public expose - idx.co.id · team work memiliki kemampuan membangun komunikasi yangbaik dengan...

PUBLIC EXPOSE

PATI, 20 DESEMBER 2019

MERAJUT NILAI JANGKA PANJANG YANG KUAT DAN BERKELANJUTAN

1. Profil Perseroan

2. Kinerja Keuangan 2019

3. Tinjauan Bisnis

4. Tanya Jawab & Factory Tour

AGENDA

1. PROFIL PERSEROAN

3

Visi, Misi dan Budaya Perusahaan

PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk

Vision Menjadi perusahaan perikanan terkemuka di dunia.

MIssion

PT Dua Putra Utama Makmur Tbk bertekad untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan serta melakukan perbaikan terus menerus guna mencapai kepuasan pelanggan melalui penyediaan produk yang kompetitif dan bermutu tinggi, rantai penyediaan yang optimal dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia

Values

GIANT

Good Performance Mengutamakan hasil yang terbaik untuk seluruh pemangku kepentingan

Integrity Berkomitmen tinggi dan berani mengemukakan pendapat secara jujur, terbuka dan realistis

Accountability Bekerja secara Profesional, inovatif dan kreatif dengan kejelasan fungsi dan pertanggung-jawaban

yang jelas dalam menjalankan tugas

Nationalism Bekerja untuk mencapai, mempertahankan dan memakmurkan kesejahteraan dengan semangat kebangsaan

Team Work Memiliki kemampuan membangun komunikasi yang baik dengan orang lain atau kelompok untuk mencapai tujuan Perusahaan

FROM PATI TO THE WORLD 4

Corporate Milestone

PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR TBK

2005-2012

Perseroan melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia Mendapatkan sertifikasi FDA (Food and Drug Admin) dari Amerika

2015 -2016

Pendiri perusahaan Memulai usaha trading perikanan Tahun 2008, mendirikan CV Dua Putra Dewa

Tahun 2012 merubah entitas badan usaha dari CV menjadi Perseroan Terbatas Membangun Coldstorage di Juwana dan Pati dengan masing-masing kapasitas 500 ton

Di tahun 2013 memulai ekspor Udang, Baby Octopus dan Cumi ke Malaysia

2013-2014

mengembangkan ekspor ke Jepang, China, Thailand, Korea Selatan dan Singapura Menambah kapasitas Cold Storage menjadi 4,000 ton

Memulai memproduksi Value Added Membangun Fasilitas Baru untuk produk Sashimi

2019 2017 - 2018

Membangun Fasilitas Prosesing untuk manufaktur dan Produk VA Menambah Kapasitas Cold Storage menjadi 25,000 ton Mendapatkan Penghargaan baik dalam dan luar Negeri

Meningkatkan kerjasama Ekspor ke Jepang, Amerika, Australia, Middle East dan negara-negara Asia lainnya Mendapatkan Sertifikasi Halal Melakukan peningkatan Sertifikasi ISO,HACCP, BRC, dan

Memulai memproduksi Value Added Membangun Fasilitas Baru untuk produk Sashimi


BUSINESS MODEL

Fisherman

Shrimp Farmer

Shrimp Supplier

Fish Supplier

Export

Export

Agent

PT Dua Putra Utama Makmur Tbk

Domestic

WTP

WWTP, WAREHOUSE &

WORKSHOP REST AREA & FUTSAL

CS 1 CS 2 CS 3 CS 4

PATI 2 PATI 1

PATI 3

Fasilitas Produksi PT Dua Putra Utama Makmur Tbk


Receiving Conveyor

Grading Conveyor

Deheading Conveyor

Peeling Area

Freezing Machine

Feeding Tank

Freezing Machine

Packing

Raw Shrimp Product Facilities


Cooling Conveyor Cooking Machine Peeling Conveyor

IQF Tunnel Freezer Packing

Cooked product Facilities


Spiral Machine

Frying Machine

IQF Tunnel Freezer

Forming Conveyor

Packing

Breaded products facilities


Deheading Area Washing Tank

conveyor Receiving Area

Cleaning Area Filleting / Slicing Area

Freezing Area Packing

Sashimi product facilities


Contact Plate Freezer (CPF) Metal Detector

IQF Tunnel Freezer Processing Line

Packing

Chepalopoda product facilities


Chepalopoda Raw Shrimp Breaded Cooked Sashimi

Core competencies DPUM : Product Diversification that Well Positioned for Long-Term Growth

