ptk penggunaan media handphone
DESCRIPTION
Handphone merupakan salah satu produk IT yang dimiliki hampir setiap orang, termasuk para siswa, karenanya perlu pula dimanfaatkan sebagai media belajarTRANSCRIPT
P T K
PENGGUNAAN HANDPHONE SEBAGAI
MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
Oleh
DRS. KHUSNUL HUDA
LEMBAGA PENDIDIKAN MAARIF NU GRESIK
MADRASAH TSANAWIYAH HASYIMIYAH BUNGAH GRESIK
NOPEMBER 2007
1
LEMBAR PENGESAHAN
Penelitian dengan judul Penggunaan Handphone sebagai
Media dan Sumber Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Telah disahkan tanggal 27 Nopember 2007
Kepala MTs Hayimiyah
H. Maghfur S.Pd.I
2
ABSTRAK
Khusnul Huda,Drs.2007, Penggunaan Handphone sebagai media dan
sumber pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
Kata Kunci : Media/Sumber Belajar dan Hand Phone
Dalam proses pembelajaran, hanya dengan cara /metode belajar serta
media konvensional, semisal LKS, Buku Pelajaran dsb tentu akan
membosankan dan pada gilirannya akan merurunkan minat belajar peserta
didik. Akibatnya hasil belajar siswa akan menurun. Oleh karena itu perlu
diambil langkah-langkah yang kreatif dan inovatif, sehingga pada akhirnya
ketuntasan belajar akan tercapai.
Pada penelitian ini dipergunakan pendekatan kualitatif, dengan tujuan
utama adalah meningkatkan kembali minat dan motivasi siswa untuk lebih
banyak belajar dengan media dan sumber belajar yang menyenangkan.
Penelitian ini berlangsung selama satu bulan pada semester pertama tahun
2007/2008, dengan mengambil sampel siswa kelas IX-A yang keseluruhan
siswanya adalah laki-laki, dan minat belajarnya rendah disbanding kelas IX-B
yang perempuan semua. Pertimbangan lain, bahwa siswa kelas IX-A rata-
rata memiliki hand phone, dan di kelas IX sudah diajarkan masalah internet
pada pelajaran TIK.
Adapun tahapan pelelitian ini 1) Setting Gprs/Wap pada HP siswa
2)Pemberian Tugas pada siswa 3) Siswa mengumpulkan tugas 4) Penilaian
tugas 5) Wawancara dengan siswa 6) membandingkan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa tertarik dengan model
belajar dengan menggunakan HP yang relatife masih baru, sehingga
mendorong minat siswa untuk mencari dan menemukan sendiri berbagai
pengetahuan yang tidak terdapat pada buku teks, sehingga menambah luas
wawasan mereka.
3
KATA PENGANTAR
Alhandulillah , tiada Tuhan selain Dia dan Nabi Muhammad saw adalah
rasul-Nya, shalawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada nabi
Muhammad saw serta para pengikutnya sepanjang masa.
Berkat pertolongan-Nya serta dukungan dari Bapak kepala MTs
Hasyimiyah dan semua guru, TU dan siswa MTs Hasyimiyah juga istri dan
anak-anak tercinta akhirnya penulis dapat menyelesaikan penelitian
tindakan kelas (PTK) ini sesuai perencanaan. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak.
Semoga atas bantuan, dukungan, motivasi yang telah mereka lakukan
mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin.
Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini walaupun sudah selesai
namun tidak menutup kemungkinan adanya berbagai kekurangan dan
kelemehan, dan semua itu adalah karena keterbatasan penulis semata,.
Oleh karena itu kritik, saran, koreksi dari semua pihak selalu penulis
harapkan, sehingga akan meminimalisir kekurangan-kekurangan yang ada
pada hasil penelitian ini, serta sebagai acuan bagi penulis khususnya dan
para peneliti pada umumnya untuk dapat berkarya lebih baik dan bermutu.
Akhir kata semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat, sekaligus
dicatat Allah sebagai amal shalih. Amin.
