ptk penggunaan media handphone

19
P T K PENGGUNAAN HANDPHONE SEBAGAI MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM Oleh DRS. KHUSNUL HUDA LEMBAGA PENDIDIKAN MAARIF NU GRESIK MADRASAH TSANAWIYAH HASYIMIYAH BUNGAH GRESIK 1

Upload: khusnul-huda

Post on 19-Jun-2015

163 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Handphone merupakan salah satu produk IT yang dimiliki hampir setiap orang, termasuk para siswa, karenanya perlu pula dimanfaatkan sebagai media belajar

TRANSCRIPT

Page 1: Ptk Penggunaan Media Handphone

P T K

PENGGUNAAN HANDPHONE SEBAGAI

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

Oleh

DRS. KHUSNUL HUDA

LEMBAGA PENDIDIKAN MAARIF NU GRESIK

MADRASAH TSANAWIYAH HASYIMIYAH BUNGAH GRESIK

NOPEMBER 2007

1

Page 2: Ptk Penggunaan Media Handphone

LEMBAR PENGESAHAN

Penelitian dengan judul Penggunaan Handphone sebagai

Media dan Sumber Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Telah disahkan tanggal 27 Nopember 2007

Kepala MTs Hayimiyah

H. Maghfur S.Pd.I

2

Page 3: Ptk Penggunaan Media Handphone

ABSTRAK

Khusnul Huda,Drs.2007, Penggunaan Handphone sebagai media dan

sumber pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

Kata Kunci : Media/Sumber Belajar dan Hand Phone

Dalam proses pembelajaran, hanya dengan cara /metode belajar serta

media konvensional, semisal LKS, Buku Pelajaran dsb tentu akan

membosankan dan pada gilirannya akan merurunkan minat belajar peserta

didik. Akibatnya hasil belajar siswa akan menurun. Oleh karena itu perlu

diambil langkah-langkah yang kreatif dan inovatif, sehingga pada akhirnya

ketuntasan belajar akan tercapai.

Pada penelitian ini dipergunakan pendekatan kualitatif, dengan tujuan

utama adalah meningkatkan kembali minat dan motivasi siswa untuk lebih

banyak belajar dengan media dan sumber belajar yang menyenangkan.

Penelitian ini berlangsung selama satu bulan pada semester pertama tahun

2007/2008, dengan mengambil sampel siswa kelas IX-A yang keseluruhan

siswanya adalah laki-laki, dan minat belajarnya rendah disbanding kelas IX-B

yang perempuan semua. Pertimbangan lain, bahwa siswa kelas IX-A rata-

rata memiliki hand phone, dan di kelas IX sudah diajarkan masalah internet

pada pelajaran TIK.

Adapun tahapan pelelitian ini 1) Setting Gprs/Wap pada HP siswa

2)Pemberian Tugas pada siswa 3) Siswa mengumpulkan tugas 4) Penilaian

tugas 5) Wawancara dengan siswa 6) membandingkan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa tertarik dengan model

belajar dengan menggunakan HP yang relatife masih baru, sehingga

mendorong minat siswa untuk mencari dan menemukan sendiri berbagai

pengetahuan yang tidak terdapat pada buku teks, sehingga menambah luas

wawasan mereka.

3

Page 4: Ptk Penggunaan Media Handphone

KATA PENGANTAR

Alhandulillah , tiada Tuhan selain Dia dan Nabi Muhammad saw adalah

rasul-Nya, shalawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada nabi

Muhammad saw serta para pengikutnya sepanjang masa.

Berkat pertolongan-Nya serta dukungan dari Bapak kepala MTs

Hasyimiyah dan semua guru, TU dan siswa MTs Hasyimiyah juga istri dan

anak-anak tercinta akhirnya penulis dapat menyelesaikan penelitian

tindakan kelas (PTK) ini sesuai perencanaan. Oleh karena itu, penulis

menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak.

Semoga atas bantuan, dukungan, motivasi yang telah mereka lakukan

mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin.

Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini walaupun sudah selesai

namun tidak menutup kemungkinan adanya berbagai kekurangan dan

kelemehan, dan semua itu adalah karena keterbatasan penulis semata,.

