pusat pelayanan teknologiadim.6te.net/kotak1/files/usulan remunerasi 2018.pdf · penetapan...

58
Pusat Pelayanan Teknologi Pusat Pelayanan Teknologi i KATA PENGANTAR Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum (BLU) pada tahun 2007 diikuti dengan penetapan remunerasi bagi pejabat pengelola, Dewan Pengawas dan pegawai BLU melalui Keputusan Menteri Keuangan nomor 832/KMK.05/2016. Penetapan remunerasi BLU Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring tersebut telah berjalan selama beberapa tahun, sehingga dimungkinkan untuk diusulkan adanya perubahan besaran remunerasi bagi pejabat pengelola, Dewan Pengawas dan pegawai BLU BPPT Enjiniring Usulan perubahan remunerasi BPPT Enjiniring ini disusun dengan mengacu pada kinerja hasil kegiatan Pelayanan Teknologi selama 3 tahun terakhir. Perubahan remunerasi yang diusulkan dimaksudkan agar Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring dapat memiliki sumber daya professional unggul yang mampu mendorong Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring menjadi Pusat Pelayanan Teknologi BPPT yang dapat diandalkan dalam memberikan pelayanan teknologinya secara profesional, merata, mudah, murah, cepat dan akuntabel. Kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya yang dilimpahkan kepada kita semua dan semoga atas ridho-Nya Badan Layanan Umum Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring dapat meningkatkan kinerja Pelayanan teknologinya. Jakarta, Agustus 2018 Kepala Pusat Pelayanan Teknologi Dr. Dra. Yenny Bakhtiar, M.Ag.Sc

Upload: others

Post on 22-Oct-2020

15 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi i

    KATA PENGANTAR

    Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum (BLU)

    pada tahun 2007 diikuti dengan penetapan remunerasi bagi pejabat pengelola, Dewan

    Pengawas dan pegawai BLU melalui Keputusan Menteri Keuangan nomor 832/KMK.05/2016.

    Penetapan remunerasi BLU Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring tersebut telah berjalan

    selama beberapa tahun, sehingga dimungkinkan untuk diusulkan adanya perubahan besaran

    remunerasi bagi pejabat pengelola, Dewan Pengawas dan pegawai BLU BPPT Enjiniring

    Usulan perubahan remunerasi BPPT Enjiniring ini disusun dengan mengacu pada kinerja hasil

    kegiatan Pelayanan Teknologi selama 3 tahun terakhir. Perubahan remunerasi yang diusulkan

    dimaksudkan agar Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring dapat memiliki sumber daya

    professional unggul yang mampu mendorong Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring

    menjadi Pusat Pelayanan Teknologi BPPT yang dapat diandalkan dalam memberikan pelayanan

    teknologinya secara profesional, merata, mudah, murah, cepat dan akuntabel.

    Kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya yang dilimpahkan

    kepada kita semua dan semoga atas ridho-Nya Badan Layanan Umum Pusat Pelayanan

    Teknologi/ BPPT Enjiniring dapat meningkatkan kinerja Pelayanan teknologinya.

    Jakarta, Agustus 2018 Kepala Pusat Pelayanan Teknologi

    Dr. Dra. Yenny Bakhtiar, M.Ag.Sc

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi ii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

    DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

    BAB I PENDAHULUAN 1

    1.1. Latar Belakang ..................................................................... 1

    1.2. Maksud dan Tujuan ............................................................. 2

    1.3. Landasan Hukum ................................................................. 3

    BAB II DATA UMUM BPPT ENJINIRING 5

    2.1. Visi ....................................................................................... 5

    2.2. Misi ...................................................................................... 5

    2.3. Tujuan .................................................................................. 6

    2.4. Budaya Kerja ........................................................................ 6

    2.5. Struktur Organisasi .............................................................. 7

    2.6. Komposisi Pegawai .............................................................. 8

    2.7. Kinerja Keuangan ................................................................. 10

    2.8. Kinerja Operasional .............................................................. 13

    BAB III SISTEM REMUNERASI 17

    3.1. Kebijakan Remunerasi Yang Sudah Jalan ............................. 17

    3.2. Rencana Kebijakan Remunerasi Yang Diusulkan ................. 18

    3.3. Identifikasi Komponen Remunerasi .................................... 20

    3.4. Metodologi dan Pentahapan Penyusunan Remunerasi ...... 21

    3.5. Penyusunan Skala/ Struktur Jabatan ................................... 21

    3.6. Penyusunan Skala Grading & Skala Besaran Remunerasi ... 22

    3.7. Perhitungan Kebutuhan Remunerasi .................................. 23

    3.8. Sistem Penilaian Kinerja ....................................................... 24

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi iii

    BAB IV ANALISA REMUNERASI 29

    4.1. Proposionalitas .................................................................... 29

    4.2. Kesetaraan ........................................................................... 30

    4.3. Kepatuhan ............................................................................ 31

    4.4. Kinerja Operasional .............................................................. 32

    BAB V PENUTUP 35

    LAMPIRAN

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Sejak penetapan oleh Menteri Keuangan sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan

    Pola Pengelolaan Keuangan Bada Layanan Umum (PK BLU) tahun 2007, dengan

    Keputusan Kementerian Keuangan RI nomor 158/KMK.05/2007, Satuan Kerja Pusat

    Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring dalam status ”BLU Penuh” telah menjalankan tugas

    dan fungsinya sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2005

    tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

    Untuk mendukung operasional BLU, satuan kerja Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT

    Enjiniring dilengkapi dengan penetapan remunerasi bagi pengelola yang didasarkan pada

    Keputusan Menteri Keuangan nomor 832/KMK.05/2016 tentang penetapan remunerasi

    bagi pejabat pengelola, Dewan Pengawas dan pegawai Badan Pelayanan Umum Pusat

    Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring dimana biaya Remunerasi ini dibebankan pada

    dana hasil pelayanan teknologi.

    Saat ini pegawai Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring baik yang PNS maupun

    Profesional/ Non PNS berjumlah 61 Orang.

    Pendapatan hasil layanan teknologi BLU Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring dari

    tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, demikian juga dengan jumlah surplus yang

    merupakan hasil efisiensi dan penghematan atas beban operasional juga semakin

    meningkat.

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 2

    Dengan adanya peningkatan kinerja layanan dan akumulasi surplus yang terus meningkat

    sejak tahun 2008 hingga saat ini khususnya tahun 2017, sementara itu jumlah gaji dan

    atau honorarium pengelola yang satuan nilainya hingga saat ini masih tetap, maka

    sebagai dedikasi Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring terhadap para karyawannya,

    nilai remunerasi sebagaimana PMK no. 823/KMK.05/2016 perlu ditinjau kembali.

    1.2. Maksud dan Tujuan

    Dalam rangka lebih meningkatkan mutu pelayanan kepada mitra pengguna (industri

    swasta, BUMN dan instansi pemerintah), diusulkan adanya perubahan remunerasi pada

    BPPT Enjiniring. Perubahan remunerasi yang diusulkan dimaksudkan agar BPPT Enjiniring

    dapat memiliki sumber daya professional unggul yang mampu mendorong Pusat

    Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring menjadi Pusat Pelayanan Teknologi BPPT yang

    dapat diandalkan dalam memberikan pelayanan teknologinya secara profesional,

    merata, mudah, murah, cepat dan akuntabel.

    Tujuan dari perubahan remunerasi ini adalah untuk : 1. Memotivasi dan meningkatkan kinerja sumber daya manusia yang dimiliki oleh Pusat

    Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring dengan menerapkan pola reward and

    punishment dengan didasarkan pada tanggung jawab dan tuntutan profesionalisme.

    2. Menyesuaikan tingkat pendapatan Dewan Pengawas, Pejabat Pengelola dan

    Pegawai BPPT Enjiniring sehingga sejajar dengan BLU penyedia barang & jasanya,

    sesuai dengan tanggung jawab dan risiko, serta menyesuaikan dengan tingkat inflasi.

    3. Menyeragamkan metode/sistem pola remunerasi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS)

    yang ditugaskan/ ditempatkan kerjanya pada BLU Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT

    Enjiniring.

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 3

    4. Dapat mempertahankan sumber daya manusia yang memiliki kinerja yang baik dan

    berprestasi sehingga tidak terjadi turnover yang dapat mengganggu operasionalisasi

    lembaga.

    1.3. Landasan Hukum 1. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

    2. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

    3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan

    Layanan Umum (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran

    Negara Nomor 4502) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah

    Nomor 74 tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23

    tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum(Lembaran Negara

    Tahun 2012 Nomor 171,Tambahan Lembaran Negara Nomor 5340).

    4. Keputusan Kementerian Keuangan RI nomor 58/KMK.05/2007 tentang Penetapan

    Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring sebagai Instansi Pemerintah yang

    Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU).