Gresik, 25 Nopember 2007
Peneliti
4
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan semakin
meningkat, juga pemerintah mulai dari daerah sampai ke pusat nampaknya
ikut berlomba-lomba menaikkan anggaran pendidikan sampai 20%. Dengan
kenyataan tersebut dunia pendidikan juga dituntut untuk meningkatkan
kualitas peserta didikknya sehingga mencapai standar kompetensi lulusan
sesuai yang semua pihak. Karena itulah maka ditetapkan Standar Nasional
yang memuat delapan standar, yaitu: 1) Standar Isi 2) Standar Proses 3)
Standar Kompetensi Lulusan 4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
5) Standar Sarana dan Prasarana 6) Standar Pengelolaan 7) Standar
Pembiayaan 8) Standar Penilaian.
Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan salah satu
bagian dari Pendidikan Agama Islam (PAI) yang termasuk rumpun pelajaran
moral dan akhlak mulia, bertujuan memberi wawasan dan keterampilan
pengetahuan agama dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa, di
sisi lain pelajaran SKI juga seperti pelajaran sejarah yang dituntut dapat
membuka tabir kebenaran masa silam. Dua hal yang menjadi tuntutan itulah
yang menjadikan pelajaran SKI lebih kompleks dari pelajaran PAI yang lain
dan juga pelajaran Sejarah pada umumnya.
Dalam pembelajaran Sejarah pada umumnya didominasi metode
ceramah dan media pembelajarannya kebanyakan berupa buku-buku.
Sehingga para peserta didik merasa bosan dan minatnya menurun, yang
pada gilirannya hasil belajar siswa tidak mencapai kompetensi. Oleh karena
itu perlu dicari berbagai metode pembelajaran yang sekiranya dapat
mengantarkan peserta didik mencapai KKM, atau bahkan siswa dapat
melebihi KKM.
5
Sementara itu dunia pendidikan saat ini dihadapkan pada tantangan
membangun ketrampilan abad-21 (ketrampilan yang bermelek teknologi
informasi dan komunikasi), yaitu ketrampilan yang akan banyak
mengandalkan media/sarana teknologi informasi dan komunikasi. Diantara
media teknologi dan informasi yang saat ini dimiliki oleh hampir semua
lapisan masyarakat, termasuk guru dan siswa adalah Handphone yang fitur-
fiturnya sekarang menandingi computer, termasuk dalam menjelajah dunia
maya (internet). Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mencoba menjadikan
Handphone sebagai media belajar.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas kiranya dapat dirumuskan beberapa masalah:
1. Apakah media handphone dapat meningkatkan minat belajar siswa?
2. Apakah belajar dengan menggunakan media handphone dapat
meningkatkan hasil belajar siswa?
C. Tujuan Penelitian
1. Agar siswa tidak bosan dalam belajar SKI, sebaliknya siswa merasa
senang dalam belajar, sehingga timbul minat yang lebih tinggi untuk
menggali lebih dalam lagi sejarah kebudayaan Islam.
2. Supaya hasil belajar siswa meningkat, baik pada rana kogniitif
maupun afektif.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa, adalah sebagai pengalaman baru dalam proses
pembelajaran; mempermudah untuk menemukan
informasi/pengetahuan yang terkait dengan materi pelajaran SKI;
menambah wawasan siswa; dan penglaman ini dapat digunakan untuk
mencari informasi yang terkait dengan pelajaran yang lain.
2. Bagi guru, membantu dalam membimbing siswa mencapai
kompetensi dengan media yang menyenangkan; memotivasi guru
untuk selalu kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran.
6
E. Hipotetis
Proses belajar dan hasil belajar siswa pada pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam akan meningkat, karena minat belajar siswa juga
meningkat didorong oleh media dan sumber belajar yang menarik/
menyenangkan.