Manufacturing VA (Value Added)

Product portfolio (manufacturing & VA)


EBI FRY

SQUID SALT & PEPPER EBI KATSU MARUGOTO

TEMPURA EBI FRITER

VA products (breaded shrimp and cephalopods)


CASSETO

SUSHI EBI GESSO

SLICE SHRIMP COOK

COOKED PDTO

VA products (sashimi and cooked shrimp)


FILLET CUTTLEFISH SQUID TUBE

TENTACLE BABY OCTOPUS

PINEAPPLE SQUID RING

PD RAW SHRIMP NOBASHI

Manufacturing products (raw shrimp and chepalopoda)


BAKSO CUMI IKA KATSU

KATSUBALL SQUID KATSUBALL SHRIMP

BISTIK CUMI EBI KATSU

NUGGET CUMI NUGGET UDANG

Pengembangan Produk Baru 2019


Sertifikat Ijin Edar BPOM

MARUGOTO EBI FRITTER CALAMARI EBI FRY


Sertifikat Sistem Manajemen

HACCP Pelagic Fish HACCP Dimersal Fish

HACCP Shrimp HACCP VA HACCP Chepalopod HACCP Cooked

Pengembangan Sumber Daya Manusia

Production Briefing QC Briefing Production Briefing

Production Briefing Production Briefing Production Briefing

Office Briefing Training

Management Meeting

OperatorTraining

................................................

.................................................

........................................

2. KINERJA LAPORAN KEUANGAN


Ikhtisar Penjualan Domestik dan Ekspor 2015 – Q3 2019

2015 2016 2017 2018 Q3 2019

Domestic 577 649 956 800 255

Export 155 318 326 165 68

-

200

400

600

800

1,000

1,200

Sales Trend

Domestic

Export

Value(in bIDR)

79%

21%

33%

67%

75%

25%

83%

17%79%

21%


Penjualan Ekspor Berdasarkan Kategori Produk Q3 2019

Income Statement

-400

-200

-

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

Sales Gross Profit Net Income EBITDA

FY2015

FY2016

FY2017

FY2018

Q3-2019

in bIDR

Balance Sheet

-

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

1,600

Current Asset

Non Current

Asset

Current Liabilities

Non Current

Liabilities

Equity

FY2015

FY2016

FY2017

FY2018

Q3-2019

in bIDR


Hal yang Perlu diketahui Publik Restrukturisasi Hutang DPUM - LPEI

Tanggal Efektif Restrukturisasi

Kamis, 31 Oktober 2019

Jangka Waktu Restu Oktober 2019 – Desember 2028

Skema Restru KMKE I Rp 99,970,000,000 KMKE II Rp 179,629,000,000 KMKE III $ 13,482,888 KIE I Rp 110,420,681,408 KIE II Rp 1,037,053,657

Bunga IDR 2019 = 1% 2020 = 6,4% 2021 – 2028 = 10%

USD 2019 = 1% 2020 = 2,0% 2021 – 2028 = 5,75%

Perseroan telah menyampaikan keterbukaan informasi

3. TINJAUAN BISNIS


Kinerja Perusahaan Perikanan Nasional

Meski permintaan dan produksi perikanan nasional menunjukkan

kenaikan selama 2013-2017, tingkat utilisasi industri perikanan

nasional justru bergerak menurun. Penurunan tingkat utilisasi

tersebut disebabkan oleh adanya kendala pasokan bahan baku

ikan.

Pasokan bahan baku ikan bagi perusahaan pengolahan ikan terus

merosot sejak aturan alih muat atau transshipment dilarang oleh

pemerintah pada akhir 2014. Hal ini diprakirakan terkait dengan

kualitas hasil tangkapan banyak tidak sesuai dengan kebutuhan.