Oleh karena itu kritik, saran, koreksi dari semua pihak selalu penulis

harapkan, sehingga akan meminimalisir kekurangan-kekurangan yang ada

pada hasil penelitian ini, serta sebagai acuan bagi penulis khususnya dan

para peneliti pada umumnya untuk dapat berkarya lebih baik dan bermutu.

Akhir kata semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat, sekaligus

dicatat Allah sebagai amal shalih. Amin.

Gresik, 25 Nopember 2007

Peneliti

4

Page 5: Ptk Penggunaan Media Handphone

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan semakin

meningkat, juga pemerintah mulai dari daerah sampai ke pusat nampaknya

ikut berlomba-lomba menaikkan anggaran pendidikan sampai 20%. Dengan

kenyataan tersebut dunia pendidikan juga dituntut untuk meningkatkan

kualitas peserta didikknya sehingga mencapai standar kompetensi lulusan

sesuai yang semua pihak. Karena itulah maka ditetapkan Standar Nasional

yang memuat delapan standar, yaitu: 1) Standar Isi 2) Standar Proses 3)

Standar Kompetensi Lulusan 4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

5) Standar Sarana dan Prasarana 6) Standar Pengelolaan 7) Standar

Pembiayaan 8) Standar Penilaian.

Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan salah satu

bagian dari Pendidikan Agama Islam (PAI) yang termasuk rumpun pelajaran

moral dan akhlak mulia, bertujuan memberi wawasan dan keterampilan

pengetahuan agama dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa, di

sisi lain pelajaran SKI juga seperti pelajaran sejarah yang dituntut dapat

membuka tabir kebenaran masa silam. Dua hal yang menjadi tuntutan itulah

yang menjadikan pelajaran SKI lebih kompleks dari pelajaran PAI yang lain

dan juga pelajaran Sejarah pada umumnya.

Dalam pembelajaran Sejarah pada umumnya didominasi metode

ceramah dan media pembelajarannya kebanyakan berupa buku-buku.

Sehingga para peserta didik merasa bosan dan minatnya menurun, yang

pada gilirannya hasil belajar siswa tidak mencapai kompetensi. Oleh karena

itu perlu dicari berbagai metode pembelajaran yang sekiranya dapat

mengantarkan peserta didik mencapai KKM, atau bahkan siswa dapat

melebihi KKM.

5

Page 6: Ptk Penggunaan Media Handphone

Sementara itu dunia pendidikan saat ini dihadapkan pada tantangan

membangun ketrampilan abad-21 (ketrampilan yang bermelek teknologi

informasi dan komunikasi), yaitu ketrampilan yang akan banyak

mengandalkan media/sarana teknologi informasi dan komunikasi. Diantara

media teknologi dan informasi yang saat ini dimiliki oleh hampir semua

lapisan masyarakat, termasuk guru dan siswa adalah Handphone yang fitur-

fiturnya sekarang menandingi computer, termasuk dalam menjelajah dunia

maya (internet). Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mencoba menjadikan

Handphone sebagai media belajar.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian di atas kiranya dapat dirumuskan beberapa masalah:

1. Apakah media handphone dapat meningkatkan minat belajar siswa?

2. Apakah belajar dengan menggunakan media handphone dapat

meningkatkan hasil belajar siswa?

C. Tujuan Penelitian

1. Agar siswa tidak bosan dalam belajar SKI, sebaliknya siswa merasa

senang dalam belajar, sehingga timbul minat yang lebih tinggi untuk

menggali lebih dalam lagi sejarah kebudayaan Islam.

2. Supaya hasil belajar siswa meningkat, baik pada rana kogniitif

maupun afektif.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi siswa, adalah sebagai pengalaman baru dalam proses

pembelajaran; mempermudah untuk menemukan

informasi/pengetahuan yang terkait dengan materi pelajaran SKI;

menambah wawasan siswa; dan penglaman ini dapat digunakan untuk

mencari informasi yang terkait dengan pelajaran yang lain.

2. Bagi guru, membantu dalam membimbing siswa mencapai

kompetensi dengan media yang menyenangkan; memotivasi guru

untuk selalu kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran.