F. Ruang Lingkup
1. Penelitian ini dilakukan pada kelas IX-A, dengan materi pokok
Kemajuan dinasti Abbasiyah di bidang ilmu Agama Islam
2. Aspek yang diteliti adalah motivasi siswa (rana afektif) serta
kompetenti siswa (rana kognitif) dalam proses dan hasil pembelajaran.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Sejarah Kebudayaan Islam
Kehidupan pada saat ini terus mengalami perubahan dengan begitu
cepat. Ilmu pengetahuan dikembangkan juga dalam rangka merespon
fenomena tersebut. Bersamaan itu pula munculnya berbagai macam
krisis saat ini mempertanyakan kembali tentang peran ilmu pengetahuan,
apakah perkembangan ilmu pengetahuan justru yang menjadikan
terjadinya krisis, ataukah penyalahgunaan ilmu pengetahuan, apakah
ilmu pengetahuan juga dapat mengatasi krisis, dan berbagai macam
pertanyaan lain mempertanyakan kembali eksistensi ilmu pengetahuan,
terutama yang berkaitan dengan moral dan agama, di mana SKI adalah
bagian dari rumpunnya.
Pemerintah tampaknya juga merespon hal itu, dengan terus
memperbaiki Kurikulum, dari kurikulum 1974, 1994, Suplemen 1999, KBK
2004 sampai kurikulum 2006 (KTSP), termasuk Pendidikan Agama Islam,
namun dari perubahan-perubahan itu dari segi materi tampaknya tidak
jauh berbeda, bahkan banyak yang mengatakan hanya ganti kulit luarnya
7
saja, namun demikian mulai kurikulum 2004, tampaknya penekanannya
pada proses pembelajaran, tapi sayang mata pelajaran yang terlalu
banyak tetap akan menghambat tujuan penerapan KBK ataupun KTSP.
Pada mata pelajaran SKI di MTS pada kurikulum 1994, materinya
mulai Sejarah Arab pra Islam(zaman Jahiliyah) sampai penyebaran Islam
di abad 20 dan peran Umat Islam di Indonesia. Pada Kurikulum 2004,
materi dipersempit, yaitu mulai Dinasti Umayah sampai Dinasti
Ayyubiyah. Dengan berbagai pergantian ini tentu saja selain menyulitkan
bagi guru, juga direspon negative oleh penerbit buku pelajaran, sehingga
sehingga untuk mencari buku teks pelajaran sulit, akibatnya penguasaan
materi oleh guru apalagi siswa sangat terbatas pada LKS, yang akhir-
akhir ini memang menjamur.
B. Minat Membaca Buku
Memang sejak merebaknya alat teknologi visual seperti TV, kita lebih
suka mencari informasi/berita dengan menonton TV, selain gampang
juga bisa sambil bekerja dsb. Apalagi zaman teknologi informasi ini,
sudah jelas mencari informasi melalui media elektronik baik TV, Radio,
Internet adalah lebih cepat dan praktis, karena itu wajar jika banyak
penerbit buku/Koran yang gulung tikar. Hal ini juga dikuatkan oleh hasil
penelitian BPS bahwa pada decade terakhir ini minat masyarakat
membaca/mencari infornmasi melalui media cetak jauh dibawah minat
mereka menencari informasi melalui media elektronik.
C. Handphone
Sejak berakhirnya melinium ke-2 dan memasuki melinium ke-3 ini
pertumbuhan teknologi informasi dan komunikasi sangat cepat, pada
sekitar tahun 1990-an saja orang masih jarang yang mengenal computer
di Indonesia, namun pada tahun 2007 ini di satu desa yang terpencil saja
sudah banyak yang memiliki computer sendiri, apalagi Handphone, pada
saat sekarang ini hampir semua siswa tingkat SMP/MTS memiliki
handphone, padahal tahun 1990-an hanya pejabat tinggi dan pengusaha
besar saja yang memiliki handphone.