    5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 10/PMK.02/2006 tentang Pedoman Penetapan

    Remunerasi Bagi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas dan Pegawai Badan Layanan

    Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

    73/PMK.05/2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor

    10/PMK.02/2006 tentang Pedoman Penetapan Remunerasi Bagi Pejabat Pengelola,

    Dewan Pengawas dan Pegawai Badan Layanan Umum.

    6. Keputusan Menteri Keuangan nomor 832/KMK.05/2016 tentang penetapan

    remunerasi bagi pejabat pengelola, Dewan Pengawas dan pegawai Badan Pelayanan

    Umum Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring dimana biaya Remunerasi ini

    dibebankan pada dana hasil pelayanan teknologi.

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 4

    7. Keputusan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor

    170/Kp/KA/BPPT/IV/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengkajian dan

    Penerapan Teknologi.

    8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2015 tentang Tarif Layanan Badan

    Layanan Umum Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring Pada Badan Pengkajian

    dan Penerapan Teknologi;

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 5

    BAB II

    DATA UMUM BPPT ENJINIRING

    Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring merupakan salah satu unit kerja di BPPT, dibentuk

    melalui Peraturan Kepala BPPT nomor 170/Kp/KA/BPPT/IV/2006 tertanggal 21 April 2006 dan

    ditetapkan menjadi Badan Layanan Umum melalui Keputusan Menteri Keuangan nomor

    158/KMK.05/2007 tanggal 20 Maret 2007. BPPT Enjiniring mengemban tugas memasyarakatkan

    hasil-hasil kajian teknologi BPPT melalui pelayanan jasa teknologi, melaksanakan manajemen

    proyek dan kontrak kerja serta administrasi umum layanan jasa teknologi tersebut.

    Dalam upaya menjalankan tugas penting tersebut, Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring

    mengemban Visi dan Misi sebagai berikut :

    2.1. Visi

    Menjadi Penyedia Layanan Komersialisasi Produk dan Jasa Teknologi yang Inovatif dan

    Terpercaya

    2.2. Misi 1. Menjadi Unit Utama dalam Memberikan Layanan Produk Teknologi Inovatif.

    2. Menjadi Unit Kerja yang Kompeten dalam Penyediaan Teknologi Inovatif.

    3. Menjadi Mitra Terpercaya dalam Pengembangan Teknologi Inovatif.

    4. Menjadi Mitra Terpercaya dalam Menghasilkan Produk Berdaya Saing Tinggi.

    5. Menjadi Mitra Terpercaya dalam Diseminasi Teknologi Inovatif.

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 6

    2.3. Tujuan

    Pemenuhan kebutuhan masyarakat industri akan hasil-hasil penelitian di bidang teknologi

    dan penerapan sistem lisensi di kalangan dunia usaha nasional merupakan tujuan penting

    yang hendak dicapai oleh Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring. Oleh karena itu

    diperlukan upaya pencapaian melalui berbagai kegiatan secara terencana dan konsisten

    dilaksanakan dalam kemitraan bisnis. Sekaligus merupakan alat bagi tercapainya

    diseminasi dan komersialisasi produk/ hasil litbangyasa yang berorientasi pada kebutuhan

    pasar.

    2.4. Budaya Kerja

    Budaya kerja di lingkungan Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring adalah

    melaksanakan sistem kerja yang mengacu pada komitmen kebersamaan, satu sama lain

    saling mendukung, saling menghormati, saling menghargai, saling bertanggungjawab dan

    sensitif pada hambatan.

    Di Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring target penyelesaian pekerjaan selalu

    dikaitkan oleh time schedule yang ketat, sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada

    pengguna. Oleh karena ini di dalam penyelenggaran Badan Layanan Umum BPPT

    Enjiniring, maka seluruh unsur pelaksana kegiatan senantiasa didorong untuk memliki

    sikap dan perilaku sebagai berikut:

    1. Sikap antisipatif, menjadi hal yang sangat penting yang ditanamkan pada setiap

    pelaksana pekerjaan di lingkungan Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring. Sikap

    tersebut diperlukan oleh setiap pelaksana pekerjaan karena dalam dunia layanan ala

    bisnis hampir tidak dapat dibedakan dengan dunia bisnis pada umumnya, bahwa

    segala kemungkinan harus dapat diantisipasi untuk dijadikan peluang atau dihindari

    sebagai resiko.

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 7

    2. Cepat dalam mengambil keputusan menjadi syarat utama bagi SDM yang mau bekerja

    di lingkungan BLU.

    3. Keterampilan dimanfaatkan semaksimal mungkin, hambatan di atasi bersama,

    kekurangan pengetahuan ditingkatkan melalui pelatihan bidang-bidang terkait.

    4. Tanggungjawab terhadap setiap tugas dan kewajiban. Segala sesuatunya ditentukan

    time schedule yang bila tidak dapat dipenuhi harus diselesaikan bersama pada batas-

    batas yang dapat ditolerir. Lalai terhadap pemenuhan schedule akan menerima

    konsekuensi yang berat baik bagi dirinya maupun bagi Pusat Pelayanan Teknologi/

    BPPT Enjiniring.

    5. Kerjasama menjadi dasar dalam penyelesaian pekerjaan yang selalu terjadwal.

    6. Dinamis, adaptif dan sensitif merupakan faktor yang selalu diupayakan dimiliki oleh

    pekerja BLU dalam penyelenggaraan tugas-tugas rutin pelayanan.

    2.5. Struktur Organisasi

    Struktur Organisasi Pusat Pelayanan Teknologi BPPT sebagaimana Peraturan Kepala BPPT

    nomor 12 tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPPT sebagai berikut :

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 8

    2.6. Komposisi Pegawai

    Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring pada akhir bulan Agustus 2018 memiliki

    pegawai sebanyak 61 orang dengan komposisi sebagai berikut :

    Jumlah Pegawai Menurut Jabatan :

    Jabatan Jumlah

    Kepala 1

    Kepala Bidang 4

    Kepala SPI 1

    Kasubbag TU 1

    Kasubbidang 10

    Staf 44

    Total 61

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 9

    Jumlah Pegawai Menurut Status Kepegawaian :

    Status Kepegawaian Jumlah %

    Pegawai BLU (PNS) 39 64%

    Pegawai BLU (Non PNS) 22 36%

    Total 61 100%

    Secara kumulatif, Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring memberikan pelayanan

    teknologi sejak Maret 2007 hingga 31 Desember 2017 telah memperoleh pendapatan

    sebesar Rp. 688,41 miliar. Kondisi SDM Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring bila

    dibandingkan dengan jumlah pendapatan tampak memiliki produktivitas SDM yang sangat

    tinggi.

    Berikut proyeksi pengembangan jumlah pegawai dan rencana pendidikan & pelatihan

    SDM Pusat Pelayanan Teknologi untuk tahun 2019, 2020 dan tahun 2021 :

    Uraian Realisasi Proyeksi

    2018 2019 2020 2021

    Jumlah Pegawai 61 61 62 65

    Diklat 50 55 55 57

    Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring setiap tahun merencanakan penambahan dan

    pengembangan pegawai dalam rangka meningkatkan pelayanan teknologinya guna

    memenuhi target pendapatan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan diklat dan

    pengembangan SDM untuk setiap pegawai sesuai tuntutan dari target kinerja yang

    ditetapkan Direktorat PK BLU Kementerian Keuangan.

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 10

    2.7. Kinerja Keuangan

    1. Realisasi Pendapatan, Belanja dan Surplus 3 Tahun Terakhir

    Realisasi pendapatan, belanja, dan surplus BPPT Enjiniring setiap tahunnya terus

    mengalami peningkatan. Secara rinci gambaran realisasi dimaksud 3 (tiga) tahun

    terakhir dapat dilihat seperti tabel berikut ini :

    (dalam rupiah)

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 11

    2. Proyeksi Pendapatan Belanja dan Surplus 3 Tahun Ke Depan

    Proyeksi pendapatan, belanja dan surplus Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring

    diharapkan setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Secara rinci dapat dilihat

    seperti tabel berikut ini :

    (dalam rupiah)

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 12

    3. Neraca

    Sebagai gambaran perkembangan keuangan Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT

    Enjiniring dalam 3 (tiga) tahun terakhir disajikan dalam neraca sebagai berikut :

    (dalam rupiah)

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 13

    4. Data Pencapaian Pendapatan 2015 – 2017

    Perkembangan pendapatan selama 3 (tiga) tahun terakhir dapat disajikan sebagai berikut :

    2.8. Kinerja Operasional

    1. Perkembangan Perolehan Kontrak untuk 3 (tiga) tahun terakhir dapat disajikan

    sebagai berikut :

    (dalam juta rupiah)

    TAHUN TARGET REALISASI %

    2015 45.200 74.824 187

    2016 58.122 79.213 136

    2017 58.554 126.337 216

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 14

    2. Perkembangan Opini KAP dan Penilaian Kinerja BLU untuk 4 (empat) tahun terakhir

    dapat disajikan sebagai berikut :