6

Page 7: Ptk Penggunaan Media Handphone

E. Hipotetis

Proses belajar dan hasil belajar siswa pada pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam akan meningkat, karena minat belajar siswa juga

meningkat didorong oleh media dan sumber belajar yang menarik/

menyenangkan.

F. Ruang Lingkup

1. Penelitian ini dilakukan pada kelas IX-A, dengan materi pokok

Kemajuan dinasti Abbasiyah di bidang ilmu Agama Islam

2. Aspek yang diteliti adalah motivasi siswa (rana afektif) serta

kompetenti siswa (rana kognitif) dalam proses dan hasil pembelajaran.

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Sejarah Kebudayaan Islam

Kehidupan pada saat ini terus mengalami perubahan dengan begitu

cepat. Ilmu pengetahuan dikembangkan juga dalam rangka merespon

fenomena tersebut. Bersamaan itu pula munculnya berbagai macam

krisis saat ini mempertanyakan kembali tentang peran ilmu pengetahuan,

apakah perkembangan ilmu pengetahuan justru yang menjadikan

terjadinya krisis, ataukah penyalahgunaan ilmu pengetahuan, apakah

ilmu pengetahuan juga dapat mengatasi krisis, dan berbagai macam

pertanyaan lain mempertanyakan kembali eksistensi ilmu pengetahuan,

terutama yang berkaitan dengan moral dan agama, di mana SKI adalah

bagian dari rumpunnya.

Pemerintah tampaknya juga merespon hal itu, dengan terus

memperbaiki Kurikulum, dari kurikulum 1974, 1994, Suplemen 1999, KBK

2004 sampai kurikulum 2006 (KTSP), termasuk Pendidikan Agama Islam,

namun dari perubahan-perubahan itu dari segi materi tampaknya tidak

jauh berbeda, bahkan banyak yang mengatakan hanya ganti kulit luarnya

7

Page 8: Ptk Penggunaan Media Handphone

saja, namun demikian mulai kurikulum 2004, tampaknya penekanannya

pada proses pembelajaran, tapi sayang mata pelajaran yang terlalu

banyak tetap akan menghambat tujuan penerapan KBK ataupun KTSP.

Pada mata pelajaran SKI di MTS pada kurikulum 1994, materinya

mulai Sejarah Arab pra Islam(zaman Jahiliyah) sampai penyebaran Islam

di abad 20 dan peran Umat Islam di Indonesia. Pada Kurikulum 2004,

materi dipersempit, yaitu mulai Dinasti Umayah sampai Dinasti

Ayyubiyah. Dengan berbagai pergantian ini tentu saja selain menyulitkan

bagi guru, juga direspon negative oleh penerbit buku pelajaran, sehingga

sehingga untuk mencari buku teks pelajaran sulit, akibatnya penguasaan

materi oleh guru apalagi siswa sangat terbatas pada LKS, yang akhir-

akhir ini memang menjamur.

B. Minat Membaca Buku

Memang sejak merebaknya alat teknologi visual seperti TV, kita lebih

suka mencari informasi/berita dengan menonton TV, selain gampang

juga bisa sambil bekerja dsb. Apalagi zaman teknologi informasi ini,

sudah jelas mencari informasi melalui media elektronik baik TV, Radio,

Internet adalah lebih cepat dan praktis, karena itu wajar jika banyak

penerbit buku/Koran yang gulung tikar. Hal ini juga dikuatkan oleh hasil

penelitian BPS bahwa pada decade terakhir ini minat masyarakat

membaca/mencari infornmasi melalui media cetak jauh dibawah minat

mereka menencari informasi melalui media elektronik.

C. Handphone

Sejak berakhirnya melinium ke-2 dan memasuki melinium ke-3 ini

pertumbuhan teknologi informasi dan komunikasi sangat cepat, pada

sekitar tahun 1990-an saja orang masih jarang yang mengenal computer

di Indonesia, namun pada tahun 2007 ini di satu desa yang terpencil saja

sudah banyak yang memiliki computer sendiri, apalagi Handphone, pada

saat sekarang ini hampir semua siswa tingkat SMP/MTS memiliki

handphone, padahal tahun 1990-an hanya pejabat tinggi dan pengusaha

besar saja yang memiliki handphone.