Handphone yang semula hanya dirancang sebagai alat komunikasi
pada perkembangannya kini sudah menyaingi fungsi computer dan
laptop, disamping harganyapun terjangkau kalangan bawah, dengan
8
uang dua ratus ribu saja sudah dapat handphone. Handphone baik yang
GSM maupun yang CDMA rata-rata sudah dilengkapi fitur browser untuk
dapat menjelajah dunia maya/internet. Hal ini memang bisa berdampak
positif dan juga negative., hal inilah yang kadang-kadang
mengkhawatirkan baik orang tua maupun pihak sekolah, sehingga
banyak sekolah yang melarang siswa membawa handphone. Tapi
larangan itu banyak hanya tinggal di kertas, pada prakteknya anak-anak
tetap banyak yang membawa handphone kemana-mana, termasuk ke
sekolah.
Kemajuan teknologi informasi tampaknya memang sudah tidak dapat
dibendung lagi, ini salah satu tantangan bagi dunia pendidikan,
bagaimana dapat memanfaatkan tantangan menjadi peluang untuk
meningkatkan kompetensi peserta didik. Kekurangan/ buku-buku teks
pelajaran, menurunnya minat mencari informasi melaui media cetak
(termasuk buku), dan merebaknya handphone kiranya dapat menjadi
peluang untuk meningkatkan kompetensi siswa melalui menjadikan
handphone sebagai media dan sumber belajar.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang dilakukan dalam penelian ini adalah pendekatan
kualitatif, karena pendekatan ini berupaya mengkaji lebih mendalam
9
tentang penggunaan media Handphone dalam rangka meningkatkan
rana kognitif dan afektif siswa pada proses pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam. Pendekatan ini sesuai dengan penelitian tindakan
kelas (PTK), sebagaimana dikemukakan Moleong (1991) dalam bukunya
tentang Metodologi penelitian kualitatif bahwa penelitian kualitatif,
peneliti sebagai pengumpul data dan menganalisa data sebagaimana
adanya di lapangan, memaparkannya sebagainmana adanya serta hasil
penelitian bersifat deskriptif karena data-data yang terkumpul hanya
berupa kat-kata/kalimat bukan angka-angka.
Sementara itu PTK atau Classroom Action Research yang berbasis
kelas/sekolah, terdapat tindakan untuk perbaikan pembelajaran maupun
peningkatan mutu pembelajaran di kelas, menurut Kasbollah
(Kasbollah,1999). Dan inti PTK adalah berpangkal pada persoalan-
persoalan yang dihadapi oleh guru di kelas (Susilo,Herawati 2003).
Desain Penelitian a) perencanaan b)tindakan c) observasi d)revleksi.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di kelas IX –A MTS Hasyimiyah Bungah Gresik
Semester I tahun pelajaran 2007 – 2008. Penelitian berlangsung 1 bulan
(Nopember 2007).
C. Data dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan peneliti meliputi: Hasil tes tulis siswa, ,
pengamatan dan lembar tugas siswa. Sumber data adalah siswa kelas IX-
A MTs Hasyimiyah tahun pelajaran 2007/2008 dengan jumlah siswa 50
siswa.
D. Instrumen Penelitian
Adapun pengumpulan data pada penelitian ini meliputi:
1. Alat pengumpulan data:
a. Soal Tes
Yaitu penilaian baik pre tes maupun post tes yang dilakukan pada
saat proses pembelajaran, baik berupa tes tulis maupun lisan. Tes ini
dilakukan baik untuk memberi motivasi siswa maupun untuk mengukur
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
b. Lembar Penilaian
10
Yaitu instrument penilaian yang digunakan untuk mencatat hasil
nilai siswa, baik dalam mengerjakan tes tulis, menjawab tes lisan,
merespon materi pembelajaran, mengerjakan tugas.
2. Metode pengumpulan data:
a. Observasi, yaitu pengamatan langsung pada sikap/prilaku siswa
dalam proses pembelajaran
b. Catatan lapangan, sebagai catatan untuk memperoleh data
yang akurat dan apa adanya, sehingga hal-hal yang tidak
terekam dalam observasi dapat diambil dari catatan lapangan.
3. Tahap-tahap Penelitian
a. Perencanaan siklus I
Penelitian dilaksanakan minggu pertama bulan nopember 2007.
