungan Ruang. Sumber : Analisa Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 78

d. Bangunan mampu menghargai keadaan alam di sekitar site.

e. Bangunan mampu memaksimalkan potensi yang ada di sekitar site.

M. Aplikasi Arsitektur Ekologis pada Bangunan

a. Menggunakan bangunan dengan massa jamak agar fungsi tiap

kelompok kegiatan lebih terjaga privasinya.

b. Konsep massa berupa dua bangunan terpisah yaitu di darat dan di

laut. Massa di darat difungsikan untuk laboratorium utama, staff

divisi, dan penginapan bagi para peneliti, sedangkan massa di laut

difungsikan untuk laboratorium uji coba, pengelola, dan wisata

edukasi.

c. Bentuk bangunan menggunakan bentuk geometris agar lebih kokoh

dan kuat menghadapi cuaca ekstrim di laut dan pesisir.

d. Visual bangunan dibuat dinamis. Hal ini dikarenakan letak

bangunan yang berada di tengah laut. Bentuk ini dimaksudkan

untuk membelokkan angin serta arus laut yang menerpa bangunan.

Serta untuk bangunan yang di darat dimaksudkan agar menjalin

suatu interaksi dengan bangunan yang ada di laut.

e. Banyak menggunakan unsur-unsur alam pada bangunan, seperti

bebatuan dan kayu agar lebih menghargai alam.

f. Bahan material menggunakan bahan yang tahan korosi air laut.

g. Menggunakan struktur dan material bangunan yang kokoh dan kuat

untuk mengatasi kondisi iklim kawasan yang tidak stabil dan

kadang cenderung buruk. Mengadopsi sistem struktur apung yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 79