Handphone yang semula hanya dirancang sebagai alat komunikasi

pada perkembangannya kini sudah menyaingi fungsi computer dan

laptop, disamping harganyapun terjangkau kalangan bawah, dengan

8

Page 9: Ptk Penggunaan Media Handphone

uang dua ratus ribu saja sudah dapat handphone. Handphone baik yang

GSM maupun yang CDMA rata-rata sudah dilengkapi fitur browser untuk

dapat menjelajah dunia maya/internet. Hal ini memang bisa berdampak

positif dan juga negative., hal inilah yang kadang-kadang

mengkhawatirkan baik orang tua maupun pihak sekolah, sehingga

banyak sekolah yang melarang siswa membawa handphone. Tapi

larangan itu banyak hanya tinggal di kertas, pada prakteknya anak-anak

tetap banyak yang membawa handphone kemana-mana, termasuk ke

sekolah.

Kemajuan teknologi informasi tampaknya memang sudah tidak dapat

dibendung lagi, ini salah satu tantangan bagi dunia pendidikan,

bagaimana dapat memanfaatkan tantangan menjadi peluang untuk

meningkatkan kompetensi peserta didik. Kekurangan/ buku-buku teks

pelajaran, menurunnya minat mencari informasi melaui media cetak

(termasuk buku), dan merebaknya handphone kiranya dapat menjadi

peluang untuk meningkatkan kompetensi siswa melalui menjadikan

handphone sebagai media dan sumber belajar.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penelian ini adalah pendekatan

kualitatif, karena pendekatan ini berupaya mengkaji lebih mendalam

9

Page 10: Ptk Penggunaan Media Handphone

tentang penggunaan media Handphone dalam rangka meningkatkan

rana kognitif dan afektif siswa pada proses pembelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam. Pendekatan ini sesuai dengan penelitian tindakan

kelas (PTK), sebagaimana dikemukakan Moleong (1991) dalam bukunya

tentang Metodologi penelitian kualitatif bahwa penelitian kualitatif,

peneliti sebagai pengumpul data dan menganalisa data sebagaimana

adanya di lapangan, memaparkannya sebagainmana adanya serta hasil

penelitian bersifat deskriptif karena data-data yang terkumpul hanya

berupa kat-kata/kalimat bukan angka-angka.

Sementara itu PTK atau Classroom Action Research yang berbasis

kelas/sekolah, terdapat tindakan untuk perbaikan pembelajaran maupun

peningkatan mutu pembelajaran di kelas, menurut Kasbollah

(Kasbollah,1999). Dan inti PTK adalah berpangkal pada persoalan-

persoalan yang dihadapi oleh guru di kelas (Susilo,Herawati 2003).

Desain Penelitian a) perencanaan b)tindakan c) observasi d)revleksi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di kelas IX –A MTS Hasyimiyah Bungah Gresik

Semester I tahun pelajaran 2007 – 2008. Penelitian berlangsung 1 bulan

(Nopember 2007).

C. Data dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan peneliti meliputi: Hasil tes tulis siswa, ,

pengamatan dan lembar tugas siswa. Sumber data adalah siswa kelas IX-

A MTs Hasyimiyah tahun pelajaran 2007/2008 dengan jumlah siswa 50

siswa.

D. Instrumen Penelitian

Adapun pengumpulan data pada penelitian ini meliputi:

1. Alat pengumpulan data:

a. Soal Tes

Yaitu penilaian baik pre tes maupun post tes yang dilakukan pada

saat proses pembelajaran, baik berupa tes tulis maupun lisan. Tes ini

dilakukan baik untuk memberi motivasi siswa maupun untuk mengukur

penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

b. Lembar Penilaian

10

Page 11: Ptk Penggunaan Media Handphone

Yaitu instrument penilaian yang digunakan untuk mencatat hasil

nilai siswa, baik dalam mengerjakan tes tulis, menjawab tes lisan,

merespon materi pembelajaran, mengerjakan tugas.

2. Metode pengumpulan data:

a. Observasi, yaitu pengamatan langsung pada sikap/prilaku siswa

dalam proses pembelajaran

b. Catatan lapangan, sebagai catatan untuk memperoleh data

yang akurat dan apa adanya, sehingga hal-hal yang tidak

terekam dalam observasi dapat diambil dari catatan lapangan.