Tahap perencanaan meliputi :
1) Membuat Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP) dengan materi
Kemajuan di bidang ilmu Hadis
2) Mempersiapkan kelas IX A yang berjumlah 50 siswa, termasuk
mengecek siswa yang punya handphone yang ada mini browsernya
3) Setting GPRS handphone siswa memiliki
Kegiatan/pelaksanaan :
1) Kela IX A dari jumlah 50 siswa dibagi dalam 10 kelompok, yang
masing-masing kelompok terdapat minimal dua handphone.
2) Semua siswa/kelompok yang pegang handphone disuruh membuka
menu web/layanan internet, kemudian menuliskan kata “kemajuan ilmu
Hadis” pada pencarian baik yang google maupun yahoo, lalu tekan cari
atau search, maka beberapa detik muncullah sekitar 5 halaman web.
3) Dari 5 web page tadi satu kelompok membuka satu, sedangkan
kelompok 6 – 10 membuka web berikutnya yang keluar . Sehingga
masing-masing kelompok membuka halaman web yang berbeda.
4) Setiap siswa dalam kelompok membaca halaman Web yang berkaitan
dengan materi, kemudian setiap kelompok menyimpulkan dalam bentuk
uraian tertulis.
5) Setelah semua selesai, maka wakil masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil/kesimpulannya secara bergiliran dan kelompok
lain menanggapinya.
6) Peneliti memandu jalannya diskusi sambil melakukan catatan dan
penilaian.
11
7) Pada akhir pertemuan peneliti menyimpulkan hasil diskusi.
Tahap Evaluasi:
1) Mengevaluasi afektif siswa melalui pengamatan baik saat membaca
halaman web maupun saat diskusi.
2) Mengevaluasi kognitif siswa melalui pengamatan terhadap
kemampuan siswa saat presentasi maupun mengajukan pertanyaan,
sanggahan, kritikan hasil kelompok lain dan mempertahankan hasil
resume kelompoknya.
3) Semua penilaian kelas direkam sebagai follow up untuk mendapatkan
gambaran hasiltindakan
Refleksi :
Semua hasil tindakan siklus pertama digunakan untuk membuat
perencanaan siklus II.
b. Perencanaan Siklus II
Dilaksanakan minggu ketiga bulan Nopember 2007
Tahap Perencanaan:
1) Menyusun Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP) dengan materi
“Kemajuan di bidang ilmu Fiqih”
2) Kelas yang digunakan tempat penelitian sama, yaitu kelas IX A
3) Setiap siswa membawa handphone, yang sudah disetting GPRS
Pelaksanaan:
1) Setiap siswa membuka menu browser, dan mengetikkan kata”
Kemajuan ilmu Fiqih.”
2) Dari beberapa web yang muncul, siswa membuka halaman yang sama
yang ditentukan guru/peneliti.
3) Siswa diberi kesempatan membaca halaman web selama 20 menit.
4) Kemudian HP ditutup dan disimpan dalam tas, dan guru menguji
dengan tes tulis uraian.
Evaluasi
1) Evaluasi lebih difokuskan pada kognitif siswa secara individual
2) Peneliti mendeskripsikan hasil soal/tes tulis siswa dan
mengevaliasinya serta menganalisis melalui analisis hasil ulangan.
3. Peneliti menyimpulkan hasil evaluasi dan analisis.
Refleksi
Hasil evaluasi siklus I dan II dideskripsikan dan dianalisis secara kualitatif
dan comparasi.
12
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Dari hasil observasi dan evaluasi pada siklus I, menunjukakan bahwa
ada peningkatan minat.,motivasi dan rasa kebanggaan siswa akan nilai
nilai peninggalan kebudayaan islam, dengan kata lain dari rana afektif
siswa naik, hal ini dibuktikan dengan semangat siswa mengikuti
pembelajaran dengan media/sumber handphone begitu antusias,
terutama bagi yang membawa handphone sendiri. Karena pada
pembelajaran-pembelajaran sebelumnya meskipun dengan metode
diskusi, simulasi, bermain peran, apalagi metode ceramah dan medianya
adalah buku dan sejenisnya, para siswa tampak acuh tak acuh, bahkan
pada waktu ujianpun jarang yang mau belajar/membaca buku Sejarah
Kebudayaan Islam.