    Uraian 2014 2015 2016 2017

    Opini KAP WTP WTP WTP WTP

    Sertifikat ISO - 9001 ISO - 9001 ISO - 9001 ISO – 9001

    Penilaian Kinerja oleh AA - Baik Skore 85,91

    AA - Baik Skore 86,11

    AA - Baik Skore 85,54

    AA - Baik Skore 86,09

    Direktora PK BLU

    Kementerian Keuangan

    3. Perkembangan mitra pengguna untuk 4 (empat) tahun terakhir dapat disajikan

    sebagai berikut :

    Uraian 2014 2015 2016 2017

    Pemerintah 20 58 61 95

    BUMN 24 25 41 31

    Swasta 21 32 48 37

    Kerjasama Asing 7 6 12 7

    Jumlah 72 121 162 170

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 15

    4. Perkembangan jenis layanan untuk 4 (empat) tahun terakhir dapat disajikan sebagai

    berikut :

    Uraian 2014 2015 2016 2017

    Rekomendasi 48 59 95 129

    Alih Teknologi 9 24 9 9

    Konsultasi 6 14 15 6

    Prototype/ Pilot Project 6 12 12 5

    Survey 3 5 6 4

    Pengujian 0 7 25 17

    Jumlah 72 121 162 170

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 16

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 17

    BAB III

    SISTEM REMUNERASI

    3.1. Kebijakan Remunerasi Yang Sudah Jalan

    Struktur remunerasi BPPT Enjiniring sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan nomor

    832/KMK.05/2016 tentang penetapan remunerasi bagi pejabat pengelola, Dewan

    Pengawas dan pegawai Badan Pelayanan Umum Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT

    Enjiniring yang sudah berjalan adalah sebagai berikut :

    Tabel Remunerasi Yang Sudah Berjalan

    No Jabatan Gaji Insentif Remunerasi

    Maksimal

    Minimal Maksimal

    1 Kepala Pusat 19,022,000 4.895.000 24.477.000 43,499,000

    2 GRADE 15 15,057,000 4.092.000 20.458.000 35,515,000

    3 GRADE 14 12,617,000 2.780.000 13.901.000 26,518,000

    4 GRADE 13 11,859,000 2.544.000 12.722.000 24,581,000

    5 GRADE 12 11,402,000 2.378.000 11.891.000 23,293,000

    6 GRADE 11 10,843,000 2.321.000 11.604.000 22,447,000

    7 GRADE 10 10,610,000 2.251.000 11.257.000 21,867,000

    8 GRADE 9 10,315,000 2.197.000 10.985.000 21,300,000

    9 GRADE 8 8,804,000 2.085.000 10.426.000 19,230,000

    10 GRADE 7 8,031,000 1.858.000 9.292.000 17,323,000

    11 GRADE 6 7,447,000 1.671.000 8.356.000 15,803,000

    12 GRADE 5 6,886,000 1.532.000 7.661.000 14,547,000

    13 GRADE 4 6,001,000 1.378.000 6.890.000 12,891,000

    14 GRADE 3 5,829,000 1.333.000 6.663.000 12,492,000

    15 GRADE 2 4,974,000 1.030.000 5.152.000 10,126,000

    16 GRADE 1 4,008,000 529.000 2.644.000 6,652,000

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 18

    Dari tabel remunerasi di atas, selanjutnya dijabarkan lebih teknis ke dalam Peraturan

    Kepala Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring nomor 27 tahun 2017 tentang Insentif

    Akselerasi Kinerja Pegawai Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring dengan skala

    besaran remunerasi sebagaimana tabel di bawah ini :

    No Pejabat/ Pegawai Tertinggi

    Gaji Insentif

    1 Kepala 19,022,000 23,987,480

    2 Kepala Bidang 15,057,000 13,297,700

    3 Kepala Sub Bidang 11,402,000 4,399,670

    4 Staf 7,447,000 3,760,000

    Selain komponen remunerasi diatas, Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring setiap

    tahunnya juga memberikan tunjangan-tunjangan lain, seperti tunjangan operasional dan

    tunjangan hari raya/ remunerasi ke-13 serta tunjangan pendidikan (empat belas).

    Tunjangan hari raya/remunerasi ke-13 (tiga belas) dan tunjangan pendidikan ke-14

    (empat belas) besarnya 1 (satu) kali remunerasi.

    3.2. Rencana Kebijakan Remunerasi Yang Diusulkan Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring mengusulkan perubahan remunerasi yaitu :

    1. Kenaikan remunerasi bagi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas Dan Pegawai Badan

    Layanan Umum Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring dari struktur remunerasi

    yang berlaku saat ini sebagai berikut :

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 19

    No Jabatan Gaji Insentif Remunerasi

    Maksimal

    Minimal Maksimal

    1 Kepala Pusat 19,022,000 10,000,000 50,000,000 69,022,000

    2 GRADE 15 15,057,000 7,500,000 30,000,000 45,057,000

    3 GRADE 14 12,617,000 6,000,000 25,000,000 37,617,000

    4 GRADE 13 11,859,000 5,000,000 20,000,000 31,859,000

    5 GRADE 12 11,402,000 4,000,000 17,500,000 28,902,000

    6 GRADE 11 10,843,000 3,500,000 15,000,000 25,843,000

    7 GRADE 10 10,610,000 3,250,000 12,500,000 23,110,000

    8 GRADE 9 10,315,000 3,000,000 11,500,000 21,815,000

    9 GRADE 8 8,804,000 2,500,000 11,000,000 19,804,000

    10 GRADE 7 8,031,000 2,250,000 10,750,000 18,781,000

    11 GRADE 6 7,447,000 2,000,000 10,500,000 17,947,000

    12 GRADE 5 6,886,000 1,750,000 10,000,000 16,886,000

    13 GRADE 4 6,001,000 1,500,000 9,000,000 15,001,000

    14 GRADE 3 5,829,000 1,400,000 8,000,000 13,829,000

    15 GRADE 2 4,974,000 1,250,000 7,500,000 12,474,000

    16 GRADE 1 4,008,000 1,000,000 5,000,000 9,008,000

    2. Selain komponen remunerasi di atas, Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring

    juga mengusulkan penambahan tunjangan, antara lain :

    a. Tunjangan kesehatan berupa pembayaran premi asuransi kesehatan per tahun

    dengan besar maksimal 35% (tiga puluh enam per seratus) dari remunerasi per

    bulan.

    b. Tunjangan Remunerasi Ke-14 (empat belas), besarnya 1 (satu) kali remunerasi.

    3. Pemberian reward berupa bonus untuk Dewan Pengawas, Pejabat Pengelola, dan

    Pegawai dengan besaran alokasi yaitu :

    a. Sebesar 1 (satu) s.d 5 (lima) kali remunerasi per bulan untuk pegawai

    b. Sebesar 6 (enam) s.d 7 (tujuh) kali remunerasi per bulan untuk Pejabat Pengelola

    c. Sebesar 5 (lima) s.d 6 (enam) kali honorarium per bulan untuk Dewan Pengawas.

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 20

    Alokasi bonus dimaksud bersumber dari surplus yang dapat dihasilkan oleh

    manajemen Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring tahun sebelumnya.

    4. Pemberian reward berupa pesangon untuk Dewan Pengawas, Pejabat Pengelola, dan

    Pegawai yang telah mengabdi minimal 3 (tiga) tahun masa kerja, dengan besaran

    alokasi yaitu :

    a. 3 s.d 5 tahun sebesar 10 kali remunerasi;

    b. 6 s.d 10 tahun sebesar 15 kali remunerasi;

    c. > 10 tahun sebesar 20 kali remunerasi.

    Alokasi pesangon dimaksud bersumber dari surplus yang dapat dihasilkan oleh

    manajemen Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring.

    3.3. Identifikasi Komponen Remunerasi

    Komponen remunerasi meliputi gaji dan insentif yang diberikan kepada pegawai dengan

    komposisi sebagai berikut :

    1. Besaran gaji adalah sebesar 30%

    2. Besaran insentif sebesar 70% dengan batas minimal sebesar 25% dan batas maksimal

    sebesar 125%.

    Sedangkan komponen remunerasi untuk Dewan Pengawas diberikan dengan komposisi

    sebagai berikut :

    1. Ketua Dewan Pengawas sebesar 40% dari Kepala BLU

    2. Anggota Dewan Pengawas sebesar 36% dari Kepala BLU

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 21

    3.4. Metodologi dan Pentahapan Penyusunan Sistem Remunerasi

    Metodologi dan Pentahapan Penyusunan Sistem Remunerasi Pusat Pelayanan Teknologi/

    BPPT Enjiniring didasarkan pada analisa metode Hay. Menurut metoda Hay, setiap

    pekerjaan/ jabatan dinilai berdasarkan 3 (tiga) faktor, yaitu Know-how, Problem solving

    dan Accountability. Setiap faktor dibagi atas beberapa atribut, sebagai berikut : Faktor

    Know-How, dikelompokkan atas 3 atribut, yaitu Technical Know-How, Management

    Know-How, dan Human Relations Skills. Problem-Solving dikelompokkan menjadi 2

    atribut, yaitu Thinking Environment dan Thinking Challenge. Sedangkan Accountability

    dibagi atas 3 atribut, yaitu Freedom to Act, Magnitude/Indeterminate, dan Area and Type

    of Impact.