Tingkat utilisasi industri perikanan pada tahun 2014 rata-rata

berada dilevel 59,3% kemudian berangsur-angsur turun hingga

mencapai 49,2% pada tahun 2017. Pemerintah menargetkan untuk

mendorong tingkat utilisasi ke level 86,1% pada tahun 2024.

Rendahnya tingkat utilisasi juga berdampak pada kinerja

perusahaan perikanan. Gross Margin selama 2014-2017 terus

bergerak menurun, demikian juga dengan Operating Margin dan

Net Margin, meski bergerak membaik pada tahun 2018.

Tingkat Utilisasi Industri Perikanan Nasional

0%

25%

50%

75%

100%

2014 2015 2016 2017 2024

CAGR

8,3%

Margin Perusahaan Perikanan

-10%

-5%

0%

5%

15%

10%

20%

2014 2015 2016 2017 2018

Gross Margin

Op. Margin

Net Margin

* Rata-rata DSFI, CPRO,

DPUM

Sumber: https://ekonomi.bisnis.com/read/20190224/257/892816/suplai-bahan-baku-dorong-

utilisasi-industri-pengolahan-ikan

https://ekonomi.bisnis.com/read/20190224/257/892816/suplai-bahan-baku-dorong-utilisasi-industri-pengolahan-ikan
















Prospek Perikanan Nasional

Proyeksi Kebutuhan

Pangan dari Ikan

Prospek sektor perikanan kedepan masih positif. Bappenas

menilai, dengan asumsi laju pertumbuhan penduduk sebesar

0.6% dan kebutuhan ikan 50 Kg/Kapita, maka kebutuhan ikan

pada tahun 2045 diproyeksikan mencapai 15.9 juta ton.

Kebutuhan tersebut tidak terlepas posisi ikan sebagai sumber

pemenuhan protein utama bagi masyarakat. Selama ini ikan

menyumbang 47% sumber protein bagi masyarakat, kemudian di-

susul oleh kedelai dan daging masing-masing 19% dan 14%.

Pembiayaan kepada sektor perikanan juga diharapkan akan terus

meningkat. Pembiayaan non-bank pada sektor perikanan ditahun

2016 sebanyak Rp264 miliar meningkat dengan rata-rata 22%

setiap tahunnya menjadi Rp392 miliar di tahun 2018.

100

150

200

250

300

350 17.0

16.0

15.0

14.0

13.0

12.0

11.0

10.0

2017 2045F

Jumlah Penduduk

7

6

5

4

3

2

1

0

450

400

350

300

250

200

150

100

50

0 2016 2017

Non-bank

2018

Debitur

47%

Daging

Telur

Susu

Ikan

Kedelai

Asumsi 0.6% Laju Pertumbuhan Penduduk

Asumsi 50Kg / Perkapita / Tahun

Juta Ton Juta Jiwa

Proporsi Kebutuhan Protein Pembiayaan Nonbank

dan Debitur Perikanan Kelautan

Rp Miliar ribu

Sumber: KKP dan Bappenas , diolah

Gram/Kapita/Hari


Perbandingan Produk Impor Perikanan Japan dan Europe

Keterangan:

HS Code 3 : Fish and crustaceans,

molluscs and other aquatic invertebrates

HS Code 16 : Meat, fish or

crustaceans, molluscs or other aquatic

invertebrates; preparations thereof

HS Code 1605 : Crustaceans, molluscs

and other aquatic invertebrates, prepared

or preserved

Tahun EU-28

3 16 1605

2014 21.90 7.36 1.74

2015 19.72 6.37 1.53

2016 22.13 5.99 1.41

2017 23.49 6.54 1.50

2018 24.82 6.90 1.60

CAGR

2015-2018 8.0% 2.7% 1.5%

Tahun Japan

3 16 1605

2014 11.45 6.05 1.50

2015 10.24 5.64 1.33

2016 10.80 5.62 1.35

2017 11.71 6.18 1.44

2018 11.87 6.58 1.47

CAGR

2015-2018 5.0% 5.3% 3.3%

Eropa lebih banyak mengimpor ikan dibanding Jepang. Dimana,

pasar impor ikan dan produk perikanan Eropa 1,6 kali lebih

besar dibanding pasar impor ikan dan produk perikanan Jepang.