terdapat pada kapal laut sehingga memungkinkan bangunan untuk

dapat mengapung di laut. Sehingga keberadaannya nanti tidak akan

mengganggu terumbu karang dan biota laut lain di dasar laut

Karimunjawa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 80

BAB IV

ANALISA DESAIN

A. Analisa Non Fisik

A.1. Pelaku dan Jenis Kegiatan

a. Peneliti Darat

· Kegiatan penelitian laboratorium

1) Datang

2) Menyelesaikan administrasi

3) Meminjam alat penelitian

4) Mengambil bahan-bahan

5) Melakukan penelitian unit hidroseanografi dan ekologi laut

6) Melakukan penelitian unit biologi terumbu karang

7) Melakukan penelitian unit fisiologi terumbu karang

8) Melakukan penelitian unit taksonomi terumbu karang

9) Melakukan penelitian unit struktur dan konstruksi ramah lingkungan laut

10) Mengecek data

11) Menyimpan barang

12) Ganti seragam laboratorium

13) Metabolism

14) Istirahat

15) Membaca referensi

16) Rapat antar peneliti

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 81

17) Menikmati keindahan alam laut

· Kegiatan menginap

1) Datang

2) Tidur

3) Metabolism

4) Makan

5) Olahraga

6) Beribadah

7) Periksa kesehatan

8) Istirahat

9) Menikmati keindahan alam laut

b. Peneliti Laut

· Kegiatan penelitian

1) Datang

2) Menyelesaikan administrasi

3) Ganti seragam laboratorium

4) Meminjam alat penelitian

5) Mengambil bahan-bahan

6) Meneliti terumbu karang

7) Berinteraksi dengan terumbu karang

8) Mengecek data

9) Metabolism

· Kegiatan interaksi di laut lepas

1) Datang

2) Menyelesaikan administrasi

3) Menyelam / snorkling

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 82

4) Menanam terumbu karang

5) Memakai alat selam / renang

6) Ganti pakaian selam / renang

7) Metabolisme

c. Pengunjung

· Kegiatan wisata

1) Datang

2) Membeli Tiket

3) Mengamati akuarium pamer

4) Berinteraksi dengan biota laut

5) Menonton film documenter laut

6) Melihat-lihat museum pameran

7) Metabolism

· Kegiatan interaksi di laut lepas

1) Datang

2) Membeli tiket

3) Menyelam / snorkling

4) Menanam terumbu karang

5) Meminjam alat selam / renang

6) Ganti pakaian selam / renang

7) Metabolism

· Kegiatan penunjang

1) Bertanya

2) Makan

3) Membeli souvenir

4) beribadah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 83

5) Metabolisme

d. Pengelola

· Kegiatan di darat

1) Bagian management dan administrasi

2) Bagian logistic

3) Bagian pengelola dapur

4) Bagian pengelola keamanan

5) Bagian pengelola kebersihan

6) Bagian pengelola pencucian

· Kegiatan di laut

1) Bagian pengelola control

2) Bagian pengawasan laut lepas

3) Bagian pengelola bidang teknis

4) Bagian MEE

5) Bagian servis, perawatan, dan perbaikan

6) Bagian pelayanan umum

7) Bagian logistic

A.2. Pengelompokkan Kegiatan

Kegiatan peneliti Kegiatan penelitian darat

Kegiatan penelitian laut

Kegiatan interaksi di laut lepas

Kegiatan penginapan

Kegiatan pengunjung Kegiatan wisata

Kegiatan interaksi di laut lepas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 84

Kegiatan penunjang

Kegiatan pengelola Kegiatan staff direksi

Kegiatan pengelola

Tabel 4 1 Pengelompokkan Kegiatan. Sumber : Analisa Pribadi

A.3. Kebutuhan dan Besaran Ruang

Analisa kebutuhan ruang bertujuan untuk mendapatkan ruang-

ruang yang dibutuhkan oleh Pusat Penelitian Terumbu Karang di Perairan

Karimunjawa sesuai dengan kelompok kegiatan. Dasar pertimbangan

dalam menentukan kebutuhan ruang antara lain :

a. kegiatan yang diwadahi

b. macam pelaku kegiatan

Analisa besaran ruang bertujuan untuk mengetahui jumlah

keseluruhan luasan ruang yang nantinya akan digunakan untuk

menentukan besaran site yang dibutuhkan oleh Pusat Penelitian Terumbu

Karang di Perairan Karimunjawa. Dasar pertimbangan dalam menentukan

besaran ruang antara lain :

a. Jumlah dan jenis ruang yang dibutuhkan sesuai perencanaan

b. Ukuran standart besaran ruang, kapasitas serta flow sirkulasi

gerak manusia dalam suatu ruang.

c. Kebutuhan ruang untuk peralatan termasuk layout dan tata

letaknya.

Persyaratan studi standart pada :

a. Ernest Nouvert, Architect Data (NAD)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa

Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 85

b. J. De Chiara and JH Callender, Time Saver Standart for

Building Types (TSS).

Dalam menentukan besaran ruang masih merupakan pendekatan

berdasarkan kebutuhan ruang untuk masing-masing kebutuhan ruang.

1) Table besaran ruang bagian peneliti

Bagian Peneliti Darat

Kebutuhan Ruang Standart Asumsi Besaran ruang (m2)

Hall Standar 3 m2/orang Kapasitas 42 orang Total 6 hall untuk 6 bangunan utama Luas: 3 m2 x 42 x 6

756

Ruang administrasi Standar 6 m2/1 set meja tamu Standar 2,7 m2 meja Kapasitas 10 orang Flow 30 % Luas: 6 m2 + 27 m2 + 9 m2

58

Ruang alat 24 36

Ruang bahan 24 36

Laboratorium hidroseanografi

Standar 225 m2/1 unit ruang lab

Kapasitas 15 orang

225

Laboratorium biologi Standar 225 m2/1 unit ruang lab

Kapasitas 15 orang

225

Laboratorium kimiawi Standar 225 m2/1 unit ruang lab

Kapasitas 15 orang

225

Laboratorium fisiologi Standar 225 m2/1 unit ruang lab

Kapasitas 15 orang

225

Laboratorium taksonomi

Standar 225 m2/1 unit ruang lab

Kapasitas 15 orang

225

Laboratorium ekologi laut

Standar 225 m2/1 unit ruang lab

Kapasitas 15 orang

225

Ruang data computer Standar 6 m2/1 unit computer

Kapasitas 8 orang. Total 6 ruang

Luas: 6 m2 x 8

288