    Dasar Evaluasi Jabatan adalah Uraian Jabatan yang diatur dengan Keputusan Kepala

    Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 170/Kp/KA/BPPT/IV/2006 tentang

    Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, khususnya uraian

    jabatan yang berisi uraian jabatan dari tingkat Kepala Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT

    Enjiniring hingga tingkat staf di seluruh lingkungan BPPT Enjiniring.

    Evaluasi jabatan mempertimbangkan ketiga aspek dari Metode Hay seperti yang telah

    dijelaskan sebelumnya. Hasil dari evaluasi jabatan diperoleh nilai jabatan dari masing-masing

    tingkatan jabatan. Berikut hasil analisis dari proses evaluasi jabatan yang telah dilakukan:

    3.5. Penyusunan Skala/ Struktur Jabatan

    Skala/ Struktur Jabatan sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Pengkajian dan

    Penerapan Teknologi Nomor 170/Kp/KA/BPPT/IV/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja

    Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, terdiri dari :

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 22

    a. Kepala BPPT Enjiniring (1 Kepala)

    b. Kepala Bidang Manajemen (4 Kepala Bidang)

    c. Kepala Sub Bagian Tata Usaha (1 Kepala Sub Bagian)

    d. Kepala Sub Bidang Manajemen (10 Kepala Sub Bidang)

    e. Kelompok Jabatan Fungsional.

    3.6. Penyusunan Skala Grading dan Skala Besaran Remunerasi

    Berdasarkan klasifikasi jabatan dan grade yang telah dibuat, maka disusunlah skala

    besaran remunerasi yang didasarkan pada nilai jabatan dari masing-masing grade.

    Besaran remunerasi yang akan diterapkan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 23

    3.7. Perhitungan Kebutuhan Remunerasi Usulan perubahan besaran remunerasi diharapkan dapat memberikan motivasi yang

    lebih baik kepada pegawai dan kenyamanan dalam bekerja di lingkungan Pusat

    Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring. Perhitungan estimasi perubahan remunerasi

    sebagaimana tabel berikut :

    Catatan : Jabatan Fungsional Perekayasa Pertama (IIIa-IIIb), Jabatan Fungsional Perekayasa Muda (IIIc-IIId) Jabatan Fungsional Perekayasa Madya (IVa-Ivc). Sedangkan Jabatan Fungsional lainnya meliputi Pratama Humas,

    Arsiparis dan Perencana.

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 24

    3.8. Sistem Penilaian Kinerja Pada dasarnya unsur-unsur yang dinilai dalam sistem penilaian pegawai, terdiri dari

    unsur hasil dan proses. Hasil menunjukkan apa yang telah dicapai pegawai, sedangkan

    proses menunjukkan bagaimana pegawai mencapai Sasaran yang ditetapkan. Unsur hasil

    adalah Satuan Kinerja Individu (SKI)/ Sasaran sedangkan Proses dalam hal ini Pusat

    Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring mendefinisikannya berupa kinerja Kehadiran.

    1. Skala Nilai Pegawai

    Ada 2 skala nilai pegawai yang digunakan dalam proses penilaian kinerja, yaitu:

    1) Skala Nilai Untuk Penilaian SKI / Sasaran dengan bobot 70%.

    2) Skala Nilai Untuk Penilaian Kehadiran dengan bobot 30%

    2. Proses Penilaian Pegawai

    Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses penilaian Pegawai terdiri dari :

    a. Penilaian Kinerja Pegawai/ Sasaran

    Penilaian pegawai berdasarkan Satuan Kinerja Individu per hari.

    Penilaian dilakukan oleh masing-masing Kepala Bidang.

    Sasaran/ SKI ditetapkan oleh masing-masing Kepala Bidang.

    Skala nilai yang digunakan adalah sebagai berikut :

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 25

    Catatan : R = realisasi dari pencapaian SKI yang telah ditetapkan.

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 26

    Perhitungan Nilai Kinerja SKI/ Sasaran Pegawai :

    b. Penilaian Kinerja Kehadiran Pegawai

    Penilaian pegawai berdasarkan Kinerja Kehadiran per hari.

    Penilaian dilakukan oleh masing-masing Kepala Bidang.

    Skala nilai yang digunakan adalah sebagai berikut :

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 27

    Perhitungan Nilai Kinerja Kehadiran Pegawai :

    c. Hasil Akhir Penilaian Pegawai/ Indek Kinerja Pegawai (IKP)

    IKP = Kinerja Pegawai SKI + Kinerja Kehadiran

    3. Perhitungan Remunerasi :

    Berikut kami sajikan formula untuk menghitung besaran remunerasi yang didapat

    oleh masing-masing pegawai :

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 28

    R= Prosentase R x (NJ x PIR x IKP)

    Keterangan:

    R = Remunerasi

    NJ = Nilai Jabatan

    IKP = Indeks Kinerja Pegawai

    PIR = Point Indeks Rupiah

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 29

    BAB IV

    ANALISA REMUNERASI

    Dalam rangka meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada mitra pengguna (industri

    swasta, BUMN dan instansi pemerintah) serta menjaga stabilitas organisasi perlu dilakukan

    penyempurnaan pola dan perubahan besaran remunerasi, yang diharapkan dapat memberikan

    motivasi yang lebih baik kepada pegawai dan kenyamanan dalam bekerja, sehingga diharapkan

    dapat menekan tingkat turn over pegawai di lingkungan Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT

    Enjiniring. Usulan perubahan remunerasi dimaksud didasarkan pada azas sebagai berikut :

    4.1. Proporsionalitas

    Dalam rangka optimalisasi pelayanan teknologi kepada mitra pengguna dengan tugas

    memfasilitasi dan mengkomersilkan hasil-hasil inovasi yang dihasilkan oleh Unit Teknis di

    lingkungan BPPT kepada mitra pengguna, maka dibutuhkan SDM yang profesional dan

    berintegritas. Dengan target kinerja pendapatan tahun 2015 sebesar Rp. 46 miliar BPPT

    Enjiniring hanya didukung dengan pegawai sebanyak 54 orang dengan cakupan

    teknologi yang luas, sehingga dibutuhkan kompetensi pegawai yang handal, loyal, dan

    berintegritas. Berkaitan dengan hal tersebut guna menjaga keseimbangan antara beban

    dan tanggung jawab pegawai dengan reward maka perlu disempurnakan pola

    remunerasi berdasarkan azas proporsionalitas (keseimbangan)

    Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring terus berkembang tiap tahunnya, hal ini

    dapat dilihat dari meningkatnya pendapatan dalam tiga tahun terakhir. Peningkatan

    pendapatan memberikan porsi terbesar dalam peningkatan pelayanan teknologi kepada

    mitra pengguna.

    Data aktiva Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring untuk 3 (tiga) tahun terakhir dapat disajikan sebagai berikut :

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 30

    (Dalam Rupiah)

    No Tahun Aktiva Lancar Aktiva Tetap Aktiva Lainnya Total Aktiva

    1 2015 53,230,488,298 3,558,229,120

    56,788,717,418

    2 2016 46,876,514,400 4,293,087,766 - 51,169,602,166

    3 2017 59,431,327,788 3,185,835,806 3,300,000 62,617,163,594

    4.2. Kesetaraan

    Sebagai pendekatan skala grading dan skala besaran remunerasi pejabat dan pegawai

    Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring melakukan benchmarking pada BLU yang

    memiliki pelayanan sejenis. Untuk sesama BLU yang memiliki pelayanan sejenis sampai

    saat ini masih belum ada, namun yang mendekati bidang layanan Pusat Pelayanan

    Teknologi adalah PPPTMGB “LEMIGAS dengan pertimbangan dan dari swasta PT

    Sucofindo dengan pertimbangan keduanya bergerak dibidang penelitian, pengembangan,

    perekayasaan dan teknologi. Untuk PPPTMGB “LEMIGAS” khususnya dalam bergerak di

    bidang Minyak dan Gas Bumi.

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 31

    NO URAIAN PUSYANTEK LEMIGAS PT. SUCOFINDO

    1 Pendapatan Rp. 120 Milyar Rp. 84 Milyar Rp. 3 Trilyun

    2 Total Aset Rp. 62 Milyar Rp. 1,4 Trilyun Rp. 1,2 Trilyun

    3 SDM 61 Pegawai 642 Pegawai 2.646 Pegawai

    4 Layanan

    Rekomendasi, Alih teknologi, konsultasi, prototype/pilot project, survey dan pengujian

    Jasa Litbang Hulu Hilir Migas

    Inspeksi, Supervisi, pengujian & Pengkajian

    5 Penilain Kinerja 87,19 AA-Baik 75,02 A-Baik

    6 Remunerasi Pemimpin

    Rp. 43,33 Juta (PNBP)

    Rp. 39,9 Juta (PNBP +RM)

    Rp. 260 Juta

    4.3. Kepatutan

    Laporan keuangan Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring menunjukkan bahwa

    dalam operasionalnya mampu menghasilkan pendapatan dan surplus dengan trend

    positif pada setiap tahunnya. Dari pendapatan yang dihasilkan setiap tahunnya, besaran

    persentase belanja pegawai (Remunerasi) yang bersumber dari pendapatan tersebut

    berada pada tingkat yang wajar.