Kedua negara memiliki kecenderungan yang sama dalam jenis

impor ikan dan produk perikanan. Nilai produk impor dari yang

terbesar ke yang terkecil selalu HS 3, HS 16, dan HS 1605

setiap tahunnya.

Di kedua negara, produk mentah perikanan mendominasi pasar. Di Eropa, produk mentah (HS 3) rata-rata menyusun 73% total

impor. Sedangkan di Jepang, HS 3 rata-rata menyusun 59%

total impor. Selain itu, Jepang lebih banyak mengimpor produk

setengah diolah atau produk olahan dan pengawetan dibanding

Eropa. Hal ini ditunjukan dari nilai rata-rata HS 16 dan HS 1605

Eropa yang hanya mencapai 21% dan 5% total impor.

Sedangkan HS 16 dan HS 1605 menyusun 32%, dan 7% total

impor Jepang.

Di tahun 2015, total impor Eropa maupun Jepang mengalami

penurunan. Akan tetapi di tahun 2016-2018 kedua pasar kembali

naik (rebound).

HS 1605 memiliki nilai impor yang paling stabil sebab selama 5

tahun, kenaikan/penurunan nilainya hanya sebesar +/-1%.

USD Miliar USD Miliar


SWOT ANALYSIS

S W

O T

STRENGTHS

OPPORTUNITIES THREATS

WEAKNESSES

yang

baku

berdekatan dengan

dan memiliki akses

• Lokasi pabrik

sumber bahan

strategis;

• Manajemen berpengalaman dalam industri

perikanan;

• Memiliki reputasi baik dalam pasar dalam

negeri maupun ekspor;

• Kelengkapan fasilitas produksi serta

sertifikasi untuk menunjang kegiatan usaha.

• Tidak memiliki fasilitas penangkapan sendiri (tidak

memperoleh izin);

• Tidak memiliki tambak udang sendiri dan/atau

kerjasama dengan petani tambak;

• Kualitas dan kuantitas bahan baku belum sesuai

kebutuhan produksi/penjualan;

• Kinerja fasilitas produksi belum optimum;

• Tingginya volume dan produktifitas SDM dari

negara pesaing/eksportir produk hasil laut a.l

Vietnam dan Thailand;

• Potensi kebijakan pemerintah yang tidak sesuai

dengan strategi Perusahaan.

• Tingginya kebutuhan konsumsi produk hasil

laut baik dalam negeri maupun ekspor;

yang luas sebagai • Wilayah laut Indonesia

potensi produk hasil laut;

• Pengembangan produk olahan hasil laut

sebagai nilai tambah produk;

• Tingginya permintaan dari customer luar,

khususnya Jepang yang selama ini belum

mampu dipenuhi.

Upaya meningkatkan Performance Perusahaan

1. Memperkuat posisi perusahaan dengan fokus bisnis terutama pada pengembangan

produk – produk Consumer Good, yaitu produk Value Added dan Premium

2. Pengembangan pasar ekspor baru. Untuk mempermudah penetrasi pasar ekspor ini,

maka perusahaan :

1. Melengkapi semua sertifikasi ber-standar internasional sesuai dengan persyaratan

negara tujuan ekspor

2. Memperkuat tim R&D untuk melakukan pengembangan berbagai varian produk

VA dan Premium sesuai dengan permintaan customer

3. Membangun kerjasama dengan buyer – buyer potensial untuk jangka panjang,

mulai dari pengembangan produk – produk baru sampai dengan pemasaran

4. Mengikuti berbagai pameran industri perikanan berskala internasional

3. Pengembangan pasar lokal baru untuk produk – produk Value Added

4. Meningkatkan efisiensi proses produksi dan meningkatkan kualitas produk melalui

“Continuous Improvement Program”

5. Memperkuat Sumber Daya Manusia yang inovatif dan produktif dengan menerapkan

sistem “Human Capital Management”

TERIMA KASIH

public expose - idx.co.id · team work memiliki kemampuan membangun komunikasi yangbaik dengan...

Documents