Dari sisi kognitif juga meningkat, hal ini tampak pada saat kelompok
mendeskripsikan dan meresume materi yang berasal dari Web, juga
tampak jelas pada saat mempresentasikan dan mengajukan pertanyaan,
kritikan, sanggahan, atau dari mereka mengemukakan pendapat dan
mempertahankannya.
Namun demikian, meskipun ada peningkatan baik rana afektif maupun
kognitif, pada siklus pertama ini nilai siswa yang mencapai ketuntasan
minimal ada 78%, belum sesuai yang diharapkan.
Dengan melihat kenyataan tersebut peneliti melakukan evaluasi dan
menyimpulkan ada beberapa factor yang menyebabkannya, yaitu:
1. Keterbatasan jumlah Handphone, yaitu ada 2 : 5 (dua handphone
untuk lima siswa.
2. Pengelompokan siswa, walaupun ada segi positifnya, namun segi
negatifnya adalah siswa yang malas hanya mengandalkan siswa lain.
13
3. Para siswa masih agak canggung dalam menggunakan handphone,
sehingga tidak focus pada materi pelajaran atau materi yang ada pada
halaman web yang disajikan.
4. Sajian halaman web yang berbeda-beda menimbulkan kebingungan
siswa.
Oleh karena itu dilakukan sekali lagi (siklus II) dengan menyuruh
semua siswa membawa handphone, kemudian membuka halaman web
yang sama, dan siswa tidak dikelompokkan, tapi belajar sendiri,
mengerjakan tugas sendiri (secara individual).
Pada siklus kedua, di mana para siswa secara individual membuka
halaman web dan mendalaminya secara sendiri-sendiri serta mereka
sudah tidak canggung dalam menggunakan handphone, manunjukkan
bahwa siswa semakin besar motivasinya. Hal ini terlihat pada sikap
mereka yang bertambah antusias dalam proses pembelajaran. Mereka
pun yang tidak memiliki handphone berusaha pinjam kepada saudara-
saudaranya, sehingga pada saat proses pembelajaran baik mental
maupun media /sumber belajar sudah siap.
Setelah proses pembelajaran selesai maka diadakan tes tulis, dan
memang hasilnya tambah meningkat drastis. Siswa yang mencapai nilai
ketuntasan minimal naik menjadi 96%
BAB V
P E N U T U P
A. Kesimpulan.
Dari hasil paparan pada bab-bab sebelumnya dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Bahwa dengan menggunakan media dan sumber belajar Handphone
dalam proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dapat
meningkatkan minat dan motivasi siswa.
2. Dengan meningkatnya minat dan motivasi siswa dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan Handphone sebagai media dan
sumber belajar pada gilirannya dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
14
B. Saran-sara.
Dari hasil penelitian ini tampak jelas betapa pentingnya media dan
sumber belajar, namun demikian, media dan sumber belajar yang
monoton dan konvensional seperti berupa buku,LKS dan sejenisnya akan
membosankan siswa, sehingga dapat menurunkan minat dan motivasi
siswa, akibatnya hasil belajar siswa pun rendah.
Oleh karena itu diharapkan para guru selalu kreatif dan inovatif dalam
mencari dan menggunakan media serta sumber belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Gottschalk,Louis,1985, Mengerti Sejarah, Jakarta : UI-PressKartono, Kartini,1996,Pengantar Metodologi Riset Sosial,
Bandung : Mandar Maju Moleong,L.J.,1991, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung:Remaja RosdakaryaSyalabi ,Prof,Dr,A.,1983, Sejarah Kebudayaan Islam 1 dan 2, Jakarta : Pustaka al- HusnaYatim ,Badri,1996, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta:Raja Grafindo Persada
15