    Berikut kami sajikan persentase kebutuhan remunerasi dengan pendapatan dan belanja

    PNBP tahun 2016 sampai dengan tahun 2017, sebagaimana tabel berikut :

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 32

    URAIAN 2017 2018

    Pendapatan 119,718,349,296 128,697,225,493

    Total Biaya 116,665,049,986 125,414,928,735

    Surplus 3,053,299,310 3,282,296,758

    Pagu Remunerasi 15,000,000,000 15,000,000,000

    Ratio Remunerasi/ Pendapatan 12.53 11.66

    Ratio Remunerasi/ Total Biaya 12.86 11.96

    4.4. Kinerja Operasional

    1. Perkembangan Perolehan Kontrak untuk 3 (tiga) tahun terakhir dapat disajikan

    sebagai berikut :

    (dalam rupiah)

    TAHUN TARGET REALISASI %

    2015 45.200 74.824 187

    2016 58.122 79.213 136

    2017 58.554 126.337 216

    2. Perkembangan mitra pengguna untuk 4 (empat) tahun terakhir dapat disajikan

    sebagai berikut :

    Uraian 2014 2015 2016 2017

    Pemerintah 20 58 61 95

    BUMN 24 25 41 31

    Swasta 21 32 48 37

    Kerjasama Asing 7 6 12 7

    Jumlah 72 121 162 170

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 33

    3. Perkembangan jenis layanan untuk 4 (empat) tahun terakhir dapat disajikan sebagai

    berikut :

    Uraian 2014 2015 2016 2017

    Rekomendasi 48 59 95 129

    Alih Teknologi 9 24 9 9

    Konsultasi 6 14 15 6

    Prototype/ Pilot Project 6 12 12 5

    Survey 3 5 6 4

    Pengujian 0 7 25 17

    Jumlah 72 121 162 170

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 34

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 35

    BAB V

    PENUTUP

    Peran BLU Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring makin meningkat dalam lingkungan BPPT

    sejalan dengan ditingkatkannya peran Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring sebagai Unit

    Kerja Komersialisasi dan Diseminasi dalam penerapan teknologi kepada mitra pengguna.

    Dengan demikian pengelolaan BLU Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring dilakukan secara

    korporasi dengan mengedepankan prinsip-prinsip Good Corporate Government dan

    pengelolaah resiko secara terukur dan efektif.

    Dengan adanya peran tersebut diperlukan sistem remunerasi yang memadai dibandingkan

    dengan tugas dan tanggungjawab yang diembannya, selain sebagai faktor daya tarik dan retensi

    bagi pegawai/ calon pegawai

    Sistem remunerasi ini disusun juga bersifat adjustable karena memungkinkan penyesuaian

    remunerasi untuk mengakomodir perubahan kondisi eksternal seperti laju inflasi dan lain

    sebagainya secara periodik (jika dibutuhkan, tanpa mengubah sistem remunerasi secara

    keseluruhan

    Demikian proposal Usulan Perubahan Remunerasi Dewan Pengawas, Pejabat Pengelola dan

    Pegawai Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring. Besar harapan kami agar usulan ini dapat

    diterima dalam rangka peningkatan pelayanan teknologi kepada mitra pengguna yaitu industri

    swasta nasional, BUMN dan instansi pemerintah.

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 36

    1. LAMPIRAN JENIS LAYANAN BPPT

    Pengertian jenis layanan teknologi BPPT :

    Rekomendasi / Kebijakan

    Suatu tindakan untuk merekomendasikan atau suatu yang perlu direkomendasikan dalam

    bentuk nasehat atau saran dalam hal ini berbentuk tulisan / laporan

    Advokasi

    Proaktif memberi saran dan memberi pertimbangan kepada mitra / pengguna tentang

    penerapan, pemilihan, penggunaan suatu teknologi atau metodologi dan atau proaktif

    melakukan langkah / upaya untuk merekomendasikan gagasan kepada mitra/pengguna tentang

    penerapan, pemilihan penggunaan suatu teknologi atau metodologi.

    Alih Teknologi

    Adalah pengalihan kemampuan memanfaatkan dan menguasai ilmu pengetahuan dan

    teknologi antar lembaga, badan atau orang, baik yang berada di lingkungan dalam negeri

    maupun yang berasal dari luar negeri ke dalam negeri dan sebaliknya.

    Konsultasi

    Memberi suatu petunjuk, pertimbangan pendapat atau nasehat dalam penerapan, pemilihan,

    penggunaan suatu teknologi atau metodologi yang didapatkan melalui pertukaran pikiran untuk

    mendapatkan suatu kesimpulan yang sebaik baiknya.

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 37

    Pengujian

    Dapat dilakukan dengan kontrak atau kerjasama yang merupakan suatu luaran output dalam

    bentuk perjanjian kerja sama atau kontrak atau swakelola yang mengandung nilai tambah

    dalam bentuk dana sharing budget, kerjasama kegiatan (in kind/in cash) pada unit kerja yang

    melaksanakan dan dilaksanakan sesuai dengan perundang undangan dan peraturan yang

    berlaku.

    Survey

    Aktivitas untuk mendapatkan fakta dan data yang dapat digunakan sebagai bahan analisa

    ataupun menentukan kebijakan selanjutnya.

    Pilot Project

    Project yang digunakan sebagai sarana untuk dapat dilihat atau di evaluasi yang akan digunakan

    sebagai referensi atau acuan dalam kegiatan sejenis selanjutnya.

    Pilot Plan

    Pabrik skala kecil dengan kapasitas 10% dari pabrik pada skala normal dan merupakan

    implementasi dan desain yang dibuat terdahulu. Pilot Plan tidak cukup untuk skala ekonomi

    namun hanya digunakan untuk beberapa tahun untuk mendapatkan data performance dan

    operasionalnya.

    Prototype

    Bentuk fisik pertama suatu objek yang direncanakan dibuat dalam suatu proses produksi

    mewakili bentuk dan dimensi dari objek yang diwakili dan digunakan untuk objek penelitian dan

    pengembangan lebih lanjut.

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 38

    Jasa Operasional

    Dapat dilakukan dengan kontrak atau kerjasama yang merupakan suatu luaran (output) atau

    outcome dalam bentuk perjanjian kerja sama atau kontrak atau swakelola yang mengandung

    nilai tambah dalam bentuk dana sharing budget, kerjasama kegiatan (in kind/in cash) pada unit

    kerja yang melaksanakan dan dilaksanakan sesuai dengan perundang undangan dan peraturan

    yang berlaku.

    Audit Teknologi

    Audit Teknologi merupakan verifikasi dan klarifikasi terhadap suatu teknologi yang sudah

    digunakan oleh industri/instansi/masyarakat terhadap suatu standar yang telah ditetapkan.

    Referensi Teknis

    Referensi Teknis merupakan hasil studi multidimensi yang sistematis tentang suatu bidang

    tertentu yang menjadi acuan/referensi secara umum atau khusus.

    PPBT (Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi)

    Meruapakan suatu hasil dari inkubator teknologi sehingga bisa menghasilkan perusahaan-

    perusahaan pemula yang berbasis teknologi.

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 39

    2. LAMPIRAN TUGAS FUNGSI JABATAN

    HIRARKI JABATAN

    Nama Jabatan : Kepala Bidang Pemasaran

    Atasan langsung : Kepala Pusat Pelayanan Teknologi

    Bawahan : Kepala Sub Bidang Perencanaan Pemasaran;

    Kepala Sub Bidang Pemasyarakatan

    TANGGUNG JAWAB

    Bertanggung jawab atas kegiatan penyelenggaraan bidang perencanaan pemasaran, dan sub bidang

    pemasyarakatan

    TUGAS

    Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana tersebut di atas, maka jabatan Kepala Bidang

    Pemasaran mempunyai tugas sebagai berikut:

    1. Merumuskan operasional kegiatan, mengembangkan, mengkoordinasikan dan mengarahkan

    pelaksanaan program dan penyusunan strategi mekanisme pemasaran serta media informasi untuk

    pemasyarakatan serta strategi pelaksanaannya sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku

    untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

    2. Melakukan pembinaan sumberdaya (manusia, dana, peralatan dan waktu) untuk mendukung

    kelancaran pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang Pemasaran – Pusat Pelayanan Teknologi

    3. Melaksanakan tugas tambahan yang diinstruksikan oleh Kepala Pusat Pelayanan Jasa Teknologi

    (BPPT Engineering) dalam rangka melaksanakan tugas di luar tugas pokok yang masih dalam lingkup

    tanggung jawab Bidang Pemasaran - BPPT Engineering

    4. Melaksanakan tugas lain yang yang diinstruksikan oleh diinstruksikan oleh Kepala Pusat Pelayanan

    Jasa Teknologi (BPPT Engineering) dalam rangka melaksanakan tugas kedinasan.