3. Tahap-tahap Penelitian

a. Perencanaan siklus I

Penelitian dilaksanakan minggu pertama bulan nopember 2007.

Tahap perencanaan meliputi :

1) Membuat Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP) dengan materi

Kemajuan di bidang ilmu Hadis

2) Mempersiapkan kelas IX A yang berjumlah 50 siswa, termasuk

mengecek siswa yang punya handphone yang ada mini browsernya

3) Setting GPRS handphone siswa memiliki

Kegiatan/pelaksanaan :

1) Kela IX A dari jumlah 50 siswa dibagi dalam 10 kelompok, yang

masing-masing kelompok terdapat minimal dua handphone.

2) Semua siswa/kelompok yang pegang handphone disuruh membuka

menu web/layanan internet, kemudian menuliskan kata “kemajuan ilmu

Hadis” pada pencarian baik yang google maupun yahoo, lalu tekan cari

atau search, maka beberapa detik muncullah sekitar 5 halaman web.

3) Dari 5 web page tadi satu kelompok membuka satu, sedangkan

kelompok 6 – 10 membuka web berikutnya yang keluar . Sehingga

masing-masing kelompok membuka halaman web yang berbeda.

4) Setiap siswa dalam kelompok membaca halaman Web yang berkaitan

dengan materi, kemudian setiap kelompok menyimpulkan dalam bentuk

uraian tertulis.

5) Setelah semua selesai, maka wakil masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil/kesimpulannya secara bergiliran dan kelompok

lain menanggapinya.

6) Peneliti memandu jalannya diskusi sambil melakukan catatan dan

penilaian.

11

Page 12: Ptk Penggunaan Media Handphone

7) Pada akhir pertemuan peneliti menyimpulkan hasil diskusi.

Tahap Evaluasi:

1) Mengevaluasi afektif siswa melalui pengamatan baik saat membaca

halaman web maupun saat diskusi.

2) Mengevaluasi kognitif siswa melalui pengamatan terhadap

kemampuan siswa saat presentasi maupun mengajukan pertanyaan,

sanggahan, kritikan hasil kelompok lain dan mempertahankan hasil

resume kelompoknya.

3) Semua penilaian kelas direkam sebagai follow up untuk mendapatkan

gambaran hasiltindakan

Refleksi :

Semua hasil tindakan siklus pertama digunakan untuk membuat

perencanaan siklus II.

b. Perencanaan Siklus II

Dilaksanakan minggu ketiga bulan Nopember 2007

Tahap Perencanaan:

1) Menyusun Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP) dengan materi

“Kemajuan di bidang ilmu Fiqih”

2) Kelas yang digunakan tempat penelitian sama, yaitu kelas IX A

3) Setiap siswa membawa handphone, yang sudah disetting GPRS

Pelaksanaan:

1) Setiap siswa membuka menu browser, dan mengetikkan kata”

Kemajuan ilmu Fiqih.”

2) Dari beberapa web yang muncul, siswa membuka halaman yang sama

yang ditentukan guru/peneliti.

3) Siswa diberi kesempatan membaca halaman web selama 20 menit.

4) Kemudian HP ditutup dan disimpan dalam tas, dan guru menguji

dengan tes tulis uraian.

Evaluasi

1) Evaluasi lebih difokuskan pada kognitif siswa secara individual

2) Peneliti mendeskripsikan hasil soal/tes tulis siswa dan

mengevaliasinya serta menganalisis melalui analisis hasil ulangan.

3. Peneliti menyimpulkan hasil evaluasi dan analisis.

Refleksi

Hasil evaluasi siklus I dan II dideskripsikan dan dianalisis secara kualitatif

dan comparasi.

12

Page 13: Ptk Penggunaan Media Handphone

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dari hasil observasi dan evaluasi pada siklus I, menunjukakan bahwa

ada peningkatan minat.,motivasi dan rasa kebanggaan siswa akan nilai

nilai peninggalan kebudayaan islam, dengan kata lain dari rana afektif

siswa naik, hal ini dibuktikan dengan semangat siswa mengikuti

pembelajaran dengan media/sumber handphone begitu antusias,

terutama bagi yang membawa handphone sendiri. Karena pada

pembelajaran-pembelajaran sebelumnya meskipun dengan metode

diskusi, simulasi, bermain peran, apalagi metode ceramah dan medianya

adalah buku dan sejenisnya, para siswa tampak acuh tak acuh, bahkan

pada waktu ujianpun jarang yang mau belajar/membaca buku Sejarah

Kebudayaan Islam.