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 40

    5. Melaksanakan tugas yang dilakukan pada waktu tertentu secara berkala yang diberikan oleh Kepala

    Pusat Pelayanan Jasa Teknologi (BPPT Engineering) dalam rangka melaksanakan tugas kedinasan di

    bidangnya.

    HIRARKI JABATAN

    Nama Jabatan : Kepala Bidang Manajemen Kontrak dan Lisensi

    Atasan langsung : Kepala Pusat Pelayanan Teknologi

    Bawahan : Kepala Sub Bidang Kontrak; Kepala Sub Bidang Lisensi

    TANGGUNG JAWAB

    Bertanggung jawab atas kegiatan penyelenggaraan Sub Bidang Kontrak dan Sub Bidang Lisensi.

    TUGAS

    Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana tersebut di atas, maka jabatan Kepala Bidang

    Manajemen Kontrak dan Lisensi mempunyai tugas sebagai berikut:

    1. Merumuskan operasional kegiatan, mengembangkan, mengkoordinasikan dan mengarahkan

    pelaksanaan urusan kontrak dan lisensi pelayanan jasa teknologi sesuai dengan prosedur dan

    peraturan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

    2. Mengkoordinasikan penyiapan bahan dan pelaksanaan lisensi pelayanan jasa teknologi.

    3. Melakukan pembinaan sumberdaya (manusia, dana, peralatan, dan waktu) untuk mendukung

    kelancaran pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang Kontrak dan Lisensi.

    4. Melaksanakan tugas tambahan yang diinstruksikan oleh Pusat Pelayanan Jasa Teknologi (BPPT

    Enjiniring) dalam rangka melaksanakan tugas kedinasan Bidang Kontrak & Lisensi BPPT Enjiniring.

    5. Melaksanakan tugas lain yang yang diinstruksikan oleh diinstruksikan oleh Kepala Pusat Pelayanan

    Jasa Teknologi (BPPT Enjiniring) dalam rangka melaksanakan tugas kedinasan diinstruksikan oleh

    Kepala Pusat Pelayanan Jasa Teknologi (BPPT Enjiniring).

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 41

    HIRARKI JABATAN

    Nama Jabatan : Kepala Bidang Manajemen Proyek

    Atasan langsung : Kepala Pusat Pelayanan Teknologi

    Bawahan : Kepala Sub Bidang Pelayanan Jasa;

    Kepala Sub Bidang Pematangan Usaha;

    Kepala Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi.

    TANGGUNG JAWAB

    Bertanggung jawab atas kegiatan penyelenggaraan sub bidang pelayanan teknologi, sub bidang

    pematangan usaha, dan sub bidang monitoring dan evaluasi.

    TUGAS

    Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana tersebut di atas, maka jabatan Kepala Bidang

    Manajemen Proyek BPPT Enjiniring mempunyai tugas sebagai berikut:

    2. Merumuskan operasional kegiatan, mengembangkan, mengkoordinasikan dan mengarahkan

    pelaksanaan, mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan pelayanan jasa teknologi, fasilitasi

    pematangan usaha dan pelaksanaan monitoring serta evaluasi sesuai dengan prosedur dan

    peraturan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

    2. Mengkoordinasikan pelaksanaan pelaksanaan fasilitasi pematangan usaha.

    3. Melakukan pembinaan sumberdaya (manusia, dana, peralatan dan waktu) untuk mendukung

    kelancaran pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang Pemasaran.

    4. Melaksanakan tugas tambahan yang diinstruksikan oleh Kepala Pusat Pelayanan Jasa Teknologi

    (BPPT Enjiniring) dalam rangka melaksanakan tugas kedinasan Bidang Manajemen Proyek BPPT

    Enjiniring.

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 42

    5. Melaksanakan tugas lain yang yang diinstruksikan oleh diinstruksikan oleh Kepala Pusat Pelayanan

    Jasa Teknologi (BPPT Enjiniring) dalam rangka melaksanakan tugas kedinasan diinstruksikan oleh

    Pusat Pelayanan Jasa Teknologi (BPPT Enjiniring).

    HIRARKI JABATAN

    Nama Jabatan : Kepala Bidang Manajemen Keuangan

    Atasan langsung : Kepala Pusat Pelayanan Teknologi

    Bawahan : Kepala Sub Bidang Penerimaan;

    Kepala Sub Bidang Verifikasi;

    Kepala Sub Bidang Pembiayaan dan Pelaporan.

    TANGGUNG JAWAB

    Bertanggung jawab atas kegiatan pelaksanaan sub bidang penyusunan perencanaan dan penyusunan

    program, kegiatan dan anggaran Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT Enjiniring, sub bidang evaluasi dan

    pelaporan serta sub bidang pengolahan data sistem informasi pembinaan, pendidikan dan pelatihan

    jabatan fungsional perekayasa dan teknisi litkayasa serta bidang lain yang terkait dengan pelaksanaan

    tugas dan fungsi BPPT.

    TUGAS

    Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana tersebut di atas, maka jabatan Kepala Bidang

    Manajemen Keuangan BPPT Enjiniring mempunyai tugas sebagai berikut:

    3. Merumuskan operasional kegiatan, mengembangkan, mengkoordinasikan dan mengarahkan

    pelaksanaan urusan penerimaan, verifikasi dan pembiayaan dan pelaporan keuangan sesuai

    dengan prosedur dan peraturan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

    2. Mengkoordinir pelaksanaan urusan verifikasi.

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 43

    3. Mengkoordinir pelaksanaan penyiapan bahan pengelolaan data yang meliputi sistem informasi

    pembinaan, pendidikan dan pelatihan jabatan fungsional perekayasa dan teknisi litkayasa serta

    bidang lain yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsi BPPT.

    4. Melakukan pembinaan sumberdaya (manusia, dana, peralatan dan waktu) untuk mendukung

    kelancaran pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang Program, Evaluasi dan Data.

    5. Melaksanakan tugas tambahan yang diinstruksikan oleh Kepala Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT

    Enjiniring dalam rangka melaksanakan tugas kedinasan di bidangnya.

    6 Melaksanakan tugas lain yang yang diinstruksikan oleh Kepala Pusat Pelayanan Teknologi/ BPPT

    Enjiniring dalam rangka melaksanakan tugas kedinasan di bidangnya.

    HIRARKI JABATAN

    Nama Jabatan : Kepala Sub Bagian Tata Usaha

    Atasan langsung : Kepala Pusat Pelayanan Teknologi

    Bawahan :

    TANGGUNG JAWAB

    Bertanggung jawab atas kegiatan :

    1. Keakuratan data Pegawai Pusat Pelayanan Teknologi

    2. Kelancaran pelaksanaan kegiatan Tata Usaha

    3. Keterwujudan koordinasi antar stakeholder

    4. Kelancaran pendampingan pelaksanaan kegiatan sesuai rencana

    5. Menjaga kerahasiaan data dan informasi terkait pendidikan dan pelatihan Pegawai BPPT

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 44

    TUGAS

    Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana tersebut di atas, maka jabatan Kepala Sub Bagian

    Tata Usaha BPPT Enjiniring mempunyai tugas sebagai berikut:

    1. Mengkoordinasikan kegiatan kepegawaian sesuai dengan petunjuk Biro SDMO agar terpelihara

    tertib administrasi.

    2. Mengkoordinasikan kegiatan kesekretariatan pada Pusat Pelayanan Teknologi / BPPT Enjiniring.

    3. Mengkoordinasikan kegiatan kerumahtanggaan pada Pusat Pelayanan Teknologi / BPPT Enjiniring.

    HIRARKI JABATAN

    Nama Jabatan : Kepala Sub Bidang Perencanaan Pemasaran

    Atasan langsung : Kepala Bidang Pemasaran

    Bawahan :

    TANGGUNG JAWAB

    Bertanggung jawab atas kegiatan

    1. Pelaksanaan perencanaan usaha, penyusunan strategi dan mekanisme pengembangan produk dan

    layanan jasa teknologi.

    2. Koordinasi program di bidang pemasaran produk dan jasa teknologi.

    3. Pemetaan internal dan eksternal layanan jasa teknologi.

    4. Penyusunan rencana kerja; perencanaan dan pemasaran layanan jasa teknologi.

    TUGAS

    Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana tersebut di atas, maka jabatan Kepala Sub Bidang

    Perencanaan Pemasaran mempunyai tugas sebagai berikut:

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 45

    1. Merumuskan kegiatan dan mengkoordinasikan pelaksanaan penyiapan dan pelaksanaan

    perencanaan usaha, penyusunan strategi dan mekanisme pengembangan produk dan layanan, dan

    koordinasi program di bidang pemasaran produk dan jasa teknologi, pemetaan internal dan

    eksternal serta penyusunan rencana kerja sesuai dengan prosedur dan peraturan perundang-

    undangan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

    2. Melakukan pembinaan sumberdaya (manusia, dana, peralatan dan waktu) untuk mendukung

    kelancaran pelaksanaan tugas di lingkungan Sub Bidang perencanaan Pemasaran.

    3. Melaksanakan tugas tambahan yang diinstruksikan oleh Kepala Bidang Pemasaran Pusat Pelayanan

    Jasa Teknologi (BPPT Engineering) dalam rangka melaksanakan tugas kedinasan Bidang Pemasaran

    BPPT Engineering.

    4. Melaksanakan tugas lain yang yang diinstruksikan oleh Kepala Bidang Pemasaran Pusat Pelayanan

    Jasa Teknologi (BPPT Engineering) dalam rangka melaksanakan tugas kedinasan.

    HIRARKI JABATAN

    Nama Jabatan : Kepala Sub Bidang Pemasyarakatan

    Atasan langsung : Kepala Bidang Pemasaran

    Bawahan :

    TANGGUNG JAWAB

    Bertanggung jawab atas kegiatan

    1. Pelaksanaan merencanakan, mengembangkan, mengkoordinasikan dan menyusun program.

    2. Koordinasi program di bidang strategi, mekanisme pemasaran serta implementasi pelaksanaannya.

    TUGAS

    Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana tersebut di atas, maka jabatan Kepala Sub Bidang

    Pemasyarakatan mempunyai tugas sebagai berikut:

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 46

    1. Merumuskan kegiatan dan mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan, pengembangan media

    informasi jasa teknologi untuk pemasyarakatan serta strategi pelaksanaan dan implementasinya

    sesuai dengan prosedur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kelancaran

    pelaksanaan tugas.

    2. Melakukan pembinaan sumberdaya (manusia, dana, peralatan dan waktu) untuk mendukung

    kelancaran pelaksanaan tugas di lingkungan Sub Bidang Pemasyarakatan.

    3. Melaksanakan tugas tambahan yang diinstruksikan oleh Kepala Bidang Pemasaran Pusat Pelayanan

    Jasa Teknologi (BPPT Engineering) dalam rangka melaksanakan tugas kedinasan Bidang Pemasaran

    BPPT Engineering.

    4. Melaksanakan tugas lain yang yang diinstruksikan oleh Kepala Bidang Pemasaran Pusat Pelayanan

    Jasa Teknologi (BPPT Enjiniring) dalam rangka melaksanakan tugas kedinasan.

    HIRARKI JABATAN

    Nama Jabatan : Kepala Sub Bidang Kontrak

    Atasan langsung : Kepala Bidang Manajemen Kontrak dan Lisensi

    Bawahan :

    TANGGUNG JAWAB

    Bertanggung jawab atas kegiatan :

    1. Kelancaran penyiapan penyusunan konsep.

    2. Kelancaran penyiapan administrative penyusunan bahan.

    3. Ketersediaan referensi kerja untuk pelaksanaan tugas Sub Bidang Kontrak.

    4. Keterwujudan koordinasi antar stakeholder.

    5. Kelancaran pendampingan pelaksanaan kegiatan sesuai rencana.

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 47

    6. Menjaga kerahasiaan data dan informasi terkait penyiapan bahan Data Pendidikan dan Pelatihan

    Pegawai BPPT.

    TUGAS

    Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana tersebut di atas, maka jabatan Kepala Sub Bidang

    Kontrak mempunyai tugas sebagai berikut:

    1. Merumuskan kegiatan dan mengkoordinasikan pelaksanaan penyiapan, penyusunan, dan

    penelaahan naskah kontrak sesuai dengan prosedur dan peraturan perundang-undangan yang

    berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

    2. Melakukan pembinaan sumberdaya (manusia, dana, peralatan dan waktu) untuk mendukung

    kelancaran pelaksanaan tugas di lingkungan Sub Bidang Kontrak.

    3. Melaksanakan tugas tambahan yang diinstruksikan oleh Kepala Bidang Manajemen Kontrak dan

    Lisensi, Pusat Pelayanan Jasa Teknologi (BPPT Enjiniring) dalam rangka melaksanakan tugas di luar

    tugas pokok yang masih dalam lingkup tanggung jawab di lingkungan Sub Bagiannya.

    4. Melaksanakan tugas lain yang diinstruksikan oleh Kepala Bidang Manajemen Kontrak dan Lisensi –

    Pusat Pelayanan Jasa Teknologi (BPPT Enjiniring) dalam rangka melaksanakan tugas kedinasan.

    5. Melaksanakan tugas yang dilakukan pada waktu tertentu secara berkala yang diberikan oleh Kepala

    Bidang Manajemen Kontrak dan Lisensi, Pusat Pelayanan Jasa Teknologi (BPPT Enjiniring) dalam

    rangka melaksanakan tugas kedinasan di sub bidangnya.

    HIRARKI JABATAN

    Nama Jabatan : Kepala Sub Bidang Lisensi

    Atasan langsung : Kepala Bidang Manajemen Kontrak dan Lisensi

    Bawahan :

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 48

    TANGGUNG JAWAB

    Bertanggung jawab atas kegiatan

    1. Pelaksanaan verifikasi dan pengesahan kontrak kerjasama serta penanganan sengketa sehubungan

    dengan pelayanan jasa teknologi.

    2. Koordinasi program di bidang verifikasi dan pengesahan kontrak kerjasama serta penanganan

    sengketa sehubungan dengan pelayanan jasa teknologi.

    3. Penyusunan rencana kerja verifikasi dan pengesahan kontrak kerjasama serta penanganan sengketa

    sehubungan dengan pelayanan jasa teknologi.

    TUGAS

    Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana tersebut di atas, maka jabatan Kepala Sub Bidang

    Lisensi mempunyai tugas sebagai berikut:

    1. Merumuskan kegiatan dan mengkoordinasikan pelaksanaan verifikasi dan pengesahan kontrak

    kerjasama serta penanganan sengketa sehubungan dengan pelayanan jasa teknologi sesuai dengan

    prosedur dan peraturan perundang-undangana yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

    2. Melakukan pembinaan sumberdaya (manusia, dana, peralatan, dan waktu) untuk mendukung

    kelancaran pelaksanaan tugas di lingkungan Sub Bidang Lisensi.

    3. Melaksanakan tugas tambahan yang diinstruksikan oleh Kepala Bidang Manajemen Kontrak dan

    Lisensi, Pusat Pelayanan Jasa Teknologi (BPPT Enjiniring) dalam rangka melaksanakan tugas

    kedinasan Bidang Kontrak dan Lisensi.

    4. Melaksanakan tugas lain yang diinstruksikan oleh Kepala Bidang Manajemen Kontrak dan Lisensi –

    Pusat Pelayanan Jasa Teknologi (BPPT Enjiniring) dalam rangka melaksanakan tugas kedinasan.

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 49

    HIRARKI JABATAN

    Nama Jabatan : Kepala Sub Bidang Pelayanan Jasa

    Atasan langsung : Kepala Bidang Manajemen Proyek

    Bawahan :

    TANGGUNG JAWAB

    Bertanggung jawab atas kegiatan

    1. Kelancaran penyiapan penyusunan konsep.

    2. Kelancaran penyiapan administrative penyusunan bahan.

    3. Ketersediaan referensi kerja untuk pelaksanaan tugas Sub Bidang Pelayanan Jasa.

    4. Keterwujudan koordinasi antar stakeholder.

    5. Kelancaran pendampingan pelaksanaan kegiatan sesuai rencana.

    6. Menjaga kerahasiaan data dan informasi terkait penyiapan bahan Data Pendidikan dan Pelatihan

    Pegawai BPPT.

    TUGAS

    Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana tersebut di atas, maka jabatan Kepala Sub Bidang

    Pelayanan Jasa BPPT Enjiniring mempunyai tugas sebagai berikut:

    1. Merumuskan kegiatan dan mengkoordinasikan pelaksanaan, pengembangan dan pengkoordinasian

    penerapan jasa teknologi;sesuai dengan prosedur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

    untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

    2. Melakukan pembinaan sumberdaya (manusia, dana, peralatan dan waktu) untuk mendukung

    kelancaran pelaksanaan tugas di lingkungan Sub Bidang Pelayanan Teknologi.

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 50

    3. Melaksanakan tugas tambahan yang diinstruksikan oleh Kepala Bidang Manajemen Proyek Pusat

    Pelayanan Jasa Teknologi (BPPT Enjiniring) dalam rangka melaksanakan tugas kedinasan Bidang

    Manajemen Proyek - BPPT Enjiniring.