Dari sisi kognitif juga meningkat, hal ini tampak pada saat kelompok

mendeskripsikan dan meresume materi yang berasal dari Web, juga

tampak jelas pada saat mempresentasikan dan mengajukan pertanyaan,

kritikan, sanggahan, atau dari mereka mengemukakan pendapat dan

mempertahankannya.

Namun demikian, meskipun ada peningkatan baik rana afektif maupun

kognitif, pada siklus pertama ini nilai siswa yang mencapai ketuntasan

minimal ada 78%, belum sesuai yang diharapkan.

Dengan melihat kenyataan tersebut peneliti melakukan evaluasi dan

menyimpulkan ada beberapa factor yang menyebabkannya, yaitu:

1. Keterbatasan jumlah Handphone, yaitu ada 2 : 5 (dua handphone

untuk lima siswa.

2. Pengelompokan siswa, walaupun ada segi positifnya, namun segi

negatifnya adalah siswa yang malas hanya mengandalkan siswa lain.

13

Page 14: Ptk Penggunaan Media Handphone

3. Para siswa masih agak canggung dalam menggunakan handphone,

sehingga tidak focus pada materi pelajaran atau materi yang ada pada

halaman web yang disajikan.

4. Sajian halaman web yang berbeda-beda menimbulkan kebingungan

siswa.

Oleh karena itu dilakukan sekali lagi (siklus II) dengan menyuruh

semua siswa membawa handphone, kemudian membuka halaman web

yang sama, dan siswa tidak dikelompokkan, tapi belajar sendiri,

mengerjakan tugas sendiri (secara individual).

Pada siklus kedua, di mana para siswa secara individual membuka

halaman web dan mendalaminya secara sendiri-sendiri serta mereka

sudah tidak canggung dalam menggunakan handphone, manunjukkan

bahwa siswa semakin besar motivasinya. Hal ini terlihat pada sikap

mereka yang bertambah antusias dalam proses pembelajaran. Mereka

pun yang tidak memiliki handphone berusaha pinjam kepada saudara-

saudaranya, sehingga pada saat proses pembelajaran baik mental

maupun media /sumber belajar sudah siap.

Setelah proses pembelajaran selesai maka diadakan tes tulis, dan

memang hasilnya tambah meningkat drastis. Siswa yang mencapai nilai

ketuntasan minimal naik menjadi 96%

BAB V

P E N U T U P

A. Kesimpulan.

Dari hasil paparan pada bab-bab sebelumnya dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Bahwa dengan menggunakan media dan sumber belajar Handphone

dalam proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dapat

meningkatkan minat dan motivasi siswa.

2. Dengan meningkatnya minat dan motivasi siswa dalam proses

pembelajaran dengan menggunakan Handphone sebagai media dan

sumber belajar pada gilirannya dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

14

Page 15: Ptk Penggunaan Media Handphone

B. Saran-sara.

Dari hasil penelitian ini tampak jelas betapa pentingnya media dan

sumber belajar, namun demikian, media dan sumber belajar yang

monoton dan konvensional seperti berupa buku,LKS dan sejenisnya akan

membosankan siswa, sehingga dapat menurunkan minat dan motivasi

siswa, akibatnya hasil belajar siswa pun rendah.

Oleh karena itu diharapkan para guru selalu kreatif dan inovatif dalam

mencari dan menggunakan media serta sumber belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Gottschalk,Louis,1985, Mengerti Sejarah, Jakarta : UI-PressKartono, Kartini,1996,Pengantar Metodologi Riset Sosial,

Bandung : Mandar Maju Moleong,L.J.,1991, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung:Remaja RosdakaryaSyalabi ,Prof,Dr,A.,1983, Sejarah Kebudayaan Islam 1 dan 2, Jakarta : Pustaka al- HusnaYatim ,Badri,1996, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta:Raja Grafindo Persada

15