    4. Melaksanakan tugas lain yang yang diinstruksikan oleh Kepala Bidang Manajemen Proyek - Pusat

    Pelayanan Jasa Teknologi (BPPT Enjiniring) dalam rangka melaksanakan tugas kedinasan.

    HIRARKI JABATAN

    Nama Jabatan : Kepala Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi

    Atasan langsung : Kepala Bidang Manajemen Proyek

    Bawahan :

    TANGGUNG JAWAB

    Bertanggung jawab atas kegiatan

    1. Pelaksanaan monitoring serta evaluasi pelaksanaan penerapan jasa teknologi.

    2. Koordinasi program di bidang pelaksanaan monitoring serta evaluasi pelaksanaan penerapan jasa

    teknologi.

    3. Penyusunan rencana kerja; perencanaan dan pelaksanaan monitoring serta evaluasi pelaksanaan

    penerapan jasa teknologi.

    TUGAS

    Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana tersebut di atas, maka jabatan Kepala Sub Bidang

    Monitoring dan Evaluasi BPPT Enjiniring mempunyai tugas sebagai berikut:

    1. Merumuskan kegiatan dan mengkoordinasikan penyiapan bahan dan pelaksanaan monitoring, serta

    evaluasi pelaksanaan penerapan jasa teknologi sesuai dengan prosedur dan peraturan perundang-

    undangan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 51

    2. Melaksanakan tugas tambahan yang diinstruksikan oleh Kepala Bidang Manajemen Proyek Pusat

    Pelayanan Jasa Teknologi (BPPT Enjiniring) dalam rangka melaksanakan tugas kedinasan Bidang

    Manajemen Proyek - BPPT Enjiniring.

    3. Melaksanakan tugas lain yang yang diinstruksikan oleh Kepala Bidang Manajemen Proyek - Pusat

    Pelayanan Jasa Teknologi (BPPT Enjiniring) dalam rangka melaksanakan tugas kedinasan.

    HIRARKI JABATAN

    Nama Jabatan : Kepala Sub Bidang Pematangan Usaha

    Atasan langsung : Kepala Bidang Manajemen Proyek

    Bawahan :

    TANGGUNG JAWAB

    Bertanggung jawab atas kegiatan

    1. Pelaksanaan fasilitasi pengguna teknologi menjadi wirausaha teknologi.

    2. Koordinasi program di bidang fasilitasi pengguna teknologi menjadi wirausaha teknologi.

    3. Penyusunan rencana kerja; perencanaan dan fasilitasi pengguna teknologi menjadi wirausaha

    teknologi.

    TUGAS

    Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana tersebut di atas, maka jabatan Kepala Sub Bidang

    Pematangan Usaha mempunyai tugas sebagai berikut:

    1. Merumuskan kegiatan dan mengkoordinasikan fasilitasi pengguna teknologi menjadi wirausaha

    teknologi sesuai dengan prosedur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk

    kelancaran pelaksanaan tugas.

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 52

    2. Melakukan pembinaan sumberdaya (manusia, dana, peralatan dan waktu) untuk mendukung

    kelancaran pelaksanaan tugas di lingkungan Sub Bidang Pematangan Usaha.

    3. Melaksanakan tugas tambahan yang diinstruksikan oleh Kepala Bidang Manajemen Proyek Pusat

    Pelayanan Jasa Teknologi (BPPT Enjiniring) dalam rangka melaksanakan tugas kedinasan Bidang

    Manajemen Proyek - BPPT Enjiniring.

    4. Melaksanakan tugas lain yang yang diinstruksikan oleh Kepala Bidang Manajemen Proyek - Pusat

    Pelayanan Jasa Teknologi (BPPT Enjiniring) dalam rangka melaksanakan tugas kedinasan.

    HIRARKI JABATAN

    Nama Jabatan : Kepala Sub Bidang Penerimaan

    Atasan langsung : Kepala Bidang Manajemen Keuangan

    Bawahan :

    TANGGUNG JAWAB

    Bertanggung jawab atas kegiatan

    1. Pelaksanaan penyusunan anggaran dan melakukan penerimaan negara bukan pajak.

    2. Koordinasi program di bidang penerimaan negara.

    3. Penyusunan rencana kerja; perencanaan dan pelaksanaan penerimaan negara.

    TUGAS

    Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana tersebut di atas, maka jabatan Kepala Sub Bidang

    Penerimaan BPPT Enjiniring mempunyai tugas sebagai berikut:

    1. Merumuskan kegiatan dan mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan anggaran sesuai tupoksi dan

    melakukan penerimaan negara bukan pajak sesuai dengan prosedur dan peraturan perundang-

    undangan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 53

    2. Melakukan pembinaan sumberdaya (manusia, dana, peralatan dan waktu) untuk mendukung

    kelancaran pelaksanaan tugas di lingkungan Sub Bidang Penerimaan.

    3. Melaksanakan tugas tambahan yang diinstruksikan oleh Kepala Bidang Manajemen Keuangan -

    Pusat Pelayanan Jasa Teknologi (BPPT Enjiniring) dalam rangka melaksanakan tugas kedinasan

    Bidang Manajemen Keuangan - BPPT Enjiniring.

    4. Melaksanakan tugas lain yang yang diinstruksikan oleh Kepala Bidang Manajemen Keuangan - Pusat

    Pelayanan Jasa Teknologi (BPPT Enjiniring) dalam rangka melaksanakan tugas kedinasan.

    HIRARKI JABATAN

    Nama Jabatan : Kepala Sub Bidang Verifikasi

    Atasan langsung : Kepala Bidang Manajemen Keuangan

    Bawahan :

    TANGGUNG JAWAB

    Bertanggung jawab atas kegiatan

    1. Pelaksanaan pengujian administrasi atas penggunaan anggaran.

    2. Koordinasi program di bidang pengujian administrasi atas penggunaan anggaran.

    3. Penyusunan rencana kerja; perencanaan dan pelaksanaan pengujian administrasi atas penggunaan

    anggaran.

    TUGAS

    Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana tersebut di atas, maka jabatan Kepala Sub Bidang

    Verifikasi BPPT Enjiniring mempunyai tugas sebagai berikut:

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 54

    1. Merumuskan kegiatan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pengujian administrasi atas penggunaan

    anggaran sesuai dengan prosedur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk

    kelancaran pelaksanaan tugas.

    2. Melakukan pembinaan sumberdaya (manusia, dana, peralatan dan waktu) untuk mendukung

    kelancaran pelaksanaan tugas di lingkungan Sub Bidang Verifikasi.

    3. Melaksanakan tugas tambahan yang diinstruksikan oleh Kepala Bidang Manajemen Keuangan -

    Pusat Pelayanan Jasa Teknologi (BPPT Enjiniring) dalam rangka melaksanakan tugas kedinasan

    Bidang Manajemen Keuangan - BPPT Enjiniring.

    4. Melaksanakan tugas lain yang yang diinstruksikan oleh Kepala Bidang Manajemen Keuangan - Pusat

    Pelayanan Jasa Teknologi (BPPT Enjiniring) dalam rangka melaksanakan tugas kedinasan.

    HIRARKI JABATAN

    Nama Jabatan : Kepala Sub Bidang Pembiayaan dan Pelaporan

    Atasan langsung : Kepala Bidang Manajemen Keuangan

    Bawahan :

    TANGGUNG JAWAB

    Bertanggung jawab atas kegiatan pelaksanaan pembayaran sesuai rencana kerja dan anggaran serta

    melakukan penyusunan laporan keuangan internal dan system akuntansi pemerintah (SAI dan SABMN).

    TUGAS

    Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana tersebut di atas, maka jabatan Kepala Sub Bidang

    Pembiayaan dan Pelaporan BPPT Enjiniring mempunyai tugas sebagai berikut:

    1. Merumuskan kegiatan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pembayaran sesuai dengan rencana

    kerja dan anggaran serta melakukan penyusunan laporan keuangan internal dan sistem akuntansi

  • Pusat Pelayanan Teknologi

    Pusat Pelayanan Teknologi 55

    pemerintah (SAI dan SABMN) sesuai dengan prosedur dan peraturan perundang-undangan yang

    berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

    2. Melakukan pembinaan sumberdaya (manusia, dana, peralatan dan waktu) untuk mendukung

    kelancaran pelaksanaan tugas di lingkungan Sub Bidang Pembiayaan dan Pelaporan..

    3. Melaksanakan tugas tambahan yang diinstruksikan oleh Kepala Bidang Manajemen Keuangan -

    Pusat Pelayanan Jasa Teknologi (BPPT Enjiniring) dalam rangka melaksanakan tugas kedinasan

    Bidang Manajemen Keuangan - BPPT Enjiniring.

    4. Melaksanakan tugas lain yang yang diinstruksikan oleh Kepala Bidang Manajemen Keuangan - Pusat

    Pelayanan Jasa Teknologi (BPPT Enjiniring) dalam rangka melaksanakan tugas kedinasan.